Upload
aura-net
View
303
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
1/18
i
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhSegala puji dan rasa syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. Yang senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita semua. Shalawat dan
salam juga senantiasa kiranya penulis limpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang bersangkutan
yang telah memberikan kesempatan waktu untuk penyelesaian makalah ini dan
dengan limpahan rahmat dan karunia Allah sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Upaya Pelestarian Ikan Paus .
Penulis meyakini bahwa di dalam penulisan makalah ini tentu masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun penguasaan
materi. kami sangat mengharapkan kepada seluruh pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun kemajuan dalam berfikir untuk penulis agar
makalah ini dapat dibuat dengan yang lebih sempurna lagi.Akhirnya kepada Allah juga lah penulis minta ampun, semoga dengan
adanya makalah ini dapat memberikan sedikit ilmu pengetahuan yang bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan kita yang sudah ada sebelumnya.Amin.
Pandeglang, Desember 2013
Penyusun
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
2/18
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1B. Tujuan ................................................................................ 2C. Manfaat .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konservasi ....................................................... 3B. Habitat, Persebaran, Populasi, dan Konservasi Paus Biru . 7C. Laut Sawu Sebagai Tempat Pelestarian Paus .................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 15
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
3/18
iii
MAKALAH
UPAYA PELESTARIAN IKAN PAUSDiajukukan untuk memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa
Disusun Oleh :
Nama : Dina Rosdiana
NIM : D.08.13.0019
Kelas : I A
PROGRAM STUDI DIKSATRASIADAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLAUL ANWARBANTEN
2013
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
4/18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDi Lamalera, Kabupaten Lembata juga menjadikan ikan paus sebagai
obyek wisata yang menarik. Bedanya, di Amerika turis menikmati kelihaian
ikan paus melompat di perairan, di Lamalera para turis menonton nelayan
memburu ikan paus yang diikuti dengan ritual adat yang kental.
Setiap musim perburuan ikan paus, banyak wisatawan dari berbagai
negara turun ke Lamalera untuk menyaksikan kelihaian para nelayan
memburu ikan paus hingga ke perairan yang paling dalam. Bahkan, saat
memburu ikan paus sering nelayan menjadi korban jika yang diburu lebih kuat
dari armada dan peralatan yang dimiliki nelayan. Dilaporkan sudah 475 ekor
paus yang ditangkap nelayan Lamalera, sementara proses reproduksi ikan paus
berlangsung lambat sampai ikan paus berusia dewasa 20 tahun. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap menurunnya populasi sehingga nelayan Lamalara mulai
kesulitan mendapatkan ikan paus. Menurunnya populasi ini jangan dipandang
sebelah mata. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata perlu memikirkan
dan mencari jalan keluar agar ikan paus yang sudah dikenal dunia, itu tidak
punah.
Perburuan ikan paus oleh masyarakat Lamalera yang diperkirakan
dimulai tahun 1600-an, tanpa ada pelestarian sehingga berdampak pada
menurunnya populasi. Nelayan yang memburu ikan paus di musim lefa (Mei-
Agustus) dan musim baleo (September-April) mempengaruhi populasi ikan
paus. Sebab, proses reproduksi ikan paus yang berlangsung lambat menunggu
sampai ikan paus berusia dewasa 20 tahun dan bisa melahirkan bayi, tak
sebanding dengan populasi ikan paus yang mati diburu.
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
5/18
2
B. TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah tentang Upaya Pelestarian
Paus Biru (Balaenoptera musculus), yaitu :
1) Untuk mengetahui seberapa penting kajian mengenai upaya pelestarianPaus Biru (Balaenoptera musculus)
2) Untuk memberikan informasi tentang penanggulangan permasalahanmengenai keberadaan Paus Biru (Balaenoptera musculus) yang terancam
punah di Lamahera
3) Menggalakan upaya pelestarian Paus Biru (Balaenoptera musculus)yangberbasis lingkungan berkelanjutan agar keberadaannya tetap lestari.
C. ManfaatManfaat dari pembuatan makalah tentang Upaya Pelestarian Paus
Biru (Balaenoptera musculus) yaitu :
1) Agar mahasiswa dapat mengetahui seberapa penting upaya pelestarianhewan-hewan di Indonesia yang terancam punah, khususnya species Paus
Biru (Balaenoptera musculus) yang dilindungi undang-undang
2) Dengan adanya makalah ini diharapkan akan menciptakan mahasiswayang berwawasan dan peduli terhadap lingkungan terutama keberadaan
species-species yang terancam punah di Indonesia.
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
6/18
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KonservasiKonservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con
(together) danservare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya
memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara
bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902)
yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep
konservasi.
Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu
bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk
daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi
dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba
mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi
ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan
masa yang akan datang.
Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam
beberapa batasan, sebagai berikut :
1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhikeperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama
(American Dictionary).
2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yangoptimal secara sosial (Randall, 1982).
3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organismehidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan
manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah
survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan
latihan (IUCN, 1968).
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
7/18
4
4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehinggadapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat
diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).
Maka dapat dikatakan konservasi adalah tindakan yang menurunkan
kadar, menghentikan, mengendalikan, pemeliharaan atau melindungai
lingkungan dari segala tindakan yang diakibatkan oleh manusia. Konservasi
menitikberatkan terhadap perlindungan lingkungan yang berasal dari
kerusakan yang terjadi. Konservasi bukan suatu tindakan penyelamatan dari
bahaya, konservasi bersifat memperbaharui atau memberikan perbaikan
erhadap lingkungan pada situasi kondisi yang aktid dan dinamis.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia. Konservasi dapat
didefinisikan sebagai pelestarian, usaha konservasi hutan dan tanah terus
menerus dilakukan untuk menjaga dan memelihara lingkungan hidup
Pemeliharaan dan perlindungan sesuatu untuk mencegah kemusnahan,
kerusakan dan sebagainya dengan cara pengawetan.
Keadaan sedikit berubah ketika pengertian konservasi telah mengarah
kepada arah perlindungan lingkungan atau pengaturan lingkungan yang
digunakan pada masa kini konservasi semakin diakui dan konservasi berarti
banyak hal yang berarti (i) Konservasi yang diartikan sebagai perlindungan
(ii) Konservasi yang diartikan sebagai Penyelamatan terhadap lingkungan
(iii) Konservasi yang diartikan sebagai Pembaharuan(iv) Konservasi yang
diartikan sebagai Pengaturan terhadap lingkungan.
Hukum lingkungan Internasional secara garis besar mengatur
mengenai perlindungan lingkungan hidup dan usaha-usaha yang dapat
dilakukan guna tercapainya suatu kelestarian sumber daya alam yang erat
kaitannya dengan konservasi dan peningkatan kualitas hidup manusia.
Konservasi menurut hukum lingkungan internasional memiliki dua
pengertian :
1. Untuk menjaga tetap aman atau dari bahaya, perusakan atau penghilanganagar tetap ada, untuk menjaga kelangsungan hidup.
2. Untuk menjaga keberadaannya dari penghancuran atau perubahan.
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
8/18
5
Konservasi sendiri bertujuan untuk melindungi lingkungan sebagai
suatu keseluruhan. Lingkungan bukan hanya flora dan fauna saja, namun
lingkungan tempat makhluk hidup tersebut berada. Konservasi sumber daya
hayati memiliki keistimewaan dalam hal sumber daya tersebut merupakan
sumber daya yang dapat diperbaharui yang apabila tidak dilestarikan akan
mengalami kepunahan. Konservasi lingkungan hidup terkait dengan
eksploitasi lingkungan dan sumber daya alam, dimana eksploitasi yang boleh
dilakukan adalah sepanjang eksploitasi tersebut dilakukan secara rasional,
beralasana, objektif dan berdasarkan kaidah ilmiah. Selain itu dalam
melakukan perlindungan pada makhluk hidup, makhluk hidup tersebut harus
diperlakukan sebagai suatu unit biologis. Dalam pelaksanaan suatu konservasi,
institusi internasional memiliki fungsi antara lain:
1. Mengatur yurisdiksi terhadap sumber daya tersebut2. Melakukan penelitian hukum3. Evaluasi dan koordinasi4. Mengatur mekanisme pelaksanaan hukum internasional dan mengatur
penyelesaian sengketa
5. Mengadakan suatu diskusi ilmiahKonservasi sangat penting dilakukan terutama apabila dilakukan
terhadap hewan langka. Kelangkaan ini dapat membahayakan bukan hanya
species dan habitatnya tapi juga dapat menggangu ekosistem. Sehingga tidak
jarang konservasi membutuhkan kesepakatan bilateral, regional maupun
global dalam melaksanakan praktek konservasi. Permasalah yang paling
utama dalam hal konservasi adalah eksploitasi berlebihan, selainnya
perdagangan ilegal, penangkangan hewan yang sedang bermigrasi dan
kurangnya perlindungan terhdap species yang menjadi warisan alam dunia.
Pada pelaksanaannya, setiap negara memiliki tanggung jawab dan
kewajiban dalam melakukan pelestarian keanekaragaman hayati dan negara
mampu membangun strategi nasional untuk konservasi. Selanjutnya, negara
juga dapat melakukan penetapan kawasan lindung serta memperbaiki
ekosistem yang rusak. Sehingga negara juga bertanggung jawab dalam
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
9/18
6
melakukan peningkatan pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai
konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam melakukan konservasi secara efektif terutama pada fauna yang
hidup di laut adalah menetapkan jumlah tangkapan, jens serta ukuran ikan
(ketentuan dalam UNCLOS 1982Bab XII1, pasal 192237). Konservasi
juga berjalan efektif apabila dilakukan penebaran ikan baru, budidaya ikan
dan perlingdungan. Selain itu perlu juga diperhatikan alat tangkapnya. Selain
negara, elemen masyarakat juga perlu melakukan langkah konservasi
misalnya oleh (LSM WWF September 1961), yang akan melahirkan
kebijakan baru. Konservasi juga penting untuk menyelematkan generasi
mendatang sehinga perlu dilakukan secara terkoordinir dan terorganisir.
Pengaturan perlindungan fauna terutama dalam hal pengurangan
kehilangan keanekaragaman hayati diatur dalam Convention on Biological
Diversity (CBD) dan Johannesburg Declaration on Sustainable Development
(secara global mengatur mengenai perlindungan terhadap keanekaragaman
hayati, terutama perikanan dan pembentukan jaringan perlindungan kawasan
laut.
CBD merupakan suatu perjanjian multilateral yang mengikat para
pihak untuk menyelesaikan permasalahan global, khususnya tentang
keanekaragaman hayati, akibat laju kerusakan hayati yang cepat serta untuk
melindungi kebutuhan masyarakat internasional untuk mengupayakan
perlindungan bagi kelangsungan hidup alam dan umat manusia. Dalam CBD
ada prinsip, negar berdaulat dalam memanfaatkan sumber daya hayati sesuai
dengan kebijakan pembangunan lingkungan sendiri dan bertanggung jawab
dalam menjamin kegiatannya tidak menimblkan kerusakan terhadap
lingkungan negara lainRio 15.
Tujuan CBD adalah untuk melakukan konservasi keanekaragaman
hayati yakni segala macam makhluk hidup, ekosistem, tempat makhluk hidup
tersebut tinggal. Secara khusus CBD memberikan pengaturan dalam rangak
pelaksanaan perlindungan fauna kawasan lindung, dan memberikan
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
10/18
7
penekanan dalam pembentukan suatu peraturan nasional mengenai praktek
masyarakat adat dan konservasi.
CBD juga mengatur kewajiban para peserta konvensi dalam hal
bekerja sama, secara langsung maupun tidka langsung melalui org.
internasional yang terpercaya dan menghormati yurisdiksi nasional untuk
melakukan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari keanekaragaman
hayati. Konservasi juga dapat dilakukan melalui pertukaran informasi,
penelitian teknis, pelatihan, survei.
B. Habitat, Persebaran, Populasi, dan Konservasi Paus BiruPaus Biru (Balaenoptera musculus)dipercaya sebagai hewan terbesar
yang pernah ada di dunia. Dengan ukurannya paus biru bukan sekedar menjadi
hewan mamalia terbesar di laut, paus biru juga mengalahkah ukuran besar
binatang-binatang darat lainnya. Panjang tubuh paus biru mencapai 33 meter.
Paus biru dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Blue Whale,
Pygmy Blue Whale, Sibbalds Rorqual, Sulphur-bottom Whale. Sedangkan
dalam bahasa latin, paus biru dinamaiBalaenoptera musculus.
Linnaeus memberi nama paus biru dengan nama genus yang berasal
dari kata Latin balaena yang berarti paus dan kata Yunani pteron yang
berarti sirip atau sayap. Nama spesiesnya, musculus, adalah kependekan
kata Latin mus yang berarti tikus. Kata musculusbisa bisa juga diartikan
sebagai otot.
Ciri-ciri dan Perilaku Paus Biru.Paus biru (Balaenoptera musculus)
mempunyai tubuh panjang dan lonjong dengan panjang tubuh mencapai 33
meter dan berat (massa) mencapai 181 ton atau lebih. Dengan ukurannya ini
paus biru dipercaya sebagai hewan terbesar yang pernah ada di dunia.
http://alamendah.wordpress.com/2011/03/06/nama-latin-dan-inggris-100-hewan-fauna-indonesia/http://alamendah.wordpress.com/2011/05/30/paus-biru-balaenoptera-musculus-hewan-terbesar/http://alamendah.wordpress.com/2011/05/30/paus-biru-balaenoptera-musculus-hewan-terbesar/http://alamendah.wordpress.com/2011/03/06/nama-latin-dan-inggris-100-hewan-fauna-indonesia/8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
11/18
8
Paus biru, hewan terbesar di bumi
Warna punggung paus biru didominasi oleh warna biru kehijauan atau
abu-abu dengan pembatas putih tipis. Sedangkan di bagian perut mempunyai
warna yang lebih terang. Ujung kepala dan ekor umumnya berwarna abu-abu.
Paus biru memiliki kepala pipih berbentuk U. Di bagian atas kepala
terdapat lubang untuk mengisap oksigen dan membuang karbondioksida.
Ketika bernafas, paus mengeluarkan sebuah semburan kolom vertikal yang
menakjubkan (seperti air mancur) dengan ketinggian mencapai 12 meter.
Paru-paru paus biru dapat menampung udara hingga 5000 liter.Ikan paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia
mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gemasuara yang dibuatnya.
Selain sebagai alat navigasi, suara yang dihasilkan dipercaya juga sebagai
bentuk komunikasi antar sesama dan untuk mendeteksi mangsa.
Paus biru (Balaenoptera musculus) merupakanhewan mammalia.
Hewan terbesar di dunia ini pun menyusui anaknya layaknya mammalia
lainnya. Bedanya, air susu ikan paus biru agak berbeda dari yang kita kenal.
Bentuknya agak padat dan sangat berlemak. Induk paus memiliki otot khusus
di sekitar kelenjar susu. Ketika ikan paus menggerakkan otot ini, tekanan yang
dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung
ke dalam mulut bayinya.
Yang unik lagi, ternyata makanan hewan raksasa dengan ukuran
terbesar di dunia ini tidak sebanding dengan ukuran tubuhnya. Paus biru
(Balaenoptera musculus) ternyata mempunyai makanan utama krill. Krill
http://alamendah.wordpress.com/2011/03/17/download-mp3-suara-suara-binatang-hewan/http://alamendah.wordpress.com/tag/hewanhttp://alamendah.files.wordpress.com/2011/05/paus-biru.jpghttp://alamendah.wordpress.com/tag/hewanhttp://alamendah.wordpress.com/2011/03/17/download-mp3-suara-suara-binatang-hewan/8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
12/18
9
merupakan sejenis udang kecil dengan ukuran sekitar 8-60 mm. Unik, hewan
sebesar 33 meter mempunyai makanan hewan seukuran 8 milimeter, meskipun
dalam seharinya, paus biru memakan hingga 40 juta ekor krill atau sekitar 3,6
ton krill.
Habitat, Persebaran, Populasi, dan Konservasi Paus Biru. Paus biru
merupakan mammalia laut yang dapat ditemukan hampir di seluruh belahan
bumi termasuk di perairanIndonesia.
Hingga awal abad ke-20, paus biru (Balaenoptera musculus) dapat
ditemukan dalam jumlah yang melimpah di seluruh dunia dengan kisaran
populasi antara 200.000-300.000 ekor. Namun kini menurut perkiraanIUCN
Redlistpopulasi hewan terbesar ini diperkirakan hanya tersisa antara 11.000
dan 25.000 ekor saja.
Menurunnya populasi paus biru diakibatkan oleh perburuan yang
dilakukan sejak akhir 1800-an. Perubahan temperatur laut diperkirakan juga
mempengaruhi populasi krill yang menjadi makanan utama paus biru. Hal ini
memberikan pengaruh pada jumlah populasi paus biru.
Lantaran populasinya yang semakin menurun, IUCN Redlist
memasukkan paus biru (Balaenoptera musculus) dalam status konservasi
endangered (Terancam Punah) sejak 1996.CITESjuga telah memasukkan
paus biru ke dalam daftar Apendiks I. Sedangkan di Indonesia, paus biru
termasuk dalamhewan yang dilindungi dan tercantum dalamPP No. 7 Tahun
1999.
C. Laut Sawu Sebagai Tempat Pelestarian PausLaut Sawu yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
terkenal sebagai habitat ikan paus terkaya. Namun di balik itu semua,
perburuan paus terus terjadi. Kalau tidak terkontrol, bisa jadi, kawasan
tersebut sepi ikan paut. Salah satu upaya menyelamatkan populasi ikan paus
adalah dengan menjadikan laut tersebut sebagai kawasan konservasi nasional.
Deklarasi Laut Sawu sebagai kawasan konservasi nasional akan
dilakukan saat digelarnya World Ocean Confrence and Coral Triangle
http://alamendah.wordpress.com/indonesiahttp://alamendah.wordpress.com/2010/01/14/kategori-status-konservasi-iucn-red-list/http://alamendah.wordpress.com/2010/01/14/kategori-status-konservasi-iucn-red-list/http://alamendah.wordpress.com/2011/04/30/mengenal-cites-dan-apendiks-cites/http://alamendah.wordpress.com/2011/05/08/hewan-mamalia-indonesia-dalam-daftar-cites-apendiks-i/http://alamendah.wordpress.com/2009/09/25/satwa-indonesia-yang-telah-punah/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/2009/09/25/satwa-indonesia-yang-telah-punah/http://alamendah.wordpress.com/2011/05/08/hewan-mamalia-indonesia-dalam-daftar-cites-apendiks-i/http://alamendah.wordpress.com/2011/04/30/mengenal-cites-dan-apendiks-cites/http://alamendah.wordpress.com/2010/01/14/kategori-status-konservasi-iucn-red-list/http://alamendah.wordpress.com/2010/01/14/kategori-status-konservasi-iucn-red-list/http://alamendah.wordpress.com/indonesia8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
13/18
10
Initiative Summit di Manado, Sulawesi Utara. laut seluas 4,5 juta hektare
tersebut akan menjadi satu-satunya kawasan konservasi nasional yang khusus
melindungi ikan paus,"
Sawu dipilih menjadi kawasan konservasi nasional karena laut antara
Provinsi NTT dan Australia tersebut merupakan tempat habitat terbesar ikan
paus. Laut Sawu merupakan jalur migrasi 14 jenis ikan paus, termasuk jenis
langka, yakni ikan paus biru (Balaenoptera musculus) dan ikan paus sperma
(Physeter macrocephalus).
Masyarakat setempat menjadikan ikan paus tersebut sebagai satwa
buru. Hal ini perlu diwaspadai karena jika perburuan ini tidak terkontrol bisa
jadi ikan paus dari jenis langka itu bisa punah.
1. Sejak Abad Ke-17Tidak mudah memang bagi masyarakat Lamalera yang tinggal di
sekitar Laut Sawu. Bukan apa-apa, mereka sudah terbiasa memburu ikan paus
itu sejak tahun 1600-an. Dulu, paus-paus yang berhasil diburu diumumkan di
gereja, tetapi kebiasaan tersebut kini tak dilakukan lagi. Kegiatan tersebut
dalam istilah setempat dikenal dengan Nuang Leva yang dalam bahasa daerah
Lamaholot berarti musim melaut.
Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata,
NTT, sejak tahun 1957 perburuan itu telah membunuh sekitar 475 paus.
Maklum, setiap tahun mereka berhasil membunuh antara 20 - 50 paus. Hasil
pembantaian paus terbanyak dalam tempo 22 tahun terjadi pada 1969, yakni
56 paus. Lalu pada 2007 dibunuh 48 paus.
Perburuan agak mengendor pada 1983, yakni hanya dua paus. Namun
selama dua tahun (2004-2005), perburuan tersebut tak terekam jumlah
perolehannya.
Hal inilah yang dikhawatirkan oleh para penggiat konservasi di
Indonesia. Bukan apa-apa, proses reproduksi paus berlangsung lambat dan
menunggu sampai paus berusia dewasa 20 tahun dan bisa melahirkan bayi.
Hal ini tentunya tak sebanding dengan populasi paus yang mati diburu.
Dalam pengertian biologis, paus tidak dikategorikan sebagai ikan tetapi
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
14/18
11
mamalia (menyusui) yang tergolong dalam ordo Cetacean. Ia bernafas dengan
paru-paru, memiliki sirip dada sebagai alat keseimbangan pada saat berenang,
dan sirip ekor sebagai alat berenang. Setelah menyelam selama sekitar 90
menit pada kedalaman 1.000 meter, paus akan kembali permukaan air laut
untuk menarik nafas. Nafas hangat dihembuskan paus sehingga tampak seperti
air mancur.
Paus-paus berimigrasi dan melewati perairan Lamalera setiap musim.
Menurut penelitian, terdapat 24 jenis paus di Perairan Indonesia. Lima jenis di
antarnya digolongkan paus tidak bergigi (mysticati) dan selebihnya jenis
bergigi (odontoceti).
Jenis paus lodan atau koteklema (Physeter catodon) merupakan paus
bergigi yang banyak dijumpai di Laut Flores, Sawu, dan Banda. Daerah
penyebaran paus meliputi Samudra Hindia, Samudra Pasifik, sampai perairan
Kutub Utara (Benua Antartika).
Perkiraan jalur migrasi koteklema (sperm whale) dari Samudra Pasifik
melewati Laut Banda, Laut Flores masuk Laut Sawu melalui perairan Pulau
Alor dan ke Samudra Hindia di Selatan Sumba atau sebaliknya. Rute ini
merupakan jalur tetap dan vital.
Selain arusnya bagus, juga pada saat tertentu terdapat banyak makanan
berupa cumi-cumi yang hidup di kawasan laut dalam. Migrasi ini juga
bertujuan mencari perairan yang hangat bagi paus untuk melahirkan. Paus
yang baru dilahirkan akan selalu dekat dengan induknya untuk berlindung,
meski harus bermigrasi ribuan mil jauhnya.
Sementara itu, paus biru (blue whale) tumbuh cepat. Saat lahir
beratnya tiga ton dan akan mencapai 32 ton setelah tujuh bulan. Setiap induk
paus hanya melahirkan seekor bayi paus. Ia membutuhkan makanan dan susu
untuk bayinya. Karena itu paus akan migrasi setiap musim mencari perairan
yang kaya makanan. Dan Laut Sawu merupakan salah satu jalur migrasi paus
dalam mencari makanan.
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
15/18
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
16/18
13
memasukkan data. Wisman terbanyak biasanya berasal dari Australia,
Belanda, Jerman, dan Jepang.
Selama kurun waktu 2007-2008 lalu, banyak nelayan yang mengaku
semakin kesulitan memburu paus. Penyebabnya, mamalia laut tersebut
semakin sulit ditemukan. Inilah gambaran jika paus di perairan tersebut
semakin punah, kata Agus.
Karena alasan itulah lalu pemerintah akan menetapkan Laut Sawu
sebagai kawasan konservasi. Dengan pembentukan zonasi dan tata ruang
laut, diharapkan kegiatan perburuan paus ini menjadi lebih terkontrol,
ujarnya.
Ke depan, penataan tata ruang ini menghasilkan mata pencaharian
laternatif bagi masyarakat setempat. Penetapan zonasi ini, lanjut Agus, akan
membagi perairan-perairan mana saja yang boleh dijadikan zona konservasi
dan zona pemanfaatan. Jadi kegiatan berburu bisa dilakukan di luar zona
konservasi dan cara yang lebih terkontrol lagi,
Sementara itu, organisasi lingkungan hidup dunia, World Wildlife
Fund for Nature (WWF) Indonesia sudah mencatat beberapa langkah konkret
untuk bekerja bersama pemerintah lokal dan regional dalam rangka
mendorong pembangunan kawasan perlindungan laut dan pembangunan sosial
ekonomi. Pada waktu yang bersamaan, WWF bekerja bersama masyarakat
lokal juga untuk mengawasi perburuan paus.
Organisasi ini juga sudah memfasilitasi tiga kabupaten di NTT untuk
mewujudkan pembentukan Kawasan Konservasi Laut (KKL) di Perairan
Solor, Lembata dan Alor. Di antaranya diawali dengan lokakarya guna
menyamakan persepsi, yang berlangsung di Lewoleba Kabupaten Lembata,
sejak April 2008 lalu.
8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
17/18
14
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanKonservasi sendiri bertujuan untuk melindungi lingkungan sebagai
suatu keseluruhan. Lingkungan bukan hanya flora dan fauna saja, namun
lingkungan tempat makhluk hidup tersebut berada. Konservasi sumber daya
hayati memiliki keistimewaan dalam hal sumber daya tersebut merupakan
sumber daya yang dapat diperbaharui yang apabila tidak dilestarikan akan
mengalami kepunahan.
Lantaran populasinya yang semakin menurun, IUCN Redlist
memasukkan paus biru (Balaenoptera musculus) dalam status konservasi
endangered (Terancam Punah) sejak 1996.CITESjuga telah memasukkan
paus biru ke dalam daftar Apendiks I. Sedangkan di Indonesia, paus biru
termasuk dalamhewan yang dilindungi dan tercantum dalamPP No. 7 Tahun
1999.
Deklarasi Laut Sawu sebagai kawasan konservasi nasional akan
dilakukan saat digelarnya World Ocean Confrence and Coral Triangle
Initiative Summit di Manado, Sulawesi Utara. laut seluas 4,5 juta hektare
tersebut akan menjadi satu-satunya kawasan konservasi nasional yang khusus
melindungi ikan paus
http://alamendah.wordpress.com/2011/04/30/mengenal-cites-dan-apendiks-cites/http://alamendah.wordpress.com/2011/05/08/hewan-mamalia-indonesia-dalam-daftar-cites-apendiks-i/http://alamendah.wordpress.com/2009/09/25/satwa-indonesia-yang-telah-punah/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/peraturan-hukum/peraturan-pemerintah/pp-no-7-tahun-1999-tentang-pengawetan-jenis-tumbuhan-dan-satwa/http://alamendah.wordpress.com/2009/09/25/satwa-indonesia-yang-telah-punah/http://alamendah.wordpress.com/2011/05/08/hewan-mamalia-indonesia-dalam-daftar-cites-apendiks-i/http://alamendah.wordpress.com/2011/04/30/mengenal-cites-dan-apendiks-cites/8/13/2019 Upaya Pelestarian IKan Paus
18/18
15
DAFTAR PUSTAKA
Baedhowi. 2001. Studi Kasus dalam Teori dan Paradigma Penelitian Sosial oleh
Salim, Agus (ed.). Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Berkes, F. et. al. 2001.Managing Small-scale Fisheries: Alternative Directions
and Methods.Ottawa: International Development Research Centre.
Damanik, Riza, Budiarti Prasetiamartati, dan Arif Satria. 2006.Menuju
Konservasi yang Pro Rakyat dan Pro Lingkungan. Jakarta: WALHI.
Dermawan, Agus. 2007. Kajian Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut
yang Menunjang Perkanan Berkelanjutan pada Era Otonomi Daerah(Kasus Taman Nasional Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut
Blongko, Sulawesi Utara). Tesis. Program Pasca Sarjana IPB.
Fisher, S. et. al. 2001.Mengelola Konflik: Kemampuan dan Strategi untuk
Bertindak. S. N. Kartikasari dkk., Penerjemah. Jakarta: The British
Council.