32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana computer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan – lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing. Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas.

yANG SUDAH JADI.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangModel OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana computer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.

Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.1.2 Batasan MasalahDari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan masalah, masalah yang saya angkat yakni tentang protocol dalam sebuah jaringan.1.3 TujuanAdapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah jaringan komputer dan sebagai tugas mata kuliah jaringan komputer.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Transport Layer

Lapisan transportatautransport layeradalah lapisan keempat darimodel referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepadaprotokol-protokolyang terletak di atasnya.Layanan yang dimaksud antara lain:

Mengatur alur(flow control)untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.

Mengurutkan paket(packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.

Penanganan kesalahan dan fitur(acknowledgment)untuk menjamin bahwadatatelah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.

(Multiplexing), yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.

Pembentukansirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesikoneksiantara duanodeyang hendak berkomunikasi.

Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalahTransmission Control Protocol(TCP) danUser Datagram Protocol(UDP) yang tersedia dari kumpulan protokolTCP/IP.

Karena peran ini, keseluruhan pekerjaan lapisan transport adalah menyediakan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan komunikasi antara proses aplikasi perangkat lunak pada komputer yang berbeda.Ini mencakup sejumlah tugas yang berbeda tetapi terkait

Fungsi lain dari lapisan transport adalah untuk memberikanlayanan koneksiuntuk protokol dan aplikasi yang berjalan di tingkat atasnya. Ini dapat dikategorikan sebagailayanan koneksi atau layanan connectionless. Sementara orientasi layanan koneksi dapat ditangani pada lapisan jaringan juga, mereka lebih sering terlihat pada lapisan transport dalam dunia nyata.Beberapa protokol suite, seperti TCP / IP, menyediakan connection-oriented dan lapisan transport protokol connectionless, untuk memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi.

Lapisan transport mengontrol port sumber dan port tujuan paket, termasuk nomor urut paket yang dikirim. Oleh karenanya, menggunakan mekanisme lapisan protokol transport file yang besar dapat dikirim dalam potongan paket kecil, yang kemudian digabungkan kembali di bagian penerima. Lapisan transport juga berusaha menjamin supaya paket yang diterima sampai ditujuan dengan selamat, jika ada kesalahan / kerusakan paket di jalan, maka [lapisan transport] ini yang akan berusaha memperbaikinya.

Lapisan transport memberikan metoda untuk mencapai jasa tertentu di sebuah node di jaringan. Contoh protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan UDP. Beberapa protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan UDP. Beberapa protokol pada lapisan transport, seperti TCP, akan memastikan bahwa semua data tiba di tujuan dengan selamat, dan akan merakit, dan memberikan ke lapisan selanjutnya dalam urutan yang benar.

Tujuan dari lapisan Transport adalah untuk memberikan transparan transfer data antara pengguna akhir, sehingga mengurangi lapisan atas dari keprihatinan apapun dengan menyediakan dan hemat biaya transfer data yang handal. Lapisan transport berubah dan sangat mendasar layanan yang dapat diandalkan yang disediakan oleh lapisan Jaringan layak menjadi salah satu istilah Komunikasi. Ada daftar panjang jasa yang dapat secara optional diberikan pada tingkat ini. Tidak satupun dari mereka adalah wajib, karena tidak semua aplikasi ingin semua layanan yang tersedia. Beberapa dapat terbuang overhead, atau bahkan kontraproduktif dalam beberapa kasus.

2.2 Transport Layer Protokol TCP/IP

2.2.1 Pengertian

Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data

didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.

Protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI. Oleh karena itu, lapisan dalam protokol TCP/IP tidak sama persis dalam model lapisan OSI. Protokol TCP/IP didefinisikan memiliki empat lapisan:host-to-network, internet, transportasi, dan aplikasi. Namun, ketika TCP/IP dengan OSI dibandingkan, dapat dikatakan bahwa lapisanhost-to-networkadalah setara dengan kombinasi lapisan fisik dan lapisan data link pada model lapisan OSI. Lapisan internet setara dengan

lapisan jaringan, lapisan aplikasi dan melakukan pekerjaan dari lapisan sesi, presentasi, dan lapisan aplikasi dengan lapisan transport di TCP/IP sama dengan

bagian dari tugas dari lapisan sesi. Dapat diasumsikan bahwa protokol TCP/IP terbuat dari lima lapisan: fisik, data link, jaringan, transportasi, dan aplikasi. Empat lapisan pertama menyediakan standar fisik, antarmuka jaringan, internetworking, dan fungsi transportasi yang sesuai dengan empat lapisan pertama model OSI. Tiga lapisan paling atas dalam model OSI, diwakili dalam TCP/IP oleh lapisan tunggal yang disebut lapisan aplikasi.

2.2.2 Awal Keberadaan TCP

Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir.

Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapatditentukan untuk semua jaringan.

2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.

4. Mudah dikonfigurasikan.

2.2.3 Karakteristik TCP

Karakteristik dari TCP antara lain yaitu :

1. Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam suatu urutan seperti ketika dikirim.

2. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).

3. Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk

Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat macet jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.

4. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)

5. Mengirimkan paket secara one-to-one: hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.

2.2.4 Cara Kerja TCP/IP

Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :

1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.

2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu dibungkus dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.

3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada lapisan IP.

4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada datagram tersebut.

5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.

6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.

7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.

2.2.5 Kelebihan TCP/IP

Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain antara lain:

1. TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.

2. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.

3. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.

4. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda pula.

5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.

6. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua

7. sistem dapat mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.

2.2.6 Kelemahan TCP / IP

1. Kekurangan model TCP/IP antara lain:memungkinkan buffer overflow attack.Korban adalah aplikasi yang tidak di tulis dengan baik, memanfaatkan kesalahan programming untuk mengeksekusi kode sisipan, dapat dieksploitasi secara remote atau lokal (tergantung aplikasi), dan spesifik pad prosesor dan system operasi tertentu.memungkinkan terjadinya denial of service.

Denial of sevice menjadikan servis tidak dapat di gunakan lagi. Target denial of service, yaitu koneksi jaringan penghubung antarservis dan user, system operasi yang di gunakan dan aplikasi yang menyediakan servis.

2.2.7 Perbedaan dan persamaan OSI dan TCP/IP ( Perbandingan )

Perbedaan:

1. TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers kedalam application layers.

2. TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access layer.

3. TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan internet.

Persamaan:

1. Keduanya memiliki layer/ lapisan.

2. Sama-sama memiliki aplication layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.

3. Memiliki transport dan Network Layer yang sama.

4. Asumsi dasar keduanya adalah menggunaka teknologi Paket Switching.

5. Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.

6. Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).

2.2.8 Kegunaan TCP

Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :

1. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda

2. protokol transport berjalan pada end systems

3. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)

4. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)

5. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.

6. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)

7. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan prosedure remote call system, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec)

8. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)

BAB II PEMBHASAN

2.1Network Layer

A. DefinisiLapisan jaringan

Network layeradalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukanbeberapa fungsi berikut:

Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan ( routing)

terhadap paket-paket melalui jaringan. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua nodedi dalamsebuah jaringan.

Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulangkoneksi.Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan jugamelakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama)dan lapisandata-link(lapisan kedua)

dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini.

B. Fungsi-fungsi

Tiga fungsi utama:

1.path determination:

menentukan rute yang ditempuh paket dari sumber ketujuan ( Routing algorithms)

2.switching:

memindahkan paket dari input router ke output router

beberapa arsitektur jaringan mensyaratkan router call setupsepanjang jalur sebleum data dialirkan.

Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnyasession terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiappaketnya.

Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Network layer juga berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch layer-3.2.

Mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address sepertIP Adreses bagaimana menuruskan / routing (olehrouter)untuk siapa pengirimanpaket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket denganukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.

C. Address Layer Network

Pada layer Data Link, address mengidentifikasikan masing-masing piranti fisik.Jika anda faham dengan NIC adapter pada komputer, NIC mempunyai

address MACyang unik. Akan tetapi mengidentifikasikan address fisik tersebut belumlah cukup untuk bisa melakukan komunikasi dan melakukan routing antar-jaringan.Kemampuan untuk melakukan routing antar jaringan tergantung identifikasi jaringan-jaringan.

Hal ini bisa dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical addresses untuk membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link.

Logical addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan addresspiranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.Address jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmenjaringan, dan sebuah address logical piranti keduanya digunakan untukmengarahkan (route)messages.

Addressing Layer NetworkBerikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer A pada jaringan AAingin mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.

1. Pertama-tama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti komputertersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC). Piranti ini jugamenambahkan address asal (piranti A dan jaringan AA)sehingga piranti penerimadapat membalas seperlunya. Sekarang paket pesan berisi D|CC|A|AA (yaitu address tujuan dan address asal)

.2. Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30)danjuga address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket berisi30|40|D|CC|A|AA

3. Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan padapaket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut melepasaddress Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address Network layertujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada jaringan router B.

4. Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga addressPiranti dirinya sendiri (40)dan juga address piranti pada hop router C berikutnya(50).

Sekarang paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalanmenuju ke router C5. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|50), dan memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada pada

jaringan dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti D

.kemudian memaket ulang pada layer Data Link dan menambahkan address pirantidirinya sendiri (50 ) dan juga address piranti tujuan (60).

Sekarang paket berisi50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket berjalan menuju ke komputer D.

7. Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, addressaslinya A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah datayang dikirim dari komputer A ke komputer D.Point-2 berikut perlu dipahami mengenai bagaimana paket berjalan menujuaddress tujuan melintasi suatu rute antar-jaringan.

Kedua address physical layer Data Link dan address logical layer Networkdigunakan dalam proses pengiriman.

Address Network berisi kedua address logical Network dan address logicalpiranti.

Address asal dan address tujuan dari masing-2 address logical Network danjuga address logical piranti keduanya ada didalam paket

Address layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MACaddress)dari piranti pada hop berikutnya.

Address layer Data Link tujuan pada paket berubah ketika paket dikirim dari satu hop ke hop berikutnya.

Address Network tujuan menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir.

Address Network tetap konstan ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop.

Address Network menunjukkan kedua address logical jaringan dan logicalpiranti.

D. Protocol Routing

Protocol layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi routingantar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layerNetwork sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatuprotocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi informasirouting antar-jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur mana yang akandipakai.

Protocol routing meliputi yang berikut:

1. Routing Information protocols (RIP

2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)

3. Open shortest path first (OSPF)

4. Netware link service protocol (NLSP)

Protocol yang bisa diarahkan (routedprotocol)

Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar-jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address layerNetwork. Protocol-2 yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-2yang meliputi: IP;IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable protocols)Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan protocol-2yang tidak bisa dilewatkan yang mana:

1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-2 logical.2. Menggunakan Static route-2 yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.Sbagai contoh:1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)

2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface3. LAT (Local Area Transport)

E. Switching

Disamping routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching

1. Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satujaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.

2. Memindahkan data antara jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir Ada dua metoda bagaimana paket berjalan melalui suatu jaringan yang kompleks,switching circuits, dan paket switching.Circuit Switching mempunyai karakteristik berikut:

1. Jalur ditentukan dari start ke finish.

2. Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi

3. Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama yangdigunakan sebagai jaringan telpon.

4. Semua paket mengambil jalur yang sama

5. Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat6. Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switchednetwork.Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:

1. Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.

2. Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data

3. Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi

4. Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda

5. Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan

6. Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC)antar piranti

F. Komunikasi dari Host ke Host

Network layer, atau OSI layer 3, menyediakan layanan untuk tukar data melewati jaringan antar end device yang teridentifikasi. Agar transport end-to-end inidapat terwujud, Layer 3 menggunakan 4 proses umum:

-Addressing-Encapsulation-Routing-Decapsulation

1. AddressingPertama, layer Network harus menyediakan mekanisme untuk pengalamatan ini. Jikasetiap data langsung (sampai) ke end device, maka device tersebut harus memilikialamat yang unik. Di dalam IPv4, ketika alamat ini ditambahkan ke device, device inikemudian merujuk ke host tertentu.

2. EncapsulationKedua, layer Network harus menyediakan enkapsulasi. Tidak selalu harus device-device yang harus diidentifikasi dengan alamat, the individual pieces layerNetwork PDU juga harus berisi alamat ini. Selama proses enkapsulasi berlangsung,layer 3 menerima PDU dari layer 4, dan menambahkan header layer 3 atau (sebuah) label untuk membuat PDU layer 3. Pada saat menunjuk ke layer Network, kitakatakan ini adalah paket PDU. Pada saat paket

itu dibuat, harus ada header daninformasi lainnya, alamat dari host yang ingin dikirim. Alamat ini merujuk sebagaialamat tujuan. Header layer 3 juga berisi alamat dari host yang aslinya (asalnya).

Alamat ini dinamakan sumber alamat.Setelah layer Network melengkapi proses enkapsulasinya, paket itu dikirim ke layerData Link agar dapat mempersiapkan transportasi menuju media (tujuan)

.3. RoutingKemudian layer Network harus menyediakan layanan untuk mengirim langsungpaket-paket ini ke host tujuan. Sumber dan tujuan host tidak selalu tersambung padanetwork yang sama. Bahkan, paket tersebut mungkin saja harus berjalan melewatinetwork-network yang berbeda (lainnya).

Selama dalam perjalanannya, setiap paketharus diantar menuju network agar mencapai tujuan akhir. Device intermediet yangterhubung pada/ke network dinamakan router. Tugas dari sebuah router adalah untukmemilihkan jalur mana yang tepat agar paket tersebut dapat sampai pada tujuannya.Proses ini dinamakan sebagai Routing.

4. DecapsulationYang terakhir, paket tersebut sampai pada host tujuan dan proses(berlangsung) padalayer 3. Host examine alamat tujuan untuk memverifikasi bahwa paket tersebutdialamatkan ke device itu. Jika alamatnya benar, paket itu akan di-decapsulasi olehlayer Network dan PDU Layer 4 berisi paket yang passed up to the appropriateservice at Transport layer

Tidak seperti layer Transport (OSI Layer 4)

yang mengatur transport data antaraproses yang berjalan pada setiap end host, protokol layer Networkmenspesifikasikan struktur paket dan proses yang digunakan untuk membawa datadari satu host ke host yang lain. Mengoperasikan tanpa disertai pembawa aplikasidata di setiap paket membolehkan setiap paket untuk banyak tipe komunikasiantara banyak host

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kami mengambil kesimpulan bahwa network layer merupakan lapisan pendukung dari lapisan yang lain ,lapisan ini mentrsfer paket data kelamat ip lainnaya danNetwork layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network.

SARAN

Sesuai dengan keterbatasan kami bnayak hal yang perlu ditambhkan bagi sipembaca apa bila ada kesalahan mohon dimaafkan apa bila da keritik saran yang diperlu dimasukan silahkan karena kami sadar bahwa sangat bnyak kekurangan materi dalam dalam buat makalah ini yang mengenai layer network.