Transcript
Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

5

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Bisnis dan Toko

• Menurut Allan Afuah (2004), Bisnis adalah sekumpulan aktifitas yang dilakukan

untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan

berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

• Menurut Husein Umar (2003, p3) Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang

diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpungan dalam bidang

perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan

mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

• Menurut Lukman Fauroni (2006, p27) Bisnis adalah meliputi aktivitas

memproduksi barang tambang atau pertanian dari bumi, memproses bahan-bahan

dasar hingga berguna, membuat berbagai barang jadi, mendistribusikan barang,

menyediakan jasa, menjual dan membeli barang dagangan ataupun aktivitas yang

berkaitan dengan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan.

• Menurut Johar Arifin (2008,p2) Bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan

suatu organisasi dalam rangka mendapatkan keuntungan dengan menawarkan

barang atau jasa.

• Menurut Istijanto Oei (2010, p134) Bisnis adalah Rantai yang terhubung, kalau

digambarkan, pebisnis atau wirausaha terlibat setidaknya dengan pemasok,

internal perusahaan kita, pesaing, pelanggan dan pihak lain tak langsung

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

6

Keterangan diatas menjelaskan bahwa Pemasok adalah pihak yang menyediakan

barang, sarana, fasilitas yang kita butuhkan untuk menjalankan bisnis kita.

Pelanggan adalah pembeli atau pelanggan kita. Pesaing adalah pihak lain yang

menawarkan bisnis yang hampir sama dengan kita. Dari pengertian diatas dapat di

simpulkan bahwa bisnis memiliki cakupan yang lebih luas dari perusahaan, sehingga

perusahaan merupakan bagian dari bisnis serta tujuan utama dari sebuah kegiatan

bisnis adalah memperoleh laba, agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan.

• Menurut Deliarnov (2006, p49) Pasar adalah proses berlangsungnya transaksi

permintaan dan penawaran atas barang dan jasa.

• Menurut Simon Brown (2003, P95) Toko adalah menciptakan sebuah lingkungan

yang mendorong pelanggan untuk membeli dan para staf toko untuk mampu

menawarkan standar pelayanan yang tinggi. Dalam kegiatan bisnis, dibutuhkan

kesiapan dalam menghadapi tantangan dan resiko untuk mengkombinasikan tenaga

kerja, material, modal, dan manajemen secara baik sebelum memasarkan produk,

orang yang memiliki kompetensi tersebut sering dikenal sebagai usaha.

Pemasok Pihak lain

Pesaing Pelanggan

Internal

Perusahaan (kita sebagai pebisnis dan para karyawan)

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

7

2.1.2 Studi Kelayakan Bisnis

2.1.2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis

• Menurut Husein Umar (2003, p245) Studi Kelayakan Bisnis (SKB) atau sering

pula disebut studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau

tidaknya rencana suatu proyek bisnis. Maksud layak atau tidak layak disini

adalah perkiraan bahwa proyek akan dapat menghasilkan keuntungan yang

memadai bila dioperasionalkan atau sebaliknya.

• Menurut Serian Wijatno (2009, p88) Studi Kelayakan Bisnis adalah Proses yang

menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses.

• Menurut Rob Thomsett (2003, p50) Studi Kelayakan Bisnis adalah penentu

kesuksesan proses manajemen proyek yang melibatkan para ahli teknis ( para

analisis bisnis dan analisis system ) yang bekerja untuk manajer proyek.

• Menurut Husein Umar dalam bukunya yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis

(2005, P8) mengatakan bahwa studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap

rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis

dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian

keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana

peluncuran produk baru.

• Menurut Christianto dan I Made (2002, p42) Studi Kelayakan Bisnis

didefinisikan secara rinci sasaran dan tujuan dari proyek yang bersangkutan,

mengkaji semua jenis solusi yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut,

menilainya, dan membuat rekomendasi selanjutnya untuk suatu proyek utama.

Rekomendasi harus disertai dengan rencana keuangan dan rencana kemajuan.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

8

2.1.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

2.1.3.1 Aspek Financial

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk

menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan,

dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana,

biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu

yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek dapat berkembang terus. Dalam

analisis aspek financial, terdapat beberapa hal yang harus dianalisis yaitu :

• Aliran Kas ( Cash Flow )

• Biaya Modal ( Cost of Capital )

• Initial and Operasional Cash Flow

• Payback Period

• Internal Rate of Return

• Net Present Value

• Profitability Index

2.1.3.2 Non Financial

1. Aspek Pasar

• Menurut Stanton dalam buku studi kelayakan bisnis karangan Husein Umar

(2005, p35) pasar adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan

untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada

tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu: orang dengan segala

keinginannya, daya belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

9

• Menurut Umar (2005, p35) pasar, menurut para ahli, merupakan tempat

pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan

permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.

• Menurut Kasmir Jakfar (2012, p44) pasar dapat diartikan sebagai tempat

bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.

2. Aspek Pemasaran

• Menurut Kotler yang dikutip oleh Kasmir Jakfar (2012, p47) pemasaran adalah

proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal

balik produk dan nilai dengan orang lain.

• Menurut Stanton yang dikutip Umar (2005, p67), pemasaran meliputi

keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang

bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan

mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan

pembeli yang aktual maupun yang potensial.

• Bauran pemasaran (Kotler 2005, p18) adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan secara terus-menerus untuk mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran. Bagi pemasaran suatu produk barang,

manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran yang

lazim disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P dalam

pemasaran yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu produk (product), harga

(price), distribusi atau tempat (place), dan promosi (promotion). Yang masing-

masing akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

10

1. Produk

Produk berupa barang atau jasa yang dapat dibeda-bedakan atau diklasifikasikan

menurut bentuk dan jenisnya. Produk barang tidak hanya memperhatikan

penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang mudah, praktis, aman,

tidak mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.

2. Harga

Harga merupakan sejumlah nilai yang akan ditukarkan oleh konsumen dengan

segala manfaat dari memiliki atau menggunakan produk tersebut. Yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar-menawar, atau yang

ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

3. Distribusi/Tempat

Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan

produknya, khususnya barang dengan cara membangun saluran distribusi, yakni

sekelompok organisasi yang saling tergantung pada proses yang memungkinkan

suatu produk tersedia bagi pengguna atau konsumen.

4. Promosi

Dalam dunia pemasaran tidak selalu hanya membicarakan produk, harga produk,

dan mendistribusikan produk, tetapi juga ada hal lain yang cukup penting dalam

mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar produk tersebut dapat

dikenal dan akhirnya dibeli oleh konsumen. Dalam mengkomunikasikan produk

perlu dibuat suatu strategi yang tepat dalam memenangkan persaingan atau

dengan strategi yang sering disebut bauran promosi, yang terdiri atas empat

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

11

komponen utama yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,

dan penjualan perorangan.

3. Produksi

Menurut Heizer dan Render (2009) Produksi dengan tujuan adalah untuk

meyakini apakah secara operasi dan pilihan produksi, rencana bisnis dapat

dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek

atau operasional secara rutin. Dalam hal masalah manajemen operasional ada

tiga hal yang harus dihadapi oleh perusahaan, yakni masalah penentuan posisi

perusahaan, masalah desain, masalah operasional. Selain itu, persoalan lain

mengenai masalah proses dan operasi akan bermunculan, maka untuk itu

persoalan yang timbul harus disesuaikan dan di kelompokkan sesuai dengan

masalah manajemen operasional yakni sebagai kelompok masalah posisi

perusahaan, kelompok masalah desain, dan kelompok masalah operasional.

Implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis akan memberikan informasi akan

memberikan informasi mengenai pemilihan strategi produk, teknologi yang

digunakan, kapasitas produksi, penentuan letak dan layout secara geografis, dan

perencanaan dan kualitas produk serta operasional rutinnya.

4. Aspek Manajemen dan SDM

Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia dapat digambarkan sebagai

berikut (Subagyo, 2007, p159):

1. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk menyelesaikan

jenis pekerjaan tertentu.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

12

2. Job Specification, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang

diperlukan untuk mengisi suatu jabatan.

3. Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang

menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan struktur

pertanggungjawaban.

4. Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan

teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.

5. Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian secara

lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis struktural dan

fungsional.

6. Sistem pengembangan karyawan, yaitu menyusun rencana pendidikan dan

pelatihan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, produktivitas,

dan kinerja karyawan secara keseluruhan.

5. Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek ini dianalisis untuk menganalisa kelayakan suatu bisnis dilihat dari

lingkungan eksternal perusahaan, juga untuk mengetahui seberapa jauh

lingkungan eksternal tersebut berpengaruh dan memberikan peluang sekaligus

ancaman bagi perusahaan. Selain itu manfaat lainnya adalah untuk mengetahui

kontribusi seperti apa yang dapat diberikan oleh perusahaan pada lingkungan

eksternalnya jika usulan proyek dapat terlaksana.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

13

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p193) aspek ekonomi dan sosial merupakan

dampak yang timbul karena adanya investasi, yang lebih ditekankan kepada

masyarakat dan pemerintah.

1. Dilihat dari aspek ekonomi

Secara umum, dampak daru aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau

investasi adalah meningkatnya pendapatan masyarakat dengan pemberian

kesempatan kerja bagi masyarakat, peningkatan sumber daya yang dapat

dimanfaatkan serta meningkatkan perekonomian pemerintah lokal serta

menghasilkan devisa bagi Negara.

2. Dilihat dari aspek sosial

Sebuah perusahaan tidak akan bisa bertahan tanpa adanya dukungan dari

masyarakat. Dapat dikatakan bahwa kelangsungan hidup suatu perusahaan

bergantung kepada masyarakat juga, masyarakat sangat memegang peranan

penting dalam sebuah usaha. Jadi, selain bertujuan mencari keuntungan yang

sebesar-besarnya, hendaknya juga perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

6. Aspek Hukum

• Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p23) aspek ini membahas masalah

kelengkapan dan keabsahan dokumen sebuah usaha, mulai dari bentuk badan

usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen

sangat penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dimiliki

apabila dikemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen

dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen

tersebut.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

14

• Menurut Ahmad Subagyo (2007, p167) usaha dalam bentuk apapun memerlukan

keabsahan legalitas karena faktor ini yang menentukan keberlanjutan hidupnya.

Sebelum melakukan investasi di suatu daerah/wilayah, pada saat menganalisis

aspek-aspek studi kelayakan, maka terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pra-

penelitian yang berlaku di daerah/wilayah tersebut, agar tidak terjadi kerugian

dikemudian hari, apabila ternyata di daerah/wilayah tersebut melarang bentuk

usaha yang dimaksud.

7. Aspek Lingkungan Industri

Menurut Umar dalam bukunya competitive strategy yang dikemukakan oleh

Michael E. Porter, dimana konsep tersebut menganalisis persaingan bisnis

berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing.

1. Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis

Persaingan antara perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar

dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan

dapat berhasil jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan

strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu

perusahaan mungkin akan mendapatkan serangan balasan seperti menurunkan

harga, meningkatkan kualitas, menambahkan fitur, menyediakan jasa,

memperpanjang garansi, meningkatkan promosi dan pembaharuan kemasan.

Menurut Porter yang dikutip Umar (2005, p270), tingkat persaingan dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Jumlah kompetitor

2. Tingkat pertumbuhan industri

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

15

3. Karakteristik produk

4. Biaya tetap yang besar

5. Kapasitas

6. Hambatan keluar

2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Pendatang baru dalam suatu industry akan membawa kapasitas baru, inovasi

baru, modal baru, pemasaran yang baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar.

Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya menjadi semakin tinggi

sehingga akan mengurangi profitabilitas. Ancaman masuknya pendatang baru

bergantung pada rintangan masuk dan reaksi pesaing yang sudah ada dalam

mengantisipasi pendatang baru. Jika pendatang baru merasakan kesulitan

bersaing terhadap pesaing yang telah ada, maka ancaman dari pendatang baru

akan rendah. Menurut Umar (2005, p268) terdapat faktor-faktor yang dapat

menghambat masuknya pendatang baru ke dalam industri, sebagai berikut:

1. Skala ekonomi

2. Diferensiasi produk

3. Kecukupan modal

4. Biaya peralihan

5. Akses ke saluran distribusi

6. Ketidakunggulan biaya independen

7. Peraturan pemerintah

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

16

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi

Persaingan tidak hanya terjadi pada perusahaan yang memproduksi produk yang

sejenis, namun perusahaan juga bersaing dengan perusahaan yang memproduksi

produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri

dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh perusahaan

dalam industri. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk

pengganti, semakin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti seringkali

timbul dengan cepat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan di

industri mereka, dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja.

4. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawarnya terhadap para pemain dalam

industri, dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk yang

ditawarkan, hal ini memberikan kekuatan pada pemasok untuk menaikan harga.

Namun bila banyak pemasok untuk suatu jenis barang, maka biasanya daya

tawar pemasok semakin kecil. Menurut Umar (2005,p272), pemasok akan kuat

apabila beberapa kondisi berikut :

• Jumlah pemasok sedikit

• Produk/pelayanan yang ada adalah untuk dan mampu menciptakan

switching cost yang besar.

• Tidak tersedia produk subtitusi

• Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk

yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.

• Perusahaan hanya membeli dalm jumlah yang kecil dari pemasok.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

17

5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Pembeli bersaing dengan industri dengan meminta penurunan harga, tawar-

menawar terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta

berperan sebagai pesaing. Kekuatan dari tiap-tiap pembeli yang penting dalam

indsutri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya pada

kepentingan relatif pembeliannya dari industri yang bersangkutan dibandingkan

dengan keseluruhan bisnis pembeli tersebut.

Menurut Umar (2005, p272), ada beberapa kondisi yang dapat memperkuat

tawar menawar pembeli, yaitu :

1) Pembeli membeli dengan jumlah besar

2) Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan

3) Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok

4) Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehinga sensitif

terhadap harga dan diferensiasi servis.

5) Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembel, sehingga pembeli

dengan mudah mencari subsitusinya

2.1.4 Pengertian Permintaan dan Penawaran

Menurut Husein Umar dalam bukunya yang berjudul “ Studi Kelayakan Bisnis “

( 2005, P36) permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan

konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat

harga sedangkan penawaran dapat diartikan sebagai kuantitas barang yang

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

18

ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam prosesnya, tingkat

penawaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

• Harga barang-barang lain

• Biaya faktor produksi

• Tujuan perusahaan

• Tingkat teknologi yang digunakan

2.1.5 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan

perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir Jakfar, 2012, p13), yaitu:

1. Menghindari Resiko Kerugian

Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi

kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang

dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi

kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik

resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2. Memudahkan Perencanaan

Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan

datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-

hal apa saja yang perlu direncanakan.

3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan

pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

19

memiliki pedoman yang harus diikuti. Pedoman tersebut telah tersusun secara

sistematis, sehingga usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai

dengan rencana yang sudah disusun.

4. Memudahkan Pengawasan

Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang sudah

disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap

jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari

rencana yang telah disusun.

5. Memudahkan Pengendalian

Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika

terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan

pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk

mengendalikan pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya,

sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

2.1.6 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Husein Umar (2003, p246) Jika laporan studi kelayakan bisnis

menyatakan suatu proyek investasi layak direalisasikan, selanjutnya pihak-pihak tertentu

memerlukan laporan tadi untuk dikaji ulang. Hasilnya adalah suatu keputusan untuk

turut serta menyetujui atau menolak kelayakan laporan tadi, disesuaikan dengan

kepentingannya. Dapat saja terjadi bahwa suatu hasil studi yang telah dinyatakan layak

pada akhirnya tidak dilaksanakan. Hal ini disebabkan beberapa alasan, misalnya :

pengambil keputusan akhir menolak, bukan saja karena laporan tadi merupakan hasil

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

20

rekayasa/ tidak obyektif, tetapi dapat saja karena intervensi pihak lain yang merasa

kepentingannya tidak dipenuhi. Terlepas dari persoalan di atas pihak-pihak yang

membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis itu dapat dijelaskan di bawah ini :

a. Pihak Investor

Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,

maka pendanaan dapat mulai dicari, misalnya dengan mencari investor atau pemilik

modal yang mau turut serta menanamkan modalnya pada proyek yang akan

dikerjakan.

b. Pihak Kreditor

Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank perlu mengkaji ulang

studi kelayakan bisnis tersebut, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya

bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilki perusahaan sebelum memutuskan

untuk memberikan kredit.

c. Pihak Manajemen Perusahaan

Pembuatan suatu studi kelayakan bisnis dapat dilakukan oleh pihak eksternal

perusahaan selain dapat dibuat sendiri oleh pihak internal perusahaan.

d. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Studi Kelayakan Bisnis yang disusun perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan

yang telah ditetapkan pemerintah karena bagaimanapun pemerintah secara langsung

maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

21

e. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu juga menganalisis manfaat yang akan

didapat atau biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian

nasional.

2.1.7 Bentuk Pasar

Menurut Husein Umar dalam bukunya yang berjudul “ Studi Kelayakan Bisnis “

(2005, P38), bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen atau penjual dan sisi

konsumen. Dari sisi produsen atau penjual, pasar dapat dibedakan atas :

Pasar Persaingan Sempurna adalah jenis pasar ini, aktivitas persaingannya tidak

Nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen sehingga pangsa pasar mereka

menjadi terkotak-kotak atau kecil-kecil. Pasar Monopoli adalah sebuah bentuk pasar

yang dikuasai oleh seorang penjual saja. Dalam hal ini tidak ada produk substitusi serta

terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar. Pasar persaingan Monopolistik

adalah bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli.

2.1.8 Tujuan dilakukan Studi Kelayakan

Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan perlu

dilakukan studi kelayakan (Kasmir Jakfar, 2012, p13), yaitu:

1. Menghindari Resiko Kerugian

Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi

kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

22

sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan

adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang dapat

kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2. Memudahkan Perencanaan

Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,

maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja

yang perlu direncanakan.

3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan

pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki

pedoman yang harus diikuti. Pedoman tersebut telah tersusun secara sistematis,

sehingga usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana

yang sudah disusun.

4. Memudahkan Pengawasan

Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang sudah

disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap

jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana

yang telah disusun.

5. Memudahkan Pengendalian

Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika

terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan

pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk

mengendalikan pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya,

sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

23

2.1.9 Penelitian Terdahulu

Nama pengarang Judul Jurnal Hasil penelitian

McIntyre, R

Kevin;Jack, Steven

B;McCall, Barrett

B;Mitchell, Robert J

Financial Feasibility of Selection

Based Multiple- Value Management

on Private Lands in the South : A

Heuristic Case Study Approach

“Journal of Forestry;Jul/ Aug 2010;

Volume 108, 5; pg. 230-237

selama 10 tahun terakhir, beberapa-nilai, ekosistem berbasis pendekatan kepada manajemen lahan hutan publik telah menjadi lebih umum. Namun, kurang perhatian telah dibayarkan kepada konsep ini di sektor swasta. Meskipun diakui bahwa hutan swasta nonindustrial (NIPF) pemilik tanah memiliki lahan hutan untuk beragam alasan. Penelitian ini mengembangkan model ekonomi sederhana sebagai alat heuristik untuk membandingkan kinerja keuangan yang luas, multi-nilai pendekatan manajemen.

M.M Taghizadeh;

A. Torabian; M.

Borghei; A.H. Hassani

A Study of Feasibility for water

purification using vertical porous

concrete filter

Int J.Environ.Sci. Tech, 4(4) : 505-512,

Autumn 2007 ISSN : 1735-1472

Ada kebutuhan untuk menemukan teknik yang lebih murah dan sederhana untuk sistem penyaringan air pedesaan di negara-negara berkembang. Menggunakan filter yang terbuat dari blok untuk pengolahan air memungkinkan seseorang untuk membuat filter vertikal. Diharapkan jumlah lahan yang digunakan akan menurun lebih dari 70% jika filter vertikal digunakan. Jumlah air yang diperlukan untuk kembali dicuci adalah 2,9% dari jumlah total air, yang lulus

Linying Cao A Feasibility Study of Task-based

Teaching of College English Writing in

Chinese EFL Context

Volume 5, No. 10; 2012,

ISSN 1916-4742

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada kerangka TBL Jane Willis 'dan menguji dampaknya pada peningkatan peserta didik EFL kompetensi menulis ketika seperti kerangka kerja yang diterapkan pada ruang kelas kuliah menulis dalam pengaturan EFL Cina, dan dengan demikian secara tentatif mengeksplorasi kelayakan tugas berbasis pendekatan pengajaran menulis EFL

Dwira Nirfalini Aulia,

Achmad Delianur

NAsution, R. Lisa

Suryani

Studi Kelayakan Pembangunan

Rumah Susun Sederhana (Rusuna)

Kampung Aur Medan, Vol. 02 no. 01,

Jan 2011

Dalam usaha menata wajah kota yang lebih baik dan menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat golongan menengah ke bawah diperlukan suatu lahan yang sangat luas serta sarana dan prasarana pendukungnya yang banyak pula. Temuan dari kajian ini mengidentifikasikan bahwa warga masih enggan untuk tinggal di rumah susun meskipun lokasi yang sama dan dari kajian aspek ekonomi harga sewa/jual rumah susun masih terjangkau oleh mereka

Yinny Rajaratnam,

Harianto

Hardjasaputra, Monty

Girianna

Studi Kelayakan Ekonomi

Pengembangan Bandara Udara

Internasional Minangkabau (BIM)

Vol.3, No.2, Juli 2006

Kota Padang, ibukota provinsi sumatera barat merupakan salah satu dari tiga kota terbesar dan ramai di Sumatera. Secara geografis kota Padang merupakan gerbang nasional bagi “Daerah Segitiga Pertumbuhan”yang meliputi kota-kota utama Asean, Cina Selatan dan India Selatan. Dengan meningkatnya permintaan penumpang dan kargo dan setelah diadakan beberapa studi perbandingan Bandar Udara Tabing dan kemungkinan dibangunnya bandar udara baru, Departemen Perhubungan Republik In donesia memutuskan untuk memindahkan fasilitas transportasi udara yang semula berlokasi di Tabing, Padang ke Ketaping, Padang Pariaman.

Sumber: Hasil studi literatur

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewBagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran

24

2.2 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Analisa kelayakan bisnis merupakan suatu hal yang penting bagi seseorang maupun

sebuah organisasi ketika akan melakukan atau memulai bisnis dalam bentuk suatu

proposal usaha pemilik ide bisnis berupa meyakinkan bagaimana tailor berbasis produk

textile batik dalam pengembangan aspek financial dan non aspek financial setelah itu

dalam menganalisis kelayakan bisnis dinyatakan layak atau tidak layaknya dalam

pengembangan tailor berbasis textile batik bisnis tersebut.

Toko Liza Moda

Studi Kelayakan Bisnis Pengembangan Custom

Textile Batik

Aspek Finansial

Aspek Non Finansial

Analisis Kelayakan Bisnis

Layak Tidak Layak

Hasil akhir berupa saran atau rekomendasi pembukaan usaha dari studi kelayakan bisnis


Recommended