76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY UP SHOT TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP SHOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 26 SURAKARTA TAHUN 2012/2013 Oleh : SKRIPSI Oleh : IMAM FAJAR UTAMA K4608113 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013

URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY UP

SHOT

TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP SHOT

PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET

SMP NEGERI 26 SURAKARTA

TAHUN 2012/2013

Oleh :

SKRIPSI

Oleh :

IMAM FAJAR UTAMA

K4608113

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY UP

SHOT

TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP SHOT

PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET

SMP NEGERI 26 SURAKARTA

TAHUN 2012/2013

Oleh :

IMAM FAJAR UTAMA

K4608113

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jurusan

Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 4: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY UP SHOT TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP SHOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 26 SURAKARTA TAHUN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tembakan lay up shot dengan teknik overhead dan underhand lay up shot juga efektifitas urutan latihan underhand-overhead lay up shot dan overhead-underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK), dengan desain The Counterbalanced Design. Subjek penelitian eksperimen kuasi ini adalah siswa ekstrakurikuler bola basket SMP N 26 Surakarta tahun 2012/2013 berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes lay up shot dari Imam Sodikun. Teknik analisis data yang digunakan dengan rancangan pengukuran berulang (One Way Repeated Measures ANOVA) dengan bantuan program SPSS Release 20.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik overhead lay up shot dan underhand lay up shot memperoleh hasil yang berbeda, yaitu dapat dibuktikan bahwa hasil lay up shot dengan teknik overhead lay up shot memperoleh hasil lebih baik dari teknik underhand lay up shot. Dan untuk memperoleh hasil yang optimal harus dimulai latihan dari hal yang mudah terlebih dahulu ke yang lebih sukar. Urutan latihan overhead-underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot memang lebih efektif.

Simpulan penelitian ini adalah: 1) Terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara hasil tembakan lay up shot dengan underhand lay up shot dan overhead lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013. 2) Urutan latihan overhead-underhand lay up shot lebih efektif dibandingkan urutan latihan underhand-overhead lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

Kata kunci: urutan latihan, overhead lay up shot, underhand lay up shot

Page 7: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Imam Fajar Utama. OVERHEAD LAY UP SHOT AND UNDERHAND LAY UP SHOT PRACTICES SEQUENCE ON THE LAY UP SHOT RESULT IN THE BASKETBALL EXTRACURRICULAR STUDENTS OF SMP NEGERI 26 SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2012/2013. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. January, 2013.

The objective of research is to find out the difference of lay up shot result using overhead and underhand lay up shots technique, and the effectiveness of underhand-overhand lay up shot and overhead-underhand lay up shot sequence on the lay up shot result in the basketball extracurricular students of SMP Negeri 26 Surakarta in the school year of 2012/2013.

This study was a quasi-experimental research, with Counterbalanced Design. The subject of quasi-experiment research was the basketball extracurricular students of SMP Negeri 26 Surakarta in the school year of 2012/2013 consisting of 20 students. Technique of collecting data used was lay up shot test from Imam Sodikun. Technique of analyzing data used was One Way Repeated Measures ANOVA with SPSS Release 20 program help.

The result of research showed that overhead lay up shot and underhand lay up shot obtained different result, that can be seen from the lay up shot with overhead lay up shot technique obtaining better achievement than the underhand lay up shot did. And to obtain the optimum achievement, the practice should start with the easy one first and then move to the more difficult one. The overhead-underhand lay up shot practice sequence was indeed more effective on the lay up shot result.

The conclusions of research were: 1) there was a significantly different result between lay up shot result with underhand lay up shot and that with overhead lay up shot in the basketball extracurricular students of SMP Negeri 26 Surakarta in the school year of 2012/2013; 2) The overhead-underhand lay up shot practice sequence was more effective than the underhand-overhead lay up shot practice sequence on the lay up shot result of the basketball extracurricular students of SMP Negeri 26 Surakarta in the school year of 2012/2013.

Keywords: practice sequence, overhead lay up shot, underhand lay up shot.

Page 8: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Di dalam melakukan sesuatu pasti akan mengalami cobaan dan hal-hal baru yang tanpa kita ketahui, untuk itu kita harus selalu siap menghadapinya dan bersahabat dengan ketidak pastian. (Penulis)

Kepuasan dan kebanggaan tidak ditentukan oleh acungan jempol orang lain melainkan kerja keras atas kemampuan yang dimiliki diri kita sendiri. (Penulis)

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. (Ali Bin Abi Thalib)

MAN JADA WAJADDA

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. ( Qs. Al Insyirah: 6-8)

Page 9: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

Ibu dan Bapak tercinta, terimakasih atas semua

semangat,dukungan dan harapan yang selalu tercurah untukku.

Kakak dan adikku tercinta yang selalu menjadi penyemangatku.

Rosy, atas cinta, kasih, sayang, dan dukungannya.

Teman- Almamater UNS yang ku banggakan.

Page 10: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY

UP SHOT DAN UNDERHAND LAY UP SHOT TERHADAP HASIL

TEMBAKAN LAY UP SHOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA

BASKET SMP NEGERI 26 SURAKARTA TAHUN 2012/2013

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari

bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin menyusun skripsi.

2. Ketua Jurusan POK FKIP UNS yang telah memberikan ijin menyusun

skripsi.

3. Ketua Program POK FKIP UNS yang telah memberikan ijin menyusun

skripsi.

4. Pomo Warih Adi, S.Pd. M.Or., sebagai Koordinator Skripsi POK FKIP

UNS yang telah memberikan kemudahan dalam pengajuan ijin menyusun

skripsi.

5. Drs. Sarwono, M.S., selaku Pembimbing I, yang dengan sabar selalu

memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Dedy Whinata K. S.Or, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang selalu

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 11: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Kepala SMP N 26 Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan tempat

guna pengambilan data dalam penelitian.

8. Guru mata pelajaran Penjasorkes SMP N 26 Surakarta, yang telah

memberi bantuan dalam proses izin penelitian.

9. Pak Tugimen, Agus Nur Salim S.Pd. dan mas Dani (Genter), sebagai

pelatih ekstrakurikuler bola basket SMP N 26 Surakarta, yang selalu

membantu dan memberikan masukan selama penelitian ini berlangsung.

10. Para siswa SMP N 26 Surakarta, khususnya anak-anak ekstrakurikuler

bola basket, yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan

penelitian ini.

11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, 4 Januari 2013

Penulis,

Page 12: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4

Page 13: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 6

A. Kajian Teori .................................................................................. 6

1. Permainan Bola Basket ........................................................... 6

a. Pengertian Bola Basket ....................................................... 6

b. Teknik Dasar Bola Basket .................................................. 7

c. Teknik Menembak .............................................................. 11

d. Tembakan Lay Up .............................................................. 13

e. Overhead dan Underhand Lay Up Shot ............................. 18

f. Analisis Biomekanika ...................................................... .. 21

2. Pembelajaran .......................................................................... ...... 27

a. Pengertian Pembelajaran ..................................................... 27

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ........................................... .. 29

c. Kondisi Belajar Keterampilan ............................................ 31

3. . .. 33

a. Pengertian Latihan .............................................................. 33

b. Tujuan Latihan .................................................................... 34

c. Prinsip-prinsip Latihan ........................................................ 34

d. Bentuk Latihan Lay Up Shot ............................................... 42

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 43

C. Hipotesis........................................................................................ 46

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 47

B. Rancangan Penelitian .................................................................. 48

Page 14: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

C. Subyek Penelitian ........................................................................ 49

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 49

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 51

A. Deskripsi Data ........................................................................... . 51

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................. 54

1. Uji Normalitas .................................................................... 54

2. Uji Homogenitas ................................................................. 55

3. General Linier Model (GLM) - Repeated Measures ........... 55

C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 59

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .............................................. .. 61

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 63

A. Simpulan ...................................................................................... 63

B. Implikasi .................................................................................. ... 64

C. Saran ............................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN .................................................................................................... 67

Page 15: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Teknik Dribble ............................................................................................ 9

2. Teknik Tembakan Lay Up .......................................................................... 15

3. Gerakan Fase Persiapan ............................................................................. 16

4. Gerakan Fase Pelaksanaan ......................................................................... 16

5. Overhead Lay Up Shot ............................................................................... 19

6. Underhand Lay Up Shot ............................................................................. 21

7. Latihan Lay Up Shot dengan Dribble ........................................................ 42

8. Bagan Kerangka Berpikir ........................................................................... 45

9. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 47

10. The Counterbalanced Design .................................................................... 48

11. Grafik Data Rata-rata Hasil Underhand Lay Up Shot dan Overhead

12. Lay Up Shot pada kelompok Adan B ....................................................... 53

13. Grafik Data Rata-rata Hasil Underhand-Overhead Lay Up Shot dan

Overhead-Underhand Lay Up Shot............................................................ 53

Page 16: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Hasil Tes Lay Up Shot Pertama .............................................................. 51

2. Hasil Tes Lay Up Shot Kedua .................................................................. 52

3. Rangkuman Hasil Tes Tembakan Lay Up Shot pada Kelompok

4. A dan B ..................................................................................................... 52

5. Hasil Uji Normalitas (Kolmogrov-Smirnov) ............................................ 54

6. Hasil Uji Homogenitas Data ..................................................................... 55

7. Between-Subjects Factors ........................................................................ 56

8. Descriptive Statistics ................................................................................ 56

9. Multivariate Testsa ................................................................................... 57

10. Tests of Within-Subjects Effects .............................................................. 58

11. Tests of Between-Subjects Effects ........................................................... 59

Page 17: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Program Latihan Kelompok A ............................................................... 68

2. Program Latihan Kelompok B ................................................................. 69

3. Daftar Hasil Tes Lay Up Shot Kelompok A ............................................ 70

4. Daftar Hasil Tes Lay Up Shot Kelompok B ............................................ 71

5. Analisis Frekuensi ................................................................................... 72

6. Uji Persyaratan Analisis .......................................................................... 73

7. General Linier Model .............................................................................. 78

8. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 84

Page 18: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Pada dasarnya penjasorkes

merupakan pendidikan yang dilakukan dengan gerak tubuh atau fisik. Lutan dan

Muthohir (2001:2) berpendapat, dikan jasmani merupakan bagian dari

pendidikan secara umum. Pendidikan jasmani merupakan sebagai suatu proses

pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak

Gerak fisik merupakan media utama dalam pembelajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan. Untuk membelajarkan penjasorkes, maka telah

diatur dalam kurikulum Penjasorkes. Materi yang harus diberikan kepada peserta

didik Menurut Depdiknas (2004:19-20) dalam kurikulum Penjasorkes SMP

ri penjasorkes dibedakan menjadi dua, salah satunya materi

pokok. Materi pokok pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dikelompokkan menjadi enam aspek yaitu : (1) Permainan dan olahraga, (2)

Aktivitas pengembangan, (3) Uji diri/senam, (4) Aktivitas ritmik, (5) Akuatik, dan

Permainan bola basket merupakan cabang olahraga yang makin banyak

digemari oleh masyarakat terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa. Melalui

kegiatan olahraga bola basket ini para pelajar banyak memperoleh manfaat

khususnya dalam pertumbuhan fisik, mental, dan sosial. Permainan bola basket

saat ini mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan munculnya klub-

klub tangguh ditanah air dan atlet-atlet bola basket pelajar baik ditingkat sekolah

maupun perguruan tinggi. Ditunjang lagi dengan sering diadakannya turnamen-

tunamen antar klub, event-event pelajar dari tingkat daerah hingga nasional.

Permainan bola basket di Indonesia sekarang ini mulai menunjukkan

perkembangan yang sangat pesat. Sekarang banyak sekali terdapat lapangan bola

basket diberbagai kota maupun di pelosok-pelosok tanah air. Itu tertanda bahwa

Page 19: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

masyarakat ditanah air ini mulai menyukai dan mengenal permainan bola basket.

Permainan bola basket ini sudah mulai dipertandingkan dalam Olympiade di

Jerman pada tahun 1936. Bola basket masuk ke Indonesia sekitar tahun 1948 yang

lalu dan berkembang setelah proklamasi kemerdekaan. Namun baru pada tanggal

23 Oktober 1951 didirikanlah Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia

(PERBASI).

Perkembangan bola basket di Jawa Tengah juga tidak mau kalah dengan

daerah-daerah lain yang sudah maju. Di Jawa Tengah sudah berdiri klub-klub bola

basket yang cukup besar. Perkembangan bola basket di Jawa Tengah dapat

berkembang pesat dikarenakan adanya pembibitan-pembibitan atlet yang baik dari

berbagai klub di daerah. Dengan adanya pembibitan inilah lahir atlet-atlet yang

berpotensional untuk meningkatkan prestasi bola basket di daerahnya dan

khususnya di Jawa Tengah. Di Surakarta misalnya, sering diadakan turnamen-

turnamen bola basket antar klub, pelajar, maupun antar mahasiswa. Hal ini

bertujuan untuk mengembangkan bola basket sekaligus sebagai ajang untuk

mencari atlet-atlet yang berbakat.

Di Surakarta setiap tahunnya pasti ada pertandingan-pertandingan

bolabasket yang diadakan diberbagai daerah oleh klub bola basket, sekolah,

maupun perguruan tinggi. Baik yang sifatnya resmi maupun tidak resmi atau

hiburan. Dalam suatu kompetisi atau pertandingan, penguasan teknik permainan

sangat penting terutama dalam penguasan teknik dasar permainan bola basket.

Penguasaan teknik dasar yang baik harus benar-benar dikuasai oleh seorang

pemain bola basket.

Sebagai salah satu bagian dari teknik dasar permainan bola basket, teknik

lay up shot adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang

sedekat- melepas bola disaat tembakan lay up

pada dasarnya ada dua, yaitu Underhand lay up shot (scoop lay up) dan Overhead

lay up shot (push lay up) (Krause, dkk., 2008).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada peserta

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta, didapat hasil bahwa para

peserta ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta telah menguasai

Page 20: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

teknik dasar bola basket dengan benar. Namun, pada penyelesaian lay up shot nya

masih kurang baik. Untuk itu perlu ada penelitian guna membantu memecahkan

masalah tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

Latihan Overhead Lay Up Shot dan Underhand Lay Up Shot

Terhadap Hasil Tembakan Lay Up Shot pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket

SMP Negeri 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat di

identifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Hasil tembakan lay up shot siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26

Surakarta belum optimal.

2. Penguasaan teknik dasar lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket

SMP Negeri 26 Surakarta perlu ditingkatkan.

3. Belum diketahui efektivitas urutan latihan overhead lay up shot dan

underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot siswa

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun2012/2013.

4. Belum diketahui perbedaan hasil tembakan lay up shot dengan teknik

overhead lay up shot dan underhand lay up shot pada siswa ekstrakurikuler

bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

Page 21: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi

masalah maka pembatasan perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian

dan menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Perbedaan hasil tembakan lay up shot dengan teknik overhead lay up shot dan

underhand lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26

Surakarta tahun 2012/2013.

2. Efektifitas urutan latihan underhand-overhead lay up shot dan overhead-

underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot siswa

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan hasil yang signifikan antara hasil tembakan lay up shot

dengan teknik overhead lay up shot dan underhand lay up shot pada siswa

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013?

2. Manakah yang lebih efektif antara urutan latihan underhand-overhead lay up

shot dan overhead-underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot

siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013?

Page 22: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul, dan identifikasi, maka penelitian ini mempunyai tujuan

untuk mengetahui :

1. Perbedaan hasil tembakan lay up shot dengan teknik overhead lay up shot dan

underhand lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26

Surakarta tahun 2012/2013.

2. Lebih efektif mana antara urutan latihan underhand-overhead lay up shot dan

overhead-underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot siswa

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

F.Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, manfaat

penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa SMP Negeri 26 Surakarta

a. Dapat meningkatkan kemampuan lay up shot bagi siswa yang dijadikan

objek penelitian.

b. Dapat menambah pengetahuan siswa dalam melakukan teknik dasar lay up

shot yang efektif.

2. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa ada perbedaan hasil antara latihan

overhead lay up shot dan underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay

up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta.

3. Bagi Pengajar/Pelatih

Sebagai masukan guru penjasorkes dan pelatih ekstrakurikuler di SMP

Negeri 26 Surakarta untuk meningkatkan keterampilan dalam

mengajar/melatih teknik dasar lay up shot sehingga diperoleh hasil yang

optimal.

Page 23: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Permainan Bola Basket

a. Pengertian Bola Basket

Bola basket adalah salah satu olahraga paling populer di dunia.

Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasakan bahwa bola basket

adalah olahraga menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur, dan

menyehatkan. Keterampilan-keterampilan perseorangan seperti tembakan,

umpan, dribbel, dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang atau

bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini.

Menurut Shawaf (2012) Pertandingan bola basket adalah salah satu

kegiatan olahraga yang memiliki efek positif pada peserta didik secara

fisik, mental dan sosial sebagai akibat dari yang memperoleh perhatian

luas lokal dan global, menyangkut dengan berbagai konsep dan

keterampilan dasar sebagai persyaratan mendasar untuk belajar .

Permainan ini dimulai dengan jump ball dan dipimpin oleh 2 orang

wasit yaitu refree dan umpire. Dalam satu pertandingan bola basket

terdapat empat babak atau yang biasanya disebut dengan Quarter.

Pergantian pemainnya bebas namun harus melapor kepada wasit terlebih

dahulu. Lamanya waktu pertandingan dalam satu kuarter adalah kurang

lebih 10 menit. Kemenangan dalam permainan ini adalah apabila kedua

tim yang paling banyak mengumpulkan point selama empat kuarter.

Meskipun permainan 5 lawan 5 adalah bentuk permainan bola basket

yang paling populer, selama ini telah berkembang berbagai permainan dan

pertandingan menghibur yang berkaitan dengan bola basket untuk

membantu penggemarnya mengembangkan keterampilan dan pengetahuan

dasar mereka. Jenis permainan atau pertandingan yang dimainkan

tergantung pada peralatan yang tersedia, tingkat keterampilan pemain, dan

Page 24: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

jumlah peserta. Apakah untuk tujuan bersenang-senang atau bertanding,

bermain bola basket bisa membuat hidup lebih bermakna dan memberikan

kenikmatan sepanjang hayat bagi para penggemar yang memilih

membulatkan tekad dan memainkan olahraga ini.

b. Teknik Dasar Bola Basket

Gerakan yang efektif dan efisien pada permainan bola basket perlu

didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar tersebut

dapat dibagi sebagai berikut :

1) Teknik melempar (mengoper)

Istilah melempar mengandung pengertian mengoper bola kepada

rekan satu tim. Kegiatan ini dapat berlangsung silih berganti, maka

selalu dilakukan berteman biasanya disebut operan. Operan ini

merupakan teknik dasar yang pertama, sebab dengan cara inilah

pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring (basket) dan

seterusnya melakukan tembakan.

Menurut Kosasih, (2008:28-30) ada beberapa jenis passing dan

penggunaannya haruslah tepat pada setiap situasinya adalah :

a) Chest Pass (operan setinggi dada atau tolakan dada) Adalah jenis passing yang paling efektif apalagi pada saat

pemain tidak dijaga. Urutan teknik chest pass dimulai dengan posisi triple threat dan ibu jari menghadap ke atas saat memegang bola, maksudnya agar saat didorong bola akan berputar ke belakang (back spin). Pada akhir gerakan, ibu jari harus menghadap kebawah. Ingatkan pemain untuk melakukan pivot dalam passing.

b) Bounce Pass (operan pantulan)

Passing ini direkomendasikan untuk digunakan pada sasaran yang melakukan backdoor cut dan pada saat pemain di-trap sehingga kesulitan mencari passing line. Gerakan yang dilakukan hampir sama dengan chest pass, hanya saja arah bola dipantulkan kelantai 2/3 dari jarak penerima bola. Passer perlu memperkirakan agar nantinya bola memantul ke arah pinggul penerima.

Page 25: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c) Overhead Pass (operan atas kepala) Overhead pass sangat efektif digunakan saat tim defender

menggunakan zone defense. Pertahankan posisi siku paling tidak setinggi kepala. Kekuatan dorongan overhead pass hanya terletak pada bagian siku, pergelangan tangan, dan jari-jari. Bahu hanya berfungsi sebagai penopang siku agar tetap setinggi kepala. Posisi awal ibu jari adalah menhadap ke belakang dan posisi akhir menghadap ke depan. Untuk mendapatkan tambahan tenaga dorongan, pemain dapat melakukan pivot.

d) Baseball Pass (operan lepas untuk mengawali gerak menerobos) Biasanya digunakan untuk melakukan passing jarak jauh.

Pada posisi awal pemain menempatkan bola disalah satu sisi kepala dan posisi kaki parallel stance. Lalu kaki pada sisi yang sama dengan tangan yang memegang bola ditarik ke belakang, titik tumpu terletak pada kaki ini. Setelah itu lempar bola seperti melakukan lemparan pada baseball.

e) One-hand push/shoulder pass (operan satu tangan dengan

dorongan dari bahu) Passing ini menggunakan satu tangan dan biasa digunakan

karena persiapannya cepat. Maksudnya, dari posisi triple threat pemain dapat langsung melakukan passing ini.

2) Teknik Dribble

Dribble dilakukan dengan kekuatan dari siku, pergelangan

tangan, telapak tangan, jari-jari, dan sedikit bantuan dari bahu. Jadi

harus selalu rileks namun tegas menekan bola. Dalam permainan bola

basket dribble berguna:

a) Sebagai senjata untuk menyerang ke arah basket

b) Untuk mendapatkan peluang menyerang di saat tidak dapat

melakukan passing.

c) Untuk menghindari tekanan dari lawan yang melakukan defense.

Menurut Sumiyarso, (2002:41) kesalahan yang mungkin terjadi

pada saat melakukan dribble sebagai berikut :

a) Otot-otot tegang pada saat melakukan gerakan b) Sendi yang di pergunakan untuk sumbu gerak tidak pada siku c) Saat bola bergerak ke atas tidak melekat pada telapak tangan,

melainkan ditepuk-tepuk sehingga berbunyi d) Pandangan tidak ke arah bola, tetapi mengarah disekitarnya

Page 26: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Menurut Kosasih, (2008:40-44) beberapa tipe dribble yang

umum digunakan pemain, yaitu :

a) Low Dribble b) Power Dribble c) Speed Dribble d) Change of Pace Dribble e) Crossover Dribble f) Head and Shoulder Move g) Head and Shoulder Crossover Move h) Reverse/Spin Dribble i) Back Dribble j) Behind the Back Dribble k) Between the Legs Dibble

Gambar 2.1. Teknik dribble (Kosasih, 2008:39)

3) Teknik Menembak (shooting)

Menembak merupakan keahlian yang sangat penting didalam

olahraga basket. Untuk keberhasilan sebuah tim harus memiliki

pemain-pemain yang mampu melakukan tembakan. Menuru Kosasih,

Shooting adalah daya tarik bagi pemain untuk bermain

bola basket, demikian juga daya tarik untuk penonton menikmati

unsur dasar yang sangat menentukan menang kalahnya suatu regu.

Page 27: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4) Teknik Gerak Berporos (Pivot) dan Olah Kaki (Foot Work)

Pivot merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap

pemain sehubungan dengan peraturan permainan. Karena dalam

bermain bola basket tidak boleh bergerak lebih dari langkah tanpa

menggiring, maka orang melakukan pivot. Dengan menguasai teknik

pivot yang baik ia dapat mengamankan bola dan dapat memikirkan

gerakan berikutnya dengan baik, yaitu ke arah mana bola akan

digiring atau dilempar atau ditembakkan. Menurut Sodikun, (1992:63)

satu kaki sebagai poros sering tergeser pindah tempat, dan pada waktu

melangkahkan kaki yang lain tidak diikuti dengan berat badan dan

5) Teknik Merayah (rebound)

Teknik merayah adalah usaha mengambil bola sesaat setelah

shooting tidak masuk. Menurut Kosas Rebound adalah

bagian yang sangat besar dari sebuah pertandingan pada semua level

bola basket. Pada kenyataannya, pengaruh rebound akan sangat

nampak pada level pemula, karena pemain muda belum memiliki

persentase shooting

c. Teknik Menembak

Dalam permainan bola basket angka terjadi apabila bola masuk ke

dalam keranjang dan bola jatuh ke bawah. Menurut PERBASI, (2006:46)

point adalah dihitung sebanyak dua angka, sedangkan gol di luar garis

three point adalah tiga angka, dan angka ini diberikan kepada regu yang

tembakan lapangan harus dilakukan oleh setiap pemain yang membawa

bola dan mendapat kesempatan atau lolos dari kawalan pemain lawan.

Page 28: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan

suatu regu dalam permainan selalu ditentukan dalam keberhasilan

anggotanya melakukan tembakan. Dalam menciptakan skor sebuah tim

harus mampu melakukan tembakan yang baik dan tepat. Menurut Wissel,

kompleks meliputi gerakan tungkai, tubuh, lengan dan gerakan lompatan

vertikal ke atas. Untuk melaksanakan tembakan tersebut dibutuhkan

adanya sinkronisasi antara kaki, punggung, bahu, siku tembakan,

Menurut PERBASI (2006: 23) menyimpulkan bahwa teknik

menembak terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1) Set shot Tembakan ini jarang digunakan dalam permainan biasa. Karena bila penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi oleh lawan. Umumnya tambakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila kemungkinan untuk menembak tanpa rintangan.

2) Lay up shot Lay up adalah jenis tembakan yang dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, pen-dribble secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.

3) Underhand shot Tembakan ini adalah jenis tembakan lay up. Ketika penembak setelah melompat kearah keranjang, mengangkat lengan dan mengangkat tangannya ke atas untuk menjauhkan bola dari pemain lawan.

4) Jump shot Tembakan ini dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertikal penembak, karena hal tersebut tembakan ini menjadi sulit untuk dihalangi.

5) Hook shot Tembakan hook adalah tembakan lemah dan akurat serta merupakan gerakan low post yang baik. Tembakan hook selalu diawali dengan posisi pemain memunggungi keranjang. Bila dilakukan dengan benar maka tembakan ini sulit dihalangi oleh lawan, karena tangan yang menembak berada jauh dari pemain bertahan.

6) Dunking

Page 29: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Tembakan dunking adalah tembakan yang dilakukan tanpa lompatan jauh Karena hal tersebut tembakan ini sangat sulit dihalangi. Dunking dapat dilakukan dengan satu tangan atau dua, dari depan atau belakang

7) Reverse lay up shot Tembakan ini memakai ring dan backboard untuk menjaga penembak dari pemain bertahan yang berusaha menghalangi tembakan dari belakang. Tembakan ini baik dilakukan setelah penetrasi di sepanjang garis belakang atau ketika pemain menerima bola di dalam daerah terlarang dengan posisi memunggungi keranjang.

8) Tapping (Tip-in) Gerakan ini hanya terdiri dari kibasan lemah ujung jari. Ketika bola memantul dari ring, ujung jari diletakkan di bagian bawahnya dan kemudian dengan lembut bola didorong ke atas dan ditepuk ke arah ring atau backboard. Dibutuhkan pemilihan waktu yang tepat dan kemampuan lompat yang baik untuk melakukannya.

Menurut Kosasih, (2008:48-49) pada dasarnya semua tembakan

dalam permainan bola basket memiliki mekanika sebagai berikut:

1) Target Ring adalah target shooting, maka fokus pandangan kita adalah ring.

2) Balance Shooting yang baik bermula dari posisi kaki yang siap (triple threat position).

3) Shooting Hand Cenkram bola dengan mantap dan lebarkan jari-jari dengan nyaman, kecuali bagian telapak tangan tidak menyentuh bola. Tekukan pergelangan tangan tidak melebihi 70 derajat. Kunci siku pada posisi huruf L. Kesalahan shooting sering terjadi karena siku sebagai penopang terbuka kesamping.

4) Balance Hand Tangan pendukung ini hanya digunakan untuk menjaga keseimbangan memegang bola sebelum bola meninggalkan tangan. Kesalahan sering terjadi saat mencengkram bola, dimana ibu jari ikut mendorong bola saat shooting.

5) Release Teori ini mengajarkan bagaimana melepas bola dengan back spin. Hindari kebiasaan tidak melihat target tetapi melihat bola. Agar bola dapat back spin gunakan jari-jari untuk menekan bola ke atas, sesaat sebelum bola dilepaskan.

6) Follow Through Langkah terakhir shooting yang baik adalah pergerakan tangan dengan mengikuti ke arah ring. Siku tetap dikunci dan gunakan tenaga dorongan terakhir dari pergelangan tangan.

d. Tembakan Lay Up

Page 30: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menurut Rohim, (2008:24) Tembakan lay up adalah tembakan yang

dilakukan dari jarak dekat sekali dengan keranjang, sehingga seolah-olah

bola itu diletakkan ke dalam keranjang yang didahului dengan gerakan

melangkah lebar dan melompat setinggi-

lay up adalah tembakan yang berpeluang paling tinggi untuk

mencetak angka dalam bola basket, para pemain penyerang harus mencoba

melakukan lay up menurut

PERBASI (2006:24) dalam buku bola basket untuk semua tembakan lay

up adalah hal yang harus di pelajari dalam permainan bola basket . Dalam

situasi persaingan, jenis tembakan ini harus biasa dilakukan pemain baik

dengan tangan kanan maupun kiri. tembakan ini dimulai dari menangkap

bola sambil melayang

-tingginya atau

sedekat-dekatnya dengan basket.

dari samping (kiri atau kanan) basket dan bola dipantulkan lebih dulu ke

papan. Cara Ini adalah paling mudah dilakukan, tinggal memperhitungkan

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tembakan,

yaitu :

1) Saat menerima bola

Saat menerima bola harus dalam keadaan melayang.

2) Saat melangkah

Langkah pertama harus lebar atau jauh untuk memelihara

keseimbangan, langkah kedua pendek untuk memperoleh awalan

tolakan agar dapat melompat setinggi-tingginya.

3) Saat melepaskan bola

Bola harus dilepas dengan kekuatan kecil, perhatikan pantulan pada

papan di sekitar garis tegak sebelah kanan pada petak kecil di atas

basket, kalau arah bola dari kanan.

Page 31: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Sesuai dengan peraturan permainan bahwa seorang pemain yang

menerima bola saat melayang, maka pemain tersebut diperbolehkan untuk

menambah langkah 2 (dua) hitungan, dan hitungan ketiga adalah saat

melepaskan bola sebagai suatu tembakan.

Begitu juga sebaliknya bila saat menerima bola dalam keadaan

melayang dengan kaki kiri di depan, maka hitungan satu dikenakan pada

saat kaki kiri mendarat di lantai, hitungan dua pada saat kaki kanan

melangkah ke depan dan mendarat, sedang hitungan ketiga adalah saat

melepaskan bola untuk tembakan. Menembak, khususnya tembakan lay up

merupakan keahlian yang sangat penting dalam bola basket disamping

teknik dasar yang lain. Penembak yang baik sering disebut dengan pure

shooter, disebut demikian karena kehalusan tembakannya. Penembak yang

handal itu merupakan hasil dari latihan, bukan bawaan dari lahir. Menurut

Wissel, (2000:46) lay up) adalah suatu teknik yang dapat

Gambar 2.2. Teknik Tembakan Lay Up

(Kosasih, 2008:50)

Page 32: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dalam melakukan tembakan lay up sangat diperlukan adanya

ketepatan dalam mengarahkan bola ke ring basket. Menurut Wissel

untuk menghasilkan suatu tembakan yang akurat adalah sudut tembakan.

Menurut Wissel, (2000:61-62) bahwa terdapat beberapa kunci sukses

melakukan tembakan lay up, yaitu:

1) Fase persiapan

a) Langkah pertama harus lebar atau jauh untuk memelihara keseimbangan

b) Langkah kedua pendek untuk memperoleh awalan tolakan yang kuat agar dapat melompat yang tinggi

c) Bahu rileks d) Tangan yang tidak menembak diletakkan di bawah bola e) Tangan yang menembak diletakkan di belakang bola f) Siku masuk dan rapat.

Gambar 2.3. Gerakan Fase Persiapan (Wissel, 2000:61)

2) Fase pelaksanaan

a) Angkat lutut untuk melompat kearah vertikal b) Tangan yang menembak diangkat lurus ke atas c) Bola dilepas dengan kekuatan ujung jari pada titik tertinggi dan

memantul di sekitar garis tegak sebelah kanan pada petak kecil di atas keranjang, jika dilakukan dari sisi kanan.

Page 33: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 2.4. Gerakan Fase Pelaksanaan

(Wissel, 2000:62)

3) Fase follow through

a) Mendarat dengan seimbang dan lutut ditekuk b) Tangan ke atas.

Adapun kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat

melakukan tembakan lay up menurut Wissel (2000:62-63), adalah:

1) Pada saat mengambil ancang-ancang menggunakan lompatan jauh (imbang ke depan atau ke samping) daripada melompat tinggi

2) Sebelum melakukan tembakan, bola diputar ke arah dalam sehingga mudah

3) Dihalang atau dicuri oleh lawan. 4) Kehilangan kontrol bola karena terlalu cepat menarik tangan

penyeimbang pada bola 5) Tembakan menggunakan tangan yang jauh dari ring sehingga

menghasilkan bola yang memutar menjauhi ring. Bola memantul terlalu rendah pada papan dan keluar, karena tembakan bola tidak lebih tinggi dari papan

Teknik tembakan lay up shot ini ada dua cara, yaitu dengan melalui

tembakan lay up pada dasarnya ada dua, yaitu Underhand lay up shot

(scoop lay up) dan Overhead lay up shot (push lay up) (Krause, Meyer D

& Meyer J, 2008). Menurut Sandeep Kr. & Barkha Bhardwaj (2011)

Tembakan lay up di dalam bola basket didefinisikan sebagai tembakan

Page 34: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yang dibuat dengan satu tangan dari posisi di bawah atau di samping

keranjang. Lay up dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu underhand

dan overhead .

Adapun teknik lay up shot yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tembakan lay up dari sisi kanan dengan menggiring bola.

Lay up shot dari sisi kanan menggunakan tangan kanan adalah

kecakapan seorang pemain dalam menggiring bola atau dribble sendiri

dengan menggunakan tangan kanan menuju basket, setelah dekat

melaksanakan tembakan lay up shot dan dilakukan pada sisi kanan

lapangan bola basket. Dalam pelaksanaan lay up shot yang dilakukan

peneliti menggunakan dribble ke depan . Pemain bersiap sisi kanan

lapangan, lalu melakukan gerakan lay up. Yang peneliti inginkan adalah

hasil dari lay up shot bukan kecepatan dribble maupun kualitas dribble.

Lay up Shot kanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

bola basket dan yang penting bagi permainan individu atau tim. Jika

seseorang ingin memiliki tembakan lay up shot yang bagus, maka harus

ditunjang kemampuan dribble kanan yang sangat bagus juga karena teknik

dasar tersebut sangat penting, maka harus benar-benar dimiliki oleh

seorang pemain bola basket. Keterampilan lay up shot menggunakan

tangan kanan mempunyai peranan penting dalam kemampuan melakukan

tembakan lay up dalam permainan bola basket.

e. Overhead dan Underhand Lay Up Shot

Adapun teknik lay up yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

Overhead lay up shot dan Underhand lay up shot.

1) Overhead Lay Up Shot

Overhead lay up shot merupakan teknik yang dapat digunakan

saat melepaskan bola kearah ring dalam teknik dasar lay up. Menurut

Krause, et al. (2008), pelaksanaan dari overhead lay up shot ini adalah

dimulai dari menangkap bola sambil melayang, kemudian menumpu

satu kaki, melangkahkan kaki yang lain ke depan, menumpu satu kaki,

Page 35: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

melompat setinggi-tingginya atau sedekat-dekatnya dengan basket,

dan diakhiri dengan gerakan ayunan tangan satu atau dua ditembakkan

dari arah atas kepala.

Keuntungan dari tembakan overhead lay up shot ini adalah :

a) Gerakan dalam melepaskan bola ke dalam ring basket lebih mudah

karena tinggal meluruskan lengan ke depan.

b) Tenaga yang diperlukan untuk mendorong bola ke dalam ring

basket lebih kecil sehingga membuat pemain tidak cepat lelah saat

latihan maupun dalam mencetak point saat pertandingan.

c) Motivasi pemain saat melakukan lay up shot akan lebih tinggi

karena peluang masuknya bola lebih tinggi.

Kelemahan dari tembakan overhead lay up shot ini adalah :

a) Gerakan melompat sambil memegang bola di atas kepala

membutuhkan keseimbangan tubuh yang baik agar tangan tidak

goyah saat mendorongkan bola ke arah ring basket.

b) Hasil lompatan saat memegang bola di atas kepala cenderung tidak

maksimal.

c) Laju bola kurang dapat membentuk sudut para bola.

Gambar 2.5. Overhead Lay Up Shot

(Krause, et al., 2008:85)

Page 36: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Underhand Lay Up Shot

Underhand lay up shot juga merupakan salah satu teknik yang

dapat digunakan saat melepas bola kearah ring dalam teknik dasar lay

up. Menurut Krause, et al. (2008), pelaksaan dari underhand lay up

shot ini adalah dimulai dari menangkap bola sambil melayang,

kemudian menumpu satu kaki, melangkah kaki yang lain ke depan,

menumpu satu kaki, melompat setinggi-tingginya atau sedekat-

dekatnya dengan basket, dan diakhiri dengan gerakan ayunan tangan

satu atau dua ditembakkan dari arah bawah kepala.

Keuntungan dari tembakan underhand lay up shot ini adalah :

a) Kontrol terhadap bola saat melakukan tembakan lebih mudah

karena posisi tubuh saat melayang di udara akan lebih stabil saat

melakukan ayunan bola dari bawah dalam melakukan tembakan.

b) Ayunan bola dari bawah akan memberikan laju bola membentuk

sudut para bola sehingga peluang masuknya bola ke dalam ring

basket lebih besar.

c) Untuk tipe pemain yang berpostur tinggi seolah-olah gerakan

tangan yang memegang bola seperti hanya meletakkan bola di atas

ring basket.

Kelemahan dari tembakan underhand lay up shot ini adalah :

a) Gerakan melakukan tembakan dari bawah tangan dalam posisi

melayang di udara cenderung rumit sehingga diperlukan

penguasaan teknik yang baik dan benar.

b) Mengayunkan bola dari bawah saat posisi tubuh melayang di udara

membutuhkan kekuatan otot lengan yang besar sehingga membuat

pemain cepat lelah saat melakukan lay up di dalam pertandingan

maupun latihan.

c) Mengayunkan bola dari bawah saat melakukan lay up shot rawan

sekali terkena blocking dari pemain bertahan.

Page 37: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 2.6. Underhand Lay Up Shot

(Krause, et al., 2008:85)

f. Analisis Biomekanika (Gerakan dalam Permainan Bola Basket)

1) Tahap Permulaan

Posisi tubuh berdiri menghadap ring basket kaki sejajar dibuka

ketiak lebih dari dua kepalan tangan, atau sedikit lebih lebar terpisah

tergantung pada referensi penempatan pemain Foot. Jika terlalu

berdekatan dapat menghasilkan masalah keseimbangan untuk menembak

tepat, sebagai dasar dukungan ini kemudian sangat tepat, sedangkan

penempatan kaki terlalu lebar selain akan memperkenalkan komponen

lateral untuk menekan kaki di lantai.

Gerakan awal yang paling umum terdiri dari beberapa kali

dribel bola di tempat dengan tangan menembak,menjaga longgar

pergelangan tangan dan jari-jari dan tangan santai (rileks). Penembak

harus menyebarkan jari sehingga mereka akan memiliki kontrol yang

lebih baik dari bola, dan tempat jari-jari, sehingga jari-jari secara

langsung berada di belakang bola dan bukan pada sisi bola, pergelangan

Page 38: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tangan harus dalam ekstensi (membungkuk ke belakang) untuk

membantu mendukung bola dan berada dalam posisi untuk memberikan

kekuatan mendorong untuk menembak. Membuat rangka tubuh sebagai

objek utama untuk memudahkan pergerakan anggota yang lain dalam

gerakan linear.

Mempertahankan kondisi keseimbangan, menempatkan posisi

kaki yang sama dengan lengan yang melempar lebih maju sedikit akan

membantu titik berat badan agar tetap bisa dipertahankan. Visualisasi

gerakan yang akan menambah keyakinan dalam mengeksekusi gerakan,

penempatan tangan yang melempar langsung di belakang bola akan

memudahkan kontinuitas gerakan dan transfer gaya yang konstan, tangan

yang lainnya berada di samping bola dengan tujuan menjaga

keseimbangan posisi bola dan sinergis gerakan otot dari anggota badan

yang sejenis.

2) Tahap Back Swing

Gerakan backswing untuk menembak terdiri dari gerakan

selama berjongkok dan persiapan untuk menembak bola. Ini diadakan

stasioner pada tingkat pinggang dengan tangan penembakan di belakang

bola. Bahu lengan yang menembak mendekati nol derajat (sejajar dengan

tubuh) dengan lengan atas dirapatkan sepanjang badan. Lutut yang

tertekuk hampir 90 derajat, batang tersebut tertekuk hampir 50 derajat

dari vertikal.

Fleksi tubuh pada tahap tembakan. sangat penting, digunakan

untuk meningkatkan pembebanan kaki.Fleksi lutut dan pinggul hanya

sebelum ekstensi untuk menembak. Posisi kaki, tungkai dan lengan untuk

menembak harus simetri. Fleksi anggota tubuh bagian atas di lakukan

guna mengurangi pembebanan pada sendi dengan memperpendek lengan

torsi. Fleksi anggota tubuh bagian bawah berguna agar tingkat konstraksi

otot anggota badan bagian atas berkurang karena beban lebih meningkat

anggota tubuh bagian bawah dan juga untuk mendekati pusat gravitasi.

Fleksi lutut yang hampir 90 dan pinggang mencapai 50 akan

Page 39: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

memudahkan gerakan vertical karena nilai torsi dibantu dengan panjang

lengan torsi (tungkai atas).

Posisi bola yang tegak lurus dengan tubuh dan posisi lengan atas

rapat di tubuh berguna untuk mengurangi nilai torsi sehingga bola lebih

mudah digerakkan vertical dan tetap membuka pandangan kearah ring

Posisi ini akan berguna agar transger gaya yang bekerja tetap linera dan

vertical dan ada interupsi sehingga dapat optimal di terima di bagian

akhir

3) Tahap Produksi Kekuatan

Gaya memproduksi gerakan adalah gerakan dari bagian-bagian

tubuh yang menghasilkan gaya ke atas dan ke depan untuk proyek bola ke

keranjang, yang mencakup kaki dan penyuluhan batang serta penegakan

lengan penembakan.

Selama gerakan ini bola ditempatkan di depan tubuh dengan

tangan kanan menembak tepat di belakang bola, dan tangan kiri ke

samping dan bawah bola. Jari-jari menyebar dengan baik dan bola duduk

di dasar bantalan jari dan jari-jari, tidak secara langsung di telapak.

Posisi ini menghasilkan gerakan untuk menembak dimulai ketika tubuh

mencapai posisi vertikal dan bola tersebut dilakukan tepat di atas setinggi

bahu. Lutut dalam fleksi maksimal dan kecepatan vertikal bola adalah

nol. Dari posisi gaya yang pertama menghasilkan gerakan adalah

perpanjangan dari lutut dan pinggul dan elevasi bola oleh fleksi bahu.

Waktu perpindahan pertama adalah lutut dan pinggul diperluas,

diikuti oleh fleksi bahu, maka ekstensi siku dan pergelangan lengkungan

tangan. Satu kesalahan kadang-kadang terlihat pada gerakan yang

menghasilkan kekuatan tembakan itu adalah elevasi bahu korset

berlebihan di mana bahu ke atas dibawa lebih dekat ketelinga. ini posisi

ketegangan berlebihan di muscle dapat menyebabkan bahu yang

berlebihan dan ketegangan leher, dan mungkin mengganggu lengkungan

bahu mulus selama tembakan. kesalahan lain yang kadang-kadang terlihat

selama fase ekstensi batang adalah batang hyperextension terjadi di

Page 40: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

punggung bawah inimuncul sebagai lordosis lumbal berlebihan, atau

kelengkungan berlebihan tulang belakang lumbal Posisi ini dapat

menyebabkan untuk menurunkan kembali strain dari sesak yang

berlebihan dalam tulang belakang ekstensor.

Gaya dorong vertical tungkai dan badan dari posisi flexi secara

sinergis akan membantu gerakan lengan untuk mendorong. Posisi bola

yang sudah ditempatkan di atas kepala dan lurus kearah basket dengan

tetap memperhatikan sudut siku harus lebih kecil dibandingkan sudut

yang terbentuk oleh badan dan lengan atas akan membantu transfer gaya

dorong karena jarak lemparan sebelum bola dilepas lebih panjang.

4) Tahap kritis

Detik kritis dalam penembakan adalah peristiwa pelepasan bola,

sejak mengikuti aba-aba rilis penembak akan bisa mempengaruhi

penerbangan bola. Pada rilis tubuh dan kaki harus sepenuhnya di ekstensi,

yang menunjukkan bahwa sendi ini telah memberikan kontribusi penuh

kepada penerbangan dari bola. Kesalahan umum dalam penembakan

adalah sedikit melayang ke belakang atau ke depan di rilis, yang

mengarah ke pendaratan di belakang titik lepas landas. batang harus

vertikal dan tidak condong ke depan atau ke belakang selama pelepasan

dan tindak lanjut dari shoot.

Optimal Bahu penembakan harus dalam 140-150 derajat fleksi,

posisi di mana bahu pemotretan vertikal hampir menunjuk ke langit-

langit. Sebuah isyarat pembinaan yang baik adalah untuk mencari adalah

lengan penembakan dekat vertikal sebagai bola dilepaskan, untuk

memastikan optimal.

Kecepatan vertikal diberikan kepada bola. siku harus mendekati

ekstensi penuh di rilis, untuk memastikan bahwa kerjasama ini

memberikan kontribusi penuh untuk penerbangan bola. Jika bola

dilepaskan terlalu awal atau terlalu terlambat, kecepatan bola tidak akan

optimal sebagai pergelangan tangan dan sendi siku akan mempercepat

atau memperlambat bukannya di kecepatan puncak. Fleksi pergelangan

Page 41: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

tangan memberikan dorongan final untuk pelepasan bola dan membantu

menentukan baik kecepatan dan sudut proyeksi bola.

Sudut yang paling efektif untuk menembak sukses adalah yang

setinggi mungkin lebih dekat ke 90 derajat sudut pendekatan bola ke

lingkaran itu, semakin besar kemungkinan untuk membuat skor .

Melengkung tinggi memerlukan lebih banyak kekuatan tembakan untuk

menghasilkan kecepatan vertikalyang diperlukan untuk mencapai puncak

ketinggian yang lebih besar. The kecepatan vertikal optimal untuk bola

basket lemparan bebas adalah antara 6,0 dan 6,3 m / detik, tergantung

pada ketinggian pelepasan; dengansudut 50-55 derajat pelepasan

(Brancazio, 1981). Sudut teoretis dan kecepatan rilis ditentukan

eksperimental menjadi 60 derajat dan 7,3 m / s, tetapi nilai-nilai ini belum

diukur secara langsung dari pemain terampil (Hamilton & Reinschmidt,

1997).

Sebuah model komputer dari lemparan bebas ideal untuk

seorang pemain 6 kaki 6 inci tinggi adalah 52 ºdari horizontal (Tran &

Silverberg, 2008).

Sebuah kecepatan yang lebih tinggi akan vertikal. membutuhkan

kekuatan otot lebih signifikan, yang akan membutuhkan berbagai gerak

yang lebih besar dari kaki dan lengan menembak dan akan sangat berbeda

dari teknik menembak yang digunakan dalam permainan. Transfer gaya

dorong akibat runtutan gerakan sinergis dari fleksi ke ekstensi tungkai,

badan, lengan dan telapak tangan menyebabkan bola terhempas kearah

ring.

Posisi telapank tangan memegang peranan penting hasil akhir

eksekusi lemparan. Jari telunjuk sebagai jari terakhir ayng menyentuh

bola. Posisi ekstensi sendi di pergelangan kaki akan membantu dalam

menjaga keseimbangan anggota tubuh bagian atas selama proses

berlangsung.

Page 42: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

5) Tahap gerak lanjutan.

Gerakan lanjutan, di mana kelanjutan dari transfer gaya dari

anggota tubuh ke bola. Setelah bola telah meninggalkan tangan siku harus

mencapai ekstensi penuh, pergelangan harus secara penuh melenturkan,

lengan lebih rendah harus di pronation dan jari harus menunjuk agak

kepada bagian luar kearah ring basket.

Gerakan rilis melepaskan bola yang di ikuti oleh esktensi semua

sendi akibat perpanjangan gerakan akan lebih mengarahkan bola tepat

menuju ring.Tingkat ketegangan otot anggota tubuh yang terlibat harus

dikurangi agar sinergi transfer gaya tetap berlanjut.(Syukur Abdus, 2011)

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis secara berulang-

ulang atau ajeg dengan selalu memberikan peningkatan materi

pembelajaran. Dengan pembelajaran yang sistematis melalui pengulangan

tersebut akan menyebabkan mekanisme susunan syaraf bertambah baik.

Hal ini sesuai dengan prinsip beban belajar meningkat yang dikemukakan

oleh Sugiyanto (2000 : 55 ) sebagai berikut:

Penguasaan gerakan keterampilan terjadi secara bertahap dalam peningkatannya. Mulai dari belum bisa menjadi bisa, dan kemudian menjadi terampil. Dengan demikian hendaknya pengaturan materi belajar yang dipraktekkan dimulai dari yang mudah ke yang sukar, atau dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

Pembelajaran merupakan suatu usaha yang sangat strategis serta

merupakan faktor sentral dalam meraih tujuan pengajaran dan pendidikan

di sekolah. Untuk lebih memahami arti belajar dan pembelajaran, di bawah

ini dipaparkan mengenai kedua konsep tersebut. Pengertian belajar

menurut Surachmad (2002 : 67) adalah :

Belajar adalah mengalami, yang berarti menghayati sesuatu yang

aktual. Penghayatan akan menimbulkan respon-respon dari pihak murid.

Pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan

Page 43: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(pematangan, pendewasaan) pola tingkah laku. Perubahan dalam sistem

nilai, perbendaharaan konsep-konsep serta informasi.

Sedangkan Husdarta, Saputra (2000 : 2) mengemukakan pendapat

antara individu dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku dapat

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang dapat diamati (behavioral

performance) dan yang tidak (behavioral tendency

Jadi belajar adalah suatu proses individu dalam memperoleh

perubahan tingkah laku dan penambahan pengetahuan, pengalaman dan

lain-lain, melalui latihan, praktek, membaca, dan memahami suatu

pengertian.

Istilah pembelajaran sama artinya dengan instruction atau pengajaran

yang mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Bila

pengajaran diartikan sebagai perbuatan mengajar, berarti dalam hal ini ada

yang mengajar yaitu guru dan ada yang diajar yaitu siswa. Dengan

demikian pengajaran diartikan sebagai perbuatan belajar oleh siswa dan

mengajar oleh guru.

guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor

intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belaj

kawan-kawan, 2000 : 32). Pengertian lain mengenai pembelajaran menurut

rangsangan, dorongan dan pengarahan kepada siswa supaya terjadi proses

belajar. Arah yang akan dituju oleh proses belajar adalah tujuan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku akan terjadi

apabila ada interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Pembelajaran

merupakan upaya guru untuk memberikan rangsangan, dorongan,

pengarahan kepada siswa dan menciptakan situasi yang memungkinkan

Page 44: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar. Dalam hal ini guru

lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator agar siswa mau belajar.

Hasil nyata dari pembelajaran ini adalah gerakan-gerakan otomatis

yang tidak terlalu membutuhkan konsentrasi pusat-pusat syaraf, sehingga

gerakan otomatis yang terjadi akan mengurangi gerakan tambahan yang

berarti penghematan tenaga.

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani ditentukan oleh

orang yang menangani atau guru dan teori-teori ilmu olah raga sebagai

penunjang. Keberhasilan interaksi antara teori dan praktek dalam

pembelajaran akan membawa keberhasilan dalam penampilan olahraga.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran seorang guru pendidikan jasmani

hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pengaturan pelaksanaan

gerakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang benar

sehingga menghasilkan peningkatan yang sempurna. Menurut Sugiyanto

(2000 : 55-

melakukan gerakan antara lain, prinsip pengaturan giliran praktek, beban

belajar meningkat, kondisi belajar bervariasi dan pemberian motivasi dan

Dengan demikian pengaturan pelaksanaan gerakan atau praktek yang

benar dari guru, akan memperlancar proses pembelajaran, sehingga

diharapkan tujuan dari pembelajaran akan dapat tercapai. Pengaturan

pelaksanaan gerakan harus didukung oleh unsur lain, yaitu keadaan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran, prasarana dan sarana. Sehingga ada

hubungan yang saling menunjang antara guru selaku pengelola proses

pembelajaran dan siswa selaku sasaran pembelajaran, serta prasarana dan

sarana selaku alat untuk memproses kegiatan pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani tidak lepas dari

bergerak, karena belajar gerak merupakan salah satu sarana untuk

memperoleh keterampilan gerak yang diperlukan dalam kegiatan

Page 45: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pendidikan jasmani. Sugiyanto ( 2000

adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muscular yang

Belajar gerak adalah mempelajari pola-pola gerak keterampilan

tubuh. Proses belajarnya melalui pengamatan dan mempraktekkan pola-

pola gerak yang dipelajari. Intensitas keterlibatan kemampuan yang paling

utama adalah unsur kemampuan melakukan pola-pola gerak keterampilan

tubuh.

Oleh karena gerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani

mempelajari pola-pola gerak keterampilan tubuh, maka diharapkan syarat-

syarat dalam belajar gerak harus dipenuhi. Soemanto (2000 : 6 )

menerangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam belajar gerak

adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui tujuan. Jadi harus mengenal dan yakin akan kegunaan tujuan itu bagi dirinya.

2) Mempunyai tanggapan yang jelas terhadap kecakapan itu. 3) Pelaksanaan yang tepat pada taraf permulaan. Pada taraf permulaan

yang penting adalah teknik gerakan yang benar, selanjutnya baru menuju prestasi.

4) Latihan untuk meningkatkan prestasi.

Sedangkan unsur-unsur yang berkaitan dengan proses pembelajaran

pendidikan jasmani meliputi : kurikulum pendidikan jasmani, prinsip-

prinsip pembelajaran dan jenis-jenis latihan. Apabila unsur-unsur tersebut

dapat terpenuhi dalam proses pembelajaran, maka diharapkan tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Semua unsur kemampuan individu terlibat di dalam belajar gerak,

hanya saja intensitas keterlibatannya berbeda-beda. Intensitas keterlibatan

domain kognitif dan domain afektif relatif lebih kecil dibandingkan

keterlibatan domain psikomotor. Keterlibatan domain psikomotor

tercermin dalam respon-respon muscular yang diekspresikan dalam gerak

tubuh secara keseluruhan atau bagian-bagian tubuh. Menurut Drowatzky

mewujudkan melalui respon-respon muscular diekspresikan dalam

Page 46: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar

motorik merupakan perubahan perilaku motorik berupa keterampilan

sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk

membedakan perubahan yang terjadi karena faktor kematangan dan

pertumbuhan. Faktor-faktor tersebut juga menyebabkan perubahan

perilaku (seperti anak yang lebih tua lebih terampil melakukan suatu

keterampilan yang baru daripada anak yang lebih muda), meskipun dapat

disimpulkan perubahan itu karena belajar.

Belajar motorik atau keterampilan olahraga tidak teramati secara

langsung. Proses yang terjadi di balik perubahan keterampilan sangat

kompleks dalam sistem persyarafan, misalnya bagaimana informasi

sensoris diproses, diorganisasi, kemudian diubah menjadai pola gerak otot-

otot. Perubahan itu semuanya tidak dapat diamati secara langsung, hanya

dapat ditafsirkan eksistensinya dan perubahan yang terjadi dalam

keterampilan atau perilaku motorik.

c. Kondisi Belajar Keterampilan

Mengajar keterampilan gerak membutuhkan kemampuan dan

kecermatan dalam membelajarkan siswa. Seorang guru harus mampu

menciptakan kondisi belajar yang baik dan tepat. Kondisi belajar adalah

suatu keadaan yang diperlukan agar proses belajar bisa berlangsung sesuai

dengan tujuan yang hendak dicapai.

Kondisi belajar sangat menentukan pencapaian hasil belajar.

Kondisi belajar yang sesuai dengan keperluan, akan memberi

kemungkinan pencapaian hasil yang lebih baik. Sebaliknya kondisi belajar

yang tidak sesuai dengan keperluan bisa mengakibatkan pencapaian hasil

belajar yang tidak baik. Lebih lanjut Sugiyanto (2000 : 49) menyatakan,

Page 47: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

maka kondisi belajar harus disiapkan sebaik-baiknya dalam proses belajar

Kondisi belajar harus disesuaikan dengan jenis belajar yang

ditangani dalam proses belajar mengajar. Kondisi belajar untuk belajar

kognitif, belajar afektif dan belajar gerak berbeda-beda. Masing-masing

jenis belajar tersebut perlu penanganan yang berbeda-beda dalam proses

belajar mengajar. Menurut Sugiyanto (2000 : 49-51) kondisi belajar

dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1). Kondisi internal ialah keadaan yang seharusnya ada pada diri pelajar meliputi 2 macam yaitu :

a) Pelajar harus mengingat-ingat bagian-bagian gerakan keterampilan. b) Pelajar harus mengingat-ingat urutan-urutan rangkaian gerakan.

2). Kondisi eksternal adalah stimulus dari luar diri pelajar atau perlakuan yang dikenakan pada diri pelajar agar proses belajar bisa terjadi , meliputi 4 macam yaitu :

a) Sajian instruksi verbal. b) Sajian instruksi visual. c) Kegiatan praktek. d) Penyampaian umpan balik.

Kondisi internal dan kondisi eksternal saling mempengaruhi dalam

proses belajar mengajar. Tujuan belajar akan tercapai dengan baik, jika

kondisi internal dan eksternal dapat berjalan dengan baik pula.

Di dalam belajar gerak perlu dipertimbangkan mengenai lamanya

waktu berlatih, frekuensi mempraktekkan gerakan selama waktu yang

tersedia, dan perbandingan antara waktu praktek dan waktu istirahat.

Waktu yang tersedia harus digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai

peningkatan keterampilan yang sebesar-besarnya.

Dalam hal ini seorang guru harus merencanakan pendistribusian

waktu latihan. Hal yang perlu dipikirkan dalam hal ini bukan hanya

bagaimana memberikan waktu yang cukup, tetapi juga bagaimana

mengatur waktu yang tersedia agar bisa mencapai hasil yang memadai,

baik hasil jangka pendek maupun jangka panjang. Waktu yang tersedia

untuk sekali latihan perlu pendistribusian untuk praktek dan istirahat.

Page 48: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pengaturan waktu latihan erat hubungannya dengan perhitungan

beberapa kali sebaiknya setiap siswa mengulang-ulang gerakan

keterampilan yang dipelajari agar hasil belajarnya yang berupa penguasaan

gerakan bisa memadai. Mengenai banyaknya ulangan, secara umum dapat

dikatakan bahwa semakin banyak mengulang-ulang maka gerakan

semakin bisa dikuasai. Lutan (2001 : 385) m

merupakan konsep utama, dan karena itu dalam pengertian yang lebih

operasional, beberapa jumlah waktu yang dihabiskan oleh siswa untuk

aktif belajar atau berlatih, merupakan indikator utama dan efektivitas

Hal ini menunjukkan bahwa, pemanfaatan waktu secara optimal

merupakan faktor yang penting untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Semakin aktif melakukan pengulangan keterampilan yang dipelajari, maka

tujuan pembelajaran akan tercapai, sehingga pengajaran yang dilaksanakan

akan lebih efektif.

3. Latihan

a. Pengertian Latihan

Menurut Harsono (2005) bahwa Training adalah proses yang

sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-

ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya

(Ambarukmi,2008:80). Dan Biyakto, (2004:1) menyatakan tentang

kontinyu, dimana beban dan intensitas latihan makin hari makin

bertambah, yang akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh

terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan

mental secara bersama-

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa latihan

adalah suatu proses kerja yang sistematis dan berulang-ulang dengan

peningkatan beban latihan, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 49: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Tujuan Latihan

Menurut Ambarukmi, (2008:78

training adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan

itu

ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan oleh pelatih :

1) Latihan fisik

2) Latihan teknik

3) Latihan taktik

4) Latihan mental

Keempat aspek diatas harus dibina secara serempak dan tak satu pun

boleh diabaikan. Keempat aspek harus dilatih dengan cara dan metode

yang benar agar setiap aspek dapat berkembang semaksimal mungkin

sehingga prestasi yang dicapai juga bisa maksimal.

c. Prinsip-prinsip Latihan

Yang dimaksud dengan latihan dalam penelitian ini adalah latihan

overhead lay up shot dan underhand lay up shot, dengan tujuan untuk

meningkatkan hasil tembakan lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola

basket SMP Negeri 26 Surakarta. Dengan pembebanan yang cukup dan

berulang-ulang akan mempengaruhi pembentukan fisik secara anatomis

dan mempertinggi kesehatan. Sajoto (2005:114) menyatakan bahwa,

rangsangan tersebut sering disebut sebagai tekanan atau stress dan

Tujuan latihan akan berhasil dengan baik, maka harus diterapkan

prinsip prinsip latihan yang baik dan tepat. Prinsip prinsip latihan yang

diterapkan merupakan upaya untuk mencapai tujuan latihan. Prinsip-

prinsip latihan yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan berbeban

menurut Ambarukmi (2008:81) yaitu :

(1) Prinsip beban lebih (overload principle). (2) Perkembangan

menyeluruh. (3) Spesialisasi. (4) Prinsip Individualisasi (5) Variasi

Page 50: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dalam Latihan. (6) Intensitas Latihan. (7) Kualitas Latihan. (8)

Volume Latihan (9) Lama Latihan. Sedangkan menurut Sadoso

Sumosardjuno (2000 :9 13) prinsip prinsip yang harus diperhatikan

dalam melakukan latihan yaitu : (1) latihan dengan beban lebih

(overload), (2) kekhususan latihan, (3) latihan harus progresif, (4)

latihan harus teratur, (5) pemulihan atau istirahat, (6) berkurangnya

kemajuan, (7) pembagian masa, (8) individualitas

Untuk lebih jelasnya prinsip prinsip latihan tersebut di atas dapat

diuraikan sebagai berikut :

1) Latihan dengan Beban Lebih (overload)

Prinsip beban yang berlebih merupakan pembebanan yang lebih

berat dari sebelumnya. Pembebanan yang lebih berat sebelumnya

tersebut akan merangsang tubuh untuk beradaptasi dengan beban

tersebut, sehingga kemampuan tubuh akan meningkat. Beban latihan

harus berada di atas ambang rangsang latihan. Jika beban latihan

tidak ditingkatkan, meskipun latihan dilakukan dengan rutin prestasi

tidak akan meningkat. Harsono (2005

beban latihan terlalu ringan atau tidak ditambah (tidak diberi

overload), maka beberapa lamapun kita berlatih, betapa seringpun kita

mengulang-ulang latihan tersebut, peningkatan prestasi tidak akan

Salah satu hal yang harus diingat bahwa beban latihan yang

diberikan tidak boleh terlalu berat atau berlebihan. Hal ini justru akan

berakibat tidak baik terhadap hasil latihan. Jika beban latihan yang

diberikan terlalu berat dan berlebihan, yang diperoleh bukan

kemampuan fisik yang meningkat, justru sebaliknya akan terjadi

cidera dan fisik menurun karena sakit. Untuk menghindari pemberian

beban yang berlebihan, maka peningkatan beban latihan diberikan

sedikit demi sedikit secara bertahap. Beban yang diberikan harus

dinaikkan terus menerus secara teratur atau secara progresif.

Page 51: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Kekhususan Latihan

Pada prinsipnya pengaruh yang ditimbulkan dari latihan akan

bersifat khusus sesuai dengan latihan yang dilakukan atau

karakteristik gerakan keterampilan yang dipelajari atau unsur kondisi

fisik dan sistem energi yang digunakan selama latihan. Latihan yang

ditujukan pada unsur kodisi fisik tertentu atau teknik dasar tertentu

hanya akan memberikan pengaruh yang besar terhadap komponen

kondisi fisik atau teknik dasar yang dipelajari. Menurut Suharno

(2003

sesuai dengan cabang olahraga yang ditangani. Hal tersebut sesuai

dengan sifat dan tuntutan tiap tiap cabang olahraga yang selalu

berbeda

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, latihan

yang dilakukan harus bersifat khusus disesuaikan dengan tuntutan

cabang olahraga yang dipelajari. Kekhususan tersebut disesuaikan

dengan pola gerakan (keterampilan) cabang olahraga yang dipelajari.

3) Latihan Harus Progresif

Prinsip latihan yang progresif menekankan bahwa harus

memperpanjang waktu latihan secara progresif dalam keseluruhan

program latihan. Di samping itu juga penambahan beban latihan harus

dilakukan secara progresif. Peningkatan beban secara progresif adalah

peningkatan beban secara teratur dan bertahap sedikit demi sedikit.

Menurut Suharno (2003:14) bahwa, Peningkatan beban latihan

jangan dilakukan setiap kali latihan, sebaliknya dua atau tiga kali

latihan baru dinaikkan. Bagi si Atlet masalah ini sangat penting,

karena ada kesempatan untuk beradaptasi terhadap beban latihan

sebelumnya yang memerlukan waktu paling superkompensas .

Pemberian beban latihan yang dilakukan secara bertahap yang

kian hari kian meningkat jumlah pembebanannya akan memberikan

efektifitas kemampuan fisik. Penambahan beban yang dilakukan

Page 52: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dengan tepat akan dapat menimbulkan adaptasi tubuh terhadap latihan

secara tepat pula.

4) Latihan Harus Teratur

Latihan harus dilakukan secara teratur dan kontinyu. Hal ini

dimaksudkan agar terjadi adaptasi tubuh terhadap jenis keterampilan

yang dipelajari. Latihan yang tidak dilakukan secara teratur, maka

tidak dapat menguasai teknik yang dipelajari. Dengan latihan yang

teratur dan kontinyu, akan terjadi adaptasi yang baik oleh badan

terhadap situasi latihan yang dilakukan. Dengan demikian adaptasi

tubuh terhadap situasi latihan, maka kemampuan tubuh akan

meningkat sesuai dengan rangsangan yang diterima.

5) Pemulihan atau Istirahat

Pemulihan atau istirahat merupakan hal yang harus diperhatikan

dalam pelaksanaan latihan. Prinsip pemulihan atau istirahat

bermanfaat terhadap pengawasan latihan yang dipelajari. Menurut

Suharno (2003

menghindari terjadinya overtraining, (2) memberi kesempatan

organisme atlet untuk beradaptasi dengan beban latihan, dan (3)

Istirahat yang cukup akan memberikan dampak baik terhadap

tubuh, sehingga akan siap kembali untuk melakanakan aktivitas

latihan selanjutnya. Di samping itu juga istirahat yang cukup akan

menghindari cidera dan beradaptasi terhadap beban latihan, sehingga

dapat diperoleh superkompensasi secara baik.

6) Berkurangnya Kemajuan

Hasil dari latihan adalah meningkatkan kemampuan kondisi

fisik dan keterampilan. Namun hal tersebut pada suatu saat akan

mengalami penurunan atau mengalami masa plateu. Prinsip

berkurangnya kemajuan ini dapat disebabkan oleh usia atau umur.

Umur yang semakin tua tentunya akan mengalami penurunan fisik

Page 53: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

maupun prestasi. Oleh karena itu perlu dipahami oleh pelatih maupun

atlet, agar tidak menimbulkan sikap yang negatif terhadap latihan dan

menimbulkan rasa keputusasaan.

7) Pembagian Masa

Dalam melaksanakan latihan harus diperhitungkan waktu yang

dibutuhkan dalam latihan. Waktu yang telah ditetapkan harus dibagi

menjadi beberapa periode atau masa latihan. Hal ini dimaksudkan

bahwa dari periode periode yang ada akan lebih terarah bagian atau

komponen yang akan dilatih atau dikembangkan. Selanjutnya jika

sudah baik diteruskan pada periode berikutnya. Dengan demikian

pada waktu yang telah ditetapkan prestasi yang tinggi dapat dicapai.

8) Individualisasi

Karakteristik antara individu yang satu dengan yang lainnya

adalah berbeda, demikian halnya tingkat kondisi fisik atau

kemampuan menguasai teknik dasar olahraga juga berbeda, meskipun

diberi program latihan yang sama. Menurut Ambarukmi (2008:8

bahwa training memang harus direncanakan dan disesuaikan bagi

setiap individu agar dengan demikian latihan tersebut dapat

menghasilkan hasil yang terbaik (the best result) bagi individu

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa latihan

yang dilaksanakan harus bersifat individu. Hal ini disebabkan karena

manfaat latihan akan lebih berarti jika program latihan tersebut

direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan kondisi

atlet.

Oleh karena itu seorang pelatih harus mampu mengenali ciri

ciri atau karakteristik atlet yang dilatihnya. Dengan demikian akan

lebih mudah dalam menentukan besarnya latihan yang harus

dilakukan setiap atletnya. Latihan dengan beban yang bersifat individu

akan dapat memberikan pengaruh yang tepat dan optimal.

Page 54: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tekanan yang terus menerus di dalam sistem tubuh akan

mengakibatkan adaptasi yang menghasilkan peningkatan kapasitas

fungsional sistem tersebut. Fox yang dikutip Sajoto (2005:126)

prinsip yang cukup mendasar, yaitu : prinsip penambahan beban

berlebih atau overload, prinsip peningkatan beban terus menerus,

prinsip urutan pengaturan latihan dan prinsip kekhususan program

Latihan yang dilakukan harus direncanakan, disusun dan

diprogram dengan baik sehingga tujuan tercapai. Dalam menyusun

program latihan harus memperhatikan faktor-faktor yang terkait

dengan keberhasilan program latihannya. Sedangkan peningkatan

kemampuan yang diperoleh dapat dilihat antara lain berupa

peningkatan kemampuan gerak, tidak cepat merasa lelah, peningkatan

keterampilan dan sebagainya.

Dalam membuat suatu program latihan agar mendapat suatu hasil,

maka hendaknya memperhatikan unsur-unsur latihan sebagai berikut :

a) Intensitas latihan. b) Frekuensi latihan. c) Lama latihan.

Beban latihan merupakan bentuk rangsangan yang harus dilawan

oleh atlet dalam melakukan aktivitas latihan. Menurut Suharno (2003:15)

volume (isi), intensitas,

recovery, frekuensi, irama dan duration -faktor dalam penyusunan

program latihan tersebut diuraikan sebagai berikut :

a) Intensitas

Intensitas latihan adalah merupakan berat ringannya dosis latihan

yang dilakukan seorang atlet. Menurut Ambarukmi

(2008:84),

dilakukan dalam suatu unit waktu tertentu atau berat ringannya kinerja

Page 55: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yang dilakukan dalam latihan

pelaksanaan latihan merupakan bentuk dari intensitas latihan.

b) Lama latihan

Lama latihan yaitu lamanya waktu yang diperlukan untuk

melatih hingga terjadi perubahan yang nyata. Adapun yang dimaksud

dengan frekuensi adalah jumlah berapa kali latihan dilakukan tiap

minggunya. Dalam pelaksana latihan dianjurkan istirahat antara dua

session latihan sedikitnya 48 jam dan sebaiknya tidak lebih dari 96

jam. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Harsono (2005:194) yang

sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi

dengan satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan otot untuk

berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, karena pelatihan adalah

overhead lay up shot dan underhand lay up shot, maka akan

menggunakan waktu 7 minggu, dengan frekuensi tiga kali perminggu.

c) Repetisi dan set

Penentuan jumlah repetisi dan set yang harus dilakukan dalam

latihan, harus ditentukan dengan tepat. Menurut Sajoto (2005:34)

n mengangkat suatu beban,

Repetisi dan set untuk latihan menurut Bompa (2005:44) yaitu

-25, sedangkan jumlah setnya yaitu 3-6.

Adapun istirahat antar setnya yaitu 30 detik-

d) Peningkatan

Setelah melakukan latihan tubuh akan selalu mengadakan

adaptasi terhadap rangsang yang diberikan dalam latihan. Oleh karena

itu, agar peningkatan kemampuan tubuh dapat meningkat terus maka

latihan yang diberikan harus selalu ditingkatkan. Peningkatan latihan

Page 56: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

yang diberikan tersebut harus selalu berpegang pada prinsip

peningkatan secara progresif.

Program latihan overhead lay up shot dan underhand lay up shot

: frekuensi latihan 3 kali seminggu dengan lama latihan 7 minggu,

repetisi sebanyak 10-12 kali, set 4-6, istirahat antar set 30 detik.

d. Bentuk Latihan Lay Up Shot

Dalam latihan lay up, penangkapan bola dilakukan dari pantulan bola

persis seperti tembakan lay up yang dilakukan dengan bola dari teman.

Bedanya hanyalah pada saat menerima bola, yaitu dari teman dan diri

sendiri disaat menggiring (mendrible). Tujuannya adalah sama yaitu

melakukan tembakan sedekat-dekatnya pada ring basket. Dalam

penangkapan bola saat melayang sebaiknya jangan terlalu jauh dan jangan

terlalu dekat dengan ring basket. Karena nantinya akan mempengaruhi

keberhasilan dalam melakukan lay up.

Gambar 2.7. Latihan Lay Up Shot dengan Dribble

Keterangan :

= Tembakan lay up shot

= Peserta latihan

= Dribbling

Page 57: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Kerangka Berpikir

Salah satu dari tujuan dasar permainan bola basket adalah untuk

mendapatkan suatu tembakan yang baik untuk mendapatkan skor, tembakan

tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan lay up shot, maka dari itu

pemain harus belajar lay up shot, baik menggunakan overhead lay up shot

maupun underhand lay up shot.

Keuntungan dari tembakan overhead lay up shot ini adalah :

1. Gerakan dalam melepaskan bola ke dalam ring basket lebih mudah

karena tinggal meluruskan lengan ke depan.

2. Tenaga yang diperlukan untuk mendorong bola ke dalam ring basket

lebih kecil sehingga membuat pemain tidak cepat lelah saat latihan

maupun dalam menyetak point saat pertandingan.

3. Motivasi pemain saat melakukan lay up shot akan lebih tinggi karena

peluang masuknya bola lebih tinggi.

Keuntungan dari tembakan underhand lay up shot ini adalah :

1. Kontrol terhadap bola saat melakukan tembakan lebih mudah karena

posisi tubuh saat melayang di udara akan lebih stabil saat melakukan

ayunan bola dari bawah dalam melakukan tembakan.

2. Ayunan bola dari bawah akan memberikan laju bola membentuk sudut

para bola sehingga peluang masuknya bola ke dalam ring basket lebih

besar.

3. Untuk tipe pemain yang berpostur tinggi seolah-olah gerakan tangan

yang memegang bola seperti hanya meletakkan bola di atas ring basket.

Dengan adanya keuntungan dari masing-masing bentuk latihan

tersebut, berarti perbedaan diantara kedua latihan tersebut pada teknik dan

hasil tembakan yang akan dihasilkan. Ditinjau dari segi tujuan

menggunakan latihan keduanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk

menghasilkan point yang tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan

prestasi bola basket yang baik melalui teknik dasar bola basket, salah

satunya melalui teknik lay up shot. Dengan demikian diduga, antara latihan

Page 58: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

overhead lay up shot dan underhand lay up shot akan menimbulkan

perbedaan pada hasil tembakan lay up shot. Ditinjau dari segi

pelaksanannya, latihan overhead lay up shot memiliki efektifitas yang lebih

baik. Karena jika ditinjau dari sisi belajar gerak yaitu sesuai dengan prinsip

beban belajar/latihan meningkat yang dikemukakan oleh Sugiyanto (2000 :

55 ) sebagai berikut:

Penguasaan gerakan keterampilan terjadi secara bertahap dalam peningkatannya. Mulai dari belum bisa menjadi bisa, dan kemudian menjadi terampil. Dengan demikian hendaknya pengaturan materi belajar yang dipraktekkan dimulai dari yang mudah ke yang sukar, atau dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk

mendapatkan hasil latihan yang optimal maka harus dilakukan dari hal yang

mudah ke yang sukar. Dan teknik overhead menjadi teknik lay up shot yang

paling mudah dilakukan siswa SMP.

Dan jika dilihat dari segi mekanika gerakannya, antara teknik

Overhead dan Underhand memiliki perbedaan ruang gerak (range of

motion). Untuk Overhead lay up shot ruang geraknya lebih fleksibel

dibandingkan underhand. Karena fakta di lapangan/pertandingan, banyak

sekali dijumpai bahwa teknik overhead lebih dominan digunakan terutama

pada saat ada pemain penyerang akan mencetak point dan di jaga oleh

pemain bertahan. Jadi lebih jelasnya, bahwa pada saat pemain melakukan

overhead lay up shot, apabila di jaga oleh pemain lawan maka masih dapat

mengecoh dengan lihai dan bisa berganti gaya dengan menggunakan

underhand lay up shot. Tetapi sebaliknya jika pemain menggunakan

underhand dan pada posisi penjagaan lawan,maka hal yang dapat dilakukan

penyerang tersebut adalah melakukan passing ke teman satu tim karena

tidak mungkin melakukan gerakan tipuan seperti berganti teknik overhead.

Seperti pernyataan yang diungkapkan Wissel (2000:47) arahkan

lengan, pergelangan tangan, dan jari lurus ke basket pada sudut antara 45º

hingga 60º lalu lepaskan bola menggunakan jari telunjuk dengan sentuhan

Untuk lay up shot yang efektif dan dapat menghasilkan poin

Page 59: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

maka sudut pelepasan bola harus pada sudut 45o hingga 60o. Selain itu,

faktor tinggi badan sangatlah berpengaruh. Untuk siswa SMP lebih

cenderung ke teknik overhead lay up shot karena postur mereka mayoritas

kurang tinggi,tetapi ada juga yang memiliki postur tinggi dan itu pun hanya

beberapa siswa saja.

Gambar 2.8. Bagan Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pusataka dan kerangka pemikiran, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada perbedaan hasil yang signifikan antara hasil tembakan lay up shot

dengan overhead lay up shot dan underhand lay up shot pada siswa

ekstrakurikuler SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

2. Urutan latihan overhead-underhand lay up shot lebih efektif

dibandingkan urutan latihan underhand-overhead lay up shot terhadap

hasil tembakan lay up shot siswa ekstrakurikuler bola basket SMP

Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

Bola Basket

Lay Up Shot

Overhead Lay Up Shot

Underhand Lay Up Shot

Hasil Tembakan Lay Up Shot

Latihan (Repetisi, Set,

Intensitas & Recovery)

Page 60: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di lapangan bola basket SMP Negeri 26

Surakarta Jl. Joyonegaran no. 2 Telp. (0271) 642172 Solo 57129.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian selama 7 minggu atau 20 kali pertemuan, di mana setiap

minggu dilakukan 3 kali pertemuan. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada

bulan September sampai Oktober 2012. Menurut M. Sajoto (2005:29), bahwa

latihan selama 6-

No Kegiatan Waktu pelaksanaan

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sep Okt Nov Des 1 Tahap Persiapan

- Pengajuan Judul

- Penyusunan proposal

- Seminar proposal

- Pengajuan izin penelitian 2 Tahap pelaksanaan

- Pengumpulan data

- Pengolahan data 3 Tahap penyelesaian

- Analisa data

- Penyusunan laporan

Gambar 3.1. Jadwal Penelitian

Page 61: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

B. Rancangan Penelitian

1. Metode Eksperimen Kuasi

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design.

Desain ini kadang-kadang disebut juga Eksperimen Semu, karena sepintas

modelnya seperti eksperimen tetapi bukan. Karena berbagai hal, terutama

berkenaan dengan pengontrolan variabel, kemungkinan sukar sekali dapat

digunakan eksperimen murni.

2. Rancangan Penelitian

(Sukmadinata, 2010 : 209). Gambar rancangan penelitian sebagai berikut :

Kelompok Perlak. Tes Perlak. Tes

A X1 X2

B X2 X1

Gambar 3.2. The Counterbalanced Design

Penelitian dilakukan terhadap dua kelompok tanpa acak atau pasangan,

dan tanpa tes awal. Masing-masing kelompok secara bergantian diberi dua

perlakuan. Pada setiap akhir perlakuan diberi tes. Hasil-hasil tes tersebut

pemberian perlakuan, mana yang paling tinggi.

Page 62: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

C. Subyek Penelitian

Penelitian ini hanya terfokus pada siswa ekstrakurikuler bola basket di

SMP Negeri 26 Surakarta. Jadi subyek penelitian ini adalah siswa

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013 yang

berjumlah 20 siswa. Dan seluruh siswa berjenis kelamin laki-laki. Dengan

rincian siswa kelas VII ada 5 orang, siswa kelas VIII ada 6 orang, dan siswa

kelas IX ada 9 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan tes. Dan tes yang akan digunakan adalah tes lay up shot

(Sodikun, 1992:125).

Tujuan : Mengukur keterampilan tembakan lay up. Peralatan : Seperangkat papan basket, lapangan basket, peluit dan bola basket. Petunjuk : Testee berada di tengah lapangan, samping kanan sambil memegang

bola. Menggiring bola sendiri menuju ke basket dan melakukan tembakan lay up.

Skor : Tembakan yang sah masuk adalah langkah lay up betul dan bola masuk ke basket. Skor tes adalah dihitung dari semua bola yang sah masuk.

Penilaian : Makin banyak skor tes yang diperoleh makin baik. Skor tertinggi adalah 8.

Nilai atau Skor

(Lay Up Shot)

Kategori

7 - 8 Baik

5 - 6 Sedang

3 - 4 Kurang

1 2 Kurang sekali

Gambar 3.3 Norma Hasil Tes Lay Up Shot

Page 63: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

E. Teknik Analisis Data

Pengolahan data penelitian ini adalah Rancangan Pengukuran Berulang

(One Way Repeated Measures ANOVA) dengan rumus pendek dan data yang

diperoleh dari sampel yang akan di olah dengan menggunakan bantuan program

SPSS (Statistic Program for Special Science) Release 20.

Adapun contoh prosedur analisisnya seperti dibawah ini (Sarwono,

2012:191):

a. Analyse > General Linier Model > Repeated Measure b. Muncul kontak dialog Repeated Measures Define Factor (s) > Pada

pilihan Within Subject Factor Name, isikan nama variabel, yaitu lay up shot > Pada pilihan Number of Levels, isikan angka 2 > kemudian klik Add > Kemudian klik perintah Define untuk masuk ke kotak menu utama.

c. Kemudian pindahkan kedua variabel dari kolom sebelah kiri ke kolom Within Subject Variabel. Pindahkan secara bersamaan dengan cara memberikan blok pada kedua variabel kemudian klik tombol anak panah arah ke kanan.

d. Pilih perintah Contrast untuk menghitung nilai kontras dalam pengukuran berulang > pada pilihan contrast, pilih Repeated dengan cara mengklik tanda anak panah arah ke bawah pada kotak dialog, kemudian klik Change. Untuk pilihan Reference Category, pilih Last > klik Continue.

e. Pilih Options > Pindahkan variabel lay up shot dari kolom Factor (s) and Factor Interaction ke kolom Display Means for > kemudian lakukan check pada pilihan Compare main effects > Pada pilihan Confidence Internal Adjustment pilih Bonfferoni > Pada pilihan Display pilih cek Descriptive Statistics dan Transformation Matrix > klik Continue.

f. Klik Ok untuk diproses.

Page 64: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil tembakan lay

up shot dengan teknik overhead lay up shot dan underhand lay up shot juga

efektifitas urutan latihan underhand-overhead lay up shot dan overhead-

underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot pada siswa

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013. Dalam

bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpresentasinya. Penyajian

hasil penelitian berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes pertama dan

kedua hasil tembakan lay up shot. Berturut-turut disajikan mengenai deskripsi

data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

analisis data. Hasil penelitiannya sebagai berikut:

1. Hasil Tes Pertama Tabel 4.1. Hasil Tes Lay Up Shot Pertama

Berdasarkan hasil tes pertama menunjukkan rata-rata underhand lay up

shot kelompok A sebesar 6,10 dan untuk kelompok B rata-rata overhead lay up

shot sebesar 6,50. Untuk nilai tertinggi dan terendah kedua kelompok

mendapatkan hasil yang sama yaitu 8 (nilai tertinggi) dan 5 (nilai terendah). Dan

untuk standar deviasi kelompok A (underhand lay up shot) sebesar 0,738 dan

kelompok B (overhead lay up shot) sebesar 0,850. Dilihat dari nilai rata-rata

kedua kelompok memiliki hasil yang berbeda.

Tes Lay Up Shot Kelompok A (Underhand Lay Up Shot)

Kelompok B (Overhead Lay Up Shot)

Nilai Rata-rata (Mean) 6,10 6,50 Nilai Tertinggi 8 8 Nilai Terendah 5 5 Standar Deviasi 0,738 0,850

Page 65: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Hasil Tes Kedua Tabel 4.2. Hasil Tes Lay Up Shot Kedua

Berdasarkan hasil tes kedua menunjukkan rata-rata overhead lay up shot

kelompok A sebesar 6,20 dan untuk kelompok B rata-rata underhand lay up shot

sebesar 6,30. Untuk nilai tertinggi dan terendah kedua kelompok mendapatkan

hasil yang sama yaitu 8 (nilai tertinggi) dan 5 (nilai terendah). Dan untuk standar

deviasi kelompok A (overhead lay up shot) sebesar 0,919 dan kelompok B

(underhand lay up shot) sebesar 0,675. Dilihat dari nilai rata-rata kedua kelompok

memiliki hasil yang berbeda.

Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Tes Tembakan Lay Up Shot pada kelompok

A dan B

Kelompok Tes N Mean SD

Kelompok A

Underhand 10 6,10 0,738

Overhead 10 6,20 0,919

Total 20 6,15 0,813

Kelompok B

Overhead 10 6,50 0,850

Underhand 10 6,30 0,675

Total 20 6,40 0,754

Tes Lay Up Shot Kelompok A (Overhead Lay Up Shot)

Kelompok B (Underhand Lay Up Shot)

Nilai Rata-rata (Mean) 6,20 6,30 Nilai Tertinggi 8 8 Nilai Terendah 5 5 Standar Deviasi 0,919 0,675

Page 66: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar 4.1. Grafik Data Rata-rata Hasil Underhand Lay Up Shot dan

Overhead Lay Up Shot pada kelompok A dan B

Gambar 4.2. Grafik Data Rata-rata Hasil Underhand-Overhead Lay Up

Shot dan Overhead-Underhand Lay Up Shot

Dilihat dari hasil keseluruhan tes lay up shot kelompok A mendapat total

rata-rata 6,15 dengan standar deviasi 0,813 dan kelompok B mendapatkan total

rata-rata 6,40 dengan standar deviasi 0,754.

Page 67: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan uji persyaratan

analisis. Uji persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas

dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan

metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil

tes lay up shot kelompok A dan B adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas (Kolmogrov-Smirnov)

Dari hasil output data Sig. pada uji Kolmogorov-Smirnov

kelompok A dan kelompok B sebesar 0,087 dan 0,178. Apabila nilai Sig.

> tingkatan alpha yang telah ditentukan maka H0 diterima. Di mana hasil

output menunjukkan kelompok A nilai Sig. = 0,087 > 0,05 sedangkan

kelompok B nilai Sig. = 0,178 > 0,05 maka H0 diterima dengan arti bahwa

data nilai hasil tes lay up shot berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai layup A .273 20 0.087 .864 20 .185

Nilai layup B .352 20 0.178 .796 20 .258

Page 68: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians

antara kelompok A dan kelompok B. Uji homogenitas ini berfungsi

sebagai persyaratan dalam uji perbedaan, dimana jika terdapat perbedaan

antar kelompok yang diuji, perbedaan itu benar benar merupakan

perbedaan nilai rata rata. Hasil uji homogenitas data antara kelompok A

dan kelompok B adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Data

Dari uji homogenitas yang telah dilakukan, menyatakan H0

diterima karena Sig. Dari Based on Mean = 0,558 > 0,05 dan 0,272 > 0,05

dimana artinya data nilai hasil tes lay up shot berasal dari populasi yang

bervarian homogen.

3.General Linier Model (GLM) Repeated Measures

General Linier Model - Repeated Measure; menganalisis varian

dengan melakukan pengukuran yang sama beberapa kali pada setiap

subjek atau variabel within-subject. Apabila melibatkan variabel within-

subject, variabel tersebut akan membagi populasi menjadi beberapa

kelompok.

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Nilai layup

Based on Mean .356 1 18 .558 Based on Median .130 1 18 .722 Based on Median and with adjusted df

.130 1 16.731 .723

Based on trimmed mean .263 1 18 .614

Nilai layup

Based on Mean 1.283 1 18 .272 Based on Median 2.526 1 18 .129 Based on Median and with adjusted df

2.526 1 15.096 .133

Based on trimmed mean 1.648 1 18 .215

Page 69: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 4.6. Between-Subjects Factors

Value Label N

Nilai Layup

1 AA 10

2 BB 10

Keterangan :

Tabel Within-Subjects Factors menginformasikan ada dua variabel

dependent.

Sedangkan tabel Between-Subjects Factors menginformasikan hanya

memiliki satu variabel, yaitu nilai lay up dengan nilai AA dan BB.

Tabel 4.7. Descriptive Statistics

Nilai Layup Mean Std. Deviation N

Nilai layup AA 6.10 .738 10

BB 6.20 .919 10 Total 6.15 .813 20

Nilai layup AA 6.50 .850 10

BB 6.30 .675 10 Total 6.40 .754 20

Keterangan :

Tabel Descriptive Statistics nilai rata-rata dan standar deviasi dari

variabel dependent.

Terlihat bahwa nilai rata-rata overhead lay up shot lebih besar

dibandingkan nilai underhand lay up shot.

Dan nilai rata-rata latihan overhead underhand lay up shot lebih besar

dibandingkan dengan nilai rata-rata latihan underhand overhead lay up

shot.

Tabel 4.8. Multivariate Testsa

Page 70: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Keterangan :

Tabel multivariate Tests memaparkan empat macam test signifikansi untuk

pengaruh lay up.

- sama seperti uji multivariate.

Perhatikan kolom Sig baris lay up shot. Semua menunjukkan nilai

Hal ini mengindikasikan rata-rata variabel lay up shot sama. Interaksi

antara variabel lay up shot dengan *lay up

Hal ini mengindikasikan interaksi terjadi.

Tabel 4.9. Tests of Within-Subjects Effects

Keterangan :

Perhatikan kolom Sig untuk lay up shot

sehingga H0 diterima.

Dan interaksi antara lay up shot dengan *lay up tidak terjadi karena nilai

0 diterima.

Effect Value F Hypothesis

df

Error df Sig. Partial

Eta

Squared

lay_up_

shot

Pillai's Trace .051 .966b 1.000 18.000 .339 .051

Wilks' Lambda .949 .966b 1.000 18.000 .339 .051

Hotelling's Trace .054 .966b 1.000 18.000 .339 .051

Roy's Largest Root .054 .966b 1.000 18.000 .339 .051

lay_up_

shot

*layup

Pillai's Trace .019 .348b 1.000 18.000 .563 .019

Wilks' Lambda .981 .348b 1.000 18.000 .563 .019

Hotelling's Trace .019 .348b 1.000 18.000 .563 .019

Roy's Largest Root .019 .348b 1.000 18.000 .563 .019

Source Type III Sum of Squares

df Mean Square

F Sig. Partial Eta Squared

lay_up_shot

Sphericity Assumed .625 1 .625 .966 .339 .051

Greenhouse-Geisser .625 1.000 .625 .966 .339 .051

Page 71: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.10. Tests of Between-Subjects Effects

Source Type III Sum of Squares

df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared

Intercept 1575.025 1 1575.025 2476.022 .000 .993 Lay up .025 1 .025 .039 .000 .002 Error 11.450 18 .636

Keterangan :

Tabel Test of Between-Subjects Effects. Perhatikan kolom Sig untuk baris

lay up 0 ditolak. Ada perbedaan

hasil lay up shot antara underhand-overhead lay up shot dan overhead-

underhand lay up shot.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interpretasinya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis general linear model (GLM) repeated measures . Hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan hasil yang signifikan antara hasil tembakan lay up shot

dengan underhand lay up shot dan overhead lay up shot pada siswa

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

Huynh-Feldt .625 1.000 .625 .966 .339 .051 Lower-bound .625 1.000 .625 .966 .339 .051

lay_up_shot * layup

Sphericity Assumed .225 1 .225 .348 .563 .019

Greenhouse-Geisser

.225 1.000 .225 .348 .563 .019

Huynh-Feldt .225 1.000 .225 .348 .563 .019 Lower-bound .225 1.000 .225 .348 .563 .019

Error(lay_up_shot)

Sphericity Assumed

11.650 18 .647

Greenhouse-Geisser 11.650 18.000 .647

Huynh-Feldt 11.650 18.000 .647 Lower-bound 11.650 18.000 .647

Page 72: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan hasil analisis perbandingan secara deskriptif, diperoleh data

bahwa masing-masing kelompok mendapatkan hasil rata-rata antara teknik dasar

underhand dan overhead yang berbeda. Untuk kelompok A memperoleh hasil

rata-rata underhand lay up shot 6,10 dan overhead lay up shot 6,20. Sedangkan

kelompok B memperoleh hasil rata-rata overhead lay up shot 6,50 dan underhand

lay up shot 6,30. Jika dilihat dari hasil rata-rata tekniknya, latihan overhead lay up

shot dan underhand lay up shot sama-sama berpengaruh terhadap hasil tembakan

lay up shot, akan tetapi hasil dari teknik overhead lay up shot memperoleh hasil

yang lebih baik. Hal ini dapat diartikan bahwa ada perbedaan hasil yang

signifikan antara hasil tembakan lay up shot dengan underhand lay up shot dan

overhead lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26

Surakarta tahun 2012/2013.

2. Urutan latihan overhead-underhand lay up shot lebih efektif

dibandingkan urutan latihan underhand-overhead lay up shot terhadap

hasil tembakan lay up shot siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri

26 Surakarta tahun 2012/2013.

Dari analisis perbandingan secara deskriptif, diperoleh data bahwa kedua

kelompok memiliki hasil terendah dan tertinggi yang sama yaitu 5 (hasil terendah)

dan 8 (hasil tertinggi). Rata-rata hasil kemampuan lay up shot dari kelompok A

yang dilatih menggunakan urutan latihan underhand-overhead lay up shot

mencapai 6,15 sedangkan kelompok B yang dilatih menggunakan urutan latihan

overhead-underhand lay up shot mencapai 6,40. Dilihat dari perolehan rata-rata

kemampuan lay up shot dari kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa hasil

lay up shot pada kelompok yang dilatih overhead-underhand lay up shot lebih

tinggi daripada hasil lay up shot pada kelompok yang dilatih underhand-overhead

lay up shot. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa urutan latihan overhead-

underhand lay up shot lebih efektif daripada urutan latihan underhand-overhead

lay up shot terhadap hasil lay up shot siswa ekstrakurikuler bola basket SMP

Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.

Page 73: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan interpretasi lebih

lanjut, terutama mengenai hasil analisis data yang telah dikemukakan

sebelumnya. Pembahasannya sebatas dalam pengertian evaluasi dan tidak

atau belum kearah verifikasi suatu teori, karena itu pembahasannya lebih

cenderung ke deskripsi empiris. Atas dasar hasil analisis statistik deskriptif

dan inferensial diperoleh informasi penting yakni:

1. Teknik overhead lay up shot dan underhand lay up shot memperoleh

hasil yang berbeda, yaitu dapat dibuktikan bahwa hasil lay up shot

dengan teknik overhead lay up shot memperoleh hasil lebih baik dari

teknik underhand lay up shot. Dari kelompok A memperoleh hasil rata-

rata underhand lay up shot 6,10 dan overhead lay up shot 6,20.

Sedangkan kelompok B memperoleh hasil rata-rata overhead lay up

shot 6,50 dan underhand lay up shot 6,30. Dan dari hasil kategori

norma hasil tes lay up shot, kelompok B (dengan teknik overhead lay

up shot) mendapatkan hasil persentase yang seimbang (Kategori

BAIK= Kategori SEDANG) atau (50%:50%). Hal ini dipengaruhi oleh

tingkat kemudahan dan faktor kebiasaan siswa saat melakukan latihan

overhead lay up shot. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan hasil tembakan lay up shot antara underhand lay up shot

dengan overhead lay up shot.

2. Urutan latihan overhead-underhand lay up shot terhadap hasil

tembakan lay up shot memang lebih efektif. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Sugiyanto (2003:55) bahwa :

Penguasaan gerakan keterampilan terjadi secara bertahap dalam peningkatannya. Mulai dari belum bisa menjadi bisa, dan kemudian menjadi terampil. Dengan demikian hendaknya pengaturan materi belajar/latihan yang dipraktekkan dimulai dari yang mudah ke yang sukar, atau dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

Page 74: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dari pernyataan di atas maka dapat diartikan bahwa materi latihan

yang dipraktekkan akan memperoleh hasil yang lebih optimal jika

dimulai dari hal yang mudah terlebih dahulu ke yang lebih sukar.

Sehingga menjadikan motivasi siswa saat melakukan latihan semakin

tinggi yang pada akhirnya tingkat keterampilan lay up shot dapat

dikuasai secara optimal. Bila ditinjau dari biomekanika gerkan,

overhead lay up shot lebih mudah dilakukan karena pada saat lengan

memegang bola, maka posisi bola akan berada di atasa telapak tangan

sehingga dorongan yang harus dilakukan pun memerlukan tenaga yang

tidak harus besar. Sehingga pantulan bola ke papan ring basket pun

dengan mudah membentuk sudut yang efektif yaitu pada sudut 45o

hingga 60o, sehingga hasilnya juga dapat mencapai batas optimal. Dan

dari hasil kategori norma hasil tes lay up shot menunjukkan bahwa

kelompok B (Overhead-Underhand Lay Up Shot) memiliki hasil

persentase kategori BAIK lebih tinggi dibanding kelompok A

(Underhand-Overhead Lay Up Shot). Dengan demikian maka menjadi

jelas bahwa urutan latihan overhead-underhand lay up shot dalam

latihan lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri

26 Surakarta tahun 2012/2013 adalah efektif.

Page 75: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara hasil tembakan lay

up shot dengan underhand lay up shot dan overhead lay up shot pada

siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun

2012/2013. Untuk kelompok A memperoleh hasil rata-rata underhand

lay up shot 6,10 dan overhead lay up shot 6,20. Sedangkan kelompok

B memperoleh hasil rata-rata overhead lay up shot 6,50 dan underhand

lay up shot 6,30.

Dilihat dari hasil rata-rata pada kedua kelompok membuktikan bahwa

hasil lay up shot dengan overhead lay up shot mendapatkan hasil yang

lebih baik dibandingkan underhand lay up shot.

2. Urutan latihan overhead-underhand lay up shot lebih efektif

dibandingkan urutan latihan underhand-overhead lay up shot terhadap

hasil tembakan lay up shot siswa ekstrakurikuler bola basket SMP

Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013. Rata-rata hasil kemampuan lay

up shot dari kelompok A yang dilatih menggunakan urutan latihan

underhand-overhead lay up shot mencapai 6,15 sedangkan kelompok

B yang dilatih menggunakan urutan latihan overhead-underhand lay

up shot mencapai 6,40. Keefektifan overhead-underhand lay up shot

ditunjukkan oleh hasil analisis data, dimana urutan latihan overhead-

underhand lay up shot menunjukkan hasil yang lebih baik daripada

urutan latihan underhand-overhead lay up shot.

Page 76: URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY …/Urutan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ABSTRAK Imam Fajar Utama. URUTAN LATIHAN OVERHEAD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. Implikasi

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa urutan latihan

overhead-underhand lay up shot dan underhand-overhead lay up shot

keduanya mempunyai pengaruh terhadap hasil tembakan lay up shot.

Namun besarnya rata-rata dari masing-masing urutan latihan berbeda.

Implikasi yang diberikan bahwa dalam meningkatkan hasil

tembakan lay up shot, pelatih bola basket dapat menggunakan urutan

latihan overhead-underhand lay up shot, sehingga hal tersebut menjadi

dasar bagi pelatih bola basket untuk meningkatkan hasil tembakan lay up

shot.

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi

yang ditimbulkan, maka kepada pelatih ekstrakurikuler bola basket SMP

Negeri 26 Surakarta, disarankan hal-hal sebagai berikut :

Bagi pelatih atau pembina ekstrakurikuler bola basket di SMP

Negeri 26 Surakarta atau sekolah-sekolah lainnya dalam melatih

kemampuan dan hasil yang optimal dalam teknik lay up shot sebaiknya

dilakukan dengan urutan latihan overhead-underhand lay up shot karena

terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan lay up shot

dibandingkan urutan latihan underhand-overhead lay up shot. Sehingga

hasil lay up shot bisa tercapai secara optimal.