112
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH ASSA’ADIYAH ATTAHIRIYAH VII TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : Siti Herawati NIM. 1812018300031 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING

DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II

MADRASAH IBTIDAIYAH ASSA’ADIYAH ATTAHIRIYAH VII

TAHUN AJARAN 2015/2016

Skripsi

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

Siti Herawati

NIM. 1812018300031

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan
Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan
Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Rasa syukur yang tak terhingga kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya dengan semua kemuliaan-Nya dan

keagungan-Nya telah mempermudah langkah penulis dalam menyelesaikan

laporan PTK ini. Dalam penulisan laporan ini banyak pelajaran yang diperoleh

baik itu ketika mengalami kesulitan, kebingungan, dan menghadapi tantangan.

Namun atas bimbingan-Nya dan motivasi berbagai pihak penulis menyadari

bahwa keberhasilan dan kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus

dijalani. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang berjasa dalam penulisan skripsi ini,

diantaranya adalah:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag. Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI).

3. Asep Ediana Latip, M.Pd. Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI).

4. Bapak Dindin Ridwanuddin, M.Pd. Ketua pengelola Dual Mode System

(DMS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Nafia Wafiqni, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang penuh kesabaran

dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini.

6. Seluruh Dosen Prodi PGMI Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang

Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

7. Ibu Suyati, S.Pd.I. Selaku Kepala Sekolah MI. Assa’adiyah Attahiriyah VII

Ciracas, yang telah memberikan izin dan fasilitas selama penulis melakukan

penelitian skripsi.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

vii

8. Teristimewa untuk kedua orang tua, suami, dan anakku tercinta yang tak

henti-hentinya mendo’akan, melimpahkan kasih sayangnya, dan memberikan

dukungan moril maupun materiil. Hanya Allah SWT yang dapat

membalasnya, semoga penulis memberikan yang terbaik untuk kalian.

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku, mahasiswa kelas F Program Dual Mode

System Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyahangkatan 2012 yang selalu

memberikan semangat serta do’a kepada penulis.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-

mudahan bantuan bimbingan, semangat dan do’a yang telah diberikan menjadi

pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat kelak.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah

ilmu pengetahuan umum.

Jakarta, 22 Juni 2016

Siti Herawati

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian........................... .................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ........................... ................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Landasan Teori................................................................................... 6

1. Keterampilan ................................................................................. 6

a. Pengertian Keterampilan ......................................................... 6

b. Macam-Macam Keterampilan ................................................. 6

2. Membaca ...................................................................................... 7

a. Pengertian Membaca ............................................................... 7

b. Hakikat Membaca ................................................................... 8

c. Tujuan Membaca ..................................................................... 9

d. Beberapa Fase Perkembangan Membaca ................................ 12

e. Fungsi Membaca ..................................................................... 12

f. Manfaat Membaca ................................................................... 13

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

ix

g. Jenis-Jenis Membaca ............................................................... 14

3. Membaca Nyaring ………………………………………………… 13

a. Pengertian Membaca Nyaring ………………………………….. 13

b. Keterampilan-Keterampilan Yang Dituntut Dalam Membaca

Nyaring …………………………………………………………. 16

c. Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring ………………..... 17

4. Keterampilan Membaca ................................................................ 18

a. Keterampilan Membaca ........................................................... 18

b. Mengembangkan Keterampilan Membaca ........................... ... 19

c. Bacaan yang Baik dan Ciri-Cirinya ......................................... 21

d. Membaca yang Baik dan Pembaca yang Baik ......................... 22

e. Ciri-Ciri Pembaca yang Baik ................................................... 22

f. Kendala-Kendala Membaca dan Cara Mengatasinya .............. 23

g. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca ...................... 24

h. Langkah-Langkah Penting yang Kita Tempuh/Lakukan dalam

Mengatasi Kendala-Kendala Membaca ................................... 24

5. Media ............................................................................................ 25

a. Pengertian Media .................................................................... 25

b. Media Sebagai alat Bantu ........................................................ 29

c. Media Sebagai Sumber Belajar ............................................... 30

6. Gambar ......................................................................................... 32

a. Pengertian Gambar .................................................................. 32

b. Kelebihan Gambar ................................................................... 32

c. Kekurangan Gambar ................................................................ 33

7. Media Gambar/Pembelajaran ....................................................... 33

a. Pengertian Media Gambar/Pembelajaran ................................ 33

b. Media Gambar untuk Pembelajaran Keterampilan Berbahasa 34

c. Macam-macam Media ............................................................. 37

d. Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran ............. 38

e. Kegunaan Media Pembelajaran ............................................... 41

f. Penggunaan Media .................................................................. 42

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

x

g. Langkah-Langkah Merencanakan Penggunaan Media

Pembelajaran ........................................................................... 43

h. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ................. 43

i. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media ......... 45

j. Fungsi Media Pembelajaran Bahasa Indonesia ....................... 46

k. Wujud dan Jenis Media Pembelajaran .................................... 47

l. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran ..................................... 48

B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................... 48

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 49

D. Hipotesa Tindakan......................................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 51

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 51

C. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................... 51

1. Metode Penelitian ................................................................... 51

2. Rancangan Siklus Penelitian .................................................. 52

D. SubjekPenelitian ............................................................................ 54

E. Peran dan Posisi dalam Penelitian ................................................ 55

F. TahapanIngtervensiTindakan ........................................................ 55

G. Hasil IntervensiTindakan yang Diharapkan ................................. 56

H. Data danSumber Data.................................................................... 57

I. Instrument Pengumpulan Data ...................................................... 57

J. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 63

K. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Data .................................. 64

L. Analisis dan Interpretasi Hasil Analisis ........................................ 64

M. Pengembangan Perencanaan Tindakan ........................................ 67

BAB IV PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Sekolah ................................................................. 68

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ... ............................................. 72

C. Analisis Data ................................................................................. 94

D. Pembahasan ................................................................................... 94

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

xi

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ....................................................................................... 95

B. Saran ............................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar Subjek Penelitian ….…………………………………. 51

Tabel 3.2. Lembar Observasi Aktivitas Guru …………………………. 55

Tabel 3.3. Lembar Observasi Aktivitas iswa …………………………… 57

Tabel 3.4. Rubrik Pretest Keterampilan Membaca……………………… 59

Tabel 3.5. Klasifikasi Aktifitas Guru ………………………………..…. 62

Tabel 3.6. Klasifikasi Aktifitas Siswa………………………………….. 62

Tabel 3.7. Skor Penilaian Keterampilan Membaca…………………….. 63

Tabel 4.1. Lembar Observasi Aktivitas Guru ………………………….. 77

Tabel 4.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa …………………………. 79

Tabel 4.3. Hasil Belajar Pretest Keterampilan Membaca Siklus I ..…… 81

Table 4.4. Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I…………………………. 82

Tabel 4.5. Catatan Penelitian Siklus I………. ………………………….. 83

Tabel 4.6. Lembar Observasi Aktivitas Guru …………………………… 85

Table 4.7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa …………………………. 87

Table 4.8. Hasil Belajar Pretest Siklus II ….. ………………………….. 88

Tabel 4.9. Tingkat Penguasaan Siswa .…………………………………. 90

Tabel 4.10. Rekapitulasi Tingkat Kemampuan Membaca ………………. 91

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan komponen yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain, Sehingga

hubungan antar sesama dapat terjalin dengan baik. Selain itu, bahasa juga dapat

menunjukkan pribadi seseorang bahkan pribadi bangsa. Sebagian besar anggota

masyarakat beranggapan bahwa orang yang santun dalam berbahasa pasti

memiliki kepribadian yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Akan tetapi pada

kenyataannya sebagian besar masyarakat kita, khususnya anak-anak dan remaja

lebih suka menggunakan bahasa Indonesia yang sudah mendapatkan pengaruh

dari bahasa lain atau yang lebih dikenal dengan bahasa gaul. Sedangkan bahasa

Indonesia hanya digunakan oleh orang-orang tertentu dan dalam situasi tertentu

pula. Dengan demikian tanpa disadari bahasa Indonesia akan semakin

terpinggirkan dengan sendirinya, padahal sebagai bahasa yang baik, serta dalam

rangka menjalin persatuan dan kesatuan bangsa, maka kita harus menggunakan

salah satu alat pemersatu bangsa, yakni bahasa Indonesia.

Untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, maka diperlukan

pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia. Pendidikan bahasa Indonesia

merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah.

Karena itu pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib diajarkan

kepada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), sampai

dengan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan sampai Perguruan Tinggi

(PT).

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

2

Hal itu dimaksudkan agar siswa mampu menguasai, memahami, dan

dapat mengimplementasikan berbahasa dengan segala aspeknya, yakni menyimak

(mendengarkan), berbicara, membaca dan menulis dengan tepat.

Bagi guru, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan

tersendiri, mengingat bahasa ini bagi sebagian sekolah merupakan sebagai bahasa

pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang lain. Sesuai

dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini, mata pelajaran bahasa Indonesia

sering diremehkan oleh sebagian besar siswa, bahkan dianggap sebagai mata

pelajaran yang membosankan, khususnya dalam aspek membaca. Siswa

menganggap bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang

selalu membaca, membaca dan membaca. Peristiwa itu bisa dilihat ketika siswa

diminta untuk membaca buku cerita atau puisi sederhana, mereka sering mengeluh

kurangnya keterampilan membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,

dan terlihat bingung dengan apa yang ingin mereka ceritakan atau sampaikan.

Khususnya pada aspek membaca, secara otomatis menyebabkan prestasi belajar

(hasil belajar) siswa kurang mencapai target yang diharapkan.

Menurunnya keterampilan membaca siswa berakibat pada menurunnya

prestasi belajar (hasil belajar) siswa dapat dibuktikan dengan hasil tes yang

dilaksanakan pada siswa kelas II MI Assa‟Adiyah Attahiriyah VII. Dari tes

tersebut diperoleh nilai rata-rata yang seharusnya mencapai angka 7, pada

kenyataannya hanya mencapai angka 50. Untuk membaca buku cerita bergambar

atau teks pendek sederhana, hanya beberapa anak yang mampu bercerita atau

menyampaikan, sementara lebih dari 30% anak yang dikagorikan membaca

dengan kesalahan ejaan terparah dalam menyampaikan atau menceritakan dan

hanya beberapa anak yang membaca atau menceritakan bacaannya dapat dinilai

baik, karena yang diungkapkan jelas dengan urutan yang logis.

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

3

Dengan permasalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka guru harus

mengambil tindakan, yakni dengan mencari dan menggunakan suatu pendekatan

pembelajaran yang efektif, inovatif dan berpotensi memperbaiki pembelajaran

membaca, sehingga meningkatkan keterampilan membaca dan sikap siswa

terhadap pembelajaran membaca. Dengan demikian guru dapat menggunakan

media gambar.

Media merupakan sumber belajar. Dalam proses belajar mengajar

kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan

tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan

kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui

kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan

dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik akan lebih mudah

mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media. Hal ini pula yang membantu

peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul

“Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Dengan

Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas II MI Assa’Adiyah

Attahiriyah VII”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini ialah :

1. Keterampilan siswa dalam membaca sangat kurang.

2. Belum terampilnya guru menggunakan media pembelajaran.

3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia.

4. Belum tersedianya media pembelajaran yang memadai di sekolah.

5. Banyaknya guru yang belum menggunakan media pembelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

4

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini ialah :

1. Yang dimaksud dengan keterampilan membaca yakni sebagai salah satu

aspek keterampilan berbahasa.

2. Media gambar yang dimaksud yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar

sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.

3. Materi pelajaran bahasa Indonesia yang akan di gunakan dalam penelitian

yakni

SK : Mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara

membaca lancar (nyaring) teks pendek cerita anak dan buku cerita

bergambar.

KD : Membaca nyaring teks pendek atau buku cerita bergambar.

Indikator :

a. Membaca teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat.

b. Menjawab atau mengajukan pertanyaan sehubung dengan isi teks

yang dibaca.

c. Menceritakan isi teks yang dibaca menggunakan kalimat atau kata-

kata sendiri.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan

dari penelitian tindakan ini ialah “Bagaimana Peningkatkan Keterampilan

Membaca dengan Penggunaan Media Gambar pada siswa kelas II (dua) MI

Assa‟Adiyah Attahiriyah VII”.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring pada siswa kelas II

(dua) MI Assa‟Adiyah Attahiriyah VII dengan penggunaan media gambar.

2. Untuk mengetahui dampak penggunaan media gambar bagi meningkatkan

keterampilan membaca pada MI Assa‟Adiyah Attahiriyah VII.

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

5

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai motivasi dalam meningkatkan kemampuan dengan penggunaan

media gambar.

2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia pendidikan

khususnya tentang penggunaan media gambar.

3. Untuk mengembangkan kemampuan guru dalam merancang dan

melaksanakan pembelajaran membaca yang benar-benar efektif dengan

penggunaan media gambar.

4. Untuk memberikan gambaran tentang kompetensi guru dalam mengajar

dan kompetensi siswa dalam mengembangkan kemampuan membaca,

sehingga diharapkan kemampuan membaca dapat ditingkatkan.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

6

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Keterampilan

a. Pengertian Keterampilan

Menurut Dunnette pengertian keterampilan membaca adalah

“Kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang

merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang

didapat.”1

Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan merupakan kecakapan atau kemahiran yang dimiliki untuk

melakukan beberapa tugas dalam suatu pekerjaan dan hanya dapat

diperoleh melalui praktek, baik latihan maupun melalui pengalaman serta

dapat bekerja lebih baik dan mampu menggunakan fasilitas yang

disediakan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.

b. Macam-Macam Keterampilan

Pada dasarnya keterampilan dapat dikatagorikan menjadi empat,

yaitu:

1) Basic Literacy skill

2) Technical Skill

3) Interpersonal Skill

4) Problem Solving

Basic Literacy skill atau Keahlian dasar merupakan keahlian

seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti

membaca, menulis, dan mendengar.

1 Mokoginta, Pengertian keterampilan dan Jenisnya, dalam: http://rapendik.com/

program/pengayaan-pembelajaran/keterampilan/2118-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya,

diakses pada tanggal 25 Juni 2013.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

7

Technical Skill atau Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang

dalam pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara

tepat, mengoperasikan komputer.

Interpersonal Skill atau Keahlian Interpersonal merupakan

keterampilan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain

maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan

pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim.

Problem Solving atau Menyelesaikan masalah merupakan proses

aktivitas untuk menajamkan logika, beragumentasi dan penyelesaian

masalah serta keterampilan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan

alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik.2

2. Membaca

a. Pengertian Membaca

Membaca adalah kegiatan yang sering kita lakukan, tapi kadang-

kadang kita tidak mengetahui apa sebenarnya membaca. Membaca berasal

dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca

merupakan suatu kesatuan kegiatan terpadu yang mencakup beberapa

kegiatan, seperti mengenal huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan

bunyi serta maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud

bacaan.3

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh

penulis melalui media kata-kata/media tulis (H.G. Tarigan, 1983:7).

Membaca adalah perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama

beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan

(Jazir Burhan, 1971:90). Disamping itu, membaca adalah laku penguraian

tulisan, suatu analisis bacaan. Dengan demikian membaca adalah

2 Ibid, hl. 245.

3 Dra. Novi Resmini, M. Pd dan Drs. Dadan Juanda, M.Pd, Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia di kelas tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet. 1, hl. 71.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

8

penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan

jiwa dalam menghayati naskah.4

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan melalui

kata-kata/bahasa tulis.5

Membaca adalah satu keterampilan berbahasa disamping menyimak,

berbicara dan menulis.6

Membaca adalah suatu proses (dengan tujuan tertentu), pengenalan,

penafsiran, dan menilai gagasan yang berkenaan dengan bobot mental atau

kesadaran total sang pembaca.7

b. Hakikat Membaca

Pada hakikatnya, membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca

sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses

mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Membaca sebagai produk

mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat

membaca.

Proses membaca sangat kompleks dan rumit karena melibatkan

beberapa aktivitas, baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan mental.

Proses membaca terdiri beberapa aspek. Asep-aspek tersebut:

1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat

dianggap pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini

mencakup:

a) unsur-unsur linguistic (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa,

kalimat, dan lain-lain)

b) pengenalan bentuk huruf

4 Kundharu Saddhono-St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia, (Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012), cet. 1, hl. 64. 5 Dra. Isah Cahyani. M.Pd dan Dra. Hodijah. M. Pd, Kemampuan Berbahasa Indonesia

di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet. 1, hl. 98. 6 Budinuryanta Y, Kusuriyanta dan Imam Koermen, Materi Pokok Pengajaran

Keterampilan Berbahasa 1-12; PISA 4372/4 SKS, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), cet. 2, hl.

11.2. 7 Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, Metodologi Pengajaran Bahasa, (Bandung:

Angkasagroup, Edisi Revisi, 2009), cet. 1, hl. 42.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

9

c) pengenalan Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan

bunyi (kemampuan menyuarahkan bahan tulis atau “to bark at

print”)

d) kecepatan membaca ke taraf lambat.

2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension siklls) yang

dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek

ini mencakup:

a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).

b) memahamki signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan

pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca).

c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)

d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan

dengan keadaan.8

c. Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta

memperoleh informasi. Mencakup isi, memahami makna bacaan. Tujuan

membaca dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan

yang telah dilakukan oleh sang tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh

sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus.

2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang

baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang

dipelajari atau yang dialami sang tokoh, dan merangkumkan hal-hal

yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuannya.

3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada

setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula, pertama, kedua,

ketiga/seterusnya. setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu

masalah, agenda-agenda dan kejadian-kejadian buat dramatisasi.

8 Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

(Bandung: Angkasa, Edisi Revisi 2008), cet. 1, hl. 12-13.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

10

4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan

oleh sang pangarang kepada pembaca.

5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak

biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang benar.

6) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh

berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita

kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang

tokoh menyerupai pembaca.9

Menurut Akhadiah tujuan membaca dapat dibedakan sebagai

berikut:

1) Untuk mendapatkan informasi.

2) Meningkatkan citra diri.

3) Melepaskan diri dari kenyataan.

4) Membaca untuk tujuan rekreatif (kesenangan atau hiburan).

5) Mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis.10

Tujuan membaca dilingkupi oleh empat tujuan berbahasa, yaitu:

1) Tujuan penalaran, menyangkut kesanggupan berpikir dan

pengungkapan nilai serta sikap sosial budaya.

2) Tujuan instrumental, menyangkut penggunaan bahasa yang

dipelajari itu untuk tujuan-tujuan material dan konkret.

3) Tujuan integratif, menyangkut keinginan seseorang menjadi anggota

suatu masyarakat yang menggunakan bahasa atau dialek itu sebagai

bahasa pergaulan sehari-hari dengan cara menguasai bahasa itu.

4) Tujuan kebudayaan, terdapat pada orang yang secara ilmiah ingin

mengetahui atau memperdalam pengetahuannya tentang suatu

kebudayaan atau masyarakat.11

9 Dra. Isah Cahyani, M. Pd dan Dra. Hodijah, M. Pd, Kemampuan Berbahasa Indonesia

di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet. 1, hl. 99-100. 10

Dra. Novi Resmini, M. Pd dan Drs. Dadan Juanda, M. Pd, Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet. 1, hl. 76. 11

Budinuryanta Y, Kusuriyanta dan Imam Koermen, Materi Pokok Pengajaran

Keterampilan Berbahasa; 1-12, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), cet. 2, hl. 11.2.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

11

Berikut kemukakan beberapa tujuan membaca:

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan

yang telah dilakukan oleh sang tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh

sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus atau untuk

memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh.

2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang

baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang

dipelajari atau yang dialami sang tokoh, dan merangkumkan hal-hal

yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuannya.

3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada

setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula, pertama, kedua,

ketiga/seterusnya. setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu

masalah, agenda-agenda dan kejadian-kejadian buat dramatisasi.

4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan

oleh sang pangarang kepada pembaca, mengapa para tokoh berubah,

kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka

berhasil atau gagal.

5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak

biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam

cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak.

6) Membaca menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan

ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang

diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh, bekerja dalam

cerita itu.

7) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh

berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita

kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang

tokoh menyerupai pembaca.12

12

Prof.Dr.Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

(Bandung: Angkasa, Edisi Revisi, 2008), cet. 1, hl. 9-10.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

12

d. Beberapa Fase Perkembangan Membaca

1) Fase pramembaca (3-6 tahun) anak-anak mengenal huruf dan

mempelajari perbedaan huruf dan angka.

2) Fase ke- 1 (7-8 tahun) kira-kira kelas dua, anak-anak memperoleh

pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan kata sederhana melalui

cerita.

3) Fase ke- 2 kira-kira kelas tiga dan empat anak-anak dapat

menganalisis kata-kata yang tidak diketahuinya menggunakan pola

tulisan

4) Fase ke- 3 dari kelas empat sampai dengan kelas dua SMP, anak

dapat memahami bacaan.

5) Fase ke- 4 pada akhir SMP sampai SMA anak mampu

menyimpulkan dan mengenal maksud penulis dalam bacaan.

6) Fase ke- 5 pada tingkat perguruan tinggi dan seterusnya, orang

dewasa dapat mengintegrasikan hal-hal yang dibaca dan menanggapi

materi bacaan secara kritis.13

e. Fungsi Membaca

1) Fungsi intelektual, Dengan banyak membaca kita dapat

meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita.

2) Fungsi pemacu kreativitas, Hasil membaca kita dapat mendorong,

menggerakan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan

wawasan dan pemilikan kosakata.

3) Fungsi praktis, Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh

pengetahuan praktis dalam kehidupan.

4) Fungsi rekreatif, Membaca digunakan sebagai upaya menghibur

hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan.

13

Dra. Isah Cahyani, M. Pd dan Dra. Hodijah, M. Pd, Kemampuan Berbahasa Indonesia

di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet. 1, hl. 101.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

13

5) Fungsi informatif, Dengan banyak membaca informatif seperti surat

kabar, majalah, dan lain-lain dapat memperoleh berbagai informasi

yang sangat kita perlukan dalam kehidupan.

6) Fungsi religius, Membaca digunakan untuk membina dan

meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan meningkatkan diri

kepada Tuhan.

7) Fungsi sosial, Kegiatan membaca mempunyai fungsi soaial tinggi

manakalah dilaksanakan secara lisan atau nyaring.

8) Fungsi pembunuh sepi, Kegiatan membaca dapat juga dilakukan

untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.14

f. Manfaat Membaca

Selain fungsi di atas, kegiatan mendatangkan manfaat, antara lain:

1) Memperoleh banyak pengalaman hidup.

2) Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu

yang sangat berguna bagi kehidupan.

3) Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam beradaban dan

kebudayaan suatu bangsa.

4) Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

mutakhir di dunia.

5) Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan piker,

meningkatkan taraf hidup dan budaya keluarga, masyarakat, nusa

dan bangsa.

6) Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat

mengantarkan seseorang menjadi cerdik pandai.

7) Dapat memperkaya perbendaharaan kata, ungkapan, dan lain-lain

yang sangat menunjang keterampilan menyimak, berbicara, dan

menulis.

8) Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap

eksistensi dan lain-lain.15

14

Kundharu Saddhono-St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia,

(Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012), cet. 1, hl. 65-66.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

14

g. Jenis-Jenis Membaca

1) Membaca pemahaman atau reading for understanding adalah salah

satu bentuk dari kegiatan membaca dengan tujuan utamanya untuk

memahami isi pesan yang terdapat dalam bacaan.

2) Membaca memindai atau disebut juga membaca tatap (scanning),

merupakan kegiatan membaca yang sangat cepat untuk memperoleh

informasi tertentu dari bahan bacaannya.

3) Membaca layap atau membaca sekilas (skimming) adalah membaca

yang membuat mata kita bergerak cepat melihat, memperhatikan

bahan tertulis untuk mengetahui isi umum atau bagian dalam suatu

bacaan.

4) Membaca intensif atau intensive reading adalah proses membaca

yang dilakukan secara seksama, cermat, dan teliti dalam penanganan

terperinci yang dilakukan pada saat membaca, karena kegiatan

membaca intensif ini tidak semata-mata merupakan kegiatan

membaca saja tetapi lebih menekankan pada pemahaman isi dari

bacaan.

5) Membaca nyaring atau membaca bersuara keras merupakan kegiatan

membaca yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

membaca dan menyimak.

6) Membaca dalam hati merupakan jenis kegiatan membaca yang

berbeda dengan membaca nyaring tetapi memiliki kesamaan tujuan

dalam mendalami materi yang terdapat dalam bacaan.16

15

Ibid, hl. 66. 16

Dra. Novi Resmini, M. Pd dan Drs. Dadan Juanda, M. Pd, Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet. 1, hl. 80-82.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

15

3. Membaca Nyaring

a. Pengertian Membaca Nyaring

Membaca nyaring, membaca bersuara dan membaca lisan (read-ing

out loud, oral reading, reading aloud). Membaca nyaring adalah suatu

aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun

pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk

menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang

pengarang.17

Orang yang membaca nyaring pertama haruslah mengerti makna

serta perasaan yang terkandung dalam bahasa bacaan. Dia juga harus

memperlajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang

tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan

ujaran pembicaraan yang hidup.

Menurut Dawson (et al) 1963 : 215 – 216, bahwa membaca nyaring

adalah sebuah pendekatan yang dapat memuaskan serta memenuhi

berbagai ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan serta

minat. Oleh karena itu, dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan

membaca nyaring, guru harus memahami proses komunikasi dua arah.

Menurut Broughton (et al) 1978 : 91, bahwa membaca nyaring

merupakan suatu keterampilan yang serba rumit, kompleks dan banyak

seluk beluknya. Membaca nyaring itu pada hakikatnya merupakan suatu

masalah lisan atau oral matter. Oleh karena itu, khusus dalam pengajaran

bahasa asing, aktivitas membaca nyaring lebih dekat atau lebih ditujukan

pada ucapan (pronounciation) daripada ke pemahaman (comprehension).

Membaca nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga turut aktif

auditory memory (ingatan pendengaran) dan motor memory (ingatan yang

bersangkut paut dengan otot-otot kita (Moulton 1970:15).

17

Prof. DR. Henry Guntur Tarigan, Membaca, (Bandung: Angkasa, Edisi Revisi, 2008),

cet. 1, hl. 23

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

16

b. Keterampilan-Keterampilan Yang Dituntut Dalam Membaca

Nyaring

Dibawah ini, dikemukakan sejumlah keterampilan dasar yang

dituntut dalam membaca nyaring pada setiap kelas sekolah dasar,

antaranya sebagai berikut:

Kelas 1:

1. Mempergunakan ucapan yang tepat.

2. Mempergunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata).

3. Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah

terpahami.

4. Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan

baik.

5. Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti:

a) Titik ( . )

b) Koma ( , )

c) Tanda Tanya ( ? )

d) Tanda seru ( ! )

Kelas II:

1. Membaca dengan terang dan jelas

2. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.

3. Membaca tanpa ragu-ragu, tanpa terbata-bata.

Kelas III:

1. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.

2. Mengerti serta memahami bahan bacaan.

Kelas IV:

1. Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.

2. Kecepatan mata dan suara : 3 patah kata dalam satu detik.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

17

Kelas V:

1. Membaca dengan pemahaman dan perasaan.

2. Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan.

3. Dapat membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.

Kelas VI:

1. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.

2. Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan

mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat.18

c. Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring

Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat sekali

menyampaikan sesuatu yang penting kepada para pendengarnya. Sesuatu

yang penting tersebut dapat berupa informasi yang baru, sesuatu

pengalaman yang berharga, uraian yang jelas, karakter yang menarik hati,

sekelumit humor yang segar atau sebait puisi. Pembaca hendaklah

mengetahui serta mendalami keinginan serta kebutuhan para

pendengarnya, serta menginterpretasikan bahan bacaan itu secara tepat.

Agar membaca nyaring dengan baik, sang pembaca haruslah

menguasai keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya

tanggap) sehingga dia mengenal/memahami kata-kata dengan cepat dan

tepat. Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami

maksud pengarang, pembaca biasanya mempergunakan berbagai cara,

antara lain:

a) Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang

jelas.

b) Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya.

c) Dia menerangkan kesatuan-kesatuan kata-kata yang tepat dan baik.

d) Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga

suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai.

e) Mejelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang

baik dan tepat.19

18

Ibid, hl. 25-26

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

18

Keterampilan-keterampilan membaca nyaring akan berkembang

secara wajar, secara alamiah dalam membaca drama. Membaca drama

menambahi sejumlah nilai pada pembaca, antara lain:

1) Memperoleh kesenangan dalam dramatisasi yang terlihat pada

pemupukan keyakinan anak-anak sehari-hari.

2) Memperkaya daya khayal, imajinasi dalam membaca fiksi.

3) Menanamkan disiplin yang tidak terdapat pada jenis-jenis membaca

lainnya.

4) Mempertinggi pemahaman, pengembangan kosa kata, membaca

frase/paragraf, ekspresi/perasaan, serta keterampilan-keterampilan

berbicara pada umumnya.

4. Keterampilan Membaca

a. Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca sebagai salah satu aspek keterampilan

berbahasa biasanya tanggung jawabnya diserahkan pada guru bahasa

Indonesia. Hal itu perlu diluruskan kalau ada anggapan demikian. Setiap

guru dalam mata pelajaran apa pun harus turut bertanggung jawab atas

keterampilan para siswanya, sebab faktor sangat dominan untuk

menentukan keberhasilan belajar siswa. Setiap keterampilan yang dimiliki

oleh siswa itu erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya

dengan beraneka ragam.

Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1) Kemampuan berbahasa lisan, meliputi berbicara dan menyimak.

2) Kemampuan bahasa tulisan, meliputi kemampuan membaca dan

menulis.20

Dengan perkataan lain, keterampilan membaca mencakup tiga

komponen, yaitu:

19

Ibid, hl. 27 20

Dr. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta,

Prenadamedia Group, Edisi pertama, 2013), cet. 1, hl.242-243.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

19

1) Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca.

2) Korelasi aksara berserta tanda-tanda baca dengan unsure-unsur

linguistik yang formal.

3) Hubungan lebih lanjut dari a dan b dengan makna atau meaning.21

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu

hubungan urutan yang teratur, mulai lingkungan keluarga sebelum masuk

sekolah anak belajar menyimak dan berbicara, setelah sekolah baru belajar

membaca dan menulis. Dari jaman ke jaman model membaca selalu

dipengaruhi perkembangan peradaban manusia dan ilmu pengetahuan.

Pada antara tahun 1950 an dan tahun 1960 an model membaca dipengaruhi

definisi dan penjelasan membaca, pada tahun 1970 an timbul model-model

dan teori membaca yang bertitik tolak dari pandangan ahli psikologi

perkembangan, psikologi kognitif, proses informasi psikolinguistik,

sedangkan pada tahun 1980 an proses membaca dipengaruhi psikologi

eksperimental. Membaca merupakan suatu keterampilan yang pemilikan

keterampilannya memerlukan suatu latihan yang intensif, dan

berkesinambungan.

Aktivitas dan tugas membaca merupakan hal yang sangat penting

dalam dunia pendidikan karena kegiatan ini akan menentukan kualitas dan

keberhasilan seorang siswa sebagai peserta didik dalam studinya. Seorang

guru di sekolah hendaknya dapat memberi motivasi siswa yakni

keterampilan membaca. Agar dapat tercapai tujuan pembelajaran tersebut

guru harus dapat menentukan metode yang dianggap lebih mudah

pelaksanaanya dari metode atau alat lain.

b. Mengembangkan Keterampilan Membaca

Usaha yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan

membaca itu, antara lain:

1) Guru dapat menolong para pelajar memperkaya kosa kata.

21

Prof.Dr.Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

(Bandung: Angkasa, Edisi Revisi, 2008), cet. 1, hl. 11.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

20

2) Guru dapat membantu para pelajar untuk memahami makna struktur-

struktur kata, kalimat, dan sebagainya.

3) Kalau perlu guru dapat memberikan serta menjelaskan kawasan atau

pengertian kiasan, sindiran, ungkapan, pepatah, pribahasa, dan lain-

lain.

4) Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman para pelajar

dengan berbagai cara, misalnya “Ali dokter”.

5) Guru dapat meningkatkan kecepatan membaca para pelajar.22

Singkatnya, dalam mengembangkan serta meningkatkan

keterampilan membaca para pelajar, sang guru mempunyai tanggung

jawab berat, paling sedikit meliputi enam hal utama, yaitu:

1) Memperluas pengalaman para pelajar sehingga mereka akan

memahami keadaan dan selak-beluk kebudayaan.

2) Mengajarkan bunyi-bunyi (bahasa) dan makna-makna kata-kata

baru.

3) Mengajarkan hubungan bunyi bahasa dan lambang atau simbol.

4) Membantu para pelajar memahami struktur-struktur (termasuk

struktur kalimat yang biasanya tidak begitu mudah bagi pelajar

bahasa).

5) Mengajarkan keterampilan-keterampilan pemahaman

(comprehension skills) kepada para pelajar.

6) Membantu para pelajar untuk meningkatkan kecepatan dalam

membaca.23

22

Ibid, hl.14-15. 23

Ibid, hl. 16.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

21

c. Bacaan yang Baik dan Ciri-Cirinya

1) Bacaan itu merupakan nilai kehidupan tertentu, berupa kebenaran,

keadilan, kebijakan, kemanusiaan, atau keahlian.

2) Bacaan itu mempunyai sifat edukatif, artinya ia memberikan

pengaruh positif pada pembacanya, bermanfaat memacu orang

untuk berbuat lebih baik dan lebih tertib.

3) Bacaan itu mempunyai kadar inteletualitas tertentu, mengajak

pembacanya aktif berpikir dan merenungkan kehidupan ini.

4) Bacaan itu bersifat inovatif, baik dalam ide-ide maupun pilihan

kata-katanya, mengedepankan sesuatu yang baru, serta

memancarkan semangat kreativitas.

5) Bacaan itu bersifat otentik (murni dan punya kesejatian), ada unsur

orisionalitas (keaslian) dan keunikan atau kekhasan di dalamnya,

tidak imilatif/pulasan dan tidak pula epigonistik.

6) Bacaan itu disampaikan dalam bahasa yang benar, baik dan

menarik, segar, dinamis dan bernas, tidak klise, dan tidak

klobotistik.

7) Bacaan menyampaikan ide-ide secara runtut, komunikatif, dan

cukup efektif, tidak acak-acakan, tidak membingungkan dan juga

tidak terlalu cair.

8) Cukup etis dan sublim, menjauhi pornografi dan kevulgaran.

9) Berwawasan luas serta membahas suatu persoalan secara intensif

atau mendalam.

10) Mempunyai selera artistik tertentu, lebih-lebih kalau bacaan itu

karya sastra.

11) Bersifat inspiratif, bacaan itu bisa mengubah semangat kretif para

pembacanya, mengilhami seseorang untuk aktif menulis.24

24

Kundharu Saddhono-St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia,

(Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012), cet. 1, hl. 79-80.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

22

d. Membaca yang Baik dan Pembaca yang Baik

1) Sikap mental dan sikap nalar yang baik.

2) Sikap fisik yang baik.

3) Bahan yang baik, yang memberi makna kepada kehidupan.

4) Bahan yang banyak dan beraneka ragam.

5) Jenis yang sesuai dengan tujuan dan kepentingan pembaca.25

e. Ciri-Ciri Pembaca yang Baik

1) Bisa bersikap selektif, artinya ia bisa memilih bahan-bahan yang

penuh nilai guna baginya.

2) Bisa mencerna manakah naskah dengan baik atau memahami

secara tepat, dengan pemahaman ide-ide naskah sampai ke relung-

relungnya.

3) Bersikap kritis dan terbuka, tidak asal mengiyakan ide-ide naskah,

cukup punya wawasan yang luas.

4) Punya daya interaktif dan asosiatif, punya kemampuan

mengabstraksi.

5) Punya atensi yang tinggi terhadap dunia keilmuan pada umumnya,

juga kebudayaan dalam arti luas dan agama.

6) Punya sikap apresiatif dan kecintaan terhadap nilai-nilai kehidupan,

baik ilmiah maupun literis, baik yang berdimensi humanistik

maupun religius.

7) Punya kemampuan merespon/mengomentari dan menganalisis

naskah.

8) Punya kepekaan yang baik terhadap nilai-nilai moral dan social,

cukup sensitive juga dalam hal menangkap hal-hal yang etis dan

tidak benar, cukup korektif, bisa membetulkan yang salah dan

janggal.

25

Ibid, hl. 80-81.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

23

9) Punya semangat baca yang menggebu-gebu, tidak pembosan, bisa

memanfaatkan setiap waktu luang untuk kegiatan ini, di samping

kegiatan lain.

10) Punya kreativitas dan daya mengolahkembangkan apa-apa yang

dibacanya dalam ekpresi lisan dan tulis.26

f. Kendala-Kendala Membaca dan Cara Mengatasinya

1) Sikap mental yang menganggap bahwa banyak membaca tidak ada

bedanya dengan sedikit membaca, tidak ada pengaruhnya dalam

berbagai kegiatan hidup.

2) Sikap asing orang tertentu terhadap mereka yang rajin membaca

dengan menyebut mereka sebagai kutu buku, sebagai sekelompok

orang-orang yang bermental priyayi yang kurang mempunyai etos

kerja.

3) Langkanya buku-buku, mahalnya harga buku sehingga tidak

terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah, ketidaklengkapan

buku-buku perpustakan, prosedur peminjaman yang rumit,

pelayanjan perpustakaan yang kurang simpatik.

4) Rendahnya kompetensi bahasa dan tingkat pemahaman membaca.

5) Budaya santai dan menerebas, orang berambisi cepat sukses tanpa

mau berusaha payah. Akibatnya jalan yang ditempuh bukanlah

ketekunan belajar dan bekerja keras melainkan politik Machiavelli

(menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan).27

Masalah yang dihadapi anak dalam membaca, yakni:

1) Kurang mengenali huruf

2) Membaca kata demi kata yang seringkali disebabkan oleh gagal

menguasai keterampilan pemecahan kode, gagal memahami makna

kata, kurang lancar membaca.

3) Pemparafrasekan yang salah.

4) Miskin pelafalan/penghilangan.

26

Ibid, hl. 81-82. 27

Ibid, hl. 82.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

24

5) Pengulangan.

6) Pembalikan.

7) Penyisipan.

8) Penggantian.

9) Menggunakan gerak bibir, jari telunjuk, dan menggerakan kepala.

10) Kesulitan konsonan, kesulitan kluster, diftong, dan digrapf.

11) Kesulitan menganalisis struktur kata

12) Tidak mengenali makna kata dalam kalimat dan cara

mengucapkannya.28

g. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca

Tiga hal pokok yang perlu diperhatiakan guru dalam pengajaran

bahasa membaca, yakni:

1. Pengembangan aspek sosial anak, yakni: kemampuan bekerja

sama, percaya diri, kestabilan emosi, dan rasa tanggungjawab.

2. Pengembangan fisik, yaitu pengaturan gerakan motorik.

3. Perkembangan kognitif, yakni membedakan bunyi, huruf,

menghubungkan kata dan makna.

Strategi meningkatkan kemampun membaca, yaitu:

1) Pemilihan Bahan Ajar Membaca.

2) Metode Pengajaran Membaca.

3) Strategi pengucapan.

4) Strategi pengenalan makna kata.29

h. Langkah-Langkah Penting yang Kita Tempuh/Lakukan dalam

Mengatasi Kendala-Kendala Membaca

1) Mengubah sikap mental dengan menunjukkan diri sendiri dan

orang lain dengan banyak membaca, kita bisa meningkatkan

kualitas intelektual, spiritual, dan sosialitas kita.

28

Dra. Isah Cahyani, M. Pd dan Dra. Hodijah, M. Pd, Kemampuan Berbahasa

Indonesia di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet. 1, hl. 101 29

Ibid, hl. 102.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

25

2) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sehingga kita memiliki daya

beli yang kuat.

3) Kita mempelajari bahas dan selak-beluknya, baik struktur,

kosakata, semantik maupun penerapannya, sehingga kita bisa

meningkatkan kompetensi bahasa kita.

4) Tidak henti-hentinya membina minat baca dengan berbagai upaya

yang memungkinkan kita selalu bergaul akrab dengan buku-buku,

dan bila kita sudah membaca buku-buku, kita pusatkan perhatian,

pemikiran, perenungan kita terhadap buku-buku tersebut.

5) Terus menerus membina etos studi, dengan jalan banyak

mengadakan observasi lingkungan, berbagai penelitian, aktif dalam

dunia tulis- menulis, dan karang-mengarang, mempunyai cita-cita

untuk mencetak prestasi tertentu.30

5. Media

a. Pengertian Media

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur

informasi belajar atau penyalur pesan.”Bila media adalah sumber belajar,

maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun

peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan

keterampilan.”31

Kata “media” berasal dari bahasa latin “medium”, yang secara

harfiah berarti „tengah‟, ‟perantara’ atau „pengantar”. Dalam bahasa Arab,

media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan.

30

Kundharu Saddhono-St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia,

(Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012), cet. 1, hl. 82-83. 31

Dra. Hindun, M. Pd, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter diMadrasah

Ibtidaiyah/sekolah dasar, (Depok: Nufa Citra mandiri, 2014), cet. 2, hl. 91

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

26

Menurut Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku

teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan

sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Menurut Heinich, dan kawan-kawan mengemukakan istilah media

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

Menurut Hamidjojo dalam Latuheru member batasan media

sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk

menyampaikan atau penyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide,

gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima

yang dituju.

Menurut Gagne‟ dan Briggs mengatakan bahwa media adalah

komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar.

Menurut National Education Association memberikan definisi

media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-

visual, dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi,

dilihat, didengar, atau dibaca.32

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar”. Medoe adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan.

32

Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran (Jakarta: Edisi Revisi, 2014), cet.

17, hl. 3-4.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

27

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of

Education and Communication Technology/AECT) di Amerika,

membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang

untuk menyalurkan pesan/informasi.

Menurut Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar.

Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang

dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education

Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah

bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta

peralatannya. Media hendaknya dapat dimanupulasi, dapat dilihat,

didengar, dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan

diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa hingga proses belajar terjadi.33

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur

informasi belajar atau penyalur pesan.

Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat

diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan

anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.34

Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk

menyampaikan suatu pesan atau informasi dari sumber kepada

penerimanya.35

33

Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan

Manfaatnya), (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), cet. Ed. 1-13, hl. 6-7. 34

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.ag. dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar-Mengajar,

(Jakarta: Edisi revisi, 2006), cet. 3, hl. 120.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

28

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara

atau pengantar.

Menurut Heinich, Molenda, dan Russel diungkapkan bahwa media

is a channel of communication. Derived from the Latin word for

”between”, the term refers “to anything that carries information between

a saurce and a receiver.

Menurut Gerlach dan Ely menyatakan: “A medium, conceived is

any person, material or event that establishs condition which enable the

learner to acguire knowledge, skill and attitude”.

Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan,

peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan

siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi, dalam

pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti tv, radio, slide,

bahkan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber

belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata,

simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah

pengetahuan, wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah

keterampilan.

Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media

meliputi perangkat keras (hard-ware) dan perangkat lunak (software).

Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantar pesan seperti Over Head

Projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan soft-ware adalah isi

program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada

transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang

terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan,

grafik, diagram, dan lain sebagainnya.36

35

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: 2015), cet. 1, hl. 134. 36

Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M. Pd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,

(Jakarta: Kencana, 2011), cet. 4, hl. 204-205.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

29

b. Media Sebagai Alat Bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah

suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah

yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan

pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak

didik. Guru sadar tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk

dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran

yang rumit dan kompleks.37

Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang

bervariasi. Pada satu sisi ada bahan palajaran yang tidak memerlukan alat

bantu, tetapi di lain pihak ada pelajaran yang sangat memerlukan alat

bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik, gambar dan

sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu

sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang

menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.

Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat

mereka hindari, disebabkan pelajaran guru yang sukar dicerna dan

dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan

kelelahan anak didik adalah berpangkal dari penjelasan yang diberikan

guru bersimpang siur, tidak ada fokus masalahnya. Hal ini harus dicarikan

jalan keluarnya. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan

suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika menghadirkan media sebagai

alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum

pelaksanaan pengajaran.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan

menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan

bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi

kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu cukup lama. Itu berarti

37

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag dan Drs, Aswan Zain, Starategi Belajar-

Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, Edisi Revisi, 2006), cet. 3, hl. 121.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

30

kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan

proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.38

Walaupun begitu, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa

sembarangan menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan

dan mempertimbangkan tujuan. Media yang dapat menunjang tercapainya

tujuan pengajaran tentu lebih diperhatikan. Sedangkan media yang tidak

menunjang tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh untuk sementara.

Kompetensi guru sendiri patut dijadikan perhitungan. Apakah mampu atau

tidak untuk mempergunakn media tersebut. Jika tidak, maka jangan

mempergunakannya. Sebab hal ini akan sia-sia. Malahan bisa

mengacaukan jalannya proses belajar mengajar.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam

proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya untuk

membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.39

c. Media Sebagai Sumber Belajar

Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai

untuk dikomsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang

dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar

yang sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana, di sekolah, di

halaman, di pusat kota, di perdesaan, dan sebagainya. Udin Saripuddin dan

Winataputra mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima

katagori, yaitu manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam

lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu sumber belajar adalah

segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan

pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.40

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu

guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis

media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber pengetahuan

38

Ibid, hl. 122. 39

Ibid, hl. 122 40

Ibid, hl. 122-123

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

31

bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa

bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di kelas. Dengan

menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu,

maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.

Kalau dalam pendidikan di masa lalu, guru merupakan satu-

satunya sumber belajar bagi anak didik, sehingga kegiatan pendidikan

cenderung masih tradisional. Perangkat teknologi penyebarannya masih

sangat terbatas dan belum memasuki dunia pendidikan. Di sekolah-sekolah

kini, terutama di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan

jenisnya sudah dipergunakan untatan media pendidikan dan dengan

pemakaian keterampilan yang memadai. Untuk tercapainya tujuan uk

mencapai tujuan. Ternyata teknologi, yang disepakati sebagai media itu,

tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam

proses belajar mengajar.

Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif,

visual, dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak

sembarang, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan

intruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan

sebagainnya.

Anjuran dalam penggunaan media dalam pengajaran terkadang

sukar dilaksanakan, disebabkan dana yang terbatas untuk membelinya.

Menyadari akan hal itu, disarankan kembali agar tidak memasakan diri

untuk membelinya, tetapi cukup membuat media pendidikan yang

sederhana selama menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Cukup

banyak bahan mentah untuk keperluan pembuatan media pendidikan dan

dengan pemakaian keterampilan yang memadai. Untuk tercapainya tujuan

pengajaran tidak mesti dilihat dari kemahalan suatu media, yang sederhana

juga bisa mencapainya, asalkan guru pandai mengguanakannya. Maka

guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa manipulasi

media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan

yang disampaikan kepada anak didik dalam proses belajar mengajar.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

32

6. Gambar

a. Pengertian Gambar

Gambar adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan

bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.

Oleh karena itu, pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar

berbicara lebih banyak daripada seribu kata.41

Gambar/Alat Peraga adalah media alat bantu pembelajaran, dan

segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi

pelajaran. Alat peraga di sini mengandung pengertian bahwa segala

sesuatu yang bersifat abstrak, kemudian dikongkretkan dengan

menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana

dan dapat dilihat, dipandang dan dirasakan. Dengan demikian, alat peraga

lebih khusus dari media dan teknologi pembelajaran karena berfungsi

hanya untuk memperagakan materi yang bersifat abstrak.42

Alat Peraga ialah alat-alat yang digunakan guru yang berfungsi

membantu guru dalam proses mengajarnya dan membantu peserta didik

dalam proses belajarnya, (Simak Yaumi dan Syafei, 2012, media dan

teknologi dalam pembelajaran. Fak. Tarbiyah UIN Alauddin, modul 1).43

b. Kelebihan Gambar:

1) Gambar cukup murah dan tersedia cukup banyak.

2) Gambar memberikan pengalaman bagi kelompok.

3) Detil gambar memungkinkan sesuatu yang tidak mungkin untuk

dipelajari.

4) Gambar dapat membantu menghindari dan membetulkan kesalahan

konsep.

5) Gambar dapat menimbulkan stimulus untuk belajar lebih lanjut

seperti membaca dan meneliti.

41

Dr. Arief S, Sadiman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan (pengertian, pengembangan, dan

pemanfaatannya), (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hl. 29. 4242

Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, Edisi

Revisi, 2014), cet. 17, hl. 9 43

Ibid, hl. 10.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

33

6) Gambar dapat membantu memfokuskan perhatian, dan

mengembangkan daya kritis.

7) Gambar mudah dibuat dan diperagakan.

c. Kekurangan Gambar:

1) Ukuran dan jarak sering berubah.

2) Yang buram mengurangi ketepatan interpretasi.

3) Siswa tidak selalu tahu bagaimana membaca gambar.44

7. Media Gambar/Pembelajaran

a. Pengertian Media Gambar/Pembelajaran

Media gambar/pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar

mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam

belajar.45

Media gambar/pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh

siswa maupun guru untuk memperlancar proses belajar mengajar bahasa

Indonesia yang akan disampaikan kepada peserta didik.Contohnya adalah

papan panel, gambar dan bumbung substitusi. Penggunaan media dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya guru sebagai sentral perencana

pembelajaran harus pandai memilih dan disesuaikan dengan kondisi dan

situasi dengan mempertimbangkan factor spikologis siswanya sehingga

bisa membangkitkan minat belajar dan suasana pembelajaran bisa hidup

menyenangkan. Sebab untuk memvisualisasikan konsep kepada siswa guru

harus pandai memilih media yang tepat.46

Guru harus pandai menghidupkan suasana pembelajaran dengan

memilih dan menggunakan media dalam pembelajaran sehingga siswa

memiliki minat balajar tinggi. Sebab menggunakan media yang menarik

44

Jauharoti Alfin, dkk, Pembelajaran Bahasa Indeonesia PGMI, (Learning Assistance

Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah, pakat 8, 2009), Edisi Pertama,

hl. 8-11. 45

Prof. Dr Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, Edisi

Revisi, 2014), cet. 17, hl. 10. 46

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN Press, 2015), cet. 1, hl. 134.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

34

perhatian bisa membuat siswa lebih giat belajarnya. Suasana kelas yang

menyenangkan akan secara otomatis meningkatkan prestasi belajarnya.

Suasana kelas yang menyenangkan akan secara otomatis meningkatkan

prestasi saat membuat perencanaan kegiatan belajar yang mengacu pada

tujuan pembelajaran maka di situlah letak kreatifitas guru memilih media

yang akan digunakan. Guru SD hendaknya bisa mengubah pola lama

dalam memberikan pelajaran yang terkesan monoton tanpa menggunakan

media pembelajaran.

b. Media Gambar Untuk Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Muakibatul Hasanah memberikan uraian tentang penggunaan media

gambar. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1) Keterampilan Mendengarkan:

a) Pembelajaran makna butir-butir baru dapat menggunakan media

gambar untuk keperluan penerapan metode terjemahan, metode

langsung, dan kontekstual.

b) Dalam menyimak diskriminasi dapat digunakan media gambar

untuk membedakan bunyi-bunyi bahasa.

c) Dalam menyimak ekstensif dan intensif, media gambar membantu

siswa memahami inti dari apa yang di dengar (ekstensif).

Misalnya, dengan memilih gambar yang sesuai dengan isi cerita.

d) Media gambar juga membantu siswa memahami bagian-bagian

dari apa yang didengar (intensif), misalnya, guru menyiapkan

gambar-gambar dengan nomor kemudian guru membacakan

kalimat-kalimat untuk gambar, sementara siswa mencatat nomor

dan gambar yang sesuai.

2) Keterampilan Berbicara:

a) Media gambar dapat digunakan untuk berlatih menirukan ucapan,

Misalnya, siswa disuruh mengulang sesudah guru, gambar

berfungsi memberikan teks apa yang mereka ucapkan.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

35

b) Media gambar dapat pula digunakan untuk berlatih menyatakan

kembali gambar-gambar yang berurutan ditunjukkan kepada

siswa untuk membimbing apa yang harus diucapkan dengan

catatan gambar cukup banyak cerita.

c) Media gambar juga dapat digunakan untuk memanipulasi kata

atau kalimat. Misalnya, dengan menunjukkan gambar benda-

benda yang dapat diterjemahkan ke dalam kata-kata untuk

melengkapi kalimat-kalimat.

d) Media gamabar dapat digunakan untuk melatih berbicara

terbimbing dan berbicara bebas. Misalnya, untuk berbicara

terbimbing digunakan gambar yang berisi cerita untuk berbicara

bebas disajikan gambar tunggal, kemudian siswa disuruh

menceritakan isinya.

3) Keterampilan Membaca

a) Media gambar dapat digunakan untuk berlatih membaca bersuara

keras. Misalnya, disediakan gambar berkalimat kemudian siswa

(1) disuruh mengambil dari tumpukan gambar berisi kalimat

“Mengapa kamu mengambil jaketku?”, (2) siswa disuruh

mengambil gambar dari tumpukan yang lain dengan kalimat

jawaban “Karena saya kedinginan”.

b) Media gambar dapat digunakan untuk membaca intensif.

Misalnya, dengan bermain kartu kalimat atau teks yang

bergambar, isi gambar memperjelas detail di dalam teks.

c) Media gambar dapat digunakan untuk membaca ekstensif.

Misalnya, dengan gambar yang berisi artikel promosi.

4) Keterampilan Menulis:

a) Media gambar dapat digunakan untuk pengenalan lafal bunyi

bahasa. Misalnya, dengan kartu berkantong bunyi-bunyi bahasa.

b) Media gambar dapat digunakan untuk menirukan tulisan.

Misalnya, disediakan sejumlah kalimat yang benar dan salah,

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

36

siswa diminta mengelompokkan kalimat ke dalam dua kelompok

benar salah.

c) Media gambar dapat digunakan untuk menulis kembali. Misalnya,

disajikan kartu kata di papan, siswa membacanya dan berusaha

keras menyusun kata-kata menjadi kalimat. Setelah kartu diambil

siswa menuliskan kalimat.

d) Media gambar dapat digunakan untuk menulis terbimbing dan

menulis bebas. Untuk menulis terbimbing digunakan rangkaian

gambar lengkap atau tidak lengkap, sedangkan untuk menulis

bebas digunakan gambar tunggal. Media yang dapat digunakan

untuk menyajikan gambar dapat berupa papan tulis, OHP, papan

bermagnet, papan flame, dinding chart, dinding poster, dinding

gambar, slide laboratorium bahasa dan penyusunan kalimat.47

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat media gambar

adalah (1) Isi gambar, (2) bentuk dan komposisi gambar, (3) kepadatan dan

ruang gambar, (4) warna gambar, (5) nada/sifat gambar, (6) garis gambar,

(7) gerakan gambar, dan perubahan, (8) realita ke simbolis. Isi gambar,

sifat, dan bentuk gambar harus disesuaikan dengan isi materi agar terjadi

kesepadanan dan keterkaitan dengan materi sehingga membantu proses

pemahaman siswa. Gambar juga harus disesuaikan dengan realitas. Pada

dasarnya pembelajaran pakem ditekankan pada realita dan pemecahan

masalah sehari-hari yang dialami siswa. Karena itu, media gambar harus

memenuhi persyaratan tersebut.

Di samping hal di atas, ada beberapa media pembelajaran menurut

Taksonomi Leshin, yaitu (1) media berbasis manusia seperti guru, tutor,

instruktur, (2) media berbasis cetakan buku teks, buku penuntun, jurnal,

majalah, dan lembaran lepas, (3) media berbasis visual seperti gambar

47

Jauharoti Alfin, dkk, Pembelajaran Bahasa Indeonesia PGMI, (Learning Assistance

Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah, 2009), Edisi Pertama, hl. 8-

13.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

37

representasi: lukisan, gambar, foto, diagram, peta, grafik, dan bagan, (4)

media berbasis audio- visual (5) media berbasis komputer.48

c. Macam-Macam Media

Klasifikasi media bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari

bahan serta cara pembuatannya.

1) Dilihat dari Jenisnya, Media Dibagi ke Dalam:

a) Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piring hitam.

b) Media visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra

penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam

seperti film strip, (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar

atau lukisan, cetakan.

c) Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsure

suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan

yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan

kedua. Media ini di bagi lagi ke dalam:

(1) Audiovisual Diam, yaitu media yang menampilkan (sound

slides), film rangkai suara, cetak suara.

(2) Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan

unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan

video-cassette. Pembagian lain dari media ini adalah:

(a) Audiovisual Murni, yaitu baik unsur suara maupun

unsure gambar berasal dari suatu sumber seperti film

video-cassette

(b) Audiovisual Tidak Murni, yaitu yang unsur suara dan

unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda,

48

Ibid, hl. 8-14.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

38

misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya

bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya

bersumber dari tape recorder.

2) Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam:

a) Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang

serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu

yang sama. Contoh: radio dan telivisi.

b) Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang

Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan

tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang

harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.

c) Media untuk Pengajaran Individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk

media ini adalah modul berprogram dan pengajaran berkomputer.

3) Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam:

a) Media Sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya

murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

a. Media Kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya

sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan

penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.49

d. Klasifikasi Dan Macam-Macam Media Pembelajara

Media pembelajaran dapat diklasifikasi menjadi beberapa klasifikasi

tergantung dari sudut mana melihatnya.

1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

49

Dra. Hindun, M.Pd, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah Dasar, (Depok: Nufa Citra Mandiri, 2014), cet. 2, hl. 95-96.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

39

a) Media auditif, yaitu media yang dapat didengar saja, atau media

yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman

suara.

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini

adalah slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai

bentuk bahan yang dicetak seperti media garfis.

c) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung

unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,

seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain

sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih

menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang

pertama dan kedua.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke

dalam:

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti

radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-

hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus

menggunakan ruangan khusus.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

3) Dilihat dari atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:

a) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip,

transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian

memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk

memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan

film slide, Over Head Projector (OHP) untuk memproyeksikan

transparansi. Tanpa ada dukungan alat proyeksi semacam ini,

maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gamabar, foto, lukisan,

radio, dan sebagainya.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

40

Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:

1) Media audiovisual gerak, seperti film suara, pita video, film tv.

2) Media audiovisual diam, seperti film rangkai suara.

3) Audio semigerak, seperti tulisan jauh bersuara.

4) Media visual bergerak, seperti film bisu.

5) Media visual diam, seperti halaman cetak, foto, micro-phone, slide.

6) Media audio, seperti radio, telepon, pita audio.

7) Media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.

Pengelompokan media juga dikemukakan oleh Anderson, yaitu

sebagai berikut:

No. Kelompok Media Media Instruksional

1. Audio Pita audio (rol atau kaset)

Piringan audio

Radio (rekaman siaran)

2. Cetak Buku teks terprogram

Buku pegangan/manual

Buku tugas

3. Audio-Cetak Buku latihan dilengkapi kaset

Gambar/poster (dilengkapi audio)

4. Proyek Visual Diam Film bingkai (slide)

Film rangkai (berisi pesan verbal)

5. Proyek Visual Diam

dengan Audio

Film bingkai (slide) suara

Film rangkai suara

6. Visual Gerak Film bisu dengan judul (caption)

7. Visual Gerak dengan

Audio

Film suara

Video/vcd/dvd

8. Benda Benda nyata

Model tiruan (mock-up)

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

41

9. Komputer Media berbasis computer; CAI

(computer Assisted Instructional)

dan CMI (computer Managed

Instructional)50

e. Kegunaan Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, kegunaan media pembelajaran adalah:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya:

a) objek yang terlalu besar-bisa digantikan dengan realitas, gambar,

film, atau model.

b) objek yang kecil- dibantu dengan proyektor mikro, film atau

gambar.

c) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau highspeed photography.

d) kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan

lagi lewat rekaman film, video, foto, maupun secara verbal.

e) objek-objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin) dapat

disajikan dalam model, diagram, dan lain-lain.

f) konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan

lain-lain)dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan

sebagainya.

3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran

berguna untuk:

a. menimbulkan kegairahan belajar.

b. memungkinkan interaksi lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dengan kenyataan.

50

Prof. Dr. H. Wina Sarjaya, M.pd, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran,

(Jakarta: Kencana, 2011), cet. 4, hl. 211-213.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

42

c. memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

4) Sifat unik tiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda,

kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap

siswa, maka guru akan kesulitan bila harus diatasi sendiri. Lebih

sulit lagi bila latar belakang lingkungan guru dan siswa juga berbeda.

Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu

kemampuannya dalam:

a) memberikan perangsang yang sama.

b) mempersamakan pengalaman.

c) menimbulkan persepsi yang sama.51

f. Penggunaan Media

1) Media Berbasis Manusia

2) Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan

untuk mengirimkan dan mengomunikasikan pesan atas informasi.

3) Media Berbasis Cetakan

4) Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal

dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan

lembaran lepas.

5) Media Berbasis Visual

6) Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran

yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat

memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan

organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula

menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan

antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

7) Media Berbasis Audio-Visual

8) Media berbasis audio-visual yang menggabungkan penggunaan

suara memerlukan pekerjaan tambahanan untuk memproduksinya.

51

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN Press, 2015), cet. 1, hl. 134-135.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

43

9) Media Berbasis Komputer

10) Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran

yang dikenal dengan nama computer-Managed Instruction (CMI).

Ada pula peran computer sebagai pembantu tambahan dalam

belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi

pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.

11) Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

12) Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan

menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti

buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis

berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non-

cetakan seperti micro-fish, micro-film, foto-foto, film, kaset

audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato

(dokumenter), dan lain-lain.52

g. Langkah-Langkah Merencanakan Penggunaan Media Pembelajaran

1) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.

2) Merumuskan tujuan.

3) Merumuskan butir-butir materi secara terinci yang mendukung

tercapainya tujuan.

4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan .

5) Menulis naskah media.

6) Melakukan tes atau revisi.53

h. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

1) Tujuan Pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud

dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk

pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk

sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi, apakah

52

Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, Edisi

Revisi, 2014), cet. 17, hl. 79-98. 53

Jauharoti Alfin, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Learning Assistance

Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Paket8, 2009), cet.1, hl.8-21.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

44

untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk

sasaran tertentu seperti siswa TK, SD, SMP, SMU, tuna rungu, tuna

netra, masyarakat, pedesan, ataukah masyarakat perkotaan. Tujuan

pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.

2) Karakteristik Media Pengajaran

Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari

segi kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.

Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan

kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan

keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu memberikan

kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media

pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami

karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan pada kesulitan dan

cenderung bersifat spekulatif.

3) Alternatif Pilihan

Memilih Pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari

berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana

yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat

diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada

satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.54

Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan

sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai

hasil yang baik. Prinsip-Prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana adalah:

1) Menentukan jenis media dengan tepat; artinya sebaiknya guru

memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan

dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.

2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya

perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan

tingkat kematangan/kemampuan anak didik.

54

Dra. Hindun, M.Pd, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah Dasar, (Depok: Nufa Citra Mandiri, 2014), cet. 2, hl. 97-98.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

45

3) Menyajikan media dengan tepat; artinya teknik dan metode

penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan

tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.

4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat,

situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada

waktu mengajar media digunakan.55

i. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media

Pengajaran:

1) Objektivitas

Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus

dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran

atas dasar kesenangan pribadi.

2) Program Pengajaran

Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik

harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik baik isinya,

strukturnya, maupun kedalamannya.

3) Sasaran Program

Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan

menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat

usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai

kemampuan tertentu pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya,

kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka

media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat

perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, symbol-simbol yang

digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu

penggunaannya.

55

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag dan Drs, Aswan Zain, Starategi Belajar-

Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, Edisi Revisi, 2006), cet. 3, hl. 128.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

46

4) Situasi dan kondisi

Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam

menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Situasi dan

kondisi yang dimaksud meliputi:

(a) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan

dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya

(b) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran

mengenai jumlahnya, motivasi dan kegairahannya.

5) Kualitas Teknik

Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu

diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman

audionya atau gambar-gambar atau alat bantunya yang kurang jelas atau

kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan Sebelum digunakan

Suara atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi

juga dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

6) Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan

Keefektifan berkenaan dengan hasil yang akan dicapai, sedangkan

efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.

Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan

menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh

anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah

lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah waktu, tenaga, dan biaya

yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.56

j. Fungsi Media Pembelajaran Bahasa Indonesia

Fungsi media dalam pembelajaran membaca:

1) memotivasi siswa agar ingin membaca

2) memberi petunjuk makna detil.

3) memberikan informasi tambahan berkenaan dengan isi teks.57

56

Ibid, hl. 98-100. 57

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN Press, 2015), cet. 1, hl. 135-

136.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

47

k. Wujud dan Jenis Media Pembelajaran

1) Wujud media pembelajaran bahasa Indonesia

Menurut Suparno, media pembelajaran bahasa Indonesia

dibedakan atas:

a) media pandang (visual)

contoh: papan tulis, papan panel, kartu gambar, peta, grafik,

sketsa, dll.

b) media dengar (audio)

contoh: radio, rekaman, dan PH

c) media pandang dengar (audio visual)

contoh: slide, tv, video, dll.

d) media cetak

contoh: kamus, buku pelajaran buku bacaan, majalah, koran.

e) objek nyata

contoh: lingkungan alam, sosial, budaya, dan hasil karya siswa-

siswi.

2) Jenis media pembelajaran bahasa Indonesia terbagi 2 kelompok

yaitu:

a) Media elektronik adalah alat atau teknik untuk lebih

mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid

dalam PMB yang hanya diproyeksikan dengan saluran listrik.

b) Contoh: TV, VCD, Radio, Tape recorder, OHP, LCD, Laptop,

dsb.

c) Media nonelektronika adalah media biasa atau tradisional yakni

alat atau teknik untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan murid dalam PBM yang diproyeksikan

tanpa menggunakan saluran listrik.

Contoh: papan tulis, buletin boord, gambar, dan ilustrasi, peta globe,

pameran, musium sekolah, dsb.58

58

Ibid, hl. 136.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

48

l. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Nana Sudjana dan Ahmat Rivai mengemukakan memilih media

untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan criteria-kriteria

sebagai berikut:

1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya, media pengajaran

dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya, bahan pelajaran

yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat

memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.

3) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan

mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada

waktu mengajar.

4) Keterampilan guru dalam menggunakannya; apa pun jenis media

yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya

dalam proses pengajaran.

5) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut

dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan

dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga

makna terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.59

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada dasarnya suatu penelitian yang akan dibuat dapat memperhatikan

penelitian lain yang dapat dijadikan rujukan dalam mengadakan penelitian. Hasil

penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Annisa Rosadi dengan judul

penelitian “Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini melalui Cerita

menggunakan Gambar”.60

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan

adanya penerapan metode bercerita dengan gambar yang dilakukan dengan

59

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag dan Drs, Aswan Zain, Starategi Belajar-

Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, Edisi Revisi, 2006), cet. 3, hl. 132-133. 60

Annisa Rosadi, “Meningkatkan Kemampuan Berbicara melalui metode bercerita

menggunakan gambar” (UNJ; Skripsi,2012).

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

49

berbagai bentuk gambar dapat wawasan, pengetahuan dan daya ingat anak dalam

menceritakan kembali cerita yang didengar. Sehingga dengan menggunakan

media gambar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam membaca gambar

dalam bercerita. Berdasarkan penelitian dilakukan terdapat peningkatan

kemampuan berbicara dari siklus I ke siklus II.

Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini juga dilakukan oleh

Eka Pratiwi (2013). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan

berbicara siswa kelas I SD Negeri 04 Pontianak Timur dengan menggunakan

media gambar berseri dapat dikatakan berhasil, sehingga siswa berani berbicara

dengan memperhatikan aspek-aspek kebahasaan dan nonkebahasaan.61

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah penulis kemukakan di atas

menunjukan bahwa pengaruh media gambar terhadap keterampilan membaca

siswa merupakan salah satu unsur penting dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran. Kehadiran media gambar dalam pengajaran merupakan alat bantu

bagi guru dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan menggunakan media

gambar maka penjelasan guru akan lebih dimengerti, lebih manarik dan peserta

didik dapat pengalaman belajar yang baru.

Pada umumnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

komunikasi. Proses komunikasi ini harus diwujudkan melalui kegiatan

penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh guru dan peserta didik.

Pesan dan informasi itu dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide,

pengalaman, dan sebagainya. Agar proses komunikasi berjalan lancar dengan

efektif dan efisien, maka seorang guru perlu mengenal tentang fungsi media

pengajaran.

61

Eka Pratiwi, “Peningkatan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media

gambar”, (UTP; Skripsi,2013).

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

50

Media gambar adalah salah satu sarana untuk mengkomunikasikan dalam

proses belajar mengajar yang dapat membantu serta merangsang peserta didik di

dalam kelas maupun di luar kelas sehingga memudahkan pencapaian tujuan yang

optimal.

Dari uraian di atas tampak bahwa proses pembelajaran, media gambar

akan mempengaruhi keberhasilan siswa, keutuhan komponen pendidikan yang

akan digunakan oleh pengajar dan komponen-komponen yang mendukung akan

berdampak pada keberhasilan pembelajaran dan sistem pendidikan dalam

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk itulah peneliti ingin

mengetahui pengaruh pembelajaran dengan media gambar tehadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut “ Penggunakan media gambar dapat meningkatkan keterampilan

membaca nyaring siswa kelas II MI Assa‟adiyah Attahiriyah VII Ciracas semester

genap tahun ajaran 2015/2016.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

tindakan kelas merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan

metode kerja paling efisien dan produktivitas lembaga dapat meningkat.

Penelitian tindakan kelas juga dimaksudkan sebagai proses yang dilalui

perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu

dan kemudian setelah sampai tahap kesimpulan yang dapat dipertanggung

jawabkan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Assa‟adiyah Attahiriyah.

Sekolah tersebut berlokasi di Jl Ciracas No 7, Rt 002/03, Kelurahan Ciracas,

Jakarta Timur. Jumlah siswa yang akan diteliti sebanyak 33 anak. Penelitian yang

dilaksanakan selama 2 minggu pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

C. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach). Penelitian Tindakan Kelas

dapat diartikan sebagai upaya yang ditunjukan untuk memperbaiki proses

pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam

pembelajaran.62

Menurut Kemmis, ”Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian untuk

mengujicobakan ide-ide ke dalam praktek dalam rangka memperbaiki atau

mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi”. 63

62

Prof. DR. H. E. Mulyasa, M. PD, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013), cet. 6. hlm 34. 63

Abd Rozak dan Maifalinda Fatra, Penelitian Tindakan Kelas (Bahan ajar PLPG),

(Jakarta: FITK UIN, 2012), cet. 3. Hlm 12-13.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

52

Jadi dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni

sebagai berikut:

a. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui

metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis

untuk menyelesaikan suatu masalah.

b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar

mengajar.

c. Kelas adalah sekolompok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.64

Ini berarti guru tersebut terlebih dahulu harus mampu memahami

persoalan-persoalan yang dihadapi sehari-hari di ruang kelas, sewaktu

melaksanakan kegiatan mengajar. Penghayatan terhadap persoalan-persoalan

tersebut harus mampu mendorongnya untuk melaksanakan pemecahan

masalah nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kerja nyata guru dalam

kegiatan pengembangan profesinya, sehingga dapat diwujudkan berbagai

bentuk peningkatan atau perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

Untuk melaksanakan suatu action research seorang guru yang sekaligus

sebagai peneliti dikelasnya atau bersama dengan guru lain dapat

berkolaborasi untuk memperbaiki mutu atau kualitas pembelajaran dengan

jalan merancang, melaksanakan, mengamati dan merefleksi.

2. Rancangan Siklus Penelitian

Adapun ciri khas dari penelitian tindakan kelas ini adalah adanya siklus

penelitian yang mempunyai beberapa komponen yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan perenungan (refleksi). Penelitian tindakan kelas

ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tujuannya untuk melihat keterampilan

membaca siswa dalam membaca khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia

siswa kelas II melalui media gambar.

64

Kunandar, S. Pd, M, Si, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Rajawali pers: 2009), cet. 1. hlm 45.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

53

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, tindakan terhadap

siklus harus berbeda-beda secara jelas dari siklus sebelumnya. Siklus akan

terus dilakukan sampai masalah terpecahkan. Dalam penelitian ini penulis

langsung menjadi peneliti yang berwenang memperbaiki proses pembelajaran

yaitu penerapan media untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa

khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia.

Adapun uraian rencana penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan

berupa penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

menyediakan media yang akan digunakan, membuat lembar observasi dan

menyusun soal-soal yang akan dikerjakan siswa serta menetapkan

observer.

b. Tindakan (Acting)

Pada tahap tindakan peneliti melaksanakan apa yang telah

direncanakan pada tahap perencanaan dan melanjutkan pada siklus

berikutnya.

c. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan segera atau bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Observasi merupakan serangkaian kegiatan mengenal, merekam,

mendemontrasikan dan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dari

hasil yang telah dicapai sebagai dampak dari tindakan yang telah

dilakukan.

d. Refleksi (Reflekting)

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan

hasil apa yang telah dicapai akibat dari tindakan yang telah diberikan.

Refleksi merupakan renungan terhadap hasil-hasil pengamatan dan tahap

penentuan apakah diperlukan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

Jika tindakan yang diambil belum banyak menyelesaikan masalah

maka diperlukan siklus berikutnya. Hasil pengamatan yang diperoleh

selama belajar mengajar berlangsung dianalisa. Berdasarkan hasil analisa

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

54

ini guru dan teman sejawat melakukan refleksi untuk menentukan

keberhasilan penelitian dan merencanakan tindakan selanjutnya.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Al-Ihsan pada tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 31 siswa yang

terdiri dari 15 laki-laki dan 16 perempuan, seorang guru dan guru pengamat

sebanyak satu orang. Alasan dipilihnya siswa kelas II sebagai subyek penelitian

adalah karena ditemukannya masalah saat proses belajar mengajar yaitu tingkat

kemampuan membacanya masih rendah. Di bawah ini tercantum daftar subjek

penelitian.

Tabel 3.1

Daftar Subjek Penelitian

No. Nama Siswa No. Nama Siswa

1. Ahmad Raihan Sya‟bani 17. Muhammad Dirgham Haidar Irhab

2. Anggun Hadi Nihayah 18. Muhammad Fakhri Husaini

3. Arlia Widyarti wibowo 19. Muhammad Hazami

4. Aufaa Zahrah Alindina 20. Muhammad Raihan Alyyansah

5. Dinar Maharani 21. Naira Chaerunnisa

6. Dinda Chairunnisa Nursari 22. Natasha Rizky Ramadhanti

7. Fadilah Nur Azis Arsyadhani 23. Naufal Raihan Abdullah

8. Farras Nur Alamy Cipta 24. Nazhira Azka Aminudin

9. Fathir Amirullah Triputra 25. Nazwa Agnissa Hamidah

10. Hafizh Herdiansyah 26. Putra Rizky Pratama

11. Heidi putri Pradisa 27. Rendy Dwi Saputra

12. Hilyatul Aulia 28. Sabita Nur Fadhilah

13. Keysyabrina Azizzah Uszma 29. Salma Qonita

14. Maulana Rafif Yaqhdan 30. Syavinka Zaharani Rachman

15. Mikayla Shafa Putri Hardianto 31. Zahra Tusyita

16. Muhamad NZNA

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

55

E. Peran dan Posisi dalam Penelitian

Adapun peran dan posisi seorang peneliti yang dibantu oleh teman

sejawat di dalam proses pembelajaran itu sendiri adalah sebagai perancang

pelaksanaan kegiatan, melakukan pengamatan, mengevaluasi, mengumpulkan

data serta menganalisis hasil penelitian pada proses pembelajaran.

F. Tahapan Intervensi Tindakan

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dibuat berbagai input

instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam penelitian tindakan

kelas, yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan penelitian tindakan kelas.

Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang berupa lembar, jurnal

siswa, lembar observasi dan lain-lain.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, tindakan setiap siklus harus

berbeda-beda secara jelas dari siklus sebelumnya. Adapun tahapan intervensi

tindakan yang dilakukan pada setiap siklus menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Menyusun rencana siklus

Dalam penelitian ini direncanakan sebanyak dua siklus, sesuai dengan

perkiraan terpecahnya masalah ini secara baik. Pada setiap akhir siklus

dilakukan refleksi untuk mengetahui tingkat ketercapaian target

pembelajaran. Siklus dua dilaksanakan jika target ketercapaian hasil belajar

tidak tercapai pada siklus satu.

2. Perencanaan siklus dua disusun dengan memperhatikan hasil refleksi dari

siklus satu.

3. Menyusun RPP yang akan digunakan dalam tindakan .

4. Menyediakan alat peraga/media gambar yang akan digunakan.

5. Menyusun lembar observasi siswa.

6. Menyusun instrument berupa lembar perangkat test.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

56

Adapun siklus dalam penelitian ini adalah :

Siklus I

Membaca sebuah gambar dengan bahasa sederhana. Pola tugas yang

diberikan kepada siswa adalah membaca kata di bawah gambar tersebut.

Operasional pada siklus ini adalah :

a. Menggunakan media gambar.

b. Menggunakan alat atau media gambar berupa buku cerita atau teks

bergambar. Menganalisis hasil evaluasi perbaikan pembelajaran.

c. Melakukan refleksi hasil analisis evaluasi belajar.

d. Membuat rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II.

e. Membuat rencana pelaksanaan siklus II.

Siklus II

Perencanaan pembelajaran pada siklus ini adalah :

a. Menggunakan media gambar.

b. Melakukan perbaikan pembelajaran siklus I.

c. Menganalisis hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II.

d. Melakukan refleksi hasil analisis evaluasi pembelajaran siklus II.

G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Pencapaian tindakan yang diharapkan oleh peneliti yaitu perubahan pada

pembelajaran yang variatif dengan menggunakan media gambar untuk

meningkatkan Keterampilan Membaca siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya pada pokok bahasan kegiatanku.

Pola tugas yang diberikan kepada siswa adalah membaca tulisan yang

ada di bawah gambar secara individu. Keterlibatan siswa dapat terlihat dalam

proses belajar mengajar. Penggunaan media gambar yang sesuai dengan materi

yang diberikan serta situasi belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat

belajar membaca siswa sehingga mencapai hasil belajar yang optimal.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

57

H. Data dan Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu:

1. Sumber Data

Siswa kelas II MI Assa‟adiyah Attahiriyah VII Ciracas yang diamati

selama proses pembelajaran berlangsung. Data dari guru untuk melihat

tingkat keberhasilan peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia. Data dari

teman sejawat sebagai sumber data untuk melihat implementasi penelitian

tindakan kelas secara komperhensif, baik dari siswa maupun guru.

2. Jenis Data

Jenis data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari hasil observasi,

hasil tes siswa yang diberikan setiap awal dan akhir siklus serta dokumentasi.

I. Instrumen Pengumpulan Data

Intrumen pada suatu penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah sebagai berikut:

i. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk

melihat aktifitas guru dan siswa sehingga dapat diketahui gambaran umum

pembelajaran yang terjadi.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

58

Table 3.2

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Sekolah : MI Assa‟adiyah Attahiriyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : II / I

Tahun Pelajaran : 2015 / 2016

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I KEGIATAN AWAL

1. Guru memeriksa kesiapan siswa

2. Guru memberikan penjelasan tentang

gambar isi teks pendek yang berjudul

“Membantu orang tua”

II KEGIATAN INTI

A. Penguasaan materi pembelajaran

3. Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan

B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

5. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai

6. Melaksanakan pembelajaran secara

runtut

7. Menguasai kelas

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang

direncanakan

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

59

C. Pemanfaataan Sumber Belajar /

MediaPembelajaran

9. Menggunakan media gambar

10. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media

D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

11. Memantau kemajuan belajar selama

proses

12. Melakukan penilaian akhir sesuai

dengan kompetensi (tujuan)

III KEGIATAN PENUTUP

13. Menyimpulkan materi pembelajaran

14. Menyimpulkan pembelajaran

Keterangan :

4 = Sangat Baik (SB) 3 = Baik (B)

2 = Cukup (C) 1 = Kurang (K)

Total Skor =

X 100%

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

60

Tabel 3.3

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Sekolah : MI Assa‟adiyah Attahiriyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : II / I

Tahun Pelajaran : 2015 / 2016

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I KEGIATAN AWAL

1. Siswa siap belajar

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang teks

pendek berjudul “Membantu orang tua”

II KEGIATAN INTI

A. Penguasaan materi pembelajaran

3. Siswa mampu memahami materi pembelajaran

4. Siswa mampu mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan

B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

5. Siswa mampu melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

6. Siswa melaksanakan pembelajaran secara runtut

dari awal sampai akhir

7. Siswa mampu menguasai materi pelajaran

8. Siswa mampu melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang direncanakan

C. Pemanfaataan Sumber Belajar / Media

Pembelajaran

9. Siswa mampu menggunakan media gambar/buku

paket

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

61

10. Siswa mampu meemanfaatkan media gambar/buku

paket yang ada

D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

11. Siswa mampu mempelajari bahan pelajaran/

stimulus yang diberikan guru

12. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru pada akhir pelajaran

III KEGIATAN PENUTUP

13. Siswa mampu menyimpulkan materi pembelajaran

14. Siswa mampu menyimpulkan pembelajaran KBM

Keterangan :

4 = Sangat Baik (SB) 3 = Baik (B)

2 = Cukup (C) 1 = Kurang (K)

Total Skor =

X 100%

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

62

ii. Teknik pretes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar

Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa

telah memiliki kemampuan mengenai keterampilan membaca.

Tabel 3.4

Rubrik Pretest Keterampilan Membaca

No Nama Siswa

Aspek Penilaian Jumlah Keterangan

Intonasi Pelafalan Kelancaran 100

Tuntas/Belum

Tuntas 30 30 40

1. Ahmad Raihan Sya‟bani

2. Anggun Hadi Nihayah

3. Arlia Widyarti wibowo

4. Aufaa Zahrah Alindina

5. Dinar Maharani

6. Dinda Chairunnisa Nursari

7. Fadilah Nur Azis Arsyadhani

8. Farras Nur Alamy Cipta

9. Fathir Amirullah Triputra

10. Hafizh Herdiansyah

11. Heidi putri Pradisa

12. Hilyatul Aulia

13. Keysyabrina Azizzah Uszma

14. Maulana Rafif Yaqhdan

15. Mikayla Shafa Putri H

16. Muhamad Nabil ZN

17. Muhammad Dirgham HI

18. Muhammad Fakhri Husaini

19. Muhammad Hazami

20. Muhammad Raihan A

21. Naira Chaerunnisa

22. Natasha Rizky Ramadhanti

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

63

23. Naufal Raihan Abdullah

24. Nazhira Azka Aminudin

25. Nazwa Agnissa Hamidah

26. Putra Rizky Pratama

27. Rendy Dwi Saputra

28. Sabita Nur Fadhilah

29. Salma Qonita

30. Syavinka Zaharani Rachman

31. Zahra Tusyita

Nilai Total

Rata-Rata

J. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi

guru dan siswa dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia dan berupa data

aktivitas belajar yang dihasilkan dari tindakan mengajar.

Pengumpulan data dilakukan dengan :

1. Teknik evaluasi dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil

belajar Bahasa Indonesia.

2. Teknik observasi, digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas

siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

3. Penilaian Unjuk Kerja, Untuk menilai kompetensi berbicara peserta didik,

kita dapat membuat dan menggunakan rublik yang sengaja disiapkan

untuk maksud itu. Komponen penilaian harus melibatkan unsure bahasa

dan kandungan makna. Namun demikian, karena tugas yang demikian

lebih tepat dilakukan dalam tes proses yang sekaligus menjadi bagian dari

strategi pembelajaran, guru juga perlu mencatatat kesalahan-kesalahan

kebahasaan yang dilakukan perserta didik untuk dibetulkan dikemudian.

Ruplik penilaian yang dimaksudkan sebagai berikut:65

65

Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa, (Jakarta: UNY: 2010), cet. 1.

hlm. 391-392.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

64

K. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Data

Keabsahan data penelitian ini dapat diperiksa melalui mengecek sumber-

sumber data yang diperoleh sesuai dengan kepentingtan penelitian, seperti buku-

buku yang dikait dengan penelitian dan dokumen penelitian.

L. Analisis dan Interpretasi Hasil Analisis

1. Analisis Data

Analisis data diwakili oleh refleksi siklus penelitian, sumber yang

digunakan adalah data penelitian yang bersumber dari hasil penelitian siswa

dianalisis dengan kriteria ketuntasan. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila

mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang disepakati

yaitu 70.

Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

Data kuantitatif meliputi data kemampuan membaca kata per kata menjadi

kalimat, kalimat sederhan didepan kelas, sedang data kualitatif meliputi

kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Analisis data

dilakukan setiap akhir pertemuan sesuai prosedur analisis berikut:

a. Klasifikasi Aktivitas Guru

Pengolahan untuk mengukur tingkat keefektifan guru selama

pembelajaran diolah secara kualitatif langsung melalui penskoran dalam

skala ordinal. Tingkat keberhasilan akan dibagi menjadi empat katagori

yaitu kurang, cukup, baik dan sangat baik. Seperti pada tabel berikut ini:66

66

Drs. H. Uyu Wahyudin, M.Pd, Drs. Ade Rukmana, dkk. Evaluasi Pembelajaran

Sekolah Dasar, (Bandung: UPI PRESS, 2006), cet.1, hlm.133.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

65

Tabel 3.5

Klasifikasi Aktifitas Guru

Skor Katagori

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

b. Klasifikasi Aktivitas Siswa

Pengolahan data untuk mengukur keefektifan siswa diolah secara

kualitatif dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif. Penskoran

kuantitatif dibagi menjadi lima katagori skala ordinal yaitu sangan baik,

baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Data untuk mengukur kegiatan

siswa selama pembelajaran diolah setelah pengumpulan data yang

dilakukan melalui pedoman observasi aktivitas siswa.

Tabel 3.6

Klasifikasi Aktifitas Siswa

Skor Katagori

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

c. Hasil Belajar

Pengolahan data untuk aspek kognitif siswa diolah secara

kuantitatif langsung melalui penskoran dalam skala ordinal. Tingkat

keberhasilan akan dibagi menjadi lima katagori ordinal yaitu sangat baik,

baik, cukup, kurang dan sangat kurang.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

66

2. Interpretasi Data

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikatagorikan berdasarkan

fokus penelitian. Kemudian peneliti menginterpretasikan data yang telah

dikumpulkan. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti yaitu:

a. Menganalisis hasil observasi aktifitas guru dan siswa dengan cara

menghitung persentase tiap katagori untuk setiap tindakan yang

dilakukan oleh observer dan menghitung persentase dari pengamat.

Total Skor =

X 100%

Total Skor =

X 100%

b. Menganalisis keterampilan membaca dihitung jumlah frekuensinya dan

langkah selanjutnya dipersentasekan.

Katagori Penilaian =

X 100 %

Mengkriteria penilaian keterampilan membaca yang berbentuk lisan.

Kriteria yang dijadikan pedomannya adalah (1) Keberanian, (2) Pengucapan

vocal, (3) Kelancaran.

Adapun kriteria penilaian yang diberikan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Skor Penilaian Keterampilan Membaca (Pre-test)

Skor Katagori

30 Intonasi

30 Pelafalan

40 Kelancaran

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata perolehan

skor dan persentasenya yaitu:

Katagori Penilaian =

X 100%

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

67

M. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji penggunaan media

gambar/foto dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Banyak faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang

belum diketahui. Untuk itu perlu adanya penelitian tindak lanjut. Siklus PTK akan

berakhir jika perbaikan sudah berhasil dilakukan. Perlu dicatat bahwa satu siklus

PTK dapat terjadi pada satu atau lebih pertemuan.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Sekolah

1. Sejarah Sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Assa‟Adiyah Attahiriyah merupakan tanah wakaf

yang didirikan oleh Addiniyah Attahiriyah. Status Sekolah terakredeitasi A,

bangunannya semi permanen. Madrasah Ibtidaiyah Assa‟Adiyah Attahiriyah

VII merupakan sekolah swasta yang berlokasi dijalan raya Ciracas No.7, Rt

002/003, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur 13740.

2. Visi Madrasah Ibtidaiyah Assa’Adiyah Attahiriyah VII

Visi dari Madrasah Ibtidaiyah Assa‟Adiyah Attahiriyah VII

terwujudnya lembaga pendidikan profesional, unggul, terpercaya.

3. Misi Madrasah Ibtidaiyah Assa’Adiyah Attahiriyah VII

a. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

b. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Menumbuhkan penghanyatan dan pengamalan ajaran-ajaran islami.

d. Menjadikan Madrasah Ibtidaiyah Assa‟Adiyah Attahiriyah sebagai

tempat belajar yang aman, nyaman, bersih, indah dan islami.

e. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

f. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberian

ketelaudanan kepada siswa-siswi agar tumbuh menjadi pribadi yang

berkomitmen dan tangguh.

g. Menumbuhkan penghanyatan dan pengamalan ajaran-ajaran islami.

h. Mengembangkan sumber dana dan pengelohannya.

i. Membiasakan berprilaku disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

69

4. Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Assa’Adiyah Attahiriyah VII

a. Mendidik muslimin dan muslimat yang taat beragama dan tanggung

jawab kepada Allah SWT.

b. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam arti kata yang

seluas-luasnya serta menyiapkan tenaga ahli dan terampil yang berjiwa

islami yang mampu membangun kehidupannya sendiri dan kehidupan

masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.

5. Standar Kelulusan Madrasah Ibtidaiyah Assa’Adiyah Attahiriyah VII

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggung

jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah

Assa‟Adiyah Attahiriyah VII mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan

SD/MI:

a. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan anak.

b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial

ekonomi di lingkungan sekitarnya.

e. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis,

dan kreatif.

f. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan

bimbingan guru/pendidik.

g. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari

potensinya.

h. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

70

i. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di

lingkungan sekitar.

j. Menunjukkan kecintaan dan keperdulian terhadap lingkungan.

k. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, Negara dan

tanah air Indonesia.

l. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya

lokal.

m. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan

memanfaatkan waktu luang.

n. Berkomunikasi secara jelas dan santun.

o. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri

sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.

p. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

q. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis

dan berhitung.

6. Keadaan Guru

Peran guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

dunia pendidikan. Mengingat keberadaannya sebagai tokoh sentral dalam

pengajaran dan sangat dibutuhkan. Selain itu, guru juga mempunyai tanggung

jawab yang besar dalam memajukan pendidikan untuk meningkatkan taraf

kualitas dan kematangan peserta didiknya. Seorang guru diberi kepercayaan

untuk mengajar, mendidik dan mengambil keputusan pada lembaga

kependidikannya, harus relevan dengan kualitas atau sesuai dengan kempuan

mengajaranya pada bidang tertentu. Hal ini juga terdapat pada Madrasah

Ibtidaiyah Assa‟Adiyah Attahiriyah VII Jakarta.yang selalu berupaya

meningkatkan mutu kualitas pendidikannya.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

71

7. Profil Sekolah

a. Data Madrasah

Nama Madrasah : MI Assa‟adiyah Attahiriyah VII

Nomor statistik sekolah : 111231750009

Alamat : Jln. Raya Ciracas No.7, Rt 002/03

Kelurahan ciracas, kecamatan ciracas,

Jakarta timur 13740

b. Kepala Sekolah

Nama : Suyati, S.Pd

Agama : Islam

Pendidikan : S. 1

Telp : 081319368116

c. Data Sarana Prasarana

No. Jenis Prasarana Jumlah

Ruang

Kondisi

Baik

Kondisi

Rusak

Kategori Kerusakan

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 7 7

2 Perpusta-

kaan

1

3 R. Lab IPA

4 R. Lab Biologi

5 R. Lab Fisika

6 R. Lab Kimia

7 R. Komputer

8 R. Lab Bahasa

9 R. Pimpinan 1 1

10 R. Guru 1

11 R. Tata Usaha 1

12 R. Konseling

13 Tempat ibadah 1 1 1

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

72

14 R. UKS 1 1 1

15 WC 3 2 2

16 Gudang 1 1 1

17 R. Sirkulasi

18 Tempat Olah Raga 1 1

d. Data Pendidik dan tenaga kependidikan

No Keterangan Jumlah

A. Pendidik

1 Guru PNS diperbantukan tetap 3 Orang

2 Guru tetap yayasan 13 Orang

3 Guru honorer 3 Orang

4 Guru tidak tetap

B. Tenaga Kependidikan

1 Administrasi 3 Orang

2 Tata laksana 2 Orang

3 Satpam 1 Orang

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan

1. Deskripsi Perencanaan Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan

dalam dua siklus. Masing-masing siklus harus melalui serangkaian kegiatan

yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Siklus demi siklus

dilakukan dalam upaya meningkatkan minat siswa dalam keterampilan

membaca khususnya pada materi membaca lancar.

Pelaksanakan tindakan kelas dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan

yaitu 2 kali pertemuan siklus I, yaitu pada tanggal 21 maret dan 22 maret

2016. Siklus II diadakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 23 maret dan 24

maret 2016.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

73

Siswa pada kelas II MI Assa‟adiyah Attahiriyah VII berjumlah 31

orang, yang terdiri 15 siswa laki-laki, 16 siswi perempuan, Pada penelitian ini

siswa-siswi kelas II B berperan adalah siswa-siswi pilihan yaitu sebagian

besar belum lancar membaca, serta memiliki rata-rata dibawah KKM (70).

Dalam penelitian ini seorang peneliti dibantu oleh satu orang guru kelas

sebagai kolabolator yaitu ikut dalam pengamatan dan diskusi-diskusi untuk

menyelesaikan masalah dalam kegiatan penelitian tindakan kelas. Maksud

dan tujuan diikut sertakan kolabolator dalam kegiatan penelitian tindakan

kelas ini supaya ada bahan konsultasi mengenai kelemahan dan kekurangan

guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan media

gambar, sebagai bahan refleksi untuk tindak lanjut ke siklus berikutnya,

maupun untuk kosultasi persiapan-persiapan yang harus dilakukan dalam

kegiatan belajar mengajar menggunakan media gambar.

Penelitian bersama kolaborator mengamati seluruh kegiatan

pembelajaran dan penelitian di kelas. Pada akhir siklus peneliti melakukan tes

sesuai dengan materi yang telah diberikan berdasarkan kompetensi dasar yang

telah direncanakan dan dievaluasi kemudian baru melaksanakan siklus II.

Pada siklus II kegiatan pelaksanaan pembelajaran menindak lanjut hasil dari

evaluasi dan refleksi dari siklus I. Uraian lebih jelas tentang pelaksanaan

siklus I sampai siklus II tahap demi tahap akan digambarkan sebagai berikut:

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

74

Siklus I

Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi

Persiapan RPP.

Lembar observasi

Pelaksanaan

KBM Bahasa

Indonesia

menggunakan

media gambar.

Peneliti

mengamati

situasi selama

kegiatan dan

mencatat di

lembar

observasi.

Bersama

kolaborator

peneliti

mendiskusikan

berbagai masalah

yang ada pada

siklus I.

a. Tahapan Perencanaan

Di dalam kegiatan belajar, peneliti mengacu pada jadwal, silabus dan

program kerja guru Madrasah Ibtidaiyah Assa‟Adiyah Attahiriyah VII

Jakarta Timur. Materi penelitian yang diajarkan pada siklus I adalah

membaca teks pendek/cerita bergambar dengan lancar, menyebutkan isi

teks pendek/cerita bergambar, melengkapi cerita sederhana, menentukan

pertanyaan yang sama dengan isi teks, menyebutkan pokok-pokok isi teks,

dan menyimpulkan isi teks. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dibuat dan diskusikan bersama dengan guru kolaborator agar rencana

pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di Madrasah

Ibtidaiyah Assa‟Adiyah Attahiriyah VII.

Instrumen pembelajaran dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari

lembar observasi siswa, lembar observasi guru, pretest dan post-test

membaca. Perangkat lain yang dipersiapkan adalah media pembelajaran

yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pembelajaran yaitu

beberapa buku cerita bergambar.

Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek aktivitas

yang terjadi di kelas, baik aktivitas peneliti maupun aktivitas siswa untuk

melihat tingkat keefektifan proses pembelajaran keterampilan membaca

siswa dengan menggunakan media gambar.

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

75

Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran

dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan keterampilan

membaca siswa. Sedangkan target yang ingin dicapai pada siklus I ini

yaitu siswa mampu membaca lancar.

b. Tahapan Pelaksanaan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan dengan alokasi waktu (2x35 menit) tiap pertemuannya.

Rencana pembelajarannya dilihat pada lampiran.

1) Pertemuan Pertama

Senin, 21 Maret 2016 berlangsung selama 2x 35 menit (2 mata

pelajaran).

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, kemudian guru

memerintahkan ketua kelas untuk menyiapkan temannya berdoa.

Gambar 8

Guru memeritahkan ketua kelas untuk memimpin doa

Guru melakukan apersepsi mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan

melakukan tanya jawab berhubungan dengan cara membaca teks

pendek/cerita bergambar.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

76

Gambar 9

Teks Pendek atau cerita bergambar

Kegiatan inti guru menjelaskan pokok bahasan yang akan

disampaikan adalah tentang membaca lancar dengan menggunakan

media gambar. Pada pertemuan pertama seluruh siswa hadir yang

berjumlah 31 orang dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia hadir

sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian terhadap

aktivitas siswa dan melakukan penilaian pada peneliti ketika proses

pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada lembar observasi. Hal

ini dilakukan untuk mendapat informasi bagi perbaikan pengajaran pada

pertemuan selanjutnya.

Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran, memberi penjelasan kembali dan memerintahkan anak

membaca teks pendek yang berjudul kegiatanku, menyebutkan kembali

isi teks pendek, menyebutkan pokok-pokok isi teks, menentukan

pernyataan yang sama dengan teks, menyimpulkan isi teks melengkapi

cerita sederhana dan pre test.

Guru mengkondisikan siswa dalam kegiatan belajar mengajar,

anak-anak memperhatikan pengarahan dan penjelasan guru.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

77

Gambar 10

Guru sedang memberikan pengarahan

Selanjutnya guru membagikan lembar tugas kepada para siswa

dan memerintahkan siswa untuk melihat dan membacanya.

Setelah siswa melihat dan membacanya, guru memerintahkan

para siswa untuk memahaminya dan memberikan saran dan tanggapan

dari cerita/teks bergambar yang dilihatnya dan meritahkan siswa untuk

mengerjakan dan menjawab soal yang sudah di buat oleh guru.

Gambar 11

Siswa-Siswi sedang mengerjakan soal

Kemudian guru memanggil siswa secara acak untuk

mempresentasikan dan membacanya. Sebagian siswa-siswi mengalami

kesulitan saat prestansikan dan membacanya.

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

78

Gambar 12

Siswi sedang mempresentasikan dan membacanya

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama yang

dilakukan observer dan peneliti pada pembelajaran siklus I ini siswa

cukup antusias untuk memperoleh hasil yang baik, hanya saja

kendalanya faktor ketepatan huruf, keberanian, suara dan cara

membacanya saja yang belum lancar.

2) Pertemuan Kedua (Selasa, 22 Maret 2016)

Pada pertemuan kedua diawali pembelajaran, seperti biasa guru

mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengabsen siswa,

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Gambar 13

Guru sedang mengabsen siswa

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

79

Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan tes keterampilan

membaca/pretest bahasa Indonesia siswa siklus I, kemampuan

membaca dengan media gambar dengan keberanian, suara dan

kelancaran membaca teks/cerita bergambar.

Kegiatan inti, guru mengkondisikan siswa dan memberikan

beberapa teks pendek/cerita bergambar kepada para siswa. Siswa

dipanggil secara acak ke depan untuk membacakan teks pendek/cerita

bergambar.

Gambar 14

Siswa sedang Prestest keterampilan membaca

Kegiatan akhir ditutup dengan menyimpulkan pembelajaran hari

ini dan mengecek apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai dengan

baik atau belum. Guru mengakhiri dengan mengucapkan hamdalah dan

doa dipimpin oleh ketua kelas.

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

80

Gambar 15

Guru sedang menyimpulkan pembelajaran

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap pelaksanaan

tindakan, artinya observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang

berlangsung. Hasil pengamatan observasi guru dan murid adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.1

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Sekolah : MI Assa‟adiyah Attahiriyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : II / I

Tahun Pelajaran : 2015 / 2016

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I KEGIATAN AWAL

1. Guru memeriksa kesiapan siswa

2. Guru memberikan penjelasan tentang gambar isi

teks pendek yang berjudul “Membantu orang tua”

II KEGIATAN INTI

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

81

A. Penguasaan materi pembelajaran

3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

7. Menguasai kelas

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

C. Pemanfaataan Sumber Belajar /MediaPembelajaran

9. Menggunakan media gambar

10. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

11. Memantau kemajuan belajar selama proses

12. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

III KEGIATAN PENUTUP

13. Menyimpulkan materi pembelajaran

14. Menyimpulkan pembelajaran

Petunjuk Penilaian:

Pemberian skor pada masing-masing komponen dilakukan dengan

pemberian tanda (v) pada kolom skala nilai.

Keterangan :

4 : Sangat Baik (SB)

3 : Baik (B)

2 : Cukup (C)

1 : Kurang (K)

Total Skor =

X 100%

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

82

=

X 100%

= 3

= Baik (B)

Tabel 4.2

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Anak Selama Proses Pembelajaran

Sekolah : MI Assa‟adiyah Attahiriyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : II / I

Tahun Pelajaran : 2015 / 2016

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I KEGIATAN AWAL

1. Siswa siap belajar

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang teks

pendek berjudul “Membantu orang tua”

II KEGIATAN INTI

A. Penguasaan materi pembelajaran

3. Siswa mampu memahami materi pembelajaran

4. Siswa mampu mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan

B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

5. Siswa mampu melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

6. Siswa melaksanakan pembelajaran secara runtut

dari awal sampai akhir

7. Siswa mampu menguasai materi pelajaran

8. Siswa mampu melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang direncanakan

C. Pemanfaataan Sumber Belajar / Media Pembelajaran

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

83

9. Siswa mampu menggunakan media gambar/buku

paket

10. Siswa mampu meemanfaatkan media gambar/buku

paket yang ada

D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

11. Siswa mampu mempelajari bahan

pelajaran/stimulus yang diberikan guru

12. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru pada akhir pelajaran

III KEGIATAN PENUTUP

13. Siswa mampu menyimpulkan materi pembelajaran

14. Siswa mampu menyimpulkan pembelajaran KBM

Petunjuk Penilaian:

Pemberian skor pada masing-masing komponen dilakukan dengan

pemberian tanda (v) pada kolom skala nilai.

Keterangan :

4 : Sangat Baik (SB)

3 : Baik (B)

2 : Cukup (C)

1 : Kurang (K)

Total Skor =

X 100%

=

X 100%

= 2

= Cukup (C)

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

84

Tabel 4.3

Hasil Belajar Pretest Keterampilan Membaca Siklus I

No Nama Siswa

Aspek Penilaian Jumlah Keterangan

Intonasi Pelafalan Kelancaran 100

Tuntas/Belum

30 30 40 Tuntas

1. Ahmad Raihan Sya‟bani 20 15 15 50 Belum Tuntas

2. Anggun Hadi Nihayah 25 15 20 60 Belum Tuntas

3. Arlia Widyarti wibowo 20 15 15 50 Belum Tuntas

4. Aufaa Zahrah Alindina 20 20 25 65 Belum Tuntas

5. Dinar Maharani 25 25 25 75 Tuntas

6. Dinda Chairunnisa N 25 20 35 80 Tuntas

7. Fadilah Nur Azis A 15 20 15 50 Belum Tuntas

8. Farras Nur Alamy Cipta 20 25 20 65 Belum Tuntas

9. Fathir Amirullah Triputra 20 20 20 60 Belum Tuntas

10. Hafizh Herdiansyah 25 25 20 70 Tuntas

11. Heidi putri Pradisa 20 15 20 55 Belum Tuntas

12. Hilyatul Aulia 20 15 20 55 Belum Tuntas

13. Keysyabrina Azizzah U 25 25 35 85 Tuntas

14. Maulana Rafif Yaqhdan 25 20 15 60 Belum Tuntas

15. Mikayla Shafa Putri H 25 25 25 75 Tuntas

16. Muhamad Nabil ZNA 25 30 30 85 Tuntas

17. Muhammad Dirgham HI 25 20 25 70 Tuntas

18. Muhammad Fakhri H 20 20 20 60 Belum Tuntas

19. Muhammad Hazami 20 20 20 60 Belum Tuntas

20. Muhammad Raihan A 20 20 20 60 Belum Tuntas

21. Naira Chaerunnisa 30 25 30 85 Tuntas

22. Natasha Rizky R 25 20 15 60 Belum Tuntas

23. Naufal Raihan Abdullah 30 25 25 80 Tuntas

24. Nazhira Azka Aminudin 25 15 20 60 Belum Tuntas

25. Nazwa Agnissa Hamidah 25 15 20 60 Belum Tuntas

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

85

26. Putra Rizky Pratama 25 20 20 65 Belum Tuntas

27. Rendy Dwi Saputra 20 15 15 50 Belum Tuntas

28. Sabita Nur Fadhilah 25 25 25 75 Tuntas

29. Salma Qonita 25 25 25 75 Tuntas

30. Syavinka Zaharani R 20 20 20 60 Belum Tuntas

31. Zahra Tusyita 20 20 20 60 Belum Tuntas

Nilai Total 2.020

Rata-Rata 65,16

Tabel 4.4

Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I

Tingkat Penguasaan tindakan Nilai

Nilai tertinggi siswa 85

Nilai terendah siswa 50

Nilai rata-rata kelas 65,16

Nilai KKM 70

Belum Tuntas

Dari lampiran 4 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa mencapai

85, nilai terendah 55 dan nilai rata-rata kelas 65. Dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan tindakan siklus I, nilai rata-rata siswa belum mencapai nilai

KKM (70). Hasil tersebut menunjukkan bahwa siklus I secara klasikal

siswa belum tuntas belajar.

d. Refleksi

Setelah melihat data yang sudah didapat pada siklus I, meliputi

lembar observasi guru, adanya peningkatan dari hasil penilaian sebelum

penelitian walaupun nilainya masih dibawah nilai rata-rata KKM. Dengan

menggunakan media, membuat semangat belajar siswa dan mau belajar

tampil di depan teman-temannya. Namun hasil yang dicapai belum

memenuhi target yang ditentukan siswa mendapat nilai diatas KKM. Maka

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

86

akan dilanjutkan dengan siklus II. Berikut catatan penulis dan teman

sejawat selaku obsever.

Tabel 4.5

Catatan Penelitian Siklus I

No. Kendala/Kesulitan Solusi/Saran Perbaikan

1. Masih terdapat beberapa siswa

yang kurang disiplin selama

proses KBM berlangsung.

Guru mengingatkan siswa

dengan tegas agar siswa lebih

disiplin.

2. Masih terdapat beberapa siswa

yang kemampuan membacanya

rendah dan masih di bawah

KKM.

Diperlukan bimbingan khusus

setelah jam KBM selesai.

3. Guru terlihat kurang menguasai

siswa yang ingin tampil

membaca.

Guru memberikan penjelasan

dan menjadwal siswa yang maju

ke depan.

4. Ketika dilakukan tes membaca,

siswa yang belum mendapat

giliran sedikit ribut karena tidak

diberikan kesibukan.

Guru memberikan tugas untuk

meminimalisir keributan yang

terjadi di dalam kelas.

Dari hasil refleksi tersebut maka peneliti bersama kolaborator

mendiskusikan langkah perbaikan selanjutnya pada siklus II. Pada siklus

II siswa akan diberikan penghargaan bagi siswa yang dapat membaca

dengan lancar dengan keberanian, lafal, suara dan intonasi yang tepat.

Tindakan ini bertujuan supaya siswa lebih semangat/termotivasi

untuk belajar membaca lancar.

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

87

Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), cerita bergambar tentang

masalah sederhana disekitar lingkungan, lembar observasi guru, lembar

observasi anak dan lembar penilaian keterampilan membaca siswa. Tahap

perencanaan ini dibuat bersama dengan guru kolaborator yakni guru

Bahasa Indonesia.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan pada rabu, 23 maret sampai 24 maret 2016

dengan menerapkan pembelajaran media gambar pada pembelajaran

bahasa Indonesia.Pada siklus II ini peneliti melaksanakan tindakan

berdasarkan perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan

refleksi pada siklus I. Pada siklus II ini proses pembelajaran diawali

dengan memberi contoh tentang memberikan tanggapan dan saran

sederhana terhadap suatu masalah sederhan dengan cerita bergambar yang

telah disediakan guru menggunakan bahasa sendiri/bahasa sederhana.

Kemudian guru membagikan lembaran cerita bergambar kepada anak-anak

dan memberikan waktu untuk siswa membaca dan memahami pokok-

pokok bahasan pada cerita bergambar tersebut dan mempresentasikannya.

Siswa menyampaikan tanggapan dan saran secara bergantian sesuai

panggilan guru secara acak sambil menyerahkan hasil jawaban dan

mempresentasikannya.

Pada kegiatan akhir, guru mengevaluasi kegiatan yang sudah

dilakukan dan menyimpulkan materi bersama siswa. Guru memberikan

penghargaan kepada siswa yang bertujuan supaya siswa lebih semangat

untuk belajar membaca. Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan hamdalah secara bersama-sama.

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

88

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan

tindakan, artinya observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat selaku

observer. Hasil Pengamatan observasi guru dan anak adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.6

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Sekolah : MI Assa‟adiyah Attahiriyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : II / I

Tahun Pelajaran : 2015 / 2016

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I KEGIATAN AWAL

1. Guru memeriksa kesiapan siswa

2. Guru memberikan penjelasan tentang gambar isi teks

pendek yang berjudul “Minggu Bersih”

II KEGIATAN INTI

A. Penguasaan materi pembelajaran

3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai

6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

7. Menguasai kelas

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

89

C. Pemanfaataan Sumber Belajar /

MediaPembelajaran

9. Menggunakan media gambar

10. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

11. Memantau kemajuan belajar selama proses

12. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

(tujuan)

III KEGIATAN PENUTUP

13. Menyimpulkan materi pembelajaran

14. Menyimpulkan pembelajaran

Petunjuk Penilaian:

Pemberian skor pada masing-masing komponen dilakukan dengan

pemberian tanda (v) pada kolom skala nilai.

Keterangan :

4 = Sangat Baik (SB)

3 = Baik (B)

2 = Cukup (C)

1 = Kurang (K)

Total Skor =

X 100%

=

X 100%

= 4

= Sangat Baik (SB)

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

90

Tabel 4.7

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Sekolah : MI Assa‟adiyah Attahiriyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : II / I

Tahun Pelajaran : 2015 / 2016

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I KEGIATAN AWAL

1. Siswa siap belajar √

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang teks

pendek berjudul “Minggu Bersih”

II KEGIATAN INTI

A. Penguasaan materi pembelajaran

3. Siswa mampu memahami materi pembelajaran √

4. Siswa mampu mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan

B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

5. Siswa mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

6. Siswa melaksanakan pembelajaran secara runtut dari awal

sampai akhir

7. Siswa mampu menguasai materi pelajaran √

8. Siswa mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

C. Pemanfaataan Sumber Belajar / Media Pembelajaran

9. Siswa mampu menggunakan media gambar/buku paket √

10. Siswa mampu meemanfaatkan media gambar/buku paket

yang ada

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

91

D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

11. Siswa mampu mempelajari bahan pelajaran/stimulus yang

diberikan guru

12. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru pada akhir pelajaran

III KEGIATAN PENUTUP

13. Siswa mampu menyimpulkan materi pembelajaran √

14. Siswa mampu menyimpulkan pembelajaran KBM √

Keterangan :

4 : Sangat Baik (SB) 3 : Baik (B)

2 : Cukup (C) 1 : Kurang (K)

Total Skor =

X 100%

=

X 100%

= 3,07

= Baik (B)

Tabel 4.8

Hasil Belajar Pretest Keterampilan Membaca Siklus II

No Nama Siswa

Aspek Penilaian Jumlah Keterangan

Intonasi Pelafalan Kelancaran 100

Tuntas/Belum

30 30 40 Tuntas

1. Ahmad Raihan S 25 20 20 65 Belum Tuntas

2. Anggun Hadi Nihayah 25 20 20 65 Belum Tuntas

3. Arlia Widyarti wibowo 20 20 20 60 Belum Tuntas

4. Aufaa Zahrah Alindina 25 20 25 70 Tuntas

5. Dinar Maharani 25 25 25 75 Tuntas

6. Dinda Chairunnisa N 25 20 35 80 Tuntas

7. Fadilah Nur Azis A 20 20 20 60 Belum Tuntas

8. Farras Nur Alamy Cipta 20 25 25 70 Tuntas

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

92

9. Fathir Amirullah T 20 25 20 65 Belum Tuntas

10. Hafizh Herdiansyah 25 25 30 80 Tuntas

11. Heidi putri Pradisa 20 20 25 65 Belum Tuntas

12. Hilyatul Aulia 20 20 20 60 Belum Tuntas

13. Keysyabrina Azizzah U 30 30 35 95 Tuntas

14. Maulana Rafif Yaqhdan 25 20 20 65 Belum Tuntas

15. Mikayla Shafa Putri H 25 25 25 75 Tuntas

16. Muhamad NZNA 30 30 30 90 Tuntas

17. Muhammad Dirgham HI 25 25 25 75 Tuntas

18. Muhammad Fakhri H 20 25 20 65 Belum Tuntas

19. Muhammad Hazami 20 25 20 65 Belum Tuntas

20. Muhammad Raihan A 20 25 20 65 Belum Tuntas

21. Naira Chaerunnisa 30 30 30 90 Tuntas

22. Natasha Rizky R 25 25 25 75 Tuntas

23. Naufal Raihan A 30 25 25 80 Tuntas

24. Nazhira Azka A 25 25 30 80 Tuntas

25. Nazwa Agnissa H 25 20 20 65 Belum Tuntas

26. Putra Rizky Pratama 25 25 25 75 Tuntas

27. Rendy Dwi Saputra 20 20 20 60 Belum Tuntas

28. Sabita Nur Fadhilah 25 25 25 75 Tuntas

29. Salma Qonita 25 30 30 85 Tuntas

30. Syavinka Zaharani R 20 25 25 70 Tuntas

31. Zahra Tusyita 25 25 25 75 Tuntas

Nilai Total 2,240

Rata-Rata 72,25

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

93

Tabel 4.9

Tingkat Penguasaan Siswa Siklus II

Tingkat Penguasaan tindakan Nilai

Nilai tertinggi siswa 95

Nilai terendah siswa 60

Nilai rata-rata kelas 72,25

Nilai KKM 70

Tuntas

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi 95, nilai

terendah 60 dan rata-rata kelas 72. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan tindakan siklus II berhasil dengan rata-rata 72,25 dari nilai

KKM 70.

d. Refleksi

Setelah melihat siklus II, lembar observasi guru, lembar observasi

anak dan lembar penilaian keterampilan membaca banyak peningkatan

yang sudah dicapai. Dalam pembelajaran menggunakan media gambar

berhasil membuat siswa lancar dalam membaca dan mengalami

peningkatan mempermudah anak dalam memahami teks bacaan, sehingga

membuat siswa lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan

sarannya.

Pada siklus II ini terlihat lebih antusias dan semangat dalam

menyampaikan pendapatnya. Nilai tertinggi 95, nilai terendah 60 dan nilai

rata-rata 72,25. Ini artinya bahwa ada 18 siswa yang nilainya diatas KKM

dan 13 anak siswa masih dibawah KKM. Dengan demikian pembelajaran

yang sudah dilakukan menunjukkan peningkatan dan pencapaian hasil

yang diharapkan.

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

94

C. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari

berbagai sumber baik tes mau non tes. Data hasil tes keterampilan membaca

bahasa Indonesia siswa pada setiap akhir siklus.

Dari hasil analisis diperoleh tingkat keterampilan membaca bahasa

Indonesia siswa tinggi, tingkat keterampilan membaca bahasa Indonesia siswa

terendah dan rata-rata keterampilan membaca bahasa Indonesia siswa yang

dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10

Rekapitulasi Tingkat Kemampuan Membaca

Deskripsi Siklus I Siklus II

Tingkat tertinggi 85 95

Tingkat terendah 50 60

Rata-rata tingkat 65,16 72,25

Indikator keberhasilan keterampilan membaca siswa bahasa Indonesia

siswa dalam penelitian ini adalah jika siswa mendapatkan nilai rata-rata

keseluruhan > 70, maka penelitian dihentikan. Dilihat dari persentase tingkat

keterampilan membaca bahasa Indonesia siswa mengalami peningkatan dari

siklus I kemudian ke siklus II.

D. Pembahasan

Penerapan pembelajaran media gambar dalam proses belajar dapat

meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

Pengaruh model pembelajaran media gambar terhadap keterampilan

membaca bahasa Indonesia siswa sangat berpengaruh, hal ini terbukti dengan tes

keterampilan membaca yang meningkat dari rata-rata kelas 65,16 pada siklus I

dan 72,25 pada siklus II. Siswa yang tuntas belajar dari 11 (sebelas) siswa pada

siklus I menjadi 18 (delapan belas) siswa pada siklus II.

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa

penggunaan media gambar meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas II

MI Assa‟Adiyah Attahiriya Ciracas Tahun Ajaran 2015/2016.

Hal ini dapat dilihat dari hasil yang didapat pada siklus I nilai rata-rata

kelas diperoleh siswa dari 65,16 menjadi 72,25 pada siklus II. Siswa yang tuntas

belajar dari 11 (sebelas) siswa pada siklus I menjadi 18 (delapan belas) siswa

pada siklus II. Ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan membaca

dengan media gambar hasilnya sangat baik dan meningkat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan saran

untuk guru, siswa dan sekolah sebagai berikut:

1. Saran untuk guru

Guru diharapkan menggunakan media gambar dalam proses kegiatan

belajar mengajar, agar keterampilan membaca siswa dapat berhasil dan

meningkat.

2. Saran untuk siswa

Siswa diharapkan pada saat kegiatan pembelajaran memperhatikan

materi pelajaran yang disampaikan dan diajarkan, supaya hasil dari prestasi

belajarnya ada peningkatan seperti halnya pada penelitian tindakan kelas

(PTK) ini.

3. Saran untuk sekolah

Sekolah diharapkan memberikan dukungan baik dari sarana prasarana

kepada guru, untuk dapat menggunakan media dan metode yang sesuai dalam

kegiatan belajar mengajar, supaya hasil belajar siswa dapat meningkat.

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

96

DAFTAR PUSTAKA

Alfin Jauharoti, dkk, Pembelajaran Bahasa Indeonesia PGMI, Learning

Assistance Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah

ibtidaiyah, pakat 8, 2009, Edisi Pertama.

Arsyad, Azhar, Media pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, Edisi Revisi, 2014,

cet. 17.

Djamarah, Syaiful Bahri, Zain Aswan, Starategi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT

Rineka Cipta, Edisi Revisi, 2006, cet. 3.

Cahyani, Isah dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, Bandung:

UPI PRESS, 2007, cet. 1.

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter diMadrasah

Ibtidaiyah/sekolah dasar, Depok: Nufa Citra mandiri, 2014, cet. 2.

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru, Jakarta: Rajawali pers: 2009, cet. 1.

Mokoginta, Pengertian keterampilan dan Jenisnya, dalam: http://rapendik.com/

program/pengayaan-pembelajaran/keterampilan/2118-pengertian-

keterampilan-dan-jenisnya, diakses pada tanggal 25 Juni 2013.

Mulyasa, H.E, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013, cet. 6.

Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian Pembelajaran Bahasa, Jakarta: UNY: 2010,

cet.1.

Resmini, Novi, dan Juanda Dadan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Bandung: UPI PRESS, 2007, cet. 1.

Ridwanudin, Dindin, Bahasa Indonesia, Ciputat: UIN Press, 2015, cet. 1.

Rozak, Abd dan Fatra Maifalinda, Penelitian Tindakan Kelas, Bahan ajar PLPG,

Jakarta: FITK UIN, 2012, cet. 3.

Sadiman, Arief S, dkk, Media Pendidikan, pengertian, pengembangan, dan

pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,

2011, cet. 4.

Susanto, Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta,

Prenadamedia Group, Edisi pertama, 2013, cet. 1.

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

97

Tarigan, Henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

Bandung: Angkasa, Edisi Revisi 2008, cet. 1.

Tarigan, Henry Guntur, Metodologi Pengajaran Bahasa, Bandung: Angkasa

group, Edisi Revisi, 2009, cet. 1.

Y, Budinuryanta, Kusuriyanta dan Koermen Imam, Materi Pokok Pengajaran

Keterampilan Berbahasa; 1-12, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, cet.

2.

Y, Slamet Kundharu Saddhono-St, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia, Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012, cet. 1.

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

98

UJI REFERENSI

Nama : Siti Herawati

Nim : 1812018300031

Fakultas : FITK

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring

Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Assa’Adiyah Attahiriyah VII.

Pembimbing : Nafia Wafiqni, M.Pd.

No BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Paraf

Pembimbing

1

Mokoginta, Pengertian keterampilan dan Jenisnya, dalam:

http://rapendik.com/program/pengayaan-pembelajaran/

keterampilan/2118-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya,

diakses pada tanggal 25 Juni 2013.

2

Y. Slamet Kundharu Saddhono-St., Meningkatkan

Keterampilan Berbahasa Indonesia, Bandung: IKAPI Jawa

Barat, 2012, cet. 1, hl. 64 – 66.

3

Dra. Cahyani Isah. M.Pd dan Dra. Hodijah. M. Pd, Kemampuan

Berbahasa Indonesia di SD, Bandung: UPI PRESS, 2007, cet.

1, hl. 98.- 101.

4

Y Budinuryanta, Kusuriyanta dan Koermen Imam, Materi

Pokok Pengajaran Keterampilan Berbahasa 1-12; PISA 4372/4

SKS, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, cet. 2, hl. 11.2.

5

Prof. Dr. Tarigan Henry Guntur, Metodologi Pengajaran

Bahasa, Bandung: Angkasagroup, Edisi Revisi, 2009, cet. 1,

hl.9-13, 42.

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

99

6

Dra. Resmini Novi, M. Pd dan Drs. Juanda Dadan, M. Pd,

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bandung: UPI

PRESS, 2007, cet. 1, hl. 76, 80-82.

7

Y Budinuryanta, Kusuriyanta dan Koermen Imam, Materi

Pokok Pengajaran Keterampilan Berbahasa; 1-12, Jakarta:

Universitas Terbuka, 2008, cet. 2, hl. 11.2.

8

Dr. Susanto Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di

Sekolah Dasar, Jakarta, Prenadamedia Group, Edisi pertama,

2013, cet. 1, hl.242-243.

9

Dra. Hindun, M. Pd, Pembelajaran Bahasa Indonesia

Berkarakter diMadrasah Ibtidaiyah/sekolah dasar, Depok:

Nufa Citra mandiri, 2014, cet. 2, hl. 91,95-98.

10 Prof. Dr. Arsyad Azhar, M.A., Media Pembelajaran, Jakarta:

Edisi Revisi, 2014, cet. 17, hl. 3-4, 79-98.

11

Dr. Sadiman Arief S, M.Sc, dkk, Media Pendidikan,

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta:

Rajawali Pers, 2009, cet. Ed. 1-13, hl. 6-7,29.

12

Drs. Djamarah Syaiful Bahri, M.ag. dan Drs. Zain Aswan,

Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta: Edisi revisi, 2006, cet. 3,

hl. 98-100, 120-123, 128, 132-133.

13 Ridwanudin Dindin, Bahasa Indonesia, Ciputat: 2015, cet. 1,

hl. 134-136.

14

Prof. Dr. Sanjaya H. Wina, M. Pd, Perencanaan dan Desain

Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2011, cet. 4,

hl. 204-205, 211-213.

15 Prof. Dr. Arsyad Azhar, M.A, Media pembelajaran, Jakarta:

Rajawali Press, Edisi Revisi, 2014, cet. 17, hl. 9-10.

16

Alfin Jauharoti, dkk, Pembelajaran Bahasa Indeonesia PGMI,

Learning Assistance Program for Islamic Schools Pendidikan

Guru Madrasah ibtidaiyah, pakat 8, 2009, Edisi Pertama, hl. 8.

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32704/1/skripsi siti herawati... · Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan

100

No BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Paraf

Pembimbing

17 Prof. DR. Mulyasa H. E., M. PD, Praktik Penelitian Tindakan

Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, cet. 6. hl. 34.

18

Rozak Abd dan Fatra Maifalinda, Penelitian Tindakan Kelas,

Bahan ajar PLPG, Jakarta: FITK UIN, 2012, cet. 3.

hl. 12-13.

19

Kunandar, S. Pd, M, Si, Langkah Mudah Penelitian Tindakan

Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Rajawali

pers: 2009, cet. 1. hl. 45.

20 Nurgiyantoro Burhan, Penilaian Pembelajaran Bahasa,

Jakarta: UNY: 2010, cet. 1. Hlm 391-392.