9
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT 1. Pelarangan bagi kapal yang menggunakan jaring pukat harimau Pukat harimau (disebut juga trawl) adalah sejenis jala untuk mencari ikan dengan ukuran yang sangat besar dan mampu menjaring banyak ikan dalam waktu singkat. Ikan-ikan kecil tersebut biasanya mati ketika ikut terjaring. Mungkin karena ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil tersebut terhimpit dengan ikan-ikan yang lebih besar, saat di jaring. Para nelayan yang menggunakan pukat harimau, mereka hanya berfikir jangka pendek. Sekilas memang tampak menguntungkan, tetapi jika dilihat secara jangka panjang, mereka akan merugi. Mengapa? Karena jika penangkapan ikan tidak memberikan kesempatan ikan-ikan tersebut berkembang biak, pada akhirnya ikan-ikan tersebut akan habis, terus jika sudah habis, siapa yang akan rugi? ya nelayan juga yang rugi. Kebanyakan ikan laut mengandung protein yang sangat baik untuk otak kita, sehingga jika ikan-ikan tersebut habis, yang rugi pasti manusia juga. Di beberapa negara penggunaan pukat harimau atau trawl ini sudah dilarang. Indonesia sebenarnya juga sudah melarang penggunaan pukat harimau sejak tahun 1980 , lewat Keppres 39/1980. Meskipun sudah ada larangan, tapi kenyataan di lapangan, masih ada saja kapal nelayan modern yang mencuri- curi menggunakan pukat harimau ini. Ada 6 daerah nelayan yang masih menggunakan pukat harimau, meski dilarang, yaitu

Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

Citation preview

Page 1: Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT

1. Pelarangan bagi kapal yang menggunakan jaring pukat harimau

Pukat harimau (disebut juga trawl) adalah sejenis jala untuk mencari ikan dengan ukuran yang sangat besar dan mampu menjaring banyak ikan dalam waktu singkat.

Ikan-ikan kecil tersebut biasanya mati ketika ikut terjaring. Mungkin karena ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil tersebut terhimpit dengan ikan-ikan yang lebih besar, saat di jaring.

Para nelayan yang menggunakan pukat harimau, mereka hanya berfikir jangka pendek. Sekilas memang tampak menguntungkan, tetapi jika dilihat secara jangka panjang, mereka akan merugi. Mengapa? Karena jika penangkapan ikan tidak memberikan kesempatan ikan-ikan tersebut berkembang biak, pada akhirnya ikan-ikan tersebut akan habis, terus jika sudah habis, siapa yang akan rugi? ya nelayan juga yang rugi. Kebanyakan ikan laut mengandung protein yang sangat baik untuk otak kita, sehingga jika ikan-ikan tersebut habis, yang rugi pasti manusia juga.

Di beberapa negara penggunaan pukat harimau atau trawl ini sudah dilarang. Indonesia sebenarnya juga sudah melarang penggunaan pukat harimau sejak tahun 1980 , lewat Keppres 39/1980. Meskipun sudah ada larangan, tapi kenyataan di lapangan, masih ada saja kapal nelayan modern yang mencuri-curi menggunakan pukat harimau ini. Ada 6 daerah nelayan yang masih menggunakan pukat harimau, meski dilarang, yaitu Nunukan, Tegal.

Gambar Jaring Pukat Harimau

Page 2: Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

2.Pembuatan terumbu karang dan rumpon

Terumbu karang buatan adalah benda yang di turunkan kedasar perairan sehingga

berfungsi layaknya habitat ikan. Banyak bentuk konstruksi dan jenis material yang

diaplikasikan pada terumbu buatan, dari balok kayu biasa, papan, concret semen, besi dan

kapal, bus bekas, PVC dan bahkan ban bekas.

Rumpon dalam bahasa kelautan adalah karang buatan yang dibuat oleh manusia

dengan tujuan sebagai tempat tinggal ikan. Rumpon merupakan rumah buatan bagi ikan

di dasar laut yang dibuat secara sengaja dengan menaruh berbagai jenis barang di dasar

laut secara kontinyu.

Pembuatan rumpon ikan sebenarnya adalah salah satu cara untuk mengumpulkan

ikan, dengan membentuk kondisi dasar laut menjadi mirip dengan kondisi karang –

karang alami, rumpon membuat ikan merasa seperti mendapatkan rumah baru. Meski

untuk mengetahui keberhasilanya dibutuhkan waktu yang tidak sedikit sekitar 3- 6 bulan

namun usaha pembuatan rumpon ini merupakan solusi terbaik meningkatkan hasil

perikanan di laut. Kalau anda ingat beberapa tahun yang lalu pemerintah DKI Jakarta

mencemplungkan becak yang dirazia ke laut utara Jakarta, tujuan salah satunya adalah

untuk membuat terumbu karang di dasar laut sebagai rumah tinggal ikan.

Pembuatannya mungkin pekerjaan mudah. Tapi proses penenggelaman dan

penempatannya di laut memerlukan keterlibatan para ahli di bidangnya.

Penenggelamannya tidak bisa di sembarang tempat di laut. Kedalamannya saja harus

memenuhi syarat minimal 10 sampai 20 meter dari permukaan laut, supaya tidak

mengganggu pelayaran. Selain itu dasar laut harus dipilih yang tidak berlumpur. Setelah

terpasang di lokasi yang memenuhi syarat, di permukaan ditempatkan sebuah pelampung

yang dihubungkan dengan tali dan diikatkan pada karang buatan itu. Pelampung itu akan

menjadi tanda atau peringatan bagi pengguna perairan, misalnya nelayan, bahwa di lokasi

dimaksud terdapat karang buatan.

Page 3: Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

Kemudian terumbu buatan akan dihinggapi oleh binatang-binatang karang, yang

seiring perjalanan waktu akan mengalami proses pengerasan atau pengapuran. Semakin

lama berada di kedalaman air dan mengalami proses seperti itu, benda tersebut akan

makin kuat, dan diharapkan bisa menjadi tempat bagi ikan-ikan di laut untuk bertelur

serta tumbuh dan berkembang. Dengan fungsi seperti itu, karang buatan mirip dengan

rumpon, hanya bedanya terumbu karang buatan memiliki fungsi-fungsi lain yang lebih

kompleks.

Gambar Terumbu Karang Dan Rumpon

Page 4: Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

3. Pembudidayaan Rumput Laut

Rumput laut (sea weeds) yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal sebagai

Algae sangat populer dalam dunia perdagangan akhir – akhir ini.

Rendahnya pasokan dari Indonesia disebabkan karena kegiatan budidaya yang

kurang baik dan kurangnya informasi tentang potensi rumput laut kepada para petani.

Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah

(Rhodophyceae) karena mengandung agar – agar, keraginan, porpiran, furcelaran maupun

pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan fikosianin) yang merupakan cadangan

makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Tetapi ada juga yang memanfaatkan

jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang coklat ini banyak mengandung pigmen

klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin, pirenoid, dan lembaran

fotosintesa (filakoid). Selain itu ganggang coklat juga mengandung cadangan makanan

berupa laminarin, selulose, dan algin.

Dalam menjalankan budidaya rumput laut, pertama yang harus diperhatikan adalah

pemilihan lokasi budidaya. Sebaiknya lokasi budidaya diusahakan di perairan yang tidak

mengalami fluktuasi salinitas (kadar garam) yang besar dan bebas dari pencemaran

industri maupun rumah tangga. Selain itu pemilihan lokasi juga harus

mempertimbangkan aspek ekonomis dan tenaga kerja.

Budidaya rumput laut dapat dilakukan di areal pantai lepas maupun di tambak.

Dalam pembahasan sekarang ini kita akan menekankan pada budidaya di tambak.

Gambar Rumput Laut

Page 5: Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

4.Pemeliharaan Hutan Bakau

Hutan merupakan benteng pertama kita terhadap pengikisan pantai oleh air laut.

Tidak segan-segan air ini merembes ke arah daratan, membuat sumur jadi payau.

Akar pohon bakau-bakau mampu menangkal terpaan ombak ganas yang berkali-kali

menghantam pantai. Daratan di belakangnya dilindungi.

Kerusakan lingkungan hidup menjadi perbincangan dalam hubungan internasional

dimana aktor-aktor non-negara memainkan peranan penting dalam merespon

permasalahan lingkungan hidup yang secara khusus lingkungan hidup itu sendiri

diartikan sebagai seluruh kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan

peranan organisme.

Salah satu penyebab kerusakan lingkungan terjadi dikarenakan perusahaan

mutlinasional hanya memperhatikan peningkatan sektor permintaan (demand)

sebagai indikasi peningkatan sektor produksi demi terciptanya akumulasi modal

tanpa memperhatikan degradasi lingkungan yang ada, degradasi atau kerusakan

lingkungan hidup di Indonesia telah berada didalam tahap yang mengkhawatirkan

terutama dalam hal pencemaran air akibat limbah industri dan pembangunan

perkotaan. Terdapat berbagai macam cara dalam menjaga dan merawat lingkungan

hidup di sekitar kita. Pembudidayaan hutan mangrove salah satunya, hutan mangrove

memiliki berbagai macam fungsi seperti penjaga kualitas air, pencegah bencana

alam, penjaga sistem dan proses alami, pengatur fungsi hidrologis dsb.

Gambar Hutan Bakau

Page 6: Upaya Pelestarian Lingkungan Laut

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT

DI

S

U

S

U

N

OLEH :

Ketua : Ahmad MuriqiWakil Ketua : Siska HandayaniAnggota : Natasha Rizqina

Naura FathiyaKaivin AuliaSri Hermalinda

MIN ULEE KARENGBANDA ACEH

2014