47
WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Jakarta 20 Februari 2017

WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS

Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

Jakarta 20 Februari 2017

Page 2: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

SISTEMATIKA PENYAJIAN

I. Penjelasan Umum

II. Dasar Hukum

III. Perencanaan

IV. Pengadaan

V. Pendayagunaan

VI. Hak dan Kewajiban Peserta

VII.Monev, Pencatatan dan Pelaporan

VIII.Pembinaan dan Pengawasan

IX. Ketentuan Peralihan

X. Pelaksanan WKDS Tahun 2017

Page 3: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Ratio Dokter Spesialis Per 100.000 Penduduk

Sumber : Konsil Kedokteran Indonesia 31 Desember 2016

Target Rasio 12,2

Realisasi 12,6

Target : 10,6 Realisasi : 13,6

Page 4: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PERTIMBANGAN PELAKSANAAN

1. Keberadaaan dan

ketersediaan dokter spesialis

di rumah sakit kurang dari

standar minimal yang

ditetapkan

2. Distribusi dokter spesialis

tidak merata, keberadaan

banyak di kota-kota besar

3. Pemenuhan kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

kesehatan spesialistik

4. Meningkatkan akses

masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan

kesehatan yang berkualitas

di seluruh Indonesia

PEMENUHAN DAN PEMERATAAN

DOKTER SPESIALIS

WAJIB KERJA

DOKTER

SPESIALIS

(WKDS)

Page 5: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

DASAR HUKUM 1. UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, pada lembar

lampiran pembagian urusan pemerintah bidang kesehatan pada urusan Nomor 2 Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Pemerintah Pusat melakukan penetapan penempatan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati.

2. UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, pasal 28 ayat (1) dalam keadaan tertentu pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada tenaga kesehatan yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan di daerah khusus di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2017 tentang Wajib Kerja Dokter Spesialis

4. Permenkes No 69 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Wajib Kerja Dokter Spesialis Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Spesialistik

Page 6: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

KETENTUAN UMUM 1. Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) adalah

penempatan dokter spesialis di rumah sakit milik pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2. Tujuan Pengaturan Wajib Kerja Dokter Spesialis :

a. Pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan spesialistik

b. Pemerataan pelayanan spesialistik

c. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di daerah ; dan

d. Mendukung pelaksanaan pendekatan keluarga pada pelayanan kesehatan tingkat rujukan.

Page 7: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PERENCANAAN 1. Menteri menetapkan kebijakan dan menyusun

perencanaan kebutuhan dan distribusi dokter spesialis secara nasional

2. Perencanaan disusun secara berjenjang mulai dari rumah sakit, pemerintah daerah kab/kota, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah pusat berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan dokter spesialis

3. Bupati/Walikota mengajukan usulan kebutuhan dokter spesialis kepada Gubenur melalui Dinas Kesehatan Provinsi

4. Gubenur mengajukan usulan kebutuhan dokter spesialis kepada Menteri

Page 8: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PERENCANAAN 5. Menteri menetapkan alokasi penempatan dokter

spesialis setelah dilakukan verifikasi terhadap usulan

6. Dinas Kesehatan Provinsi bersama dengan Organisasi Profesi melakukan visitasi berdasarkan usulan kebutuhan dokter spesialis untuk menilai kesesuaian dan kesiapan sarana prasarana, sumber daya manusia, kelengkapan peralatan dan faktor-faktor lain yang terkait termasuk keamanan

7. Gubenur dan/atau Bupati/Walikota yang mengusulkan kebutuhan dokter spesialis bertanggung jawan menyediakan sarana, prasarana dan peralatan spesialistik di rumah sakit

Page 9: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PENGADAAN 1. Pengadaan dokter spesialis dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan dan pendayagunaan dokter spesialis

2. Setiap dokter spesialis lulusan pendidikan profesi program dokter spesialis dari perguruan tinggi negeri di dalam negeri dan perguruan tinggi di luar negeri wajib mengikuti Wajib Kerja Dokter Spesialis.

3. Wajib Kerja Dokter Spesialis bagi lulusan perguruan tinggi di luar negeri dilakukan setelah menyelesaikan evaluasi kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 10: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Lanjutan.... 4. Setiap institusi pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan profesi program dokter spesialis bertugas : a. Menyiapkan mahasiswa program dokter

spesialis yang akan menjadi peserta WKDS b. Melakukan koordinasi dengan kolegium dan

oganisasi profesi mengenai jumlah lulusan dokter spesialis

c. menyampaikan daftar nama mahasiswa yang akan lulus pendidikan profesi program dokter spesialis paling lambat 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa pendidikan Menkes dan Menristekdikti dengan membedakan lulusan mandiri dan penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan

Page 11: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Lanjutan..... 5. Mahasiswa program dokter spesialis terdiri atas :

a. Mahasiswa mandiri, merupakan mahasiswa program dokter spesialis, pada perguruan tinggi negeri di dalam negeri yang tidak mendapat beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

b. Mahasiswa penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan, merupakan mahasiswa program dokter spesialis, pada perguruan tinggi didalam negeri maupun perguruan tinggi di luar negeri, yang mendapat beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan baik dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah

6. Setiap mahasiswa program dokter spesialis harus membuat surat pernyataan akan mengikuti WKDS

Page 12: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Lanjutan....

6. Surat pernyataan dibuat pada awal pendidikan yang memuat :

a. kesediaan mengikuti WKDS sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan

b. Menyerahkan STR asli dan 2 (dua) buah salinan kepada Menkes

c. Kesediaan ditempatkan di seluruh wilyah NKRI

d. Kesediaan dikenai sanksi apabila melanggar sesuai ketentuan peraturan perundangan

Page 13: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

1. Pendayagunaan dokter spesialis dilakukan oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

2. Pendayagunaan terdiri atas pendayagunaan dokter spesialis lulusan dalam negeri dan luar negeri

3. Pendayagunaan dokter spesialis dilakukan dengan memperhatikan aspek pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan

4. Peserta WKDS terdiri atas :

a. Peserta WKDS mandiri, merupakan mahasiswa mandiri yang telah lulus program dokter spesialis

b. Peserta WKDS penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan, merupakan mahasiswa penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan yang telah lulus program dokter spesialis

PENDAYAGUNAAN

Page 14: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

5. Setiap calon peserta WKDS harus memenuhi persyaratan administatif kesehatan paling sedikit meliputi ijazah dan surat tanda registrasi

6. Penilaian kelengkapan administatif dan kesehatan dilakukan oleh Menteri melalui KPDS

7. Menteri menetapkan calon peserta WKDS yang telah lulus penilaian adminstatif dan kesehatan

9. Peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis sebelum melaksanakan penempatan wajib mengikuti pembekalan. Pembekalan dilakukan dalam 2 tahapan yaitu

a. pembekalan tahap pertama diberikan oleh institusi pendidikan

b. pembekalan tahap akhir diberikan oleh dinas kesehatan provinsi atau dinas kesehatan kabupaten/kota tujuan penempatan.

Lanjutan....

Page 15: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

10. Pemberangkatan peserta WKDS dilakukan dari perguruan tinggi asal ke rumah sakit tujuan

11. Peserta WKDS yang telah tiba di RS tujuan wajib melapor kepada dinkes kabupaten/kota

12. Kepala dinkes kab/kota menertbitkan surat ijin praktik (1 SIP di RS lokasi penempatan)

13. Menteri menentukan lokasi penempatan peserta WKDS berdasarkan perencanaan dan regionalisasi institusi pendidikan

Lanjutan.....

Page 16: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

14. Regionalisasi institusi pendidikan terdiri atas 3 (tiga) regional, yaitu: Indonesia barat; Indonesia tengah; dan Indonesia timur.

15. Ketentuan regionalisasi dikecualikan apabila telah ada kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan

16. Dalam hal suatu daerah masih terdapat kebutuhan setelah dilakukan penempatan. Menteri dapat menempatkan peserta WKDS di daerah tersebut setelah dilakuakan verifikasi.

PENDAYAGUNAAN

Page 17: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

LOKASI PENEMPATAN SESUAI SENTRA PENDIDIKAN

NO UNIVERSITAS LOKASI PENEMPATAN

1 Universitas Sumatera Utara

Sumatera Utara termasuk Pulau Nias dan Aceh termasuk Simeuleu

2 Universitas Syiah Kuala Aceh

3 Universitas Andalas Sumatera Barat, Jambi dan Riau

4 Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung

5 Universitas Indonesia DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu, banten dan Kepri termasuk Natuna

6 Universitas Padjajaran Jawa Barat dan Kalimantan Barat

Regional Indonesia Barat Lulusan Pendidikan Profesi Program Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Kesehatan Anak, Bedah dan Ilmu Penyakit Dalam dari perguruan tinggi dalam negeri

Page 18: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

LOKASI PENEMPATAN SESUAI SENTRA PENDIDIKAN

NO UNIVERSITAS LOKASI PENEMPATAN

1 Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara termasuk pulau nias, Aceh termasuk pulau Simeuleu, Riau dan Sumatera Barat

2 Universitas Indonesia DKI Jakarta termasuk kepulauan Seribu, Banten dan Kepulauan Riau termasuk Natuna

3 Universitas Padjajaran Jawa Barat dan Kalimantan Barat

Regional Indonesia Barat Lulusan Pendidikan Profesi Program Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif dari perguruan tinggi dalam negeri

Page 19: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

LOKASI PENEMPATAN SESUAI SENTRA PENDIDIKAN

NO UNIVERSITAS LOKASI PENEMPATAN

1 Universitas Diponegoro Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

2 Universitas Gadjah Mada

3 Universitas Sebelas Maret

Regional Indonesia Tengah Lulusan Pendidikan Profesi Program Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Penyakit Anak, bedah, Ilmu Penyakit Dalam dan Anestesiologi dan Terapi Intensif dari perguruan tinggi dalam negeri

Page 20: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

LOKASI PENEMPATAN SESUAI SENTRA PENDIDIKAN

Regional Indonesia Timur Lulusan Pendidikan Profesi Program Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Penyakit Anak, bedah, Ilmu Penyakit Dalam dan Anestesiologi dan Terapi Intensif dari perguruan tinggi dalam negeri NO UNIVERSITAS LOKASI

PENEMPATAN

1 Universitas SAM Ratulangi Sulawesi Utara termasuk Sangir Talaud, Gorontalo dan Maluku Utara

2 Universitas Hassanuddin Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi barat, Sulawesi Tengah dan Maluku

3 Universitas Airlangga Jawa Timur, Maluku dan Papua Barat

4 Universitas Brawijaya Jawa Timur, Papua dan Nusa Tenggara Timur

5 Universitas Udayana Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

Page 21: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

17. Lokasi Penempatan

a. Rumah Sakit daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan

b. Rumah Sakit rujukan regional

c. Rumah Sakit rujukan provinsi

Yang ada di seluruh Wilayah Indonesia

Bila telah terpenuhi, peserta WKDS ditempatkan di RS Pemerintah Pusat dan RS Pemerintah Daerah

18. Setiap peserta WKDS ditempatkan di rumah sakit paling lambat 3 (tiga) bulan setelah terbit surat tanda registrasi

PENDAYAGUNAAN

Page 22: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

19. Untuk tahap awal penempatan peserta WKDS diprioritaskan bagi lulusan pendidikan profesi dokter spesialis obstetri dan ginekologi, spesialis anak, spesialis anak, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, dan spesialis anestesi dan terapi intensif.

20. Dalam hal jumlah peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis pada 1 (satu) regional institusi pendidikan tidak mampu memenuhi kebutuhan pelayanan spesialistik di daerah yang diampu institusi pendidikan tersebut, maka kebutuhan dapat dipenuhi dari regional pendidikan lainnya. Pemenuhan kebutuhan pelayanan spesialistik ditetapkan oleh Menteri dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Penempatan Dokter Spesialis.

Lanjutan.....

Page 23: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

21. Peserta WKDS penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dari Menteri atas usulan Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten/kota atau instansi pemerintah lain wajib ditempatkan di rumah sakit milik unit kerja pengusul.

22. Peserta WKDS penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah Pusat ditempatkan oleh Menteri.

23. Peserta WKDS penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan diberikan oleh Pemda Provinsi atau Pemda kabupaten/kota penempatan dilakukan pada rumah sakit milik Pemda provinsi atau Pemda kabupaten/kota pemberi beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan

Lanjutan...

Page 24: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

24. Dalam rangka WKDS Pemerintah Daerah provinsi dan Pemenrintah Daerah kabupaten/kota wajib menerima kembali peserta WKDS yang merupakan penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan yang diusulkan untuk mengikuti tubel

25. Wajib Kerja Dokter Spesialis bagi peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis mandiri dilaksanakan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.

26. Peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis mandiri hanya dapat menjalankan praktik di Rumah Sakit tujuan penempatan.

Lanjutan...

Page 25: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

27. Jangka waktu dan tempat praktik Wajib Kerja Dokter Spesialis bagi peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

28. Peserta WKDS yang berhalangan melaksanakan tugas wajib mendapatkan ijin dari pimpinan rumah sakit tujuan penempatan. Peserta WKDS yang berhalangan menjalankan tugas wajib mengganti waktu pelaksanaan WKDS sesuai waktu yang ditinggalkan.

29. Waktu pelaksanaan WKDS berakhir apabila :

a. Telah selesai melaksanakan tuags

b. Diberhentikan

c. Tewas atau

d. wafat

Lanjutan.....

Page 26: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

27. Pemberhentian dilakukan apabila peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis berhalangan melaksanakan tugas dikarenakan alasan medis dan/atau kecacatan yang mengakibatkan tidak dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keprofesiannya. Pemberhentian ditetapkan oleh Menteri berdasarkan usulan gubernur dan/atau bupati/walikota.

28. Dalam hal peserta WKDS yang mengalami kecacatan masih dapat bekerja, Menteri memindahkan lokasi penempatan ke daerah lain dengan mempertimbangkan kondisi fisik dan kesehatan peserta WKDS yang bersangkutan

Lanjutan.....

Page 27: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

29.Peserta WKDS yang telah menyelesaikan WKDS diberikan surat keterangan selesai WKDS oleh Menteri.

30.Surat keterangan dipergunakan sebagai syarat untuk mendapatkan surat tanda registarsi dan salinan surat tanda registrasi

31.Masa penempatan dalam rangka WKDS diperhitungkan sebagai masa kerja

32.Dalam rangka menjamin efektifitas dan efisiensi penyelenggaran WKDS dapat dibentuk komite yang bersifat ahoc dan bertanggung jawab kepada Menteri

Lanjutan.....

Page 28: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

A. HAK

1. Mendapatkan Surat Ijin Praktik (SIP) yang dikeluarkan oleh Pemda kabupaten/kota

2. Mendapatkan tunjangan

3. Mendapatkan fasilitas tempat tinggal atau rumah dinas yang diberikan oleh Pemda dan hak lain sesuai ketentuan peraturan

B. Kewajiban

1. Melaksanakan WKDS sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan

2. Menyerahkan Surat Tanda Registarsi dan salinan Surat Tanda Registarsi dokter spesialis kepada Menteri

HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Page 29: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Lanjutan....

1. Surat ijin praktik diberikan kepada peserta WKDS mandiri sebanyak 1 (satu) buah untuk RS tujuan penempatan

2. Pemberian surat ijin praktik bagi peserta WKDS penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

3. Tunjangan diberikan oleh Menteri kepada :

a. Peserta WKDS mandiri

b. Peserta WKDS penerima penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah Pusat yang ditempatkan oleh Menteri.

Page 30: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Lanjutan....

4. Dalam hal peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan ditempatkan oleh Menteri di Rumah Sakit milik instansi pemerintah pengusul, diberikan tunjangan oleh instansi pemerintah pengusul.

5. Peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah Daerah provinsi atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang ditempatkan di Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah provinsi atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota pemberi beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan, diberikan tunjangan oleh Pemerintah Daerah.

Page 31: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Lanjutan....

6. Bagi peserta WKDS penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dengan status PNS, selain memperoleh hak pada pasal 20 (perpres) /pasal 36 (Permenkes) berhak mendapatkan gaji sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

7. Bagi peserta WKDS mandiri selaih mendapat hak sesuai pasal 20 (perpres) /pasal 36 (Permenkes) dapat menerima insentif dari Pemda yang bersumber dari APBD.

8. Besaran tunjangan yang dibayarkan dibedakan berdasarkan kriteria lokasi penempatan

Page 32: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

1. Menteri, kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kab/kota melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan WKDS

2. Dalam melakukan monev Menteri, kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kab/kota dapat mengikutsertakan organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan

3. Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang dari pimpinan RS, dinkes kab/kota, dinkes provinsi dan kepala pusat

MONEV, PENCATATAN DAN PELAPORAN

Page 33: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

1. Menteri, kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kab/kota melakukan pembinan dan pengawasan terhadap pelaksanaan WKDS

2. Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan dapat mengikutsertakan Komite Penempatan Dokter Spesialis, organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan kedokteran.

3. Dalam rangka pengawasan Menteri, kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kab/kota dapat memberikan sanksi administartif terhadap peserta WKDS yang melanggar ketentuan Peratauran Menteri sesuai tugas dan kewenangannya

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Page 34: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

4. Menteri, kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kab/kota melakukan pembinan dan pengawasan terhadap pelaksanaan WKDS

5. Sanksi administratif dapat berupa:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis;

c. penghentian pembayaran tunjangan; dan/atau

d. pencabutan surat izin praktik.

Lanjutan....

Page 35: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

KETENTUAN PERALIHAN

Pada saat Perpres ini mulai berlaku (12 Januari 2017) :

a. Setiap mahasiswa yang sedang dalam masa pendidikan sebelum diundangkannya Perpres wajib mengikuti WKDS dengan :

1) Membuat surat pernyataan akan mengikuti WKDS pada akhir masa pendidikan

2) Melaksanakan WKDS sesuai jangka waktu yang ditetapkan

3) Menyerahkan STR dan salinan STR dokter spesialis kepada Menkes

Page 36: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

KETENTUAN PERALIHAN b. Setiap mahasiswa yang sedang menunggu

kelulisan sebelum diundangkannya Perpres ini wajib mengikuti WKDS dengan : 1) Membuat surat pernyataan akan

mengikuti WKDS pada saat pengambilan setifikat profesi dokter spesialis

2) Melaksanakan WKDS sesuai jangka waktu yang ditetapkan

3) Menyerahkan STR dan salinan STR dokter spesialis kepada Menkes

Catatan : DO Kelulusan telah memiliki sertifikat profesi, belum wisuda, sudah memiliki sertifikat profesi (ijazah)

Page 37: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

KETENTUAN PERALIHAN

c. Setiap dokter spesialis yang telah lulus program dokter spesialis di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah RI sebelum diundangkannya Perpres dapat mengikuti WKDS secara sukarela.

Page 38: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

SUSUNAN KEANGGOTAAN KPDS MASA BAKTI 2016 - 2019

NO NAMA INSTITUSI

1 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Wakil dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

2 Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Wakil dari Kementerian Kesehatan

3 Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Wakil dari Kementerian Kesehatan

4 Kepala Biro Kepegawaian Wakil dari Kementerian Kesehatan

5 Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatah

Wakil dari Kementerian Kesehatan

6 Kepala Sub Direktorat Wilayah IV, Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah

Wakil dari Kemendagri

7 Prof. Dr. dr. Ova Emilia, M.M.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D

Wakil dari Institusi Pendidikan

8 Prof. dr. Wiwien Heru Wiyono, Sp.P(K), Ph.D Wakil dari Konsil Kedokteran Indonesia

9 DR, dr. Poedjo Hartono, Sp.OG (K) Wakil dari PB IDI

10 dr. Nurdadi Saleh, Sp.OG Wakil dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia

11 Prof. DR. dr. Soegiharto Soebijanto,Sp.OG (K) Wakil dari Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia

Page 39: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Lanjutan.......

NO NAMA INSTITUSI

12 Prof.DR.dr.Idrus Alwi, SpPD.K-KV,FINASIM,FACC,FESC,FAPSIC,FACP

Wakil Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia

13 dr. Sumariyono, Sp.PD, K-R

Wakil dari Kolegium Penyakit Dalam

14 DR.dr. Aman Bhakti Pulungan , Sp.A (K) Wakil dari Ikatan Dokter Anak Indonesia

15 DR.dr.Aryono Hendarto, Sp.A(K) Wakil dari Kolegium Ilmu Kesehatan Anak

16 dr..R.Suhartono,Sp.B.KV Wakil dari Perhimpunan Dokter Spesialis

Bedah Indonesia

17 DR.dr.Kiki Lukman, M(Med)Sc,FCSI Wakil Kolegium Ilmu Bedah Indonesia

18 Dr. Andi Wahyuningsih

Attas,Sp.An,KIC,MARS

Wakil Perhimpunan Dokter Spesialis

Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia

19 Prof. DR.dr. Eddy Rahardjo,

Sp.An.KIC,KAO

Wakil dari Kolegium Anestesiologi dan Terapi

Intensif Indonesia

20 dr. Kuntjoro Adi Purjanto, MKes Wakil Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh

Indonesia

21 Dr. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H,

MARS, M.Kes

Wakil Badan Pengawas Rumah Sakit

Page 40: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PERBEDAAN PESERTA MANDIRI DAN BEASIWA/BANTUAN PENDIDIKAN

NO RINCIAN MANDIRI PENERIMA BEASISWA /BANTUAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH PUSAT

(LPDP, KEMHAN, dll)

KEMENKES ATAS

USULAN DAERAH

DAERAH

1 Peserta √ √ √ √

2 Lokasi Penempatan

Penetapan Menteri 1. (Regionalisasi sesuai

sentra Pendidikan) 2. Kerjasama daerah

dengan intitusi pendidikan

3. Bila tidak dapat dipenuhi oleh sentra pendidikan sesuai ketetapan maka dapat dipenuhi oleh sentra yang lain

• Penetapan Menteri (Regionalisasi sesuai sentra Pendidikan) LPDP, RS pendidikan

• Kembali ke

instansi asal Kemhan, RS pendidikan

Kembali Ke daerah/RS

yang mengusulkan

Kembali Ke daerah/RS

yang mengusulkan

Page 41: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PERBEDAAN PESERTA MANDIRI DAN BEASIWA/BANTUAN PENDIDIKAN

NO RINCIAN MANDIRI PENERIMA BEASISWA /BANTUAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH PUSAT KEMENKES ATAS

USULAN DAERAH

DAERAH

3 Lama Penugasan 1 tahun 1. Penetapan Menteri (sesuai sentra pendidikan 1 tahun

2. Kembali ke instansi asal sesuai perjanjian

Sesuai perjanjian

Sesuai perjanjian

4 Praktik 1 tempat (lokasi penugasan)

1. Penetapan Menteri sesuai sentra pendidikan ( 1 tempat praktik)

2. Kembali ke instansi asal (3 tempat)

3 tempat 3 tempat

5 Tunjangan Khusus Kemenkes 1. Kemenkes 2. Instansi asal

Pemda Pemda

Page 42: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

MEKANISME PENETAPAN LOKASI DAN PESERTA WKDS

Daerah Mengusulkan

kepada Kemenkes

Analisa Usulan

Visitasi RS oleh Tim (Pusat, Dinkes

Provinsi dan OP Cabang)

Rekomendasi Hasil Visitasi

Penetapan Lokasi Rumah Sakit

Institusi Pendidikan melaporkan jumlah kelulusan beserta

sumber pendanaan

Kolegium mengirimkan calon peserta WKDS

Penetapan Peserta

Penempatan Peserta WKDS

Page 43: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PELAKSANAAN VISITASI I TAHUN 2016

Usulan Daerah

144 RS

113 Kab/Kota

29 Provinsi

Target Visitasi

124 RS

113 Kab/Kota

29 Provinsi

Realisasi Visitasi

121 RS

110 Kab/Kota

29 Provinsi

Rekomendasi Hasil Visitasi

90 RS

85 Kab/Kota

27 Provinsi

Page 44: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

4 kab/kota 4 RS

1 kab/kota, 1 RS

8 kab/kota, 8 RS

1 kab/kota, 1 RS

8 kab/kota, 9 RS

1 kab/kota, 1 RS

2 kab/kota, 2 RS

5 kab/kota,

5 RS

4 kab/kota, 4 RS

2 kab/kota,

2 RS

1 kab/kota, 1 RS

1 kab/kota, 1 RS

1 kab/kota, 1 RS

4 kab/kota, 4 RS

1 kab/kota, 1 RS

9 kab/kota, 9 RS

1 kab/kota, 1 RS

3 kab/kota,

3 RS

1 kab/kota, 1 RS

1 kab/kota, 1 RS

5 kab/kota, 6 RS

3 kab/kota, 3 RS

8 kab/kota, 9 RS 1 kab/kota,

1 RS

1 kab/kota, 1 RS

1 kab/kota, 1 RS

9 kab/kota, 9 RS

7 kab/kota, 9 RS

Badan PPSDM Kesehatan, Januari 2017

Page 45: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

RINCIAN LOKASI PENEMPATAN WKDS DAN KEBUTUHAN SPESIALIS TAHUN 2017 SESUAI REKOMENDASI VISITASI TAHUN 2016

PROVINSI

RUJUKAN USULAN KEBUTUHAN DOKTER SPESILAIS HASIL REKOMENDASI VISITASI

JUM KAB/KOT

JUM RS REGIONAL

KELAS C PROV

PERBATASAN

SP. ANAK

SP BEDAH

SO. OBGYN

SP. DALAM

SP. AN SP. ANAK SP

BEDAH SP.

OBGYN SP.

DALAM SP. AN

ACEH 4 4 4 3 5 4 4 4 3 2 1 2

BENGKULU 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

DI YOGYAKARTA 1 1 1 0 2 1 0 1 0 2 1 0

GORONTALO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

JAWA BARAT 8 9 2 7 10 15 11 12 4 9 14 11 11 4

JAWA TENGAH 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2

JAWA TIMUR 7 9 9 9 9 7 8 2 6 6 5 5 1

KALIMANTAN BARAT 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2

KALIMANTAN SELATAN 9 9 4 5 10 5 5 5 6 8 4 3 4 5

KALIMANTAN TIMUR 3 3 1 2 1 3 0 1 1 1 3 1 1

KALIMANTAN UTARA 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1

KEP. BANGKA BELITUNG 4 4 1 3 4 3 3 3 3 1 1 2 3

KEP. RIAU 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1

LAMPUNG 1 1 1 3 3 3 3 2 3

MALUKU 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 1 1 3 2

MALUKU UTARA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

NUSA TENGGARA BARAT 5 6 6 11 8 6 11 5 10 4 1 6 3

NUSA TENGGARA TIMUR 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 2 2 1

PAPUA BARAT 1 1 1 2 0 1 0 1 2 1 1

RIAU 2 2 1 1 0 1 0 3 1 1 0 3 0

SULAWESI SELATAN 4 4 2 2 5 3 3 3 1 5 2 3 2

SULAWESI TENGAH 5 5 3 1 1 4 4 2 3 5 2 1 1 4

SULAWESI TENGGARA 1 1 1 1 1 1 1 1 1

SULAWESI UTARA 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1

SUMATERA BARAT 8 9 1 8 10 4 6 5 7 8 3 6 3 6

SUMATERA SELATAN 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1

SUMATERA UTARA 8 8 3 5 7 11 8 7 8 6 6 4 1 7

TOTAL 85 90 25 62 2 1 101 95 78 88 66 77 60 47 52 48

Page 46: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

PELAKSANAAN WKDS TAHUN 2017 1. Target penugasan 1.000 – 1.250 dokter Spesialis Anak, Spesialis

Penyakit Dalam, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Spesialis Bedah dan Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif.

2. 90 (sembilan puluh) rumah sakit telah siap menjadi lokasi penempatan WKDS dan secara simultan akan dilakukan visitasi bagi rumah sakit yang baru mengusulkan

3. Penugasan ke lokasi penempatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah lulusan dari pendidikan profesi program dokter spesialis sehingga tidak ada waktu tunggu bagi lulusan yang akan melaksanakan WKDS

4. Berdasarkan data dari Kolegium, sebanyak ± 100 orang lulusan dari spesialis anak, spesialis obstetri dan ginekologi, spesialis penyakit dalam, spesialis bedah dan spesialis anestesiologi dan terapi intensif telah siap untuk ditugaskan untuk tahap pertama.

Page 47: WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS - …dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/SOSIALISASI WKDS.pdf · spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati

Terima kasih 47