23
Plantae Ariel daffansyah aliski Pengawalan Kingdom Plantae ( Dunia Tumbuhan ) adalah suatu kingdom yang meliputi organisme multiseluler yang sel – selnya telah terdiferensiasi, bersifat eukariotik, memiliki dinding sel selulosa, hampir seluruh anggotanya memiliki sel hijau ( klorofil ) dalam selnya sehingga bersifat autotrof. Kebanyakan tumbuhan memiliki organ reproduksi multiseluler yang disebut dengan gametangium. Salah satu contoh Plantae adalah Lumut, Paku, dan Tumbuhan Biji Setiap tumbuhan memiliki kebutuhan khusus seperti menyangga tubuhnya sendiri, memerlukan makanan, dan lain lain. Untuk mengatasi masalah itu maka setiap tumbuhan memiliki struktur fisiologi yang khusus. Fisiologi pada tumbuhan darat lebih kompleks dibandingkan dengan tumbuhan yang didalam air. Tumbuhan menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam fase haploid ( n )dan fase diploid. Fase haploidnya disebut dengan generasi gametofit karena menghasilkan gamet ( sel kelamin ) haploid melalui mitosis. Gametofit haploid menghasilkan anteridium ( gametangium jantan tempat sel sperma dihasilkan ) dan arkegonium ( gametangium betina tempat sel telur dihasilkan )

arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

PlantaeAriel daffansyah aliski

Pengawalan

Kingdom Plantae ( Dunia Tumbuhan ) adalah suatu kingdom yang meliputi organisme multiseluler yang sel – selnya telah terdiferensiasi, bersifat eukariotik, memiliki dinding sel selulosa, hampir seluruh anggotanya memiliki sel hijau ( klorofil ) dalam selnya sehingga bersifat autotrof.

Kebanyakan tumbuhan memiliki organ reproduksi multiseluler yang disebut dengan gametangium. Salah satu contoh Plantae adalah Lumut, Paku, dan Tumbuhan Biji

Setiap tumbuhan memiliki kebutuhan khusus seperti menyangga tubuhnya sendiri, memerlukan makanan, dan lain lain. Untuk mengatasi masalah itu maka setiap tumbuhan memiliki struktur fisiologi yang khusus. Fisiologi pada tumbuhan darat lebih kompleks dibandingkan dengan tumbuhan yang didalam air.

Tumbuhan menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam fase haploid ( n )dan fase diploid. Fase haploidnya disebut dengan generasi gametofit karena menghasilkan gamet ( sel kelamin ) haploid melalui mitosis. Gametofit haploid menghasilkan anteridium ( gametangium jantan tempat sel sperma dihasilkan ) dan arkegonium ( gametangium betina tempat sel telur dihasilkan )

Ketika kedua gamet bertemu dan bersatu akan membentuk zigot , dan disinilah fase hidup diploid ( 2n ) dimulai yang disebut dengan generasi sporofit. Zigot lalu kemudian tumbuh menjadi embrio multiseluler dan berkembang menjadi tumbuhan sporofit muda. Setelah dewasa, tumbuhan sporofit ini akan memiliki sel – sel sporogenik ( sel penghasil spora ). Sel ini akan membelah secara meiosis dan menghasilkan spora haploid

Karena jumlah Plantae di dunia ini sangat banyak maka untuk mempelajarinya dapat dilakukan dengan klasifikasi, misalnya dengan dasar metagenesisnya. Ada juga yang dengan cara Fenetik dan Filogenik.

Fenetik

Suatu studi yang mengklasifikasi suatu organisme berdasarkan kesamaan morfologi dan sifat – sifat lainya yang dapat diobservasi yang tidak didasarkan

Page 2: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

pada asal evolusinya. Jadi fenetik lebih ditekankan kepada proses evolusi konvergen. Kekerabatan dalam fenetik digantungkan kepada persamaan dan perbedaan ciri – ciri setiap takson, semakin banyak kesaman cirinya maka semakin dekat kekerabatanya, begitu juga sebaliknya

Filogenetik

Kajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi molekuler dan teknik statistik. Dasar klasifikasinya menggunakan ciri ciri morfologi dan juga anatomi. Sistem ini menggambarkan urutan perkembangan serta perbedaan sifat morfologi dan anatomi. Intinya, taksonomi Filogenetik adalah taksonomi dengan analisis molekuler dan morfologi ( luar dalamnya )

Lumut

Pada umumnya, kenapa lumut ini berwarna hijau adalah karena sel – selnya mengandung plastida yang menghasilkan klorofil a dan b, bersifat autotrof. Tubuhnya dapat dibedakan antara sporofit dan gametofitnya

Adanya perbedaan pendapat pada lumut dimana ada yang mengatakan bahwa tubuhnya lumut masih berupa talus, namun ada juga yang mengatakan sudah dapat dibedakan akar, batang, dan daunya ( berkormus ). Ada ahli botani juga yang mengatakan bahwa lumut adalah perkembangan dari alga hijau yang berbentuk filamen Yang bener apa sih?

Lumut tidak memiliki jaringan pengangkut, oleh karena itu air masuk dengan cara imbisisi, air yang masuk kedalam lumut didistribusikan secara difusi, daya kapilaritas, dan aliran sitoplasma. Akibat dari ini, lumut hanya dapat hidup di daerah yang lembab, teduh, atau basah dan tidak dapat berukuran besar ( tingginya rata rata kurang dari 20 cm )

Ciri – ciri Tubuh

- Sel penyusun tubuhnya memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa- Susunan arkegoniumnya sama dengan paku, karena itu mereka disebut

arkegoniata- Daunya hanya setebal satu lapis sel. Sel – sel daunya kecil, sempit, dan

mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala, didalamnya mengandung sel sel mati yang dengan penebalan dinding yang digunakan untuk sebagai tempat persediaan air dan makanan

- Batang lumut mengalami pertumbuhan memanjang, tetapi tidak membesar. Pada ujung batang terdapat titik tumbuh dengan sebuah sel

Page 3: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

pemula yang berbentuk kerucut terbalik dan membelah tiga arah. Ukuran lumut terbatas mungkin dikarenakan tidak ada sel berbinding sekunder yang berguna sebagai jaringan penyokong

Bagian – bagian batang lumut ( jika dilihat secara melintang )

1. Selapis sel kulit yang memanjang membentuk rizoid2 epidermis2. Korteks3. Silinder pusat, teridir atas sel – sel parenkima yang digunakan untuk

mengangkut zat hara dikarenakan lumut belum punya xilem floem- Rhizoid tampak seperti benang – benang, yang berfungsi sebagai akar

untuk melekat pada tempat menyerap zat hara- Struktur Sporofit ( Sporogonium) tubuh lumut :1. Vaginula – kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium2. Seta / tangkai

3. Apofisis – ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora

4. Kaliptra / tudung – berasal dari dinding arkegonium sebelah yang menjadi tudung kotak spora

5. Kolumjela – jaringan yang tidak berperan dalam pembentukan spora<<< Gambar Struktur Sporofit

Sporofit tumbuh pada gametofit yang menyerupai daun. Sporofit juga memiliki klorofil yang membuatnya dapat berfotosintesis, tetapi dia juga dapat mendapatkan makananya dari gametofit tempatnya melekat. Meiosis terjadi pada kapsul matang pada sporofity yang menghasilkan spora haploid. Spora lumut dibungkus dengan dinding khusus yang tidak bisa bertahan lama pada lingkungan yang kurang menguntungkan

Reproduksi LumutMemiliki dua fase yaitu fase seksual dan aseksual. Reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk oleh sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet2 jantan dan betinaGametangium memiliki dua macam yaitu :

- Arkegonium ( betina )

Page 4: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut dengan perut, dan yang sempitnya disebut dengan leher. Di atas perut ada sel induk yang besar yang ada di leher yang gunanya menghasilkan sel telur

- Anteridium ( Jantan )Menghasilkan spermatozoid yang berbentuk anteridium bulat seperti gada, sel induknya dilapis lapis oleh sel sel yang mandul yang didalamnya mengandung banyak sel spermatozoid. Sel induk membelah secara meiosis yang menghasilkan spermatozoid2 yang terbentuk seperti spiral pendek. Spermatozoidnya memiliki dua flagela di depan

Sementara, untuk reproduksi aseksualnya dilakukan dengan bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut dengan metagenesis, jika dalam satu individu hanya memiliki anteridium ataupun arkegonium saja, dapat berumah dua ( diesis )

Klasifikasi

Dulunya lumut termasuk divisi Byrophyta yang dibagi menjadi tiga kelas, namun sekarang dibedakan menjadi 3 divisi yang berbeda

a. Lumut daun ( Byrophyta )Adalah jenis lumut yang paling sering dijumpai, yang sering terdapat di tempat tempat yang lembap. Memiliki struktur seperti akar ( rizoid ), struktur seperti daun, dan strktur seperti batang. Tubuh fase gametofitnya memilik gametangium di atasnya. Biasanya lumut memiliki satu gametangium ( antara laki laki atau perempuan ) namun ada juga beberapa yang memiliki dua duanya

Page 5: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Tubuh fase sporofit yang dihasilkan tumbuh di gametofit betina, sporofit akan terus menempel ke gametofit untuk mendapatkan nutrisi, lalu nanti saat dewasa akan menjadi kecokelatan

Pada beberapa spesies, kapsul dilapisi oleh struktur yang seperti tudung yang disebut dengan kaliptra, yang dihasilkan oleh arkegonium.

Jika spora lumut sampai ke lingkungan yang sesuai, spora akan berkecambah dan bertumbuh dengan berbentuk filamen yang disebut dengan protonema

Contoh spesies : Polytrichum juniperinum, Sphagnum, Pogotanum cirratum

b. Lumut hati ( Hepaticophyta )Mencakup >6000 spesies. Bentuk tubuh gametofitnya berbeda dengan lumut daun. Struktur tubuhnya berupa hati pipih, yang disebut dengan talus.Bagian bawah talus terdapat rizoid yang fungsinya seperti akar. Tubuhnya terbagi menjadi 2 lobus, yang membuatnya terlihat seperti lobus hati.Siklus hidupnya mirip dengan lumut daun, di dalam sporangiumnya terdapat sel yang berbentuk gulungan yang disebut dengan elatera. Elatera terlepas saat kapsul terbuka yang membantu memencarkan spora.Beberapa lumut hati, gametangium pada batang memiliki arkegoiniofor dan anteridiofor ( yang memiliki arkegonium dan anteridium ). Lumut hati juga bisa melakukan reproduksi aseksual dengan sel permukaan yang disebut dengan gemma, yaitu struktur yang menyerupai mangkok.Contoh : Marchantia polymorpha dan Porella

Page 6: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

c. Lumut Tanduk ( Anthocerotophyta )Memiliki gametofit yang mirip dengan lumut hati, namun beda pada sporofitnya. Sporofitnya mempunyai kapsul yang tumbuh panjang seperti tanduk. Masing masing punya kloroplas tunggal yang berukuran besar. Arkegonium dan Anteridium melekat pada talus gametofit

Peranan Lumut Dalam KehidupanDijadikan model dalam eksperimen tumbuhan oleh ilmuwan. Ada spesies tertentu yang bisa menjadi obat hepatitis, contohnya Marchantia polymorpha. Selain itu lumut gambut dair genus

Page 7: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Sphagnum dapat membantu penyerapan air dan menjaga kelembapan tanah

Tumbuhan PakuJuga termasuk tumbuhan yang sudah berkormus dan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. 550 juta tahun yang lalu hutan paku raksasa mendominasi bumiCiri Ciri Tumbuhan Pakua. Memiliki lapisan pelindung sel yang ada di sekeliling organ

reproduksib. Embrio multiseluler yang terdapat pada arkegoniumc. Kutikula di bagian luard. Sistem transpor internal yang mengangkut air dan zat makanan

dari dalam tanah. Sistem ini mirip dengan sistem tumbuhan tingkat tinggi

Habitat

Sebagian besar hidupnya ada di darat. Ada juga yang hidup di daerah lembab dan bersifat higrofit. Tumbuh di dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung. Ada juga yang menempel ke tumbuhan lain ( epifit )

Struktur

1. AkarMemiliki akar serabut yang di titik ujung tumbuhnya terdapat sebuah sel puncak berbentuk bidang empat yang membelah keempat arah. Sel yang membelah keluar menjadi kaliptra dan sel sel lainya menjadi sel akar. Sel sel akar akan membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat. Di silinder pusat ada xilem dan floem yang kosentris ( Xilem ditengah dan dikelilingi floem )

2. BatangBatang pada sebagian bear jenis paku tidak tampak karena berupa rimpang. Batangnya sangat pendek ( 0,5 m ) ada juga yang panjang seperti paku pohon dan paku tiang contohnya seperti Alsophila dan Cyathea

3. DaunDaun mudanya selalu melingkar dan menggulung. Daun paku dibedakan menjadi dua yaitua. Mikrofil

Berbentuk kecil seperti rambut yang tidak bertulang

Page 8: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

b. MakrofilBesar dan memiliki tulang daunBerdasarkan fungsinya juga dibedakan menjadi dua yaitua. Tropofil

Untuk fotosintesisb. Sporofil

Untuk menghasilkan spora. Namun juga melakukan fotosintesis, jadi bisa juga disebut Troposporofil

4. SporaSpora terletak di dalam kotak spora yang disebut dengan sporangium. Pada paku yang berlainan, ukuran sporangiumnya juga berbeda. Kumpulan dari sporangium disebut dengan sorusSorus berada di bagian bawah permukaan daun. Sorus muda dilindungi oleh selaput yang disebut dengan indusium, ada tidaknya indisium inilah yang menjadi faktor dalam klasifikasi pakuProtalus adalah struktur pipih kecil yang berbentuk hati yang melekat di tanah pada gametofit paku dewasa. Protalus ini menghasilkan anteridium dan arkegonium di bawahnya

Dari spora yang dihasilkan, paku dibedakan menjadi 3 golongan berikuta. Homospora ( isospora )

Menghasilkan satu jenis sporaContoh : Lycopodium ( paku kawat )

b. HeterosporaMenghasilkan dua jenis spora dengan ukuran berbeda yaitu makrospora dan mikrospora. Makrospora adalah spora betina yang akan menjadi makroprotalium yang membentuk arkegonium yang membentuk ovum. Sementara berlaku sebaliknya juga untuk mikrosporaContoh : Marsilea ( Semanggi ) dan Selaginella ( Paku Rane )

c. Paku PeralihanPaku yang menghasilkan 2 jenis spora dengan ukuran yang sama, namun dapat dibedakan kelaminyaContoh : Equisetum debile ( Paku ekor kuda )

Reproduksi

Paku dapat bereproduksi baik dengan seksual maupun aseksual. Aseksual dengan stolon yang menghasilkan gemma ( tunas ). Gemma adalah anak pada tulang daun yang mengandung spora

Page 9: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Metagenesis paku heterospora

Metagenesis paku homospora

Page 10: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Untuk reproduksi seksualnya, mirip dengan lumut yaitu dengan membentuk sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

Klasifikasi

Dibedakan menjadi empat divisi, yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta dan Pterophyta

a. Psilotophyta Tumbuhan paku sederhana, di generasi sporofitnya mempunyaoi ranting dikotom dan tidak memiliki akar dan daun. Akan tetapi, tidak memiliki rhizoid yang fungsinya seperti akar. Dan juga tidak adanya jaringan pengangkutContoh : Psilotum sp.

b. LycophytaSaat ini hanya sedikit yang masih bertahan hidup yaitu, Lycopodium sp. dan Selaginella sp.umumnya hidup di daerah tropofit dan bersifat epifit. Spora lycopodium terdapat pada sporofit yang merupakan daun khusus untuk bereproduksiLychophyta muda (n) yang hidup bersimbiosis dengan jamur karena tidak dapat berfotosintesis. Lycopodium sp. termasuk ke dalam paku homogen.

c. Sphenophyta

Page 11: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Sering juga disebut dengan paku ekor kuda.Kebanyakan paku Sphenophtyta hidup di tempat basah seperti rawa. Paku ekor memiliki akar dan bagian lainya yang sejatiGenerasi sporofitnya juga cukup mencolok, gametofit yang berkembang dari spora ini dapat berfotosintesis dan hidup bebas. Bersifat homosporaContoh : Equisetum sp.

d. PterophytaBanyak terdapat di hutan subtropis ataupun daerah tropis. Mempunyai daun daun yang besar dibandingkan divisi lainya. Memiliki daun megafil dan mikrofil, di megafilnya memiliki sistem cabang berpembuluh. Mikrofil adala daun yang muncul dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringaan pengangkutContoh : Asplenium nidus

Peranan Paku bagi kehidupan- Dipelihara sebagai tanaman hias

Platycerium bifurcatum, Adiantum sp. Selaginella sp

- Dijadikan obat obatanAspidium sp., Dryopteris filix-mas, Lycopodium clavatum

- Sebagai sayuranMarsilea Crenata

- Sebagai bahan pupuk hijauAzolla pinnata, bersimbiosis dengan cyanobacteria Anabaena azollae dalam memfiksasi nitrogen bebas

- Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bungaLycopodium cernuum

Tumbuhan Biji ( Spermatophyta )Adalah tumbuhan yang pada dasarnya berkembang biak dengan biji. Spermatophyta meliputi Angiospermae dan Gymnospermae.

Ciri Ciri Umum1. Struktur perkembangbiakan yaitu biji yang dihasilkan oleh bunga

atau runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan yaitu embrio yang terbentuk dari proses reproduksi seksual. Setelah bertunas, embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa

2. Sperma atau sel kelamin yang menuju sel telur melalui tabung serbuk sari

3. Memiliki jaringan pembuluh yang rumit

Equisetum sp.

Page 12: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

4. Pada hakikatnya, memiliki pigmen hijau, kecuali tumbuhan yang karnivor ( Nephentes / Kantong Semar )

Sebutan lain tumbuhan biji adalah berikut

1. Anthophyta – tumbuhan berbunga2. Phanerogamae – tumbuhan yang perkawinanya terlihat3. Embriophyta siphonogama – tumbuhan yang berlembaga dan

perkawinanya melalui pembuluh

Dalam tumbuhan biji generasi sporofit bersifat dominan dan gametofit semuanya bergantung penuh kepada sporofit, yang membedakanya dengan lumut dan paku. Tumbuhan biji juga tidak memiliki fase gametofit yang hidup bebas. Gametofit betina melekat dan menggantungkan perolehan nutrisinya ke sporofit.

Embrio bijinya berkutub dua ( bipolar ) satu kutub untuk membentuk batang dan daun dan satu lagi untuk akar

Gymnospermae ( Tumbuhan Berbiji Terbuka )

Kelompok ini meliputi tumbuhan yang berbentuk semak atau pohon yang batangnya keras dan berkayu, mayoritas akarnya adalah akar tunggang. Tetapi ada juga yang berdaun pipih dan lebar.

Bunga sesungguhnya pada Gymnospermae masih belum ada, Bakal bijinya terdapat pada badan mirip makrosporofil yang disebut dengan daun buah yang biasa dilihat pada pakis haji ( Cycas rumphii )

Serbuk sari terdapat pada bagian mikrosporofil yang disamakan dengan paku. Jadi intinya tumbuhan Gymnospermae ini disejajarkan dengan paku heterospora

Pada beberapa tumbuhan gymnospermae, daun buah dan daun yang menghasikan serbuk sari terkumpul dalam badan berbentuk kerucut yang disebut runjung/strobilus

Runjung yang disusun oleh daun buah adalah betina, dan yang dari badan - badan penghasil serbuk sari adalah jantan

Tumbuhan Gymnospermae ada yang memiliki pembuluh kayu yang letaknya beraturan, yang membuat daunya menjadi pipih dan lebar

Tumbuhan ini bereproduksi dengan biji, dan jarang sekali dengan vegetatif secara alami

Page 13: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Klasifikasi

a. PinophytaDikenal juga dengan konifer, tumbuhan ini menghasilkan resin yang melindungi tumbuhan dari jamur ataupun serangga. Konifer juga bersifat monoesis dimana reproduksi jantan betina pada satu tumnbuhan. Bijinya berkembang dalam runjungContoh : Pinus merkusii, Agathis alba, Sequoiea gigantea

b. CycadophytaAlias pakis, yang hidup di daerah tropis dan subtropis. Struktur reproduksinya juga mirip dengan konifer namun bersifat diesis ( tidak dalam satu tumbuhan )Contoh : Cycas rumphii, Cycas revoltaSalah satu yang unik adalah Encephalartos transvenosus yang sangat tinggi 9meter+ dan hidup di Afrika Selatan

c. GinkgophytaHanya memiliki 1 spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan ini berupa pohon yang benar benar tidak didalam runjung sehingga terbuka bebas

d. Gnetophyta

Page 14: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Berbeda dari semua yang lainya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada xilemnya seperti Angiospermae. Dicakup 3 genus yaitu Gnetum, Ephreda, dan Welwitschia.Salah satu tumbuhan terkenalnya adalah Gnetum gnemon yaitu melinjo.

Daur hidup tanaman gymnospermae menunjukkan persamaan dengan paku heterospora

Manfaat dari spesies yang sekarang masih ada adalah- Bahan penting industri kertas dan korek api ( pinus dan aghatis )- Obat obatan ( pinus, Ephdera, Juniperus sp. )- Tanaman Hias ( Thuja dan Cupressus )

Angiospermae ( Tumbuhan Biji Tertutup )

Disebut juga dengan tumbuhan berbungan dan masuk kedalam divisi Magnoliophyta. Dianggap sebagai tumbuhan dengan tingkat pertumbuhan yang paling tinggi

Ciri Ciri Umum

1. Memiliki bunga sesungguhnya2. Daun daun pipih lebar dengan susunan tulang beragam3. Bakal biji tidak tampak karena dibungkus oleh badan dari daun buah

yaitu putik4. Selang waktu relatif pendek antara penyerbukan dan pembuahan5. Pertumbuhan ganda

Kelompok tumbuhan ini meliputi dari tumbuhan semak – semak, perdu, hingga tumbuhan pohon besar

Tumbuhan ini lazimnya dibagi menjadi dua golongan yaitu

Page 15: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

a. Tumbuhan Dikotil ( Magnoliopsida )b. Tumbuhan Monokotil ( Liliopsida )

Daur hidup Angiospermae

Daur hidupnya juga sebenarnya hampir mirip dengan Gymnospermae. Namun tetap adanya perbedaan.

Mula – mula serbuk sari menempel pada ujung putik dan menghasilkan serbuk sari yang akan menembus ovum melalui mikrofil ( pori pori kecil ). Dua sperma kemudian dilepakan ke ovarium melalui saluran ini. Salah satu sperma membuahi sel telur yang membentuk zigot diploid atau embrio. Sel sperma satu lagi akan melebur dengan dua inti polar haploid yang terletak di bagian tengah kantong embrio. Hasilnya bersifat triploid ( 3n ), lalu membelah meiosis dan menjadi Endosperma yaitu jaringan kaya nutrisi dalam buah

Page 16: arielaliski.files.wordpress.com  · Web viewKajian mengenai hubungan evolusi di antara irganisme atau gen dan unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi

Peran Tumbuhan bagi Bumi

a. Produsen dalam ekosistemb. Mengendalikan daur biogeokimiac. Agen pelapukan batuand. Mencegah banjir dan longsor

Nilai positif tumbuhan bagi manusia

1. Nilai konsumtif2. Nilai produktif ( bahan kayu, dll )3. Nilai nonproduktif ( Hobi, dll )

Dampak negatif apabila berkurangnya tumbuhan

- Kepunahan suatu spesies- Kekeringan- Banjir- Longsor- Berkurangnya suplai oksigen- Kenaikan permukaan air laut

Dimohon tidak untuk menggunakan rangkuman ini sebagai contekan