22
Oleh : Ernis wahyu oktiana 1100170017 Referat “uveitis”

Uveitis bener ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oftalmologi

Citation preview

  • Oleh :Ernis wahyu oktiana1100170017

    Referatuveitis

  • PendahuluanBanyak kelainan inflamasi & neoplastik ditraktus uvealis berhubungan dgn penyakit2 sistemik, yg beberapa diantaranya dpt mengancam nyawa bila tidak dikenal.Uveitis biasanya trjdi pada usia 20-50 tahun dan berpengaruh pd 10-20% kasus kebutaan yang tercatat dinegara2 maju. Uveitis lebih banyak ditemukan dinegara2 berkembang dibandingkan negara2 maju krna lebih tingginya prevalensi infeksi yg bisa mempengaruhi mata, sprti toksoplasmosis dan tuberkolosis dinegara2 berkembang (Vaughan, 2009).

  • BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Traktus Uvealis terdiri atas iris, corpus ciliare, dan koroid.

  • Lapisan koroid

  • Uveitis a. Definisi Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid. b. Klasifikasi Klasifikasi berdasarkan Anatomis (Vaughan, 2009):

  • Uveitis AnteriorUveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian depan badan siliar (pars plicata) biasanya unilateral dengan onset akut.Gejala yang khas meliputi nyeri, fotofobia, dan penglihatan kabur. Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan sirkumkorneal dengan injeksi konjungtiva dan sekret yang minimal. Pupil kemungkinan kecil (miosis) atau iregular karena terdapat sineksia posterior.

  • a. Uveitis anteriorb. Sinekia posterior

  • Pemeriksaan slitlamp didapatkan kelompok sel putih dan debris inflamatorik (keratic precipitate) biasanya tampak jelas pada endotel kornea pasien dengan peradangan aktif.

  • Peradangan pada bilik mata depan yang sangat berat dapat menyebabkan timbulnya tumpukan sel-sel radang disudut inferior (hipopion).

  • PERBEDAAN UVEITIS GRANULOMATOSA DAN NON GRANULOMATOSA

    NON GRANULOMATOSAGRANULOMATOSAONSETAKUTTERSEMBUNYISAKITNYATATIDAK ADA/RINGANFOTOFOBIANYATARINGANPENGLIHATAN KABURSEDANGNYATAMERAH SIRKUMKORNEALNYATARINGANPRESIPITAT KERATIKPUTIH HALUSKELABU BESARPUPILKECIL & TIDAK TERATURKECIL & TIDAK TERATUR (bervariasi)

  • SYNECHIA POSTERIORKADANG-KADANGKADANG-KADANGNODUL IRISKADANG-KADANGKADANG-KADANGTEMPATUVEA ANTERIORUVEA POSTERIORPERJALANANAKUT (KURANG DR 6 MGGU)MENAHUNREKURENSSERINGKADANG-KADANG

  • Uveitis IntermedietTanda uveitis intermediet yang terpenting yaitu adanya peradangan pada vitreus. Uveitis intermediet khasnya bilateral dan cenderung mengenai pasien pada masa remaja akhir atau dewasa muda. Pria lebih banyak yang terkena dibandingkan wanita. Gejala-gejala khas meliputi floaters dan penglihatan kabur. Nyeri, fotofobia dan mata merah biasanya tidak ada atau hanya sedikit

  • Uveitis Posterior Uveitis posterior adalah peradangan yang mengenai uvea bagian posterior yang meliputi retinitis, koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis yang bisa terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Gejala yang timbul adalah floaters, kehilangan lapang pandang atau scotoma, penurunan tajam penglihatan. Sedangkan pada koroiditis aktif pada makula atau papillomacular bundle menyebabkan kehilangan penglihatan sentral dan dapat terjadi ablasio retina

  • Gambar Uveitis Posterior

  • PEMERIKSAAN FISIKDidapatkan visus umumnya normal atau berkurang sedikit, konjungtiva bulbi, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, serta kornea keruh krna edem & keratik presipitat. Keratik presipitat merupakn kumpulan sel2 yg menempel pada endotel kornea, biasanya di bagian bawah.Pada uveitis non granulomatosa, keratik presipitat berukuran kecil dan sedang berwarna putih. Pada uveitis granulomatosa, keratik presipitat besar-besar dan lonjong dan dapat menyatu membentuk bangunan yang lebih besar, sehingga dapat mencapai diameter 1mm.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGTes imunitas humoral: sifilis (FTA-ABS), toksoplasma.Klamidia (Direct monoclonal fluorescent antibody), antibodi antinuclear (LE, faktor reumatoid), ACE (Sarkoidosis)Human leukocyte antigen: B 5, B 27, A 29Uji kulit (Deteksi alergen, diagnostik TBC, Behcet)Pemeriksaan sinar X peparu pada Sarkoidosis,sakroiliaka pada uveitis anterior dengan HLA B 27 (+)

  • DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding uveitis anterior adalah :konjungtivitis, keratitis atau keratokonjungtivitis dan Glukoma akut.

  • komplikasiKatarak, RetinitisProliferans, Ablasi retina, Glukoma sekunder yang dapat terjadi pada stadium dini dan stadium lanjut, Pada uveitis anterior dengan visus yang sangat turun, sangat mungkin disertai penyulit edema macula kistoid

  • PENATALAKSANAANTerapi non spesifikPenggunaan kaca mata hitamKompres hangat Midriatikum sikloplegikAnti inflamasi Golongan kortikosteroid

    Terapi Spesifik1. Dewasa: Lokal berupa tetes mata kadang dikombinasi dengan steroid subkonjungtiva kadang juga dikombinasi dengan steroid. Per oral dengan Chloramphenicol 3x2 kapsul. 2. Anak:Chloramphenicol 25 mg/Kgbb sehari 3-4 kali. Walaupun diberikan terapi spesifik, tetapi terapi non spesifik seperti disebutkan diatas harus tetap diberikan, sebab proses radang yang terjadi adalah sama tanpa memandang penyebabnya.

  • Terapi untuk KomplikasiSinekia posterior dan anteriordiberikan midriatikum2. Glaukoma sekunder Terapi konservatif : Timolol 0,25%-0,5% 1 tetes tiap 12 jam, acetazolamide 250 mg tiap 6 jam.Terapi bedah : Dilakukan bila tanda-tanda radang telah hilang, tetapi TIO masih tetap tinggi. sudut tertutup dilakukan Iridektomi Perifer atau Laser Iridektomi, bila telah terjadi perlekatan iris dengan trabekula (Peripheral Anterior Synechia atau PAS) dilakukan Bedah filtrasi. Sudut terbuka dilakukan bedah filtrasi.

    3. Katarak komplikataKomplikasi ini sering dijumpai pada uveitis anterior kronis. Terapi yang diperlukan adalah pembedahan, yang disesuaikan dengan keadaan dan jenis katarak serta kemampuan ahli bedah.

  • PROGNOSISKebanyakan kasus uveitis anterior berespon baik jika dapat didiagnosis secara awal dan diberi pengobatan. uveitis anterior mungkin berulang, terutama jika ada penyebab sistemiknya. Karena baik para klinisi dan pasien harus lebih waspada terhadap tanda dan mengobati dengan segera. Prognosis visual pada iritis kebanyak akan pulih dengan baik, tanpa adanya katarak, glaucoma atau posterior uveitis.

  • TERIMA KASIH