118
i

UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

  • Upload
    lamnhu

  • View
    251

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

i

Page 2: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

ii

UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM

MENGEMBANGKAN PROFESIONALISME GURU

DI MTS ASSALAFI SUSUKAN KABUPATEN

SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

AGUS YULIS SETIYAWAN

NIM 11111211

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 3: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

iii

Page 4: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

iv

Page 5: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

Jl.Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website:www.iainsalatiga.ac.idEmail:[email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Agus Yulis Setiyawan

NIM : 111 11211

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Progam Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwaskripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 29 Agustus 2015

Yang menyatakan,

Agus Yulis Setiyawan

NIM. 11111211

Page 6: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

vi

MOTTO

Pemimpin sejati adalah orang yang mampu

memimpin dirinya sendiri dan mampu memberikan

kemajuan terhadap sesuatu yang dipimpinya.

Page 7: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

vii

PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Maka

kupersembahkan skripsi ini untuk :

1. Bapakku Kasri Sutrisno dan Ibuku Lilis Minawati yang selalu

memberikando’a, kasih sayang, semangat kepada penulis, hormat dan

baktiku kan selalu tertuju untukmu.

2. Nenekku (mbah Menik) dan Kakekku (mbah parsi) kalian adalah orang

yang penting bagiku yang selalu menekankan untuk menjadi manusia

yang lebih baik.

3. Adikku tersayang (Nada Trisnawati) kamu adalah teman sekaligus guru

kehidupanku.

4. Mbak sepupu aku (mb Zuly Alimah) yang mau meminjami printer buat

menyelesaikan skripsi ini dan telah banyak membantu aku.

5. Bapak Mufiq, S.Ag., M. Phil. selaku pembimbing akademik. Yang telah

banyak membantu, membimbing, memotivasi, dan memberi saran yang

terbaik buat aku.

6. Dosen pembimbing skripsi Bapak Fatchurrohman, S.Ag.,

M.Pd.Yangmembimbingdanmendidikkudenganpenuhkeikhlasandankesab

aran.

7. Bapak dan IbuDosenIAINSalatiga yang telahmengajar, mendidik,

danmemberikanbegitubanyakilmukepadapenulisselamaperkuliahan.

8. Sahabat-sahabatku yang aku sayangi.

9. Almamaterku tercintaInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Page 8: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar

kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. IbuSiti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. Sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Mufiq, S.Ag., M. Phil. selaku pembimbing akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 9: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

ix

7. Bapak dan ibu serta keluarga besarku yang telah mendoakan dan mendukung

penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih

sayang dan kesabaran.

8. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung

dalam penyelesaian skripsi ini

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 25 Agustus2015

Penulis,

Agus Yulis Setiyawan

NIM.11111211

Page 10: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

ABSTRAK

Setiyawan, Agus Yulis. 2015. Upaya-upaya Kepala Sekolah Dalam

Mengembangkan Profesionalisme Guru Di MTs Assalafi Susukan

Kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi

Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

Kata kunci: Upaya-upaya, kepala sekolah, pengembangan, profesionalisme,

guru.

Penelitian ini membahas tentang profesionalisme guru, upaya-upaya

kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru, problematika dan solusi kepala sekolah dalam mengembangkan profefesionalisme guru di MTs Assalafi Susukan, Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Adapun latar belakang masalah yang ada, guru diharapkan mampu bersikap profesional dalam profesinya yaitu mempunyai kompetensi keguruan sebagai syarat profesionalisme guru.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti bertindak langsung

sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari para informan sedangkan data tambahan berupa dokumentasi dan observasi. Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan keabsahan data dengan menggunakan trigulasi.

Hasil penelitian sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan

profesionalisme guru sudah baik. Kepala sekolah melakukan beberapa cara untuk

mengembangkan profesionalisme guru. Tindakan-tindakan tersebut berupa

nasehat, motivasi, pengecekan dan pengawasan. Dalam pengembangan

profesionalisme kepala sekolah mengikutsertakan guru dalam kegiatan MGMP,

pelatihan-pelatihan, membatu memecahkan masalah. Hambatan yang terjadi,

sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan tingkat kedisipilanan guru.

Solusinya,

memberikesempatanuntukmecariilmudiluarsekolahataumelanjutkanstudinya,

memberlakukanfinger print, pemotongangajibagi guru yang tidakdisiplin.

Page 11: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .....................................................................................................

LEMBAR BERLOGO ................................................................................. i

JUDUL ......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v

MOTO ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ................................................................... 1

B. RumusanMasalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. ManfaatPenelitian .......................................................................... 5

E. Penegasan Istilah ............................................................................ 6

F. Metode Penelitian .......................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan ................................................................... 15

Page 12: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kepala Sekolah ............................................................................. 17

1. Pengertian Kepala Sekolah .................................................... 17

2. Syarat-syarat Kepala Sekolah ................................................ 18

3. Tipe-tipe Kepemimpinan ....................................................... 19

4. Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah ....................... 20

5. Dampak Kepala Sekolah Profesional ................................... 24

B. Profesionalisme Guru ..................................................................... 28

1. Pengertian Profesionalisme Guru dan Syarat Guru ................ 28

2. Fungsi dan Peran Guru .......................................................... 30

3. Kompetensi Guru .................................................................... 32

4. Materi Uji Kompetensi Guru .................................................. 35

5. Pemberdayaan Guru ................................................................ 37

6. Teknik Pengembangan Profesionalisme Guru ....................... 38

7. Pembinaan Profesionalisme Guru ........................................... 38

8. Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan dan

Pengembangan Profesionalisme Guru .................................... 40

9. Permasalahan Guru ................................................................ 41

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Assalafi Kenteng Susukan ...................... 42

1. Sejarah Berdirinya MTs Assalaafi Kenteng Susukan ............ 42

2. Letak Geografis ....................................................................... 44

3. Profil MTs .............................................................................. 45

Page 13: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

4. Informasi Dokumen dan Perijinan ......................................... 46

5. Visi dan Misi .......................................................................... 46

6. Struktur Organisasi ................................................................ 47

7. Data Sarana dan Prasarana ...................................................... 48

8. Data Jumlah Guru dan Siswa ................................................. 49

B. Temuan Penelitian ......................................................................... 51

1. Profesionalisme Guru ........................................................... 51

2. Upaya-upaya Kepala Sekolah Dalam

Mengembangkan Profesionalisme Guru ................................. 52

3. Problematika yang Dihadapi Kepala Sekolah

Dalam Mengembangkan Profesionalisme Guru dan

Solusinya di MTs Assalafi Susukan ....................................... 62

BAB IV ANALISIS DATA

A. Profesionalisme Guru ..................................................................... 65

B. Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

mengembangkan profesionalisme guru ......................................... 68

C. Problematika yang dihadapi kepala sekolah dalam

mengembangkan profesionalisme guru dan solusinya di MTs

Assalafi Susukan ............................................................................ 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 77

B. Saran .............................................................................................. 79

Page 14: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Responden

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Instrumen Penilaian Kinerja Guru

Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 5 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 7 DaftarNilai SKK

Lampiran 8 Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 9 Ringkasan Power Point Skripsi

Lampiran 10 Foto Tentang MTs Assalafi Kenteng Susukan Kab. Semarang

Page 15: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk

pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang

mengiringinya. Disamping itu pendidikan merupakan wahana untuk

menciptakan generasi muda yang kompeten untuk masa depan negeri ini.

Tanpa adanya pendidikan yang berkualitas tentu saja masa depan bangsa

ini akan semakin terpuruk karena anak didiknya dididik secara

serampangan dan tidak sesuai dengan kemajuan zaman yang terus

berkembang secara cepat. Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

tentu saja diperlukan kerja sama dari segala pihak yang berkompeten untuk

memberikan yang terbaik dalam memajukan pendidikan yang lebih baik

dan berkualitas.

Dalam pendidikan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi

kesuksesan pendidikan, antara lain : guru, siswa, sarana dan prasarana dan

lingkungan pendidikan. Dari faktor- faktor tersebut, guru dalam proses

pembelajaran di Sekolah menduduki peran yang sangat penting dan

sebagai faktor penunjang yang lain, guru adalah sebagai subyek

pendidikan yang sangat penting untuk menentukan kesuksesan belajar

seseorang itu sendiri. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi

diri seseorang sehingga dapat berkembang.

Page 16: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Para guru merupakan benteng terdepan dalam terciptanya pendidikan yang

berkualitas tentu saja memerlukan kerja keras untuk menghasilkan dan

membawa anak didiknya menuju gerbang kesuksesan. Tentu saja guru

tidak berjalan sendiri tanpa memerlukan perangkat pendidikan dan pranata

pendidikan yang akan mengarahkannya dalam mendidik anak. Oleh karena

itu sistem yang baik, kurikulum yang tepat, suasana pendidikan yang

kondusif, gaji yang memadai serta kepala sekolah dalam memimpin dapat

berlaku dengan bijak dan berorientasi untuk maju.

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

paling berperan dalam meningkatkan kualiatas pendidikan. Seperti

diungkapkan Supriadi (1998: 346) bahwa: Erat hubungannya antara mutu

kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah dengan berbagai

aspek sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan

menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dalam pada itu kepala sekolah

bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara micro, yang secara

langsung berkaiatan dengan proses pembelajaran di sekolah (Mulyasa,

2007: 25).

Madrasah Tsanawiyah Assalafi Susukan merupakan lembaga

pendidikan dan pengajaran lanjutan tingkat pertama. Tinggi rendahnya

mutu sekolah ditentukan oleh profesionalisme guru serta cara kepala

sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya di sekolah. Salah satu cara

untuk bisa menempuh dalam meningkatkan mutu sekolah adalah

meningkatkan profesionalisme guru tersebut.

Page 17: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang

pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga

diartikan sebagai suatujabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan

pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan

akademis yang intensif (Kunandar, 2007: 45).

Pada dasarnya profesionalisme guru dipengaruhi oleh faktor dari

dalam diri guru itu sendiri yaitu bagaimana guru itu bersikap terhadap

pekerjaan yang diemban. Sedangkan faktor luar diprediksi berpengaruh

terhadap profesionalisme guru yaitu kepemimpinan kepala sekolah, karena

kepala sekolah merupakan pemimpin guru di sekolah.

Keberhasilan tujuan pendidikan tidak dapat terwujud apabila tidak

didukung oleh tenaga pendidik yang profesional yaitu guru. Guru adalah

figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya.

Kriteria guru yaitu belajar sepanjang hayat. Proses pembelajaran

merupakan proses guru dan siswa melakukan interaksi secara bersama-

sama, pada waktu yang sudah diatur oleh sekolahan yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kelancaran proses pembelajaran di

sekolah di tentukan oleh perilaku dan sikap guru dalam mengajar. Sudah

jelas sekali, bahwa guru dituntut untuk cakap dalam mewujudkan prestasi

belajar siswa. Jadi sudah sangat jelas bahwa profesionalisme adalah suatu

pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut

keahlian. sedangkan seorang guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

Page 18: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur formal. Maka tugas

guru akan efektif jika memiliki derajat profesionalitas tertentu yang

tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau ketrampilan yang

memenuhi standar mutu.

Kepala Sekolah MTS Assalafi Desa Kenteng, Kecamatan Susukan,

Kabupaten Semarang adalah salah satu contoh pemimpin madrasah yang

telah berhasil menerapkan pola kepempimpinan madrasah, sehingga

tertarik diteliti lebih lanjut karena dengan kemampuannya memadukan

semua unsur yang ada didalam madrasah dan dengan dukungan sistem

kepemimpinan yang baik menjadikan MTS Assalafi menjadi salah satu

pilihan masyarakat DesaKenteng Kec. Susukan Kab. Semarang dan

sekitarnya dalam menyekolahkan putra putrinya.

Keberhasilan yang telah dicapai tidak hanya itu saja, ternyata masih

ada keberhasilan yang lain yang mampu diraihnya setelah diterapkan

kepemimpinan kepala madrasah, yaitu kedisiplinan guru dan pegawai,

peningkatan efektifitas kinerja guru, sampai pada meningkatnya prestasi

akademik siswa, sehingga dengan kemajuan-kemajuan inilah penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “Upaya-upaya

Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Profesionalisme Guru Di MTs

ASSALAFI Susukan Kabupaten Semarang”.

Page 19: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

B. Rumusan Masalah

Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana profesionalisme guru MTS Assalafi Susukan Tahun

pelajaran 2015?

2. Apa upaya-upaya kepala MTS Assalafi dalam mengembangakan

profesionalisme guru MTS Assalafi Susukan Tahun pelalajaran 2015?

3. Apa problematika yang di hadapi Kepala sekolah dalam

mengembangkan profesionalisme guru MTS Assalafi dan bagaimana

solusinya?

C. Tujuan Penelitian

Sebagai konsekwensi dari pokok permasalahan diatas, maka tujuan

penelitian ini untuk mengetahui :

1. Profesionalisme guru MTS Assalafi Susukan Tahun pelajaran 2015.

2. Upaya-upaya kepala MTS Assalafi dalam mengembangakan

profesionalisme guru MTS Assalafi Susukan Tahun pelalajaran 2015.

3. Problematika yang di hadapi Kepala sekolah dalam mengembangkan

profesionalisme guru MTS Assalafi dan bagaimana solusinya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

kalangan masyarakat pada umumnya dan khususnya dapat bermanfaat

bagi para guru dan seluruh anggota sekolah.

Page 20: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini akan memberikan wawasan dan

pengetahuan, mengenai upaya-upaya kepala sekolah dalam

mengembangkan profesionalisme guru.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitin sebagai bahan masukan, terutama

bagi kepala sekolah dan guru di MTS Assalafi susukan, mengenai

upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangakan profesionalisme

guru.

E. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi di atas,

maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah adalah bapak sekaligus ibu dari semua guru yang

bertugas disekolah tersebut. Hal ini memberikan kosekwensi logis

bahwa seorang kepala sekolah haruslah mempunyai tingkat

kemampuan ebih sehingga dapat mengkontibusi segala kebutuhan

guru-guru yang bersifat psikis dan bahkan bersifat fisik. Kondisi ini

memaksa kepala sekolah untuk dapat memosisikan diri sebagaimana

yang diinginkan anak buahnya, guru-guru (saroni, 2006: 47).

Page 21: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

2. Profesionalisme Guru

Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang

pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga

diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang

mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan kusus yanag diperoleh

dari pendidikan akademis yang intensif(webstar,1989).

Sementara itu yang dimaksud profesionalisme adalah kondisi, arah,

nilai tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang

berkaitan dengan pencaharian seseorang. Profesionalisme guru

merupakan kondisi, arah, nilai,tujuan dan kualitas suatu keahlian dan

kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan

dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan

pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian(kunandar, 2011:

45-46).

Dalam pengertian yang sederhana, Guru adalah orang yang

memberi ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan

masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-

tempat tertentu, tidak mesti dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa

juga di masjid, di surau/mushola, di rumah, dan sebagainya(Djamarah,

2005: 31).

Prefesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan

kualitas suatau keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan

pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi

Page 22: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

mata pencaharian. Sementara itu guru yang profesional dalah guru

yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan ugas

pendidikan dan pengajaran.Kompetensi disini meliputi pengetahuan,

sikap, dan ketrampilan professional, baik yang bersifat pribadi, sosial,

maupun akademis. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan

dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu

melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan

maksimal. Guru yang professional adalah orang yang terdidik dan

terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di

bidangnya (Kunandar, 2007: 45- 47 ).

3. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, metode mutlak diperlukan karena

merupakan cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai suatu

tujuan yang diharapkan. Metode ini diperlukan agar hasil penelitian

dapat diperoleh secara optimal.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif

merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2003:90). Penelitian ini

disebut penelitian kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

Page 23: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

bercorak kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus di lapangan.

Adapun yang dimaksud kegiatan disini adalah upaya-upaya kepala

sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru di MTS

Assalafi Kec. Susukan Kab. Semarang.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen

utama pengambil data.Peneliti merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya

peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen

atau alat penelitian di sini tepat karena peneliti menjadi segalanya

dalam proses penelitian. Namun, instrumen penelitian di sini

dimaksudkan sebagai alat pengumpul data seperti tes pada

penelitian kualitatif (Moleong, 2009:168).

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTS Assalafi Desa Kenteng

Kec. Susukan Kab. Semarang.

4. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2009 : 157)

sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata,

dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis

datanya dibagi dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,

dan foto.

Page 24: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Jenis-jenis data diatas digolongkan menjadi dua yaitu

sumber data primer dan sekunder.Sumber data primer adalah

sumber data yang dikumpulkan langsung dari informan utama

yaitu Kepala Sekolah MTS Assalafi.

Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang

mendukung penelitian seperti dari guru, pengurus,dan juga bahan-

bahan pustaka dan dokumentasi lapangan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penilitian ini penulis menggunakan alat pengumpulan data,

yaitu:

a. Interview/wawancara

Menurut Esterberg (2002) wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu (Sugiyono, 2014 : 317).

Sedangkan menurut Dudung Abdurrahman (2003: 10)

wawancara adalah suatu metode penelitian yang meliputi

pengumpulan data melalui interaksi verbal langsung anatara

pewawancara dengan responden, pengumpulan data ini

dilakukan dengan bertanya, namun dalam pelaksanaanya, ada 2

(dua) cara dilakukan ,yaitu secara lisan dan mengunakan

tulisan.

Page 25: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Dalam penelitian ini jenis wawancara yang dilakukan

adalah pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara.

Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat

kerangka dan garis besar materi yang dirumuskan dan tidak

perlu ditanyakan secara berurutan (Moleong, 2009:187).

Interviev atau wawancara dalam penelitian ini bertujuan

untuk memperoleh informasi tentang:

1) Profesionalisme guru MTS Assalafi Susukan Tahun

pelajaran 2015?

2) Upaya-upaya kepala MTS Assalafi dalam

mengembangakan profesionalisme guru MTS Assalafi

Susukan Tahun pelalajaran 2015?

3) Problematika yang di hadapi Kepala sekolah dalam

mengembangkan profesionalisme guru MTS Assalafi dan

bagaimana solusinya?

b. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, traskip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan

sebagainya(Arikunto, 1996:234).

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data

tentangkeadaan kepala sekolah,guru, dan sebagainya di MTs

Assalafi Kec. Susukan Kab. Semarang.

Page 26: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

c. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1996: 145). Teknik

ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan

situasi dan kondisi MTS Assalafi Kec. Susukan Kab.

Semarang.

6. Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan (1980), adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit,

menyusun ke dalam suatu pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2014 : 334).

Menurut Bogdan dan Biklen analisis data kualitatif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain

Page 27: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

(Moleong, 2009: 248). Tujuan analisis data adalah untuk

menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya

dalam suatu susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan

menafsirkan atau memaknai ( Imam dan Tobroni, 2003: 134).

Metode analisis data yang penulis gunakan adalah metode

analisis data kualitatif, yaitu data yang berbentuk uraian kemudian

penulis tafsirkan untuk mendapatkan makna yang terkandung.

Dengan menggunakan metode ini tidaklah dimaksudkan untuk

memperoleh penelitian yang baru akan tetapi hanya mendapatkan

kejelasan atau penjelasan suatu pengertian tertentu dari penelaahan

obyek penelitian. Metode yang digunakan untuk membahas

sekaligus sebagai kerangka pikir pada penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Reduksi Data

Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok,

mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2014: 338).

Dalam reduksi data, penulis mengumpulkan data hasil

wawancara ataupun informasi lain dari hasil observasi sesuai

dengan tipologi data tersebut. Hasil data ataupun informasi

yang diperoleh disusun secara sistematis dan identifikasi secara

sederhana agar memperoleh gambaran yang sesuai dengan

tujuan penelitian.

Page 28: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

b. Menyusun Kategorisasi

Kategorisasi merupakan upaya memilih-milih setiap satuan

kedalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan (Moleong,

2009: 288). Penulis kemudian mengklasifikasikan atau

mengolah berdasarkan katagori masing-masing menurut fokus

masalahnya.

c. Sintesisasi

Mensintesiskan merupakan mencari kaitan antara satu

kategori dengan kategori lainnya (Moleong, 2009: 289). Penulis

melakukan penanganan suatu objek tertentu dengan cara

menggabung-gabungkan pengertian yang satu dengan yang

lainnya, sehingga menghasilkan pengertian yang baru. Dengan

demikian sintesis dilakukan dengan pendekatan deskriptif.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, penulis

menggunakan cara ketekunan dan keajegan pengamatan serta

triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,

2009: 330). Dalam pelaksanaannya peneliti membandingkan data

dari informan primer dengan informan lain, hingga data benar-

benar dapat teruji kebenarannya. Ada dua macam triagulasi yang

digunakan yaitu:

Page 29: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

a. Triagulasi sumber data

Triagulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda-beda dengan tehnik yang sama

(Sugiyono, 2011:241).

b. Triagulasi Metode

Triagulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa tehnik

pengumpulan data dengan metode yang sama (Moleong,

2011:331).

G. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I:PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang pengertian kepala sekolah, syarat-

syarat kepemimpinan, tipe-tipe kepemimpinan, fungsi dan

tanggung jawab kepala sekolah, teknik pengembangan

profesionalisme guru, pembinaan profesionalisme guru, faktor-

faktor yang mempengaruhi dan pengembangan profesionalisme

guru, dampak kepala sekolah profesional. Membahas mengenai

profesionalisme guru yang meliputi tentang pengertian

Page 30: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

profesionalisme, fungsi dan peran guru, kriteria guru ideal, syarat

guru, pemberdayaan guru dan permasalahan guru.

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Merupakan pembahasan tentang gambaran umum MTs

Assalafi Susukan Kabupaten Semarang meliputi profil MTs

Assalafi, sejarah MTs Assalafi dan keadaan dan letak geografis

MTs Assalafi, Struktur organisasi MTs Assalafi, program

kegiatan MTs Assalafi, Sarana dan prasarana pendidikan MTs

Assalafi, peraturan MTs Assalafi, jadwal belajar mengajar MTs

Assalafi, keadaan guru dan siswa MTs Assalafi,dan temuan data

penelitian.

BAB IV : ANALISIS DATA

Kemudian dalam Bab IV membahas mengenai analisis data

yang meliputi: analisis data tentanganalisis data tentang

profesionalisme guru,upaya-upaya kepala sekolah dalam

mengembangkan profesionalisme guru, problematika yang

dihadapi kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

guru dan solusinya.

BAB V : PENUTUP

Di dalam Bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan

dan mengenai kesimpulan dan saran.Sedangkan bagian akhir

skripsi ini berisi tentang lampiran-lampiran yang mendukung isi

dari skripsi, kemudian daftar pustaka.

Page 31: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme
Page 32: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepala Sekolah

Pada sebuah sekolah, kepala sekolah adalah bapak sekaligus ibu

dari semua guru yang bertugas disekolah tersebut. Hal ini memberikan

kosekwensi logis bahwa seorang kepala sekolah haruslah mempunyai

tingkat kemampuan lebih sehingga dapat mengkontibusi segala

kebutuhan guru-guru yang bersifat psikis dan bahkan bersifat fisik.

Kondisi ini memaksa kepala sekolah untuk dapat memosisikan diri

sebagaimana yang diinginkan anak buahnya, guru-guru (Saroni, 2006:

47)

Dalam kaitannya peran kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja tenaga kependidikn, perlu dipahami bahwa setiap kepala

sekolah bertnggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi tenaga

kependidikan, dan dia sendiri harus berbuat baik. Fungsi pemimpin

hendaknya diartiakan seperti motto Ki Hadjar Dewantara: Ing ngarso

sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani “di depan

menjadi teladan, di tengah membina kemauan, di belakang menjadi

pendorong atau memotivasi”(Mulyasa, 2007: 160).

Page 33: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan

yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan

(Mulyasa, 2007: 24).

2. Syarat-syarat Kepala Sekolah

Disamping ijazah dan pengalaman kerja, ada syarat lain yang

tidak kurang pentingnya, yaitu persyaratan kepribadian dan kecakapan

yang dimilikinya. Seorang kepala sekolah hendaknya memiliki

kepribadian yang baik sesuai dengan kepemimpinan yang akan

dipegangnya. Ia hendaknya memiliki sifat-sifat jujur, adil dan dapat

dipercaaya, suka menolong dan membantu guru dalam menjalankan

tugas dan mengatasi kesulitan-kesulitan, bersifat supel dan ramah,

mempunyai sifat tegas dan konsekuen yang tidak kaku. Seorang

kepala sekolah harus berjiwa nasional dan memiliki filsafah hidup

yang sesuai dengan falsafah dan dasar negara kita.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka syarat seorang kepala

sekolah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan atau peraturan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, disekolah yang sejenis

dengan sekolah yang dipimpinnya.

c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-

sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan kependidikan.

Page 34: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama

mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan

bagi sekolah yang dipimpinnya.

e. Mempunyai dan ide inisiatif yang baik untuk kemajuan dan

pengembangan sekolahnya (Daryanto, 2008: 92).

3. Tipe-tipe Kepemimpinan

Tipe seorang pemimpin satu dengan yang lainnya berbeda-beda,

sesuai dengan karakter dan kepribadian masing-masing. Tipe-tipe

kepemiminan menurut G. R. Terry sebagaimana ditisir Maman Ukas,

ada enam tipe:

a. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam sistem

kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan

mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan

atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang

bersangkutan.

b. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership).

Segala sesuatu kebijakan dilaksanakan bawahan-bawahan atau

media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.

c. Tipe kepemimpinan otoriter (authoritarian leadership).

Pemimpin otoriter biasanya bbekerja keras, sungguh-sungguh,

teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang

berlaku secara ketat dan intruksi-intruksinya harus ditaati.

Page 35: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

d. Tipe kepemimpinan demokratis (democratic leadership).

Pemimpin yng demokratis menganggap dirinya sebagai bagian

dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya

berusaha bertanggung jawab atas terlaksananya tujuan bersama.

e. Tipe kepemimpinan paternalistik (paternalistic leadership).

Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat

kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok.

f. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indigenous leadership).

Biasanya, tipe kepemimpinan ini timbul dari sekelompok orang-

orang informal, di mana mungkin ia berlatih dengan adanya

sistem kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari

kelompok yang bersangkutan (Asmani, 2009: 100-101).

4. Fungsi Dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah

a. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

1) Kepala Sekolah sebagai Penanggungjawab

Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang

bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah.

Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk

menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam

lingkungan sekolah yang dipimpinya dengan dasar pancasila

dan bertujuan untuk:

a) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa

b) Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan

Page 36: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

c) Mempertinggi budi pekerti

d) Memperkuat kepribadian

e) Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

2) Kepala Sekolah sebagai Pimpinan Sekolah

Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. Amirin dalam

bukunya yang berjudul “Administrasi Pendidikan”

menyebutkan bahwa fungsi kepala sekolah adalah:

a) Perumus tujuan Kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy)

sekolah.

b) Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang

mencakup:

1) Mengatur pembagian tugas dan wewenang.

2) Mengatur petugas pelaksana.

3) Menyelenggarakan kegiatan (mengkoordinasi).

c) Pensupervisi kegiatan sekolah, meliputi:

1) Mengawasi kelancaran kegiatan.

2) Mengarahkan pelaksanaan kegiatan.

3) Mengevaluasi (menilai) pelaksanaan kegiatan.

4) Membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana

dansebagainya (daryanto, 2008: 80-82).

b. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam

kemampuan menyusun dan melaksanakan program supervisi

Page 37: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

pendidikan serta memanfaatkan hasilnya. Dalam pelaksanaannya

kepala sekolah sebagai supervisor harus memperhatikan prisip-prisip:

(1) hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis, (2) dilaksanakan

secara demokratis, (3) berpusat pada tenaga kependidikan, (4)

dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan, (5) merupakan

bantuan profesiaonal.

c. Kepala Sekolah Sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan

petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga

kependidikan.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai

leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga

kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil

keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.

Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin akan

tercermin dalam sifat-sifat (1) jujur, (2) pecaya diri, (3) tanggung

jawab, (4) berani mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar,

(6) emosi yang stabil, (7) teladan.

d. Kepala Sekolah Sebagai Inovator

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator,

kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin

hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh

Page 38: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

tenaga kependidikan disekolah, dan mengembangkan model-model

pembelajaran yang inovatif.

Kepala sekolah sebagi innovator akan tercermin dari cara-cara ia

melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,

integratif, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta

adaptabel dan fleksibel.

e. Kepala Sekolah Sebagai motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang

tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan

dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat

ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan urusan

kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan

berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar

(PSB).

Terdapat beberapa prinsip yang dapat diterapkan kepala sekolah

untuk mendorong tenaga kependidikan agar mau dan mampu

meningkatkan profesionalismenya. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

1) Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan

yang dilakukannya menarik, dan menyenangkan.

2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan

kepada para tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui

tujuan ia bekerja. Para tenaga kependidikaan juga dapat dilibatkan

dalam penyusunan tujuan tersebut.

Page 39: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

3) Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang hasil dari

setiap pekerjaannya.

4) Pemberian hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-

waktu hukuman juga diperlukan.

5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan

jalan memperhatikan kodisi fisiknya, memberikan rasa aman,

menunjukkna bahwa kepala sekolah memperhatikan mereka,

mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap pegawai

pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan (Mulyasa, 2007:

111-122).

5. Dampak Kepala Sekolah Profesional

Kepala sekolah profesional dalam paradigma baru manajemen

pendidikan akan memberikan dampak positif dan perubahan yang

cukup mendasar dalam pembaharuan sistem pendidikan disekolah.

Dampak tersebut antara lain:

a. Efektifitas proses pendidikan

b. Tumbuhnya kepemimpinan sekolah yang kuat

c. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif

d. Budaya mutu

e. Teamwork yang kompak, cerdas, dan dinamis

f. Kemandirian

g. Partisipasi warga sekolah dan masyarakat

h. Transparasi manajemen

Page 40: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

i. Kemauan untuk berubah

j. Evaluasai dan perbaikan berkelanjutan

k. Tnggap terhadap kebutuhan

l. Akuntabilitas

m. Sustainabilitas (Mulyasa, 2007: 89-94).

B. Profesionalisme Guru

1. Profesionalisme guru dan Syarat Guru

a) Pengertian Profesionalisme Guru

Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu

bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang.

Profesi juga diartikan sebagai suatujabatan atau pekerjaan tertentu

yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang

diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif (webstar, 1989).

Profesi adalah suatu keahlian (skill) dan kewenagana dalam

suatu jabatan tertentu ynag mensyaratkan kompetensi

(pengetahuan, sikap, keterampilan) tertentu secara khusus yang

yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Profesi

biasanya berkaitan dengan mata pencaharian seseorang dalam

memenuhi kebutuhan hidup. Dengaan demikian, profesi guru

adalah keahlian dan kewenangan kusus dalam bidang pendidikan,

pengajaran, dan pelatih yang ditekuni untuk menjadi mata

pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan.

Page 41: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan dan

kualitas suatu keahlian dan kewenagan yang berkaitan dengan mata

pencaharian seseorang.

Prefesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan

dan kualitas suatau keahlian dan kewenangan dalam bidang

pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan

seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu guru

yang profesional dalah guru yang memiliki kompetensi yang

dipersyaratkan untuk melakukan ugas pendidikan dan

pengajaran.Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan professional, baik yang bersifat pribadi, sosial,

maupun akademis. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengertian guru professional adalah orang yang memiliki

kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga

ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan

kemampuan maksimal. Guru yang professional adalah orang yang

terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang

kaya di bidangnya (Kunandar, 2007: 45- 47 ).

Guru adalah orang yang memberi ilmu pengetahuan kepada

anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang

melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti

dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di

surau/mushola, di rumah, dan sebagainya (Djamarah, 2005: 31).

Page 42: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Menurut Reminsa (2008), ada beberapa syarat untuk

menjadi guru ideal, antara lain memiliki kemampuan intelektual

yang memadai, kemampuan memehami visi dan misi pendidikan,

keahlian mentransfer ilmu pengetahuan atau metodologi

pembelajaran, memahami konsep perkembangan anak psikologi

perkembangan, kemampuan mengorganisasi dan mencari

pemecahan masalah, kreatif dan memiliki seni dalam mendidik.

Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian, cita-

cita, visi misi yang menjadi impian hidup anak didiknya di masa

depan. Kalau guru-guru yang berintereaksi langsung dengan murid

kurang profesional, kreatif, dan produktif, maka anak didik akan

lahir sebagai kader penerus bangsa yang malas, suka mengeluh,

pesimis dalam menghadapi masa depan.

Guru yang kreatif adalah guru yang selalu bertanya pada

dirinya sendiri, apakah sudah menjadi guru yang baik, Apakah dia

sudah mendidik dengan benar, Apakah anak didiknya mengerti

pelajaran yang dia sampaikan. Selalu melakukan introspeksi dan

memperbaiki diri. Selalu merasa kurang dalam proses

pembelajarannya. Tidak pernah puas dengan apa yang dilakukan.

Selalu ada novasi baru yang dia ciptakan dalam proses

pembelajarannya. Selalu memperbaiki proses pembelajarannya

melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Selalu belajar sesuatu

Page 43: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

yang baru, dan merasa tertarik untuk membenahi cara mengajarnya

(Ma’mur, 2010: 17-32).

F. Syarat Guru

Dalam perspektif agama, syarat menjadi guru yang ideal

sebagaimana disampaikan KH. Moh. Hasyim Asy’ari, ada 20

macam :

1) Selalu istiqomah dalam muraqabah kepada Allah SWT.

2) Senantiasa berlaku khauf (takut kepada Allah) dalam segala

ucapan dan tindakan.

3) Senatiasa bersikap tenang.

4) Senantiasa bersifat wara’(meninggalkan perkara syubhat dan

perkara yang tidak bermanfaat).

5) Selalu bersikap tawadhuk.

6) Selalu bersikap khusyu’ terhadap Allah.

7) Menjadikan Allah SWT sebagai tempat meminta pertolongan

dalam segala keadaan.

8) Tidak menjadikan ilmunya sebagai tangga mencapai

keuntungan duniawi, baik jabatan, harta, popularitas, atau agar

lebih maju dibanding temannya yang lain.

9) Tidak diskriminatif terhadap murid.

10) Bersikap zuhud terhadap urusan dunia sebatas apa yang ia

butuhkan, yang tidak membahayakan dirinya sendiri, keluarga,

bersikap sederhana dan bersikap qana’ah.

Page 44: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

11) Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang rendah dan hina

menurut manusia, juga hal-hal yang dibenci oleh syariat

maupun adat setempat misalnya.

12) Menjauhkan diri dari tempat-tempat kotor dan maksiat

walaupun jauh dari keramaian.

13) Selalu menjaga syiar-syiar Islam dan zhahir-zhahir hukum,

seperti sholat jamaah dimasjid, menyebarkan salam, amar

ma’ruf nahyi munkar, serta senantiasa sabar terhadap musibah

yang menimpanya.

14) Menegakkan sunnah-sunnah dan menghapus segala hal yang

mengandung unsur bid’ah, menegakkan segala hal yang

mengandung kemaslahatan bagi kaum muslimin dengan jalan

yang dibenarkan syariat, dengan cara yang baik dan lembut,

baik menurut adat istiadat maupun watak.

15) Membiasakan diri melakukan sunnah yang bersifat syariat ,

baik qauliyah atau fi’liyah, seperti membaca ayat-ayat suci al-

qur’an baik dihati atau dilisan.

16) Bergaul dengan ahklak yang baik, seperti menampakkan wajah

berseri, banyak mengucapkan dan menebarluaskan salam.

17) Membersihkan hati dan tindakan dari aklak yang jelek dan

dilanjutkan dengan perbuatan yang baik.

18) Seanantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan

bersungguh-sungguh dalam setiap aktifitas ibadah.

Page 45: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

19) Tidak boleh membeda bedakan status, nasab, dan usia dalam

mengambil hikmah dari semua orang.

20) Membiasakan diri untuk menyusun dan merangkum

pengetahuan (Asmani, 2010: 32-38).

2. Fungsi dan Peran Guru

Selain sebagai aktor utama kesuksesan pendidikan yang

dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru, antara

lain:

a. Pendidik

Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai

dengan materi pelajaran yang diberika kepadanya. Sebagai seorang

pendidik, ilmu adalah syarat utama. Membaca, menulis, berdiskusi,

mengikuti informasi, dan responsif terhadap masalah kekinian

sangat menunjang kualitas ilmu guru.

b. Pemipin

Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa

menguasai, mengendaikan, dan mengarahkan kelas menuju

tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang

pemimpin, guru harus terbuka, demokratis, dan menghindari cara-

cara kekerasan.

c. Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk

menemukan dann mengembangkan bakatnya secar pesat.

Page 46: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Menemukan bakat anak didik bukan persoalan mudah, ia

membutuhkan eksperimentasi maksimal, latihan terus menerus,

dan evaluasi rutin.

d. Motivator

Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu

membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didik

bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya.

e. Administrator

Tugas administrator yaitu dalam mengajar, guru harus

mengabsen terlebih dahulu, mengisi urnal kelas dengan lengkap,

mulai dari nama, materi yang disampaikan, kondisi siswa, dan

tanda tangan. Pada waktu ujian, ia harus membuat soal uian,

mengawasi, mengoreksi, memberinila rapor kepada wali kelas.

f. Evaluator

Dalam mengevaluasi, guru bisa memakai banyak cara,

dengan merenungkan sendiri proses pembelajaran yang diterapkan,

meneliti kelemahan dan kelebihan, atau dengan cara yang lebih

objektif, meminta pendapat orang lain, misalnya kepala sekolah,

guru yang lain, dan murid-muridnya.

Khusus para murid, guru bisa menggunakan metode lisan, namun

lebih objektif kalau menggunakan tulisan dengan menggunakna

quasioner berupa pertanyaan-pertanyaan ritis dalam lembar khusus

yang berisi masukan bebas dengan tanpa identitas nama muridnya,

Page 47: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

sehingga mereka tidak terbebai dengan apa yang akan ditulisnya

(Ma’mur, 2010: 39-54).

3. Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban secra bertanggung jawab dan

layak atau kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan

profesi keguruan. Menurut Mulyasa (dalam Asdiqoh, 2013:24)

menjelaskan sedikitnya terdapat dua kategori kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang guru yaitu: a. Kompetensi profesional:

kemahiran merancang, melaksanakan dan menilai tugas sebagai guru

yang meliputi penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi

pendidikan, b. Kompetensi personal yang meliputi etika, moral,

pengabdian, kemampuan sosial dan spiritual. Untuk menciptakan

peserta didik yang berkualitas guru harus menguasai empat

kompetensi:

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik dalam standar

pendidikan nasional sebagaimana dikutip Asmani (dalam Asdiqoh,

2013:32) penjelasan pasal 28 ayat 3 butir (a) adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

Page 48: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan penembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tentang

guru dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik

yang sekurang-kurangnya meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

b) Pemahaman terhadap peserta didik.

c) Pengembangan kurikulum/silabus.

d) Perancangan pembelajaran.

e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

f) Pemanfaatan hasil belajar.

g) Evaluasi hasil belajar.

h) Pengembangan peserta didik untuk mengaktuilasasikan

berbagai potensi yang dimilikinya (Asmani, 2009: 60).

2) Kompetensi Profesional

Menurut Asmani (dalam Asdiqoh, 2013:29) mengemukakan

bahwa pengertian kompetensi profesional adalah penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam mencakup

penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan

subtansi keilmuan secara filosofis.

Page 49: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi

guru, secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang

indikator profesional guru sebagai berikut:

a) Guru dituntut menguasai bahan ajar.

b) Guru mampu mengelola program belajar mengajar.

c) Guru mampu mengelola kelas.

d) Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran.

e) Guru menguasai landasan-landasan kependidikan.

f) Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar.

g) Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan

pengajaran.

h) Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan.

i) Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi

sekolah.

j) Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan

mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk

kepentingan pengajaran (Kunandar, 2007: 55-56).

3) Kompetensi Kepribadian

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat

(3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

Page 50: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi

peserta didik, dan berakhlaq mulia (Mulyasa, 2008: 117).

4) Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28

ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut

diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi

sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:

a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat

b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik

d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar (Mulyasa,

2008: 173).

4. Materi Uji Kompetensi Guru

Materi uji kompetensi guru dijabarkan dari kriteria professional.

Kriteria professional jabatan guru mencakup fisik, kepribadian,

keilmuan, dan ketrampilan sebagai berikut :

Page 51: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

a. Kemampuan Dasar (kepribadian)

1) Beriman dan bertaqwa

2) Berwawasan pancasila

3) Mandiri penuh tanggung jawab

4) Berwibawa

5) Berdisiplin

6) Berdedikasi

7) Bersosialisasi dengan masyarakat

8) Mencintai peserta didik dan peduli dengan pendidikannya

b. Kemampuan Umum (Kemampuan Mengajar)

1) Menguasai ilmu pendidikan dan keguruan

2) Menguasai kurikulum

3) Menguasai didaktik metodik umum

4) Menguasai pengelolaan kelas

5) Mampu melaksanakan monitoring dan pemanfaatan panjangan

kelas

6) Mampu mengembangkan dan aktualisasi diri

c. Kemampuan Khusus (Pengembangan ketrampilan mengajar)

1) Ketrampilan bertanya

2) Memberi penguatan

3) Mengadakan variasi

4) Menjelaskan

5) Membuka dan menutup pelajaran

Page 52: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

6) Membimbing diskusi kelompok kecil

7) Mengelola kelas

8) Mengajar kelompok kecil dan perseorangan (Mulyasa, 2005:

190-192).

5. Pemberdayaan Guru

Kelompok kerja guru dan tenaga kependidikan mengemukakan

langkah-langkah peberdayaan guru berdasarkan hasil analisis atas

kondisi guru di indonesia adalah:

a. Peningkatan kesejahteraan guru

Peningkatan kesejahteraan dapat berupa kesejahteraan

ekstrinsik dan intrinsik. Kesejahteraan ekstrinsik terkait gaji yang

layak yang minimal dapat memenuhi kebutuhan fisik.

b. Pengembangan karir guru

Pengembangan karir antara lain dapat dilakukan dengan

sistem promosi terbuka dan jujur sehinnga membuka peluang untuk

berkompetisi secara fair iantara sesama guru.

c. Peningkatan kemampuan para guru

Peningkatan profesional guru dapat dilakukan dengan

berbagai cara seperti: Pendidikan lanjutan dalam jabatan, inservice

training, pembentukan wadah-wadah peningkatan kwalitas guru.

Page 53: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

d. Mengatasi beban psikologis guru

Sekolah perlu mengembangkan pembinaan guru secara

orang perorang dan bersifat pendekatan pribadi untuk memenuhi

keutuhan masing-masing guru (Marno & Idris, 2010: 26-28).

6. Teknik Pengembangan Profesionalisme guru

Macam-macam teknik pembinaan yang dilakukan kepala

sekolah dan pengawas, tujuannya untuk meningkatkan proses belajar

mengajar. Ahmad (dalam Supriadi, 2009:32) menjelaskan teknik-

teknik pembinaan yaitu: (a) kunjungan kelas; (b) pertemuan pribadi;

(c) rapat dewan guru; (d) kunjungan antar kelas; (e) kunjungn antar

sekolah; (f) penerbitan buletin profesional; (g) penataran; (h)

pertemuan dalam kelompok kerja; (i) pemanfaatan guru model dan (j)

kunjungan penilik keluar wilayah kerja.

7. Pembinaan Profesionalisme Guru

Pembinaan Profesionalisme Guru Meliputi:

a. Membina Profesi Mengajar

Dalam usaha meningkatkan profesi mengajar, berkaitan

dengan usaha guru membantu murid-murid dalam memperbaiki

proses belajarnya. Proses belajar mengajar yang dilakukan ole

gurutersebut merupakan suatu sistem, yaitu seperangkat obyek

terdiri dari komponen-komponen yang saling bergantung.

Menurut Sahertian (dalam Murti’ah, 2007:84) bahwa situasi

proses belajar mengajar itu atas dasar beberapa komponen yang

Page 54: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

perlu ditingkatkan. Komponen-komponen tersebut mencakup

bebrapa hal yaitu:

1) Membantu guru melihat dengan jelas kaitan antara tujuan-

tujuan pendidikan.

2) Membantu guru agar lebih mampu membimbing pengalaman

belajar dan keaktifan belajar murid.

3) Membantu guru dalam menggunakan sumber media dan

media belajar.

4) Membantu guru dalam menerapkan metode dan teknik

mengajar.

5) Membantu guru dalam menganalisa kesulitan-kesulitan

belajar dan kebutuhan belajar murid.

6) Membantu guru dalam proses belajar mengajar dan hasil

belajar murid.

b. Membina Sikap Personal Profesional Guru

Sikap personal guru merupakan suatu sikap yang ada pada

guru tersebut, tidak semua sikap guru tampak lebih baik. Ada

beberapa hal yang yang mempunyai sikap guru dalam kehidupan,

masalah yang sering dihadapi guru yang berhubungan dengan

sikap personalnya diantaranya masalah keluh kesah, masalah

kesejahteraan guru, dan masalah pribadi Sahertian (dalam

Murti’ah 2007:94).

Page 55: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Untuk bisa membantu guru-guru, kepala sekolah dapat

menggunakan teknik-teknik tertentu agar masalah yang dihadapi

oleh guru tersebut dapat dipecahkan tanpa menimbulkan

ketidaksenjangan antara rekan sejawatnya atau dengan kepala

sekolah.

8. Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan dan Pengembangan

Profesionalisme Guru.

a. Faktor Pendukung

1) Faktor internal: (a) antusias guru yang luar biasa; (b)

keinginan guru untuk mengembangkan kompetensinya; (c)

kesadaran guru dalam menghadapi tantangan global.

2) Faktor eksternal: (a) pengawasan kepala sekolah; (b) fasilitas

yang memadai.

b. Faktor Penghambat

1) Faktor internal: (a) kurangnya semangat guru dalam

meningkatkan kualitas dirinya; (b) kesibukan guru diluar

sekolah.

2) Faktor eksternal

Kurangnya dana

Faktor penghambat yang satu ini memang sering terjadi

disetiap organisasi manapun, baik formal maupun non

formal. Sehingga perlu adanya solusi tepat dalam masalah

ini, yaitu dengan mencari sumber dana lain agar pelaksanaan

Page 56: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

strategi pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru

tetap terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan

(Mufarrihah, 2010:159-161).

9. Permasalahan Guru

Dimasa lalu mungkin juga masa sekarang, suasana lingkungan

belajar sering dipersepsikan sebagai suatu lingkungan yang menyiksa,

membosankan, kurang merangsang, dan berlangsung secara monoton

sehingga anak-anak belajar secara terpaksa dan kurang bergairah. Di

lain pihak para guru juga berada dalam suasana lingkungan yang

kurang menyenangkan dan seringkali terjebak dalam rutinitas sehari-

hari. Oleh karena itu, diperlukan perubahan paradigma (pola pikir)

guru, dari pola pikir tradisional menuju pola pikir professional.

Menurut Mulyasa (2005) ada tujuh kesalahan yang sering

dilakukan guru antara lain:

a. Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran

b. Menunggu peserta didik berperilaku negatif

c. Menggunakan destructive discipline

d. Mengabaikan perbedaan peserta didik

e. Merasa paling pandai dan tahu

f. Tidak adil

Beberapa paradigma baru yang harus diperhatikan guru dewasa ini

adalah sebagai berikut:

Page 57: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

a. Tidak terjebak pada rutinitas belaka, tetapi selalu mengembangkan

dan memberdayakan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan

kualifikasi dan kompetensinya baik melalui pendidikan formal

maupun pelatihan, seminar, lokakarya dan lainnya. Guru jangan

hanya terjebak pada aktifitas datang, mengajar, pulang, begitu

berulang-ulang sehingga lupa mengembangkan potensi dirinya

secara maksimal.

b. Guru mampu menyusun dan melaksanakan strategi dan model

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAIKEM) yang dapat menggairahkan motifasi

belajar peserta didik.

c. Dominasi guru dalam pembelajaran, dikurangi sehingga

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih berani,

mandiri, dan kreatif dalam proses belajar-mengajar.

Guru menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar

sebagai suatu profesi yang menyenangkan (Kunandar, 2007: 42-

43).

Page 58: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. GambaranUmum MTs AssalafiKenteng

1. SejarahBerdirinya MTs AssalafiKenteng

Pada tahun 1985 berdirilah pondok pesantren Mahirul-Hikam

Assalafi, dimulai dengan 40 orang santri mukim dan sekitar 90 orang

santri yang non mukim, dari tahun ketahun bertambahlah santri

dilingkungan pondok ini, kemudian mulai tahun 1987 mulai diadakan

pendidikan madrasah diniyah di Pondok Pesantren Assalafi, dari

madrasah ibtida’, al-ula, dan wustho. Dari tahun ketahun

bertambahlah siswa dan santri pada pondok ini, pada tahun 1991

diresmikan pondok pesantren ini dengan sebutan “Yayasan

Pendidikan dan Kesejahteraan Umat Islam Assalafi” dengan akta

notaris oleh Nur Fari’ah Latif, SH pada tahun 1991. Yayasan Assalafi

diketuai Langsung oleh pengasuh pesantren yaitu KH. Muhammad

Toha, S.Pd, M.Pd. Setelah pesantren memiliki badan hukum,

menimbang dengan segala perkembangan santri dan perkembangan

zaman, maka Pondok Pesantren Assalafi berinisiatif untuk mengikuti

progam pemerintah wajib belajar 9 tahun. Dewan pengurus yayasan

dan para pemuka pendidikan dilingkungan Kecamatan Susukan

dikumpulkan dan bermusyawarah untuk mendirikan Sebuah Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Kemudian

Page 59: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

menghasilkan satu keputusan berdirinya sebuah MTs, yang diberi

nama MTs Asssalafi.

Mulai juli 1993 berdirilah sebuah MTs di Kenteng, dengan

murid pertama 160 orang untuk dijadikan empat kelas, saat itu Kepala

sekolahnya adalah Maftah Bajuri dengan dibantu 22 orang pendidik

dari para sarjana dilingkungan Kecamatan Susukan, Kecamatan

Tengaran, dan Kecamatan Suruh. Saat itu sekolah masih menginduk

pada MTs Negeri Susukan yang menjadi kepala sekolah adalah

Drs.H.Qowaid. 5 tahun sekolah berdiri akhirnya diadakan akreditasi

sekolah oleh Depag Kab.Semarang. Pada tahun 1996 kepala sekolah

di MTs Assalafi adalah Bapak Syamsul Marwan, SE. Beliau adalah

santri mukim yang berasal dari Palembang,Sumatra Selatan. Sekolah

semakin berkembang karena didukung oleh fasilitas, semangat kerja

dari para dewan guru dan dewan komite sekolah, kemudian pada

tahun 1999/2000 MTs Assalafi mengalami pergantiaan kepala

sekolahyaitu Bapak Jony Mohandis, S.Ag. Saat itu sekolah semakin

berkembang dan siswa menjadi semakin banyak.

Melihat perkembangan sekolah Yayasan ingin meningkatkan

program yaitu dengan mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pada tahun 2002/2003 berdirilah SMA Assalafi. Hal ini bertujuan

untuk mempermudah siswa-siswi MTs Assalafi untuk melanjutkan

sekolahnya. Pada tahun 2006 kepala sekolah digantikan oleh Dra. Dwi

Astuti sampai saat ini. Sekolah mengalami peningkatan dengan

Page 60: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

beberapa kali meluluskan siswa-siswinya dengan kelulusan 100%. Hal

itu merupakan berkat usaha keras dewan guru juga siswa-siswi,dengan

tidak meninggalkan konsep tawakal dan ihtiyar yaitu dengan diadakan

jam tambahan disertai mujahadah untuk mendekatkan diri pada Allah.

2. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalafi, terletak di wilayah

kabupaten Semarang, tepatnya di dusun Talok, RT 18 RW 05, desa

Kenteng, Kecamatan Susukan. Sekitar 43 km arah selatan dari ibu

kota kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah

dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain di sekitarnya oleh

jalur transportasi jalan raya. Wilayah desa Kenteng merupakan salah

satu desa pinggiran dari arah kabupaten Semarang. Dilihat dari

topografi, ketinggian wilayah Kenteng berada pada 765 m ketinggian

dari permukaan air laut dengan curah hujan rata-rata 2000-3000

mm/tahun, serta suhu rata-rata pertahun adalah 23-29oC. Desa

Kenteng disebelah utara dilalui sungai kalongan yang merupakan

perbatasan desa kemetul kecamatan susukan. Keberadaan sungai

dengan air yang mengalir sepanjang tahun di desa kenteng tersebut

membantu dalam menjaga kondisi permukaan air tanah. Secara

administrasi desa Kenteng terletak dikecamatan susukan, kabupaten

semarang. Dengan batas sebelah utara yaitu desa Kemetul, sebelah

selatan yaitu desa Duren kecamatan Tengaran, dan sebelah barat yaitu

Cukil kecamatan Tengaran, serta sebelah timur desa Koripan, desa

Page 61: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Kenteng merupakan bagian dari wilayah pemerintah kecamatan

Susukan kabupaten Semarang yang terletak di pinggir utara dengan

luas tanah 7563 m2

dengan kondisi tanah perbukitan.

3. Profil MTs AssalafiKenteng

a. Identitas

1) NSM : 121233220008

2) NPSN : 20320527

3) Status Madrasah : Swasta

4) WaktuBelajar : Pagi

5) NamaMadrasah : MTs Assalafi

6) NPWP : 00.003.410.8.505.000

b. Alamat Madrasah

1) Jalan/Kampung :Jl.Klero-Suruh,Km.05, Desa

Kenteng, Dsn.Talok, RT.18 RW.05

2) Wilayah daerah :Pedesaan

3) Propinsi : Jawa Tengah

4) Kabupaten/Kota : Kab. Semarang

5) Kecamatan : Susukan

6) Desa/Kelurahan : Kenteng

7) Jarak Pusat ke Kecamatan : 6 KM

8) Jarak Puasat ke Kabupaten : 60 KM

9) KodePos : 50777

10) Latitude (Lintang) :-7.408469

Page 62: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

11) Longitude (Bujur) : 110.592694

c. InformasiDokumendanPerijinan

1) TahunBerdiri : 1994

2) No. SK Pendirian :Wk.5.c/PP.00.6/3267/1994

3) Tgl SK Pendirian : 10-03-1994

4) No. SK IzinOperasional :Kd.11.22/4/PP.00/IV/1994

5) Tgl SK IzinOperasional : 04-12-1994

6) Status Akreditasi : B

7) TahunAkreditasi : 2009

8) No. SK Akreditasi :

Kw.11.4/4/PP.03.2/624.22.29/2009

4. Visi dan Misi

a. Visi

` “Terwujudnya generasi islam yang islami, qiro’ah, tekun

beribadah, berakhlak karimah, dan berprestasi”.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam

pencapaian prestasi akademik dan non akademik.

2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam

mempelajari Al-Qur’an dan menjalankan agama islam.

3) Mewujudkan pembentukan karakter islami yang

mengaktualisasi diri dalam masyarakat.

Page 63: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

4) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga

pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

5) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

5. StukturOrganisasi

StrukturOrganisasiMtsAssalafiSusukan

TahunPelajaran 2014/2015

6.

KepalaSekolah:

Ahmad Jamsuki, S.Ag.

Waka Kurikulum:

Nur Habib, S.Kom.

Waka Kesiswaan:

Nur Istiqomah, S.Pd.I.

Waka Sarpras

Abdul Nurkolis, S.Pd.

WaliKelas VII A

Siti Zumaroh, S.Pd.I.

WaliKelas VII B:

Rini Fatmawati, S.Pd.

Wali Kelas VIII A

Siti Robiatun, S.Pd.

Wali Kelas VIII B:

Drs. Ahmad Hasuna

Wali Kelas VII C

Sri Haryanti, S.Pd.

WaliKelas IX A:

Dra.DwiAstuti

Wali Kelas IX B

Ngatiyatun, S.Pd.

Page 64: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

7. Data SaranaPrasarana

a. Tanah danBangunan

1) Luas Tanah : 7563 m2

2) LuasBangunan : 4356 m2

b. SaranaPendukungBelajar/Mengajar

Tabel 3.1

SaranaPendukungBelajar/Mengajar

No JenisRuang

Kondisi (Unit)

Baik RusakRinga

n

RusakBera

t

1. RuangKelas 3 3 1

2. RuangKepala Madrasah - - -

3. Ruang Guru - 1 -

4. Ruang Tata Usaha - 1 -

5. RuangLaboratorium IPA - - -

6. RuangLaboratoriumKomput

er - - -

7. RuangLaboratoriumBahasa - - -

8. RuangPerpustakaan - - -

9. Ruang UKS - - -

10. RuangKeterampilan - - -

11. RuangKesenian - - -

12. Ruang Toilet Guru - 1 1

13. Ruang Toilet Siswa - 1 -

Page 65: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

8. Data Jumlah Guru danSiswa

a. Data guru

Tabel 3.2

Data Guru

NO NIP/NIGNP Nama Lengkap

Personal

Status Alamat

1 121233220008020001

H. M. Thoha, S.Pd. Guru Al-Qur’an

Hadist

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

2 121233220008020002

Drs. Ahmad Hasuna Guru Bahasa

Indonesia

Desa Kemetul, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

3 121233220008020003

Ahmad Jamsuki, S.Ag Kepala Sekolah/

Guru Fiqih

Desa Trian, Kec Suruh, Kab.

Semarang

4 121233220008020004

Dra. Dwi Astuti Guru IPS Terpadu

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

5 121233220008020005 Aminnudin Asrori, S.Ag Guru SKI Ampel, Kab. Boyolali

6 121233220008020006

Syamsul Hadi, S.Ag Guru Penjaskes

Pabelan, Kec.Pabelan, Kab.

Semarang

7 121233220008020007

Nur Istiqomah, S.Pd.I Guru Bahasa

Inggris

Pabelan, Kec.Pabelan, Kab.

Semarang

8 121233220008020008 Nur Habib, S.Kom Guru TIK

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

9 121233220008020009

Rini Fatmawati, S.Pd Guru Matematika

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

10 121233220008020010

Abdul Nur Kholis, S.Pd Guru Bahasa

Jawa

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

11 121233220008020011 Ngatiyatun, S.Pd Guru IPA

Bancak, Kec. Susukan, Kab.

Semarang

12 121233220008020012 Sri Haryanti, S.Pd Guru Matematika Susukan, Kab, Semarang

13 121233220008020013 Najib Saifullah, S.Pd.I

Guru Bahasa

Arab

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

14 121233220008020014 Siti Zumaroh, S.Pd.I

Guru Bahasa

Inggris

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

15 121233220008020015 Siti Robiatun, S.Pd Guru SBK Suruh, Kab. Semarang

Page 66: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

16 121233220008020016 Eva Yuliana Guru IPA

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

17 121233220008020017 Taufiq Riza Guru SBK

Regunung,Kec.Tengaran, Kab.

Semarang

18 121233220008020018 Nur Kholis Karyawan

Desa Kenteng, Kec. Susukan,

Kab.Semarang

b. Data Siswa

Tabel 3.3

Data JumlahSiswaTahunAjaran 2014/2015

No.

UraianSiswa&Rombel

Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9

Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr.

1. JumlahSiswaAwal TP 2013/2014 27 31 46 33 24 22

2. JumlahSiswaPindahMasuk

3. JumlahSiswaPindahKeluar

4. JumlahSiswa Drop-out Keluar

5. JumlahSiswa Drop-out Kembali

6. JumlahSiswaNaikKelas

7. JumlahSiswa Lulus

8. JumlahRombel

Page 67: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

B. Temuan Penelitian

Berdasarkan temuan penelitian di MTs Assalafi Susukan tentang

profesionalisme guru di MTs Assalafi Susukan. Beberapa garis besar yang

dapat tergambarkan sebagai berikut:

1. Profesionalisme Guru

a) Kompetensi Kepribadian

Seorang guru dinilai tidak hanya dari aspek keilmuan saja,

tapi juga aspek kepribadian yang ditampilkannya. Mampukah

menarik anak didik dan memunculkan aura optimis dalam

menghadapi berbagai tantangan hidup.

Kompetensi kepribadian yang dilakukan guru MTs Assalafi

Susukan berdasarkan pengamatan saya yang terjadi adalah guru

dalam menerima tamu sangat ramah, itu terbukti saat saya

melaksanakan penelitian disana pada 16 september 2015 guru

menerima saya dengan ramah tamah dan murah senyum. Dalam

hal kedisiplinan yang saya amati pada 21 september 2015 guru

datang kesekolah tepat waktu karena jam 07.00 guru rutin

melaksanakan sholat dhuha bersama-sama dengan karyawan dan

murid setiap pagi dihalaman sekolahan dan jam 07.30 guru

memulai KBM.

Page 68: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

b) Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada 17

september 2015 guru membuat RPP sebelum mengajar, dalam

kegiatan KBM di kelas guru memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi, setelah pembelajaran guru melakukan evaluasi

untuk mengetahui pemahaman peserta didik.

c) Kompetensi Profesional

Berdasarkan data yang saya peroleh dan pengamatan yang

saya lakukan pada 16 september 2015 sampai 19 september 2015

guru mengajar sesuai dengan bidangnya, guru dalam

menyampaikan pembelajaran guru sudah menguasai materi, guru

juga memakai seragam yang telah ditetapkan sekolah tersebut.

Sampai saat ini guru yang sudah sertifikasi 95%.

d) Kompetensi Sosial

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di MTs

Assalafi Susukan pada 16 september 2015 sampai 19 september

2015 guru dalam bertingkah laku dan berkomunikasi secara sopan

santun, ramah dalam menerima tamu, ada infaq untuk subsidi anak

tidak mampu.

2. Upaya-upaya yang Dilakukan Kepala Sekolah Dalam

Mengembangkan Profesionalisme Guru:

a) Kompetensi Kepribadian

1) Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau menuturkan bahwa:

Page 69: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

“Dari masing-masing guru dipanggil untuk menyelesaikan

masalah-masalah atau sharing mencari solusi yang terbaik,

memaksimalkan kinerja guru, menjadi tutor sebaya, sehingga

kepribadian bisa meningkat” (wawancara, AJ. 18/09/15).

Menurut NH:

“Upaya kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi

kepribadian guru, tentunya kepala sekolah tetap mengawasi

tindakan guru dan memberikan masukan-masukan yang baik,

sharing, menjadi tutor sebaya, dsb” (wawancara, NH.

18/09/15).

Menurut NI:

“Kepala sekolah hanya memberi saran, masukan kepada guru.

Karena ini menyangkut kepribadian guru, jadi guru tersebutlah

yang lebih mengetahui” (wawancara, NI: 18/09/15).

Menurut SH:

“Di adakannya shalat dhuha setiap pagi, sharing dan kepala

sekolah memberi contoh yang baik” (wawancara, SH. 18/09/15).

2) Cara kepala sekolah agar guru datang tepat waktu ke sekolah

Menurut AJ selaku kepala sekolah:

“Sebagai orang yang diberi kepercayaan dari yayasan untuk

memimpin sekolah, saya sebagai kepala sekolah mempunyai

tanggung jawab besar mengelola sekolah dengan baik agar

menghasilkan lulusan yang berkualitas serta bermanfaat bagi

bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu

yang perlu diperhatikan adalah profesionalisme guru, karena

dengan guru yang profesional tentunya akan menghasilkan

lulusan dengan kualitas unggul. Guru yang profesional adalah

orang yang mempunyai kemampuan dan mempunyai keahlian

khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan

tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan

maksimal. Absensinya disini dengan finger print jadi secara

otomatis guru akan datang kesekolah dengan tepat waktu”

(wawancara, AJ. 17/09/15).

Page 70: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Menurut NH cara kepala sekolah agar guru datang kesekolah

tepat waktu adalah:

“Begini mas, kepala sekolah datang lebih pagi, keliling

memeriksa kehadiran guru dan memberi sangsi bagi guru yang

terlambat” (wawancara, NH.17/09/15).

Sependapat dengan bapak NH, ibu NI mengemukakan bahwa

cara kepala sekolah agar guru datang kesekolah datang tepat

waktu adalah:

“hmmmz gini mas, kepala sekolah memberi contoh yaitu

dengan datang pagi secara otomatis guru termotivasi dan

absensi dengan finger print”(wawancara, NI.17/19/15).

Pendapat senada juga diungkapkan oleh ibu SH, beliau

mengatakan bahwa:

“iya disini absensinya dengan finger print, jadi guru sangat

jarang ada yang terlambat bahkan bisa dikatakan tidak ada guru

yang terlambat kalau tidak ada halangan yang

mendadak”(wawancara, SH.17/19/15).

3) Cara kepala sekolah menumbuhkan semangat kerja dan

tanggung jawab para guru terhadap pekerjaan mereka

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau menuturkan bahwa:

“Cara saya menumbuhkan semangat kerja dan tanggung jawab

para guru terhadap pekerjaan mereka disini saya memberi

contoh disiplin, guru saya minta administrasinya dan saya

memonitoring(wawancara, AJ.17/09/15).

Menurut penuturan NH, cara kepala sekolah untuk

menumbuhkan semangat kerja dan tanggung jawab para guru

terhadap pekerjaan mereka adalah:

“Ya kepala sekolah hanya sekedar memberi motivasi terhadap

guru-guru, memberi contoh disiplin dan guru diminta

administratornya(wawancara, NH.17/09/15).

Menurut ibu NI selaku guru bahasa inggris beliau mengatakan

bahwa:

“Hmmmzzz apa ya, gini mas diadakannya supervisi dan

perbulan ada monitoring kepala sekolah juga memberi suntikan

motivasi, baik secara individu maupun secara kelompok

”(wawancara, NI.17/19/15).

Ibu SH juga berpendapat dengan ibu NI bahwa:

“Kepala sekolah mengadakan supervisi setiap sebulan

sekali”(wawancara, SH.17/19/15).

Page 71: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

4) Cara kepala sekolah untuk menjadikan para guru supaya

menjadi contoh yang baik bagi siswanya

AJ selaku kepala sekolah mengungkapkan bahwa:

“Yang kalau saya tidak ada penekanan kusus buat para guru,

karena kalaau menurut saya guru sudah tau bagaiamana harus

bersikap terhadap sesama ataupun terhadap siswanya”

(wawancara, AJ.17/09/15).

Menurut NH cara kepala sekolah untuk menjadikan guru

supaya menjadi contoh yang baik bagi siswanya adalah:

“Singkron juga dengan progam kepala sekolah, guru, karyawan

bersama murid-murid melaksanakan sholat dhuha setiap pagi,

bersih lingkungan setiap satu minggu sekali”(wawancara,

NH.17/09/15).

Menurut NI menuturkan bahwa:

“Begini mas, kalau disini guru sudah tau tata cara guru dengan

guru, guru dengan murid, dan guru terhadap kepala

sekolah”(wawancara, NI.17/09/15).

SH juga mengatakan bahwa:

“Kepala sekolah mengingatakan agar sopan kepada siapa saja,

khususnya kalau masih dilingkungan sekolah”(wawancara,

SH.17/09/15).

b) Kompetensi Pedagogik

1) Menurut AF selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Untuk mengembangkan kompetensi pedagogik guru, saya

arahkan ke MGMP sekecamatan Susukan dan yang senior

mengarahkan terhadap yang junior, membantu cara membuat

RPP dan metode, melakukan kunjungan kelas” (wawancara,

AF. 18/09/15).

Menurut NH:

“Untuk hal ini kepala sekolah membantu saya apabila saya

mengalami kesulitan KBM, pembuatan RPP dan metode”

(wawancara, NH. 18/09/15).

Page 72: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Menurut NI:

“Kepala sekolah menyuruh untuk banyak membaca agar

menambah pengetahuan” (wawancara, NI. 18/09/15).

Menurut SH:

“Kepala sekolah menganjurkan agar kegiatan yang sekiranya

dapat kompetensi pedagogik saya, seperti mengikuti MGMP,

seminar dan pelatihan-pelatihan” (wawancara, SH. 18/09/15).

2) Cara kepala sekolah membantu guru yang kesulitan dalam

memahami keberagaman siswa siswinya:

Menurut AJ selaku kepala sekolah mengatakan bahwa:

“Untuk memahami karakter tiap peserta didik memang

membutuhkan waktu yang tidak singkat, terutama dalam

kegiatan pembelajaran. Maka saya menghimbau kepada

bapak/ibu guru untuk lebih inovatif dan kreatif. Agar

siswa/siswinya tertarik terhadap mata peljaran

tersebut”(wawancara, AJ.17/09/15).

Menurut NH mengatakan bahwa:

“Gini mas, tiap guru kan mempunyai karakter masing-masing

jadi kepala sekolah hanya menekankan dalam kegiatan

pembelajaran agar lebih menarik sehingga siswa/siswinya

tidak jenuh terhadap pelajaran tersebut(wawancara,

NH.17/09/15).

Ibu NI Juga sependapat dengan bapak NH, beliau mengatakan

bahwa:

“Kepala sekolah hanya menekankan bahwa dalam KBM guru

dituntut agar semenarik mungkin dalam menyamoaikan materi

agar siswa/siswinya tidak jenuh sehingga bisa tercapainya

pembelajaran yang efektif”(wawancara, NI.17/09/15).

Menurut SH mengatakan bahwa:

“Yang dilakukan kepala sekolah Cuma memberikan

pengarahan saja, beliau bersedia membatu saya kalau

mengalami kesulitan”(wawancara, SH.17/09/15).

3) Cara kepala sekolah lakukan agar guru membuat RPP sebelum

mengajar

AJ selaku kepala sekolah mengatakan bahwa:

“Kalau saya harus ngecek setiap hari spertinya tidak mungkin

mas, karena saya pasti juga ada keperluan yang lain dan

pastinya guru tidak membuat RPP setiap hari. Jadi untuk RPP

saya selalu adakan rapat sekali dalam sebulan”(wawancara,

AJ.17/09/15).

Page 73: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

NH selaku guru TIK mengatakan bahwa:

“Untuk RPP diadakan rapat bulanan dan kepala sekolah selalu

mengingatkan karena kepala sekolah mewajibkan harus

membuat RPP sebelum mengajar”(wawancara, NH.17/09/15).

Menurut NI cara kepala sekolah dalam pembuatan RPP adalah:

“Guru disuruh membuat RPP lalu diajaukan ke kepala sekolah

setelah di tandatangani oleh kepala sekolah selanjutnya

dikembaliakan”(wawancara, NI.17/09/15).

Menurut SH:

“RPPnya diminta, ditandatangani dan sering mengadakan

supervisi’(wawancara, SH.17/09/15).

4) Cara kepala sekolah dalam membantu menyelesaikan masalah

yang dihadapai para guru dalam kegiatan belajar mengajar

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Bagi guru yang mengalami kesulitan saya terbuka kalau mau

minta bantuan terhadap saya. Kalau saya bisa membantu saya

akan membantu sehingga masalah yang dihadapi bisa

terpecahkan”(wawancara, AJ.17/09/15).

Menurut NH, beliau mengatakan bahwa:

“Apabila guru mengalami masalah kepala sekolah akan

membantu secara langsung face to face untuk mencari solusi

yang tepat”(wawancara, NH.17/09/15).

Menurut NI mengatakan bahwa;

“Kalau saya ada masalah dalam KBM ya saya curhat kepada

kepala sekolah, dan beliau memberi masukan yang terbaik buat

saya” (wawancara, NI. 17/09/15).

Ibu SH mengatakan bahwa:

“Kalau sudah ada pengaduan, kepala sekolah baru bisa

membantu memecahkan masalahnya, dan beliau selalu siap

untuk membantu” (wawancara SH. 17/09/15).

5) Cara kepala sekolah dalam melakukan kunjungan kelas

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Kunjungan kelas ya, saya lakukan saya lakukan secara acak

agar saya bisa mengetahui kesiapan guru saat mengajar”

(wawancara, AJ. 17/09/15).

NH mengatakan bahwa:

“Kunjungan kelas hanya monitoring saat pergantian jam

pelajaran”(wawancara, NH. 17/09/15).

Page 74: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

NI mengatakan bahwa:

“Jadwal kunjungan kelas memang sudah ada namun kepala

sekolah tidak berpatokan pada jadwal tersebut agar guru

sewaktu-waktu selalu siap”(wawancara, NI. 17/09/15).

SH mengatakan bahwa:

“Kunjungan kelas telah di jadwal oleh humas”(wawancara,

SH. 17/09/15).

6) Cara kepala sekolah dalam mengontrol dan mengoreksi

pekerjaan guru

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Saya memeriksa cara mengajar, metode yang digunakan guru,

melihat jurnal, apakah guru sudah melaksanakan tugasnya atau

belum”(wawancara, AJ. 17/09/15).

NH mengatakan bahwa:

“Sudah ada instrumen penilaian kinerja guru”(wawancara,

NH.17/09/15).

Menurut NI juga berpendapat sama dengan kepala sekolah,

yaitu:

“Kepala sekolah memeriksa cara mengajar, metode apa yang

saya gunakan, serta melihat jurnal” (wawancara, NI. 17/09/15).

Menurut SH mengatakan bahwa:

“Perangkat diminta dan ditandatangani setiap akhir tahun”

(wawancara, SH. 17/09/15).

c) Kompetensi profesional

1) Upaya apa yang dilakukan kepala sekolah dalam

pengembangan silabus dan kurikulum?

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau menuturkan bahwa:

“Saya mengharuskan guru membuat silabus. Untuk yang

sertifikasi diwajibkan mempunyai analisis pembelajaran, buku

kepribadian anak, untuk yang sertifikaksi harus mempunyai

analisis pembelajaran, dll” (wawancara, AJ. 18/09/15).

Menurut NH:

“Membagi tugas pengajaran sesuai bidang keahliannya,

mengikut sertakan dalam MGMP, pelatihan, seminar, dll.”

(wawancara, NH. 18/09/15).

Page 75: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Menurut NI:

“Kepala sekolah memberi kesempatan untuk mengembangkan

diri dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang bermanfaat”

(wawancara, NI. 18/09/15).

Menurut SH:

“Kepala sekolah memberi pengarahan agar mengembangkan

kemampuan yang dimiliki, salah satunya dengan banyak

membaca” (wawancara, SH. 18/09/15).

2) Upaya kepala sekolah apabila ada guru yang belum memiliki

kualifikasi S1

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau menuturkan bahwa:

“Alhamdulillah mas, kebetulan di sini guru sudah S1 semua.

Kalau karyawan ada yang belum S1 saya ikutkan beasiswa”

(wawancara, AJ. 17/09/15).

Menurut NH :

“Kepala sekolah menganjurkan untuk segera menyelesaikan S1

nya. Kebetulan disini yang guru sudah S1 semua mas”

(wawancara, NH. 17/09/15).

Menurut NI mengatakan bahwa :

“Ada progam atau beasiswa S1 mas, kepala sekolah memberi

informasi dan memotivasi untuk ikut” (wawancara, NI.

17/09/15).

Menurut SH :

“Suruh kuliah lagi lewat jalur biasa maupun reguler”

(wawancara, SH. 17/09/15).

3) Cara kepala sekolah dalam mengatur pembagian tugas kepada

guru dalam mengajar ataupun administrasi sekolah.

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Saya sesuaikan dengan bidang dan kemampuan yang dia

miliki. Karena memang saya usahakan seperti itu”

(wawancara, AJ. 17/09/15).

Menurut NH mengatakan bahwa:

“Pembagian tugas dari kurikulum dan untuk tugas lainnya

disesuaikan dengan kemampuannya” (wawancara, NH.

17/09/15).

Menurut NI :

“Di tiap rapat awal tahun pendataan guru ada brp? Mata

pelajaran yang kurang apa saja? Bila ada guru yang jam nya

Page 76: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

kurang, maka diambilkan jam guru yang sisa di anggap masih

linear” (wawancara, NI. 17/09/15).

Menurut SH :

“Di buatkan SK pembagian tugas dan jadwal mengajar dan di

sesuaikan dengan kualifikasi yang dimilikinya” (wawancara,

SH. 17/09/15).

4) Cara kepala sekolah lakukan dalam memperbanyak sumber

Belajar

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Iya buku-buku diperpustakaan saya tambah agar lebih

banyak” (wawancara, AJ. 17/09/15).

Menurut NH :

“Guru dihimbau jangan hanya fokus pada buku, dalam

pembelajaran jangan hanya model konvensional tetapi juga

visual”(wawancara, NH. 17/09/15).

Menurut NI :

“Mengajukan bantuan ke kemenag. Belajar tidak hanya dengan

buku tetapi dimana saja kita berada” (wawancara, NI.

17/09/15).

Menurut SH :

“Cara memperbanyak sumber ajar membelikan buku bisa juga

internet” (wawancara, SH. 17/09/15).

d. Kompetensi Sosial

1) Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Kalau sosial ada infak seiklasnya untuk subsidi anak-anak

tidak mampu, memiliki rasa keterbukaan, menjaga kejujuran

dan rasa saling menjaga” (wawancara, AJ. 18/09/15).

Menurut NH:

“Kepala sekolah memberi saran agar menjaga sikap, berbicara

santun, dan bekerjasama dalam kebaikan” (wawancara, NH.

18/09/15).

Menurut NI:

“Saling menghargai, bertingkah laku sopan, bertutur kata

santun” (wawancara, NI. 18/09/15).

Menurut SH:

“Kepala sekolah menganjurkan untuk saling bekerja sama,

saling tolong menolong. Hmmm intinya kita sebagai makluk

Page 77: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

sosial bisa berinteraksi dengan baik mas” (wawancara, SH.

18/09/15).

2) Cara kepala sekolah dalam membangun hubungan guru agar

tetap harmonis

AJ selaku kepala sekolah menuturkan bahwa :

“Membiasakan bertutur kata yang santun, bertingkah laku yang

sopan, bergotong royong, membiasakan bersalaman kalau

waktu bertemu”(wawancara, AJ. 17/09/15).

Menurut NH:

“Selalu berkomunikasi, ramah, dan saling mengingatkan”

(wawancara, NH. 17/09/15).

Menurut NI:

“Tidak memisahkan kantor kepala sekolah dengan ruang guru

karena agar terbiasa, kalau ada guru yang keliru menegurnya

secara halus tidak di depan forum”(wawancara, NI. 17/09/15).

Menurut SH:

“Di bentuk kekeluargaan dan forum silaturahmi guru baik

formal maupun non formal”(wawancara, SH. 17/09/15).

3) Cara kepala sekolah agar guru selalu bertutur kata yang santun

terhadap sesama ataupun masyarakat

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

“Kalau guru dalam bertutur kata sudah baik semua mas, jadi

saya tidak ada penekanan khusus untuk itu”(wawancara,

17/09/15).

Menurut NH:

“Otomatis sudah santun karena sebagai guru MTs dan satu

yayasan dengan pondok pesantren”(wawancara, NH.

17/09/15).

Menurut NI:

“Kalau dalam bertutur kata disini sudah otomatis santun mas,

kalau ada ya waktu guyon”(wawancara, NI. 17/09/15).

Menurut SH:

“Alhamdulillah mas sudah santun semua”(wawancara,

17/09/15).

4) Cara kepala sekolah apabila ada guru baru, belum mampu

beradaptasi terhadap lingkungan kerja

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau menuturkan bahwa:

Page 78: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

“Saya kenalkan dengan guru maupun karyawan dan

lingkungan sekitar, mengikut sertakan dalam kegiatan”

(wawancara, AJ. 17/09/15).

Menurut NH :

“Komunikasi dan dikenalkan dengan lingkungan”(wawancara,

NH. 17/09/15).

Menurut NI:

“Cara membantu guru baru ya mengenalkan, mengikut

sertakan dalam kegiatan, gampang membaur karena merasa

dilibatkan” (wawancara, NI. 17/09/15).

Menurut SH:

“Lebih ditekankan pada pembinaan ahlaq”(wawancara, SH.

17/09/15).

3. Problematika yang Dihadapi Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan

Profesionalisme Guru dan Solusinya di MTs Assalafi Susukan.

a) Faktor yang menghambat pengembangan profesionalisme guru di

MTs Assalafi Susukan

AJ selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa faktor yang

menghambat adalah:

“Begini mas, kalau masalah faktor penghambat tentunya masih

banyak sekali terutama dari faktor internal seperti Latar belakang

pendidikan, kriteria dan watak guru, kurangnya semangat guru dan

kesejahteraan guru.

Kalau faktor eksternal itu ada lingkungan kerja guru, sarana belajar

mengajar, dan pengawasan dari atasan” (wawancara, AJ. 18/09/15).

Menurut NH:

“Menurut saya faktor yang menghambat pengembangan

profesionalisme guru ada banyak. Salah satunya kedisiplinan,

faktor kemampuan guru, faktor kepala sekolah dan faktor

lingkungan” (wawancara, NH. 18/09/15).

Menurut NI:

“Yang saya ketahui seperti faktor sarana dan prasarana,

kemampuan setiap guru, dan pengawasan dari kepala sekolah”

(wawancara, NI. 18/09/15).

Page 79: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Menurut SH:

“Hmmm...hambatan ya faktor internal dan eksternal mas. Faktor

internal seperti kepribadian guru, semangat kerja guru, kalau faktor

eksternal seperti lingkungan sekolah, pengawasan gitu mas”

(wawancara, SH. 18/09/15).

b) Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi

hambatan pengembangan profesionalisme guru di MTs Assalafi

Susukan.

Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengatasi

pengembangan profesionalisme guru

Menurut AJ selaku kepala sekolah, beliau menuturkan bahwa:

“Misalnya kalau ada guru yang terlambat saya memberlakuksn

hukuman, hukumannya potong gaji, itu dihitung berapa kali guru

terlambat dan nanti diakumulasikan setelah akhir bulan. Saya juga

memberi contoh yang baik” (wawancara, AJ. 18/09/15).

Menurut NH:

“Ya gini mas, kepala sekolah memberi contoh yang baik, kalau ada

guru yang kelirupun kepala sekolah menegur secara halus”

(wawancara, NH. 18/09/15).

Menurut NI:

“Biasanya kepala sekolah memberi suntikan motivasi agar guru

lebih bersemangat mas dan memberi nasehat kepada guru mas”

(wawancara, NI. 18/09/15).

Menurut SH:

“Begini mas beliau memberi hukuman kepada guru yang sering

terlambat berupa potongan gaji. Itu merupakan salah satu cara agar

disiplin waktu” (wawancara, SH. 18/09/15).

Page 80: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Profesionalisme Guru

Prefesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan

kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan

pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

pencaharian. Sementara itu guru yang profesional dalah guru yang

memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan ugas

pendidikan dan pengajaran.Kompetensidisinimeliputipengetahuan, sikap,

danketrampilan professional, baik yang bersifatpribadi, sosial,

maupunakademis. Dari uraian di

atasdapatditarikkesimpulanbahwapengertian guru professional adalah

orang yang

memilikikemampuandankeahliankhususdalambidangkeguruansehinggaiam

ampumelakukantugasdanfungsinyasebagai guru

dengankemampuanmaksimal. Guru yang professional adalah orang yang

terdidikdanterlatihdenganbaik, sertamemilikipengalaman yang kaya di

bidangnya (Kunandar, 2007: 45- 47 ).

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di MTs Assalafi

Susukan penulis dapat tergambarkan tentang profesionalisme guru:

1. Kompetensi Kepribadian

Page 81: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Kompetensi kepribadian yang terjadi di MTs Assalafi Susukan

sudah baik, berdasarkan data yang saya peroleh guru dalam menerima

tamu sangat ramah, itu terbukti saat saya melaksanakan penelitian

disana pada 16 september 2015 guru menerima saya dengan ramah

tamah dan murah senyum. Dalam hal kedisiplinan yang saya amati

pada 21 september 2015 guru datang kesekolah tepat waktu karena jam

07.00 guru rutin melaksanakan sholat dhuha bersama-sama dengan

karyawan dan murid setiap pagi dihalaman sekolahan.

Keterangan ini sesuai dengan Asmani (2009: 155) guru yang

profesional adalah yang siap untuk memberikan bimbingan nurani dan

akhlak yang tinggi kepada muridnya. Karena dana pendidikan dana

pendidikan yang diberikan bersumber dari ketulusan hati, maka guru

benar-benar siap sebagi spiritual pertnerbagi muridnya.

2. Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan hasil penelitian di MTs Assalafi Susukan, guru

membuat RPP sebelum mengajar, dalam kegiatan KBM guru

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Itu semua guru

sudah bisa dikatakan berhasil dalam kopetensi pedagogik guru.

Langkah-langkah tersebut sudah sesuai dengan Mulyasa (2008:

107) penggunaan tehnologi dalam pendidikan dan pembelajaran

dimaksutkan untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan

pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan

menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu

Page 82: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh

karena itu seyogyanya guru dan calon guru dibekali dengan berbagai

kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi sebagai teknologi pembelajaran.

3. Kompetensi Profesional

Dari hasil penelitian diketahui bahwa kompetensi profesional

guru MTs Assalafi Susukan. Guru dalam mengajar disesuaikan dengan

bidang keahliannya, menggunakan berbagai alat media, guru juga

memakai seragam yang telah ditetapkan sekolah tersebut.

Keterangan ini sesuai dengan Samana (1994: 61) guru

hendaknya menguasai bahan ajar wajib (pokok), bahan ajar pengayaan,

dan bahan ajar penunjang dengan baikuntuk keperluan pengajaran.

Guru hendaknya mampu menjabarkan serta mengorganisasi bahan ajar

secara sistematis, relevan dengan tujuan, selaras dengan perkembangan

mental siswa, selaras dengan tututan perkembangan ilmu serta

teknologi(mutakhir), dan dengan memeperhatikan kondisi serta

fasilitas yang ada di sekolah atau yang ada disekitar lingkungan

sekolah.

4. Kompetensi Sosial

Dari hasil penelitian tentang kompetensi sosial yang dilakukan

guru MTs Assalafi Susukan sudah baik misalnya dalam bertingkah

laku dan berkomunikasi guru melaksanakan secara sopan santun,

Page 83: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

ramah dalam menerima tamu, ada infaq untuk subsidi anak tidak

mampu.

Langkah-langkah guru tersebut sudah berhasil dalam

kompetensi sosial guru, seperti pendapat yang disampaikan Lardizabal

(dalam Samana, 1994: 55) menyebutkan bahwa guru menghayati serta

mengamalkan nilai hidup (termasuk nilai-nilai moral dan keimanan).

Mengamalkan nilai hidup berarti guru yang bersangkutan dengan

situasi tahu, mau, dan melakukan perbuatan nyata yang baik yang

mendamaikan diri beserta lingkungan sosialnya.

B. Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan

profesionalisme guru

1. Kompetensi Kepribadian

Dalam mengembangkan kompetensi kepribadian guru, kepala

sekolah berperan sebagai inovator, beliau berpesan untuk

memaksimalkan kinerja guru, memberi teladan kepada seluruh tenaga

kependidikan.

Keterangan ini sesuai dengan peran kepala sekolah sebagai

inovator yang diungkapkan oleh Mulyasa (2007:118 ) dalam rangka

melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah

harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang

harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan

setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga

Page 84: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

kependidikan disekolah, dan mengembangkan model-model

pembelajaran yang inovatif.

Dalam hal kedisiplinan penulis menemukan cara yang

diterapkan oleh kepala sekolah MTs Assalafi Susukan untuk mengatasi

keterlambatan kehadiran guru beliau menggunakan cara memberikan

sanksi kepada guru yang kurang disiplin, sanksi yang diterapkan

berupa pemotongan gaji. Tetapi sangat jarang ada guru yang terlambat

karena absensinya sudah menggunakan finger print sehingga guru rata-

rata jam 07.40 guru sudah dilokasi sekolahan.

Langkah kepala sekolah tersebut sesuai dengan peran kepala

sekolah sebagai administrasi personalia atau kepegawaian, seperti

pendapat yang disampaikan Danim dan Khairil, (2013:81) mereka

menyebutkan bahwa administrasi personalia bertujuan untuk

mendayagunakan tenaga guru secara efektif dan efisien untuk

mencapai hasil yang optimal.

Untuk menumbuhkan semangat kerja yang dilakukan kepala

sekolah yaitu memberikan motivasi dan menasehati secara harus

sehinnga mudah diterima oleh guru yang dinasehati. Kepala sekolah

juga bersedia membantu guru yang mengalami masalah dalam

kegiatan KBM maupun pribadi. Seperti yang diungkapkan Bafadal

(dalam Murti’ah, 2007: 95) beliau menyatakan bahwa kepala sekolah

harus bisa membina sikap personal profesional guru yaitu dengan

membantu dalam memecahkan keluh kesah guru. Keluh kesah guru

Page 85: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

adalah suatu yang dialami dalam situasi kerja dimana seorang guru

merasa tidak nyaman. Seorang guru yang mengalami banyak masalah

akan berpengaruh terhadap semangat sebagai seorang pendidik.

2. Kompetensi Pedagogik

Dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru di MTs

Assalafi Susukan upaya yang dilakukan kepala sekolah adalah

berperan sebagai informan yang memberikan informasi terbaru

kepada guru untuk senantiasa mengembangkan diri membaca buku

atau membaca dari sumber yang lain, kepala sekolah juga melakukan

pengawasan terhadap kinerja guru. Kepala sekolah melakukan

kunjungan kelas, memberikan saran untuk mengikuti organisasi

keguruan dan memberi waktu kepada guru untuk mengikuti kegiatan

MGMP, pelatihan, seminar dan sebagainya.

Upaya kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensi

pedagogik sudah tepat. Cara ini sesuai dengan yang disampaikan oleh

Asmani (2012: 37) beliau menyampaikan bahwa dalam rangka

melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer. Kepala sekolah perlu

meiliki strategi yang tepat untuk pemberdayaan guru dan tenaga

kependidikan melaui persaingan dalm kebersamaan, memberi

kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan

profesinya, mendorong keterlibatan seluruh guru dan tenaga

kependidikan dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik

yang dilaksanakan di sekolah seperti MGMP tingkat sekolah. Kegiatan

Page 86: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

yang berada diluar sekolah misalnya dengan memberikan kesempatan

melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan

yang diselenggarakan pihak lain.

Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membantu guru

yang mengalami masalah yaitu beliau siap membantu untuk mencari

solusi yang terbaik. Kepala sekolah tidak keberatan sama sekali ketika

ada guru yang minta bantuannya.

Upaya tersebut merupakan salah satu fungsi kepemimpinan

kepala sekolah yang dijelaskan (dalam rohani dan ahmadi, 1991: 89-

100) dalam buku tersebut dijelaskan bahwa kepemimpinan kepala

sekolah berfungsi untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah,

baik secara personal maupun kelompok dengan memberikan saran

dalam mengatasinya.

Salah satu cara yang dilakukan dalam pembinaan kompetensi

pedagogik guru di MTs Assalafi Susukan yaitu dengan melakukan

monitoring, observasi, kunjungan kelas dan pemeriksaan administrasi.

Tindakan tersebut mencerminkan peran kepala sekolah sebagai

administrator dan sesuai dengan pendapat yang dikatakan oleh Danim

dan Khairil, (2013:81) administrator adalah orang yang menjalankan

kegiatan administrasi. Kepala sekolah sebagai administrator memiliki

hubungan erat dengan berbagai aktifitas administrasi sekolah baik dari

pendekatan fungsional maupun pendekatan substansial. Secara

fungsional, kepala sekolah harus mampu merencanakan,

Page 87: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

mengorganisasikan, menata staf, melaksanakan, mengawasi,

mengendalikan, mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut. Secara

substansial kepala sekolah harus mampu mengelolakurikulum,

ketenagaan, kesiswaan, hubungan kemasyarakatan, layanan khusus,

administrasi kearsipan, dan administrasi keuangan.

3. Kompetensi Profesional

Dalam mengembangkan kompetensi profesional guru, upaya

yang dilakukan kepala sekolah adalah guru yang belum memiliki

kualifikasi S1 dianjurkan untuk menyelesaikan S1 nya dengan jalur

beasiswa maupun reguler, mengikut sertakan dalam seminar, kepala

sekolah memberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan

mengikuti pelatihan-pelatihan yang bermanfaat, kepala sekolah

memberi pengarahan agar mengembangkan kemampuan yang dimiliki,

banyak menambah sumber pengetahuan salah satunya dengan banyak

membaca buku, untuk guru yang sertifikasi diwajibkan mempunyai

analisis pembelajaran, buku kepribadian anak.

Upaya kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensi

pedagogik sudah tepat. Cara ini sesuai dengan yang disampaikan oleh

Asmani (2012: 37) beliau menyampaikan bahwa dalam rangka

melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer. Kepala sekolah perlu

meiliki strategi yang tepat untuk pemberdayaan guru dan tenaga

kependidikan melaui persaingan dalm kebersamaan, memberi

kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan

Page 88: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

profesinya, mendorong keterlibatan seluruh guru dan tenaga

kependidikan dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik

yang dilaksanakan di sekolah seperti MGMP tingkat sekolah. Kegiatan

yang berada diluar sekolah misalnya dengan memberikan kesempatan

melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan

yang diselenggarakan pihak lain.

Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membagi tugas

mengajar yaitu disesuaikan dengan kualifikasi yang dimiliki oleh guru,

kualifikasi ini diperkuat oleh penuturan NH dan SH yang mengatakan

bahwa pembagian tugas mengajar menyesuaikan dengan kualifikasi

tersebut.

Langkah ini sesuai dengan peran kepala sekolah sebagai manajer

seperti yang terdapat dalam buku (Danim dan Khairil, 2013: 80)

disebutkan bahwa kepala sekolah harus mampumengoptimasi dan

mengakses sumberdaya sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan

mencapai tujuannya.

4. Kompetensi Sosial

Dalam mengembangkan kompetensi sosial guru, yang

diupayakan kepala sekolah adalah dengan mengadakan infak

seiklasnya untuk subsidi anak-anak tidak mampu, memiliki rasa

keterbukaan, menjaga kejujuran dan rasa saling menjaga, kepala

sekolah memberi saran agar menjaga sikap, berbicara santun, dan

bekerjasama dalam kebaikan, bermusyawarah apabila ada

Page 89: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

permasalahan untuk mencari solusinya ini juga akan meletih guru

untuk pandai berbicara dihadapan orang banyak dan meltih untuk

berani mengutarakan pendapat.

Kepala sekolah juga mencoba untuk melatih kecakapan

berbicara guru dengan berdiskusi. Karena kecakapan berbicara sangat

penting bagi guru dalam KBM. Dengan kecakapan berbicara dapat

memberikan manfaat untuk menyakinkan, mempengaruhi, atau

menjadi penguatan suatu materi yang disampaikan kepada peserta

didik. Pernyataan tersebut sesuai dengan fungsi kepemimimpinan

kepala sekolah sekolah yang dikemukakan oleh Rohani dan Ahmadi,

(1991: 89-90) bahwa kepemimpinan kepala sekolah berfungsi untuk

mengembangkan dan menyalurkan kebebasan berfikir dan

mengeluarkan pendapat, baik secara perseorangan ataupun kelompok

dalam menetapkan keputusan yang mampu memenuhi aspirasi di

dalam sekolah.

C. Problematika yang dihadapi kepala sekolah dalam mengembangkan

profesionalisme guru dan solusinya di MTs Assalafi Susukan.

1. Problematika atau faktor penghambat yang dihadapi kepala sekolah

dalam mengembangkan profesionalisme guru di MTs Assalafi

Susukan.

Faktor penghambat yang dialami oleh AJ selaku kepala sekolah

MTs Assalafi Susukan adalah ada dua faktor yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal disini adalah faktor yang bersumber

Page 90: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

dari dalam diri guru tersebut seperti Latar belakang pendidikan,

kriteria dan watak guru, dan kesejahteraan guru. Faktor-faktor itulah

yang bisa menghambat pengembangan profesionalisme guru. Maka

dari itu dalam pembinaan guru perlu adanya kerjasama antara guru

dengan kepala sekolah agar tujuan yang di cita-citakan dapat terwujud.

Tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan oleh Mufarriah, (2010:

159-161) beliau mengatakan : Faktor yang menghambat bersumber

dari dalam guru tersebut atau internal adalah seperti Latar belakang

pendidikan, kriteria dan watak guru, kurangnya semangat guru tersebut

dalam meningkatkan kualiatas dirinya. Kemudian yang termasuk

faktor eksternal adalah lingkungan kerja guru, sarana belajar mengajar,

dan pengawasan dari atasan.

2. Solusi atau Upaya-upaya yang Dilakukan Kepala sekolah Untuk

Mengatasi Pengembangan Profesionalisme Guru di MTs Assalafi

Susukan.

Dalam mengatasi hambatan yang dilakukan kepala sekolah

adalah memberi suntikan motivasi agar guru lebih bersemangat dan

memberi nasehat kepada guru. Kepala sekolah selalu siap dalam

membatu guru yang mengalami masalah.

Menurut penuturan dari beberapa guru yang saya wawancarai

mengatakan bahwa kepala sekolah memberi suntikan motivasi,

memberi masukan, menasehati dan kepala sekolah selalu siap

membantu guru yang mempunyai masalah KBM maupun pribadi.

Page 91: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Untuk faktor penghambat dari luar kepala sekolah mengupayakan agar

guru meningkatkan kedisiplinan. Misalnya kedisiplinan guru, kepala

sekolah menerapkan sistem pemotongan gaji dan hasil pemotongan

gaji tersebut uangnya digunakan untuk tambahan khas sarana dan

prasarana sekolah. Dilihat dari beberapa pernyataan tersebut, kepala

sekolah telah berusaha dan tetap mencoba untuk menyelesaikan

masalah atau hambatan yang ada dalam proses pembinaan dan

pengembangan profesionalisme guru.

Page 92: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “upaya-upaya kepala sekolah

dalam mengembangkan profesionalisme guru” di MTs Assalafi Susukan

Kabupaten Semarang, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Profesionalisme guru di MTs Assalafi sudah baik dalam hal

kepribadian, sudah bisa dikatakan menjadi suri tauladan yang baik.

Kompetensi pedagogik guru juga sudah baik terbukti semua sudah

memenuhi kualifikasi S1. Kompetensi profesionalnya pun juga sudah

baik, guru mampu memahami pembelajaran dengan baik. Juga

memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi.

2. Kepala sekolah MTs Assalafi Susukan sudah bisa dikatakan berhasil

dalam mengembangkan profesionalisme guru.

a. Kompetensi Kepribadian

Dalam melaksanakan pengembangan kompetensi

kepribadian yang dilakukan kepala sekolah adalah guru harus

disiplin, kalau ada yang terlambat maka akan diberi sanksi. Kepala

sekolah memberi motivasi terhadap guru dan nasehat yang terbaik.

b. Kompetensi Pedagogik

Dalam pengembangan kompetensi pedagogik guru maka

yang dilakukan kepala sekolah membantu memecahkan masalah

Page 93: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

yang dihadapi guru baik personal maupun kelompok,

mengikutsertakan guru dalam kegiatan MGMP, seminar, pelatihan

dll.

c. Kompetensi Profesional

Dalam melaksanakan pengembangan kompetensi

profesional kepala sekolah kepala sekolah memberi tugas mengajar

sesuai bidang yang dimiliki guru. Mengikutsertakan guru dalam

kegiatan MGMP, seminar, pelatihan dsb.

d. Kompetensi Sosial

Dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan

kompetensi sosial yang dilakukan kepala sekolah adalah

menganjurkan bertutur kata yang santun serta bertingkah laku yang

ramah, membiasakan saling bersalaman waktu bertemu dan

bertegur sapa selalu senyum.

3. Faktor yang menghambat pengembangan profesionalisme guru dan

solusi yang dihadapi kepala sekolah di MTs Assalafi Susukan

Kabupaten Semarang.

a. Faktor Penghambat

1) Faktor Internal Seperti:

Latar belakang pendidikan, kriteria dan watak guru.

2) Faktor Eksternal Seperti:

Lingkungan kerja guru dan sarana belajar mengajar.

Page 94: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

b. Solusi yang dilakukan kepala sekolah dalam mengatasi hambatan-

hambatan tersebut

a. Memberi kesempatan untuk mecari ilmu diluar sekolah atau

melanjutkan studinya.

b. Memberlakukan finger print

c. Pemotongan gaji bagi guru yang tidak disiplin

B. Saran

Sarana dan prasaran di MTs Assalafi sebagai penunjang kegiatan

pembelajaran agar lebih dilengkapi, sehingga kebutuhan belajar siswa

dapat terpenuhi dan tidak ada kendala.

Page 95: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Asdiqoh, Siti. 2013. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trust Media

Publishing.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan

Profesional. Jogjakarta. Power Books.

______. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif & Inofatif. Jogjakarta: Diva

Press.

______. 2012. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif & Inofatif. Jogjakarta: Diva

Press.

Danim, Sudarwan dan Khairil. 2013. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta

CV.

Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Imam, Suprayogo dan Tobroni. 2003. Metodologi Sosial Agama. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Kunandar.2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

_______. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Marno dan Idris. 2010. Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta: AR-Ruzz

Media Group.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2005.Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. PT: Remaja Rosdakarya.

_______. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 96: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

_______. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

_______. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rohani, Ahmad. 1991. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisus.

Saroni, Muhammad. 2006. Manajemen Sekolah Kiat Menjadi Pendidik Yang

Kompeten. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Page 97: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Profil Responden

a. Ahmad Jamsuki, S.Ag.

Beliau merupakan kepala sekolah MTs Assalafi Susukan

juga mengajar sebagai guru fiqih, beralamatkan di Desa Trian,

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Beliau merupakan

lulusan S1 Syariah di Tribakti kediri.

b. NurHabib, S.Kom

Beliau adalah guru TIK beralamatkan di Desa Kenteng,

Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

c. Nur Istiqomah, S.Pd.I

Beliau adalah guru Bahasa Inggris beralamatkan di Karang

Tengah Tuntang.

d. Sri Haryanti, S.Pd

Beliau adalah guru Matematika beralamatkan di Susukan,

Kab. Semarang.

Page 98: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme
Page 99: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber : Ahmad Jamsuki, S.Ag.

Alamat : Desa Trian, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Guru/Jabatan : Guru Fiqh/Kepala Sekolah

Waktu Wawancara : 17 Sampai 18 September 2015

Peneliti :Assalamualaikum

Narasumber :Waalaikumsalam. Ada perlu apa mas?

Peneliti :Ini saya Agus dari IAIN Salatiga mau penelitian tentang upaya-

upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru

di MTs sini untuk menyelesaikan skripsi, apakah bapak memberi

izin untuk melakukan penelitian disini?

Narasumber :O ya mas, silahkan

Peneliti :Langsung saja iya pak?

Narasumber :Iya mas, apa yang ditanyakan?

Peneliti :Bagaimana cara bapak agar guru datang kesekolah tepat waktu?

Narasumber :Sebagai orang yang diberi kepercayaan dari yayasan untuk

memimpin sekolah, saya sebagai kepala sekolah mempunyai

tanggung jawab besar mengelola sekolah dengan baik agar

menghasilkan lulusan yang berkualitas serta bermanfaat bagi

bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu yang

perlu diperhatikan adalah profesionalisme guru, karena dengan

guru yang profesional tentunya akan menghasilkan lulusan dengan

kualitas unggul. Guru yang profesional adalah orang yang

mempunyai kemampuan dan mempunyai keahlian khusus dalam

bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan

fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Absensinya

disini dengan finger print jadi secara otomatis guru akan datang

kesekolah dengan tepat waktu.

Peneliti :Bagaimana cara bapak menumbuhkan semangat kerja dan

tanggung jawab para guru terhadap pekerjaan mereka?

Page 100: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber :Cara saya menumbuhkan semangat kerja dan tanggung jawab para

guru terhadap pekerjaan mereka disini saya memberi contoh

disiplin, guru saya minta administrasinya dan saya memonitoring.

Peneliti :Bagaimana cara bapak untuk menjadiakan para guru supaya

menjadi contoh yang baik bagi siswanya?

Narasumber :Yang kalau saya tidak ada penekanan kusus buat para guru, karena

kalaau menurut saya guru sudah tau bagaiamana harus bersikap

terhadap sesama ataupun terhadap siswanya.

Peneliti :Bagaimana cara bapak untuk membantu guru yang kesulitan

dalam memahami keberagaman siswa siswinya?

Narasumber :Untuk memahami karakter tiap peserta didik memang

membutuhkan waktu yang tidak singkat, terutama dalam kegiatan

pembelajaran. Maka saya menghimbau kepada bapak/ibu guru

untuk lebih inovatif dan kreatif.Agar siswa/siswinya tertarik

terhadap mata peljaran tersebut.

Peneliti :Bagaimana cara bapak agar guru membuat RPP sebelum mengajar

Narasumber :Kalau saya harus ngecek setiap hari spertinya tidak mungkin mas,

karena saya pasti juga ada keperluan yang lain dan pastinya guru

tidak membuat RPP setiap hari. Jadi untuk RPP saya selalu adakan

rapat sekali dalam sebulan.

Peneliti :Bagaimana cara bapak dalam membantu menyelesaikan masalah

yang dihadapai para guru dalam kegiatan belajar mengajar?

Narasumber :Bagi guru yang mengalami kesulitan saya terbuka kalau mau

minta bantuan terhadap saya. Kalau saya bisa membantu saya akan

membantu sehingga masalah yang dihadapi bisa terpecahkan.

Peneliti :Bagaiman cara bapak dalam melakukan kunjungan kelas?

Narasumber :Kunjungan kelas ya, saya lakukan saya lakukan secara acak agar

saya bisa mengetahui kesiapan guru saat mengajar.

Peneliti :Bagaiman cara bapak dalam mengontrol dan mengoreksi

pekerjaan guru?

Page 101: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber :Saya memeriksa cara mengajar, metode yang digunakan guru,

melihat jurnal, apakah guru sudah melaksanakan tugasnya atau

belum.

Peneliti :Upaya apa yang bapak lakukan apabila ada guru yang belum

memiliki kualifikasi S1?

Narasumber : Alhamdulillah mas, kebetulan di sini guru sudah S1 semua. Kalau

karyawan ada yang belum S1 saya ikutkan beasiswa.

Peneliti :Bagaiman cara bapak dalam mengatur pembagian tugas kepada

guru dalam mengajar ataupun administrasi sekolah?

Narasumber :Saya sesuaikan dengan bidang dan kemampuan yang dia miliki.

Karena memang saya usahakan seperti itu.

Peneliti :Apa yang bapak lakukan dalam memperbanyak sumber Belajar?

Narasumber :Iya buku-buku diperpustakaan saya tambah agar lebih banyak.

Peneliti :Bagaiman cara bapak dalam membangun hubungan guru agar

tetap harmonis?

Narasumber :Membiasakan bertutur kata yang santun, bertingkah laku yang

sopan, bergotong royong, membiasakan bersalaman kalau waktu

bertemu.

Peneliti :Bagaiman cara bapak agar guru selalu bertutur kata yang santun

terhadap sesama ataupun masyarakat?

Narasumber :Kalau guru dalam bertutur kata sudah baik semua mas, jadi saya

tidak ada penekanan khusus untuk itu.

Peneliti :Bagaimana cara bapak apabila ada guru baru, belum mampu

beradaptasi terhadap lingkungan kerja?

Narasumber :Saya kenalkan dengan guru maupun karyawan dan lingkungan

sekitar, mengikut sertakan dalam kegiatan.

Peneliti :Faktor apa yang menghambat pengembangan profesionalisme guru

di MTs Assalafi Susukan?

Narasumber :“Begini mas, kalau masalah faktor penghambat tentunya masih

banyak sekali terutama dari faktor internal seperti Latar belakang

Page 102: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

pendidikan, kriteria dan watak guru, kurangnya semangat guru dan

kesejahteraan guru.

Kalau faktor eksternal itu ada lingkungan kerja guru, sarana belajar

mengajar, dan pengawasan dari atasan.

Peneliti :Upaya-upaya apa yang bapak lakukan dalam mengatasi

pengembangan profesionalisme guru?

Narasumber :Misalnya kalau ada guru yang terlambat saya memberlakuksn

hukuman, hukumannya potong gaji, itu dihitung berapa kali guru

terlambat dan nanti diakumulasikan setelah akhir bulan dan uang

dari hasil pemotongan gaji tersebut saya gunakan untuk

penambahan kas sarana dan prasarana. Saya juga memberi contoh

yang baik.

Peneliti :Terima kasih pak atas izin yang bapak berikan terhadap saya dan

telah menerima saya dengan baik.

Narasumber :Iya mas sama-sama, semoga bermanfaat dan menjadi Sarjana.

Butuh guru berapa lagi mas?Saya carikan.

Peneliti :Amin. Tiga lagi pak “Beliau memanggilkan guru yang tidak ada

jadwal mengajar”.

Page 103: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber : Nur Habib, S.Kom.

Alamat : Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang

Jabatan : Guru TIK

Waktu Wawancara : 17 Sampai 18 September 2015

Peneliti :Assalamualaikum

Narasumber :Waalaikumsalam. Ada yang bisa saya bantu?

Peneliti :Iya pak. Ini saya Agus dari IAIN Salatiga mau penelitian tentang

upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan

profesionalisme guru di MTs sini untuk menyelesaikan skripsi,

apakah bapak memberi izin untuk melakukan penelitian disini?

Narasumber : O ya mas, silahkan

Peneliti : Langsung saja iya pak?

Narasumber : Iya mas, apa yang ditanyakan?

Peneliti : Bagaimana cara kepala sekolah agar guru datang kesekolah tepat

waktu?

Narasumber : Begini mas, kepala sekolah datang lebih pagi, keliling memeriksa

kehadiran guru dan memberi sangsi bagi guru yang terlambat

Peneliti :Bagaimana car kepal sekolah dalam menumbuhkan semangat

kerja dan tanggung jawab para guru terhadap pekerjaan mereka?

Narasumber :Ya kepala sekolah hanya sekedar memberi motivasi terhadap

guru-guru, memberi contoh disiplin dan guru diminta

administratornya.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah untuk menjadiakan para guru

supaya menjadi contoh yang baik bagi siswanya?

Narasumber :Singkron juga dengan progam kepala sekolah, guru, karyawan

bersama murid-murid melaksanakan sholat dhuha setiap pagi,

bersih lingkungan setiap satu minggu sekali.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah untuk membantu guru yang

kesulitan dalam memahami keberagaman siswa siswinya?

Page 104: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber : Gini mas, tiap guru kan mempunyai karakter masing-masing jadi

kepala sekolah hanya menekankan dalam kegiatan pembelajaran

agar lebih menarik sehingga siswa/siswinya tidak jenuh terhadap

pelajaran.

Peneliti :Bagaimana cara kepal sekolah agar guru membuat RPP sebelum

mengajar?

Narasumber :Untuk RPP diadakan rapat bulanan dan kepala sekolah selalu

mengingatkan karena kepala sekolah mewajibkan harus membuat

RPP sebelum mengajar.

Peneliti :Bagaimana cara kepal sekolah dalam membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapai para guru dalam kegiatan belajar

mengajar?

Narasumber :Apabila guru mengalami masalah kepala sekolah akan membantu

secara langsung face to face untuk mencari solusi yang tepat.

Peneliti :Bagaiman cara kepala sekolah dalam melakukan kunjungan kelas?

Narasumber : Kunjungan kelas hanya monitoring saat pergantian jam pelajaran

Peneliti :Bagaiman kepal sekolah dalam mengontrol dan mengoreksi

pekerjaan guru?

Narasumber : Sudah ada instrumen penilaian kinerja guru.

Peneliti :Upaya apa yang kepal sekolah lakukan apabila ada guru yang

belum memiliki kualifikasi S1?

Narasumber :Kepala sekolah menganjurkan untuk segera menyelesaikan S1

nya. Kebetulan disini yang guru sudah S1 semua mas.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam mengatur pembagian tugas

kepada guru dalam mengajar ataupun administrasi sekolah?

Narasumber :Pembagian tugas dari kurikulum dan untuk tugas lainnya

disesuaikan dengan kemampuannya.

Peneliti :Apa yang kepal sekolah lakukan dalam memperbanyak sumber

Belajar?

Narasumber :Guru dihimbau jangan hanya fokus pada buku, dalam

pembelajaran jangan hanya model konvensional tetapi juga visual

Page 105: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam membangun hubungan guru

agar tetap harmonis?

Narasumber :Selalu berkomunikasi, ramah, dan saling mengingatkan.

Peneliti :Bagaiman cara kepala sekolah agar guru selalu bertutur kata yang

santun terhadap sesama ataupun masyarakat?

Narasumber :Otomatis sudah santun karena sebagai guru MTs dan satu yayasan

dengan pondok pesantren

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah apabila ada guru baru, belum

mampu beradaptasi terhadap lingkungan kerja?

Narasumber : Komunikasi dan dikenalkan dengan lingkungan.

Peneliti :Faktor apa yang menghambat pengembangan profesionalisme guru

di MTs Assalafi Susukan?

Narasumber :Menurut saya faktor yang menghambat pengembangan

profesionalisme guru ada banyak. Salah satunya kedisiplinan,

faktor kemampuan guru, faktor kepala sekolah dan faktor

lingkungan.

Peneliti :Upaya-upaya apa yang kepala sekolah lakukan dalam mengatasi

pengembangan profesionalisme guru?

Narasumber :Ya gini mas, kepala sekolah memberi contoh yang baik, kalau ada

guru yang kelirupun kepala sekolah menegur secara halus.

Peneliti :Terima kasih pak atas waktu yang bapak luangkan terhadap saya.

Narasumber :Iya mas sama-sama.

Page 106: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber : Nur Istiqomah, S.Pd.I.

Alamat : Karang Tengah, Tuntang

Jabatan : Guru Bahasa Inggris

Waktu Wawancara : 17 Sampai 18 September 2015

Peneliti :Assalamualaikum

Narasumber :Waalaikumsalam. Ada perlu apa mas?

Peneliti :Ini saya Agus dari IAIN Salatiga mau penelitian tentang upaya-

upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru

di MTs sini untuk menyelesaikan skripsi,

Narasumber : Silahkan mas

Peneliti : Langsung saja iya Bu?

Narasumber : Iya mas, apa yang mau ditanyakan?

Peneliti : Bagaimana cara kepala sekolah agar guru datang kesekolah tepat

waktu?

Narasumber :hmmmz gini mas, kepala sekolah memberi contoh yaitu dengan

datang pagi secara otomatis guru termotivasi dan absensi dengan

finger print.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat

kerja dan tanggung jawab para guru terhadap pekerjaan mereka?

Narasumber : Hmmmzzz apa ya, gini mas diadakannya supervisi dan perbulan

ada monitoring kepala sekolah juga memberi suntikan motivasi,

baik secara individu maupun secara kelompok.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah untuk menjadiakan para guru

supaya menjadi contoh yang baik bagi siswanya?

Narasumber : Begini mas, kalau disini guru sudah tau tata cara guru dengan

guru, guru dengan murid, dan guru terhadap kepala sekolah.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah untuk membantu guru yang

kesulitan dalam memahami keberagaman siswa siswinya?

Narasumber : Kepala sekolah hanya menekankan bahwa dalam KBM guru

dituntut agar semenarik mungkin dalam menyamoaikan materi agar

Page 107: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

siswa/siswinya tidak jenuh sehingga bisa tercapainya pembelajaran

yang efektif.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah agar guru membuat RPP sebelum

mengajar?

Narasumber :Guru disuruh membuat RPP lalu diajaukan ke kepala sekolah

setelah di tandatangani oleh kepala sekolah selanjutnya

dikembaliakan.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapai para guru dalam kegiatan belajar

mengajar?

Narasumber :Apabila guru mengalami masalah kepala sekolah akan membantu

secara langsung face to face untuk mencari solusi yang tepat.

Peneliti :Bagaiman cara kepala sekolah dalam melakukan kunjungan kelas?

Narasumber :Jadwal kunjungan kelas memang sudah ada namun kepala

sekolah tidak berpatokan pada jadwal tersebut agar guru sewaktu-

waktu selalu siap.

Peneliti :Bagaimana kepala sekolah dalam mengontrol dan mengoreksi

pekerjaan guru?

Narasumber : Kepala sekolah memeriksa cara mengajar, metode apa yang saya

gunakan, serta melihat jurnal.

Peneliti :Upaya apa yang kepala sekolah lakukan apabila ada guru yang

belum memiliki kualifikasi S1?

Narasumber : Ada progam atau beasiswa S1 mas, kepala sekolah memberi

informasi dan memotivasi untuk ikut.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam mengatur pembagian tugas

kepada guru dalam mengajar ataupun administrasi sekolah?

Narasumber : Di tiap rapat awal tahun pendataan guru ada brp? Mata pelajaran

yang kurang apa saja? Bila ada guru yang jam nya kurang, maka

diambilkan jam guru yang sisa di anggap masih linear.

Peneliti :Apa yang kepala sekolah lakukan dalam memperbanyak sumber

Belajar?

Page 108: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber :Mengajukan bantuan ke kemenag. Belajar tidak hanya dengan

buku tetapi dimana saja kita berada.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam membangun hubungan guru

agar tetap harmonis?

Narasumber : Tidak memisahkan kantor kepala sekolah dengan ruang guru

karena agar terbiasa, kalau ada guru yang keliru menegurnya

secara halus tidak di depan forum.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah agar guru selalu bertutur kata yang

santun terhadap sesama ataupun masyarakat?

Narasumber :Otomatis sudah santun karena sebagai guru MTs dan satu yayasan

dengan pondok pesantren

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah apabila ada guru baru, belum

mampu beradaptasi terhadap lingkungan kerja?

Narasumber : Komunikasi dan dikenalkan dengan lingkungan.

Peneliti :Faktor apa yang menghambat pengembangan profesionalisme guru

di MTs Assalafi Susukan?

Narasumber :Yang saya ketahui seperti faktor sarana dan prasarana,

kemampuan setiap guru, dan pengawasan dari kepala sekolah.

Peneliti :Upaya-upaya apa yang kepala sekolah lakukan dalam mengatasi

pengembangan profesionalisme guru?

Narasumber :Biasanya kepala sekolah memberi suntikan motivasi agar guru

lebih bersemangat mas dan memberi nasehat kepada guru mas.

Peneliti :Terima kasih bu, atas waktu yang ibu berikan.

Narasumber :Iya mas, sama-sama.

Page 109: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber : Sri Haryanti, S.Pd.

Alamat : Susukan, Kabupaten Semarang.

Jabatan : Guru Matematika

Waktu Wawancara : 17 Sampai 18 September 2015

Peneliti :Assalamualaikum

Narasumber :Waalaikumsalam. Bagaimana mas?

Peneliti :Ini saya Agus dari IAIN Salatiga mau penelitian tentang upaya-

upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru

di MTs sini untuk menyelesaikan skripsi.

Narasumber : Silahkan mas

Peneliti : Langsung saja iya Bu?

Narasumber : Iya mas, mau tanya apa?

Peneliti : Bagaimana cara kepala sekolah agar guru datang kesekolah tepat

waktu?

Narasumber :Iya disini absensinya dengan finger print, jadi guru sangat jarang

ada yang terlambat bahkan bisa dikatakan tidak ada guru yang

terlambat kalau tidak ada halangan yang mendadak.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat

kerja dan tanggung jawab para guru terhadap pekerjaan mereka?

Narasumber : Mengadakan supervisi setiap sebulan sekali.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah untuk menjadiakan para guru

supaya menjadi contoh yang baik bagi siswanya?

Narasumber :Kepala sekolah mengingatakan agar sopan kepada siapa saja,

khususnya kalau masih dilingkungan sekolah.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah untuk membantu guru yang

kesulitan dalam memahami keberagaman siswa siswinya?

Narasumber :Yang dilakukan kepala sekolah Cuma memberikan pengarahan

saja, beliau bersedia membatu saya kalau mengalami kesulitan.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah agar guru membuat RPP sebelum

mengajar?

Page 110: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber :RPPnya diminta, ditandatangani dan sering mengadakan supervisi.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapai para guru dalam kegiatan belajar

mengajar?

Narasumber :Kalau sudah ada pengaduan, kepala sekolah baru bisa membantu

memecahkan masalahnya, dan beliau selalu siap untuk membantu.

Peneliti :Bagaiman cara kepala sekolah dalam melakukan kunjungan kelas?

Narasumber : Kunjungan kelas telah di jadwal oleh humas.

Peneliti :Bagaimana kepala sekolah dalam mengontrol dan mengoreksi

pekerjaan guru?

Narasumber : Perangkat diminta dan ditandatangani setiap akhir tahun.

Peneliti :Upaya apa yang kepala sekolah lakukan apabila ada guru yang

belum memiliki kualifikasi S1?

Narasumber : Suruh kuliah lagi lewat jalur biasa maupun reguler.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam mengatur pembagian tugas

kepada guru dalam mengajar ataupun administrasi sekolah?

Narasumber :Di buatkan SK pembagian tugas dan jadwal mengajar dan di

sesuaikan dengan kualifikasi yang dimilikinya

Peneliti :Apa yang kepala sekolah lakukan dalam memperbanyak sumber

Belajar?

Narasumber :Cara memperbanyak sumber ajar membelikan buku bisa juga

internet.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah dalam membangun hubungan guru

agar tetap harmonis?

Narasumber : Di bentuk kekeluargaan dan forum silaturahmi guru baik formal

maupun non formal.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah agar guru selalu bertutur kata yang

santun terhadap sesama ataupun masyarakat?

Narasumber : Alhamdulillah mas sudah santun semua.

Peneliti :Bagaimana cara kepala sekolah apabila ada guru baru, belum

mampu beradaptasi terhadap lingkungan kerja?

Page 111: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Narasumber : Lebih ditekankan pada pembinaan ahlaq.

Peneliti :Faktor apa yang menghambat pengembangan profesionalisme guru

di MTs Assalafi Susukan?

Narasumber : Hmmm...hambatan ya faktor internal dan eksternal mas. Faktor

internal seperti kepribadian guru, semangat kerja guru, kalau faktor

eksternal seperti lingkungan sekolah, pengawasan gitu mas

Peneliti :Upaya-upaya apa yang kepala sekolah lakukan dalam mengatasi

pengembangan profesionalisme guru?

Narasumber :Begini mas beliau memberi hukuman kepada guru yang sering

terlambat berupa potongan gaji. Itu merupakan salah satu cara agar

disiplin waktu.

Peneliti :Terima kasih bu.

Narasumber :Iya mas. Sama sama.

Page 112: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Agus Yulis Setiyawan Jurusan : Tarbiyah

NIM : 111-11-211 Progdi : PAI

P.A. : Mufiq, S.Ag., M.Phil.

No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai

1 Orientasi Pengenalan

Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK)

STAIN Salatiga

20-22 Agustus

2011

Peserta

3

2 Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) STAIN Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

3 User Education

(pendidikan pemakai)

19 September

2011

Peserta 2

4 Enterpreneurship dan

koperasi

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 Talkshow Pra Nikah

dengan tema “Menjemput

Jodoh Impian”

09 November

2014

Peserta 2

6 Fenomena Islam di

Salatiga

28 November

2014

Peserta 2

7 PAB (penerimaan anggota

baru) JQH AL-FURQON

STAIN Salatiga

13-14 Desember

2014

Peserta 2

8 Meraih Kesuksesan dengan

Berwirausaha

21 Desember 2014 Peserta 2

9 Seminar Regional dengan

Tema “Menuju Pendidikan

Indonesia yang ideal”

24 Febuari 2014 Peserta 4

10 (AMT) Membangun

Mahasiswa Cerdas Emosi,

Spiritual, dan Intelektual

23 Agustus 2011 Peserta 2

11

Talkshow dengan Tema

“Ciptakan Karakter

Mahasiswa Religius dan

Berahlaq Mulia

19 September

2014

Peserta 2

12 Public Hearing “Meniti

Langkah Baru IAIN

Salatiga”

13 Juni 2015 Peserta 2

Page 113: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

13 Sosialisasi Progam

Pendewasaan Usia

Perkawinan (PUP)

12 Juni 2015 Peserta 2

14 Piagam Penghargaan

“Pesantren Kilat SMP N 9”

11 Juli 2015 Pemateri 4

15 Workshop Nasional

“Sukses Akademik, Sukses

Bakat dan Hidup

Bermartabat dengan

Karya”

16 Desember 2014 Peserta 8

16 Kejuaraan Wushu Putra

Nusantara Cup

06 Januari 2012 Juara 3

Shan Sau

56 kg

Putra

3

17 Seminar Nasional

Enterpreneurship

16 November

2014

Peserta 8

18 National Symposium for

Muhammadiyah’s dengan

Tema “Reposition of

School in the Global

Competition”

23 Juni 2012 Peserta 2

19 National Seminar

“Understanding the World

by Understanding the

Language and the Culture”

04 Juni 2015 Peserta 8

20 Seminar Nasional Bahasa

Arab ITTAQO

“Implementasi Kurikulum

2013 pada Mapel Bahasa

Arab Tingkat Dasar dan

Tingkat Menengah dalam

Upaya Menjawab

Tantangan Pengajaran

Bahasa Arab”

04 November

2014

Peserta 8

21 Seminar Nasional

“Berkontribusi untuk

Negeri Melalui Televisi”

05 November

2014

Peserta 8

22 Seminar Nasional “Taqwa

Intelektual dan

Profesional”

18 Juli 2014 Peserta 8

23 Seminar Nasional “Peran

Mahasiswa dalam

Mengawal BLSM”

03 Juli 2014 Peserta 8

24 Seminar Nasional “Peran

Mahasiswa dalam

Mengawal Masa Depan

25 September

2014

Peserta 8

Page 114: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Indonesia Pasca Pilpres

2014”

25 Seminar Nasional

“Kesehatan Islami”

10 Agustus 2015 Peserta 8

26 Sertifikat “Progam Ma’had

Mahasiswa 1 Tahun”

20 Juni 2012 Peserta 2

27

Seminar Regional Dengan

Tema“Meningkatkan

Nasionalisme Ditengah

Goncangan Disintegrasi

dan Pengikisan Ideologi

Nasional”

26 Oktober 2011 Peserta 4

28 Seminar Regional Dengan

Tema“INDONESIA

SATU”

29 Oktober 2012 Peserta 4

29 Seminar Regional Dengan

Tema “Negara Islam dalam

Tinjauan Islam Indonesia

dan NKRI”

30 November

2011

Peserta 4

JUMLAH

124

Salatiga, 25 September 2015

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaandan

Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag.

NIP:19700510 199803 1003

Page 115: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme
Page 116: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Agus Yulis Setiyawan

NIM : 11111211

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI

Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang/11 Agustus 1992

Alamat : Dsn. Kidul Jurang, Rt 10/Rw 02, Ds. Kemetul, Kec.

Susukan, Kab. Semarang

Nama Ayah : Kasri Sutrisno

Nama Ibu : Lilis Minawati

Agama : Islam

Pendidikan :- SD N Kemetul lulus tahun 2005

- SMP N 2 Susukan lulus tahun 2008

- SMK PGRI 2 Salatiga lulus tahun 2011

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Kemetul, 25 Agustus 2015.

Penulis,

AGUS YULIS SETIYAWAN

111 11 211

Page 117: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

Foto MTs Assalafi Kenteng Susukan Kabupaten Semarang

Halaman MTs Assalafi SusukanWawancara dengan kepala sekolah

Wawancara dengan guru Halaman MTs Assalafi

Page 118: UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/124/1/Agus Yulis Setiyawan_11111211.pdfii upaya-upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme