6
ls pengukurar. )mula menjad. :rg tes semula kan dari seg- in diharapkar rkan soal-soa, 7. Validitas Empirik Dalam bab ini dibahas lebih lanjut tiga kelonrpok prcse'dur .tlidasi secara empirik dan pendekatan yang biasa dikcnal secara :ldisional di kalangan.penyusun tes psikologi sebagai valiclasi isi - rtntenl), validasi konstrak (constnu't), dan proscclur r aliclasi ::rdasar kriteria (c r i teri o n- r'e I a ted). \. Validitas Isi I"{aynes et al. mensatakan bahw'a makna validitas isi adalah .:.jauhrnana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur benar- : enar relevan dan rnerutrlakan representasi dari konstrak yang :r:Llai dengan tujuan pengukuran (Haynes, Richard. & Kubany, q95). Pengertian ini mengaitkan pentirlgnya validitas isi dalanr :engembangan skala nonkognitif dan tes kognitif vang rnengukur ,:ribut psikologis yang bersifat laten. Makna lain dikatakan [,ey (2007) bahwa validitas isi adalah .ejauhmana kelayakan suatu tes sebtrgai sarnpel clari elornain aiten'r .lns hendak diukur. Validitas isi, rnenunrt pcngu-rliarr ini, rncnjadi renting terlrtama dalam bidang pengukuran prestasi belajar. Dalam konsep validitas isi tercakup pcngefiian validitas rrnpang (fot'e valiclil.r,) dan validtas logis (/ogfuul vulidir.t').

Validitas Isi

  • Upload
    ino

  • View
    119

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

doc

Citation preview

ls pengukurar.)mula menjad.:rg tes semulakan dari seg-

in diharapkarrkan soal-soa,

7.Validitas Empirik

Dalam bab ini dibahas lebih lanjut tiga kelonrpok prcse'dur.tlidasi secara empirik dan pendekatan yang biasa dikcnal secara:ldisional di kalangan.penyusun tes psikologi sebagai valiclasi isi

- rtntenl), validasi konstrak (constnu't), dan proscclur r aliclasi::rdasar kriteria (c r i teri o n- r'e I a ted).

\. Validitas Isi

I"{aynes et al. mensatakan bahw'a makna validitas isi adalah.:.jauhrnana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur benar-: enar relevan dan rnerutrlakan representasi dari konstrak yang:r:Llai dengan tujuan pengukuran (Haynes, Richard. & Kubany,q95). Pengertian ini mengaitkan pentirlgnya validitas isi dalanr

:engembangan skala nonkognitif dan tes kognitif vang rnengukur,:ribut psikologis yang bersifat laten.

Makna lain dikatakan [,ey (2007) bahwa validitas isi adalah.ejauhmana kelayakan suatu tes sebtrgai sarnpel clari elornain aiten'r.lns hendak diukur. Validitas isi, rnenunrt pcngu-rliarr ini, rncnjadirenting terlrtama dalam bidang pengukuran prestasi belajar.

Dalam konsep validitas isi tercakup pcngefiian validitasrrnpang (fot'e valiclil.r,) dan validtas logis (/ogfuul vulidir.t').

112

Dalam proses konstruksi tes sebagai alat ukur, validir,,tampang (face validi4,) sebagai bagian dari validitas isi merupak":titik awal evaluasi kualitas tes, yang dalam hal ini adalah aiter:,.aitemnya. Bukti validitas tampang sama sekali tidak ada kaitann', -dengan semacam statistik validitas seperti koefisien atau inde.-.melainkan, sebagaimana kata Gregory, sekedar tahap penerima.:orang pada umumnya terhadap fungsi pengukuran tes terseL,--(Gregory, 1992).

Sekalipun validitas tampang tidak ada artinya sama sek;-.tanpa dukungan dari bukti validitas lain, namun validitas tampa:..merupakan kondisi yang perlu dipenuhi pertamakali sebelum lar:,membahas sisi lain dari kualitas tes.

Dari penilaian terhadap kelayakan tampilan aitem-aiter:,kernudian analisis yang lebih dalam dilakukan dengan maksu_untuk menilai kelayakan isi aitem sebagai jabaran dari indikatr:keperilakuan atribut yang diukur. Penilaian ini bersifat kualitar.,dan jtrdgemental dan dilaksanakan oleh suatu panel expert, bukn:oleh penulis aitem atau perancang tes itu sendiri (Straub, 19!:dalam Straub et al., 20Aq. Inilah prosedur yang menghasilk;:validitas iogis (/ogical validity). seberapa tinggi kesepakatan iantara experts yang melakukan penilaian kelayakan suatu aite::akan dapat diestimasi dan dikuantifikasikan, kemudian statistikn., -dijadikan irrdikator validitas isi aitem dan validitas isi tes.

Berikut disajikan dua prosedur penilaian terhadap vaiidrt:.logis yang populer, yang menyimpulkan adanya validiras isi r.,berdasarkan validitas isi aitem.

Koefisien Validitas Isi - Aiken,s VSalah-satu statistik yang menunjukkan validitas isi aite:

adalah sebagaimana yang diusulkan oleh Aiken (1985). Aike:telah memmuskan formula Aiken's V untuk menghitun g conten:-validity coelJicient yang didasarkan pada hasil penilaian dari paneahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh man,aitem tersebut mewakili konstrak yang diukur. Dalam hal in:

--, - -ra

---:r --lil

,.q.*

., {

dt. !

i::

ll3

irewakili konstrak yang diukur berarti aitem yang bersangkutan:dalah relel'an dengan indikator keperilakuannya, klrena inrjikator.;eperilakuan adalah penerjemahan operasional dari atribut yangliukur.

Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antaraI (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevJn; ,u*pu,Jengan 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan).

Statistik Aiken's V dirumuskan sebagai:

V: Ir / [n(c-l)]

s : r-lolo : Aagka penilaian valiclitas van_s rcrenclah (dalarn hal ini = I )c = Angka peniliiian r. aliditas vang rertinggi (dalam hal ini - 5)r = Angka yang diberikan olch seorang penilai

Sebagai contoh, satu aitem daram tes diniiai rerevansinyaoleh sebuah panel penilai yang terdiri da, tiga oran,q ahri, dengan,emakai rentang angka I sampai dengan 5. .ladi n :1. lo : I danc:5.

Misalkan:Penilai pertama mernberikan angka 3. maka sr - 3_ i : r.Penilai kedua memberi angka 4" maka sr : .i- l : -l:Penilai ketiga memberikan angka 4, maka sr : 4_ l : LIs:., 1's:+S::2+3+3:8

V:8/ [3(5-l)] :0,667.

Dikarenakan rentang angka v yang dapat diperoreh adalahantara 0 sampai dengan r,00 maka angka 0,667 da-ram contoh diatas dapat diinterpretasikan sebagai koefisien yang cukup tinggibagi aitem tersebut. Artinya aitem tersebut memiliki validitas isiyang baik dan mendukung validitas isi tes secara keseluruhan.

n.l

Rasio Validitas Isi - l,awshe's CVR('onten t. l'ul iditt, Ratlo (CVR) scLra-qai statisrik dirumusk.,

olch [-au'shc (1975). Statistik ini menccnninkan tingkat valicli:.isi aitern-aitenr berclasarkan data cmpirik" Dalanr pendekatannr.scbuah pancl .vang tcrdiri dari para ahli yan-e disebut Strb.1.

l.'luttt:r' F..rpt,rts (SN,IE) clirninta untuk lneflyatakan apakah air..dalam tcs sitatnl,ii r-scrisial bagi opcrasionalisasi konstrak teorc-: ,

tcs yirns hersangkLrtarl. SLli.ltlr aitem dinilai escnsial bilarnana ait;terscbut clapat nrr:rcprese ntasikan elcngan baik tLrf tran pengukLrrarr

Para S\1E clirtrinta rnenilai apakah suatu aiterr cscnsr,(yaitrr clipcrlukatr cian sangat pcnting bagi tu.juan pcngukuran r ar._-

bcrsan-gkLrtan) dalant tiea tingkatan escnsialitas yaitu'Esensi.l,'Bergrrna tapi ticlak cscnsia[', dan'Ticlak diperlukan'.

t' tu r t t, r t t ['u l i l i n' Rrrrir; tliruntuskan sebagai :

C\R:(2ne/n)-lrlc - Bur.ir uknr I S\lh. rang iucnilai suatu uitcnr "cscnsiai'n Li.rrrr lknr a S\,1F. r,ang rlrclakrrkan pcnilaran

Scl-ragrr contoh^ sriatll aitem dinilai tin-gkat csensialitasn..oleh pancl pcnilai (S\11)yanq tercliri clari clelapalt orang ahli (-iat.

n:8).Misalkan acla lin-ra penilai yang menyatakan bahrva arte.

fersebut sebagai 'cscnsial'. tiga penilai menyatakan bahrv;r air...tersehtrt 'bersur-la tatrlr trclak esensial', ctr;rn satu oral.Ig menyatak;bahrva aitenr tcrschut'tidak diperlLrkan'. Berarti dari n:8 orar._penilai" hanytr lima ili antitra rlereka vang rnenilai Lrahu'a ait.-,terscbut escnsial" incli ne 5 schingga:

cvR-(2(-5)i 8) l: 0.250.

Angka CVR bergerak antara -1.00 sampai dengan + l.(rBilamana CVR >- 0,00 berarti bahwa 50% lebih dari SME dalaipancl nrenyatakan aitcm adalatr esensial. Semakin lebili bcsar C\ i

'LiITltlSk.:'

validit::(atann\ jt Sub.i,

ah aiteii tcorett:tna aite:t-lukulanesensi.

ran \an.:sensia''

ll_5

dari angka 0 maka semakin esensial dan semakin tinggi validitasrsinya. Dalam contoh di atas diperoleh CVR : 0,250 yang berarti:ahwa aitem tersebut memiliki validitas isi yang baik.

Dalam papemya, Lawshe (1915)juga menyajikan semacamtabel nilai kritis CVR untuk mengetahui signifikansi CVR suatu:item. Tapi penggunaan tabel ini tampaknya kurang memiliki nilai:raktis dikarenakan untuk dinyatakan sebagai memuaskan dalamiaraf signifikansi 5% saja suatu aitem harus mencapai angka CVR- 0.3J bila dinilai oleh 25 orang SME. Bila hanya ada tujuh orangpenilai, maka perlu angka minimal CVR: 0,99. Probtem terbesardalam hal ini adalah bahwa memperoleh SME dalam jumlah yangsangat banyak agar nilai kritis yang dituntut tidak terlalu tinggi,bukanlah hal yang realistik.

Oleh karena itu, sebaiknya CVR diinterpretasikan secararelatif dalam rentang -1,0 sampai dengan-fl,0. Semua aitem yangmemiliki CVR yang ncgatif jelas harus dieliminasi. sedangkanaitem yang CVRnya positif diartikan sebagai memiliki validitas isiJalam taral tertentu.

Selain CVR sebagai statistik validitas isi aitem. kernudiandapat pula dihitung statistik CYI (Content Validin, Inder) yangrnerupakan indikasi validitas isi tes. CVI adalah rata-rata dari CVRsemlla aitem.

cvl:(:cvR)/kk - banvaknva aitcm

Komputasi CVI hendaknya dilakukan hanya pada aitem-aitem yang terpilih, yaitu aitem yang sudah dinyatakan memilikiCVR memuaskan. Polit dan Beck merekomendasikan agar dalammelaporkan CVI disertai juga dengan laporan rentang nilai CVRaitem-aitem yan,e terpilih (Polit & Beck, 2006).

Harus diingat bahwa sekalipr"rn aitem-aitent sudah terpilihberdasarkan statistik validitas isinya, baik Aiken's V maupun CVR

rlitasnr .,

hli (jad

,,a aiten.,'a aiter:ryataka:

8 oran.,a aiten-

t + I .0(,r

I dalanar CVR

l16

dan statistik validitas isi lainnya, namun tidak berarti aitem_aite-tersebut tidak perlu lagi melewati analisis konsistensi intern,terutama untuk meningkatkan reliabilitas skor tes (lihat Bab 9).

B. Validitas Konstrak

validasi konstrak membuktikan apakah hasil pengukur.:yang diperoleh melalui aitem-aitem tes berkorelasi tinggi denr,-konstrak teoretik yang mendasari penyusunan tes tersebut. Apai;.:skor yang diperoleh mendukung konsep teoretik yang diingrnl:,oleh tujuan pengukuran semula.

Cronbach & Meehl (1995) mengatakan bahwa mens_validitas konsrrak melibatkan paling tidak tiga langkah, yaitu" ,mengartikulasikan serangkaian konsep teoretik dan interrelasin.. :b) mengembangkan cara untuk **ngrk* konstrak t ipot.iil. , "-diteorikan, dan c) menguji secara empirik hubungan t ipotetii -antara konstrak tersebut dan manifestasinya yung nlrnpuk.

Langkah a dan b merupakan bagian potok yang terpenr-. .dalam perencanaan dan pen),usunan tes. Secara spesifif, artikur,,rangkaian konsep teoretik dan interrelasinya adalah perumur:dimensi keperilakuan dan indikator-indikatomya sehingga ber,:-benar rnenjamin komprehensivitas dan relevanri iri t..,IIdunni.,-mengembangkan cara untuk mengukur konstrak hipotetik i::_diteorikan atlalah menerjemahkan indikator keperilakuan ke dar,-bentuk aitem-aitem yang varid. I-angkah c merupakan pembuk..--empirik melalui analisis statistik terhadap ketepata' pene.jen.,a. _-konstrak hipotetik menjadi aitem-aitem dalam tes.

- Prosedur pengujian variditas konstrak berangkat dari h:.komputasi interkorelasi di antara berbagai hasii tesilan kemu,J.:-diikuti oleh analisis lebih lanjut terhadap matriks korelasi r, .diperoleh, melalui berbagai metode. Dua di antara pendek",.:yang banyak dilakukan daram pengujian validitas konsirak ada.,-pendekatan multitrait-multimethod dan pendek atanfoctor analt ,, ,

:rrosc

-rL-nyL

uttltit:i'rda;.,iitir I

alidi.1i anr,

.lCtOCI

jrlallyiang t

-l i s c'rt

.nguir-.it,,.,irt \ (

,eh i'c

--ic't19Ll

ririk:,tL- iaS