26
VENTILATOR MEKANIK OLEH: Eriet Hidayat,S.ked Reza Furqon Z, S.ked Markum Musthafa, S.ked Novian Fajri, S.ked Pembimbing : dr. Rony A.P Tamba,Msi, Med, SpA Bagian SMF Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Caruban

Ventilator Mekanik

Embed Size (px)

Citation preview

VENTILATOR MEKANIKOLEH:

Eriet Hidayat,S.kedReza Furqon Z, S.ked

Markum Musthafa, S.kedNovian Fajri, S.ked

Pembimbing : dr. Rony A.P Tamba,Msi, Med, SpA

Bagian SMF Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah

Caruban

Definisi

• suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan.

Ventilasi mekanik pada BBL• INDIKASI

Gejala klinis: bayi apnu atau gagal napas berat yg tdk berhasil di tangani dg VTP atau bayi memerlukan VTP dalam waktu panjang (> 1 jam)

Kebutuhan oksisgen FiO2 >60%Bayi dg UK < 25 mingguHasil AGD menunjukan hipoksia dan asisdosis berat

ditandai :• Kadar PaO2 < 50 mmHg• PaCO2 meningkat > 60 mmHg• Ph < 7,25• Secara klinis terdapat perburukan

• Keputusan setiap Menggunakan VM BERBEDA secara individual dari kasus ke kasus

• Didasarkan pada gejala klinis dan hasil AGD

TUJUAN VENTILASI

• Mencapai oksigen arteri dan kadar karbondioksida yg normal

• Meminimalkan usaha napas yg berat• Mengoptimalkan rasa nyaman pada pasien

• Pertukaran gas pada VENTILASI MEKANIK Meminimumkan kerusakan paru ( kerusakan alveolar, edema,inflamasi dan fibrosis paru), gangguan hemodinamik, dan kerusakan saraf

Tujuan diatas dapat dicapai dg mengatur parameter ventilator

Parameter ventilator

• PEEP(positive end expiratory pressure)• PIP ( PEAK INSPIRATORY PRESSURE)• Ventilatore Rate• Inspiratory to expiratory ratio (I:E)• FiO2 (Konsentrasi O2 inspirasi)• Flow Rate

Pengaturan parameter ventilator

1. PEEP(positive end expiratory pressure) Tekanan yg mendukung paru pada akhir ekspirasi Tekanan ini penting pada bayi mengalami atelektasis PEEP bila optimal dapat mencegah kolaps alveolar, tdk

mybkan overdistensi meningkatkan fungtional residual capacity memperbaiki ratio ventilasi perfusi

Peningkatan PEEP Meningkatkan mean aiway pressure(MAP) shg mnigkatkan Pa02

Bayi yg parunya kaku menurunkan PEEP menurunkan PaO2

Lvel PEEP dipakai 5-7 cmH2O PEEP yg tinggi mybkn overdistensi shg menurunkan

compliens paru, volume tidal, pengeluran co2 dan curah jantung, meningkatkan Paco2

PEEP < 3 cmH2O mybkn atelektasis

2. PIP ( PEAK INSPIRATORY PRESSURE)tekanan tertinggi selama periode inspirasi

menggambarkan pengembangan dada dan pemasukan udara yang baik

Piningkatan PIP menurunkan PaCO2 & mngktan MAP Shg mngktan PaO2

PIP terlalu tinggi myb barotrauma, penurunan curah jantung

memakai PIP >30 cmH2O Prtimbagkan pemakaian high frequency oscillation

PIP ditingkatkan bila paru tdk mengembang & diturunkan bila paru overventilasi Kadar PaCO2 rendah <45mmHg atau volum tidal tinggi >5 ml/kg

3. Tidal volumevolume gas yang dihantarkan oleh ventilator

ke pasien setiap sekali nafasSemakin tinggi tidal volume semakin rendah

CO2Normal 0,3-6,0 ml/kgSetting awal 4,5 ml/kg dpt ditingkatkan atau

diturunkanmsbnyk 0,5ml/kg trgntung kadar PaCO2

4. Time inspiration (TI) & time expiration(TE)Normal TI 0,3-0,5 detik <0,2 atau >0,7

berbahaya bila waktu inspirasi lama ekspirasi melawan

inflasi ventilator pneumotorakTI/TE hrs berkisa antara 3-5x time constantInspirasi pendek < 3-5x time constant

hiperkapnea & hiposekmiaEkspirasi pendek < 3-5x time constant

hiperkapnea dan penurunan curah jantung

5. Frction inspired oxygen(FiO2)jumlah oksigen yg dihantarkan/diberikan oleh

ventilator ke pasienKebutuhan oksigen bayi tergantung dari PaO2

atau SpO2Utk mgnkan FiO2 yg tinggi terleh dahulu

tinggikan MAP dg mngktkan PEEP, wktu inspirasi, PIP, flow rate, dan menurunkan wktu ekspirasi baru tinggikan O2

6. Flow ratekecepatan gas untuk menghantarkan tidal

volume yang di setRata2 neonatus flow rate nya 6-10 LPMFlow yg tinggi memperbaiki oksigenasi

• Oksigen dapat ditingkatkan dg:– Miningkatkan FiO2– Mngktkan MAP dg mngktkan PEEP,PIP, FLOW RATE, TI,

menurunkan TE

• CO2 dpt diturunkan dg:– Mngktkan tidal volume– Meningkatkan rate– Mingktkan PIP– Menurunkan PEEP

Modus ventilasi

• Nasal CPAP– Gas yg diberikan dg tekanan rendah melalui

hidung– EfeK yg diiinginkan meningkatkan volume paru

dan compliance, mengatur pernapasan lebih teratur, menurunkan atelektasis, insiden apnoe, pulmunary edema, resistensi

– Indikasi segera setelah lahir pd bayi gguan pernapasan, RDS,apnoe, bradikardi berulang, setelah ektubasi

• Setting CPAP– Pipa ET– Setting PEEP 4-10 cmH2O tergantung berat gguan

respirasi– Dimulai dg PEEP 6 cmH2O– PEEP tinggi m 8 cm H2O utk bayi prematur yg sulit

bernapas saat lahir, bayi retraksi atau butuh FiO2 > 40%– PEEP rendah 5 cmH2O utk apnoe prematurity, CPAP

gagal pd apnoe yg mbthkan VTP, PaCO2 >60 mmHg,FiO > 60%

Ada 2 modus mggunkan ventilasi trigger

1. SIMV(syncronised intermitten mandatory ventilation Memberikan inflasi ssuai dg inspirasi bayi pada rate yg

di set jumlah dr TI dan TE interval TI + TE, MISAL 0,3+0,7= 1 detik= rate 60x/mnt

Bayi tdk bernapas ventilator melakukan inflasi sama dg rate yg di set

Bayi bernapas extra(bernapas melebihi dr rate ventilator) mka bayi bernapas dg CPAP ET. Misal rate ventilator 40x/mnt, bayi 60x/mnt mka rate bayi yg tidak di support ventilator(bernapas dg CPAP ET) sbnyk 60-40=20x/mnt

2. Assist controlBila bayi tdk bernapas ventilator memberikan

inflasi sesui dg rate yg di set. Misal bayi bernapas 100x/mnt, set rate 60 x/mnt maka memberi inflasi sebnyak 100x/mnt ssuai dg prnpasan bayi

Bila bayi tdk bernapas mka inflasi ke bayi yg diberikan 60x/mnt

• Hasil penelitian metaanalisis keuntungan AC atau SMV berkurangnya lama pemakaian ventilator, menurunkan perdarahan intrakranial, menurunkan insiden pneumotorak

pedoman umum pengaturan awal ventilasi BBL1. Mulai dg modus AC

FiO2 ≥50% Rate 40-60x/mnt PIP 12-16 cmH20 PEEP 4-5 cmH20,TI 0,3 detik (0,3-0,5 dtk) I:E+ 1:1 samapai 1:2

2. Panatau sianosis,pengembangan dada, perfusi, suara napas3. Bila ventilasi tdk adekuat naikan PIP 1 cmH20 smpai kedua lapang

paru terdengar adekuat dg stetoskop4. Bila oksigen buruk naikan FiO2 5 % evaluasi tiap 1 mnt sampai

sianosis hlg5. Lakukan analisis gas darah6. Lakukan penyesuain vntilator selanjutnya

Weaning ventilator

• Usaha utk menurukan setting ventilator shg bayi dpt dilepas dr pmakaian ventilator

Syarat Weaning dari Ventilator

• Sadar.• Hemodynamic stabil. • Penyebab respiratory failure telah teratasi. • FiO2 < 50 %. • Gangguan lain telah teratasi : elektrolit, asam-

basa, perdarahan

Cara weaning

1. diweaning dari AC KE SIMV dan ke CPAP– Modus AC dirubah ke simv BILA PIP ≤16 cmH20, FiO2 <35%,

CO2 baik– Set modus simv dg rate 50x/mnt– Turunkan rate simve sbsr 10x/mnt smpai rate < 30 x/mnt bila bayi

brnapas baik

2. AC lgsg ke CPAP tanpa melalui simv- AC Diweaning ke ET CPAP BILA PIP ≤16 cmH20, FiO2 <35%, rate

ac 50x/mnt, morfin stop- Bila dg ET CPAP bernapas baik dapat di ekstubasi ke nasal CPAP- Cara kedua lebih memperpendek wktu

Komplikasi Penggunaan Ventilator

• Pulmonal : barotraumas ( pneumothorax, pneumopericardial, pneumomediastinal, emphysema subcutis ), atelectase, nosocomial pneumonia.

• Sirkulasi : hypotension, venous return turun, cardiac output turun.

• Renal : diuresis kurang, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

• erebral : perubahan TIK, ischemic cerebri.• Lain-lain : komplikasi intubasi.

Terima kasih