28
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang struktur, perilaku dan kinerja perusahaan pakan ternak maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat keterkaitan erat antara struktur, perilaku dan kinerja industri pakan ternak. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk menekan biaya produksi dengan mengurangi penggunaan input bahan baku yang harganya relatif mahal dan susah didapat, yaitu bungkil kedele. 2. Perilaku biaya selanjutnya berdampak kepada efisiensi biaya dan harga output pakan. Selanjutnya harga pakan akan menarik perusahaan untuk masuk atau keluar dari industri. 3. Model industri pakan lebih mengarah pada bentuk siklus dimana struktur industri akan mempengaruhi strategi dan kinerja perusahaan pakan ternak, dan sebaliknya kinerja perusahaan pakan ternak akan mempengaruhi keluar atau masuknya (entry and exit) suatu perusahaan dalam industri. 4. Jumlah perusahaan dalam industri pakan yang banyak dengan hambatan untuk entry and exit” yang relatif kecil, produk didiferensiasi serta penentuan harga lebih pada pendekatan biaya produksi (cost plus approach) mengindikasikan bahwa bentuk pasar adalah persaingan monopolistis (monopolistic competition). 5. Perubahan faktor eksternal berdampak terhadap perubahan perilaku dan kinerja perusahaan pakan. Peningkatan permintaan yang diikuti dengan peningkatan penawaran atau permintaan akan menciptakan penawaran 145

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang struktur, perilaku dan

kinerja perusahaan pakan ternak maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat keterkaitan erat antara struktur, perilaku dan kinerja industri pakan

ternak. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk menekan

biaya produksi dengan mengurangi penggunaan input bahan baku yang

harganya relatif mahal dan susah didapat, yaitu bungkil kedele.

2. Perilaku biaya selanjutnya berdampak kepada efisiensi biaya dan harga output

pakan. Selanjutnya harga pakan akan menarik perusahaan untuk masuk atau

keluar dari industri.

3. Model industri pakan lebih mengarah pada bentuk siklus dimana struktur

industri akan mempengaruhi strategi dan kinerja perusahaan pakan ternak, dan

sebaliknya kinerja perusahaan pakan ternak akan mempengaruhi keluar atau

masuknya (entry and exit) suatu perusahaan dalam industri.

4. Jumlah perusahaan dalam industri pakan yang banyak dengan hambatan untuk

”entry and exit” yang relatif kecil, produk didiferensiasi serta penentuan harga

lebih pada pendekatan biaya produksi (cost plus approach) mengindikasikan

bahwa bentuk pasar adalah persaingan monopolistis (monopolistic

competition).

5. Perubahan faktor eksternal berdampak terhadap perubahan perilaku dan

kinerja perusahaan pakan. Peningkatan permintaan yang diikuti dengan

peningkatan penawaran atau permintaan akan menciptakan penawaran

145

Page 2: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

146

(demand creates supply) merupakan faktor positif pendorong perkembangan

industri pakan ternak. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan untuk

mengembangkan industri pakan ternak oleh pemerintah akan lebih efektif

dengan mendorong terjadinya peningkatan permintaan dibanding hanya

dengan mendorong peningkatan produksi atau industri.

6. Perubahan faktor eksternal melalui peningkatan biaya input berdampak

terhadap perubahan perilaku dan kinerja perusahaan. Peningkatan harga

bungkil kedele yang relatif lebih banyak negatifnya dibanding peningkatan

harga jagung terutama bagi perusahaan skala kecil dan perkembangan industri

pakan ternak.

8.2. Implikasi Kebijakan

Berdasarkan hasil pembahasan struktur, strategi dan kinerja industri dan

perusahaan pakan ternak dan dilanjutkan dengan simulasi kebijakan maka

beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mendorong perkembangan industri pakan

ternak adalah:

1. Perkembangan industri pakan ternak harus didukung dengan meningkatnya

permintaan akan produk peternakan melalui peningkatan daya beli dan

kesadaran masyarakat akan pentingnya protein asal ternak.

2. Penyediaan input berupa bahan baku penyusun pakan terutama bahan baku

sumber protein alternatif pengganti bungkil kedele melalui kegiatan penelitian

menjadi prioritas utama dalam mendorong perkembangan industri pakan

ternak.

Page 3: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

147

3. Terkait efisiensi biaya, perkembangan industri pakan seharusnya lebih

diarahkan ke wilayah sentra butir-butiran pakan.

4. Pemerintah dalam mendorong masuknya investasi baru dalam industri pakan

perlu menyediakan berbagai regulasi untuk mendorong perubahan struktur

industri menuju pasar persaingan yang lebih bersaing.

5. Pengembangan pasar input bahan baku penyusun pakan, lembaga penunjang

(perbankan dan koperasi), pengembangan industri pakan dan DOC serta sarana

dan prasarana serta budidaya unggas dan pengolahan hasil ternak harus

dilakukan secara terintegrasi dalam kerangka pengembangan agribisnis

peternakan unggas.

8.3 Saran Penelitian Lanjutan

Penelitian yang sudah dilakukan peneliti masih jauh dari harapan dan

masih banyak terdapat kekurangan disana-sini. Adapun penelitian lanjutan sangat

diharapkan untuk dapat melihat perkembangan industri pakan ternak yang ada di

Indonesia secara lebih komprehensif, diantaranya :

1. Ditelitinya kelembagaan dalam struktur pasar pakan diantaranya koperasi,

poultry shop-poultry shop melalui analisis SCP.

2. Ditelitinya juga kinerja peternak ayam baik itu peternak mandiri atau

kemitraan, untuk dapat melihat langsung kondisi peternakan yang ada

sekarang.

3. Data industri pakan sebaiknya menggunakan data primer bulanan/triwulanan

sehingga dapat lebih akurat dan dapat menangkap fenomena yang ada.

Page 4: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

DAFTAR PUSTAKA

Acharya, S.S. 1998. Agricultural Marketing in India : Some Facts and Emerging Issues. Indian Journal of Agricultural Economics, 53 (3) : 311 – 332.

Alim, M.R. 1996. Keragaan Pakan Ayam Ras di Wilayah Bogor dan Bekasi :

Suatu Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi. Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

_______. 2004. Http/www. disnakkeswan-Lampung.co.id. Mei 2004 Bain, J.S. 1968. Industrial Organization. Second Edition. John Wiley & Sons, Inc.

New York. Barney, J.B. and W.G. Ouchi. 1986. Organizational Economics. Toward a New

Paradigm For Understanding and Studying Organization. Jossey — Bass Inc. California.

BPS. 2004. Statistik Indonesia. Biro Pusat Statistik. Jakarta.

Carlton, D.W. and J.M. Perloff. 2000. Modern Industrial Organization. Third Edition. Addison Wesley Longman, Inc. New York.

DEPTAN. 2005. Statistik Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta. Ditjen Peternakan. 1997. Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan.

Departemen Pertanian, Jakarta. _______. 1998. Data Monitoring Pasar. Direktorat Jenderal Peternakan.

Departemen Pertanian, Jakarta. _______. 2004. Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal Bina Produksi

Peternakan. Departemen Pertanian, Jakarta. FAO. 2002. Production and Trade Year Book. Food And Agricultural

Organization, Roma. Gujarati, D. 1995. Ekonometrika Dasar. Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta. Hakobyan, A. 2004. Evolving Marketing Channels in Armenia : A Structure-

Conduct-Performance Analysis. Diperoleh dari world wide web : http://www.usda.am/

Henderson, J.M. and R.E. Quandt. 1980. Microeconomic Theory: A Mathematical

Approach. Mc Graw-Hill International Book Company, London.

148

Page 5: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

149

Kariyasa, I. K. 2003. Keterkaitan Pasar Jagung, Pakan dan Daging Ayam Ras di Indonesia. Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kartasasmita, G. 1996. Pembangunan untuk rakyat : Memadukan Pertumbuhan

dan Pemerataan. Center for Information and Development Studies, Jakarta. Koutsoyiannis, A. 1977. Theory of Econometrics. Second edition. The Macmillan

Press Ltd, London. ________. 1979. Modern Microeconomics. Halsted Press Book Water 100,

Ontario. Krisnamurthi, B. 1998. Perkembangan Kelembagaan dan Perilaku Usaha Koperasi

Unit Desa di Jawa Barat : Suatu Kajian Cross Section. Disertasi Doktor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nesheim, M .C., R. E. Austia and L. E. Lesly. 1979. Poultry Production. Twelfth

Edition. Lea and Febiger, Philadelphia. Nicholson, W. 2000. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi

Kedelapan. Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta. National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Domestic Animals.

Nutrient Requirement of Poultry. Ninth Rev. Edition. Natl. Acad. Sci, Washington, DC.

Oetoro. 2002. Paradigma, Misi dan Manajemen Perunggasan Nasional. Tulisan

Disampaikan dalam Rangka Ulang Tahun Poultry Indonesia ke 23. Majalah Poultry Indonesia, Jakarta.

Poultry Indonesia. 1997. Laporan Perkembangan Perusahaan Grup Subur,

Pembangunan Perusahaan yang ke Tujuh. Majalah Poultry Indonesia, Jakarta.

Purba, H.J. 1999. Keterkaitan Pasar Jagung dan Pasar Pakan Ternak Ayam Ras di

Indonesia: Suatu Analisis Simulasi. Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pyndick, R.S. and D.L. Rubinfeld. 1998. Econometric Models and Economic

Forecast. Third Edition. McGraw-Hill International, Singapura. Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta. Resende, M. 2005. Structure, Conduct and Performance : a Simultaneous

Equations Investigation for the Brazilian Manufacturing Industry. Instituto de Economia, Universidade Federal do Rio de Janeiro, Rio de Janeiro.

Page 6: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

150

Rusastra, I.W., Sumaryanto dan Arti Djatiharti. 1990. Analisis Keunggulan Komparatif Produksi Pakan Ternak di Jawa Barat dan Lampung. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Sajuti, R. 2001. Analisis Agribisnis Ayam Buras Melalui Pendekatan Fungsi

Keuntungan Multi Output Kasus Jawa Timur. Jurnal Agro Ekonomi, 19 (2): 56 – 74.

Saptana., R. Sajuti dan K.M Noekman. 2002. Industri Perunggasan : Memadukan

Pertumbuhan dan Pemerataan. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Saragih, B. 2001, Kumpulan Pemikiran Agribisnis. Paradigma Baru

Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Yayasan Mulia Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia.

Sayaka, B. 2003. Market Structure, Conduct, and Performance of The Corn Seed

Industry in East Java, Indonesia. Ph.D Dissertation. University of the Philippines, Los Banos.

Scherer, F. and D. Ross. 1990. Industrial Market Structure and Economic

Performance. Third Edition. Houghton Mifflin Company, Boston. Sheperd, W.G. 1997. The Economics of Industrial Organization : Analysis,

Markets and Policies. Fourth Edition. Prentice Hall Intl, Inc. New Jersey. Spechler, M.C. 1990. Perspectives in Economic Thought. Mc Graw-Hill

Publishing Company, New York. Strickland, A.D. and L.W. Weiss. 1976. Advertising, Concentration and Price-

Cost Margins. Journal of Political Economy, 84 : 1109-21 Tangendjaja, B., Y. Yusdja dan N. Ilham. 2002. Analisis Ekonomi Permintaan

Jagung untuk Pakan. Makalah disampaikan pada Diskusi Nasional Jagung tanggal 4 Juni 2002 di Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Yusdja, Y. dan E. Pasandaran. 1996. Analisis Harga Pokok dan Bentuk Pasar

Pakan dan Kaitannya Dengan Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Rakyat. Jurnal Agro Ekonomi 15 (1) : 13 – 25.

Yusdja, Y dan Saptana. 1995. Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam

Industri Ayam Ras. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kemitraan Menuju Industrialisasi Usaha Ternak Rakyat, diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) dan Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.

Page 7: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

151

Yusdja, Y., R. Sajuti., M. Iqbal dan M.S.M Tambunan. 2000. Perumusan Kebijaksanaan dan model Restrukturisasi Industri Ternak Unggas Nasional. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Viaene, J. and X. Gellynck. 1995. Structure, Conduct and Performance of the

European Food Sector. European Review of Agricultural Economics, 22 (3) : 282 – 295.

Vlachvei, A. and K. Oustapassidis. 1998. Advertising, Concentration and

Profitability in Greek Food Manufacturing Industries. Journal Agricultural Economics 18 (2) : 191 – 198.

Page 8: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

LAMPIRAN

Page 9: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Tabel Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data Model Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Pakan Ternak Ayam di Lampung dan Jabar The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model JIPK Dependent Variable JIPK Label Jumlah perusahaan dalam industri Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 8 2590.696 323.8370 2801.04 <.0001 Error 36 4.162077 0.115613 Corrected Total 44 2594.800 Root MSE 0.34002 R-Square 0.99840 Dependent Mean 16.06667 Adj R-Sq 0.99804 Coeff Var 2.11630 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 634.4795 101.7484 6.24 <.0001 Intercept RHPKN 1 0.002708 0.000433 6.26 <.0001 Rataan harga pakan PROF 1 0.000982 0.001212 0.81 0.4229 Tingkat keuntungan INVEA 1 0.000702 0.002184 0.32 0.7498 Nilai investasi awal DEMDR 1 0.000352 0.000216 1.63 0.1113 Permintaan pakan regional VEXSP 1 0.007736 0.001177 6.57 <.0001 Volume pengeluaran pakan regional DSCL 1 -0.02719 0.127761 -0.21 0.8327 Dummy skala produksi DDAE 1 -13.1577 0.607596 -21.66 <.0001 Dummy daerah YEAR 1 -0.31020 0.050752 -6.11 <.0001 Tahun

Page 10: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model EFITR Dependent Variable EFITR Label Efisiensi teknis kawasan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 9 8247.038 916.3375 19.44 <.0001 Error 35 1649.400 47.12572 Corrected Total 44 9795.104 Root MSE 6.86482 R-Square 0.83333 Dependent Mean 44.72538 Adj R-Sq 0.79048 Coeff Var 15.34882 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 8671.183 3116.375 2.78 0.0086 Intercept DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30 <.0001 Permintaan pakan regional PROF 1 -0.03548 0.028188 -1.26 0.2165 Tingkat keuntungan DINVE 1 0.101635 0.262405 0.39 0.7009 Penambahan investasi LABS 1 19.02983 12.97463 1.47 0.1514 Struktur tenaga kerja KPRDR 1 -0.00872 0.005363 -1.63 0.1129 Kapasitas produksi kawasan EFITF 1 0.050851 0.078157 0.65 0.5195 Efisiensi teknis perusahaan DSCL 1 1.897522 2.450295 0.77 0.4439 Dummy skala produksi DDAE 1 -6.59009 13.39160 -0.49 0.6257 Dummy daerah YEAR 1 -4.32039 1.562557 -2.76 0.0090 Tahun

Page 11: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model RCON Dependent Variable RCON Label Rasio konsentrasi industri Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 9 0.217066 0.024118 13.88 <.0001 Error 35 0.060811 0.001737 Corrected Total 44 0.295965 Root MSE 0.04168 R-Square 0.78116 Dependent Mean 0.19027 Adj R-Sq 0.72488 Coeff Var 21.90761 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -32.0624 26.54370 -1.21 0.2352 Intercept JIPK 1 -0.04572 0.016888 -2.71 0.0104 Jumlah perusahaan dalam industri PRODR 1 0.000060 0.000136 0.44 0.6641 Produksi pakan kawasan MSHA 1 0.000507 0.001234 0.41 0.6837 Penguasaan pasar EFITR 1 0.002293 0.002728 0.84 0.4062 Efisiensi teknis kawasan DEMDR 1 -0.00014 0.000090 -1.52 0.1365 Permintaan pakan regional COSU 1 -9.22E-6 0.000012 -0.79 0.4377 Biaya perunit DSCL 1 -0.00292 0.017924 -0.16 0.8714 Dummy skala produksi DDAE 1 -0.65661 0.325909 -2.01 0.0517 Dummy daerah YEAR 1 0.016586 0.013292 1.25 0.2204 Tahun

Page 12: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model LABS Dependent Variable LABS Label Struktur tenaga kerja Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 8 0.594842 0.074355 11.26 <.0001 Error 36 0.237629 0.006601 Corrected Total 44 0.833355 Root MSE 0.08125 R-Square 0.71455 Dependent Mean 0.56682 Adj R-Sq 0.65112 Coeff Var 14.33362 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 2.395162 18.79178 0.13 0.8993 Intercept WAGR 1 -0.00337 0.001610 -2.09 0.0438 Upah rata-rata NLABP 1 -0.00268 0.000370 -7.25 <.0001 Tenaga kerja non-produksi DIPR 1 -0.00200 0.005818 -0.34 0.7330 Diferensiasi produk PRODF 1 -0.00003 0.000396 -0.09 0.9324 Produksi pakan perusahaan KPRDF 1 0.001803 0.000347 5.20 <.0001 Kapasitas produksi perusahaan DSCL 1 -0.08711 0.036815 -2.37 0.0235 Dummy skala produksi DDAE 1 -0.05002 0.035118 -1.42 0.1629 Dummy daerah YEAR 1 -0.00088 0.009394 -0.09 0.9262 Tahun

Page 13: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model SPBK Dependent Variable SPBK Label Share penggunaan bkl kedele Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 1799.122 163.5565 6.25 <.0001 Error 33 862.9887 26.15117 Corrected Total 44 2798.559 Root MSE 5.11382 R-Square 0.67583 Dependent Mean 15.00686 Adj R-Sq 0.56777 Coeff Var 34.07656 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 12800.42 3156.458 4.06 0.0003 Intercept HPKN 1 0.002235 0.002617 0.85 0.3992 Harga pakan HBKD 1 -0.01273 0.002835 -4.49 <.0001 Harga bungkil kedele HJGG 1 0.004723 0.002243 2.11 0.0429 Harga jagung SRWL 1 -0.12654 0.057043 -2.22 0.0335 Share bahan baku lain-lain DIPR 1 1.227155 0.336320 3.65 0.0009 Diferensiasi produk PRODF 1 0.004666 0.016681 0.28 0.7814 Produksi pakan perusahaan DSCL 1 -1.24103 2.526510 -0.49 0.6265 Dummy skala produksi PROPS 1 0.000722 0.002727 0.26 0.7927 Produksi pesaing JPES 1 -8.31962 2.242633 -3.71 0.0008 Jumlah industri pakan pesaing DDAE 1 -136.539 36.93285 -3.70 0.0008 Dummy daerah YEAR 1 -6.29505 1.557322 -4.04 0.0003 Tahun

Page 14: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model SPJG Dependent Variable SPJG Label Share penggunaan jagung Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 10933.20 993.9270 38.01 <.0001 Error 33 862.9887 26.15117 Corrected Total 44 13760.79 Root MSE 5.11382 R-Square 0.92684 Dependent Mean 41.36502 Adj R-Sq 0.90246 Coeff Var 12.36267 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -12700.4 3156.458 -4.02 0.0003 Intercept HPKN 1 -0.00224 0.002617 -0.85 0.3992 Harga pakan HJGG 1 -0.00472 0.002243 -2.11 0.0429 Harga jagung HBKD 1 0.012725 0.002835 4.49 <.0001 Harga bungkil kedele SRWL 1 -0.87346 0.057043 -15.31 <.0001 Share bahan baku lain-lain DIPR 1 -1.22716 0.336320 -3.65 0.0009 Diferensiasi produk PRODF 1 -0.00467 0.016681 -0.28 0.7814 Produksi pakan perusahaan DSCL 1 1.241032 2.526510 0.49 0.6265 Dummy skala produksi PROPS 1 -0.00072 0.002727 -0.26 0.7927 Produksi pesaing JPES 1 8.319624 2.242633 3.71 0.0008 Jumlah industri pakan pesaing DDAE 1 136.5387 36.93285 3.70 0.0008 Dummy daerah YEAR 1 6.295048 1.557322 4.04 0.0003 Tahun

Page 15: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model DIPR Dependent Variable DIPR Label Diferensiasi produk Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 10 213.3024 21.33024 3.98 0.0012 Error 34 182.1280 5.356707 Corrected Total 44 343.2000 Root MSE 2.31446 R-Square 0.53942 Dependent Mean 2.46667 Adj R-Sq 0.40395 Coeff Var 93.82930 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -1957.08 1386.643 -1.41 0.1672 Intercept INVEA 1 0.048034 0.015812 3.04 0.0046 Nilai investasi awal HBKD 1 0.001325 0.001187 1.12 0.2721 Harga bungkil kedele HJGG 1 -0.00045 0.000858 -0.53 0.5993 Harga jagung DSCL 1 -0.05503 1.088318 -0.05 0.9600 Dummy skala produksi EFITF 1 -0.06464 0.026531 -2.44 0.0202 Efisiensi teknis perusahaan LABS 1 -0.20274 3.770057 -0.05 0.9574 Struktur tenaga kerja JPES 1 1.418724 1.065223 1.33 0.1918 Jumlah industri pakan pesaing DEMDR 1 0.000476 0.001111 0.43 0.6709 Permintaan pakan regional DDAE 1 25.41112 17.36354 1.46 0.1525 Dummy daerah YEAR 1 0.964456 0.682978 1.41 0.1670 Tahun

Page 16: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model PRODF Dependent Variable PRODF Label Produksi pakan perusahaan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 230065.6 20915.05 46.71 <.0001 Error 33 14776.38 447.7692 Corrected Total 44 243953.9 Root MSE 21.16056 R-Square 0.93965 Dependent Mean 84.44687 Adj R-Sq 0.91953 Coeff Var 25.05784 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 1145.772 11469.08 0.10 0.9210 Intercept RHPJG 1 -0.00034 0.000893 -0.38 0.7046 Rasio harga pakan thd jagung RHPBK 1 6.362304 16.25551 0.39 0.6980 Rasio harga pakan thd b.kedele KPRDF 1 0.541176 0.046948 11.53 <.0001 Kapasitas produksi perusahaan EFITF 1 2.283659 0.255864 8.93 <.0001 Efisiensi teknis perusahaan LABS 1 35.44822 34.60013 1.02 0.3130 Struktur tenaga kerja DSCL 1 6.931893 10.56560 0.66 0.5163 Dummy skala produksi DIPR 1 4.720900 1.637363 2.88 0.0069 Diferensiasi produk PROPS 1 7.289E-6 0.011685 0.00 0.9995 Produksi pesaing JPES 1 -1.25626 8.259734 -0.15 0.8800 Jumlah industri pakan pesaing DDAE 1 -47.1938 141.0715 -0.33 0.7401 Dummy daerah YEAR 1 -0.64330 5.665301 -0.11 0.9103 Tahun

Page 17: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model SCJG Dependent Variable SCJG Label Share biaya bahan baku jagung Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 19059.33 1732.666 82.53 <.0001 Error 33 692.8459 20.99533 Corrected Total 44 22114.74 Root MSE 4.58207 R-Square 0.96492 Dependent Mean 36.48991 Adj R-Sq 0.95323 Coeff Var 12.55708 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -9398.56 1880.845 -5.00 <.0001 Intercept VJGG 1 0.599809 0.116615 5.14 <.0001 Volume penggunaan jagung HJGG 1 0.004734 0.002641 1.79 0.0822 Harga jagung SJGL 1 0.064261 0.034521 1.86 0.0716 Share penggunaan jagung lokal SCOT 1 -0.51003 0.109500 -4.66 <.0001 Share biaya lain-lain VBKD 1 -1.08634 0.155098 -7.00 <.0001 Volume penggunaan bkl kedele JIPK 1 6.063830 1.343380 4.51 <.0001 Jumlah perusahaan dalam industri PRODF 1 -0.08399 0.039760 -2.11 0.0423 Produksi pakan perusahaan DIPR 1 -1.66229 0.429184 -3.87 0.0005 Diferensiasi produk DSCL 1 2.857070 2.182337 1.31 0.1995 Dummy skala produksi DDAE 1 104.0350 21.70957 4.79 <.0001 Dummy daerah YEAR 1 4.655455 0.929763 5.01 <.0001 Tahun

Page 18: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model SCBK Dependent Variable SCBK Label Share biaya bahan baku bkl kedele Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 3391.282 308.2984 18.64 <.0001 Error 33 545.8697 16.54151 Corrected Total 44 4134.496 Root MSE 4.06712 R-Square 0.86135 Dependent Mean 19.94042 Adj R-Sq 0.81514 Coeff Var 20.39639 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 10825.00 2468.761 4.38 0.0001 Intercept VBKD 1 1.102486 0.157178 7.01 <.0001 Volume penggunaan bkl kedele HBKD 1 -0.00075 0.002356 -0.32 0.7508 Harga bungkil kedele SBKL 1 -0.00783 0.016817 -0.47 0.6446 Share penggunaan bkl kedele lokal SCOT 1 -0.27936 0.072312 -3.86 0.0005 Share biaya lain-lain VJGG 1 -0.50024 0.090996 -5.50 <.0001 Volume penggunaan jagung JIPK 1 -6.05026 1.919308 -3.15 0.0034 Jumlah perusahaan dalam industri PRODF 1 0.072657 0.036047 2.02 0.0520 Produksi pakan perusahaan DIPR 1 0.602855 0.416637 1.45 0.1573 Diferensiasi produk DSCL 1 -3.60573 2.032890 -1.77 0.0853 Dummy skala produksi DDAE 1 -97.5390 31.58831 -3.09 0.0041 Dummy daerah YEAR 1 -5.32943 1.212580 -4.40 0.0001 Tahun

Page 19: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model SCLB Dependent Variable SCLB Label Share biaya tenaga kerja Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 115.9843 10.54403 3.24 0.0043 Error 33 107.2504 3.250013 Corrected Total 44 225.5787 Root MSE 1.80278 R-Square 0.51956 Dependent Mean 2.72320 Adj R-Sq 0.35942 Coeff Var 66.20071 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 985.7463 991.6943 0.99 0.3275 Intercept WAGR 1 0.050531 0.036383 1.39 0.1742 Upah rata-rata LABS 1 -4.58600 3.041239 -1.51 0.1411 Struktur tenaga kerja SCJG 1 0.043858 0.021727 2.02 0.0517 Share biaya bahan baku jagung SCBK 1 -0.05948 0.051019 -1.17 0.2521 Share biaya bahan baku bkl kedele COSU 1 -0.00069 0.000683 -1.01 0.3183 Biaya perunit PRODF 1 -0.01746 0.007530 -2.32 0.0268 Produksi pakan perusahaan JIPK 1 -0.83906 0.624624 -1.34 0.1883 Jumlah perusahaan dalam industri DIPR 1 0.612026 0.184508 3.32 0.0022 Diferensiasi produk DSCL 1 -0.56806 1.083852 -0.52 0.6037 Dummy skala produksi DDAE 1 -17.7003 10.22276 -1.73 0.0927 Dummy daerah YEAR 1 -0.48020 0.490036 -0.98 0.3343 Tahun

Page 20: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model EFITF Dependent Variable EFITF Label Efisiensi teknis perusahaan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 7976.128 725.1025 3.13 0.0054 Error 33 7640.227 231.5220 Corrected Total 44 15616.36 Root MSE 15.21585 R-Square 0.51075 Dependent Mean 62.24584 Adj R-Sq 0.34767 Coeff Var 24.44476 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 11089.16 8499.202 1.30 0.2010 Intercept DEMDR 1 0.106035 0.026220 4.04 0.0003 Permintaan pakan regional HBKD 1 -0.00327 0.007462 -0.44 0.6642 Harga bungkil kedele HJGG 1 0.004566 0.005895 0.77 0.4442 Harga jagung WAGR 1 -0.06123 0.328578 -0.19 0.8533 Upah rata-rata KPRDF 1 -0.08376 0.039104 -2.14 0.0397 Kapasitas produksi perusahaan PROPS 1 -0.11486 0.030636 -3.75 0.0007 Produksi pesaing JPES 1 3.685788 6.942798 0.53 0.5991 Jumlah industri pakan pesaing DIPR 1 -2.33015 1.139395 -2.05 0.0489 Diferensiasi produk DSCL 1 7.700891 7.731163 1.00 0.3265 Dummy skala produksi DDAE 1 29.04059 113.0269 0.26 0.7988 Dummy daerah YEAR 1 -5.52550 4.184646 -1.32 0.1958 Tahun

Page 21: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model COSU Dependent Variable COSU Label Biaya perunit Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 10 14559669 1455967 3.09 0.0067 Error 34 16002872 470672.7 Corrected Total 44 33198789 Root MSE 686.05590 R-Square 0.47639 Dependent Mean 1439.84577 Adj R-Sq 0.32239 Coeff Var 47.64787 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -260761 173316.0 -1.50 0.1417 Intercept HJGG 1 0.192552 0.283315 0.68 0.5013 Harga jagung HBKD 1 -0.10747 0.254453 -0.42 0.6754 Harga bungkil kedele SPJG 1 -3.40953 8.623695 -0.40 0.6950 Share penggunaan jagung SPBK 1 36.07647 20.74172 1.74 0.0910 Share penggunaan bkl kedele SCLB 1 -15.5752 88.05835 -0.18 0.8607 Share biaya tenaga kerja PRODF 1 -4.17100 2.701615 -1.54 0.1319 Produksi pakan perusahaan DIPR 1 129.8673 67.51528 1.92 0.0628 Diferensiasi produk DSCL 1 475.3955 331.6877 1.43 0.1609 Dummy skala produksi DDAE 1 -237.426 439.3169 -0.54 0.5924 Dummy daerah YEAR 1 130.7847 86.54524 1.51 0.1400 Tahun

Page 22: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model HPKN Dependent Variable HPKN Label Harga pakan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 4021622 365602.0 3.21 0.0046 Error 33 3763164 114035.3 Corrected Total 44 6574943 Root MSE 337.69110 R-Square 0.51660 Dependent Mean 1764.57778 Adj R-Sq 0.35547 Coeff Var 19.13722 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -85385.8 174787.3 -0.49 0.6284 Intercept DEMDR 1 0.636434 0.712737 0.89 0.3784 Permintaan pakan regional PRODR 1 -0.72825 0.832959 -0.87 0.3883 Produksi pakan kawasan COSU 1 0.273542 0.099829 2.74 0.0098 Biaya perunit HJGG 1 0.156283 0.118484 1.32 0.1962 Harga jagung HBKD 1 0.410419 0.149902 2.74 0.0099 Harga bungkil kedele MSHA 1 10.56811 10.36871 1.02 0.3155 Penguasaan pasar RCON 1 -598.223 2533.929 -0.24 0.8148 Rasio konsentrasi industri LABS 1 1309.103 527.5530 2.48 0.0184 Struktur tenaga kerja DSCL 1 -96.5735 158.4615 -0.61 0.5464 Dummy skala produksi DDAE 1 -508.000 576.0560 -0.88 0.3842 Dummy daerah YEAR 1 42.70911 87.40459 0.49 0.6283 Tahun

Page 23: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model PROF Dependent Variable PROF Label Tingkat keuntungan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 8 165559.9 20694.99 447.35 <.0001 Error 36 1665.395 46.26097 Corrected Total 44 167697.1 Root MSE 6.80154 R-Square 0.99004 Dependent Mean 43.84770 Adj R-Sq 0.98783 Coeff Var 15.51174 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -3843.90 2586.603 -1.49 0.1460 Intercept PVADD 1 0.833992 0.015415 54.10 <.0001 Persen nilai tambah bahan baku MSHA 1 0.508704 0.197342 2.58 0.0142 Penguasaan pasar DIPR 1 -1.46822 0.462335 -3.18 0.0031 Diferensiasi produk JPES 1 0.487137 2.320389 0.21 0.8349 Jumlah industri pakan pesaing DSCL 1 -6.26121 2.840680 -2.20 0.0340 Dummy skala produksi RCON 1 -2.53758 48.88823 -0.05 0.9589 Rasio konsentrasi industri DDAE 1 0.266681 34.74161 0.01 0.9939 Dummy daerah YEAR 1 1.915402 1.278299 1.50 0.1427 Tahun

Page 24: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model MSHA Dependent Variable MSHA Label Penguasaan pasar Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 11 7295.388 663.2171 11.18 <.0001 Error 33 1957.373 59.31435 Corrected Total 44 9341.672 Root MSE 7.70158 R-Square 0.78846 Dependent Mean 13.51198 Adj R-Sq 0.71794 Coeff Var 56.99817 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -2343.97 4204.794 -0.56 0.5810 Intercept HPKN 1 0.007297 0.004751 1.54 0.1341 Harga pakan COSU 1 -0.01086 0.005317 -2.04 0.0491 Biaya perunit DEMDR 1 -0.00887 0.018830 -0.47 0.6406 Permintaan pakan regional PROPS 1 0.003517 0.019875 0.18 0.8606 Produksi pesaing JPES 1 -2.86506 3.994359 -0.72 0.4783 Jumlah industri pakan pesaing RCON 1 -65.2515 99.52824 -0.66 0.5166 Rasio konsentrasi industri PROF 1 -0.04351 0.043963 -0.99 0.3295 Tingkat keuntungan DIPR 1 1.670857 0.811097 2.06 0.0474 Diferensiasi produk DSCL 1 8.037048 3.077571 2.61 0.0135 Dummy skala produksi DDAE 1 -22.4723 55.21577 -0.41 0.6866 Dummy daerah YEAR 1 1.210558 2.110469 0.57 0.5701 Tahun

Page 25: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 2. Lanjutan The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model MPWR Dependent Variable MPWR Label Market power Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 10 6.135704 0.613570 222.29 <.0001 Error 34 0.093846 0.002760 Corrected Total 44 11.27194 Root MSE 0.05254 R-Square 0.98494 Dependent Mean 0.17731 Adj R-Sq 0.98050 Coeff Var 29.63012 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -27.0772 20.85832 -1.30 0.2030 Intercept COSU 1 -0.00061 0.000020 -29.84 <.0001 Biaya perunit EFITF 1 -0.00019 0.000898 -0.21 0.8311 Efisiensi teknis perusahaan MSHA 1 -0.00194 0.001898 -1.02 0.3147 Penguasaan pasar PROPS 1 0.000011 0.000032 0.35 0.7318 Produksi pesaing JPES 1 0.011164 0.020624 0.54 0.5918 Jumlah industri pakan pesaing DSCL 1 0.053153 0.023292 2.28 0.0289 Dummy skala produksi RCON 1 0.273299 0.430566 0.63 0.5298 Rasio konsentrasi industri HPKN 1 0.000409 0.000025 16.55 <.0001 Harga pakan DDAE 1 0.204876 0.324706 0.63 0.5323 Dummy daerah YEAR 1 0.013551 0.010336 1.31 0.1986 Tahun

Tabel Lampiran 3. Hasil Validasi Model Analisis SCP Industri Pakan Ternak Ayam di Lampung dan Jawa Barat ANALISIS ANALISIS INDUSTRI PAKAN TERNAK The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Solution Range NO = 1 To 40 Descriptive Statistics Actual Predicted Variable N Obs N Mean Std Dev Mean Std Dev Label

Page 26: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

JIPK 40 40 15.4000 7.8929 15.3959 7.8781 JIPK EFITR 40 40 43.9010 15.3019 43.9584 13.9482 EFITR RCON 40 40 0.1958 0.0840 0.1943 0.0710 RCON SPJG 40 40 45.1632 13.9826 45.5902 12.7102 SPJG SPBK 40 40 15.7127 7.6439 15.2880 6.1279 SPBK LABS 40 40 0.5477 0.1201 0.5417 0.1055 LABS DIPR 40 40 2.5750 2.9167 2.4986 2.3407 DIPR SCJG 40 40 39.7165 21.0741 40.1705 18.4306 SCJG SCBK 40 40 20.5388 9.6742 20.3022 9.1084 SCBK SCLB 40 40 2.8288 2.2656 2.8206 1.6280 SCLB SCPR 40 40 63.0841 20.1930 63.2933 18.5692 SCPR PRODF 40 40 86.5201 78.3261 86.1096 73.0895 PRODF EFITF 40 40 63.0432 18.4376 62.9938 13.7790 EFITF COSU 40 40 1508.5 882.9 1442.7 499.2 COSU HPKN 40 40 1773.1 387.5 1767.4 291.2 HPKN MSHA 40 40 14.6874 15.0404 15.1292 12.6671 MSHA PROF 40 40 32.9151 44.5283 33.8243 44.4447 PROF MPWR 40 40 0.1386 0.5192 0.1736 0.2978 MPWR

Lampiran 3. Lanjutan Statistics of fit Mean Mean % Mean Abs Mean Abs RMS RMS % Variable N Error Error Error % Error Error Error R-Square JIPK 40 -0.00411 0.1770 0.2549 3.4777 0.3182 5.5070 0.9983 EFITR 40 0.0574 3.1799 4.4527 11.7536 6.5643 16.7473 0.8113 RCON 40 -0.00157 4.6867 0.0363 19.7425 0.0480 26.2287 0.6649 SPJG 40 0.4270 . 3.9709 . 4.8359 . 0.8773 SPBK 40 -0.4247 60.8608 3.9706 87.1698 4.8354 244.0 0.5896 LABS 40 -0.00602 1.8004 0.0505 12.0744 0.0705 22.6794 0.6464 DIPR 40 -0.0764 32.2127 1.5910 99.7582 2.0845 148.2 0.4761 SCJG 40 0.4540 114113 4.7404 114122 5.8309 721684 0.9215 SCBK 40 -0.2365 6.9285 3.6238 37.8353 4.6152 88.5357 0.7666 SCLB 40 -0.00821 23.9372 1.4212 78.0793 1.8138 113.8 0.3426 SCPR 40 0.2093 2.7621 2.4753 5.8703 3.2851 10.7075 0.9729 PRODF 40 -0.4104 11.6496 21.4144 65.5756 26.7974 121.1 0.8799 EFITF 40 -0.0494 9.3094 11.1448 24.6607 13.2963 42.9090 0.4666 COSU 40 -65.8236 5.2265 435.2 28.8894 753.6 41.9097 0.2529 HPKN 40 -5.7304 1.6556 226.7 12.7152 314.3 15.7918 0.3250 MSHA 40 0.4417 28.7544 5.3166 136.5 8.0433 323.6 0.7067 PROF 40 0.9093 -16.3574 6.1207 101.2 8.3574 251.5 0.9639 MPWR 40 0.0350 -370.8 0.2524 560.7 0.4303 2115.2 0.2955

Page 27: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Lampiran 3. Lanjutan Theil Forecast Error Statistics MSE Decomposition Proportions Corr Bias Reg Dist Var Covar Inequality Coef Variable N MSE (R) (UM) (UR) (UD) (US) (UC) U1 U JIPK 40 0.1012 1.00 0.00 0.00 1.00 0.00 1.00 0.0184 0.0092 EFITR 40 43.0904 0.90 0.00 0.00 1.00 0.04 0.96 0.1414 0.0710 RCON 40 0.00231 0.82 0.00 0.00 1.00 0.07 0.93 0.2258 0.1146 SPJG 40 23.3863 0.94 0.01 0.01 0.99 0.07 0.92 0.1024 0.0512 SPBK 40 23.3811 0.77 0.01 0.00 0.99 0.10 0.90 0.2774 0.1427 LABS 40 0.00497 0.81 0.01 0.01 0.98 0.04 0.95 0.1258 0.0634 DIPR 40 4.3452 0.70 0.00 0.02 0.98 0.07 0.92 0.5396 0.2868 SCJG 40 33.9999 0.96 0.01 0.10 0.89 0.20 0.79 0.1300 0.0656 SCBK 40 21.2998 0.88 0.00 0.02 0.98 0.01 0.98 0.2037 0.1029 SCLB 40 3.2898 0.60 0.00 0.02 0.98 0.12 0.88 0.5029 0.2647 SCPR 40 10.7916 0.99 0.00 0.18 0.82 0.24 0.76 0.0497 0.0249 PRODF 40 718.1 0.94 0.00 0.00 1.00 0.04 0.96 0.2309 0.1173 EFITF 40 176.8 0.69 0.00 0.01 0.99 0.12 0.88 0.2026 0.1022 COSU 40 567881 0.51 0.01 0.00 0.99 0.25 0.74 0.4325 0.2307 HPKN 40 98806.9 0.59 0.00 0.04 0.96 0.09 0.91 0.1733 0.0872 MSHA 40 64.6952 0.84 0.00 0.00 1.00 0.08 0.91 0.3851 0.1985 PROF 40 69.8462 0.98 0.01 0.01 0.98 0.00 0.99 0.1522 0.0757 MPWR 40 0.1852 0.55 0.01 0.00 0.99 0.26 0.74 0.8102 0.4931

Tabel Lampiran 4. Hasil Simulasi Dampak Perubahan Faktor Eksternal terhadap SCP Industri Pakan Ternak Ayam

Page 28: VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan · Disintegrasi Pola Kemitraan dan Inefisiensi dalam ... DEMDR 1 0.026656 0.003650 7.30

Error! Not a valid link.