57
PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

 · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDADAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Page 2:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta
Page 3:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

B A B XIV

PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA,DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

A. PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN GENERASI MUDA

1. PendahuluanKebijaksanaan pokok pembangunan di bidang

pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam Repelita II merupakan penjabaran dari kebijaksanaan dasar pembangunan di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda sebagaimana ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Penjabaran tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang keseluruhannya sebagai suatu kebulatan langkahlangkah lanjutan, peningkatan dan perluasan lingkupan dari ber- bagai usaha yang telah dimulai sejak Repelita I. Dengan demikian maka keseluruhan kebijaksanaan pokok di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda secara sistimatis dan bertahap diarahkan kepada pemecahan secara mendasar dari sejumlah masalah pokok yang berkaitan satu sama lain, baik dalam sistim pendidikan itu sendiri maupun dengan berbagai masalah di bidang pembangunan lainnya.

Langkah-langkah kebijaksanaan pokok yang digariskan dalam Repelita II tersebut diperinci lebih lanjut dalam sejumlah kebijaksa-naan operasionil yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai pro-gram dan proyek melalui perencanaan tahunan dan persiapan pelaksanaan yang seksama. Dalam pada itu, sesuai dengan penjadwalan pelaksanaan Repelita II kebijaksanaan operasionil tertentu dapat menjadi lebih menonjol dalam tahun-tahun tertentu

671

Page 4:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

dibandingkan dengan dalam tahun-tahun sebelumnya yang dengan sendirinya ter- cermin dalam laporan pelaksanaan tahunan Repelita II untuk tahun pelaksanaan yang bersangkutan.

Dalam hubungan ini dapat dikemukakan bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menonjol di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam tahun 1976/77 sebagai tahun ketiga pelaksanaan Repelita II adalah sebagai berikut:

Page 5:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

a. Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.

Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar sebagai penerapan azas keadilan sosial di bidang pendidikan terutama dipusatkan pada tingkat Sekolah Dasar dalam rangka memungkinkan tertampungnya 85% dari anak usia kelompok 7 ― 12 tahun pada akhir Repelita II, yaitu melalui peningkatan pembangunan dan rehabilitasi gedung se- kolah (termasuk SD Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta). Di tingkat pendidikan lanjutan, terutama pada SMP, SMA dan SPG, dilanjutkan pula kegiatan penambahan ruang kelas baru dan pemba-ngunan gedung sekolah baru. Peningkatan kesempatan belajar pada sekolah-sekolah teknik dan kejuruan dilaksanakan dengan mengembangkan (rehabilitasi, perluasan dan pengadaan peralatan) sejumlah STM, termasuk STM (3 tahun, STM Pembangunan (4 tahun) dan Sekolah Teknologi Pertanian.

Dalam pada itu, pembebasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) untuk kelas 1 sampai dengan kelas III SD serta peningkatan jumlah pemberian beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa yang ter- utama berasal dari keluarga yang kedudukan ekonominya lemah merupakan rangsangan dan dorongan pada mereka untuk melanjut- kan dan menyelesaikan pendidikannya secara berhasil.

Usaha perluasan kesempatan belajar di luar sekolah telah lebih dimantapkan, antara lain dengan mengembangkan bahan-bahan pela- jaran praktis secara lebih terarah serta meningkatkan efisiensi dari berbagai jenis kursus ketrampilan.

b. Peningkatan mutu pendidikanDalam rangka usaha penerapan kurikulum baru

yang lebih men-jamin mutu pendidikan kemampuan tenaga guru dan pembina telah ditingkatkan melalui 672

Page 6:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

berbagai kegiatan penataran. Di samping itu, buku pelajaran dan perpustakaan, peralatan laboratorium dan per- alatan kerja praktek diusahakan lebih memadai. Selanjutnya, dunia usaha telah makin banyak membantu peningkatan mutu pendidikan, antara lain dengan memberikan fasilitas latihan ketrampilan bagi para pelajar dan mahasiswa di tempat-tempat perusahaan dan bengkel kerja.

Page 7:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Khusus tentang mutu pendidikan teknik, peningkatannya telah dimantapkan dengan sudah terselenggaranya 5 Pusat Latihan Pendi- dikan Teknik dan diperlengkapinya sejumlah STM dengan peralatan yang memadai.

Berbagai usaha di bidang pendidikan, di antaranya proyek Perin- tis Sekolah Pembangunan pada 8 IKIP yang telah memantapkan sistim pengajaran dengan "modul" merupakan usaha peningkatan mutu pendidikan dalam rangka perintisan pembaharuan pendidikan. Pemanfaatan media komunikasi mengutamakan penggunaan siaran radio pendidikan untuk penataran guru-guru SD.

Di bidang pendidikan tinggi berbagai usaha telah dilakukan yang pada dasarnya menunjang peningkatan mutu pendidikan, yakni dimulainya pelaksanaan program doktor di dalam dan di luar negeri untuk memenuhi keperluan tenaga pengajar dan peneliti yang bermutu tinggi; melanjutkan pengiriman tenaga akademis ke luar negeri untuk jangka pendek; pendayagunaan dan peningkatan kemampuan penelitian; perbaikan iklim studi, dan lain sebagainya.

c. Pembinaan relevansi pendidikanRelevansi pendidikan menyangkut kesesuaian

sistim pendidikan dengan kebutuhan-kebutuhan pembangunan, antara lain dengan memperhatikan segi-segi keperluan tenaga kerja untuk pembangunan, pe- nunjangan terhadap pengembangan dunia usaha dan perkembangan masyarakat yang sedang membangun pada umumnya. Sistim pendi- dikan yang lebih dikaitkan dengan kebijaksanaan pengembangan kesempatan kerja meliputi pula peningkatan prakarsa lapangan kerja sendiri oleh para lulusan sekolah dan universitas sesuai dengan arah pengembangan generasi muda yang sanggup berdiri sendiri. Untuk

673

Page 8:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

itu antara lain terus dikembangkan pendidikan kejuruan dan teknik sehingga menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembangunan. Demikian pula ditingkatkan partisipasi dunia usaha dalam kegiatan pendidikan antara lain dengan memberikan kesempatan berpraktek bagi pelajar dan mahasiswa.

Khususnya dalam pendidikan tinggi lebih banyak perhatian diberikan kepada macam dan tahap keahlian yang tidak mensyaratkan gelar

Page 9:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

sarjana (sub-profesionil). Dalam pada itu, peningkatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimaksudkan pula sebagai kegiatan yang bermanfaat untuk memantapkan relevansi pendidikan dengan pembangunan dan perkembangan masyarakat.

d. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan

Organisasi pengelolaan pendidikan telah ditingkatkan antara lain dengan menetapkan susunan organisasi dan tata kerja segenap satuan pelaksana lengkap dengan perincian tugasnya baik di pusat maupundi daerah, pemantapan pembagian tugas dan tanggung jawab fung- sionil di bidang pendidikan dan peningkatan pengawasan serta peni- likan kegiatan pendidikan baik dalam arti teknis maupun yang me-nyangkut segi administrasi keuangan.

e. Pembinaan generasi mudaPembinaan generasi muda erat pertaliannya

dengan usaha-usaha pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan di luar sekolah memberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan praktis dan ketrampilan dasar. Di samping itu usaha memelihara aksarawan dan menghasilkan aksarawan baru atas dasar "bekerja dan belajar untuk menambah penghasilan" telah lebih dimantapkan pola pengembangannya, termasuk pengembangan ketrampilan khusus untuk wanita sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan ke- -luarga.

Pengembangan kehidupan berorganisasi di kalangan generasi muda dilakukan baik di lingkungan 674

Page 10:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

sekolah dan kampus maupun dikalangan masyarakat luas, termasuk dalam kepramukaan ataupun organisasi kepemudaan lainnya. Demikian pula, diberikan kesempatan untuk memanfaatkan waktu secara produktif serta mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang lebih besar di masa mendatang, sekaligus meningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembangunan. Untuk ini diusahakan peningkatan fasilitas latihan ketrampilan, latihan ke-pemimpinan, rekreasi, olah raga dan kesempatan pengabdian pada masyarakat.

Page 11:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

a. Pembinaan Pendidikan Dasar

Dalam tahun 1976/77 telah dilanjutkan usaha perluasan kesempatan belajar pada Sekolah Dasar (SD) melalui Program Pembangun- an Sekolah Dasar di samping peningkatan mutu pendidikannya. Demikian pula dilanjutkan pembinaan Taman Kanak-kanak (TKK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar pada SD terus ditingkatkan melalui Inpres No. 3/1976, yaitu dengan membangun lagi 10.000 gedung SD baru yang masing-masing terdiri dari tiga ruang kelas, di samping perbaikan kembali (rehabilitasi 16.000 gedung SD yang terdiri atas 13.300 gedung SD Negeri, 1.000 gedung SD Swasta dan 1.700 gedung Madrasah Ibtidaiyah). Kegiatan tersebut merupa- kan kelanjutan dari pembangunan 10.000 gedung SD tahun 1975/76 yang masing-masing terdiri atas tiga ruang kelas dan satu ruang guru (Inpres No. 6/1975), di samping pembangunan 6.000 SD yang ma- sing-masing sudah lengkap mempunyai 6 ruang kelas sebagai hasil kegiatan dalam dua tahun sebelumnya (Inpres No. 10/1973 dan Inpres No. 6/1974).

Pembangunan Sekolah Dasar selama tiga tahun pertama Repe- lita II telah berpengaruh besar terhadap pertambahan jumlah murid. Pada tahun pelajaran 1976 jumlah murid SD bertambah dengan lebih dari 1,27 juta, yaitu dari 14.280.000 murid pada tahun pelajaran 1975menjadi 15.550.000 pada tahun ajaran 1976 yang berarti kenaikan dengan 8,89% lagi (sama dengan kenakan tahun sebelumnya). Semen- tara itu diperkirakan pertambahan jumlah murid SD akan meningkat terus pada tahun ajaran 1977 menjadi 17.409.000 (Tabel XIV ― 1).

Page 12:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Guna memenuhi keperluan tenaga guru SD untuk tahun ajaran 1976 telah disediakan pengangkatan 60 ribu guru, sehingga dalam tiga tahun pertama Repelita II seluruhnya telah diangkat 118 ribu guru baru (termasuk 10 ribu kepala sekolah), di samping pengangkatan 18 ribu guru dalam tahun 1973/74 sebagai kegiatan awal dalam meme- nuhi kebutuhan tenaga guru SD Inpres.

675

Page 13:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta
Page 14:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

TABEL XIV – 1JUMLAH MURID DAN MAHASISWA, 1973 – 1977

(dalam ribuan)

1) Angka-angka diperbaiki2) Angka-angka sementara

676

Page 15:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

GRAFIK XIV – 1JUMLAH MURID DAN MAHASISWA

1973 – 1976

677

Page 16:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Di samping itu dalam rangka peningkatan mutu pendidikan SD dalam tahun 1976/77 telah dicetak 60,0 juta buku pelajaran pokok (Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk semua SD Negeri (termasuk 11,9 juta buku "SD Inpres"). Kegiatan tersebut merupakan peningkatan terhadap tahun-tahun sebelumnya (Tabel XIV ― 2). Dalam tiga tahun pertama Repelita II seluruhnya telah disediakan 108,3 juta buku pelajaran pokok untuk SD, termasuk 29,2 juta untuk SD Inpres.

Untuk memanfaatkan penggunaan buku pelajaran pokok dalam rangka peningkatan mutu pendidikan SD dalam tahun 1976/77 telah diselenggarakan penataran 372.600 guru termasuk 1.600 tenaga pem- bina pendidikan, yaitu sebagai kelanjutan dari kegiatan-kegiatan pe-nataran dalam tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian dalam tiga tahun pertama Repelita II jumlah tenaga yang telah mengalami pena- -taran telah mencapai 709.600 orang guru termasuk sekitar 8.300 tena- ga pembina. Dalam rangka peningkatan efektifitas penataran guru melalui siaran radio pendidikan telah diproduksi 360 program siaran.

Masih dalam rangka peningkatan mutu, telah dicetak 8,6 juta buku bacaan untuk perpustakaan SD dalam tahun 1976/77, sehingga dalam tiga tahun pertama Repelita II pengadaan keseluruhannya mencapai 21,0 juta buku bacaan, di samping 6,6 juta buku bacaan yang diusahakan tahun 1973/74 sebagai kegiatan awal pengadaan buku perpustakaan SD. Dengan demikian maka untuk semua SD Negeri dan Swasta masing-masing .telah disediakan 400 buku bacaan kanak-kanak, yaitu dengan menyediakan 100 judul untuk masing-masing sekolah setiap tahun.

Dalam tahun 1975/76 telah dimulai kegiatan pengadaan alat-alat peraga pembantu pelajaran sejumlah 20.000 set yang akan ditingkat- kan

Page 17:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

dalam tahun-tahun selanjutnya.Ikhtisar kegiatan-kegiatan utama dalam rangka

pembinaan pendidikan SD sebagaimana diutarakan di atas, dapat dilihat pada Tabel XIV ― 2 berikut.

Khusus untuk pendidikan Taman Kanak-Kanak telah ditatar 550 guru TKK (sebagai kelanjutan dari penataran 460 guru dalam tahun

678

Page 18:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

TABEL XIV – 2PEMBINAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

1973/74 – 1976/77

Catatan :1) Termasuk 2,8 juta untuk “SD Inpres”2) Khusus untuk “SD Inpres”3) Termasuk 12,7 juta untuk “SD Inpres”4) Disamping pengangkatan guru lama yang sebelumnya berstatus honorer sejumlah 36.8755) Termasuk 10.000 kepala sekolah di luar 10.000 pegawai lainnya (penjaga sekolah dan awak kendaraan air ber-6) Motor).7) Termasuk 1.000 SD Swasta dan 1.700 Madrasah Ibtidaiyah Swasta

679

Page 19:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

1975/76 dan 300 guru dalam tahun 1974/75). Selanjutnya telah di-sediakan 57 ribu pedoman guru (sebagai kelanjutan dari pengadaan 30 ribu buah dalam tahun 1975/76 dan 800 buah dalam tahun 1974/75). Di samping itu dilakukan pengadaan 1.761 set alat peraga (sebagai kelanjutan dari pengadaan 511 set dalam tahun 1975/76).

Akhirnya, dalam rangka pembinaan Sekolah Luar Biasa (SLB) telah ditatar 732 guru; dicetak 5 ribu buku kurikulum dan 6 ribu buku pedoman pendidikan, sedangkan pembangunan 7 gedung SLB yang telah dimulai dalam tahun 1975/76 terus dilanjutkan.b. Pembinaan Pendidikan Lanjutan Pertama.

Kegiatan utama dalam tahun 1976/77 dalam pembinaan pendidikan lanjutan pertama, khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah perluasan daya tampung di samping melanjutkan peningkatan mutu pendidikan.

Perluasan daya tampung telah diusahakan dalam tahun 1976/77 dengan penambahan 1.000 ruang kelas sebagai kelanjutan dari pembangunan 1.000 ruang kelas tambahan dalam tahun 1975/76. Di samping itu, mulai tahun 1976/77 telah dibangun 102 gedung SMP baru yang masing-masing terdiri dari 10 ruang kelas, ruang labora- torium IPA, ruang perpustakaan, ruang ketrampilan dan ruangan- ruangan untuk kepala sekolah, guru dan tata usaha. Perluasan daya tampung SMP ini diperlukan sehubungan dengan pertambahan lulus- an SD karma lebih meningkatnya efisiensi pendidikan SD dan terlebih lagi mengingat pertambahan yang besar dari jumlah murid SD Inpres yang menjelang tahun 1980 sudah akan menghasilkan lulusan pula.

680

Page 20:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Jumlah murid SMP dalam tahun pelajaran 1977 telah bertambah dengan 131 ribu yaitu dari 1.687.000 dalam tahun 1976 menjadi 1.818.000 dalam tahun 1977, yang berarti kenaikan dengan 7,7% (dibandingkan dengan kenaikan 11,1% dalam tahun 1976). Hal ini dapat dilihat pada Tabel XIV - 1.

Usaha peningkatan mutu SMP dilanjutkan dengan pengadaan ruang laboratorium IPA pada 65 SMP yang memerlukannya dengan sekaligus perbaikan kembali gedung sekolahnya. Dengan demikian,

Page 21:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

selama tiga tahun pertama Repelita II keseluruhan 1.500 SMP (termasuk 18 SMP di Irian Jaya) telah mendapat ruang laboratorium IPA lengkap dengan peralatannya dengan sekaligus diperbaiki kembali pu- la gedung sekolahnya.

Di samping itu telah disediakan pula 6,3 juta buku pelajaran pokok sebagai peningkatan dari kegiatan yang sama untuk sejumlah 1,6 juta buku dalam tahun 1976 (Tabel XIV - 3). Demikian pula te- lah disediakan sekitar 259 ribu buku bacaan/perpustakaan pada semua SMP Negeri sebagai kelanjutan dari kegiatan yang sama dalam tahuntahun sebelumnya. Selanjutnya telah diulangi kembali penyediaan alat-alat kesenian, olah raga dan ketrampilan.

TABEL XIV — 3BUKU PELAJARAN POKOK, 1973/74 — 1976/77

(dalam ribuan)

Page 22:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

681

Page 23:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Masih dalam rangka peningkatan mutu, dalam tahun 1976/77 telah dilakukan penataran untuk hampir 3.500 guru SMP dari ber- bagai bidang mata pelajaran sebagai peningkatan dari kegiatan yang sama yang meliputi 2 ribu guru dalam tahun 1975/76 (Tabel XIV - 4). Kegiatan penataran guru tersebut sangat ditunjang oleh sudah selesai-nya pembangunan 7 (tujuh) Balai Penataran Guru (BPG), yaitu BPG Nasional untuk bidang studi IPA dan 6 BPG Regional di tempat- tempat lainnya untuk bidang-bidang studi IPA, IPS, Bahasa dan Matematika.

Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan guru SMP telah diusahakan pendidikan khusus melalui Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) yang disempurnakan untuk pengadaan tambahan 4 ribu guru SMP di samping hasil pendidikan reguler yang diharap- kan dari IKIP.

Mengenai Sekolah Teknik/Kejuruan Tingkat Pertama, kebijaksanaan yang ditempuh ialah pengintegrasian berangsur-angsur seba- gian besar daripadanya menjadi SMP yang disempurnakan. Langkahlangkah ke arah itu telah dilakukan pemerataan/pemindahan teruta- ma guru-guru IPA (dan Matematika) sejumlah 300 tenaga dari 500 tenaga yang telah menjalani penataran.

Pengintegrasian Sekolah Teknik/Kejuruan menjadi SMP yang disempurnakan berakibat pada jumlah murid Sekolah Teknik/Kejuruan yaitu dengan menurunnya sejumlah 15 ribu, yaitu dari 414 ribu dalam. tahun 1976 menjadi 399 ribu dalam tahun 1977 (Tabel XIV - 1).

Dalam tahun 1976/77 telah dilanjutkan pengadaan buku bacaan/ perpustakaan, seperti terlihat pada Tabel XIV - 5.c. Pembinaan Pendidikan Lanjutan Tingkat Atas682

Page 24:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Kegiatan utama pembinaan pendidikan lanjutan tingkat atas (SMA, STM, SPG, SMEA, SGO dan Sekolah Kejuruan lainnya) da- lam tahun 1976/77 merupakan kelanjutan dari usaha yang sudah dimantapkan selama dua tahun pertama Repelita II, yakni peningkatan mutu, perluasan kesempatan belajar dan relevansi kebutuhan pembangunan.

Page 25:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

TABEL XIV - 4PENATARAN PERSONIL 1973/74 - 1976/77

(Orang)

1) Angka diperbaiki683

Page 26:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

GRAFIK XIV – 2PENATARAN PERSONIL 1973/74 – 1976/77

684

Page 27:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

TABEL XIV – 5PENGADAAN BUKU-BUKU PERPUSTAKAAN DAN MAJALAH

(Eksemplar)

*) Angka-angka diperbaiki**) Angka-angka sementara

685

Page 28:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Dalam pada itu jumlah murid terus meningkat, jumlah murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebagai keseluruhan diperkirakan telah bertambah dengan 93 ribu dalam tahun 1977, yaitu dari 905 ribu dalam tahun 1976 menjadi sekitar 998 ribu dalam tahun 1977 (tidak termasuk Sekolah-sekolah Kesenian), yang berarti suatu kenaikan 10,3%. Pertambahan murid sejumlah 93 ribu tersebut diperkirakan terdiri dari 40 ribu pada SMA, yaitu dari 401 ribu dalam tahun 1976 menjadi 441 ribu dalam tahun 1977, yang berarti suatu kenaikan dengan 10,0%. Selanjutnya, terdapat pertambahan dengan 25 ribu pada STM serta Sekolah Kejuruan lainnya, yaitu dari 369 ribu dalam tahun 1976 menjadi sekitar 394 ribu dalam tahun 1977, yang berarti suatu kenaikan 6,8%. Akhirnya, terdapat pertambahan sebanyak 28 ribu murid SPG dan SGO, yaitu dari 135 ribu dalam tahun 1976 menjadi sekitar .163 ribu dalam tahun 1977, yang berarti kenaikan 20,7% untuk tahun 1977. Di samping SPG dan SGO masih ada pula murid berbagai pendidikan guru untuk bidang-bidang kese- nian yang jumlahnya diperkirakan 11 ribu dalam tahun 1976.

(1) Sekolah Menengah Atas (SMA)

Kegiatan pembinaan SMA terutama dilakukan melalui peningkatan mutu pendidikan dan perluasan daya tampung di samping peningkatan relevansi pendidikan dan efisiensi pengelolaan.

Dalam tahun 1974/75 dan 1975/76 telah selesai pengadaan ruangruang laboratorium IPA untuk 426 SMA Negeri lengkap dengan peralatannya dan sekaligus pula rehabilitasi dari 426 SMA Negeri terse- but. Kegiatan yang berkaitan yang dilaksanakan tahun 1976/77 adalah penambahan 300 ruang-ruang kelas baru (dan 200 ruang kelas dalam tahun 1975/76).

Page 29:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Di samping itu mulai tahun 1976177 dibangun gedung SMA baru sebanyak 26 buah masing-masing terdiri dari 15 ruang teori, 2 ruang laboratorium, ruang workshop, ruang perpustakaan dan ruang Kepala Sekolah, Guru dan Tata Usaha.

Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan bukubuku pelajaran pokok yang dalam tahun 1976/77 mencapai sekitar 2,3 juta sebagai peningkatan dari pengadaan 0,5 juta dalam tahun 1975/

686

Page 30:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

76. Di samping itu sejumlah 56 ribu buku bacaan/perpustakaan telah pula disediakan sebagai kelanjutan tahun-tahun sebelumnya, dan de- mikian pula pemberian alat-alat kesenian dan olah raga pada semua SMA Negeri.

Masih dalam rangka peningkatan mutu, dalam tahun 1976/77 telah dilakukan penataran terhadap 426 tenaga guru dari berbagai bidang pelajaran sebagai peningkatan penataran dalam tahun 1975/76 terhadap sekitar 1.278 guru SMA. Selain penataran guru telah pula ditatar para Instruktur dan Pembina SLU sebanyak 364 orang.

Akhirnya telah dilanjutkan penyelenggaraan 66 Sekolah Mene- ngah Pembangunan Persiapan (SMPP) yaitu SMA sebagai perintisan penyebaran terbatas dari hasil-hasil percobaan pembaharuan sistim pendidikan melalui delapan Sekolah Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada 8 (delapan) IKIP.

(2) Pembinaan Sekolah Teknik MenengahUntuk meningkatkan pendidikan tenaga-tenaga

yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan generasi muda akan lapangan kerja maka pada tahun 1976/77 telah dilanjutkan kegiatan-kegiatan sebagai ber- ikut: Sampai dengan tahun 1976/77 telah direhabilitasi, diperluas dan dilengkapi peralatan praktek 7 STM selesai 100%, 13 STM selesai 80%, dan 5 STM selesai 40%.

Di samping itu, 5 Pusat Latihan Pendidikan Teknik (TTC) sepenuhnya diselenggarakan sejak 1976 dan selanjutnya dipersiapkan pembangunan 4 PLPT Baru.

Kegiatan pengembangan/rehabilitasi, perluasan dan perlengkapan peralatan praktek telah sepenuhnya dilakukan pula untuk 4 STM Pertanian dan 8 STM Pembangunan (4 tahun). Untuk keseluruhan

Page 31:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

pengadaan peralatan praktek yang dimaksud di atas telah diadakan 170 unit.

Akhirnya peningkatan mutu dilanjutkan pula melalui pengadaan 802 ribu buku pelajaran dan penataran 790 orang tenaga pengajar STM.

687

Page 32:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

(3) Sekolah Kejuruan (SMEA, SKKA dan Sekolah Kejuruan lainnya)

Sampai dengan tahun, 1976/77 telah direhabilitasi serta dilengkapi antara lain 5 buah SMEA (selesai 100%) dan 2 buah SKKA (sele- sai 100%) serta 17 Sekolah Kejuruan lainnya (selesai 50%).

Selanjutnya dalam tahun 1976/77 disediakan pula buku pelajaran sebanyak 1 juta dan penataran 460 guru/pembina serta tenaga tehnis lainnya dalam rangka kurikulum yang disempurnakan.

(4) Sekolah Pendidikan Guru (SPG)

Dalam rangka pembinaan pendidikan guru, khususnya untuk meningkatkan mutu lulusan SPG serta sekaligus meningkatkan jum- lah lulusan SPG dalam tahun 1976/77 telah dilakukan rehabilitasi dan perluasan terhadap 11 SPG, 2 SGO dan 1 buah SGPLB dengan cara pengelompokan menurut kebutuhan daerah. Kecuali itu dilaku- kan pula pengadaan ruang laboratorium untuk 32 SPG dan perluasan asrama pada 6 buah SPG guna menyediakan akomodasi bagi anak didik yang berasal dari daerah-daerah jauh di luar lokasi sekolah.

Dengan demikian keseluruhan kegiatan selama 3 tahun pertama Repelita II meliputi perluasan/rehabilitasi dari 50 SPG dan perluas- an asrama pada 39 SPG.

Selanjutnya disediakan pula buku-buku mata pelajaran pokok dan buku pegangan guru sebanyak 900 ribu buah dan penataran terhadap 315 tenaga guru/pembina dan tenaga lainnya.

Kegiatan pembinaan pendidikan tinggi tahun

688

Page 33:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

1976/77 meli- puti 39 Universitas/Institut telah menghasilkan antara lain:

1. Pengadaan ruang perpustakaan seluas lebih dari 7.500 m2, be- serta pengadaan lebih dari 10 ribu buah buku.

Page 34:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

2 Pembangunan ruang Laboratorium sekitar 16 ribu m2, beserta pengadaan peralatannya.

3 Mengadakan penelitian ilmiah dalam berbagai ilmu sebanyak 315 jenis.

4. Pembangunan gedung baru untuk ruang kuliah/kantor pada 39 Universitas/Institut seluas lebih dari 36 ribu m2.

5. Pembangunan perumahan Dosen sebanyak 162 buah.6. Pengadaan Kendaraan (sarana angkutan).7. Penataran tenaga akademis dan administrasi

sebanyak 1.500 orang.8. Melakukan Kuliah Kerja Nyata untuk 39

Universitas/Institut yang dilakukan oleh 4.312 orang mahasiswa.

9. Penyusunan dan pengadaan diktat, serta penterjemahan buku pelajaran sebanyak 250 judul.

10. Pengadaan bea siswa untuk 2.246 mahasiswa.11. Pembinaan Kurikulum untuk Fakultas-fakultas.12. Penyelenggaraan Pendidikan Non Degree untuk

Ahli Perusahaan dan Ahli Teknik.13. Penyelenggaraan 10 Balai Bahasa beserta

pengadaan laborato- rium bahasa dalam rangka meningkatkan kemampuan pengu- sahaan bahasa terutama bahasa Inggris untuk para Dosen dan Mahasiswa.

Dalam program peningkatan pembinaan pendidikan tinggi ter- masuk pula kelanjutan proyek Tropical Biology dan Tropical Medi- cine serta pengembangan pada 10 buah Sekolah Tinggi Olah Raga. Di dalam pelaksanaan perluasan kampus dan pembangunan kampus baru pada Universitas/Institut, pemerintah telah melakukan pula

Page 35:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

penyediaan tanahnya. Untuk pembinaan terhadap Perguruan Tinggi Swasta dalam ta- hun 1976/77 telah diadakan usaha-usaha bantuan, bimbingan, dan penyantunan, serta pembinaan administrasi.

689711417 (42)

Juga terhadap Yayasan/Badan Hukum Pembina Perguruan Ting- gi Swasta telah diadakan usaha-usaha pendekatan dalam rangka membina kesadaran akan fungsi, tugas, serta tanggung-jawabnya.e. Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah (Pendidikan non-formal)

Dalam usaha memulihkan dan menghasilkan aksarawan baru serta pemeliharaan kemampuan yang sudah dimiliki, telah diseleng- garakan berbagai kursus Pemberantasan Buta Huruf (PBH) secara fungsional maupun tradisionil (pada tahun 1976/77) terhadap 50 ribu orang dibandingkan dengan kegiatan yang sama terhadap 17 ribu orang dalam tahun 1975/76. Untuk mendukung pelaksanaan terse- but telah ditatar guru-guru PBH serta pengadaan alat-alat pendidikan berupa buku-buku bacaan yang lebih efektif, termasuk penerbitan berkala sebanyak 167 ribu eksemplar. Terhadap para pembina (pe- tugas) karyawan pendidikan masyarakat sebanyak 336 orang telah ditingkatkan mutu dan daya kerjanya sebagai kelanjutan dari ke- giatan dalam tahun 1975/76 melalui lokakarya /seminar dan atau mengikuti kursus-kursus penataran: Kursus Penelitian Pendidikan Masyarakat (KPPM), Kursus Penjenang Pendidikan Masyarakat (KPPM) dan Pusat Kegiatan Belajar.

690

Page 36:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Bagi anak-anak muda yang terhambat pendidikannya, tidak ada kesempatan bersekolah, terpaksa meninggalkan sekolah, atau tidak dapat melanjutkan ke Pendidikan yang lebih tinggi, dipersiapkan dan diberi kesempatan untuk menjadi warga masyarakat yang produktif dengan cara diberikan ketrampilan kejuruan, perpustakaan dan se-bagainya.

Untuk mengintensifkan program pendidikan kesejahteraan ke- luarga (PKK) di luar sekolah, diadakan kader-kader PKK, kejuruan dan perpustakaan dan telah ditatar sebanyak 33.000 orang dibanding- kan dengan kegiatan yang sama terhadap 29.000 orang dalam tahun 1975/76.

Pendidikan luar sekolah yang sederhana selain dalam bentuk- bentuk tersebut di atas, diintensifkan juga melalui Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat (PLPM). Guna mendukung pelaksanaan tersebut

Page 37:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

telah dibangun/direhabilitir 30 buah PLPM sebagai penambahan dari 188 buah PLPM yang telah dibangun/direhabilitir dalam tahun 1975/76.

f. Pembinaan Bakat dan Prestasi

Dalam tahun 1976/77 telah dilanjutkan dan sekaligus ditingkat- kan pemberian bea siswa kepada siswa-siswa SD kelas V dan VI, SLTP kelas II dan III, SLTA kelas II dan III dan mahasiswa ting- kat II, III dan V yang berbakat dan berprestasi tinggi. Untuk itu seleksi diadakan dengan memperhitungkan bakat istimewa dan ke-sanggupan prestasi yang dimiliki serta status ekonomi dengan mengutamakan mereka yang tidak dapat menyelesaikan atau melanjutkan pendidikannya. Melalui prosedur tersebut dalam tahun 1976/77 bea siswa diberikan kepada 6.457 siswa dan mahasiswa dengan perinci- an 3.123 siswa SD, 1.435 siswa SLTP, 1.039 siswa SLTA dan 860 mahasiswa tingkat Sarjana Muda dan tingkat Sarjana.

Dibandingkan dengan bea siswa yang diberikan kepada 3220 siswa dan mahasiswa dalam tahun 1975/76, jumlah tersebut adalah merupakan kenaikan sebesar lebih dari 100%.

g. Pembinaan Generasi Muda

Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara ditetapkan bahwa usaha pembinaan generasi muda sebagai tunas-tunas bangsa ditujukan agar mereka dapat menjadi generasi yang lebih baik, lebih bertanggung- -

jawab dan lebih mampu mengisi dan membina kemerdekaan bang- sa. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dalam tahun 1976/77

691

Page 38:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

usaha-usaha pembinaan dan pengembangan generasi muda antara lain telah dilakukan melalui pemberian bantuan kepada Pramuka tanpa mengurangi keleluasaan kepramukaan sebagai organisasi sukarela yang tersedia bagi kaum remaja (berupa penyelenggaraan Pusat-pusat Latihan Pembina Pramuka dan Pembina Taruna Bumi) serta meng-gairahkan kegiatan-kegiatan gugus-gugus depan Pramuka.

Page 39:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Untuk memantapkan pola pembinaan dan pengembangan yang lebih terkoordinasi, terintegrasi dan serasi, maka dilakukan serang- kaian lokakarya dan seminar. Hal ini diusahakan mengingat bahwa pembinaan generasi muda sebagai keseluruhan adalah merupakan usaha kerja sama dan saling mengisi dari berbagai Departemen dan Lembaga non Departemen serta organisasi masyarakat, termasuk organisasi-organisasi pemuda dan remaja sendiri. Di kalangan genera- si muda dikembangkan kehidupan berorganisasi, dengan mengadakan wadah-wadah atau forum-forum di mana para generasi muda dapat mengadakan dialog yang produktif diantara mereka sendiri dan di- antara pemerintah dengan generasi muda.

Dalam rangka usaha mencapai hal-hal tersebut telah dibentuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di tingkat Pusat dan di Daerah-daerah pada tahun 1974 dan dibina serta dikembangkan te- rus pada tahun 1976/77.

Dalam pada itu untuk memberi kesempatan pada pemuda dan remaja guna memperoleh berbagai ketrampilan yang produktif, telah diselenggarakan latihan-latihan ketrampilan di daerah pedesaan ter- utama untuk pemuda kelompok umur 14 ― 19 tahun yang berhasrat menciptakan lapangan kerja sendiri dalam usaha-usaha perbeng- kelan, las, pertukangan kayu, peternakan ayam, bengkel sepeda mo- tor, montir radio, fotografi, tukang batu dan lain sebagainya. Tidak kurang dari 5.159 peserta dalam tahun 1976/77 telah memanfaat- kan latihan ketrampilan tersebut. Agar para pemuda dapat lebih mudah menggunakan kesempatan-kesempatan latihan kerja dan agar kemudian berhasil mendapatkan pekerjaan yang mantap, telah di- bangun proyek-proyek latihan kerja. Dalam tahun 1976/77

692

Page 40:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

telah dibangun 3 pusat latihan kerja yang baru, sebagai tambahan terhadap pembangunan tiga pusat latihan kerja dalam tahun 1975/76.

Selanjutnya mengenai usaha rehabilitasi sosial bersama-sama de- ngan Departemen Sosial khususnya untuk menanggulangi remaja kor- ban penyalahgunaan narkotika telah diteruskan pembangunan ge- dung rehabilitasi sosial di Jakarta dan pengadaan gedung baru di Surabaya. Usaha rehabilitasi tersebut dilakukan melalui dua cara

Page 41:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

yaitu rehabilitasi dalam panti dan rehabilitasi di luar panti. Pada ta- hun ini telah dirawat 121 penderita pada Lembaga Rehabilitasi ser- ta 140 penderita melalui perawatan kunjungan di rumah/keluarga- nya.

Usaha-usaha pembinaan generasi muda sebagaimana diuraikan di atas tidaklah terlepas dari kaitannya dengan berbagai usaha di bidang-bidang lain yang ada hubungannya dengan pemenuhan keperluan-keperluan pokok dari generasi muda, yaitu di bidang pem-bangunan kesehatan, pangan dan gizi, pendidikan di sekolah dan di luar sekolah, kesejahteraan sosial, perluasan kesempatan kerja serta kehidupan keagamaan. Dasar pemikirannya ialah bahwa dalam ta- hun 1976/77 sebagai tahun ketiga pelaksanaan Repelita II secara lebih mendasar dilanjutkan dan ditingkatkan serta diperluas kegiat- an pembinaan generasi muda dengan memberikan kesempatankesempatan pendidikan dan latihan guna mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Penyuluhan jabatan/pekerjaan, khususnya mengenai lapanganlapangan kerja, yang tersedia terus dilaksanakan serta latihan kepe-mimpinan/organisasi pemuda diberikan terhadap 1.340 orang, di-bandingkan dengan kegiatan yang sama terhadap 200 orang dalam tahun 1975/76.

h. Pembinaan Olah Raga

Dalam pembinaan pendidikan olah raga telah dilakukan lang- kah-langkah baru, berupa pengintegrasian SMOA ke dalam pendi- -dikan kejuruan menjadi SGO. Begitu juga STO, pengembangan- nya dilola oleh Ditjen Pendidikan Tinggi dan sudah diintegrasikan menjadi

Page 42:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Fakultas Keguruan Keolahragaan pada Institut Keguruan Ilmu Pendidikan setempat di mana lokasi STO dulu ada. Hal ini sebagai realisasi dari pada Kepres No. 34 Tahun 1972.

Untuk menggalakkan dan memasalkan kegiatan olah raga telah diselenggarakan pertandingan-pertandingan/perlombaan olah raga pelajar/POPSI, Sekolah Lanjutan dan Umum, pengadaan paket- paket alat olah raga untuk tingkat Propinsi dan Kabupaten, serta

693

Page 43:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

pembinaan prestasi olah raga dengan pemberian bantuan kepada KONI. Bantuan tersebut telah dimanfaatkan untuk penataran se- banyak 675 pelatih olah raga tingkat nasional dan Internasional dalam menghadapi PON IX, Asian Games, dan lain-lain.B. KEBUDAYAAN NASIONAL 1. Pendahuluan

Usaha-usaha pemeliharaan, pengendalian dan pemupukan kebudayaan nasional dan daerah dalam tahun 1976/77 terus ditingkat- kan, karena kebudayaan merupakan wujud identitas bangsa, pengembangan identitas Bangsa adalah unsur utama di dalam rangka pengembangan ketahanan nasional untuk mencapai kesatuan bangsa.

Langkah-langkah yang diambil ialah menciptakan iklim dan lingkungan kehidupan yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan terhadap penghayatan seni budaya bangsa, mengembangkan kebuda- yaan daerah, memupuk dan meningkatkan kreatifitas dan daya cipta, meningkatkan hubungan kerjasama kebudayaan dengan bangsa lain khususnya negara-negara ASEAN. Adapun kegiatan utama di dalam usaha pengembangan kebudayaan nasional dan daerah dalam tahun 1976/77 mencakup hal-hal sebagai berikut :a. penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan

sejarah ke- budayaan nasional dan daerah.b. pengembangan dan pendidikan kesenian serta

kebudayaan In- donesia.c. pengembangan bahasa dan kesusasteraan.d. pengembangan perbukuan dan majalah pengetahuan.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan dan

694

Page 44:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Hasil yang dicapaia. Penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian

warisan Sejarah kebudayaan nasional dan daerah. (Tabel XVI-6).(1) Inventarisasi peninggalan purbakala

Inventarisasi, peninggalan purbakala adalah merupakan sarana penggalian nilai-nilai sejarah Indonesia yang berbentuk benda-benda

Page 45:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

purbakala maupun pemikiran yang telah melandasinya. Inventarisasi melalui usaha penggalian dan pencatatan terus ditingkatkan dalam tahun 1976/77.

(2) Penelitian dan penggalian peninggalan

purbakala.Karena banyaknya peninggalan kepurbakalaan

yang kini terse- bar di berbagai daerah, usaha penelitian dan penggalian purbakala terus ditingkatkan dalam tahun 1976/77 guna memperoleh gambar- an yang sebenarnya dan memungkinkan analisa tentang peri kehi- dupan, keagungan bangsa Indonesia pada zaman dahulu. Untuk itu telah diadakan penelitian pra sejarah di Parigi-Jampang kulon, Sula- wesi Selatan, Maluku, penggalian peninggalan purbakala di Flores, Gunung Piring /Lombok, Gilimanuk/Bali dan di Sulawesi Tengah, Adapun penelitian arkeologi klasik dilakukan di Trowulan/Jawa Timur, Madura, Muara Tikus/Riau, Kota Cina/Sumatera Selatan dan Bali. Penelitian dan penggalian arkeologi Islam telah diadakan di Sulawesi Selatan, Banten, Aceh, dan lanjutan penelitian naskah Is- lam di Cirebon/Kuningan.

(3) PermuseumanSalah satu tujuan penyelamatan dan pemeliharaan

warisan bu- daya nasional adalah agar warisan tersebut terhindar dari kemus- nahan, tetap dikenal dan dikembangkan. Dengan demikian akan terangsang kembali kegairahan kehidupan kebudayaan daerah sebagai sumber inspirasi kearah kesadaran nasional. Usaha rehabilitasi mu-seum telah dilakukan sejak Repelita I dan dalam Repelita II. Dalam tahun 1975/76 usaha itu dipergiat di 7

695

Page 46:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Propinsi yaitu di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Aceh, Ujung Pandang dan Maluku. Disamping itu diadakan pembangunan museum baru di 4 Propinsi yaitu di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Rehabilitasi museum pada dasarnya meli- puti fisik bangunan, penambahan koleksi, perbaikan perencanaan, penelitian dan lain-lain. Usaha tersebut untuk tahun 1976/77 telah diperluas lagi dengan beberapa lokasi di 15 Propinsi di Jawa dan Luar Jawa.

Page 47:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

(4) Pembinaan dan Pemeliharaan Peninggalan

PurbakalaUsaha pembinaan dan pemeliharaan purbakala

terus ditingkat- kan dengan jalan antara lain menyebar luaskan pengetahuan tentang peraturan kepurbakalaan kepada masyarakat, pemagaran obyek-obyek kepurbakalaan yang tersebar di berbagai daerah serta pemancangan papan perlindungan dan pengadaan Taman-taman Purbakala. Di samping itu juga diadakan penataran kepurbakalaan sebanyak 67 orang dalam tahun 1975/76 serta seminar arkeologi yang diikuti oleh seba- nyak 30 orang peserta.

Dalam tahun 1976/77 usaha pembinaan dan peninggalan purbakala meliputi persiapan pemugaran antara lain di bekas kraton Saro-soan Banten, makam Mantingan dan Matesih di Jawa Tengah, Padang Lawas di Sumatera Utara, Gending Sour di Sumatera Selatan, Pung- gung Rahardjo di Lampung. Pra pemugaran telah dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap candi Ratu Boko dan candi Prambanan; di Jawa Tengah terhadap Candi Sewu, dan Candi Plaosan; di Jawa Timur terhadap candi Minakjinggo dan terhadap makam kuno Tallo di Sulawesi Selatan. Pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1976/77 dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan survey arkeologi dan konservasi batu candi (2,000m2), mengadakan pembongkaran dan penyusunan kembali batu candi (6.500 m2).

Pemugaran mesjid kraton yang dilakukan dalam tahun 1976/77 antara lain adalah di kraton Kasepuhan, Kanoman di Cirebon dan Mesjid Raya di Medan. Selain itu telah dipugar bekas gedung Perun-dingan Linggarjati di Cirebon, kraton Surakarta,

696

Page 48:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Mangkunegaran dan Yogyakarta. Di Bali telah dilakukan pemugaran pura sebanyak 21 buah.

(5) Penelitian dan Pencatatan kebudayaan daerah

Kegiatan penelitian potensi seni budaya dalam tahun 1975/76 meliputi penelitian di 10 propinsi. Di samping itu penelitian kebuda- yaan Melayu di 5 Propinsi yaitu di Yogyakarta, Sumatera Utara, Ma- luku, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan. Dalam tahun 1976/77

Page 49:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

dimulai penyusunan naskah tentang sejarah daerah, adat-istiadat, ensiklopedi musik dan tari, ceritera rakyat daerah, geografi budaya dan kesenian Indonesia pada 10 daerah yaitu Daerah Khusus Ibukota Ja- karta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Maluku.

Guna memperkaya bidang kebudayaan telah pula disusun naskah sejarah seni budaya, sejarah seni batik, seni karya, seni kerajinan, seni rupa Bali, seni rupa wayang dan seni bangunan kuno. Pengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI.

b. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta kebudayaan daerah

Pada tahun 1976/77 berhasil diselesaikan pembangunan gedung akademi-akademi seni tari dan seni karawitan. Di samping itu telah dilakukan penataran dan penyuluhan tenaga kesenian sebanyak 195 orang.

Guna menampung penghayatan terhadap seni budaya di tiap-tiap daerah maka pembangunan 16 Pusat-pusat Kebudayaan di Propinsi dalam tahun 1975/76 ditingkatkan menjadi 26 Pusat Kebudayaan da- lam tahun 1976/77.

Berbagai kegiatan dan pengembangan kesenian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengembangan sistim peningkatan mutu tenaga kesenian, berbagai pegelaran, dan pameran serta lomba/pekan kesenian bagi Ibu-ibu dan Remaja. Selain itu diadakan pula kegiatan duta seni antar daerah dan penyelamatan kesenian yang hampir punah, khu- susnya seni teater di berbagai propinsi antara lain di Kalimantan Se- latan, Jawa Tengah, Jakarta,

Page 50:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur, serta seni musik di Sumatera Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Bengkulu, Ka-limantan Timur, Jawa Tengah dan Bali.c. Pengembangan bahasa dan kesusasteraan

Dengan selesainya pengolahan kamus dan tata istilah, telaah ba- hasa Indonesia dan daerah dan telaah sastra Indonesia dan daerah dalam tahun 1975/76, kegiatan penelitian bahasa terus disempurna-

697

Page 51:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

kan antara lain dengan mengadakan seminar tentang kamus dan tata istilah, dan seminar bahasa Indonesia dan daerah. Dalam rangka penelitian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dalam tahun 1976/ 77 telah dilakukan penelitian tata bahasa, penelitian perbendaharaan kata, penelitian pengajaran, penelitian sosiolinguistik, penelitian se- jarah bahasa, inventarisasi karangan yang berharga, dan penelitian dialektologi. Di samping itu telah tersusun pula kamus Ekabahasa bahasa Indonesia, kamus istilah I dan II dalam bidang administrasi, kamus biologi, kamus geografi, kamus ilmu pengetahuan sosial, kamus kesenian, kamus kimia organik, kamus kimia umum, kamus linguistik, kamus pertanian, kamus psikologi, dan kamus sejarah.

Dalam rangka meningkatkan mutu petugas dalam bidang bahasa dan sastra dalam tahun 1976/77 telah dilakukan penataran dalam bi- dang linguistik bagi 30 orang, penataran dialektologi sebanyak 30 orang, dan penataran penyuluhan bahasa sebanyak 270 orang. Selain itu telah diadakan 78 bea siswa dalam bidang bahasa. Guna me- nunjang dan menggairahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan meningkatkan kemampuan. mengarang dalam bahasa Indonesia, telah diselenggarakan sayembara Bahasa Indonesia secara nasional yang diikuti oleh guru-guru Sekolah Dasar dari berbagai daerah.

Dalam rangka usaha pengembangan bahasa sebagai sarana pengembangan komunikasi telah diselenggarakan kerja sama kebahasaan Indonesia - Malaysia melalui Panitia Pengembangan Bahasa Indone- sia dan Majelis Bahasa Indonesia - Malaysia.d. Pengembangan perbukuan dan majalah

698

Page 52:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

pengetahuan (Tabel XIV-7) .Dalam tahun 1976/77 usaha pengembangan

perpustakaan telah dilakukan antara lain melalui lokakarya tentang peningkatan membaca pada masyarakat pedesaan untuk meningkatkan mutu membaca yang dilaksanakan bersama dengan IKIP Jakarta, mengumpulkan data eva-luasi tentang perpustakaan sekolah dilaksanakan bersama dengan IKIP Malang. Standarisasi perpustakaan telah dilaksanakan pula yang me- liputi standarisasi perpustakaan universitas, perpustakaan sekolah, dan

Page 53:  · Web viewPengem-bangan seni budaya pencak silat dilakukan dengan mengadakan demonstrasi seni pencak silat antara lain melalui TV-RI. Pengembangan dan Pendidikan kesenian serta

perpustakaan umum. Usaha pembinaan perpustakaan telah dilakukan yang meliputi pembinaan perpustakaan sekolah Perintis di Semarang, Medan dan Menado, pembinaan perpustakaan umum tarap desa di Sukabumi, pembinaan perpustakaan keliling dan perpustakaan umum di DKI Jakarta.

700