21

yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak
Page 2: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

PROSPEK PENGGUNAAN TIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

Pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan, termasuk pendidikan bahasa ( Indonesia maupun asing ), merupakan respons positif terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada abad millennium ketiga. Oleh karena itu, penggunaan TIK dalam menunjang pembelajaran bahasa merupakan suatu keharusan, bukan hanya untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran, tetapi yang lebih penting adalah untuk meningkatkan penguasaan TIK baik bagi guru maupun siswa sebagai bekal hidup di era teknologi yang terus berubah dan berkembang.

Dalam konteks pembelajaran bahasa, pemanfaatan bahasa dan pemberdayaan media TIK, termasuk teknologi multimedia, dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran, yang diharapkan dapat memberikan kepuasan public dengan memberikan layanan yang prima dengan hasil sesuai dengan standard dan tujuan yang diharapkan.

Dalam makalah ini dibahas beberapa hal terkait dengan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran bahasa disekolah, mulai dari pengertian TIK, keterkaitan TIK dalam metode pembelajaran bahasa, ketersediaan media TIK disekolah, bentuk-bentuk pemanfaatan TIK, dan sebagainya.

Secara etimologis “Teknologi” berakar dari istilah “techno” yang berarti tehnik, seni atau ketrampilan, dan “logos” berarti ilmu. Jadi makna teknologi adalah ilmu tentang seni atau ketrampilan. Zen (dalam Effendy 2003 : 399 ) menjelaskan bahwa teknologi mencakup sains atau ilmu pengetahuan serta engineering atau teknik.

Page 3: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Levis ( 1996 : 6 ) memberikan pengertian komunikasi sebagai “proses” interaksi antara komunikator dan komunikan. Sedangkan Hubley (1993: 45 ) menyatakan bahwa “communication involves the transfer between people of information including ideas, emotions, knowledge and skills”.

Terkait dengan pengertian komunikasi, Effendi ( 1986 : 3 ) memberikan pengertian komunikasi dari dua segi, yaitu dari segi etimologis, dan terminologis. Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, dan istilah ini juga bersumber dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna mengenai suatu hal. Dengan demikian, apabila komunikan mengerti apa yang dikomunikasikan oleh komunikator, berarti komunikasi telah berlangsung dengan efektif.

Secara terminologis, “komunikasi” berarti proses penyampaian suatu pesan atau pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian bahwa semua perangkat keras/fisik ( hardware ) dn perangkat lunak (software) yang menghubungkan berbagai bagian dari perangkat keras yang mentransfer data dari lokasi fisik yang satu (komuniator) ke lokasi fisik lain (komunikan) (Loudon 1995 : 12 ).

Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, TIK dengan dukungan sistem dan jaringan (network) computer memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan melihat fisik maupun mendengar suara secara langsung meskipun pihak-pihak yang berkomunikasi berada ditempat yang berbeda.

Seperti yang dikemukakan Hartoyo dalam makalah (Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komnikasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Page 4: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Indonesia);(2009), bahwa teknologi dan informasi (TIK) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi.

Perkembangan TIK yang sedemikian pesat telah berpengaruh terhadap aplikasi computer dalam penunjang pembelajaran bahasa, yang sering dikenal dengan istilah Computer-Assisted Language Leraning (CALL). Komputer sebagai media digunakan untuk membantu pembelajar dalam pembelajaran, seperti halnya pembelajaran bahasa.

Terlepas dari computer sebagai media, jika dimanfaatkan dengan tepat dan maksimal computer dapat memberikan beberapa manfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya Hartoyo mengemukakan: jika divermati dengan seksama, salah satu permasalahan utama pembelajaran bahasa adalah isu-isu terkait dengan metode pembelajaran bahasa. Ditilik dari sejarah perkembangan pembelajaran bahasa, telah terjadi berbagai upaya untuk mewujiudkan metode pembelajaran yang lebih baik. Upaya mencari metode pembelajaran yang lebih baik selalu didasari atas kritik terhadap kekuranagn metode pembelajaran yang telah ada sebelumnya. Sebagai contoh, Grammar Translation Method yang menekankan pada pembelajaran membaca, tata bahasa, dan kosa kata dianggap kurang efektif dalam membekali siswa dengan kemampuan komunikatif. Dengan dasar kritik inilah maka muncullah metode pembelajaran bahasa yang lainnya seperti Direct Methode, yang menekankan pada penggunaan bahasa yang dipelajari dalam berkomunikasi. Direct method juga akhirnya menuai kritik, dan lahir lah Audio Lingual Method, The Silent way, Suggestopedia, Community Language, Communicative Approach, hingga Total Physical Respone. Kehadiran Total Physical

Page 5: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Responsepun menuai kritik, dan sejalan dengan perkembangan TIK muncullah gagasan untuk mengembangkan Computer-Assisted Language Learning (CALL) – Multimedia.

Memperhatikan dampak positif berbagai kajian tentang pemanfaatan TIK dalam menunjang pembelajaran di sekolah, tidak berlebihan jika di sekolah – ti tanah air ini juga memiliki prospek masa depan yang memungkinkan untuk mengaplikasikan TIK dalam menunjang pembelajaran.

Berdasarkan kajian makalah tersebut, TIK dalam pembelajaran bahasa dapat diaplikasikan terhadap 4 keterampilan berbahasa yang secara komprehensif dipelajari oleh siswa (manusia), yaitu: menyimak, berbicra, membaca dan menulis.

A. Penggunaan TIK dalam Pembelajaran Menyimak

Seperti yang dikemukakan sebelumnya oleh Hartoyo, bahwa dalam pembelajaran bahasa, menyimak merupakan pembelajaran yang dapat mempergunakan TIK.

Adapun unsur-unsur dalam pembelajaran menyimak diantaranya:

1. Menyimak dari radio2. Menyimak dikte3. Menyimak pembacaan teks nonfiksi4. Menyimak pembacaan surat5. Menyimak pidato6. menyimak tontonan drama7. Menyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi,

cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya.

Page 6: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Dalam keterampilan menyimak tidak lepas dari keterampilan bahasa lainnya, tetapi dipadukan dengan keterampilan bahasa lainnya seperti, menulis, berbicara.

Peran TIK dalam pembelajaran bahasa, kususnya keterampilan menyimak dapat diaplikasikan dengan cara:

1. Dengan alat bantu LCD siswa diberikan visualisasi contoh musikalisasi puisi untuk disimak oleh siswa. Dengan cara seperti itu siswa akan lebih mengenal secara langsung tampilan musikalisasi puisi dibanding dengan model.

2. Dengan alat bantu tape recorder siswa diperdengarkan contoh dongeng, lalu siswa diberi tugas untuk mencatat/menulis bahkan mengungkapkan unsur-unsur yang terdapat dalam dongeng tersebut.

3. Dengan alat LCD siswa diperlihatkan contoh pidato yang baik dan benar. Siswa dapat menyimak dan memperhatikan hal tersebut, misalnya cara pidato, unsur-unsur pidato. Dengan cara demikian siswa diberi tugas mencatat bahkan mengungkapkan lagi apa yang didapat dari contoh pidato tersebut.

Faktor-faktor penunjang pemanfaatan media TIK dalam pembelajaran seperti:

1. Tingginya motivasi warga sekolah yang ingin maju dan ingin selalu mengikuti perkembangan IPTEK terutama TIK,

2. Dukungan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, termasuk komite sekolah, serta pemerintah daerah untuk mewujudkan ketersediaan media TIK yang memadai di sekolah.

3. Tersedianya aliran arus listrik yang memadai hampir di seluruh sekolah, meskipun ada beberapa daerah yang belum mendapat aliran listrik dan masih menggunakan generator sebagai pembangkit listrik,

Page 7: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

4. Tersedianya buku penunjang penggunaan media TIK dalam pembelajaran, walaupun masih terbatas jumlahnya,

5. Tersedianya jaringan internet, terutama di sekolah-sekolah yang sudah mandiri di perkotaan.

Faktor-faktor penghambat (kendala) yang mempengaruhi pemanfaatan media TIK dalam menunjang pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan, jumlah media TIK yang tersedia di sekolah masih terbatas;

2. Masih banyak guru yang gagap teknologi dan belum mampu betul mengoprasikan media TIK yang tersedia di sekolah;

3. Masih kurangnya pelatihan-pelatihan pembelajaran dengan menggunakan TIK

4. Di beberapa daerah tertentu arus listrik padam atau berubah-ubah (naik turun voltasenya)

(Hartoyo dalam makalah Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia; 2009)

Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas bagaimana peran TIK di era globalisasi ini, khusunya dalam bidang pendidikan yang terus berkembang. Seirang guru yang ternasuk bagian dari penyelenggara pendidikan dituntut untuk selalu berinovasi dalam mencapai keberhasilan pembelajaran, teramsuk dengan penggunaan alat yang tepat dan sesuai dengan tuntutan jaman.

Dalam dunia pendidikan peran TIK makin signifikan sampai ke daerah-daerah walaupun masih ada kendala-kendala terutama yang dihadapi oleh guru,

Page 8: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

tetapi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran mendapat perhatian serius dari pelaksana pendidikan (stakeholder)nya.

B. Penggunaan TIK dalam Pembelajaran Menulis

Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk tulisan, tetapi lebih pada proses kreatif dalam menuangkan gagasan ke dalam wacana agar dapat dibaca, dipahami dengan mudah, dan lebih dari itu menarik untuk dibaca.

Untuk dapat menulis dengan baik, siswa terlebih dahulu dilatih untuk memiliki kreativitas dalam menulis. Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa diharapkan dapat mengekspresikan diri, melakukan sosialisasi, promosi dan berbagi kepada sesama. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat siswa dalam menulis adalah dengan cara mengelola blog yang ter up-date dengan baik.

Untuk mewujudkan hal di atas diperlukan minat dan krativitas, karena minat dan kreativitas begitu penting dalam hidup manusia. Tanpa minat dan kreativitas manusia tidak akan mampu bertahan menghadapi perubahan yang semakin cepat. Salah satu bentuk minat dan krativitas itu dapat dituangkan dalam bentuk menulis.

Menulis adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan gagasan atau ide kedalam bentuk tulisan. Sebenarnya dalam proses pembelajaran, mata pelajaran apa pun, ada kegiatan-kegiatan yang menuntut siswa untuk menulis. Menjawab pertanyaan pemahaman secara tertulis berkaitan dengan topic bahasan, membuat catatan sendiri, membuat rangkuman atau membuat laporan adalah kegiatan-kegiatan menulis yang biasa dilakukan di dalam

Page 9: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

proses pembelajaran. Terlebihb dalam pembelajaran bahasa, baik pelajaran bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, siswa belajar tentang teori-teori menulis dengan sedikit praktik menulis. Namun, ternyata kegiatan-kegiatan tersebut tidak serta merta menjadikan siswa terampil menulis.

Blog adalah publikasi sederhana naskah-naskah yang ditata berdasarkan urutan waktu seperti layaknya sebuah jurnal atau catatan harian. Sistem yang dipakai dikenal dengan CMS (Content Management System). CMS biasa dipakai sebagai tempat dimana seseorang dapat menciptakan, memberikan informasi dan berkomunikasi antar sesame di seluruh dunia. Blog adalah situs web yang mudah digunakan tanpa dituntut paham bahasa HTML (Hypertext Markup Language), dimana seseorang dapat dengan cepat memposting pemikirannya sendiri, berinteraksi dengan orang lain, dan banyak lagi yang semuanya serba gratis. Keterampilan yang dibutuhkan hanyalah kemampuan menulis atau mengetik dengan computer.

Blog diinternet baik sekali manfaatnya, yakni menumbuhkan kreativitas dalam keterampilan menulis. Blog ibarat buku tulis atau buku agenda kosong yang siap untuk diisi dengan tulisan orisinil. Dengan blog seseorang dituntut untuk kreatif membuat tulisan-tulisan sendiri yang enak dibaca, bermanfaat untuk orang lain, dan mengundang orang lain untuk beramai-ramai dating ke blognya untuk saling berinteraksi dan memberikan komentar. Kegiatan ngeblog bukan sekadar mnjadi kegiatan menghabiskan waktu luang yang sia-sia apabila dilakukan secara optimal. Menulis dan menerbitkan naskah di blog akan sangat bermanfaat bagi si penulisnya maupun si pembacanya.

Blog telah menjadi tren perkembangan TIK berbasis internet saat ini. Bahkan blog sudah banyak diperlombakan oleh berbagai lembaga. Aplikasi blog juga terbukti sangat membantu guru dalam mengembangkan

Page 10: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

pembelajaran di sekolah. Dengan blog, guru dapat memasukkan materi pelajarannya dengan suasana yang berbeda dari membaca buku teks, sehingga siswa dapat belajar mandiri dari blog yang dibuat guru. Proses pembelajaran akan terjadi, bila blog yang dibuat guru mengundang dan menarik siswa dalam membacanya, sehingga terjadi interaksi antara siswa dan guru. Karenanya, guru pun harus dapat mengajarkan siswa membuat blog di internet. Proses kreatif akan muncul dari pembuatan blog yang sangat interaktif ini. Melalui pembuatan blog akan terlihat kreativitas menulis siswa dan guru.

Karena hal tersebut di atas diperlukan sebuah proses pembelajaran yang mengundang siswa untuk aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Melalui pembelajaran yang mengundang diharapkan siswa akan lebih aktif bertanya, bercerita, mengungkapkan isi hatinya, belajar secara mandiri, dan memiliki kreativitas menulis.

Kenyataan yang ada di kelas-kelas, peserta didik kurang banyak membaca dan mendengar sehingga mereka kurang mampu menulis dengan baik. Menulis seolah menjadi beban berat yang sangat sulit dilakukan. Mereka lebih senang bermain games dan berchating ria juga bertukar foto di friendster atau facebook. Friendster, facebook, dan games telah berhasil menarik siswa ke dalam pembelajaran yang mengundang siswa untuk aktif daripada menulis. Padahal menulis adalah sebuah kreativitas yang dapat dimunculkan apabila seseorang sering berpikir dan terus berlatih menulis dalam proses pembelajaran.

Masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita saat ini adalah masalah lemahnya prosesnya pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses

Page 11: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

pembelajaran di kelas hanya diarahkan kepada proses kemampuan anakl menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupannya sehari-hari. Akibatnya ketika mereka lulus, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi miskin aplikasi.

Saat ini belum banyak sekolah yang memanfaatkan jaringan internet dan intranet sebagai sarana pemanfaatan TIK dalam proses pembelajarannya. Bahkan untuk mendownload materi pembelajaran dari buku elektronik pun sekolah masih mengalami kendala. Apalagi mengapload materi ke internet. Biaya akses internet masih terasa mahal, dan jaringan intranet (LAN) di sekolah pun kurang berjalan dengan baik. Padahal guru dituntut untuk pandai menggunakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar sampai ke otak.

c. Penggunaan TIK dalam Pembelajaran Berbicara

Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi. Dengan berkembangnya TIK, para pengirim dan penerima pesan dapat berkomunikasi dan berinteraksi melalui telepon, melalui internet, email, satelit, televise, video conference, dsb.Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran bahasa. Dalam pembelajaran bahasa terjadi komunikasi antara pengajar (guru) dan siswa, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan guru dan siswa dalam satu ruangan atau tempat tertentu secara langsung. Sebagai contoh, guru dapat memanfaatkan media TIK melalui video conference, yang memungkinkan guru mengajar atau memantau siswa yang sedang belajar dengan melihat dan berkomunikasi

Page 12: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

secara langsung meskipun guru tidak bersama-sama dengan siswa diruang / tempat yang sama.

Dari contoh yang telah dipaparkan, nampak jelas bahwa dalam konteks pembelajaran bahasa, TIK memiliki peran sebagai “media” yang menjembatani dan memungkinkan terjadinya pembelajaran, dan bahkan tatap muka dan komunikasi langsung, antara siswa dan guru meskipun mereka tidak berada dalam satu ruang atau tempat yang sama.

Dalam konteks tertentu TIK dapat juga berperan sebagai “guru” atau “tutor”. Dalam pembelajaran bahasa, berbagai pihak seringkali menganggap bahwa mengajarkan tata bahasa (grammar) merupakan pemborosan waktu (waste of time) dan bahkan membosankan (boring). Pemanfaatan TIK-komputer sebagai sarana untuk menunjang pembelajaran tata bahasa, memberikan kenyamanan tersendiri baik bagi guru maupun siswa. Setelah program selesai dirancang, guru tidak perlu setiap kali menjelaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa terkait dengan tatabahasa tertentu, karena siswa dapat mempelajari tata bahasa melalui program pembelajaran bahasa menggunakan computer sesuai dengan ketertarikan, kebutuhan, dan waktu yang dimiliki oleh siswa tanpa harus merasa malu saat siswa membuat kesalahan dalam menjawab soal-soal latihan dan mereka dapat mempelajari kembali materi dan latihan yang belum mereka pahami.

Manfaat atau kelebihan TIK-komputer lainnya adalah komputer dapat berperan sebagai “buku referensi” yang sangkil dan mangkus. Disamping itu, computer-based reference book yang terhubung dengan jaringan internet dapat digunakan oleh banyak pengguna pada waktu yang sama, sehingga lebih efisien jika dibandingkan dengan buku pada umumnya.

Page 13: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

C. Penggunaan TIK dalam Pembelajaran Membaca

Dalam kehidupan sehari-hari, membaca merupakan kegiatan yang dapat dikatakan fleksibel karena membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Oleh karena itu, dalam kehidupan sekarang ini, dengan derasnya arus informasi dimana berbagai pengetahuan banyak dituangkan dalam bentuk bahasa tulis, maka membaca merupakan kebutuhan setiap orang, namun karena pembelajaran bahasa dewasa ini banyak dinilai siswa membosankan, maka minat membaca pada siswa juga menjadi kurang.

Kondisi di atas merupakan tantangan bagi guru bahasa Indonesia untuk dapat menyajikan pembelajaran bahasa yang menarik, dan siswa merasa senang belajar dan bisa memahami bacaan dengan baik. Untuk itu perlu dicari media penunjang yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia. Media penunjang tersebut adalah menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu media teknologi internet.

Dengan teknologi internet diharapkan siswa menjadi senang untuk membaca, sehingga pembelajaran membaca khususnya membaca ekstensif tidak lagi membosankan bagi siswa., dan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tujuan dari materi pelajaran tercapai dengan baik.

1. Media TIK internetPerkembangan internet diawali dengan dibangunnya jaringan ARPANET (ARPA= Advance Research Project Agency) pada tahun 1969. Jaringan tersebut semula hanya beranggotakan beberapa computer di beberapa universitas di Amerika Serikat, seperti University of California-Los Angeles dan Stanford Research Institute. Istilah internet sendiri muncul sekitar tahun 18983 dengan ditemukannya protocol TCP/IP(Transmision Control

Page 14: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Potocol/Internet Protocol), Istilah internet sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari interconnected networking yang berarti jaringan-jaringan computer yang saling terhubung. Dari definisi tersebut, gabungan beberapa jaringan di beberapa gedung pun dapat juga disebut sebagai internet. Namun perlu diingat pula bahwa istilah internet yang kita kenal mengacu pada gabungan jaringan computer di seluruh dunia, jadi yang dimaksud dengan internet disini adalah gabungan jaringan computer di seluruh dunia yang membentuk suatu system jaringan informasi global. Selama menggunakan internet, kita seakan0akan dapat menjelajahi seluruh penjuru dunia dengan mengakses informasi di computer server (situs web) yang bermarkas di berbagai tempat. Internet seakan-akan merupakan dunia tersendiri yang memungkinkan kita pergi mengunjungi berbagai tempat secara cepat, melihat informasi yang kita inginkan, membuka kotak surat dan membaca pesan serta berkenalan dengan orang-orang yang identitasnya tak kita ketahui dengan pasti dibelahan bumi manapun, semua itu kita lakukan hanya dengan duduk didepan computer. Karena itulah dunia internet juga disebut sebagai dunia maya, dunia semu yang tidak nyata.

2. Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis1. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi ( a recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding).2

1 Henry Guntur Tarigan,Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa, 1990;7

2 ibid

Page 15: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain. Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah” bringing material meaning to and getting meaning from printed or written material” , memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.3.Lado mengatakan bahwa membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulis.4 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan. Jadi, kemampuan membaca adalah kesanggupan,kecakapan, atau kekuatan untuk memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulis.

3. Prospek Penggunaan TIK dalam Pembelajaran Membaca Cepat

Masih kurangnya kemampuan membaca ekstensif disebabkan oleh beberapa faktor yaitu media atau buku bacaan yang kurang menarik yang tersedia diperpustakaan, penggunaan model pembelajaran yang kurang inovatif dalam pembelajaran membaca, khususnya pelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi yang dapat menyadarkan siswa akan pentingnya membaca tanpa membebani siswa dengan kegiatan rutinitas yang membosankan. Salah satu solusi yang diajukan dalam penelitian ini adalah melalui teknologi internet dalam pelaksanaan model pembelajaran yang inovatif. Dengan menggunakan teknologi internet yang dewasa ini sangat digemari oleh siswa, maka diharapkan siswa akan lebih mudah memahami suatu bacaan, dan lebih lanjut lagi diharapkan siswa akan tertarik untuk membaca karena timbulnya kesadaran akan manfaat membaca. Pada 3 Finocchiaro and Bonomo 1973 : 120 dalam Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 1990 : 9

4 Henry Guntur Tarigan, op.cit,. hal. 90

Page 16: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

akhirnya diharapkan pula prestasi akademik dan nonakademik siswa baik yang terkait dengan mata pelajaran bahasa Indonesia maupun yang lainnya akan meningkat.

Untuk meningkatkan kemampuan membaca ekstensif menggunakan teknologi internet perlu didukung oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Adanya media atau bacaan yang menarik yang disediakan oleh perpustakaan sekolah

2. Adanya guru bahasa yang mampu mengoperasikan media TIK yang tersedia disekolah

3. Tersedianya jaringan internet yang menunjang penggunaan TIK dalam pembelajaran bahasa yang inovatif sehingga sehingga memicu siswa menjadi gemar membaca.

Sedangkan factor-faktor penghambat yang mempengaruhi pemanfaatan media TIK yaitu internet dalam menunjang pembelajaran membaca ekstensif diantaranya adalah :

1. Masih kurangnya teknisi dan instruktur TIK2. Masih banyak guru, terutama guru bahasa yang gagap teknologi dan

belum mampu betul mengoperasikan media TIK sebagai media penunjang pembelajaran bahasa

3. Masih kurangnya pelatihan-pelatihan pembelajaran bahasa terutama membaca dengan menggunakan media TIK internet

4. Ruang media TIK yang belum tersedia secara khusus untuk pembelajaran bahasa

Daftar Bacaan

Page 17: yatisuhardi.files.wordpress.com · Web viewMenyimak pembecaan karangan fiksi seperti: pusi, musikalisasi puisi, cerpen, dongeng, pantun, dan sebagainya. Dalam keterampilan menyimak

Hartoyo. 2009. “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Edu lingua.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.