Upload
lamdung
View
224
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
LIPIDA
A. Pendahuluan
Deskripsi singkat
Pembahasan tentang lipida akan menjadi dasar pengetahuan untuk mempelajari
metabolisme lipida dalam tubuh hewan dan manusia. Lipida mempunyai arti penting bagi hewan
dan manusia, karena zat gizi ini menghasilkan energi yang lebih besar dari pada karbohidrat dan
protein, dan menyediakan asam lemak.
Relevansi dengan bab lain
Dengan mengetahui lipida, dapat menjadi dasar mahasiswa untuk rnenyusun ransum
ternak monogastrik sesuai dengan kebutuhan ternak pada berbagai aktivitas dan umur.
Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan peranan atau
pentingnya lipida sebagai salah satu zat gizi yang amat penting bagi ternak monogastrik.
B. Penyajian
Uraian
4.1. Kepentingan Biomedikal
4.2. Klasifikasi lipida
4.3. Asam lemak
4.4. Derivat gliserol
4.5. Fosfolipida
4.6. Steroid
4.7. Prostaglandin
4.8 .Pheromone
4.9. Pencernaan lemak.
4.10. Asam Lemak Esensial dan Nonesensial
Ringkasan Bab IV
Latihan
C. Penutup
a. Test formatif
b. Umpan balik
c. Tindak lanjut
d. Kunci jawaban test formatif
Kepustakaan
Lipida adalah kelompok heterogeneus dari komponen yang berkaitan dengannya, baik secara
nyata maupun potensial, dengan asam lemak. Mereka mempunyai sifat-sifat umum yaitu tidak
larut dalam air, dan larut dalam pelarut nonpolar seperti eter, khloroform, dan benzen. Jadi,
lipida termasuk lemak, minyak, lilin dan komponen yang berkaitan dengan lipida.
4.1. Kepentingan Biomedikal
Lipida merupakan konstituen gizi yang penting tidak hanya karena berenergi tinggi,
tetapi juga karena mengandung vitamin yang larut dalam lipida seperti vitamin A, D, E dan K,
dan asam lemak yang terkandung di dalam lipida. Dalam tubuh, lipida (lemak) menyediakan
sumber energi yang efisien. Ia berperan sebagai insulator panas dalam jaringan subkutan dan
sekitar organ tertentu. Lipida nonpolar beraksi sebagai insulator elektrik yang membuat progasi
cepat depolarisasi gelombang syaraf mielinasi. Kandungan lemak dalam syaraf adalah tinggi.
Kombinasi lemak dan protein (lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting, terdapat dalam
membran sel dan dalam mitokondria, dalam sitoplasma, dan berperan juga sebagai transpor
lipida dalam darah. Pengetahuan biokimia lipida adalah penting dalam pengertian banyak area
biomedikal sekarang, e. g. kegemukan, aterosklerosis dan peranan dari berbagai asam lemak
poliunsaturasi dalam nutrisi dan kesehatan.
4.2. Klasifikasi Lipida
Klasifikasi lipida berikut dimodifikasi dari Bloor.
A Lipida sederhana adalah ester dari asam lemak dengan berbagai alkohol
1. Lemak adalah ester dari asam lemak dengan gliserol. Lemak dalam bentuk cair dikenal dengan
minyak.
2. Lilin adalah ester asam lemak dengan monohidrik alkohol yang berat molekul yang lebih
tinggi.
B. Lipida Kompleks adalah kelompok yang mengandung ester dari asam lemak dengan alkohol
ditambah dengan komponen yang lain.
1. Fosfolipida adalah lipida yang mengandung, selain asam lemak dan alkohol, juga mengandung
sisa asam fosforik. Mereka sering mempunyai base mengandung N dan konstituen yang lain.
a. Gliserofosfolipida-alkohol adalah gliserol.
b. Sphingofosfolipida-alkohol adalah sphingosin.
2. Glikolipida (glikosphingolipida) adalah lipida yang mengandung asam lemak, sphingosin dan
karbohidrat
3. Lipida kompleks yang lain: Lipida seperti sulfolipida dan aminolipida. Lipoprotein mungkin
juga termasuk dalam kategori ini.
C. Prekursor dan Derivat Lipida. Ini termasuk asam lemak, gliserol, steroid, alkohol dalam
tambahan ke gliserol dan sterol, badan ketone, hidrokarbon, vitamin yang larut dalam lipida dan
hormon.Dikarenakan mereka uncharged, asilgliserol (gliseride), kholesterol, dan kholesteril ester
dimasukkan lipida netral.
4.3..Asam Lemak
Asam lemak adalah asam karboksiklik alifatik, kebanyakan diperoleh dari hidrolisis lemak alami
dan minyak. Asam lemak yang terdapat dalam lemak alami biasanya mengandung sejumlah
genap atom C, sebab mereka disintesis dari unit 2-C dan derivat rantai lurus. Rantai mungkin
jenuh (tak ada ikatan ganda) atau tak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan ganda).
4.3.1. Nomenklatur
Nomenklatur sistematik yang sering digunakan didasarkan kepada penamaan asam lemak
setelah hidrokarbon dengan jumlah sama dari atom C, -oic diganti dengan e dalam mana
hidrokarbon (Genevan System). Jadi asam jenuh berakhir dalam -anoic, e.g. octanoic acid, dan
asam tak jenuh dengan ikatan ganda berakhir dengan -enoic, e.g.octadecenoic acid (oleic acid).
Atom C di nomor dari karbon karboksil (C no. l). Atom C yang berdekatan dengan karbon
karboksil (no. 2) juga dikena.l sebagai α-atom C, no. 3 adalah β-atom C, dan berakhir karbon
metil yang dikenal sebagai ω-C atau n-C. Berbagai konvensi ada dalam penggunaannya untuk
mengidentifikasikan jumlah dan posisi dari ikatan ganda, e g ^9 mengindikasikan ikatan ganda
antara atom C nomor 9-10 dari asam lemak. ω-9 mengindikasikan ikatan ganda terhadap C 9
dihitung dari atom ω C. Konvensi yang secara luas digunakan untuk mengindikasikan jumlah
atom C, jumlah ikatan ganda, dan posisi.
Pada hewan, ikatan ganda tambahan yang dikenalkan hanya antara ikatan gandayang ada
(e.g. ω-9, ω-6, ω-3) dengan karbon karbonil, sehingga ada 3 seri asam lemak sebagai famili ω-9,
ω-6, ω-3.
4. 3. 2. Asam lemak jenuh.
Asam lemak jenuh mungkin dapat digambarkan berdasarkan acetic acid (asam asetat) sebagai
anggota pertama (Tabel 4.l.).
Tabel 4. 1. Asam lemak jenuh
Nama Umum Jumlah
Atom C
Formic 1 Sebagai bagian dalam metabolism unit C1 (formate).
Acetic 2 Produk akhir utama fermentasi karbohidrat oleh organisme
rumen
Propionic 3 Produk akhir fermentasi karbohidrat oleh organisme rumen
Butyric 4 Dalam lemak tertentu dalam jumlah kecil (terutama mentega).
Valeric 5
Caproic 6
Caprylic (octanoic) 8
Capric (decanoic) 10
Lauric 12 Spermaseti, sinamon, palm kernel, minyak kelapa, laurel
Myristic 14 Nutmeg, palm kernel, minyak kelapa, myrtle
Palmitic 16 Biasa dalam lemak hewan dan tumbuhan
Stearic 18
Arachidic 20 Minyak kacang
Behenic 22 Biji-bijian
Lignoceric 24 Cerebroside, minyak kacang
Anggota yang lebih tinggi dari seri asam lemak jenuh di atas diketahui ada, terutama dalam lilin.
Sedikit rantai cabang asam lemak telah diisolasi dari tumbuhan dan hewan.
4.3.3. Asam lemak tak jenuh
Terdapat pada tabel 4.2. Ini dapat dibagi lagi sub-sub menurut tingkat ketakjenuhannya.
yaitu.
A. Monounsaturated (monoethenoid. monoenoic) acid.
B. Polyunsaturated (polyethenoid, polyenoic) acid
C. Eicosanoids: Komponen ini ditemukan dari eicosa-20-C) polyenoic fatty acid, terdiri dari
prostanoid dan leukotriene (LT). Prostanoid termasuk di dalamnya adalah prostaglandin (PG),
prostacyclin (PGI), dan thromboxane (TX) Istilah prostaglandin sering digunakan untuk semua
prostanoid.
D Yang Lain: Banyak asam lemak yang lain yang telah dideteksi dalam material biologik
Berbagai struktur, seperti gugus hidroksi (ricinoleic acid) atau gugus siklik telah ditemukan.
Tabel 4. 2. Asam lemak tak jenuh
Jumlah atom C dan jumlah dan posisi ikatan ganda
Seri Nama umum Nama sistematik Sumber
Monoenoic acid (satu ikatan ganda)
16:1;9 ω-7 Palmitoleic Cis-9-hexadecenoic Dalam semua lemak netral
18:1;9 ω-9 Oleic Cis-9-octadecenoic Kemungkinan asam lemak
umum dalam lemak alam
18:1;9 ω-9 Elaidic Trans-9-octadecenoic Lemak ruminansia dan
lemak dihidrogenasi
22:1;13 ω-9 Erucic Cis-13-docosenoic Minyak biji rape dan
mustard
24:1;15 ω-9 Nernonic Cis-15-tetracosenoic Dalam serebroside
Dienoic acid (ikatan ganda dua)
18:2;9,12 ω-6 linoleic All-cis-9,12-
octadecadienoic
Dalam jagung, kacang, biji
kapas, kedelai dan
kebanyakan minyak
tumbuhan
Trienoic acid (ikatan ganda 3)
18:3;6,9,12 ω-6 -linolenic All-cis-6,9,12
octadecatrienoic
Beberapa tumbuhan seperti
minyak dari evening
primrose; asam lemak
minor pada hewan
18:3;9,12,15 ω-3 Α-linolenic All-cis-9,12,15
octadecatrienoic
Sering ditemukan dalam
asam linolenat alam
khususnya dalam minya
linseed
Tetraenoic acids (ikatan ganda empat)
20:4;8, 11, 14 ω-6 arachidonic All-cis-5,8,11,14-
eicosatetraenoic
Ditemukan dengan asam
linoleat khususnya dalam
minyak kacang, komponen
penting fosfolipid hewan
Pentaenoic acids (ikatan ganda lima)
20:5;5,8,11,14,17 ω-3 Timnodonic All-cis-5,8,11,14,17-
eicosapentaenoic
Komponen penting dari
minyak ikan.
22:5;7,10,13,16,19 ω-3 Clupanodonic All-cis-
7,10,13,16,19-
docosapentaenoic
Minyak ikan, fosfolipid
dalam otak
Hexaenoic acids (ikatan ganda enam)
22:6;4,7,10,13,16,19 ω-3 Cervoic All-cis-
4,7,10,13,16,19
docosahexaenoic
Minyak ikan, fosfolipid
dalam otak
4.4. Derivat Gliserol
Material lipida yang dalam jumlah besar dalam makhluk hidup adalah derivate gliserol.
Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol, i.e. triasilgliserol (sering disebut trigliserida).
Fosfolipida dalam campuran ester dari gliserol dimana satu dari gugus hidroksi dari gliserol
diesterifikasi dengan fragmen asam fosforat. Sphingolipida merupakan derivat aminogliserol
yang sangat dekat dengan fosfolipida.
4.4. l. Lemak dan minyak.
Lemak dan minyak adalah lipida gliserol yang paling umum. Mereka adalah triester dari
asam karboksilat rantai panjang. Sebab mereka dapat dibentuk dari karbohidrat, fungsi lemak
dan minyak sebagai energi cadangan utama. Lemak merupakan trigliseride padat, sementara
minyak berupa cairan pada suhu kamar tertentu.
Asam lernak darimana lemak dan minyak disusun biasanya merupakan molekul tak
bercabang mengandung 14-22 atom C. Yang menarik, mereka hampir selalu memiliki jumlah
atom C genap. Trigliseride merupakan ester dari asam lemak yang sama atau berbeda. Minyak
dan lemak alami merupakan campuran ester gliseol dalam mana satu atau dua komponen asam
lemak biasanya dominan Sebagai contoh, minyak olive mengandung persentase yang tinggi asam
oleat dan minyak jagung disusun terutama dari asam oleat dan asam linoleat. Ini merupakan
minyak tak jenuh yang umum yang digunakan dalam persiapan pangan. Mentega mengandung
banayak asam lemak jenuh. Lemak secara normal mempunyai persentase asam lemak jenuh
lebih tinggi daripada ininyak.
Lilin adalah ester dari asam lemak rantai panjang dan alkohol rantai panjang. Mereka
tidak disusun oleh unit gliserol Lipin lipida berbeda dalam struktur dengan lilin parafin yang
diturunkan dari petroleum.
Reaksi kimia menempati pada gugus alkene dan ester dari trigliseride. Hidrolisis
sempurna memberikan komponen asam lemak + gliserol, dan itu satu dari metode umum
elusidasi struktur kasar. Saponifikasi lemak dan minyak adalah metode penting dalam pembuatan
sabun. Enzim lipase menghidrolisis lipida selama proses pencernaan. Unsaturasi lemak dan
rninyak biasanya dideterminasi oleh penambahan secara kuantitatif iodine (biasanya sebagai ICI)
kepada ikatan ganda. Hidrogenasi dari ikatan ganda dari rninyak tak jenuh merupakan metode
untuk mengkonversi minyak menjadi lemak. Oksidasi dikaitkan dengan ikatan ganda
mempunyai kepentingan biologis dan komersial.
4.5. Fosfolipida :
Lipida yang mempunyai linkijs fosfat ester diklasifikasikan sebagai fosfolipida.
Kelompok terbesar fosfolipida adalah derivat gliserol dalam mana gugus terminal hidroksi
diesterifikasi dengan asam fosforat dan gugus hidroksi dikombinasi dengan asam lemak.
Komponen ini dikenal sebagai fosfogliseride. Struktur induk adalah asam fosfatidat.
Asam fosfatidat induk adalah konstituen tak penting dari makhluk hidup. Namun derivat
mereka dimana gugus fosfat diesterifikasi lebih lanjut dengan substituen polar yang ditemukan
dalam setiap sel. Yang paling penting adalah lesitin (kholin fosfogliserid) dan sefalin
(etanolamin fosfogliserida)
Lesitin dan sefalin adalah surfaktan biologik Merka mengandung akhir polar hidrofilik
dan komponen hidrofobik (asam lemak ester). Senyawa ini adalah konstituen dinding sel dan
membran, dimana mereka memberi interface antara daerah polar dan nonpolar.
Komposisi kimia fosfolipida dideterminasi oleh berbagai teknik hidrolisis Hidrolisis
sedang menghilangkan satu atau dua gugus asam lemak dan alkohol polar dalam fosfat. Dengan
cara ini, telah ditemukan bahwa asam lemak pada atom C 1 biasanya dijenuhkan dan bahwa pada
atom C 2 ditakjenuhkan. Sisa gliserol monofosfat secara relatif stabil di bawah kondisi ini dan
dapat diisolasi. Enzim spesifik telah digunakan untuk menghidrolisis linkijs ester secara selektif.
Sphingolipida adalah tipe fosfolipida yang tidak mengandung gugus gliserol tetapi
berkaitan dalam struktur dan fungsi dengan fosfogliserid. Struktur induk sphingolipida adalah
sphingosine atau satu dari analog, suatu molekul dalam mana gugus gliserol 2-hidroksi
digantikan dengan amino dan satu atom terminal yang dihubungkan dengan rantai hidrokarbon
panjang.
Gugus amino dari sphingolipida dilekatkan pada asam lemak dengan linkijs amide.
Sphingomielin, suatu sphingolipida yang terbesar, diasosiasikan dengan jaringan syaraf. Mereka
adalah ester fosfat dari kholon atau etanolamine. Glikosphingolipida adalah derivat glikosid dari
sphingosine tetapi tidak mengandung fosfat. Galaktose adalah glikon yang diasosiasikan
membentuk glikosphingolipida yang ditemukan dalam otak.
4.6. Steroid
Steroid adalah produk alami yang amat penting. Mereka secara luas didistribusikan dalam
hewan dan tumbuhan. Ia telah dipelajari secara luas sejak adanya isolasi kholesterol di awal abad
19. Beberapa dari prominen yang amat penting dan merupakan komponen aktif secara biologik
adalah steroid. Diantara mereka adalah steroid alkohol (sterol); asam empedu, hormon seks,
hormon-hormon dari korteks adrenal dan aglikone kardiak.
4. 6. l. Karkteristik struktur steroid
Struktur umum semua steroid adalah sistem cincin tetrasiklik. Empat cincin didesain oleh
huruf-huruf A, B, C dan D. Kholesterol adalah steroid yang paling umum. Kholesterol
ditemukan dalam hamper semua jaringan hewan, terutama otak dan spinal clumn dan dalam
bentuk batu empedu (gallstone) yang bisa berkembang dalam kantong empedu. Manusia dewasa
rata-rata mengandung + 250 g kholesterol. Kholesterol jarang ditemukan dalam tumbuhan,
meskipun sterol yangamat dekat dengan kholesterol seperti stigmasterol adalah komponen
tumbuhan yang penting. Banyak aspek dari komposisi kholesterol dan struktur steroid umum
ditentukan selama abad 10 dan awal abad 20. Wieland dan Windaus mengenali hubungan
struktur antara kholesterol dan asam empedu.
Kholesterol mempunyai 8 pusat khiral, dan jadi itu merupakan satu dari 256
kemungkinan stereoisomer. Ketika 5-6 ikatan ganda (sering didesain sebagai ^5) dikurangi untuk
membentuk kholesterol, skeleton steroid menjadi suatu koleksi cincin sikloheksana yang kaku.
Gabungan semua cincin adalah trans. Derivat dihidroksikholesterol yang manarik lainnya adalah
coprostanol, yang mempunyai gabungan cincin cis A-B.
Banyak steroid yang mempunyai konfigurasi absolut yang sama dengan yang dipunyai
oleh cholesterol. Substituen metil pada posisi 10 dan 13 sering disebut angular methyl group.
Mereka merupakan poin referens untuk perancangan stereokhemikal. Substituen yang pada sisi
yang sama sebagai gugus metil angular didesain sebagai β. Dibawah struktur steroid plan adalah
α. Gugus hidroksi pada posisi 3 dan rantai sisi pada 17 adalah substituen β dalam kholesterol dan
coprostanol.
Satu metode yang digunakan untuk menjelaskan konfigurasi dari gugus 3-hidroksi
dari kholesterol dan steroid yang berkaitan termasuk pemecahan oksidatif secara hati-hati
pada ikatan 6-7 dari cincin B. Jika 3-hidroksi adalah β, kemudian -lactone harus membentuk
antara gugus tersebut, dan gugus cis-karboksi pada posisi 5. Ini diobservasi dan diperkuat oleh
pendekatan sintesis independen. Lebih jauh, ketika isomer dalam mana dihroksi dan karboksi
adalah trans dipersiapkan, tidak ada laktone dapat dibentuk. Konfigurasi trans pada cincin C-D
dari kholesterol dan steroid yang berkaitan diperkuat oleh pemecahan oksidatif dari cincin C
untuk menghasilkan 3-a1ki1-2-meti1 siklopentene-1,2-dikarboksilik asid A. Dengan pemanasan
yang kuat, diasid ini dapat dikonversikan ke anhidride B secara perlahan Anhidrat dihidrolisis
ke epimerik diasid D, dan diasid ini siap membentuk anhidride B, dan diasid ini siap membentuk
anhidride B pada dengan hanya pemanasan sedang.
4.7. Prostaglandin
Prostaglandin adalah suatu kelompok substansi seperti hormon vang pertama kali
ditemukan dalam komponen lipida cairan seminal. Nama diturunkan dari kepercayaan yang salah
bahwa material berasal dari kelenjar prostate. Prostaglandin ditemukan dan dihasilkan dalam
hampir semua bagian hewan jantan dan betina. Penemuan prostaglandin berasal dari observasi
bahwa ekstrak lipida dari cairan seminal mempunyai pengaruh terhadap jaringan-jaringan
uterine. Otot (otot kontraksi ataupun otot relaks) bergantrung kepada fertilitas betina. Peranan
prostaglandin dalam fertilitas dari childbirth labor dan aborsi menjadi daerah yang sangat aktif
dalam penelitian farmakologik.
Prostaglandin walaupun diproduksi oleh tubuh dalam jumlah kecil, telah diasosiasikan
dengan sejumlah keajaiban aksi fisiologik. Selain berperanan dalam reproduksi hewan,
prostaglandin mempengaruhi tekanan darah. Yang paling menarik saat ini difokuskan kepada
kesertaan prostaglandin dalam imflamasi jaringan dan luka yang berkaitan, sebagairnana
peranannya dalam menaikkan suhu tubuh (demam).
Struktur induk semua prostaglandin adalah senyawa C20 asam prostanoat. Prostaglandin
merupakan asam prostanoat tak jenuh yang sering diklasifikasikan sebagai derivat asam lemak.
Tempat utama sintesis prostaglandin tampaknya pada membran sel, dimana fosfolipida memberi
prekursor asam lemak. Asam linolenat adalah satu dari sedikit asam lemak esensial dan itu
dipercaya diperlukan untuk pembentukan prostaglandin. Asam arakhidonat yang diturunkan dari
asam linolenat adalah prekursor dari kelompok penting prostaglandin. E prostaglandin (PGE)
mempunyai struktur hidroksiklik pentanone, dan F prostaglandin (PGF) adalah siklo pentadiol.
Subskrip mendesain jumlah ikatan ganda, dan α atau β mengindikasikan stereokhemistri.
4.8. Pheromone
Pheromone adalah senyawa yang ketika disekresikan oleh organisme, mendatangkan
respon spesifik pada anggota lain dari spesies yang sama. Oleh sebab itu, pheromone adalah
substansi komunikasi intraspesies. Ada kejadian bahwa semua hewan menggunakan pheromone
dalam cara ini. Yang paling menarik secara langsung merupakan material yang disekresikan
serangga dan sebagai pheromone penarik seks secara khusus.
Potensi penarik seks pada kebanyakan serangga adalah contoh spektrakuler yang
paling baik dari aktivitas biologik. Pheromone yang disekresikan oleh ngengat "Gypsy;
dapat menarik pejantan dari spesies yang sama sepanjang 1,5 mil. Lebih lanjut hanya kira-kira 1
x 10-9 dari penarik ini dibutuhkan untuk membangkitkan respon. Untuk beberapa serangga 30
molekul pheromone cukup untuk menarik anggota lain dari spesiesnya.
Pheromone berperan dalam banyak aksi serangga. Pheromone tertentu
mengkomunikasikan alarm dan bahaya, lainnya digunakan untuk menandai jejak makanan.
Kemungkinan menghasilkan pheromone buatan dapat memberikan cara untuk penarikan dan
kontrol serangga mempunyai dampak penting untuk produksi pertanian dunia
4.8.1. Struktur dan asal pheromone
Mempelajari pheromone kompleks oleh jumlah yang kecil dari material yang tersedia
dari serangga. 1,5 juta ngengat betina perawan digunakan untuk memperoleh 20 mg substansi
aktif yang iidentifikasi sebagai E-l0-2-12-heksadekadien-l-ol (umumnya disebut bomykol).
Substansi ratu lebah, satu dari banyak material disekresikan oleh ratu lebah madu. adalah E-9-
okso-2-decanoic acid.
Fungsi senyawa ini sebagai pheromone dan hormon. Itu adalah substansi yang menarik
lebah pekerja kepada ratu selama pengerumunan. Pada lebah, lebah pekerja memakan material
dan perkembangan ovariumnya dihambat, sehingga hanya ratu yang dapat bertelur.
4.9. Pencernaan Lemak
Enzim-enzim untuk lemak diperlihatkan dalam Tabel 6.1. disertai dengan produkproduk
yang biasanya dihasilkan dalam proses mencerna berbagai macam lipida.
Tabel 4 3. Klasifikasi enzim yang bersifat lipolitis
Lipida Enzim Substrat umum Produk
Gliserida Lipase
Clearing factor
Triolein
Ikatan-ikatan lemak untuk
protein
Asam-asam lemak +
gliserol
Fosfatida Fosfatidase A
Fosfatidase B
(lisoposfatidase)
Fosfatidase C
Fosfatidase D
Lesitin
Lisolesitin
Lesitin
Lesitin
Asam lermak (1 mol) +
lisolesitin
Asam lemak (1 mol) +
gliseril, posforil kholin
Asam fosfatidik + kholin
Gliserida + fosforil-
kholin
Serebrosida Serebrosidase
(galaktosidase)
Serebrosida N-asilspingosin +
galaktosa
Ester-sterol Cholesterol esterase Ester-kholesterol Cholesterol + asam lemak
Ester Vitamin A esterase Vitamin A asetat Vitamin A + asam asetat
Tiga sampai enam jam setelah pemberian pakan, babi yang bersangkutan, penyerapan terjadi
pada saluran pencernaan. Dalam lambung, lemak diubah menjadi emulsi yang parlikel-
partikelnya masih besar. Emulsi ini terbentuk oleh pergerakan-pergerakan lambung yang
mencampurnya dengan fosfolipida dan komponen chyme (isi lambung) lainnya. Proses lipolitis
juga didapatkan di lambung akan tetapi proses pencernaan lemak pada hewan monogastrik
terutama didapatkan di usus kecil.
Segera setelah lemak sampai di duodenum, empedu dan cairan lipase datang membawa
zat-zat yang dibutuhkan untuk pencernaan lipida. Garam-garam empedu berfungsi sebagai
detergen anion yang bersama-sama fosfolipida dan cholesterol membentuk miselle. Dalam
keadaan perbandingan garam empedu dan kolesterol menurun kolesterol akan diendapkan
menjadi batu-batu empedu Perbandingan yang normal antara garam empedu: fosfolipida:
kolesterol =12,5:.2,5: 1.
Oleh gerakan khusus yang sifatnya mengaduk empedu dan lipida-lipida yang bersifat
polar lainnya terbentuklah mikro-emulsi, yang partikel-partikelnya berbentuk bulat dengan
diameter 500-1000 mµ yang berisi terutama trigliserida dengan sedikit lemak lainnya. Lipase
dari pankreas ditarik ke permukaan partikel-partikel emulsi lemak tadi untuk menghidrolisis
trigliserida menjadi β-monogliserida dan asam lemak bebas. Lipase memecah trigliserida pada
ikatan 1 atau 3 (posisi α). Kedua komponen terakhir ini cukup polar untuk bersatu dengan garam
empedu-fosfolipida-kolesterol. Kelima komponen masih dapat menerima vitamin (non polar)
yang larut dalam lemak untuk memebentuk misel yang lebih kompleks lagi, misel tersebut
berbentuk bulat atau silinder dengan diameter 5-10 mµ berisi 1000 molekul atau lebih.
Trigliserida tadi dapat menolong penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Ini rnungkin disebabkan
karena misel campuran yang berisi asam-asam lemak bebas dan monogliserida mempunyai
kapasitas yang lebih besar untuk mengambil vitamin yang larut dalan lemak dibanding dengan
misel tanpa asam lemak bebas dan monogliserida. Daerah penyerapan lemak adalah mulai dari
bagian distal duodenum dan berakhir di bagian proksimal jejenum. Gliserol secara cepat diserap
dengan pasif yang biasanya masuk melalui vena mesenterikum; sebagian kecil mengalami proses
forforilasi oleh enzim dari sitoplasma usus kecil. Asam-asam lemak berantai pendek sampai
dengan C10 yang lebih larut dalam air cenderung juga diserap ke dalam pembuluh darah balik
mesenterikum. Asam-asam lemak berantai panjang akan diserap langsung.
Monogliserida dan asam lemak berantai panjang dari misel campuran masuk ke mikrofili
dan daerah apeks dari sel mukosa secara difusi Monogliserida diserapnya secara utuh, dan 50-
70% dari trigliserida dihidrolisis menjadi 2-monogliserida dan diserap. Garam-garam empedu
tidak diserap bersama lemak; zat-zat tr:rsebut diserap di daerah distal usus kecil secara aktif.
4.10. Asam Lemak Esensial dan Non Esensial
Ada asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh yang tidak dapat disintesis oleh tubuh atau
mungkin dapat dibuat, tetapi tidak dalam.jumlah yang memadai. Asam lemak tersebut disebut
asam lemak esensial yang terdiri dari asam linolenat, asam linoleat dan asam arakhidonat. Tanpa
asam lemak tersebut yang cukup dalam bahan pakan, ternak akan memperlihatkan gejala-gejala
abnormal seperti kulit bersisik, nekrose ekor, tidak ada pertumbuhan atau mati, reproduksi dan
laktasi yang abnormal.
Sumber-sumber asam lemak esensial yang baik antara lain minyak jagung, rninyak
kedelai. Lernak hewani mengandung lebih sedikit energi dan asam lemak esensial dibandingkan
dengan lemak nabati. Arakidonat hanya didapatkan dalam lemak hewani walaupun dalam jumlah
yang sedikit.
Pakan ternak yang biasa dipakai untuk ternak dalam praktek mengandung cukup banyak
asam lemak esensial. Kebutuhan diperkirakan berkisar antara 0,03 dan 0,02% (NRC-AS, 1968).
Setelah kebutuhan asam lemak esensial ini terpenuhi maka fungsi lain dari lemak yang tidak
kurang pentingnya antara lain:
a. menaikkan kadar energi ransum.
b. Penting sebagai pembawa vitamin yang larut dalam lemak
c. Penting dalam proses penyerapan
d. Penting dalam penyerapan kalsium.
Kadar lemak yang dibutuhkan untuk mendapatkan pertambahan berat badan yang
baik adalah 4% dengan menggunakan minyak jagung sebagai sumber lemak.
Ringkasan Bab IV
Lipida adalah komponen organisme hidup yang dapat diekstrak dengan pelarut nonpolar.
Lipida yang banyak terdapat di alam adalah minyak dan lemak, suatu trimester dari gliserol
Trigliserid adalah ester gliserol asam lemak., molekul rantai panjang yang memiliki jumlah
genap atom karbon. Fosfolipida adalah juga terester dari gliserol, kecuali yang satu dari 3
fragmen asam adalah fosforik daripada asam karboksilat. Steroid adalah kelompok lipida yang
memiliki struktur induk tetrasiklik yang diturunkan dari squalene perkursor biogenik. Mereka
termasuk hormon penting yang mengontrol sejumlah fungsi tubuh. Kholesterol, suatu steroid
hewan yang terdapat dalam jumlah banyak adalah prekursor hormon steroid lain seperti hormon
seks. Prostaglandin adalah tunrnan dari asam prostanoat yang diturunkan dari oksidasi enzimatik
asam lemak. Mereka ada dalam tubuh dalam jumlah yang kecil, dan memegang peranan penting
dalam sejumlah besar proses biologik. Pheromone, material yang berperan untuk berbagai
bentuk komunikasi antara spesies, telah banyak diteliti pada serangga. Mereka merupakan
senyawa ajaib yang berperan dalam interaksi antara serangga pada jarak yang sangat .iauh.
Pheromone berperanan bagi serangga untuk indikasi makanan dan tanda bahaya. Asam lemak
yang esensial bagi ternak monogastrik adalah asarn linolenat, asam linoleat, dan asam
arakhidonat. Pakan ternak yang biasa dipakai untuk ternak dalam praktek mengandung cukup
banyak asam lemak esensial. Kebutuhan diperkirakan berkisar antara 0,02 sampai 0,03%.
Setelah kebutuhan asam lemak esensial ini terpenuhi maka fungsi lain dari lemak yang tidak
kurang pentingnya antara lain. menaikkan kadar energi ransum, penting sebagai pembawa
vitamin yang larut dalam lemak, penting dalam proses penyerapan dan penting dalam
penyerapan kalsium. Kadar lemak yang dibutuhkan untuk mendapatkan pertambahan berat
badan yang baik adalah 4% dengan menggunakan minyak jagung sebagai sumber lemak.
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan:
a. Pheromone.
b. Minyak
c Lipida
d. Lemak
2. Sebutkan fungsi lemak.
3. Sebutkan fungsi prostaglandin.
4. Sebutkan fungsi kholesterol
5. Jelaskan proses pencernaan lemak secara singkat.
Test Formatif
l. Salah satu asam lemak yang esensial bagi ternak monogastrik adalah . . . a) asam linolenat, b)
asam palmitat, c) asam oleat, d) semua betul
2. Kholesterol merupakan lipida yang berperan dalam pembentukan hormon.. a) growth
hormone, b) testosteron, c) prostaglandin, d) LH
3. Trigliserid adalah estergliserol dari.. a) lemak, b) protein, c) asam lemak, d) minyak
4. Fosfolipida adalah juga terester dari gliserol, kecuali yang satu dari 3 fragmen asam adalah a)
asam karboksilat, b) asam amino, c) sulfur, d) fosforik
5 Senyawa yang merupakan alat komunikasi antar spesies adalah a) pheromone, prostaglandin,
b) c) asam, d) asam lemak.
6 Prostaglandin adalah turunan dari asam prostanoat yang diturunkan dari a) reduksi asam lemak,
b) oksidasi enzimatik asam lemak, c) oksidasi lemak, d) peroksida.
7. Lipida yang banyak terdapat di alam adalah minyak dan lemak, suatu triester dari ..a)
asam lemak, b) asam amino. c) gliserol, d) alkohol.
8. Selain berfungsi sebagai sumber asam lemak esensial, lemak juga berfungsi sebagai a) sumber
vitamin ADEK, b) rneningkatkan energi ransum, c) penting dalam proses penyerapan kalsium. d)
betul semua.
9 Untuk pertumbuhan yang optimal maka perlu ditambahkan ke dalam ransum lemak
sebesar. ..a) 5-6%, b) 4%, c) < 4%, d) 1-5%.
10 Asam lemak non esensial adalah asam lemak yang.. a) dapat disintesis oleh tubuh dalam
jumlah cukup, b) tidak dapat disintesis dalai tubuh, c) disintesis dalam tubuh dalam jumlah yang
sedikit, d) betul semua.
Umpan Balik
Daya serap materi kuliah dapat diketahui oleh mahasiswa dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Daya serap = Jumlah jawaban yang benar/jumlah soal x 100%
Tindak Lanjut
Bagi mahasiswa yang mempunyai nilai daya serap di bawah 70% diharapkan untuk
mengulangi bab ini, sedangkan mereka yang mempunyai nilai daya serap 70% ke atas dapat
melanjutkan membaca bab berikutnya dengan seksama sambil memperluas cakrawala cakupan
materi dan memperkaya wawasan dengan menambah bahan pustaka dari informasi dan sumber-
sumber lain untuk melengkapi irateri pustaka yang ada.
Kunci Jawaban Test Formatif
1. a
2. c.
3. c
4. d
5. a.
6. b.
7. c
8. d
9. b.
10. a.
Kepustakaan
Montgomery, R., R. L. Dryer, T. W. Conway, A. A. Spector. 1993. Biokimia: Suatu Pendekatan
Berorientasi Kasus (terjemahan). UGM Press. Edisi 4, jilid 1.
Parakkasi, A. 1984. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Angkasa. Bandung
Pine, S. H., J. B. Hendrickson, D J. Cram, G. S. Hammond. Organic Chemistry. McGraw-Hill
Book Company. London.
Tillman. A. D.. H. Hartadi. S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, S. Lebdosoekojo. 1984. Ilmu
Makanan ternak Dasar. UGM Press. Yogyakarta.