17
6 BAB II Kajian Pustaka 2.1Kajian Teori 2.1.1HakekatMatematika a. Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenien yang artinya mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata Sangsekerta,medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia (Sri Subariah,2006:1). Menurut Ruseffendi (1993), matematika adalah terjemahan dari Mathematics.Namun arti atau definisi yang tepat tidak dapat diterapkan secara eksak (pasti) dan singkatkarena cabang-cabang matematika makin lama makin bertambah dan makin bercampur satusama lainnya. Menurut Rusefendi (1993: 27-28) matematika itu terorganisasikan dari unsurunsur yang tidak didefinisikan, definesi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu deduktif. Ruseffendi jugamengutip beberapa definisi matematika menurut pendapat beberapa ahli, yaitu: 1) Menurut James & James matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya denganjumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dangeometri. 2)Menurut Johnson & Rising matematika merupakan pola pikir, pola mengorganisasikanpembuktian logik, pengetahuan struktur yang terorganisasi memuat: sifat-sifat, teori-teoridibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atauteori yang telah dibuktikan kebenarannya (Reseffendi, 1993: 28). 3) Menurut Reys matematika merupakan telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan ataupola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat (Reseffendi, 1993: 28) 4) Menurut Kline matematika bukan pengetahuan tersendiri yang dapat sempurna karenadirinya sendiri, tetapi keberadaanya karena untuk membantu manusia dalam

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

  • Upload
    vothuy

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

BAB II

Kajian Pustaka

2.1Kajian Teori

2.1.1HakekatMatematika

a. Pengertian Matematika

Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenien yang

artinya mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata

Sangsekerta,medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau

intelegensia (Sri Subariah,2006:1). Menurut Ruseffendi (1993), matematika adalah

terjemahan dari Mathematics.Namun arti atau definisi yang tepat tidak dapat

diterapkan secara eksak (pasti) dan singkatkarena cabang-cabang matematika

makin lama makin bertambah dan makin bercampur satusama lainnya.

Menurut Rusefendi (1993: 27-28) matematika itu terorganisasikan dari unsurunsur

yang tidak didefinisikan, definesi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil yang

dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu deduktif. Ruseffendi

jugamengutip beberapa definisi matematika menurut pendapat beberapa ahli, yaitu:

1) Menurut James & James matematika adalah ilmu tentang logika mengenai

bentuk,

susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama

lainnya denganjumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu

aljabar, analisis dangeometri.

2)Menurut Johnson & Rising matematika merupakan pola pikir, pola

mengorganisasikanpembuktian logik, pengetahuan struktur yang terorganisasi

memuat: sifat-sifat, teori-teoridibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang

tidak didefinisikan, aksioma, sifat atauteori yang telah dibuktikan kebenarannya

(Reseffendi, 1993: 28).

3) Menurut Reys matematika merupakan telaah tentang pola dan hubungan, suatu

jalan ataupola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat (Reseffendi,

1993: 28)

4) Menurut Kline matematika bukan pengetahuan tersendiri yang dapat sempurna

karenadirinya sendiri, tetapi keberadaanya karena untuk membantu manusia dalam

Page 2: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam (Reseffendi,

1993: 28)Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu

pengetahuanyang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada

di dalamnya. Ini berartibahwa belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar

konsep, struktur konsep danmencari hubungan antar konsep dan strukturnya. Ciri

khas matematika yang deduktifaksiomatis ini harus diketahui oleh guru sehingga

mereka dapat mempelajari matematikadengan tepat, mulai dari konsep-konsep

sederhana sampai yang komplek

b.Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

modern yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan

daya pikirmanusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan

komunikasi dewasa inidilandasi oleh perkembangan matematika khususnya di

bidang teori bilangan, aljabar,analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk

menguasai dan menciptakan teknologidi masa depan diperlukan penguasaan

matematika yang kuat sejak dini. Untuk itu diperlukanpemahaman yang mendasar

tentang fungsi dan tujuan pembelajaran matematika khususnyadi Sekolah Dasar

yang akan mendasari perkembangan pemahaman anak terhadap

matematikaselanjutnya.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) mata pelajaran Matematika

perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar. Hal ini

dimaksudkanuntuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis,dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi

tersebut diperlukan agar peserta didikdapat memiliki kemampuan memperoleh,

mengelola, dan memanfaatkan informasi untukbertahan hidup pada keadaan yang

selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Selain itudimaksudkan pula untuk

mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam

pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan

menggunakan simbol,tabel, diagram, dan media lain. Hal senada juga disampaikan

oleh Muijs & Reynolds (2008)bahwa matematika merupakan “kendaraan” utama

Page 3: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

untuk mengembangkan kemampuanberpikir logis dan ketrampilan kognitif yang

lebih tinggi pada anak-anak.

Menurut Badan Standart Nasional Pendidikan (2006) menyatakan bahwa tujuan

pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) adalah untuk:

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,

dalampemecahan masalah

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika

dalammembuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

pernyataanmatematika

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang modelmatematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang

diperoleh

d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain

untukmemperjelas keadaan atau masalah.

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasaingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta

sikap ulet danpercaya diri dalam pemecahan masalah.

a. Pendekatan Pembelajaran Matematika

1. Pendekatan belajar aktif.

Pendekatan belajar aktif yaitu pembelajaran yang menekankan aktifitas siswa

secara fisik, intelektual, dan emosional untuk memperoleh hasil belajar yang

maksimal, baik ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.

2. Pendekatan Terpadu.

Pendekatan terpadu dimaksudkan agar siswa dapat mengetahui konsep dari

beberapa mata pelajaran yang dapat memberikan pengertian kebermaknaan

dari konsep yang bersangkutan.Pengertian kebermaknaan inilah yang dapat

menyebabkan siswa memahami suatu konsep secara mantap.

3. Pendekatan Kontruktifisme.

Pembelajaran matematika secara kontruktifis merupakan rangkaian kegiatan

pembelajaran di kelas melalui tiga fase yaitu fase eksplorasi, pengenalan

Page 4: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

konsep, dan aplikasi konsep.Melalui tiga fase ini, siswa dibimbing membentuk

pemahamannya. Selanjutnya siswa dikatakan memahami matematika secara

bermakna apabila ia memahami secara konseptual dan prosedural.

Kebermaknaan pemahaman tersebut akan dapat dicapai melalui pembelajaran

komtruktifis.

4. Pendekatan Realistik

Pembelajaran matematika realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran

yang bertitik tolak dari hal-hal yang riil bagi siswa, menekankan ketrampilan

proses, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas

sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada akhirnya menggunakan

matematka untuk menyelesaikan masalah, baik secara induvidu maupun

kelompok.

2.2Hasil Belajar

Hasil belajar adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan atau dikuasai siswa

sebagai hasil pembelajaran (Nasution 1999).Menurut Darsono (2001) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran dan hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Kesiapan Belajar

Faktor kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis, sikap guru yang penuh

pehatian dan mampu menciptakan situasi kelas yang menyenangkan merupakan

implikasi dari prinsip kesiapan ini.

2. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis bertujuan pada suatu obyek. Pehatian

ini timbul karena adanya sesuatu yang menarik sehingga proses pembelajaran

dapat berlangsung dengan baik.

3. Motivasi

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu

aktivitas. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

mendorong orang melakukan kegitan tertentu untuk mencapai tujuan.

4. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dapat dilihat dari suasana belajar yang tercipta dalam proses

pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa terlihat aktif berperan.

Page 5: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

5. Mengalami sendiri

Dalam melakukan sesuatu sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih

mendalam.

6. Pengulangan

Adanya latihan-latihan akan berarti bagi siswa untuk lebih meningkatkan

kemampuan dan pemahaman materi.

7. Balikan dan Penguatan

Balikan adalah masukan yang sangat penting bagi siswa maupun guru.Penguatan

adalah tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil

melakukan suatu perbuatan belajar.

8. Perbedaan individual

Karakteristik yang berbeda baik fisik maupun pebedaan tingkat kemampuan dan

minat belajar memerlukan perhatian khusus agar perkembangan siswa tetap

berlangsung baik sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktivitas belajar (Anni et al. 2005). Perolehan aspek-aspek perubahan perilku

tersebut tergantung pada pada yang di pelajari oleh pembelajar. Hasilbelajar yang dicapai

oleh siswa di sekolah merupakan tujuan dari kegiatan belajarnya. Berkenaan dengan

tujuan ini, Bloom dalam Anni et al. (2005) mengemukakan taksonomi yang mencakup tiga

kawasan, yaitu kawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pembelajaran ranah kognitif berkaitan dengan hasil pengetahuan, kemampuan

dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup beberapa kategori yaitu:

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

Krathwohl dalam Anni et al. (2005) menyatakan pembelajaran ranah afektif

merupakan hasil belajar yang paling sukar diukur. Tujuan pembelajaran ini berhubungan

dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran afektif yaitu:

penerimaan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup.

Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik

seperti keterampilan motorik dan syarat, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Menurut

Elizabeth Simpson dalam Anni et al. (2005) kategori jenis perilaku untuk ranah

Page 6: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

psikomotorik adalah: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan

kompleks, penyesuaian dan kreativitas.

Beberapa pendapat di atas, mengambarkan bahwa hasil belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti

yang dapat dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan

yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program

pendidikan yang ditetapkan.

Slameto dalam Harminingsih (2008) menyatakan bahwa hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang

dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor dalam terdiri dari: (1) jasmaniah

(kesehatan, cacat tubuh), (2) psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, kesiapan), (3) dan kelelahan. Faktor luar yaitu: (1) keluarga (cara orang tua

mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), (2) sekolah (metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode

belajar, tugas rumah), (3) dan masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Sadiman et al. (2007) menyatakan bahwa hasil belajar adalah adanya perubahan

tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan

yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut

nilai dan sikap (afektif). Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang

konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah tidak hanya berupa penguasaan

konsep tetapi juga keterampilan dan sikap. Ada 3 aspek atau ranah belajar yang dinilai

dalam kegiatan belajar mengajar (Anni et al. 2006) yaitu:

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan

kemahiran intelektual. Beberapa kategori yang mencakup yaitu pengetahuan

(knowlegde), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis

(analysis), sintesis (syntesis) dan penilaian (evaluation).

Page 7: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

b. Ranah afektif

Ranah afektif terkait dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori dalam ranah

afektif yaitu penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing),

pengorganisasian (organization), dan pembentukan pola hidup.

c. Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategori dalam ranah

psikomotorik yaitu persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided

respons), penyesuaian (adaption), dan kreativitas.

Hasil belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian kelas. Penilaian kelas

merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi untuk pemberian keputusan

terhadap hasil belajar siswa, berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga

didapatkan potret atau profil kemampuan siswa sesuai dengan kompetensi yang

ditetapkan dalam kurikulum. Bentuk penilaian kelas yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu penilaian kinerja (perfomance), penilaian tes tertulis (paper and pen), dan penilaian

sikap.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktivitas (Anni 2004) . Hasil belajar merupakan perwujudan perilaku belajar

yang biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan,

dan kemampuan. Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran pada

satu jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Hasil belajar

adalah informasi tentang kemajuan dalam upaya mencapai tujuan siswa lebih lanjut, baik

keseluruhan kelas maupun masing-masing individu, untuk mengetahui kemampuan siswa,

menetapkan kesulitan-kesulitan dan menyarankan kegiatan remidial atau perbaikan.

Beberapa pendapat di atas, mengambarkan bahwa hasil belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti

yang dapat dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan

yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program

pendidikan yang ditetapkan.

Page 8: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

2.3 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menitik beratkan

pada pengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda

kedalam kelompok-kelompok kecil. Metode pembelajaran ini dapat diartikan sebagai

srategi pembelajaran yang terstruktur. Siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus

agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada

siswa lain, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai

membantu yang lebih lemah, dan sebagainya (Handayani 2007).

Hindarto dan Anwar (2007), menyatakan bahwa pembelajaran yang dapat

meningkatkan aktivitas dan keterampilan berproses adalah model pembelajaran

kooperatif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Winarno dalam Hindarto dan Anwar

(2007) yang menyimpulkan bahwa belajar kooperatif merupakan pendekatan

pembelajaran yang efektif di sekolah menengah dan baik diterapkan dalam setiap

pembelajaran.

Muslim dalam Putra (2006), untuk mencapai hasil maksimal unsur-unsur

pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif,

yaitu:

a. Siswa dalam kelompoknya bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam

kelompok seperti milik mereka sendiri.

b. Siswa haruslah mengetahui bahwa mereka memiliki tujuan sama.

c. Siswa berbagi kemampuan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk

belajar bersama dalam proses belajarnya.

d. Siswa akan diminta pertanggungjawaban secara individual materi yang

ditangani dalam kelompok kooperatif.

Tugas kelompok dapat paralel atau komplementer. Tugas paralel berarti semua

kelompok mendiskusikan/membahas topik yang sama atau mengerjakan tugas yang

sama. Hasil diskusi atau pekerjaan tugas kelompok dibawa dalam diskusi kelas, kemudian

dibandingkan satu dengan yang lain untuk disimpulkan bersama. Tugas komplementer

berarti masing-masing kelompok mendapat satu topik atau satu tugas yang berbeda

dengan topik atau tugas yang diberikan pada kelompok lain. Setiap kelompok dalam

diskusi kelas akan mendapat tugas yang berbeda, tetapi masing-masing topik atau tugas

Page 9: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

itu masih merupakan satu kesatuan dalam keseluruhan materi pelajaran. Masing-masing

kelompok memberikan laporan, sehingga siswa dalam kelompok lain akan memperoleh

informasi mengenai bagian materi pelajaran yang tidak langsung mereka hadapi. Bagian-

bagian itu dihubungkan satu sama lain dalam pembahasan kelas, sehingga saling

melengkapi membentuk satu kesimpulan dari keseluruhan materi yang dipelajari

(Djamarah & Zain 2006). Tugas yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah tugas

kelompok komplementer.

Roger dan David Johnson dalam Lie (2004) mengatakan bahwa tidak semua

kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning. Ada lima unsur model pembelajaran

gotong royong harus diterapkan untuk mencapai hal yang maksimal, yaitu sebagai berikut;

a. Saling ketergantungan positif

Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya.

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas

sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan

tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan pembelajaran.

b. Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur saling ketergantungan positif. Jika

tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur strategi pembelajaran yang

sesuai, maka setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan

yang terbaik.

c. Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi.

Kegiatan interaksi ini dapat membentuk sinergi yang menguntungkan semua

anggota. Inti dan sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan

kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.

d. Komunikasi antar anggota

Unsur ini menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai keterampilan

berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu

mengajarkan cara-cara berkomunikasi.

e. Evaluasi proses kelompok

Page 10: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi

proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja

sama dengan lebih efektif.

2.4Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

a.Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD di kembangkan oleh Robert Slavin dan kolega-koleganya di

Universitas Jhon Hopkin. STAD adalah model pembelajaran yang paling sederhana,

merupakan model yang baik digunakan untuk siswa yang baru mengenal tentang

pembelajaran kooperatif.

Slavin (dalam NurAsma,2008: 50) menyatakan bahwa STAD adalah:

Pembelajaran dimana siswa di tempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan

empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang

berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi,

sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok

sosial lainnya

Kemudian menurut ARIZT (dalam Harlina, 2008 : 7) menyatakan STAD adalah “

Pembelajaran kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang siswa, setiap

kelompok akan bekerjasama dan saling membantu dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru”.

Selanjutnya Kunandar (2009:364) menyatakan bahwa STAD adalah :

Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri

atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap kelompok mempunyai anggota yang heterogen,

baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya. Tiap anggota kelompok

menggunakan lembar kerja akademik, kemudian saling membantu untuk menguasai

bahan ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Tiap

kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada kelompok

yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.

Menurut Iskandar (2009: 128) tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Terdapat lima

Page 11: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

komponen utama yaitu : presentasi kelas, kerja tim, kuis, memberikan evaluasi dan

penghargaan individu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

STAD ini adalah model yang menekankan pada aktivitas dan interaksi siswa untuk

saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai

hasil yang maksimal melalui kerja tim atau kelompok.

b. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Suatu model pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan. Demikian pula

dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD

mempunyai beberapa kelebihan.

Menurut Slavin (dalam http://yankcute.blogspot.com.keunggulan-dan-kekurangan-

pembelajaran.html) keunggulan dari model ini adalah :

1).Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi

normanorma kelompok,

2).Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama,

3).Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilankelompok,

4).Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam

berpendapat.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan keunggulan dari model STAD adalah dengan

menggunakan model ini akan meningkatkan norma-norma social yang di miliki siswa,

membantu siswa dalam memecahkan masalah secara bersama dalam mencapai

tujuan pembelajaran, melatih siswa menjadi tutor sebaya serta meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat.

c. Langkah-langkah pembelajaran Tipe STAD

Menurut Nur Asma (2008:51) Kegiatan pembelajaran model STAD ini memiliki 6 tahap:

1. Penyajian kelas

Pada tahap ini di gunakan waktu 20-45 menit untuk penyajian materi oleh guru.

Sebelum menyajikan materi pelajaran guru dapat menjelaskan tujuan pelajaran,

memberi motivasi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan siswa. Dalam

Page 12: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

penyajian materi dapat menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dll.

Pada tahap ini guru memulai materi dengan menyampaikan indikator, dilanjutkan

dengan apersepsi dan penyajian materi tentang Operasi hitung campuran.

2. Kegiatan belajar kelompok

Siswa belajar dalam kelompok menyelesaikan LKS yang di berikan tentang Operasi

hitung campuran

3. Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas dan meminta

tanggapan serta masukan dari kelompok lain.

4. Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individu

Melakukan evaluasi secara individu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

belajar yang di capai.

5. Pemeriksaan hasil tes

Pemeriksaan hasil tes di lakukan oleh guru. Pada tahap ini juga di adakan

perhitungan skor perkembangan individu. Perhitungan skor indiviodu di maksudkan

agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan

kemampuannya.

6. Penghargaan kelompok

Penghargaan kelompok berdasarkan dengan skor rata-rata kelompok dengan

kualifikasi super, hebat dan baik.

Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1. Presentasi Kelas

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Guru memotivasi siswa dengan mengadakan apersepsi tentang peristiwa / kejadian

sehari-hari yang terkait dengan materi / bahan ajar

c. Guru menyajikan materi dalamupaya mengantarkan siswa membangun

pengetahuannya sendiri.

d. Guru memberikan teskepada setiap siswa secara individual

2. Pembentukan kelompok kerja

a. Guru membentuk kelompok kerja dengan jumlah 4 – 5 siswa secara heterogen

Page 13: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

berdasarkan kemampuan siswa, gender, suku dan agama.

Kelompok yang sudah terbentuk ini dipertahankan untuk beberapa kali

pertemuan.

b. Model kelompok kerja guru dapat mengaturnya sendiri sesuai dengan jumlah

siswa dalam kelas dengan tetap memperhatikan aturan pada poin pertama

3. Kerja Kelompok

Guru membagi LKS kepada masing-masing kelompok dan setiap anggota kelompok

bekerja dalam kelompok kerjanya. Menurut Mohamad Nur (2000) setiap anggota

kelompok berkewajiban membantu anggota yang lain untuk menguasai secara

tuntas materi/permasalahan dalam LKS tersebut. Guru perlu memberi penekanan

kepada siswa bahwa mereka tidak boleh mengakhiri kegiatan belajar sebelum

seluruh anggota tim menguasai materi dan selesai mengerjakan tugas.

4.Presentasi kelompok.

Setiap anggota kelompok mengecek jawaban mereka melalui kunci jawaban yang telah

disediakan dalam LKS.Pada tahap ini masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya dan masing-masing kelompok memberikan tanggapan,

sedangkan fungsi guru saat itu adalah memberikan bantuan dan bimbingan agar

validasi dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.Guru juga perlu memberikan

pujian kepada kelompok yang bekerja dengan bagus.

5. Pelaksanaan Tes

Semua anggota kelompok kembali ketempat semula untuk melaksanakan tes individual

setiap akhir siklus. Siswa tidak diperkenankan lagi bekerja sama dengan anggota

tim lainnya, mereka harus menunjukkan bahwa mereka telah belajar sebagai

individu.

6. Penskoran nilai

Siswa diminta saling menukar jawabannya, atau mengumpul pekerjaan itu untuk

diperiksa. Kemudian dibuat skor nilai tes individu dan skor nilai tim. Skor nilai tim

pada STAD didasarkan pada peningkatan skor nilai anggota tim dibandingkan

dengan skor nilai yang lalu mereka sendiri (base score). Hasil skor nilai tim dengan

menghitung dan menjumlahkan poin tiap anggota tim lalu membaginya dengan

jumlah anggota tim tersebut.

Page 14: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

7. Penghargaan kelompok

Memberi pengakuan prestasi untuk tim, dengan memberikan penghargaan untuk tim

yang mencapai rata-rata peningkatan atau lebih. Pengakuan kecil ini perlu diberikan

kepada kelompok yang kinerjanya baik sehingga anggota kelompok itu dapat

melihat bahwa menjadi kepentingan mereka bersama untuk membantu belajar

temannya dalam kelompok mereka karena keberhasilan kelompok ditentukan oleh

keberhasilan individu dalam kelompok (Nur, Mohamad:2000)

Dari tinjauan tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD ini menunjukkan

bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif

yang cukup sederhana.Dikatakan demikian karena kegiatan pembelajaran yang

dilakukan masih dekat kaitannya dengan pembelajaran konvensional.Hal ini dapat

dilihat pada fase 2 dari fase-fase pembelajaran koopeeratif tipe STAD, yaitu adanya

penyajian informasi atau materi pelajaran.Perbedaan model ini dengan model

konvensional terletak pada adanya pemberian penghargaan pada

kelompok.(Sumber: Ratumanan, 2002)

Kelebihan model pembelajaran Kooperatif STAD

Menurut Davidson (dalam Nurasma,2006:26) :

1. Meningkatkan kecakapan individu

2. Meningkatkan kecakapan kelompok

3.Meningkatkan komitmen

4.Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya

5.Tidak bersifat kompetitif

6. Tidak memiliki rasa dendam

Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD

Menurut Slavin (dalam Nurasma 2006:2007 )yaitu:

1. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang

2. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota

yang pandai lebih dominan.

2.5 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang relevan

Hartati, Indah; 2010

Page 15: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

ABSTRAK Hartati, Indah. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi

Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD Di SDN

Kubangputat 01 Tanjung Brebes.Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Negeri Semarang.

Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Tipe STAD. Di SDN Kubangputat 01 masih banyak

siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami matematika, sehingga nilai rata-rata

hasil belajar siswa hanya 64,6, lebih rendah dari nilai KKM mata pelajaran matematika 65.

Dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar siswa masih rendah, maka perlu diterapkan

pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar

siswa yaitu pendekatan kooperatif tipe STAD. Rumusan masalah penelitian ini adalah

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan pendekatan kooperatif tipe STAD,

dan performansi guru meningkat.

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar serta aktivitas siswa kelas IV SDN

Kubangputat 01 melalui pendekatan kooperatif tipe STAD, pada materi operasi hitung

bilangan bulat, dan performansi guru meningkat.Pendekatan penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus

terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Data yang diperoleh

dalam penelitian ini meliputi hasil belajar siswa yang diambil dari hasil tes pada akhir

siklus, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang diambil dari lembar

observasi performansi guru, dan aktivitas siswa yang diambil dari lembar observasi

aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata hasil

belajar siswa 64,8 dengan persentase ketuntasan 66%, aktivitas siswa dengan nilai 66,

dan performansi guru pada siklus I dengan nilai 58,3

Hasil penelitian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 78,2 dan

persentase ketuntasan 80% sudah memenuhi indikator kinerja dengan nilai rata-rata

aktivitas siswa 74 dan performansi guru dengan nilai 83,3. Dari penelitian ini, diperoleh

simpulan bahwa dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe STAD, dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kubangputat 01 tahun pelajaran

2009/2010 pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat. Saran yang dapat diajukan

Page 16: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

adalah pendekatan kooperatif tipe STAD dapat digunakan sebagai alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

DRS.I MADE SURIANTA,(2009) Penerapan Model Pembelajaran Type STAD dengan

VCD (Video Compact Disk) sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan aktifitas dan

hasil belajar matematika.

Hasil Penelitian menunjukkan 1) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type STAD

dengan VCD (Video Compact Disk) sebagai media pada pembelajaran Materi Operasi

Hitung Bilangan Bulat dapat meningkatkan keaktifan siswa dan 2) dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dari rata-rata 6,68 dan ketuntasan klasikal 70% pada siklus I menjadi

rata-rata hasil belajar 7,01 dengan ketuntasan klasikal sebesar 83% pada siklus IV.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Type

STAD dengan VCD (Video Compact Disk) sebagai media pembelajaran untuk

meningkatkan aktifitas dan hasil belajar matematika siswa, sehingga model pembelajaran

ini dapat dijadikan alternatif pilihan pada pembelajaran matematika.

2.6 Kerangka berpikir

Prosedur PTK ini merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai perencanaan

tindakan atau perbaikan dari perencanaan tindakan terdahulu.Tindakan dilakukan secara

siklus, maksudnya setelah dilakukan tindakan pertama selesai dapat dilakukan evaluasi,

bila hasilnya belum sesuai dengan yang diinginkan maka dapat disusun rencana untuk

melakukan tindakan kedua, begitu seterusnya.

Kemampuan siswa kelas IV SD Negeri Keputon 02 tidak sama, hal ini yang

menyebabkan hasil belajar mereka juga berbeda. Tidak semua siswa dapat mencapai

KKM yang telah ditentukan, sehingga perlu dicari solusi dari hal tersebut. Maka muncul

pertanyaan :

1) Apakah melalui penerapan model Pembelajaran Kooperatif Type STADini

dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi Operasi hitung

campuran di kelas IV SD Negeri Keputon 02?

2) Apakah jumlah siswa yang mencapai KKM pada mata pelajaran Matematika

materiOperasi hitung campuran melalui penerapan model Pembelajaran

Kooperatif Type STADdapat mencapai 80 % bahkan lebih?

Page 17: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3742/3/T1_262012018_BAB II.pdf · Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari

6

Untuk menjawab pertanyaan diatas, maka guru menerapkan model

pembelajaranKooperatif Type STAD

2.7 Hipotesis

Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan

hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Keputon 02 Kecamatan Blado

Kabupaten BatangSemester I Tahun Pelajaran 2013/2014