46
“WAWASAN NUSANTARA” Dahlia Gani Universitas Negeri Makassar 2008 1

Wawasan Nusantara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dsar 1945tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu.

Citation preview

Page 1: Wawasan Nusantara

“WAWASAN NUSANTARA”

Dahlia Gani

Universitas Negeri Makassar2008

1

Page 2: Wawasan Nusantara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...

1.1 Latar belakang…………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..

1.3 Tujuan………………………………………………………………….

BAB II Kajian Teori……………………………………………………………….

2.1 Pengertian wawasan Nusantara………………………………………...

2.2 Wawasan Nasional……………………………………………………..

2.3 Hakekat Wawasn Nusantara……………………………………………

2.4 Unsur-Unsur wawasan Dasar Nusantara……………………………….

2.5 Latar Belakang & Proses Terbentuknya

wwasan Nusantara Setiap Bangsa………………………………………

2.6 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara…………………..

2.7 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara…………….

2.8 Arah Pandang Wawasan Nusantara…………………………………….

2.9 Implementasi serta Tantangan yang

Dihadapi dari Wawasan Nusantara……………………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..

3.2 Saran……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....

2

Page 3: Wawasan Nusantara

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyeleseaikan makalah yang sederhana ini

dengan judul “ Wawasan Nusantara”

Dalam melaksanakan dan menyusun makalah ini penulis banyak mendapatkan

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya dengan hati yang tulus

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,

terutama kepada :

Dosen pembimbing KEWARGANEGARAAN

Rekan-rekan mahasiswa khususnya kelas B

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

baik bentuk, isi dan penyusunannya, oleh karena keterbatasan kemampuan dan waktu

serta keterbatasan literature yang diperoleh penulis

Penulis dengan senang hati menerima saran dan kritikan yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah ini dan diharapkan dapat memberi manfaat

bagi pembaca terutama bagi penulis sendiri.

Makassar, Oktober 2008

Penulis

3

Page 4: Wawasan Nusantara

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara

Indonesia memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya

terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya

alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan

keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara

dan satu tanah air.

Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi

dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal

ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak

terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai

cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan

nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN

NUSANTARA. Karena hanya dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia

tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur

dan sentosa.

Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat

wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dsar 1945tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang

sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa

Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur

dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari

wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai

kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:

4

Page 5: Wawasan Nusantara

Satu kesatuan wilayah

Satu kesatuan bangsa

Satu kesatuan budaya

Satu kesatuan ekonomi

Satu kesatuan hankam.

Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD

1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan

pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional

Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.

Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat,

dalam "koridor" wasantara.

I.2 Rumusan Masalah.

Di dalam makalah ini yang berjudul “Wawasan Nusantara” mempunyai beberapa

rumusan masalah yaitu:

1. Pengertian dari wawasan nusantara.

2. Hakikat dari wawasan nusantara.

3. Unsur – unsur dari wawasan nusantara.

4. Latar belakang filosofis dari wawasan nusantara.

5. Kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara.

6. Faktor – faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara.

7. Arah pandang wawasan nusantara.

8. Implementasi serta tantangan yang dihadapi dari wawasan nusantara.

1.3 Tujuan

Makalah wawasan nusantara ini mempunyai beberapa tujuan

• Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kewarganegaraan.

• Untuk mengetahui unsur – unsur dari wawasan nusantara.

• Untuk mengetahui latar belakang filosofis dari wawasan nusantara.

• Untuk mengetahui hakekat/makna dari wawasan nusantara.

5

Page 6: Wawasan Nusantara

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1 Pengertian wawasan nusantara.

Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan

nusantara. Wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan atau

penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti

memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang,

cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata ‘nusa’

yang berarti pulau – pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal (dua

benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni samudera

Pasifik dan samudera Hindia). Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar

belakang falsafah pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek

sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbetuklah satu wawasan nasional indonesia

yang disebut wawasan nusantara

pengertian yang sampai ini berkembang sebagai berikut:

Pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis

permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai

berikut:”wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang

bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang

dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam

menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk

mencapai tujuannasional.”

Pengertian wawasan nusantara menurut prof. Dr. Wanusman(Ketua Program

S-2 PKN–UI)“wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia

mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek

kehidupan yang beragam.”.

6

Page 7: Wawasan Nusantara

Pengertian wawasan nusantara, menurut kelompok kerja wawasan nusantara,

yang diusulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat

di Lemhanas Tahun 1999 adalah sebagai berikut:

“cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya

yang berseragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara untuk mencapai tujuan

nasional.”Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa

tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan

sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk

mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang

bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD

1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan

bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Dengan demikian

wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam

penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuanagan

mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan

bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek

kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.

2.2 Wawasan NasionalSebelum membahas Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu

mengerti dan memahami wawasan nasional suatu secara universal. Suatu bangsa

meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak adalah

kebenaran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki

kelebihan dari makhluk yang lain melalui akal pikiran dan budi nuraninya. Namun,

kemampuannya dalam menggunakan akal pikiran dan budi nurani tersebut terbatas,

sehingga manusia yang satu dan yang lain tidak memiliki tingkat kemampuan yang

7

Page 8: Wawasan Nusantara

sama.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,keanekaragaman tersebut

memerlukan perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu memelihara

keutuhannegaranya. Suatu bangsa yang telah bernegara, dalam menyelenggarakan

kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari

hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi serta cita-cita dan

kondisi sosial masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman

sejarahnya. Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan

nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk

menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.

Kehidupan suatu bangsa dan negara senantiasa dipengaruhi oleh

perkembangan lingkungan strategis. Karena itu, wawasan itu harus mampu memberi

inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan

yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan dalam mengejar kejayaannya.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu

memperhatikan tiga faktor utama:

1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup

2. Jiwa, tekad, dan semangat manusiany aatau rakyatnya

3. Lingkungan sekitarnya

Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang

telah bernegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba

terhubung (melalui interaksi dan interelasi) dan dalam pembangunannya di

lingkungan nasional (termasuk lokal dan propinsional),regional,serta global.

2.3 Hakekat Wawasan Nusantara

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara

pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan

nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negar harus

berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa

dan negara indonesia.Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara

harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia,tanpa

8

Page 9: Wawasan Nusantara

menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan orang

perorang.

2.4 Unsur-Unsur Dasar wawasan Nusantara1. Wadaha. Wujud Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di

dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh

karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan

didalamnya.Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa

indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn

kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam

kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Letak

geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik

dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia.

Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-

budaya, dan pertahanan keamanan.

b.Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang

menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem

pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang

berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).Sistem pemerintahan, menganut sistem

presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia

adalah Negara hukum ( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran

bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai

9

Page 10: Wawasan Nusantara

politik,golongan dan organisasi masyarakat,kalangan pers seluruh aparatur

negara.Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan

UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan filsafat pancasila

2.Isi Wawasan Nusantara

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta

tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi

yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut

di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam

kebhinekaan dalam kehidupan nasional.

Isi menyangkutduahalyangessensial,yaitu:

a.Realisasiaspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersamasertpencapaiancita-

cita dan tujuan nasional.

b.Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek

kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara tercemin dalamp erspektif kehidupan manusia Indonesia

meliputi:

Cita-cita bangsa Indonesia tertuang didalam Pembukaan UUD 1945 yang

menyebutkan:

1) Negara Indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.

2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.

3) Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh

menyeluruh meliputi:

1) Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan

dirgantara secara terpadu.

2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya

serta satu ideologi dan identitas nasional.

10

Page 11: Wawasan Nusantara

3) Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat

Indonesia atas dasar “Bhinneka TunggalIka”,satu tertib sosial dan satu

tertib hukum.

4) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan

asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.

5) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu

sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan

hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi,

Batiniah dan Lahiriah

Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari

tata laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,

semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah

tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa idonesia. Tata laku

lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi

perencanaan,pelaksanaan,pengawasan dan pengendalian.Kedua hal tersebut akan

mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa indonesia berdasarkan

kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangga

dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala aspek

kehidupan nasional.

2.5Latar belakang dan proses terbentuknya

wawasan nusantara setiap bangsa

1.Konsep geopolitik dan geostrategi

secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin

nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. ,

11

Page 12: Wawasan Nusantara

sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional

yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya

dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan

maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan

doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus

dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan

kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas

wilayah dari berbagai ancaman.

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia

Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional

dengan penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang

dihubungkan oleh laut.Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan

yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan

dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan

tahapan akhir perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan

sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957

A. Pengertian Geopolitik.

geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.Geopolitik

memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional

untuk mewujudkan tujuan tertentu.

Pandangan ajaran Frederich Ratzel.

Pokok-Pokok ajaran F.Ratzel adalah sebagai berikut:

1) Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan

pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup, melalui

proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup,menyusut

dan mati.

2) Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok

politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang tersebut, makin

12

Page 13: Wawasan Nusantara

besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang, konsep

ruang)

3) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak

terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat

bertahan hidup.

4) Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan akan

sumber akan sumber daya alam. Apabila wilayah/ruang hidup tidak

mendukung, bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan akan

kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Hal ini melegitimasikan

hukum ekspansi yaitu perkembangan atau dinamika budaya dalam

bentuk gagasan kegiatan (ekonomi, perdagangan,

perindustrian/produksi) harus diimbangi oleh pemekaran wilayah;

batas-batas suatu negara pada hakikatnya bersifat sementara.

Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen

Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme yang harus memiliki

intelektual. Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitik, ekonomi,

politik, kratopolitik , dan sosiopolitik. Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori

organisme. Kjellen menegaskan bahwa negara adalah suatu organisme yang dianggap

sebagai “prinsip dasar”. Esensi ajaran Kjellen adalahsebagaiberikut:

1) Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki

intelektual. Negara dimungkinkan untuk memperoleh ruang yang cukup

luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara

bebas.

2) Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi

bidang-bidang : geopolitik ,ekonomi politik ,demokrasi politik ,sosial

politik,dan krato politik(politik_memerintah).

3) Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar. Ia harus

mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan

teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam, untuk

13

Page 14: Wawasan Nusantara

mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis dan ke luar, untuk

memperoleh batas-batas negara yang lebih baik.

Pandangan Karl Houshofer.

Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushorfer yang

pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman di bawah pimpinan Adolf Hittler.

Pemikiran Haushorfer di samping berisi paham ekspansionisme juga mengandung

ajaran rasialisme,yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang

harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga di dunia berkembang di

Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan

fasisme.

Pandangan Karl Haushofer berkembang di Jerman ketika negara ini berada di

bawah kekuasaan Adolf Hitler. Pokok-pokok teori Karl Haushofer ini pada dasarnya

menganut teori Kjellen,yaitu:

1) Kekusaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar

kekuasaan imperium maritim untuk menguasai pengawasan

dilaut.

2) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan

menguasai Eropa Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia

Timur Raya.

3) Rumusan ajaran Karl Haushofer lainnya adalah sebagai

berikut:

-Geopoltik adalah doktrin negara yang manitikberatkan soal-

soal strategi perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-

tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan

pembagian baru kekayaan alam di dunia.

-Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam

perjuangan mendapatkan ruang hidup

Pandangan Ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan.

Kedua ahli ini mempunyai gagasan “ wawasan bahari ” , yaitu kekuatan di

laut. ajarannya mengatakan bahwa barang siapa menguasai laut akan menguasai

14

Page 15: Wawasan Nusantara

“perdagangan” .Menguasai perdagangan berarti menguasai ”kekayaan dunia”

sehingga pada akhirnya menguasai dunia.

Pandangan Ajaran Nicholas J. Spkyman.

Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas (rimland)

yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara.

Dalam pelaksanaannya, teori ini disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu

negara

Pandangan Ajaran Sir Halfold Mackinder.

Teori ahli geopolitik ini pada dasarnya menganut ”konsep kekuatan” dan

mencetuskan wawasan benua, yaitu konsep kekutan di darat. Ajarannya menyatakan :

barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia

akan dapat menguasai “pulau dunia”, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.

Pandangan Ajaran W. Mitchel, A.Saversky, Giulio Douhet dan John Frederik

CharlesFuller.

Keempat ahli geopolotik ini berpendapat bahwa kekuatan di udara justru yang

paling menentukan..Mereka melahirkan teori ”wawasan dirgantara” yaitu konsep

kekuatan di udara. Kekuatan di udara hendaknya mempuyai daya yang

menyerang.dapat diandalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan

lawan dengan menghancurkannya dikandangnya sendiri agar lawan tidak mampu lagi

Geopolitik Bangsa Indonesia.

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai

Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam

Pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi

lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan,

karena penjajahan tidak sesuai denga peri kemanusiaan dan peri keadilan. Bangsa

15

Page 16: Wawasan Nusantara

yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut faham perang dan damai : ”

Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”.

Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran mengenai

kekuasaan dan adu domba, karena hal tersebut mengandung benih-benih

persengketaan dan ekspansionisme. Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia

menyatakan bahwa : Ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan

politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografis Indonesia dengan

segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat

menjamin kepentingan bangsa dan negaranya ditengah-tengah perkembangan dunia.

Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan

(nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak

pandangan chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerjasama

antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam

rangka ikut mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi.

Dalam menentukan, membina, dan mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa

Indonesia menggali dan mengembangkan dari kondisi nyata yang terdapat di

lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh

pemahaman kekuasaan bangsa indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan

pandangan geopolitik Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan

kehidupan bangsa Indonesia. Karena itu, pembahasan latar belakang filosofis sebagai

pemikiran pembinaan dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari :

a. Latar Belakang Pemikiran beradasarkan Falsafah Pancasila

b. Latar belakang pemikiran aspek kewilayahn Nusantara

c. Latar belakang pemikiran aspek Sosial Budaya bangsa Indonesia

d. Latar belakang aspek Kesejarahan bangsa Indonesia

B. Pengertian Geostrategi.

Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana

16

Page 17: Wawasan Nusantara

mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan keinginan

politik. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia

adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek aspek

geografi juga dari aspek . Aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

dan Hankam.

Posisi silang Indonesia tersebut dapat di rinci sebagai berikut :

1) Geografi : wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan

Australia; serta antara samudra Pasifik dan samudra Hindia.

2) Demografi : penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di

selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)

3) Ideologi : ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara liberalisme

di selatan ( Australia dan Selandia Baru) dan komunisme di utara

( RRC, Vietnam dan Korea Utara).

4) Politik : Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal di

selatan dan demokrasi rakyat ( diktatur proletar) di utara.

5) Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi Kapitalis dan

selatan Sosialis di utara.

6) Sosial : Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat

individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.

7) Budaya : Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di selatan

dan budaya Timur di utara.

8) Hankam : Geopolitik dan geostrategis Hankam (Pertahanan dan

Keamanan)

Dengan demikian geostrategis adalah perumusan strategi nasional

dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor

utama.

2.6Kedudukan,FungsidanTujuanWawasanNusantara

1.Kedudukan

17

Page 18: Wawasan Nusantara

a.Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan

ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi

penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-

cita dan tujuan nasional.

b.Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari

stratifikasinya sebagai berikut:

I. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan

sebagai landasan idiil.

II. Undang-Undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,berkedudukan

sebagai landasan konstitusional.

III. Wawasan nusantara sebagai visinasional,berkedudukan sebagai landasan

visional.

IV. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan

nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

2.Fungsi

Wawsan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta

rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan

perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi

seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

3.Tujuan

Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala

aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional

dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal

tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok,

suku bangsa,atau daerah.

2.7 Faktor– Faktor yang Mempengaruhi Wawasan

Nusantara.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara diantaranya:

1. Wilayah (geografi).

18

Page 19: Wawasan Nusantara

a. Asas Kepulauan (archipelagic principle)

Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia yakni

‘archipelagos’. Akar katanya adalah ‘archi’ yang berarti terpenting, terutama dan

‘pelagos’ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi archipelago adalah lautan

terpenting.Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau – pulau

tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan

antara pulau – pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan sebagai unsur

pemisah.

b.KepulauanIndonesia.

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan

Nederandsch Oost Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang

kemudian menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai sebutan

untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai yaitu ‘Hindia Timur’,

‘Insulinde’ oleh Multatuli, ‘Nusantara’, ‘Indonesia’, ‘Hindia Belanda (Nederlandsch-

indie)’ pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat mencintai nama

‘Indonesia’ walaupun bukan dari bahasanya sendiri tetapi ciptaan orang barat. Nama

Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan India.

Dalam bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti India dan ‘nesos’ berarti pulau.

Sebutan ‘Indonesia’ merupakan ciptaan ilmuwan J.R Logan dalam Journal of The

Indian Archipelago And East Asia (1850). Sir W.E. Maxwell (seorang ahli hukum)

juga memakainya dalam kegemarannya mempelajari rumpun melayu. Kata Indoneis

semakin terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang etnolog yang menegaskan arti

kepulauan ini dalam bukunya Indonesien Order Die Inseln Des Malaysichen

Archipels (1884 – 1889).

Setelah cukup lama istilah itu hanya dipakai sebagai nama keilmuan, maka

pada awal abad ke-20 perkumpulan mahasiswa Indonesia di Belanda menyebut

dirinya sebagai ‘Perhimpunan Indonesia’.Berikutnya pada peristiwa Sumpah Pemuda

tanggal 28-10-1928 kata Indonesia di pakai sebagai sebutan bagi bangsa, tanah air

dan bahasa. Kemudian dipertegas lagi pada proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal

19

Page 20: Wawasan Nusantara

17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai

sekarang.

c.Konsep tentang Wilayah Lautan.

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal,beberapa konsep

mengenai kepemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:

1. Res Nullius menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.

2. Res Cimmunis menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia

karena tidak dapat dimiliki oleh masing – masing negara.

3. Mare Liberum menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua

bangsa.

4. Mare Clausum (The Right and Dominion of The Sea) menyatakan bahwa

hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh

yang dapat dikuasai dari darat (kira – kira sejauh 3 mil).

5. Archipelagic State Principles (asas negara kepulauan) menjadi dasar dalam

konvensi PBB tentang hukum laut.Saat ini konvensi PBB tentang hukum laut

(United Nation Convention on the Law of the Sea – UNCLOS) mengakui

adanya keinginan untuk membentuk tertib hukum dan samudera yang dapat

mempermudah komunikasi internasional, mendayagunakan sumber kekayaan

alam secara adil dan efisien, konservasi dan pengkajian sumber kekayaan

hayatinya, serta perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.Sesuai dengan

hukum laut internasional, secara garis besar Bangsa Indonesia sebagai negara

kepulauan memiliki Laut Teritorial, Perairan Pedalaman, Zone Ekonomi

Ekskusif dan Landasan Kontinen.

Adapun penjelasan dari keempat hal tersebut:

I. Negara Kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau

lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau – pulau yang lain.

Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan

diantaranya.

20

Page 21: Wawasan Nusantara

II. Laut Teritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi

12 mil laut diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah

garis air surut terendah sepanjang pantai.

III. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau

sebelah dalam dari garis pangkal.

IV. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE), dimana tidak boleh melebihi 200 mil

laut dari garis pagkal. Di dalam ZEE, negara yang bersangkutan

memiliki hak kedaulatan untuk keperluan eksplorasi,

ekploitasi,konservasi dan pengelolan sumber kekayaan alami hayati dari

perairan.

V. Landasan Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan

tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang

merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.. Jaraknya 200 mil

dari garis pangkal tau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350 mil,

tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut

sedalam 2500 m.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara

Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan

benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri

dari17.508 pulau besar maupun kecil.

Kepulauan Indonesia terletak pada batas astronomi sebagai berikut:

Utara : ±6°08’ LU

Selatan: ±11°15’ LS

Barat : ±94°45’ BT

Timur : ±141°05’ BT

Jarak utara-selatan sekitar 1.888 Kemerdekaan, sedangkan jarak barat-timur sekitar

5.110 Kemerdekaan. Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km², yang

terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km² dan perairan seluas 3.166.163 km².

2. Geopolitik dan Geostrategi.

3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnnya

21

Page 22: Wawasan Nusantara

a. Sejak17-8-1945sampaidengan13-12-1957Pada masa tersebut wilayah Negara

Republik Indonesia bertumpu pada wilayah daratan pulau-pulau yang saling

terpisah oleh perairan atau selat di antara pulau-pulau itu. Wilayah laut

teritorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah

perairan sejauh 3 mil di sekelilingnya.

b. Dari Deklarasi Juanda ( 13-12-1957) sampai dengan 17-2-1969

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan Deklarasi Juanda dengan tujuan

sebagai berikut:

1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

utuh dan bulat.

2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas

Negara kepulauan (archipelagic state principles).

3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan

dan keamanan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No.

4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960. tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi

perubahan bentuk sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling berhubungan.

c. Dari 17-2-1969 (Deklarasi Landas kontinen) Sampai Sekarang

Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik yang

berdasarkan wilayah. Disamping di pandang pula sebagai upaya untuk

mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945.

d. Zona Ekonomi Eksklusif(ZEE)

Pengumuman Pemerintah tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21 Maret

1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitungdarigarisdasar laut wilayah

Indonesia.

Alasan-alasan yang mendorong sebagai berikut:

1)Persediaan ikan yangs emakin terbatas.

2)Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia

3)ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.

22

Page 23: Wawasan Nusantara

2.7 Arah Pandang Wawasan Nasional

1. Arah Pandang Ke Dalam

Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap

aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun sosial. Arah pandang ke dalam

mengandung arti bahwa bangasa indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah

dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa

dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatua dan kesatuan

dalam kebhinekaan.

2. Arah Pandang Ke Luar

Arah pandang ke luar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam duna

serba berubah maupun kehidupan dalam negeri serta dalam melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta

kerja sama dan sikap saling menghormati.

Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa kehidupan internasionalnya, bangsa

Idonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek

kehidupan demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera pada Pembukaan UUD

1945.

2.9 Implementasi Serta Tantangan Yang Dihadapi dari

Wawasan Nusantara.

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola

pikir, pola sikap, dan pola tindak yangsenantiasa mendahulukan kepentingan bangsa

dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan

nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam

rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,

berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi

pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai

berikut:

1.Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

23

Page 24: Wawasan Nusantara

Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang

sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan

bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik

Indonesia sampai sekarang.Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman

bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin

kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban

dan perdamaian dunia.

2.Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban

dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif.

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim

penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud

pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan

kedaulatan rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan

menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan

peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di

samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab

pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar

daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan

milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia

secara merata.

2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa

mengabaikan ciri khas yang dimemiliki daerah masing-masing.

3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantaradiselenggarakan sebagai

usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalamsistemekonomikerakyatanuntuk

sebesar-besarkemakmuranrakyat.

24

Page 25: Wawasan Nusantara

c.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan

menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan

sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan

menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa

membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan

berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan

dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya

Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan

nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

d.Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan

keamanan

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan

akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan

membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap

cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan

mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia dalam menghadapi setiap

bentuk ancaman antaralain:

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya

adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama

untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka

pembelaan negara dan bangsa.

3.Penerapan Wawasan Nusantara.

Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara.

Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara

diforum internasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah

territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut

bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.

25

Page 26: Wawasan Nusantara

Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut

menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk

kesejahteraan bangsa Indonesia.

Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia

internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan

persetujuan yang dicapai.

Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai

bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan

prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi.

Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk

menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap

merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas

pancasila.

Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat

pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem

pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai

ancaman bangsa dan Negara.

4.Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

Dalampenyelenggaraankehidupan nasional agar tetap mengarah pada

pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang kokoh

berupa konsepsi wawsan nasional untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta

kepentingan dan tujuan nasional.Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah

wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional

menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus

diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasiona tersebut dapat berjalan dengan

sukses. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan

nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman

bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan

berkembang seterusnya.

26

Page 27: Wawasan Nusantara

Tantangan dari Implementasi Wawasan Nusantra

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita

juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan

tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan

kekuatan penetrasi globalnya.Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan

alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang

wajar,alamiah.Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan

dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia

dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan

bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau

akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang

Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat

yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga

negara.

27

Page 28: Wawasan Nusantara

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan.

Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai

banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada

akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa

Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan

pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan

oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya

mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa

Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan

nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang

saling berbhineka tungga ika.Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah

wawasannusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional

menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus

diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan

sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai

dengankarakteristikbangsaIndonesia.

3.2 Saran.

Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan

perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan

bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan

sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan

negara lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang

membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu

kurikulum yang sekarang diterapkan dalam duniapendidikan di Indonesia (misalnya :

pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain).

Untuk masyarakat Indonsia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah serta

28

Page 29: Wawasan Nusantara

yang lain) agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang

tercermin dari perilaku – perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan

ketertiban lingkungan.

29

Page 30: Wawasan Nusantara

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wilipedia.org/wiki/wawasan_nusantara

HAMDHAN MANSYUR, Drs.H “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2002.

KAELAN, M.S. Drs.H, dkk “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Untuk Perguruan Tinggi”. Paradigma. Yoyakarta;2002

30