41
ZAKAT FITRAH DENGAN UANG http://subhan-nurdin.blogspot.com Pada Ramadhan kali ini (1998), saya patut bersyukur mendapat seorang ikhwatu iman, Bapak Djoko Widodo, yang telah bershadaqah dengan ilmunya berupa makalah bertajuk “TUNAIKAN ZAKAT FITRAH, TAPI BENARKAN DENGAN UANG ?” Susunan kalimatnya mencerminkan keikhlasan beliau dalam beramar bil ma’ruf dan nahy ‘anil munkar. Setelah saya bersilaturrahim dengan beliau via telpon mendiskusikan makalahnya, saya terdorong membuat risalah ringkas ini yang sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengguruinya ataupun berdebat kusir. (Karena beliau lebih sapuh daripada saya). Namun sebagaimana permintaan beliau untuk saling berdiskusi dengan argumen yang shahih sebagai upaya pengaplikasian QS. 4:59 yaitu mengembalikan segala permasalahan yang tanazu’ kepada al-Qur’an dan hadits shahih. Membaca dan menganalisa makalah beliau, ada beberapa hal yang perlu disoroti, yaitu sekitar masalah zakat fitrah dengan uang. Beliau berpendapat, “…Zakat Fitrah yang masih berupa uang, tidak bisa disebut sah sebelum dibagikan berupa makanan pokok.” (hlm.3). Secara garis besar argumentasi beliau sbb. 1. Zakat fitrah adalah ibadah ta’abbudi yang teknis dan caranya telah ditentukan oleh Rasulullah SAW sendiri, istilah beliau “merupakan hukum.” “…Jadi zakat fitrah itu sendiri merupakan ibadah yang tak dapat dan tidak boleh direka-reka oleh siapapun.” (hlm.1) 2. Kata “tho’am” dalam al-Qur’an dan hadits artinya (bahan) makanan, tidak dengan arti kata lain. “…Makanan apa saja yang dikeluarkan oleh Rasulullah ? Yaitu dengan (bahan) makanan pokok berupa gandum, kurma, kismis dan kacang- kacangan/biji-bijian (sair). 3. Tidak ada hadits shahih yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW dan para shahabatnya pernah mengeluarkan zakat fitrahnya dengan uang dinar atau dirham sebagai penggantinya. (hlm.2) 4. Zakat fitrah dengan uang adalah qiyas yang tidak tepat dan menyalahi hukum. “…Jadi menganalogkan/mengkiaskan makanan dengan uang jelas tidak sama ! Dengan demikian ini menyalahi hukum !” (hlm.2) Demikian antara lain rangkuman pendapatnya.

Zakat Fitrah Dengan Uang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hukum Zakat fitrah dengan Uang- PENDAPAT TIDAK SAH ZAKAT FITRAH DENGAN UANG - PENDAPAT SAH ZAKAT FITRAH DENGAN UANG - YANG PALING KUAT

Citation preview

Page 1: Zakat Fitrah Dengan Uang

ZAKAT FITRAH DENGAN UANGhttp://subhan-nurdin.blogspot.com

Pada Ramadhan kali ini (1998), saya patut bersyukur mendapat seorang ikhwatu iman, Bapak Djoko Widodo, yang telah bershadaqah dengan ilmunya berupa makalah bertajuk “TUNAIKAN ZAKAT FITRAH, TAPI BENARKAN DENGAN UANG ?” Susunan kalimatnya mencerminkan keikhlasan beliau dalam beramar bil ma’ruf dan nahy ‘anil munkar. Setelah saya bersilaturrahim dengan beliau via telpon mendiskusikan makalahnya, saya terdorong membuat risalah ringkas ini yang sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengguruinya ataupun berdebat kusir. (Karena beliau lebih sapuh daripada saya). Namun sebagaimana permintaan beliau untuk saling berdiskusi dengan argumen yang shahih sebagai upaya pengaplikasian QS. 4:59 yaitu mengembalikan segala permasalahan yang tanazu’ kepada al-Qur’an dan hadits shahih.

Membaca dan menganalisa makalah beliau, ada beberapa hal yang perlu disoroti, yaitu sekitar masalah zakat fitrah dengan uang. Beliau berpendapat, “…Zakat Fitrah yang masih berupa uang, tidak bisa disebut sah sebelum dibagikan berupa makanan pokok.” (hlm.3). Secara garis besar argumentasi beliau sbb.

1. Zakat fitrah adalah ibadah ta’abbudi yang teknis dan caranya telah ditentukan oleh Rasulullah SAW sendiri, istilah beliau “merupakan hukum.” “…Jadi zakat fitrah itu sendiri merupakan ibadah yang tak dapat dan tidak boleh direka-reka oleh siapapun.” (hlm.1)

2. Kata “tho’am” dalam al-Qur’an dan hadits artinya (bahan) makanan, tidak dengan arti kata lain. “…Makanan apa saja yang dikeluarkan oleh Rasulullah ? Yaitu dengan (bahan) makanan pokok berupa gandum, kurma, kismis dan kacang-kacangan/biji-bijian (sair).

3. Tidak ada hadits shahih yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW dan para shahabatnya pernah mengeluarkan zakat fitrahnya dengan uang dinar atau dirham sebagai penggantinya. (hlm.2)

4. Zakat fitrah dengan uang adalah qiyas yang tidak tepat dan menyalahi hukum. “…Jadi menganalogkan/mengkiaskan makanan dengan uang jelas tidak sama ! Dengan demikian ini menyalahi hukum !” (hlm.2)

Demikian antara lain rangkuman pendapatnya.

Pada tulisan ini, saya hanya akan menyampaikan beberapa pandangan yang bersifat ijtihadi sehingga ada dua kemungkinan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Apabila hakim memutuskan suatu perkara dan berijtihad padanya, kemudian benar ijtihadnya, maka ia mendapat dua pahala, tetapi apabila memutuskan dan berijtihad kemudian salah dalam ijtihadnya, maka ia mendapat satu pahala.” (HSR. Al-Bukhari & Ahmad)Maka, ketika ijtihad saya benar, tiada lain kecuali kebenaran itu dari Allah semata, dan jika tidak tepat, maka itu adalah kekhilafan saya dan saya beristighfar kepada Allah. Sistematika penulisan disusun pertopik yang merujuk pada tema sekitar zakat fitrah dan secara langsung maupun tidak, adalah tanggapan atas polemik di atas.

1. Tanggapan atas Makalah

Sebelum mengupas permasalahan zakat fitrah, ada yang perlu ditanggapi dari makalah beliau yang saya pandang cukup prinsipil, antara lain :- Makalah tersebut sama sekali tidak mencantumkan teks al-Qur’an dan hadits maupun peristilahan syara’ yang menjadi rujukan dalil (dalam teks Arab) padahal itu sangat penting ketika kita akan beristinbath (ataupun berijtihad), karena dalam bahasa arab, berbeda titik saja akan bermakna lain. - Terdapatnya ungkapan yang kontroversial pada satu masalah yang sama. Misalnya, a. “Zakat fitrah merupakan ibadah” yang menurut kaidah LAA QIYASA FIL ‘IBADAH “Tidak ada analogi/qiyas dalam ibadah.”

Page 2: Zakat Fitrah Dengan Uang

Tetapi pada kalimat lain ditulis “…Maka agar tepatnya hendaklah (bahan) makanan yang tersebut di atas kita analogkan kepada bahan makanan pokok yang fungsinya juga sama.”

b. “Dalam Qur’an dan Hadits disebut dengan ma’na yang jelas sekali, hanya dengan tho-am. Artinya (bahan) makanan, tidak dengan arti kata yang lain… ada juga yang jagung, ketela singkong, sagu ambon…kentang ataupun roti.” Namun pada kalimat lain, jenis makanan lain tidak boleh untuk zakat fitrah dengan ungkapan “…Maka bisa-bisa zakat fitrah akan berubah arah sehingga “boleh” saja misalnya dibayarkan berupa oncom, tempe tahu, kangkung, minyak tanah…”

- Tidak konsistennya pendapat beliau. Misalnya, apakah beliau berpendapat harus dengan bahan makanan atau makanan ?!, karena roti yang beliau pandang boleh berzakat fitrah dengannya adalah makanan, bukan bahan makanan. Mengapa oncom, tempe tahu, kangkung tidak boleh ?! Apakah harus sesuai dengan teks hadits yaitu tamar (kurma kering) dan sya’ir (gandum) saja ? Mengapa beras dibolehkan sedangkan uang tidak ? padahal keduanya tidak tercantum dalam teks hadits !

Maka, kalau beliau meminta teks hadits shohih mengenai kebolehan membayar zakat fitrah dengan dinar, dirham atau uang, saya balik meminta teks hadits shohih yang mencantumkan Ar-Ruz (beras) sebagai barang zakat fitrah atau 2,5 kg sebagai ukurannya, karena teks hadits memakai Sha’an (satu sha’).

PENDAPAT TIDAK SAH ZAKAT FITRAH DENGAN UANG

01. SYAIKH MUHAMMAD IBNU SHALIH AL-UTSAIMIN RAHIMAHULLAH PertanyaanSyaikh Muhammad Ibnu Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah ditanya : Bolehkah mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang ..? JawabanMengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang adalah hal yang diperselisihkan. Menurut pendapat saya, zakat fitrah itu tidak sah kecuali dengan bahan makanan, karena Ibnu Umar Raddhiallahu 'anhu pernah berkata :"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah dengan satu sha' kurma atau satu sha gandum"Abu Said Al-Khudri juga berkata :"Artinya : Kami dahulu mengeluarkan zakat fitrah pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan satu sha' makanan dan makanan kami ketika itu adalah kurma. gandum. kismis (anggur kering) dan keju".Dari dua hadits ini maka jelaslah bahwa zakat fitrah itu tidak sah kecuali dari makanan. Mengeluarkannya dalam bentuk makanan telah dijelaskan, diterangkan dan dikenal oleh ahlul bait dan di sini terdapat pengangkatan kedudukan gandum. Sedangkan mengeluarkannya dalam bentuk uang akan membuatnya menjadi samar dan terkadang manusia condong kepada hawa nafsunya jika ia mengeluarkannya dalam bentuk uang sehingga nilainya berkurang. Mengikuti syari'ah adalah kebaikan dan keberkahan. Kadang ada orang yang mengatakan memberikan makanan tidak bermanfaat bagi orang fakir. padahal kalau orang fakir itu fakir yang sebenarnya maka makanan itu akan bermanfaat baginya.

02. SYAIKH SHALIH BIN FAUZAN BIN ABDILLAH HAFIZHAHULLAH Pertanyaan

Page 3: Zakat Fitrah Dengan Uang

Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Hafizhahullah ditanya : Apakah hukum menyerahkan uang senilai zakat fitrah untuk dibelikan makanan dan diberikan kepada faqir miskin di negeri lain .? JawabanAlhamdulillah wahdahu Ashalaatu was salama 'ala Rasulillah Nabiyina Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam wa 'ala alihi washahbihi wa ba'du. Allah berfirman :"Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah" [Al-Hasyr : 7]Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Artinya : Barangsiapa yang mengada-adakan perkara dalam urusan agama kami ini apa yang tidak ada dasar syari'atnya maka perbuatan tersebut tertolak" [Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim]Sesunguhnya ada sebagian orang pada zaman ini yang berusaha untuk merubah ibadah-ibadah dari ketentuan-ketentuan syar'i dan contohnya banyak. Misalnya zakat fitrah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan supaya zakat itu dikeluarkan dengan makanan di negeri si pembayar zakat pada akhir bulan Ramadhan dan diberikan kepada orang-orang miskin negeri itu. Dan sungguh telah ditemukan, ada orang yang berfatwa tentang bolehnya mengeluarkan uang sebagai ganti dari makanan, ada yang berfatwa tentang bolehnya menyerahkan uang untuk dibelikan makanan di negara lain yang jauh dari negeri orang yang berpuasa itu dan dibagikan disana. Ini adalah merubah ibadah dari ketentuan syar'i. Zakat fitrah itu punya (ketentuan) waktu pengeluarannya yaitu pada malam Idul Fitri atau dua hari sebelumnya menurut para ulama dan juga zakat fitrah itu punya (kententuan) tempat pembagiannya yaitu di negeri yang memenuhi satu bulan, tempat tinggalnya muslim tersebut dan zakat juga punya orang-orang yang berhak menerimanya yaitu orang-orang miskin di negeri si pembayar zakat dan zakat itu punya (ketentuan) jenis yaitu makanan. Maka kita harus terikat dengan ketentuan-ketentuan syar'i ini, jika tidak maka zakat itu menjadi ibadah yang tidak sah dan tidak bisa membebaskan diri dari kewajiban. Imam yang empat telah sepakat atas wajibnya membagikan zakat fitrah di negeri orang yang berpuasa selama ada orang yang berhak menerimanya disana dan mengenai hal itu telah dikeluarkan ketetapan oleh Ha'aitu Kibaril Ulama (Lembaga Ulama Besar) di Saudi Arabia. Maka wajiblah mengikutinya dan tidak usah memperdulikan orang-orang yang mengajak untuk menyelisihinya, karena seorang muslim harus memiliki semangat kuat untuk memenuhi kewajibannya agar tanggungannya terbebas, dan berhati-hati dalam agamanya. Seperti inilah dalam semua ibadah hendaklah dilaksanakan sesuai ketentuan, baik jenis, waktu ataupun pembagiannya, janganlah merubah satu jenis ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah kepada jenis lain. PertanyaanSyaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Hafizhahullah ditanya : Akhir-akhir ini banyak terjadi perdebatan diantara beberapa ulama negara lain seputar zakat fitrah yang disyari'atkan, serta kemungkinan dikeluarkannya uang senilai zakat fitrah. Bagaimana pendapat Syaikh .? JawabanYang diperintahkan dalam zakat fitrah adalah menunaikannya dengan cara yang telah diperintahkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu dengan mengeluarkan satu sha' makanan pokok penduduk negeri tersebut dan diberikan kepada orang-orang faqir pada waktunya. Adapun mengeluarkan uang senilai zakat fitrah, maka hal itu tidak sah karena menyelisihi perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyelisihi apa yang pernah dilakukan oleh para sahabat, mereka tidak pernah mengeluarkan uang padahal mereka lebih tahu tentang sesuatu yang boleh dan sesuatu yang tidak boleh. Ulama yang mengatakannya bolehnya mengeluarkan uang, mereka katakan hal itu berdasarkan ijtihad, Tetapi apabila ijtihad menyelisihi nash maka ijtihad itu tidak dianggap.

Page 4: Zakat Fitrah Dengan Uang

Pernah ada yang mengatakan kepada Imam Ahmad Rahimahullah : "Ada yang mengatakan bahwa Umar bin Abdul Aziz mengambil uang dalam zakat fitrah". Maka Imam Ahmad berkomentar : "Mereka meninggalkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sambil mengatakan "kata si Fulan". Padahal Ibnu Umar berkata :"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah dengan satu sha' kurma atau satu sha' gandhum"

03. SYAIKH ABDULAH BIN ABDUL RAHMAN BIN JIBRIN HAFIZHAHULLAH PertanyaanSyaikh Abdullah bin Abdul Rahman bin Jibrin Hafizhahullah ditanya : "Bolehkah menyerahkan uang dalam zakat fitrah, karena terkadang uang tersebut lebih bermanfaat bagi orang-orang yang miskin?" JawabanDiriwayatkan dari Abu Hanifah bahwasanya boleh mengeluarkan uang. Dan yang benar adalah tidak boleh, yang dikeluarkan harus makanan. Uang pada zaman Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sudah ada, namun belum ada yang meriwayatkan bahwa beliau menyuruh para sahabat untuk mengerluarkan uang 04. SYAIKH ABDUL AZIZI BIN ABDULLAH BIN BAZ RAHIMAHULLAH PertanyaanSyaikh Abdul Azin bin Abdullah bin Baz Rahimahullah ditanya : Hukum mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang karena orang yang memperbolehkan hal tersebut. JawabanTidaklah asing bagi seorang muslim manapun bahwa rukun Islam yang paling penting adalah persaksian (Syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah. Konsekwensi syahadat La Ilaha Ilallah adalah tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah saja, sedangkan konsekwensi syahadat Muhammad Rasulullah adalah tidak menyembah Allah kecuali dengan cara-cara yang telah disyari'atkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Zakat fitrah adalah ibadah menurut ijma kaum muslimin, dan semua ibadah pada dasarnya tauqifi (mengikuti dalil atau petunjuk). Maka tidak boleh lagi seorang hamba untuk beribadah kepada Allah dengan satu ibadahpun kecuali dengan cara yang diambil dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasul yang telah Allah firmankan tentangnya."Artinya : Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) " [An-Najm : 3-4]Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Artinya : Barangsiapa membuat cara yang baru dalam perkara agama ini apa yang tidak termasuk agama ini maka hal itu tertolak".Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mensyari'atkan zakat fitrah dengan hadits yang shahih : Satu sha' makanan atau anggur kering atau keju. Imam Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiallahu 'anhu, dia berkata :"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah dengan satu sha' kurma, atau gandum atas setiap orang muslimin yang merdeka ataupun budak baik laki mupun perempuan kecil ataupun besar"Dan Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam memerintahkan supaya zakat itu dilaksanakan sebelum orang keluar untuk melakasanakan shalat Idul Fitri. Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri Radhiallahu 'anhu, dia berkata."Artinya : Kami memberikan zakat fitrah itu pada zaman Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan satu sha makanan, atau satu sha' kurma atau gandum atau anggur kering" dalam satu riwayat "satu sha' keju"

Page 5: Zakat Fitrah Dengan Uang

Inilah sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam zakat fitrah. Dan sudah diketahui bersama bahwa pensyari'atan dan pengeluaran zakat ini ditetapkan, di tengah kaum muslimin terutama penduduk Madinah sudah ada Dinar dan Dirham, dua mata uang yang utama kala itu namun Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyebutkan keduanya dalam zakat fitrah. Kalau seandainya salah satu dari keduanya boleh dipakai dalam zakat fitrah tentu hal itu sudah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena tidak boleh menunda-nunda keterangan pada saat dibutuhkan. Dan kalaulah hal itu pernah dikerjakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentu telah dikerjakan oleh para sahabat Radhiallahu 'anhum. Kami belum pernah mengetahui ada seorang sahabat Nabi-pun yang menyerahkan uang dalam zakat fitrah padahal mereka adalah orang-orang yang paling paham terhadap sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka orang-orang yang paling keras keinginannya dalam melaksanakan sunnah tersebut. Dan jika mereka pernah melakukannya, tentu hal itu sudah di nukil periwayatannya sebagaimana perkataan serta perbuatan mereka lainnya yang berkaitan dengan perkara-perkara syar'i juga telah dinukil periwayatannya. Allah berfirman."Artinya : Sungguh terdapat contoh yang baik buat kalian pada diri Rasulullah" [Al-Ahzab : 21]Dan firman-Nya."Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya ; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar" [At-Taubah : 100]Dari penjelasan kami ini akan menjadi jelas bagi pencari kebenaran, bahwa menyerahkan uang dalam zakat fitrah tidak boleh dan tidak sah bagi si pengeluar zakat karena hal tersebut menyelisihi dalil-dalil syar'i yang telah disebutkan. Saya memohon kepada Allah agar Dia memberikan taufiq kepada kami dan semua kaum muslimin untuk faham terhadap agama dan istiqamah berada di atasnya serta menjauhi semua yang menyelisihi syariat-Nya, sesungguhnya Allah Maha Dermawan dan Mulia. Washallahu ' Ala Nabiyina Muhammadin wa'ala alihi wa shahbihi. [Demikian beberapa nukilan fatwa Ulama yang kami ketengahkan dengan terjemahan bebas. fatwa-fatwa ini kami nukilkan dari Fatawa Ramadhan halaman 918 - 927] Catatan : Satu Sha' sama dengan kira-kira 2.5 kg

Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun V/1422H/2001M halaman. Bonus Fatwa Ramadhan

PENJELASAN

- Hadits yang dijadikan dasar dalam Barang Zakat Fitrah dan Ukurannya adalah :

�ن� ع��ن� ض�ي� عم�ر� اب �ه ر� �هم�ا الل ض� ق�ال� ع�ن ول ف�ر� س �ه� ر� �ه ص�ل�ى الل �ه� الل �ي �م� ع�ل ل �اة� و�س� ك �ف�ط�ر� ز� اع%ا ال ر) م�ن� ص&&� �م&� تو�� ع�ير) م�ن� ص�اع%ا أ �د� ع�ل�ى ش� �ع�ب ر0 ال �ح �ر� و�ال �ث�ى و�الذ�ك ن �ير� و�الص�غ�ير� و�األ� �ب �ك �م�ين� م�ن� و�ال ل �مس� م�ر� ال

� ا و�أ �ه&&� �ن� ب ؤ�د�ى أ ت&&�ل� وج� ق�ب �اس� خر �ل�ى الن ة� إ و�اه. الص�ال� ع�ة ر� 0س� الت

Page 6: Zakat Fitrah Dengan Uang

Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata : "Rasulullah saw. telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha' kurma

atau satu sha' gandum. Kewajiban itu dikenakan kepada hamba sahaya, orang merdeka, laki-laki,

perempuan, anak kecil dan orang dewasa dari orang-orang Islam. Dan beliau memerintahkannya supaya

ditunaikan sebelum orang-orang keluar menuju (tempat) shalat. H.R. Sembilan Imam Hadits

ب�ي ع�ن�� ع�يد) أ �خد�ر�ي0 س� ض�ي� ال �ه ر� �ه الل �قول ع�ن �ا ي ن خ�ر�ج ك �اة� ن ك �ف�ط�ر� ز� ) م�ن� ص�اع%ا ال ام و� ط�ع&�

� اع%ا أ ع�ير) م�ن� ص&� ش&�و�� �م�ر) م�ن� ص�اع%ا أ و� ت

� �ق�ط) م�ن� ص�اع%ا أ و� أ� �ب) م�ن� ص�اع%ا أ �ي ب و�اه. ز� ع�ة ر� 0س� � الت �ال �ا إ �ب د�اود� أ

Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata :”Kami mengeluarkan zakat fitrah satu sho’ dari makanan (pokok)

atau satu sho’ dari gandum, satu sho’ korma, satu sho’ keju atau satu sho’ kismis. H.R. Sembilan Imam

Hadits kecuali Abu Daud

Adapun Syarah Hadits ini sbb:

ع�ن� �اف�ع) ن �ن� ب عم�ر� ع�ن� ج�ع�ف�ر) �ن ب م�اع�يل �س� إ �ا �ن د�ث ح� ( ج�ه�ض�م �ن ب مح�م�د �ا �ن د�ث ح� �ن� ك الس� �ن� ب مح�م�د� �ن ب �ى ي �ح� ي �ا �ن د�ث ح�م�ن� ص�اع%ا �ف�ط�ر� ال �اة� ك ز� �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه الل ص�ل�ى �ه� الل سول ر� ف�ر�ض� ق�ال� �هم�ا ع�ن �ه الل ض�ي� ر� عم�ر� �ن� اب ع�ن� �يه� ب

� أ�ن� أ �ه�ا ب م�ر�

� و�أ �م�ين� ل �مس� ال م�ن� �ير� �ب �ك و�ال و�الص�غ�ير� �ى �ث ن و�األ� �ر� و�الذ�ك �حر0 و�ال �د� �ع�ب ال ع�ل�ى ع�ير) ش� م�ن� ص�اع%ا و�� أ �م�ر) ت

ة� الص�ال� �ل�ى إ �اس� الن وج� خر �ل� ق�ب ؤ�د�ى ت

عمر : ( ) , ابن مولى هو نافع بن وعمر جعفر وزن المعجمة والضاد بالجيم جهضم بن محمد حدثنا قوله ( ) : . زاد الفطر زكاة قوله القزع عن النهي في وآخر الحديث هذا سوى البخاري في له ليس ثقةليلة " " الشمس غروب وجوبها وقت أن على به واستدل رمضان من نافع عن مالك رواية من مسلم

, وجوبها وقت وقيل رمضان من الفطر وقت ألنه الليل الفطر ألن العيد يوم من الفجر طلوعللصوم محال وأحمد , , ليس الثوري قول واألول الفجر طلوع بعد باألكل الحقيقي الفطر يتبين وإنما

والشافعي , والليث حنيفة أبي قول والثاني مالك عن الروايتين وإحدى الجديد في والشافعي وإسحاق " , خروج قبل تؤدى أن بها وأمر الباب حديث في قوله ويقويه مالك عن الثانية والرواية القديم في " " : " الفطر رمضان من الفطر قوله أن على ينبني الخالف إن قيل المازري قال الصالة إلى الناس

وقال , . الفجر بطلوع فيكون بعد الطارئ الفطر أو بالغروب الوجوب فيكون الشهر سائر في المعتادالوجوب وقت على تدل ال الفطر إلى اإلضافة ألن ضعيف الحكم لهذا بذلك االستدالل العيد دقيق ابن

, , آخر أمر من فيطلب الوجوب وقت وأما رمضان من الفطر إلى الزكاة هذه إضافة تقتضي بل( ) : . " " شعير من صاعا أو تمر من صاعا قوله العيد قبل الصدقة باب في ذلك من شيء وسيأتي

ثان" " انتصب مفعول أنه أو التمييز على االقتصار , صاعا في عمر ابن عن الطرق تختلف ولمعن داود أبي بن العزيز عبد طريق من وغيرهما والنسائي داود أبو أخرجه ما إال الشيئين هذين على : , من نوع مثناة بعدها الالم وسكون المهملة بضم فهو السلت فأما والزبيب السلت فيه فزاد نافعفي , , مسلم حكم فقد عمر ابن حديث وأما سعيد أبي حديث في ذكره فسيأتي الزبيب وأما الشعير

سعيد , . أبي حديث على الكالم في ذلك في البحث وسنذكر بالوهم فيه العزيز عبد على التمييز كتابالسيد : ( ) : على يجب فقال داود إال به يقل ولم نفسه عن العبد إخراج ظاهره والحر العبد على قوله

واحتجوا , والناس أصحابه وخالفه الصالة من يمكنه أن عليه يجب كما لها االكتساب من العبد يمكن أن" , له " " رواية وفي مسلم أخرجه الفطر صدقة إال صدقة العبد في ليس مرفوعا هريرة أبي بحديث

" قريبا البخاري عند من تقدم وقد الرقيق في الفطر صدقة فرسه وال عبده في المسلم على ليس؟ , , السيد يتحملها ثم العبد على تجب أو ابتداء عليه تجب وهل السيد على أنها ومقتضاه االستثناء بغير

) : . , والذكر قوله هذه تلي التي الترجمة في سيأتي كما البخاري نحا الثاني وإلى للشافعية وجهانالمنذر ) , وابن حنيفة وأبو الثوري قال وبه ال أم زوج لها كان سواء المرأة على وجوبها ظاهره واألنثى

قالوا , ألنهم نظر وفيه بالنفقة إلحاقا زوجها على تجب وإسحاق وأحمد والليث والشافعي مالك وقال , أن على واتفقوا فافترقا النفقة بخالف السيد على فطرتها وجبت أمة الزوجة وكانت أعسر إن

, طريق من رواه بما الشافعي احتج وإنما تلزمه نفقتها أن مع الكافرة زوجته عن يخرج ال المسلم " " هذا من البيهقي وأخرجه تمونون ممن فيه وزاد عمر ابن حديث نحو مرسال الباقر علي بن محمد

أيضا . . ضعيف وإسناده عمر ابن حديث من وأخرجه أيضا منقطع وهو علي ذكر إسناده في فزاد الوجه

Page 7: Zakat Fitrah Dengan Uang

في : ( ) , هذا على فوجوبها وليه عنه المخاطب لكن الصغير على وجوبها ظاهره والكبير والصغير قوله : , األب على هي الحسن بن محمد وقال الجمهور قول وهذا نفقته تلزمه من فعلى وإال الصغير مالعلى , إال تجب ال البصري والحسن المسيب بن سعيد وعن عليه شيء فال أب له يكن لم فإن مطلقا

والرفث , " " اللغو من للصائم طهرة الفطر صدقة مرفوعا عباس ابن بحديث لهما واستدل صام منكمتحقق . يذنب لم من على تجب أنها كما الغالب على خرج التطهير ذكر بأن وأجيب داود أبو أخرجه

, على تجب ال أنها على اإلجماع المنذر ابن ونقل بلحظة الشمس غروب قبل أسلم من أو الصالححزم : , , ابن قال وبه باإليجاب عنه رواية الحنابلة بعض ونقل يوجبه وال يستحبه أحمد وكان قال الجنين

, يسمى ال وبأنه محقق غير الحمل بأن وتعقب به أمه حمل يوم من يوما وعشرين بمائة قيده لكنالفقير , " " على تجب أنها على للصائم طهرة عباس ابن حديث في بقوله واستدل عرفا وال لغة صغيرا

أبي , بن ثعلبة حديث وفي أحمد عند هريرة أبي حديث في صريحا ذلك ورد وقد الغني على تجب كماالفقير , , على تجب ال أنها ومقتضاه نصابا ملك من على إال تجب ال الحنفية وعن الدارقطني عند صعير

عن " إال صدقة ال المتقدم هريرة أبي بحديث لهم واستدل والفقير الغني بين الفرق في قاعدتهم علىوقال " . نفقته تلزمه ومن يومه قوت عن فاضال ذلك يكون أن تبعه ومن الشافعي واشترط غنى ظهر

فيه : . : ( ) المسلمين من قوله مالية ال بدنية زكاة ألنها فيها النصاب اعتبار على دليل يدل لم بزيزة ابنإلخ , . : ( ) بها وأمر قوله بعده التي األبواب في ذلك بسط وسيأتي بها تفرد مالكا أن زعم من على رد

بعد , , ذلك في البحث وسيأتي التحريم على حزم ابن وحمله ذلك عن تأخيرها كراهة على بها استدلأبواب .

, , ( ) : أخرجه ولكن صحيح نافع من الليث وسماع بالعنعنة إال أره لم نافع عن الليث حدثنا قولهعن فرقد بن كثير عن الليث عن بكير بن يحيى طريق من وغيرهم والحاكم والدارقطني الطحاوي , نافع " " من سمعه الليث يكون أن احتمل محفوظا كان فإن تقدم كما المسلمين من فيه وزاد نافع , عن الوليد أبي طريق من اإلسماعيلي عند وقع وقد بها عنه فرقد بن كثير ومن الزيادة هذه بدون

: " يحول حتى صدقة مال في تجب ال يقول كان عمر ابن أن الحديث هذا أول في نافع عن الليثاستدل , " . : ( ) أمر قوله الحديث الفطر بصدقة أمر وسلم عليه الله صلى الله رسول أن عليه الحول

الناس . . : ( فجعل الله عبد قال قوله اإلخراج بأصل ال بالمقدار يتعلق ألنه نظر وفيه الوجوب على بهطيب ) , " كسب من الصدقة باب في المادة هذه على القول تقدم وقد نطيره أي المهملة بكسر عدله

تبعه" . : ( ) , " " , ومن معاوية إلى الناس بقوله عمر ابن وأشار صاع نصف أي حنطة من مدين قولهحدثنا عيينة بن سفيان عن مسنده في الحميدي أخرجه نافع عن أيوب حديث في صريحا ذلك وقع وقد

, " تمر من صاع أو شعير من صاع الفطر صدقة ولفظه : أيوب معاوية كان فلما عمر ابن قالشعير من بصاع بر صاع نصف الناس آخر " عدل وجه من صحيحه في خزيمة ابن أخرجه وهكذا

أبي , , عند وقع ما أما منه أصرح وهو بعده اآلتي سعيد أبي لقول موافق وهو المعتمد وهو سفيان عنعمر " , فجعل الحنطة كثرت عمر كان فلما فيه قال نافع عن رواد أبي بن العزيز عبد طريق من داود

فيه " العزيز عبد على التمييز كتاب في مسلم حكم فقد األشياء تلك من صاع مكان حنطة صاع نصف . : . الذي أن الطحاوي وزعم أولى عندي عيينة ابن قول البر عبد ابن وقال عليه الرد وأوضح بالوهم

أن نمير بن يسار عن فأخرج وغيرهما عثمان ثم عمر ذلك عن " عدل ال أحلف إني له قال عمر , مساكين عشرة عني فأطعم ذلك فعلت رأيتني فإذا فأفعل لي يبدو ثم قوما أعطي

شعير " من صاعا أو تمر من صاعا أو حنطة من صاع نصف مسكين أبي لكل طريق ومنذلك : " " على الكالم بقية وسيأتي حنطة من مدين الفطر زكاة أدوا فقال عثمان خطبنا قال األشعث

بعده . الذي الباب في

�ن�ي د�ث ح� ق�ال� �م� ل س�� أ �ن� ب �د� ي ز� ع�ن� �ان ف�ي س �ا �ن د�ث ح� �ي� �ع�د�ن ال ( ح�ك�يم �ي ب

� أ �ن� ب �ز�يد� ي م�ع� س� �ير) من �ن ب �ه� الل �د ع�ب �ا �ن د�ث ح��ي0 �ب الن م�ان� ز� ف�ي ع�ط�يه�ا ن �ا ن ك ق�ال� �ه ع�ن �ه الل ض�ي� ر� �خد�ر�ي0 ال ع�يد) س� �ي ب

� أ ع�ن� ح) ر� س� �ي ب� أ �ن� ب �ه� الل �د� ع�ب �ن ب �اض ع�ي

اء� ج� �م�ا ف�ل �يب) ب ز� م�ن� ص�اع%ا و�� أ ع�ير) ش� م�ن� ص�اع%ا و�

� أ �م�ر) ت م�ن� ص�اع%ا و�� أ ( ط�ع�ام م�ن� ص�اع%ا ل�م� و�س� �ه� �ي ع�ل �ه الل ص�ل�ى

�ن� مد�ي �ع�د�ل ي ه�ذ�ا م�ن� مدxا ى ر� أ ق�ال� اء م�ر� الس� و�ج�اء�ت� �ة مع�او�ي

أبا : ( ) . : ( ) " سمع أنه بلفظ مالك رواية في تقدم سعيد أبي عن قوله الثوري هو سفيان حدثنا قوله ( ) : . ( ) : . " هذا وسلم عليه الله صلى النبي زمان في قوله الفطر زكاة أي نعطيها كنا قوله سعيدعلى وسلم عليه الله صلى باطالعه إشعار ففيه وسلم عليه الله صلى زمنه إلى إلضافته الرفع حكمه

بقبضها اآلمر وهو بأمره وتجمع عنده توضع كانت التي الصورة هذه في سيما وال له وتقريره ذلك ( ) : . ذكر ما وبين الطعام بين المغايرة يقتضي هذا تمر من صاعا أو طعام من صاعا قوله وتفرقتهاذكر , : ذلك على ويدل قال به خاص اسم وأنه الحنطة هنا بالطعام المراد أن الخطابي حكى وقد بعدهمن كغيرها التفصيل عند ذكرها لكان بذلك أرادها أنه فلوال أعالها والحنطة األقوات من وغيره الشعير

Page 8: Zakat Fitrah Dengan Uang

الطعام " " , : " لفظة كانت وقد وغيره هو وقال الفاصلة أو بحرف عليها عطفت حيث سيما وال األقواتوإذا" , القمح سوق منه فهم الطعام سوق إلى اذهب قيل إذا حتى اإلطالق عند الحنطة في تستعمل

انتهى , . أقرب اإلطالق عند خطوره كان فيه اللفظ استعمال غلب ما ألن عليه اللفظ نزل العرف غلبرد صاعا : " وقد سعيد أبي حديث في قوله أن أصحابنا بعض ظن وقال المنذر ابن ذلك

, , " أجمل سعيد أبا أن وذلك منه غلط وهذا حنطة من صاعا قال لمن حجة طعام منفسره ثم ظاهرة , الطعام وهي هذا يلي الذي الباب في المذكورة ميسرة بن حفص طريق أورد ثم

" , " وأخرج والتمر واألقط والزبيب الشعير طعامنا وكان طعام من صاعا نخرج كنا ولفظه قال فيما " " " جاء فلما قوله وفي قال غيره يخرج وال فيه وقال عياض عن أخرى طريق من نحوه الطحاوي

, وال " كثيرة تكن لم أنها على فدل هذا قبل لهم قوتا تكن لم أنها على دليل السمراء وجاءت معاوية . في والحاكم خزيمة ابن وأخرج كالمه انتهى ؟ موجودا يكن لم ما أخرجوا أنهم يتوهم فكيف قوتاالله عبد بن عياض عن حكيم بن عثمان بن الله عبد بن الله عبد عن إسحاق ابن طريق من صحيحيهما

: فقال رمضان صدقة عنده وذكروا سعيد أبو قال عهد" قال في أخرج كنت ما إال أخرج الأقط : , صاع أو شعير صاع أو حنطة صاع أو تمر صاع وسلم عليه الله صلى الله رسول : , : ال مطوية معاوية قيمة تلك ال فقال قمح من مدين أو القوم من رجل له فقال

بها " أعمل وال ممن أقبلها أدري وال محفوظ غير سعيد أبي خبر في الحنطة ذكر خزيمة ابن قالأخبر , " " سعيد أبو كان لو إذ خطأ القصة أول في الحنطة ذكر أن على دال إلخ رجل فقال وقوله الوهم

له & & : يقول الرجل كان لما صاعا وسلم عليه الله صلى الله رسول عهد في منها يخرجون كانوا أنهم : , غير فيه الحنطة ذكر إن وقال هذه إسحاق ابن رواية إلى داود أبو أشار وقد قمح من مدين أووهم , " " وهو بر من صاع نصف سفيان عن الحديث هذا في روى هشام بن معاوية أن وذكر محفوظ " " عليه أنكروا وأنهم دقيق من صاعا أو فيه فزاد عياض عن عجالن ابن عن به حدث عيينة ابن وإن

ابن , : . فضيل طريق من أيضا خزيمة ابن وأخرج عيينة ابن من وهم الدقيق وذكر داود أبو قال فتركه " إال وسلم عليه الله صلى الله رسول عهد على الصدقة تكن لم قال عمر ابن عن نافع عن غزوان

نخرج " " كنا سعيد أبي عن عياض عن آخر وجه من ولمسلم الحنطة تكن ولم والشعير والزبيب التمرفي : , , " الزبيب عن سكت وكأنه شعير من صاعا أو أقط من صاعا أو تمر من صاعا أصناف ثالثة من

. تدل كلها الطرق وهذه المذكورة الثالثة إلى بالنسبة لقلته الرواية بالطعام هذه المراد أن على , أهل عند المعروف فإنه الذرة تكون أن فيحتمل الحنطة غير سعيد أبي حديث في

لهم غالب قوت وهي اآلن . الحجاز في عياض عن عجالن ابن طريق من الجوزقي روى وقد" : " , " قوله يكون أن يحتمل الكرماني وقال ذرة أو سلت من صاعا تمر من صاعا سعيد أبي حديث

طعام " " " من صاعا قوله بعد إلخ شعير من العام صاعا على الخاص عطف باب محل , من لكن , كذلك هنا األمر وليس أشرف الخاص يكون أن : العطف في. نعلم ال أيضا المنذر ابن وقال

, بالمدينة البر يكن ولم عليه يعتمد وسلم عليه الله صلى النبي عن ثابتا خبرا القمحمنه , صاع نصف أن رأوا الصحابة زمن في كثر فلما منه اليسير الشيء إال الوقت ذلك

, , قول إلى إال قولهم عن يعدل أن جائز فغير األئمة وهم شعير من صاع مقام يقوم . وأمه الزبير وابن عباس وابن وجابر هريرة وأبي وعلي عثمان عن أسند ثم مثلهمقمح من صاع نصف الفطر زكاة في أن رأوا أنهم صحيحة بأسانيد بكر أبي بنت أسماء

يوافق . , انتهى لم أنه على دال سعيد أبي حديث لكن الحنفية إليه ذهب ما اختيار إلى منه مصير وهذا . , , ذكرها ثبت التي األشياء وكأن للطحاوي خالفا المسألة في إجماع فال عمر ابن وكذلك ذلك على

القيمة في يخالفها ما مع منها يخرج ما مقدار في متساوية كانت لما سعيد أبي حديث على في دلوغيرها , الحنطة بين فرق فال كان جنس أي من المقدار هذا إخراج المراد حجة . أن هذه

, بناء باالجتهاد ذلك فعل فقد شعير من صاع بدل منها صاع نصف جعله من وأما تبعه ومن الشافعيقولهم , , على يلزم لكن الثمن غالية ذاك إذ الحنطة وكانت متساوية الحنطة عدا ما قيم أن على منه

من , آصع إخراج األحيان بعض في لزم وربما ينضبط وال الحال فيختلف زمان كل في القيمة تعتبر أن , ذلك لحظوا أنهم على ويدل " حنطة " أن الفطر صدقة كتاب في الفريابي جعفر روى ما

من صاع أنها لهم وبين الفطر زكاة بإخراج أمرهم البصرة أمير كان لما عباس ابنبر , : من صاع نصف أو قال أن إلى قال :قال . : تمر أسعارهم رخص ورأى علي جاء فلما

, , سعيد أبو ونظر ذلك في القيمة إلى ينظر كان أنه على فدل كل من صاعا اجعلوهاسيأتي كما الكيل ,إلى : . الفطرة في القمح يعرف كان ما سعيد أبا أن قوله تأويله عجيب ومن

حديث , في قوله وأن تطوعا الثاني النصف يخرج كان أنه صاعا يخرج كان أنه فيه جاء الذي الخبر وإنقوله " " , . وكذا إجماعا فيكون الصحابة بالناس المراد أن حنطة من مدين عدله الناس فجعل عمر ابن

: " " يخرج كان سعيد أبا إن الطحاوي قول وأما بذلك الناس فأخذ داود أبي عند سعيد حديث في" ( ) روايته . . : في مسلم زاد معاوية جاء فلما قوله أعلم والله تكلفه يخفى فال تطوعا اآلخر النصف

" " وهو خزيمة ابن وزاد المنبر على الناس فكلم معتمرا أو حاجا معاوية قدم حتى نخرجه نزل فلممسلم " . : ( ) . : ( ) " رواية في مدين يعدل قوله الشامي القمح أي السمراء وجاءت قوله خليفة يومئذ

ما " " : أبدا أخرجه أزال ال أنا أما سعيد أبو قال وزاد تمر من صاعا تعدل الشام سمراء من مدين أرى

Page 9: Zakat Fitrah Dengan Uang

أخرج " " : كنت ما إال أخرج ال وقال سعيد أبو ذلك فأنكر عياض عن عجالن ابن طريق من وله عشت" " " صاعا إال أبدا أخرج ال الوجه هذا من داود وألبي وسلم عليه الله صلى الله رسول عهد في

أقبلها " , : , ال معاوية قيمة تلك ال فقال قمح من مدين رجل له فقال والحاكم خزيمة وابن وللدارقطنيالمدين " . " الناس ذكر ما أول ذلك وكان خزيمة والبن فيها وما الرواية هذه ذكر تقدم وقد بها أعمل وال

من" ذلك على يطلع لم كان أنه على يحمل أن إال وعثمان عمر عن تقدم ما وهن على يدل وهذاصحابي , : , , فعل ألنه نظر وفيه الحنطة من بالمدين قال من معاوية بقول تمسك النووي قال قصتهما

الله صلى النبي بحال وأعلم منه صحبة أطول هو ممن الصحابة من وغيره سعيد أبو فيه خالفه قدحديث , . وفي وسلم عليه الله صلى النبي من سمعه أنه ال رآه رأي بأنه معاوية صرح وقد وسلم عليه

, النص وجود مع االجتهاد إلى للعدول وترك باآلثار والتمسك االتباع شدة من عليه كان ما سعيد أبي . مع لكنه محمود وهو االجتهاد جواز على داللة له الناس وموافقة معاوية صنيع وفي

االعتبار . فاسد النص وجود

Setelah membaca Syarah kedua hadits tersebut ternyata pemahaman para shahabat pun terjadi

perbedaan dalam beberapa poin:

1. Jenis Tho’am (makanan/bahan makanan)

2. Ukuran Zakat Fitrah 1 sha’ & ½ Sha’ maupun Mud

Menurut pemahaman sy, menanggapi kedua hadits di atas :

- Rasulullah SAW memberikan kebebasan barang zakat fitrah itu dengan mempertimbangkan

kondisi masyarakat pada saat itu yang mayoritas adalah petani atau persediaan makanan

pokok setiap keluarga itu adalah gandrum dan kurma kering, sehingga syari’at zakat fitrah

itu dengan gandrum yang sudah tersedia dan memudahkan masyarakat melaksanakan

zakat fitrah tersebut. Kebebasan memilih jenis barang zakat fitrah itu menggunakan kalimat

pilihan AU (ataupun).

- Mengapa tidak dengan emas & dirham yg saat itu juga sudah ada ? Jawabannya; syari’at

zakat fitrah itu merupakan kewajiban setiap jiwa, sedangkan tidak setiap orang memiliki

emas atau dirham, maka tepatlah syari’at zakat fitrah itu dengan sesuatu yang mudah

didapatkan pada saat itu dan setiap orang mampu melaksanakannya.

- Hadits di atas merupakan prinsip-prinsip zakat fitrah yang meliputi:

1. Barang Zakat Fitrah adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang dan setiap

orang mampu melaksanakannya.

2. Ukuran 1 sha’ merupakan standar minimal dalam pemenuhan kebutuhan pokok setiap

harinya atau istilah lainnya “Living Cost”, maka ukuran standar itu menjadi acuan dalam

jenis barang zakat fitrah.

Page 10: Zakat Fitrah Dengan Uang

- Penentuan hanya pada makanan pokok & gandum saja, serta memandang tidak sah dengan

selainnya, menyalahi illat dari Syari’at Zakat fitrah itu sendiri, karena TA’YINU AL-

MUKHOYYAR (menetapkan sesuatu yang oleh Rasulullah SAW diberi kebebasan memilih)

itu termasuk penyimpangan Syari’at.

- Ijtihad para ulama yang membolehkan zakat fitrah dengan uang sama sekali tidak

bertentangan dengan illat hadits tersebut dan sejalan dengan Hikmatu Tasyri dari Zakat

Fitrah.

PENDAPAT BOLEH ZAKAT FITRAH DENGAN UANG

Keterangan dari kitab Ghoyatu al- Talhishi al- Murad 112

المسماة الجدد الفلوس إخراج بجواز البلقيني الذي أفتى إن قال والتجارة النقد زكاة في بالمناقركان وإن اعمل وبه كما اعتقده غش فيها وليس للمستحقين انفع والفلوس الشافعي بالمذهب مخالفا

الفضة المقلد في ويسع أه بدال يجد وال عليه وردت إذا للمستحق ويتضرر من المغشوشة ألنه تقليدهرغبة وكثرة الفلوس راجت إذا السيما والترجيح التخريج فيها أهل . الناس

Imam al-Bulqiny telah berfatwa tentang bolehnya mengeluarkan mata uang yang baru yang dinamakan dengan al-Munaqir dalam hal zakat mata uang dan perdagangan. Pengarang kitab berkata: "Sesungguhnya sesuatu yang Aku (pengarang) telah menyakininya, Aku mengerjakanya meskipun hal itu bertentangan dengan Madzhab al-Syafi'i , Dan uang lebih bermanfaat bagi orang yang berhak menerima zakat sedangkan didalamnya tidak ada unsur penipuan sebagaimana yang terjadi didalam permalsuan (percampuran) perak yang bisa merugikan bagi pemiliknya ketika hal itu sampai padanya sedangkan orang tersebut tidak mendapatkan penggatinya (selesai perkataan pengarang). Dan pengikut mempunyai toleransi terhadap yang diikuti karena Dia termasuk golongan ahli al-Tahrij dan al-Tarjih, Apalagi ketika uang itu yang diharapkan dan manusia (masyarakat) lebih suka dengan hal tersebut.

Yusuf Al-Qardlowy dalam Kitabnya “Fiqhuz Zakat” cenderung membolehkan :

وسلم- عليه الله –صلى الرسول لي: أن يلوح والذي لسببين: األول: األطعمة من الفطر زكاة فرض إنما

إعطاء فكان الحين، ذلك في العرب عند النقود لندرة النقود قيمة والثاني: أن الناس، على أيسر الطعام عصر، إلى عصر من الشرائية قوتها وتتغير تختلف بشرية حاجة يشبع فإنه الطعام من الصاع بخالف

على أيسر العهد ذلك في كان الطعام أن كما محددة،بالصواب. أعلم والله لآلخذ، وأنفع المعطي،

Page 11: Zakat Fitrah Dengan Uang

(Pendapat) yang jelas bagiku; Sesungguhnya Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah itu hanya

dengan makanan disebabkan dua alasan: Pertama: Karena langkanya peredaran uang di kalangan

bangsa Arab pada saat itu, sedangkan memberikan makanan lebih mudah dilakukan oleh orang

banyak. Kedua; nilai tukar uang itu berubah-ubah dan fluktuatif setiap saat, berbeda dengan ukuran

satu sha’ makanan yang dapat memenuhi kebutuhan pokok setiap orang, sebagaimana halnya

makanan pada saat itu lebih mudah untuk diberikan dan bisa langsung dimanfaatkan. Wallahu A’lam

Bish-Shawwab. (hlm:949)

Setelah mengemukakan pendapat yang pro dan kontra zakat dengan uang, Al-Qardlawy

menyimpulkan pendapat yang lebih kuat ialah pandangan Hanafiyah yang membolehkan zakat

dengan uang karena lebih sejalan dengan Khabar (hadits) dan atsar serta analisa ilmiyah.

Lengkapnya sbb:

وترجيح موازنة

رجحان لنا يتبين الفريقين أدلة في التأمل بعد أننا أعتقد ذلك في تسندهم المقام، هذا في الحنفية إليه ذهب ما

واالعتبار. النظر يسندهم كما واآلثار، األخبار وقياسها الزكاة، في العبادة جانب تغليب أن والحقيقة

- ال يؤخذ نصفيما من ورد بما التقيد في الصالة على خالفوا من فيها رجح التي الزكاة وطبيعة هو يتفق

وعبادة مالي حق اآلخر:أنها الجانب أنفسهم الحنفية حيث والمجنون، الصبي مال في فأوجبوها متميزة، ما هنا يذكروا أن بهم أولى وكان الصالة، عنه تسقط أسقطوا الذين الحنفية على به وردوا هناك، قالوها المكلفين، غير من الزكاة الصالة. على قياس%

على وأهون بعصرنا أليق الحنفية رأي أن والواقع هناك كانت إذا وخاصة الحساب في وأيسر الناس،

أخذ فإن وتفريقها، الزكاة جمع تتولى مؤسسة أو إدارة يحتاجه ما بسبب الجباية نفقات زيادة إلى يؤدي العين التحصيل، إدارة إلى مواطنها من العينية األشياء نقل

Page 12: Zakat Fitrah Dengan Uang

طعامها وتهيئة التلف، من عليها والمحافظة وحراستها، وكلف مؤنة من األنعام من كانت إذا وحظائرها وشرابها

الجباية. "االقتصاد" في مبدأ ينافي كثيرة. مما والحسن العزيز، عبد بن عمر عن الرأي هذا روى وقد

أحمد عن وروي الثوري، سفيان ذهب وإليه البصري، (. قال3/65)المغني: الفطر زكاة غير في قولهم مثل

صحيحه في البخاري مذهب من الظاهر النووي: وهو(.5/429)المجموع:

المسألة هذه في البخاري رشد: وافق ابن وقال ذلك إلى قاده لكن لهم، مخالفته كثرة مع الحنفية،

(.3/200الباري: )فتح الدليل%ا عقد البخاري أن وذلك الزكاة في العروض ألخذ باب% أخذ )وهو عنه رواه الذي معاذ بأثر بالقيمة( مستدال

الصدقة في الثياب منهم يأخذ أن طلب حيث طاوس، وخير عليهم أهون ذلك فإن والشعير، الذرة مكان

)ذكر وسلم- بالمدينة عليه الله -صلى النبي ألصحاب دليل وهذا الجزم، بصيغة معلق%ا طاوس أثر البخاري

اليمن إمام -وهو طاوس كان وقد عنده، صحته على باليمن معاذ بأخبار التابعين- عالم%ا عصر في وفقيهها

يقتضي به االحتجاج معرض في ألثره البخاري وإيراد(.3/200)الفتح: عنده قوته أبي كتاب في جاء ما منها أخرى بأحاديث استدل كما صدقته بلغت فيه: )ومن جاء إذ الماشية صدقة في بكرقبل فإنها لبون بنت عنده( وعنده )وليست مخاض بنت ت شاتين( وأخذ أو درهم%ا عشرين المصد0ق ويعطيه منه، شياه%ا أو دراهم الفرق قيمة إعطاء ومع سن، بدل سن

Page 13: Zakat Fitrah Dengan Uang

%ا ليس العين أخذ أن على يدل ولكن بالذات، مطلوباألموال. أرباب على للتيسير

ال أنه زاعم%ا طاوس بحديث االستدالل فرد حزم ابن أماذكرها. لوجوه حج�ة به تقوم

ا ألن مرسل، أولها: أنه إال ولد وال معاذ%ا، يدرك لم طاوس%معاذ. موت بعد

عن ليس ألنه حج�ة؛ فيه كانت لما صح لو الثاني: أنه فيما إال حجة وسلم- وال عليه الله -صلى الله رسول

السالم. عليه عنه جاء يمكن وقد الزكاة، في ذلك قال أنه فيه ليس الثالث: أنه

منهم يأخذ وكان الجزية، ألهل قاله يكون - أن صح - لوالجزية. مكان والعرض والشعير الذرة

قول من فيه ما الخبر هذا بطالن على الدليل الرابع: أن معاذ يقول أن لله المدينة" وحاشا ألهل معاذ: "خير

ا الله يوجبه لم ما فيجعل هذا، أوجبه مما -تعالى- خير%اإلمام(. - طبع6/312)المحلي:

ضعيفة: الوجوه هذه أن والحق بسيرته، خبير بأمره معاذ%ا- عالم يلق لم -وإن فطاوس

في اليمن إمام طاوس كان وقد الشافعي، قال كما وأخباره، معاذ بأحوال دراية على فهو التابعين، عصر

قريب. والعهد ال أنه على دليل القيمة وأخذه اليمن في معاذ وعمل

نة معارضة ذلك في يجد عليه الله -صلى النبي لس بعد الثالثة المرتبة في اجتهاده جعل الذي وسلم- وهو

يدل عليه الصحابة من أحد إنكار وعدم والسنة، القرآنالحكم. هذا على الضمنية موافقتهم على

Page 14: Zakat Fitrah Dengan Uang

ضعيف، فهو الجزية في الخبر هذا يكون أن احتمال أما علي تعليقه في شاكر أحمد العالمة قال كما باطل بل

الصدقة". آدم: "مكان بن يحيى رواية في فإنه المحلي، حزم، ابن من وتحامل تعسف فهو الرابع الوجه وأما لكم" لحاجتهم الخبر: "أنفع لكم" في معنى: "خير فإن ال واقع أمر وهذا والشعير، الذرة من أكثر الثياب إلى هو فهذا الله".... إلخ يوجبه قوله: "لم فيه. أما نزاع

وأخذ الدعوى، بنفس االحتجاج يجوز فال النزاع، موضوعشرعه. في تعالى الله أوجبه مما يكون حينئذ القيمة%ا تيمية ابن وذهب المتنازعين، الفريقين بين وسط%ا مذهب

حاجة، لغير القيمة إخراج هذا: أن في فيه: "األظهر قال -صلى النبي قدر ولهذا منه، ممنوع راجحة، مصلحة وال

درهم%ا، عشرين أو بشاتين وسلم- الجبران عليه الله القيمة إخراج جوز متى وألنه القيمة، إلى يعدل ولم

في يقع وقد رديئة، أنواع إلى المالك يعدل فقد مطلق%ا، وهذا المواساة، على مبناها الزكاة وألن ضرر، التقويم

للحاجة القيمة إخراج وأما وجنسه، المال قدر في معتبر ثمر يبيع أن به: مثل بأس فال العدل، أو للمصلحة، أو

الدراهم عشر إخراج فهنا بدراهم، زرعه أو بستانهكلف وال يجزئه، ا يشتري أن ي قد كان إذ حنطة، أو ثمر%ذلك. جواز على أحمد نص وقد بنفسه، الفقراء ساوى وليس اإلبل، من خمس في شاة عليه يجب أن ومثلكلف وال كاف، هنا القيمة فإخراج شاة، يبيعه من عنده ي

شاة. ليشتري أخرى مدينة إلى السفر إعطاء منه طلبوا للزكاة المستحقون يكون أن ومثل

أنها الساعي يرى أو إياها فيعطيهم أنفع، لكونها القيمةقل كما للفقراء، أنفع يقول كان أنه جبل بن معاذ عن ن

Page 15: Zakat Fitrah Dengan Uang

عليكم أيسر لبيس، أو بخميس اليمن: "ائتوني ألهل وهذا واألنصار"، المهاجرين من المدينة في لمن وخير

الجزية" اه&- في وقيل الزكاة، في قاله قيل: إنه قد - طبع83-25/82تيمية: ابن فتاوى )مجموع

السعودية(. عصرنا في والمصلحة والحاجة اخترناه، مما قريب وهذا

ضرر ذلك في يكن لم ما القيمة أخذ جواز تقتضيالمال. أرباب أو بالفقراء

(Fiqhuz Zakat, hlm : 805-808)

RISALAH PEMBANDING

BOLEHKAN ZAKAT FITRAH DENGAN UANG ?

Oleh H.M. Nasir, Lc, MA

Perintah puasa Ramadhan diwajibkan pada tahun ke-II Hijriah, pada tahun yang sama diwajibkan pula

membayar zakat fitrah, bagi kaum muslimin, baik laki-laki atau perempuan, tua ataupun muda, hamba

ataupun merdeka, yang berpuasa ataupun tidak puasa. Kewajiban berpuasa hanya dibebankan kepada

orang-orang tertentu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di dalam Fikih Islam yaitu Islam,

mukallaf, sanggup, sehat dan muqim (tidak musafir). Sedangkan kewajiban membayar zakat fitrah, berlaku

kepada semua kaum muslimin meskipun tidak berpuasa. Barangkali inilah yang membedakan istilah "Zakat

Fitrah: dengan "Zakat Fitri". "Zakat Fitrah" berarti "Zakat Diri", maka berlaku kepada semua individu muslim,

dan "Zakat Fitri" berarti zakat yang diwajibkan karena telah melaksanakan ibadah puasa, dengan kata lain

setelah berbuka puasa dari satu bulan penuh diwajibkan mengeluarkan sebagian makanan pokok, sebagai

penutup kekurangan-kekurangan pelaksanaan ibadah puasanya dari hal yang sia-sia atau yang dapat

mengurangi pahala puasanya.

Dan berdasarkan pengertian ini, sebagian ulama seperti Imam Waki' Ibnu al Jarrah menyamakan hikmah

Zakat Fitrah sama dengan hikmah Sujud Sahwi dalam shalat, karena terlupa, atau shalat sunat rawatib

untuk menutupi kekurangan shalat wajib yang telah dilaksanakan.Zakat Fitrah tidak sama dengan Zakat

Harta, Zakat Perniagaan, Zakat Pertanian, Zakat Ternak, yang memiliki nishab (kadar tertentu) dan haul

Page 16: Zakat Fitrah Dengan Uang

(cukup setahun), Zakat Fitrah tidak memiliki nishab dan haul, kalaupun dikatakan nishab ialah, memiliki

makanan pokok yang lebih untuk kebutuhan satu hari satu malam hari raya Aidil Fitri, bila kriteria ini

dipenuhi maka wajib mengeluarkan Zakat Fitrah.

Diriwayatkan dari jama'ah dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasul Saw. mewajibkan Zakat Fitrah di bulan

Ramadhan satu sha' (segantang) dari kurma, atau satu Sha' dari gandum, atas setiap orang yang merdeka

atau hamba laki-laki atau perempuan dari kaum muslimin. Dan pada riwayat Bukhari ada tambahan, atas

anak kecil atau orang tua, dan pada riwayat Abu Hurairah ada tambahan atas orang kaya dan orang fakir.

Hadits di atas sebagai dasar hukum, bahwa Zakat Fitrah yang wajib dikeluarkan adalah berupa makanan

pokok, seperti kurma, gandum, beras, jagung dan lain-lain, sesuai dengan makanan pokok yang dikonsumsi

di negeri tertentu, dan yang dimaksud dengan makanan pokok adalah makanan yang dikonsumsi untuk

kelangsungan hidup manusia di negeri itu baik pada musim senang ataupun pada musim sulit (Fiqh Zakat,

al-Qardhawi 2: 945). Dan negeri kita ini rata-rata makanan pokoknya adalah beras, dan disesuaikan pula

dengan jenis beras dan mutu yang dikonsumsi dengan Zakat Fitrah yang dikeluarkan, sehingga tidak ada

perbedaan antara beras yang dikonsumsi dengan beras yang dizakati.

Membayar Zakat Fitrah berupa makanan pokok, disepakati keabsahan dan kesahihannya oleh Jumhur

Fuqoha (mayoritas ulama Fikih) baik dari kalangan Malikiah, Syafiiah, dan Hanabilah karena berdasarkan

hadits di atas. Tidak dibolehkan menyalahi Sunnah yang telah ditentukan oleh Rasul Saw., lagi pula Rasul

Saw. telah menetapkan hak Mustahak (orang yang berhak menerima zakat) dalam bentuk makanan pokok.

Dan menggesernya dari makanan pokok ke dalam bentuk uang, seyogianya mendapat persetujuan dari

pada Mustahik (orang-orang yang berhak) dan itu sulit dilakukan, karena di Muzakki (orang yang

mengeluarkan zakat) tidak akan menanyakan persetujuan asnaf yang delapan sebelum menunaikan zakat

fitrahnya, dan sipenerima zakat itupun belum ditentukan pribadi-pribadinya. Masih menurut Jumhur

(mayoritas) ulama, bahwa Zakat Fitrah adalah Ta'abudiah dan Ta'abudiah sifatnya Tauqifiah tidak boleh

menggantinya dengan yang lain.

Menurut mazhab Hanafi, Umar bin Abdul Aziz, Hasan al Basri, Abu Ishak, Atho' dan lain-lain, mereka

membolehkan berzakat fitrah dengan uang. Berdasarkan hadits nabi Saw: Aqhnuhum fi hazal yaum:

cukupkan mereka (fakir miskin) pada hari ini, (hari raya Idul Fitri). Mencukupkan kebutuhan fakir miskin

pada hari raya tidak mesti dengan makanan pokok, bisa juga dengan uang bahkan dengan uang lebih baik,

karena dapat digunakannya untuk makan dan lain-lain. Lagi pula para sahabat nabi Saw. ada yang

membayar Zakat Fitrah senilai setengah sha' (gantang) dari qamh (gandum yang belum digiling), karena

senilai dengan satu sha' (gantang) kurma dan syair (gandum yang sudah dihaluskan). Ini berarti pernah

dilakukan oleh para sahabat berzakat fitrah senilai dengan satu sha', meskipun alat penilai pada masa itu

bukan dengan mata uang. Lalu persoalannya apakah mata uang belum ada pada masa Rasul Saw.,

Page 17: Zakat Fitrah Dengan Uang

sehingga beliau mencontohkan langsung berzakat dengan uang.

Diakui, bahwa uang sudah ada beredar pada masa Rasul Saw dalam bentuk Dinar (emas) Dirham (perak)

meskipun itu bukan mata uang Arab, tapi adalah mata uang Romawi dan Parsi. Oleh karena jarangnya

beredar mata uang tersebut di kalangan arab dan sulit ditemukan maka Rasul Saw. tidak menggunakan

mata uang sebagai Zakat Fitrah di khawatirkan akan menyulitkan kaum muslimin (lihat Fikih Zakat Yusuf

Qardawi 2 : 949). Masih menurut Almarhum Prof. Dr. Yuruf Qardawi, bahwa Raul Saw. tidak mencontohkan

berzakat dengan uang karena nilai mata uang berobah-obah sesuai dengan perobahan masa. Lain halnya

berzakat dengan takaran satu sha' (gantang) makanan pokok tidak akan berubah untuk selama-lamanya.

Perbedaan pendapat antara jumhur dan Hanafiah tidak sebatas antara makanan pokok dan nilainya saja,

tapi mereka juga berbeda pendapat tentang ukuran satu sha' (gantang) yang dipergunakan pada masa

Rasul Saw. bila ditakar dengan takaran Internasional yaitu kilogram. Menurut pendapat jumhur ulama

(Malikiah, Syafi'iyah, Hanabilan) 1 sha' (gantang) = 2751 gram atau 2,75 Kg. Berdasarkan riwayat Abi Said

Al Khudry, dan hadits riwayat Daar Quthni dari Malik bin Anas.

Sedangkan menurut mazhab Hanafi, 1 sha' sama dengan 3800 gram atau 3,8 kg. Berdasarkan penafsiran

hadits Tsa'labah bin Shair al-Uzry, dan demikian pula sha' (gantang) yang dimiliki oleh Umar ra. (lihat Fiqh

Islam wa'adilatuhu, wahbah Az-Zuhaily 2 : 909). Perbedaan pendapat antara jumhur dan Hanafiah baik dari

jenis yang dizakati atau nilainya, ataupun ukurannya, tidak dapat dihindari karena sulitnya mencari ukuran

sha' yang dipakai oleh Rasul Saw. dan makanan pokok pada masa Rasul Saw. dan berzakat dengan beras,

belum juga dikatakan mengikuti Rasul Saw, dengan sepenuhnya karena Rasul berzakat dengan kurma,

gandum, susu kering, tentu akan menimbulkan kesulitan bagi kaum muslimin di negeri ini untuk

mengikutinya. Oleh sebab itu berzakat fitrah dengan makanan pokok masih dalam penafsiran kontekstual

terhadap hadits di atas.

Kedua pendapat di atas tidak ada larangan untuk mengamalkannya, sama ada berzakat fitrah dengan 2,75

kg beras atau dengan 3,8 kg beras, atau berzakat fitrah dengan uang senilai 3,8 kg beras, yang menjadi

permasalahan adalah berzakat fitrah dengan uang senilai 2,75 kg beras yang terakhir ini tidak dibenarkan

karena persoalan ini dipandang batal oleh kedua mazhab di atas, mazhab jumhur (mayoritas) ulama

memandang tidak sah zakat fitrahnya karena memang tidak dibolehkan berzakat dengan uang. Sedangkan

menurut mazhab Hanafi dipandang tidak sah juga karena tidak cukup nilai yang dizakati di dalam istilah

Fiqih persoalan ini disebut Talfiq. (Mencampurkan pendapat imam madzhab-pen.)

Semoga ibadah kita diterima Allah Swt. Amin. Wallahua'lam.

Penulis adalah Pimpinan Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur'an Al Mukhlisin Batu Bara

Page 18: Zakat Fitrah Dengan Uang

Catatan Pen:

- Dalam melaksanakan Syari’at Islam kita tidak dibenarkan taqlid (fanatic buta) kepada siapapun termasuk

para imam madzhab. Namun kita boleh mengikuti pendapat siapapun asalkan mengetahui dasar atau dalil

yang dijadikan sandaran hukumnya kepada Al-Qur’an dan Hadits Shahih termasuk pendapat imam

madzhab tersebut yang semuanya mengharamkan taqlid kepada dirinya. Maka hemat sy talfiq dlm masalah

hukum zakat fitrah ini tidak terlarang asalkan masing-masing istinbath itu ber nash.

ZAKAT FITRAH

http://gun2-ab.blogspot.com/2008/09/zakat.html

Pengertian Zakat

�اة ك �لز� غ�ة% ا �ة ه�ي� ل ك �ر� �ب �م�اء ال ة و�الن �ح و�الط�ه�ار� ء� و�ص�ف�و�ة و�الص�ال ي� ع� و�ف�ي. الش� ر� ال� م�ن� ح�ص�ة� الش� �م&&� و�ه� ال �ح&&� و�نو�ج�ب ع ي ر� �ه�ا الش� �ذ�ل اء� ب �فق�ر� �ل �ح�و�ه�م� ل �ط� و�ن ائ ر� �ش� 396 الوسيط المعجم. خ�اص�ة) ب

Zakat secara bahasa artinya adalah barokah, tumbuh, suci, damai dan bersihnya sesuatu. Sedangkan

zakat secara syara’ adalah hitungan tertentu dari harta dan sejenisnya di mana syara’ mewajibkan untuk

mengeluarkannya kepada orang-orang fakir dan yang lainnya dengan syarat-syarat khusus. Al-Mu’jam Al-

Wasith 396

Secara umum zakat terbagi dua, yaitu (1) zakat harta (mal) seperti perdagangan, peternakan,

perhiasan, pertanian, harta karun dan barang tambang. (2) Zakat Fitrah, yaitu zakat yang berkaitan dengan

jiwa (nafs).

Zakat Fitrah / zakat badan adalah zakat yang wajib dikeluarkan satu kali dalam setahun oleh setiap

muslim mukallaf untuk dirimnya sendiri dan untuk setiap jiwa yang menjadi tanggungannya. (Anwaruddin

dan Ahmad, Faisal, 2006 : 9)

Dalil Wajibnya Zakat Fitrah

Berdasarkan dua hadits di atas, dapat dipahami bahwa zakat fitrah diwajibkan kepada segenap

kaum muslimin tanpa kecuali, termasuk bayi yang masih dalam kandungan (masuk kategori shogir).

Page 19: Zakat Fitrah Dengan Uang

Berkenaan dengan ukuran zakat fitrah, dalam hadits di atas disebutkan sebesar 1 sha', yaitu senilai

dengan 3,5 liter atau 2,5 kg beras atau yang senilai dengan itu berupa uang tunai.

Fungsi dan Waktu Penyaluran Zakat Fitrah

�ن� ع�ن� �اس) اب ض�ي� ع�ب �هم�ا الله ر� ض� ق�ال� ع�ن ول ف�ر� س&& ه� ر� ل�ى الل&&� ه ص&&� ه� الل&&� �ي&&� �م� ع�ل ل اة� و�س&&� ك&&� ر� ز� �ف�ط&&� ة% ال ر� طه&&�

� �م �لص�ائ �غ�و� م�ن� ل ف�ث� الل �ين� و�طع�م�ة% و�الر� اك �م�س� �ل �د�اه�ا م�ن� ل �ل� أ ة� ق�ب ال� اة� ف�ه�ي� الص&&� ك&&� ة� ز� ول&&� ا و�م�ن� م�ق�ب �د�اه&&� د� أ �ع&&� بة� و�اه. الص�د�ق�ات� م�ن� ص�د�ق�ة� ف�ه�ي� الص�ال� و� ر� ب

� �ن د�اود� أ م�اج�ه و�اب

Dari Ibnu Abbas r.a. Ia berkata :"Rasulullah saw. telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi

orang shaum dari kesia-siaan (lagho) dan perbuatan/perkataan kotor (rofats) dan sebagai makanan bagi

orang-orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum shalat ('Id), maka itu adalah zakat yang diterima.

Dan siapa yang menunaikannya sesudah shalat ('Id), maka itu adalah shodaqoh (biasa) dari macam-

macam shodaqoh. H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah

Hadits ini menjelaskan beberapa hukum, yaitu :

1. Zakat fitrah hukumnya wajib.

2. Fungsi zakat fitrah ada dua, yaitu sebagai pembersih orang shaum dari lagho (sia-sia) dan

rofats (kotor), serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin (mustahik zakat).

3. Sahnya zakat fitrah apabila disalurkan kepada mustahiq sebelum shalat 'Id.

Mengenai batasan waktu yang dikategorikan sebelum shalat 'Id (qobla sholat), ada beberapa

pendapat, di antaranya :

1. Boleh disalurkan di awal-awal Ramadhan.

2. Boleh disalurkan sehari atau dua hari sebelum hari raya.

3. Boleh disalurkan ketika matahari mulai terbenam, yaitu dengan berakhirnya Ramadhan dan

mulai memasuki 1 Syawwal.

4. Dikeluarkan sesudah sholat Shubuh sebelum sholat Idul Fitri.

Page 20: Zakat Fitrah Dengan Uang

Untuk menentukan pendapat mana yang rojih, kita perhatikan hadits berikut :

�د� ع�ن� �ه� ع�ب �ن� الل �ن� عم�ر� ب ول� أ س �ه� ر� �ه ص�ل�ى الل �ه� الل �ي �م� ع�ل ل م�ر� و�س�� اج� أ �خ�ر� �إ �اة� ب ك �ف�ط�ر� ز� �ن� ال ؤ�د�ى أ �ل� ت وج� ق�ب خر

�اس� �ل�ى الن ة� إ و�اه. الص�ال� �ع�ة ر� ب � الس� �ال �ن� إ م�اج�ه اب

Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah saw. memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah

supaya dibagikan sebelum orang-orang keluar menuju shalat ('Id). H.R. Tujuh Imam Hadits kecuali Ibnu

Majah

Dalam riwayat At-Tirmidzi diungkapkan sebagai berikut :

�ن� ع�ن� �ن� عم�ر� اب ول� أ س �ه� ر� �ه ص�ل�ى الل �ه� الل �ي �م� ع�ل ل ان� و�س� مر ك&&�� أ اج� ي&&� �خ�ر� إ اة� ب&&� ك&&� ل� الز� دو0 ق�ب&&� �غ&& ة� ال ال� �لص&&� و�م� ل ي&&�

�ف�ط�ر� الترمذي رواه. ال

Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah saw. memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum

pagi untuk shalat ('Id) pada hari raya Fitri. H.R. At-Tirmidzi

Hadits di atas secara tegas menyatakan bahwa waktu dibagikannya zakat dari 'amil ke mustahiq

adalah sebelum orang-orang keluar menuju (tempat) shalat ('Id). Tentunya waktu yang dimaksud adalah

waktu yang terdekat (bi aqrobiz zaman) yaitu sesudah shubuh. Dalam al-Muwaththa dijelaskan sebagai

berikut :

�ه م�ال�ك ع�ن� ن� �ى أ أ �ه�ل� ر� � أ �م �ع�ل �ون� ال ب �ح� ت �س� �ن� ي خ�ر�جوا أ �اة� ي ك �ف�ط�ر� ز� �ذ�ا ال �ع� إ ر ط�ل �ف�ج� � م�ن� ال و�م ر� ي&&� �ف�ط&&� ل� ال �ن� ق�ب&&� أ

�غ�دوا �ل�ى ي �مص�ل�ى إ (278 : 1 الموطأ) ال

Dari Malik, sesungguhnya ia memandang ahli ilmu menganjurkan untuk mengeluarkan zakat fitrah ketika

fajar terbit (shubuh) dari hari fitri (1 Syawwal) sebelum orang-orang bergegas menuju tempat shalat ('Id) . Al-

Muwaththa 1 : 278

Sedangkan penyerahan zakat fitrah dari muzakki ke 'amil zakat bisa saja dilakukan beberapa hari

sebelum hari raya, sebagaimana yang dilakukan sahabat Ibnu Umar yang menyerahkan zakatnya kepada

jam'i (penghimpun) zakat, sebagaimana hadits berikut ini :

Page 21: Zakat Fitrah Dengan Uang

�اف�ع) ع�ن� �ن� ن �د� أ �ه� ع�ب �ن� الل �ان� عم�ر� ب �ع�ث ك �ب �اة� ي ك �ز� �ف�ط�ر� ب �ل�ى ال �ذ�ي إ ج�م�ع ال �د�ه ت ن �ل� ع� �ف�ط�ر� ق�ب �ن� ال �و�م�ي �ي و� ب� ة) أ ث&&� �ال� .ث

(278 : 1 الموطأ)

Dari Nafi, sesungguhnya Abdullah bin Umar mengirimkan zakat fitrah kepada jami' (pengumpul/'amil) zakat

fitrah sebelum Idul Fitri dua hari atau tiga hari (sebelumnya). Al-Muwaththa 1 : 278

Mustahiq Zakat

�م�ا �ن اء� الص�د�ق�ات إ �فق�ر� �ل �ين� ل اك �م�س� �ين� و�ال ام�ل �ع&&� ا و�ال �ه&&� �ي ة� ع�ل �ف&&� �مؤ�ل هم� و�ال وب اب� و�ف�ي قل&& ق&&� ار�م�ين� الر0 �غ&&� و�ف�ي و�ال �يل� ب �ه� س� �ن� الل �ب �يل� و�ا ب �ه� م�ن� ف�ر�يض�ة% الس� �ه الل �يم� و�الل )60 التوبة( ح�ك�يم� ع�ل

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus

zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk

jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan

Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Q.S. At-Taubah 60

Berdasarkan ayat di atas, yang berhak menerima zakat itu ada 8 golongan, yaitu :

1. Fakir : yaitu orang yang tidak memiliki penghasilan tetap dan hidup serba kekurangan.

2. Miskin : yaitu orang yang mempunayi penghasilan tetapi tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.

3. 'Amilin : yaitu orang-orang yang mengurus zakat, meliputi penghimpunan dan penyaluran zakat.

4. Mu'allaf : yaitu oarng-orang yang dijinakkan hatinya, meliputi :

1. Orang yang diharapkan hatinya terbujuk dan condong kepada Islam.

2. Orang kafir yang dikhawatirkan kejahatannya, mudah-mudahan dengan diberi zakat, bisa

terhalang kejahatannya.

3. Orang Islam yang hidup di perbatasan dengan wilayah kafir.

5. Riqab : yaitu hamba sahaya agar bisa memerdekakan dirinya.

Page 22: Zakat Fitrah Dengan Uang

6. Ghorim : yaitu orang yang terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak sanggup

membayarnya.

7. Sabilillah : yaitu kemaslahatan umum orang-orang Islam, termasuk di dalamnya mengkafani

mayat, membangun jembatan & benteng dan memakmurkan masjid.

8. Ibnu Sabil : yaitu orang yang kehabisan bekal di perjalaan, walaupun di kampung halamannya

termasuk orang kaya. Al-Hidayah : 276-277

Untuk pembagian zakat kepada delapan ashnaf tersebut tidak ada ketentuan qoth'i berapa bagian

atau persentase untuk masing-masing ashnaf, tetapi diserahkan kepada kebijakan penguasa/imam

berdasarkan prioritas dan realita di lapangan. Khusus untuk zakat fitrah dari kedelapan ashnaf itu paling

tidak disalurkan kepada fakir, miskin (fakir-miskin biasanya disatu kategorikan), 'Amil dan sabilillah.

Sedangkan ashnaf Riqob (hamba sahaya sudah tidak ada, ghorim, mu'allaf dan ibnu sabil sifatnya insidentil

dan bisa diambil dari pos zakat mal. Hal ini dikarenakan zakat fitrah terikat dengan waktu yang amat

terbatas.

ZAKAT FITRAH

http://subhan-nurdin.blogspot.com

“Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang orang faqir, miskin, pengurus zakat, orang muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(QS. At-Taubah/ 9:60)

***

Zakat merupakan salah satu ibadah maliah yang diwajibkan kepada setiap muslim yang telah memenuhi syarat seorang muzakki. Ditinjau dari segi bahasa saja makna zakat sudah meliputi fungsi dan hikmahnya, yaitu sebagai pembersih dan pensuci harta serta jiwa seorang muslim. Ada juga yang mendefinisikan zakat secara bahasa az-ziyadah )kelebihan(, maksudnya, pada harta seorang muslim itu terdapat hak orang lain yaitu harta lebih yang secara sadar atau tidak, bercampur dengan miliknya. Maka dia harus mengeluarkan sebagian hartanya untuk menjaga kebersihannya, karena setiap harta yang kita

Page 23: Zakat Fitrah Dengan Uang

makan atau gunakan akan menjadi darah daging yang mempengaruhi jiwanya, sebagaimana dalam sebuah Hadits yang menjelaskan pengaruh harta yang dapat menghalangi dikabulkannya do’a walau dilakukan dengan khusyu’ dan tadlarru’. Kalau kita kaji lebih lanjut, zakat mempunyai fungsi dan hikmah yang besar, di antaranya;1. Tazkiyatun Nufus )pembersih jiwa(2. Tadhhiah )pengorbanan yang didasari keikhlasan(3. Al-‘adlu wa ar-Rahmah )menanamkan azas keadilan dan kasih sayang(4. az-Zuhd )melatih sikap zuhud -tidak tergoda oleh syahwat duniawi(Masih banyak lagi makna dan hakikat zakat dalam kehidupan seorang muslim. Salah satu jenis zakat yang berhubungan dengan bulan Ramadlan ialah zakat fitrah yang diwajibkan kepada setiap muslim bahkan bayi yang masih dalam kandungan sekalipun. Memperhatikan pelaksanaan zakat fitrah yang biasa dilaksanakan di daerah kita, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun Badan Amil Zakat )BAZ( yang dibentuk oleh DKM atau lembaga swasta, penting rasanya kita mengkaji kembali beberapa aspek yang menjadi ukuran sah/tidaknya zakat fitrah yang kita keluarkan. Di antara masalah yang prinsipil sehubungan dengan zakat fitrah ini adalah;

)1( Muzakki )Orang yang dikenai kewajiban zakat fitrah(Muzakki zakat fitrah adalah mereka yang muslim dan mampu mengeluarkan satu sha’ dari kelebihan hartanya setelah memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya selama sehari itu. Demikian menurut madzhab Maliki, Syafi’i dan Ahmad. Adapun orang yang tertanggung )anak kecil, isteri, pembantu dan sebagainya( menjadi kewajiban pemimpin keluarga atau atasan dengan terlebih dahulu menyatakan zakat fitrah sudah menjadi tanggungannya.

)2( Barang zakat dan ukurannyaBarang zakat fitrah adalah dengan makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, keju atau makanan sejenis lainnya. Adapun ukurannya yaitu satu sha’.1 Para ulama berbeda pendapat tentang berzakat dengan uang seharga makanan pokok tadi. Ulama yang membolehkan di antaranya; Imam Ats-Tsaury, Abu Hanifah, Ibnu Abi Syaibah, Abu Ishaq dan ulama lainnya. Alasannya ialah sabda Rasulullah SAW; “(Apapun bentuknya) cukupkan orang miskin pada hari raya ini jangan sampai meminta-minta.” Diperkuat juga oleh perbuatan shahabat yang membolehkan mengeluarkan setengah sha’ gandum.

1 lk. 3 ½ kati atau 3 ¼ liter atau 2, 5 kg

Page 24: Zakat Fitrah Dengan Uang

Adapun ulama yang memandang tidak boleh di antaranya Ibnu Hazm dan ulama lainnya. Alasannya, karena dianggap bertentangan dengan hadits Ibnu Umar dan Abu Sa’id Al-Khudry. Jika kita kembali pada fungsi zakat fitrah itu sendiri yaitu sebagai pemenuh kebutuhan orang miskin, baik dalam bentuk makanan maupun uang yang senilai dengannya, maka berzakat dengan bentuk apapun hukumnya sah.

)3( Waktu Menyerahkan Zakat FitrahZakat fitrah termasuk ibadah mu’aqqat )ditentukan waktunya( sebagaimana sabda Rasulullah SAW; “Barang siapa yang menyerahkan sebelum shalat ‘Ied maka itulah zakat yang diterima, dan yang menyerahkan setelah shalat, itu termasuk shadaqah biasa.”2

Jadi, waktu yang paling utama ialah setelah terbit fajar )ba’da shubuh( sampai sebelum melaksanakan shalat ied.3

)4( Mustahiq ZakatGolongan penerima zakat sebagaimana tercantum dalam QS. 9:60 yaitu ada delapan asnaf. Berikut ini karakteristiknya masing-masing:)a( Faqir, ialah orang yang sama sekali tidak mampu, melebihi orang miskin. 4

)b( Miskin, yaitu orang yang punya sedikit harta namun tidak mencukupi. 5

)c( ‘Amilin, ialah orang yang mengurus titipan zakat. )d( Muallaf adalah mereka yang hatinya baru cenderung pada Islam atau orang kafir yang mulai mempelajari Islam seperti Shafwan Bin Umayyah, atau orang kafir yang dikhawatirkan akan mengganggu kaum muslimin seperti Sufyan Bin Harb, Uyainah Bin Hasan dan Aqra’ Bin Habbas.6

)e( Riqab, yaitu hamba sahaya yang mengharapkan kemerdekaannya. )f( Gharimin, yaitu orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya. )g( Sabilillah, untuk kemaslahatan kaum muslimin dan kemajuan Islam. Menurut Al-Maraghi, termasuk segala macam kebaikan seperti mengurus jenazah, membangun jembatan, renovasi masjid dan sejenisnya.7

)h( Ibnu Sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanannya walaupun di tempat asalnya termasuk orang berada.

2 HR. Abu Dawud, Hadits Mauquf Ibnu Abbas3 lihat, “Nailul Authar” IV:206, “Fathul Bari” III:291, “Al-Muwatha” I:268, “Al-Muhalla” VI:1424 QS. 2:2735 QS. 18:796 Al-Manar X:5767 Al-Maraghi X:145

Page 25: Zakat Fitrah Dengan Uang

Mustahiq zakat fitrah yang harus diutamakan ialah faqir miskin, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW; “Zakat fitrah itu sebagai pembersih jiwa yang shaum dan konsumsi bagi orang miskin.”8

)4( Teknis Pelaksanaan Zakat FitrahDalam menyerahkan zakat fitrah tesebut lebih baik jika di-serahkan langsung oleh muzakki kepada mustahiq menjelang shalat ‘ied. Atau dititipkan kepada Badan Amil Zakat )BAZ( yang terpercaya dan dijamin akan ditangani sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW Sikap ihtiyaty )hati-hati( dalam menghitung jumlah zakat yang mesti dikeluarkan penting diperhatikan, Allah SWT mengingatkan; “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih.”9

IDUL FITRIPelaksanaan idul fitri selalu meriah dan khidmat dilaksanakan dengan berbagai acara menarik. Ada beberapa Sunnah Rasulullah SAW yang harus diperhatikan agar kemeriahan tadi bisa bernilai ibadah. di antaranya;)1( Disunnahkan mandi sebelum berangkat shalat ied dan berpakaian yang paling baik dengan memakai wewangian.10

)2( Pada Idul Fitri disunnahkan makan dahulu walaupun beberapa suap “ketupat lebaran.” 11

)3( Mengajak seluruh anggota keluarga menuju lapangan tempat shalat & khutbah ied dilaksanakan termasuk anak-anak dan wanita haidl -namun bagi wanita haidl tidak boleh shalat-12 Kemudian pulang dengan mengambil jalan yang berbeda dengan jalan yang ketika berangkat, untuk mensyi’arkan Islam. 13

)4( Takbir yang dilantunkan ketika menuju lapangan sampai dilaksanakan shalat ‘ied, dan sunat dilantunkan dengan bersuara.14 )5( Melaksanakan shalat ied dan mendengarkan khutbah ‘ied sampai selesai.15

)6( Memeriahkan hari raya ini dengan acara dan hiburan yang tidak melanggar ketentuan syara’, atau diisi dengan silaturahim dan saling berkunjung.16

8 Fiqh Sunnah I:4159 QS. 9:3410 HR. Al-Hakim11 HR. Ahmad & Al-Bukhari12 Muttafaq ‘Alaih13 HR. Ahmad, Muslim & At-Tirmidzi 14 HR. Al-Bukhari15 HR. Jama’ah16 HR. An-Nasai, Ibnu Hibban dll.

Page 26: Zakat Fitrah Dengan Uang

)7( Disunnahkan ketika bertemu dengan sesama muslim pada hari raya ini mengucapkan do’a, sebagaimana dalam Hadits dari Jubair Bin Nufair, ia berkata; “Adalah para shahabat Rasulullah SAW jika mereka bertemu pada hari Idul Fitri mereka saling mengucapkan “TAQABBALALLOHU MINNA WA MINKUM.” )Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita).17

Demikianlah Sunnah Rasulullah SAW dalam mengisi acara Idul Fitri yang berkesan meriah namun khidmat dengan jiwa yang suci bersih setelah kita melaksanakan shaum dan zakat fitrah serta ibadah lainnya.

***

17 Hadits Hasan