72
Yesus Kristus Membebaskan Kita Renungan dan Ibadah Masa Prapaskah Tahun 2020

Yesus Kristus - HKBP Bandung Reformandahkbpreformanda.org/artikel/Prapaskah202.pdf · dapat lebih dalam lagi menghayati aerti pengorbanan Yesus di kayu salib. Selaku Ketua Dewan Marturia,

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Yesus Kristus Membebaskan Kita

Renungan dan Ibadah Masa Prapaskah Tahun 2020

Yesus Membebaskan Kita |1

PENGANTAR

Masa Prapaskah pada tahun ini berlangsung dari tanggal 26 Februari sampai tanggal 11 April 2020. Selama masa ini, kita gunakan untuk mengenang dan merenungkan penderitaan Tuhan kita, Yesus Kristus yang mati untuk menebus dosa-dosa kita. Secara tradisi gereja masa ini diisi dengan perenungan dan pertobatan serta membantu sesama yang dalam kekurangan sebagai tanda syukur kita. Dalam rangka mengisi masa Prapaskah dan membantu kita untuk mengingat penderitaan Tuhan, Buku Ibadah dan Renungan Prapaskah diterbitkan. Buku ini disertai dengan tata ibadah selama Prapaskah dengan tujuan agar kita menyisihkan waktu sejenak untuk beribadah bersama keluarga. Semoga renungan ini, menuntun kita merasakan penderitaan Kristus untuk keselamatan kita. Di samping itu, buku ini juga disertai renungan dan aktivitas orangtua berserta anak-anaknya yang masih kecil (hingga 12 tahun). Kita dapat menggunakannya setiap hari minggu sambil berinteraksi dengan anak-anak kita. Luangkanlah waktu bersama anak-anak kita sambil belajar Firman Tuhan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita dalam mengisi masa Prapaskah, sehingga dalam perjalanan iman kita bersama Yesus, kita semakin dikuatkan. Seksi Pekabaran Injil Ketua: St. E.M. Silaen

Yesus Membebaskan Kita |2

PRAKATA KETUA DEWAN MARTURIA Syalom, Tanpa terasa kita sudah memasuki masa-masa PraPaskah. Sebagai orang Kristen, masa-masa PraPaskah adalah saatnya kita merenung dan mengingat kembali arti pengorbanan Yesus, serta bagaimana respon kita sebagai umatNya dalam kehidupan kita sehari-hari. HKBP Bandung Reformanda melalui buku renungan PraPaskah ini mengajak kita semua untuk memandu kita agar dapat lebih dalam lagi menghayati aerti pengorbanan Yesus di kayu salib. Selaku Ketua Dewan Marturia, saya mengapresisasi terbitnya buku renungan ini. Dan mengajak kita semua jemaat HKBP Bandung Reformanda menggunakan buku renungan ini setiap hari di dalam kebaktian / saat teduh keluarga maupun pribadi lepas pribadi. Tuhan memberkati kita. St. M. Sitanggang

Yesus Membebaskan Kita |3

PRAKATA PENDETA RESORT

Salah satu pokok ajaran Kristen yang tidak boleh kita lupakan dan harus segar dalam ingatan kita adalah peristiwa Kematian dan Kebangkitan Kristus. Peristiwa Kematian dan Kebangkitan ini akan semakin bermakna bagi kita, jika kita mengikutinya melalui proses masa-masa PraPaskah yang didalamnya kita dapat mengikuti, mempelajari, mengetahui dan akhirnya (mudah-mudahan) dapat memahami arti pengorbanan Yesus di kayu salib. HKBP Bandung Reformanda Ressort Bandung Tengah menyapa kita semua (para pembaca digital) melalui Buku Renunga PraPaskah, dengan harapan dapat menghantar dan menolong kita untuk memaknai pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib. Dengan demikian, perilaku kita dapat sepadan dengan pengorbanan Yesus. Selamat menjalani masa PraPaskah. Immanuel. Hormat kami Pdt. H.M. Pakpahan, STh, MPd

Yesus Membebaskan Kita |4

MASA PRAPASKAH

Apa itu Prapaskah Masa Prapaskah adalah masa yang mendahului Masa Paskah. Masa Prapaskah ini yang disebut juga dengan masa sengsara dan sangat jarang dipraktekkan dalam kebanyakan gereja Protestan di Indonesia, mungkin ini berhubungan dengan Liturgi Gereja Katolik yang ditolak banyak gereja Protestan. Namun bagaimana pun juga latarbelakang dari gereja Protestan adalah gereja Katolik, dan gereja Katolik mewariskan tradisi gereja yang dipelihara. Banyak gereja yang menolak formalitas liturgi, sekarang mencoba untuk menemukan kembali tradisi gereja yang lebih luas sebagai alat untuk menemukan kembali spiritualitas dalam budaya sekuler sekarang ini. Masa Prapaskah dalam kalender gereja dimulai pada abad ke 4 masehi. Masa ini mempunyai waktu empat puluh hari (hari minggu tidak dihitung) dimulai hari Rabu, yang disebut “Rabu Abu” dan berakhir pada hari Sabtu sebelum Paskah.

Pada mulanya masa Prapaskah ini adalah waktu persiapan bagi mereka yang akan menerima Baptisan Kudus. Masa ini diisi dengan belajar Firman secara khusus dan berdoa sebelum mereka menerima Baptisan Kudus pada hari Pasakah, yaitu hari kebangkitan Yesus Kristus. Tetapi anggota jemaat yang telah bergabung dengan komunitas Kristen turut juga mempersiapkan diri, namun bukan untuk menerima Baptisan Kudus, melainkan sebagai persiapan untuk perayaan Paskah yang penuh dengan sukacita. Pada masa kini, Prapaskah ditandai dengan doa dan persiapan perayaan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Ada enam minggu sepanjang masa ini. Dimulai dengan hari Rabu dalam minggu Invokavit, yaitu Rabu Abu, yang menjadi permulaan 40 hari tersebut. Pada mulanya angka 40 ini melambangkan perjalanan bangsa Israel di padang gurun yang serba kekurangan, berpuasa, bertobat dan berdoa. Selama 40 hari tesebut umat Kristen merenungkan penderitaan Yesus. Angka 40 juga dihubungkan dengan 40 hari Yesus berpuasa di padang gurun dalam rangka mempersiapkan diri untuk pelayananNya. Dalam persiapan itu, Dia mengalami pencobaan yang bisa saja membuatNya tidak melakukan tugas yang diberikan BapaNya kepadaNya. Orang-orang Kristen masa kini menggunakan masa ini untuk intropeksi diri dan bertobat. Pentingnya masa ini, sama dengan pentingnya masa Adven dalam kalender gereja, yang merupakan persiapan dua perayaan besar Kristen yaitu, Natal dan Paskah. Secara tradisi, masa Prapaskah ditandai dengan doa yang bersungguh-sungguh, puasa dan sedekah. Beberapa gereja sampai saat ini tetap melakukan jadwal puasa yang ketat pada masa Prapaskah ini, terutama tidak mengkonsumsi daging, alkohol, makanan yang manis dan makan tertentu. Tradisi yang lain tidak melakukan puasa yang ketat demikian, tetapi mefokuskan pada amal, terutama menolong mereka yang miskin dan kekurangan makanan dan pakaian, Sebagian besar gereja di dunia ini memfokuskan diri pada doa, terutama doa mohon pengampunan dosa, bertobat

Yesus Membebaskan Kita |5

dari kegagalan, kesalahan dan dosa-dosa, serta memohon anugerah Allah. Masa ini benar-benar menjadi masa persiapan untuk merayakan penyelamatan Allah yang luar biasa pada hari Paskah dan kebangkitan hidup kita serta pengharapan sebagai orang Kristen. Ada tiga hari sebelum masa Prapaskah yang dimulai dengan hari Rabu Abu, yaitu hari Minggu, Senin dan Selasa. Ketiga hari ini dikenal dengan Carnival, yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “menghilangkan daging” atau disebut juga dengan “Shrovetide” dalam bahasa Inggris kuno, yang berarti “bertobat”. Hari Selasa sebelum hari Rabu Abu dikenal dengan Mardi Gras yang berarti “selasa gemuk”, yang berlawanan dengan masa Prapaskah yang diisi dengan puasa. Carnival atau Mardi Gras biasa menjadi masa perayaan, yakni menjadi masa

perayaan sebelum masa Prapaskah. Saat ini, dibeberapa negara diisi dengan parade, kostum, dansa dan musik. Banyak orang kristen kecewa dengan perayaan ini, terutama di Brazil dan Lousiana, yang diisi dengan kemabukan dan keliaran jauh dari nilai kekristenan. Mereka telah merubah aspek rohani dari perayaan ini, seperti di Brazil, dengan hal-hal duniawi. Beberapa gereja mengisi Mardi Gras dengan melakukan sarapan bersama atau Perjamuan bersama dalam komunitas sebagai lambang puasa dimulai. Rabu Abu, minggu ketujuh sebelum Paskah, adalah hari pertama masa

Prapaskah. Istilah ini berasal dari praktek gereja mula-mula dengan memberi abu pada kening jemaat yang beribadah pada hari itu sebagai lambang kerendahan di hadapan Allah, sebagai lambang ratapan dan kesedihan atas kematian yang dibawa oleh dosa ke dalam dunia. Praktek ini juga merupakan ratapan atas penderitaan Yesus dan juga membuat jemaat yang beribadah menyadari akan dosa-dosanya. Warna yang dipakai untuk altar pada masa Prapaskah adalah ungu atau violet. Warna ini melambangkan rasa sakit dan penderitaan Yesus yang puncaknya pada kayu salib, juga sebagai lambang pendertiaan manusia dan dunia di bawah kuasa dosa. Tetapi warna ungu juga adalah warna kerajaan, maka ini juga melambangkan antisipasi akan penderitaan dan kematian Yesus yang melaluinya akan datang kebangkitanNya yang memberi pengharapan akan sesuatu yang baru, yang akan dirayakan pada hari Paskah. Beberapa tradisi gereja merubah warna altar menjadi merah pada hari Kamis sebelum Jumat Agung, sebagai lambang murid-murid Yesus yang melalui mereka ada persekutuan orang kristen. Karena Perjamuan Kudus dilayankan pada hari kamis ini dalam konteks Paskah, maka tekanannya pada persekutuan komunitas yang dihadiri oleh Yesus Kristus. Secara tradisi, warna altar pada Jumat Agung adalah hitam, sebagai lambang kegelapan yang disebabkan oleh dosa. Tetapi warna hitam ini juga melambangkan kematian, tidak hanya kematian Yesus, tetapi juga kematian

Yesus Membebaskan Kita |6

seluruh dunia karena dosa. Dalam hal ini, warna hitam juga memberi pengertian ketiadaan harapan untuk usaha manusia untuk menyelamatkan diri sendiri. Warna hitam digunakan hingga hari Sabtu, tetapi diganti pada subuh hari minggu Paskah. Perjalanan Prapaskah Ada beberapa cara jemaat untuk memberi tanda Perjalanan masa Prapaskah ini. Satu yang paling efektif adalah menggunakan salib kayu yang kasar dan kusam sebagai pusat perenungan. Cara ini dapat diperluas dengan berbagai variasi. Jenis dan bagaimana membuat salib tersebut tergantung dari bagaimana salib itu akan digunakan. Salib itu biasanya didirikan di altar pada hari Rabu Abu sebagai lambang dari permulaan masa Prapaskah. Biasanya salib ini diberi warna hitam pada hari Jumat Agung. Salib yang sama juga menjadi bagian perayaan Paskah setelah diberi warna putih atau emas dan ditutupi dengan bunga. Salib ini digunakan pada saat berdoa sepanjang masa Prapaskah. Sebuah martil dan paku dan selembar kertas kecil di tempatkan dekat salib. Selama masa Prapaskah ini, setiap jemaat dipersilakan menulis permohonannya pada kertas dan memakukannya pada salib. Waktu hening dilakukan dan hanya suara martil yang memukul paku yang terdengar, ini membuat perenungan semakin mendalam. Setiap doa permohonan yang ditempelkan pada salib dapat dibakar pada hari Jumat Agung sebagai lambang kesadaran atas kebutuhan akan Allah. Refleksi Prapaskah Kita bersukacita pada perayaan minggu Palma. Setiap anak membawa daun dan ranting palma, bagi banyak orang inilah kesempatan untuk memperlihatkan diri sebagai “gereja”. Kita melambai-lambaikan daun palma dan bergembira. Semua senang dengan perayaan Paskah. Sebab perayaan ini adalah waktu bersukacita, dengan pengharapan baru. Tetapi terlalu murahan jika hanya fokus pada kegembiraan Palma dan Paskah tanpa berjalan berama Yesus melintasi masa-masa gelap Jumat Agung. Perjalanan yang dimulai pada hari Rabu Abu. Masa Prapasakah adalah salah satu cara untuk menempatkan diri kita di hadapan Allah dengan merendahkan diri, dengan tangan kosong yang menyatakan bahwa kita tidak dapat memperoleh keselamatan dari diri kita sendiri. Ini adalah jalan untuk mengakui ketidaklayakan kita di hadapan Allah, menelanjangi diri kita sendiri atas semua kepura-puraan, untuk menghampiri Allah dalam debu dan abu. Inilah jalan untuk mengosongkan diri kita dari kebanggaan diri, untuk menyadari bahwa kita adalah makhluk yang tergantung dan membutuhkan Allah, keluar dari kecenderungan “prefeksionis” kita yang membutakan mata. Melalui doa, kita membuka diri kita di hadapan Allah, dan mendengar panggilanNya; “Marilah kepadaKu!” Kita mencari dan mengenal serta merespon kehadiran Allah dalam hidup kita dan dalam dunia. Kita meletakkan kebutuhan,

Yesus Membebaskan Kita |7

ketakutan, kegagalan, pengharapan kita dalam hidup sehari-hari ke tangan Tuhan. Dan meletakkan diri kita pada kematian Yesus untuk mengenal sekali lagi siapakah Allah itu. Dan mengijinkan Dia mentransformasi kita dengan anugerahNya yang bekerja di dalam diri kita, dan untuk datang beribadah pada Paskah dengan penuh sukcita, kemenangan dan pengaharapan.

Yesus Membebaskan Kita |8

IBADAH MASA PRAPASKAH [Rabu, 26 s/d Sabtu, 29 Februari 2020]

Nyanyian : BE 82:1 – O Jesusku Tu BungangMu

O, Jesusku, tu bugangMu ro marsomba rohangkon. / Sai tarpuji, sai tar puji na pamalum tondingkon.

P: Prapaskah adalah sebuah perjalanan bersama Yesus menuju

Yerusalem, menuju Salib dan alam baka. Kita akan ditransformasi dan diberkati melalui perjalanan ini.

J: Kita adalah peziarah dalam sebuah perjalanan. P: Kita melakukan perjalanan ini dan berharap tidak berubah. J: Kita adalah peziarah dalam sebuah perjalanan P: Perjalanan ini akan menyita waktu panjang. Kita akan merasakan

tegang dan nyeri pada kaki, namun kasih mendorong kita untuk melangkah.

J: Kita adalah peziarah dalam sebuah perjalanan. ............................................................. 1 Lilin dinyalakan ...........................................................

DOA

Ya Allah, Allah segala waktu dan tempat. Ketika kami melakukan perjalanan dari hidup kepada kematian dan dari kematian kepada hidup baru, Engkau akan membuat kami terheran-heran. Kami mempercayakan diri kami kepadaMu, Engkau akan menuntun kami dan memelihara kami, amin. RENUNGAN [Baca Renungan di halaman berikut sesuai tanggal]

Nyanyian : BE 82:2 – O Jesusku Tu BugangMu

Tung di patMu, o Jesusku, solsolanku rohangki, / Tangisanku na tinaonMu ala jat ni rohangki.

DOA [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami bersama]

DOA BAPA KAMI

Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata / Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani hita sasude.

Yesus Membebaskan Kita |9

----------------------------------------------------------------------------------------------- Rabu Abu, 26 Februari 2020

YESUS MEMBEBASKAN KITA

“Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem …… Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat Itu” [Lukas 9:28-31, 35-36].

udah umum bagi kita untuk berbicara tentang apa yang Yesus lakukan untuk menyelamatkan kita dengan istilah “pengganti”. Dia “menggantikan tempat kita,” Dia “memikul salib kita.” Kadang kita juga menggunakan

kata “penebusan”, ketika kita berbicara tentang dosa dan pengampunan dan “menebus” kejahatan yang telah kita lakukan.

Tetapi ini bukan satu-satunya cara Alkitab membantu menjelaskan bagaimana Yesus menyelamatkan kita. Ada banyak istilah lainnya, seperti “perbudakan dan kebebasan”, “pembebasan dan menjadi umat Allah”. Ini adalah bahasa Exodus. Exodus berarti "keluar," yaitu nama dalam bahasa Inggris untuk kitab kedua dari Alkitab. Kitab itu menceritakan tentang bagaimana Allah melihat umat-Nya menderita sebagai budak di Mesir, dan menggunakan Musa untuk membebaskan mereka.

Seluruh kisah Keluaran menunjukkan penyelamatan yang jauh lebih besar yang Allah lakukan untuk kita semua melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Ada alasan mengapa Yesus menderita, mati, dan bangkit. Ada alasan mengapa Dia disebut “Anak Domba Allah.” Dan ada alasan mengapa Musa dan Elia berbicara dengan-Nya tentang kepergian-Nya, kematian-Nya, yaitu “Keluaran” -Nya kata orang Yunani.

Mari kita berjalan bersama melalui Keluaran, melalui kisah tentang bagaimana Allah sendiri turun untuk menyelamatkan umat manusia dari perbudakan dosa, kematian, dan iblis. Mari kita takjub pada kasih-Nya yang besar, dan merayakan rahmat-Nya.

Doa : Ya Tuhan, beri kami Roh Kudus-Mu sehingga kami dapat melihat bagaimana Engkau membebaskan kami, eduanya sekarang dan selamanya, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apa yang timbul dalam pikiran Anda ketika mendengar kata “bebas”? 2. Kapan Anda merasa betul-betul bebas dalam hidup ini? 3. Apakah mengejutkan bagi Anda ketika tahu bahwa Yesus pembawa kebebasan?

S

Yesus Membebaskan Kita |10

------------------------------------------------------------------------------------------------- Kamis, 27 Februari 2020

MEMULAI DENGAN BENAR

“Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" [Matius 3:13-17].

ita ingat kisah bagaimana Musa memulai pekerjaannya. Tuhan menemuinya ketika menggembalakan domba di padang belantara, dan Allah berbicara kepadanya melalui semak yang terbakar dan

mengutusnya untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sebenarnya Musa telah memulainya 40 tahun sebelumnya. Dia menyerang seorang mandor budak Mesir yang memukuli seorang Ibrani, Penyelamatan Musa seorang diri ini tidak berhasil. Dia dituduh sebagai pembunuh dan harus melarikan diri. Itulah yang terjadi 40 tahun sebelum Allah memanggil dan mengutusnya kembali untuk melakukan tugasnya dengan benar (lihat Keluaran 2:11-25). Panggilan Tuhan membuat semunya menjadi berbeda.

Ketika saatnya tiba bagi-Nya untuk meninggalkan kehidupan tenang-Nya di Nazareth dan mulai aktif berjalan di jalan menuju salib, Dia tidak ragu-ragu. Dia datang ke tempat di mana Allah memanggil, ke tempat di mana nabi Yohanes Pembaptis sedang berkhotbah dan membaptis orang di Sungai Yordan. Itu bukan tempat yang mewah, tetapi berada di hutan belantara, jauh dari istana atau kota besar. Tetapi di situlah Allah bekerja. Dan Yesus dibaptis.

Yesus tidak memiliki dosa sendiri yang akan membuat Baptisan sama sekali diperlukan. Tapi itu dilakukan karena Dia akan datang untuk menjadi Penyelamat kita, Dia menyerahkan diriNya kepada baptisan yang sama yang menandai hidup kita sebagai umat Allah. Itu awal yang tepat. Dia menggabungkan diri-Nya kepada kita dalam Pembaptisan sehingga kita pada akhirnya akan bergabung dengan-Nya dalam penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Doa : Ya Tuhan Yesus, terima kasih telah menggabungkan diri-Mu kepada kami

sehingga kami bisa menjadi milik-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda memulai pekerjaan dengan tidak benar dan harus memulainya kembali dengan benar?

2. Kapan Anda dibaptis? Apa yang Anda ketahui tentang Baptisan Anda? 3. Dalam Baptisan, Tuhan menandai Anda sebagai anak-Nya sendiri.

Permulaan yang bagaimana yang diberikan kepada Anda?

K

Yesus Membebaskan Kita |11

-------------------------------------------------------------------------------------------------- Jumat, 28 Februari 2020

BERSANDAR KEPADA FIRMAN TUHAN

“Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun……. Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik” [Lukas 4:1, 12-13].

encobaan. Tidak ada yang suka. Pencobaan tidak nyaman dan memberi kemungkinan bahwa kita bisa gagal. Dan konsekuensinya, ya jangan pikirkan itu!

Tetapi kita semua tahu bahwa pencobaan datang sejak awal dalam hampir setiap hal penting yang kita lakukan. Musa menghadapinya saat pertama kali dia pergi untuk memberi tahu Firaun agar membebaskan orang Ibrani. Betapa gugupnya dia! Bayangkan harus pergi ke raja yang bermusuhan bahwa Anda telah mendengar suara-suara (ya, satu suara), dan Anda memiliki pesan dari Tuhan bahwa raja tidak akan mau mendengar. Tidak menyenangkan. Bahkan berbahaya. Bagaimana Anda menjaga keberanian Anda dalam situasi seperti itu?

Musa bersandar pada Firman Tuhan yang telah dia dengar selama peristiwa di semak yang terbakar. Dia tidak mencoba mengandalkan pikirannya sendiri. Kita juga dapat melihat Anak Allah, Yesus melakukan hal yang persis ketika Dia dicobai. 40 hari lamanya Dia berada di padang belantara dan dicobai oleh iblis.

Allah sendiri dalam daging yang dicobai oleh kejahatan, dan setiap kali Dia menjawab pencobaan, Dia hanya berkata, "Ada tertulis ..." (dalam bahasa kita saat ini mengkin demikian: "Alkitab mengatakan ..."). Sebagai Tuhan, tentunya Yesus bisa saja mengarang sesuatu. Dia memiliki kebijaksanaan. Tetapi Dia tidak melakukan itu. Dia bersandar pada Firman Tuhan, Kitab Suci, dan menggunakannya sebagai satu-satunya alat pertahanan-Nya, sama seperti Musa. Mengapa?

Karena Yesus melakukannya untuk kita. Karena tidak ada hikmat atau pengertian apa yang kita miliki selain dari yang diberikan Allah kepada kita dalam Alkitab? Ketika kita dicobai, tidak ada tempat yang lebih baik bagi kita untuk menemukan pertolongan dan harapan selain Alkitab, karena di situlah kita menemukan Yesus dan Roh Kudus menanamkan iman dan harapan di hati kita.

Doa : Ya Roh Kudus, tolong kami untuk memahami dan mempercayai Alkitab, g ajari kami untuk mendengar suara-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Bagian Alkitab mana yang yang terbaik bagi Anda? 2. Peran apa yang dimainkan Alkitab dalam kehidupan sehari-hari Anda? 3. Siapa atau apa yang bisa membantu Anda penghargaan Anda kepada

Alkitab bertumbuh?

P

Yesus Membebaskan Kita |12

--------------------------------------------------------------------------------------------------- Sabtu, 29 Februari 2020

MASA KELAM DAN TERANG “Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan

Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" [Markus 1:14-15].

etelah Yohanes ditangkap…. Ada semacam nada kekecewaan dari kalimat tersebut. Pastilah, banyak pengikut Yoahnes sangat terganggu ketika Raja Herodes memenjarakannya, terlebih ketika Herodes

membunuhnya. Jika kita berada di sana, mungkin kita akan bertanya, “Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi? Mengapa membawa guru dan nabi kita mati, dan membiarkan kita masuk dalam masa kelam? " Mereka tidak tahu bahwa Tuhan sudah melakukan sesuatu yang lebih besar daripada yang dapat mereka impikan. Tuhan Sendiri telah datang ke bumi sebagai Manusia Yesus Kristus. Allah telah datang dalam Pribadi-Nya sendiri untuk menyelamatkan serta membebaskan umat-Nya. Ya, Yohanes adalah seorang nabi besar. Tetapi Yesus lebih dari itu, Pribadi yang dinubuatkan oleh semua nabi, dari Musa hingga seterusnya. Setelah Yohanes berada di penjara, Yesus bergerak. Dia bukan orang bodoh. Dia tahu betul bahwa pengajaran, khotbah, dan penyembuhan-Nya akan berakhir dengan eksekusi di Golgota dalam beberapa tahun mendatang. Nasib Yoahnes menunjuk pada takdir Yesus. Dan karena Dia sangat mengasihi kita, Yesus melaju dengan kecepatan penuh, memberitakan Kabar Baik kepada kita semua: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil! Baiklah kita mendengarkan-Nya! Doa : Ya Tuhan, ketika ka,I berjalan dalam kekelaman, tolonglah kami untuk mempercayai-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah Anda tidur malam dengan lampu padam atau hidup? Mengapa? 2. Apakah Anda pernah memikirkan hari yang lebih cerah di masa lalu? Jika

demikian, kapan mereka? 3. Bagaimana Anda menemukan kekuatan di dalam Allah ketika hidup Anda

melalui masa kelam?

S

Yesus Membebaskan Kita |13

IBADAH MINGGU PERTAMA PRAPASKAH [Minggu, 1 s/d Sabtu, 7 Maret 2020]

Nyanyian : BE 412:1 – Ndi Di Dolok Adui

Ndi, di dolok adui silang ni Tuhan i, Sap mudar, sap tijur do i. / Jesus mate disi, asa malum dibaen sude angka gondok roha i. / Dibaen i, tung holong rohangki mida silang di Golgata i, / Hupasolhot diringku tu si. Dompak surgo pardalananki.

P: Dalam masa Prapaskah ini, kita merenungkan perjalanan iman kita dengan Kristus, mengingat pengorbanan Yesus, Dialah Roti Kehidupan dunia. Kita mengingat bagaimana Yesus menghadapi cobaan di padang gurun dan kita juga mengingat cobaan yang kita hadapi ketika mencari makanan. Kita diingatkan, bahwa melalui pemeliharaan Kristus semua kebutuhan kita dipenuhi. Kita menyalakan lilin pada minggu pertama dalam masa Prapaskah ini, mengingat pemeliharaan Kristus dan berdoa agar Kristus menguatkan kita dalam hidup ini.

............................................................. 2 lilin dinyalakan .........................................................

DOA: Dalam hari-hari kami yang panjang, kita mulai menanam benih untuk

menghasilkan buah di masa depan, kami mengingat bagaima Kristus mati bagi kami, agar melalui Dia kami tidak akan lapar lagi. Di dalam nama Yesus Kristus, yang denganNya kami berjalan menuju salib, kami berdoa, amin.

RENUNGAN [Baca Renungan di halaman berikut sesuai tanggal]

Nyanyian : BE 412:2 – Ndi Di Dolok Adui

Dileai jolma i silang ni Tuhan i, Hape, haluaon do i. / Nang godang dosangki, alai sesa do i, / Dibaen mudar na durus disi. / Dibaen i ...

DOA [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami bersama] DOA BAPA KAMI

Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata / Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani hita sasude.

Yesus Membebaskan Kita |14

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Minggu, 1 Maret 2020

HAK UNTUK MEMBANTU “Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” [Matius 4:18-20].

ernahkah kiat berpikir, betapa anehnya rencana Yesus? Dia adalah Allah yang sempurna dan Manusia yang sempurna. Dia

memiliki semua kuasa dan dapat melakukan mujizat. Dia jelas tidak membutuhkan bantuan manusia untuk melaksanakan rencana-Nya. Namun, ketika datang untuk menyelamatkan umat Allah dari perbudakan dosa, kematian, dan iblis. Apakah yang Dia lakukan? Dia memanggil orang-orang biasa untuk membantu-Nya. Beberapa orang adalah nelayan. Seorang pemungut cukai. Seorang revolusioner. Kemudian, seorang laki-lakiyang menunggu di atas meja. Seorang pembuat tenda. Seorang laki-laki muda dari keluarga campuran. Seorang perempuan yang menjual pewarna ungu. Seorang budak. Merekalah orang-orang yang Tuhan pilih untuk membantu menuntun umat Allah keluar dari kegelapan menuju terang keselamatan-Nya. Mereka adalah orang-orang seperti kita. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus, "Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang" (1 Korintus 1:26). Meskipun demikian, Tuhan memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya.. Kita percaya kepada Yesus, Anak-Nya, yang menyelamatkan kita , melalui hidup, kematian, dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Sekarang Tuhan akan menggunakan kita untuk menceritakan kisah Yesus itu kepada orang lain yang sama seperti kita. Doa : Ya Tuhan, tolong tunjukkan kepada kami langkah-langkah kecil bagaimana kami bisa berbagi Yesus dengan orang-orang di sekitar kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah Anda suka membantu orang dalam bekerja? Membantu dalam pekerjaan apa?

2. Apakah Anda menyebut diri Anda orang biasa? Mengapa ya atau mengapa tidak?

3. Apa yang menghambat Anda untuk membagikan iman Anda?

P

Yesus Membebaskan Kita |15

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Senin, 2 Maret 2020

TANDA-TANDA

“Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea… Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."… Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." ,, Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu.. dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya” [Yohanes 2:1a, 3, 7a, 9a, 10b, 11].

etika Tuhan memanggil Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Dia memberinya kemampuan untuk melakukan tiga tanda agar orang-orang tahu bahwa Tuhan telah mengutusnya. Tongkat Musa bisa

berubah menjadi ular; tangannya bisa berubah menjadi kusta; dan dia bisa mengubah air menjadi darah. Kita bersyukur sebab tanda pertama yang dilakukan Yesus adalah tanda yang membuat gembira.

Masuk akal karena Musa diutus untuk berbicara dengan seorang raja yang menolak untuk membiarkan budak-budaknya pergi, maka tulah demi tulah diperlukan sebagai tanda. Masuk akal bahwa "tanda-tanda" pembuka yang diberikan Musa tidak menyenangkan, menakutkan dan mengancam. Semua itu merupakan pendahuluan dari peristiwa yang akan datang.

Tanda pertama Yesus juga merupakan pendahuluan dari hal-hal yang akan datang baik untuk Dia maupun bagi kita. Anggur yang Dia buat untuk pernikahan di Kana menunjukkan anggur dari perjamuan surgawi di kerajaan Allah. Itu adalah tanda perayaan yang akan datang.

Tetapi lebih dari itu. Kita juga diingatkan tentang anggur Perjamuan Kudus, yaitu darah Yesus, ditumpahkan bagi kita di kayu salib. Dan tanda ini mengingatkan kita akan harga yang Yesus bayarkan untuk membebaskan kita dari kematian dan kejahatan, dan juga tentang sukacita yang kita miliki bersama-Nya ketika kita berbagi kehidupan kekal-Nya yang telah dibangkitkan.

Doa : Ya Yesus yang terkasih, bawa lebih banyak orang untuk merayakan bersama-Mu di perjamuan surgawi, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah Anda suka pesta? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa? 2. Pernahkah Anda pernah mengalami krisis di sebuah perayaan atau pesta

yang Anda selenggarakan? 3. Jika Tuhan mengatakan kepada Anda untuk memilih mukjizat pertama

Yesus, apakah keinginan Anda? Mengapa?

K

Yesus Membebaskan Kita |16

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Selasa, 3 Maret 2020

DI DEPAN KITA “Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” [Matius 8:18-20].

evolusi itu tidak mudah. Ini juga terjadi dalam revolusi yang Yesus mulai, yaitu revolusi melawan iblis, penghancuran kekuasaan iblis atas seluruh umat manusia, dan permulaan kebebasan kita sebagai anak-anak Allah.

Tapi yang pertama datang adalah penderitaan. Jadi siapa pun yang diundang untuk ambil bagian dalam revolusi semacam itu perlu menyadari apa yang sedang mereka hadapi. Sebagai contoh adalah orang dalam teks hari ini. “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi,” katanya. Tetapi apakah dia masih mengatakan hal yang sama setelah Yesus memperingatkannya bahwa permohonannya akan mengakibatkan taka da tempat tinggal? Kita berharap begitu. Tapi kita tidak tahu, Karena taka da informasi selanjutnya? Yesus ingin kita mempertimbangkan pertanyaan yang sama dalam arti yang lebih besar . Apa akibat dari mengikuti Yesus bagi kita? Mungkin kita tidak menjadi tunawisma atau mengalami penganiayaan, atau kehilangan keluarga. Mungkin akibat dari mengikuti Yesus bagi kita lebih halus, seperti gagal dipromosikan di tempat kerja, atau lebih halus seperti kehilangan beasiswa, dll. Sebagai orang Kristen, kita memiliki Yesus yang hidup di dalam diri kita, dan Dia menunjukkan diri-Nya melalui hal-hal yang kita lakukan. Ada harga yang harus dibayar, banyak gangguan dan rasa frustrasi serta beban yang harus ditanggung. Tetapi cobalah tanyakan mereka yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus, mereka akan memberi tahu kita. Mereka tidak pernah menukar Tuhannya dengan hal lain di dunia ini. Doa : Ya Tuhan, hiduplah melalui diri kami, dan bantu kami untuk melayani-Mu seturut dengan yang Kaukehendai, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda membuat terlalu cepat membuat komitmen? 2. Berapa harga yang harus dibayar untuk menjadi orang Kristen sejati? 3. Apa yang telah diberikan kepada Anda karena Anda orang kristen? Mohon

jelaskan dengan spesifik.

R

Yesus Membebaskan Kita |17

------------------------------------------------------------------------------------------------------- Rabu, 4 Maret 2020

PENERIMAAN YANG MENGEJUTKAN “Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab… Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya … Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu” [Lukas 4:16, 22a, 28-29].

eaksi yang aneh, baru saja orang banyak “membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya”, tetapi segera dalam waktu yang singkat mereka mencoba menjatuhkan

Yesus dari tebing.. Pasti ada sesuatu yang membuat mereka kesal.

Dan jika kita melihat khotbah Yesus, mereka senang selama Yesus menyatakan belas kasihan Tuhan bagi mereka. Tetapi kemudian Yesus mulai menyatakan belas kasihan Allah kepada orang asing! Dia berkata, “Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu. ”(Lukas 4:25-27).

Mereka benar-benar tidak ingin mendengarnya. Mereka mengklaim Tuhan hanya milik Israel! Mereka sangat marah sehingga mereka mencoba membunuh Yesus.

Tampaknya konyol, namun kita melihat banyak orang yang berperilaku seperti itu saat ini. Kita berperilaku seperti itu ketika menolak untuk berbagi berkat Tuhan dengan orang lain yang membutuhkan, hanya karena mereka berbeda dari kita. Terhadap sikap ini Yesus meminta kita, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Matius 10:8b). Belas kasihan Tuhan untuk semua orang di dunia. Bahkan berkat yang terbaik yaitu Anak-Nya, Yesus Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya, juga untuk semua orang di dunia ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Kapan Anda merasa paling mudah dan paling sulit untuk berbagi? 2. Pemberian apa yang diberikan Tuhan kepada Anda? Daftarkanlah

sebanyak mungkin. 3. Bagaimana Yesus telah membantu Anda menjadi berkat bagi orang lain?

R

Yesus Membebaskan Kita |18

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Kamis, 5 Maret 2020

TERLEPAS DARI RASA MALU

“Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."…. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup” [Yohanes 4:7, 9-10].

erempuan yang Yesus temui di tepi sumur Yakub di Samaria, berada di sana untuk mengambil air. Tetapi dia datang di waktu yang tidak biasa, yaitu di pagi hari. Dia berada di sumur pada siang hari, ketika terik

matahari, di saat sumur sepi. Mengapa? Baginya perlu untuk tidak bertemu dengan tetangga. Sebab lebih baik merasakanb teriknya matahari dari pada mendngar sengatan perkataan tetangga.

Perempuan itu sudah menikah lima kali, dan sekarang tinggal dengan lelaki lain mungkin suami orang lain. Jelas hidupnya berantakan. Dan ketika dia melihat Yesus duduk di tepi sumur, dia mempersiapkan diri untuk menghadapi pertempuraan. Karena Yesus jelas seorang Yahudi, dan ia tahu betul orang-orang Yahudi berprasangka buruk orang Samaria. Tetapi Yesus tidak datang untuk menambah beban perempuan itui. Dia datang untuk mengambil bebannya, untuk membebaskannya. Dia berbicara kepadanya dengan lembut, memperlakukannya dengan hormat. Yesus tahu riwayat perempuan itu tetapi masih menghargainya. Dia menawarkan padanya air hidup, Roh Kudus, yang menanamkan iman kepada kita. Dan dia sangat kagum sehingga dia berlari ke kampong untuk memberi tahu tetangganya tentang Dia. Kita mungkin berada pada satu titik dalam hidup di mana yang kita lihat hanyalah kekacauan, penyesalan, salah jalan, rasa malu, hubungan yang hancur. Yesus melihat masa lalu kita. Dia melihat kita, dan Dia ingin membebaskan kita. Dia menawarkan kita air hidup agar jiwa kita yang haus dipuaskan. Baiklah kita mengijinkan Dia menganugerahkannya kepada kita! Doa : Ya Tuhan, berilah kami air hidup agar kami puas di dalam-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Dalam situasi apa air terasa paling enak bagi Anda? 2. Apakah Anda pernah menghindari orang? Kapan? 3. Kapan Anda merasa paling haus akan air hidup Yesus?

P

Yesus Membebaskan Kita |19

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Jumat, 6 Maret 2020

MEMBERI DENGAN BEBAS “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka … Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-Cuma” [Matius 10:5a, 7-8].

eberapa berharga bagi Anda kehidupan baru yang telah diberikan Yesus kepada Anda? Seberapa besar nilai iman Anda, pengampunan yang diberikan Allah dan kebebasan Anda di dalam Kristus?

Pertanyaan-pertanyaan Ini mudah dijawab oleh orang-orang yang beriman yang berasal dari latarbelakang bukan kristen. Mereka ingat waktu berada kegelapan, bagaimana rasanya hidup tanpa Kristus. Tanyakan kepada mereka, pernahkah mereka bermaksud kembali ke masa kegelapan? Jawabannya pastilah: “Tidak!” Bagaimana dengan kita masing-masing? Kita dilahirkan ke dalam iman, lahir dari orang tua Kristen. Kita telah dibaptis dan dibesarkan dalam gereja. Jika kita selalu hidup dalam terang, kita mungkin merasa sulit untuk menghargai apa yang selalu kita miliki. Apa yang sudah kita terima? Pengampunan, semua rasa bersalah kita diambil, dihilangkan selamanya. Rasa malu kita ditutupi, kita Kristus. Kekuatan pada hari biasa, atau pada saat krisis. Dasar yang kuat tempay kita berdiri teguh saat ragu dan ketakuta. Pengetahuan bahwa tangan Tuhan senantiasa mengenggam kita setiap saat, bahkan dalam badai yang paling mengerikan. Kasih yang tidak bergantung pada kasih Anda, tetapi pada karakter Allah yang tidak pernah berubah. Itu semua diberikan Allah kepada kita. Bagikanlah itu kepada orang lain! Doa : Ya Tuhan, tolonglah kami untuk melihat apa yang Kauberi sangat berharga bagi kami dan tolonglah kami untuk membagikannya kepada orang lain di sekitar kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Adakah orang yang pernah memberi Anda hadiah yang Anda hargai? Apa itu?

2. Hal-hal apa yang menurut Anda mudah dibagikan? Apa yang sulit untuk dibagikan?

3. Berdoalah untuk seseorang yang ingin Anda kepadanya Anda ingin membagikan pemberian Tuhan.

S

Yesus Membebaskan Kita |20

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Sabtu, 7 Maret 2020

SANGAT BERHARGA “Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain” [Lukas 9:51-56].

pa yang dilakukan Yakobus dan Yohanes dapat dimengerti. Mereka melihat Yesus dihina, dan mereka ingin membalas dendam. Pastilah mereka merasa sangat suci dan benar tentang itu!

Tetapi Yesus menegur mereka. Mereka tidak melihat apa yang Yesus lihat dengan jelas. Yesus telah menetapkan untuk pergi ke Yerusalem untuk mati, untuk dipakukan di kayu salib bagi orang-orang yang menghina dan menolak Dia. Orang-orang di desa itu sangat berharga bagi Yesus, sehingga Dia akan menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan mereka. Dia tidak punya niat untuk membakar mereka! Kisah ini baik untuk coba ingat setiap kali salah seorang musuh kita melakukan sesuatu yang mengerikan dan setiap kali kita merasakan keinginan untuk penyembur api dendam dan menyingkirkan mereka. Kisah ini mengingatkan kita perkataan Yesus, "Aku mati untuk mereka juga, kau tahu itu." Maka ini akan menyadarkan kita dan memohon Tuhan untuk menyingkirkan balas dendam kita. Kita berharga bagi Yesus. Begitu juga musuh kita sangat berharga bagi Yesus. Cobalah doakan mereka. Bahkan jika kita harus menggertakkan gigi. Doa : Ya Tuhan Yesus, tolong kami untuk berurusan dengan yang memusuhi

kami dalam belas kasihan, sambil mengingat bahwa Engkau mengasihi mereka sehingga memberikan hidup-Mu untuk mereka, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah Anda memiliki musuh ketika pada masa kanak-kanak? Bagaimana Anda menghadapinya?

2. Bagaimana Anda menghadapi musuh sekarang setelah Anda dewasa? 3. Luangkan waktu sejenak untuk berdoa, minta Tuhan untuk memberikan

sesuatu yang baik kepada salah seorang musuh Anda.

A

Yesus Membebaskan Kita |21

IBADAH MINGGU KEDUA PRAPASKAH

[Minggu, 8 s/d Sabtu, 14 Maret 2020]

Nyanyian: BE 407:1 – Panotnoti Ma Silang Ni Tuhanta

Panotnoti ma silang ni Tuhanta i na mamorsan sude dosam i, / Sai tinggangkon sude arsak ni roham i, pasesahon sude dosam i. / So, jo, bereng i! Panotnoti ma silang ni Tuhanta i, ngolum i, ngolungki sian i.

P: Dalam masa ini Prapaskah kita merenungkan perjalanan iman kita dengan Kristus, mengingat bahwa Kristus telah menawarkan kita hidup, bahwa Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia mengutus Anak-Nya, agar dunia bisa diselamatkan melalui Dia. Sementara kita menunggu kerajaan surga, kita mempersiapkan Kerajaan Allah di bumi. Kita menyalakan lilin ini pada hari Minggu kedua Prapaskah, mengingat jaminan Allah akan hidup baru melalui tanda-tanda musim di bumi.

............................................................ 3 Lilin dinyalakan ............................................................

DOA : Dalam hari-hari kami, ketika benih mulai bertumbuh, ya Allah,

kiranya kami bersiap untuk pertumbuhan yang Kausediakan bagi kami. Peliharalah kami, agar kami menghasilkan buah-buah roh, di dalam nama Yesus Kristus, yang denganNya kami berjalan menuju salib, kami berdoa, Amin.

RENUNGAN [Baca Renungan di halaman berikut sesuai tanggal]

Nyanyian : BE 407:2 – Panotnoti Ma Silang Ni Tuhanta

Tung beasa ditaon Ho, Tuhan, songon i Di bagasan sude burjuM i? / Tung beasa sap mudar sude dagingMi, ai tigor do sude dalanMi? / Nda i holongMi? MudarMi na use pasonangkon muse sasude na porsea disi.

DOA [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami bersama]

DOA BAPA KAMI

Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata / Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani Hita sasudena.

Yesus Membebaskan Kita |22

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Minggu, 8 Maret 2020

TIDAK DAN YA DARI ALLAH

“Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh” [Yohanes 5:2-6].

ari ini kita memiliki kisah tentang Yesus yang menyembuhkan seorang yang sakit selama 38 tahun. Yesus menemukan dia di tengah kerumunan orang sakit yang tergeletak di dekat kolam Betesda, dan Dia

menyembuhkannya dan memintanya pulang. Dari semua orang yang berbaring di sana, mengapa Yesus memilih orang ini, dan bukan orang lain untuk disembuhkan? Mengapa tidak menyembuhkan semuanya dan menyuruh mereka pulang?

Saya tidak tahu jawaban untuk pertanyaan itu. Saya tahu bahwa Tuhan masih beroperasi dengan cara yang sama hari ini - menyembuhkan satu, dan bukan yang lain, memperbaiki situasi ini, dan membiarkan doa lain pergi tampaknya tidak terjawab.

Paling tidak ini menghibur kita. Setidaknya Tuhan konsisten. Jika Dia mengatakan "Tidak" kepada kita, Dia juga mengatakan itu kepada orang lain. Kita tidak perlu khawatir bahwa kita melakukan sesuatu yang salah atau bahwa kita tidak memiliki cukup iman, hanya karena doa saya tidak mendapatkan jawaban seperti yang diinginkan. Allah mempunyai alasan-Nya sendiri, meskipun Ia tidak memberitahu kita sama seperti Yesus memiliki alasan-Nya, meskipun itu tidak diketahui oleh kita, bahkan sampai sekarang.

Itu bukan berarti kita akan berhenti berdoa atau mencoba membuat Tuhan mengubah "Tidak" menjadi "Ya." Allah telah mengatakan Ya, melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus, Juruselamat kita. Jika Dia mengasihi kita untuk melakukan itu, maka kita dapat menanggung "Tidak" -Nya sekarang - karena kita memiliki "Ya" -Nya selamanya.

Doa : Ya Tuhan Yesus, tolong kami untuk berhadapan dengan "Tidak"-Mu dan

untuk mengingat bahwa Engkau telah mengatakan "Ya" kepada kami untuk semua ketika di salib dan kubur yang kosong, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Adakah Anda kenal seorang anak dalam tahap "tidak-untuk-segalanya"? 2. Apa yang Anda doakan sekarang yang bisa mendapatkan "Ya" atau "Tidak" dari

Tuhan? 3. Bagaimana Anda menghadapinya ketika Tuhan berkata "Tidak" kepada Anda?

H

Yesus Membebaskan Kita |23

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Senin, 9 Maret 2020

MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA

“Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak

mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit” [Matius 14:13-14].

da harga yang harus dibayar untuk kebebasan, dan kadang-kadang kita bukan orang yang membayarnya. Kita terbiasa memikirkan Yesus sebagai satu-satunya penderita dalam kisah sengsaraNya. Memang

jelas Dia adalah pribadi utama, yang harus kita kasihi, hormati, dan muliakan.

Tetapi yang lain juga membayar mahal, dan Yesus tahu itu akan terjadi, itu membuatnya sedih. Dalam hal ini adalah sepupunya, Yohanes Pembaptis. Allah mengutus Yohanes untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus, dan Yohanes melakukan ini dengan sepenuh hati, berkhotbah, mengajar, dan membaptis, selalu mengarahkan orang-orang kepada Yesus.

Tetapi kemudian Raja Herodes marah kepada Yoahnes karena dia mengkritiknya, dan Herodes memasukkan dia ke penjara. Itu sulit bagi Yoahnes dan mungkin juga sulit bagi Yesus. Dan kemudian datanglah pukulan terakhir, ketika Herodes membunuh Yohanes. " Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi." Dia ingin seorang diri.

Tetapi orang banyak mengikuti-Nya, mereka mempunyai masalah masing-masing dan Yesus tidak akan berpaling dari mereka. Dia menyembuhkan mereka dan mengajar mereka. Betapa Dia mencintai mereka dan kita, sehingga Dia bersedia membayar harga kesedihan agar kita bisa diselamatkan dari kuasa kejahatan. Dan bahkan lebih dari itu, Dia rela mengesampingkan kebutuhan manusia-Nya sendiri untuk mememlihara kita.

Dia mengasihi kita dengan kasih yang sama ini sampai hari ini. Dia mengetahui kebutuhan kita. Seperti yang dikatakan Paulus, “Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Roma 8: 34-35).

Doa : Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah mengesampingkan kebutuhan-Mu sendiri untuk memenuhi kebutuhan kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Ketika Anda sedang berduka, apa yang Anda lakukan untuk merasa lebih baik? 2. Kapan Anda harus mengesampingkan kebutuhan Anda sendiri untuk menolong

orang lain? 3. Bagaimana perasaan Anda, menyadari bahwa Yesus akan melakukan ini untuk

Anda?

A

Yesus Membebaskan Kita |24

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Selasa, 10 Maret 2020

ROTI DARI SORGA

“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa” [Matius 14:15-16].

rang-orang Israel suka mengingat hari-hari ketika Musa memimpin mereka melewati padang gurun dan Allah menyediakan segala yang mereka butuhkan, termasuk makanan. Mereka tidak bisa bertani, maka Allah

mengirim mereka manna, sejenis mirip roti yang bisa mereka kumpulkan dari gurun setiap hari. Mereka menyebut "roti dari surga". Ini merupakan mukjizat Allah yang disediakan untuk mereka.

Bertahun-tahun kemudian, Yesus dan para murid berada dalam situasi yang sama, dengan 5.000 orang kelaparan di tempat sepi dan tidak ada yang bisa mereka makan. Karena itu para murid menyarankan agar orang banyak disuruh mencari makanan untuk diri mereka sendiri. Yesus menjawab: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."

Kadang kita merasa Allah memberi perintah sedikit keras kepada kita sebagai orang Kristen. Allah mungkin menempatkan seseorang dalam hidup kita seseorang untuk dirawat. Tetapi kebutuhan mereka sangat besar dan sumber daya kita kecil. Kita kewalahan.

Jadi apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa jujur seperti para murid dan mengakui, “Tuhan, aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak punya sumber daya. Engkau harus memberi tahu aku apa yang harus dilakukan." Dan kemudian kita bisa berdoa dan memperhatikan bagaimana Tuhan menyediakan semuanya. Dia mampu merawat kita dan orang-orang yang kita cintai.

Adalah tepat bagi kita untuk berpaling kepada Yesus dalam setiap kebutuhan, karena seperti yang Dia katakan, “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia” (Yohanes 6:51). Tuhan yang sama yang memberikan hidup-Nya

bagi kita di kayu salib akan memelihara kita dalam setiap kebutuhan tubuh dan roh.

Doa : Ya Tuhan Yesus, Engkau tahu kebutuhan kami. Tolong kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Bagaimana Allah telah menyediakan kebutuhan Anda di masa lalu? 2. Kebutuhan apa yang Anda minta bantuan dari Tuhan sekarang? 3. Apakah ada seseorang yang Anda rawat saat ini yang memiliki kebutuhan

yang tidak dapat Anda penuhi? Luangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi mereka.

o

Yesus Membebaskan Kita |25

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Rabu, 11 Maret 2020

BENAR

“Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” [Matius 16:13-16].

eorang pendeta setiap kali ditanya kepadanya apa yang dia khotbahkan pada minggu ini, dia menjawab, “Saya akan berkhotbah tentang 'Siapakah Yesus?'” Jika dia berkhotbah tentang topik itu setiap kali dia berkhotbah, mungkin sepanjang dia

menjadi pendeta lebih 5.000 khotbah dengan topik “Siapakah Yesus?”

Pertanyaan “Siapakah Yesus” sangat penting. Petrus menjawab Yesus dengan benar ketika dia ditanya Yesus tentang siapakah diri-Nya. “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Apa artinya ini? Dan apa artinya bagi kita? Pertama-tama, Yesus adalah Kristus, Yang Diurapi, Tuhan yang dipilih untuk menjadi Raja dan Juruselamat kita. Dia adalah yang telah lama dijanjikan Allah. Semua nabi menubuatkan kedatangan-Nya. Ini berarti bahwa kita dapat mengandalkan Dia. Dia bukan Mesias yang akan mengecewakan kita di masa-masa sulit. Otoritas penuh Allah ada di belakang-Nya. Apapun yang Dia katakan dan lakukan adalah apa yang Allah maksud untuk dilakukan dan dikatakan. Dia benar-benar dapat dipercaya. Kedua, Dia adalah Anak Allah yang hidup. Yesus bukan sekadar manusia. Dia sebenarnya adalah Allah Sendiri — Pribadi Kedua dari Trinitas, yang diutus oleh Allah Bapa untuk menjadi manusia di antara kita. Ini berarti Dia tidak terbatas. Seperti yang Alkitab katakan, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah” (Ibrani 7: 25a). Karena Dia adalah Anak Allah, penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib sudah cukup untuk menyelamatkan kita semua dan untuk membangkitkan kita dari kematian, sama seperti Dia Sendiri bangkit. Doa : Ya Tuhan, tolong aku untuk mengenal dan percaya bahwa Engkaulah seperti yang Kaukatakan, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Sebenarnya siapa diri Anda? Sebutkan jawaban pertama yang muncul dalam pikiran Anda?

2. Nama atau gelar Yesus mana yang paling dekat dengan hati Anda, dan mengapa?

3. Mengapa penting siapa Yesus itu?

S

Yesus Membebaskan Kita |26

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Kamis, 12 Maret 2020

SALAH

“Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” [Markus 8:31-33].

astilah menyakitkan, jika Tuhan menyebut kita "iblis" dan menegur kita karena pikiran tertuju pada hal-hal manusia, bukan pada Allah. Namun Yesus benar. iblis bertindak melalui Petrus pada saat itu mencoba untuk

memalingkan Yesus dari jalan yang Allah inginkan agar dijalani-Nya, yaitu jalan menuju salib.

Petrus menjawab ujian pertama dengan benar. Dia menjawab pertanyaan Yesus, “Katamu siapakah Aku ini?” dengan “Kristus, Anak Allah yang hidup” Tetapi Petrus gagal menjawab pertanyaan kedua yang sifatnya implisit, "Mengapa Aku berada di sini?" Petrus tidak mengetahui sampai waktunya Yesus telah menyelesaikan misi-Nya, sampai Yesus benar-benar menderita, mati, dikuburkan, dan bangkit dari kematian, barulah dia mengetahuinya.

Yesus tidak mendengarkan iblis berbicara melalui Petrus. Iblis akan membuat kita semua agar tetap dalam perbudakan dosa dan kematian. Tetapi Yesus akan membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kematian. Dia datang untuk memberi kita kebebasan, untuk memberi kita kehidupan yang berlimpah.

Yesus adalah manusia dan juga Allah. Tidak mudah baginya mengetahui pola pasti kematian-Nya. Tidak mudah untuk bagi-Nya untuk berjalan menuju Yerusalem, karena Dia tahu apa yang menunggu-Nya di sana. Namun Dia melakukannya. Dia melakukannya karena sukacita yang ditetapkan di hadapan-Nya, karena kita. Penderitaan dan kematian-Nya akan berarti kehidupan kekal kita. Kebangkitan-Nya akan menjadi sukacita dan kebahagiaan kita selamanya. Di mata-Nya, itu sangat berharga. Kita sangat berharga.

Doa : Ya Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengasihi kami dengan

memikul salib untuk membebaskan kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Bagaimana perasaan Anda jika Anda bisa mengetahui rincian pasti kematian Anda kematian tiba?

2. Pernahkah Anda menanggung rasa sakit untuk membantu orang lain? Kapan?

3. Bagaimana perasaan Anda tentang rasa sakit yang Anda tanggung untuk orang itu? Apakah Anda pikir Yesus merasakan hal yang sama tentang rasa sakit yang Ia tanggung untuk Anda?

P

Yesus Membebaskan Kita |27

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Jumat, 13 Maret 2020

TIDAK BISA MENUNGGU

“Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah” [Lukas 13;10-13].

esus sedang mengajar di sebuah sinagoge ketika Dia tiba-tiba memperhatikan seorang perempuan yang membungkuk dan tidak dapat berdiri tegak. Ada sesuatu yang sangat salah, dan dia juga pasti sangat

kesakitan. Dia berhenti di tengah pengajarannta, memanggil perempuan itu dan menyembuhkannya segera. Perempuan itu dibebaskan dari masalahnya.

Yesus tidak peduli bahwa Dia baru saja memotong khotbah-Nya sendiri dan seluruh suasana ibadah. Dia melihat seseorang yang membutuhkan, dan reaksi-Nya adalah membantu. Segera. Tidak menunggu perempuan itu penting bagi-Nya.

Penguasa rumah ibadah kesal karena Yesus menyembuhkan pada hari Sabat. Yang bisa dilihatnya hanyalah aturan yang dilanggar. Dia tidak melihat orang yang perempuan yang bungkuk sekarang menjadi tegak, sehat, dan kuat, karena Yesus peduli untuk membantunya.

Ini adalah sikap Yesus terhadap kita. Dia melihat seseorang patah hati, dalam kesulitan, diperbudak, pikiran pertama-Nya yang muncul adalah menyembuhkan mereka, membantu mereka, membebaskan mereka. Apakah itu hari Sabat? Dia berkata, “bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?”

Yesus menunjukkan bagaimana hati Allah kepada kita, yaitu hati yang selalu berusaha membebaskan kita dari kesedihan dan beban kita. Rasa sakit kita penting bagi-Nya. Kita penting baginya. Dia tidak keberatan jika Dia menderita penghinaan, kesedihan, rasa sakit, dan rasa malu juga selama Dia bisa menyelamatkan kita, dapat membebaskan kita ke dalam kehidupan sebagai anak-anak Allah. Dia akan pergi ke salib untuk mewujudkannya. Dia bahkan akan bangkit dari kematian untuk menjadikan kita milikNya.

Doa : YaTuhan dan Juruselamat kami, terima kasih karena telah Engkau begitu peduli tentang kami dan rasa sakit kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda membantu seseorang yang sakit atau terluka? 2. Apakah Anda pernah melanggar aturan untuk membantu seseorang? 3. Ceritakan sebuah kisah tentang saat seseorang melakukan sesuatu yang

membuktikan dia peduli dengan Anda?

Y

Yesus Membebaskan Kita |28

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Sabtu, 14 Maret 2020

BEBAS DARI DAHAGA

“Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan” [Yohanes 7:37-39].

ebagian besar Israel secara alami adalah tanah kering. Ada Sungai Yordan, tetapi kebanyakan orang pada zaman Yesus mendapatkan air dari sumur atau perigi, tempat mereka menyimpan air hujan sehingga

mereka dapat menggunakannya selama musim kemarau. Di negeri seperti itu, air sangat berharga. Untuk menghilangkan rasa dahaga membutuhkan lebih banyak pekerjaan daripada hanya menyalakan keran.

Itulah konteks ketika Yesus berseru, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci. Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yesus mengajar di Bait Allah ketika Dia mengajukan tawaran ini.

Pastilah banyak orang yang mendengar Dia!

Mereka tahu, tentu saja, bahwa ada banyak jenis kehausan selain haus air biasa. Ada kehausan akan makna dalam hidup kita, yaitu keinginan untuk mengetahui bahwa apa yang kita lakukan membuat perbedaan, bahwa hidup lebih dari sekadar sikap kosong sebelum kita mati. Ada kehausan akan kehadiran Tuhan, yaitu keinginan untuk menjadi dekat dengan-Nya yang menciptakan kita dan terus memelihara dan merawat kita. Ada kehausan akan kehidupan, yakni bukan hanya keberadaan belaka, tetapi kehidupan yang nyata, berkelimpahan, meluap, dipenuhi dengan kegembiraan dan perasaan memiliki tujuan. Semua ini Yesus tawarkan kepada kita.

Dan bagaimana ini terjadi? Karena Dia telah berjanji kepada kita Roh Kudus-Nya, maka Allah sendiri hidup di dalam kita dan mengubah kita menjadi anak-anak-Nya. Dengan Dia hidup di dalam kita, kita tidak akan pernah lagi haus akan makna atau hidup atau kehadiran Allah. Yesus membuat ini mungkin ketika Dia pergi ke kayu salib untuk kepentingan kita. Dengan penderitaan dan kematian-Nya, Dia membebaskan kita dari kuasa dosa dan iblis, dan melalui kebangkitan-Nya Dia memberi kita hidup yang kekal dan kemenangan akhir atas kematian. Dia mengirim Roh Kudus untuk hidup bersama kami selamanya Pemberian yang luar biasa!

Doa : Ya Tuhan berilah kami air hidup kekal, amin

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Kapan Anda paling haus dalam hidup Anda? 2. Bagaimana cara kerja Yesus memberi makna bagi hidup Anda? 3. Kapan Anda sadar tentang Roh Kudus yang hidup di dalam diri Anda?

S

Yesus Membebaskan Kita |29

IBADAH MINGGU KETIGA PRAPASKAH [Minggu, 15 s/d Sabtu, 21 Maret 2020]

Nyanyian : BE 449:1 – Sai Solhot Tu SilangMi

Sai solhot tu silangMi, Jesus ingananku, / Mual na mabaor disi, i ma inumonku. / SilangMi, Tuhanki i ma pujionku, / paima sogot sahat au, i endehononku.

P : Dalam masa Prapaskah ini, kita merenungkan perjalanan iman kita

dengan Kristus, mengingat Allah bekerja sepanjang sejarah membebaskan umatNya, melintasi laut Merah, Sungai Yordan dan melalui air kita dilahirkan kembali dalam Baptisan kita. Kita tahu bahwa Kristus mata air kehidupan dan melalui Dia kita tidak akan haus selama-lamanya. Kita menyalakan lilin pada Minggu Ketiga masa Prapaskah mengingat kasih Allah melalui AnakNya, Yesus Kristus, sehingga kita mempunyai hidup yang baru di dalam Dia.

......................................................... 4 Lilin dinyalakan ...........................................................

DOA : Dalam hari-hari kami yang panjang, sungai dipenuhi dengan air yang

berasal dari mata air, ya Allah penuhilah kami dengan kasihMu. Biarlah mata air kehidupan memancar di dalam kami, di dalam nama Yesus Kristus, yang denganNya kami berjalan menuju salib, kami berdoa, amin.

RENUNGAN [Baca Renungan di halaman berikut sesuai tanggal]

Nyanyian : BE 449:2 – Sai Solhot Tu SilangMi

Domu ma tu silangMi, i ma tioponku, / Asa unang lilu au, Ho ihuthononku. SilangMi / / SilangMi, Tuhanki i ma pujionku, / paima sogot sahat au, i endehononku

DOA [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami bersama]

DOA BAPA KAMI

Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata / Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani hita sasudena.

Yesus Membebaskan Kita |30

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Minggu, 15 Maret 2020

BEBAS DARI RASA MALU “Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah ….” [Yohanes 8:2-3a].

asa malu itu mengerikan. Perempuan itu telah banyak berbuat dosa, tetapi siapa yang tidak akan merasa kasihan padanya. Dia diseret siang hari untuk dipermalukan di depan para pemimpin agama di Bait Allah.

Dia menghadapinya seorang diri, mungkin setengah berpakaian, tanpa ada yang membelanya, dan bahkan kekasihnya melarikan diri? Dia tahu ada yang lebih buruk akan datang. Perempuan seperti itu dirajam karena dosa mereka. Dia akan kehilangan nyawanya, dan jika dia memiliki anak, mereka akan kehilangan ibu mereka. Tidak ada harapan untuknya.

Tetapi meskipun dia tidak menyadarinya, sebenarnya ada harapan. Yesus ada di sana, di tengah-tengah situasi yang mengerikan itu. Tapi ... apa yang Yesus lakukan? Menulis di atas tanah? Perempuan itu tidak mengerti, tetapi dia tahu satu hal, bahwa Yesus tidak bergabung dengan orang banyak yang menghakiminya. Dia diam, sibuk menulis. Ketika mereka terus mengganggunya, Dia akhirnya berdiri cukup lama untuk mengatakan satu hal: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu ”(Yohanes 8: 7b).

Kita tahu kisah selanjutnya. Para ahli Taurat satu per satu meninggalnya, sampai tidak ada yang tersisa kecuali Yesus. Perempuan itu aman dan bebas. Dan kata terakhir Yesus kepadanya adalah, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Yohanes 8:11b).

Yesus menunjukkan kelembutan yang luar biasa kepada orang berdosa yang terperangkap dalam perangkap rasa malu yang mematikan. Dia tidak menambah beban perempuan itu; sebaliknya Dia menyingkirkan orang banyak yang mereka yang merasa lebih suci darinya. Dia mengingatkan mereka akan dosa dan rasa malu mereka sendiri, dan mereka pergi. Dan kemudian, secara pribadi, Dia membebaskannya. Anak Allah yang tidak berdosa menolak untuk menghukumnya. Dia akan menanggung rasa malunya dan rasa malu kita sebagai gantinya, di kayu salib. Doa : Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau membebaskan kami dari dosa dan rasa malu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Jika Anda bersedia, ceritakan tentang sesuatu yang membuat Anda malu. 2. Bagaimana Anda mengatasi rasa sakit karena malu? 3. Yesus menanggung semua rasa malu kita dan memberi kita kehormatan

dan harga diri-Nya sendiri. Bagaimana perasaan Anda karenanya?

R

Yesus Membebaskan Kita |31

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Senin, 16 Maret 2020

BEBAS DARI DOSA

“Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka” [Yohanes 8:31-36].

ebenarnya apa yang dikatakan orang-orang Yahudi kepada Yesus: " Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun,” agak aneh. Bagaimana mungkin mereka bisa melupakan

perbudakan di Mesir? Sebab Paskah adalah hari peringatan pembebasan Allah atas mereka dari perbudakan Mesir. Bagaimana mereka bisa melupakan? Tetapi kita juga sering lupa. Bukan melupakan perbudakan kita melupakan dosa-dosa kita.

Apa sebenarnya dosa itu? Dosa adalah pergeseran yang mengerikan dalam sifat kita yang membuat tidak mungkin bagi kita untuk terus melakukan yang benar, bahkan ketika kita sangat menginginkannya. Tarik-menarik untuk melakukan apa yang kita tahu salah, buruk, berbahaya, dan tidak peduli seberapa keras kita melawannya, kita tetap saja tergelincir dan menyerah. Kecanduan, perbudakan seperti yang Yesus katakan, yang mengatur hidup kita dan mengubah semua hal baik yang kita coba lakukan. Itu alasan tidak ada orang dapat berkata dengan jujur, “Saya memiliki tangan yang benar-benar bersih. Saya tidak pernah melakukan hal buruk atau yang memalukan.”

Tuhan tahu kita membutuhkan pertolongan. Kita tahu bahwa kita membutuhkan pertolongan, jika kita pernah bergumul dengan dosa dengan sekuat tenaga dan masih belum berhasil. Dan Yesus menjanjikan pertolongan bagi kita. Dia berjanji untuk membebaskan kita: "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Bagaimana Dia bisa membebaskan kita? Sebab Dia adalah Anak Allah dan Anak Manusia. Karena apa yang telah Dia lakukan, karena Dia telah membayar harga untuk kebebasan kita melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Karena kasih-Nya bagi kita, yang memberi kita kebebasan sebagai pemberian.

Doa : Ya Tuhan Yesus, anugerahkan kami kebebasan dari dosa dan tolong kami hidup di dalamnya dengan kuasa Roh KudusMu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda terjebak dan tidak bisa bergerak? Seperti apa rasanya? 2. Adakah pencobaan untuk berbuat dosa yang pernah Anda lawan? 3. Bagaimana Allah telah membantu Anda untuk membebaskan dari dosa?

S

Yesus Membebaskan Kita |32

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Selasa, 17 Maret 2020

JELAS

“Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.

Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek” [Yohanes 9:1, 5-7].

agi seseorang yang mengalami gangguan penglihatan, tentu saja kisah seorang yang menerima berkat Sang Pencipta yang datang untuk memperbaiki penglihatannya sangatlah menarik. Dia bahkan

melakukannya dengan lumpur, untuk mengingatkan penciptaan manusia. Tetapi Yesus tidak hanya memperbaiki penglihatannya secara fisik. Jika kit abaca seluruh Yohanes 9, maka kita akan lihat orang yang disembuhkan Yesus tahu benar siapa Yesus dan apa yang telah dilakukannya. Dia adalah Pribadi yang telah menyembuhkan penglihatannya dan telah melakukan mukjizat yang tidak pernah dilakukan siapa pun dan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Baginya jelas bahwa Allah menyertai Yesus. Dan begitu Yesus bertemu dengannya lagi di Bait Allah, penglihatan orang itu bahkan lebih tajam. Ia mengakui Yesus sebagai Anak Manusia dan sebagai Allah, itulah sebabnya ia menyembah-Nya.

Jika kita mengenali Yesus Juruselamat kita, maka penglihatan rohani kita akan sangat tajam. Dia adalah Anak Manusia, Pribadi yang dijanjikan Allah untuk diutus ke dunia untuk menyelamatkan kita semua. Dia adalah Anak Allah, Dia yang menggunakan darah-Nya untuk menyembuhkan kita dari kebutaan rohani kita. Dan Dia akan membebaskan kpada waktunya kelak dari semua kelemahan kita, bahkan masalah fisik kita. Karena Yesus adalah Pencipta ciptaan baru yang telah dijanjikan Allah, dan di mana kita akan hidup selamanya bersama-Nya. Karena kematian dan kebangkitan-Nya, maka kita memiliki harapan pembaruan total, baik tubuh dan jiwa, ketika Yesus datang kembali, sesuai dengan janji-Nya.

Doa : Ya Bapa tolong kami untuk selalu mengenali dan mempercayai

Juruselamat kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda memiliki masalah penglihatan? Bagaimana rasanya hidup dengan gangguan penhlihatan?

2. Menurut Anda mengapa Yesus menggunakan ludah-Nya untuk membuat lumpur, bukan langsung mengucapkan kata dan menyembuhkan orang itu?

3. Bagaimana hatimu mengenali Yesus?

B

Yesus Membebaskan Kita |33

------------------------------------------------------------------------------------------------------- Rabu, 18 Maret 2020

DIKUCILKAN

“Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia

bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!" Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya” [Yohanes 9:35-38].

emarin kita melihat kisah tentang orang buta yang disembuhkan Yesus. Sayangnya, kisahntya tidak berhasil pada penyembuhan. Karena penyembuhan terjadi pada hari Sabat, orang-orang Farisi keberatan.

Mereka memaksa orang itu untuk menjelaskan penyembuhannya. Dan ketika mereka tidak bisa dapat menerima kesaksian orang yang disembuhkan itu, mereka membawa orang tuanya untuk bersaksi.

Dapat dimengerti jika keluarga orang itu ketakutan. Seperti yang Yohanes jelaskan, “mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan” (Yohanes 9:22b). Dihadapkan dengan ekskomunikasi, mereka ketakutan. “Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta, tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri” (Yohanes 20b-21).

Sangat menyakitkan tidak diperdulikan oleh keluarga kita. Tetapi orang yang disembuhkan itu mempunyai keberanian. Dia menceritakan apa yang telah dilakukan Yesus kepada-Nya.

Yesus juga melakukannya. Dan hal pertama yang Dia lakukan ketika Dia mendengar tentang itu adalah untuk mencari orang itu dan memastikan dia baik-baik saja. Perhatikan, Allah sendiri pergi mencari orang yang telah ditinggalkan dan dikucilkan tersebut. Dan ketika Dia menemukannya, Dia membawanya ke komunitas yang berbeda, yaitu komunitas anak-anak Allah, mereka yang milik Yesus dan tidak akan pernah ditinggalkan oleh-Nya.

Jika kita diabaikan, pergilah kepada Yesus. Dia dapat membantu, dan Dia akan membantu. Berpegang teguh kepada-Nya dengan sekuat tenaga. Dia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita. Kita dapat merasa yakin bahwa Dia tidak akan pernah membiarkan kita pergi.

Doa : Ya Tuhan Yesus, tolonglah mereka yang sendirian dan ditinggalkan, bawalah mereka dekat kepada-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah Anda tahu ada orang yang ditolak oleh keluarga atau gereja? 2. Pernahkah Anda merasa sendirian dan terbuang? 3. Bagaimana Anda menemukan pertolongan Tuhan selama masa-masa itu?

K

Yesus Membebaskan Kita |34

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Kamis, 19 Maret 2020

BEBAS DARI KEMATIAN “Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi” [Yohanes 11:43-44].

ematian itu sesuatu yang tak wajar, demikianlah yang kita pahami, walaupun mungkin ada orang yang menyatakan bahwa kematian itu “alami” dan “yang pasti akan datang” pada setiap orang. Yesus tahu

fakta itu. Ketika sahabat-Nya, Lazarus, meninggal, Ia menangis. Yesus sedang menghadapi malapetaka yang disebut dalam Kejadian 3:19b pada seseorang yang Dia cintai: "sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." Yesus menanggapi kematian dengan tangisan. Tetapi kemudian Dia melakukan apa yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Dia membangkitkan Lazarus dari kematian. Dan Dia berjanji untuk melakukan hal yang sama untuk semua orang yang percaya kepada-Nya pada hari Dia kembali untuk membawa kita semua ke dalam kerajaan Allah. Ini adalah harapan besar dan jaminan kita saat kita hidup di dunia ini.

Perkataan Yesus yang disampaikan-Nya kepada saudari Lazarus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” (Yohanes 11:25-26a) menguatkan kita ketika menghadapi kematian mereka yang kita kasihi dan kematian diri kita sendiri.

Alkitab memberi tahu kita bahwa Yesus datang ke dunia ini untuk membebaskan kita dari kematian. “Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut ”(1 Korintus 15: 25-26). Yesus melakukannya dengan menyerahkan nyawa-Nya sendiri. Allah Sendiri, Pencipta Kehidupan, tunduk kepada kematian di kayu salib dan kemudian bangkit kembali untuk hidup, pada hari ketiga. Siapa yang dapat memprediksi keajaiban seperti itu?

Doa : Ya Tuhan, Engkau memiliki kuasa atas kematian. Buat kami hidup

dengan-Mu selamanya, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Berapa umur Anda saat pertama kali memahami apa itu kematian? 2. Apakah Anda sedang berduka saat ini? Untuk siapa? 3. Bagaimana kemenangan Yesus atas kematian memberi Anda harapan?

K

Yesus Membebaskan Kita |35

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Jumat, 20 Maret 2020 PEMBERSIHAN

“Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" [Markus 11:15-17].

aat ketika para imam kepala dan pemimpin agama memutuskan untuk membunuh Yesus merupakan titik balik. Sampai pada titik ini, Yesus telah melakukan banyak hal yang mengganggu para pemimpin Yahudi. Dia

telah menyembuhkan pada hari Sabat, mengkritik tradisi manusia seperti mencuci tangan, mengkritik kemunafikan mereka, dll. Tetapi ketika Yesus mengusir para pedagang keluar dari Bait Allah, Ia sedang memberantas korupsi di rumah Allah sendiri, yang para pemimpin Yahudi anggap milik pribadi mereka. Bait Allah merupakan sumber uang, prestise, dan kuasa mereka dan Yesus sedang membersihkan kejahatan mereka.

Kejahatan di dalam gereja mungkin adalah kejahatan terburuk, karena menyamar sebagai yang baik. Bisnis yang diusir Yesus ada di sana untuk menghasilkan uang, dengan alasan mereka memasok hewan untuk kurban. Orang akan membeli hewan ini untuk digunakan selama ibadah. Penukar uang berguna bagi para jamaah yang datang dari negeri asing. Mereka terlibat dalam kegiatan perbankan dan termasuk tindakan yang melanggar Hukum Musa dan mengeksploitasi orang miskin.

Allah dalam Pribadi Yesus Kristus akan menyapu bersih. Bait Allah itu untuk Tuhan bukan untuk uang, bukan untuk kekuasaan atau prestise, bukan untuk aktivitas manusia apa pun yang tidak sesuai dengan hati Allah sendiri.

Allah masih memberlakukan hal sama pada gereja, dan tentang hati kita. Jika kita mengijinkan Dia, maka Dia akan menyapu bersih tempat-tempat ini. Dia akan menjadikannya tempat ibadah, tempat di mana umat Tuhan bisa bebas untuk mencintai Tuhan dan sesama. Apakah kita akan mengijinkan Dia?

Doa : Ya Tuhan, bersihkanlah Gereja-Mu dan hati kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apa yang paling Anda sukai tentang pembersihan? 2. Bagaimana kita dapat mencegah masalah di gereja agar tidak

bertentangan dengan hati Tuhan? 3. Berdoalah untuk meminta Tuhan untuk membersihkan masalah tertentu

dalam hidup Anda.

S

Yesus Membebaskan Kita |36

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Sabtu, 21 Maret 2020

HIMAT DUNIAWI

“Datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu …. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Dan Yesus pun berkata kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu” [Matius 21:23b-24a, 25-27].

eesokan harinya, Yesus kembali ke Bait Allah untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan. “Siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Dia menjawab pertanyaan dengan pertanyaan: " Dari manakah baptisan Yohanes?” Para pemimpin Yahudi pergi dan membahasnya.

Mereka mempertimbangkan satu jawaban, tetapi takut itu membiarkan Yesus menunjukkan ketidakkonsistenan mereka. Mereka mempertimbangkan jawaban lain, dan tetapi takut terjadi kerusuhan. Akhirnya, mereka menyerah dan Yesus juga menolak untuk menjawab mereka. Para pemimpin Yahudi tidak tertarik untuk bertanya apa yang benar. Satu-satunya yang mereka minati adalah kebijaksanaan politik, yaitu jawaban terbaik apa yang akan membantu mereka memanipulasi orang banyak.

Hal ini juga terjadi saat ini, bukan? Kadang orang-orang yang bekerja dengan kita membuat keputusan berdasarkan pada sesuatu bukan kebenaran. Dan jika kita memprotes, kita sering mendapatkan jawaban ini: "Kejujuran baik dalam hal agama, tapi kita masih berada di dunia!" Begitu juga Yesus. Tidak ada yang lebih nyata - lebih benar - lebih penting - daripada kehidupan yang Yesus mati untuk menangkan bagi kita. Yesus datang untuk membebaskan kita dari kuasa dunia yang penuh dosa ini dan menjadikan kita anak-anak Allah. Apa yang disebut kebijaksanaan ini bukan untuk kita. Marilah kita mengikuti Yesus, yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan, dan meninggalkan skema yang tidak jujur dari dunia ini.

Yesus datang untuk membebaskan kita dari kuasa dunia yang penuh dosa ini dan menjadikan kita anak-anak Allah. Apa yang disebut “kebijaksanaan” seperti yang dilakukan para pemimpin Yahudi bukan untuk kita. Marilah kita mengikuti Yesus, yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan, dan meninggalkan pola yang tidak jujur dari dunia ini.

Doa : Ya Tuhan, buatlah hati kami mengikuti Engkau, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Berilah contoh yang pernag Anda lihat tentang orang yang lebih memilih manfaat daripada kebenaran?

2. Adakah yang menyebut Anda bodoh karena Anda jujur? 3. Bagaimana Anda menghadapinya ketika Anda harus memilih antara jalan dunia

dan jalan Tuhan?

K

Yesus Membebaskan Kita |37

IBADAH MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH [Minggu, 22 s/d Sabtu, 28 Maret 2020]

Nyanyian : BE 622:1 – Mansai Nalnal

Mansai nalnal di angka partingkian sinondang ni silangMu Tuhanki. / Sian hatiuron na marsinondang holongNa na so halompoan i. / Sude na bangso do marpanghirimon tu sondang ni asi ni roha i. / Songon parluga na manghalungunhon parbinsar ni mata ni ari i.

P : Dalam masa Prapaskah ini, kita merenungkan perjalanan iman kita

dengan Kristus, mengingat hidup berasal dari tanah liat pada saat penciptaan, dan hidup baru untuk seorang buta diciptakan Yesus ketika Dia melumuri tanah dan membuatnya melihat. Dan seperti orang buta yang matanya terbuka untuk pertama sekalinya, mata kita juga dibuka untuk melihat pengharapan dan pemulihan dunia. Kita menyalakan llilin pada minggu keempat masa Prapaskah, mengingat janji Allah kepada kita, hidup baru di dunia ini dan kelak untuk selama-lamanya.

............................................................ 5 lilin dinyalakan .........................................................

DOA : Dalam hari-hari kami yang panjang, ya Allah, kami mengingat bahwa

Engkau memberi kami hidup baru di dunia ini, sehingga kami dapat mengenal kasih dan damai, dan membagikan kasihMu kepada dunia, di dalam nama Yesus Kristus, yang denganNya kami berjalan menuju salib, kami berdoa, amin.

RENUNGAN [Baca Renungan di halaman berikut sesuai tanggal]

Nyanyian : BE 622:2 – Mansai Nalnal [Persembahan]

SilangMu Kristus tanda ni holongMu, Pahisar tondi na magopu i. / Mangalononghon sasude dosangku, Mabaor tu laut asi ni rohaM i. / Naung tubu hami gabe na imbaru, Na ni urasan sian dosa i. / Ala mudarMu na ni usehonMu Di Golgata di hamamateM i.

DOA [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami bersama]

DOA BAPA KAMI

Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata /

Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani hita sasudena.

Yesus Membebaskan Kita |38

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Minggu, 22 Maret 2020

WILAYAH BERPENGHUNI

“Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya” [Matius 21:35-37].

isah para penyewa jahat merupakah salah satu kisah aneh. Seorang laki-laki menanam kebun anggur, menyewakannya, dan pergi ke negeri yang jauh. Ketika panen tiba, ia mengutus hambanya untuk mengambil

bagiannya. Para penyewa menolak. Sebagai gantinya, mereka memukuli para hamba, membunuh beberapa dari mereka, dan melemparkan mereka keluar dari kebun anggur. Setelah beberapa kali terjadi seperti itu, pemilik tanah mengirim anaknya dan mengalami hal yang sama dengan para hambanya. Kisah ini cukup mengganggu. "Kenapa mengganggu?" “Kehidupan manusia jauh lebih berharga dari kebun anggur. Seorang anak lebih berharga dari kebun anggur, mengapa tidak dibiarkan saja para penyewa merebut hasil kebun?”

Jika hanya kebun anggur biasa, mungkin pemiliknya akan menyerah. Tapi ternyata tidak. Ini adalah kebun anggur Allah, yang Dia ciptakan dan merupakan warisan Yesus sebagai Anak Allah. Singkatnya, ini adalah dunia Tuhan, dan kita adalah tanaman merambat di dalamnya. Dia tidak akan menyerahkan kita.

Namun kita adalah wilayah pendudukan. Begitu banyak yang memerintah kita. Mereka tidak memiliki rasa takut kepada Allah dan tidak ada keinginan untuk memberikan kepada-Nya apa yang menjadi milik-Nya. Mereka ini bisa bos yang mengintimidasi dan orangtua yang kasar hingga politisi dan pemimpin dunia yang korup. Dan baik mereka dan iblis yang mempengaruhi mereka tidak mau menyerahkan apa yang mereka pegang.

Ke dalam wilayah pendudukan ini datanglah Yesus, Anak Allah. Dia tahu apa yang akan terjadi pada-Nya. Namun Dia tahu bahwa kematian-Nya akan mengubah dunia dan kebangkitan-Nya akan membebaskan kita semua.

Apakah kita berada di bawah kuasa seseorang yang menolak untuk mendengarkan Allah? Kuatkanlah hati kita, karena Tuhan tidak melupakan kita. Dia sudah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan kita. Dan Dia akan menyelesaikan pekerjaan itu segera saat Yesus datang lagi, untuk memerintah atas seluruh alam semesta. Kita sedang menunggu hari itu.

Doa : Ya Tuhan, lihatlah kami ketika kami menderita di bawah kuasa si jahat,

dan bebaskanlah kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Adakah yang pernah mengambil dari Anda sesuatu yang menjadi hak Anda? 2. Kapan Anda berada di bawah kuasa seseorang yang tidak tunduk kepada

Allah? 3. Luangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi mereka yang menderita di bawah

kuasa pelaku kejahatan!

K

Yesus Membebaskan Kita |39

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Senin, 23 Maret 2020

TIDAK BERSEDIA

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh” [Matius 23:27-29].

pa yang terjadi jika kita mencoba membebaskan orang tetapi mereka tidak mau? Kedengarannya seperti masalah aneh, tetapi itu adalah masalah yang dihadapi Musa dengan orang-orang Israel. Berulang kali, dalam perjalanan mereka keluar dari perbudakan ke tanah yang dijanjikan menghadapi

masalah ini. Tuhan memimpin orang-orang di tiang awan dan api; Dia menyediakan makanan dan air untuk mereka melalui mukjizat; Dia melindungi mereka dari bahaya, tetapi lagi dan lagi, orang-orang berubah pikiran. Mereka ingin kembali ke perbudakan, di mana, mereka pikir, segalanya lebih mudah.

Yesus berduka atas perilaku yang sama pada orang-orang Yerusalem. Dia datang untuk menyelamatkan mereka dari kuasa kejahatan, tetapi para pemimpin sudah merencanakan untuk membunuh Dia, dan orang banyak akan mengikuti jejak mereka. Hanya dalam beberapa hari, mereka akan berteriak "Salibkan Dia!” Yesus ingin membebaskan mereka, tetapi beberapa dari mereka tidak ingin bebas.

"Mengapa Tuhan tidak menolak orang? Jika mereka menolak Dia dan bersikeras pada jalan yang menuju ke neraka, mengapa Tuhan tidak secara ajaib mengubah pikiran mereka? " Tetapi Tuhan menghormati kehendak bebas kita. Jika kita bersikeras untuk tetap dalam perbudakan, Dia tidak membebaskan kita. Dia akan melakukan sejumlah mukjizat, tetapi ini tidak akan Dia lakukan: mengesampingkan kebebasan kita untuk menolak Dia.

Hal ini masih berlaku sampai sekarang. Yesus memanggil, menarik kita kepada diri-Nya, tetapi Dia tidak memaksa. Dia menyerahkan nyawa-Nya bagi kita di kayu salib, Dia bangkit dari kematian, untuk membagikan kemenangan-Nya atas kematian bersama kita, tetapi Dia tidak memaksa siapa pun untuk menerima pemberian-Nya. Betapa Dia mengasihi kita! Maka Dia menunggu, dengan sabar, memanggil kita kepada-Nya dalam iman, menunggu kita untuk menanggapi pekerjaan Roh Kudus dan berkata, “Diberkatilah Dia yang datang dalam Nama Tuhan.”

Doa : Ya Tuhan, biarkan Roh Kudus-Mu menguatkan iman kami kepada-Mu, dan mengubah hati kami untuk mengikuti-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Mengapa kita kadang menolak apa yang baik untuk kita? 2. Apa yang Anda lakukan ketika seseorang yang Anda cintai menolak sesuatu

yang baik dan perlu bagi mereka? 3. Apakah ada sesuatu yang Anda katakan "Tidak" kepada Tuhan meskipun Anda

tahu itu untuk baik untuk diri Anda?

A

Yesus Membebaskan Kita |40

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Selasa, 24 Maret 2020

YANG PALING DISUKAI “Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan. Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah” [Yohanes 12:42-43].

idak jarang orang berkata bahwa dia disuruh Tuhan melakukan perbuatan kasih, tetapi mereka tidak melakukannya. Bagaimana hal demikian bisa terjadi? Seharusnya para imam dan ahli Taurat dan pemimpin Yahudi

dalam bacaan Alkitab ini melakukan apa yang mereka ketahui. Mereka mengenali Yesus, mereka melihat dan percaya bahwa Dia adalah Mesias, yang dipilih dari Allah. Namun,apakah mereka akan mengikuti-Nya? Mereka tidak mau mengikuti Yesus. Sebab ada sesuatu yang lebih mereka pedulikan. Mereka tidak ingin kehilangan kuasa dan kehormatan mereka di mata masyarakat. Singkatnya, "mereka mencintai kemuliaan yang datang dari manusia lebih dari kemuliaan yang datang dari Allah." Mereka mendengar Yesus memanggil dan mereka pergi meninggalkan-Nya. Hal ini seharusnya membuat kita memeriksa hati kita masing-masing. Apakah ada berhala yang kita cintai lebih dari kebenaran, lebih dari Yesus? Adakah sesuatu yang akan membuat kita meninggalkan Dia ketika Dia memanggil kita?Ada sesuatu yang lebih kita kasihi di atas Yesus? Memilih apapun untuk lebih dikasihi selain Yesus adalah semacam kebodohan rohani. Yesus adalah Juruselamat kita dan Hidup kita dan Pengharapan kita dan Penebus kita. Betapa mengerikan kehilangan Dia! Dia mati di kayu salib untuk memberi kita kehidupan, bagaimana kita bisa meninggalkan Dia? Semoga Tuhan melindungi kita semua dari memiliki hal lain yang menjauhkan kita dari Yesus. Doa : Ya Bapa, jagalah kami agar selalu dekat dengan AnakMu Yesus dalam

iman dan kasih, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Sebutkanlah tiga hal apa yang paling penting bagi Anda dalam hidup? 2. Pernahkah Anda bergumul dengan sesuatu yang mengancam akan

menarik Anda menjauh dari Yesus? 3. Bagaimana Anda tetap dekat dengan Yesus dalam iman?

T

Yesus Membebaskan Kita |41

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Rabu, 25 Maret 2020

BEBAS UNTUK MENGASIHI

“Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu” [Yohanes 12:2-3].

agi sebagian orang, ini sangat mudah untuk mengatakan: “Aku mencintaimu”, tetapi bagi yang lain, mereka sangat kesulitan mengeluarkan kata-kata tersebut, kecuali dalam keadaan yang tidak biasa.

Sudah pasti ada keadaan yang tidak biasa dalam kehidupan Maria dan Marta. Tidak lama sebelum makan malam, Yesus membangkitkan saudara mereka, Lazarus dari kematian. Hati mereka masih dipenuhi dengan rasa terima kasih dan kasih. Jadi, Marta melakukan yang terbaik, dia membuat makan malam. Lazarus sendiri ada di sana bersama Yesus. Dan Maria?

Apa yang dilakukan Maria melanggar kesopanan. Dia tidak hanya menggunakan minyak terbaik yang bisa dia dapatkan, tetapi dia juga menuangkannya di atas kaki Yesus. Kemudian dia menurunkan rambutnya dan menggunakannya untuk menyeka kaki-Nya di depan semua tamu lainnya. Apa yang Maria lakukan tidak kalah spektakuler. Tapi apakah dia peduli?. Yesus telah membangkitkan saudara laki-lakinya dari kematian, dan hatinya dipenuhi dengan cinta.

Yesus masih mengilhami cinta semacam ini pada orang-orang yang mengenal-Nya. Kita bahkan harus lebih bersyukur daripada Maria; hanya beberapa hari kemudian Yesus dengan sukarela pergi ke salib untuk menyelamatkan kita semua, menyerahkan nyawa-Nya sehingga kita dapat dibebaskan dari kuasa kejahatan dan diberi hidup baru yang kekal. Dan Dia melakukannya bukan untuk kemanusiaan secara umum, tetapi untuk kita masing-masing, secara pribadi. Dia sangat mencintai kita.

Itu semua membuat kita bebas mengasihi Dia sebagai balasannya. Memang, kita harus lebih kreatif tentang dalam mewujudkannya, karena kita tidak memiliki akses ke tubuh fisik-Nya seperti yang dilakukan Maria. Tetapi Tuhan yang sama yang berkata, “sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40b). Bagaimana kita akan menunjukkan kasih kepada Yesus?

Doa : Ya Tuhan, beri kami hati yang menanggapi kasih-Mu dengan kasih kami kepada-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Mengapa Anda mencintai seorang Anda cintai? 2. Apakah menurut Anda cinta itu masalah perasaan atau tindakan? 3. Apa hal paling tidak biasa yang telah Anda lakukan untuk kasih Anda

kepada Yesus?

B

Yesus Membebaskan Kita |42

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Kamis, 26 Maret 2020

MEMBASUH KAKI

“Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-

Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu” [Yohanes 13:3-5].

ernahkah Anda membasuh seseorang? Itu adalah tindakan yang sangat intim, begitu intim sehingga membuat banyak dari kita merasa tidak nyaman. Kita merasa canggung, haruskah kita benar-benar melakukan

ini? Jika kita berada di pihak penerima, kita dapat mencoba menolak karena malu.

Jika kita merawat anak-anak kecil, kita tahu bahwa membasug mereka adalah bagian dari perawatan sehari-hari mereka. Mereka tidak bisa melakukannya sendiri. Hal yang sama berlaku jika kita merawat orang cacat atau sakit. Karena kita mencintai mereka, kita melakukan bagi mereka apa yang tidak dapat mereka lakukan sendiri. Dan jika kita yang menerima perawatan, kita mencoba melakukannya dengan cinta dan rasa terima kasih.

Lalu, apa yang Yesus lakukan ketika Ia membasuh kaki para murid-Nya? Mereka tidak sakit atau cacat, paling tidak menurut pendapat mereka sendiri. Tetapi Yesus melihat mereka perlu mencumembasuh mereka, yaitu pengampunan dosa yang diberikan Allah kepada kita pada saat Pembaptisan, dan kemudian memberi kita hal baru setiap kali kita mengakui dosa-dosa kita dan meminta pengampunan. Mereka perludibasuhi setiap hari, sama seperti kita masing-masing. Dan Yesus tidak enggan memberinya. Bayangkan Dia di sana, berlutut, berpakaian seperti seorang hamba, mencuci lumpur dan bau dari kaki kita. Yesus tidak membenci kita. Itu adalah tindakan kasih yang intim yang Dia lakukan untuk kita, mengapa? Karena kita adalah orang-orang yang Dia kasihi dan Dia datang untuk membebaskan kita dari dosa dan kematian. Karena kita adalah orang-orang yang telah mati dan bangkit untuk-Nya. Karena kita adalah orang-orang yang dibaptis dan dibuatnya menjadi keluarga-Nya sendiri, anak-anak Allah. Yesus membasuh kita karena Ia mengasihi kita. Jangan pernah lupakan. Doa : Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau telah mencintai kami, dan bantu kami untuk mengasihi saudara-saudara kami dengan cara yang sama, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Kapan Anda pernah membasuh seseorang? Bagaimana rasanya? 2. Siapa yang pernah membasuh Anda, dan kapan? 3. Petrus malu membiarkan Yesus membasuh kakinya. Apakah hal itu juga

menjadi masalah bagi Anda.

P

Yesus Membebaskan Kita |43

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Jumat, 27 Maret 2020

MEMUNGUT SAMPAH

“Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan… Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan” [Lukas 22:24-26, 27b].

alah satu masalah dalam gereja adalah sampah. Tidak sedikit jemaat percaya bahwa memungut sampah adalah hal yang rendah, seperti yang dilakukan pelayan. Jadi sangat sedikit orang mau merendahkan diri untuk

memungut sampah di depan umum. Seorang pendeta melihat banyak sampah berserakan di dalam gereja setelah ibadah minggu dan tak seorang pun yang bersedia memungutnya. Maka dia memungut sampah dan memasukkannya ke dalam tong. Tak sedikit anggota jemaat yang terkejut dan berkata: "Bapa Pendeta seharusnya tidak melakukan ini!" Kesempatan itu digunakan pendeta itu untuk menjelaskan kepada mereka apa yang Yesus anggap hebat. Ini merupakan salah satu dari banyak jenis kebebasan yang Yesus menangkan bagi kita, yaitu kebebasan untuk melayani tanpa sedikit pun mengkuatirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita. Yang seharusnya kita pikirkan adalah “apa yang akan Yesus pikirkan tentang kita?” Jika kita berpikir demikian, maka kita tak lagi keberatan ketahuan mencuci piring atau membersihkan toilet atau atau memungut sampah. Kita bebas melakukan apa pun yang perlu dilakukan, karena status kita di dalam Yesus ditetapkan selamanya. Apa status kita? Anak Allah, lahir dari Roh, dikasihi Yesus Kristus, warga kerajaan surga. Tidak ada yang dapat mengambil dari kita apa yang Yesus berikan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Status ini adalah milik kita selamanya. Lebih lagi, Yesus sendiri adalah milik kita selamanya. Doa: Ya Tuhan, tolong kami untuk melayani dengan kebebasan yang

Kauberikan kepada kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apa tugas paling sederhana yang pernah Anda lakukan? 2. Apakah Anda pernah malu melakukan pekerjaan tertentu? Jika ya, apa dan

mengapa? 3. Pekerjaan Yesus yang mana yang membuat Anda malu? Mengapa?

S

Yesus Membebaskan Kita |44

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Sabtu, 28 Maret 2020

JANJI

“Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga” [Mayius 26:31-35].

esus berkata: “sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.” Tentu saja murid-murid Yesus terkejut. Mereka bahkan sangat terpaku dengan perkataan Yesus: “kamu semua akan tergoncang

imanmu karena Aku.” Mereka belum pernah mendengar perkataan Yesus seperti itu. Bahkan Petrus menyangkal perkataan Yesus dengan marah: “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.” Dan murid-murid lainnya berkata demikian.

Tak seorang pun ingin menganggap diri mereka pengecut, tidak setia, cenderung melarikan diri. Tidak ada yang mau mengakui bahwa mereka dapat menyangkal seorang teman, apalagi Tuhan dan Tuan mereka. Dan mereka mau mendengarkan perkataan Yesus. Mereka begitu takut mendengar kabar buruk, sehingga mereka tidak pernah memperhatikan kabar baiknya.

Kabar Baiknya adalah: " sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." Yesus mengatakan hal ini dengan cara yang sebenarnya, Dia bermaksud membuat kecewa murid-Nya. Tidak, Dia sedang membuat kalimat pengantar, sebelum memasuki mengabarkan kebangkitan-Nya. Tetapi para murid hanya memperhatikan kalimat pengantarnya, sehingga kabar baiknya tidak diperhartikan. Mereka menganggap sepi janji Yesus.

Tetapi kita menanggapi janji Yesus ini, sebab kita tahu bahwa Yesus menaati Firman-Nya, baik atau buruk. Yesus akan berhasil menyelamatkan kita — akan membebaskan kita dari dosa, kematian, dan iblis melalui kematian-Nya di kayu salib dan akan memberi kita hidup yang kekal melalui kebangkitan-Nya. Sungguh janji yang luar biasa!

Doa : Ya Yesus, terima kasih atas semua janji-Mu menjadi kenyataan, bahkan ketika kita mengabaikannya, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah Anda pernah benar-benar merindukan apa yang dikatakan seseorang? 2. Apa yang akan Anda pikirkan jika teman Anda yang sekarat mulai dengan

tenang membuat rencana untuk minggu depan?

3. Menurut Anda mengapa Yesus dapat memikirkan kebangkitan saat itu dan para murid tidak bisa?

Y

Yesus Membebaskan Kita |45

IBADAH MINGGU KELIMA PRAPASKAH [Minggu, 29 Maret s/d Sabtu, 4 April 2020]

Nyanyian : BE 81:1 – Jesus Mual Ni Ngolungku

Jesus, mual ni ngolungku, sipangolu tondingki. / Ai dibunu Ho musungku, i ma hamatean i! / Ho manaoni hamagoan, patupahon hangoluan, / Ala ni hupuji Ho tung marribu hali do.

P : Dalam masa Prapaskah ini, kita merenungkan perjalanan iman kita dengan Kristus, mengingat kematian yang tidak menguasai kita lagi. Melalui Yesus Kristus kita dibebaskan dari kubur dan sekarang berada dalam terang Kristus. Kita menyalakan lilin pada minggu kelima masa Prapaskah mengingat anugerah Allah yang membebaskan dan hidup baru yang datang dari kematian. Kita mengingat Perjanjian yang lama dituliskan di atas batu dan Perjanjian yang baru dituliskan dalam hati kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah dan Allah berjanji akan hidup kekal. Kita menyalakan lilin Prapaskah kelima mengingat janjiNya.

............................................................ 6 lilin dinyalakan .............................................................

DOA : Dalam hari-hari kami yang panjang, ya Allah, biarlah kami mengingat

bahwa hidup baru dan hidup kekal datang setelah melewati kematian, di dalam nama Yesus kristus, yang denganNya kami berjalan menuju salib, kami berdoa, amin.

RENUNGAN [Baca Renungan di halaman berikut sesuai tanggal]

Nyanyian : BE 81:2 – Jesus Mual Ni Ngolungku [Persembahan]

Haleaon, insakinsak, reherehe, tijur pe, / Tali dohot pastappastap tung ditaonhon Ho sude, / Paluahon au na pogos sian tangan ni sibolis.

DOA [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami bersama] DOA BAPA KAMI

Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata / Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani hita sasudena.

Yesus Membebaskan Kita |46

-----------------------------------------------------------------------------------------------------Minggu, 29 Maret 2020

PENDERITAAN DAN KASIH

“Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah." Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki” [Markus 14:32-36].

alam kisah Yesus di taman Getsemani, jelas kemanusiaan Yesus dipajang sepenuhnya. Kita dapat melihat bahwa Dia sepenuhnya sadar akan apa yang akan terjadi, dan seperti halnya manusia mana pun, tubuh

dan jiwa-Nya gemetar karena apa yang akan terjadi. Tidak heran Lukas mengatakan keringatnya seperti tetesan darah yang jatuh ke tanah! Tidak heran Dia berdoa, ambillah cawan ini dari pada-Ku." Penderitaannya sudah dimulai. Ada hal-hal kecil yang perlu diperhatikan dalam masa sengsara Yesus ini. Dia membawa tiga orang murid bersama-Nya, yaitu Petrus dan Yakobus dan Yohanes, yang paling dekat dengan-Nya. Yesus tidak ingin sendirian ketika Ia berjuang dengan apa yang akan terjadi. Perhatikan juga nama yang Dia gunakan untuk Allah, yaitu “Abba,” yang merupakan sapaan seorang anak kepada bapak yang dikasihinya. Semua ini menunjukkan kepada kita seseorang yang jelas sangat mencintai kita, yang bersedia untuk menjalani semuanya. Bahkan Dia masih berdoa, " tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." Sebagian besar dari kita tidak pernah memilih untuk menderita. Jika kita menderita, itu dipaksakan pada kita oleh keadaan hidup kita. Tetapi Yesus, Dia memilihnya. Dia memilih taat kepada Bapa yang Dia kasihi. Dan Dia memilih keselamatan untuk orang-orang yang Dia kasihi, termasuk untuk keselamatan kita. Penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya telah memberi kita kehidupan. Doa : Ya Tuhan Yesus, tolonglah kami meraih kasih-Mu dan untuk membalas-

Mu kembali, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Kapan Anda merasa paling menderita? 2. Apakah menurut Anda lebih mudah atau lebih sulit untuk menderita ketika

Anda tahu Anda memiliki pilihan lain? 3. Kebaikan apa yang Allah bawa dari penderitaan dalam hidup Anda sendiri?

D

Yesus Membebaskan Kita |47

---------------------------------------------------------------------------------------------------- Senin, 30 Maret 2020

YESUS MENGENDALIKAN

“Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan

penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret." Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi” [Yohanes 18:3-5a, 6-8].

idak diragukan para prajurit telah menangkap banyak orang sebelumnya, tetapi ini pastilah Yesus merupakan orang pertama yang mengambil alih komando total dari tempat kejadian. Lihatlah bahasanya: " Yesus, yang

tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan.." Siapa orang yang rela melangkah maju untuk ditangkap?

Dan kemudian Yesus mengkonfirmasi identitas-Nya dua kali untuk memastikan mereka menangkap-Nya. Dia menggunakan Nama Allah untuk menjelaskan diri-Nya seperti yang sering dikatakan dalam Perjanjian Lama, “Akulah Dia” Itu nama Allah yang diungkapkan Allah kepada Musa dalam kitab Keluaran pasal 3. Tidak heran para prajurit jatuh ke tanah. Itulah Nama dari yang Mahakuasa. Pasti para prajurit sadar bahwa mereka tidak dapat melakukan apa pun kepada Yesus kecuali Dia mengizinkannya.

Yesus tidak menggunakan kuasa dan otoritas-Nya untuk menyelamatkan diri-Nya, Dia menggunakannya hanya untuk satu tujuan: " Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." Yesus fokus untuk melindungi para pengikut-Nya. Tak seorang pun dari mereka akan hilang dari pengawasan-Nya. Para prajurit benar-benar terguncang. Mereka tidak menangkap seorang pun murid. Yesus menyerahkan diri-Nya, dan para murid pergi bebas.

Dan itulah yang telah dilakukan Yesus bagi kita juga. Dia memilih penderitaan dan kematian untuk diriNya sendiri. Tetapi kebebasan dipilih-Nya untuk murid-murid-Nya, termasuk kita. Dia memilih perlindungan, keselamatan, kebebasan, kehidupan bagi kita. Itu adalah hadiah yang Dia beli untuk kita dengan nyawa-Nya sendiri. Dia sangat mengasihi kita.

Doa : Terima kasih Tuhan, karena Engkau memberi kami perlindungan dan kehidupan, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda melihat seseorang ditangkap? Apa yang terjadi? 2. Kapan Anda melindungi orang lain dengan resiko keselamatan diri sendiri? 3. Mengapa Anda melindungi orang itu? Apakah motifnya sama dengan motif

Yesus melindungi kita?

T

Yesus Membebaskan Kita |48

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Selasa, 31 Maret 2020

BERAKHIR?

“Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu” [Matius 26:56-57].

rang menyebut iman, harapan, dan kasih adalah tiga keutamaan teologis. Kita bisa melihat menerima untuk iman dan kasih. Tapi harapan? Orang biasa menganggap itu sebagai sesuatu yang terjadi, tergantung pada

keadaan hidup. Kita biasanya tidak menganggap diri kita bertanggung jawab karena memiliki harapan!

Kisah Petrus dalam teks kali ini mengingatkan kita bahwa “harapan” termasuk keutamaan teologis. Apa yang Petrus pikirkan? Apa pun itu tidak termasuk harapan sama sekali, sekalipun Yesus telah mengatakan dengan jelas tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Petrus duduk bersama para penjaga. Dia tidak berdiri bersama Yohanes atau para pelayan. Dia duduk bersama para penindas Yesus, di antara orang-orang yang nampak seperti pihak yang menang.

Matius berkata, "ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu." Petrus mengharapkan kesudahan, yaitu kesudahan perkara untuk Yesus. Dia tidak mengharapkan sesuatu yang baik, meskipun Yesus telah berjanji tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Petrus berlaku demikian karena Yesus tidak pernah mengatakan sepatah katapun tentang masa depan.

Mungkin Petrus meringis ketika dia mengingat hal ini di kemudian hari setelah kebangkitan, ketika semua janji Yesus menjadi kenyataan. Tetapi pada saat itu, tampaknya masuk akal. Karena ada saat-saat dalam kehidupan kita sendiri ketika kehilangan harapan akan janji-janji Allah. Harapan terlihat bodoh. Kita tergoda untuk pergi dan duduk bersama para penjaga.

Jadi bagaimana kita menjaga harapan kita ketika kita dikelilingi masalah? Kita ingat janji-janji baik Allah. Tak satu pun dari janji Allah yang pernah gagal, baik "Aku mengampunimu," juga "Aku bersama engkau dan membebaskanmu," juga "Aku akan datang lagi dan membawamu." Yesus benar-benar dapat dipercaya. Kita tahu itu dari kehidupan kita sendiri. Letakkanlah harapan kita di dalam Dia ketika segala nampak gelap dan tunggu untuk melihat apa yang akan Dia lakukan.

Doa : Ya Tuhan, tolonglah kami agar berharap hanya di dalamMu ketika segala sesuatu tampak gelap, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apa yang Anda harapkan saat ini? 2. Kapankah Tuhan membantu Anda dalam masa gelap? 3. Apa janji Tuhan yang paling berarti bagi Anda saat ini?

O

Yesus Membebaskan Kita |49

------------------------------------------------------------------------------------------------------ Rabu, 1 April 2020

SIAPA MEMUKULMU? “Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!" Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, memukul Engkau?” [Matius 2657, 63b-68].

pa yang dilakukan mereka memukul Yesus adalah permainan sadis. Mereka menampar dan memukul Yesus, dan bertanya, "Siapa yang memukulmu?" Lukas menjelaskan: “Mereka menutupi muka-Nya dan

bertanya: "Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?" (Luk 22:64 Tampaknya, mereka "menguji" kemampuan-Nya sebagai Mesias. Lagipula, Anak Allah pasti harus dapat mengatakan siapa yang memukul Dia. Yesus sudah tahu jawaban untuk pertanyaan itu. Beberapa jam sebelumnya, Yesus telah memperingatkan para murid-Nya, “"Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai” (Markus 14:27b). Siapa yang memukul? Bukan hanya manusia. Itu adalah Allah sendiri. Yesus mengutip Zakharia 13:7. Tetapi tidak berakhir di sana. Allah membuat kejahatan itu dan mengubahnya untuk keselamatan kita. Dia berkata: “Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!" (Zakharia13: 9b). Jadi sekarang kita tahu jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Siapakah Engkau? Allah. Siapa yang memukul-Mu? Allah. Siapa yang menerima manfaatnya, yaitu pengampunan, belas kasihan, dan kehidupan? Umat Allah, yaitu setiap orang yang menaruh percaya pada Tuhan Yesus. Doa : Ya Tuhan, terima kasih atas apa yang Kauberikan kepada kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah Anda pernah bermain game tebak-tebakan? Kapan? 2. Pernahkah Anda menanggung penderitaan orang lain? Kapan? 3. Menurut Anda mengapa Allah membuat penderitaan karena kejahatan

manusia menimpa diri-Nya?

A

Yesus Membebaskan Kita |50

----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Kamis, 2 April 2020

HILANG PELUANG

“Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem. Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apa pun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus” [Lukas 23:7-11].

ilatus sedang bermain politik pada hari Jumat pagi itu. Dia mencoba untuk menyingkirkan tanggung jawab tentang dengan Yesus kepada orang lain. Ini memberi kesempatan bagi Raja Herodes untuk melihat Yesus dari dekat secara pribadi. Kesempatan yang luar biasa! Dia berhadapan dengan Allah di

dalam daging yang berdiri di depannya, Juruselamat berada dihadapannya untuk diadili. Apa yang Herodes akan tanyakan kepada Yesus? Herodes mempunyai sejumlah masalah yang dapat dia selesaikan di hadapan Yesus. Yang pertama dan terpenting adalah tanggung jawabnya atas kematian Yohanes Pembaptis, sepupu Yesus. Herodes dihantui kesalahan dan ketakutan atas kematian itu, karena dia tahu Yohanes adalah orang suci.

Atau Herodes bisa bertanya kepada Yesus tentang masalah-masalah lain, seperti bagaimana menangani pernikahan dengan keponakannya sendiri, Herodias, yang ternyata adalah orang yang haus darah. Dia bisa mengemukakan ketertarikan pribadinya pada iman Yahudi, ketakutannya akan hal-hal supernatural, atau masalah keluarga yang rumit.

Tetapi Herodes membuang kesempatannya bersama Yesus. Dia malah mengejek dan memperlakukan Yesus dengan buruk. Herodes melewatkan kesempatan. Rasul Paulus menasehati kita untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Dia berkata, “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2 Korintus 6:2).

Apa pun yang kita alami, sekaranglah saatnya untuk meletakkannya di hadapan Yesus. Dia selalu mau mendengarkan dan menolong. Biarkan Dia membebaskan kita dari apa pun yang menindas. Dia mencintai kita. Lagipula, Dia sudah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita.

Doa : Ya Tuhan, tolong kami dengan masalah-masalah yang membebani kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda “melewatkan kesempatan” untuk melakukan sesuatu dan menyesalinya?

2. Ketika Anda memiliki beban berat, bagaimana Anda menghadapinya?

3. Apa yang ingin Anda bicarakan dengan Yesus sekarang?

P

Yesus Membebaskan Kita |51

--------------------------------------------------------------------------------------------------------- Jumat, 3 April 2020

RAJA SEPERTI APA?

“Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini” [Yohanes 18:33-36].

ilatus bingung. Yesus, tidak bertindak dengan cara apa pun yang seperti yang biasa dilihat Pilatus dalam pengadilan. Dia menolak untuk menjawab tuduhan terhadap Dia. Ketika Dia berbicara, Dia memberikan

jawaban misterius. Dan Dia setuju bahwa sebenarnya Dia adalah seorang Raja. tetapi bukan raja seperti yang dipikirkan Pilatus.

Pilatus adalah seorang prajurit, seorang gubernur yang bekerja untuk Kaisar Romawi. Dia mengerti pertempuran, mengerti menggunakan kuasa untuk mengambil apa yang dinginkan. Tetapi Yesus mengatakan sebaliknya: “jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, …. akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” Kerajaan macam apa itu? Raja macam apa Dia, orang mengenakan mahkota duri kepada-Nya, dan meletakkan salib sebagai takhta kerajaan-Nya?

Ini adalah Raja yang datang untuk membebaskan kita, Allah sendiri dalam daging manusia. Dia membalikkan dunia, membebaskan tahanan, menghancurkan kuasa kejahatan, menghancurkan kuasa kematian. Dan Dia memilih untuk memenangkan perang ini dengan cara yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya, yaitu melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Bagi mereka yang melihat dunia sebagai tempat untuk menggunakan kekuasan dan mengambil apa yang inginkan, itu semua tidak dapat diterima. Tetapi bagi setiap orang yang menerima kasih dan belas kasihan Allah yang cuma-cuma, itu masuk akal. Yesus tidak datang untuk menghancurkan atau mendominasi. Dia datang untuk menyelamatkan kita, untuk mengangkat kita serta membebaskan kita.

Doa : Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah memberikan dirimu untuk kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pernahkah Anda berada di bawah otoritas seseorang orang otoriter? Bagaimana perasaan Anda tentang orang itu?

2. Apakah Anda pernah berada di bawah otoritas seseorang yang melayani orang dari hati yang penuh kasih? Bagaimana perasaan Anda tentang orang itu?

3. Pernahkah Anda memiliki kuasa untuk melawan seseorang tetapi memilih untuk tidak menggunakannya? Apa reaksi mereka?

P

Yesus Membebaskan Kita |52

---------------------------------------------------------------------------------------------------------- Sabtu, 4 April 2020

RAJA ORANG YAHUDI

“Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya” [Matius 26:26-30].

iasanya orang menggambar seorang raja adalah seorang laki-laki mengenakan pakaian mewah, dengan mahkota di kepalanya dan tongkat kerajaan di tangannya. Dia memiliki semua kuasa, dia dapat melakukan apa pun yang dia inginkan, dan semua orang harus melakukan apa yang dia

katakan.

Yesus sebagai raja agak berbeda. Dia memiliki pakaian mewah, jika kita ingin menyebutnya begitu. Tetapi mahkota di kepala-Nya adalah mahkota duri, dan jubah kerajaan mungkin adalah jubah yang dipinjam dari salah seorang prajurit. Dia bahkan memiliki tongkat kerajaan, meskipun itu hanya sebuah tongkat, dan para prajurit mengambilnya dari Dia untuk memukul kepala-Nya. Tapi bagaimana dengan kuasa-Nya? Para prajurit tidak akan pernah mempercayai Dia, tetapi Dia juga mempunyai kuasa. Apa yang terjadi pada-Nya terjadi atas ijin-Nya. Dia bisa memanggil pasukan malaikat untuk menyelamatkan-Nya jika Dia mau, tetapi Dia tidak melakukannya. Dia tunduk pada pelecehan mereka.

Mengapa? Karena Yesus adalah Raja sejati dan Dia tahu bahwa tujuan sebenarnya seorang raja adalah untuk peduli pada rakyat. Jika mereka dalam bahaya, tugas raja adalah menyelamatkan mereka. Dan Yesus melihat dengan sangat jelas bahwa umat Allah dalam bahaya. Manusia yang diciptakan dan dicintai Allah sedang dirugikan, yaitu diperbudak oleh iblis dan dalam bahaya kematian kekal. Mereka perlu diselamatkan, dan Yesus sedang dalam proses melakukannya. Tidak masalah berapa pun harganya yang harus ditanggung-Nya.

Kita masing-masing juga adalah salah seorang dari mereka yang diselamatkan Yesus. Kita dikasihi-Nya, sehingga Dia menderita dan bahkan mati untuk kita. Niatnya adalah memberi kita hidup kekal. Dan sama seperti Ia telah bangkit dari kematian dan tidak akan pernah mati lagi demikian juga kita. Dia adalah raja, dan Dia menginginkan kita dalam kerajaan Allah.

Doa : Ya Tuhan, Engkau adalah Raja kami. Tolonglah kami untuk percaya pada-Mu, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Ketika Anda masih kecil, apakah Anda pernah berpura-pura menjadi raja? Cerikanlah?

2. Apakah Anda pernah memegang peran penting? Apakah tanggung jawabnya lebih besar dari pada manfaatnya untuk diri sendiri?

3. Apa artinya bagi Anda secara pribadi, bahwa Yesus adalah raja?

B

Yesus Membebaskan Kita |53

IBADAH MINGGU KEENAM PRAPASKAH [Minggu, 5 s/d Sabtu, 11 April 2020]

Nyanyian : BE 86:1 – Silang Na Badia I

Silang na badia i, Ho do lombulombungki, / Maralohon dosa i dohot pandelean i. / Di sude sitaononki, Ho ma lombulombungki.

P : Dalam masa Prapaskah, kita merenungkan perjalanan iman kita dengan Yesus Kristus, mengingat bahwa sejak lama Allah menanam pohon kehidupan, dan sekarang Kristus disalibkan di kayu salib. Kita mengingat lagi bahwa kehidupan datang melewati kematian dan kita dijanjikan bahwa kematian bukanlah kata terakhir. Kita menyalakan lilin pada minggu terakhir masa Prapaskah, mengingat Allah yang setia melalaui salib Tuhan kita, kematian dikalahkan, tidak ada lagi ratapan karena Kristus menang atas kematian.

..........................................................7 Lilin dinyalakan ..........................................................

DOA : Dalam hari-hari kami yang panjang, ya Allah semoga kami mengingat

bahwa Engkau-lah yang memanggil kehidupan dari kematian, Engkau adalah Tuhan kami, di dalam nama Yesus Kristus, yang denganNya kami berjalan menuju salib, kami berdoa, amin.

RENUNGAN [Baca Renungan di halaman berikut sesuai tanggal]

Nyanyian : BE 86:3 – Silang Na Badia I [Persembahan]

Ro do au nuaeng tu ho, Sai palambas ma roham; / Nunga pola mate Ho, ala asi ni rohaM; / Janghon au na dangolon, sai ulosi tondingkon.

DOA [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami bersama]

DOA BAPA KAMI Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata / Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani hita sasudena.

Yesus Membebaskan Kita |54

-------------------------------------------------------------------------------------------------------- Minggu, 5 April 2020

WAKTUNYA UNTUK BERSUKACITA

“Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan. Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu." Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak” [Lukas 19:35-40].

ernahkan mencoba wahana rollercoater? Jika kita naik wahana ini, kita akan berada di titik puncak tertinggi dan rollercoaster berjalan melambat. Dan ketika menurun, maka rollercoater akan melaju dengan cepat. Seperti itulah hari

Minggu Palma. Kita tahu bahwa setelah ini, kita akan menuju ke tanah dengan kecepatan yang mengerikan. Tetapi saat ini berada di puncak dunia, yang pemandangannya menakjubkan.

Itulah yang terjadi pada diri Yesus. Dia tahu benar apa yang akan terjadi, yakni pembersihan Bait Allah, Perjamuan Terakhir, pengkhianatan, Getsemani, penangkapan, pengadilan, penyiksaan, dan kematian. Tetapi untuk waktu yang singkat, Dia sedang melihat sekilas tentang bagaimana hal itu akan terjadi di akhir dunia, ketika umat manusia dibebaskan dan merayakan: “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba'” (Wahyu 7: 9b-10).

Itulah tujuan Dia datang ke dunia, yaitu untuk mengubah budak-budak dosa menjadi umat Allah yang bebas dan bersukacita. Dan Minggu Palma merupakan kilasan dari sukacita yang akan menjadi milik-Nya dan milik kita pada hari terakhir ketika Yesus kembali untuk membawa kita masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tidak heran Dia berkata, "Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak!" Minggu Palma adalah waktu untuk sukacita, karena Juruselamat kita telah datang dan membebaskan kita.

Doa : Ya Bapa, terima kasih karena Engkau telah memberikan kami mencicipkan sukacita, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Sebutkan salah satu perayaan yang dapat Anda ingat ppaling membuat Anda bahagia?

2. Apakah Anda pernah pergi ke suatu perayaan yang tidak direncanakan? Apa yang terjadi?

3. Apa yang paling Anda nantikan tentang kembalinya Yesus?

P

Yesus Membebaskan Kita |55

-------------------------------------------------------------------------------------------------------- Senin, 6 April 2020

DIA MELIHATMU

“Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" [Lukas 23:27-31].

ernahkah Anda berada di tengah penderitaan yang mengerikan? Kita tidak bisa berkonsentrasi pada apa pun selain rasa sakit kita. Kita tahu bahwa hidup terus berjalan, bahwa orang lain masih ada bahkan mereka mungkin menderita, sama seperti kita. Tetapi sangat sulit untuk mengesampingkan

penderitaan kita sendiri untuk fokus pada penderitaan mereka. Penderitaan kita sendiri menghabiskan seluruh energi kita.

Tetapi Yesus berbeda. Lihat saja Dia di jalan menuju salib! Dia sudah dipukuli, disiksa, terus terjaga sepanjang malam, menjalani lima persidangan terpisah - namun Dia masih memperhatikan para perempuan di pinggir jalan yang berduka untuk-Nya.

Bahkan, Dia melangkah lebih jauh dari itu. Dia mengesampingkan penderitaan-Nya sendiri dan mengambil waktu sebentar untuk memperingatkan mereka tentang apa yang sedang terjadi, yaitu penderitaan mereka sendiri pada saat kejatuhan Yerusalem. Hari itu akan sangat mengerikan, kata-Nya tidak memiliki anak akan terlihat seperti berkat. Lagi pula, jika hal-hal jahat seperti itu terjadi sekarang, sementara Tuhan sendiri masih berjalan di muka bumi, apa yang akan terjadi ketika Dia tidak lagi terlihat?

Yesus melihat kita sama jelasnya seperti Dia melihat perempuan-perempuan itu. Dia melihat kita, situasi kita, kebutuhan kita, penderitaan kita. Dia peduli pada kita. Penderitaan kita adalah alasan penderitaan-Nya. Seperti yang dikatakan Yesaya, “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:4-5) Dia sangat mengasihi kita.

Doa : Ya Tuhan, tolong aku untuk menanggapi kasih-Mu dengan kasih, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Ketika Anda merasa sakit dan obat-obatan tidak membantu, apa yang biasanya Anda lakukan?

2. Siapa dalam hidup Anda yang telah merawat Anda? 3. Apakah Anda merasa terhibur mengetahui bahwa Yesus memperhatikan

Anda?

P

Yesus Membebaskan Kita |56

-------------------------------------------------------------------------------------------------------- Selasa, 7 April 2020

LEBIH BAIK

“Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. 9 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” [Lukas 23:33-34a, 39-43].

pa yang terjadi pada para prajurit, ketika mereka mendengar doa Yesus: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”? Para prajurit telah mengejek dan mengutuk Yesus,

apakah doa Yesus ini akan membuat mereka berhenti menyiksa-Nya?

Tetapi Yesus benar, bukan? Para prajurit benar-benar tidak tahu apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu Yesus adalah Anak Allah. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa Yesus tidak bersalah. Maka Yesus memanfaatkan ketidaktahuan mereka untuk dimenangkan mereka dan memohon kepada Allah atas nama mereka.

Dia melakukan hal yang sama kepada penjahat yang telah mengejek-Nya. Salah seorang penjahat berubah pikiran dan meminta Yesus untuk mengingatnya. Permohonan kecil ini duterima Yesus dan Dia memberi berkat yang tidak pernah diimpikannya. “sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

Yesus lambat dalam menilai, cepat mengampuni, selalu siap untuk memberi kita orang yang bengkok dan berdoa, pemberian jauh lebih baik daripada apa pun yang bisa kita dapatkan atau bahkan impikan. Itulah sebabnya Dia pergi ke salib, agar Dia bisa mengampuni kita, menyelamatkan kita, menyembuhkan kita, dan membawa kita ke dalam kerajaan dan sukacita Bapa-Nya

Doa : Terima kasih, ya Tuhan, karena Engkau memberi kami jauh lebih baik

daripada yang layak kami terima, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apakah sulit untuk Anda memberi orang lebih baik dari yang seharusnya mereka terima?

2. Pernahkan seseorang memberi Anda sesuatu yang lebih baik dari yang sebenarnya Anda layak dapatkan?

3. Apakah ada seseorang saat ini di mana Anda dapat menunjukkan belas kasihan kepadanya?

A

Yesus Membebaskan Kita |57

----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Rabu, 8 April 2020

DIPERCAYA “Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya” [Yohanes 19:25-27].

alah satu yang dikuatirkan orangtua adalah siapa yang akan merawat anak-anak mereka jika meraka meninggal. Yesus menghadapi pertanyaan yang sama tentang orang-orang yang Dia kasihi. Maria, ibu Yesus,

mengikuti-Nya, sampai ke Yerusalem dan Golgata. Tentu saja Maria tidak bisa dibiarkan sendirian dengan kesedihan, atau kembali untuk tinggal bersama saudara-saudara Yesus. Maria membutuhkan seseorang yang akan merawatnya dan menghiburnya. Maka Yesus mempercayakannya kepada murid-Nya, Yohanes. Yohanes akan membawanya ke rumahnya sendiri dan merawatnya seperti ibunya sendiri. Hal ini juga baik bagi Yohanes. Yesus tahu bahwa Maria akan mengasihi Yohanes seperti anaknya sendiri dan ini akan menghiburnya, berdoa bersama dia, dan membantunya melalui kesedihan karena kematian Yesus. Maka Yesus mempercayakan mereka satu sama lain. Yesus dapat melakukan ini dengan percaya diri karena Dia mempercayakan semua umat-Nya, baik hidup atau belum lahir, kepada Allah Bapa. Yesus berkata, "Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa" (Yohanes 10:29). Jika kita percaya kepada Yesus yang telah mati dan

bangkit, yang membebas kita dari yang jahat, maka kita berada dalam genggaman Bapa, dan Roh Kudus mengawasi kita. Tiada tempat yang paling aman selain dalam genggaman-Nya. Doa : Ya Tuhan, terima kasih karena telah mempercayakan kami dan semua umat-Mu kepada Bapa, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Kapan Anda memercayai sesuatu yang berharga untuk perawatan sahabat atau anggota keluarga Anda?

2. Hal apa yang paling berharga yang pernah dupercayakan kepada Anda? 3. Siapa yang dipercayakan Tuhan kepada Anda, untuk dirawat dan dibantu

untuk memenuhi kebutuhan mereka?

S

Yesus Membebaskan Kita |58

--------------------------------------------------------------------------------------------------- Kamis Putih, 9 April 2020

DISELAMATKAN OLEH DARAHNYA

“Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” [Matius 26:26-28].

pabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir [Keluaran 12:13].

Itu adalah terjadi malam Paskah, ketika Yesus bertemu dengan para murid-Nya untuk makan malam. Domba dipanggang; roti itu dipanggang; anggur dituangkan. Mereka datang bersama untuk mengingat kemurahan Allah ketika Dia menyelamatkan orang Israel dari kematian dan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir.

Darah adalah bagian utama dari Paskah pertama. Allah mengatakan kepada Musa untuk memberitahu orang-orang Israel untuk memotong seekor domba untuk makan malam dan menggunakan darahnya untuk menandai tiang-tiang pintu rumah mereka. Ketika Allah menghukum Mesir, anak-anak Israel akan aman dan bebas. Darah adalah keselamatan mereka.

Kisah ini diingat murid-murid Yesus, karena diceritakan kembali setiap tahun pada perayaan Paskah. Tetapi Yesus tahu apa yang tidak dilakukan para murid. Dia tahu bahwa dalam 24 jam, Allah akan melakukan keselamatan yang lebih besar daripada menyelamatkan budak-budak Ibrani dari Mesir. Allah membebaskan semua manusia dari perbudakan dosa. Dan Yesus adalah Anak Domba yang darah-Nya akan membebaskan mereka.

Tidak heran Yesus mengangkat cawan anggur saat makan malam dan berkata, "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." Ini adalah darah Anak Domba Allah, yang penderitaan dan kematiannya di kayu salib membebaskan kita dari kuasa maut. Mereka yang percaya kepada-Nya tidak perlu takut akan penghakiman Allah. Darah-Nya melindungi kita. Dan kebangkitan Yesus dari kematian adalah jaminan bahwa kita semua akan ambil bagian dalam hidup-Nya yang kekal, tidak lagi sebagai budak yang ketakutan, tetapi sebagai umat Allah yang bersukacita.

Doa : Ya Tuhan, beri kami aku tubuh dan darah-Mu saat makan dan minum di Perjamuan-Mu, karena Engkau adalah hidup kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Hari Raya apa yang Anda sukai? Apa yang diperingati pada hari itu? 2. Apa yang Anda ingat secara pribadi ketika Anda ikut Perjamuan Kudus?

3. Sebutkan satu hal spesifik yang darah Yesus bebaskan?

A

Yesus Membebaskan Kita |59

----------------------------------------------------------------------------------------------- Jumat Agung, 10 April 2020

BEBAS PASA AKHIRNYA

“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka …… Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah” [Matius 27:50-52a, 54].

aka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun…Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari

tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu" (Keluaran 12: 29a, 31).

Malam itu adalah malam yang luar biasa dan menakutkan. Firaun pergi tidur sebagai tuan dari jutaan budak. Pada pagi hari dia menjadi ayah yang berduka, dan budak-budaknya bebas dan mereka dalam perjalanan ke negeri yang baru dan lebih baik.

Jumat Agung merupakan hari yang luar biasa dan menakutkan. Iblis memulai hari itu sebagai penindas dan penakluk seluruh umat manusia, menjelang malam dia merupakan tiran yang dilucuti, dan yang diperbidaknya bebas, diselamatkan oleh Anak Allah dan dibawa ke dalam kerajaan Allah selamanya.

Tidak heran jika bumi bergetar! Tidak heran bebatuan terbelah! Alam semesta belum pernah melihat yang seperti ini, yaitu Allah sendiri akan menyerahkan hidup-Nya dalam kehinaan dan penderitaan, terbunuh di tangan ciptaan-Nya sendiri. Siapa yang bisa meramalkan hal seperti itu? Tuhan macam yang menyerahkan hidup-Nya sendiri untuk membebaskan umat-Nya?

Dia adalah Allah yang mencintai kita, melawan semua logika dan akal sehat. Dialah Anak Allah yang melaksanakan semua rencana Allah Tritunggal. Kehendak-Nya selalu untuk menyelamatkan kita, sejak kita jatuh ke dalam kuasa si jahat. Dan sekarang Dia telah menggenapinya, yaitu dengan mengorbankan nyawa-Nya sendiri.

Ini benar-benar Jumat Agung, karena kita tahu apa yang terjadi selanjutnya, setelah Yesus membebaskan kita. Dia akan menjadi Pemimpin kita, sekarang dan selamanya sebagai Anak Allah yang disalibkan dan bangkit.

Doa : Ya Allah, terima kasih karena Engkau telah membebaskan kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Adakah saat-saat yang menyedihkan sekaligus membahagiakan bagi Anda? Kapan? 2. Jika Anda berada dalam posisi Allah, apakah Anda telah menyelamatkan manusia

seperti yang Dia lakukan? Mengapa? 3. Jika Anda bersedia, jelaskan satu bidang khusus dalam hidup Anda di mana Anda

diperbudak dan Yesus membebaskan Anda.

M

Yesus Membebaskan Kita |60

----------------------------------------------------------------------------------------------- Sabtu Suci, 11 April 2020

ISTIRAHAT

“Sesudah itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi -- meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. …. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus….Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ” [Yohanes 19:38a, 39a, 40-41].

emudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.

Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu [Keluaran 14:19-20].

Sabtu Suci adalah jeda antara Jumat Agung dan Minggu Paskah, yaitu waktu untuk beristirahat, mengatur napas, dan bersiap-siap untuk apa yang akan Allah lakukan selanjutnya.

Orang-orang Israel sangat membutuhkan jeda seperti itu. Mereka bebas dan bergerak dalam beberapa jam setelah tulah terakhir. Matahari bahkan belum terbit ketika Firaun menyuruh Musa untuk membawa semua orang dan pergi. Namun ada satu kendala terakhir yang tidak mereka hadapi yaitu Laut Merah

Pengikut Yesus juga membutuhkan jeda. Bagi mereka kematian Yesus adalah akhir dari cerita. Mereka tidak tahu apa yang Allah persiapkan untuk mereka pada hari Minggu. Yang mereka tahu adalah bahwa Allah telah memberikan istirahat bagi mereka pada hari Sabat. Kesempatan untuk duduk diam. Kesempatan untuk mengambil napas dalam-dalam, sebelum keajaiban terjadi.

Allah menyediakan istirahat semacam ini bagi kita juga. Kita menghadapi peristiwa besar dalam kehidupan kita, yaitu perubahan dalam kesehatan kita, pekerjaan baru atau hilang pekerjaan, kehancuran pernikahan, kematian orang yang kita cintai. Tetapi apakah kita tahu apa yang akan terjadi selanjutnya? Kita tidak tahu masa depan kita, tetapi kita tahu Allah yang mencintai kita, dan yang menyerahkan nyawa-Nya untuk kitaa. Dia telah memberi kita istirahat.

Doa : Ya Bapa, terima kasih Engkau telah memberi kami istirahat saat kami

membutuhkannya. Tolong kuatkan kami di dalam Yesus Kristus, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Ketika Anda beristirahat dari kegiatan rutin Anda, apa yang Anda lakukan? 2. Apakah Anda perlu istirahat sekarang? Jika demikian, mengapa? 3. Bagaimana Allah menyegarkan dan menguatkan Anda di dalam Yesus?

K

Yesus Membebaskan Kita |61

IBADAH PASKAH [Minggu, 12 s/d Senin, 13 April 2020]

Nyanyian : BE 633:1 – Nunga Hehe Kristus i

Nunga hehe Kristus i, Haleluya; / Sian hamatean i, Haleluya. / Parlangitan jouhon ma, Haleluya. / Tano on alusi ma, Haleluya.

P : Kristus bangkit! Sungguh Kristus bangkit! Bagaimanakah ini terjadi? Dia

mati dan sekarang hidup. J : Haleluya, Kristus bangkit! P : Kubur kosong. MayatNya telah dicuri? Di manakah Yesus? Bagaimana

itu dapat terjadi? Dia yang mati dan sekarang hidup. Perjalanan dimulai lagi.

J : Haleluya, Haleluya! Kristus bangkit, baiklah kita bersorak, Kristus bangkit, sungguh Dia bangkit. Haleluya, haleluya! Raja atas segala raja, Raja damai, bertahtalah Engkau!

.......................................................... 1 Lilin Paskah dinyalakan ...........................................

DOA: Ya Kristus, Engkau telah mengalahkan kematian dan bangkit, sehingga

kami memiliki pengharapan akan kebangkitan di hari terakhir kelak. Terpujilah Engkau, Tuhan yang mengalahkan maut, musuh kami, amin.

RENUNGAN

Nyanyian : BE 633:3 – Nunga Hehe Kristus i [Persembahan]

Tartaban naroko i, Haleluya. / Dibaen Tuhan Jesus i, Haleluya. / Nunga mungkap surgo i, Haleluya. / Di na tinobusNa i, Haleluya.

DOA : [Salah seorang anggota Keluarga, dan dilanjutkan dengan Doa Bapa

Kami bersama] DOA BAPA KAMI

Nyanyian : BE 37:1 – Asi Ni Roha

Asi ni roha ni Tuhan Jesus Kristus, / Holong ni roha ni Debata / Dohot parsaoran ni Tondi ma / mandongani hita sasudena.

Yesus Membebaskan Kita |62

------------------------------------------------------------------------------------------ Minggu (Paskah), 12 April 2020

JANGAN TAKUT!

“Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan.. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel” [Keluaran 14:13a, 29-30].

“Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring…Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut” [Matius 28:5-6, 8-10a].

ematian itu menakutkan. Orang-orang Israel mengetahui hal ini, ketika mereka terperangkap di antara tentara Mesir dan Laut Merah. Para pengikut Yesus mengetahui hal ini ketika mereka berurusan setelah penyaliban-Nya. Kita tahu hal ini setiap kali sakit, ketika Anda menghadapi kenyataan bahwa

seseorang yang kita cintai sedang sekarat, dan tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya.

Allah tahu kita takut mati, dan Dia mengasihi kita. Maka Dia berkata kepada kita, “Jangan takut!” "Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan." “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya” (Matius 28: 10b; Keluaran 14: 13b; Yesaya 43:19a).

Untuk semua ketakutan kita, Allah memberikan satu jawaban yang luar biasa dan kekal: Dia membangkitkan Yesus dari kematian. Yesus adalah yang sulung dari manusia yang bangkit dari kematian.

Yesus adalah jaminan kebangkitan kita, karena setiap orang yang percaya kepada-Nya akan berbagi kemenangan-Nya. Itu sebabnya kita dapat berkata bersama Paulus: " "Maut telah ditelan dalam kemenangan." Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? '... Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Korintus 15: 54b-55, 57).

Ini adalah jawaban untuk ketakutan kita, yaitu seorang Juruselamat yang mengasihi kita dan yang telah mengalahkan maut. Kita tidak menghadapi kematian sendirian. Dia bersama kita, dan Dia akan membawa kita kembali.

Doa : Ya Tuhan, ketika kami menghadapi kematian, jadilah Engkau kekuatan dan kenyamanan kami, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Siapa yang Anda kasihi telah terlebih dahulu meninggalkan dunia? 2. Ketika Anda takut, bagaimana Anda menghadapinya? 3. Apa arti kebangkitan Yesus bagi Anda secara pribadi? Sebutkan satu atau dua hal

spesifik.

K

Yesus Membebaskan Kita |63

--------------------------------------------------------------------------------------- Senin (Paskah), 13 April 2020

SEKARANG APA? “Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku” [Keluaran 15:1-2a]. “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” [Matius 28:18-20]. Yesus bangkit dan inilah saatnya untuk melanjutkan hidup. Apa yang selanjutnya? Kita merayakan Paskah. Bagaimana mungkin kita tidak merayakannya? Yesus telah membebaskan kita dari perbudakan dosa, maut, dan iblis. Kita adalah anak-anak Allah yang bebas, dan kematian tidak dapat menghancurkan kita. Yesus ada bersama kita selamanya, dan Dia akan datang lagi untuk membawa kita kepada diri-Nya. Bagaimana kita tidak merayakan kabar baik seperti itu? “Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!” (Mazmur 150:5-6). Tetapi masih ada lagi. Yesus memanggil kita untuk membagikan kabar baik ini, untuk menceritakannya kepada semua orang di sekitar kita, dan akhirnya kepada seluruh umat manusia. Dia berkata, "pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku…..” Bagikan sukacita yang telah diberikan Allah kepada kita. Mintalah Yesus untuk memberi bantuan Roh Kudus sehingga kita dapat melakukan ini. Allah tidak mengharapkan kita untuk mengelola semua ini sendirian! Jalani hidup sedemikian rupa sehingga orang ingin tahu apa yang sedang terjadi, mengapa segala sesuatu berbeda dalam hidup kita dibandingkan hidup mereka. Dan kemudian beri tahu mereka. Itu adalah berita terbaik yang pernah ada! Semoga Allah memberkati saat kita merayakan Yesus dan kebebasan yang telah Dia menangkan untuk kita.

Doa : Ya Tuhan Yesus, terima kasih! Tolong kami untuk bersukacita dalam Engkau dan anugerahkanlah Roh Kudus kepada kami agar kami dimampukan untuk memberi tahu orang lain tentang Engkau, amin.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Apa saja yang Anda lakukan ketika Anda bahagia? 2. Bagaimana kebangkitan Yesus memberi Anda sukacita? 3. Luangkan waktu sejenak untuk berdoa dan memohon kepada Allah untuk mengajari

bagaimana berbicara tentang Dia dengan orang yang Anda cintai.

Yesus Membebaskan Kita |64

IBADAH DAN RENUNGAN PRAPASKAH ORANGTUA – ANAK KECIL

MINGGU PERTAMA 1 Maret 2020

PENCIPTAAN Pembacaan :

Pilihlah dan bacalah ayat-ayat berikut ini: Kejadian 1:27, 31.a Pengkhotbah 3:1-9 Yesaya 60:19 Mazmur 139:1-14 Yohanes 1:1-5 REFLEKSI

Allah menciptakan segala sesuatu dan segala sesuatu diciptakan Allah baik adanya. Alkitab memberitahu kita, bahwa Allah juga menciptakan kita. Seorang Pencipta selalu tahu ciptaannya. Itu berarti Alah mengenal kita dan amat sangat mengasihi kita. Kita dapat bersyukur atas semua yang baik yang Allah ciptakan dan terutama beryukur karena Dia menciptakan kita. DOA

P: Untuk Terang yang kekal J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan P: Untuk siang dan malam J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan P: Untuk bumi dan langit J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan P: Untuk bintang-bintang di langit J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan P: Untuk pohon dan bunga J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan P: Untuk burung-burung dan serangga J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan P: Untuk makhluk darat dan laut J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan P: Untuk kami yang Kauciptakan J: Kami memuji Engkau karena dahsyat dan ajaib Kauciptakan, amin AKTIVITAS

Bentuklah wajahmu dengan menggunakan playdooh atau tanah liat. Setelah selesai, ceritakanlah apa yang telah dibuat dan ceritakanlah apa yang baik dari dirimu (fisik dan sifat). Ingatlah Allah menciptakanmu secara khusus dan apa yang ciptakan Allah itu baik.

Yesus Membebaskan Kita |65

MINGGU KEDUA 8 Maret 2015

PEMELIHARAAN ALLAH

Bacaan :

Bacalah satu bagian ayat di bawah ini : Mazmur 23 Mazmur 126:2-3 2 Korintus 9:8 Yesaya 40:11 Amsal 3:5-6 Matius 6:25-33 REFLEKSI

Ketika kita percaya kepada Allah, maka Dia menuntun kita seperti seorang gembala menuntun domba-dombanya. Allah menuntun kita di jalan yang harus kita lalui dan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan, jika kita mengikuti dan mencari Allah dengan segenap hati, kekuatan dan jiwa. Kadang kita menjadi marah, sebab tidak memperoleh semua yang kita inginkan. Tetapi Allah tidak pernah menjanjikan memberikan semua yang kita inginkan. Allah tahu benar apa yang kita butuhkan untuk hidup dan Allah akan menyediakannnya. Maka, janganlah kuatir – bergembiralah!

S: Tuhan untuk .............................................................. (nama seseorang yang akan dijumpai untuk berterima kasih)

J: Kami berterima kasih karena Engkau menyediakan semuanya ............ ulangilah sebanyak orang yang ingin kita sampaikan ucapan terima kasih kepadanya .....

J: Amin AKTIVITAS

Diskusikanlah dengan anak-anak perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Gunakanlah 2 lembar kertas, beri judul ke dua kertas itu masing-masing KEBUTUHAN dan KEINGINAN. Minta anak-anaak menggambarkan kebutuhannya di kertas berjudul KEBUTUHAN dan menggambarkan sesuatu yang menjadi keinginan di kertas berjudul KEINGINAN. Jelaskanlah kepada mereka! Minggu ini, bertekadlah hanya membeli barang-barang yang benar-benar menjadi kebutuhan. Sisihkan uang jajan ke persembahan Prapaskah untuk disampaikan pada ibadah minggu.

Yesus Membebaskan Kita |66

MINGGU KETIGA 15 Maret 2015

KASIH

Bacaan:

Bacalah satu bagian ayat-ayat di bawah ini: Roma 8:38-39 1 Korintus 13:1-8 Galatia 5:1, 22-35 Kolose 3:12-14 1 Yohanes 3:16-18 REFLEKSI

Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Ini merupakan kabar sukacita. Allah begitu mengasihi kita. Dan kita dapat menunjukkan betapa Allah mengasihi kita dengan mengasihi sesama manusia. Jika kita mengasihi sesama, kita menunjukkan kepada mereka kasih Allah. DOA

Ya Allah, kami mengasihi Engkau di atas segalanya sebab Engkau terlebih dahulu mengasihi kami. Tolonglah kami untuk mengasihi sesama seperti Engkau mengasihi kami. Bantulah kami untuk tetap bersukacita, baik, lembut, setia, dapat dipercaya, bebelas kasih dan sabar. Tolonglah kami untuk mengampuni mereka yang bersalah terhadap kami dan mengasihi sesama seperti diri kami sendiri, di dalam nama Yesus Kristus, amin. AKTIVITAS “Kebaikan”

Minggu ini, tunjukkanlah kasih Allah kepada sesama dengan melakukan satu atau lebih dari perbuatan di bawah ini”

Membukakan pintu bagi sesama

Menulis sebuah pesan singkat (sms) yang menghibur sesorang yang tidak mengharapkannya.

Menolong ibu bekerja di rumah

Membaut seseorang tertawa

Menolong tetangga membersihkan halaman rumahnya.

Membuat teman baru

Bermain di sekolah dengan mereka yang biasanya dikucilkan.

Menggunakan kata-kata yang sopan kepada keluarga

Mengampuni sesama dan berkata bahwa engkau memohon maaf juga.

Membari mainan / pakaian bekas kepada yang membutuhkan.

Yesus Membebaskan Kita |67

MINGGU KEEMPAT 22 Maret 2015

KEADILAN

Bacaan:

Balah ayat-ayat di bawah ini : 1 Samuel 16:7 Yesaya 61:1-4 Mikha 6:8 Kisah Para Rasul 2:42-47 Efesus 6:10-18 Filipi 2:5-11 REFLEKSI

Allah perduli kepada setiap orang dan segala sesuatu yang diciptakanNya. Kita harus melakukan dan berkata yang benar, bertindak dan bermain fair, membagikan apa yang kita miliki bagi yang membutuhkan, mengasihi sesama, menghibur teman yang sedih, memelihara dunia dan berdiri teguh pada apa yang kita percayai. Nampaknya ini semua seperti perintah yang berat. Tetapi apakah anda tahu bahwa Allah mengutus Roh Kudus untuk menyertai kita dan menolong kita melakukan apa yang baik. Dengan pertolongan Allah, kita dapat membuat dunia ini berbeda. DOA

Ya Yesus, tolonglah kami untuk meneladaniMu dengan memperhatikan mereka yang miskin, patah hatri, diperbudak, sedih dan kesepian. Tolonglah kami memberi ruang kepada orang asing dan membagikan apa yang kami miliki. Tolonglah kami untuk memulihkan keadilan, belas kasih dan kasih. Beri kami keberaniaan yang kami butuhkan untuk membuat dunia berbeda, AKTIVITAS

Mintalah anak-anak menghiaslah sebuah botol dengan gambar dan kata-kata, yang menyatakan bagaimana mereka ingin membuat dunia berbeda. Letakkan botol tersebut di tempat khusus. Selama empat puluh hari minta anak-anak menyisihkan uang jajannya ke dalam botol untuk diberikan ke lembaga Pekabaran Injil atau Panti Asuhan.

Yesus Membebaskan Kita |68

MINGGU KELIMA 29 Maret 2015

DOA

Bacaan

Pilihlah dan bacalah ayat-ayat di bawah ini: 1 Tawarikh 7:14 Yeremia 29:11-13 Lukas 11:1-4 Yohanes 17:9-11 Roma 8:26-28 Filipi 4:4-8 REFLEKSI

Allah berjanji akan mendengar jika kita berdoa kepadaNya. Kita dapat berdoa kapan saja dan di mana saja dan Allah akan mendengar kita walaupun tidak ada seorang pun yang mendengar kita. Jika kita berdoa, maka akan terjadi hal yang besar. DOA

Gunakan doa ini sepanjang minggu pada saat makan. Letakkanlah di atas meja, di tengah-tengah meja botol berisi potongan kertas yang berisi kalimat sbb: Kami berdoa kepada Allah untuk................ Aku memuji Allah karena................ Kami meminta Allah untuk ............................. Aku bersyukur kepada Allah karena .......................... Setiap anggota keluarga menulis di atas kertas permohonan, kemudian dimasukkan ke dalam botol, untuk pada waktunya didoakan. AKTIVITAS

Mintalah anak-anak untuk menghias botol bekas selai atau botol bekas lainnya. Mintalah mereka menulis permohonan seperti contoh di atas. Letakkan botol di meja makan. Setiap selesai makan, mintalah anggota keluarga menarik kertas permohonan dan mendoakannya. Lakukanlah setiap hari untuk satu permintaan.

Yesus Membebaskan Kita |69

MINGGU KEENAM 5 April 2015

IMAN

Bacaan

Pilihlah dan bacalah ayat-ayat berikut: Mazmur 91:1-2 Yohanes 14:1-6 Efesus 2:8-9 Efesus 3:16-19 Ibrani 11:1-3, 8 REFLEKSI

Iman adalah percaya kepada Allah. Allah memberi kita iman, sehingga kita dapat diberkati. Allah ingin kita menerima pemberianNya dan percaya kepadaNya. Tetapi kadang sulit untuk percaya akan hal yang tidak kelihatan. Jangan kuatir. Allah berjanji bersama kita selalu, menyediakan yang kita butuhkan dan menolong kita bertumbuh dalam iman, Kita dapat percaya kepada Allah sebab Dia selalu setia dengan janjiNya. DOA

Ya Allah, bangkitkan dalam diri kami iman yang Kauberikan. Semoga kasih kami semakin kuat dengan iman yang Kauberi. Kami mohon melalui Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa bersama denganMu dan Roh Kudus, Allah yang esa, sekarang dan selama-lamanya, amin. AKTIVITAS

Bagi orang percaya, salib mengingatkan bahwa Allah mengasihi seluruh dunia. Sehingga Dia mengutus AnakNya Yesus Kristus mati di kayu salib, sehingga kita dapat hidup berkelimpahan. Gambarlah pada selembar karton manila, hiaslah dan guntinglah sebuah salib dan tempelkan di jendela rumah.

Yesus Membebaskan Kita |70

MINGGU PASKAH 12 April 2015

PEMBAHARUAN

Bacaan:

Pilihlah dan bacalah ayat-ayat berikut: Yesaya 40:28-31 Yohanes 3:16 Yohanes 11:25-26 Yohanes 12:24-26 Yohanes 15:4-5 2 Korintus 4:7-10 Wahyu 21:4-7 REFLEKSI

Kupu-kupu adalah ciptaan Allah yang indah. Mereka mengingatkan kita, bahwa Allah selalu membuat yang baru. Ketika kita lemah, Allah memperbaharui kekuatan kita. Ketika kita sedih, Allah dapat membawa kegembiraan. Dan ketika kita mati di jalan kita yang egois, Allah dapat membuat hidup kita yang lebih baik lagi. Semuanya ini menjadi mungkin karena kematian dan kebangkitan Anak Allah, Yesus Kristus. Jika kita hanya percaya kepada Allah, maka kita dapat diperbaharui, seperti ulat menjadi kepompong, dan kepompong menjadi kupu-kupu. DOA

Ya Allah yang setia, Pembaharu segala yang hidup, oleh anugerahMu tolonglah kami berjalan dari kegelapan masuk ke dalam TerangMu. Melalui iman tolonglah kami memindahkan gunung-gungung, Perbaharuilah roh kami dan ajarlah kami untuk menemukan hidup yang baru melalui Yesus Kristus, amin. AKTIVITAS

“Kupu-kupu Tisu” Jelaskan siklus kupu-kupu kepada anak-anak dan buatlah beberapa kupu-kupu dari tisu. Tempelkanlah itu di rumah untuk mengingatkan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus dan janjiNya untuk membuat segalanya baru.

Potong beberapa bentuk lingkaran berukuran yang berbeda dari kertas tisu berwarna.

Satukanlah dengan lem kertas lingkaran kertas yang berbeda warna bagian ujung kertas yang berbeda di atas satu sama lain dan membentuk sayap kupu-kupu. Gunakan dua bentuk ini untuk kedua sayapnya.

Untuk tubuh gunakan karton manila dan buatlah gulungan sesuai dengan ukuran sayap.

Tempelkan ke atas gulungan marton manila kedua sayap.

Buatlah antena kupu-kupu dan kertas yang digunting kecil memanjang dan tempelkan pada ujung gulungan kertas.

SEKSI PEKABARAN INJIL HKBP BANDUNG REFORMANDA

RESORT BADUNG TENGAH DISTRIK XVIII JABARTENDY

Jl Sumedang No. 2 Bandung. 40273 022. 7201940