Upload
fifi-rosyidah
View
239
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Young Engineers and Scientists Magazine 2013 is a publication of 13 Focus Group Discussion result from Young Engineers and Scientists Event. In this magazine also contains news about Engineering and Science.
Citation preview
Focus Group Discussion
Energy:
BYCOS, The Helix Turbine
CoFCIS, Centralization of FishCrackers Industrial System
I-Sehat
Environment:
IT & Digital Services
Ilham HabibieBukan Jamannya Lagi
Indonesia Hanya Produksi
Hatta RajasaInovasi adalah Mesin Utama
Transformasi Indonesia
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013
Magazine
Young Engineers and Scientists Summit,
Jembatan Kolaborasi Calon Insinyur
EDISI 1/10 NOVEMBER 2013
Saatnya Bangkit Kembali,Industri Dirgantara Indonesia
Young Engineers and Scientists Magazine
2013 edisi pertama berhasil diterbitkan dengan
membawa mimpi 95 mahasiswa sains dan teknik
seluruh Indonesia. Majalah YES hadir untuk
menyajikan isu-isu terkini tentang Engineering
dan Science, serta menyalurkan publikasi ide dari
mahasiswa bidang sains dan teknik yang terpilih
mengikuti acara Young Engineers and Scientists
Summit 2013 yang dihelat pada tanggal 9-12 Mei
2013 lalu. Terdapat 13 karya yang mereka hasilkan
dari beberapa sesi Focus Group Discussion (FGD)
yang dihelat saat pelaksanaan acara.
Karya yang mereka hasilkan diharapkan
dapat bermanfaat untuk masyarakat ketika
diimplementasikan. Oleh karena itu, dalam
majalah ini publikasi kami lengkapi dengan
contact person pemilik masing-masing ide.
Harapannya jika ada perusahaan maupun instansi
ingin mendukung proyek sinergitas mahasiswa
ini, dapat terfasilitasi. Semoga dengan tekad yang
kuat, mahasiswa sains dan teknik Indonesia dapat
bersinergi dan menyebarkan manfaat serta
inspirasi ke seluruh negeri.
Masa depan teknologi Indonesia, ada di
genggaman tangan para pemuda sains dan
teknik. Masa depan dimulai dari sekarang.
Saatnya mewujudkan mimpi dengan kolaborasi!
Another dream came true.
“Kekuatan suatu bangsa dapat dilihat dari
seberapa kuat posisi engineer di negara tersebut.”
Semangat untuk membangun negara ini berawal dari
semangat mahasiswa tekniknya yang mau peduli
mengawali pembangunan nasional dari bangku
kuliah. Kami diajarkan bagaimana engineer melihat
sebuah bangsa akan maju dengan pengembangan
teknologinya, seberapa mandiri negara ini mampu
menciptakan teknologinya sendiri. Maka menjawab
permasalahan tersebut Young Engineer and
Scientists Community hadir dengan semangat
meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang
teknologi, dengan rasa peduli terhadap kemajuan
teknologi bangsa Indonesia ke depan. Kami percaya
suatu saat mahasiswa teknik kedepannya akan
menunjukkan kompetensinya yang lebih baik dan
unggul dalam membuat karya teknologinya.
Untuk pertama kalinya Young Engineers and
Scientists Magazine hadir sebagai media pembuka
cakrawala semangat optimisme mahasiswa teknik di
seluruh Indonesia. Dalam YES Magazine disajikan
karya - karya terbaik dari mahasiswa teknik seluruh
Indonesia mengenai Gagasannya membangun
bangsa ini. Teknologi sederhana yang mereka gagas
sangat mungkin kedepannya akan terealisasikan.
Berangkat dari semangat kolaborasi membangun
bangsa mari kita wujudkan Indonesia yang lebih baik
dan bermartabat.
Andhanu Surya IsmailCo - Founder YES Community
Fifi Alfiana RosyidahPimpinan Redaksi
2 | YES MagAZINE
Bhayu Prakasa Sarah
Ardha Putra Santika
Rosy ModichaPenitasari
Teddy FarqoRainhart Gabriel
Andan TanjungIndah Triyani
Ardha Putra Santika
Puspita PermatasariNoni Nabila
Anis Latif RosyidahSella Wahyu Restiana
reporter public relation translator paper editor layouter
daftar isi.
YES Magazine | 1
3... Bukan Jamannya Lagi Indonesia Hanya Produksi5... Saatnya Bangkit Kembali, Industri Dirgantara Indonesia
Jembatan Kolaborasi Calon Insinyur..............7
Inovasi Adalah
Mesin Utama Transformasi Indonesia............9
10... Perlunya Kembangkan Energi Terbarukan
Satrio Wiweko, Sebagai MahasiswaHendaknya Beraksi Nyata............................25Muslimah, Konservasi Air Cycle Farm..........26
37... Alveo Yuniar, Drum Digital
42... Alumni Project
43.... GALLERY
Young Engineers and Scientists Summit,
Hatta Rajasa,
12.... Focus Group DiscussionEnergy
Urban Living,Communityand Environment
27.... Focus Group Discussion
38.... Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services
Pelindung: Prof Dr Ing Herman Sasongko | Penanggung Jawab: Zaid Marhi Nugraha | Pimpinan Umum: Andhanu Surya Ismail | Pimpinan Redaksi: Fifi Alfiana Rosyidah |
Wakil Pimpinan Redaksi: Nur Okta Milatina
Bukan Jamannya Lagi I n d o n e s i a H a n y a P r o d u k s iTantangan Insiyur dan Saintis: Melakukan Pengembangan Independen
3 | YES Magazine
Laporan Utama
Insinyur dan Saintis sangat dibutuhkan dalam
segala sektor industry di Indonesia dan infrastruktur.
Khususnya Insinyur, sangat dibutuhkan dalam
manufacturing industry. Semua hal yang kita gunakan
sehari-hari adalah ciptaan para insinyur, mulai dari
benda-benda elektrik, mesin, gadget, dan sebagainya.
“Apapun yang ada di sekitar kita,”
Untuk mengembangkan industry, dibutuhkan
engineer. Sebab, dalam mengembangkan industry
membutuhkan teknologi. Baik itu industry makanan,
transportasi, alat berat, handphone, dan sebagainya
pasti membutuhkan insinyur.
Fenomena yang terjadi di Indonesia ialah
masyarakatnya sangat konsumtif. Untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, apapun diimpor. Ataupun jika
tidak impor, maka perusahaan luar negeri membuka
pabriknya di Indonesia, dan menyerap tenaga kerja
Indonesia. Mereka mengerjakan produk sesuai dengan
konsep yang dibuat oleh perusahaan luar negeri. Riset
untuk pembuatan konsep itu hanya dilakukan di pusat
pabrik yang berada di luar negeri.
Insinyur Indonesia yang bekerja di perusahaan
tersebut tidak pernah melakukan riset untuk membuat
konsep pengembangannya sendiri. Dalam bidang
otomotif industry mobil misalnya. Insinyur Indonesia
hanya bertugas memproduksi saja, tidak untuk
mengembangkan konsep atau teknologi dari mobil
tersebut. Riset dan pengembangan hanya dilakukan di
pabrik yang ada di negara asal pembuat mobil. Ini sama
hal nya dengan perusahaan itu hanya menjual ke
Indonesia, menjadikan Indonesia hanya sebagai pasar.
“Itulah cacat yang sekarang sedang terjadi,” tandasnya.
Insinyur saat ini hanya menitik beratkan pada
produksi, bukan pengembangan. Sebab, konsep
pembuatan yang diberikan ke pabrik di Indonesia telah
dilisensi. Padahal pada dasarnya, sebuah industri
dapat dikatakan ideal jika melakukan dua hal, produksi
dan pengembangan.
Sedikitnya pengembangan yang dilakukan oleh
insinyur Indonesia, membuat titik berat industri-
industri di Indonesia hanya pada produksi saja. Namun,
ada satu fenomena lain dalam industri dirgantara.
Insinyur bidang dirgantara, cenderung bagus dalam
pengembangan, bukan hanya berfokus pada industry
saja. Kapabilitas mereka tidak diragukan lagi, mereka
punya kemampuan. “Sayangnya mereka tidak
mendapatkan tempat di Indonesia sehingga lebih
memilih bekerja di luar negeri,” ungkapnya.
Bisa dikatakan yang kurang saat ini adalah
spesialisasinya. Tidak terlalu banyak insinyur yang ahli
dalam sebuah bidang. Keahlian itu bisa didapatkan dari
pengalaman setelah fresh graduate. Meski begitu pada
dasarnya kurikulum S1 sudah bagus untuk sebuah
awalan mencetak insinyur. “Hanya saja mereka lebih
banyak analisa, tapi belum punya banyak pengalaman,”
tuturnya. (fin)
“Sudah bukan jamannya lagikita impor terus menerus,”
YES Magazine | 4
5 | YES Magazine
SAATNYA BANSekarang Adalah Saat yang Tepat, Tahun 2016 ke Atas Akan Mulai Produksi
T i d a k dipungkiri, industri dirgantara Indonesia tergolong industri yang sangat potensial dan bagus prospeknya ke depan. Pasalnya, saat ini banyak orang yang lebih memilih terbang s e b a g a i a l a t t r a n s p o r t a s i n y a . A p a l a g i p e s a w a t merupakan kendaraan d e n g a n t i n g k a t kematian paling sedikit per kilometer. Lantas, ke n a p a t i d a k a d a perusahaan dirgantara di Indonesia?
J a n ga n d i t a nya p ro s p e k i n d u s t r i
penerbangan saat ini, sudah tidak diragukan
lagi. Hampir semua orang terbang.
Begitulah yang diungkapkan oleh penggerak
industri dirgantara, Ilham Akbar Habibie
saat dihubungi YES Magazine, Rabu (9/10).
Menurutnya, pasar yang tercipta di
Indonesia bagus sekali, jumlah orang yang
membutuhkan transportasi ini banyak
sekali. “Semakin hari semakin meningkat,
bandara udara pun ramai seolah terminal
bus biasa,” tutur putra dari mantan Presiden
RI, B.J Habibie.
Bahkan di pulau Jawa sendiri, bisa
dibuktikan efektivitasnya. Misalnya dari
Surabaya ke Banyuwangi, akan memakan
waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Sementara
dengan menggunakan pesawat terbang,
hanya memakan waktu selama 45 menit.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia
sangat membutuhkan transportasi pesawat
terbang. Apalagi fakta demografi bahwa
Indonesia negara kepulauan, yang terpisah
oleh laut yang luas. “Pasar industri
dirgantara di Indonesia, sangat amat
realistis dan mendukung untuk didirikannya
industry dirgantara,” ungkapnya.
Jika ditanya, apakah ada Sumber Daya
Manusia (SDM) berkualitas yang akan
menjalankan perusahaan dirgantara?
Jawabannya adalah ada. Mereka adalah
orang-orang yang dulu menggerakkan PT.
Dirgantara Indonesia dan membuat pesawat
terbang pertama buatan Indonesia. Meski
sudah puluhan tahun berlalu, mereka masih
sama. “Mereka masih mempunyai mimpi
Indonesia akan memiliki industri dirgantara
sendiri,” tandasnya.
Orangnya, ada. Saat ini sedang bekerja untuk
perusahaan dirgantara lain di luar negeri.
Sejak tidak menemukan posisinya di dalam
negeri, saat PT. DI berhenti beroperasi,
mereka memutuskan keluar, tapi untuk
kembali lagi. “Jika kita akan memulai
perjuangan membangkitkan kembali
industri dirgantara, sebagian besar dari
mereka sudah bersedia untuk pulang,”
ujarnya.
Meski ada pula yang belum bisa pulang
karena anaknya masih sekolah disana,
sehingga tidak bisa ditinggal, tapi mereka
berniat akan pulang, ketika waktunya tepat.
Tidak hanya itu, SDM yang unggul juga bisa
didapatkan dari fresh graduate Jurusan
Teknik Penerbangan. “Jadi kalau sekarang
berpikir tidak ada insinyur yang pintar di
bidang penerbangan, berkualitas, dan punya
pengalaman, itu salah besar,” kata Ilham.
Namun, pertanyaannya masih sama: Lantas
kenapa tidak ada perusahaan dirgantara di
Indonesia?
Memulai sekarang, Indonesia tidak akan
memulainya dari nol. Sisa perjuangan PT. DI
belasan tahun yang lalu yang dipelopori oleh
presiden RI ke-tiga, B.J Habibie, masih ada.
Sebagai contoh yang saat ini sedang
dikerjakan oleh Ilham di PT Ragio Aviasi
Industri (RAI) bersama mitranya untuk
membuat pesawat R-80 (Regio Prop 80).
Untuk memproduksi pesawat yang mirip
dengan N-250 tapi lebih besar ini tidak
membuat pabrik baru. “Kita menggunakan
pabrik PT. DI belasan tahun yang lalu,”
tuturnya.
YES Magazine | 6
GKIT KEMBALISaat ini PT RAI masih dalam tahap pengembangan design pesawat berkapasitas 80 penumpang tersebut. Setelah
melalui proses design, PT RAI diharuskan untuk membuat prototipe dari pesawat yang sudah dipesan maskapai penerbangan
baru NAM Air tersebut. Ilham menegaskan bahwa ide pembuatan pesawat terbang ini dimulai sejak 2004. Biaya yang
dikeluarkan tidak sedikit, diperkirakan proyek ini menelan dana hingga USD500 juta (Rp4,8 triliun) untuk sekira 10 sampai
dengan 12 armada pesawat terbang (Regio Prop).
Pada dasarnya adanya pabrik berteknologi tinggi untuk industri dirgantara adalah sebagai alat bantu saja. Sebab,
pesawat terbang bukan industri mobil atau sepeda motor yang bisa dibuat secara massal dengan teknologi mesin pabrik saja.
Proses pembuatan pesawat terbang membutuhkan skill dari buruh yang mengerjakannya. Sebab teknologi dalam pesawat
terbang cukup kompleks. “Yang dibutuhkan adalah teknologi yang handal, dan prinsip yang tinggi dari para pekerja yang
membuat,” pungkasnya.
“Sekarang adalah saat yang sangat tepat
untuk memulai lagi. Tahun 2016
kita mulai produksi R-80,”
ungkap Ilham dengan penuh keyakinan.
7 | YES Magazine
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT
J E M B A T A N K O L A B O R A S IC A L O N I N S I N Y U R
Young Engineers and Scientist Summit (YES), sebuah konferensi mahasiswa sains dan teknik se-Indonesia yang dapat menyatukan mahasiswa sains dan teknik dalam satu sinergi adalah salah satu solusi yang muncul. Tahun 2013, ITS berhasil meletakkan batu kolaborasi para engineers dan scientists itu dalam konferensi pertama khusus untuk mahasiswa sains dan teknik seluruh Indonesia.
“The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential”, sebuah riset yang memperkirakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan masuk jajaran 10 negara dengan kondisi ekonomi terkuat di dunia. Bahkan, dalam laporan riset milik Mc Kinsey Global Institute tersebut juga dijelaskan bahwa Indonesia akan menduduki peringkat ke-7 di dunia, mengungguli perekonomian negara-negara maju seperti Jerman dan Inggris.
Namun, ada berbagai permasalahan yang harus dihadapi Indonesia untuk mencapai sebuah titik di 2030 seperti yang diperkirakan. Awalnya, beberapa mahasiswa ITS sadar bahwa mahasiswa sains dan teknik memiliki peran yang cukup tinggi dalam menyukseskan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mereka adalah yang nantinya diharapkan akan bermanfaat untuk masyarakat luas dan membangun teknologi di Indonesia.
YES Magazine | 8
program pemerintah dalam pembangunan
nasional yang berbasis pengabdian masyarakat
dengan meningkatkan kemandirian teknologi.
Dihelat dengan tema “Optimalkan Potensi Lokal
untuk Kemandirian Teknologi Indonesia”, gelaran
acara ini dilaksanakan selama empat hari.
Pembicara yang dihadirkan pun tidak main-main,
BEM ITS menghadirkan pembicara yang paling
berkompeten untuk setiap bahasan. Imam
Gunawan dari Kemenpora RI, memberikan
semangat perubahan bagi para engineers and
scientist. Rudiyanto, Sekretaris Jenderal Persatuan
Insinyur Indonesia memberikan pandangan
tentang keprofesian engineers dan saintists. Tidak
hanya itu, putra B. J Habibie, Ilham Akbar Habibie,
yang saat ini memimpin Dirut PT. Ilthabi Rekatama
pun dihadirkan dengan membawa materi hakikat
insinyur.
Sementara, Hatta Radjasa, Menko Perekonomian
RI juga memberikan bahasan yang amat penting
sebagai bekal para young engineers and scientist,
yakni tentang ASEAN Free Trade Agreement dan
M a s t e r p l a n P e r e n c a n a a n P e r l u a s a n
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Setelah dikuatkan hakikatnya sebagai seorang
insinyur dan saintis, kemudian para peserta
mengikuti kelas cluster yang akan berfokus pada
salah satu bidang. Dalam cluster tersebut, mereka
dibekali dengan ilmu dari berbagai pemateri yang
mumpuni di tiap bidangnya.
Dengan materi tiap cluster tersebut, YES Summit
memberikan wacana mengenai teknologi aplikatif
yang tepat guna kepada mahasiswa teknik dan
sains dalam mengembangkan potensi lokal dan
menyelesaikan permasalahan lokal yang ada.
Kemudian mereka difasilitasi dengan sebuah focus
group discussion yang membuat mereka dapat
menyalurkan kemampuannya dalam penyelesaian
masalah lokal dalam rangka pengabdian
masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma
perguruan tinggi.
Pada akhirnya, output dari YES Summit 2013
adalah adanya project yang dilakukan oleh para
peserta untuk diaplikasikan pada daerah masing-
masing atau secara bersama-sama pada satu
daerah saja. Serta adanya komunitas mahasiswa
teknik dan sains se-Indonesia yang bersinergi
dalam partisipasi membangun bangsa Indonesia.
Komunitas itu lah yang nantinya akan bertambah
besar dengan sebutan Young Engineers and
Scientists (YES) Community.
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT
Perlunya banyak perkembangan inovasi
teknologi. Banyaknya masalah-masalah daerah
yang butuh diselesaikan dengan teknologi
sederhana. Serta fakta bahwa mahasiswa dididik
untuk dapat mengabdi ke masyarakat. Tiga hal
itulah yang kemudian menggerakkan beberapa
mahasiswa ITS itu untuk menciptakan sebuah
kolaborasi mahasiswa sains dan teknik seluruh
Indonesia. Sebab mereka yakin dengan sebuah
kolaborasi, sumbangsih mereka akan jauh lebih
berarti.
Menciptakan sebuah karya inovasi, akan jauh
lebih baik jika dilakukan dengan elemen
penggerak yang berasal dari berbagai disiplin
ilmu. Sebuah sinergi antar disiplin ilmu, sangat
dibutuhkan di kalangan engineer and scientists
untuk menciptakan inovasi. Tidak hanya itu,
dengan berkolaborasi,
mahasiswa sains
dan teknik akan
l e b i h m u d a h
menyumbangkan
ilmunya untuk menyelesaikan
p e r m a s a l a h a n I n d o n e s i a .
Kontribusi, itulah satu tujuan
kolaborasi ini direalisasikan.
Young Engineers and Scientist (YES) Summit 2013
merupakan sebuah forum ilmiah mahasiswa
teknik dan sains
n a s i o n a l y a n g
m e m b a h a s
b e b e ra p a a s p e k
dasar permasalahan
pemerintah Indonesia. Aspek
tersebut meliputi Energi, Urban
Living, Community & Environment,
serta Information Technology &
Digital Services.
Acara yang digawangi oleh Kementerian
Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa ITS ini
telah dilaksanakan pada tanggal 9-12 Mei di
kampus ITS Surabaya. Dalam YES Summit, para
Insinyur muda diajak untuk dapat
menciptakan inovasi karya yang dapat
menyelesaikan permasalahan lokal ataupun
mengembangkan potensi lokal sebuah wilayah
Konferensi ini diikuti oleh berbagai universitas di
Indonesia, seperti: UNY, UGM, ITS, ITB, UI, IPB,
UNDIP, UNHAS, UNRI, dan lain sebagainya. Forum
ini mendukung
9 | YES Magazine
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator
Perekonomian menyayangkan ketidaksadaran
masyarakat Indonesia akan pentingnya sebuah
inovasi. Hal tersebut diungkapkan dalam kuliah
umum Young Engineers and Scientists Summit (YES
Summit) 2013, bulan Mei lalu. Menurutnya,
sebetulnya apabila masyarakat Indonesia sadar,
bahwa inovasi adalah mesin utama transformasi
ekonomi Indonesia, maka Indonesia akan sadar apa
yang harus dilakukan sekarang dan ke depan. Serta
bagaimana Indonesia menempatkan sarjana-
sarjananya agar menjadi sarjana yang betul-betul
unggul.
Indonesia kaya menurut Mckinsey, potensi middle
class yakni masyarakat golongan menengah ke atas
pada tahun 2025 akan mencapai angka pendapatan
sebesar 1,8 trilliun dollar. Pandangan mckinsey: kita
adalah negara pertumbuhan tercepat kedua setelah
china. Pada tahun 2020, akan mencapai angka 14
trilliun. Dan pada 2030, mencapai angka 32 trilliun.
Pendapatan tersebut pengalokasian tertingginya,
adalah pendidikan. Artinya, seluruh middle class
merata, dan pendidikan adalah faktor yang paling
penting. “Saya sangat bangga, bahwa spending
terbesarnya justru pendidikan,” ungkap Hatta.
YES Magazine | 10
Spending dari masyarakat asia pacific kelas
menengahnya baru 4,9 trilliun dollar, atau masih 23
persen. Asia pacific akan menjadi kawasan
pertumbuhan. Dan akan menjadi kawasan
pendorong pertumbuhan dunia. Pertanyaan
selanjutnya, apakah Indonesia akan berhenti pada
tahapan middle class saja, atau kita bisa meloncat
naik menjadi negara dengan pendapatan tinggi? Ini
tantangan bangsa ini. Oleh sebab itu dibutuhkan
masterplan, jangka pendek dan panjang.
Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Kita harus berani
letakkan visi bangsa ini ke depan” tandasnya.
2025 kita letakkan sasaran kita. Kemudian
kita ukur mulai sekarang, agar setiap tahapan untuk
mencapai itu, akurat atau tepat. Sehingga pada
2025, pada saat itu, pendapatan kita mencapai 14-
15 trilliun US dollar. Ketika itu GDP, 4,5 trilliun US
Dollar. Sementara sekarang hanya 1 triliun. “Maka
kita sudah bertransformasi menuju awal negara
dengan pendapatan tinggi” ujarnya.
Diantara negara asean sekarang yang total GDP-nya
2,2 trilliun US Dollar. Jadi bisa dibayangkan,
Indonesia hampir setengah dari kekuatan Asean.
Jadi bisa dibayangkan, seberapa besar peran
Indonesia di ASEAN. Sebuah negara yang besar.
Di penghujung 2014 pendapatan kita harus
sudah diatas 1,2 trilliun. Momentum itu harus kita
jaga, untuk bisa mencapai tahap itu. Tapi
pertanyaannya, strategi apa yang harus dilakukan
untuk bisa mencapainya?
Fokus pendekatannya adalah percepatan
dan perluasan transformasi ekonomi. Kata kuncinya
adalah berani melakukan transformasi ekonomi
secara luas dan cepat. Kata kuncinya adalah
peningkatan GDP, dengan cara mendorong inovasi,
mengintegrasikan pendekatan regional, dan
memfasilitasi percepatan investasi swasta sesuai
kebutuhan.
“Tapi, pembangunan jangan mengandalkan
APBN,” ujar alumnus Institut Teknologi Bandung
(ITB) ini. menurutnya, pembangunan harus didorong
oleh oleh swasta, BUMN, dan investor. Pemerintah
tugasnya hanya membuat regulasi. Pemerintah
hendaknya menciptakan regulasi yang kondusif,
sebagai fasilitator saja.
Inovasi driven economy, harus didorong.
Pengembangan SDM dan Iptek adalah kata kuncinya.
Apabila tidak banyak inovasi yang dikembangkan, dan
pelaksanaan masterplan kita masih terputus-putus,
maka pada tahun 2025 kondisi Indonesia masih akan
tetap seperti sekarang ini. masih bertahan hanya
dengan pendapatan sekitar 6000 dollar saja. “Itu terjadi
karena kita tidak bisa mentransformasikan inovasi,”
tandasnya.
Tidak boleh diragukan lagi, lanjutnya, yang
harus dilakukan adalah spending banyak uang investasi
untuk pendidikan. Penggalakan pendidikan tinggi,
memperbanyak riset, di seluruh sudut tanah air, untuk
memperkaya Indonesia dengan inovasi.
Tiga pilar strategi yang harus dilakukan untuk
menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang unggul
yakni pengembangan 6 koridor ekonomi. Yang kuncinya
ialah mendorong pusat-pusat pertumbuhan baru di
seluruh tanah air, termasuk Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
nasional.
“Saya wanti-wanti (Peringatkan, red) betul, apalagi young engineer, menjadi
sangat penting kita berpikir tentang inovasi,” ungkapnya.“Bangga lah kepada bangsa ini, jangan
menonton TV yang selalu menyajikan hal-hal yang negatif tentang negeri kita ini. tidak
menimbulkan kebanggaan,” tuturnya getir.
Hatta ketika menyampaikan materi AFTA dan MP3EI dalam YES Summit 2013 bulan Mei lalu
Setiap tahunnya, jumlah pengguna kendaraan bermotor maupun roda empat di Indonesia semakin bertambah. Hal ini tentu saja berimbas besar pada pengadaan bahan bakar untuk kendaraan-kendaraan tersebut. Padahal, semakin meningkatnya jumlah kebutuhan akan bahan bakar fosil juga akan meningkatkan efek buruk yang ditimbulkan oleh bahan bakar tersebut.
Contoh yang sangat nyata adalah semakin menebalnya dinding polusi. Bila digabung, jumlah polusi yang disebabkan oleh bahan bakar fosil dari seluruh negara-negara di dunia mencapai angka 38,2 miliar ton pada tahun 2011. Sementara di perut bumi yang menjadi tempat pengeksploran bahan bakar fosil persediaannya semakin menipis.
Indonesia adalah negara yang melimpah akan sumber energi alternatif dan sumber daya alam terbarukan. Sinar matahari, air, panas bumi, angin, laut, dan aneka ragam flora yang dari kesemua itu dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan energi dari masyarakat Indonesia. Tak hanya dari pemerintah saja, seluruh elemen masyarakat juga harus turut mendukung serta berpartisipasi dalam program diversifikasi energi dimana sumber energi utama tidak hanya bergantung pada bahan bakar fosil, melainkan beragam energi alternatif dan terbarukan.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) turut berperan dalam pengembangan energy terbarukan. Ir Handoko, IPM, Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Mesin PII mengatakan bahwa saat ini beberapa penelitian dan pengembangan pun dilaksanakan oleh PII. Saat ini, PII sedang mendirikan sebuah pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan kincir angin tanpa friksi. Motor listriknya akan bisa menghasilkan energi.
Tidak hanya itu, PII juga sedang mendorong sebuah penelitian untuk direalisasikan. Yakni penelitian tentang power plan nuklir yang sekarang menggunakan bahan bakar uranium, bisa diganti dengan bahan bakar yang banyak terdapat di Indonesia, Torium. Menurut tu yang seharusnya d ikembangkan. BUMN, Pertamina , PLN, perindustrian. “PII perlu kerjasama dengan BPPT untuk memunculkan alat itu,” ujar Handoko menjelaskan.
Untuk Mewujudkan Indonesia
Pe r l u nya mengembangkan energi terbarukan s a l a h s a t u n y a adalah lantaran s e m a k i n l a m a persediaan Minyak dan Gas (Migas) dalam bumi pasti a k a n m e n i p i s . D a l a m p e m b a h a s a n tentang Energi di Forum Diskusi Profesional (Fordip) 2013, Ir Lukman Mahfoedz, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) menuturkan beberapa langkah strategis perusahaan Migas. Diantaranya yakni penguasaan teknologi, karena minyak yang mudah diambil saat ini sudah tidak ada lagi, hanya tinggal minyak yang sulit diambil saja. “Ini termasuk tantangan untuk para akademisi, bagaimana cara mengatasinya,” paparnya.
Sebab, kebutuhan di bidang energi saat ini lebih ke arah bidang ilmu yang dapat mencari dimana letak energi berada. Pasalnya, teknologi deep water, yakni pengambilan Migas yang ditemukan di dasar laut yang sangat dalam cenderung sulit dilakukan. Biaya untuk melaksanakan drilling hingga kedalaman lebih dari 1000 kilometer pun tidak sedikit. Jika gagal pada pengeboran, yang awalnya diperkirakan ada gas atau minyak, ternyata tidak ada. Maka cost-nya itu akan ditanggung oleh operator. “Ini adalah yang paling berat, paling sulit diantara tahapan dari minyak,” ujar Handoko menambahkan.
Ketidakpastian yang muncul, jika berhasil maka akan bagus untuk pengembangannya ke depan.. Jika tidak menghasilkan, maka perusahaan Migas akan rugi. Saat ini teknologi Deep Water baru akan dikembangkan oleh Chevron di selat Makassar. Sebab disana terdapat banyak blok-blok yang ada di laut yang sangat dalam. Sampai saat ini masih tahap tender.
Sekali drilling bisa mencapai angka 100 juta US Dollar, semakin dalam semakin mahal. Teknologi drilling pun tidak sembarangan. Migas itu tidak boleh sampai menyembur keluar, ada keahlian tersendiri untuk melakukan hal itu. Seluruh fasilitas yang telah di develop oleh perusahaan Migas yang berhasil melakukan drilling, akan dibeli oleh pemerintah. Namun, jika tidak berhasil akan ditanggung oleh perusahaan Migas itu sendiri. “Sebab, ketika dipegang oleh pemerintah, belum tentu pemerintah bisa menanggung biaya pengeboran,” jelasnya.
Perlunya Kembangkan Energi Terbarukan
Negara EnergiMandiri
11 | YES Magazine
Wind turbin vertikal sebagai inovasi dari
design wind turbin pada umumnya telah sukses
menarik minat Andika Dwiparana, mahasiswa
teknik Fisika Institiut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya terhadap bidang rekayasa energi.
“ Awalnya tertarik dengan bidang energi,
sewaktu masih menjadi mahasiswa baru
diperkenalkan tentang wind turbin yang
sebelumnya aku kira cuma ada wind turbin
horizontal seperti biasanya ternyata ada juga wind
turbin bertipe vertikal yang diaplikasikan di laut.
Mulai dari situ aku mulai tertarik dengan bidang
energi khususnya wind turbin.”
Hal ini lah yang membawa Andika tertarik untuk
menulis paper “Peimanfaatan Turbin Aksis Vertikal
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai
“Vertical Axis Turbin” “ untuk mengikuti event
Young Enginners and Scientist Summit 2013.
Paper yang ditulis Andika, berjudul
“Pemanfaatan Turbin Axis Vertikal sebagai
Pembangkit Listik Tenaga Arus Sungai “Vertical Axis
Turbin”” memiliki berlatar belakang isu pemanasan
global dan menipisnya cadangan energi fosil dan melihat
potensi alam Indonesia yang melimpah khususnya pada
sumber daya alam tenaga air. Dalam papernya, turbin
axis vertical yang biasanya digunakan pada PLMTH
( P e m b a n g k i t L i s t r i k Te n a g a M i k r o h i d r o )
diimplementasikan pada sungai yang memiliki arus
deras dan digunakan secara vertical. Ide ini bisa menjadi
solusi untuk memajukan daerah pedalaman Indonesia
yang memiliki arus sungai yang deras. Idenya ini
didapatkan dari hasil diskusinya dengan dosen dan
senior.
Ia berencana melanjutkan paper YES Summit
timnya untuk direalisasikan dan dilanjutkan agar dapat
bermanfaat bagi masyarakat dan tidak hanya berakhir
sebagai sebuah paper.Ia juga berhadap dapat
berkontribusi dalam perkembangan energi di Indonesia.
“Indonesia memiliki plant energi terbarukan
yang besar juga ramah lingkungan. Juga memiliki
pengolahan minyak sendiri dan bisa menjual hasil jadi
pengolahan minyak bumi atas nama Indonesia.“ ujarnya
ketika ditanya tentang mimpi untuk permasalahan
energi di Indonesia
YES Magazine | 12
Andika Dwiparana SN
Profil
Energi terbarukan merupakan hal yang sangat penting bagi keselamatan dan stabilitas kehidupan di bumi. Selain sumber daya alamnya yang sangat melimpah ruah, energi terbarukan ini juga memiliki tingkat keramahan terhadap lingkungan yang cukup tinggi. Pengembangan energi terbarukan dewasa ini sudah banyak dilakukan oleh berbagia pihak, baik instansi negeri maupun swasta. Salah satu potensi energi terbarukan yang berhasil dikembangakan adalah energi air (hydro power).
Energi air (hydro power) memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangan dan diaplikasikan d a l a m k e h i d u p a n m a s y a r a k a t , u n t u k i t u dikembangkanlah penelitian mengenai pembangkit listrik tenaga air atau hydro power lebih lanjut khususnya untuk skala kecil (mikrohidro).
Kebutuhan listrik di Indonesia sangat tinggi
namun tidak diimbanginya dengan distribusi dan
teknologi yang cukup, sehingga membuat banyak daerah
di Indonesia kurang merasakan manfaat dari energi
listrik, bahkan sebagian besar dari daerah-daerah
tersebut masih belum teraliri listrik sama sekali. Salah
satu contoh daerah tersebut adalah Kampung
Nyomplong yang terletak di Desa Curug Bitung,
Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lokasi kampung Nyomplong yang terpencil dan terisolir
membuat kampung tersebut semakin tertinggal akan
perkembangan teknologi. Padahal di sepanjang
kampung Nyomplong terdapat aliran sungai yang cuku
besar, yang sekiranya bisa dimanfaatkan untuk membuat
pembnagkit listrik tenaga air. Untuk itulah empat
mahasiswa yang tergabung dalam cluster energi tenaga
air memberikan suatu ide guna mementaskan kampung
Nyomplong dari krisis listrik.
PEMANFAATAN ARUSSUNGAI DESA BINAAN Universitas Indonesia (Desa Nyomplong, Bogor, Jawa Barat)sebagai Pembangkit Listrik Sederhana dengan Modifikasi Turbin
13 | YES Magazine
Focus Group DiscussionEnergy
Oleh:Andika Dwiparana S N,[email protected] Faiz FilandaMar'iy Muslih MuttaqinRahmadi Setiawan
Yes Magazine | 14
Pembangkit listrik tenaga arus sungai dengan
modifikasi turbin tersebut sudah menjadi program sosial
masyarakat dari Universitas Indonesia dengan
menjadikan kampung Nyomplong sebagai desa binaan.
Turbin yang digunakan untuk pembangkit ini adalah
turbin aksis vertikal yang memiliki beberapa keunggulan
dibanding dengan turbin aksis horizontal. Efisiensi
generator akan digabungkan dengan beberapa pulley
sehingga akan diperoleh daya atau watt yang lebih besar.
Turbin aksis vertikal ini juga jauh lebih terjangkau dari
segi harga karena menggunakan bahan polimer yang
sudah di uji coba berdasarkan referensi tugas akhir.
Selain itu, turbin aksis vertikal juga tidak menggunakan
intake yang panjang dan tidak memerlukan pondasi
yang sulit untuk sungai yang berada di kampung
Nyomplong tersebut.
Untuk perawatan serta pengembangan
pembangkit listrik mikrohodro tersebut, para
mahasiswa ini melakukan sosialisasi serta penyuluhan
terhadap warga kampung Nyomplong. Tidak lupa juga
program desa binaan ini melibatkan Ibu Tri Mumpuni,
pelopor pengembangan pembangkit listrik tenaga
mikrohidro Indonesia serta PT PLN sebagai pondasi
pendukung.
Kendala yang masih harus dihadapi dalam
menjalankan program ini yaitu akses menuju kampung
Nyomplong yang sangat sulit karena daerha ini masih
terisolir sehingga membuat proses pendistribusian
listrik sedikit terhambat. Selain sosialisasi yang intensif
juga harus dilakukan agar tidak terjadi salah komunikasi.
Dari program pemanfaatan energi terbarukan
tenaga air tersebut diharapkan dapat memberikan
alternatif sumber energi listrik baru bagi penduduk
kampung Nyomplong yang belum teraliri listrik. Dengan
adanya arus listrik juga akan memudahkan penduduk
desa Nyomplong dalam melakukan aktivitas sehari-hari
serta kebutuhan akan terknologi, informasi dan juga
hiburan.
Pengabdian terhadap masyarakat tak harus
menunggu sesuatu yang besar untuk bisa dikerjakan,
namun dengan melihat ke sekeliling maka akan banyak
sekali hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk
kesejahteraan umat manusia. Karena suatu hal yang
besar sudah pada kodratnya dimulai dari hal kecil.
Dengan memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan
sesuai dengan bidang yang dikuasai akan membuat ilmu
yang dimiliki lebih terasa berarti. (cy)
The HelixTurbineWith Carbon Capture Storage
C A L L E D
BYCOS
Tidak diragukan lagi, semakin hari negara kita akan
mengalami kenaikan konsumsi dalam sektor energi.
Pasalnya, penduduk Indonesia semakin tahun
mengalami jumlah kenaikan yang cukup signifikan. Hal
ini lantas memicu semakin meningginya kurva
kebutuhan energi. Peristiwa tersebut menjadi timpang
karena tidak dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan
energi sesuai pada tingkat kebutuhannya. Menurut data
ESDM, cadangan energi fosil di Indonesia semakin hari
semakin menipis. Oleh karena itu, keperluan untuk
mengembangkan sumber energi alternatif juga semakin
mendesak.
15 | YES Magazine
Focus Group DiscussionEnergy
Oleh:Bagus Kurniawan,[email protected] Nur LailaLalank Pattrya MMuhammad RikiAisyah Dewi Muthi’ah
Upaya konversi energi sudah menjadi wacana nasional dari tahun ke tahun. Namun tak kunjung terlaksana dengan berbagai kendala dan permasalahan. Salah satunya adalah faktor alam. Sekian banyak sumber energi alternatif yang dimiliki Indonesia, namun tidak semuanya bisa diterapkan. Apalagi untuk daerah-daerah tertinggal yang memiliki sarana serta akses yang sulit. Untuk itu diperlukan suatu sumber energi yang dapat menjangkau berbagai daerah, bahkan daerah yang masih masuk kategori wilayah terisolir.
Salah satu potensi sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan adalah potensi tenaga angin. Indonesia adalah negara yang terletak diantara garis wallacea sehingga Indonesia dihampiri dua jenis angin setiap tahunnya, yakni angin muson barat dan angin muson timur. Sehingga Indonesia memiliki kecepatan angin cukup stabil yang mampu menggerakkan turbin.
Untuk itu lima mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda, yang tergabung dalam cluster energi tenaga bayu merancang sebuah inovasi pemanfaatan sumber energi terbarukan yang berasala dari energi angin. Bagus Kurniawan dari Teknik Kimia ITS, Atik Nur Laila dari Teknik Fisika UGM, Lalank Pattrya dari Teknik Mesin UM, Muhammad Riki dari Teknik Mesin UI dan Aisyah Dewi Muthi'ah dari Teknik Industri ITS menggabungkan dua buah sistem konversi serta efisiensi energi yang memiliki basic ramah lingkungan. BYCOS adalah sebuah inovasi pembangkit listrik yang menggunakan turbin berbentuk helix yang juga dilengkapi dengan Carbone Capture Storage (CCS).
Turbin helix digunakan karena karakteristiknya yang bisa bekerja pada kecepatan angin rendah, sesuai dengan karakteristik angin di Indonesia. Sedangkan Carbone Capture Storage (CCS) sendiri adalah sebuah sistem penurunan emisi karbon udara dengan proses penangkapan dan penyimpanan karbon menggunakan karbon aktif. Sistem ini juga dilengkapi dengan menara destilasi untuk memisahkan antara zat karbon dengan zat lain, serta sebuah pompa yang difungsikan untuk menaikkan air ke bagian atas Carbone Capture Storage (CCS).
Turbin helix yang digunakan dalam sistem BYCOS ini bisa diterapkan pada pulau-pulau terpencil di Indonesia yang kebanyakan masih belum teraliri listrik. Energi listrik yang dapat dihasilkan dari turbin helix ini bisa mencapai 6000 watt. Daya sebesar itu diprediksi mampu untuk menerangi pulau-pulau kecil di Indonesia yang masih mengalami krisis listrik. Salah satu contoh pulau terpencil yang belum teraliri listrik adalah pulau Kera yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, sistem BYCOS ini juga bisa dapat diaplikasikan di daerah perkotaan, terutama di kawasan perindustrian. Hal ini disebabkan karena adanya penyerapan karbon yang dilakukan oleh Cabone Capture Storage (CCS) yang ada pada sistem tersebut sehingga dapat mengurangi adanya emisi karbon. Selain itu, sistem BYCOS ini juga angat cocok untuk dipasang di sekitar jalan tol. Kecepatan angin yang konstan serta gas karbon yang dikeluarkan dari kendaraan yang melintasi jalan tol tersebut menjadi hal yang sangat krusial mengapa alat ini patut untuk direkomendasikan.
Berdasarkan data dari kementrian ESDM, kebutuhan energi fosil terbesar berada pada sektor transportasi, sehingga output karbon dari kendaraan bermotor sangatlah besar. Karena melihat kondisi kualitas udara yang buruk di Indonesia, terlebih di daerah Industri atau daerah padat penduduk, maka sistem Carbone Capture Storage ini dinilai sangat aplikatif.
Suhu bumi di Indonesia yang panas akibat efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah CO2 di udara menyebabkan manusia ingin mencapai titik aman termal, sehingga perlu adanya inovasi pengurangan jumlah karbon di udara. Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki kecepatan angin rendah, maka inovasi ini merupakan inovasi yang sangat cocok dengan tambahan recycle karbon pada sistem Carbone Capture Storage (CCS).
Bangsa kita adalah bangsa yang besar dengan semangat kepemudaan yang tinggi. Untuk itu, sudah sepatutnya ide-ide serta karya emas anak bangsa diapresiasi dengan mendukung penuh proses realisasi pemikiran-pemikiran jenius yang telah dituangkan dalam inovasi teknologi guna kesejahteraan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Yes Magazine | 16
WETORGANICWASTE
RANCANGAN PROYEK
untuk Dusun Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo
Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan bahan bakar secara nasional semakin besar. Selama ini kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbaharukan seperti minyak bumi dan batu bara. Namun tidak selamanya energi tersebut bisa mencukupi seluruh kebutuhan manusia dalam jangka waktu yang panjang mengingat cadangan energi yang semakin lama semakin menipis dan juga proses produksinya yang membutuhkan waktu jutaan tahun.
Pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi solusi di masa depan untuk pemenuhan kebutuhan energi yang semakin lama semakin besar. Sumber daya energi terbarukan memiliki keunggulan yakni bisa diproduksi dalam waktu yang relatif tidak begitu lama dibandingkan dengan sumber energi tak terbarukan, namun sumber daya terbarukan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.Dilihat dari data survey yang diperoleh dari Departemen ESDM, Indonesia memiliki potensi biogas sebanyak 49.81 GW, namun hanya 445 Mega Watt yang telah dimanfaatkan.
17 | YES Magazine
INSTALASI BIOGAS
Focus Group DiscussionEnergy
Oleh:Miswandi (UNRI), Naqiibatin N. (ITS)Nindya Indah (UNDIP), Niqlatun Nafiah (UGM)Zulfikar Ali Akbar (UI), Ilham Pebrika (UGM)Abrory Agus Cahya P. (UGM)Tya Nuraya (Universitas Tanjung Pura)Iis Triani (UNSRI)
DISGESTING SLURRYEFFLUENT
BIOGAS
Dusun Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo merupakan dusun dengan masyarakat yang tergolong bertaraf ekonomi menengah ke bawah. Sebagian besar mata pencaharian warga terletak di bidang peternakan dan pertanian. Masyarakat memenuhi kebutuhan hidup dengan cara beternak dan menanam sayur-sayuran. Peternakan yang paling banyak di miliki warga adalah peternakan sapi. Di Dusun Bojong terdapat sekitar 500 ekor sapi,yang mana terdapat minimal satu ekor sapi di setiap rumah warga.
Untuk itu dusun inilah yang dipilih oleh cluter energi biogas sebagai dusun percontohan. Adalah Miswandi dari Unriau, Naqiibatin N. dari ITS, Nindya Indah dari Undip, Niqlatun Nafiah dari UGM, Zulfikar Ali Akbar dari UI, Ilham Pebrika dari Ugm, Abrory Agus Cahya dari UGM, Tya Nuraya dari Univ. Tanjung Pura, Lutfia dari ITS dan Iis Triani dar Unsri yang menggagas ide rancangan proyek instalasi biogas ini. Dusun Bojong memiliki potensi ternak sapi yang tinggi sebagai sumber energi biogas. Selain itu, 100% warga dusun ini masih menggunakan kompor tungku berbahan bakar kayu untuk aktivitas memasak mereka. Dengan adanya unit-unit biogas yang hadir di tengah warga Dusun Bojong diharapkan mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan warga terhadap kayu bakar sehingga aktivitas illegal logging dapat dihindari.
Permasalahan lain yang dihadapi oleh masyarakat Bojong adalah kesul i tan dalam mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar, dikarenakan kelangkaan tersedianya minyak tanah disana. Selain itu juga dikarenakan tingginya harga bahan bakar gas, dalam hal ini LPG. Secara ekonomi masyarakat kurang mampu membeli tabung gas tersebut, terlebih lagi mengingat sebagian besar masyarakat Bojong merupakan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Biogas merupakan energi terbarukan yang memiliki potensi luar biasa untuk diterapkan di Indonesia. Dalam usaha mandiri energi, pemanfaatan biogas dapat menjadi salah satu usaha untuk dicanangkan dan diproyeksikan menjadi energi alternatif yang dapat dikembangkan dan diterapkan. Kelebihan dari proyek biogas ini adalah masyarakat dapat merasakan langsung efek dari penggunaan biogas ini, minimal untuk bahan bakar memasak dan juga penerangan di rumah. Selain itu pengembangan biogas akan ter integras i dengan peningkatan dan pengembangan ternak masyarakat sehingga akan berdampak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Pengembangan dan peningkatan produksi peternakan juga berkaitan dengan penyediaan pakan ternak tersebut sehingga akan semakian memperluas lapangan pekerjaan yang ada bagi masyarakat.
Pembuatan instalasi biogas ini diharapkan akan mampu menjadi suatu model “Center of Learning for Biogas”. Selain mendapatkan manfaat langsung dari biogas yang dihasilkan, tahap selanjutnya ialah menjadikan proyek yang ada sebagai pusat advokasi masyarakat dalam pengembangan pemanfaatan biogas, kemudian pusat pembelajaran masyarakat sekitar untuk mengembangkan biogas dengan pelatihan-pelatihan dan pengembangan.
Masyarakat di pedesaan sejatinya memang memiliki potensi besar untuk menjadi masyarakat mandiri energi. Dengan kondisi geografis serta sumberdaya yang melimpah, asalkan dimnafaatkan dengan benar niscaya akan memberikan penghidupan yang layak bagi manusia. (cy)
Yes Magazine | 18
PORTABLE OSCILLATINGWATER COLOUMN
Indonesia adalah negara maritim, sudah tidak bisa disangkal lagi. Dengan ribuan pulau dan luas perairan yang ada, sudah dapat dipastikan negara kita menyimpan cadangan sumber energi yang melimpah. dan salah satu provinsi yang memiliki cadangan energi tersebut adalah provinsi Sumatera Barat. Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi bukit barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km. Dengan kondisi gegrafis tersebut, provinsi Sumatera Barat memiliki ketinggian gelombang air laut diatas rata-rata. Ketinggian gelombang di perairan Mentawai hingga Padang bisa mencapai 5 meter. Sedangkan di Samuder Hindia Barat Mentawai gelombang mencapai 6 meter. Dalam keadaan normal, ketinggian gelombang berkisar antara 2,5 – 5 meter, Sedangkan kecepatan angin mencapai 05-27 knots.
Dari kondisi yang sedemikian rupa akhirnya membuat mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam cluster energi tenaga gelombang laut mencetuskan sebuah inovasi pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang bertajuk “Portable Oscillating Water Coulumn”. Ide ini digagas oleh Frengki Mochammad Felayati dari ITS, Erna Septyningrum dari ITS, Mochammad Machrus adhim dari ITS, Anita Kurniati Abadiyah dari ITSB, Nadhila Indirani dari UGM, Fayun
Bondan Maghfiroh dari ITS serta Yudik Yulianto dari UNY. Inovasi ini memerlukan beberapa material dan alat terkait yakni pondasi, generator, gearing system, portable system, serta turbin horizontal.
Keunggulan dari inovasi ini adalah tidak
memerlukan bahan bakar. Oscillating Water Colom
merupakan sumber energi listrik yang tidak
membutuhkan bahan bakar dalam pengoperasiaanya.
Teknologi ini hanya memerlukan gelombang laut untuk
menekan air yang berada alam kolom udara sehingga
dapat memutar turbin. Selain itu, teknologi ini
merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena
memanfaatkan energi potensial gelombang laut
sehingga tidak menghasilkan limbah yang akan
mencemari lingkungan. Proses pengoperasian alat ini
juga mudah karena dapat dioperasikan langung oleh
masyarakat. Namun tetap memerlukan adanya
sosialisasi dan pelatihan lebih lanjut agar masyarakat
sekitar dapat membantu mengoperasikan teknologi ini.
Karena proyek ini merupakan proyek
pembangkit skala besar, maka yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah melakukan penelitian terkait
oscillating water coulumn. Jika penelitian telah berhasil
dilakukan, maka untuk tahap awal adalah menciptakan
teknologi oscillating water coulumn skala laboratorium.
Jika proyek ini berhasil diimplementasikan, maka
oscilatting water pumping ini adalah pembangkit listrik
tenaga gelombang laut pertama di Indonesia.
19 | YES Magazine
Focus Group DiscussionEnergy
Oleh:Frengki Mochamad Felayati - ITS, Erna Septyaningrum - ITSMoch. Machrus Adhim - ITS, Anita Kurniati Abadiyah - ITSB
Nadhila Indirani - UGM, Fayun Bondan Maghfiroh - ITSYudik Yuliyanto - UNY
OCEAN WAVES
WATERCLIFF
AIR
AIR TURBINE
GENERATOR
Penggagasan ide teknologi oscillating water
coulumn tersebut diharapakan dapat melahirkan
sebuah inovasi teknologi baru dalam bidang energi
listrik. Menjadikan daerah kepulauan Mentawai sebagai
kawasan mandidi energi berbasik kemaritiman pertama
di Indonesia. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat kepulauan Mentawai yang
serinf dilanda bencana alam seperti gempa bumi dan
juga gelombang tsunami.
Alam memang selalu memberikan apa yang
manusia butuhkan. Segala jenis potensi energi ada di
alam. Ada yang bersifat baik, ada yang bersifat buruk.
Ada yang membahayakan , tapi tak sedikit pula yang
memberikan penghidupan. Seperti halnya kekayaan
alam di kepulauan Mentawai. Meski gelombang laut
sering menimbulkan bencana bahkan sampai
merenggut nyawa, namun hal itu bisa dijadikan sebuah
titik balik dimana dari peristiwa tersebut kita bisa
mengambil pelajaran yang sangat berarti. Berbakti pada
negeri tak melulu harus mengharumkan nama
Indonesia di kancah luar, tapi memperbaiki Indonesia
dari dalam merupakan suatu pengabdian yang sangat
mulia. (cy)
Yes Magazine | 20
IMPLEMENTASI SOLAR S e b a g a i A l t e r n a t i f P e n y e d i a a n A i r B e r s i h
d i N u s a T e n g g a r a T i m u r
Negara kita merupakan salah satu negara yang penyedia sumberdaya air bersih besar dunia. Indonesia memiliki 6 % persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air di Asia Pasifik. Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih. Salah satu indikasi krisis air bersih dapat dilihat dari kondisi air yang digambarkan berdasarkan kualitas( mutu ) air serta ketersediaan (volume) air yang terdapat di Indonesia.
Sebagai contoh provinsi yang mengalami kesulitan air bersih adalah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 6 dari 21 kabupaten di provinsi ini masih mengalami defisit air bersih. Kabupaten penyandang krisis air tersebut meliputi kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur, Belu, dan Sumbar Timur. Masyarakat di kabupaten-kabupaten tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih sesuai standar kesehatan, yakni dalam sehari sebanyak 30 liter perhari. Hal ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat di daerah ini.
Dilatarbelakangi dari permasalahan tersebut, 9 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam cluster energi tenaga surya mencetuskan sebuah ide brilian untuk mengatasi masalah tersebut. “Implementasi Solar Water Pumping System Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur” adalah judul dari ide gagasan Chairil Linggabinangkit dari UGM, Yose Fernandes dari STTA, Dimas Sigit Binantara dari Unibraw, Bahrul Jalaali dari UGM, Mochammad Faza Rosyada dari UGM, Singgih Wibowo dari Undip, Muhammad Fajar dari UMS, Siti Khoiromah dari UGM, dan Aprilia Ria Kasanah dari ITB.
Dengan potensi matahari yang sangat melimpah di provinsi Nusa Tenggara Timur, solar water pumping merupakan salah satu solusi untuk menangani masalah kebersihan air. Sistem solar water pumping ini tidak perlu memakai biaya yang terlalu besar untuk pengoperasiannya karena pembangkit utamanya adalah energi dari sinar matahari. energi yang diganakan ini merupakan energi yang ramah lingkungan. Dengan itu tidak ada lagi masalah penggunaan energi fosil yang bisa mencemarkan lingkungan. Proses pendistribusian nya pun tidak akan banyak mengalami hambatan karena sistem ini akan berjalan sepanjang tahun guna menyediakan air bersih bagi penduduk di Nusa Tenggara Timur.
21 | YES Magazine
Focus Group DiscussionEnergy
Oleh: Chairil Linggabinangkit - UGM, Aprilia Ria Kasanah - ITBDimas Sigit Bimantara- UB, Bahrul Jalaali - UGMMoch. Faza Rosyada - UGM, Singgih Wibowo - UNDIPMuh. Fajar - UMS, Siti Khoiromah - UGM
Yose Fernandes – STTA ([email protected])
WATER PUMPING SYSTEMWATER PUMPING SYSTEM
Dari penerapan ide ini, dampak yang diharapkan adalah tercapainya pemenuhan air besih untuk kelangsungan hidup masyarakat di provinsi Nusa Tenggara Timur serta kesejahteraan masyarakat melalui konsumsi air yang sehat. Selain itu juga diharapkan ide ini dapat memunculkan kesadaran masyarakat setempat , pemerintah, serta institusi terkait dalam perawatan teknologi solar pump. Menjadikan NTT sebagai daerah percontohan sadar energi yang berasal dari energi terbarukan. Menjadi teknologi alternatif pemenuhan air untuk daerah yang kekurangan air bersih dan memiliki potensi tenaga surya di Indonesia. (cy)
Yes Magazine | 22
PENINGKATAN EFISIENSI PEMBANGKITLISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)
Sumber daya mineral Indonesia memang sangat melimpah ruah. Banyak sekali tersimpan emas, tembag, timah, batu bara, migas serta panas bumi (geothermal). Namun semua kekayaan alam tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan sumber energi yang baru.
Geothermal adalah salah satu kekayaan sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan menjadi sumber energi yang baru. Salah satu sumber geothermal yang sangat berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah di Gunung Rajabasa, Provinsi Lampung. Sumber panas bumi di Gunung Rajabasa mencapai 2730 MW dan telah dilelang sebagai wilayah kerja pertambangan oleh Kementrian ESDM RI. Kondisi ini memungkinkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Rajabasa Lampung menghasilkan sumber energi listrik yang besar.
Berangkat dari potensi panas bumi Gunung Rajabasa Lampung tersebut, para mahasiswa peserta YES Summit ITS 2013 yang tergabung dalam cluster energi geothermal mengungkapkan sebuah gagasan atau ide untuk meningkatkan efisiensi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi tersebut dengan menggunakan teknologi Low Temperature Power (LTP) Conversion dengan bantuan fluida kerja CO2.
Prinsip kerja PLTP secara umum adalah dengan mengeluarkan uap basah dari perut bumi.tersebut. Awalnya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Uap yang telah terpisah dari air tersebut memiliki suhu sampai 2080 F. Uap tersebut kemudian diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik. sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan kadar air dalam tanah.
Pada PLTP biasa uap tersebut dikembalikan langsung ke perut bumi tanpa dimanfaatkan kembali. ide yang ditawarkan oleh mahasiswa cluter energi geothermal tersbut adalah dengan menambahkan perangkat bernama Power UTC Purecycle yang menggunakan teknologi Low-Temperature Power Conversion pada PLTP Gunung Rajabasa Lampung. Alat tersebut mampu mengkonversikan uap panas sisa yang suhunya sekitar 165°F menjadi energi listrik dengan daya keluaran hingga 1 Mega Watt. Prinsip utama alat tersebut menggunakan uap panas untuk menggerakkan turbin yang kemudian dikopel dengan generator untuk kemudian menghasilkan listrik. Pada dasarnya prinsip tersebut memang sama dengan PLTP pada umumnya. Namun kelebihan dari Power UTC Purecycle adalah menggunakan uap panas bersuhu rendah serta dimensi turbin dan generator yang digunakan pun juga memiliki suhu lebih rendah daripada PLTP yang biasa.
Sistem Panas Bumi Tingkat Lanjut (Enhanced Geothermal System) merupakan jawaban bagi defisit kelistrikan Provinsi Lampung. Sistem ini hanya membutuhkan reservoir panas serta dapat diimplementasikan pada daerah dengan permeabilitas batuan rendah. Maka untuk meningkatkan permeabilitas, maka dilakukan penyuntikkan air dingin dengan tekanan tinggi ke dalam batuan. Penyuntikan fluida mengakibatkan peningkatan tekanan fluida dalam batuan, sehingga meningkatkan permeabilitas system.
Dengan prinsip ini, serta didukung dengan sumber panas kolosal dari Gunung Rajabasa, potensi panas bumi di daerah gunung Rajabasa dan sekitarnya sudah cukupuntuk menyuplai energi di Provinsi Lampung dengan konsumsi dua kali lipat dari hari ini.
23 | YES Magazine
Focus Group DiscussionEnergy
YES Magazine | 24
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI LOW TEMPERATURE POWER (LTP)CONVERSION DENGAN FLUIDA KERJA CO2 DI GUNUNG RAJABASA
Dari aspek lingkungan sendiri karena teknologi Low-Temperature Power Conversion ini memanfaatkan uap panas sisa dan hanya menghasilkan material emisi buangan yang jumlahnya relatif sedikit yaitu sekitar 180 Kg/MWh, lima kali lebih rendah dibandingkan emisi buangan yang dihasilkan PLTU yang hampir mencapai 1000 Kg/MWh. Sehingga penerapan teknologi ini aman dan tidak merusak lingkungan di sekitarnya.
Melalui kajian prospek secara ekonomis, implementasi energi ini menjanjikan.Pembangkit listrik dengan sistem panas bumi tingkat lanjut pada kondisi puncak dapat menghasilkan listrik dengan biaya Rp384/kWh.Biaya ini belum termasuk subsidi dari perjanjian perdagangan karbon yang ditandatangani oleh di Kyoto, intensif yang diberikan pemerintah, maupun biaya balik modal dari pembangkit. Jika dijumlahkan, biaya pengembangan sistem ini tidak akan lebih mahal dari pada Pembangkit Listirk Tenaga Panas Bumi (PLTP) konvensional. Biaya pengembangan PLTP sistem panas bumi tingkat lanjut merupakan industri yang modal awalnya tinggi (capital cost) dengan biaya bahan baku yang hampir tidak ada. Oleh karena itu, pembangkit ini dapat bersaing dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dalam jangka panjang.
Ketika energi yang sudah lama hampir menemui titik kritis , maka manusia harus dengan cerdas memanfaatkan sumber energi baru yang ada di sekitarnya. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber energi mineral, sudah sepatutnya putra-putri bangsa mengolah dan memanfaatkan kekayaan negeri untuk kesejahteraan bangsa sendiri. (cy)
Inovasi lain dari Sistem Panas Bumi Tingkat Lanjut adalah penggunaan karbon dioksida superkritis (scCO ) sebagai fluida kerja. Keuntungan 2
dari sistem ini adalah output power lebih tinggi dikareenakan tingkat kekentalammya yang lebih rendah.
Peluang penerapan ide Low-Temperature
Power Conversion sendiri dapat dilihat dari
beberapa aspek, antara lain aspek teknologi,
ekonomi dan lingkungan. Berdasarkan aspek
teknologi, penggunaan teknologi Low-Temperature
Power Conversion telah banyak digunakan di
Pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) dan industri
lain yang memanfaatkan panas sisa dari proses
produksinya. Hanya saja di Indonesia teknologi Low-
Temperature Power Conversion ini lebih sering
dikenal dengan namaWaste heat recovery system.
Sehingga dari aspek penerapan teknologi, teknologi
Low-Temperature Power Conversion ini relatif
mudah untuk diterapkan dan hasilnyapun telah
teruji berdasarkan pengalaman penggunaannya di
PLTU.
Oleh: Ardi Rifa'i, [email protected] Rachmad Irwansyah, Dias Nurazna PHelmi Qosim, Rahmat Septian WRahmy Ardani, Steven P H SihombingYose Ardhani Farasi
25 | YES Magazine
Pencemaran terbagi menjadi tiga bagian yakni sampah, air, dan udara. Menurut Satrio Wiweko, Direktur Sahabat Lingkungan, permasalahan yang saat ini dapat ditangani adalah pencemaran akibat timbunan sampah. Penanganannya menggunakan teknologi yang sudah ada saat ini, misalnya alat pembuat kompos (komposer). Sementara untuk mengatasi pencemaran air dan udara dibutuhkan keahlian khusus, tidak semua masyarakat dapat melakukannya.
Namun, dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan partisipasi masyarakat. Sebab, sampah tersebut berasal dari kehidupan masyarakat mulai dari sampah rumah tangga, sampah kantor, dan sebagainya. Yang lebih mudah adalah pengolahan sampah yang langsung dilakukan di lokasi sumber sampah tersebut. Misalnya jika di desa, sampah segera disiapkan lubang tanah untuk dipendam bersama tanah agar berubah menjadi kompos. Atau juga bisa menggunakan composer untuk sampah organic maupun anorganik.
Satrio Wiweko
Permasalahan lingkungan yang belum teratasi yakni pengolahan sampah. Bagaimana sampah saat ini banyak mencemari laut. Di Surabaya sendiri misalnya, 8700 m2 sampah dihasilkan oleh seluruh kota dalam satu hari. Jumlah ini mencapai 1114 truk tiap satu hari. Bisa dibayangkan bagaimana banyaknya sampah-sampah itu? Dan bagaimana cara melenyapkannya? Ataukah sampah itu hanya berpindah tempat, dari sumbernya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)?
Sebagai Mahasiswa,
Mulai dari Hal Paling Kecil: Pengelolaan Sampah
Dalam implementasinya, yang sulit adalah ketika sampah tersebut telah bercampur, tidak terpisah yang mana sampah organik, dan sampah anorganik. Sehingga membuat sulitnya dilakukan tindakan dengan menggunakan composer. “Tapi seringkali masyarakat tidak sadar,” ungkapnya.
Karenanya, dibutuhkan sosialisasi dan pendekatan khusus untuk masyarakat agar dapat memiliki kesadaran untuk melestarikan lingkungan yang dimulai dari pengelolaan sampah. Perlakuan pertama untuk sampah adalah dilakukan pemilahan dari sumber-sumber yang menghasilkan sampah. Misalnya sampah organic akan dipilah dan dimasukkan ke dalam composer. Sehingga akan terurai dan menjadi kompos.
Peran mahasiswa dan pemerintah saat ini adalah memberikan percontohan untuk masyarakat. Dengan cara membuat pengelolaan sampah yang berada di lokasi tempat sampah itu berasal. Memberikan percontohan nyata sesuai dengan bidangnya masing-masing adalah yang bisa dilakukan. “Aksi nyata bisa dilakukan mulai dari hal-hal kecil,” pesannya.
Hendaknya Beraksi Nyata
Profil
26 | YES Magazine
Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment
27 | YES Magazine
YES Magazine | 28
Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment
29 | YES Magazine
YES Magazine | 30
Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment
31 | YES Magazine
YES Magazine | 32
Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment
33 | YES Magazine
YES Magazine | 34
Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment
35 | YES Magazine
YES Magazine | 36
Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services
37 | YES Magazine
YES Magazine | 38
Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services
39 | YES Magazine
YES Magazine | 40
Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services
41 | YES Magazine
YES Magazine | 42
43 | YES Magazine
YES Magazine | 44
BEM ITS
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013
YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013
Magazine
yes.its.ac.id