4
SEKEDAR MENCIPTAKAN TEORI UNTUK ARSITEKTUR Oleh Hamah Sagrim (Penulis Buku : History Of God In Tribals Religion) Kisah Tuhan Dalam Agama Suku Diangkat dari Teologi Tradisional Suku Maybrat, Imian, Sawiat, Papua Dan Diparalelkan Dengan Alkitab, Al-Quran, dan mitologi Agama pada suku-suku di dunia A. Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan pemikiran, yaitu lingkungan pemikiran melalui strategi berpikir, pola pikir, rencana, dan strategi, yang kesemuanya merupakan suatu konsep rancangan otak. Mengapa dikatakan bahwa arsitektur dalam artian tertentu mencakup pemikiran, strategi, rencana dll?. Seorang manusia yang mampu merencanakan dan merancang sesuatu agenda, ia dikatakan sebagai seorang arsitek. Begituapula dapat kita katakan bahwa arsitektur merupakan hasil rencana dan rancangan daripada pikiran. Arsitektur juga menyangkut pembangunan luar pikiran seperti perencanaan dan perancangan, seprti gedung, kapal, mobil, sepeda, serta lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Walaupun dalam beberapa produk tidak dilakukan oleh orang yang disiplin ilmu arsitektur, namun setiap orang yang memiliki kemampuan merancang dan merencanakan sesuatu, dapat disebut sebagai arsitek. Sebagai contoh bahwa seorang pelati sepak bola selalu disebut sebagai arsitek lapangn, bukan karena ia menyelesaikan pendidikannya pada disiplin ilmu arsitektur, tetapi karena seorang pelatih sepak bola selalu mendesain format kerja team di lapangan, maka ia disebut sebagai arsitek, dengan demikian maka dapat kita katakana bahwa Arsitektur merujuk kepada hasil- hasil proses perancangan. B. Usulan Teori Dalam Berarsitektur 1. Rasionansi Arsitektur Rasionansi Arsitektur ini sengaja diusulkan sebagai suatu teori baru oleh kami, bahwa arsitektur merupakan gerakan rasionalis, yang dapat kita jadikan sebagai suatu dokrtin yang menyatakan bahwa suatu bentuk arsitektur haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta. Rasionansi arsitektur mempunyai kemiriban dari segi ideologi dan tujuan. Dalam hal bahwa arsitektur bertujuan sebagai sebuah wahana bagi kehidupan, baik kelompok maupun tunggal. Rasionansi Arsitektur, mengatakan bahwa arsitektur sebagai tempat atau ruang yang diciptakan bagi ketenangan, kenyamanan, dan strategi. Aliran pemikiran Rasionansi Arsitektur tidak pernah memilih manusia atau hewan, namun sebaliknya bahwa yang memilih dan menciptakan arsitektur adalah Manusia dan Hewan. Rasionansi Arsitektur tidak mengklaim bahwa manusia lebih penting daripada hewan atau elemen alamiah lainnya. Karena, Arsitektur dapat diterapkan secara lebih umum dan khusus. Tergantung yang membutuhkannya.

USULAN TEORI BARU UNTUK ARSITEKTUR - Rasionansi Arsitektur dan Empirisme Arsitektur, Oleh Hamah Sagrim

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: USULAN TEORI BARU UNTUK ARSITEKTUR - Rasionansi Arsitektur dan Empirisme Arsitektur, Oleh Hamah Sagrim

SEKEDAR MENCIPTAKAN TEORI UNTUK ARSITEKTUR

OlehHamah Sagrim

(Penulis Buku : History Of God In Tribals Religion)Kisah Tuhan Dalam Agama Suku

Diangkat dari Teologi Tradisional Suku Maybrat, Imian, Sawiat, PapuaDan

Diparalelkan Dengan Alkitab, Al-Quran, dan mitologi Agama pada suku-suku di dunia

A. ArsitekturArsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,

arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan pemikiran, yaitu lingkunganpemikiran melalui strategi berpikir, pola pikir, rencana, dan strategi, yang kesemuanya merupakansuatu konsep rancangan otak. Mengapa dikatakan bahwa arsitektur dalam artian tertentu mencakuppemikiran, strategi, rencana dll?. Seorang manusia yang mampu merencanakan dan merancangsesuatu agenda, ia dikatakan sebagai seorang arsitek. Begituapula dapat kita katakan bahwaarsitektur merupakan hasil rencana dan rancangan daripada pikiran. Arsitektur juga menyangkutpembangunan luar pikiran seperti perencanaan dan perancangan, seprti gedung, kapal, mobil,sepeda, serta lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancanganperkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dandesain produk. Walaupun dalam beberapa produk tidak dilakukan oleh orang yang disiplin ilmuarsitektur, namun setiap orang yang memiliki kemampuan merancang dan merencanakan sesuatu,dapat disebut sebagai arsitek. Sebagai contoh bahwa seorang pelati sepak bola selalu disebut sebagaiarsitek lapangn, bukan karena ia menyelesaikan pendidikannya pada disiplin ilmu arsitektur, tetapikarena seorang pelatih sepak bola selalu mendesain format kerja team di lapangan, maka ia disebutsebagai arsitek, dengan demikian maka dapat kita katakana bahwa Arsitektur merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan.

B. Usulan Teori Dalam Berarsitektur1. Rasionansi Arsitektur

Rasionansi Arsitektur ini sengaja diusulkan sebagai suatu teori baru oleh kami,bahwa arsitektur merupakan gerakan rasionalis, yang dapat kita jadikan sebagai suatudokrtin yang menyatakan bahwa suatu bentuk arsitektur haruslah ditentukan melaluipembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta. Rasionansi arsitekturmempunyai kemiriban dari segi ideologi dan tujuan. Dalam hal bahwa arsitekturbertujuan sebagai sebuah wahana bagi kehidupan, baik kelompok maupun tunggal.

Rasionansi Arsitektur, mengatakan bahwa arsitektur sebagai tempat atau ruangyang diciptakan bagi ketenangan, kenyamanan, dan strategi. Aliran pemikiranRasionansi Arsitektur tidak pernah memilih manusia atau hewan, namun sebaliknyabahwa yang memilih dan menciptakan arsitektur adalah Manusia dan Hewan.Rasionansi Arsitektur tidak mengklaim bahwa manusia lebih penting daripada hewanatau elemen alamiah lainnya. Karena, Arsitektur dapat diterapkan secara lebih umumdan khusus. Tergantung yang membutuhkannya.

Page 2: USULAN TEORI BARU UNTUK ARSITEKTUR - Rasionansi Arsitektur dan Empirisme Arsitektur, Oleh Hamah Sagrim

Teori Rasionansi Arsitektur ini sebagai teori arsitektu dalam terapan umumarsitektur. Mengapa demikian? Karena arsitektur tidak dibutuhkan hanya sekedarsebagai tempat tinggal, melainkan arsitektur sebagai symbol Kejayaan bangsa, Negara,suku, symbol agama, symbol adat istiadat, sehingga anggapan pada aliran teoriRasionansi Arsitektur bahwa segala sesuatu itu memiliki ide dan membutuhkankenyamanan. Arsitektur tidak sebagai sesuatu yang umum saja, tetapi juga sebagaisesuatu yang pribadi, yaitu arsitektur sebagai symbol kemampuan seseorang, symbolkebesaran manusia.dll. oleh karena itu, Teori Rasionansi Arsitektur sebagai sesuatu yangberkaitan dengan Manusia, perorangan (Individu), Kelompok dan juga arsitektur jugaberkaitan dengan objek kaku seperti Gedung, Kota, Jalan, Pelabuhan. Dll. Inilahpemikiran daripada Teori Rasionansi Arsitektur.

Judul Teori : Rasionansi Arsitketur.Diciptakan Oleh : Hamah Sagrim.

2. Empirisme Arsitektur.Empirisme Arsitektur. Merupakan suatu teori baru yang diusulkan sebagai aliran

dalam pemikiran berarsitektur. Teori ini menganut pemikiran Empiris, yang mana Teoriini menyatakan bahwa semua pengetahuan tentang arsitektur itu berasal daripengalaman manusia. Pemikiran tentang arsitektur tidak dibawa oleh manusia semenjaklahir, melainkan melalui proses hidup sebagai pengalaman.

Berangkat dari pemikiran empiris sehingga muncullah teori Empirisme Arsitektur inibahwa, manusia atau hewan, yang melakukan segala sesuatu yang berkaitan denganarsitektur, mereka terlebih dahulu mendapatkan inspirasi dari hidup sebagai suatupengalaman yang mendorong pemikiran mereka untuk berencana, bergerak, mendesain,dan membuktikan semua rencana itu secara nyata. Dengan demikian dapat kitasimpulkan bahwa arsitektur merupakan sesuatu yang lahir dari pengalaman empirik.Inilah aliran utama dalam pemikiran Teori Empirisme Arsitektur.

Nama Teori : Empirisme ArsitekturDiciptakan oleh : Hamah Sagrim

3. Teori dan Praktik dalam BerarsitekturPentingnya teori untuk menjadi rujukan praktik tidak boleh terlalu ditekankan,

meskipun banyak arsitek mengabaikan teori sama sekali. Menurut Kami: "Praktik danteori adalah Pangkal arsitektur. Bukti arsitektur sebagai hasil elaborasi pemikiran dankreasi. Didalam berpikir dan berkreasi, pasti muncul pertanyaan-pertanyaan yangberkaitan dengan kreasi, pertanyaan-pertanyaan itu lalu dijawab oleh pemikiran. Ketikapersoalan itu dapat diselesaikan, maka merupakan suatu pengalaman dalam berkreasi.Dengan demikian maka pemikiran tersebut akan tetap dipertahankan sebagai jalan polautama dalam berkreasi. Pemikiran ini akhirnya dijadikan sebagai suatu teori. Dengandemikian bahwa arsitektur atau segala perilaku dan kreasi manusia merupakan hasil dariteori dan praktik. Tanpa teori praktik tidak berjalan dengan sempurna, begitupunsebaliknya bahwa tanpa praktik, teori tidak berguna. Praktik adalah tindaklanjutdaripada khayalan, Rencana, Rancangan, Angan-angan, yang berkelanjutan terhadappelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversisuatu kreasi bentuk dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan

Page 3: USULAN TEORI BARU UNTUK ARSITEKTUR - Rasionansi Arsitektur dan Empirisme Arsitektur, Oleh Hamah Sagrim

yang menjelaskan proses konversi suatu kreasi menjadi hasil akhir sebagai jawabanterhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktik tanpa dasar teori tidak dapatmenjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih. Sementara arsitekyang berteori tanpa berpraktik hanya berpegang kepada "bayangan" dan bukannyasubstansi. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktik, ia memiliki senjataganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapatmewujudkannya dalam pelaksanaan".

4. Sejarah ArsitekturArsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan

yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologikonstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini.Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisilisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap inilah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yangsukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-matamelanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang demikian danhingga kini masih dilakukan di banyak bagian dunia.

Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian timbullahsurplus produksi, sehingga masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat urban.Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat. Teknologi pembangunanfasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang. Tipologi bangunan baruseperti sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan. Arsitektur Religiustetap menjadi bagian penting di dalam masyarakat. Gaya-gaya arsitektur berkembang,dan karya tulis mengenai arsitektur mulai bermunculan. Karya-karya tulis tersebutmenjadi kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam pembangunanarsitektur religius. Contoh kanon ini antara lain adalah karya-karya tulis oleh Vitruvius,atau Vaastu Shastra dari India purba. Di periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa,bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek individual, tetapi asosiasi profesi (guild)dibentuk oleh para artisan / ahli keterampilan bangunan untuk mengorganisasi proyek.

Pada masa Pencerahan, humaniora dan penekanan terhadap individual menjadi lebihpenting daripada agama, dan menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunanditugaskan kepada arsitek-arsitek individual - Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo daVinci - dan kultus individu pun dimulai. Namun pada saat itu, tidak ada pembagiantugas yang jelas antara seniman, arsitek, maupun insinyur atau bidang-bidang kerja lainyang berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat merancang jembatankarena penghitungan struktur di dalamnya masih bersifat umum.

Bersamaan dengan penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnyaengineering), dan munculnya bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, seorangarsitek menggeser fokusnya dari aspek teknis bangunan menuju ke estetika. Kemudianbermunculanlah "arsitek priyayi" yang biasanya berurusan dengan bouwheer (klien)kayadan berkonsentrasi pada unsur visual dalam bentuk yang merujuk pada contoh-contohhistoris. Pada abad ke-19, Ecole des Beaux Arts di Prancis melatih calon-calon arsitekmenciptakan sketsa-sketsa dan gambar cantik tanpa menekankan konteksnya.

Page 4: USULAN TEORI BARU UNTUK ARSITEKTUR - Rasionansi Arsitektur dan Empirisme Arsitektur, Oleh Hamah Sagrim

Sementara itu, Revolusi Industri membuka pintu untuk konsumsi umum, sehinggaestetika menjadi ukuran yang dapat dicapai bahkan oleh kelas menengah. Dulunyaproduk-produk berornamen estetis terbatas dalam lingkup keterampilan yang mahal,menjadi terjangkau melalui produksi massal. Produk-produk sedemikian tidaklahmemiliki keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari sebuah proses produksi.

Ketidakpuasan terhadap situasi sedemikian pada awal abad ke-20 melahirkanpemikiran-pemikiran yang mendasari Arsitektur Modern, antara lain, DeutscherWerkbund (dibentuk 1907) yang memproduksi obyek-obyek buatan mesin dengankualitas yang lebih baik merupakan titik lahirnya profesi dalam bidang desain industri.Setelah itu, sekolah Bauhaus (dibentuk di Jerman tahun 1919) menolak masa lalu sejarahdan memilih melihat arsitektur sebagai sintesa seni, ketrampilan, dan teknologi.

Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktekkan, ia adalah sebuah pergerakan gardadepan dengan dasar moral, filosofis, dan estetis. Kebenaran dicari dengan menolaksejarah dan menoleh kepada fungsi yang melahirkan bentuk. Arsitek lantas menjadi figurpenting dan dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalamlingkup produksi masal karena kesederhanaannya dan faktor ekonomi.

Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitekturmodern pada tahun 1960-an, antara lain karena kekurangan makna, kemandulan,keburukan, keseragaman, serta dampak-dampak psikologisnya. Sebagian arsitekmenjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha membentuk arsitektur yanglebih dapat diterima umum pada tingkat visual, meski dengan mengorbankankedalamannya. Robert Venturi berpendapat bahwa "gubuk berhias / decorated shed"(bangunan biasa yang interior-nya dirancang secara fungsional sementara eksterior-nyadiberi hiasan) adalah lebih baik daripada sebuah "bebek / duck" (bangunan di mana baikbentuk dan fungsinya menjadi satu). Pendapat Venturi ini menjadi dasar pendekatanArsitektur Post-Modern.

Sebagian arsitek lain (dan juga non-arsitek) menjawab dengan menunjukkan apayang mereka pikir sebagai akar masalahnya. Mereka merasa bahwa arsitektur bukanlahperburuan filosofis atau estetis pribadi oleh perorangan, melainkan arsitektur haruslahmempertimbangkan kebutuhan manusia sehari-hari dan menggunakan teknologi untukmencapai lingkungan yang dapat ditempati. Design Methodology Movement yangmelibatkan orang-orang seperti Chris Jones atau Christopher Alexander mulai mencariproses yang lebih inklusif dalam perancangan, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Peneilitian mendalam dalam berbagai bidang seperti perilaku, lingkungan, danhumaniora dilakukan untuk menjadi dasar proses perancangan.

Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebihmulti-disiplin daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulanprofesional dalam pengerjaannya. Inilah keadaan profesi arsitek sekarang ini. Namundemikian, arsitek individu masih disukai dan dicari dalam perancangan bangunan yangbermakna simbol budaya. Contohnya, sebuah museum senirupa menjadi lahaneksperimentasi gaya dekonstruktivis sekarang ini, namun esok hari mungkin sesuatuyang lain.