Vertigo Perifer : BPPV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Vertigo Perifer : BPPV; Neurology

Citation preview

  • Presentan :Meiustia Rahayu 07120141Diskusan :Rini Nurul Huda 05923056 Preseptor : Prof. Dr. dr. Darwin Amir, Sp.S(K)dr. Syarif Indra, Sp.S

  • ProprioseptifVisual VestibularGirus postsentralis otak

  • Labirin anteriorLabirin posteriorKanalis semisirkularisOrgan otolit

  • makulaRotasi ke depan:Kanalis anterior tereksitasiKanalis posterior terinhibisistereosiliakinosiliaMenoleh ke depan, kanan, kiri

  • GejalaPeriferSentralOnsetTiba-tibaPerlahanBeratnya keluhanBerat, paroksismal dan episodikRinganDurasi dan GejalaDapat berlangsung beberapa menit sampai jamDapat berlangsung berbulan-bulanNistagmus(+) satu arah (dengan fase cepat atau lambat)Kadang-kadang dua arahFiksasi visualDihambat oleh nistagmus dan vertigoTidak ada hambatanArah post pointingKe arah fase lambatBerubah-ubahArah jatuh Romberg testKe arah fase lambatBerubah-ubahGangguan lainTinitus-

  • Dua gerakan yaitu:Dix-Hallpike kanan bidang kanal anterior kiri dan kanal posterior kanan dan perasat Dix- Hallpike kiri bidang posterior kiri. Dix-Hallpike kanan:Duduk tegak i meja pemeriksaan, kepala menoleh 450 ke kanan. Dengan cepat dibaringkan sampai kepala menggantung 20-300 di ujung meja pemeriksaan. Tunggu 40 detik sampai respon abnormal timbul. Respon dilakukan selama 1 menit atau sampai respon menghilang.

  • Dix-Hallpike respon abnormal kepala ditahan pada posisi tersebut selama 1-2 menitKepala direndahkan dan diputar secara perlahan ke kiri dan dipertahankan selama beberapa saat. Badan pasien dimiringkan dengan kepala tetap dipertahankan pada posisi menghadap kekiri dengan sudut 450 sehingga kepala menghadap kebawah melihat lantai . Kembali ke posisi duduk dengan menghadap ke depan. Setelah terapi ini pasien dilengkapi dengan menahan leher.Tidak merunduk, berbaring, membungkukkan badan selama satu hari. Tidur pada posisi yang sehat untuk 5 hari.

    CRT untukkanalis semisirkularis posterior

  • Latihan di rumah tanpa bantuan terapis. Pasien melakukan gerakan-gerakan posisi duduk dengan kepala menoleh 450 , lalu badan dibaringkan ke sisi yang berlawanan, dipertahankan selama 30 detik. Selanjutnya pasien kembali ke posisi duduk 30 detik. Pasien menolehkan kepalanya 450 ke sisi yang lain, lalu badan dibaringkan ke sisi yang berlawanan selama 30 detik. Latihan ini dilakukan secara rutin 10-20 kali sebanyak 3 seri dalam sehari.

  • Seorang pasien perempuan berusia 53 tahun dirawat di Bangsal Saraf RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 31 Mei 2013 dengan:

    Identitas PasienNama:Ny. HJenis Kelamin:PerempuanUsia : 53 tahunPekerjaan : Ibu rumah tanggaAlamat : Jati Rawang, PadangStatus Perkawinan:MenikahNo RM: 003493LAPORAN KASUS

  • Keluhan Utama:Pusing berputarRiwayat Penyakit Sekarang:Pusing berputar sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit, terjadi tiba-tiba saat pasien sedang berbaring hendak tidur di mana pasien merasakan lingkungan sekitarnya berputar terhadapnya. Akibat pusing ini, pasien hanya berbaring di tempat tidur dan beristirahat. Anamnesis

  • Riwayat Penyakit Sekarang:Pusing dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala. Pusing bertambah bila pasien miring ke kiri dan bila membuka mata, sehingga pasien lebih senang miring ke kanan dan menutup mata untuk mengurangi rasa pusing. Pusing tidak disertai dengan rasa mual, muntah, maupun berkeringat dingin. Demam tidak ada.Penurunan kesadaran tidak ada.Anamnesis

  • Riwayat Penyakit Sekarang:Kejang tidak ada.Penglihatan ganda tidak ada, pandangan kabur tidak ada.Rasa baal di sekitar mulut tidak ada.Telinga berdenging tidak ada, gangguan pendengaran tidak ada.Riwayat kepala terbentur sebelumnya tidak ada.Buang air kecil dan buang air besar biasaAnamnesis

  • Riwayat Penyakit DahuluRiwayat pusing berputar sebelumnya tidak ada.Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, tekanan darah paling tinggi 180/100, kontrol tidak teratur, obat yang diminum tidak ingat.Riwayat diabetes mellitus, jantung, dan stroke tidak ada.

  • Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga yang menderita hipertensi diabetes mellitus, jantung, dan stroke.Riwayat Pribadi dan SosialPasien seorang pegawai PT. KAI, aktivitas jalan pagi 3 kali seminggu, tidak minum kopi.

  • Keadaan umum:sedangKesadaran:komposmentis Kooperatif :kooperatifTekanan darah:160/100 mmHgNadi:78 x / menitNafas:18 x / menitSuhu:36,8C

  • Status Internus:Kulit:tidak ditemukan kelainanKGB:tidak ditemukan pembesaran KGBKepala: normosefal, rambut hitam, tidak mudah rontokmata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, d = 3 mm telinga : tidak ada kelainanhidung: tidak ada kelainanmulut : caries (-)Leher:JVP 5-2 cmH2O

  • Status Internus:Paru :Inspeksi: Simetris saat statis dan dinamisPalpasi: Fremitus tidak dapat diperiksaPerkusi: Sonor kiri dan kananAuskultasi: Vesikuler, wheezing tidak ada, rhonki tidak adaJantung :Inspeksi: Iktus tidak terlihatPalpasi: Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC VPerkusi: Batas jantung kiri: 1 jari medial LMCS RIC V, batas jantung kanan : LSD, batas jantung atas: RIC IIAuskultasi: Bunyi jantung teratur, bising tidak ada

  • Status Internus:AbdomenInspeksi: Tidak tampak membuncitPalpasi: Hepar dan lien tidak terabaPerkusi: TimpaniAuskultasi: Bising usus (+) normalPunggungInspeksi: Deformitas (-)Palpasi: Nyeri tekan (-)Genitalia: Tidak diperiksaAnus: Tidak diperiksaEkstremitas: Akral hangat, perfusi baik

  • Status NeurologikusKesadaran : GCS E4M6V5 = 15Tanda rangsangan selaput otakKaku kuduk: tidak adaKernig: tidak adaBrudzinsky I: tidak ada Brudzinsky II : tidak ada Laseque : tidak adaTanda peningkatan tekanan intrakranialPupil : isokor, : 3mm/3mm, RC +/+Muntah proyektil: tidak adaSakit kepala progresif: tidak ada

  • Nervi KranialisN I: penciuman baikN II: tajam penglihatan baik, lapangan pandang normal, melihat warna baikN III, IV, VI: pupil bentuk bulat, posisi sentral, isokor : 3mm/3mm, RC +/+, gerak bola mata bebas ke segala arahN V : refleks kornea (+), refleks masseter (+) N VII : raut wajah simetris, plika nasolabiali simetrisN VIII: pendengaran ODS baik, nistagmus +/+ horizontal, fatique (+)

  • Nervi KranialisN IX: sensasi lidh 1/3 belakang baik , reflek muntah ada N X: arkus faring simetris, uvula di tengahN XI: dapat menoleh dan mengangkat bahu ke kanan dan kiriN XII: kedudukan lidah simetris di dalam dan luar rongga mulut, tremor (-), fasikulasi (-), atrofi (-)

  • Keseimbangan Romberg Test: jatuh ke sisi kananStepping Test : berubah sudut 450 ke arah kanan, jarak berubah 40 cmTendem gait: menyimpang 300 ke kanan dari garis lurus KoordinasiTest pronasi supinasi: normalTest tunjuk hidung: ke arah fase lambat (kiri)Test jari ke jari: ke arah fase lambat (kiri)Test tumit ke lutut: normal

  • Motorik

    SensorikEkteroseptif : baikPropioseptif : baik

    Ekstremitas superiorEkstremitas inferiorKanan Kiri Kanan Kiri Gerakan aktifaktifaktifaktifKekuatan 555555555555Trofi eutrofieutrofieutrofieutrofiTonus eutonuseutonuseutonuseutonus

  • Fungsi OtonomBAK: refleks bladder (-)BAB: normalKeringat: normal

    RefleksRefleks fisiologis: kanankiriBisep ++ ++Trisep ++ ++KPR ++ ++APR ++ ++

  • Refleks patologis : kanankiriHoffman-Tromner - -Babinsky - -Chaddock - -Gordon - -Oppenheim - -Shcaeffer - -Fungsi luhurKesadaran: baikReaksi emosi: baikProses berpikir: baikFungsi bahasa: baik Refleks regresi: -/-

  • DarahHb : 11,9 gr %Leukosit : 11.800/mm3Ht: 43%Trombosit: 156.000/mm3Na+: 140 mmol/lK+: 107 mmol/lCl-: 107 mmol/l Ureum: 17 mg/dlKreatinin : 0,9 mg/dl

  • Diagnosis klinik: Benign paroxysmal positional vertigo

    Diagnosis topik: Kanalis semisirkularis dextra

    Diagnosis etiologi : Idiopatik

    Diagnosis sekunder: Hipertensi stage I ec. essensial

  • Pemeriksaan darah lengkap, kadar kolesterol, HDL, LDL

    Rontgen kepala dan servikal posisi AP, lateral

    Konsul THT

  • Terapi Umum :IVFD RL 12 jam/kolfDiet MB RG II 1700 kkal

    Terapi Khusus :Ranitidin 2 x 50 mg (iv)Betahistin mesylate 3 x 12 mg (po)Flunarizin 2 x 5 mg (po)Myonal 3 x 1 tab (po)Metylcobalt 3 x 500 mg (po)

  • Quo ad sanam: bonamQuo ad vitam: bonamQuo ad sanationam : bonam

  • Terapi Umum :IVFD RL 12 jam/kolfDiet MB RG II 1700 kkal

    Terapi Khusus :Ranitidin 2 x 50 mg (iv)Betahistin mesylate 3 x 12 mg (po)Flunarizin 2 x 5 mg (po)Myonal 3 x 1 tab (po)Metylcobalt 3 x 500 mg (po)

  • S/ Pusing berputar (+), mual (-), muntah (-), keringat dingin (-)O/KU: SedangKesadaran: cmcTD: 160/100 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 36,90 CNafas: 20 x/menitSI : cor an pulmo dalam batas normalSN: GCS15 ( E4M6V5), TRM (-), tanda peningkatan TIK (-)Nn. Cranialis : pupil isokor, : 3mm/3mm, RC +/+, RK +/+, gerakan bola mata ke segala arah nistagmus (+/+) horizontal, fatique (+)

  • Sensorik: eksteroseptif dan proprioseptif baikMotorik: 555/555 eutonus eutrofi 555/555Otonom: BAB dan BAK biasaRefleks fisiologi: ++/++Refleks Patologi : -/- ++/++ -/-WD/DK: BBPV hari ke-2DT: kanalis semisirkularis dekstraDE: idiopatik DS: hipertensi grade II ec. essensialTh/ Lanjut

  • Perempuan, 53 tahun : pusing berputar Vertigo, bukan dizziness.

    GejalaPeriferSentralOnsetMendadak (akut)Perlahan (lambat)Beratnya keluhanBerat, paroksismal dan episodikHalusinasi gerak jelasDisertai mual, muntah, keringat dingin, pucat.RinganHalusinasi gerak kurang jelasDisertai gangguan kesadaran, ataksia, diplopia, pupil edema, disartriaDurasi , GejalaDapat berlangsung beberapa menit sampai jamDapat berlangsung berbulan-bulan

  • Anamnesispusing berputar sejak 2 jam SMRS, terjadi tiba-tiba saat pasien sedang berbaring hendak tidur di mana pasien merasakan lingkungan sekitarnya berputar terhadapnya. Akibat pusing ini, pasien hanya berbaring di tempat tidur dan beristirahat. Pusing dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala. Pusing bertambah bila pasien miring ke kiri dan bila membuka mata, sehingga pasien lebih senang miring ke kanan dan menutup mata untuk mengurangi rasa pusing. Pusing tidak disertai dengan rasa mual, muntah, maupun berkeringat dingin.

  • Vertigo terjadi akut (2 jam), membatasi aktivitas sehingga pasien hanya berbaring dan istirahat Halusinasi gerak jelas Diikuti gejala penyerta otonom: mual

    Vertigo dicetuskan oleh perubahan posisi ke kanan

    Vertigo berkurang bila menutup mata, namun pandangan kabur tidak adavertigo periferSistem vestibular kananKeterlibatan sistem okular (-)

  • Mengapa bukan vertigo sentral??

  • Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, jantung, dan riwayat keluarga penting untuk menyingkirkan vertigo ec stroke.

    PF: tekanan darah 180/100 mmHg hipertensi stage II (klasifikasi JNC tahun 2007), sebab essensial (usia pasien 53 tahun).

  • Pemeriksaan Neurologis

  • TandaPeriferSentralNistagmusSatu arah (dengan fase cepat atau lambat)Kadang-kadang dua arahFiksasi visualDihambat oleh nistagmus dan vertigoTidak ada hambatanArah post pointingKe arah fase lambatBerubah-ubahArah jatuh Romberg testKe arah fase lambatBerubah-ubahGangguan lainTinitus-

  • Vertigo dipengaruhi posisi (tidak melawan gravitasi) sesuai BPPV = vertigo dengan nistagmus vertikal, horizontal, rotatoar yang dicetuskan oleh perubahan posisi kepala, terdapat masa laten sebelum timbulnya nistagmus, reversibilitas, kresendo, dan fenomena kelelahan (fatigue).

    EtiologiPeriferSentralSusunan vestibularis Penyakit-penyakit telingaNeuronitis vestibularisVertigo posisionalPenyakit menierePengaruh obat-obatan vestibuler toksikTumor, dllEpilepsi psikomotorTIA di kawasan arteri vertebro basilarisSpondilitis servikalisStenosis atau trombosis pada A.vertebro basilaris

  • BPPV ini didiagnosis banding dengan penyakit Meniere dikarenakan usia pasien 53 tahun, namun penyakit Meniere kurang didukung dengan tidak adanya gejala tinnitus dan gangguan pendengaran pada pasien ini.Diagnosis klinis:benign paroxysmal positional vertigo Diagnosis topik :kanalis semisirkularis dextraDiagnosis etiologi :idiopatikDiagnosis sekunder : hipertensi stage I ec. Essensial

    Diagnosis diferensial : penyakit Meniere.

  • ********