VARISES ESOFAGUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

r6

Citation preview

VARISES ESOFAGUS

VARISES ESOFAGUS

Varises esofagus adalah konisi yang biasanya berhubungan dengan sirosis dan hipertensi portal dimana vena di esofagus kecil menjadi distensi serta ruptur akibat dari peningkatan tekanan dalam sistem portal (Yasmin Asih dkk, 1998)Varises esofagus adalah penyakit yang ditandai dengan pembesaran abnormal pembuluh darah vena di esofagus bagian bawah. Varises esofagus terjadi jika aliran darah menuju hati terhalang. Aliran tersebut akan mencari jalan lain, yaitu ke pembuluh darah di esofagus, lambung, atau rektum yang lebih kecil dan lebih mudah pecah. (buku ajar patologi vol.2)PengertianEtiologiBerbagai penyakit terlibat dalam aliran darah vena porta dan menghasilkan peningkatan tekanan vena porta sehingga membentuk varises esophagus. Penyebab peningkatan vena porta bisa diklasifikasikan berdasarkan prehepatik, intrahepatic dan posthepatic.Beberapa keadaan lain yang juga dapat menyebabkan varises esofaghus antara lain:TrombosisSarkoidosisSchistomiasisSindrom Budd ChiarGagal jantung kongestif yang parah;Varises esofagus biasanya merupakan komplikasi sirosis hati. Sirosis adalah penyakit yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut di gati. Penyebabnya antara lain hepatitis B dan C atau konsumsi alkohol dalam jumlah besar. Penyakit lain yang dapat menyebabkan sirosis adalah tersumbatnya saluran empedu.

Varises esofagus terjadi jika aliran darah menuju hati terhalang. Aliran tersebut akan mencari jalan lain yaitu ke pembuluh darah di esofagus, lambung atau rektum yang lebih kecil dan lebih mudah pecah. Tidak imbangnya antara tekanan aliran darah dengan kemampuan pembuluh darah mengakibatkan pembesaran pembuluh darah (varises).PatofisiologiMayoritas darah dari kerongkongan yang dikeringkan melalui vena esofagus yang membawa terdeoksigenasi darah dari kerongkongan ke vena azigos yang pada gilirannya mengalir langsung ke dalam vena cava superior. Vena ini tidak memiliki bagian dalam pengembangan varises kerongkongan. Darah yang tersisa dari kerongkongan yang mengalir ke vena permukaan lapisan mukosa esofagus, yang mengalir ke pembuluh darah koroner (\kiri vena lambung) yang pada gilirannya mengalir langsung ke dalam vena portal. Vena superfisial (biasanya hanya sekitar 1mm diameter) menjadi buncit sampai dengan 1 2 cm diameter dalam hubungan dengan hipertensi portal. Tekanan normal portal adalah sekitar 9 mmHg dibandingkan dengan tekanan vena cava inferior dari 2-6 mmHg. Hal ini menciptakan gradien tekanan normal 3-7 mmHg. Jika naik tekanan portal diatas 12mmHg, gradien ini meningkat menjadi 7-10 mmHg. Sebuah gradien yang lebih besar dari 5 mmHg dianggap hipertensi portal . Pada gradien yang lebih besar dari 10 mmHg.Lanjut....Aliran darah meskipun sistem portal hepatik yang diarahkan dari hati ke daerah dengan tekanan vena rendah. Ini berarti bahwa sirkulasi agunan berkembang di bawah kerongkongan , dinding perut, perut, dan rektum. Pembuluh darah kecil di daerah ini menjadi buncit, menjadi lebih tipis berdinding, dan muncul sebagai varicosities. Selain itu, kapal ini kurang didukung oleh struktur lain, karena mereka tidak dirancang untuk tekanan tinggi. Dalam situasi di mana portal tekanan meningkat, seperti dengan sirosis, ada pelebaran pembuluh darah di anastomosis, yang mengarah ke varises kerongkongan. Trombosis vena limpa adalah suatu kondisi yang jarang yang menyebabkan varises kerongkongan tanpa tekanan portal mengangkat. splenektomi dapat menyembuhkan pendarahan variceal karena trombosis vena limpa. Varises juga dapat terbentuk di daerah lain dari tubuh, termasuk perut ( varises lambung ), duodenum ( varises duodenum ), dan rektum ( varises dubur ). Pengobatan jenis varises mungkin berbeda.Lanjut...Kompikasi utama varises esofaghus adalah perdarahan. Varises esofaghus biasanya rentan tejadi perdarahan ulang, terutama dalam 48 jam pertama. Kemungkinan terjadi perdarahan ulang juga meningkat pada penderita usia tua, gagal hati atau ginjal dan pada peminum alkohol.Komplikas varises esofaghus adalah :1.Syok hipovolemik2.Ensefalopati3.Infeksi, misalnya pneumonia aspirasi

KomplikasiAdapun tanda dan gejala dari perdarahan varises esofagus antara lain (buku panduan kerja mahasiswa STIK muhammadiyah pontianak) :1.Syok;2.Pusing;3.Sangat haus;4.Muntah darah;5.Tinja hitam seperti ter;6.Kencing menjadi sedikit.

Tanda dan gejalaPerdarahan pada varises esofagus harus segera diatasi, jika tidak dapat terjadi kematian. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi perdarahan antara lain :1.Ligasi varises2.Terapi injeksi endoskopi3.Obat obatan4.Balon tamponade5.Pintasan portosistemik intrahepatik transjugularis.PenatalaksanaanASUHAN KEPERAWATAN VARISES ESOPAGHUSPemeriksaan fokus pada varises esofagus adalah:1.InspeksiPasien biasanya terlihat pucat (berhubungan dengan pengeluaran darah dari intravaskular secara progresif), ikterus (berhubungan dengan kegagalan fungsi hati), sianosis akibat penurunan saturasi oksigen. Peningkatan frekuensi napas dan usaha bernapas. Ketidaknyaman pada abdomen, ekspresi nyeri pada saat palpasi ringan abdomen, edema, asites, hematemesis, melena. Periksa adanya distensi vena abdominal. Didapatkan adanya perubahan urine menjadi kuning tua (ikterik) atau menjadi gelap dan dan atrofi dari testis(Azer,2009). Pada pemeriksaan rektal, lihat adanya perubahan warna feses menjadi lebih gelap menandakan perdarahan saluran gastroentestinal atas

Pengkajian2.AuskultasiPeningkatan peristaltik usus3.PerkusiNyeri ketuk abdomen4.PalpasiNyeri tekan abdomen region hipokondrium kanan dan kiri atau dibawah iga (Azer,2009). Didapatkan adanya pembesaran kelenjar parotis (yang didapat pada pasien disertai alkoholisme dan malnutrisi), pembesaran limpa (splenomegali).

1.Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah akut;2.Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan kapasitas angkut oksigen dan faktor-faktor resiko aspirasi;3.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan aliran intravena.4.Ketakutan (cemas) / ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan5.Kurangnya pengetahuantentang proses penyakit , prognosis, dan kebutuhan pengobatanb/dkurangnya terpapr informasi.Diagnosa KeperawatanIntervensi KeperawatanDiagnosaTujuan IntervensiDefisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah akutPasien akan tetap tetap stabil secara hemodinamik-Pantau volume cairan setiap jam-Ukur output urine tiap jam-Ukur I dan O dan kaji keseimbangan-Berikan cairan pengganti dan produk darah sesuai instruksi. Pantau adanya reaksi yang merugikan terhadap komponen terapi-Tirang baring total, baringkan pasien terlentang dengan kaki di tinggikan untuk meningkatkan preload jika pasien mengalami hipotensi. Jika terjadi normotensi tempatkan tinggi bagian kepala tempat tidur pada 450untuk mencegah aspirasi isi lambung-Pantau Hb dan Ht-Pantau elektrolit-Periksa feses terhadap darah untuk 72 jam setelah masa akutDiagnosaTujuan IntervensiKerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan kapasitas angkut oksigen dan faktor-faktor resiko aspirasiPasien akan mempertahankan oksigenasi dan pertukaran gas yang adekuat-Pantau S02dengan menggunakan oksimetri atau ABGs-Pantau bunyi napas dan gejala pulmoner

DiagnosaTujuan IntervensiResiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan aliran intravena.

Pasien tidak akan mengalami infeksi nasokomial-Gunakan suplemen O2sesuai instruksi-Pantau suhu tubuh-Pantau adanya distensi abdomen-Baringkan pasien pada bagian kepala tempat tidur yang ditinggikan jika segalanya memungkinkan-Pertahankan fungsi dan potensi NGT dengan tepat-Atasi segera mual-Pertahankan kestabilan selang intravena-Ukur suhu setiap jam-Pantau sistem intravena terhadap potensi infiltrasi dan tanda tanda infeksi-Ganti letak intravena setaip 48 72 jam dan jika perlu-Ganti larutan intravena sedikitnya 24 jam-Gunakan tekhnik aseptik saat mengganti balutan dan selang. Pertahankan balutan bersih dan steril-Ukur sel darah putihDiagnosaTujuan IntervensiKetakutan (cemas) / ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatanKlien menunjukkan relaks dan laporan ansietas menurun sampai tingkat dapat ditanganiMandiri :-Catat petunjuk perilaku contoh gelisah, mudah terangsang, kurang kontak mata, perilaku melawan atau menyerang-Dorong pernyataan takut dan ansietas; berikan umpan balik akui bahwa ini adalah situasi yang menakutkan dan lainya diekspreikan mirip dengan takut. Bantu pasien dalam menyatakan perasaan dengan mendengar dengan aktif-Berikan informasi akurata nyata tentang apa yang dilakukan misalnya sensasi yang diharapkan, prosedur biasa-Berikan lingkungan tenng untuk istirahat-Tunjukkan tekhnik relaksasi contoh visualisasi, latihan napas dalam, bimbngan imajinasiKolaborasi :-Berikan obat sesuai indikasi misal diazeapam (valium); klorazepat (tranxene); alprazolam (xanax)-Rujuk keperawat psikiatrik penaseha/ agama

DiagnosaTujuan IntervensiKurangnya pengetahuantentang proses penyakit , prognosis, dan kebutuhan pengobatanb/dkurangnya terpapr informasi.Klien menyatakan pemahaman penyebab perdarahannya sendiri (bila tahu) dan penggunaan tindakan pengobatanMandiri :-Tentukan persepsi pasien terhadap penyebab perdarahan-Berika atau kaji ulang informasi tentang etiologi pada perdarahan, penyebab atau efek hubungan perilaku pola hidup, dan cara menurunkan resiko atau faktor pendukung. Dorong pasien untuk bertanya

Varises esofagus adalah penyakit yang ditandai dengan pembesaran abnormal pembuluh darah vena di esofagus bagian bawah. Berbagai penyakit terlibat dalam aliran darah vena porta dan menghasilkan peningkatan tekanan vena porta sehingga membentuk varises esophagus. Varises esofagus biasanya merupakan komplikasi sirosis hati. Sirosis adalah penyakit yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut di gati. Penyebabnya antara lain hepatitis B dan C atau konsumsi alkohol dalam jumlah besar. Varises esofagus terjadi jika aliran darah menuju hati terhalang. Aliran tersebut akan mencari jalan lain yaitu ke pembuluh darah di esofagus, lambung atau rektum yang lebih kecil dan lebih mudah pecah. Kompikasi utama varises esofaghus adalah perdarahan. Varises esofaghus biasanya rentan tejadi perdarahan ulang, terutama dalam 48 jam pertama.Perdarahan pada varises esofagus harus segera diatasi, jika tidak dapat terjadi kematian.Kesimlanp