16
3 16 10 Atmosfer Baru Semangat 2017 Mengurung Tempo di Lereng Dempo Warta Utama Foto Warta Evaluasi Kinerja lewat Rekonsiliasi Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif. Visi dan Misi VISI MISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budi daya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor. Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan. Mengembangkan usaha insdustri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. Melakukan pengembangan bisnis berdasarakan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan. TABLOID BULANAN No. 124/JANUARI 2017 VII P endar cahaya LCD proyektor yang ditembakkan ke layar putih itu menyajikan tabel dengan angka- angka tersusun rapi. Tabel-tabel itu sedang dikancah Dirut PTPN VII Andi Wibisono di hadapan seluruh pejabat BUMN itu pada Rapat Kerja Operasional 2017, 3 Januari 2017, di Kantor Direksi. Ada rasa lega dari seluruh yang hadir. Sebab, angka-angka itu membentuk grafik menanjak walaupun kurang tegak. “Angka- angka ini bukan angka ideal. Ini masih angka minus. Tetapi, dibandingkan dengan periode sebelumnya, angka ini bernilai harapan,” kata Andi Wibisono mengomentari. Slide target dan realisasi 2016 terlewati. Sedikit menahan tempo, Andi membuka lembar Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. “Ini adalah tantangan kita. Dengan pencapaian saat ini, analisis terhadap semua potensi dan pertimbangan eksternal kita memasang target atau RKAP 2017 seperti angka-angka ini,” ucap dia. Angka-angka pada produktivitas komoditas dan target efisiensi di semua lini menjadi digit-digit paling krusial dalam pemaparan itu. Dengan perbandingan tanaman usia produktif yang belum ideal membuat sasaran pendapatan dikuatkan pada efektivitas kinerja agar semua jadi efisien. Melalui kajian mendalam, komoditas kelapa sawit sebagai main commodity dipatok produktivitas 18 ton/hektare dengan rendemen 22,23%. Komoditas karet harus berproduksi 1.401 kilogram/ hektare. Sedangkan dua kebun tebu dan pabrik gula (Bunga Mayang dan Cinta Manis) dipasang skala 78 ton tebu per hektare dengan rendemen minimal 7,7%. “Demikian juga angka-angka kinerja keuangan. Kita harus mampu membukukan laba disamping memperbaiki cash flow kita agar positif.” “Angka-angka ini bukan rekaan saya, apalagi dari khayalan ambisius. Ini adalah hasil analisis SWOT berdasarkan data riil yang ada pada kita. Bukan hanya target optimistis, tetapi ini adalah target realistis. Dan, kita harus bisa mencapainya,” ujar Andi. Mewakili manajemen, Andi berpesan kepada seluruh insan PTPN VII untuk mengubah mindset menjadi positif dan bekerja secara jujur, tulus, dan ikhlas. “Saya tekankan sekali lagi kepada saudara-saudara saya semua, kerja jujur, tulus, dan ikhlas ini adalah ibadah. Dan muara dari hasil jerih payah kita adalah kesejahtreaan kita bersama,” tutup dia. (TIM/LB) Meraih Angka-Angka Optimistis Dua pekerja sedang membersihkan papan nama PTPN VII Kantor Direksi, Bandar Lampung. Memasuki 2017, BUMN ini memasuki fase aman seiring konsolidasi internal dan penguatan harga komoditas.

VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

3 1610Atmosfer Baru Semangat 2017

Mengurung Tempo di Lereng Dempo

Warta Utama FotoWarta

Evaluasi Kinerja lewat Rekonsiliasi

Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.

Visi dan MisiVISI

MISI

Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik.

Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budi daya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan.Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor.

Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan.Mengembangkan usaha insdustri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan.

Melakukan pengembangan bisnis berdasarakan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan. TABLOID BULANANNo. 124/JANUARI 2017

VII

Pendar cahaya LCD proyektor yang ditembakkan ke layar putih itu menyajikan tabel dengan angka-angka tersusun rapi. Tabel-tabel itu sedang dikancah Dirut PTPN

VII Andi Wibisono di hadapan seluruh pejabat BUMN itu pada Rapat Kerja Operasional 2017, 3 Januari 2017, di Kantor Direksi.

Ada rasa lega dari seluruh yang hadir. Sebab, angka-angka itu membentuk grafik menanjak walaupun kurang tegak. “Angka-angka ini bukan angka ideal. Ini masih angka minus. Tetapi, dibandingkan dengan periode sebelumnya, angka ini bernilai harapan,”

kata Andi Wibisono mengomentari.Slide target dan realisasi 2016 terlewati.

Sedikit menahan tempo, Andi membuka lembar Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. “Ini adalah tantangan kita. Dengan pencapaian saat ini, analisis terhadap semua potensi dan pertimbangan eksternal kita memasang target atau RKAP 2017 seperti angka-angka ini,” ucap dia.

Angka-angka pada produktivitas komoditas dan target efisiensi di semua lini menjadi digit-digit paling krusial dalam pemaparan itu. Dengan perbandingan tanaman usia produktif yang belum ideal membuat sasaran pendapatan

dikuatkan pada efektivitas kinerja agar semua jadi efisien.

Melalui kaj ian mendalam, komoditas kelapa sawit sebagai main commodit y d ipa tok p roduk t i v i t as 18 ton / hek t a re dengan rendemen 22,23%. Komoditas karet harus berproduksi 1.401 kilogram/hektare. Sedangkan dua kebun tebu dan pabrik gula (Bunga Mayang dan Cinta Manis) dipasang skala 78 ton tebu per hektare dengan rendemen minimal 7,7%. “Demikian juga angka-angka kinerja keuangan. Kita harus mampu membukukan laba disamping memperbaiki cash flow kita agar positif.”

“Angka-angka ini bukan rekaan saya, apalagi dari khayalan ambisius. Ini adalah hasil analisis SWOT berdasarkan data riil yang ada pada kita. Bukan hanya target optimistis, tetapi ini adalah target realistis. Dan, kita harus bisa mencapainya,” ujar Andi.

Mewakili manajemen, Andi berpesan kepada seluruh insan PTPN VII untuk mengubah mindset menjadi positif dan bekerja secara jujur, tulus, dan ikhlas. “Saya tekankan sekali lagi kepada saudara-saudara saya semua, kerja jujur, tulus, dan ikhlas ini adalah ibadah. Dan muara dari hasil jerih payah kita adalah kesejahtreaan kita bersama,” tutup dia. (TIM/LB)

Meraih Angka-Angka Optimistis

Dua pekerja sedang membersihkan papan nama PTPN VII Kantor Direksi, Bandar Lampung. Memasuki 2017, BUMN ini memasuki fase aman seiring konsolidasi internal dan penguatan harga komoditas.

Page 2: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

2 MEDIA AGRO 7

Sejarah panjang PTPN VII membentang dengan perjalanan yang relatif tenang. Teruji melintasi beberapa orde yang mengubah tatanan pemerintahan yang mengimbas kepada politik, ekonomi, kemasyarakatan, dan sosial,

perusahaan ini cukup elegan menyesuaikan dengan keadaan.Dengan komoditas industri agro yang memiliki orbit global,

perusahaan ini cukup menjadi andalan negara. Ia adalah wakil bangsa ini di tengah pergulatan komoditas karet, CPO (kelapa sawit), gula, bahkan ada teh. Namun, ketika harga komoditas itu terguncang dalam beberapa tahun terakhir, kita ikut merasakan betapa kerasnya pasar dunia.

Bersamaan dengan gegar harga itu, secara kebetulan internal PTPN VI I sedang konsolidasi komoditas setelah melakukan replanting cukup besar. Imbasnya,

ketika produksi

terpangkas oleh jumlah pohon yang

sedang ditumbuhkan dan harga jeblok, bertahan hidup dengan tabungan adalah

pilihan terbaik. Bahkan, setelah cukup lama tak juga membaik, utang adalah alternatif yang tak bisa ditolak.

Kini, kondisi mulai membaik. Harga komoditas mulai menaik dan jumlah tanaman yang menghasilkan bertambah luas. “Musibah” berupa krisis komoditas itu adalah hikmah yang telah diterjemahkan menjadi laku positif. Ada turnaround strategy yang membalik tatanan manajemen. Juga cara pandang kepada satu persoalan dan solusinya.

Laku itu telah menghasilkan sikap jujur, tulus, dan ikhlas. Secara riil, sikap itu juga telah diwujudkan dengan berbagai efisiensi di semua lini. Cukup mencengangkan, dalam kurun tiga bulan, manajemen bisa save lebih dari Rp80 miliar.

Perjalanan masih harus dilanjutkan. Kita saat ini sedang berada di tangga eskalator, yang kita berjalan, sistem juga berjalan. Ini adalah sinergi terbaik untuk lebih cepat mencapai tujuan. Adalah bijak jika kita mempertahankan kinerja ini dengan konsistensi dan persistensi yang tinggi. Niscaya, tak terlalu lama kita akan meraih kejayaan kembali. Salam tumbuh!

Redaksi

Berjalan di Eskalator

dari rEdaksi

Alamat RedaksiKantor Direksi PTPN VII: Jalan Teuku Umar No. 300, Kedaton, Bandar Lampung, Telepon: (0721) 702233, Faksimile: (0721) 702775, E-mail: [email protected] dan [email protected], Twitter: @ptpn, Facebook: tabloid karyawan

PenerbitPT Perkebunan Nusantara VII

PembinaDireksi PT Perkebunan Nusantara VII

Pemimpin RedaksiYarnis Alisyahbana

Wakil Pemimpin RedaksiSofian Machmud

Sekretaris RedaksiAndi Firmansyah

Staf RedaksiSultan Mr.Sasmika D.S.Willy MulyawanBambang SutedjoAndrie NoviarEdi AgustarRisang PradanaR. Uliati SidabutarNurjanahRatna SeptiawatiYuki Susanti

Biro-BiroKantor Direksi : Marhaidi EffendiWilayah Lampung : Agus TobationoDistrik Bungamayang : Jhon Iwan KurniawanDistrik Sumatera Selatan : Muhammad Akhiruddin Distrik Cinta Manis : Abdul Hamid H.R.Distrik Bengkulu : Risky K. Mahfud

DistribusiJa’far

Komidi Putar

Ketika diciptakan pertama kali oleh George Ferr is, seorang insinyur di Amerika Serikat, komidi putar

digerakkan dengan tenaga manusia. Kini wahana permainan yang sangat disukai anak-anak itu sudah dijalankan serbamesin dan listrik.

Mengecilkan peta, pada satu sistem perusahaan, misalnya, siklus harian dari apa yang dikerjakan juga relatif sama dengan komidi putar. Seorang manajer, mandor, atau penderes, misalnya, setiap hari juga mengerjakan dan menjalankan aktivitas yang hampir sama.

Namun, siklus komidi putar dalam konteks manusia seharusnya tidak sedatar dan sesempit lingkaran lapangan. Kita diberi ruang luas untuk berputar secara acak, zig-zag, mempercepat laju, menambah jumlah bawaan, mengubah warna agar menjadi indah, atau apa pun inovasi maupun perubahan kepada hal positif.

A ka l bud i yang d ibangun dengan penambahan ilmu dan pengalaman manusia memberikan ruang luas untuk mengubah strategi agar perjalanan tidak monoton atau terjerembap ke lubang kegagalan yang pernah mencelakakan kita pada masa lalu. Tuhan menciptakan otak manusia dengan tingkat kecerdasan setara dengan 35 gelar akademik jelas bukan hanya untuk mengikuti siklus komidi putar yang cuma seluas ring tinju.

PTPN VII, perusahaan yang kita cintai ini, begitu luas secara fisik dan tanpa batas dalam ranah cakrawala. Ia menyediakan ruang untuk energi yang kuat, strategi brilian, dan inovasi tiada henti untuk mencapai tujuan bersama: keluar dari keterpurukan.

Bekerja dengan gaya biasanya, berpikir dengan pola seperti biasanya, melangkahi waktu sebagaimana masanya, mengisi akal budi dengan resep pada umumnya hanya akan menjadi beban perusahaan. Ia sesungguhnya sudah tak bernyawa meskipun jasadnya masih bergentayangan.

Jika seperti ini, dipastikan PTPN VII sebentar lagi tinggal kenangan. Tidak mampu

bersaing dengan kompetitornya perusahaan perkebunan sawit, karet, dan gula swasta nasional.

Ini tahun baru, ketika semua orang bersukacita menyambut dengan penuh optimistis. Ini momen baru ketika perusahaan sedang merakit puzzle untuk kembali menemukan bentuk ideal yang memberi arah kesejahteraan.

Betapa pun sulitnya kondisi perusahaan saat ini (yang merupakan buah dari kerja kita di masa lalu yang terlena dengan kejayaan sebelumnya), tetapi yakinlah kita masih mampu bangkit. Sejatinya orang lain iri hati dengan empat komoditas kita yang pernah jaya dan memiliki potensi luar biasa.

Berpulang kepada kita apakah mampu menciptakan quantum leap atau loncatan ke depan ataukah akan dicatat sejarah sebagai seorang pencundang.

Ini saatnya set iap insan PTPN V I I menunjukkan kompetensinya secara fair dan terbuka. Ini saatnya mengakselerasi kecepatan dengan arah dan tujuan yang jelas, bukan kembali kepada rute komidi putar yang tak bersudut itu.

Wassalamualaikum wr wb.

Selamat Tahun Baru 2017. Salam tumbuh bersama PTPN Tujuh!

Andi WibisonoDirektur Utama PTPN VII

Page 3: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

3WarTa UTaMaMEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

Atmosfer Baru Semangat 2017

ATMOSFER sukacita dari “pesta” pergantian tahun belum menguap sempurna. Libur Tahun Baru 2017 yang tepat pada Ahad membuat tanggal 2 memberi dispensasi karyawan untuk krida bersama keluarga. Namun, pada Selasa (3/1/17),

satu agenda penting sudah digelar manajemen PTPN VII. Suasana pagi di ruang rapat utama Kantor Direksi terlihat

cerah. Jajaran Direksi yang hadir tidak langsung ke meja panel. Mereka memilih berbaur dengan karyawan seraya bersenda gurau seolah masih merayakan Tahun Baru yang baru saja dilepaskan. “Assalamualaikum, selamat Tahun Baru 2017. Kita songsong tahun baru ini dengan penuh semangat optimistis! PTPN VII jaya! PTPN VII yesss!”

Sederet kata yang diakhiri dengan teriakan itu menjadi kalimat pembuka Andi Wibisono, Dirut PTPN VII, saat memulai rapat kerja (raker) 2017. Kantuk sisa tahun baruan yang masih menggantung pada sebagian karyawan serta-merta menghilang.

Dalam arahannya, Andi Wibisono mengatakan rapat kerja ini bertujuan mengevaluasi kinerja PTPN VII tahun 2016. “Atas dasar evaluasi kinerja tersebut, apa yang sudah dilaksanakan, apa yang belum dilaksanakan, dan yang harus dilaksanakan, mari sama-sama dikawal untuk mencapai kinerja terbaik,” ujar Andi.

Andi menuturkan momen ini sangat penting bagi korporasi. Ia menginginkan PTPN VII bisa bangkit lebih cepat dari yang diperhitungkan. Andi mengatakan dengan kerja keras yang luar biasa, ia yakin bisa mencapai target. Apalagi, saat ini seluruh unit usaha mulai bergerak walaupun masih ada kendala di sana-sini. Namun, hal itu bisa diatasi dengan cepat tanpa keluar dari standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan.

Andi berharap kondisi komoditas seperti sekarang sehingga tahun ini tidak terlalu sulit. Perihal perbankan memang menjadi kendala tersendiri. Menurut Andi, korporasi masih kesulitan meyakinkan perbankan untuk mengucurkan dana.

“Kita belum mendapatkan sinyal yang betul-betul hijau. Ini karena memang bukan hanya dunia perkebunan yang mengalami kesulitan, melainkan dunia usaha lainnya juga mengalami ketepurukan,” ujarnya. Meski begitu, Andi optimistis skenario yang diikhtiarkan bisa berjalan dengan lancar. (HUMAS PTPN VII/LB)

Pencapaian kinerja produksi PTPN VII selama 5 tahun:

Produksi hasil jadi

Produksi hasil kebun

Produktivitas rata-rata kebun sendiri

Page 4: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

4 WarTa UTaMa MEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

CANGKIR melamin warna susu yang di meja i tu menarik perhatian Andi W i b i s o n o s a a t a k a n

memimpin Rapat Kerja Operasional ( RKO) 2017 di Kantor D is t r ik Sumsel. Tulisan “PT Perkebunan Nusantara VII; Jujur, Tulus, Ikhlas” pada tea set itu dibidik menjadi tema utama pengarahannya.

Dirut PTPN VII itu tak hendak minum sendir ian. Ia mengajak semua yang hadir untuk sama-

s a m a m e n u a n g k a n a i r d a n meminumnya. ”Sebelum kita mulai rapat pembahasan RKO ini, di sini ada gelas yang bertuliskan jujur, tulus, dan ikhlas. Mari bersama–sama menuangkan air putih yang menyehatkan tubuh ke dalam cangkir ini. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, mudah-mudahan menjadi semangat kita bersama,” katanya.

Acara pada Senin (23/1/2017) itu berlangsung dua hari dari tanggal

23—25 Januari 2017 diikuti oleh peserta yang terdiri dari General Manager Distrik Sumatera Selatan, Distrik Cinta Manis, dan Distrik Bengkulu, serta manajer unit dan asisten.

Sebelumnya, di Kantor Direksi PTPN VII pada 18—19 Januari 2017 telah dilaksanakan pembahasan RKO untuk Wilayah Distrik Lampung dan Distrik Bungamayang.

Andi Wibisono yang didampingi Direktur Operasional Sukarnoto mengajak seluruh insan PTPN VII untuk bekerja lebih keras lagi dalam upaya mengembalikan kejayaan PTPN VII.

”Mari kita tumbuhkan kembali semangat kerja kita yang luar biasa dan ber tekad kembali ke masa kejayaan PT Perkebunan Nusantara VII yang pernah kita rasakan beberapa tahun yang lalu. Kalaupun sekarang kondisi perusahaan sedang sulit, ini mungkin buah dari perbuatan kita.

Bukan buah dari siapa-siapa. Jangan menyalahkan masa lalu terhadap kondisi sekarang. Oleh karena itu, mari semua bertekad melakukan perubahan atau t rans formasi budaya menjadi jujur, tulus, dan ikhlas bergerak bersama-sama untuk memperbaiki yang selama ini kurang,” katanya.

Andi menegaskan transformasi a t au perubahan menyangku t seluruh budaya. Ia berpendapat kini bukan masanya lagi berpikir sempit dan terkotak-kotak. Kini, kata Andi, adalah masa untuk bergerak bersama memperbaiki perusahaan.

Andi mengatakan semangat jujur, tulus, dan ikhlas bukan sebatas jargon. Prinsip itu harus diterapkan di dalam perilaku sehari-hari. “Awali dan akhiri kerja dengan berdoa kepada Allah Swt. Saya yakin kita bisa segera bangkit,” kata Andi Wibisono. (HUMAS PTPN VII/LB)

Jujur, Tulus, dan IkhlasJangan Cuma Jargon!

ANDI Wibisono memaparkan banyak hal saat rapat evaluasi, 3 Januari 2017. Selain memberikan motivasi

kepada karyawan, ia memaparkan beberapa hal untuk diketahui karyawan. Andi mengatakan skenario dibuat dengan harapan semua berjalan sesuai dengan harapan. Andi juga menjelaskan soal kondisi keuangan.

“Kalau kita punya uang, pabrik berjalan seluruhnya, kita bisa beli bahan baku. Kita bisa melakukan tender pengadaan barang lebih murah 30% dari tahun 2015 untuk pengadaan yang vital seperti herbisida dan bahan kimia lainnya,” ujarnya.

Namun, kendala ada pada persyaratan pembayaran dari bank. Perbankan meminta pembayaran minimum satu bulan, sementara korporasi menego untuk pembayaran dua bulan.

Andi pun memaparkan hasil kunjungan Direktur Operasional ke Way Lima dan Bungamayang. Hasil kunjungan memperlihatkan kondisi tanaman banyak yang menyedihkan. “Banyak gulma yang harusnya diberantas. Bila ada bujet, program yang dilakukan teman-teman di Lampung Selatan adalah perbaikan jalan,” katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan

hasil kunjungan ke Bentayan. “Karena kondisi transportasi dan sarana jalan kurang baik, banyak hasil produksi tidak terambil. Padahal, tanaman di sana luar biasa,” kata dia.

Seharusnya, lanjut Andi, tanaman tua yang tidak dipupuk tiga tahun tidak ada buah, tetapi di Bentayan masih banyak buahnya. Andi berharap bantuan perbankan segera mengucur yang akan dialokasikan untuk keperluan peningkatan produksi. “Berbagai cara kami lakukan, sehingga bisa efektif.”

Bicara soal pupuk, biaya bisa ditekan sehingga bisa turun 20%—30%. “Ini karena pengadaan pupuk secara bersama-sama. Tapi, pengadaan pupuk bersama ini ada syaratnya yakni bank garansi. Harus ada jaminan pembayaran. Utang pupuk kita luar biasa besarnya kepada mitra PTPN VII dan tidak ada lagi yang meminjamkan pupuk kepada kita,” ucapnya.

“Da lam kesempat an in i , k i t a menyampaikan hal-hal yang lalu yang t idak benar, bukan untuk mengungkapkan kesalahan masa lalu, tapi menggarisbawahi ini kesalahan kita sehingga terpuruk seperti sekarang ini. Pada April 2016 kita telah melaksanakan

restrak, perbankan tidak mau di tahun yang sama mengucurkan dana lagi, apalagi belum enam bulan,” urai Andi.

Rapat ini diadakan sebagai sosialisasi kond i s i p e r us aha an aga r b i s a menyampaikan kepada unsur lapisan ke bawah. Sebab, sampai sekarang masih ada yang menanyakan tentang bonus, santunan hari tua, dan lain-lainnya. Andi berharap kondisi PTPN VII semakin membaik. “Manajemen sudah komitmen untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Harusnya sejak awal 2015 kita sudah harus melakukan langkah-langkah yang di lakukan sekarang ini. Supaya bisa survive!”

Direksi sangat mengapresiasi upaya seluruh senior leaders (GM, manajer, kabag) PTPN VII dalam meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga pada akhir semester II menunjukkan adanya peningkatan kinerja. Secara garis besar

laporan laba rugi perusahaan sebesar Rp586.696 miliar belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam RKAPP.

Pada kesempatan forum rapat kerja perusahaan ini dilaksanakan guna mengevaluasi atas pencapaian kinerja tahun 2016 dan mengupayakan mitigasi terhadap potensi permasalahan agar tidak menghambat dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017.

Perlu diinformasikan dalam beberapa hari ke depan RKAP 2017 akan dilakukan pembahasan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang secara umum menetapkan target laba sebesar Rp24 miliar. Oleh karena itu, diperlukan upaya ekstra dan komitmen dalam pencapaiannya dengan strategi corporate turnaround. (HUMAS PTPN VII/LB)

Skenario Optimistis

Page 5: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

5WarTaMEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

SUASANA Ruang Rapat Lantai I Kantor Direksi PTPN V I I Jumat (13/1/2017) tampak hidup saat puluhan pemuda

berjaket almamater biru tua memenuhi ruangan. Mereka merupakan mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Bina Darma Palembang yang melakukan kunjungan industri ke PTPN VII. Rombongan mahasiswa yang dipimpin Direktur Program Pascasarjana Universitas Bina Darma Hesmawati ini diterima langsung Direktur Komersil PTPN VII Ganefi.

Di hadapan puluhan mahasiswa, Ganefi memaparkan tentang profil PTPN VII. Dia mengatakan PTPN VII merupakan PTPN ketiga terbesar di Indonesia dari seluruh PTPN. Namun, saat ini kondisinya sedang kurang baik. “Saat ini manajemen sedang berusaha bagaimana keluar dari keadaan yang sulit ini dan mulai menata agar dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik,” ujar ibu berkacamata ini.

PTPN VII memiliki wilayah perkebunan di tiga provinsi yakni Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, dengan komoditas sawit, karet, tebu, dan teh. "Untuk perbaikan ini diperlukan komitmen dan kerja keras dari level pimpinan paling

atas hingga karyawan paling bawah," kata Ganefi.

Menurutnya, persoalan paling penting da lam perusahaan yakni menata kualitas SDM. "Bila perusahaan dikelola dengan baik good corporate governance (GCG), akan menghasilkan output yang baik."

Pr insip-pr insip GCG yang harus d i laksanakan yakni ke terbukaan ( t r a n s p a r a n c y ) , a k u n t a b i l i t a s (accountab i l i t y ) , per t anggung ja-waban (responsibility), kemandirian (independency), dan keadilan (fairness).

Keterbukaan ini semua informasi dibuat terbuka, sehingga siapa pun bisa mengakses informasi tentang PTPN VII. Akutabel artinya semua yang dikerjakan berbobot dan dapat dihitung. Resposibility yakni bekerja dengan penuh tanggung jawab.

Se la in i tu, da lam menja lankan perusahaan harus independensi, yakni semua dilaksanakan untuk kepentingan perusahaan, tidak ada yang mendahulukan kepentingan pribadi.

Ada dua cara mengimplementasikan GCG d i PT PN V I I , ya i tu dengan meningkatkan produktivitas tanaman dan pabrik. Bila kebun produktivitasnya

optimal, barang yang diolah akan maksimal dan dijual dengan harga paling tinggi. Kedua, dengan melakukan gerakan efisiensi. Efisiensi harus dilaksanakan di perusahaan yang mengalami kesulitan.

Di akhir sambutan, Ganefi berharap kunjungan mahasiswa ke PTPN VII ini dapat bermanfaat untuk kelancaran studi mereka.

Sementara itu, Direktur Program Pascasarjana Universitas Bina Darma Hesmawati mengucapkan terima kasih telah diterima dengan baik. "Kunjungan industri ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa," katanya.

Menurut Hesmawati, mahasiswa yang hadir ini merupakan mahasiswa Jurusan Magister Manajemen, terdiri dar i Manajemen SDM, Keuangan, Pendidikan, dan Pemasaran. Diharapkan,

lanjutnya, dari hasil kunjungan ini seluruh mahasiswa membuat laporan hasil kunjungan. Pertemuan ini juga diisi dengan penjelasan tentang profil PTPN VII dan tanya-jawab dengan mahasiawa.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan oleh pihak Bina Darma kepada PTPN VII. Sebuah cendera mata berupa piring keramik berlogo Bina Darma secara simbolis diserahkan Hesmawati kepada perwakilan PTPN VII.

Agenda spesial di PTPN VII ini tidak disia-siakan para mahasiswa. Dengan pose berbanjar memanjang, raut wajah bangga tersirat dari wajah mereka saat membentangkan spanduk PTPN VII-Bina Darma di lobi kantor. Tukang potret merespons, mengabadikan momen bahagia tersebut dengan kamera. (HUMAS PTPN VII/LB)

Manajemen Sehat Ciptakan Good Corporate Governance

kUNJUNGaN MaHasisWa

Prinsip-prinsip GCG yang harus dilaksanakan yakni keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggunganjawaban (responsibility), kemandirian (independency), dan kewajaran (fairness).

Perwakilan Universitas Bina Darma,Hesmawati, memberikan cendera mata kepada pihak PTPN VII.

Page 6: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

6 WarTa MEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

RA M L A N S up r i y ad i b e r k a l i - k a l i mengucapkan terima kasih. Dia baru saja ketiban sampur,didapuk menjadi Ketua Persatuan Purnakar yawan

Perkebunan Republik Indonesia (P3RI) PTPN VII periode 2017—2021.

Ramlan meraih 14 dari 24 suara yang diperebutkan dari 24 anak cabang. Calon lain, Ir. Prihakso dan Ir. Husni Thamrin, masing-masing 4 suara, sedangkan 2 suara abstain. Ketua terpilih ini sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Cabang P3RI PTPN VII.

Saat Direktur Komersil PTPN VII Ganefi member ikan ucapan se lamat , Ramlan menyambutnya dengan hangat. Ramlan bersyukur pihak korporasi memberikan atensi luar biasa kepada para eksponennya.

Acara bertajuk Musyawarah Cabang XI yang digelar di Gedung Pertemuan PTPN VII, Selasa (10/1/2017), ini dibuka langsung Direktur Komersil Ganefi. Perhelatan ini dihadiri seluruh anak cabang yang ada di wilayah Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.

Saat memberikan sambutan, Direktur Komersil Ganefi mengatakan P3RI sebagai wadah purnakarya PTPN VII merupakan wadah untuk menjalin silaturahmi para pensiun.

“Para purnakarya adalah pahlawan bagi perusahaan. Kami mohon doa, sumbangsih pikiran, dukungan, dan keteladanan untuk membangun PTPN VII,” pinta Ganefi.

Sebagai Pembina P3RI, ucap Ganefi, Direksi PTPN VII berharap program-program yang telah berjalan dengan baik, terus ditingkatkan, dan dapat menciptakan program-program yang labih baik lagi, sehingga P3RI akan bermanfaat keberadaannya bagi para purnakarya yang tergabung di dalamnya.

D ia menje laskan h ingga k in i kond is i perusahaan masih mengalami kerugian.

“A lhamduli l lah, kerugian saat ini sudah berkurang dibandingkan pada bulan Juli lalu. Pada tahun ini, diharapkan PTPN VII dapat bangkit dan bisa mendapatkan laba yang benar-benar rill sehingga bisa memperbaiki kondisi perusahaan,” ujar ibu berhijab ini.

Ganefi mengatakan jika kondisi perusahaan sudah baik dan bisa mendapatkan laba cukup, korporasi berjanji memperhatikan para purnakarya sehingga bisa ikut menikmati.

Menurutnya, PTPN VII ada hingga saat ini berkat kerja keras purnakarya yang terlebih dulu bekerja di perusahaan ini. Untuk itu, tegas Ganefi, mari terus memperbaiki kinerja yang mengacu kepada good corporate governance (GCG) dengan tata kelola yang terbuka, transparan, dan tidak ada kepentingan pribadi di dalamnya. “Bila ini dijalankan dengan baik oleh seluruh karyawan, insya Allah PTPN VII bangkit dan berjaya kembali,” pungkas Ganefi. (HUMAS PTPN VII/LB)

MUsCaB P3ri PTPN Vii

Purnakarya Harus Jadi Teladan

Anggota P3RI PTPN VII berfoto bersama usai mengikuti Musyawarah Cabang XI di Gedung Pertemuan PTPN VII.

Page 7: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

7WarTaMEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

MEDIO Januari 2017. Gedung Pertemuan PTPN VII hari itu dipenuhi puluhan ibu. Mereka adalah istri-istri

dari karyawan PTPN VII yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Istri (IKI) PTPN VII. Kepedulian akan pentingnya kesehatan membulatkan iktikad mereka untuk duduk bersama mengikuti penyuluhan penyakit kanker.

Kegiatan ini dihelat Ikatan Keluarga Istri (IKI) PTPN VII yang bekerja sama Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia. Psikolog dari Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia, dr. Nana Nadia, didaulat menjadi pemateri dalam penyuluhan ini.

Di kursi bagian depan, tampak Ketua Umum IKI PTPN VII Ny. Euis Andi Wibisono dan Wakil Ketua Ny. Yayuk Sukarnoto yang duduk berjejer. Selain mereka, ketua IKI unit kebun serta anggota dan pengurus yang ada di wilayah Lampung pun tak ketinggalan untuk mengikuti kegiatan ini.

Tepat pukul 10.00, acara dibuka. Dalam

sambutannya, Ketua IKI PTPN VII Ny. Euis Andi Wibisono mengatakan kegiatan ini dilaksanakan agar para ibu anggota IKI mengetahui secara dini gejala-gejala kanker. “Peranan para ibu cukup penting dalam rumah tangga, terutama dalam menjaga kesehatan keluarga,” kata ibu berhijab itu. Ny. Euis berharap dengan penyuluhan ini, seluruh anggota IKI bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kanker.

Sementara itu, dalam pemaparannya, dr. Nana Nadia menjelaskan cara mendeteksi kanker secara dini. Menurutnya, semua jenis penyakit pada manusia, seperti proses terbentuknya kanker, memerlukan waktu cukup lama, berkisar 15—25 tahun. “Karena itu, penderita kanker biasanya baru tahu bila sudah dinyatakan parah oleh dokter.”

Oleh sebab itu, jelas dia, kita perlu mengetahui gambaran suatu proses terbentuknya kanker. “Ada beberapa tempat yang riskan akan munculnya benjolan, antara lain di belakang telinga, leher bagian belakang, dan ketiak. Benjolan ini terkadang bisa hilang, bahkan semakin mengeras dan membentuk suatu jaringan tumor yang lambat lain berubah menjadi kanker,” ucap Nana.

Tidak sebatas mengulas terkait kanker. Nana pun menambah cakupan pembahasan mengenai penyakit kista yang rentan dialami oleh kaum hawa. Kista, jelas dia, adalah suatu benjolan berisi cairan yang berbentuk gel dan biasanya muncul di sekitar payudara dan rahim. Terbentuknya tumor yakni daging yang pertumbuhannya tidak terkendali. “Jika tumor sudah ada dalam tubuh dan penderita tetap pasif, tumor akan berubah menjadi ganas yang disebut kanker,” urai Nana.

P e n y e m b u h a n k a n k e r bergantung pada stadium dan tingkatannya. Oleh karena itu, papar dia, deteksi dini dan pengobatan yang cepat sangat

berpengaruh pada keberhasilan pengobatan.“Bagi penderita kanker akan mengalami keluhan

secara umum, antara lain buang air besar tidak tuntas, kotoran berwarna hitam kemerah-merahan dan berlendir, mengalami sesak napas walaupun tidak asma, batuk kering tidak kunjung sembuh, mengurus, dan timbul benjolan,” urai Nana.

Pada kesempatan itu, dia juga menjelaskan fak tor-fak tor penyebab kanker, yakni fak tor keturunan (genetik ), fak tor l ingkungan, dan faktor makanan. Di bagian akhir, dia menjelaskan cara sehat menghindari kanker, yakni dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung karsinogen, memperbanyak konsumsi makanan antioksidan seper ti sayur-sayuran, lauk pauk dan buah-buahan, olahraga secara teratur, serta immunotherapy atau imunisasi.

Acara ditutup dengan sesi tanya-jawab. Tidak sedikit audiens yang menyodorkan pertanyaan kepada pemateri. Kebanyakan dari mereka mengutarakan terkait kiat-kiat menghindari tumor, kanker, kista, dan penyakit berbahaya lainnya. Nana pun royal memberi tips, bahkan dokter yang sarat pengalaman ini menjawab serbuan pertanyaan itu dengan komprehensif. (HUMAS PTPN VII/LB)

iki

Benahi Pola Hidup untuk Jauhi Kanker

Anggota Ikatan Keluarga Istri (IKI) PTPN VII mengikuti penyuluhan kanker.

Page 8: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

8 WarTa MEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

GENERAL Manager (GM) Distrik Sumatera Selatan (DSSL) Budi Firman berburu dengan waktu, bergegas menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II. Budi mesti

tiba di bandara sebelum Komisaris Independen PT Nusantara VII R. Juniono Soehartjahjono berserta jajarannya mendarat di Bumi Sriwijaya tepat pukul 09.00.

Sekitar pukul 08.30, Budi berserta beberapa stafnya sudah bersiap di lobi bandara terbesar di Sumatera Selatan itu. Selang setengah jam, Komisaris Independen PT Nusantara VII R. Juniono Soehartjahjono atau yang akrab disapa Nio landing di Bandara Mahmud Badarudin II.

Ruang tunggu bandara mendadak riuh saat sang tuan rumah menyambut tamu dari pusat itu. Usai saling beramah tamah sebentar, mereka menuju kendaraan untuk mengunjungi beberapa unit di Distrik Sumatera Selatan (DSSL), yakni ke Unit Musilandas, Unit Tebenan, dan Unit Pabrik Karet (UPK) Baturaja (Baja).

Seperti biasanya, Nio dalam setiap kunjungan kerjanya mengikutsertakan Komite Audit Heri Suheri dan Roni P. Sitorus. Kunjungan pertama, rombongan menyambangi Unit Musilandas. Jarum jam tepat menunjuk pukul 11.30, rombongan Nio tiba di Kantor Pusat Unit Musilandas. Si empunya unit, Leonardo, turun tangan mendampingi Nio dan Budi untuk melihat kondisi unitnya.

Leo langsung mengajak tetamunya itu memantau pabrik lateks. Tampak Leo membeberkan selembar lateks, lalu menunjukkan kepada Nio kualitas lateks di Unit Musilandas.

Nio yang terkenal egaliter juga tampak berbaur dengan para karyawan Unit Mula. Motivasi dan semangat tak henti Nio sampaikan kepada 85 karyawan PTPN VII Unit Musilandas yang terdiri para staf, askep, asisten, mandor dan mandor besar, dan krani kepala.

Tepat pukul 13.00 Nio beranjak dari Unit Mula

untuk menuju ke Unit Tebenan. Sekitar pukul 14.15, rombongan tiba di Afdeling I Unit Tebenan. Di sini Manajer Unit Tebenan Bagus Baru Soko dan para staf dan askepnya sudah menunggu dan menyambut kedatangan rombongan.

Bagus memperlihatkan tanaman karet tahun tanam 2004—2005 dan tanaman karet tahun tanam 2006

di Afdeling II. Setelah melakukan diskusi mengenai produksi karet tersebut, selanjutnya Manajer Unit Tebenan mengajak para tamunya ke Kantor Pusat Unit Tebenan dan langsung menuju ke ruang pertemuan.

Di aula pertemuan, para karyawan Unit Tebenan yang jumlahnya sekitar 65 orang yang terdiri para staf, askep, asisten, mandor, dan mandor besar sudah menunggu kedatangan rombongan.

Dalam momen itu, Nio menyatakan, “Dalam kondisi perusahaan kita yang sampai saat ini masih dalam

kesulitan, mari kita tingkatkan semangat kerja kita dengan perinsip jujur tulus dan ikhlas. Agar PTPN VII bisa bangkit seperti semula. Juga kita selalu mensyukuri Nikmat Allah Swt karena berkat rahmat dan rida-Nya kita bisa ada di tempat ini,” ujarnya. Pertemuan yang cukup dinamis ini berlangsung hingga pukul 16.30. Nio serta rombongan pun kembali ke

Palembang untuk beritirahat. Pada Jumat, 27 Januari 2017, sekitar

pukul 05.00, kunjungan kerja berlanjut ke Unit Pabrik Karet (UPK) Baturaja yang sudah beberapa bulan belum melakukan kegiatan pengolahan karet.

Lantaran jarak tempuh yang cukup jauh dari Palembang ke Baturaja, sekitar 200 km, rombongan baru tiba sekitar pukul 11.30. Di lokasi, Manajer UPK Baja Malik Royan antusias dengan kedatangan Nio dan jajarannya. Sejurus kemudian, Malik mempersilakan tamu jauhnya itu untuk beristirahat sejenak di ruang kerjanya sambil mempersiapkan ibadah salat Jumat.

Setelah menunaikan salat Jumat dan santap siang, Nio dan rombongan menuju sebuah tempat pertemuan. Di aula indoor itu, sebanyak 95 karyawan Unit Baja berseragam biru terang menyambut rombongan.

Setelah mendapat gambaran profil UPK Baja yang disampaikan Malik, selanjutnya Nio pada kesempatan itu memberikan motivasi dalam upaya meningkatkan semangat kerja para karyawan Perkebunan Nusantara VII yang sampai saat ini kondisi keuangannya sulit.

”Saya mengajak bapak dan ibu untuk melupakan masa lalu, masa lalu biarlah masalah lalu. Masa lalu kita lupakan, kita sekarang menatap dan melangkah ke depan. Kita bangkitkan kembali PTPN VII dan kembali jaya seperti dulu,” ujar Nio. (HUMAS PTPN VII/LB)

Bangkitkan Semangat Kerja Karyawan

kUNJUNGaN kErJa kOMisaris iNdEPENdEN

Juniono Soehartjahjono saat memantau kebun karet di Unit Tabenan.

Page 9: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

9WarTaMEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

JARUM panjang jam tepat menunjuk ke angka delapan saat puluhan mahasiswa Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Institut

Pertanian Bogor (IPB) merapat di Unit Kebun Way Berulu (Wabe). Aktivitas Unit Way Berulu, Rabu (18/1/2017) pagi, itu tidak seperti biasa. Suasana pagi terasa sedikit meriah dengan kedatangan 85 mahasiswa IPB yang melakukan kunjungan industri.

Para mahasiswa S-1 ini langsung disambut Asisten Kepala Tanaman Heru Purwito, didampingi Asisten SDM dan Umum Agus Tobationo, Asisten Pengolahan, serta Asisten

Tanaman. Usai beramah tamah sebentar, mahasiswa diberikan penjelasan sekilas tentang tanaman dan pabrik di Unit Wabe. Setelah itu, mahasiswa dibagi dua kelompok untuk langsung turun lapangan ke kebun areal tanaman di Afdeling II dan melakukan kunjungan ke pabrik.

Asisten Kepala Tanaman Unit Wabe Heru Purwito menjelaskan PTPN VII memiliki 12 pabrik karet, yang terdiri dari 7 pabrik karet RSS dan 5 pabrik SIR. Sementara pabrik pengolahan kelapa sawit terdiri dari 6 pabrik minyak sawit dan 2 pabrik inti sawit. “Khusus di Unit Wabe, ada dua pabrik, yakni SIR dengan kapasitas 30 ton

karet kering per hari dan RSS dengan kapasitas 10 ton karet kering per hari. Bahan baku pabrik diperoleh dari kebun Wabe dengan luas areal 2.383 ha,” papar Heru.

Selain tanaman karet di Wabe, lanjutnya, juga ada areal bibitan tanaman kakao seluas 20 ha, yang merupakan satu-satunya areal bibitan di wilayah Lampung yang sudah bersertifikat dari Dirjen Perkebunan.

Sementara itu, Prof. Ir. Syamsul Sitorus dari IPB dalam kesempatan itu mengucapkan banyak terima kasih telah diterima untuk melakukan field trip mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah dari IPB di PTPN VII.

Kunjungan ini, lanjutnya, untuk melakukan penelitian dan penyusunan skripsi agar mahasiswa mengetahui tentang pengelolaan perkebunan dan mendapatkan informasi lengkap mengenai komoditas karet dan sawit. “Diharapkan, dari pengalaman ini bisa menjadi bekal yang bermanfaat bagi mahasiswa pada saat bekerja nanti,” kata Syamsul.

Kegiatan ditutup dengan mengunjungi Unit Bekri yang berlokasi di Lampung Tengah. Rombongan disambut Asisten Kepala Tanaman Tri Susanto, didampingi Asisten Pengolahan Mujtahid serta Asisten Tanaman Rahmat dan Mangaraja.

Para mahasiswa yang diterima di Aula Unit Bekri diberikan penjelasan tentang tata cara pengolahan minyak sawit dan inti sawit serta pembuatan pupuk kompos. Setelah mendengarkan penjelasan, mahasiswa meninjau ke pabrik dan menuju areal tanaman yang ada di Afdeling II. Para mahasiswa antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan, bahkan di areal mahasiswa banyak yang bertanya tentang tanaman sawit yang ada di Afdeling II.

Di akhir acara, secara simbolis kedua pihak saling bertukar cendera mata. Disaksikan para karyawan PTPN VII dan puluhan mahasiswa, pihak PTPN tampak menyerahkan plakat kepada perwakilan ITB. Sementara dari ITB memberikan tanda mata yang terbungkus rapi dalam goodie bag. Aplaus pun membahana, menandai hubungan silaturahmi yang erat terjalin pada hari itu. (HUMAS PTPN VII/LB)

FiELdTriP MaHasisWa iPB

Gali Informasi untuk Isi Skripsi

Jarum masih ter tanam di dalam urat nadi Sof ian Machmud. Darah tampak mengalir dari dalam tubuh

Kasubbag Protokoler, Humas, dan Biro Direksi PTPN VII itu. Tak ada raut tegang dari wajah Sofian. Pun demikian halnya dengan pendonor lain di Gedung Pertemuan PTPN VII itu.

Para petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI ) tampak sigap bekerja. Sebanyak 80 kantong darah berhasil dikumpulkan. Seratusan karyawan korporasi ini tumplak mendonorkan darah meski ada yang tidak bisa diambil lantaran tekanan darahnya rendah sehingga tak memungkinkan mendonorkan darah.

Ini adalah donor darah korporasi ini bekerja sama dengan PMI Lampung, Selasa, 24/1/2017. "Kegiatan donor darah ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama karena setetes darah yang diberikan sangat

berarti bagi kehidupan orang lain," ujar Sofian Machmud.

Menurutnya, kegiatan donor darah ini dilakukan secara rutin setiap tiga bulan. Pada tahun lalu, PTPN telah berhasil menghimpun 349 kantong darah dari kegiatan sosial ini.

Kegiatan donor darah merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) di bidang kesehatan yang diselenggarakan P T P N V I I t e r angkum da lam “Program PTPN VII Peduli” yang di dalamnya terdapat peduli bencana alam, pendidikan, kesehatan, pembangunan, keagamaan, dan peduli pelestarian alam.

“Jumlah in i mungk in t idak terlalu signifikan untuk membantu pemenuhan kebu tuhan s tok darah di rumah sakit yang ada di Lampung. Namun, kegiatan ini merupakan wujud sumbangsih nyata dari karyawan kepada sesama," katanya.

Sofian sangat mengapresiasi

kepada karyawan PTPN VII yang telah ikut berpar tisipasi dalam meny u ke s k a n ke g i a t a n i n i . Diharapkan, melalui kegiatan donor darah ini, akan ada semangat dan kesadaran dalam diri akan pentingnya persaudaraan dan saling tolong-menolong antarmanusia.

Sementara itu, dr. Gilda Putri Angra in i dar i PM I Lampung, mengungkapkan apresiasinya kepada manajemen PTPN VII yang telah melakukan kegiatan donor darah secara rutin. "Mudah-mudahan ke depan kegiatan sosial ini terus dapat ditingkatkan," katanya.

Ia juga mengimbau perusahaan lain bisa mengikuti kegiatan donor darah seperti yang dilaksanakan PTPN VII. Apalagi, saat ini kebutuhan darah untuk rumah sakit di Lampung masih kurang. PMI terus menggalakkan kegiatan donor dengan membuka stan-stan di pusat keramaian di Kota Bandar Lampung. (HUMAS PTPN VII/LB)

Darah bagi Kemanusiaan

Page 10: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

10 WarTa MEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

SA MBIL berd i r i memegang mikrofon, suara lugas Sukarnoto memaparkan pencapaian produksi perusahaan menggema di Ruang Rapat Lantai I Kantor Direksi.

Mimik dan gestur tangannya yang komunikatif menyedot perhatian para karyawan yang tampak konsentrasi menyimak uraian Direktur Operasional PTPN VII itu.

“Tahun 2016 adalah tahun yang tidak mudah untuk mencapai produksi yang telah ditargetkan bagi perusahaan perkebunan. Maka dari itu, 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk konsisten melanjutkan kerja keras yang sudah dilaksanakan, melaksanakan program transformasi yang sudah dicanangkan pada tahun 2016 oleh Holding PTPN,” kata dia di depan puluhan karyawan PTPN VII, Rabu (4/1/2017), dalam agenda rekonsiliasi.

Menurut Sukarnoto, dilaksanakannya rekonsiliasi ini agar ada spesifikasi target produksi. Kinerja operasional yakni dari sisi produktivitas tanaman, produktivitas pabrik, dan produktivitas kebun. “Lalu, untuk pertumbuhan produksi, target tahun lalu dan pertumbuhan tahun ini apakah sudah pas,” ujarnya.

Di tahun ini, tambah Sukarnoto, PTPN VII akan terus melakukan penguatan pada beberapa aspek, yakni restrukturisasi keuangan, strategi pemasaran, dan sumber daya manusia, dengan berkomitmen menumbuhkembangkan budaya kerja yang berbasis jujur, tulus, dan iklas dari level direksi sampai karyawan bawahan.

Nada agak tegas dia lontarkan saat membahas at titude karyawan terkait kinerjanya. “Bila ada karyawan yang mementingkan diri sendiri, silakan keluar dari PTPN VII! Bila melakukan penyimpangan, langsung diberikan sanksi seperti yang telah

dilaksanakan selama ini,” ucap Sukarnoto.Ada beberapa hal agar perusahaan bisa

mencapai kinerja dengan baik. Kinerja pun ada dua, lanjutnya, yakni kinerja finansial dan kinerja nonfinansial. “Dari sisi kinerja finansial, PTPN VII pada 2016 masih belum mencapai terget yang ditetapkan. Dari pendapatan PTPN VII yang dicanangkan Rp4,4 triliun, baru bisa mencapai Rp3,8 triliun. Ini yang harus dibenahi pada tahun 2017 ini.”

Namun, lanjut Sukarnoto, kita harus berkeyak inan t ahun 2017 in i ada perubahan, kita terus upayakan produksi semua komoditas terus ditingkatkan. Apalagi, produksi di beberapa komoditas mengalami perubahan. Seluruh karyawan harus mempunyai tekad besar memperbaiki situasi perusahaan ini.

“Bila pada 2016 sistem berjalan dan dapat dilakukan, saya yakin rekonsiliasi tidak ada setiap tahun. Kalau masih konvensional, masih saja rekonsiliasi, harus dijelaskan, apalagi rekonsiliasi dengan bank dan pajak. Seharusnya, bila dilakukan dengan sistem, tidak setiap akhir tahun dilaksanakan rekonsiliasi. Sebab, rekonsiliasi memerlukan biaya yang tidak sedikit.”

Pada 2016, lanjut dia, perusahaan sudah mengurangi kerugian dan diharapkan rekonsiliasi ini dilaksanakan dengan penuh keseriusan. Ia berpesan agar seluruh unsur melakukan perbaikan kinerja serta meningkatkan fungsi-fungsi pengendalian. Pengendalian yakni proses dan pengendalian yang terkait dengan kegiatan-kegiatan berjalannya proses, baik aktivitas produksi maupun administrasi.

Proses untuk pengambilan barang atau pengadaan barang jasa, pertama, harus dilakukan cross check terlebih dulu. “Bila kebun ingin meminta barang, harus

dilakukan cross check dulu, stoknya, ada-enggak barangnya, di-RKAP-nya ada atau tidak. Pengendalian proses harus dijalankan.”

Lalu, pengendalian mutu perlu dihitung. Jangan sampai jumlah perhitungannya berbeda. Kesalahan seperti ini masih terjadi di PTPN VII, karena tidak menggunakan pengendalian. Yang paling penting ialah pengendalian manajemen yang kaitannya dengan perencanaan kerja harus jelas.

Dalam pengendalian manajemen, harus ada perencanaan kerja. Lalu, harus ada prosedurnya. Sudah sesuai belum dengan prosedurnya. Kemudian, sesuai atau tidak dengan kebijakan-kebijakannya yang dibuktikan dengan RK AP. Rencana, prosedur, dan kebijakan ada pencatatan.

“Kadang k ita ada barang datang tidak ada pencatatan. Sisi pengeluaran barang. Bila barang dikeluarkan, harus ada berita acara p ene r ima ba r ang . Yang saat ini terjadi kadang berita acara. Kita harus melakukan pencatatan, baik itu

produk yang dikeluarkan ataupun hal-hal lainnya. Pencatatan dilakukan saat barang keluar atau diterima, jangan ditunda besok lagi. Pencatatan harus dilakukan secara up-to-date sehingga laporan bisa selesai,” jelas Sukarnoto.

Bila ini dijalankan, lanjutnya, dia yakin bisa meningkatkan kinerja. Ia berharap kepada seluruh karyawan agar senantiasa meningkatan pengawasan, termasuk dengan kebenaran dokumen serta kebenaran fisik dan objek yang diterima. (HUMAS PTPN VII/LB)

Yang paling penting ialah

pengendalian manajemen

yang kaitannya

dengan perencanaan

kerja harus jelas.

Evaluasi Kinerja lewat Rekonsiliasi

Direktur Operasional PTPN VII Sukarnoto memberikan penjelasan terkait perusahaan kepada karyawan dalam agenda rekonsiliasi.

Page 11: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

11WarTaMEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

RUANG Rapat Lantai I Kantor Direksi PTPN VII, Kamis (26/1/2017), terbelah dua. Di sisi kanan ditempati para karyawati berhijab,

sedangkan di sisi kiri bangku dipenuhi para pegawai lelaki. Mereka tampak memenuhi aula untuk mengikuti pengajian rutin bulanan yang dihelat Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) PTPN VII.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” lontaran salam melalui mikrofon dari Ustaz Drs. Lukman Hakim mengheningkan suasana yang sebelumnya riuh rendah. Usai menjawab salam, seketika audiens mengarahkan pandangan ke depan untuk menyimak siraman rohani dari sang dai.

Dalam kesempatan pengajian bulan Januari ini, Ustaz Lukman didapuk pengurus untuk mengisi tausiah. Pada kesempatan kali ini, dia memaparkan materi tentang keistimewaan sedekah.

“ S e d e k a h m e n j a d i p e n y e b a b bertambahnya rezeki. Bila kita bersedekah,

bukan berkurang har ta k i ta, justru akan bertambah,” kata Ustaz dengan lantang. Rasululah Saw, lanjut Ustaz Lukman, bersabda, "Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka, bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian".

Orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, lanjut Ustaz, adalah serupa

dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir dan pada t iap-t iap bulir menghasilkan seratus biji. “Jadi, Allah akan melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki,” kata Ustaz beranalogi.

Selain memakmurkan rezeki, Ustaz berkacamata itu melanjutkan manfaat lain dari sedekah. “Manfaat yang kedua, sedekah adalah bukti nyata hakikat suatu kebaikan.”

Ganjaran bersedekah yang ketiga,

t ambahnya, ada lah mala ikat akan senantiasa berada dengan orang yang selalu bersedekah. “Malaikat akan mendoakan agar mengangkat derajat orang orang yang bersedekah,” kata Ustaz.

Dai paruh baya tersebut juga meminta para karyawan PTPN VII untuk menjauhi sifat kikir, merasa rugi, dan takut miskin. Sebab, sikap tersebut menjadi penghalang bagi seseorang untuk membagikan hartanya yang dimiliki, apalagi sesuatu yang amat dicintai.

Padahal, di balik uluran tangan atau menyedekahkan harta itu, ada keutamaan yang Allah Swt janjikan. “Mudah-mudahan, banyaknya kita bersedekah menjadi jalan terbukanya rida Allah Swt,” pungkas Ustaz Lukman Hakim.

Sekitar hampir satu jam sang ustaz berceramah. Usai menyampaikan tausiah, dia melanjutkannya dengan memanjatkan doa bersama. Para jemaah pun terlihat khusyuk mengamini, mengharapkan rezeki yang makmur lagi penuh berkah. (HUMAS PTPN VII/LB)

PENGaJiaN BULaNaN

Sedekah Memakmurkan Rezeki

PULUHAN pria berbaju biru terang berdiri melingkar di salah satu sudut unit pengolah karet Way Berulu. Di bagian tengah, seorang pria yang bertindak sebagai instruktur menjadi sentral. Sebuah tabung pemadam kebakaran dia tenteng dengan tangan kiri. Sementara tangan kanannya menunjukkan bagian-bagian dari alat pemadam api ringan (APAR).

Usai mengenali satu per satu bagian dari tabung berwarna oranye tersebut, Agus Tobationo, instruktur tersebut, mengajak para karyawan beranjak ke tempat yang agak lapang. Di sana, tumpukan kayu bakar disusun, lalu disulut dengan api. Saat api membesar, Tobationo yang juga Asisten SDM dan Umum itu beraksi.

Dengan lihai, dia memeragakan pemakaian tabung APAR untuk memadamkan api yang berkobar-kobar. Dalam hitungan detik, api pun berhasil dia jinakkan. Setelah Tobationo memberikan contoh, satu per satu karyawan mencoba memadamkan si jago merah dengan prosedur yang benar.

Ditemui di lokasi, Manajer Unit Way Berulu Irma menjelaskan kegiatan pelatihan kepada karyawan Bagian Teknik dan Pengolahan ini sebagai pembekalan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan pabrik. “Kebakaran bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya pun bisa berasal dari mana saja. Untuk itu, setiap karyawan mesti dibekali teknik memadamkan api menggunakan APAR. Jadi, ketika hal yang tidak diinginkan terjadi, mereka mampu memadamkan api sebelum membesar,” kata Irma.

Sebelum melakukan praktik, Tobationo juga membekali karyawan dengan teori. Seperti memperkenalkan faktor penyebab terjadinya kebakaran, di antaranya karena

faktor alam, faktor binatang, dan faktor manusia.Dia pun menguraikan pencegahan agar tidak

terjadi kerugian pada perusahaan akibat kebakaran. “Setidaknya, perusahaan melakukan langkah-langkah, pertama, memberikan penyuluhan kepada karyawan mengenai bahaya akibat kebakaran. Kedua, melakukan pengawasan bersama terhadap segala potensi potensi kebakaran secara bersama-sama. Ketiga, menyediakan sarana pemadam aktif dan pasif di tempat-tempat yang berpotensi tinggi kebakaran. Keempat, membentuk tim penanggulangan kebakaran,” ujar Tobationo dengan komprehensif.

Tobationo mengaku banyak karyawan yang melihat dan mengetahui APAR. Namun, tidak semua dapat menggunakannya. Padahal, penggunaan APAR sangat mudah bila mengerti caranya, yaitu dengan melepas pin pengunci tabung pemadam, lalu mengarahkan selang ke titik pusat api. Selanjutnya, menekan tuas untuk mengeluarkan isi tabung dan sapukan selang secara merata sampai api benar-benar padam.

Perawatannya pun sangat mudah, papar dia, yaitu secara berkala tabung, selang, dan bagian lainnya dibersihkan dari debu menggunakan lap. Sedikitnya seminggu sekali tabung di balik secara perlahan sebanyak tiga kali. “Ada beberapa jenis APAR, yaitu APAR jenis cairan/water, APAR jenis busa/foam, APAR jenis serbuk kimia/dry chemical powder, dan APAR jenis karbon dioksida (CO2),” tambah dia.

Dalam pelatihan ini, Tobationo begitu royal memberikan kiat, salah satunya terkait penggunaan APAR dengan memperhatikan arah angin. “Usahakan tubuh (badan/muka) menghadap searah dengan arah angin. Tujuannya, agar media pemadam benar-benar

efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam,” saran dia.

Di akhir kegiatan, Manajer Unit Way Berulu Irma juga memberikan masukan dan imbauan kepada peserta. Yang terpenting, menurut Irma, adalah pengawasan objek vital. “Pabrik, gudang, kantor, dan areal harus steril dari hal-hal yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Kunci pokoknya adalah pada pengawasan dan disiplin kerja,” tegas Irma. (HUMAS PTPN VII/LB)

LaTiHaN PEMadaMaN kEBakaraN

Antisipasi Kerugian akibat Kebakaran

Karyawan saat mengikuti pengajian bulanan di Kantor Direksi PTPN VII

Asisten SDM dan Umum Way Berulu Tobationo saat memberikan pelatihan pengenalan bagian-bagian tabung APAR

Page 12: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

12 MiTra BiNaaN MEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

Menyiram Berkah Jamur Tiram

Bantuan kredit lunak dari PTPN VII memang

tidak besar, tetapi kami merasa mendapat perhatian dan ada

dukungan serta jaringan.

Ketua Kelompok Budi Daya Jamur Tiram Sekar Melati, Mudiono (63), seperti memberondong ketika dipancing pertanyaan soal sayuran spora yang dia kelola sejak sembilan tahun terakhir itu.

“Saya ini autodidak, hanya belajar dari internet,” kata dia antusias kepada Media Agro 7, akhir Januari lalu, di rumahnya.

Namun, soal orasi dan presentasi kepada tamunya, hampir setiap tema yang ditawarkan dia timpali dengan lugas. “Jelek-jelek gini, saya ini bekas wartawan. Saya lulusan publisistik di Semarang,” kata bapak tiga anak yang pernah menjadi jurnalis di harian Suara Merdeka Semarang itu.

Mengulas komoditas yang sedang dia geluti, ia pembicara dan pelaksana dari A sampai Z. Meski mengaku hanya belajar dari internet, kakek mungil ini tak mengantongi smartphone. “Kalau saya butuh, saya

pinjam punya anak saya. Sambil mbaca, langsung saya praktekkan. Jadi, yang namanya gagal, itu makanan saya,” gurau dia.

Di rumah yang merangkap workshop-nya seluas 600 meter di Tanjungsari, Natar, Lampung Selatan, satu “hall” rangka besi berukuran 12 x 20 meter menjadi payung teduhnya. Dari dalamnya ada kolam ikan lele, kandang ayam, kumbung jamur, mesin-mesin, dan aneka barang menyerupai bengkel bangkrut. “Ini kandang saya. Di sinilah saya kerja apa saja. Saya senang mencoba hal baru,” ungkap dia.

Dari kerja ekspe rimentasinya, kini dia berdamai dari siraman rezeki jamur tiram. Perjalanan hampir satu dekade berkenalan dengan jamur yang disemai di kompos dalam kemasan plastik itu tampaknya akan menjadi mua r a t e r a k h i r p e n c a r i a n n y a . Sebab, ilmu dan p enga l amannya te lah menyebar dan menulari 16 tetangganya yang j u g a g a n d r u n g k e p a d a u s a h a p e r s e m a i a n cendawan berasa gurih itu.

Bersekutu dalam wadah bernama kelompok Sekar Melati, mereka terus menyebarkan virus wirausaha produktif. Didukung bantuan dana dari PTPN VII, Mudiono dan kerabat kelompoknya mendapat tambahan spirit untuk bangkit dan berbagi.

“Bantuan kredit lunak dari PTPN VII memang tidak besar, tetapi kami merasa mendapat perhatian dan ada dukungan serta jaringan. Dengan perhatian itu, kami merasa ada dan punya manfaat, bukan sekadar cari makan,” tambah Mudiono yang didamping dua anggotanya.

Uban yang sudah mengurung kepala dan janggutnya tidak mewakili semangat dan tenaganya yang ligat. Dengan antusias, dia mengajak tamunya keliling dengan sepeda motor meninjau kumbung-kumbung (rumah jamur) milik anggotanya. Salah satunya di rumah Wijaya yang berada di pinggir rel, tak jauh dari Kantor Kecamatan Natar.

Di rumah geribik sederhana itu, Mudiono menunjukkan

laboratorium sederhana tempat inokulasi (persemaian organisme dan penyerbukan) benih jamur. Di lab berdinding geribik berlapis kain bekas spanduk, ia memeragakan proses inok dengan standar sterilisasi tinggi. “Jamur ini sangat bersih dan pasti sehat, Mas. Soalnya, kalau tidak steril, jamurnya enggak tumbuh. Kalau terkontaminasi, tidak jadi jamur,” terang dia.

Dengan 17 anggota yang setiap hari panen, rumah Mudiono menjadi lapak jamur setiap bakda Isya. Manajemen bersama yang diterapkan dan menjadi komitmen semua anggota, setiap hari kelompok ini memasok hampir dua kuintal jamur tiram setiap malam.

Dengan harga Rp10 ribu per kilo, omzet Kelompok Sekar Melati ini sekira Rp50 juta per bulan. “Kalau harga di pasaran sekitar Rp12 ribu—Rp15 ribu per

kilo. Setiap jam satu malam, kami antar ke Pasar Pasirgintung dan Pasar Natar. Kami belum bisa ngisi permintaan di Pasar Tamin dan beberapa yang lain,” kata Hendra, salah satu anggota yang merangkap memasarkan produksinya.

Budi daya jamur tiram memang sederhana, tetapi butuh kecermataan. Dengan modal kumbung 5 x 10 meter, Wijaya mengeramkan 10 ribu media tumbuh (baglog) yang ditata di para-para. Setiap baglog yang dia bikin dengan modal Rp1.500 dapat menghasilkan 6—8 ons jamur tiram.

“Perhitungannya sih enggak banyak, tetapi dari perkaliannya jadi lumayan. Yang membuat kami senang, budi daya jamur tiram ini bisa disambil. Hampir semua anggota Sekar Melati punya pekerjaan lain,” kata Wijaya yang juga karyawan keamanan di salah satu perusahaan telekomunikasi milik pemerintah itu. (HUMAS PTPN VII/LB)

Mudiono didampingi tiga anggota kelompok Sekar Melati menunjukkan jamur tiram.

Page 13: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

13WaCaNaMEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

Oleh SukarnotoDirektur Operasional PTPN VII

SINERGI adalah bentuk kerja sama win-win atau menang-menang yang dihasilkan melalui kolaborasi setiap pihak tanpa adanya perasaan kalah. Stephen Covey dalam bukunya 7

Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3, itulah yang disebut sinergi.

Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar daripada jumlah bagian per bagian. Konsep bersinergi di antaranya adalah (a) berorientasi pada hasil dan positif, (b) perspektif beragam mengganti atau melengkapi paradigma, (c) saling bekerja sama dan bertujuan sama serta adanya kesepakatan, (d) sangat efektif diusahakan dan merupakan suatu proses.

Melalui sinergi, kerja sama dari paradigma (pola pikir) yang berbeda akan mewujudkan hasil lebih besar dan efektif. Proses yang dijalani menunjukkan tujuan yang sama dan kesepakatan demi hasil positif. Contoh yang sering kita lihat dari konsep sinergi yakni:• 1 + 1 = 3 –> sinergi• 1 + 1 = 1 ½ –> kompromi• 1 + 1 = < 1 –> sinergi negatif

Bersinergi berar t i saling menghargai perbedaan ide, pendapat, dan bersedia saling berbagi. Bersinergi tidak mementingkan diri sendiri, tetapi berpikir menang-menang dan tidak ada pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan. Bersinergi bertujuan memadukan bagian-bagian terpisah.

Dalam kondisi perusahaan saat ini, seluruh insan PTPN VII diharapkan dapat bersinergi untuk mencapai sasaran kinerja perusahaan. Masing-masing bagian, baik itu di Kantor Direksi, distrik, maupun unit, mari membangun sinergi. Kita tidak bisa bekerja sendiri dan mementingkan

ego masing-masing.Sebagai contoh

ke c i l , t a n a ma n

hanya memehuni target produksi sesuai yang ditetapkan dalam RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan). Jika target telah terpenuhi, itu sudah selesai tanpa memikirkan mutu yang dihasilkan.

Jika hasil tadi masuk ke pengolahan, apa yang akan terjadi? Mesin pabrik akan rusak dan mutu produk yang dihasilkan tidak baik. Di sinilah diperlukan adanya sinergi antara tanaman dan pengolahan. Kuantitas yang banyak dapat mengasilkan produk yang berkualitas.

Sinergi membutuhkan keikhlasan antarorang, antarbagian, antarunit, sehingga kolaborasi yang terbangun cukup harmonis. Setiap kita mestinya memberikan potensi maksimal. Dengan demikian, setiap kita memberikan sumbangan saham yang signifikan terhadap kemajuan perusahaan.

Kita tidak akan menjadi besar jika hanya ditopang oleh orang atau bagian tertentu saja. Kita akan menjadi besar tatkala semua bagian dari korporasi ini memberikan sumbangsihnya. Tentu bukan sekadar bekerja, juga bukan sekadar absen ke kantor atau bekerja dengan niat dilihat oleh pimpinan.

Yang lebih penting dari itu adalah kita bekerja dengan kejujuran, dengan keikhlasan, sehingga optimalisasi amal kita dalam bekerja menemukan kulminasi tertinggi. Pencapaian maksimal semacam itu membuat kita memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan perusahaan.

Tidak ada yang lebih penting dibandingkan yang lain dalam konteks kerja sama untuk menghasilkan sinergi. Semua kita mempunyai posisi yang khas dan saling menguatkan. Masih-masing kita memberikan kontribusi yang signifikan. Tak soal di mana posisi kita sekarang.

Sinergi membutuhkan jalinan kerja sama yang erat dan hangat. Orang-orang yang mungkin mengerjakan hal remeh dan kecil tidak boleh merasa inferior atau rendah diri. Setiap jenis pekerjaan tentu mempunyai konsekuensi logis tersendiri. Setiap pekerjaan pasti mempunyai ukuran hasil yang jelas. Semua itu melembaga pada wujud perusahaan kita. Maka, berbanggalah dengan hasil yang kita kerjakan pada ranah pekerjaan masing-masing. Tidak ada yang merasa lebih penting ketimbang lainnya. Satu pekerjaan, dalam konteks sistem untuk membangun sinergi, tidak ada yang berada pada posisi yang tidak menentukan. Semua ikut menentukan kesuksesan pada sinergi yang akan dihasilkan.

Menafikan satu bagian tentu akan membuat kita menjadi mundur. Signifikansi dari sebuah proses sinergi adalah setiap orang punya kans untuk sukses. Sukses dalam artian kerja berjamaah, bukan sukses dengan ukuran sendiri-sendiri. Sukses bukan saat tangan kita mengepal ke udara kemudian kita dengan lantang berteriak “sukses”. Sukses dalam konteks sinergi adalah saat setiap orang berpegangan tangan dan sama-sama mengepalkan tangan ke atas seraya berteriak “sukses” bersama-sama.

Pada noktah itulah kita bisa merasakan sebuah hasil dari sinergi yang dilakukan. Sinergi akan menemukan momentum saat kesuksesan untuk dinikmati oleh semua pihak yang ikut berkontribusi dalam pekerjaan. n

Sinergi Bukan Kerja Sendiri-Sendiri

Page 14: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

14 MEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

ANDI Wibisono mengguratkan tanda tangannya di atas kertas bermeterai. Berganti, Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu Sendjun Manullang meneken

kertas yang sama. Tanda tangan dua pejabat itu menjadi

legalisasi kerja sama PTPN VII idengan Kejaksaan Tinggi Bengkulu untuk urusan hukum perdata dan tata usaha negara. Penanda tanganan MoU di Kantor Kejati Bengkulu itu, 13 Januari 2017.

PTPN VII dan Kejaksaan Tinggi Bengkulu kini sudah saling memahami. Mereka resmi bekerja sama untuk beberapa item yang disepakati. Poin utamanya adalah kerja sama masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara.

Dari pihak PTPN VII, selain Andi Wibisono, juga hadir General Manager Distrik Bengkulu Agus Faroni, Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan Yarnis Alisyahbana, Manajer

Unit Ketahun Syaiful Rasyid, Manajer Unit Padang Pelawi Ganif Hidayoko, dan Manajer Unit Talopino Kusnadi.

Dari pihak Kejaksaan Tinggi Bengkulu, selain Sendjun Manullang, juga hadir Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Adi Sutanto, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Bambang Permadi, Asisten Bidang Intelijen Edi Winarto, Asisten Bidang Pembinaan Endang Setyowati, Asisten Bidang Tindak Pidana Umum Azhari, dan Asisten Bidang Pengawasan Mahyuanti Laorani. Para koordinator serta para jaksa pengacara negara (JPN) Kejaksaan Tinggi Bengkulu juga menyaksikan acara itu.

Penandatanganan ini adalah turunan dari kerja sama serupa antara Kejaksaan Agung dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku induk perusahaan (Holding) PTPN I, II, IV, sampai dengan PTPN XIV.

PTPN VII telah melakukan penan-

datanganan MoU dengan Kejaksaan Tinggi Lampung pada 29 Juni 2016, Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (28 Juli 2016), dan kini dengan Kejaksaan Tinggi Bengkulu.

Ruang lingkup dalam MoU meliputi bidang hukum perdata dan tata usaha negara yang meliputi (1) pemberian bantuan hukum dalam hal perkara perdata maupun tata usaha negara; (2) pemberian pertimbangan hukum (legal opinion) melalui jaksa agung dan/atau pendampingan (legal assistance); (3) tindakan hukum lainnya, dalam hal ini menjadi mediator atau fasilitator dalam hal terjadi perselisihan antara PT Perkebunan Nusantara V I I dan lembaga negara, instansi pemerintah, atau BUMN/BUMD.

“MoU antara PTPN VII dan Kejaksaan Tinggi Bengkulu telah dilaksanakan sejak 2001. Harapannya, dengan penandatanganan MoU ini ter jalin kerja sama yang baik dan harmonis dalam mengoptimalkan penanganan permasalahan hukum bidang perdata dan tata usaha negara yang dihadapi PTPN VII, sehingga mampu mendukung

kelangsungan usaha dan terciptanya kesejahteraan bagi karyawan maupun ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Andi.

Sendjun menambahkan Kejaksaan Tinggi Bengkulu melalui jaksa pengacara n e g a r a ( J P N ) a k a n s e n a n t i a s a membantu institusi/badan usaha milik negara termasuk dalam hal ini PTPN VII dalam penyelesaian masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, jaksa pengacara negara (JPN) memiliki slogan no fee dan success fee. Artinya, pelayanan hukum yang diberikan tidak dipungut biaya.

“Diharapkan, pelaksanaan MoU ini bukan sebatas seremoni, melainkan agar lebih bermakna ditindaklanjuti dengan pemberian surat kuasa khusus (SKK) dalam penyelesaian permasalahan perdata dan tata usaha negara yang dihadapi oleh PTPN VII di wilayah Provinsi Bengkulu,” pungkas Sendjun. (HUMAS PTPN VII/LB)

PTPN Vii-kEJaTi BENGkULU

Bantuan Hukum Perdata dan TUN

Direktur Operasional PTPN VII Sukarnoto berdiri di depan karyawan Distrik Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Februari 2017. Ia memberikan motivasi agar para karyawan menjaga kebugaran diri

dengan berolahraga.”Berolahragalah, seperti lari pagi, joging, jalan santai,

senam jantung sehat dan aerobik. Semua itu menjaga diri kita agar bisa beraktivitas dengan lancar,” katanya di lapangan tenis distrik tersebut .

Sukarnoto mencontohkan jika tubuh sehat, semua aktivitas akan enjoy dilakukan. Sebaliknya, jika tubuh sakit, apa pun yang akan kita lakukan semua tidak enak.

“Termasuk ketika kita disajikan makanan yang lezat, pasti terasa tidak enak, karena kita sedang sakit,” katanya.

Sukarnoto mengatakan olahraga juga harus memperhatkan aspek keseimbangan jasmani dan rohani.

“Jangan hanya menyehatkan jasmani, rohani ditinggalkan. Ingat semboyan dI dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Nah, ibadah salat lima waktu

bagi yang muslim wajib dilaksanaan dan yang Kristen tiap minggu ke gereja. Kalau kondisi jasmani dan rohani tidak kompak, kita menjadi tidak sehat,” katanya.

Menurut Sukarnoto, dalam beker ja, set iap- karyawan mesti mau bekerja sama untuk hasil yang optimal. Jika tidak dilakukan secara tim, hasil kerja akan kacau.

Kekompakan dalam tim, kata dia, hukumnya wajib. Bukan kompak untuk menggerogoti perusahaan.

“Mari sama-sama membuat perusahaan menjadi sehat dan bekerja secara tim. Jujur, tulus, dan ikhlas dalam upaya membangkitkan perusahaan kita ini ke masa jayanya,” pungkas Sukarnoto. (HUMAS PTPN VII/LB)

Olahraga Jadi Medium Kebangkitan

Page 15: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

15MEDIA AGRO 7

No. 124/Januari 2017

MOBIL berse l iweran d i depan Gedung Kementerian BUMN, Rabu (25/1/2017). Satu per satu para pria berpakaian rapi turun dari

kendaraan untuk memasuki lobi gedung. Mereka adalah direksi dan para petinggi BUMN.

Kedatangan mereka untuk memenuhi undangan Menteri BUMN Rini Soemarno. Agendanya, Menteri akan memberi arahan mereka sebelum berangkat ke Istana Negara, Jakarta, untuk mengikuti pembukaan Executive Leadership Program (ELP) bagi Direksi BUMN yang dibuka Presiden Joko Widodo.

Di lobi gedung kementerian, 600 direksi perusahaan pelat merah sudah tumpah ruah. Di antara dari mereka tampak asyik menyeruput kopi sambil akrab bercengkerama, seperti Direktur Utama BTN Maryono, Dirut Perum Perumnas Bambang Tri Wibowo, Dirut ASDP Indonesia Ferry Faiq Fahmi, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro. "Ya, sekali-sekali ngopi bareng bolehlah, biar komunikasi lancar," ucap Aloysius sambil tersenyum.

Dijadwalkan, sebelum pukul 11.00 mereka akan meluncur ke Istana Negara menggunakan bus. "Jadi, nanti yang resmikan Pak Presiden. Setelah itu, dilanjutkan di Kantor Pertamina sampai malam untuk semua BUMN," tambah Dirut PT Inalum (Persero) Winardi Sunoto.

Dalam pengarahannya, Rini mengungkapkan ELP merupakan forum kepemimpinan yang diselenggarakan untuk menciptakan human capital BUMN yang berkarakter kuat, bersih, dan mengedepankan nurani. “ELP ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia BUMN dengan kepemimpinan yang visioner, profesional, dan memiliki wawasan kebangsaan. Pemimpin di BUMN tidak hanya harus memiliki intuisi bisnis yang tajam, tetapi juga prokerakyatan, serta berwawasan global,” ujar Menteri BUMN Rini M Soemarno.

Pembukaan ELP di Istana NegaraDi Istana Negara, Presiden Joko Widodo hadir

langsung untuk meresmikan Executive Leadership

Program (ELP). Hadir sebagai pembicara dalam pembukaan tersebut antara lain Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menko Ekuin Darmin Nasution, Menko Polhukam Wiranto, Menkeu Sri Mulyani, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, serta Gubernur Lemhanas Agus Widjojo.

Dalam pidatonya, Menteri Rini menjelaskan ELP bertujuan meningkatkan daya saing BUMN melalui pengembangan sinergi antar-BUMN. Mengusung tajuk Creating Global Leaders for Globalize! ELP juga merupakan upaya untuk memperkuat efektivitas kepemimpinan yang berkesinambungan dalam menghadapi kompetisi global. Program ELP ini menjadi penting manakala peran BUMN semakin vital dalam menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan dan penciptaan nilai.

Menteri BUMN juga menjelaskan kehadiran ELP diharapkan dapat makin mendongkrak k iner ja BUMN da lam menyokong roda perekonomian nasional. Dengan 118 perusahan di 13 sektor industri, BUMN terus bersinergi untuk mendorong pembangunan terintegrasi dan mengakselerasi pembangunan proyek-proyek strategis nasional.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Rini memaparkan sejumlah pencapaian yang diraih BUMN sepanjang 2016. “Total aset BUMN pada tahun 2016 mencapai Rp6.325 triliun, mengalami peningkatan 9,8% dibandingkan

tahun 2015. Kenaikan aset ini antara lain dipengaruhi meningkatnya investasi BUMN yang salah satunya dibiayai dengan tambahan PMN,” paparnya.

Menurut Rini, kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik mulai kuartal kedua 2016 berdampak pada meningkatnya pendapatan BUMN sebesar 6% dibandingkan tahun 2015. Begitu pula Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) dan laba bersih yang mengalami peningkatan masing–masing sebesar 11% dan 10%.

Rini juga menjelaskan selain pendapatan BUMN yang meningkat pada tahun 2016, total kerugian BUMN pada tahun 2016 turun sangat signifikan dari Rp11 triliun menjadi Rp6 triliun dengan jumlah BUMN rugi dari 21 menjadi 15 BUMN. “Dengan kinerja BUMN yang semakin membaik tersebut, saya berharap ELP ini dapat dijadikan ajang untuk semakin memacu kinerja BUMN menjadi perusahaan kelas dunia,” tuturnya.

Metode ELP akan memadukan seminar, diskusi, dan perkuliahan di kelas. Selama pe l a k s ana an p rog r am, pese r t a a k an mendapatkan silabus mengenai inspirational leadersip, businessacumen, values, serta global and nationali sight. Selain itu, pelaksanaan ELP akan dipadukan dengan konsep 4R, yakni olah raga, olah rasio, olah rasa, dan olah ruh. (HUMAS PTPN VII/LB)

aGENda MENTEri BUMN

Ratusan Direksi BUMN Ikuti Executive Leadership Program

Page 16: VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh …Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan

16 FOTO MEDIA AGRO 7

CEGAH PELANGGARAN KODE ETIK, CIPTAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN BERSIHWHISTLE BLOWING SYSTEM (SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN)

Jalan Teuku Umar, No. 300, Bandar Lampung c.q. Tim Pengelola laporan dan perlindungan pelapor

[email protected] http://wbs.ptpn7.com SMS: 081271801687 081271801907 081271801957

Faks: (0721) 774433

Lembah Pagaralam. Nama itu tersemat kepada satu komp leks kebun dan pabrik teh milik PTPN VII

Unit Pagaralam (Pala), Sumatera Selatan.

Kebun teh di sisi timur, ia menjadi satu-satunya hamparan permadani hijau yang menantang matahari ketika pagi. Ini menjadi daya tarik luar biasa bagi netra siapa pun.

Dari atas ketinggian di bahu Gunung Dempo, tatapan dengan perspektif 160 derajat meluaskan cakrawala. Ada liukan jalan aspal mulus yang menjadi arus kendaraan wisatawan dan pekerja kebun teh lalu-lalang. Ada pemandangan Kota Pagaralam yang permai. Ada sudut-sudut pandang lain yang memesona pikiran.

Menghabiskan tempo di tempat ini adalah pembasuh jiwa yang tak akan terlupakan. (TIM/LB)

Mengurung Tempo di Lereng Dempo