54
ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSI PERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL BAB VI EVALUASI DAMPAK PENTING Seperti telah dibahas dalam Bab V, bahwa rencana usaha penambangan batubara PT GBP diprakirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang diprakirakan terjadi tersebut perlu dikaji lebih lanjut agar dampak yang bersifat positif dapat dikembangkan untuk kepentingan orang banyak, sedang dampak yang bersifat negatif harus ditekan atau dikendalikan agar sifat merusaknya terhadap lingkungan menjadi sekecil mungkin. Dari evaluasi tersebut akan diketahui dampak-dampak (baik dampak positif maupun dampak negatif) yang perlu diperhatikan dan dikelola lebih lanjut. Dengan kata lain pemrakarsa tidak akan mengelola semua dampak yang teridentifikasi, melainkan hanya difokuskan pada dampak yang memiliki besaran signifikan dan bersifat penting. 6.1. TELAAHAN TERHADAP DAMPAK PENTING Evaluasi dampak penting dari rencana usaha pertambangan batubara PT GBP dilakukan secara holistik dengan melakukan telaahan secara totalitas dampak lingkungan yang dianggap penting terhadap komponen lingkungan hidup baik yang bersifat positif maupun negatif sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi dan terkait sehingga dapat diketahui sejauh mana perimbangan antara dampak positif dan negatif. Identifikasi dampak penting dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang dampak-dampak penting yang akan dikelola. Dampak-dampak lingkungan yang termasuk dalam kategori tidak penting (TP) akan dieleminasi, sehingga diperoleh dampak penting hipotetik yang akan dilakukan evaluasi lebih jauh. Berikut ini disajikan beberapa dampak penting yang diprakirakan akan terjadi akibat dari kegiatan penambangan batubara PT GBP. 6.1.1. Dampak Penting Terhadap Komponen Sosekbudkesmas Dampak lingkungan hidup dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP terhadap komponen sosekbudkesmas meliputi dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat, konflik sosial, lapangan pekerjaan, lapangan usaha, pendapatan masyarakat, fungsi lahan, fasilitas umum, lalulintas darat, lalulintas air dan kesehatan masyarakat. A. Sikap dan Persepsi Masyarakat EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 1

ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewSeperti telah dibahas dalam Bab V, bahwa rencana usaha penambangan batubara PT GBP diprakirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap

Embed Size (px)

Citation preview

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

BAB VIEVALUASI DAMPAK PENTING

Seperti telah dibahas dalam Bab V, bahwa rencana usaha penambangan batubara PT GBP diprakirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang diprakirakan terjadi tersebut perlu dikaji lebih lanjut agar dampak yang bersifat positif dapat dikembangkan untuk kepentingan orang banyak, sedang dampak yang bersifat negatif harus ditekan atau dikendalikan agar sifat merusaknya terhadap lingkungan menjadi sekecil mungkin. Dari evaluasi tersebut akan diketahui dampak-dampak (baik dampak positif maupun dampak negatif) yang perlu diperhatikan dan dikelola lebih lanjut. Dengan kata lain pemrakarsa tidak akan mengelola semua dampak yang teridentifikasi, melainkan hanya difokuskan pada dampak yang memiliki besaran signifikan dan bersifat penting.

6.1. TELAAHAN TERHADAP DAMPAK PENTING

Evaluasi dampak penting dari rencana usaha pertambangan batubara PT GBP dilakukan secara holistik dengan melakukan telaahan secara totalitas dampak lingkungan yang dianggap penting terhadap komponen lingkungan hidup baik yang bersifat positif maupun negatif sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi dan terkait sehingga dapat diketahui sejauh mana perimbangan antara dampak positif dan negatif.

Identifikasi dampak penting dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang dampak-dampak penting yang akan dikelola. Dampak-dampak lingkungan yang termasuk dalam kategori tidak penting (TP) akan dieleminasi, sehingga diperoleh dampak penting hipotetik yang akan dilakukan evaluasi lebih jauh. Berikut ini disajikan beberapa dampak penting yang diprakirakan akan terjadi akibat dari kegiatan penambangan batubara PT GBP.

6.1.1. Dampak Penting Terhadap Komponen Sosekbudkesmas

Dampak lingkungan hidup dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP terhadap komponen sosekbudkesmas meliputi dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat, konflik sosial, lapangan pekerjaan, lapangan usaha, pendapatan masyarakat, fungsi lahan, fasilitas umum, lalulintas darat, lalulintas air dan kesehatan masyarakat.

A. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Dampak lingkungan hidup dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP terhadap sikap dan persepsi masyarakat dapat bersifat positif maupun negatif. Kecenderungan dampak positif terhadap sikap dan persepsi masyarakat tersebut muncul akibat dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dengan besaran dampak positif besar. Dengan adanya tindakan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kemitraan setempat serta program bantuan sosial kemasyarakatan yang di laksanakan oleh PT GBP diprakirakan menjadi sumber dampak utama terhadap tumbuhnya sikap dan persepsi masyarakat akan kelangsungan operasional PT GBP. Kecenderungan dampak negatif terhadap sikap persepsi masyarakat berpotensi muncul akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup dampak negatif

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 1

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

sedang hingga besar. Munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat tersebut diprakirakan berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu munculnya sikap penolakan masyarakat setempat terhadap rencana dan kelangsungan aktivitas penambangan batubara PT GBP.

B. Konflik sosial

Dampak lingkungan terhadap konflik sosial dari rencana usaha penambangan batubara PT GBP cenderung bersifat negatif akibat dari kegiatan pembebasan lahan yaitu potensi munculnya konflik sosial dengan besaran dampak termasuk kategori dampak negatif sedang. Sumber dampak utama munculnya konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan adalah :

- Kemungkinan adanya tumpang tindih penguasaan lahan.

- Batas-batas lahan tidak jelas.

- Beberapa pemilik lahan telah berpindah tempat tinggal di luar wilayah kecamatan Muara Pahu, Siluq Ngurai dan Jempang dan bahkan ada yang pindah alamat ke luar daerah.

Sifat kooperatif masyarakat terhadap pemanfaatan lahan bagi kegiatan pertanian selama ini menciptakan kondisi kondusif yang tidak berkembang ke arah konflik antar warga. Setelah adanya rencana pembebasan lahan oleh PT GBP, gejala munculnya konflik mengemuka dan diprakirakan berpotensi mencapai level yang terburuk yaitu munculnya konflik terbuka antar anggota masyarakat yang merasa mempunyai hak terhadap lahan yang akan dibebaskan. Terciptanya kondisi tersebut dapat berimplikasi kepada kemungkinan munculnya konflik antara masyarakat yang merasa pemilik lahan dengan pihak pemrakarsa.

C. Lapangan Pekerjaan

Dampak lingkungan hidup dari rencana usaha penambangan batubara PT GBP terhadap lapangan pekerjaan memiliki kecenderungan bersifat positif dan negatif. Komponen kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak positif terhadap lapangan pekerjaan adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja dengan besaran dampak yang akan terjadi termasuk kategori dampak positif sedang. Sedangkan komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lapangan pekerjaan adalah kegiatan pemutusan hubungan kerja (rasionalisasi tenaga kerja) pada tahap pasca operasi penambangan dengan besaran dampak termasuk kategori dampak negatif besar.

D. Lapangan Usaha Masyarakat

Dampak lingkungan terhadap lapangan usaha yang diprakirakan akan muncul dapat bersifat positif maupun negatif. Komponen kegiatan yang memberikan dampak positif terhadap lapangan usaha masyarakat adalah kegiatan pembangunan fasilitas penunjang dan reklamasi lahan pada areal bekas penambangan dengan besaran dampak penting termasuk kategori positif kecil. Tersedianya jasa pertukangan pada kampung-kampung di sekitar rencana proyek merupakan potensi lokal yang dapat

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 2

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

diberdayakan dalam kegiatan pembangunan beberapa fasilitas penunjang aktivitas penambangan batubara PT GBP. Di samping itu, petani tradisional yang ada di Kecamatan dan sekitarnya merupakan potensi lokal yang dapat diberdayakan oleh pemrakarsa pada pelaksanaan kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan batubara. Apabila pemberdayaan ini dapat diwujudkan, diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap terciptanya lapangan kerja nonformal dan tumbuh persepsi masyarakat. Kecenderungan dampak negatif terhadap lapangan usaha masyarakat diprakirakan muncul akibat dari kegiatan pembebsan lahan. Berkurangnya lahan garapan masyarakat setempat akibat pembebasan lahan untuk kepentingan aktivitas penambangan batubara PT GBP berdampak buruk terhadap aktivitas usaha pertanian masyarakat setempat.

E. Kesehatan Masyarakat

Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak lanjutan akibat penurunan kualitas udara dan penurunan kualitas air permukaan (sungai). Yang terkait dengan penurunan kualitas udara terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup dan kegiatan pengangkutan batubara. Paparan debu terhadap masyarakat yang melakukan aktivitas pertanian di sekitar lokasi tambang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pernapasan. Mengingat dampak yang ditimbulkan akan berlangsung selama operasional penambangan, maka dampaknya terhadap kesehatan masyarakat diprakirakan berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan pernapasan kronis (silikosis kronis) yang dapat menyebabkan kematian. Dari hasil pendugaan secara matematis, zona bahaya debu akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk hingga radius 320 meter di kiri kanan jalan tambang, pengupasan tanah penutup hingga radius 1,36 Km di kiri kanan jalan tambang, pada kegiatan pengangkutan batubara hingga radius 0,5 km di kiri kanan jalan angkutan batubara. Khusus untuk kegiatan pengangkutan batubara, penyebaran dampak akan meluas mengikuti panjang bentangan jalan tambang.

Potensi gangguan kesehatan yang terkait dengan penurunan kualitas permukaan terjadi akibat dari kegiatan pembangunan jalan tambang, pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup. Pencemaran air oleh padatan tersuspensi yang terbawa aliran air limpasan dari bukaan jalan dan disposal area secara tidak langsung berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bagi penduduk sekitar yang bermukim di bantaran sungai Kedang Pahu dan Jelau.

F. Fungsi Lahan

Perubahan fungsi lahan yang mendasar akibat dari kegiatan pembebasan lahan pada penambangan batubara dengan sistem open pit mining adalah berubahnya fungsi lahan yang semula berfungsi sebagai sarana produksi pertanian (fungsi agronomis lahan) menjadi lahan marginal bekas penambangan batubara. Terjadinya perubahan fungsi lahan tersebut dimulai sejak dilaksanakannya pembebasan lahan untuk keperluan pertambangan batubara PT GBP. Besaran dampak lingkungan terhadap fungsi lahan akibat kegiatan pembebasan lahan termasuk kategori dampak negatif sedang.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 3

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Untuk memulihkan fungsi agronomis lahan tersebut diperlukan input teknologis yang relatif besar dan waktu yang relatif lama. Pengembalian fungsi lahan bekas penambangan batubara sebagai sarana produksi pertanian dapat dilakukan setelah dilaksanakannya reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang. Dampak lingkungan terhadap fungsi lahan pada kegiatan pengembalian lahan pada tahapan penutupan tambang cenderung bersifat positif dengan besaran dampak termasuk kategori dampak positif besar. Lahan bekas penambangan batubara dengan segala potensi tumbuhan revegetasi yang terdapat di atasnya, merupakan asset daerah yang dapat dimanfatkan sebagai bagi sarana produksi pertanian bagi masyarakat sekitar.

G. Fasilitas Umum

Dampak penting terhadap fasilitas umum adalah akibat dari pengembalian lahan bekas tambang. Adanya program bantuan pembangunan sarana dan prasarana umum masyarakat oleh pihak PT GBP secara langsung menyebabkan peningkatan fasilitas umum di wilayah Kecamatan Jempang, Siluq Ngurai dan Muara Pahu. Sedangkan pada kegiatan pengembalian lahan pada tahap pasca tambang, maka lahan bekas penambangan batubara dengan segala infrastruktur yang ada di dalamnya seperti jalan tambang, jembatan dan sarana yang lainnya dapat difungsikan sebagai fasilitas umum untuk aksesibilitas masyarakat bagi pengembangan aktivitas perekonomian lokal.

H. Lalulintas Perairan

Dampak lingkungan hidup terhadap lalu lintas perairan pada rencana pertambangan batubara PT GBP adalah munculnya gangguan lalu lintas perairan Sungai Kedang Pahu. Sumber dampak utama terhadap lalulintas perairan tersebut adalah pengapalan batubara dan demobilisasi peralatan tambang pada saat penutupan tambang. Pada cuaca buruk (hujan lebat) atau pada malam hari, gangguan lalulintas sungai yang akan terjadi diprakirakan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalulintas perairan. Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak adalah masyarakat yang berlalulintas di Sungai Kedang Pahu.

I. Lalulintas Darat

Dampak lingkungan hidup terhadap lalulintas darat pada rencana usaha penambangan batubara PT GBP adalah munculnya gangguan kelancaran lalulintas darat pada ruas jalan angkut menuju stockpile dan pelabuhan khusus Manau dan Tepian Ulaq yang memiliki beberapa perpotongan dengan jalan kampung. Aktivitas konstruksi pembangunan jalan angkutan pada titik perpotongan dengan jalan kampung menyebabkan gangguan kelancaran lalulintas yang ada. Sedangkan perlintasan berulang-ulang unit angkutan batubara pada perpotongan jalan ini berpotensi menimbulkan gangguan lalulintas darat yang serius. Gangguan lalulintas yang muncul berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan lalulintas yang menyebabkan kecelakaan lalulintas.

J. Sumberdaya ManusiaDampak penting terhadap sumber daya manusia merupakan dampak dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan bentuk komitmen PT GBP

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 4

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi proyek yaitu kecamatan Siluq Ngurai, Jempang dan Muara Pahu. Tujuan dari program Corporate Social Responsibility adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengembangan perekonomian, memperbaiki sarana-prasarana sosial khususnya kesehatan lingkungan, dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian sumber daya alam. Program tersebut direncanakan akan disesuaikan dengan kebutuhan utama dan kepentingan masyarakat daerah sekitar tambang, yakni Kecamatan Siluq Ngurai, Jempang dan Muara Pahu Kabupaten Kutai Barat. Program Corporate Social Responsibility (CSR) lebih mengarah pada terbukanya peluang usaha baru sehingga kehidupan ekonomi masyarakat dapat meningkat dan bersifat mandiri, serta adanya peningkatan sumber daya manusia melalui program magang dan atau beasiswa yang sediakan oleh PT GBP.

6.1.2. Dampak Penting Terhadap Komponen Fisik-Kimia

Beberapa komponen fisik kimia lingkungan yang diprakirakan berpotensi terkena dampak dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP meliputi erosi, beban sedimentasi, kualitas air permukaan, kualitas udara, kebisingan, tata aliran permukaan, stabilitas lahan, getaran, kesuburan tanah, iklim mikro dan bentang alam.

A. Erosi

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi pada rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP bersifat negatif dan positif. Beberapa komponen kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak yang bersifat negatif terhadap erosi meliputi kegiatan pembangunan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pengupasan tanah pucuk dan pengupasan tanah penutup dengan besaran dampak kategori negatif sedang hingga besar. Beberapa penyebab terjadinya peningkatan erosi pada bukaan lahan tambang adalah :

- Pengrusakan perakaran tumbuhan pada kegiatan pembersihan lahan menyebabkan perapuhan ikatan butiran tanah sehingga lapisan tanah peka terhadap erosi.

- Hilangnya vegetasi penutup tanah menyebabkan curuh hujan langsung menerpa permukaan tanah. Energi kinetik dari pukulan curah hujan akan melepaskan butiran tanah dari ikatannya sehingga tanah lebih peka terhadap erosi.

- Hilangnya vegetasi penutup tanah akan mengurangi daya infiltrasi air hujan oleh penampang tanah sehingga lebih banyak volume air limpasan (run-off) yang mengalir di permukaan tanah dan selanjutnya akan mengikis lapisan tanah permukaan.

- Proses cut & fill pada kegiatan pembuatan jalan, pembangunan fasilitas penunjang, pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, mengakibatkan terjadinya perapuhan soliditas butiran tanah. Tanah lepas pada timbunan urugan, timbunan tanah disposal sangat peka terhadap erosi, apabila terjadi hujan maka akan terjadi aliran massa tanah yang terbawa oleh aliran air limpasan.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 5

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Peningkatan erosi yang terjadi akan berimplikasi kepada munculnya peningkatan beban sedimentasi, penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan sungai yang terdapat di sekitar lokasi proyek.

Sedangkan komponen kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak positif terhadap erosi tanah adalah kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan dengan besaran dampak termasuk kategori dampak positif besar. Perbaikan kondisi morfologi lereng akibat back filling dan perbaikan kondisi vegetasi penutup tanah akibat revegetasi, secara bersama-sama dan bersinergi akan memperbaiki kondisi erosi tanah. Dampak perbaikan erosi tanah akibat kegiatan reklamasi lahan bersifat kumulatif, karena semakin berkembangnya vegetasi penutup tanah pada areal reklamasi akan semakin meningkat pula ketahanan tanah terhadap erosi.

B. Beban Sedimentasi

Dampak penting terhadap beban sedimentasi adalah terjadinya peningkatan beban sedimentasi pada badan perairan di sekitar lokasi proyek. Peningkatan beban sedimentasi yang terjadi diprakirakan akibat peningkatan eosi tanah. Material kasar penyusun tekstur tanah seperti pasir dan krikil yang dihasilkan dari peristiwa erosi tanah merupakan bahan sedimentasi potensial, semakin besar erosi tanah yang terjadi maka semakin besar pula material padatan yang menjadi material sedimen.

Dampak lanjutan dari erosi tanah terhadap beban sedimentasi terjadi pada pembangunan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pengupasan tanah pucuk serta kegiatan penggalian tanah penutup dan pengolahan serta penimbunan batubara dengan besaran dampak kategori negatif sedang hingga negatif besar. Material kasar penyusun tekstur tanah seperti pasir dan kerikil yang dihasilkan dari peristiwa erosi tanah merupakan bahan sediment potensial, semakin besar erosi tanah yang terjadi maka semakin besar pula material padatan yang menjadi material sedimen.

Kecenderungan dampak positif terhadap sedimentasi diprakirakan akan terjadi akibat dari kegiatan reklamasi lahan dengan besaran dampak termasuk kategori positif sedang. Dampak pemulihan beban sedimentasi akibat kegiatan reklamasi lahan bersifat kumulatif, karena semakin lama vegetasi pada areal reklamasi semakin berkembang.

C. Kualitas Air Permukaan

Dampak negatif penting terhadap kualitas air dari rencana penambangan batubara PT GBP disebabkan oleh terjadinya peningkatan kandungan padatan tersuspensi (TSS), penurunan pH air, peningkatan kandungan besi dan mangan serta pencemaran limbah pelumas bekas. Komponen kegiatan yang berpotensi meningkatkan kandungan padatan tersuspensi air permukaan meliputi kegiatan pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penunjang, pengupasan tanah pucuk dan penutup, penambangan batubara, pencucian batubara, pengolahan dan penimbunan batubara, pengapalan batubara dan aktivitas bengkel dan genset. Peningkatan padatan tersuspensi yang terjadi merupakan dampak lanjutan dari peningkatan laju erosi tanah.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 6

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Sedangkan penurunan pH, kandungan Fe dan Mn pada air permukaan meliputi kegiatan penggalian tanah penutup, penggalian batubara serta pengolahan dan penimbunan batubara. Komponen kegiatan yang berpotensi menghasilkan bahan pencemar berupa minyak pelumas bekas adalah dari aktivitas perbengkelan dan genset tambang. Penyebaran dampak penurunan kualitas air permukaan cenderung tidak terkendali melalui media penyebar aliran air permukaan.

Dampak positif terhadap kualitas air terjadi akibat dari kegiatan reklamasi lahan dengan besaran dampak termasuk kategori positif sedang. Dampak pemulihan tersebut merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya penurunan laju erosi pada bukaan lahan bekas penambangan batubara, dan dampak ini bersifat kumulatif, karena semakin berkembangnya tanaman revegetasi pada areal reklamasi berimplikasi kepada terjadinya penurunan laju erosi tanah.

D. Kualitas Udara

Dampak penting terhadap kualitas udara adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambien di sekitar lokasi proyek akibat dari terjadinya peningkatan kadar debu dan peningkatan kandungan emisi gas buangan dengan besaran dampak termasuk kategori negatif besar. Beberapa komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penting meliputi kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, pengolahan dan penimbunan batubara, pengangkutan batubara, dan operasional genset tambang.

Mengacu pada baku mutu kadar debu ambien sesuai PP No. 41 Tahun 1999 adalah sebesar 0,23 mg/m3, diduga zona penyebaran bahaya debu pada kegiatan pengupasan tanah pucuk 192 meter di kiri kanan jalan tambang, pada kegiatan pengupasan tanah penutup 2,28 km di kiri kanan jalan tambang, pada pengolahan dan penimbunan batubara hingga radius 500 meter di kiri kanan jalan tambang dan pada kegiatan pengangkutan batubara hingga radius 500 meter di kiri kanan jalan angkutan batubara. Peningkatan kadar debu ambien tersebut berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja tambang yang berada pada lokasi kegiatan.

E. Kebisingan

Dampak penting tehadap kebisingan adalah terjadinya peningkatan kebisingan yang diprakirakan berpotensi memberikan ganggunan pada fungsi pendengaran manusia. Sumber dampak penting terhadap peningkatan kebisingan adalah beroperasinya peralatan berat tambang, aktivitas peledakan saat pengupasan tanah penutup, pengangkutan batubara, aktivitas bengkel dan genset tambang. Peningkatan kebisingan berpotensi memberikan dampak lanjutan berupa gangguan kesehatan pendengaran bagi pekerja dan masyarakat sekitar yang melakukan aktivitas dekat dengan sumber kebisingan tersebut. Besaran dampak kebisingan termasuk dalam kategori dampak negatif besar dan perlu mendapat perhatian pemrakarsa untuk meminimalkan dampak negatif yang timbul.

F. Tata Aliran Permukaan

Dampak penting terhadap tata aliran permukaan adalah terjadinya gangguan sistem aliran permukaan di areal rencana penambangan batubara PT GBP. Sumber dampak

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 7

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

penting terhadap tata aliran permukaan adalah proses cut & fiil pada kegiatan pembangunan jalan dengan besaran dampak termasuk kategori negatif sedang. Beberapa implikasi buruk gangguan tata aliran permukaan adalah terjadinya genangan permanen atau sementara pada bidang cekungan lahan yang terpotong badan jalan dan terjadinya luapan aliran air limpasan pada permukaan badan jalan atau bidang lahan di sekitar bukaan jalan tambang. Dampak lanjutan yang berpotensi muncul pada peristiwa ini adalah terganggunya kehidupan vegetasi alami akibat genangan air serta munculnya konsentrasi aliran air limpasan dapat mempercepat pengikisan lapisan tanah atas (peningkatan erosi permukaan), rusaknya badan jalan akibat luapan air dan terganggunya suplai air ke badan air di sekitarnya.

G. Kesuburan Tanah

Terjadinya degradasi kesuburan tanah merupakan konsekuensi logis akibat dari kegiatan penambangan batubara dengan sistem open pit mining. Sumber dampak penting terhadap kesuburan tanah adalah akibat dari kegiatan pengupasan tanah pucuk dengan besaran dampak termasuk kategori negatif besar.

Tanah pucuk (top soil) merupakan lapisan tanah permukaan alami yang berfungsi sebagai media tumbuh vegetasi. Dari hasil pengamatan lapangan diketahui bahwa rata-rata kedalaman jelajah perakaran vegetasi alami pada lapisan tanah permukaan dari areal studi adalah mencapai 70 – 100 cm. Pemindahan lapisan tanah pucuk tersebut berarti akan menghilangkan media tumbuh ideal bagi tumbuh-tumbuhan.

Perubahan mendasar terhadap kondisi lingkungan pada kegiatan pengupasan tanah pucuk adalah terjadinya perubahan ekstrim terhadap kesuburan tanah, yakni semula tanah berfungsi sebagai media tumbuh dan berkembangnya vegetasi alami akan rusak dan berubah menjadi lahan marginal yang tidak dapat berfungsi sebagai tempat tumbuh vegetasi yang ideal. Sedangkan komponen kegiatan yang memberikan kecenderungan berdampak positif terhadap kesuburan tanah adalah akibat kegiatan reklamasi lahan bekas penambangan.

H. Stabilitas Lahan

Timbulya ketidak stabilan lahan pada beberapa aktivitas penambangan batubara PT GBP cenderung bersifat irreversible. Komponen kegiatan yang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap stabilitas lahan meliputi pengupasan tanah penutup. Peningkatan momen kinetik massa tanah yang menjadi sumber utama ketidakstabilan lahan terjadi akibat terbentuknya morfologi lereng ekstrim dan perapuhan penampang tanah urugan pada bukaan lahan bangunan jalan, jembatan, sudetan, timbunan disposal dan galian tambang (pit). Sedangkan komponen kegiatan yang memberikan kecenderungan berdampak positif terhadap stabilitas lahan adalah akibat kegiatan reklamasi lahan bekas penambangan.

I. Getaran

Dampak penting terhadap getaran ditimbulkan oleh aktivitas peledakan dalam kegiatan pengupasan tanah penutup. Besaran dampak terhadap kebisingan termasuk kategori negatif besar. Rambatan getaran di permukaan tanah berpotensi memberikan efek

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 8

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

buruk terhadap konstruksi bangunan yang terdapat di sekitar sumber getaran. Semakin besar intensitas getar dan frekuensi kejadian getaran akan memperparah efek merusak yang ditimbulkannya. Disamping itu, getaran yang berlangsung secara terus menerus akan meningkatkan ketidakstabilan lahan pada radius tertentu dari sumber getar.

J. Iklim Mikro

Perubahan iklim mikro yang berpotensi terjadi pada bukaan lahan tambang batubara akibat dari operasional penambangan dengan sistem open pit mining merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah. Saat berlangsungnya pengupasan tanah pucuk, akan terjadi gangguan serius terhadap vegetasi penutup tanah. Tanah gundul pada bukaan tambang menyebabkan permukaan tanah mendapat terpaan langsung panas dari sinar matahari, sehingga menimbulkan peningkatan suhu udara sekitar. Peningkatan suhu permukaan tersebut selanjutnya akan menyebabkan peningkatan penguapan air, sehingga proses pengeringan lapisan tanah permukaan akan dipercepat. Hembusan angin pada bukaan lahan ini akan membawa serta radiasi panas yang dipancarkan oleh permukaan tanah yang selanjutnya akan menyebar ke lingkungan di sekitarnya. Proses pemulihan kondisi iklim mikro setempat akan terjadi setelah dilaksanakannya tindakan revegetasi pada bukaan lahan bekas penambangan.

K. Bentang Alam

Perubahan bentang alam yang berpotensi terjadi merupakan konsekuensi logis akibat dari sistem penambangan open pit mining. Perubahan mendasar yang terjadi terhadap bentang alam meliputi :

- Hilangnya dataran pelembahan akibat dari penutupan lahan oleh disposal area.

- Terbentuknya cekungan dalam dan berair akibat bekas galian tambang.

- Terbentuknya lereng ekstrim akibat kupasan timbunan tanah disposal.

Perubahan bentang alam tersebut akan berimplikasi buruk terhadap tata aliran permukaan, stabilitas lahan serta percepatan erosi tanah permukaan. Sedangkan komponen kegiatan yang memberikan kecenderungan berdampak positif terhadap bentang alam adalah akibat kegiatan reklamasi lahan bekas penambangan

6.1.3. Dampak Penting Terhadap Komponen Biologi

Komponen biologi yang diprakirakan terkena dampak dari rencana usaha penambangan batubara PT GBP meliputi vegetasi dan biota air.

A. Vegetasi

Dampak penting terhadap vegetasi yang cenderung bersifat negatif disebabkan oleh kegiatan pembersihan lahan pada bukaan lahan untuk tapak bangunan jalan tambang, bangunan fasilitas penunjang dan areal penambangan dengan besaran dampak termasuk kategori negatif sedang. Sedangkan dampak penting yang bersifat positif terhadap vegetasi adalah akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi dengan besaran dampak termasuk kategori positif besar. Beberapa dampak turunan dari degradasi

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 9

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

vegetasi yang perlu menjadi perhatian adalah terjadinya peningkatan erosi tanah, peningkatan beban sedimentasi, penurunan kualitas air badan perairan serta dampak turunannya terhadap biota air dan potensi gangguan kesehatan masyarakat.

B. Biota Perairan

Munculnya pencemaran air sungai oleh padatan tersuspensi akibat pembangunan jalan tambang dan akibat pengupasan tanah penutup (OB), menimbulkan implikasi buruk terhadap kehidupan biota perairan pada sungai-sungai yang terdapat di sekitar areal proyek. Penyebaran yang tidak terkendali dari bahan pencemar tersebut akan menimbulkan degradasi habitat biota air pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Besaran dampak lingkungan terhadap biota perairan tersebut termasuk kategori negatif sedang dan perlu ditangani dengan serius.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 10

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Tabel 6.1. Matriks Evaluasi Dampak Penting Rencana Kegiatan Pertambangan Batubara PT GBPKomponen Kegiatan Dampak Penting Sumber Dampak Penting Besaran

DampakKepentingan Dampak Jumlah Keputusan1 2 3 4 5 6 7 P TP

A. TAHAP PRAKONSTRUKSIPembebasan Lahan

Potensi munculnya konflik sosial Tumpang tindih penguasaan lahan -2 √ √ √ √ √ - - 5 2 DikelolaTerjadi perubahan fungsi lahan Berubah fungsi agronomis lahan untuk tambang -2 √ √ √ √ - √ - 5 2 Dikelola

Penerimaan Tenaga Kerja

Tercipta lapangan pekerjaan Penerimaan tenaga kerja lokal untuk konstruksi +2 √ √ - √ √ - - 4 3 DikelolaSikap dan persepsi positif masyarakat

Dampak lanjutan dari terbukanya lapangan pekerjan bagi masyarakat sekitar +1 √ √ √ - √ - - 4 3 Dikelola

B. TAHAP KONSTRUKSIPembangunan Jalan Angkut

Peningkatan laju Erosi Degradasi vegetasi dan perapuhan soliditas tanah -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaKualitas Air Permukaan Dampak lanjutan dari Erosi tanah -4 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaPeningkatan beban Sedimentasi Dampak lanjutan dari eosi tanah -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaGangguan Tata Aliran Permukaan Terpotongnya alur permukaan makro & mikro alami -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 Dikelola

Munculnya resiko Kesehatan Masyarakat Dampak lanjutan penurunan kualitas air permukaan -2 √ √ √ √ √ √ - 6 1 Dikelola

Pembangunan Fasilitas Penunjang

Peningkatan Laju Erosi Dampak lanjutan degradasi vegetasi -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaPeningkatan Beban Sedimentasi Dampak lanjutan peningkatan erosi -3 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaKualitas Air Permukaan Dampak lanjutan erosi tanah -2 √ √ √ √ √ √ - 6 1 DikelolaGangguan Biota Perairan Akibat dari menurunya kualitas air permukaan -2 √ √ √ - √ √ - 5 2 DikelolaLapangan Usaha Masyarakat Kegiatan yang dimitrakan dengan masyarakat. +1 √ - - √ √ - - 3 4 Dikelola

C. TAHAP OPERASIPembersihan lahan dan Pengupasan Tanah Pucuk

Degradasi Vegetasi Pengupasan lapisan tanah permukaan. -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaKesuburan Tanah Pemindahan top soil. -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaPeningkatan Laju Erosi Perapuhan soliditas butiran tanah. -2 - √ √ √ √ - - 4 3 DikelolaPeningkatan Beban Sedimentasi Dampak lanjutan erosi tanah -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaPenurunan Kualitas Air Permukaan

Dampak lanjutan peningkatan erosi tanah -4 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Gangguan Biota Perairan Akibat dari menurunya kualitas air permukaan -2 √ √ √ - √ √ - 5 2 DikelolaPerubahan iklim mikro Akibat pembukaan lahan tambang -1 - √ √ - - - - 2 5 Dikelola

Pengupasan Tanah Penutup

a. Kegiatan Peledakan (Blasting)Peningkatan Kebisingan Suara kerja alat berat dan aktivitas blasting -3 √ √ √ √ √ - - 5 2 DikelolaPeningkatan Getaran Aktivitas peledakan tanah penutup -4 √ √ √ √ √ - - 5 2 DikelolaMuncul sikap & persepsi masyarakat Dampak lanjutan gangguan kesehatan masyarakat -3 √ - √ √ √ - - 4 3 Dikelola

b. Kegiatan Penggalian OBPeningkatan Laju Erosi tanah Perapuhan soliditas butiran tanah -3 - √ √ √ √ - - 4 3 DikelolaPeningkatan beban sedimentasi Material sedimen potensial dari erosi tanah -2 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaPenurunan kualitas air permukaan Peningkatan TSS dan terbentuknya air asam tambang -3 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Gangguan habitat biota air Dampak lanjutan penurunan kualitas air -2 √ √ √ - √ √ - 5 2 Dikelola

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 11

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Tabel 6.1. LanjutanKomponen Kegiatan Dampak Penting Sumber Dampak Penting Besaran

DampakKepentingan Dampak Jumlah Keputusan1 2 3 4 5 6 7 P TP

Resiko gangguan kesehatan masyarakat Dampak lanjutan penurunan kualitas udara dan air -3 √ √ √ √ √ √ - 6 1 Dikelola

Penurunan Stabilitas Lahan Perapuhan penampang tanah dan lereng ekstrim -3 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaPenurunan Kualitas Udara Ambien Peningkatan kandungan debu ambien. -4 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Perubahan Bentang Alam Akibat pembukaan lahan tambang -4 - √ √ - √ √ - 4 3 DikelolaPenambangan Batubara

Penurunan Kualitas Air permukaan

Penurunan pH -3 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Resiko gangguan kesehatan masyarakat

Dampak lanjutan penurunan kualitas udara dan air -3 √ √ √ √ √ √ - 6 1 Dikelola

Gangguan habitat biota air Dampak lanjutan penurunan kualitas air -2 √ √ √ - √ √ - 5 2 DikelolaPengangkutan Batubara

Kualitas Udara Tebaran debu selama pengangkutan batubara -3 √ - √ √ - - - 3 4 DikelolaGangguan Lalulintas Darat Perlintasan unit angkutan batubara -3 √ √ √ √ √ √ - 6 1 DikelolaResiko gangguan Kesehatan Masyarakat Dampak lanjutan penurunan kualitas udara -3 √ - √ √ √ - - 4 3 Dikelola

Keselamatan Masyarakat Dampak lanjutan gangguan lalulintas darat -3 √ √ √ √ √ - - 5 2 DikelolaMuncul Sikap & Persepsi Masyarakat Lanjutan gangguan lalulintas & kualitas udara -4 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Pencucian Batubara

Penurunan Kualitas Air Penurunan pH -3 √ √ √ √ - - - 4 3 DikelolaPeningkatan beban sedimentasi Fine coal dan butiran tanah -1 - √ √ √ √ √ - 5 2 Dikelola

Pengolahan dan Penimbunan Batubara

Penurunan kualitas udara ambien Peningkatan debu saat proses bongkar-muat ROM -3 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Penurunan kualitas air permukaan Penurunan pH -3 √ √ √ √ - - - 4 3 Dikelola

Pemuatan dan Pengapalan Lalulintas Perairan Dampak langsung dari kegiatan pemuatan dan

pengapalan batubara -3 √ - √ √ - - - 3 4 Dikelola

Penurunan Kualitas Air Dampak langsung dari kegiatan pengapalan batubara -4 √ √ √ √ √ - - 5 2 DikelolaGangguan Biota Perairan Dampak langsung dari kegiatan pengapalan batubara -2 √ √ √ - √ √ - 5 2 Dikelola

Aktivitas Bengkel & Genset

Penurunan Kualitas Air Permukaan Pencemaran limbah minyak pelumas bekas -4 √ - √ √ √ - - 4 3 Dikelola

Kualitas Udara Emisi gas buangan genset tambang -2 √ - √ - √ √ - 4 3 DikelolaKebisingan Suara mesin genset dan peralatan bengkel -2 √ - √ √ √ √ - 5 2 DikelolaBiota Perairan Akibat dari menurunya kualitas air permukaan -2 √ √ √ - √ √ - 5 2 Dikelola

Reklamasi Lahan

Degradasi Vegetasi Penanaman tanaman revegetasi +3 - √ √ √ √ - - 4 3 DikelolaKesuburan Tanah Penghamparan top soil dan pemupukan +3 - √ √ √ √ √ - 5 2 DikelolaPerbaikan Stabilitas Lahan Back filling dan perkembangan vegetasi +2 - √ √ √ √ - - 4 3 DikelolaPenurunan laju Erosi Vegetasi penghijauan dan perbaikan lereng +2 - √ √ √ √ - - 4 3 DikelolaPerbaikan beban Sedimentasi Dampak lanjutan penurunan erosi tanah +2 √ √ √ √ √ - - 5 2 DikelolaPerbaikan Kualitas Air permukaan Dampak lanjutan penurunan laju erosi +2 √ - √ √ √ - - 4 3 Dikelola

Perbaikan Fungsi Lahan Pemulihan kesuburan tanah dan vegetasi +2 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 12

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Tabel 6.1. LanjutanKomponen Kegiatan Dampak Penting Sumber Dampak Penting Besaran

DampakKepentingan Dampak Jumlah Keputusan1 2 3 4 5 6 7 P TP

Lapangan Usaha Kegiatan revegetasi dimitrakan dengan masyarakat +1 √ - √ √ √ - - 4 3 DikelolaPerubahan bentang alam Akibat pembukaan lahan tambang +1 √ √ √ √ - √ - 5 2 DikelolaPerubahan Iklim Mikro Akibat pembukaan lahan tambang +1 - √ √ - - - - 2 5 Dikelola

Corporate Sosial Responsibility (CSR)

Muncul Sikap & Persepsi Masyarakat Bantuan sosial kemasyarakatan +3 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Sumber Daya Manusia Peningkatan Sumber Daya Manusia +2 √ - - √ - - - 2 5 DikelolaD. TAHAP PASCA-OPERASIRasionalisasi Tenaga Kerja Hilangnya Lapangan Pekerjaan Pemutusan hubungan kerja (PHK) -3 √ √ √ √ √ - - 5 2 Dikelola

Penutupan Tambang

Gangguan Lalulintas Perairan Kegiatan demobilisasi perlatan tambang -3 √ - √ √ √ - - 4 3 DikelolaPemulihan fungsi lahan Pengembalian fungsi agronomis lahan +3 √ √ √ √ √ - - 5 2 DikelolaPeningkatan Fasilitas umum Pemanfaatan infrastruktur bekas tambang +1 √ √ √ √ - - - 4 3 Dikelola

Keterangan:Besaran Dampak : Kepentingan Dampak :

+ : Dampak Positif 1 : Jumlah Manusia yang akan terkena dampak Keputusan Kepentingan Dampak :1) Bobot dampak penting dengan kriteria:

Jika ≥ 2 (dua) dari 7 (tujuh) kriteria pedoman mengenai ukuran dampak penting adalah bersifat penting.

Jika kriteria jumlah manusia terkena dampak adalah bersifat penting dan ke-5 (lima) kriteria pedoman mengenai ukuran dampak penting adalah bersifat penting.

2) Bobot dampak tidak penting dengan kriteria: Jika 5 (lima) dari 7 (tujuh) kriteria pedoman mengenai ukuran dampak penting

adalah bersifat tidak penting kecuali kriteria jumlah manusia. Jika ke-7 (tujuh) kriteria pedoman mengenai ukuran dampak penting adalah

bersifat tidak penting.

- : Dampak Negatif 2 : Luas persebaran dampak1 : Dampak Kecil 3 : Intensitas dan lamanya dampak berlangsung2 : Dampak Sedang 4 : Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak3 : Dampak Besar 5 : Sifat kumulatif dampak4 : Dampak besar 6 : Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

7 : Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

P : PentingTP : Tidak Penting

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 13

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

6.2. TELAAHAN SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN

Berdasarkan rangkuman hasil evaluasi dampak penting seperti yang disajikan pada matriks evaluasi dampak penting (Tabel 6.1), maka disimpulkan bahwa dampak-dampak penting yang perlu dikelola pada rencana kegiatan usaha penambangan batubara PT GBP seperti yang diuraikan berikut ini.

6.2.1. Tahap Prakonstruksi

Beberapa dampak penting terhadap lingkungan hidup yang berpotensi muncul pada tahap prakonstruksi meliputi sikap dan persepsi masyarakat, konflik sosial, fungsi lahan, dan lapangan kerja.

A. Sikap dan Persepsi Masyarakat

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah terbentuknya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP. Dampak ini dinilai penting, karena berpotensi menimbulkan sikap penolakan masyarakat terhadap kelangsungan rencana usaha.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah akibat dari hilangnya lahan garapan akibat pembebasan lahan.

3. Sifat Dampak Penting

- Besaran dampak lingkungan hidup terhadap sikap dan persepsi negatif masyarakat termasuk kategori negatif besar (-3P).

- Besaran dampak terhadap sikap dan persepsi negatif masyarakat termasuk kategori positif besar (+3P).

- Dampak akan berlangsung lama dan sangat menentukan kelangsungan rencana kegiatan.

- Dampak bersifat kumulatif, semakin besar kepercayaan masyarakat dan semakin besar dukungan masyarakat terhadap rencana proyek maka akan semakin baik bagi kelangsungan rencana kegiatan.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Memperhatikan sifat kumulatif dampak dan banyaknya manusia yang berpotensi terkena dampak maka dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat perlu dikelola dengan baik. Langkah pengelolaan yang dapat diupayakan pemrakarsa adalah dengan melakukan kesepakatan tentang nilai kompensasi lahan dan tanam tumbuh yang terdapat di atasnya dalam kegiatan pembebasan lahan.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 14

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat dapat dilakukan dengan cara melaksanakan wawancara kepada masyarakat setempat dan melakukan pengamatan dinamika persepsi masyarakat yang terkait dengan aktivitas PT GBP di wilayah ini.

B. Konflik sosial

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap konflik sosial adalah potensi munculnya proses disosiasi (konflik sosial) masyarakat di sekitar lokasi rencana proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Potensi munculnya konflik sosial adalah akibat kegiatan pembebasan lahan. Sumber dampak penting terhadap konflik sosial adalah kemungkinan adanya tumpang tindih penguasaan lahan, batas-batas tanah sesuai penguasaan lahan tidak jelas, beberapa pemilik lahan telah berpindah tempat tinggal di luar wilayah Kecamatan Siluq Ngurai, Jempang dan Muara Tae bahkan ada yang pindah alamat ke luar daerah. Sifat kooperatif masyarakat terhadap pemanfaatan lahan bagi kegiatan pertanian selama ini menciptakan kondisi kondusif yang tidak berkembang ke arah konflik antar warga. Setelah adanya rencana pembebasan lahan oleh PT GBP, gejala munculnya konflik mengemuka dan diprakirakan berpotensi mencapai level yang terburuk yaitu munculnya konflik terbuka antar anggota masyarakat yang merasa mempunyai hak terhadap lahan yang akan dibebaskan. Terciptanya kondisi tersebut dapat berimplikasi kepada kemungkinan munculnya konflik antara masyarakat yang merasa pemilik lahan dengan pihak pemrakarsa.

3. Sifat Dampak Penting

- Besaran dampak lingkungan hidup terhadap konflik sosial termasuk kategori negatif sedang (-2P).

- Dampak berpotensi berlangsung lama dan berlarut-larut serta sangat menentukan kelangsungan rencana usaha.

- Dampak bersifat kumulatif, karena semakin besar intensitas konflik yang terjadi akibat rencana pembebasan lahan maka akan semakin sulit untuk merealisasikan dan kelangsungan proyek.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Memperhatikan sifat kumulatif dampak dan kaitannya dengan kelangsungan usaha penambangan batubara PT GBP dampak terhadap konflik sosial perlu dikelola dengan baik. Langkah pengelolaan yang dapat diupayakan pemrakarsa adalah dengan melakukan :

Pelaksanaan pembebasan lahan melibatkan aparat pemerintahan kampung dan kecamatan serta berkoordinasi dengan pihak instansi teknis terkait (BPN).

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 15

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Melaksanakan kesepakatan nilai kompensasi ganti rugi lahan dengan para pemilik lahan.

Penetapan batas-batas kesepakatan penguasaan lahan oleh masing-masing pemilik lahan yang diketahui dan dibenarkan oleh Pemerintah Kecamatan setempat.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap konflik sosial dilakukan dengan cara melaksanakan pemantauan setiap kejadian perselisihan dalam proses pembebasan lahan yang meliputi luas/letak lahan dan sumber perselisihan (nilai kompensasi / tumpang tindih kepemilikan lahan).

C. Lapangan kerja

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap lapangan pekerjaan adalah terciptanya peluang kerja bagi penduduk setempat.

2. Sumber Dampak Penting

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penting terhadap lapangan pekerjaan adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja bagi operasional PT GBP.

3. Sifat Dampak Penting

- Besaran dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan termasuk kategori positif sedang (+2P).

- Dampak akan berlangsung lama selama beroperasinya PT GBP.

- Dampak bersifat kumulatif dan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap pendapatan dan persepsi positif masyarakat.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap lapangan pekerjaan yang dapat diupayakan pemrakarsa adalah dengan melakukan :

- Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja lokal sesuai dengan klasifikasi yang dibutuhkan PT GBP.

- Menginformasikan jumlah, jenis, keahlian dan persyaratan tenaga kerja yang dibutuhkan secara luas kepada masyarakat di sekitar lokasi proyek melalui kampung dan kecamatan setempat.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap lapangan pekerjaan dengan cara melaksanakan wawancara kepada pekerja yang berasal dari penduduk setempat.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 16

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

D. Fungsi Lahan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap fungsi lahan adalah terjadinya perubahan fungsi agronomis lahan semula berfungsi sebagai areal garapan pertanian menjadi lahan marginal pertambangan batubara.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap fungsi lahan pada tahap pra konstruksi adalah akibat kegiatan pembebasan lahan.

3. Sifat Dampak Penting

- Besaran dampak penting terhadap fungsi lahan termasuk kategori negatif sedang (-2P).

- Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap fungsi lahan dapat diupayakan dengan melakukan :

- Melaksanakan pembebasan lahan secara bertahap sesuai kemajuan pembangunan infrastruktur tambag dan areal penambangan.

- Segera melaksanakan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan batubara sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap fungsi lahan dilakukan dengan cara inventarisasi luasan lahan, jumlah pemilik lahan dan penggunaan lahan sebelumnya.

6.2.2. Tahap Konstruksi

Beberapa dampak penting terhadap lingkungan hidup yang berpotensi muncul pada tahap konstruksi meliputi dampak terhadap kesehatan masyarakat, lapangan usaha, biota perairan, erosi, beban sedimentasi, kualitas air permukaan dan tata aliran permukaan.

A. Lapangan Usaha

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap lapangan usaha pada tahap konstruksi adalah terciptanya lapangan usaha bagi masyarakat sekitar rencana proyek.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 17

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lapangan usaha masyarakat adalah komponen kegiatan yang dimitrakan dengan pelaku usaha dari masyarakat sekitar pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

3. Sifat Dampak Penting

- Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi tambang.

- Besaran dampak termasuk kategori positif sedang (+2).

- Dampak bersifat kumulatif dan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap pendapatan masyarakat.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap lapangan usaha masyarakat yang dapat diupayakan pemrakarsa adalah :

Memberdayakan pelaku usaha jasa pertukangan dan pengadaan material dari kampung di sekitar proyek pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat adalah dengan melakukan inventarisasi jenis pekerjaan, volume dan jumlah pekerja yang terlibat pada pelaksanan kegiatan yang dimitrakan dengan penduduk setempat.

B. Kesehatan Masyarakat

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat pada tahap konstruksi adalah munculnya resiko gangguan kesehatan masyarakat sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak lanjutan akibat penurunan kualitas air permukaan yang terjadi akibat dari kegiatan pembangunan jalan dan pembangunan fasilitas penunjang.

3. Sifat Dampak Penting

1. Dampak akan berlangsung lama, karena penurunan kualitas air permukaan yang menjadi sumber dampak bersifat permanen.

2. Kelompok masyarakat yang berpotensi terkena dampak adalah penduduk yang bermukim di bantaran Sungai Kedang Pahu dan Jelau.

3. Dampak ini berpotensi menimbulkan sikap dan persepsi negatif masyarakat sekitar.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 18

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap kesehatan masyarakat yang dapat diupayakan pemrakarsa adalah dengan cara :

- Melokalisir air limpasan dari bukaan lahan jalan angkutan batubara, fasilitas penunjang dan pengendalian pencemaran air sungai di sekitar lokasi.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap kesehatan masyarakat meliputi :

– Monitoring kualitas air sungai Kedang Pahu dan Jelau.

– Monitoring gejala kesakitan masyarakat yang terkait dengan gangguan kesehatan akibat pencemaran air.

C. Vegetasi

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap vegetasi adalah akibat kegiatan pembuatan jalan dan pembangunan fasilitas penunjang.

3. Sifat Dampak Penting

a. Besaran dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi termasuk kategori negatif sedang (-2P).

b. Dampak akan berlangsung lama, karena bukaan lahan lebih bersifat permanen.

- Dampak terhadap vegetasi berpotensi menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap erosi, beban sedimentasi dan kualitas air permukaan.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap vegetasi pada tahap prakonstruksi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

1. Melaksanakan pembersihan lahan untuk bukaan non tambang secara bertahap dan terencana.

2. Segera melakukan penanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan.

3. Melakukan pemeliharaan terhadap tanaman penghijauan (pemupukan dan penyulaman).

4. Melakukan pemeliharaan kepada tumbuhan alami yang tidak terganggu di sekitar bukaan lahan jalan dan fasilitas penunjang.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 19

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap vegetasi dilakukan dengan cara melaksanakan pengamatan kondisi tanaman penghijauan meliputi jenis, jumlah populasi, pertumbuhan serta melakukan pengamatan keberadaan tumbuhan pioneer alami yang berkembang pada areal penghijauan meliputi jenis, jumlah populasi dan pertumbuhannya.

D. Erosi

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi pada bukaan jalan, bukaan lahan fasilitas penunjang dan bukaan lahan pada lokasi sudetan.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap erosi merupakan dampak lanjutan akibat degradasi vegetasi dan perapuhan soliditas butiran tanah akibat kegiatan pembuatan jalan dan pembangunan fasilitas penunjang.

3. Sifat Dampak Penting

- Besaran dampak lingkungan hidup terhadap erosi termasuk kategori negatif sedang (-2P) sampai dengan negatif besar (-3P).

- Dampak akan berlangsung lama, karena bukaan lahan lebih bersifat permanen.

- Dampak terhadap erosi berpotensi menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap sedimentasi dan kualitas air permukaan.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap erosi pada tahap konstruksi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Segera membuat bangunan kendali erosi pada setiap bukaan lahan.

Segera menanam tanaman penghijauan.

Membuat teras bangku pada bidang miring lahan.

Melakukan pemeliharaan terhadap tanaman penghijauan (pemupukan dan penyulaman).

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap erosi pada bukaan lahan dilakukan dengan cara :

Melakukan pengamatan secara visual terhadap kejadian erosi pada bukaan lahan non-tambang seperti erosi alur/parit dan aliran massa tanah.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 20

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Melakukan pengamatan kondisi tanaman penghijauan meliputi jenis, jumlah populasi, pertumbuhan serta melakukan pengamatan keberadan tumbuhan pioneer alami yang berkembang pada areal penghijauan meliputi jenis, jumlah populasi dan pertumbuhannya.

E. Sedimentasi

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap beban sedimentasi pada tahap konstruksi adalah terjadinya peningkatan beban sedimentasi pada badan perairan di sekitar lokasi rencana proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap beban sedimentasi merupakan dampak lanjutan akibat peningkatan laju erosi pada pembuatan jalan, pembangunan fasilitas penunjang.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak lingkungan hidup terhadap beban sedimentasi termasuk kategori negatif sedang (-2P) sampai dengan negatif besar (-3P).

Dampak akan berlangsung lama, karena sifat sedimentasi cenderung tidak berbalik.

Dampak terhadap sedimentasi berpotensi menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap terjadinya pendangkalan sungai.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap sedimentasi pada tahap konstruksi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Melakukan tindakan pengendalian erosi pada bukaan lahan (jalan tambang, dan bukaan tapak fasilitas penunjang)

Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat saluran drainase dan sediment pond pada lokasi jalan tambang, fasilitas penunjang dan area stockpile.

Merawat saluran drainase dan unit-unit sediment pond.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap beban sedimentasi dilakukan dengan cara melakukan pengukuran peningkatan beban sediment pada lokasi sediment pond.

F. Kualitas Air Permukaan

1. Dampak Penting

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 21

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Dampak penting terhadap kualitas air pada tahap konstruksi adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan akibat peningkatan padatan tersuspensi pada badan perairan di sekitar lokasi rencana proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kualitas air permukaan merupakan dampak lanjutan akibat peningkatan laju erosi pada bukaan jalan, bukaan lahan fasilitas penunjang.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air termasuk kategori negatif sedang (-2P) sampai dengan negatif besar (-3P).

Dampak akan berlangsung lama, karena bukaan lahan lebih bersifat permanen.

Dampak terhadap kualitas air berpotensi menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap gangguan habitat biota air dan penggunaan air oleh masyarakat yang bermukim di bantaran sungai Lasam dan Kedang pahu.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak negatif terhadap kualitas air pada tahap konstruksi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Melakukan tindakan pengendalian erosi pada bukaan lahan.

Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan jalan tambang, bukaan lahan fasilitas penunjang dengan membuat sediment trap.

Merawat jaringan saluran drainase dan unit-unit sediment trap.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap kualitas air permukaan dilakukan dengan cara melakukan pengukuran parameter kualitas air secara berkala pada outlet sediment pond bangunan jalan serta badan air Sungai Kedang Pahu, Lasam dan Jelau.

G. Biota Perairan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap biota perairan pada tahap konstruksi adalah munculnya gangguan habitat biota air.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap biota air adalah dampak lanjutan dari penurunan kualitas air permukaan akibat dari kegiatan pembangunan jalan angkutan batubara dan fasilitas penujang.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 22

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

3. Sifat Dampak Penting

a. Dampak akan berlangsung lama, karena bukaan jalan angkutan batubara bersifat permanen.

b. Dampak akan menyebar melalui media air sungai hingga kebeberapa sungai yang dilintasi jalan angkutan batubara.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

b. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap biota perairan yang dapat diupayakan pemrakarsa adalah dengan cara melokalisir air limpasan dari bukaan jalan yang akan mencemari badan perairan air Sungai Kedang Pahu, Lasam dan Jelau.

c. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap biota perairan adalah dengan melakukan monitoring kualitas air sungai secara berkala dan melakukan wawancara dengan para nelayan setempat terkait dengan hasil tangkapan pada perairan di sekitar lokasi proyek.

H. Tata Aliran Permukaan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap tata aliran permukaan pada tahap konstuksi adalah terjadinya gangguan tata aliran air permukaan akibat bukaan jalan tambang.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap tata air permukaan adalah akibat proses cut & fill pada kegiatan pembangunan jalan tambang.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak lingkungan hidup terhadap tata aliran permukaan termasuk kategori negatif sedang (-2P).

Dampak akan berlangsung lama, karena bangunan jalan tambang.

Dampak terhadap tata aliran permukaan berpotensi menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap terjadinya banjir dan genangan serta meningkatkan laju erosi permukaan.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap tata aliran permukaan dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Membuat jembatan apabila bentangan jalan tambang memotong badan sungai.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 23

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Membuat gorong-gorong (culvert) apabila bentangan jalan memotong alur-alur alami di permukaan tanah.

Membuat saluran drainase yang memadai di kiri kanan sepanjang jalan tambang.

Melakukan perawatan intensif terhadap bangunan jembatan, culvert dan saluran drainase.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap tata aliran permukaan pada bukaan jalan tambang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan visual terhadap indikator gangguan tata aliran permukaan meliputi :

Gejala genangan permanen pada bidang cekungan di kiri kanan jaringan jalan tambang.

Gejala konsentrasi aliran permukaan yang ditunjukan oleh terbentuknya alur/parit-parit di permukaan tanah.

Pemasangan alat penakar curah hujan dan monitoring curah hujan harian.

6.2.3. Tahap Operasi

Rencana usaha/kegiatan penambangan batubara PT GBP pada tahap operasi diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap komponen sosekbudkesmas, fisik-kimia lingkungan dan komponen biologi. Dampak penting terhadap komponen sosekbudkesmas meliputi dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat, lapangan usaha, lalulintas darat, kesehatan masyarakat, fungsi lahan, lalulintas perairan, dan sedangkan komponen fisik-kimia meliputi iklim mikro, bentang alam, erosi, sedimentasi, kualitas air permukaan, kualitas udara, kebisingan, getaran, kesuburan tanah, stabilitas lahan. Disamping kedua komponen tersebut, aktivitas tambang batubara PT GBP juga memberikan dampak penting terhadap komponen biologi yang meliputi degradasi vegetasi dan gangguan habitat biota perairan.

A. Sikap dan Persepsi Masyarakat

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada tahap operasi adalah munculnya sikap dan persepsi positif negatif masyarakat terhadap keberadaan usaha penambangan batubara PT GBP.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi positif masyarakat adalah akibat dari program corporate social responsibility (CSR) serta sikap dan persepsi negatif akibat, pengupasan tanah penutup.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak lingkungan hidup terhadap sikap dan persepsi masyarakat termasuk kategori positif besar (+3P).

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 24

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Besaran dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat termasuk kategori negatif besar (-3P).

Dampak akan berlangsung lama selama beroperasi PT GBP.

Dampak terhadap sikap dan persepsi positif masyarakat sangat menentukan penerimaan masyarakat terhadap kelangsungan usaha penambangan batubara PT GBP.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Membina kemitraan yang saling menguntungkan dengan pelaku usaha setempat dalam operasional PT GBP.

Memberikan bantuan sosial kepada kampung yang terdapat di sekitar lokasi proyek, meliputi bantuan pendidikan, fasilitas umum, keagamaan dan pelayanan kesehatan.

Memberikan akses pemasaran hasil bumi para petani dan nelayan yang berasal dari penduduk sekitar untuk pemenuhan kebutuhan karyawan PT GBP.

Mengakomodasi aspirasi dan keinginan masyarakat setempat.

Melakukan pengendalian pencemaran udara dan air sungai.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat dilakukan dengan cara melakukan pemantauan perkembangan persepsi masyarakat sekitar dengan melakukan wawancara langsung kepada penduduk di sekitar lokasi proyek.

B. Lapangan Usaha

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap lapangan usaha pada tahap operasi adalah terbukanya kesempatan berusaha bagi penduduk di sekitar proyek yang terkait dengan aktivitas usaha penambangan batubara PT GBP.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lapangan usaha masyarakat adalah akibat pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan. Beberapa komponen kegiatan reklamasi lahan yang dapat dimitrakan dengan pelaku usaha setempat meliputi pengadaan bibit tanaman revegetasi, penanaman dan pemeliharaan tanaman revegetasi.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 25

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak lingkungan hidup terhadap lapangan usaha masyarakat termasuk kategori positif kecil (+1P).

Dampak terhadap lapangan usaha masyarakat berpotensi menimbulkan dampak positif lanjutan terhadap lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap lapangan usaha masyarakat pada tahap operasi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Memberdayakan kelompok-kelompok tani yang terdapat di sekitar lokasi proyek dalam pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan.

Memberikan bantuan modal usaha kepada kelompok tani mitra untuk melaksanakan kegiatan pengadaan bibit tanaman revegetasi dan memobilisasi pekerja.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat dilakukan dengan cara melakukan monitoring jenis, volume kegiatan reklamasi yang dimitrakan dengan kelampok tani setempat serta monitoring jumlah manusia yang terlibat langsung dalam pekerjaan tersebut.

C. Lalulintas Darat

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap lalulintas darat pada tahap operasi adalah munculnya gangguan kelancaran lalulintas darat pada ruas jalan kampung yang berpotongan dengan jalan angkutan batubara PT GBP.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat perlintasan unit angkutan batubara pada perpotongan dengan jalan kampung pada saat berlangsungnya kegiatan pengangkutan batubara dari lokasi tambang menuju stockpile.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak penting terhadap lalulintas darat termasuk kategori negatif besar (-3P).

Dampak berakibat langsung pada manusia yaitu pengguna jalan kampung dan pada intensitas terburuk menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 26

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap lalulintas darat pada tahap operasi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Mendahulukan pengguna jalan umum untuk melintasi perpotongan dengan jalan tambang.

Menempatkan petugas khusus yang mengatur perlintasan unit angkutan batubara pada lokasi perpotongan jalan tambang dengan jalan kampung.

Mengurangi kecepatan unit angkutan batubara hingga maksimum10KM/jam saat melintasi titik perpotongan dengan jalan umum.

Mengurangi tebaran debu akibat pergerakan unit angkutan batubara pada lokasi perpotongan dengan jalan umum dengan cara melakukan penyiraman secara periodik untuk menghindari gangguan jarak pandang para pengendara yang melintasi titik perpotongan jalan.

Memasang rambu-rambu jalan dan rambu peringatan sesuai standar yang berlaku pada lokasi perpotongan dengan jalan umum dan lokasi strategis lainnya.

Memberikan penerangan yang cukup pada lokasi perpotongan jalan angkutan batubara dengan jalan umum.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap lalulintas darat dilakukan dengan cara melakukan monitoring frekuensi perlintasan kendaraan bermotor dan pejalan kaki pada lokasi perpotongan jalan umum dengan jalan angkutan batubara.

D. Lalulintas Perairan

Dampak penting terhadap lalu lintas perairan pada tahap operasi adalah terganggunya lalu lintas perairan di Sungai Kedang Pahu.

1. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lalu lintas perairan pada tahap pasca-operasi rencana penambangan batubara PT. GBP adalah kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara.

2. Sifat Dampak Penting

- Besaran dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan termasuk kategori negatif besar (-3P).

- Dampak akan berkenaan langsung dengan masyarakat pengguna jalur transportasi di Sungai Kedang Pahu dan pada intensitas terburuk akan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas perairan.

3. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan pada tahap operasi dapat diupayakan dengan melakukan :

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 27

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

- Memasang rambu-rambu peringatan sesuai standar yang berlaku pada lokasi sebelum lokasi pemuatan dan pengapalan batubara.

- Memberikan penerangan yang cukup pada lokasi pemuatan dan pengapalan batubara (pelabuhan).

- Pengaturan jalur dan kecepatan pengapalan batubara pada jalur sungai Kedang Pahu.

b. Arahan pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan dilakukan dengan pengamatan frekuensi dan kelancaran lalu lintas sarana transportasi air.

E. Kesehatan Masyarakat

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat pada tahap operasi adalah munculnya resiko gangguan kesehatan penduduk setempat yang beraktivitas di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya penurunan kualitas udara pada saat berlangsungnya kegiatan pengupasan tanah penutup, penggalian batubara, pengangkutan batubara serta penurunan kualitas air permukaan akibat pengupasan tanah pucuk, pengupasan tanah penutup dan penggalian batubara.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak penting terhadap kesehatan masyarakat termasuk kategori negatif besar (-3P).

Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat yang bersumber dari pencemaran udara berpotensi mencapai intensitas terburuk yaitu munculnya penyakit silikosis dan anthracosis yang menyebabkan kematian penderita.

Zona bahaya sebaran dampak terhadap kesehatan masyarakat yang bersumber dari penurunan kualitas udara oleh kegiatan pengupasan tanah pucuk, tanah penutup dan pengangkutan batubara masing-masing hingga radius 320 meter, 1,36 km dan 0,5 km dari kiri kanan jalan kerja.

Sebaran dampak terhadap kesehatan masyarakat yang bersumber dari penurunan kualitas air permukaan akan melingkupi badan air Sungai Kedang Pahu, Jelau dan Lasam.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 28

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap kesehatan masyarakat pada tahap operasi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Menekan sekecil mungkin tebaran debu di udara sewaktu pelaksanaan kegiatan pengangkutan tanah penutup dan pengangkutan batubara dengan melakukan penyiraman permukaan badan jalan di sepanjang ruas jalan tambang secara intensif.

Mengurangi kecepatan unit angkutan saat melintasi areal ladang yang berpenghuni atau terdapat aktivitas petani.

Menanam pohon penghijauan di kiri kanan jalan tambang stockpile yang berfungsi untuk menghambat penyebaran debu.

Segera mengganti material rapuh di permukaan badan jalan dengan material baru.

Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan tambang, disposal area dan timbunan tanah pucuk dengan membuat parit keliling dan bangunan sediment trap.

Memberikan perlakuan kimiawi pada air tampungan sediment trap untuk menekan kelarutan besi, mangan, keasaman dan kandungan padatan tersuspensi.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap kesehatan masyarakat dilakukan dengan cara :

Melakukan monitoring kesehatan penduduk sekitar melalui Puskesmas terdekat yang terkait dengan kemungkinan gangguan kesehatan pernapasan.

Melakukan pengukuran kualitas udara ambien di lokasi pengolahan (crushing plant) dan di lokasi pertanian yang terdapat di sekitar lokasi proyek.

Melakukan pengukuran kualitas air sungai di sekitar lokasi aktivitas penambangan.

F. Fungsi Lahan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap fungsi lahan adalah terjadinya proses pemulihan fungsi lahan pada bukaan lahan bekas penambangan batubara.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap fungsi lahan adalah akibat revegetasi lahan bekas penambangan batubara.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 29

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak lingkungan hidup terhadap fungsi lahan termasuk kategori positif sedang (-2P).

Dampak akan berlangsung lama dan dan bersifat kumulatif.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan yang dapat diupayakan pemrakarsa adalah dengan melakukan reklamasi lahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap fungsi lahan dapat dilakukan dengan cara melaksanakan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan tanaman revegetasi serta kemajuan pelaksanaan back filling pada areal reklamasi.

G. Iklim Mikro

1. Dampak Penting

Berdasarkan kajian prakiraan dan evaluasi dampak penting dapat ditunjukkan bahwa parameter dampak terjadinya perubahan iklim mikro yaitu adanya perbedaan suhu siang (34oC) dan malam hari (24oC).

2. Sumber Dampak Penting

- Komponen yang menjadi sumber dampak terhadap perubahan iklim mikro adalah akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk.

- Sumber dampak positif penting terhadap kesuburan tanah berupa terjadinya perbaikan kondisi kesuburan akibat dari kegiatan reklamasi lahan.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak negatif penting terhadap iklim mikro termasuk kategori negatif kecil (-1P). Sedangkan dampak penting yang bersifat positif termasuk kategori positif kecil (+1P).

Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Berdasarkan kajian prakiraan dan evaluasi dampak besar dan penting, untuk mengendalikan dampak negatif dapat ditempuh dengan cara :

Segera menghamparkan kembali tanah pucuk pada areal reklamasi.

Segera melakukan tindakan pengawetan tanah pada areal reklamasi.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 30

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Segera melakukan penanaman tanaman revegetasi dan cover crop pada areal reklamasi.

Melaksanakan perawatan intensif terhadap tanaman reklamasi lahan.

Kegiatan pengupasan tanah pucuk tidak dilakukan secara menyeluruh, namun dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan rencana bukaan tambang.

Melakukan pengukuran temperatur dengan alat thermometer di sekitar tapak proyek yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu siang (13.00 Wita) dan sore hari (16.30 Wita).

Segera melakukan revegetasi tanaman pada areal tapak proyek yang terbuka dengan jenis tanaman penutup LCC.

b. Arahan Pemantauan

Pengumpulan data perubahan iklim mikro dilakukan dengan pengambilan sampel temperatur di sekitar lokasi kegiatan penambangan yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu siang (13.00 Wita) dan sore hari (16.30 Wita).

H. Bentang Alam

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap bentang alam adalah yang bersifat negatif penting akibat proses cut and fill morfologi lahan pada kegiatan pengupasan tanah pucuk.

2. Sumber Dampak Penting

- Sumber dampak negatif penting terhadap bentang alam akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk.

- Sumber dampak positif penting terhadap bentang alam berupa terjadinya perbaikan kondisi bentang alam dari kegiatan reklamasi lahan.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak negatif penting terhadap bentang alam termasuk kategori negatif besar (-4P). Sedangkan dampak penting yang bersifat positif termasuk kategori positif kecil (+1P).

Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

Dampak penting terhadap bentang alam akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap vegetasi.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap bentang alam dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Segera menghamparkan kembali tanah pucuk pada areal reklamasi.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 31

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Segera melakukan penanaman tanaman revegetasi dan cover crop pada areal reklamasi.

Melaksanakan perawatan intensif terhadap tanaman reklamasi lahan.

b. Arahan Pemantauan

a. Melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap ketinggian pada bukaan Pit tambang dengan alat theodolit

b. Melakukan observasi lapangan terhadap patok yang ditancapkan pada lereng timbunan untuk mengetahui kestabilan lahan.

I. Erosi

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap erosi pada tahap operasi dapat bersifat negatif maupun positif. Dampak negatif penting terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi tanah pada bukaan lahan tambang dan disposal area. Sedangkan dampak positif penting terhadap erosi adalah terjadinya perbaikan kondisi erosi tanah pada bukaan lahan bekas penambangan.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak negatif penting terhadap erosi pada tahap operasi penambangan batubara PT GBP adalah akibat perapuhan soliditas tanah pada kegiatan pengupasan tanah pucuk, pengupasan tanah penutup. Sedangkan sumber dampak positif penting terhadap erosi terjadi pada kegiatan reklamasi dan revegetasi.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak penting yang bersifat negatif terhadap erosi termasuk kategori negatif besar (-3P). Besaran dampak penting yang bersifat positif terhadap erosi termasuk kategori positif besar (+3P).

Dampak negatif terhadap erosi akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP. Sedangkan dampak positif terhadap erosi akan berlangsung lama selama areal reklamsi tetap dipertahankan sebagai areal penghijauan dan rehabilitasi.

Dampak penting (baik negatif maupun positif) terhadap erosi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap sedimentasi dan kualitas air.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap erosi pada tahap operasi dapat diupayakan pemrakarsa dengan cara :

Melaksanakan pembersihan lahan tambang secara bertahap sesuai keperluan.

Membuat teras bangku pada timbunan tanah penutup.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 32

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Segera melaksanakan back filling dan penghamparan tanah pucuk pada bekas galian tambang.

Segera melakukan penanaman tanaman revegetasi dan cover crop pada areal reklamasi.

Melakukan pemeliharaan intensif terhadap tanaman revegetasi.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap erosi dilakukan dengan cara :

- Melakukan pengamatan secara visual gejala erosi pada timbunan tanah pucuk dan tanah penutup.

- Melakukan pengukuran laju erosi dengan mebuat plot ukur erosi pada areal reklamasi lahan.

J. Sedimentasi

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap beban sedimentasi pada tahap operasi dapat bersifat negatif maupun positif. Dampak negatif penting terhadap sedimentasi adalah terjadinya peningkatan beban sedimentasi badan perairan sungai yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Sedangkan dampak positif penting terhadap sedimentasi adalah terjadinya penurunan beban sedimentasi.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak negatif penting yang bersifat tidak langsung tehadap beban sedimentasi adalah dampak lanjutan dari peningkatan erosi tanah yang terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk serta kegiatan pengupasan tanah penutup.

Butiran halus batubara dan material tanah dari bukaan lahan ROM stockpile.

Sumber dampak positif penting terhadap sedimentasi merupakan dampak lanjutan dari penurunan erosi tanah pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak penting yang bersifat negatif terhadap sedimentasi termasuk kategori negatif sedang (-2P).

Besaran dampak penting yang bersifat positif terhadap sedimentasi termasuk kategori positif sedang (+2P).

Dampak negatif terhadap sedimentasi memiliki kecenderungan bersifat kumulatif dan irreversible (tidak berbalik).

Sedangkan dampak positif terhadap sedimentasi akan berlangsung lama selama areal reklamasi tetap dipertahankan sebagai areal penghijauan dan rehabilitasi.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 33

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap beban sedimentasi erosi pada tahap operasi dapat diupayakan pemrakarsa dengan cara :

Melaksanakan pembersihan lahan tambang secara bertahap sesuai dengan kemajuan penambangan.

Melokalisir air limpasan yang berasal bukaan lahan tambang, timbunan tanah pucuk dan tanah penutup dengan membuat saluran drainase mengelilingi timbunan tanah pucuk, disposal area dan area ROM stockpile dan menghubungkannya ke unit sediment pond.

Membuat sediment pond dengan ukuran yang memadai pada lokasi disposal area dan lokasi timbunan tanah pucuk.

Segera melaksanakan reklamasi dan revegetasi lahan pada areal bekas penambangan.

Melakukan perawatan jaringan saluran drainase dan unit-unit sediment pond.

Melakukan pemeliharaan intensif terhadap tanaman revegetasi.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap sedimentasi dilaksanakan dengan cara melakukan pengukuran secara berkala peningkatan sediment pada lokasi sediment pond, Sungai Kedang Pahu dan Jelau di sekitar out let sediment pond.

K. Kualitas Air Permukaan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kualitas air pada tahap operasi dapat bersifat negatif maupun positif. Dampak negatif penting terhadap kualitas air adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Sedangkan dampak positif penting terhadap kualitas air adalah terjadinya pemulihan kondisi kualitas air permukaan.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak negatif penting terhadap kualitas air pada tahap operasi penambangan batubara PT GBP disebabkan oleh :

- Peningkatan kandungan padatan tersuspensi yang terkandung dalam air limpasan yang berasal dari bukaan lahan tambang akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk serta kegiatan pengupasan tanah penutup. Dampak negatif tersebut merupakan dampak lanjutan akibat peningkatan laju erosi tanah.

- Penurunan pH air permukaan pada kegiatan pengupasan tanah penutup, penambangan batubara dan operasional pengolahan dan penimbunan batubara.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 34

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

- Penurunan kualitas air permukaan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pelumas bekas pada kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara, operasional bengkel dan genset tambang.

Sedangkan sumber dampak positif terhadap kualitas air permukaan merupakan dampak lanjutan akibat perbaikan kondisi erosi tanah pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak penting yang bersifat negatif terhadap kualitas air akibat kegiatan pembersihan lahan tambang, pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, pengolahan dan penimbunan batubara serta aktivitas bengkel dan genset tambang termasuk kategori negatif besar (-3P).

Besaran dampak positif terhadap kualitas air akibat kegiatan reklamasi lahan termasuk kategori positif besar (+3P).

Dampak negatif terhadap kualitas air akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP. Sedangkan dampak positif terhadap kualitas air berlangsung selama areal reklamasi tetap dipertahankan sebagai areal penghijauan dan rehabilitasi.

- Dampak penting (baik negatif maupun positif) terhadap kualitas air berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan masyarakat dan kehidupan biota air.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap kualitas air pada tahap operasi dapat diupayakan pemrakarsa dengan cara :

Melaksanakan pembersihan lahan tambang secara bertahap sesuai dengan kemajuan penambangan.

Melokalisir air limpasan yang berasal bukaan lahan tambang, timbunan tanah pucuk dan tanah penutup, area ROM stockpile (penimbunan batubara) serta area penambangan dengan membuat saluran drainase mengelilingi timbunan tanah pucuk, disposal area dan area tambang dan menghubungkannya ke unit sedimentpond.

Membuat sedimen pond dengan ukuran yang memadai pada lokasi tambang, disposal area dan lokasi timbunan tanah pucuk.

Memberikan perlakuan kimiawi pada unit settling pond untuk mempercepat proses pengendapan padatan tersuspensi dan perbaikan pH air.

Segera melaksanakan reklamasi dan revegetasi lahan pada areal bekas galian tambang.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 35

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Menampung minyak pelumas bekas pada kemasan khusus (tong) dan menyerahkannya kepada pihak yang telah mendapatkan izin khusus mengelola minyak pelumas bekas.

Membuat oil trap pada unit kerja bengkel tambang untuk melokalisir ceceran minyak pelumas bekas.

Melakukan perawatan jaringan saluran drainase dan unit-unit sediment trap.

Melakukan pemeliharaan intensif terhadap tanaman revegetasi.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap kualitas air dilakukan dengan cara melakukan pengukuran kualitas air pada badan air Sungai Kedang Pahu dan Jelau.

L. Kualitas Udara

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kualitas udara adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambien di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kualitas udara pada tahap operasi penambangan batubara PT GBP adalah akibat peningkatan kadar debu udara yang terjadi saat berlangsungnya kegiatan pengupasan tanah pucuk, pengupasan tanah penutup dan pengangkutan batubara.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak penting terhadap kualitas udara termasuk kategori negatif besar (-3P).

Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

Dampak penting terhadap kualitas udara berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan masyarakat dan kesehatan pekerja.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap kualitas udara pada tahap operasi dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Menekan sekecil mungkin tebaran debu di udara sewaktu pelaksanaan kegiatan pengangkutan tanah penutup dan pengangkutan batubara dengan melakukan penyiraman permukaan badan jalan di sepanjang ruas jalan tambang secara intensif.

Mengurangi kecepatan unit angkutan saat melintasi areal ladang yang berpenghuni atau terdapat aktivitas petani.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 36

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Menanam pohon penghijauan di kiri kanan jalan tambang dan area stockpile yang berfungsi untuk menghambat penyebaran debu.

Segera mengganti material rapuh di permukaan badan jalan dengan material baru

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap kualitas udara dilakukan dengan cara melakukan pengukuran parameter kualitas udara ambien di lokasi kegiatan pengupasan tanah penutup, jalan angkutan batubara dan lokasi stockpile.

M. Kebisingan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kebisingan adalah terjadinya peningkatan kebisingan lingkungan.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak negatif penting terhadap kebisingan adalah :

Suara ledakan blasting dari pada kegiatan pengupasan tanah penutup.

Suara mesin genset dan peralatan bengkel pada operasional bengkel dan genset tambang.

Suara bising yang terjadi saat pengangkutan batubara.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak negatif penting terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh operasional genset dan bengkel tambang termasuk kategori negatif sedang (-2P).

Besaran dampak negatif penting terhadap kebisingan yang bersumber dari aktivitas blasting dan pengangkutan batubara termasuk kategori negatif besar (-3P).

Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

Dampak penting terhadap kebisingan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pekerja.

Khusus untuk kebisingan yang ditimbulkan oleh aktivitas blasting berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap sikap dan persepsi masyarakat sekitar.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap kebisingan dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar tentang rencana rincian jadwal kegiatan blasting saat pengupasan tanah penutup.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 37

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Mewajibkan kepada para pekerja yang berada pada zona front kerja penggalian batubara, operasional bengkel dan genset serta pada unit kerja crushing plant untuk menggunakan ear plug untuk mengurangi intensitas paparan kebisingan di tempat kerja.

Menempatkan unit genset pada bangunan khusus yang kedap suara untuk mengurangi penyebaran dampak kebisingan.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap kebisingan dilakukan dengan cara melakukan pengukuran tingkat kebisingan lingkungan secara periodik pada lokasi-lokasi yang menjadi sumber kebisingan dan lokasi pemukiman penduduk yang terdekat dengan lokasi proyek dengan menggunakan alat sound level meter.

N. Getaran

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap getaran adalah terjadinya peningkatan getaran di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak negatif penting terhadap getaran adalah aktivitas blasting saat berlangsungnya pengupasan tanah penutup.

2. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak negatif penting terhadap getaran termasuk kategori negatif besar (-3P).

Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

Dampak penting terhadap getaran berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap munculnya sikap dan perepsi negatif masyarakat sekitar.

3. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap getaran dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

- Melakukan sosialisasi tentang rencana dan jadwal rinci rencana kegiatan blasting kepada masyarakat di sekitar lokasi proyek.

- Tidak melaksanakan kegiatan blasting saat jam-jam istirahat dan hari-hari tabu keributan yang ditetapkan adat setempat.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap getaran dapat dilakukan dengan cara melakukan pengukuran getaran saat pelaksanaan blasting di sekitar lokasi

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 38

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

kegiatan dan di lingkungan pemukiman penduduk yang terdekat dengan lokasi tambang.

O. Kesuburan Tanah

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kesuburan tanah adalah terjadinya degradasi kesuburan dan terjadinya perbaikan kesuburan tanah.

2. Sumber Dampak Penting

- Sumber dampak negatif penting terhadap kesuburan tanah berupa terjadinya degradasi kesuburan tanah akibat dari kegiatan pengupasan tanah pucuk.

- Sumber dampak positif penting terhadap kesuburan tanah berupa terjadinya perbaikan kondisi kesuburan akibat dari kegiatan reklamasi lahan.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak negatif penting terhadap kesuburan termasuk kategori negatif besar (-3P). Sedangkan dampak penting yang bersifat positif termasuk kategori positif besar (+3P).

Dampak akan berlangsung lama, selama beroperasinya penambangan batubara PT GBP.

Dampak penting terhadap kesuburan tanah akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap vegetasi.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap kesuburan tanah dapat diupayakan pemrakarsa dengan melakukan :

Melakukan pengupasan tanah pucuk maksimum setebal 90 - 100 cm dari permukaan tanah asal.

Segera menghamparkan kembali tanah pucuk pada areal reklamasi.

Memberikan perlakuan kimiawi (pemupukan dan pengapuran) pada hamparan tanah pucuk untuk meningkatkan status kesuburan tanah.

Segera melakukan tindakan pengawetan tanah pada areal reklamasi.

Segera melakukan penanaman tanaman revegetasi dan cover crop pada areal reklamasi.

Melaksanakan perawatan intensif terhadap tanaman reklamasi lahan.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap kesuburan tanah dilakukan dengan cara melakukan sampling tanah dari timbunan tanah pucuk dan dari areal

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 39

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

reklamasi lahan dan melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui status kesuburan tanah.

P. Stabilitas Lahan

1. Dampak PentingDampak penting terhadap stabilitas lahan pada tahap operasi adalah munculnya ketidak stabilan lahan.

2. Sumber Dampak PentingSumber dampak penting terhadap stabilitas lahan adalah perapuhan penampang tanah dan lereng ekstrim pada kegiatan pengupasan tanah penutup (penggalian OB), penggalian batubara dan terjadinya back filling serta perkembangan vegetasi pada kegiatan reklamasi lahan.

3. Sifat Dampak Penting

a. Besaran dampak terhadap stabilitas lahan termasuk kategori negatif negatif besar (-3P) pada kegiatan pengupasan tanah penutup, penggalian batubara dan reklamasi lahan termasuk kategori dampak positif sedang (+2P).

b. Dampak akan berlangsung lama dan tidak berbalik.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap stabilitas lahan dapat diupayakan pemrakarsa dengan cara :

- Membuat teras-teras bangku pada bidang lahan yang memiliki kemiringan ekstrim

- Melakukan pengayaan jenis tanaman penutup (LCC) pada bidang miring,sempadan jalan.

- Melakukan pemadatan tanah secara terencana sesuai dengan arah kemajuan kegiatan tambang.

b. Arahan Pemantauan

Mencatat setiap kejadian longsoran tanah yang meliputi lokasi dan tingkat longsoran tanah.

Q. Vegetasi

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap vegetasi pada tahap operasi adalah terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting vegetasi adalah :

– Degradasi vegetasi akibat pengupasan tanah pucuk.

– Perbaikan kondisi vegetasi akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 40

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

3. Sifat Dampak Penting

a. Besaran dampak negatif penting terhadap vegetasi tgermasuk kategori negatif sedang (-2).

b. Besaran dampak positif penting terhadap vegetasi termasuk kategori positif sedang (+2).

c. Dampak bersifat kumulatif dan akan berlangsung lama serta berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap erosi, kualitas air dan sedimentasi.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak terhadap vegetasi diupayakan pemrakarsa dengan cara :

- Melaksanakan pembersihan lahan tambang secara terencana dan bertahap sesuai kemajuan tambang.

- Menjaga dan memelihara tegakan tinggal yang terdapat disekitar lokasi proyek.

- Melaksanakan reklamasi lahan bekas penambangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Melakukan penanaman pohon penghijauan pada bukaan lahan tambang yang tidak termanfaatkan.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap vegetasi dengan memonitoring pertumbuhan tanaman revegetasi pada areal reklamasi lahan.

R. Biota Perairan

1. Dampak penting

Dampak penting terhadap biota perairan adalah terganggunya habitat biota perairan pada perairan sungai di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak tergangunya biota perairan adalah akibat penurunan kualitas air sungai oleh bahan pencemar dari bukaan tambang, serta pada kegiatan pemuata dan pengapalan batubara diprakirakan menimbulkan gangguan terhadap kawasan konservasi pesut mahakam.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak negatif penting terhadap biota air termasuk kategori negatif sedang (-2P).

Dampak akan menyebar di beberapa sungai di sekitar lokasi proyek.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 41

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan :

- Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan tambang dengan membuat saluran drainase dan kolam pengendap (settling pond) di lokasi tambang.

- Memberikan perlakuan kimiawi air settling pond untuk menekan bahan pencemar perairan.

- Melakukan pengecekan kualitas air di settling pond agar tidak melebihi baku mutu sebelum dikeluarkan kebadan perairan sekitar tapak proyek.

- Menebarkan benih ikan di badan perairan di sekitar lokasi proyek.

- Mengatur kecepatan dan jalur pengapalan batubara pada muara Sungai Kedang Pahu.

b. Arahan Pemantauan :

Sampling biota air (benthos dan plankton) secara langsung pada beberapa sungai yang terdapat di sekitar lokasi proyek.

Melakukan pengamatan nekton dan keberadaan Pesut Mahakam dengan melakukan wawancara dengan masyarakat yang aktif di Sungai Kedang Pahu, Jelau dan Lasam.

6.2.4. Tahap Pasca-Operasi

Rencana usaha/kegiatan penambangan batubara PT GBP pada tahap pasca-operasi diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap lapangan kerja, lalulintas perairan, fungsi lahan dan fasilitas umum.

A. Lapangan kerja

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap lapangan pekerjaan pada tahap pasca-operasi adalah hilangnya lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak negatif penting terhadap lapangan kerja adalah akibat dari rasionalisasi tenaga kerja.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak negatif penting terhadap lapangan kerja termasuk kategori negatif besar (-3P).

Dampak negatif penting terhadap lapangan kerja akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap penurunan pendapatan masyarakat.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 42

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Langkah pengelolaan dampak negatif terhadap lapangan kerja pada tahap pasca-operasi penambangan batubara PT GBP dapat diupayakan dengan melakukan pemberian pesangon yang memadai dan sesuai peraturan yang berlaku kepada seluruh karyawan yang di PHK.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan lapangan pekerjaan dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi jumlah karyawan yang di PHK, masa kerja dan tanggungan karyawan.

B. Fungsi Lahan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap fungsi lahan pada tahap pasca-operasi adalah terjadinya pemulihan fungsi agronomis lahan. Lahan bekas penambangan batubara dengan segala potensi tumbuhan revegetasi yang terdapat di atasnya, merupakan asset daerah yang dapat dimanfatkan bagi sarana produksi pertanian.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap fungsi lahan pada tahap pasca-operasi penambangan batubara PT GBP adalah akibat pengembalian lahan bekas penambangan batubara kepada Pemerintah.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak penting terhadap fungsi lahan termasuk kategori positif besar (+3P).

Dampak akan berlangsung lama, selama lahan tetap difungsikan sebagai areal penghijauan dan rehabilitasi.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap fungsi lahan pada tahap pasca-operasi dapat diupayakan dengan melaksanakan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan batubara sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap fungsi lahan dilakukan dengan cara inventarisasi luasan lahan, jumlah populasi dan kondisi pertumbuhan tanaman revegetasi pada areal reklamasi lahan.

C. Lalulintas Perairan

Dampak penting terhadap lalu lintas perairan pada tahap pasca operasi adalah terganggunya lalu lintas perairan di Sungai Kedang Pahu.

1. Dampak Penting

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 43

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Dampak penting terhadap lalulintas perairan pada demobilisasi peralatan di tepi sungai tersebut, maka diprakirakan akan terjadi gangguan yang cukup berarti terhadap kelancaran arus transportasi air yang telah ada selama ini

2. Sumber Dampak Penting

sumber dampak penting terhadap lalu lintas perairan pada tahap pasca-operasi rencana penambangan batubara PT GBP adalah kegiatan demobilisasi peralatan tambang.

3. Sifat Dampak Penting

- Besaran dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan termasuk kategori negatif besar (-3P).

- Dampak akan berkenaan langsung dengan masyarakat pengguna jalur transportasi di Sungai Kedang Pahu dan pada intensitas terburuk akan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas perairan.

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan pengelolaan

Langkah pengelolaan dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan pada tahap operasi dapat diupayakan dengan melakukan :

- Memasang rambu-rambu peringatan sesuai standar yang berlaku pada lokasi sebelum lokasi pemuatan peralatan tambang.

- Memberikan penerangan yang cukup pada lokasi pelabuhan.

- Pengaturan jalur dan kecepatan ponton demobilisasi peralatan tambang.

b. Arahan pemantauan

Upaya pemantauan dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan dilakukan dengan pengamatan frekuensi dan kelancaran lalu lintas sarana transportasi air.

D. Fasilitas Umum

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap fasilitas umum pada tahap pasca-operasi adalah terjadinya peningkatan kuantitas fasilitas umum masyarakat setempat.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap fasilitas umum adalah pengembalian lahan bekas penambangan batubara dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya.

3. Sifat Dampak Penting

Besaran dampak positif penting terhadap fasilitas umum termasuk kategori positif kecil (-1P).

4. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan

a. Arahan Pengelolaan

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 44

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Langkah pengelolaan dampak positif terhadap fasilitas umum adalah dengan melakukan perawatan dan perbaikan segala infrastruktur tambang yang akan diserahkan kepada Pemerintah.

b. Arahan Pemantauan

Upaya pemantauan lingkungan terhadap fasilitas umum adalah dengan melakukan inventarisasi jenis, jumlah, ukuran dan kondisi infrastruktur tambang yang akan diserahkan kepada Pemerintah.

6.3. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dampak penting dan telaahan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang telah dilakukan, bahwa rencana kegiatan usaha penambangan batubara PT GBP direkomendasikan layak secara lingkungan, dengan syarat-syarat sebagai berikut :

A. PT GBP melaksanakan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

B. Mentaati dan melaksanakan semua peraturan yang berlaku terkait pelaksanaan rencana usaha dan kegiatan usaha pertambangan batubara PT GBP.

C. Mengembalikan fungsi lahan minimal mendekati kondisi rona awal dan melakukan pengayaan jenis vegetasi pada areal kritis khususnya pada areal konsesi yang tidak ditambang.

D. PT GBP menjaga dan memelihara kualitas lingkungan baik terhadap komponen fisik-kimia dan biologi maupun sosekbudkesmas agar tetap lestari dan berkembang secara dinamis.

E. Apabila dalam kegiatan penambangan terdapat atau terjadi perubahan kualitas lingkungan yang menimbulkan dampak negatif besar terhadap perubahan ekosistem maupun kehidupan masyarakat PT GBP wajib melakukan kompensasi dan mengendalikan dampak negatif tersebut.

EVALUASI DAMPAK PENTING VI - 45