Transcript

REFERAT MATA

OKLUSI VENA RETINA SENTRAL

DISUSUN OLEH :

Kasoki Sifa Justine102013478

[email protected]

Fakultas Kedokteran UKRIDA

Jl. Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

B A B I

PENDAHULUAN

Oklusi vena retina adalah penyumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan didalam bola mata.1Terdapat dua jenis oklusi vena retina sentral yaitu OVRS tipe iskemik dan OVRS tipe non iskemik. Bentuk intermediate atau indeterminant juga ditemukan, tetapi dari hasil data yang didapat lebih dari 80% oklusi vena retina sentral mengarah ke tipe OVRS iskemik.2

Penyumbatan vena retina sentral mudah terjadi pada pasien dengan glaukoma, diabetes melitus, hipertensi, kelainan darah, arteriosklerosis, papiledema, retinopati radiasi, dan penyakit pembuluh darah. Hipertensi merupakan faktor resiko terbesar dari oklusi vena retina sentral.1Biasanya penyumbatan terletak dimana saja pada retina, akan tetapi lebih sering terletak didepan lamina kribosa. Penyumbatan vena retina dapat terjadi pada suatu cabang kecil ataupun pembuluh vena utama (vena retina sentral), sehingga daerah yang terlibat memberi gejala sesuai dengan daerah yang diperdarahi. Suatu penyumbatan cabang vena retina lebih sering terdapat didaerah temporal atas atau temporal bawah.1Pada oklusi vena retina sentral terkadang dijumpai suatu edema papil tanpa disertai perdarahan ditempat yang jauh (perifer) dan ini merupakan gejala awal oklusi vena retina sentral.2

Perdarahan pada oklusi vena retina sentral juga dapat terjadi didepan papila dan ini dapat memasuki badan kaca dan menjadi perdarahan badan kaca. Edema dan perdarahan retina dapat dapat diserap kembali dan hal ini dapat menyebabkan perbaikan visus.1B A B II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 ANATOMI

Retina adalah selembar tipis jaringan saraf semi transparan yang mengandung reseptor yang befungsi menerima cahaya, dan multi lapis yang melapisi bagian dalam duapertiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan berakhir ditepi ora serata. Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan lapisan berpigmen epitel retina sehingga betumbuk juga dengan membrane Bruch, koroid, dan sklera. Disebagian besar tempat ephitelium pigmen retina mudah terpisah hingga membentuk ruang subretina, seperti yang terjadi pada ablasio retina.tetapi pada diskus optikus dan ora serata, retina dan ephitelium pigmen retina saling melekat kuat, sehingga membatasi perluasan cairan subretina pada ablasio retina.1Retina mempunyai ketebalan 0,1 mm pada ora serata dan 0,23 mm pada kutub posterior. Ditengah-tengah retina posterior terdapat makula, secara klinis makula dapat didefinisikan sebagai daerah pigmentasi kekuningan yang disebabkan oleh pigmen luteal (xantofil), dengan diameter 1,5 mm.4

GAMBAR 1. ANATOMI MATA8 GAMBAR 2. FUNDUS OKULI NORMAL1

Retina berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina dan terdiri atas lapisan (dari luar ke dalam):11. Epitelium pigmen retina

Lapisan dalam membrana Bruch sebenarnya adalah membrana basalis ephitelium pigmen retina.

2. Lapisan fotoreseptor

Merupakan lapisan terluar retina yang terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel krucut.

3. Membran limitan eksterna

Merupakan membran ilusi.

4. Lapisan nukleus luar

Merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang. Ketiga lapis diatas avaskuler dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.

5. Lapisan pleksiform luar

Merupakan lapisan aseluler dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.

6. Lapisan nukleus dalam

Merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel Muller, lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

7. Lapisan pleksiform dalam

Merupakan lapisan aselular tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion.

8. Lapisan sel ganglion

Merupakan lapis badan sel dari pada neuron kedua.

9. Lapisan serabut saraf

Merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke saraf optik. Di dalam lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.

10. Membran limitan interna

Merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca.

GAMBAR 3. LAPISAN RETINA7

Retina menerima darah dari dua sumber yaitu koriokapilaria yang berada tepat diluar membran Bruchs, yang memperdarahi sepertiga luar retina, termasuk lapisan pleksiform luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan pigmen retina, serta cabang-cabang dari arteria sentralis retina yang memperdarahi duapertiga sebelah dalam.4

Fungsi retina pada dasarnya ialah menerima bayangan visual yang dikirim ke otak. Bagian sentral retina atau daerah makula mengandung lebih banyak sel fotoreseptor kerucut daripada bagian perifer retina yang memiliki banyak sel batang. Fotoreseptor kerucut berfungsi untuk sensasi terang, bentuk serta warna. Fovea hanya mengandung fotoreseptor kerucut. Apabila daerah fovea atau daerah makula mengalami gangguan, maka visus sentral dan tajam penglihatan akan terganggu. Fotoreseptor batang berfungsi untuk melihat dalam suasana gelap atau rmeng-remang. Apabila bagian perifer retina mengalami gangguan, maka penglihatan malam, adaptasi gelap dan penglihatan samping akan terganggu.1

II.2 DEFINISI

Oklusi vena retina sentral adalah penyumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan didalam bola mata. Penyumbatan ini dapat terjadi pada suatu cabang kecil ataupun pembuluh vena utama (vena retina sentral).1,3,5

Klasifikasi OVRS :

OVRS Non iskemik

OVRS iskemik

II.3 ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Hipertensi merupakan faktor resiko tertinggi terjadinya oklusi vena retina sentral, yang kemudian disusul dengan penyakit-penyakit lain seperti glaukoma, Diabetes Melitus, kelainan darah, arteriosklerosis, papiledema, retinopati radiasi serta endoflebitis yang mengakibatkan trombosis.3

Sebab-sebab terjadinya penyumbatan vena retina sentral adalah :

Akibat kompresi dari luar terhadap vena tersebut seperti yang terdapat pada proses arterioskerosis atau jaringan pada lamina kribrosa.3

Akibat penyakit pada pembuluh darah vena sendiri seperti Flebosklerosis atau Endoflebitis.3

Akibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut seperti yang terdapat pad kelainan viskositas darah, disterasia darah atau spasme arteri retina yang berhubungan.3

Akibat dari glaukoma sudut terbuka kronis.disebabkan karena terjadi obstruksi vena retina.3

OVRS tipe Non Iskemik

Merupakan tipe OVRS bentuk ringan yang terkadang mengacu pada keadaan parsial, perfusi atau retinopati vena statis. OVRS tipe non iskemik dicirikan dengan dilatasi ringan dari semua cabang vena retina sentral, dengan bercak yang menyerupai perdarahan pada semua kuadran retina. Udem makula dengan tajam penglihatan berkurang dan pembengkakan lensa optik yang ringan atau mungkin bisa tak ada. Neovaskularisasi segmen anterior jarang terjadi pada tipe OVRS Non iskemik.

Pada beberapa kasus ditemukan sel-sel vitreus yang lunak yang bisa mengindikasikan inflamasi kombinasi dan mekanisme oklusi.

Gambararan Angiografi fluoresen berupa prolog sirkulasi retina dengan penurunan permebealitas kapiler dan sedikit area yang non perfusi.3

GAMBAR 4.OVRS NON ISKEMIK5

OVRS tipe Iskemik

Merupakan bentuk tipe OVRS yang dikarakteristikkan setidaknya disepuluh lapisan retina, sebagaimana yang digambarkan oleh Angiography Fluoresensi dari perfusi kapiler retinal pada gambaran kutub posterior dan juga dikenal sebagai Non perfusi complete atau haemoragic.

OVRS tipe iskemik biasanya dihubungkan dengan perdarahan empat kuadran yang lebih banyak dan udem retina. Pada udem retina dan makula ditemukan bercak-bercak (eksudat) wol katun yang terdapat diantara bercak-bercak perdarahan.3

GAMBAR 5. OVRS tipe Iskemik5

II.4 GEJALA KLINIS UMUM

Dengan Angiography Fluoresen dapat tentukan beberapa hal seperti :

Letak penyumbatan

Apakah penyumbatan bersifat total atau sebagian

Ada atau tidaknya neovaskuler

Tajam penglihatan sentral terganggu bila perdarahan mengenai daerah makula lutea. Penderita biasanya mengeluh adanya penurunan tajam penglihatan sentral ataupun perifer mendadak yang dapat memburuk sampai hanya tinggal persepsi cahaya. Tidak terdapat rasa sakit dan mengenai satu mata.5

II.5 DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan mata, serta pemeriksaan penunjang. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina, diantaranya adalah :

Oftalmoskopi direk dan indirek

Ketajaman penglihatan

Respon reflek pupil

Gangguan pengenalan warna

Pemeriksaan slit lamp

Tekanan intra okular (Tonometri)

USG mata

Angiography Fluoresensi

Elektroretinogram

Pada pemeriksaan funduskopi pasien dengan oklusi vena sentral retina akan terlihat vena yang berkelok-kelok, edema makula dan retina, perdarahan berupa titik terutama bila terdapat penyumbatan vena yang tidak sempurna. Pada keadaan berkurangnya tajam penglihatan dapat dipertimbangkan untuk melakukan fotokoagulasi.3,5

II.6 Diagnosis Banding [5] Oklusi vena retina cabang Sindrom iskemik ocularII.7 PENATALAKSANAAN

Pengobatan terutama ditujukan kepada :

Mencari penyebab dan mengobatinya

Pemberian antikoagulansia bila diketahui penyebabnya

Fotokoagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia

Pemberian kortikosteroid bila penyumbatan disebabkan oleh flebitis (aspirin/dipyridamole)3,5

Pemberian obat anti glaukoma3

Radial Optik Neurotomi5

Retinal endovaskular surgery (REVS)6II.8 Komplikasi [3]Penyulit oklusi vena retina sentral berupa perdarahan masif ke dalam retina terutama pada lapis serabut sarah retina dan tanda iskemia retina. Pada penyumbatan vena retina sentral, perdarahan juga dapat terjadi di depan papila dan ini dapat memasuki badan kaca menjadi perdarahan badan kaca. Oklusi vena retina sentral dapat menimbulkan terjadinya pembuluh darah baru yang dapat ditemukan di sekitar papil, iris, dan retina (rubeosis iridis). Rubeosis iridis dapat mengakibatkan terjadinya glaukoma sekunder, dan hal ini dapat terjadi dalam waktu 1-3 bulan.

Penyulit yang dapat terjadi adalah glaukoma hemoragik atau neovaskular.II.9 PENCEGAHAN

Mengontrol tekanan darah dan kolesterol pada pasien hipertensi dan arteriosklerosis3

Pemberian obat anti koagulan.3

Sering kontrol pada dokter spesialis mata pada pasien resiko tinggi.3

II.10 PROGNOSIS

Prognosis baik bila :

Edema dan perdarahan retina dapat diserap kembali sehingga terjadi perbaikan visus3

Prognosis buruk bila :

Terjadi edema retina dan makula serta perdarahan disekitar papil saraf optik dan cotton wool spot.3

BAB III

PENUTUPIII.1 KesimpulanOklusi vena retina adalah penyumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan didalam bola mata. Penyumbatan vena retina dapat terjadi pada suatu cabang kecil ataupun pembuluh vena utama (vena retina sentral), sehingga daerah yang terlibat memberi gejala sesuai dengan daerah yang diperdarahi. Terdapat dua jenis oklusi vena retina sentral, tipe OVRS Non iskemik dan tipe OVRS iskemik. Faktor resiko dari OVRS adalah hipertensi, diabetes melitus, glaukoma, kelainan darah, arterio sklerosis, papiledema, retinopati radiasi, dan penyakit pembuluh darah.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemerikssan mata, serta pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan oklusi vena sentral retina adalah dengan pemberian anti koagulansia bila diketahui penyebabnya, fotokuagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia, pemberian kortikosteroid, pemberian antiglaukoma, Retinal endovaskular surgery (REVS), Radial Optik Neurotomi.1,5,6III.2 SaranTindakan preventif yang sebaiknya dilakukan adalah periksa kadar gula darah secara berkala (pada pasien diabetes melitus), mengatur pola makan dan gaya hidup sehat serta melakukan pemeriksaan mata minimal satu tahun sekali bagi mereka dengan faktor resiko yang memudahkan terjadinya oklusi vena sentral retina.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sidarta I. Ilmu Penyakit Mata. FKUI. Balai Penerbit FKUI. Jakarta; 2003 : 9 10, 193 1952. Sohan Singh Hayreh, MD, MS, PhD, DSC, FRCS, FRCOphth Professor Emeritus of OphthalmologyProfesor Emeritus of Opthalmology Ocular Vascular ClinicMata Vascular Klinik Department of Ophthalmology and Visual SciencesDepartemen Ophthalmology dan Ilmu Visual The University of Iowathe University of Iowa Roy J. and Lucille A. Carver College of Medicine, Iowa http://www.webeye.ophth.uiowa.edu/dept/CRVO/ diakses tanggal 29 Oktober 20103. Basic dan Clinical Science Course Retina and Vitreus Section 12. The Foundation of The American Academy of Ophtamology. dalam www.emedicine.com diakses tanggal 29 Oktober 20104. www.doktermudaliar.wordpress.com diakses tanggal 29 Oktober 20105. Wu Lihteh, MD. Retinal Detachment, What You Should Know About Branch and Central Retinal Vein Occlusions. Hal 1-3. dalam www.emedicine.com. Diakses tanggal 29 Oktober 2010.

6. Wu Lihteh, MD. Retinal Detachment, What is Central Retinal Vein Occlusions.1-2 dalam

HYPERLINK "http://www.emedicine.com/"www.emedicine.com. Diakses tanggal 29 Oktober 2010.

7. Simple Anatomy of Retina. Oktober 2003. dalam

HYPERLINK "http://www.webvision.com/"www.webvision.com diakses tanggal 29 Oktober 2010.

8. http://webvision.med.utah.edu/imageswv/draweye.jpeg diakses tanggal 29 Oktober 2010.