46
Focus Group Discussion Energy: BYCOS, The Helix Turbine CoFCIS, Centralization of Fish Crackers Industrial System I-Sehat Environment: IT & Digital Services Ilham Habibie Bukan Jamannya Lagi Indonesia Hanya Produksi Hatta Rajasa Inovasi adalah Mesin Utama Transformasi Indonesia Young Engineers& Scientists SUMMIT 2013 Young Engineers& Scientists SUMMIT 2013 Magazine Young Engineers and Scientists Summit, Jembatan Kolaborasi Calon Insinyur EDISI 1/10 NOVEMBER 2013 Saatnya Bangkit Kembali, Industri Dirgantara Indonesia

Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Young Engineers and Scientists Magazine 2013 is a publication of 13 Focus Group Discussion result from Young Engineers and Scientists Event. In this magazine also contains news about Engineering and Science.

Citation preview

Page 1: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group Discussion

Energy:

BYCOS, The Helix Turbine

CoFCIS, Centralization of FishCrackers Industrial System

I-Sehat

Environment:

IT & Digital Services

Ilham HabibieBukan Jamannya Lagi

Indonesia Hanya Produksi

Hatta RajasaInovasi adalah Mesin Utama

Transformasi Indonesia

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013

Magazine

Young Engineers and Scientists Summit,

Jembatan Kolaborasi Calon Insinyur

EDISI 1/10 NOVEMBER 2013

Saatnya Bangkit Kembali,Industri Dirgantara Indonesia

Page 2: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Young Engineers and Scientists Magazine

2013 edisi pertama berhasil diterbitkan dengan

membawa mimpi 95 mahasiswa sains dan teknik

seluruh Indonesia. Majalah YES hadir untuk

menyajikan isu-isu terkini tentang Engineering

dan Science, serta menyalurkan publikasi ide dari

mahasiswa bidang sains dan teknik yang terpilih

mengikuti acara Young Engineers and Scientists

Summit 2013 yang dihelat pada tanggal 9-12 Mei

2013 lalu. Terdapat 13 karya yang mereka hasilkan

dari beberapa sesi Focus Group Discussion (FGD)

yang dihelat saat pelaksanaan acara.

Karya yang mereka hasilkan diharapkan

dapat bermanfaat untuk masyarakat ketika

diimplementasikan. Oleh karena itu, dalam

majalah ini publikasi kami lengkapi dengan

contact person pemilik masing-masing ide.

Harapannya jika ada perusahaan maupun instansi

ingin mendukung proyek sinergitas mahasiswa

ini, dapat terfasilitasi. Semoga dengan tekad yang

kuat, mahasiswa sains dan teknik Indonesia dapat

bersinergi dan menyebarkan manfaat serta

inspirasi ke seluruh negeri.

Masa depan teknologi Indonesia, ada di

genggaman tangan para pemuda sains dan

teknik. Masa depan dimulai dari sekarang.

Saatnya mewujudkan mimpi dengan kolaborasi!

Another dream came true.

“Kekuatan suatu bangsa dapat dilihat dari

seberapa kuat posisi engineer di negara tersebut.”

Semangat untuk membangun negara ini berawal dari

semangat mahasiswa tekniknya yang mau peduli

mengawali pembangunan nasional dari bangku

kuliah. Kami diajarkan bagaimana engineer melihat

sebuah bangsa akan maju dengan pengembangan

teknologinya, seberapa mandiri negara ini mampu

menciptakan teknologinya sendiri. Maka menjawab

permasalahan tersebut Young Engineer and

Scientists Community hadir dengan semangat

meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang

teknologi, dengan rasa peduli terhadap kemajuan

teknologi bangsa Indonesia ke depan. Kami percaya

suatu saat mahasiswa teknik kedepannya akan

menunjukkan kompetensinya yang lebih baik dan

unggul dalam membuat karya teknologinya.

Untuk pertama kalinya Young Engineers and

Scientists Magazine hadir sebagai media pembuka

cakrawala semangat optimisme mahasiswa teknik di

seluruh Indonesia. Dalam YES Magazine disajikan

karya - karya terbaik dari mahasiswa teknik seluruh

Indonesia mengenai Gagasannya membangun

bangsa ini. Teknologi sederhana yang mereka gagas

sangat mungkin kedepannya akan terealisasikan.

Berangkat dari semangat kolaborasi membangun

bangsa mari kita wujudkan Indonesia yang lebih baik

dan bermartabat.

Andhanu Surya IsmailCo - Founder YES Community

Fifi Alfiana RosyidahPimpinan Redaksi

2 | YES MagAZINE

Page 3: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Bhayu Prakasa Sarah

Ardha Putra Santika

Rosy ModichaPenitasari

Teddy FarqoRainhart Gabriel

Andan TanjungIndah Triyani

Ardha Putra Santika

Puspita PermatasariNoni Nabila

Anis Latif RosyidahSella Wahyu Restiana

reporter public relation translator paper editor layouter

daftar isi.

YES Magazine | 1

3... Bukan Jamannya Lagi Indonesia Hanya Produksi5... Saatnya Bangkit Kembali, Industri Dirgantara Indonesia

Jembatan Kolaborasi Calon Insinyur..............7

Inovasi Adalah

Mesin Utama Transformasi Indonesia............9

10... Perlunya Kembangkan Energi Terbarukan

Satrio Wiweko, Sebagai MahasiswaHendaknya Beraksi Nyata............................25Muslimah, Konservasi Air Cycle Farm..........26

37... Alveo Yuniar, Drum Digital

42... Alumni Project

43.... GALLERY

Young Engineers and Scientists Summit,

Hatta Rajasa,

12.... Focus Group DiscussionEnergy

Urban Living,Communityand Environment

27.... Focus Group Discussion

38.... Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services

Pelindung: Prof Dr Ing Herman Sasongko | Penanggung Jawab: Zaid Marhi Nugraha | Pimpinan Umum: Andhanu Surya Ismail | Pimpinan Redaksi: Fifi Alfiana Rosyidah |

Wakil Pimpinan Redaksi: Nur Okta Milatina

Page 4: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Bukan Jamannya Lagi I n d o n e s i a H a n y a P r o d u k s iTantangan Insiyur dan Saintis: Melakukan Pengembangan Independen

3 | YES Magazine

Laporan Utama

Page 5: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Insinyur dan Saintis sangat dibutuhkan dalam

segala sektor industry di Indonesia dan infrastruktur.

Khususnya Insinyur, sangat dibutuhkan dalam

manufacturing industry. Semua hal yang kita gunakan

sehari-hari adalah ciptaan para insinyur, mulai dari

benda-benda elektrik, mesin, gadget, dan sebagainya.

“Apapun yang ada di sekitar kita,”

Untuk mengembangkan industry, dibutuhkan

engineer. Sebab, dalam mengembangkan industry

membutuhkan teknologi. Baik itu industry makanan,

transportasi, alat berat, handphone, dan sebagainya

pasti membutuhkan insinyur.

Fenomena yang terjadi di Indonesia ialah

masyarakatnya sangat konsumtif. Untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat, apapun diimpor. Ataupun jika

tidak impor, maka perusahaan luar negeri membuka

pabriknya di Indonesia, dan menyerap tenaga kerja

Indonesia. Mereka mengerjakan produk sesuai dengan

konsep yang dibuat oleh perusahaan luar negeri. Riset

untuk pembuatan konsep itu hanya dilakukan di pusat

pabrik yang berada di luar negeri.

Insinyur Indonesia yang bekerja di perusahaan

tersebut tidak pernah melakukan riset untuk membuat

konsep pengembangannya sendiri. Dalam bidang

otomotif industry mobil misalnya. Insinyur Indonesia

hanya bertugas memproduksi saja, tidak untuk

mengembangkan konsep atau teknologi dari mobil

tersebut. Riset dan pengembangan hanya dilakukan di

pabrik yang ada di negara asal pembuat mobil. Ini sama

hal nya dengan perusahaan itu hanya menjual ke

Indonesia, menjadikan Indonesia hanya sebagai pasar.

“Itulah cacat yang sekarang sedang terjadi,” tandasnya.

Insinyur saat ini hanya menitik beratkan pada

produksi, bukan pengembangan. Sebab, konsep

pembuatan yang diberikan ke pabrik di Indonesia telah

dilisensi. Padahal pada dasarnya, sebuah industri

dapat dikatakan ideal jika melakukan dua hal, produksi

dan pengembangan.

Sedikitnya pengembangan yang dilakukan oleh

insinyur Indonesia, membuat titik berat industri-

industri di Indonesia hanya pada produksi saja. Namun,

ada satu fenomena lain dalam industri dirgantara.

Insinyur bidang dirgantara, cenderung bagus dalam

pengembangan, bukan hanya berfokus pada industry

saja. Kapabilitas mereka tidak diragukan lagi, mereka

punya kemampuan. “Sayangnya mereka tidak

mendapatkan tempat di Indonesia sehingga lebih

memilih bekerja di luar negeri,” ungkapnya.

Bisa dikatakan yang kurang saat ini adalah

spesialisasinya. Tidak terlalu banyak insinyur yang ahli

dalam sebuah bidang. Keahlian itu bisa didapatkan dari

pengalaman setelah fresh graduate. Meski begitu pada

dasarnya kurikulum S1 sudah bagus untuk sebuah

awalan mencetak insinyur. “Hanya saja mereka lebih

banyak analisa, tapi belum punya banyak pengalaman,”

tuturnya. (fin)

“Sudah bukan jamannya lagikita impor terus menerus,”

YES Magazine | 4

Page 6: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

5 | YES Magazine

SAATNYA BANSekarang Adalah Saat yang Tepat, Tahun 2016 ke Atas Akan Mulai Produksi

T i d a k dipungkiri, industri dirgantara Indonesia tergolong industri yang sangat potensial dan bagus prospeknya ke depan. Pasalnya, saat ini banyak orang yang lebih memilih terbang s e b a g a i a l a t t r a n s p o r t a s i n y a . A p a l a g i p e s a w a t merupakan kendaraan d e n g a n t i n g k a t kematian paling sedikit per kilometer. Lantas, ke n a p a t i d a k a d a perusahaan dirgantara di Indonesia?

J a n ga n d i t a nya p ro s p e k i n d u s t r i

penerbangan saat ini, sudah tidak diragukan

lagi. Hampir semua orang terbang.

Begitulah yang diungkapkan oleh penggerak

industri dirgantara, Ilham Akbar Habibie

saat dihubungi YES Magazine, Rabu (9/10).

Menurutnya, pasar yang tercipta di

Indonesia bagus sekali, jumlah orang yang

membutuhkan transportasi ini banyak

sekali. “Semakin hari semakin meningkat,

bandara udara pun ramai seolah terminal

bus biasa,” tutur putra dari mantan Presiden

RI, B.J Habibie.

Bahkan di pulau Jawa sendiri, bisa

dibuktikan efektivitasnya. Misalnya dari

Surabaya ke Banyuwangi, akan memakan

waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Sementara

dengan menggunakan pesawat terbang,

hanya memakan waktu selama 45 menit.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia

sangat membutuhkan transportasi pesawat

terbang. Apalagi fakta demografi bahwa

Indonesia negara kepulauan, yang terpisah

oleh laut yang luas. “Pasar industri

dirgantara di Indonesia, sangat amat

realistis dan mendukung untuk didirikannya

industry dirgantara,” ungkapnya.

Jika ditanya, apakah ada Sumber Daya

Manusia (SDM) berkualitas yang akan

menjalankan perusahaan dirgantara?

Jawabannya adalah ada. Mereka adalah

orang-orang yang dulu menggerakkan PT.

Dirgantara Indonesia dan membuat pesawat

terbang pertama buatan Indonesia. Meski

sudah puluhan tahun berlalu, mereka masih

sama. “Mereka masih mempunyai mimpi

Indonesia akan memiliki industri dirgantara

sendiri,” tandasnya.

Orangnya, ada. Saat ini sedang bekerja untuk

perusahaan dirgantara lain di luar negeri.

Sejak tidak menemukan posisinya di dalam

negeri, saat PT. DI berhenti beroperasi,

mereka memutuskan keluar, tapi untuk

kembali lagi. “Jika kita akan memulai

perjuangan membangkitkan kembali

industri dirgantara, sebagian besar dari

mereka sudah bersedia untuk pulang,”

ujarnya.

Meski ada pula yang belum bisa pulang

karena anaknya masih sekolah disana,

sehingga tidak bisa ditinggal, tapi mereka

berniat akan pulang, ketika waktunya tepat.

Tidak hanya itu, SDM yang unggul juga bisa

didapatkan dari fresh graduate Jurusan

Teknik Penerbangan. “Jadi kalau sekarang

berpikir tidak ada insinyur yang pintar di

bidang penerbangan, berkualitas, dan punya

pengalaman, itu salah besar,” kata Ilham.

Namun, pertanyaannya masih sama: Lantas

kenapa tidak ada perusahaan dirgantara di

Indonesia?

Memulai sekarang, Indonesia tidak akan

memulainya dari nol. Sisa perjuangan PT. DI

belasan tahun yang lalu yang dipelopori oleh

presiden RI ke-tiga, B.J Habibie, masih ada.

Sebagai contoh yang saat ini sedang

dikerjakan oleh Ilham di PT Ragio Aviasi

Industri (RAI) bersama mitranya untuk

membuat pesawat R-80 (Regio Prop 80).

Untuk memproduksi pesawat yang mirip

dengan N-250 tapi lebih besar ini tidak

membuat pabrik baru. “Kita menggunakan

pabrik PT. DI belasan tahun yang lalu,”

tuturnya.

Page 7: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 6

GKIT KEMBALISaat ini PT RAI masih dalam tahap pengembangan design pesawat berkapasitas 80 penumpang tersebut. Setelah

melalui proses design, PT RAI diharuskan untuk membuat prototipe dari pesawat yang sudah dipesan maskapai penerbangan

baru NAM Air tersebut. Ilham menegaskan bahwa ide pembuatan pesawat terbang ini dimulai sejak 2004. Biaya yang

dikeluarkan tidak sedikit, diperkirakan proyek ini menelan dana hingga USD500 juta (Rp4,8 triliun) untuk sekira 10 sampai

dengan 12 armada pesawat terbang (Regio Prop).

Pada dasarnya adanya pabrik berteknologi tinggi untuk industri dirgantara adalah sebagai alat bantu saja. Sebab,

pesawat terbang bukan industri mobil atau sepeda motor yang bisa dibuat secara massal dengan teknologi mesin pabrik saja.

Proses pembuatan pesawat terbang membutuhkan skill dari buruh yang mengerjakannya. Sebab teknologi dalam pesawat

terbang cukup kompleks. “Yang dibutuhkan adalah teknologi yang handal, dan prinsip yang tinggi dari para pekerja yang

membuat,” pungkasnya.

“Sekarang adalah saat yang sangat tepat

untuk memulai lagi. Tahun 2016

kita mulai produksi R-80,”

ungkap Ilham dengan penuh keyakinan.

Page 8: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

7 | YES Magazine

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT

J E M B A T A N K O L A B O R A S IC A L O N I N S I N Y U R

Young Engineers and Scientist Summit (YES), sebuah konferensi mahasiswa sains dan teknik se-Indonesia yang dapat menyatukan mahasiswa sains dan teknik dalam satu sinergi adalah salah satu solusi yang muncul. Tahun 2013, ITS berhasil meletakkan batu kolaborasi para engineers dan scientists itu dalam konferensi pertama khusus untuk mahasiswa sains dan teknik seluruh Indonesia.

“The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential”, sebuah riset yang memperkirakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan masuk jajaran 10 negara dengan kondisi ekonomi terkuat di dunia. Bahkan, dalam laporan riset milik Mc Kinsey Global Institute tersebut juga dijelaskan bahwa Indonesia akan menduduki peringkat ke-7 di dunia, mengungguli perekonomian negara-negara maju seperti Jerman dan Inggris.

Namun, ada berbagai permasalahan yang harus dihadapi Indonesia untuk mencapai sebuah titik di 2030 seperti yang diperkirakan. Awalnya, beberapa mahasiswa ITS sadar bahwa mahasiswa sains dan teknik memiliki peran yang cukup tinggi dalam menyukseskan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mereka adalah yang nantinya diharapkan akan bermanfaat untuk masyarakat luas dan membangun teknologi di Indonesia.

Page 9: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 8

program pemerintah dalam pembangunan

nasional yang berbasis pengabdian masyarakat

dengan meningkatkan kemandirian teknologi.

Dihelat dengan tema “Optimalkan Potensi Lokal

untuk Kemandirian Teknologi Indonesia”, gelaran

acara ini dilaksanakan selama empat hari.

Pembicara yang dihadirkan pun tidak main-main,

BEM ITS menghadirkan pembicara yang paling

berkompeten untuk setiap bahasan. Imam

Gunawan dari Kemenpora RI, memberikan

semangat perubahan bagi para engineers and

scientist. Rudiyanto, Sekretaris Jenderal Persatuan

Insinyur Indonesia memberikan pandangan

tentang keprofesian engineers dan saintists. Tidak

hanya itu, putra B. J Habibie, Ilham Akbar Habibie,

yang saat ini memimpin Dirut PT. Ilthabi Rekatama

pun dihadirkan dengan membawa materi hakikat

insinyur.

Sementara, Hatta Radjasa, Menko Perekonomian

RI juga memberikan bahasan yang amat penting

sebagai bekal para young engineers and scientist,

yakni tentang ASEAN Free Trade Agreement dan

M a s t e r p l a n P e r e n c a n a a n P e r l u a s a n

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Setelah dikuatkan hakikatnya sebagai seorang

insinyur dan saintis, kemudian para peserta

mengikuti kelas cluster yang akan berfokus pada

salah satu bidang. Dalam cluster tersebut, mereka

dibekali dengan ilmu dari berbagai pemateri yang

mumpuni di tiap bidangnya.

Dengan materi tiap cluster tersebut, YES Summit

memberikan wacana mengenai teknologi aplikatif

yang tepat guna kepada mahasiswa teknik dan

sains dalam mengembangkan potensi lokal dan

menyelesaikan permasalahan lokal yang ada.

Kemudian mereka difasilitasi dengan sebuah focus

group discussion yang membuat mereka dapat

menyalurkan kemampuannya dalam penyelesaian

masalah lokal dalam rangka pengabdian

masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma

perguruan tinggi.

Pada akhirnya, output dari YES Summit 2013

adalah adanya project yang dilakukan oleh para

peserta untuk diaplikasikan pada daerah masing-

masing atau secara bersama-sama pada satu

daerah saja. Serta adanya komunitas mahasiswa

teknik dan sains se-Indonesia yang bersinergi

dalam partisipasi membangun bangsa Indonesia.

Komunitas itu lah yang nantinya akan bertambah

besar dengan sebutan Young Engineers and

Scientists (YES) Community.

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT

Perlunya banyak perkembangan inovasi

teknologi. Banyaknya masalah-masalah daerah

yang butuh diselesaikan dengan teknologi

sederhana. Serta fakta bahwa mahasiswa dididik

untuk dapat mengabdi ke masyarakat. Tiga hal

itulah yang kemudian menggerakkan beberapa

mahasiswa ITS itu untuk menciptakan sebuah

kolaborasi mahasiswa sains dan teknik seluruh

Indonesia. Sebab mereka yakin dengan sebuah

kolaborasi, sumbangsih mereka akan jauh lebih

berarti.

Menciptakan sebuah karya inovasi, akan jauh

lebih baik jika dilakukan dengan elemen

penggerak yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu. Sebuah sinergi antar disiplin ilmu, sangat

dibutuhkan di kalangan engineer and scientists

untuk menciptakan inovasi. Tidak hanya itu,

dengan berkolaborasi,

mahasiswa sains

dan teknik akan

l e b i h m u d a h

menyumbangkan

ilmunya untuk menyelesaikan

p e r m a s a l a h a n I n d o n e s i a .

Kontribusi, itulah satu tujuan

kolaborasi ini direalisasikan.

Young Engineers and Scientist (YES) Summit 2013

merupakan sebuah forum ilmiah mahasiswa

teknik dan sains

n a s i o n a l y a n g

m e m b a h a s

b e b e ra p a a s p e k

dasar permasalahan

pemerintah Indonesia. Aspek

tersebut meliputi Energi, Urban

Living, Community & Environment,

serta Information Technology &

Digital Services.

Acara yang digawangi oleh Kementerian

Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa ITS ini

telah dilaksanakan pada tanggal 9-12 Mei di

kampus ITS Surabaya. Dalam YES Summit, para

Insinyur muda diajak untuk dapat

menciptakan inovasi karya yang dapat

menyelesaikan permasalahan lokal ataupun

mengembangkan potensi lokal sebuah wilayah

Konferensi ini diikuti oleh berbagai universitas di

Indonesia, seperti: UNY, UGM, ITS, ITB, UI, IPB,

UNDIP, UNHAS, UNRI, dan lain sebagainya. Forum

ini mendukung

Page 10: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

9 | YES Magazine

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator

Perekonomian menyayangkan ketidaksadaran

masyarakat Indonesia akan pentingnya sebuah

inovasi. Hal tersebut diungkapkan dalam kuliah

umum Young Engineers and Scientists Summit (YES

Summit) 2013, bulan Mei lalu. Menurutnya,

sebetulnya apabila masyarakat Indonesia sadar,

bahwa inovasi adalah mesin utama transformasi

ekonomi Indonesia, maka Indonesia akan sadar apa

yang harus dilakukan sekarang dan ke depan. Serta

bagaimana Indonesia menempatkan sarjana-

sarjananya agar menjadi sarjana yang betul-betul

unggul.

Indonesia kaya menurut Mckinsey, potensi middle

class yakni masyarakat golongan menengah ke atas

pada tahun 2025 akan mencapai angka pendapatan

sebesar 1,8 trilliun dollar. Pandangan mckinsey: kita

adalah negara pertumbuhan tercepat kedua setelah

china. Pada tahun 2020, akan mencapai angka 14

trilliun. Dan pada 2030, mencapai angka 32 trilliun.

Pendapatan tersebut pengalokasian tertingginya,

adalah pendidikan. Artinya, seluruh middle class

merata, dan pendidikan adalah faktor yang paling

penting. “Saya sangat bangga, bahwa spending

terbesarnya justru pendidikan,” ungkap Hatta.

Page 11: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 10

Spending dari masyarakat asia pacific kelas

menengahnya baru 4,9 trilliun dollar, atau masih 23

persen. Asia pacific akan menjadi kawasan

pertumbuhan. Dan akan menjadi kawasan

pendorong pertumbuhan dunia. Pertanyaan

selanjutnya, apakah Indonesia akan berhenti pada

tahapan middle class saja, atau kita bisa meloncat

naik menjadi negara dengan pendapatan tinggi? Ini

tantangan bangsa ini. Oleh sebab itu dibutuhkan

masterplan, jangka pendek dan panjang.

Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Kita harus berani

letakkan visi bangsa ini ke depan” tandasnya.

2025 kita letakkan sasaran kita. Kemudian

kita ukur mulai sekarang, agar setiap tahapan untuk

mencapai itu, akurat atau tepat. Sehingga pada

2025, pada saat itu, pendapatan kita mencapai 14-

15 trilliun US dollar. Ketika itu GDP, 4,5 trilliun US

Dollar. Sementara sekarang hanya 1 triliun. “Maka

kita sudah bertransformasi menuju awal negara

dengan pendapatan tinggi” ujarnya.

Diantara negara asean sekarang yang total GDP-nya

2,2 trilliun US Dollar. Jadi bisa dibayangkan,

Indonesia hampir setengah dari kekuatan Asean.

Jadi bisa dibayangkan, seberapa besar peran

Indonesia di ASEAN. Sebuah negara yang besar.

Di penghujung 2014 pendapatan kita harus

sudah diatas 1,2 trilliun. Momentum itu harus kita

jaga, untuk bisa mencapai tahap itu. Tapi

pertanyaannya, strategi apa yang harus dilakukan

untuk bisa mencapainya?

Fokus pendekatannya adalah percepatan

dan perluasan transformasi ekonomi. Kata kuncinya

adalah berani melakukan transformasi ekonomi

secara luas dan cepat. Kata kuncinya adalah

peningkatan GDP, dengan cara mendorong inovasi,

mengintegrasikan pendekatan regional, dan

memfasilitasi percepatan investasi swasta sesuai

kebutuhan.

“Tapi, pembangunan jangan mengandalkan

APBN,” ujar alumnus Institut Teknologi Bandung

(ITB) ini. menurutnya, pembangunan harus didorong

oleh oleh swasta, BUMN, dan investor. Pemerintah

tugasnya hanya membuat regulasi. Pemerintah

hendaknya menciptakan regulasi yang kondusif,

sebagai fasilitator saja.

Inovasi driven economy, harus didorong.

Pengembangan SDM dan Iptek adalah kata kuncinya.

Apabila tidak banyak inovasi yang dikembangkan, dan

pelaksanaan masterplan kita masih terputus-putus,

maka pada tahun 2025 kondisi Indonesia masih akan

tetap seperti sekarang ini. masih bertahan hanya

dengan pendapatan sekitar 6000 dollar saja. “Itu terjadi

karena kita tidak bisa mentransformasikan inovasi,”

tandasnya.

Tidak boleh diragukan lagi, lanjutnya, yang

harus dilakukan adalah spending banyak uang investasi

untuk pendidikan. Penggalakan pendidikan tinggi,

memperbanyak riset, di seluruh sudut tanah air, untuk

memperkaya Indonesia dengan inovasi.

Tiga pilar strategi yang harus dilakukan untuk

menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang unggul

yakni pengembangan 6 koridor ekonomi. Yang kuncinya

ialah mendorong pusat-pusat pertumbuhan baru di

seluruh tanah air, termasuk Sumber Daya Manusia

(SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

nasional.

“Saya wanti-wanti (Peringatkan, red) betul, apalagi young engineer, menjadi

sangat penting kita berpikir tentang inovasi,” ungkapnya.“Bangga lah kepada bangsa ini, jangan

menonton TV yang selalu menyajikan hal-hal yang negatif tentang negeri kita ini. tidak

menimbulkan kebanggaan,” tuturnya getir.

Hatta ketika menyampaikan materi AFTA dan MP3EI dalam YES Summit 2013 bulan Mei lalu

Page 12: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Setiap tahunnya, jumlah pengguna kendaraan bermotor maupun roda empat di Indonesia semakin bertambah. Hal ini tentu saja berimbas besar pada pengadaan bahan bakar untuk kendaraan-kendaraan tersebut. Padahal, semakin meningkatnya jumlah kebutuhan akan bahan bakar fosil juga akan meningkatkan efek buruk yang ditimbulkan oleh bahan bakar tersebut.

Contoh yang sangat nyata adalah semakin menebalnya dinding polusi. Bila digabung, jumlah polusi yang disebabkan oleh bahan bakar fosil dari seluruh negara-negara di dunia mencapai angka 38,2 miliar ton pada tahun 2011. Sementara di perut bumi yang menjadi tempat pengeksploran bahan bakar fosil persediaannya semakin menipis.

Indonesia adalah negara yang melimpah akan sumber energi alternatif dan sumber daya alam terbarukan. Sinar matahari, air, panas bumi, angin, laut, dan aneka ragam flora yang dari kesemua itu dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan energi dari masyarakat Indonesia. Tak hanya dari pemerintah saja, seluruh elemen masyarakat juga harus turut mendukung serta berpartisipasi dalam program diversifikasi energi dimana sumber energi utama tidak hanya bergantung pada bahan bakar fosil, melainkan beragam energi alternatif dan terbarukan.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) turut berperan dalam pengembangan energy terbarukan. Ir Handoko, IPM, Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Mesin PII mengatakan bahwa saat ini beberapa penelitian dan pengembangan pun dilaksanakan oleh PII. Saat ini, PII sedang mendirikan sebuah pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan kincir angin tanpa friksi. Motor listriknya akan bisa menghasilkan energi.

Tidak hanya itu, PII juga sedang mendorong sebuah penelitian untuk direalisasikan. Yakni penelitian tentang power plan nuklir yang sekarang menggunakan bahan bakar uranium, bisa diganti dengan bahan bakar yang banyak terdapat di Indonesia, Torium. Menurut tu yang seharusnya d ikembangkan. BUMN, Pertamina , PLN, perindustrian. “PII perlu kerjasama dengan BPPT untuk memunculkan alat itu,” ujar Handoko menjelaskan.

Untuk Mewujudkan Indonesia

Pe r l u nya mengembangkan energi terbarukan s a l a h s a t u n y a adalah lantaran s e m a k i n l a m a persediaan Minyak dan Gas (Migas) dalam bumi pasti a k a n m e n i p i s . D a l a m p e m b a h a s a n tentang Energi di Forum Diskusi Profesional (Fordip) 2013, Ir Lukman Mahfoedz, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) menuturkan beberapa langkah strategis perusahaan Migas. Diantaranya yakni penguasaan teknologi, karena minyak yang mudah diambil saat ini sudah tidak ada lagi, hanya tinggal minyak yang sulit diambil saja. “Ini termasuk tantangan untuk para akademisi, bagaimana cara mengatasinya,” paparnya.

Sebab, kebutuhan di bidang energi saat ini lebih ke arah bidang ilmu yang dapat mencari dimana letak energi berada. Pasalnya, teknologi deep water, yakni pengambilan Migas yang ditemukan di dasar laut yang sangat dalam cenderung sulit dilakukan. Biaya untuk melaksanakan drilling hingga kedalaman lebih dari 1000 kilometer pun tidak sedikit. Jika gagal pada pengeboran, yang awalnya diperkirakan ada gas atau minyak, ternyata tidak ada. Maka cost-nya itu akan ditanggung oleh operator. “Ini adalah yang paling berat, paling sulit diantara tahapan dari minyak,” ujar Handoko menambahkan.

Ketidakpastian yang muncul, jika berhasil maka akan bagus untuk pengembangannya ke depan.. Jika tidak menghasilkan, maka perusahaan Migas akan rugi. Saat ini teknologi Deep Water baru akan dikembangkan oleh Chevron di selat Makassar. Sebab disana terdapat banyak blok-blok yang ada di laut yang sangat dalam. Sampai saat ini masih tahap tender.

Sekali drilling bisa mencapai angka 100 juta US Dollar, semakin dalam semakin mahal. Teknologi drilling pun tidak sembarangan. Migas itu tidak boleh sampai menyembur keluar, ada keahlian tersendiri untuk melakukan hal itu. Seluruh fasilitas yang telah di develop oleh perusahaan Migas yang berhasil melakukan drilling, akan dibeli oleh pemerintah. Namun, jika tidak berhasil akan ditanggung oleh perusahaan Migas itu sendiri. “Sebab, ketika dipegang oleh pemerintah, belum tentu pemerintah bisa menanggung biaya pengeboran,” jelasnya.

Perlunya Kembangkan Energi Terbarukan

Negara EnergiMandiri

11 | YES Magazine

Page 13: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Wind turbin vertikal sebagai inovasi dari

design wind turbin pada umumnya telah sukses

menarik minat Andika Dwiparana, mahasiswa

teknik Fisika Institiut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya terhadap bidang rekayasa energi.

“ Awalnya tertarik dengan bidang energi,

sewaktu masih menjadi mahasiswa baru

diperkenalkan tentang wind turbin yang

sebelumnya aku kira cuma ada wind turbin

horizontal seperti biasanya ternyata ada juga wind

turbin bertipe vertikal yang diaplikasikan di laut.

Mulai dari situ aku mulai tertarik dengan bidang

energi khususnya wind turbin.”

Hal ini lah yang membawa Andika tertarik untuk

menulis paper “Peimanfaatan Turbin Aksis Vertikal

sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai

“Vertical Axis Turbin” “ untuk mengikuti event

Young Enginners and Scientist Summit 2013.

Paper yang ditulis Andika, berjudul

“Pemanfaatan Turbin Axis Vertikal sebagai

Pembangkit Listik Tenaga Arus Sungai “Vertical Axis

Turbin”” memiliki berlatar belakang isu pemanasan

global dan menipisnya cadangan energi fosil dan melihat

potensi alam Indonesia yang melimpah khususnya pada

sumber daya alam tenaga air. Dalam papernya, turbin

axis vertical yang biasanya digunakan pada PLMTH

( P e m b a n g k i t L i s t r i k Te n a g a M i k r o h i d r o )

diimplementasikan pada sungai yang memiliki arus

deras dan digunakan secara vertical. Ide ini bisa menjadi

solusi untuk memajukan daerah pedalaman Indonesia

yang memiliki arus sungai yang deras. Idenya ini

didapatkan dari hasil diskusinya dengan dosen dan

senior.

Ia berencana melanjutkan paper YES Summit

timnya untuk direalisasikan dan dilanjutkan agar dapat

bermanfaat bagi masyarakat dan tidak hanya berakhir

sebagai sebuah paper.Ia juga berhadap dapat

berkontribusi dalam perkembangan energi di Indonesia.

“Indonesia memiliki plant energi terbarukan

yang besar juga ramah lingkungan. Juga memiliki

pengolahan minyak sendiri dan bisa menjual hasil jadi

pengolahan minyak bumi atas nama Indonesia.“ ujarnya

ketika ditanya tentang mimpi untuk permasalahan

energi di Indonesia

YES Magazine | 12

Andika Dwiparana SN

Profil

Page 14: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Energi terbarukan merupakan hal yang sangat penting bagi keselamatan dan stabilitas kehidupan di bumi. Selain sumber daya alamnya yang sangat melimpah ruah, energi terbarukan ini juga memiliki tingkat keramahan terhadap lingkungan yang cukup tinggi. Pengembangan energi terbarukan dewasa ini sudah banyak dilakukan oleh berbagia pihak, baik instansi negeri maupun swasta. Salah satu potensi energi terbarukan yang berhasil dikembangakan adalah energi air (hydro power).

Energi air (hydro power) memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangan dan diaplikasikan d a l a m k e h i d u p a n m a s y a r a k a t , u n t u k i t u dikembangkanlah penelitian mengenai pembangkit listrik tenaga air atau hydro power lebih lanjut khususnya untuk skala kecil (mikrohidro).

Kebutuhan listrik di Indonesia sangat tinggi

namun tidak diimbanginya dengan distribusi dan

teknologi yang cukup, sehingga membuat banyak daerah

di Indonesia kurang merasakan manfaat dari energi

listrik, bahkan sebagian besar dari daerah-daerah

tersebut masih belum teraliri listrik sama sekali. Salah

satu contoh daerah tersebut adalah Kampung

Nyomplong yang terletak di Desa Curug Bitung,

Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lokasi kampung Nyomplong yang terpencil dan terisolir

membuat kampung tersebut semakin tertinggal akan

perkembangan teknologi. Padahal di sepanjang

kampung Nyomplong terdapat aliran sungai yang cuku

besar, yang sekiranya bisa dimanfaatkan untuk membuat

pembnagkit listrik tenaga air. Untuk itulah empat

mahasiswa yang tergabung dalam cluster energi tenaga

air memberikan suatu ide guna mementaskan kampung

Nyomplong dari krisis listrik.

PEMANFAATAN ARUSSUNGAI DESA BINAAN Universitas Indonesia (Desa Nyomplong, Bogor, Jawa Barat)sebagai Pembangkit Listrik Sederhana dengan Modifikasi Turbin

13 | YES Magazine

Focus Group DiscussionEnergy

Oleh:Andika Dwiparana S N,[email protected] Faiz FilandaMar'iy Muslih MuttaqinRahmadi Setiawan

Page 15: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Yes Magazine | 14

Pembangkit listrik tenaga arus sungai dengan

modifikasi turbin tersebut sudah menjadi program sosial

masyarakat dari Universitas Indonesia dengan

menjadikan kampung Nyomplong sebagai desa binaan.

Turbin yang digunakan untuk pembangkit ini adalah

turbin aksis vertikal yang memiliki beberapa keunggulan

dibanding dengan turbin aksis horizontal. Efisiensi

generator akan digabungkan dengan beberapa pulley

sehingga akan diperoleh daya atau watt yang lebih besar.

Turbin aksis vertikal ini juga jauh lebih terjangkau dari

segi harga karena menggunakan bahan polimer yang

sudah di uji coba berdasarkan referensi tugas akhir.

Selain itu, turbin aksis vertikal juga tidak menggunakan

intake yang panjang dan tidak memerlukan pondasi

yang sulit untuk sungai yang berada di kampung

Nyomplong tersebut.

Untuk perawatan serta pengembangan

pembangkit listrik mikrohodro tersebut, para

mahasiswa ini melakukan sosialisasi serta penyuluhan

terhadap warga kampung Nyomplong. Tidak lupa juga

program desa binaan ini melibatkan Ibu Tri Mumpuni,

pelopor pengembangan pembangkit listrik tenaga

mikrohidro Indonesia serta PT PLN sebagai pondasi

pendukung.

Kendala yang masih harus dihadapi dalam

menjalankan program ini yaitu akses menuju kampung

Nyomplong yang sangat sulit karena daerha ini masih

terisolir sehingga membuat proses pendistribusian

listrik sedikit terhambat. Selain sosialisasi yang intensif

juga harus dilakukan agar tidak terjadi salah komunikasi.

Dari program pemanfaatan energi terbarukan

tenaga air tersebut diharapkan dapat memberikan

alternatif sumber energi listrik baru bagi penduduk

kampung Nyomplong yang belum teraliri listrik. Dengan

adanya arus listrik juga akan memudahkan penduduk

desa Nyomplong dalam melakukan aktivitas sehari-hari

serta kebutuhan akan terknologi, informasi dan juga

hiburan.

Pengabdian terhadap masyarakat tak harus

menunggu sesuatu yang besar untuk bisa dikerjakan,

namun dengan melihat ke sekeliling maka akan banyak

sekali hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk

kesejahteraan umat manusia. Karena suatu hal yang

besar sudah pada kodratnya dimulai dari hal kecil.

Dengan memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan

sesuai dengan bidang yang dikuasai akan membuat ilmu

yang dimiliki lebih terasa berarti. (cy)

Page 16: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

The HelixTurbineWith Carbon Capture Storage

C A L L E D

BYCOS

Tidak diragukan lagi, semakin hari negara kita akan

mengalami kenaikan konsumsi dalam sektor energi.

Pasalnya, penduduk Indonesia semakin tahun

mengalami jumlah kenaikan yang cukup signifikan. Hal

ini lantas memicu semakin meningginya kurva

kebutuhan energi. Peristiwa tersebut menjadi timpang

karena tidak dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan

energi sesuai pada tingkat kebutuhannya. Menurut data

ESDM, cadangan energi fosil di Indonesia semakin hari

semakin menipis. Oleh karena itu, keperluan untuk

mengembangkan sumber energi alternatif juga semakin

mendesak.

15 | YES Magazine

Focus Group DiscussionEnergy

Oleh:Bagus Kurniawan,[email protected] Nur LailaLalank Pattrya MMuhammad RikiAisyah Dewi Muthi’ah

Page 17: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Upaya konversi energi sudah menjadi wacana nasional dari tahun ke tahun. Namun tak kunjung terlaksana dengan berbagai kendala dan permasalahan. Salah satunya adalah faktor alam. Sekian banyak sumber energi alternatif yang dimiliki Indonesia, namun tidak semuanya bisa diterapkan. Apalagi untuk daerah-daerah tertinggal yang memiliki sarana serta akses yang sulit. Untuk itu diperlukan suatu sumber energi yang dapat menjangkau berbagai daerah, bahkan daerah yang masih masuk kategori wilayah terisolir.

Salah satu potensi sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan adalah potensi tenaga angin. Indonesia adalah negara yang terletak diantara garis wallacea sehingga Indonesia dihampiri dua jenis angin setiap tahunnya, yakni angin muson barat dan angin muson timur. Sehingga Indonesia memiliki kecepatan angin cukup stabil yang mampu menggerakkan turbin.

Untuk itu lima mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda, yang tergabung dalam cluster energi tenaga bayu merancang sebuah inovasi pemanfaatan sumber energi terbarukan yang berasala dari energi angin. Bagus Kurniawan dari Teknik Kimia ITS, Atik Nur Laila dari Teknik Fisika UGM, Lalank Pattrya dari Teknik Mesin UM, Muhammad Riki dari Teknik Mesin UI dan Aisyah Dewi Muthi'ah dari Teknik Industri ITS menggabungkan dua buah sistem konversi serta efisiensi energi yang memiliki basic ramah lingkungan. BYCOS adalah sebuah inovasi pembangkit listrik yang menggunakan turbin berbentuk helix yang juga dilengkapi dengan Carbone Capture Storage (CCS).

Turbin helix digunakan karena karakteristiknya yang bisa bekerja pada kecepatan angin rendah, sesuai dengan karakteristik angin di Indonesia. Sedangkan Carbone Capture Storage (CCS) sendiri adalah sebuah sistem penurunan emisi karbon udara dengan proses penangkapan dan penyimpanan karbon menggunakan karbon aktif. Sistem ini juga dilengkapi dengan menara destilasi untuk memisahkan antara zat karbon dengan zat lain, serta sebuah pompa yang difungsikan untuk menaikkan air ke bagian atas Carbone Capture Storage (CCS).

Turbin helix yang digunakan dalam sistem BYCOS ini bisa diterapkan pada pulau-pulau terpencil di Indonesia yang kebanyakan masih belum teraliri listrik. Energi listrik yang dapat dihasilkan dari turbin helix ini bisa mencapai 6000 watt. Daya sebesar itu diprediksi mampu untuk menerangi pulau-pulau kecil di Indonesia yang masih mengalami krisis listrik. Salah satu contoh pulau terpencil yang belum teraliri listrik adalah pulau Kera yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, sistem BYCOS ini juga bisa dapat diaplikasikan di daerah perkotaan, terutama di kawasan perindustrian. Hal ini disebabkan karena adanya penyerapan karbon yang dilakukan oleh Cabone Capture Storage (CCS) yang ada pada sistem tersebut sehingga dapat mengurangi adanya emisi karbon. Selain itu, sistem BYCOS ini juga angat cocok untuk dipasang di sekitar jalan tol. Kecepatan angin yang konstan serta gas karbon yang dikeluarkan dari kendaraan yang melintasi jalan tol tersebut menjadi hal yang sangat krusial mengapa alat ini patut untuk direkomendasikan.

Berdasarkan data dari kementrian ESDM, kebutuhan energi fosil terbesar berada pada sektor transportasi, sehingga output karbon dari kendaraan bermotor sangatlah besar. Karena melihat kondisi kualitas udara yang buruk di Indonesia, terlebih di daerah Industri atau daerah padat penduduk, maka sistem Carbone Capture Storage ini dinilai sangat aplikatif.

Suhu bumi di Indonesia yang panas akibat efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah CO2 di udara menyebabkan manusia ingin mencapai titik aman termal, sehingga perlu adanya inovasi pengurangan jumlah karbon di udara. Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki kecepatan angin rendah, maka inovasi ini merupakan inovasi yang sangat cocok dengan tambahan recycle karbon pada sistem Carbone Capture Storage (CCS).

Bangsa kita adalah bangsa yang besar dengan semangat kepemudaan yang tinggi. Untuk itu, sudah sepatutnya ide-ide serta karya emas anak bangsa diapresiasi dengan mendukung penuh proses realisasi pemikiran-pemikiran jenius yang telah dituangkan dalam inovasi teknologi guna kesejahteraan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.

Yes Magazine | 16

Page 18: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

WETORGANICWASTE

RANCANGAN PROYEK

untuk Dusun Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan bahan bakar secara nasional semakin besar. Selama ini kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbaharukan seperti minyak bumi dan batu bara. Namun tidak selamanya energi tersebut bisa mencukupi seluruh kebutuhan manusia dalam jangka waktu yang panjang mengingat cadangan energi yang semakin lama semakin menipis dan juga proses produksinya yang membutuhkan waktu jutaan tahun.

Pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi solusi di masa depan untuk pemenuhan kebutuhan energi yang semakin lama semakin besar. Sumber daya energi terbarukan memiliki keunggulan yakni bisa diproduksi dalam waktu yang relatif tidak begitu lama dibandingkan dengan sumber energi tak terbarukan, namun sumber daya terbarukan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.Dilihat dari data survey yang diperoleh dari Departemen ESDM, Indonesia memiliki potensi biogas sebanyak 49.81 GW, namun hanya 445 Mega Watt yang telah dimanfaatkan.

17 | YES Magazine

INSTALASI BIOGAS

Focus Group DiscussionEnergy

Oleh:Miswandi (UNRI), Naqiibatin N. (ITS)Nindya Indah (UNDIP), Niqlatun Nafiah (UGM)Zulfikar Ali Akbar (UI), Ilham Pebrika (UGM)Abrory Agus Cahya P. (UGM)Tya Nuraya (Universitas Tanjung Pura)Iis Triani (UNSRI)

Page 19: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

DISGESTING SLURRYEFFLUENT

BIOGAS

Dusun Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo merupakan dusun dengan masyarakat yang tergolong bertaraf ekonomi menengah ke bawah. Sebagian besar mata pencaharian warga terletak di bidang peternakan dan pertanian. Masyarakat memenuhi kebutuhan hidup dengan cara beternak dan menanam sayur-sayuran. Peternakan yang paling banyak di miliki warga adalah peternakan sapi. Di Dusun Bojong terdapat sekitar 500 ekor sapi,yang mana terdapat minimal satu ekor sapi di setiap rumah warga.

Untuk itu dusun inilah yang dipilih oleh cluter energi biogas sebagai dusun percontohan. Adalah Miswandi dari Unriau, Naqiibatin N. dari ITS, Nindya Indah dari Undip, Niqlatun Nafiah dari UGM, Zulfikar Ali Akbar dari UI, Ilham Pebrika dari Ugm, Abrory Agus Cahya dari UGM, Tya Nuraya dari Univ. Tanjung Pura, Lutfia dari ITS dan Iis Triani dar Unsri yang menggagas ide rancangan proyek instalasi biogas ini. Dusun Bojong memiliki potensi ternak sapi yang tinggi sebagai sumber energi biogas. Selain itu, 100% warga dusun ini masih menggunakan kompor tungku berbahan bakar kayu untuk aktivitas memasak mereka. Dengan adanya unit-unit biogas yang hadir di tengah warga Dusun Bojong diharapkan mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan warga terhadap kayu bakar sehingga aktivitas illegal logging dapat dihindari.

Permasalahan lain yang dihadapi oleh masyarakat Bojong adalah kesul i tan dalam mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar, dikarenakan kelangkaan tersedianya minyak tanah disana. Selain itu juga dikarenakan tingginya harga bahan bakar gas, dalam hal ini LPG. Secara ekonomi masyarakat kurang mampu membeli tabung gas tersebut, terlebih lagi mengingat sebagian besar masyarakat Bojong merupakan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

Biogas merupakan energi terbarukan yang memiliki potensi luar biasa untuk diterapkan di Indonesia. Dalam usaha mandiri energi, pemanfaatan biogas dapat menjadi salah satu usaha untuk dicanangkan dan diproyeksikan menjadi energi alternatif yang dapat dikembangkan dan diterapkan. Kelebihan dari proyek biogas ini adalah masyarakat dapat merasakan langsung efek dari penggunaan biogas ini, minimal untuk bahan bakar memasak dan juga penerangan di rumah. Selain itu pengembangan biogas akan ter integras i dengan peningkatan dan pengembangan ternak masyarakat sehingga akan berdampak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Pengembangan dan peningkatan produksi peternakan juga berkaitan dengan penyediaan pakan ternak tersebut sehingga akan semakian memperluas lapangan pekerjaan yang ada bagi masyarakat.

Pembuatan instalasi biogas ini diharapkan akan mampu menjadi suatu model “Center of Learning for Biogas”. Selain mendapatkan manfaat langsung dari biogas yang dihasilkan, tahap selanjutnya ialah menjadikan proyek yang ada sebagai pusat advokasi masyarakat dalam pengembangan pemanfaatan biogas, kemudian pusat pembelajaran masyarakat sekitar untuk mengembangkan biogas dengan pelatihan-pelatihan dan pengembangan.

Masyarakat di pedesaan sejatinya memang memiliki potensi besar untuk menjadi masyarakat mandiri energi. Dengan kondisi geografis serta sumberdaya yang melimpah, asalkan dimnafaatkan dengan benar niscaya akan memberikan penghidupan yang layak bagi manusia. (cy)

Yes Magazine | 18

Page 20: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

PORTABLE OSCILLATINGWATER COLOUMN

Indonesia adalah negara maritim, sudah tidak bisa disangkal lagi. Dengan ribuan pulau dan luas perairan yang ada, sudah dapat dipastikan negara kita menyimpan cadangan sumber energi yang melimpah. dan salah satu provinsi yang memiliki cadangan energi tersebut adalah provinsi Sumatera Barat. Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi bukit barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km. Dengan kondisi gegrafis tersebut, provinsi Sumatera Barat memiliki ketinggian gelombang air laut diatas rata-rata. Ketinggian gelombang di perairan Mentawai hingga Padang bisa mencapai 5 meter. Sedangkan di Samuder Hindia Barat Mentawai gelombang mencapai 6 meter. Dalam keadaan normal, ketinggian gelombang berkisar antara 2,5 – 5 meter, Sedangkan kecepatan angin mencapai 05-27 knots.

Dari kondisi yang sedemikian rupa akhirnya membuat mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam cluster energi tenaga gelombang laut mencetuskan sebuah inovasi pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang bertajuk “Portable Oscillating Water Coulumn”. Ide ini digagas oleh Frengki Mochammad Felayati dari ITS, Erna Septyningrum dari ITS, Mochammad Machrus adhim dari ITS, Anita Kurniati Abadiyah dari ITSB, Nadhila Indirani dari UGM, Fayun

Bondan Maghfiroh dari ITS serta Yudik Yulianto dari UNY. Inovasi ini memerlukan beberapa material dan alat terkait yakni pondasi, generator, gearing system, portable system, serta turbin horizontal.

Keunggulan dari inovasi ini adalah tidak

memerlukan bahan bakar. Oscillating Water Colom

merupakan sumber energi listrik yang tidak

membutuhkan bahan bakar dalam pengoperasiaanya.

Teknologi ini hanya memerlukan gelombang laut untuk

menekan air yang berada alam kolom udara sehingga

dapat memutar turbin. Selain itu, teknologi ini

merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena

memanfaatkan energi potensial gelombang laut

sehingga tidak menghasilkan limbah yang akan

mencemari lingkungan. Proses pengoperasian alat ini

juga mudah karena dapat dioperasikan langung oleh

masyarakat. Namun tetap memerlukan adanya

sosialisasi dan pelatihan lebih lanjut agar masyarakat

sekitar dapat membantu mengoperasikan teknologi ini.

Karena proyek ini merupakan proyek

pembangkit skala besar, maka yang harus dilakukan

terlebih dahulu adalah melakukan penelitian terkait

oscillating water coulumn. Jika penelitian telah berhasil

dilakukan, maka untuk tahap awal adalah menciptakan

teknologi oscillating water coulumn skala laboratorium.

Jika proyek ini berhasil diimplementasikan, maka

oscilatting water pumping ini adalah pembangkit listrik

tenaga gelombang laut pertama di Indonesia.

19 | YES Magazine

Focus Group DiscussionEnergy

Oleh:Frengki Mochamad Felayati - ITS, Erna Septyaningrum - ITSMoch. Machrus Adhim - ITS, Anita Kurniati Abadiyah - ITSB

Nadhila Indirani - UGM, Fayun Bondan Maghfiroh - ITSYudik Yuliyanto - UNY

Page 21: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

OCEAN WAVES

WATERCLIFF

AIR

AIR TURBINE

GENERATOR

Penggagasan ide teknologi oscillating water

coulumn tersebut diharapakan dapat melahirkan

sebuah inovasi teknologi baru dalam bidang energi

listrik. Menjadikan daerah kepulauan Mentawai sebagai

kawasan mandidi energi berbasik kemaritiman pertama

di Indonesia. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat kepulauan Mentawai yang

serinf dilanda bencana alam seperti gempa bumi dan

juga gelombang tsunami.

Alam memang selalu memberikan apa yang

manusia butuhkan. Segala jenis potensi energi ada di

alam. Ada yang bersifat baik, ada yang bersifat buruk.

Ada yang membahayakan , tapi tak sedikit pula yang

memberikan penghidupan. Seperti halnya kekayaan

alam di kepulauan Mentawai. Meski gelombang laut

sering menimbulkan bencana bahkan sampai

merenggut nyawa, namun hal itu bisa dijadikan sebuah

titik balik dimana dari peristiwa tersebut kita bisa

mengambil pelajaran yang sangat berarti. Berbakti pada

negeri tak melulu harus mengharumkan nama

Indonesia di kancah luar, tapi memperbaiki Indonesia

dari dalam merupakan suatu pengabdian yang sangat

mulia. (cy)

Yes Magazine | 20

Page 22: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

IMPLEMENTASI SOLAR S e b a g a i A l t e r n a t i f P e n y e d i a a n A i r B e r s i h

d i N u s a T e n g g a r a T i m u r

Negara kita merupakan salah satu negara yang penyedia sumberdaya air bersih besar dunia. Indonesia memiliki 6 % persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air di Asia Pasifik. Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih. Salah satu indikasi krisis air bersih dapat dilihat dari kondisi air yang digambarkan berdasarkan kualitas( mutu ) air serta ketersediaan (volume) air yang terdapat di Indonesia.

Sebagai contoh provinsi yang mengalami kesulitan air bersih adalah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 6 dari 21 kabupaten di provinsi ini masih mengalami defisit air bersih. Kabupaten penyandang krisis air tersebut meliputi kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur, Belu, dan Sumbar Timur. Masyarakat di kabupaten-kabupaten tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih sesuai standar kesehatan, yakni dalam sehari sebanyak 30 liter perhari. Hal ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat di daerah ini.

Dilatarbelakangi dari permasalahan tersebut, 9 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam cluster energi tenaga surya mencetuskan sebuah ide brilian untuk mengatasi masalah tersebut. “Implementasi Solar Water Pumping System Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur” adalah judul dari ide gagasan Chairil Linggabinangkit dari UGM, Yose Fernandes dari STTA, Dimas Sigit Binantara dari Unibraw, Bahrul Jalaali dari UGM, Mochammad Faza Rosyada dari UGM, Singgih Wibowo dari Undip, Muhammad Fajar dari UMS, Siti Khoiromah dari UGM, dan Aprilia Ria Kasanah dari ITB.

Dengan potensi matahari yang sangat melimpah di provinsi Nusa Tenggara Timur, solar water pumping merupakan salah satu solusi untuk menangani masalah kebersihan air. Sistem solar water pumping ini tidak perlu memakai biaya yang terlalu besar untuk pengoperasiannya karena pembangkit utamanya adalah energi dari sinar matahari. energi yang diganakan ini merupakan energi yang ramah lingkungan. Dengan itu tidak ada lagi masalah penggunaan energi fosil yang bisa mencemarkan lingkungan. Proses pendistribusian nya pun tidak akan banyak mengalami hambatan karena sistem ini akan berjalan sepanjang tahun guna menyediakan air bersih bagi penduduk di Nusa Tenggara Timur.

21 | YES Magazine

Focus Group DiscussionEnergy

Oleh: Chairil Linggabinangkit - UGM, Aprilia Ria Kasanah - ITBDimas Sigit Bimantara- UB, Bahrul Jalaali - UGMMoch. Faza Rosyada - UGM, Singgih Wibowo - UNDIPMuh. Fajar - UMS, Siti Khoiromah - UGM

Yose Fernandes – STTA ([email protected])

Page 23: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

WATER PUMPING SYSTEMWATER PUMPING SYSTEM

Dari penerapan ide ini, dampak yang diharapkan adalah tercapainya pemenuhan air besih untuk kelangsungan hidup masyarakat di provinsi Nusa Tenggara Timur serta kesejahteraan masyarakat melalui konsumsi air yang sehat. Selain itu juga diharapkan ide ini dapat memunculkan kesadaran masyarakat setempat , pemerintah, serta institusi terkait dalam perawatan teknologi solar pump. Menjadikan NTT sebagai daerah percontohan sadar energi yang berasal dari energi terbarukan. Menjadi teknologi alternatif pemenuhan air untuk daerah yang kekurangan air bersih dan memiliki potensi tenaga surya di Indonesia. (cy)

Yes Magazine | 22

Page 24: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

PENINGKATAN EFISIENSI PEMBANGKITLISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

Sumber daya mineral Indonesia memang sangat melimpah ruah. Banyak sekali tersimpan emas, tembag, timah, batu bara, migas serta panas bumi (geothermal). Namun semua kekayaan alam tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan sumber energi yang baru.

Geothermal adalah salah satu kekayaan sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan menjadi sumber energi yang baru. Salah satu sumber geothermal yang sangat berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah di Gunung Rajabasa, Provinsi Lampung. Sumber panas bumi di Gunung Rajabasa mencapai 2730 MW dan telah dilelang sebagai wilayah kerja pertambangan oleh Kementrian ESDM RI. Kondisi ini memungkinkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Rajabasa Lampung menghasilkan sumber energi listrik yang besar.

Berangkat dari potensi panas bumi Gunung Rajabasa Lampung tersebut, para mahasiswa peserta YES Summit ITS 2013 yang tergabung dalam cluster energi geothermal mengungkapkan sebuah gagasan atau ide untuk meningkatkan efisiensi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi tersebut dengan menggunakan teknologi Low Temperature Power (LTP) Conversion dengan bantuan fluida kerja CO2.

Prinsip kerja PLTP secara umum adalah dengan mengeluarkan uap basah dari perut bumi.tersebut. Awalnya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Uap yang telah terpisah dari air tersebut memiliki suhu sampai 2080 F. Uap tersebut kemudian diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik. sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan kadar air dalam tanah.

Pada PLTP biasa uap tersebut dikembalikan langsung ke perut bumi tanpa dimanfaatkan kembali. ide yang ditawarkan oleh mahasiswa cluter energi geothermal tersbut adalah dengan menambahkan perangkat bernama Power UTC Purecycle yang menggunakan teknologi Low-Temperature Power Conversion pada PLTP Gunung Rajabasa Lampung. Alat tersebut mampu mengkonversikan uap panas sisa yang suhunya sekitar 165°F menjadi energi listrik dengan daya keluaran hingga 1 Mega Watt. Prinsip utama alat tersebut menggunakan uap panas untuk menggerakkan turbin yang kemudian dikopel dengan generator untuk kemudian menghasilkan listrik. Pada dasarnya prinsip tersebut memang sama dengan PLTP pada umumnya. Namun kelebihan dari Power UTC Purecycle adalah menggunakan uap panas bersuhu rendah serta dimensi turbin dan generator yang digunakan pun juga memiliki suhu lebih rendah daripada PLTP yang biasa.

Sistem Panas Bumi Tingkat Lanjut (Enhanced Geothermal System) merupakan jawaban bagi defisit kelistrikan Provinsi Lampung. Sistem ini hanya membutuhkan reservoir panas serta dapat diimplementasikan pada daerah dengan permeabilitas batuan rendah. Maka untuk meningkatkan permeabilitas, maka dilakukan penyuntikkan air dingin dengan tekanan tinggi ke dalam batuan. Penyuntikan fluida mengakibatkan peningkatan tekanan fluida dalam batuan, sehingga meningkatkan permeabilitas system.

Dengan prinsip ini, serta didukung dengan sumber panas kolosal dari Gunung Rajabasa, potensi panas bumi di daerah gunung Rajabasa dan sekitarnya sudah cukupuntuk menyuplai energi di Provinsi Lampung dengan konsumsi dua kali lipat dari hari ini.

23 | YES Magazine

Focus Group DiscussionEnergy

Page 25: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 24

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI LOW TEMPERATURE POWER (LTP)CONVERSION DENGAN FLUIDA KERJA CO2 DI GUNUNG RAJABASA

Dari aspek lingkungan sendiri karena teknologi Low-Temperature Power Conversion ini memanfaatkan uap panas sisa dan hanya menghasilkan material emisi buangan yang jumlahnya relatif sedikit yaitu sekitar 180 Kg/MWh, lima kali lebih rendah dibandingkan emisi buangan yang dihasilkan PLTU yang hampir mencapai 1000 Kg/MWh. Sehingga penerapan teknologi ini aman dan tidak merusak lingkungan di sekitarnya.

Melalui kajian prospek secara ekonomis, implementasi energi ini menjanjikan.Pembangkit listrik dengan sistem panas bumi tingkat lanjut pada kondisi puncak dapat menghasilkan listrik dengan biaya Rp384/kWh.Biaya ini belum termasuk subsidi dari perjanjian perdagangan karbon yang ditandatangani oleh di Kyoto, intensif yang diberikan pemerintah, maupun biaya balik modal dari pembangkit. Jika dijumlahkan, biaya pengembangan sistem ini tidak akan lebih mahal dari pada Pembangkit Listirk Tenaga Panas Bumi (PLTP) konvensional. Biaya pengembangan PLTP sistem panas bumi tingkat lanjut merupakan industri yang modal awalnya tinggi (capital cost) dengan biaya bahan baku yang hampir tidak ada. Oleh karena itu, pembangkit ini dapat bersaing dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dalam jangka panjang.

Ketika energi yang sudah lama hampir menemui titik kritis , maka manusia harus dengan cerdas memanfaatkan sumber energi baru yang ada di sekitarnya. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber energi mineral, sudah sepatutnya putra-putri bangsa mengolah dan memanfaatkan kekayaan negeri untuk kesejahteraan bangsa sendiri. (cy)

Inovasi lain dari Sistem Panas Bumi Tingkat Lanjut adalah penggunaan karbon dioksida superkritis (scCO ) sebagai fluida kerja. Keuntungan 2

dari sistem ini adalah output power lebih tinggi dikareenakan tingkat kekentalammya yang lebih rendah.

Peluang penerapan ide Low-Temperature

Power Conversion sendiri dapat dilihat dari

beberapa aspek, antara lain aspek teknologi,

ekonomi dan lingkungan. Berdasarkan aspek

teknologi, penggunaan teknologi Low-Temperature

Power Conversion telah banyak digunakan di

Pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) dan industri

lain yang memanfaatkan panas sisa dari proses

produksinya. Hanya saja di Indonesia teknologi Low-

Temperature Power Conversion ini lebih sering

dikenal dengan namaWaste heat recovery system.

Sehingga dari aspek penerapan teknologi, teknologi

Low-Temperature Power Conversion ini relatif

mudah untuk diterapkan dan hasilnyapun telah

teruji berdasarkan pengalaman penggunaannya di

PLTU.

Oleh: Ardi Rifa'i, [email protected] Rachmad Irwansyah, Dias Nurazna PHelmi Qosim, Rahmat Septian WRahmy Ardani, Steven P H SihombingYose Ardhani Farasi

Page 26: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

25 | YES Magazine

Pencemaran terbagi menjadi tiga bagian yakni sampah, air, dan udara. Menurut Satrio Wiweko, Direktur Sahabat Lingkungan, permasalahan yang saat ini dapat ditangani adalah pencemaran akibat timbunan sampah. Penanganannya menggunakan teknologi yang sudah ada saat ini, misalnya alat pembuat kompos (komposer). Sementara untuk mengatasi pencemaran air dan udara dibutuhkan keahlian khusus, tidak semua masyarakat dapat melakukannya.

Namun, dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan partisipasi masyarakat. Sebab, sampah tersebut berasal dari kehidupan masyarakat mulai dari sampah rumah tangga, sampah kantor, dan sebagainya. Yang lebih mudah adalah pengolahan sampah yang langsung dilakukan di lokasi sumber sampah tersebut. Misalnya jika di desa, sampah segera disiapkan lubang tanah untuk dipendam bersama tanah agar berubah menjadi kompos. Atau juga bisa menggunakan composer untuk sampah organic maupun anorganik.

Satrio Wiweko

Permasalahan lingkungan yang belum teratasi yakni pengolahan sampah. Bagaimana sampah saat ini banyak mencemari laut. Di Surabaya sendiri misalnya, 8700 m2 sampah dihasilkan oleh seluruh kota dalam satu hari. Jumlah ini mencapai 1114 truk tiap satu hari. Bisa dibayangkan bagaimana banyaknya sampah-sampah itu? Dan bagaimana cara melenyapkannya? Ataukah sampah itu hanya berpindah tempat, dari sumbernya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)?

Sebagai Mahasiswa,

Mulai dari Hal Paling Kecil: Pengelolaan Sampah

Dalam implementasinya, yang sulit adalah ketika sampah tersebut telah bercampur, tidak terpisah yang mana sampah organik, dan sampah anorganik. Sehingga membuat sulitnya dilakukan tindakan dengan menggunakan composer. “Tapi seringkali masyarakat tidak sadar,” ungkapnya.

Karenanya, dibutuhkan sosialisasi dan pendekatan khusus untuk masyarakat agar dapat memiliki kesadaran untuk melestarikan lingkungan yang dimulai dari pengelolaan sampah. Perlakuan pertama untuk sampah adalah dilakukan pemilahan dari sumber-sumber yang menghasilkan sampah. Misalnya sampah organic akan dipilah dan dimasukkan ke dalam composer. Sehingga akan terurai dan menjadi kompos.

Peran mahasiswa dan pemerintah saat ini adalah memberikan percontohan untuk masyarakat. Dengan cara membuat pengelolaan sampah yang berada di lokasi tempat sampah itu berasal. Memberikan percontohan nyata sesuai dengan bidangnya masing-masing adalah yang bisa dilakukan. “Aksi nyata bisa dilakukan mulai dari hal-hal kecil,” pesannya.

Hendaknya Beraksi Nyata

Page 27: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Profil

26 | YES Magazine

Page 28: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment

27 | YES Magazine

Page 29: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 28

Page 30: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment

29 | YES Magazine

Page 31: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 30

Page 32: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment

31 | YES Magazine

Page 33: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 32

Page 34: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment

33 | YES Magazine

Page 35: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 34

Page 36: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionUrban Living,Communityand Environment

35 | YES Magazine

Page 37: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 36

Page 38: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services

37 | YES Magazine

Page 39: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 38

Page 40: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services

39 | YES Magazine

Page 41: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 40

Page 42: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Focus Group DiscussionInformation Technologyand Digital Services

41 | YES Magazine

Page 43: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 42

Page 44: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

43 | YES Magazine

Page 45: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

YES Magazine | 44

Page 46: Young Engineers and Scientists Magazine 2013

BEM ITS

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013

YoungEngineers&ScientistsSUMMIT 2013

Magazine

yes.its.ac.id