Upload
phamminh
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso,M.Sc
M.K Sistem Informasi Manajemen
Case 4 Chapter 1 :
JetBlue and the Veterans Administration:
The Critical Importance of IT Processes
Case 1 Chapter 2 :
Instant Competitive Advantage :
Google Pulls Ahead in Worldwide Search Strategy
Oleh :
1. Annisa Rahma Herdyana
2. Dian Lestari Pujiastuti
3. Euis Solihah
4. Leonardus Nikolas
5. Nur Shabrina
6. Raden Pradizta Romadona
7. Regawa Indramahardhika Gadas
8. Resti Nurianingsih
9. Ridwan Idham
10.Sheila Nuraisha Hanif
PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
1
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Kurangnya
informasi yang didapatkan oleh perusahaan dalam waktu tertentu, dapat
menyebabkan perusahaan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam
dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan.
Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum
sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan
dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki.
Dalam penerapannya rencana strategis teknologi informasi diselaraskan
dengan rencana perusahaan. Agar setiap penerapan teknologi informasi dapat
memberikan nilai bagi perusahaan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya
menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi
dalam lingkungan kerja.
Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan
mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan
tersebut, misalnya :
1. Meminimalkan resiko
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan faktor keuangan.
Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan
aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini
berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang
kerap dihadapi oleh berbagai bisnis seperti forecasting, financial advisory,
2
planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus
mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula
menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola resiko yang
dihadapi.
2. Meminimalkan Biaya-Biaya
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha
pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal
tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk
mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
1). Eleminasi proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu
menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu.
Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam
menghadapi keluhan pelanggan.
2). Simplifikasi proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya
dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen
teknologi informasi.
Pendeknya birokrasi juga akan mempercepat waktu pengerjaan karena
yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan bantuan IT hanya butuh
waktu 1 hari. Apabila waktu dikonversikan ke dalam biaya, maka akan
terjadi penghematan.
3) Integrasi proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa
proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara
langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga). Sistem akan
dapat terintegrasi di semua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan
dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak
managemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa
harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya
transportasi.
3
4) Otomatisasi proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik
dari teknologi informasi dan hal ini mengurangi biaya untuk kertas, alat
tulis dan lain-lain.
5). Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan
value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value
tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk
menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu
menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
6). Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan
pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena
bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-
business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan
lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam
menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Selain itu juga akan menghemat biaya promosi dan pemasaran, karena
promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat
profil perusahaan dari mana saja di seluruh dunia
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan
perusahaan menjadi lebih kompetitif. Jadi, penerapan IT ini akan sangat
menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga kerja, proses, pemasaran
maupun manajemen. Selain itu juga IT juga akan dapat mempercepat
kemajuan perusahaan dengan semakin meningkatnya margin perusahaan.
JetBlue Airways, sebuah perusahaan maskapai penerbangan yang
didirikan di Delaware Amerika Serikat pada bulan Agustus 1998 dan memulai
layanannya pada 11 Februari 2000, serta Veterans Administration, perusahaan
yang bergerak di bidang kesehatan dan rumah sakit mempunyai pengalaman
tentang pentingnya penggunaan teknologi informasi di perusahaan mereka.
4
Kedua perusahaan tersebut telah menerapkan sistem teknologi informasi yang
terintegrasi antar setiap divisi untuk mempermudah jalannya aktivitas
operasionalnya dan terutama bagi pelayanan kepada setiap pelanggannya. Saat
Sistem Managemen Informasi tersebut dijalankan, perusahaan perlu waspada jika
terjadi kegagalan sistem yang mungkin disebabkan oleh perangkat lunak maupun
faktor human error sebagai operator yang terhubung dengan sistem tersebut.
Penggunaan Teknologi Informasi juga merupakan salah satu cara untuk
mengutamakan pesaing dalam bisnis seperti yang dilakukan oleh Google dalam
menghadapi persaingan dengan Microsoft, Bing, dan Yahoo.
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia
bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi
yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan
dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan
diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan
dalam menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring
dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis
Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
Makalah yang akan dibahas oleh kelompok Jeruk ini adalah kasus yang
akan memberikan gambaran bagaimana tindakan suatu perusahaan jika
mengalami kendala di dalam suatu sistem yang menjadi dasar kegiatan
operasional perusahaan dan memahami bagaimana penggunaan teknologi
informasi sebagai sebuah cara untuk mengungguli pesaing dalam bisnis
I.2. Tujuan Penulisan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Memahami pentingnya peran sistem teknologi informasi dalam menjalankan
aktivitas perusahaan dan memberikan pemahaman dalam menjalankan proses
teknologi informasi dan kemungkinan kendala yang akan terjadi serta
memberikan solusi untuk mengatasinya.
2. Untuk lebih memahami bagaimana penggunaan teknologi informasi sebagai
sebuah cara untuk mengungguli pesaing dalam bisnis
5
3. Memenuhi tugas Untuk lebih memahami bagaimana penggunaan teknologi
informasi sebagai sebuah cara untuk mengungguli pesaing dalam bisnis
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sistem Informasi
Konsep sistem informasi diturunkan dari pemahaman sistem dan
informasi. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu
(O’Brien 2010). Sedangkan informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang
digunakan untuk pengambilan keputusan. Sehingga sistem informasi adalah
sebuah kombinasi terorganisir dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras,
jaringan komunikasi, sumber data, serta kebijakan dan prosedur yang menyimpan,
mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Manusia mengandalkan sistem informasi (SI) untuk berkomunikasi dengan satu
sama lain menggunakan berbagai perangkat keras, perangkat lunak, saluran
komunikasi, dan data yang di simpan. Tidak semua sistem memiliki elemen yang
sama, tetapi sistem memiliki konfigurasi dasar yang sama yaitu :
1. Input, meliputi elemen pengumpulan dan pengambilan yang masuk
kedalam sistem untuk diproses
2. Proses, meliputi proses transformasi yang mengubah masukan menjadi
keluaran seperti proses manufaktur dan proses kalkulasi data.
3. Output, meliputi pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses
transformasi menjadi bentuk akhir, dan informasi manajemen harus
disampaikan kepada pengguna akhir.
Konsep sistem dapat dibuat menjadi lebih bermanfaat dengan
menambahkan dua komponen, yaitu komponen pengawasan dan umpan balik
(feedback and control). Feedback adalah data mengenai performa sistem,
6
sedangkan control adalah fungsi utama sistem yang mengawasi dan mengevaluasi
feedback untuk menentukan apakah sistem bergerak mengarah kepada pencapaian
tujuannya.
Gambar 1. Elemen dasar sistem
Model sistem informasi membutuhkan lima sumber daya yaitu: sumber
daya perangkat keras (mesin dan media), sumber daya perangkat lunak (instruksi
program dan prosedur), sumber daya manusia (pengguna dan ahli SI), sumber
data (teks, gambar, alfanumerik, video, dan audio), dan sumber daya jaringan
(media komunikasi dan dukungan jaringan). Seluruh sumber daya ini digunakan
dalam aktivitas model sistem informasi. Aktivitas pertama yaitu data yang telah
dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam sistem penyimpanan
terkomputerisasi. Tahap selanjutnya data diproses menjadi informasi. Data
dimanipulasi melalui sejumlah aktivitas seperti perhitungan, perbandingan,
pengurutan, pengklasifikasian, dan peringkasan. Seluruh aktivitas tersebut
mengatur, menganalisa, dan memanipulasi data dan mengubahnya menjadi
informasi yang berguna bagi pengguna. Setelah itu dihasilkan sebuah informasi
yang keluarkan dalam berbagai bentuk seperti lembaran laporan, data visual,
dokumen multimedia, pesan elektronik, gambar grafis, dan audio.
7
Gambar 2. Aktivitas sistem informasi
Informasi dan data yang didapatkan kemudian dapat disimpan dalam
bentuk basis data, basis model, dan basis pengetahuan. Di dalam aktivitas sistem
informasi terdapat pengawasan performa sistem, sebuah sistem informasi harus
menghasilkan umpanbalik (feedback) dari aktivitas masukan, proses, keluaran dan
penyimpanan yang dilakukan. Umpanbalik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk
menentukan apakah sistem telah memenuhi standar performa yang telah
ditentukan.
II.2. Sistem Informasi dalam Aplikasi Manajemen dan Bisnis.
Penggunaan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung
manajemen dan bisnis sudah dimulai sejak tahun 1950-1960. Pada tahun tersebut
penggunaan sistem informasi masih sederhana yaitu pemrosesan transaksi,
pencatatan, akuntansi, dan aplikasi pemrosesan data elektronik lainnya (EDP).
Dengan demikian, tahun 1960an merupakan awal kemunculan manajemen sistem
informasi yang berkembang pesat hingga saat ini. Hal ini dimulai pada tahun
1990an dengan adanya pertumbuhan yang cepat dari internet, intranet, extranet,
dan jaringan global lainnya yang saling terhubung merubah secara dramatis
kemampuan sistem informasi dalam bisnis pada awal abad ke-21 (Gambar 3).
Selanjutnya, perubahan mendasar dalam peran sistem informasi terjadi
yaitu berbasis internet dan web perusahaan diaktifkan, dan sistem global e-bisnis
8
dan e-commerce menjadi biasa dalam operasi manajemen perusahaan bisnis saat
ini.
Gambar 3. Aplikasi internet, intranet, dan extranet di bisnis.
Sistem informasi sekarang mengakar kuat sebagai sumber daya strategis
dalam organisasi modern. Sehingga, sistem informasi yang tidak dapat
mendukung kepentingan strategis organisasi, budaya perusahaan, ataupun
kebutuhan karyawan dapat merusak masa depan organisasi. Sistem informasi bagi
pengguna seperti manajer ingin mengetahui :
1. Bagian utama sumber daya organisasi, dan merupakan tantangan utama
dalam manajemen sumberdaya.
2. Faktor penting yang mempengaruhi efisiensi operasional, produktivitas
dan moral karyawan, dan kepuasan serta layanan pelanggan.
3. Sumber utama informasi dan memerlukan dukungan untuk menghasilkan
keputusan yang efektif yang dibuat oleh para manajer.
4. Bagian penting dalam pengembangan produk dan layanan yang
kompetitif, sehingga memberikan keuntungan strategis bagi organisasi.
5. Kesempatan karir yang menantang, dinamis dan penting bagi banyak
orang.
Selain itu, terdapat tiga peran utama sistem informasi dalam aplikasi bisnis
meliputi :
9
1. Dukungan proses bisnis - melibatkan sistem informasi yang mendukung
proses bisnis dan operasi dalam bisnis.
2. Dukungan Pengambilan Keputusan - membantu pengambil keputusan
untuk membuat keputusan yang lebih baik dan berusaha untuk
mendapatkan keuntungan yang kompetitif.
3. Dukungan Keunggulan Kompetitif - pengambilan keputusan untuk
mendapatkan keuntungan strategis atas pesaing membutuhkan inovasi
dengan menggunakan teknologi informasi
Sistem informasi mendukung kegiatan bisnis dalam performa operasional,
manajerial dan strategis. Secara konseptual diklasifikasikan menjadi dua : sistem
informasi operasional dan manajerial, dimana keduanya mendukung kesuksesan
strategis organisasi.
1. Sistem Informasi Operasional (SIO), memproses data yang dihasilkan oleh
dan digunakan dalam operasi bisnis. Menghasilkan produk informasi yang
digunakan untuk internal dan eksternal.
a. Transaction Processing System (TPS), merupakan tipe awal sistem
informasi. TPS merekam dan memproses data yang dihasilkan dari
transaksi bisnis seperti perubahan data penjualan, pembelian, dan
persediaan. Perubahan data dalam basis data, seperti perubahan data
pelanggan, dan menghasilkan berbagai dokumen juga laporan, seperti
tagihan belanja dan laporan pajak.
b. Process Control System (PCS), melakukan rutin keputusan yang
mengawasi proses fisikal/operasional, seperti pemesanan ulang
otomatis dan keputusan pengawasan produksi.
c. Office Automation System (OAS), merubah metode perkantoran manual
dan menggunakan media komunikasi kertas menjadi terkomputerisasi.
Dengan OAS, pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pemindahan
data dan informasi dalam bentuk komunikasi perkantoran elektronik.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM), yaitu ketika suatu sistem informasi
dirancang untuk menyediakan informasi yang akurat, memiliki rentang
10
waktu dan relevan untuk mendukung efektivitas pengambilan keputusan
manajemen. Tipe utama dari sistem informasi manajemen memiliki
tujuan-tujuan berikut :
a. Information Reporting Systems (IRS), menyediakan informasi
mengenai produk yang mendukung kebutuhan pengambilan keputusan
bagi pengguna akhir manajerial. Produk informasi berupa tampilan dan
laporan yang dapat diatur berdasarkan : permintaan, periode,
bergantung pada jadwal yang ditentukan, atau kapanpun diinginkan.
b. Decision Support Systems (DSS) merupakan sistem yang interaktif dan
berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan spesialisasi
basis data untuk membantu proses pengambilan keputusan manajerial.
DSS menyediakan model analisis, pembacaan data dan kemampuan
presentasi informasi yang memungkinkan para manajer untuk
menghasilkan informasi yang mereka butuhkan dalam bentuk yang
tidak terstruktur.
c. Executive Information Systems (EIS), merupakan sistem informasi
manajemen yang dibuat untuk kebutuhan informasi strategis bagi para
top manajer. Informasi berasal dari berbagai sumber, termasuk surat-
surat, memo, laporan berkala, hasil rapat, telepon dan aktivitas sosial.
Beberapa kategori utama dari sistem informasi, menyediakan klasifikasi
yang lebih luas dan unik, dan dapat mendukung aplikasi operasional, manajemen
dan strategis, seperti :
1. Expert System (ES), merupakan sistem informasi berbasis pengetahuan
yang menggunakan pengetahuan mengenai area yang spesifik (khusus)
untuk memberikan saran-saran ahli yang mendukung pengambil keputusan
operasional dan manajerial. Digunakan dalam berbagai bidang seperti ;
pengobatan, ilmu fisika, dan bisnis.
2. End User Computing systems (EUS), merupakan sistem informasi berbasis
komputer yang mendukung aplikasi operasional dan manajerial bagi
pengguna kahir, seperti ; word processing, email dan pengambilan data
dari database.
11
3. Business Function Information systems, yaitu aplikasi operasional dan
manajerial yang mendukung fungsi bisnis dasar, seperti fungsi akunting,
keuangan, pemasaran, dan personalia.
4. Strategic Information Systems, merupakan sistem informasi yang
mendukung layanan dan produk yang kompetitif untuk mencapai tujuan
strategis.
II.3. Veterans Health Information Systems and Technology Architecture
(VistA)
Sistem Informasi Kesehatan Veteran dan Arsitektur Teknologi (VistA)
adalah sistem informasi perusahaan yang dibangun luas di sekitar Electronic
Health Record (EHR). VistA digunakan di seluruh Amerika Serikat. Sistem ini
merupakan kumpulan sekitar 100 modul perangkat lunak yang terintegrasi. Vista
mendukung baik rawat jalan dan rawat inap, dan termasuk beberapa perangkat
tambahan signifikan dengan sistem DHCP asli. Yang paling signifikan adalah
antar muka pengguna grafis untuk dokter yang dikenal sebagai Sistem
Komputerisasi Rekam Pasien (CPRS) yang dirilis pada tahun 1997. Selain itu,
VistA memiliki penerimaan order terkomputerisasi, kode bar administrasi,
pengobatan, pedoman elektronik resep dan klinis. CPRS menyediakan antar muka
klien dengan server yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk
meninjau dan memperbarui catatan elektronik medis pasien.Serta mampu untuk
menempatkan pesananan termasuk obat-obatan, prosedur khusus, sinar-X,
intervensi keperawatan, diet, dan uji laboratorium.
II.4. E-Business
Penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan memberdayakan proses
bisnis, perdagangan elektronik, komunikasi perusahaan, dan kolaborasi
perusahaan dengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis
lainnya
12
III. PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus 4 Bab I -- Jet Blue and the Veterans Administration: The
Critical Importance of IT Processes
Ketika kebanyakan orang berpikir tentang teknologi informasi, perangkat
lunak dan perangkat keraslah yang pertama kali terfikir. Padahal inilah yang
penting yaitu proses IT yang baik, khususnya dibutuhkan saat situasi genting.
Yang terpenting, ini harus ditempatkan sebelum terjadinya situasi yang tidak
diinginkan, bukan setelahnya. Sebagai contoh, kembali ke Februari 2007, ketika
JetBlue Airways terpaksa membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan setelah
terjadinya badai es.
"Yang pertama, kami tidak memiliki cukup karyawan di markas ataupun
anggota kru yang terlatih pada sistem reservasi kami, sehingga ketika kami
mengirimkan orang ke bandara untuk membantu, mereka tidak benar-benar
terlatih menggunakan sistem komputer. Sehingga sekarang kami sedang
menjalani proses pelatihan bagi para anggota kru secara aktif”, kata juru bicara
Eric Brinker. Diskon penerbangan juga dilakukan dalam proses untuk memperluas
kemampuan anggota kru reservasi sehingga mereka dapat menerima lebih banyak
panggilan masuk. "Kami pada dasarnya sudah melakukan usaha maksimal", kata
Brinker. "Kami sedang bekerja pada sebuah sistem untuk dapat secara otomatis
memberitahukan mereka agar lebih baik dalam melakukan panggilan telepon."
Di tengah krisis, departemen IT JetBlue mengembangkan sebuah database
yang memungkinkan tim penjadwalan perusahaan penerbangan untuk
meningkatkan kemampuan melakukan banyak tugas. "Mereka menerima ribuan
panggilan telepon dari anggota kru kami, dan kami menciptakan sebuah database
untuk masuk dalam keberadaan dari anggota kru kami. Sehingga informasi
tersebut akan diselaraskan dengan informasi tentang anggota kru yang berada di
sistem utama", kata Brinker. "Sekarang, dalam situasi cuaca apapun, kru
penerbangan kami dan awak penerbangan dapat menghubungi kami dan
memberitahu lokasi mereka berada, dan kami dapat mulai untuk membangun
kembali maskapai penerbangan ini secepatnya dengan menggunakan alat ini.
Kami melakukannya dengan cara referensi silang dimana anggota kru mengatakan
13
mereka ada dimana dengan dibandingkan dengan informasi yang disampaikan
oleh komputer, karena informasinya tidak selalu sinkron". Brinker mengatakan
bahwa mereka belum pernah mengalami krisis parah sebelumnya, sehingga
model database ini belum benar-benar diperlukan saat ini. "Sistem ini yang telah
dikembangkan dalam 24 jam dan diimplementasikan di tengah krisis JetBlue, kini
telah diimplementasikan sebagai sistem secara penuh," katanya. "Ini merupakan
kenyataan di balik layar untuk perbaikan baik bagi anggota kru kami dan
pelanggan," katanya. JetBlue juga meningkatkan cara berkomunikasi dengan
pelanggan, termasuk memberi peringatan penerbangan secara otomatis kepada
pelanggan melalui e-mail dan perangkat telepon. Meskipun kelihatannya lebih
kecil dan kurang kritis namun dapat memiliki konsekuensi yang luas dan besar
dalam kehidupan di seluruh dunia yang saling terkait
Pada bulan September 2007, dalam sidang Komite Urusan Veteran ',
anggota parlemen belajar tentang kegagalan sistem yang tidak terjadwal yang
menggagalkan aplikasi kunci di 17 Administrasi Veteran (VA) fasilitas medis
dalam sehari. Dr Ben Davoren, direktur informatika klinis untuk San Francisco
VA Medical Center, mengkategorikan ini sebagai ancaman teknologi yang paling
signifikan terhadap keselamatan pasien VA yang pernah ada. Namun terjadinya
kegagalan sistem dari perubahan yang sederhana pada prosedur manajemen yang
tidak diikuti secara benar. Hal kecil yaitu tidak didokumentasikannya perubahan
terakhir yang menjatuhkan aplikasi pada penanganan pasien utama di 17 pusat
medis VA di California utara. Kerusakan yang terekspose memberikan tantangan
perubahan yang substansial dalam organisasi yang kompleks. Dimulai pada bulan
Oktober 2005 dan semula telah dijadwalkan untuk disempurnakan pada Oktober
2008, reformasi dari organisasi IT di VA melibatkan beberapa substansi. Sebagai
bagian dari usaha reformasi, VA menggeser kontrol lokal dari operasional
infrastrukur IT ke daerah pusat pengolahan data.
Secara historis, masing-masing dari 150 atau lebih pusat-pusat kesehatan
dijalankandengan VA yang memiliki layanan IT sendiri, otoritas anggaran sendiri,
dan memiliki staf sendiri, serta kebebasan bagaimana infrastruktur IT terlibat
dalam sistem yang ada. Semua keputusan yang berkaitan dengan IT dibuat oleh
seorang pimpinan lokal IT dan direktur pusat medis tertentu. Sementara para staf
14
IT diharuskan tanggap terhadap kebutuhan lokal, mereka membuat standarisasi di
dalam situs hampir mustahil di berbagai bidang seperti bidang keamanan,
infrastruktur administrasi dan pemeliharaan, serta pemulihan dari bencana.
Di pagi hari tanggal 31 Agustus 2007, staf dari medis di sekitar pusat
California utara menemukan bahwa mereka tidak dapat masuk ke sistem pasien
mereka. Aplikasi pasien utama, Vista dan CPRS, tiba-tiba menjadi tidak
tersedia. Vista, yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Kesehatan
Veteran dan Arsitektur Teknologi adalah sistem VA yang berfungsi untuk
mencatat kesehatan elektronik. CPRS, Computer Patient Record System adalah
aplikasi klinik yang menyediakan seluruh tampilan tentang catatan kesehatan
masing-masing veteran. Termasuk sistem pengecekan tepat waktu, sistem
pemberitahuan untuk memperingatkan dokter dari peristiwa penting, dan
pengingat sistem klinis. Tanpa akses ke Vista, para dokter, perawat, dan lain-lain
tidak mampu untuk menarik catatan pasien.
"Ada banyak perhatian terhadap tanda-tanda dan gejala dari masalah dan
sangat sedikit perhatian pada apa yang sangat sering langkah pertama yang harus
Anda dahulukan dalam sebuah insiden IT. "Apa hal terakhir yang telah berubah
dalam lingkungan ini? ” kata Direktur Eric Raffin.
Fasilitas medis yang terkena dampak langsung diimplementasikan pada
kontingensi lokal, yang terdiri dari tiga tingkatan:yang pertama adalah beberapa
kegagalan dari pusat Data Sacramentoke pusat data Denver, menurut Bryan
D.Volpp, kepala asosiasi dari staf dan informatika klinis. Volpp mengasumsikan
bahwa pusat data di Sacramento akan pindah ke tingkat pertama dari pusat data
Denverdan Itu tidak terjadi.
Pada hari itu, situs Denver tidak tersentuh sama sekali. Ke-11 situs yang
menjalankan di wilayah yang dikelola beroperasi dengan normal sepanjang
hari. Jadi mengapa Tim Raffin tidak membuat keputusan untuk mengalihkan data
ke Denver?" Yang ingin dihindari oleh tim di Sacramento adalah mengambil
risiko yang tersisa di 11 situs pada lingkungan Denver mengalami kegagalan.
Permasalahannya bisa jadi terkait dengan software. “Bila tim Raffin
memindahkan data ke denver, maka kemungkinan permasalahannya bisa tersebar
pada fasilitas VA di Denver. Karena grup Sacramento menitikpusatkan
15
permasalahan dimana, maka mereka membuat keputusan untuk tidak mengalihkan
data mereka ke denver.
Menurut Greg Schulz, seorang analis senior pada Storage I/O Grup,
kelemahan utama dari penduplikatan adalah sesuai dengan apa yang dikatakan
oleh Raffin. “apabila saya merusak data utama saya, maka data duplikasinya akan
ikut rusak, apabila saya punya salinan di St. Louis dan ada salinan juga di Chicago
dan data tersebut berduplikat secara kontinyu, kedua data tersebut akan rusak,
mereka kemudian akan terhapus”. Karena itu, penyalinan data secara berkala itu
penting. “Aku memilki segala sesuatu yang aku butuhkan untuk kembali ke status
yang telah diketahui”. Kurangnya catatan elektronik menghalangi staff di sekitar
untuk mengakses data grafik pasien dalam meninjau hasil harian atau
menambahkan perintah. Perawat tidak bisa menyerahkan perubahan giliran dari
satu perawat ke perawat lain melalui Vista, karena mereka terbiasa menggunakan
Vista. Pergantian jam kerja harus ditulis dengan tulisan, dan para pasien tidak
menerima daftar instruksi normal atau obat, yang biasanya diproduksi secara
elektronik.
Volpp mengatakan bahwa dalam beberapa jam berhenti kerja, "sebagian
besar pengguna mulai merekam dokumentasi mereka di atas kertas," termasuk
resep, pesanan laboratorium, formulir persetujuan, dan tanda-tanda vital dan
pemutaran. Ahli jantung tidak bisa membaca EKG, karena mereka biasanya diulas
secara online, mereka juga tidak bisa memesan, mengupdate, atau menanggapi
konsultasi.
Di Sacramento, kelompok perusahaan akhirnya dapat mengatasi atas apa
yang terjadi yang menyebabkan penghentian kerja ini. "Satu tim meminta
perubahan harus dibuat oleh tim lain, dan tim lainnya membuat perubahan," kata
Raffin. Ini melibatkan konfigurasi port jaringan, tetapi hanya beberapa orang tahu
tentang hal itu. Lebih penting lagi, kata Raffin. "Permintaan perubahan yang
diminta belum selesai. Sebuah isu prosedural berada di titik masalah. "Kami tidak
memiliki dokumentasi yang seharusnya dimiliki," katanya. Bila kita memiliki
dokumentasi untuk mengubah port, Raffin mencatat, "itu akan mengarahkan kita
untuk memberikan beberapa korelasi acara dengan cepat: Lihatlah jam, perhatikan
ketika sistem mulai menurun, kemudian berhenti untuk menyadari apa yang
16
benar-benar kita perlukan untuk melakukan perubahan-perubahan kembali, dan
sistem akan memperbaiki dengan sendirinya dalam waktu singkat. "
Menurut Evelyn Hubbert, seorang analis di Forrester Research Inc,
pemadaman yang melanda VA tidak jarang terjadi. "Mereka tidak memuatnya di
berita halaman depan karena itu memalukan. "Lalu, ketika sesuatu terjadi,
katanya, ini adalah efek domino. Sesuatu jatuh, maka sesuatu yang lain akan
mengikutinya. Itu sayangnya merupakan kekhasan untuk banyak organisasi”,
tambah Schulz. "Anda dapat memiliki semua software terbaik, semua hardware
terbaik, ketersediaan yang tinggi, anda dapat memiliki orang-orang terbaik.
Namun, jika Anda tidak mengikuti latihan terbaik, anda dapat membuat semua itu
tidak berguna.”
Sumber: Diadaptasi dari Julia King, “How IT Is Reinventing Itself as a Strategy
Business Partner,” Computerworld, February 19, 2007.
3.2 Studi Kasus 1 Bab 2 – Instant Competitive Advantage: Google Pulls
Ahead in Worldwide Search Strategy
Microsoft Bing dan Yahoo telah secara resmi bergabung pada tahun 2010,
dan Google harus muncul dengan sebuah fitur baru yang akan memberikan
mereka sebuah keuntungan yang jelas dibandingkan dengan sang rival baru. Dan
itulah yang Google lakukan!
Pada bulan September 2010, Google meluncurkan Google Instant—sebuah
fitur baru yang akan mempercepat pencarian di Internet. Google Instant ditujukan
untuk mempercepat hasil pencarian dengan metode “searching as you type” atau
“mencari sembari anda mengetik”. Fitur baru dan dinamik ini, yang kini tersedia
dan beroperasi di seluruh dunia, adalah tentang memulai proses pencarian
sebelum para pengguna selesai memasukkan query. Secara gamblang, Google kini
berusaha memprediksi apa yang orang-orang ingin tanyakan. Gerakan ini dinilai
oleh Hadley Reynolds, seorang analis IDC, sebagai sebuah “terobosan dramatis”
dari pengalaman pencarian Google yang tradisional.
Tujuannya adalah menekan waktu yang terbuang untuk memasukkan
query, meninjau hasil pencarian, memperbaiki query pencarian, serta mengecek
hasil pencarian yang baru—sebuah proses yang mungkin akan diulangi beberapa
17
kali dan terkadang membuat proses ini menjadi rumit dan melelahkan. Fitur ini
tak terbantahkan merupakan sebuah “tour-de-force” dari teknik komputer, tapi
kemudian semuanya kembali lagi pada bagaimana fitur ini akan diterima oleh
pengguna akhir dan bagaimana ia akan mempengaruhi performa iklan dan
efisiensi; serta pada visibilitas hasil pencarian organik.
Mengembangkan sebuah fitur yang mencengangkan dan berani pun
membuktikan bahwa bisnis search engine masih merupakan raja di Google,
walaupun kini Google sudah merambah area lain di pasar dunia, “Telah jelas
bahwa Google masih terfokus pada memperkuat akar bisnisnya: search engine,
sesuatu yang merupakan keahlian utama mereka,” kata analis Charlene Li dari
Altimeter Group.
Menurut Google, Instant bukanlah “mencari sembari anda mengetik”
tetapi lebih kepada “mencari sebelum anda mengetik” karena teknologi ini
mengantisipasi dan memprediksi query yang paling mungkin dimasukkan oleh
pengguna. Seiring dengan peluncuran fitur ini, pengguna yang canggih tentunya
akan lebih mudah untuk menerimanya dibandingkan pengguna lain pada
umumnya, melihat bahwa pengguna yang canggih akan lebih memahami
kenyamanan dan penghematan waktu sementara pengguna lain pada umumnya
mungkin akan merasa sedikit bingung, setidaknya pada awalnya. “Ini merupakan
sebuah peningkatan, dan ini merepresentasikan efisiensi dan kenyamanan yang
lebih besar pada orang-orang yang terbiasa menggunakan search engine,” kata
analis Greg Sterling dari Sterling Market Intelligence. “Meski demikian, terdapat
blinking-light effect dimana halaman pencarian berubah seiring dengan tiap
karakter yang dimasukkan ke dalam query. Sebagai akibatnya, hal ini mungkin
akan membuat pengguna awam merasa sedikit terdisorientasi.”
“Sementara elemen pencarian yang familiar masih tersedia, aspek
kecepatan dan streaming dari pemahaman Google mengenai query pengguna dan
presentasi hasil pencarian akan menjadi revolusioner”, kata Reynolds. “Model
pencarian Google yang tradisional cukup membuang banyak waktu pengguna, dan
Instant akan membantu menunjukkan mana link yang sesuai dengan lebih cepat.”
Reynolds melihat sebuah potensi besar dalam mempercepat proses memperbaiki
query, yang ia sebut sebagai problema “pogo-stick”. “Google Instant akan
18
membantu menunjukkan mana link yang benar lebih cepat,” katanya melalui e-
mail. “Google Instant akan butuh penyesuaian. Tapi saya pikir mayoritas
pengguna akan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan ini untuk menyukai
pengalaman pencarian baru serta petunjuk pencarian yang ditawarkan oleh
Google.”
Untuk mengantisipasi beberapa resistensi, Google memberikan opsi untuk
menonaktifkan Google Instant, yang dari sekarang terbatas pada pencarian web di
google.com di Amerika Serikat untuk semua pengguna, dan di beberapa negara
lain seperti Perancis, Jerman, dan Inggris untuk para pengguna yang terhubung
dengan akun Google mereka. Fitur ini akan diluncurkan dalam waktu dekat untuk
semua pengguna di seluruh dunia, serta para pengguna perangkat mobile.
Marissa Mayer, wakil presiden Search Products di Google mengatakan,
“Keuntungan pengguna Google Instant sangatlah banyak, tapi yang paling utama
adalah waktu yang dihemat”. Mayer mengumumkan peluncuran fitur baru ini
pada acara peluncuran perusahaan di San Fransisco pada bulan September 2010.
“Tes yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa Google Instant menghemat
rata-rata 2 sampai 5 detik untuk setiap pencarian. Ini mungkin terlihat sedikit pada
awalnya, tapi pasti akan terakumulasi nantinya,” ujarnya.
Dan Olds, seorang analis dari The Gabrial Consulting Group, mengatakan
bahwa ia setuju dengan pernyataan Mayer. Walaupun tidak terlihat seperti
penghematan besar-besaran, tapi hal ini cukup untuk menjadikan Google
selangkah lebih maju di industri pencarian internasional. “Google melakukan
beberapa penghitungan lagi dan menemukan bahwa fitur ini akan menghemat 3.5
milyar detik per harinya. Saya tidak yakin apa yang akan kita lakukan dengan
tambahan waktu tersebut, tetapi saya harap kita bisa memikirkan sesuatu,” kata
Olds. “Ini memberikan sesuatu untuk dibanggakan oleh Google. Saya pikir fitur
ini adalah sesuatu yang harus ditambahkan Microsoft pada Bing dalam waktu
dekat. Fitur ini cukup bermanfaat dan memberikan Google keuntungan kompetitif
yang jelas.” Jika Microsoft menambahkan fitur ini pada Bing, ini hanya akan
mengurangi keuntungan Google, tetapi juga tidak akan memberikan Microsoft
keuntungan yang signifikan.
19
Akhir 2010 merupakan waktu yang baik bagi Google untuk melawan
kerjasama Microsoft Bing dan Yahoo. Pada Agustus 2010, Microsoft dan Yahoo
menyelesaikan sebuah proyek integrasi besar, yang memungkinkan Yahoo
menggunakan mesin pencarian Microsoft Bing untuk membantu pencarian di
semua situs Yahoo. Kerjasama antara Microsoft dan Yahoo ini jelas ditujukan
pada Google untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. Tidak ada satupun dari
kedua perusahaan ini yang cukup beruntung dalam mengambil pangsa pasar
Google dari pasar pencarian dunia. Dengan menggabungkan usaha mereka, kedua
perusahaan ini mengharapkan peruntungan yang lebih baik. Dengan Google
Instant, pemimpin industri pencarian dunia pun membalas gerakan para rivalnya.
“Sementara saya pikir Google Instant tidak akan meningkatkan pangsa
pasar secara signifikan, hal ini akan memberikan Google sebuah fitur baru yang
akan diperhatikan oleh para pengguna dan pada akibatnya akan menjadi alasan
lain untuk setia pada Google,” ujar Olds. “Kita aan melihat lebih banyak inovasi
di masa depan seiring Google meneruskan pengembangan fitur-fiturnya untuk
menghadapi kompetisi baru dari kerjasama Microsoft dan Yahoo.”
Rob Enderle, analis dari Enderle Group, melihat bahwa di samping
kerjasama Microsoft dan Yahoo, Google masih terlalu jauh di depan
kompetitornya, dan bahwa inovasi yang mereka lakukan hanyalah “pemanis”.
“Google adalah pemain yang paling dominan di industri ini, yang berarti mereka
hanya perlu menjadi “cukup baik” di mata para penggunanya,” kata Enderle.
“Tapi inilah yang harus mereka lakukan untuk mempertahankan posisinya dan
menjaga kekuatan kompetitor di level yang minimum. Selama orang-orang
Berpikir Google sudah cukup baik, mereka tidak akan pergi kemana-mana dan hal
ini merupakan cara yang relatif rendah resiko untuk mempertahankan posisi
mereka.”
Sumber: Diadaptasi dari Sharon Gaudin, “In an Instant, Google Pulls Further
Ahead of Microsoft, Yahoo,” Computerworld, Inc., September 9, 2010; Juan
Carlos Perez, “Google Instant: Big Changes for Users, Publishers and Marketers,”
Computerworld Inc., September 8, 2010.
20
3.3 Jawaban Pertanyaan Studi Kasus
3.3.1 Jet Blue and the Veterans Administration: The Critical Importance of IT
Processes
1. Eric Brinker dari JetBlue mencatat bahwa database yang dikembangkan
selama krisis tersebut belum diperlukan sebelumnya karena perusahaan belum
pernah mengalami kehancuran. Apa risiko dan manfaat yang terkait dengan
pendekatan ini untuk perencanaan TI? Berikan beberapa contoh dari masing-
masing.
Jawaban :
Pada dasarnya sistem TI sangat dibutuhkan bagi setiap perusahaan, karena
dengan adanya sistem TI akan memberikan manfaat yaitu membantu kinerja
perusahaan agar lebih efektif dalam menjalankan sistem yang berjalan, dalam
kasus ini sangat tidak layak Jetblue tidak menerapkan sistem TI dengan alasan
belum pernahnya Jetblue mengalami krisis ataupun kehancuran. dua hal tersebut
adalah sebuah keniscayaan yang sebaiknya harus dipersiapkan oleh perusahaan
sebelum perusahaan terjebak dalam kasus tersebut, dengan mempersiapkan sistem
yang lebih baik dapat diharapkan apapun yang terjadi akan dapat dihadapi dengan
baik. Contohnya ketika Jetblue menerapkan sistem database sehingga Jetblue
dapat mengetahui keberadaan anggota kru mereka.
Adapun resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan dengan tidak adanya
perencanaan sistem TI yang baik yaitu sulitnya perusahaan untuk mengatur
beberapa sistem yang seharusnya dapat dibuat lebih sederhana seperti pengaturan
database pelanggan dalam reservasi. sebagai contohnya ketika harus membatalkan
1000 penerbangan ketika terjadinya badai es, hal ini tidak seharusnya terjadi jika
Jetblue memiliki sistem TI yang baik, sehingga dengan adanya Sistem TI yang
baik penerbanganpun dapat dijadwalkan dengan baik.
2. Dengan melihat ke belakang, kita sekarang mengetahui bahwa keputusan yang
dibuat oleh Eric Raffin dari VA untuk tidak mengalihkan data ke situs Denver
adalah yang keputusan yang tepat. Hal ini karena adanya kegagalan yang
terjadi saat mengikuti prosedur cadangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan informasi yang ia miliki pada saat itu, alternatif lain apa yang bisa
21
dipertimbangkan?Kembangkan setidaknya dua contoh!
Jawaban :
Perusahaan yang menggunakan sistem Informasi dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya harus dapat melakukan maintenance pada sistem yang
merupakan penggerak jalannya aktivitas perusahaan. Berbagai prosedur yang
sebaiknya dilaksanakan untuk menjaga sistem agar dapat berjalan dengan baik
biasanya dicatat dalam catatan standard operation prosedure atau yang biasa
disingkat sebagai SOP. SOP ini merupakan panduan bagi seluruh pihak yang
berhubungan dengan sistem informasi dalam melakukan setiap kegiatan
operasional agar seluruh sistem berjalan dengan baik serta mengurangi resiko
terjadinya error. Pengelolaan database yang baik juga merupakan salah satu hal
penting yang harus di perhatikan, dengan sistem database yang terintegrasi,
perusahaan dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
kegiatan perusahaan
Dalam hal ini, Eric Raffin memutuskan untuk tidak mengalihkan data ke
server lain karena adanya masalah kegagalan sistem yang menerpa perusahaan
yang belum dapat dipastikan secara tepat. Sistem yang dibangun tersebut
berhubungan dengan database di tiap daerah yang digunakan untuk berbagai
kepentingan. Apa yang membuat Raffin tidak memindahkan VA ke situs Denver
Team adalah untuk menghindari risiko pada 11 situs Denver tersebut.
Raffin memutuskan untuk tidak mengorbankan sistem di cabang lain
dengan menanggung resiko adanya gangguan dari cabang yang telah beroperasi
serta resiko gagalnya sistem back-up database di cabang baru sehingga akan
mempengaruhi kelancaran sistem secara keseluruhan. Alasan lain yang menjadi
pertimbangan Raffin diantaranya terkait dengan software, karena apabila VA
harus mengganti software yang lama ke situs Denver maka akan merubah semua
system yang ada sebelumnya dan juga membutuhkan waktu dan training untuk
mensosialisasikan sistem baru tersebut.
Dengan adanya informasi-informasi yang ia dapatkan sebelumnya,
langkah yang dapat ia pertimbangkan untuk dilakukan antara lain adalah sebagai
berikut :
22
a. Melakukan pembangunan server khusus yang mampu memback- up semua
data dari 11 lokasi secara keseluruhan, akan tetapi server tersebut tidak
terhubung satu sama lain sehingga apabila pusat atau salah satu server
tersebut mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi sistem yang
lainnya. Selain itu, sistem tersebut baiknya memiliki fungsi tambahan untuk
melakukan proses back-up data secara otomatis dan dilakukan secara
berkala (periodik) sehingga database yang ada masih dapat diakses dan
tersimpan manakala terjadi kerusakan sistem di 11 lokasi.
b. Memback-up system error di dalam setiap server baru dalam menjalankan
operasionalnya. Pelacakan system error dapat segera dilakukan melalui
evaluasi system record dari setiap tindakan yang dicatat dalam sistem.
Database yang tercatat dalam server dapat diperiksa dan segera diperbaiki
jika terjadi kegagalan maupun kesalahan input data yang tidak sesuai
dengan prosedur.
c. Sebagai upaya pencegahan rusaknya sistem, yang mungkin salah satunya
dapat disebabkan terinfeksinya sistem oleh berbagai jenis virus, sebaiknya
dilakukan tindakan preventif yakni dengan membangun sistem yang
dilengkapi dengan antivirus agar sistem dapat selalu berjalan dengan baik.
Antivirus yang ada juga sebaiknya memiliki kemampuan untuk up-date
secara berkala otomatis, atau setidaknya dilengkapi dengan sistem
pengingat masa berlaku antivirus tersebut agar setiap kru dapat mengetahui
kapan antivirus tersebut harus diperbaharui.
3. Sebuah perubahan yang tidak terdokumentasi mengakibatkan kerusakan
secara sistem dari sistem VA, kemungkinan besar karena hubungan antara
aplikasi yang kuat. Apa sisi positif dari interkoneksi ini dan apa keuntungan
buat pasiennya? Kemukakan contoh dari kasus ini untuk membenarkan
jawaban anda?
Jawaban :
Sisi positif dari kejadian ini adalah hanya sebagian kecil dari dokumen
yang mengalami kerusakan, dan tidak seluruh sistemnya yang mengalam
kerusakan. Dan karena kejadian ini juga bisa mengantisipasi akan adanya
23
kerusakan-kerusakan yang lain dan memperbaiki sistem secara keseluruhan. Lalu
dengan segala sesuatu dilakukan secara manual maka akan ada lebih banyak
interaksi dari para perawat dengan para pasien, perawat dengan para dokter dan
perawat dengan sesama perawat. Dan akan ada interaksi dengan para staff dari
berbagai divisi tertentu.
3.3.2 Pertanyaan Studi Kasus -- Instant Competitive Advantage : Google
Pulls Ahead in Worldwide Search Strategy
1. Dengan mengubah bagaimana para pengguna melihat search queries,
Google mencoba merubah bagaimana dunia melihat Google sebagai search
engine pilihan. Mengapa mereka perlu melakukan hal tersebut? Berikan
beberapa contoh bagaimana Google dapat memperkuat kesetiaan para
penggunanya. Bagaimana mereka bisa dikalahkan?
Jawaban:
Dilatarbelakangi dengan bergabungnya Microsoft Bing dan Yahoo secara
resmi pada tahun 2010, Google memerlukan penambahan fitur baru yang dapat
memberikan competitive advantage. Oleh karna itu, Google menciptakan
Google Instant, sebuah fitur baru yang akan mempercepat pencarian dalam
internet. Walaupun fitur ini dinilai tidak akan meningkatkan pangsa pasar
Google secara signifikan, fitur ini diharapkan akan memberikan para
penggunanya lebih banyak alasan untuk tetap setia pada Google untuk
keperluan pencarian mereka.
Beberapa contoh yang dapat dilakukan Googlw untuk memperkuat
kesetiaan para penggunanya adalah sebagai berikut:
1. Lebih menghargai dan merespon dengan cepat setiap feed back dari
para penggunanya.
2. Memberi kemudahan pengguna untuk memblokir situs-situs sampah
(spam, AGC - Auto Generated Content, linkfarm, dll) dengan cara
menyediakan tombol blokir di hasil pencarian. Meski saat ini Google
sudah menyediakan fitur serupa, prosedur yang harus dilewati
pengguna cenderung tidak praktis. Pengguna harus mengetik sendiri
situs-situs yang ingin diblokir pada halaman
24
http://www.google.com/reviews/t?hl=en atau menambahkan add-ons
seperti Personal Blocklist pada browser Google Chrome. Seharusnya
hal ini bisa dilakukan dengan lebih mudah jika ada tombol khusus di
setiap hasil pencarian.
Sementara itu, untuk pencarian dalam Bahasa Indonesia, hasilnya
sering dikuasai oleh ahli SEO yang isinya kebanyakan spam,
sedangkan tulisan pakar maupun akademisi yang lebih bermutu malah
tidak muncul di halaman pertama.
3. Lebih memperhatikan keselamatan pengguna dengan memberi tanda
pada situs-situs yang resmi untuk menghindari dari situs-situs penipu
4. Menambahkan fitur sort agar pengguna mudah mengurutkan hasil
pencarian sesuai kebutuhan (misalnya: most recent, most popular, dll)
5. Menambahkan fitur preview pada hasil pencarian video
Google mungkin dapat dikalahkan bila kompetitornya bisa lebih
memuaskan dalam memberikan layanan-layanan yang selama ini belum dapat
dilakukan Google secara optimal. Misalnya, dengan memberikan hasil
pencarian yang lebih bebas spam, lebih memperhatikan privasi dan keamanan
pengguna, serta menampilkan inovasi yang lebih maju. Meski demikian, cara
ini harus dilakukan dengan cepat dan agresif, sebab Google sebagai market
leader utama juga akan terus berinovasi demi mempertahankan posisi dan
kepemimpinannya di industri search engine.
2. Hadley Reynolds dari IDC melihat Google Instant sebagai “terobosan
dramatis” dari pengalaman pencarian secara tradisional. Mengapa ia
mengatakan hal tersebut, dan apakah pengguna akan menginginkan cara
lama digunakan kembali?
Jawaban:
Google Instant dapat dilihat sebagai terobosan dramatis dari pengalaman
pencarian tradisional karena fitur ini ditujukan untuk mempercepat hasil
pencarian dengan mencari sebelum pengguna selesai mengetik. Dengan
mengantisipasi dan memprediksi query yang akan dimasukkan oleh pengguna
25
serta membantu menunjukkan manalink yang benar, proses pencarian menjadi
lebih efisien dan nyaman.
Walaupun Google Instant akan lebih mudah diterima oleh pengguna yang
sophisticated, pengguna lain pada umumnya mungkin akan merasa bingung.
Apalagi dengan adanya efek blinking light dimana halaman akan berubah
setiap kali pengguna memasukkan karakter pencarian, yang mungkin membuat
sebagian orang merasa terdisorientasi. Meski demikian, untuk mengantisipasi
26
Gambar 1. Proses “searching as you type” yang ditawarkan oleh Google Instant
Gambar 2. Google Instant membantu menunjukkan link yang tepat
resistensi terhadap fitur ini, Google juga memberikan opsi untuk
menonaktifkan Google Instant.
27
3. Apakah anda setuju dengan Marissa Mayer bahwa penghematan-
penghematan kecil yang diberikan oleh Google Instant dari setiap
pencarian akan terakumulasi dan disadari oleh komunitas pengguna search
engine? Apakah hal ini akan mempengaruhi anda untuk tetap menggunakan
Google atau berpindah ke Google?
Jawaban:
Ya, karena dengan penghematan waktu sebesar 2 hingga 5 detik per
pencarian dan akumulasi sebesar 3,5 milyar detik perhari, maka aktifitas
pencarian akan menjadi efektif dan efisien. Sebagai akibatnya, waktu yang
pada awalnya terbuang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan yang lain.
Ya. Sebagai pengguna Google, hal ini akan memberikan insentif bagi kami
untuk tetap memakai Google sebagai search engine pilihan.
28
IV. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dengan adanya sistem informasi akan membantu kita dalam mengatur
semua sumber daya yang ada, agar kita dapat mengoptimalkan semua sesuai
dengan fungsinya. Selain itu, adanya sistem informasi akan memungkin kita
mengurangi biaya total produksi dalam perusahaan sehingga lebih efisien dan
unggul dibanding perusahaan pesaing.
Pemantauan sistem yang berkesinambungan merupakan satu hal yang
penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional. Pemantauan dan pemeliharaan
sistem informasi memungkinkan kita mengetahui secara cepat dan tepat sumber
kerusakan sehingga upaya perbaikan dapat segera dilakukan. Suatu sitem
informasi dapat memiliki software terbaik, hardware terbaik, dan ketersediaan
yang tinggi, akan tetapi SI tidak akan mempunyai makna dan tidak dapat
dijalankan apabila tidak memiliki orang-orang yang ahli.
Teknologi informasi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengungguli pesaing dalam bisnis. Google telah membuat terobosan berupa fitur
“Google Instant” sebagai strategi menciptakan keunggulan bersaing pada industri
sistem informasi. Sedangkan Bing melakukan kerja sama dengan Yahoo untuk
melawan Google dengan menggunakan Bing melakukan pencarian di semua situs
Yahoo. Microsoft Bing dan Yahoo memiliki kesulitan dalam menyaingi Google
dan merebut pengguna Google untuk beralih menggunakan Yahoo.
5.2. Saran
Saran yang diberikan penulis kepada isi makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Perlu ditingkatkan lagi kewasdaan terhadap database rumah sakit dan semua
pasien agar kondisi yang tidak diduga dapat diatasi dengan baik serta
diperlukannya pencatatan manual untuk menanggulangi apabila terjadi
kehilangan database.
2. Google: terdapatnya fitur video dalam “home” Google untuk mempermudah
pengguna melakukan pencariannya dan terdapatnya fitur video yang
29
automatic moving sehingga pengguna tidak perlu membuka video yang
bukan menjadi tujuannya.
Bing: membuat suatu inovasi yang baru yang tidak dimiliki Google, seperti
mengelompokkan situs-situs mejadi lebih terperinci agar lebih memudahkan
pengguna dalam pencariannya (contohnya situs restautant, hospital dan
shoppinng mall).
30
DAFTAR PUSTAKA
Bing. (n.d.). Bing Homepage. Diakses pada 26 Januari 2012, dari
http://www.bing.com
Google. (n.d.). Google Homepage. Diakses pada 26 Januari 2012, dari
http://www.google.com
McLeod, R. & Schell, G.P. (2007). Management Information Systems (10th ed.).
Sydney: Pearson Education, Inc.
O’Brien, J.A. & Marakas, G.M.M. (2010). Management Information Systems (10th
ed.). Boston: McGraw-Hill Irwin.
31