Upload
nguyenhuong
View
224
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
Disusun Oleh :
Siti Nurhidayati
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D IV)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Askeb V ( Kebidanan Komunitas)
Pokok Bahasan : Tugas dan Tanggung Jawab Bidan di Komunitas
Kelas / Semester : D3 Kebidanan 2.3 / 4
Waktu : 3 X 50 menit
Tanggal : 25 April 2011
Mahasiswa Praktek : Siti Nurhidayati
1. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami tugas dan tanggung jawab bidan di
komunitas.
2. Kompetensi Dasar
1. Memahami tugas utama bidan di komunitas
2. Memahami tugas tambahan bidan di komunitas
3. Memahami pengertian bidan praktek swasta
4. Memahami visi dan misi bidan praktek swasta
5. Memahami persyarata bidan praktek swasta
6. Memahami karakter bidan praktek swasta
7. Memahami ciri bidan praktek swasta yang berkualitas
8. Memahami kewajiban bidan praktek swasta
9. Memahami hak bidan praktek swasta
10. Memahami kewajiban bidan
11. Memahami penyelenggaraan praktek
12. Memahami sanksi bidan praktek swasta
13. Memahami kompetensi minimal bidan praktek swasta
14. Memahami pengertian bidan delima
15. Memahami tujuan bidan delima
16. Memahami makna logo bidan delima
17. Memahami visi dan misi bidan delima
18. Memahami strategi bidan delima
19. Memahami implementasi bidan delima
20. Memahami monitoring dan evaluasi bidan delima
3. Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan tugas utama bidan di komunitas
2. Menjelaskan tugas tambahan bidan di komunitas
3. Menjelaskan pengertian bidan praktek swasta
4. Menjelaskan tentang visi dan misi bidan praktek swasta
5. Menjelaskan persyarata bidan praktek swasta
6. Menjelaskan karakter bidan praktek swasta
7. Menjelaskan ciri bidan praktek swasta yang berkualitas
8. Menjelaskan kewajiban bidan praktek swasta
9. Menjelaskan hak bidan praktek swasta
10. Menjelaskan kewajiban bidan
11. Menjelaskan penyelenggaraan praktek
12. Menjelaskan sanksi bidan praktek swasta
13. Menjelaskan kompetensi minimal bidan praktek swasta
14. Menjelaskan pengertian bidan delima
15. Menjelaskan tujuan bidan delima
16. Menjelaskan makna logo bidan delima
17. Menjelaskan visi dan misi bidan delima
18. Menjelaskan strategi bidan delima
19. Menjelaskan implementasi bidan delima
20. Menjelaskan monitoring dan evaluasi bidan delima
3. Tujuan
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Tugas utama bidan di komunitas
2. Tugas tambahan bidan di komunitas
3. Pengertian bidan praktek swasta
4. Visi dan misi bidan praktek swasta
5. Persyarata bidan praktek swasta
6. Karakter bidan praktek swasta
7. Ciri bidan praktek swasta yang berkualitas
8. Kewajiban bidan praktek swasta
9. Hak bidan praktek swasta
10. Kewajiban bidan
11. Penyelenggaraan praktek
12. Sanksi bidan praktek swasta
13. Kompetensi minimal bidan praktek swasta
14. Pengertian bidan delima
15. Tujuan bidan delima
16. Makna logo bidan delima
17. Visi dan misi bidan delima
18. Strategi bidan delima
19. Implementasi bidan delima
20. Monitoring dan evaluasi bidan delima
4. Materi Pembelajaran
1. Tugas utama bidan di komunitas
2. Tugas tambahan bidan di komunitas
3. Pengertian bidan praktek swasta
4. Visi dan misi bidan praktek swasta
5. Persyarata bidan praktek swasta
6. Karakter bidan praktek swasta
7. Ciri bidan praktek swasta yang berkualitas
8. Kewajiban bidan praktek swasta
9. Hak bidan praktek swasta
10. Kewajiban bidan
11. Penyelenggaraan praktek
12. Sanksi bidan praktek swasta
13. Kompetensi minimal bidan praktek swasta
14. Pengertian bidan delima
15. Tujuan bidan delima
16. Makna logo bidan delima
17. Visi dan misi bidan delima
18. Strategi bidan delima
19. Implementasi bidan delima
20. Monitoring dan evaluasi bidan delima
5. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab.
Media : LCD, Laptop.
6. Sumber Pembelajaran
1. Asrinah, Dkk. (2010). Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu
2. Meilani, Niken, Dkk. (2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta :
Fitramaya
3. Sofyan, Mustika, Dkk. (2006). 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong
Masa Depan. Jakarta : Pengurus Pusat IBI.
4. Syafrudin dan Hamidah. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta :
EGC
7. Langkah Pembelajaran
Fase Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu
Pembukaan Dosen menjelaskan tentang
kompetensi dan materi yang akan
diajarkan
Dosen menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dari awal sampai akhir
Ceramah,
Tanya Jawab
15 menit
Inti Dosen mengajukan pertanyaan
pada peserta didik untuk
mengetahui pengetahuan awal
tentang tugas dan tanggung jawab
bidan di komunitas
Dosen memberikan gambaran
tugas dan tanggung jawab bidan di
komunitas
Dosen menjelaskan materi tentang
tugas utama bidan di komunitas
Dosen memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk bertanya
atau dosen bertanya kepada
mahasiswa
Ceramah,
Tanya Jawab
120 menit
Dosen menjelaskan materi tentang
tugas tambahan bidan di
komunitas
Dosen menjelaskan materi tentang
bidan praktek swasta
Penutup Dosen memberikan evaluasi
dengan memberikan pertanyaan
yang terkait dengan materi
pembelajaran
Kesimpulan
Ceramah,
Tanya Jawab
15 menit
8. Evaluasi
1. Teknik : Tes kognitif
2. Bentuk : Subjektif (esai)
3. Instrumen : Terlampir
Soal :
1. Sebutkan tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas !
2. Sebutkan peran bidan di komunitas !
3. Sebutkan dan jelaskan tugas utama bidan dikomunitas !
4. Sebutkan tugas tambahan bidan dikomunitas !
5. Apa yang dimaksud dengan bidan praktek swasta ?
6. Sebutkan visi dan misi dari bidan praktik swasta !
7. Sebutkan hak – hak pasien!
8. Sebutkan dan jelaskan sanksi BPS !
9. Sebutkan tujuan dari bidan delima !
10. Sebutkan persyaratan bidan praktek swasta !
Kediri, 25 April 2011
Mahasiswa Praktek,
SITI NURHIDAYATI
\
LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN
1. KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS
WHO (1974) mendefinisikan komunitas sebagai kelompok sosial
yang ditentukan oleh batas – batas wilayah, nilai – nilai keyakinan dan
minat yang sama, serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara
anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan Spradly
(1985) mendefinisikan komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling
bertukar pengalaman yang penting di dalam hidupnya.
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kebidanan.
Berikut ini adalah peran bidan di komunitas.
1. Pemberi pelayanan kesehatan. Memberi pelayanan kebidanan
secara langsung dan tidak langsung kepada klien (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat) dengan menggunakan asuhan
kebidanan.
2. Pendidik. Memberi pendidikan kesehatan kepada kelompok
keluarga yang berisiko tinggi, kader kesehatan, dll.
3. Pengelola. Mengelola (merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan dan mengevaluasi) pelayanan kebidanan, baik
secara langsung maupun tidak langsung dan menggunakan peran
aktif masyarakat dalam kebidanan kmunitas.
4. Konselor. Memberi konseling / bimbingan kepada kader, keluarga
dan masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas sesuai
prioritas.
5. Kolaborator / koordinator. Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain,
baik lintas program maupun sektor.
6. Perencana. Peranan bidan di komunitas sebagai perencana, yaitu
dalam bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan
keluarga serta berpartisipasi dalam perencanaan program di
masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya
dengan kesehatan.
7. Peneliti. Melakukan penelitian untuk mengebangkan kebidanan
komunitas.
2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
2.1 Tugas Utama Bidan di Komunitas
A. Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan
1. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan standar profesional
2. Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil dengan melibatkan
klien atau keluarga
3. Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan melibatkan
klien atau keluarga
4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
dengan melibatkan klien atau keluarga
5. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui
normal dengan melibatkan klien atau keluarga
6. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan klien atau keluarga
7. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan
gangguan sistem reproduksi dengan melibatkan klien atau
keluarga
8. Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas dengan melibatkan
klien atau keluarga
9. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana melibatkan klien
atau keluarga
10. Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan
kebidanan
B. Pengelola pelayanan KIA / KB
1. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat diwilayah kerjanya dengan melibatkan
keluarga dan masyarakat
2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan program sektor lain diwilayah kerjanya melalui
peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan
tenaga kesehatan lain yang berada diwilayah kerjanya.
C. Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan.
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan, pendidikan pada klien,
masyarakat dan tenaga kesehatan termasuk siswa bidan atau
keperawatan, kader dan dukun bayi yang berhubungan dengan
KIA/KB.
2.2 Tugas Tambahan Bidan di Komunitas
A. Upaya perbaikan kesehatan lingkungan
B. Mengelola dan memberikan obat – obatan sederhana sesuai dengan
kewenangannya.
C. Survailance penyakit yang timbul di masyarakat
D. Menggunakan teknologi tepat guna kebidanan
2.3 Bidan Praktek Swasta
Praktek pelayanan bidan perorangan (swasta), merupakan
penyedia layanan kesehatan yang memiliki kontribusi cukup besar dalam
memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh
akses pelayanan yang bermutu dari pelayanan bidan, perlu adanya regulasi
pelayanan praktek bidan secara jelas, persiapan sebelum bidan
melaksanakan pelayanan praktek, seperti perizinan, tempat, ruangan,
peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai
dengan standar. Setelah bidan melaksanakan pelayanan di lapangan, untuk
menjaga kualitas dan keamanan dari layanan bidan, dalam memberikan
pelayanan harus sesuai dengan kewenangannya. Pihak pemerintah dalam
hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan organisasi Ikatan Bidan
memiliki kewenangan untuk pengawasan dan pembinaan kepada bidan
yang melaksanakan praktek perlu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Penyebaran dan pendistribusian bidan yang melaksanakan praktek
perlu pengaturan agar terdapat pemerataan akses pelayanan yang sedekat
mungkin dengan masyarakat yang membutuhkannya. Tarif dari pelayanan
bidan praktek akan lebih baik apabila ada pengaturan yang jelas dan
trasparan, sehingga masyarakat tidak ragu untuk datang ke pelayanan
bidan praktek perorangan (swasta). Informasi dari jasa pelayanan bidan
untuk masyarakat perlu pengaturan yang jelas, agar masyarakat
mendapatkan informasi yang jelas, sehingga konsumen bidan praktek
swasta mendapatkan kepuasan akan layanan yang diterimanya.
Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif
bidan dalam memberikan pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti
bahwa eksistensi bidan di tengah masyarakat semakin memperoleh
kepercayaan, pengakuan dan penghargaan. Berdasarkan hal inilah, bidan
dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk
pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Karena hanya
melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang terbaik dan terjangkau yang
diberikan oleh bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga
dan masyarakat dapat tercapai.
Progran Bidan delima yang telah diluncurkan merupakan salah
satu cara dalam meningkatkan kualitas pelayanan bidan praktik swasta,
tentunya akan mendukung performa dan identitas profesionalisme Bidan
Praktik Swasta, diantaranya adalah :
1. Kebanggaan profesional
2. Kualitas pelayanan meningkat
3. Pengakuan organisasi profesi
4. Pengakuan masyarakat
5. Cakupan klien meningkat
6. Pemasaran dan promosi
7. Penghargaan bidan delima
8. Kemudahan lainnya.
A. Pengertian :
Bidan praktek swasta dalah bidan yang diberi izin untuk
menjalankan praktik perorangan setelah memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan (Menurut satuan kredit perolehan organisasi IBI, 1997;15).
B. Visi dan Misi
1. Visi
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberi yang terbaik agar
dapat memnuhi keinginan masyarakat.
2. Misi
- Memberi pelayanan yang berkualitas terbaik dalam bidang
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
- Bersahabat dan peduli terhadap kepentingan pasien, serta
memenuhi harapan pasien.
C. Persyaratan BPS
1. Telah memenuhi persyaratan mulai dari pendidikan, registrasi
samapai lisensi dengan bukti mempunyai SIB dan SIPB.
2. Memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar untuk setiap
jenia yang diberikan.
3. Memiliki pengetahuan yang mutakhir
4. Berperilaku positif dan peduli terhadap kepentingan pasien
5. Memiliki kinerja yang baik
6. Memiliki tempat dan peralatan praktik standar, memiliki alat bantu
komunikasi (poster, leaflet)
D. Karakter BPS
1. Memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap pasien.
2. Menunjukkan kehangatan terhadap pasien sehingga mereka merasa
yakin berada di tempat yang tepat.
3. Mengerti apa yang dirasakan pasien.
4. Memperoleh rasa percaya sehingga pasien mudah berbagi masalah.
5. Memiliki kesabaran untuk memperbaiki segala masalah pasien.
6. Merasa senang untuk berbicara dengan pasien, mau meberi
pendapat dan menghargai, simpati serta memberi solusi atas
masalah pasien.
7. Memiliki sikap yang bersahabat memiliki rasa positif, murah
senyum, dan memberi sentuhan kepada pasien.
8. Memiliki kepedulian terhadap keluarga pasien.
E. Ciri BPS yang Berkualitas
1. Mampu memberi pelayanan yang cepat dengan menggunakan
fasilitas dan peralatan standar, bersih dan aman.
2. Memberi pelayanan yang kompeten dan efektif serta memberi
saran kepada pasien.
3. Mudah ditemui dan mampu menjawab semua pertanyaan.
4. Berpengalaman, tahu apa yang dilakukan, mengerti dan memahami
keadaan pasien serta siap menolong kapan pun dibutuhkan.
5. Mampu menjaga rahasia dari setiap masalah pasien.
6. Mampu memberi pelayanan berkualitas terbaik secara konsisten
dari waktu ke waktu.
7. Dapat menyesuaikan diri dalam keadaan apapun dan dimanapun
berada.
F. Kewajiban BPS
Setiap menjalankan BPS wajib mentaati peraturan perundang-
undangan yang berlaku baik dari dinas maupun dari profesi (IBI).
Bidan dalam menjalankan praktik harus membantu program
pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
khususnya KIA dan KB.
Setiap bidan yang menjalankan praktik berkewajiban meningkatkan
kemampuan keilmuan dan keterampilannya melalui pendidikan dan
pelatihan
Bidan dalam menjalankan praktiknya memilki kewenangan untuk
memberikan pelayanan yang meliputi:
a) Pelayanan kebidanan
b) Pelayanan KB
c) Pelayanan kesehatan masyarakat
Bidan dalam menjalankan praktiknya wajib melakukan pelaporan
sesuai dengan pelayan yang diberikan dan dilampirkan ke PKM.
G. Hak BPS
1. Berhak mendapat izin praktik.
2. Berhak mendapat perlindungan dari organisasi profesi.
3. Berhak mendapat keterampilan atau pengetahuan baru yang
berkaitan dengan BPS (Bidan Delima).
H. Kewajiban Bidan
1. Mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi profesi (IBI).
2. Kepala dinas kabupaten/ kota dan organisasi terkait melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap bidan yang melakukan
praktik di wilayahnya. Bidan berkewajiban menerima pembinaan
tersebut.
3. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan SIPB atau
foto kopi SIPB diruang praktik/ tempat yang mudah dilihat.
I. Penyelenggaraan Praktik
1. Bidan dalam menjalankan praktiknya harus :
a. Memiliki tempat dan ruang praktik yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
b. Menyediakan tempat untuk persalinan 1(satu), maksimal 5
(lima) tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
(protap) yang berlaku.
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku.
2. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan Surat Izin
Praktek Bidannya atau fotocopy izin prakteknya diruang praktek,
atau tempat yang mudah dilihat.
3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 (lima) tempat
tidur, harus mempekerjakan tenaga bidan yang lain yang memiliki
SIPB untuk membantu tugas pelayanannya.
4. Bidan yang menjalankan praktik harus mempunyai peralatan
minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia
ditempat praktiknya.
5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktik bidan
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
6. Dalam menjalankan tugas, bidan harus senantiasa mempertahankan
dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain, dengan:
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling
tukar informasi dengan sesama bidan.
b. Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun oleh organisasi profesi
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk
praktik agar tetap siap dan berfungsi dengan baik
J. Sanksi BPS
1. Bidan dalam melakukan praktik dilarang:
a. Menjalankan praktik yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam izin praktik
b. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar
profesi
2. Bila melanggar ketentuan, BPS dikenakan sanksi:
a. Peringatan lisan/ tertulis kepada bidan yang melakukan
pelanggaran oleh kepala Dinas Kabupaten/ Kota.
b. Peringtan lisan/ tertulis diberikan paling banyak 3 kali dan
bila pelanggaran tersebut tidak diindahkan maka Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota dapat mencabut SIPB Bidan
yang bersangkutan.
K. Kompetensi Minimal Bidan Praktek Swasta Meliputi :
1. Ruang lingkup profesi
a. Diagnostik (klinik, laboratorik)
b. Terapy (promotif, preventif)
c. Merujuk
d. Kemampuan komunikasi interpersonal
2. Mutu pelayanan
a. Pemeriksaan seefisien mungkin
b. Internal review
c. Pelayanan sesuai standar pelayanan kebidanan dan etika
profesi
d. Humanis (tidak diskriminatif)
3. Kemitraan
a. Sejawat/kolaborasi
b. Dokter, perawat, petugas kesehatan yang lain, psikolog,
sosiolog
c. Pasien, komunitas
4. Manajemen
a. Waktu
b. Alat
c. Informasi/MR
d. Obat
e. Jasa
f. Administrasi/regulasi/Undang-Undang
5. Pengembangan diri
a. CME (Continue Midwifery Education)
b. Information Search
L. Program Bidan Delima
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai
oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, serta bayi pada
masa perinatal, yang ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Perinatal (AKP). Salah satu upaya yang
mempunyai dampak relatif cepat terhadap penurunan AKI dan AKP
adalah dengan penyediaan pelayanan kebidanan berkualitas yang dekat
dengan masyarakat dan didukung dengan peningkatan jangkauan dan
kualitas pelayanan rujukan. Sebanyak 30% bidan memberikan pelayanan
praktek perorangan (IBI, 2002), dengan berbagai jenis pelayanan yang
diberikan yaitu pelayanan kontrasepsi suntik 58%, kontrasepsi pil, IUD
dan implant 25%, dan pelayanan pada ibu hamil dan bersalin masing-
masing 93% dan 66%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bidan
mempunyai peran besar dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan
anak di masyarakat. Mengingat peran besar dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi tersebut maka berbagai program telah
dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Bidan Praktek
Swasta agar sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Salah satu
upaya IBI ialah bekerja sama dengan BKKBN dan Departemen Kesehatan
serta dukungan dan bantuan teknis dari USAID melalui program STARH
(Sustaining Technical Assistance in Reproductive Health) tahun 2000 –
2005 dan HSP (Health Services Program) tahun 2005 – 2009
mengembangkan program Bidan Delima untuk peningkatan kualitas
pelayanan Bidan Praktek Swasta dan pemberian penghargaan bagi mereka
yang berprestasi dalam pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.
2. Kerangka Pikir Bidan Delima
Pelayanan bidan di Indonesia mempunyai akar yang kuat sejak
zaman Belanda, dan mengalami pasang surut sepanjang zaman
kemerdekaan terutama ditinjau dari segi penyelenggaraan pendidikan
sebagai institusi yang mempersiapkan bidan sebelum diterjunkan untuk
memberikan pelayanan di masyarakat. Riwayat pendidikan bidan di
Indonesia sangat fluktuatif dan mengalami pasang surut, dengan
sendirinya menghasilkan kinerja pelayanan bidan yang bervariasi.
Kemajuan dunia global yang pesat baik di bidang teknologi
informasi, pengetahuan dan teknologi kesehatan termasuk kesehatan
reproduksi berdampak pada adanya persaingan yang ketat dalam bidang
pelayanan kesehatan. Tuntutan masyarakat pada saat ini adalah pelayanan
yang berkualitas, aman, nyaman, dan terjangkau. Hal ini mendorong bidan
untuk siap, tanggap serta mampu merespon dan mengantisipasi kemajuan
zaman dan kebutuhan masyarakat. Disisi lain IBI sebagai organisasi
profesi yang dalam tujuan filosofisnya melakukan pembinaan dan
pengayoman bagi anggotanya juga terus berupaya untuk mencari
terobosan guna tercapainya peningkatan profesionalisme para anggotanya.
3. Pengertian Bidan Delima
Bidan Delima adalah suatu program terobosan strategis yang mencakup :
a. Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi.
b. Merk Dagang/Brand.
c. Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah,
lengkap, dan memiliki hak paten.
d. Rekrutmen Bidan Delima ditetapkan dengan kriteria, system, dan
proses baku yang harus dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan.
e. Menganut prinsip pengembangan diri atau self development, dan
semangat tumbuh bersama melalui dorongan dari diri sendiri,
mempertahankan dan meningkatkan kualitas, dapat memuaskan
klien beserta keluarganya.
f. Jaringan yang mencakup seluruh Bidan Praktek Swasta dalam
pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
4. Tujuan
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalitas Bidan.
c. Mengembangkan kepemimpinan Bidan di masyarakat.
d. Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana.
e. Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian Ibu, Bayi
dan Anak.
5. Logo Bidan Delima
a. Makna yang ada pada Logo Bidan Delima adalah:
Bidan : Petugas Kesehatan yang memberikan pelayanan yang
berkualitas, ramah-tamah, aman-nyaman, terjangkau dalam
bidang kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan
kesehatan umum dasar selama 24 jam.
Delima: Buah yang terkenal sebagai buah yang cantik, indah, berisi biji
dan cairan manis yang melambangkan kesuburan (reproduksi).
Merah :Warna melambangkan keberanian dalam menghadapi tantangan
dan pengambilan keputusan yang cepat, tepat dalam membantu
masyarakat.
Hitam :Warna yang melambangkan ketegasan dan kesetiaan dalam
melayani kaum perempuan (ibu dan anak) tanpa membedakan.
Hati : Melambangkan pelayanan Bidan yang manusiawi, penuh kasih
sayang (sayang Ibu dan sayang Bayi) dalam semua tindakan/
intervensi pelayanan.
b. Bidan Delima melambangkan:
Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah,
sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai
standar dan kode etik profesi. Logo/branding/merk Bidan Delima
menandakan bahwa BPS tersebut telah memberikan pelayanan yang
berkualitas yang telah diuji/diakreditasi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, memberikan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan dan
kepuasan pelanggannya (Service Excellence).
6. Landasan Hukum
a. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
b. Anggaran Dasar IBI, Bab II Pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga
IBI Bab III Pasal4.
c. Permenkes No.900/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan.
d. SPK (Standar Pelayanan Kebidanan) IBI 2002.
7. Visi dan Misi
a. Visi
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberikan yang terbaik, agar
dapat memenuhi keinginan masyarakat
b. Misi
Bidan Delima adalah Bidan Praktek Swasta yang mampu memberikan
pelayanan berkualitas terbaik dalam bidang kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana, bersahabat dan peduli terhadap kepentingan pelanggan,
serta memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan.
8. Strategi
Menggalang upaya terpadu dalam peningkatkan kualitas pelayanan dan
profesionalisme Bidan Praktek Swasta dengan:
a. Menyiapkan pengelola program Bidan Delima di setiap jenjang
kepengurusan IBI.
b. Mengembangkan jaringan pelayanan Bidan Delima yang dirancang secara
sistematis sesuai dengan standar kualitas pelayanan yang baku.
c. Mensosialisasikan program Bidan Delima kepada seluruh jajaran IBI dan
Bidan Praktek Swasta dalam rangka meningkatkan minat dan jumlah Bidan
berpredikat Bidan Delima.
d. Memberikan penghargaan kepada Bidan Delima yang berprestasi.
e. Meluncurkan program pemasaran Bidan Delima untuk meningkatkan minat
masyarakat menggunakan jejaring pelayanan Bidan Delima.
Suatu program akan dapat terlaksana dengan baik melalui pengelolaan
yang cermat dan konsisten; dengan berorientasi utamanya pada potensi,
ketersediaan sumber daya dan kemampuan internal organisasi pelaksananya.
Untuk melaksanakan program Bidan Delima ini; IBI telah memiliki
potensi dan sumber daya yang memadai dan akan mencapai hasil yang lebih
optimal apabila memperoleh dukungan baik dari internal IBI maupun dari
stakeholder.
9. Implementasi
a. Komponen Penggerak
Komponen penggerak program adalah fasilitator dan Unit
Pelaksana Bidan Delima. Fasilitator merupakan orang terdepan dan
pioneer dalam pengembangan program Bidan Delima di
lingkungannya masing-masing. Fasilitator dipilih dan ditunjuk oleh
Pengurus Cabang untuk melaksanakan rekrutmen,
menstarship/pembimbingan dan validasi terhadap calon Bidan.
b. Proses Menjadi Bidan Delima
Ada beberapa tahap yang harus dilalui seorang Bidan/BPS
yang ingin menjadi Bidan Delima, yaitu:
Untuk menjadi Bidan Delima, seorang Bidan Praktek Swasta harus
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu : memiliki
SIPB, bersedia membayar iuran, bersedia membantu BPS menjadi
Bidan Delima dan besedia mentaati semua ketentuan yang berlaku.
Melakukan pendaftaran di Pengurus Cabang.
Mengisi formulir pra kualifikasi.
Belajar dari Buku Kajian Mandiri dan mendapat bimbingan
fasilitator.
Divalidasi oleh fasilitator dan diberi umpan balik.
Prosedur validasi standar dilakukan terhadap semua jenis pelayanan
yang diberikan oleh Bidan Praktek Swasta yang bersangkutan. Bagi yang
lulus, yaitu yang telah memenuhi seluruh persyaratan minimal dan
presedur standar, diberikan sertifikat yang berlaku selama 5 tahun dan
tanda pengenal signage, pin, apron (celemek) dan buku-buku. Bagi yang
belum lulus, fasilitator terus mementor sampai ia berhasil lulus jadi Bidan
Delima.
10. Monitoring Dan Evaluasi
Dalam rangka mempertahankan kualitas pelayanan Bidan Delima
secara konsisten, dirancang suatu sistem monitoring yang mencakup
antara lain:
a. Laporan bulanan
Secara rutin Bidan Delima diminta untuk mengirimkan
laporan kepada PC IBI untuk diteruskan ke PP dan ditembuskan ke
PD sehingga dapat dianalisa kemajuan, perkembangan dan
hambatan yang dihadapi di lapangan.
b. Merancang Instrumen Penilaian Kualitas.
Instrumen (tools) yang dibagikan dan diisi oleh beberapa
sampel Bidan Delima setelah 6 bulan pelaksanaan program. Kajian
ini dibagikan melalui PC IBI setempat dan dikirimkan kepada PD
dan PP untuk proses analisa selanjutnya.
c. Monitoring lapangan oleh PC, PD, PP dan Fasilitator akan
dilakukan secara incognito untuk observasi konsistensi kualitas
pelayanan Bidan Delima. Semua hasil temuan akan dianalisa oleh
Unit Pelaksana Bidan Delima Pusat untuk dilaporkan kepada
semua Cabang dan Propinsi dan dipergunakan sebagai
pertimbangan dalam proses perencanaan selanjutnya.
Lampiran I
Soal :
1. Sebutkan tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas !
2. Sebutkan peran bidan di komunitas !
3. Sebutkan dan jelaskan tugas utama bidan dikomunitas !
4. Sebutkan tugas tambahan bidan dikomunitas !
5. Apa yang dimaksud dengan bidan praktek swasta ?
6. Sebutkan visi dan misi dari bidan praktik swasta !
7. Sebutkan hak – hak bidan praktik swasta!
8. Sebutkan dan jelaskan sanksi BPS !
9. Sebutkan tujuan dari bidan delima !
10. Sebutkan persyaratan bidan praktek swasta !
Jawaban :
1. Tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas yaitu :
a. Tugas utama bidan dikomunitas
b. Tugas tambahan bidan dikomunitas
c. Bidan praktek swasta
2. Peran bidan di komunitas yaitu :
a. Pemberi pelayanan kesehatan.
b. Pendidik.
c. Pengelola.
d. Konselor.
e. Kolaborator / koordinator.
f. Perencana.
g. Peneliti.
3. Tugas utama bidan dikomunitas yaitu :
a. Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan
Melaksanakan asuhan kebidanan dengan standar profesional
Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin normal, bayi
baru lahir normal, ibu nifas dan menyusui normal, wanita atau ibu
dengan gangguan sistem reproduksi, bayi dan balita, asuhan
kebidanan komunitas, pelayanan keluarga berencana dengan
melibatkan klien atau keluarga.
Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan
b. Pengelola pelayanan KIA / KB
Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat diwilayah kerjanya dengan melibatkan keluarga dan
masyarakat
Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan
dan program sektor lain diwilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain
yang berada diwilayah kerjanya.
Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan.
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan, pendidikan pada klien,
masyarakat dan tenaga kesehatan termasuk siswa bidan atau
keperawatan, kader dan dukun bayi yang berhubungan dengan
KIA/KB
c. Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan, pendidikan pada klien,
masyarakat dan tenaga kesehatan termasuk siswa bidan atau
keperawatan, kader dan dukun bayi yang berhubungan dengan
KIA/KB
4. Tugas tambahan bidan dikomunitas yaitu :
a. Upaya perbaikan kesehatan lingkungan
b. Mengelola dan memberikan obat – obatan sederhana sesuai dengan
kewenangannya.
c. Survailance penyakit yang timbul di masyarakat
d. Menggunakan teknologi tepat guna kebidanan
5. Yang dimaksud dengan bidan praktek swasta adalah bidan yang diberi izin
untuk menjalankan praktik perorangan setelah memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
6. Visi dan misi dari bidan praktik swasta yaitu :
a. Visi
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberi yang terbaik agar
dapat memnuhi keinginan masyarakat.
b. Misi
Memberi pelayanan yang berkualitas terbaik dalam bidang KB dan
Kespro.
Bersahabat dan peduli terhadap kepentingan pasien, serta
memenuhi harapan pasien.
7. Hak – hak BPS yaitu :
a. Berhak mendapat izin praktik.
b. Berhak mendapat perlindungan dari organisasi profesi.
c. Berhak mendapat keterampilan atau pengetahuan baru yang berkaitan
dengan BPS (Bidan Delima).
8. Sanksi BPS yaitu :
a. Bidan dalam melakukan praktik dilarang:
Menjalankan praktik yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam izin praktik
Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi
b. Bila melanggar ketentuan, BPS dikenakan sanksi:
Peringan lisan/ tertulis kepada bidan yang melakukan pelanggaran
oleh kepala Dinas Kabupaten/ Kota.
Peringatan lisan/ tertulis diberikan paling banyak 3 kali dan bila
pelanggaran tersebut tidak diindahkan maka Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota dapat mencabut SIPB Bidan yang
bersangkutaningat
9. Tujuan dari bidan delima yaitu :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalitas Bidan.
c. Mengembangkan kepemimpinan Bidan di masyarakat.
d. Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana.
e. Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian Ibu, Bayi dan
Anak.
10. Persyaratan bidan praktek swasta yaitu :
memiliki SIPB,
Besedia mentaati semua ketentuan yang berlaku,
Melakukan pendaftaran di Pengurus Cabang. Mengisi formulir pra
kualifikasi.
Belajar dari Buku Kajian Mandiri dan mendapat bimbingan fasilitator