20
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Oleh Nugroho Susanto A. PENGANTAR Sebelum penelitian dilakukan penting difikirkan antara lain apakah instrument yang digunakan sudah valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian dilakukan sebelum penelitian. Keadaan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah valid dan reliabel atau belum. Beberapa metode pengujian yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen sudah valid dan reliabel dengan bantuan uji statistik. Perlu dipahami bahwa validitas penelitian berbeda dengan validitas instrumen. Validitas instrumen menekankan pada aspek alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Beberapa asumsi validitas instrumen antara lain validitas konstruk, validitas, isi dan validitas eksternal. Pada validitas konstruk, validitas isi dan validitas eksternal tidak memerlukan analisis statistik untuk menjamin validitas isi, konstruk dan eksternal tetapi pada masing-masing kesimpulan validitas diperlukan korelasi antar item untuk menyebut bahwa instrumen yang digunakan adalah instrumen yang valid. Korelasi antar item dapat mengunakan analisis bantuan komputer dengan membandingkan nilai korelasi (r) tabel dengan nilai hasil perhitungan statistik. Beberapa pendapat ahli memberikan gambaran bahwa validitas konstruk, isi dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat ahli perilaku untuk konsultasi tentang validitas instrumen yang akan digunakan. contoh koesioner tentang pengetahuan TB paru maka perlu dikonsultasikan kepada ahli perilaku dan ahli penyakit TB paru. Konsultasi dengan ahli dimaksudkan untuk mendapatkan validitas instrumen dari sisi validitas isi. Reliabilitas menekankan pada aspek pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang dengan konsistensi hasil yang sama. Pendapat Miller reliability is defined as the extent to which a questionnaire, test, observation or any measurement procedure produces the same results on repeated trials. Untuk mengetahui reliabilitas suatu alat penelitian dapat mengunakan uji bantu statistik antara lain uji KR- 20, KR 21, dan alfa conbarch. Dalam pengunaan uji untuk masing-masing akan dibahas pada bagian ini.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Oleh

Nugroho Susanto

A. PENGANTAR

Sebelum penelitian dilakukan penting difikirkan antara lain apakah instrument

yang digunakan sudah valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas instrument

penelitian dilakukan sebelum penelitian. Keadaan ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah instrumen yang digunakan sudah valid dan reliabel atau belum. Beberapa

metode pengujian yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen sudah

valid dan reliabel dengan bantuan uji statistik.

Perlu dipahami bahwa validitas penelitian berbeda dengan validitas instrumen.

Validitas instrumen menekankan pada aspek alat ukur yang digunakan dalam

penelitian. Beberapa asumsi validitas instrumen antara lain validitas konstruk,

validitas, isi dan validitas eksternal. Pada validitas konstruk, validitas isi dan validitas

eksternal tidak memerlukan analisis statistik untuk menjamin validitas isi, konstruk

dan eksternal tetapi pada masing-masing kesimpulan validitas diperlukan korelasi

antar item untuk menyebut bahwa instrumen yang digunakan adalah instrumen yang

valid. Korelasi antar item dapat mengunakan analisis bantuan komputer dengan

membandingkan nilai korelasi (r) tabel dengan nilai hasil perhitungan statistik.

Beberapa pendapat ahli memberikan gambaran bahwa validitas konstruk, isi

dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya.

Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat ahli perilaku

untuk konsultasi tentang validitas instrumen yang akan digunakan. contoh koesioner

tentang pengetahuan TB paru maka perlu dikonsultasikan kepada ahli perilaku dan

ahli penyakit TB paru. Konsultasi dengan ahli dimaksudkan untuk mendapatkan

validitas instrumen dari sisi validitas isi.

Reliabilitas menekankan pada aspek pengukuran yang dilakukan

secara berulang-ulang dengan konsistensi hasil yang sama. Pendapat Miller

“reliability is defined as the extent to which a questionnaire, test, observation

or any measurement procedure produces the same results on repeated trials”.

Untuk mengetahui reliabilitas suatu alat penelitian dapat mengunakan uji

bantu statistik antara lain uji KR- 20, KR 21, dan alfa conbarch. Dalam

pengunaan uji untuk masing-masing akan dibahas pada bagian ini.

Page 2: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Untuk lebih menjelaskan secara terperinci tentang validitas dan reliabilitas kita

perhatikan ilustrasi berbagai kasus yang akan kita bahas pada BAB ini.

B. VALIDITAS

Uji validitas instrument meliputi beberapa cara antara lain validitas konstruk,

validitas isi, dan validitas eksternal:

1. Validitas Konstruk

Uji validitas konstruk menekankan pada pendapat ahli (exspert) yang kompeten

dalam bidang yang akan diteliti. Langkah yang dilakukan antara lain dengan

menyusun beberapa pertanyaan yang akan dilakukan dalam penelitian kemudian

melakukan konsultasi kepada ahli (exspert). Pendapat beberapa ahli dianggap

sebagai dasar utama untuk melakukan uji coba kuesioner. Pada beberapa referensi

pendapat ahli yang diminta setidaknya adalah berpendidikan doktor.

Setelah mendapatkan pendapat atau masukan dari beberapa ahli kemudian

dilakukan uji validitas dengan melihat korelasi antar item pertanyaan. Uji coba

dapat dilakukan pada 30 sampel penelitian. Beberapa alasan yang mendasari uji

coba dilakukan terhadap 30 sampel antara lain dimungkinkan diperolehnya

normalitas data.

2. Validitas Isi

Uji validitas isi ditekankan pada perbandingan antara isi instrumen dengan

substansi yang akan dilakukan penelitian. Artinya instrumen yang digunakan

disesuaikan dengan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian.

Misalnya indikator tes toefl adalah kemampuan reading, gramer dan listening.

Contoh lain. Indikator pengetahuan penyakit TB paru meliputi penyebab penyakit,

tanda dan gejala, pengobatan, perjalanan alamiah TB paru.

Acuan indikator kontent sebagai dasar yang digunakan untuk dilakukan uji coba

kuesioner terhadap subjek penelitian. Uji validitas isi dilakukan dengan analisis

item. Setelah analisis item kemudian dikorelasikan dengan total item. Untuk

mendapatkan hasil validitas kita ambil hasil analisis korelasi antar item

pertanyaan.

Contoh kuesioner

PENGETAHUAN ASI EKSKLUSIF

Page 3: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

A. Definisi ASI Eksklusif Jawaban

1. Apakah pengertian ASi eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa memberikan makan/ minum yang lain?

1. Ya 0. Tidak

2. Apakah Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI saja (tanpa makana/ minuman tambahan)?

1. Ya 0. Tidak

3. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?

1. Ya 0. Tidak

4. Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?

1. Ya 0. Tidak

B. Manfaat ASI

5. Apakah ASI dapat melindungi terhadap penyakit seperti Ispa dan Diare?

1. Ya 0. Tidak

6. Apakah semakin sering bayi mengisap puting susu ibu

semakin banyak prolaktin dan ASI yang dikeluarkan? 1. Ya 0. Tidak

7. Apakah iibu mengetahui bahwa menyusui secara penuh selama 6 bulan maka tidak di perlukan perlindungan kontrasepsi tambahan?

1. Ya 0. Tidak

8. ApakaIbu yang menyusui bayi dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara dan kanker leher rahim

1. Ya 0. Tidak

9. Apakah berat badan ibu juga dapat cepat kembali turun karena lemak yang ditumpuk di bawah kulit selama hamil digunakan untuk pembentukan ASI

1. Ya 0. Tidak

C. Kandungan ASI

10. Apakah ASI mengandung antibody (kekebalan tubuh bayi)?

1. Ya 0. Tidak

10. Apakah ASI mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dibanding susu formula?

1. Ya 0. Tidak

12. Apakah ibu mengetahui bahwa cairan berwarna kuning itu kolustrum, yang sangat baik buat bayi

1. Ya 0. Tidak

D. Teknik menyusui

13. Apakah Merangsang bayi agar mau membuka mulut dan menghisap puting susu ibu adalah dengan menyentuh pipi bayi

1. Ya 0. Tidak

14. Apakah menurut ibu posisi dalam pemberian ASI pada bayi lebih bagus posisi tidur di bandingkan dengan posisi duduk

1. Ya 0. Tidak

Pada contoh kuesioner kita dapat mengambil beberapa asumsi tentang indikator-

indikator yang digunakan dalam menyusui yang meliputi: definisi, manfaat,

kandungan dan teknik menyusui. Dari beberapa indikator yang digunakan

kemudian diterjemahkan kedalam item-item pertanyaan kemudian dikonsultasikan

kepada ahli yang expert. Setelah konsultasi baru kemudian dilakukan uji coba

kuesioner dari masing-masing item pertanyaan dengan melihat korelasi antar item

dengan total. Pada contoh kuesioner, hasil jawaban responden berupa ya dan

tidak. Hal ini memberikan arahan bahwa hasil pertanyaan merupakan bentuk

kategori/ bahasa umun dikenal dengan skala nominal. Untuk kepentingan analisis

Page 4: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

kita perlu memperhatikan bentuk dari jawaban dalam kuesioner karena dapat

menentukan uji analisis yang tepat untuk melakukan uji validitas dengan analisis

korelasi antar item pertanyaan.

3. Validitas eksternal

Validitas eksternal menekankan pada aspek bagaimana instrumen yang digunakan

sesuai dengan kondisi empiris dilapangan. Artinya item-item pertanyaan

disesuaikan dengan indikator-indikator empiris dilapangan. Keadaan ini

menekankan bahwa instrumen yang digunakan memenuhi indikator teori dan

sesuai dengan kondisi dilapangan. Uji coba kuesioner dilakukan setelah

mendapatkan kesamaan antara item pertanyaan dengan kondisi empiris

dilapangan. Setelah instrumen mendapatkan kesesuaian maka instrumen dilakukan

pengujian dengan korelasi antar item pertanyaan. Korelasi antar item pertanyaan

dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak.

Contoh instrumen

DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA

1. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?

1. Ya 0. Tidak

2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?

1. Ya 0. Tidak

3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?

1. Ya 0. Tidak

4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?

1. Ya 0. Tidak

5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?

1.Ya 0.Tidak

6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?

1. Ya 0. Tidak

7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?

1. Ya 0. Tidak

8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?

1. Ya 0. Tidak

9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?

1. Ya 0. Tidak

10. Berapakah jarak antara rumah ibu ke tempat bekerja?

1.Lebih 5 km 0.Kurang 5 km

Berdasarkan kuesioner yang akan kita ajukan untuk pengujian kuesioner, kita

perlu memberikan telaah kondisi empiris dilapangan. Instrumen penelitian

menanyakan apakah keadaan ada dan sesuai yang terjadi dilapangan. Pada contoh

kuesioner ini didapatkan jawaban subjek yaitu ya dan tidak. Hal ini memberikan

Page 5: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

arti bahwa bentuk dari skala pertanyaan adalah kategoris atau nominal. Bentuk

dari pertanyaan dapat memberikan arahan pengunaan uji yang tepat untuk menilai

korelasi antar item pertanyaan.

Uji validitas untuk analisis korelasi antar item memperhatikan hasil dari sebuah

pertanyaan. Bentuk pertanyaan yang bersifat kategoris atau tingkatan akan

memberikan arah pengunaan uji korelasi yang tepat untuk dilakukan uji korelasi

antar item.

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam analisis validitas antara lain korelasi

item pertanyaan dengan batasan skor yang diiginkan. Menurut Miller “Criterion-

related validity is assessed when one is interested in determining the relationship

of scores on a test to a specific criterion”.

Dari berbagai referensi sebelumnya yang dikatakan sebagai batasan pengunaan

skor digunakan skor total. Hal ini diperkuat dengan hasil olahan program uji

validitas dan reliabilitas yang dibahas pada bagian akhir BAB ini.

Contoh:

Kuesioner 1

PERTANYAAN JAWABAN

ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi.

1. setuju 2. ragu-ragu 3. tidak setuju 4. sangat tidak

setuju

Koesioner 2

PERTANYAAN JAWABAN

Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?

1. Ya 2. Tidak

Penjelasan

Pada kedua pertanyaan tersebut ada perbedaan tipe hasil jawaban dari kedua

kuesioner. Pada kuesioner 1 tipe jawaban ada 4 pilihan yaitu setuju, ragu-ragu,

tidak setuju dan sangat tidak setuju sedangkan pada kuesioner 2 terdapat dua

pilihan jawaban yaitu ya dan tidak. Adanya perbedaan itu memberikan arahan uji

statistik apa yang sebaiknya digunakan untuk uji validitas.

Page 6: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

C. RELIABILITAS

Pemahaman tentang reliabilitas menekankan pada aspek bahwa alat yang

digunakan adalah reliabel artinya dilakukan pengukuran berkali-kali hasilnya tetap

sama. Hasil pengukuran dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain pengukuran

berulang dengan istrumen yang sama atau pengukuran berulang pada subjek yang

sama. Pengertian pengukuran berulang bisa saja pada subjek yang berbeda atau

pada instrumen yang berbeda.

Sebuah ilustrasi kasus:

Kasus 1

Peneliti melakukan uji coba 2 instrumen pemeriksaan yaitu pemeriksaan kadar

hemoglobin dengan pemeriksaan sahli dan pemeriksaan hemocue. Uji coba

dilakukan terhadap subjek yang sama.

Kasus 2

Peneliti melakukan uji coba instrumen yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin

dengan pemeriksaan hemocue. Uji coba dilakukan terhadap orang yang sama

dengan dua kali pemeriksaan.

Pada bagian ini reliabilitas dibahas dalam 2 sudut yaitu reliabilitas internal dan

reliabilitas eksternal.

1. Pengujian eksternal

Pengujian reliabilitas secar eksternal dapat dilakukan dengan uji test retest dan

uji instrumen equivalen.

Pengujian test retest dapat mengunakan bantuan uji korelasi product moment.

Asumsi yang diperlukan dalam pengunaan uji korelasi product moment salah

satu skala data adalah berbentuk kontinue, sehingga uji reliabilitas eksternal

dapat memanfaatkan uji korelasi product moment. Untuk menghasilkan data

dengan skala kontinue dapat mengunakan item skala likert untuk setiap

pertanyaan.

Contoh sebuah instrumen A:

1. Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI (tanpa makanan/ minuman tambahan)?

1. setuju 2. ragu-ragu 3. tidak setuju

2. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?

1. setuju 2. ragu-ragu

Page 7: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

3. tidak setuju

3. ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi

1. setuju 2. ragu-ragu 3. tidak setuju

Contoh sebuah instrumen B:

1. Apakah Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI saja (tanpa makanan/ minuman tambahan)?

1. Ya 2. Tidak

2. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?

1. Ya 2. Tidak

3. Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?

1. Ya 2. Tidak

Berdasarkan kedua instrumen terlihat perbedaan hasil penilaian pada setiap

skor item. Skor item pada kuesioner A terdapat 3 pilihan jawaban yang

ditawarkan. Pada kuesioner B terdapat 2 pilihan jawaban yang ditawarkan.

Adanya perbedaan ini yang dapat memberikan petunjuk bagaimana kita bisa

memilih uji yang mana yang sebaiknya digunakan, apakah uji korelasi pearson

atau cenderung meilih uji kappa...?

Pengujian instrumen equivalen lebih menekankan pada aspek data yang

berbentuk kategoris (nominal). Pengujian instrumen dengan equivalen sering

diterjemahkan dalam bidang kesehatan seperti analisis kappa (koefisien

aggrement). Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini dapat dilakukan

satu kali tetapi instrumennya ada dua instrumen, pada responden yang sama,

waktu yang sama, dan instrumen yang berbeda. Reliabilitas instrumen

dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan

data instrumen yang dijadikan equivalen. Untuk mengetahui instrumen mana

yang lebih baik dari dua instrumen yang dilakukan pengujian maka diperlukan

sebuah kesepakatan atau yang biasa disebut sebagai koefisien aggrement. Uji

equivalen yang biasa diterapkan dalam bidang kesehatan seperti skrining

kesehatan.

2. Pengujian Reliabilitas internal

Pengujian instrumen guna untuk mengetahui reliabilitas internal dapat

dilakukan dengan sekali pengujian. Kemudian data yang diperoleh dari uji

coba dilakukan analisis. Pengujian instrumen dapat dilakukan dengan uji alfa

Page 8: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

cronbach, korelasi item (Kuder Richardson 20 dan 21). Pengujian reliabilitas

internal dilakukan dengan menguji cobakan instrumen sekali saja.

Hal yang penting diperhatikan dalam uji coba kuesioner adalah bentuk dari

pertanyaan yang ada dalam kuesioner seperti pada ilustrasi dibagaian awal

BAB ini. Untuk memilih mengunakan mana yang dipakai (alfa cronbach,

Kuder Richardson 20 dan 21) kita perlu memahami bentuk dari jawaban

pertanyaan itu sendiri. Misalnya jawaban dari pertanyaan adalah (ya vs tidak

atau setuju, tidak setuju, ragu-ragu, sangat setuju). Untuk pertanyaan dengan

tipikal ya dan tidak kita dapat mengunakan Kuder Richarson 20 untuk

melakukan pengujian reliabilitas. Untuk pertanyaan yang memiliki jawaban

sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, sangat setuju kita dapat

mengunakan alfa conbrach untuk menguji valididtas dan reliabilitas. Menurut

Miller “Specifically, coefficient alpha is typically used during scale development with

items that have several response options (i.e., 1 = strongly disagree to 5 = strongly

agree) whereas KR-20 is used to estimate reliability for dichotomous (i.e., Yes/No;

True/False) response scales”.

Uji reliabilitas pada data kategoris biasa digunakan alfa conbrach.

Rumus

n

XSt

22

n

XXX

t

t

2

22

2

2

1t

iit

iS

qpS

k

kr

Diketahui

K = Jumlah item dalam instrument

Pi = Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi = 1-Pi

St2 = variansi total.

Page 9: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Ilustrasi kasus:

Seorang peneliti ingin melakukan pengujian reliabilitas terhadap instrumen

penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Pada

kuesioner terdapat 10 pertanyaan. Uji coba reliabilitas dilakukan kepada 10 subjek

penelitian. Apakah instrumen tersebut valid dan reliabel..?

Instrumen penelitian sebagai berikut:

DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA

1. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?

1. Ya 0. Tidak

2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?

1. Ya 0. Tidak

3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?

1. Ya 0. Tidak

4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?

1. Ya 0. Tidak

5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?

1.Ya 0.Tidak

6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?

1. Ya 0. Tidak

7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?

1. Ya 0. Tidak

8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?

1. Ya 0. Tidak

9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?

1. Ya 0. Tidak

10. Apakah ada regulasi/peraturan perusahaan bagi ibu menyusui?

1.ya 0.tidak

Hasil uji coba adalah sebagai berikut:

Keterangan: P1 = pertanyaan 1, P2 = pertanyaan 2 dan seterusnya.

Page 10: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Bagaimana mengatakan bahwa instrumen yang akan digunakan adalah reliabel...?

Penyelesaian

Untuk menyelesaikan kasus tersebut diperlukan tabel bantu sebagai berikut:

No No item pertanyaan Xt Xt2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 4 16

2 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 4 16

3 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 9

4 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 5 25

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 81

6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 64

7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 64

8 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 25

9 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 36

10 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 5 25

Np 9 8 7 6 5 5 6 4 4 3 57 361

P 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,5 0,6 0,4 0,4 0,3

Q 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,5 0,4 0,6 0,6 0,7 Pq 0,09 0,16 0,21 0,24 0,25 0,25 0,24 0,24 0,24 0,21 ∑pq = 2,13

Penyelesaian

Kemudian memasukan nilai-nilai dalam tabel kedalam rumus seperti berikut.

n

XXX

t

t

2

22 10

57361

2

2 X

10

32493612 X 9,3243612 X 1,362 X

n

XSt

22

10

1,362tS

61,32tS

2

2

1t

iit

iS

qpS

k

kr

61,3

13,261,3

110

10ir

61,3

48,111,1ir 409,011,1ir

455,0ir

APLIKASI SOFTWARE

Langkah penyelesaian:

Page 11: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

1. Buka Menu utama SPSS, kemudian buat variable dengan mengaktifkan menu

variable view seperti gambar berikut:

2. Masukan data kedalam program SPSS seperti gambar berikut:

3. Setelah data dimasukan kemudian aktifkan menu analisis, kemudian pilih

Scale kemudian pilih reliability analisis, seperti gambar berikut:

Page 12: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

4. Setelah itu terlihat gambar sebagai berikut:

5. Masukan variabel yang akan dianalisis ke dalam kolom sebelah kanan

Kemudian aktifkan menu Statistik dan pilih item, scale, scale item deleted.

Kemudian klik continu untuk melanjutkan analisis.

Page 13: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

6. Setelah semua pilihan selesai kemudian pilih kontinue dan kemudian OK

untuk melihat hasil analisis. Hasil analisis sebagai berikut:

7. Untuk interpretasi hasil, dapat dilihat nilai corected item total corelation untuk

melihat validitas dan Cronbach's Alpha if Item Deleted unutk melihat

reliabilitas masing-masing pertanyaan dan untuk melihat reliabilitas instrumen

dengan Cronbach's Alpha.

Interpretasi Hasil analisis

Page 14: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.456 .433 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pertanyaan 1 .90 .316 10

pertanyaan 2 .80 .422 10

pertanyaan 3 .70 .483 10

pertanyaan 4 .60 .516 10

pertanyaan 5 .50 .527 10

pertanyaan 6 .50 .527 10

pertanyaan 7 .60 .516 10

pertanyaan 8 .40 .516 10

pertanyaan 9 .40 .516 10

pertanyaan 10 .30 .483 10

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

pertanyaan 1 4.80 3.956 -.035 .480

pertanyaan 2 4.90 3.433 .256 .408

pertanyaan 3 5.00 3.111 .391 .354

pertanyaan 4 5.10 3.211 .288 .389

pertanyaan 5 5.20 2.844 .500 .299

pertanyaan 6 5.20 5.067 -.562 .661

pertanyaan 7 5.10 2.767 .569 .271

pertanyaan 8 5.30 2.678 .631 .243

pertanyaan 9 5.30 2.900 .480 .310

pertanyaan 10 5.40 4.489 -.347 .590

Hasil uji

validitas untuk

pertanyaan 1

Hasil reliabilitas

untuk pertanyaan 1

Page 15: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Catatan:

Validitas dan reliabilitas dapat dilihat dari hasil korelasi antar item-total, kemudian

dibandingkan dengan hasil tabel statistik.

Lampiran

KUESIONER

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN (Untuk Ibu)

0. NOSTUDI

1 . . .

2. Nama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Alamat

(3.1) RT ... / (3.2) RW . . . (3.3) Kampung/Jalan . . . . . . . (3.4) Desa/Kl. . . . . . . . . . . . . . . (3.5) Kec. . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.6) Kab. Kota Langsa

4. Pendidikan Terakhir

1=Tdk Tamat SD 2=Tamat SD 3=SLTP 4=SLTA 5=Diploma/Akademi 6=Sarjana 7=S2/S3

5. Jumlah anggota keluarga

Orang

6. Dimana tempat persalinan anak terakhir ibu ?

0.Puskesmas 2.BPS 3.Rumah Sakit 4.Dukun 5. Lainya, .....................

II.DUKUNGAN KELUARGA

A. Dukungan Informasi SKOR

1.

Apakah keluarga memberikan informasi

bahwa bayi usia 0-6 bulan hanya diberikan

ASI saja tanpa boleh makanan lain seperti

pisang, susu botol, atau nasi lembik ?

1. Ya 0. Tidak

2.

Apakah keluarga juga mencari informasi

dari luar (seperti buku, majalah dan lain-

lain) tentang cara pemberian ASI ekslusif

1. Ya 0. Tidak

Page 16: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

kepada bayi ?

3.

Apakah keluarga memberikan bahan

bacaan seperti majalah, buku dan lain-lain

tentang pemberian ASI ekslusif ?

1. Ya 0. Tidak

4.

Apakah keluarga ikut mendampingi ibu

konsultasi ke petugas kesehatan untuk

memperoleh informasi tentang ASI?

1. Ya 0. Tidak

5.

Apakah keluarga memberikan informasi

tentang cara menyiapkan dan memberikan

ASI perah kepada bayi selama ibu bekerja?

1. Ya 0. Tidak

6.

Apakah keluarga juga memberikan

informasi kepada pengasuh bayi (seperti

pembantu, atau anggota keluarga sendiri)

bahwa selama ibu bekerja, bayi hanya

boleh diberikan ASI saja tanpa makanan

pendamping lain?

1. Ya 0. Tidak

7..

Apakah keluarga juga memberikan

informasi kepada pengasuh bayi (seperti

pembantu, atau anggota keluarga sendiri)

cara memberikan ASI perah kepada bayi

selama ibu bekerja?

1. Ya 0. Tidak

B. Dukungan Penilaian

8.

Apakah keluarga membimbing ibu untuk

memberikan ASI saja kepada bayi tanpa

makanan lainnya?

1. Ya 0. Tidak

9.

Apakah keluarga membimbing ibu ketika

mengalami masalah selama masa

menyusui?

1. Ya 0. Tidak

10.

Apakah keluarga menemani ibu selama

masa menyusui?

1. Ya 0. Tidak

10.

Apakah keluarga membimbing ibu cara

memerah dan menyimpan ASI perah?

1. Ya 0. Tidak

12.

Apakah keluarga membimbing ibu cara

memberikan ASI perah kepada bayi?

1. Ya 0. Tidak

13.

Apakah selama ibu bekerja, keluarga

membimbing pengasuh bayi (seperti

pembantu atau pengasuh dari anggota

keluarga sendiri) tentang cara memberikan

ASI perah kepada bayi?

1. Ya 0. Tidak

C. Dukungan Instrumental

14.

Apakah keluarga menyediakan makanan

yang cukup bagi ibu selama memberi ASI?

1. Ya 0. Tidak

Page 17: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

15.

Apakah keluarga ikut serta membantu

merawat bayi selama ibu bekerja?

1. Ya 0. Tidak

16. Apakah keluarga memberikan ASI perah

kepada bayi selama ibu bekerja?

1. Ya 0. Tidak

17.

Apakah keluarga mengantarkan dan

menyediakan biaya ke klinik atau

puskesmas untuk pemantauan kesehatan

bayi selama masa menyusui?

1. Ya 0. Tidak

18.

Apakah selama ibu bekerja, keluarga

membantu pengasuh bayi (seperti

pembantu atau anggota keluarga sendiri )

memberikan ASI perah kepada bayi ibu?

1. Ya 0. Tidak

19

Apakah selama ibu bekerja, keluarga ikut

membantu menjaga ASI perah agar selalu

berada dalam lemari pendingin (termos es)

sehingga kualitas ASI tetap baik (tidak

cepat basi)?

1. Ya 0. Tidak

D. Dukungan Emosional

20.

Apakah keluarga selalu mendengarkan

keluhan-keluhan yang ibu sampaikan

selama memberi ASI?

1. Ya 0. Tidak

20.

Apakah keluarga memotivasi ibu untuk

memberikan ASI pada bayi sampai usia 6

bulan tanpa boleh diberikan makanan

lainnya?

1. Ya 0. Tidak

22.

Apakah keluarga meyakinkan ibu bahwa

ibu dapat memberikan ASI ekslusif kepada

bayi sampai bayi berusia 6 bulan?

1. Ya 0. Tidak

23.

Apakah keluarga menganjurkan ibu

mengkonsumsi makanan yang bergizi agar

ibu dan bayi selalu dalam keadaan sehat?

1. Ya 0. Tidak

24.

Apakah keluarga selalu menjaga perasaan

ibu dan menyenangkan hati ibu selama

masa menyusui ini?

1. Ya 0. Tidak

25.

Apakah keluarga memberikan motivasi

kepada pengasuh bayi (seperti pembantu,

atau anggota keluarga sendiri) untuk selalu

memberikan ASI perah kepada bayi selama

ibu bekerja?

1. Ya 0. Tidak

III. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

1. Apakah ibu memberi ASI pertama kali

keluar (kolostrum)

1. Ya 0. Tidak

2.

Apakah ibu memberikan ASI saja secara

terus menerus kepada bayi ibu selama 6

bulan.

1. Ya 0. Tidak

3. Apakah ibu tidak memberikan makanan

lain seperti pisang, susu botol, atau nasi 1. Ya 0. Tidak

Page 18: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

lembik kepada bayi ibu sebelum usia 6

bulan kecuali vitamin dan obat?

IV. DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA

0. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?

1. Ya 0. Tidak

2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?

1. Ya 0. Tidak

3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?

1. Ya 0. Tidak

4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?

1. Ya 0. Tidak

5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?

1.Ya 0.Tidak

6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?

1. Ya 0. Tidak

7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?

1. Ya 0. Tidak

8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?

1. Ya 0. Tidak

9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?

1. Ya 0. Tidak

10. Berapakah jarak antara rumah ibu ke tempat bekerja?

1.Lebih 5 km 0.Kurang 5 km

V. STATUS SOSIAL EKONOMI

0. Pengeluaran rata-rata perbulan untuk bahan makanan

Total (ribuan)

Beras

Lauk pauk

Obat-obatan

Rokok

Lainya

2. Pengeluaran rata-rata perbulan untuk di luar bahan makanan

Total (ribuan)

Perumahan

Pendidikan

Pakaian

Transportasi

Pesta/sosial

Page 19: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Lain-lain

3. Pengeluaran rata-rata sebulan (dalam ribuan rupiah)

Total ribuan

VI. PENGETAHUAN

A. Definisi ASI Eksklusif

0. Apakah pengertian ASi eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa memberikan makan/ minum yang lain?

1. Ya 0. Tidak

2. Apakah Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI saja (tanpa makana/ minuman tambahan)?

1. Ya 0. Tidak

3. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?

1. Ya 0. Tidak

4. Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?

1. Ya 0. Tidak

B. Manfaat ASI

5. Apakah ASI dapat melindungi terhadap penyakit seperti Ispa dan Diare?

1. Ya 0. Tidak

6. Apakah semakin sering bayi mengisap puting susu

ibu semakin banyak prolaktin dan ASI yang

dikeluarkan?

1. Ya 0. Tidak

7. Apakah iibu mengetahui bahwa menyusui secara penuh selama 6 bulan maka tidak di perlukan perlindungan kontrasepsi tambahan?

1. Ya 0. Tidak

8. ApakaIbu yang menyusui bayi dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara dan kanker leher rahim

1. Ya 0. Tidak

9.

Apakah berat badan ibu juga dapat cepat kembali turun karena lemak yang ditumpuk di bawah kulit selama hamil digunakan untuk pembentukan ASI

1. Ya 0. Tidak

C. Kandungan ASI

10. Apakah ASI mengandung antibody (kekebalan tubuh bayi)?

1. Ya 0. Tidak

10. Apakah ASI mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dibanding susu formula?

1. Ya 0. Tidak

12. Apakah ibu mengetahui bahwa cairan berwarna kuning itu kolustrum, yang sangat baik buat bayi

1. Ya 0. Tidak

D. Teknik menyusui

13. Apakah Merangsang bayi agar mau membuka mulut dan menghisap puting susu ibu adalah dengan menyentuh pipi bayi

1. Ya 0. Tidak

14. Apakah menurut ibu posisi dalam pemberian ASI pada bayi lebih bagus posisi tidur di bandingkan dengan posisi duduk

1. Ya 0. Tidak

APLIKASI SOWARE

Studi Kasus

Page 20: VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN · dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya. Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat

Suatu penelitian uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang

digunakan sebelum penelitian valid atau tidak…? Berdasarkan hasil penelitian dan

instrument yang digunakan adalah sebagai berikut:

DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA

1. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?

1. Ya 0. Tidak

2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?

1. Ya 0. Tidak

3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?

1. Ya 0. Tidak

4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?

1. Ya 0. Tidak

5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?

1.Ya 0.Tidak

6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?

1. Ya 0. Tidak

7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?

1. Ya 0. Tidak

8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?

1. Ya 0. Tidak

9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?

1. Ya 0. Tidak

10. Berapakah jarak antara rumah ibu ke tempat bekerja?

1.Lebih 5 km 0.Kurang 5 km

DAFTAR PUSTAKA

Michael J. Miller, Ph.D. RELIABILITY AND VALIDITY, Western International University RES 600: Graduate Research Methods