4
Upaya Pelestarian Plasma Nutfah a. Konservasi in-situ Plasma nutfah harus dikonversi karena plasma nutfah sering mengalami erosi genetic yang mengakibatkan jumlah plasma nutfah semakin menurun. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pelestarian plasma nutfah adalah penyimpanan. Metode konservasi sumber daya genetic secara luas terbagi menjadi dua yaitu secara in-situ dan ex-situ. Konservasi in-situ yaitu konservasi didalam kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Khususnya untuk tumbuhan meskipun untuk populasi yang dibiakkan secara alami, konservasi in-situ mungkin termasuk regenerasi buatan apabila penanaman dilakukan tanpa seleksi yang disengaja dan pada area yang sama bila benih atau materi reproduksi lainnya dikumpulkan secara acak. Memanfaatkan plasma nutfah dengan in-situ memungkinkan karakterisasi dan evaluasi tanaman serta memudahkan program persilangan melalui persendian bunga atau serbuk sari secara cepat. Selain itu proses produksi secara klonal dapat mempertahankan kemasan genetic materi. Namun demikian, metode koleksi ini rawan punah, trutama di Negara-negara berkembang yang disebabkan oleh berbagai factor seperti hama penyakit (baik dilapangan maupun penyimpanan), iklim yang ektrim, kebakaran lahan, konflik social, serta perubahan pemanfaatan lahan yang tadinya untuk koleksi plasma nutfah. Pelestarian plasma nutfah dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun modern/bioteknologi. Kedua cara ini membutuhkan tindakan yang cermat karena sudah barang tentu

Upaya Pelestarian Plasma Nutfah (in Situ)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bioteknologi

Citation preview

Upaya Pelestarian Plasma Nutfah a. Konservasi in-situPlasma nutfah harus dikonversi karena plasma nutfah sering mengalami erosi genetic yang mengakibatkan jumlah plasma nutfah semakin menurun. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pelestarian plasma nutfah adalah penyimpanan. Metode konservasi sumber daya genetic secara luas terbagi menjadi dua yaitu secara in-situ dan ex-situ.Konservasi in-situ yaitu konservasi didalam kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Khususnya untuk tumbuhan meskipun untuk populasi yang dibiakkan secara alami, konservasi in-situ mungkin termasuk regenerasi buatan apabila penanaman dilakukan tanpa seleksi yang disengaja dan pada area yang sama bila benih atau materi reproduksi lainnya dikumpulkan secara acak. Memanfaatkan plasma nutfah dengan in-situ memungkinkan karakterisasi dan evaluasi tanaman serta memudahkan program persilangan melalui persendian bunga atau serbuk sari secara cepat. Selain itu proses produksi secara klonal dapat mempertahankan kemasan genetic materi. Namun demikian, metode koleksi ini rawan punah, trutama di Negara-negara berkembang yang disebabkan oleh berbagai factor seperti hama penyakit (baik dilapangan maupun penyimpanan), iklim yang ektrim, kebakaran lahan, konflik social, serta perubahan pemanfaatan lahan yang tadinya untuk koleksi plasma nutfah. Pelestarian plasma nutfah dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun modern/bioteknologi. Kedua cara ini membutuhkan tindakan yang cermat karena sudah barang tentu terdapat kelebihan dan kekurangannya. Dhanutirto (1990) mengungkapkan bahwa kelebihan cara konvensional adalah menggunakan lahan yang luas (aneka ragam plasma nutfah dapat dilestarikan), sedang kekurangannya sulit memonitor dan kestabilan plasma nutfah sulit dijamin. Lebih lanjut diungkapkan mengenai kelebihan cara modern membutuhkan ruang yang sempit (karena dilakukan secara in vitro), mudah memonitor, tenaga kerja tidak banyak, sedang kekurangannya adalah investasi awal tinggi dan membutuhkan tenaga ahli yang berkualitas. Para ahli mengungkapkan bahwa kedua cara ini tidak dapat dipisahkan, karena pada pelaksanaanya akan saling menunjang. Sejauh ini metode konvensional sudah banyak berhasil dalam menyelamatkan plasma nutfah yang tentunya sangat berguna bagi kelangsungan hidup mahluk hidup di muka bumi ini.

Memelihara di tempat dimana tanaman tumbuh merupakan tindakan yang sudah berabad-abad dilakukan.dengan cara ini tanamna tidak akan strees terhadap keadaan lingkungan yang baru. Namun demikian keadaan alami ini akan nlebih membiarkan tanaman tersebut danakan berkembang secara sendirib tanpa terlalu banyak, atau bahkan tidak ada jamahan tangan manusia sebagai pengelola. Sudah tentu akan seperti komuniti alami. Keuntungan lain adalah ekosistem akan lebih terjaga.Dengan adanya evolusi , kemajuan perkembangan budaya manusia tanaman banyak dipindah tempatkan oleh manusia dengan unsur kesengajaan . perlakuan ini dikenal dengan istilah domestikasi. Tindakan ini ternyata membawa dampak positif terhadap kemajuan pertanian, mereka belajar menanam dengan baik, mencoba memperbanyak agar dapat memperoleh kesinambungan daerri keberadaan tanamanyang dipelihara. Namun demikian kita masih tetap dapat memelihara secara in situ, sesuai dengan tempat dimana tanaman itu tumbuh dan berkembang; karena biasanya tanaman yang didomestikasikan berarti sudah menyesuaikan diri dengan keadaan tempat yang baru.Hal-hal yang diperhatikan dalam melaksanaan pelestarian plasma nutfah adalah:1. Pengkajian teknologi pelestarian2. Penyediaan tenaga ahli3. Pembangunan sarana dan prasarana.Pemerintah dengan rekomendasi dari panitia Nasional Bioteknologi telah menetapkan LIPI dalam hal ini sebagai pusat penelitian dan pembangunan Bioteknologi menangani Pusat Plasma Nutfah Nasional. Pemilihan kawasan tertentu dengan menggunakan kriteria tertentu dengan pertimbangan habitat perwakilan biota serta penelaahan keterlaksanaan yang baik. Lebih lanjut diungkapkan bahwa sistem pengeloaanya yang perlu disempurnakan.Pemeliharaan intensif pada metode konvensional in situ dapat dilakukan dengan mengikat sertakan daerah dan masyarakat bersama sama mengelola suatu lahan milik Negara seperti halnya hutan, pantai, prairi/padang rumput dalam hamparan luas dan lainnya dibatasi oleh perundang-unangan. Pada pelaksanaannya akan memerlukan tenaga kerja dengan jumlah yang banyak dengan struktur organisasi yang jelas. Walaupun sebenarnya ada perundang -undangan yang pasti, namun karna memelihara dalam hamparan luas yang tidak mungkin. Kasus-kasus yang paling menyedihkan terjadi kehilangan beberapa plasma nutfah akibat terbang ke negeri orang melalui tangan-tangan jahil manusia. Sudah barang tentu hal ini sulit untuk di lacak siapa sebenarnya pelaku-pelaku yang tidak bertanggung jawab tersebut.Dalam usaha melestarikan hutan-hutan yang kaya akan berbagai macam flora dan fauna telah di programkan adanya beberapa daerah konservasil, penghijauan kembali (reboisasi), pembatasan pembukaan lahan, dan pemeliharaan intensif untuk kawasan-kawasan tertentu yaitu daerah hutan, tanam industri, taman-taman nasional, marga satwa.