192
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Ressa Carera 1112018300009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ressa Carera

1112018300009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …
Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

i

ABSTRAK

Ressa Carera (NIM: 1112018300009): Upaya Meningkatkan Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Melalui Model Discovery Learning

(Penelitian Tindakan Kelas di SDI Al-Kautsar Bintaro)

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan

soal cerita melalui model discovery learning. Subjek penelitian adalah siswa kelas

IV-C yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode penelitian

tindakan kelas (PTK), penelitian dilaksanakan dua siklus. Instrumen yang

digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa, jurnal harian, pedoman

wawancara, tes kemampuan menyelesaiakan soal cerita dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal

cerita siswa melalui model discovery learning mengalami peningkatan.

Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa dapat dilihat pada siklus

I diperoleh nilai rata-rata 68,6 dan meningkat pada siklus II menjadi 83,5.

Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita juga ditandai dengan

peningkatan aktivitas siswa, pada siklus I rata-rata aktivitas siswa sebesar 70,8%

meningkat sebesar 15,7% pada siklus II menjadi 86,5%. Respon positif siswa

terhadap pembelejaran model discovery learning pada siklus I sebesar 71,2%,

juga mengalami peningkatan 13,5% dari siklus I menjadi 84,7% pada siklus II.

Kata Kunci : Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita, Discovery Learning

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

ii

ABSTRACT

Ressa Carera (NIM: 1112018300009): Efforts to Improve the Ability of

Solving of Story’s Question Through Learning Model of Discovery Learning

(Classroom Action Research in Al Kautsar Bintaro Primary School).

This study to improve the ability to solve word problems through discovery

learning model. The subjects were students of IV-C by 20 students consisted of 8

male students and 12 female students. The method used in this study is action

research method, the study was conducted in two cycles. The instrument used in

this study is the observation sheets, daily journals, interviews, tes the ability to

solve word problems, and documentation.

The result showed that students’ ability to solve word problems through a

model of discovery learning has increased. Increase students ability to solve word

problems can be seen in the first cycle obtained 68,6 and an average increase

incycle II to 83,5. Incerased ability to sove word problem are also characterized

by increased activity of the students, the average of the first cycle of 70,8% of the

student activity increased by 15,7% in the second cycle becomes 86,5%. The

positive response of student towards learning discovery learning model in the first

71,2%, also an increase of 13,5% from 84,7% in the first cycle to second cycle.

Key Word: Ability of Solving of Story’s Question, Discovery Learning

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan

nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Melalui Model Discovery Learning”.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan dan terlimpahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi umat islam,

yang telah menberikan qudwah hasanah untuk umatnya guna mencapai insan

kamil. Semoga kita senantiasa mendapatkan syafa’atnya di yaumul akhir. Aamin.

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidaklah semudah membalikkan telapak

tangan, penulis membutuhkan perjuangan serta pengorbanan baik moril maupun

materil. Butuh tekad serta kemauan yang kuat dalam menghadapi segala halangan

dan rintangan. Namun atas bantuan, motivasi, serta bimbingan dari semua pihak.

Pada akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Dr. Khalimi, MA, Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu

memberikan motivasinya.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd, sekertaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah sekaligus Dosen Penasehat Akademik, yang selalu membimbing

dan memberikan motivasinya.

4. Maifalinda Fatra, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang penuh kesabaran

serta keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta motivasi

dalam membimbing penulis selama ini.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

iv

5. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang sangat sabar

dan tekun dalam memberikan arahan, waktu, saran, serta motivasi dalam

penulisan skripsi.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang

telah bapak dan ibu berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

7. Staf Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan staf Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi

kemudahan dalam pembuatan surat-surat serta sertifikat.

8. Teristimewa dan yang paling utama untuk orang tua tercinta, Bapak Susiadi

(Alm.) yang sangat menginginkan penulis mencapai pendidikan setinggi-

tingginya. Dan ibu Trismiyati yang selalu sabar mendoakan dan memberikan

semangat sekaligus memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis

selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepala SDI Al-Kautsar Bintaro, Ibu sukisnawati S.Pd, yang telah

mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Ms. Iin

Handayani S.Pd selaku head level kelas IV yang telah membantu penulis

selama melakukan penelitian.

10. Guru-guru di SDI Al-Kautsar Bintaro yang selalu memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Seluruh siswa-siswi kelas IV-C SDI Al-Kautsar yang membuat penulis

termotivasi agar memberikan pelajaran yang terbaik untuk mereka, dan

membantu dalam penelitian ini.

12. Sahabat-sahabat tersayang, Astria, S.Pd, Fikriyatul Huda, Hanifa Amalia, Mila

Nur Octavia S.Pd, Esti Mutia Hayati S.Pd, Ayu Lindasari, S.Pd dan Nurul

Hikmah, S.Pd terimakasih atas indahnya persahabatan serta dukungan dalam

memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

v

13. Teman-teman angkatan 2012 di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

yang turut memberikan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Serta

ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis tuliskan

satu persatu.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah semua ini penulis serahkan,

semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca

khususnya mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan

dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan.

Jakarta, 19 April 2017

Ressa Carera

1112018300009

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................ . ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5

C. Pembatasan Fokus Penelitian .................................................................... 5

D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................................. 6

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ..................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIK PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI

TINDAKAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti ......................................................... 8

1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ....................................... 8

a. Pengertian Matematika .................................................................. 8

b. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ................................. 9

2. Model Discovery Leaning ..................................................................... 11

a. Pengertian Discovery Leaning ..................................................... 11

b. Karakteristik Discovery Leaning ................................................. 15

c. Tujuan Discovery Leaning ........................................................... 16

d. Tahap Discovery Leaning ............................................................ 17

e. Langkah-Langkah Discovery Leaning ......................................... 18

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

vii

f. Kelebihan Discovery Leaning ...................................................... 20

g. Kelemahan Discovery Leaning .................................................... 21

3. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika ....................... 22

a. Pengertian Soal Cerita ................................................................. 22

b. Karakteristik Soal Cerita ............................................................. 23

c. Kelebihan dan Kelemahan Soal Cerita ....................................... 23

d. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita .................................... 24

4. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor persekutuan Besar

(FPB) ................................................................................................. 28

a. Kelipatan Persekutuan Kecil ....................................................... 28

b. Faktor Persekutuan Besar ............................................................ 29

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 30

C. Kerangka Konseptual .............................................................................. 31

D. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 34

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .............................. 34

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 38

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................................. 38

E. Tahap Intervensi Tindakan ...................................................................... 38

F. Hasil Intervensi tindakan yang Diharapkan ............................................ 42

G. Data dan Sumber Data ............................................................................ 42

H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 43

I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 44

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................................... 45

K. Teknik Analisis Data ............................................................................... 48

L. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 50

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 51

B. Analisis Data ........................................................................................... 76

C. Pembahasan ............................................................................................. 80

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 84

B. Saran ....................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................... 35

Tabel 3.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ............................. 39

Tabel 3.3 Data dan Sumber Data .................................................................. 42

Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 45

Tabel 3.5 Klarifikasi Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ........................ 48

Tabel 4.1 Presentase Aktivitas Siswa Siklus I .............................................. 59

Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siklus I ....... . 60

Tabel 4.3 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus I ........................... 62

Tabel 4.4 Hasil LKK Siklus I ....................................................................... 63

Tabel 4.5 Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I ............................ 64

Tabel 4.6 Presentase Aktivitas Siswa Siklus II ............................................ 71

Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siklus II ............. 72

Tabel 4.8 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus II .......................... 74

Tabel 4.9 Hasil LKK Siklus II ..................................................................... 75

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Tes Siklus I dan II ......................................... 78

Tabel 4.11 Presentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ........................ 79

Tabel 4.12 Presentase Respon Siswa Siklus I dan Siklus II .......................... 80

Tabel 4.13 Peningkatan Kemmapuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Siswa ............................................................................................ 81

Tabel 4.14 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II ........... 82

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual ......................................................... 33

Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 38

Gambar 4.1 Aktivitas Kelompok 2 Saat Berdiskusi ......................................... 53

Gambar 4.2 Hasil Jawaban Diskusi Siswa Pada Pertemuan ke-3 ................... . 56

Gambar 4.3 Kegiatan Siswa Saat Mengerjakan Soal Tes Akhir Siklus I ......... 58

Gambar 4.4 Presentase Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita .......... 60

Gambar 4.5 Jawaban Siswa Pada Indikator Memahami Masalah Pada

Siklus 1 .......................................................................................... 61

Gambar 4.6 Jawaban Siswa Pada Indikator Membuat Rencana Pemecahan

Masalah ......................................................................................... 61

Gambar 4.7 Jawaban Siswa Pada Indokator Melaksanakan Strategi Pada

Siklus I .......................................................................................... 62

Gambar 4.8 Kegiatan Siswa Saat Berdiskusi Untuk Menyelesaikan LKK ...... 67

Gambar 4.9 Hasil Diskusi Jawaban Siswa Pada Pertemuan Ke-5 .................... 67

Gambar 4.10 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompoknya ................ 68

Gambar 4.11 Aktivitas Siswa Pada Tahap Verification ...................................... 70

Gambar 4.12 Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siswa Per Indikator Pada

Siklus II ......................................................................................... 73

Gambar 4.13 Salah Satu Sample Jawaban Siswa Pada tes Siklus II .................. 73

Gambar 4.14 Perbandingan Skor Menyelesaikan Soal Cerita Pada

Siklus I dan II ................................................................................ 77

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Bukti Rendahnya Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Siswa ............................................................................................. 87

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................ 88

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... . 100

Lampiran 4 Lembar Kerja Kelompok Siklus I .............................................. 112

Lampiran 5 Lembar Kerja Kelompok Siklus II ............................................. 118

Lampiran 6 Hasil Ujian Tengah Semester ..................................................... 124

Lampiran 7 Soal Uji Validitas ....................................................................... 125

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 129

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 131

Lampiran 10 Hasil Uji Taraf Sukar ................................................................. 133

Lampiran 11 Hasil Uji Daya Beda ................................................................... 135

Lampiran 12 Kisi-Kisi Tes Siklus I ................................................................. 137

Lampiran 13 Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siklus I ............... 138

Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes ............................................................ 139

Lampiran 15 Kisi-Kisi tes Siklus II ................................................................. 140

Lampiran 16 Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siklus II .............. 141

Lampiran 17 Hasil Tes Siklus I ....................................................................... 142

Lampiran 18 Hasil Tes Siklus II ...................................................................... 147

Lampiran 19 Nilai LKK Siklus I ..................................................................... 152

Lampiran 20 Nilai LKK Siklus II .................................................................... 153

Lampiran 21 Pedoman Observasi Siswa ......................................................... 154

Lampiran 22 Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................................. 155

Lampiran 23 Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................................. 157

Lampiran 24 Lembar Jurnal Harian Siswa ...................................................... 159

Lampiran 25 Rekapitulasi Jurnal Harian Siklus I dan Siklus II ...................... 160

Lampiran 26 Pedoman Wawancara Pra Penelitian .......................................... 161

Lampiran 27 Pedoman Wawancara Siswa ...................................................... 162

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

xii

Lampiran 28 Hasil Wawancara Siklus I .......................................................... 163

Lampiran 29 Hasil Wawancara Siklus II ......................................................... 164

Lampiran 30 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................ 165

Lampiran 31 Surat Izin Penelitian ................................................................... 167

Lampiran 32 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 168

Lampiran 33 Profil Seklolah ............................................................................ 169

Lampiran 34 Lembar Uji Referensi ................................................................. 172

Lampiran 35 Riwayat Penulis .......................................................................... 175

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi

informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika

dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan

matematika sejak dini.

Matematika merupakan ilmu pasti yang semuanya berkaitan dengan

penalaran. Matematika menjadi salah satu bidang studi yang mempunyai peranan

penting dalam pendidikan. Dilihat dari jam pembelajaran di sekolah, mata

pelajaran matematika mempunyai jam yang lebih banyak dibandingkan dengan

mata pelajaran lainnya. Dengan adanya pembelajaran matematika di sekolah

diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik agar menggunakan matematika

secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam mengahadapi ilmu

pengetahuan lain.

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada Pasal 1 butir 20 UU

no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.1 Sebagaimana konsep

pembelajaran yang telah diungkap, maka dapat dikatakan bahwa didalam proses

pembelajaran terdapat interaksi antara peserta didik, pendidik serta dengan

melibatkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi untuk mencapai tujuan atau

kompetensi yang diharapkan. Yang dimaksud unsur-unsur yang dapat

1 Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Hlm. 42

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

2

mempengaruhi ini adalah strategi, pendekatan, model, metode dan teknik

pembelajaran yang digunakan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran.

Dewasa ini, yang terlihat bahwa sebagian besar pola pembelajaran di

Indonesia masih bersifat transmisif, guru mentransfer konsep-konsep secara

langsung pada peserta didik. Soejadi menyatakan bahwa dalam kurikulum sekolah

di Indonesia terutama pada mata pelajaran eksak (matematika, fisika, kimia) dan

dalam pengajarannya selama ini terpatri kebiasaan dengan urutan sajian

pembelajaran sebagai berikut.2

Selain itu, cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat

teacher center. Metode pembelajaran yang sering digunakan guru adalah metode

ceramah. Proses pembelajaran metode ini lebih terkesan monoton dan kurang

variatif sehingga mengakibatkan siswa bosan. Pada metode ceramah ini guru lah

yang aktif, sehingga siswanya hanya diam mendengarkan saja.

Pembelajaran matematika di sekolah, guru hendaknya memilih dan

menggunakan strategi, pendekatan, model, metode, dan teknik yang melibatkan

siswa aktif dalam belajar, baik secara mental fisik, maupun sosial. Dalam

pembelajaran matematika siswa dibawa ke arah mengamati, menebak, berbuat,

mencoba, mampu menjawab pertanyaan mengapa, dan kalau mungkin berdebat.

Prinsip belajar aktif inilah yang diharapkan dapat menumbuhkan sasaran

pembelajaran matematika yang kreatif dan kritis.

Tujuan dalam pembelajaran matematika mengharapkan siswa mampu

memahami objek belajar matematika yang berarti siswa dapat memahami setiap

persoalan dalam matematika dan penyelesaiannya tidak hanya dengan satu syarat

kemampuan tetapi harus dengan beberapa kemampuan yaitu mengertikan konsep,

prinsip sebelumnya, dan sekaligus memahami persoalan yang ada. Berdasarkan

2 Trianto, Mendesai Model Pembelajaran Inofatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2015),

hlm. 20.

Langkah 1:

Diajarkan/

teori/definis

Langkah 2:

Diberikan

contoh

Langkah 3:

Diberikan

latihan soal

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

3

buku-buku penunjang pelajaran matematika yang mengacu pada kurikulum saat

ini, banyak dijumpai soal-soal yang berbentuk soal cerita pada beberapa materi

pokok bahasan. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya di

dalam materi pokok matematika. Untuk memudahkan siswa menguasai dan

memahami penyelesaian soal matematika, khususnya soal matematika bentuk

cerita maka siswa haruslah menguasai aturan-aturan dan rumus, selain itu perlu

disertai banyak intensitas latihan mengerjakan soal karena apabila tidak disertai

dengan latihan maka siswa akan sulit dalam mencapai keberhasilan belajar.

Memecahkan persoalan yang berbentuk cerita berarti menerapkan

pengetahuan yang dimiliki secara teoritis untuk menyelesaikan persoalan nyata

dalam kehidupan sehari-hari. Soal cerita pada kehidupan sehari-hari lebih

ditekankan pada penajaman intektual anak sesuai dengan kenyataan yang mereka

hadapi dan sesuai dengan konteks apa yang mampu nalar mereka capai. Namun

kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami

arti kalimat-kalimat dalam soal cerita, kurang mampu memisalkan apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan, kurang bisa menghubungkan secara

fungsional unsur-unsur yang diketahui untuk menyelesaikan masalahnya, dan

unsur mana yang harus dimisalkan dengan suatu variabel tertentu.

Peneliti melakukan observasi di kelas IV-C SDI Al-Kautsar Bintaro.

Berdasarkan pengamatan peneliti selama proses observasi, diperoleh keterangan

bahwa pelajaran matematika masih kurang efektif. Hal ini terlihat dari aktivitas

siswa yang melakukan kegiatan diluar konteks pembelajaran, misalnya siswa

tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, hanya sedikit siswa

yang bertanya atau berpendapat tentang materi yang diajarkan, siswa masih

bingung jika mengerjakan soal yang diberikan berbeda dengan contoh dan siswa

bingung dalam menggunakan startegi matematika mana yang akan dipilih. Selain

itu siswa juga masih kesulitan memahami bahasa matematika guna membantu

dalam menemukan jawaban, dan yang terjadi siswa hanya menebak jawaban. Saat

peneliti melihat hasil ulangan tengah semester siswa, terlihat pada soal cerita

siswa tidak menggunakan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan saat

menyelesaikan soal cerita. Sebagian besar siswa keliru saat menentukan startegi

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

4

dalam menyelsaikan soal cerita. Jawaban siswa juga langsung pada jawaban akhir,

tanpa adanya langkah diketahui, ditanyakan, dan kesimpulan dari jawaban

(Lampiran 1).

Kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas IV-C SDI Al-Kautsar

Bintaro rendah. Hal ini dikarenakan siswa belum mampu memahami

permasalahan yang ada dalam soal cerita, belum mampu menetukan strategi

dalam soal cerita dengan konsep matematika yang telah dipelajari, dan belum

mampu melakukan kesimpulan dari jawaban pada soal cerita. Kemampuan siswa

dalam memahami kalimat dalam soal cerita matematika masih rendah dan dalam

menterjemahkan konsep matematikapun masih rendah.

Berdasarkan keadaan di lapangan, masalah yang sering dirasakan sulit oleh

siswa dalam pembelajaran matematika adalah menyelesaikan soal cerita.

Menyelesaikan soal cerita matematika tidak semudah menyelesaikan soal pilihan

ganda atau uraian singkat. Pada soal cerita dibutuhkan kemampuan siswa dalam

memahami masalah pada soal cerita, kemampuan menentukan startegi,

kemampuan menjalankan startegi, dan kemampuan menyimpulkan jawaban.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah model

pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya. Melalui upaya pemilihan model pembelajaran yang tepat dan inovatif

dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan suatu kebutuhan

yang sangat penting untuk dilakukan. Salah satu model yang dapat digunakan

dalam pembelajaran matematika adalah model penemuan (Discovery Learning).

Model penemuan adalah model pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta

didik dalam belajar. Dalam pembelajaran ini, guru bertindak sebagai pembimbing

dan fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan kosep dalil,

prosedur, algoritma dan semacamnya, model ini menekankan guru memberikan

masalah kepada peserta didik kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan

masalah tersebut melalui melakukan percobaan, mengumpulkan dan menganalisis

data, dan mengambil kesimpulan. Oleh karena itu, siswa akan berpikir lebih aktif

dan memiliki kesempatan untuk mencari pengalamannya sendiri dan memberi

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

5

kesempatan kepada siswa untuk menemukan serta mengembangkan idenya secara

mandiri.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, peneliti

tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan

Kemampuan Menyelesaiakan Soal Cerita Matematika melalui Model Discovery

Learning”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan untuk melatih kemampuan

menyelesaikan soal cerita belum tepat.

2. Partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika rendah.

3. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang disajikan

dalam bentuk cerita pada mata pelajaran matematika.

4. Pengajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat teacher center.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar penelitian ini terarah dan permasalahan yang dibahas tidak

menyimpang terlalu jauh maka penelitian ini dibatasi hanya pada:

1. Model pembelajaran Discovery Learning, yaitu model pembelajaran yang

berpusat pada aktiviats peserta didik dalam belajar. Model ini menekankan

guru memberikan masalah kepada peserta didik kemudian peserta didik

diminta untuk memecahkan masalah tersebut melalui melakukan percoban,

mengumpulkan dan menganalisis data, dan mengambil kesimpulan. Model

pembelajaran ini menggunkan pendapat Bruner tentang Discovery Learning.

2. Kemampuan siswa yang diukur adalah kemampuan menyelesaikan soal cerita

dalam materi KPK dan FPB kelas IV. Kemampuan siswa yang dimaksud

adalah kesanggupan siswa dalam memahami apa yang terkandung dalam soal

cerita dengan menulis kembali informasi-informasi yang ada pada soal cerita,

menuliskan cara penyelesaian dengan simbol matematika yang benar, dapat

menyelesaikannya dengan perhitungan yang benar, dan pada akhirnya dapat

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

6

menarik kesimpulan atas jawaban yang didapat. Soal cerita yang dimaksud

adalah soal yang diungkapkan dalam bentuk cerita yang diambil dari masalah

kehidupan sehari-hari atau pengalaman siswa yang berkaitan dengan konsep.

Langkah-langkah menyelesaiakan soal cerita ini diambil berdasarkan pendapat

Lia Kurniawati.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran matematika dengan model discovery learning

dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa?

2. Bagaiman respon dan tingkat aktivitas siswa terhadap pembelajaran

matematika dengan model pembelajaran Discovery?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa dalam pembelajaran yang menggunakan model Discovery Learning.

2. Mengetahui proses pembelajaran dengan Discovery Learning dalam

meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa.

3. Mengetahui respon dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika

dengan model Discovery Learning.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, menerapkan suasana belajar yang berbeda melalui pembelajaran

dengan model Discovery Learning dan memberi motivasi untuk memcahkan

masalah dengan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan aktif.

2. Bagi guru, memberikan referensi model Discovery Learning dapat menjadi

alternatif model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pembelajaran

matematika di sekolah.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

7

3. Bagi sekolah, dapat memberikan pembinaan kepada guru-guru untuk

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.

4. Bagi peneliti, menjadi referensi untuk menambah pengetahuan mengenai

model pembelajaran yang bisa diterapkan unruk meningkatkan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika dalam pembelajaran di sekolah.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

8

BAB II

KAJIAN TEORITIK, PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti

1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

a. Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari bahasa latin mathematika yang

mulanya diambil dari bahasa yunani mathematike yang berarti

mempelajari. Asal katanya Mathema yang berarti pengetahuan atau

ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula

dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein

yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya,

matematika adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir

(bernalar).

Menurut Ismail yang dikutip oleh Ali dalam bukunya

memberikan definisi matematika adalah ilmu yang membahas angka-

angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik,

mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk

dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat.3

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir, berargumentasi, memberikan

kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia

kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.4

Matematika adalah ilmu terstruktur yang terorganisasikan

dengan baik karena matematika dimulai dari unsur yang tidak

3 Ali hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014) hlm. 48 4 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,

2013), hlm 185.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

9

didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat

dan akhirnya ke dalil atau teorema. Komponen-komponen matematika

ini membentuk sistem yang saling berhubungan dan terorganisasikan

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari konsep-konsep matematika yang

tersusun secara hirarkis, terstuktur, logis, dan sistematis dari konsep

yang paling sederhana sampai ke konsep yang kompleks.5

Matematika disebut juga ilmu deduktif yang tidak menerima

generalisasi yang didasarkan observasi tetapi untuk dapat dibuat

generalisasi dibuktikan secara deduktif.6

Menurut Soekardjono yang dikutip oleh Ali dalam bukunya,

matematika adalah bahasa, sebab matematika merupakan bahasa

lambang/simbol yang dapat dipahami oleh semua bangsa berbudaya.7

Seperti seni, dalam matematika terlihat adanya keteraturan, keterurutan

dan kosisten. Sehingga matematika indah dipandang dan diresapi

seperti hasil seni.

Berdasarkan uraian diatas, matematika merupakan ilmu yang

membutuhkan penalaran dan berpikir logis, karena matematika

merupakan ilmu yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

b. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar

dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran didalamnya mengadung

makna belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan belajar

mengajar. Belajar tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh

seseorang sebagai subjek yang harus menerima pelajaran, sedangkan

mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru

sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara

terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru

5 Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Op.Cit., hlm. 40

6 Ibid., hlm. 48

7 Ibid.,

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

10

dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di dalam pembelajaran

matematika sedang berlangsung.

Pembelajaran merupakan proses membantu siswa-siswi untuk

membangun konsep/prinsip dengan kemampuan siswa-siswi sendiri

melalui internalisasi sehingga konsep/prinsip tersebut terbentuk.

Dengan proses internalisasi itu terjadilah transformasi informasi

sehingga informasi yang diperoleh menjadi konsep/prinsip baru.

Transformasi tersebut mudah terjadi bila pemahaman terjadi karena

terbentuknya jaringan konsep/prinsip dalam benak siswa-siswi.

Menurut Corey dalam Susanto, pembelajaran adalah suatu

proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam

kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi

tertentu.8Pembelajaran dalam pandangan Corey sebagai upaya

menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan siswa berubah tingkah lakunya.

Adapun menurut Dimyati yang dikutip oleh Susanto dalam

bukunya, pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang

menekankan pada menyedianan sumber belajar.9 Pembelajaran berarti

aktivitas guru dalam merancang bahan pengajaran agar proses

pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, yakni siswa dapat

belajar secara aktif dan bermakna.

Anak bukanlah manusia dewasa dalam ukuran kecil. Anak pada

umumnya memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan orang

dewasa bahkan mereka berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Perbedaan-perbedaan tersebut juga dapat dilihat dari cara berfikir,

bertindak, bekerja dan lain sebagainya. Anak-anak usia MI/SD adalah

anak yang pada umumnya berada pada kisaran usia 7-12 tahun.

8 Ahmad Susanto, Op. Cit., hlm. 186

9 Ibid.,

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

11

Menurut Peaget, anak pada usia ini masih berada dalam tahap berfikir

oprasional konkret, artinya bahwa siswa-siswi MI/SD belum bisa

berfikir formal dan abstrak. Pada tahap ini, anak-anak dapat

memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkret. Oleh

karena itu, dalam pembelajaran matematika guru harus memperhatikan

karakteristik dan perbedaan-perbedaan tersebut untuk meningkatkan

efektivitas pembelajaran matematika di MI.

Sebagaimana diketahui, bahwa matematika adalah ilmu

deduktif, formal, hierarkis, menggunakan bahasa simbol dan bersifat

abstrak. Perbedaan karakteristik antara anak usia MI dan matematika,

mengakibatkan adanya kesulitan dalam pembelajaran matematika.

Oleh karena itu, diperlukan cara yang efektif untuk menjembatani

antara tahap berfikir anak usia MI yang masih dalam operasional

konkret dan matematika yang bersifat abstrak.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran matematika MI adalah usaha yang dilakukan oleh guru

kepada peserta didik MI untuk membangun pemahaman terhadap

matematika. Proses pembangunan pemahaman inilah yang lebih

penting dari pada hasil belajar sebab pemahaman akan lebih bermakna

kepada materi yang dipelajari.

2. Model Discovery Learning

a. Pengertian Discovery Learning

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Dengan kata lain, praktisnya model pembelajaran merupakan suatu

rencana atau pola yang digunakan untuk merancang pembelajaran

tatap muka di dalam ruang kelas dan untuk menyusun materi

pengajaran.10

10

Agus N Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler, (Yogyakarta: DIVA Press, 2013), Cet.1, hlm. 99

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

12

Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola

yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta

didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting

pengajaran atau setting lainnya.11

Jadi, sebenarnya model

pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, startegi,

atau metode pembelajaran.

Memilih suatu model pembelajaran, harus disesuaikan dengan

realitas dan situasi kelas yang ada, serta pandangan hidup yang akan

dihasilkan dari proses kerjasama yang dilakukan antara guru dan

peserta didik. Hal itu merupakan interpretasi atas hasil observasi dan

pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.

Salah satu model pembelajaran yang akhir-akhir ini banyak

digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah model

discovery, hal itu disebabkan model discovery ini:12

1) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara siswa belajar

aktif.

2) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang

diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan

mudah dilupakan.

3) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang

betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam

situasi lain.

4) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai

salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya

sendiri.

5) Dengan model penemuan ini juga, anak belajar berpikir analisis

dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri,

kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.

11

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Op. Cit., hlm. 153 12

Ibid., hlm. 245.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

13

Pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah komponen

penting pendekatan konstruktivis modern yang mempunyai sejarah

panjang dalam inovasi pendidikan. Menurut Wilcox yang dikutip oleh

Slavin dibukunya, dalam pembelajaran dengan penemuan siswa

didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif

mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru

mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan

percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip

untuk diri mereka sendiri.13

Model Discovery Learning didefinisikan sebagai proses

pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran

dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.

Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be

defined as the learning that takes place when the student is not

presented with subject matter in the final form, but rather is required

to organize it him self”. Ide dasar Bruner ini ialah pendapat dari

Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam

belajar di kelas.14

Discovery Learning adalah model mengajar yang mengatur

pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan

yang sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan,

namun ditemukan sendiri.15

Model pembelajaran discovery merupakan salah satu model

pengajaran yang progresif serta menitik beratkan kepada aktivitas

siswa dalam proses belajar. Secara tegas Amin mengemukakan bahwa

suatu kegiatan “discovery atau penemuan” ialah suatu kegiatan atau

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses

13

Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Indeks, 2011),

Edisi Ke-9, Jilid 2, hlm. 8 14

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN Press, 2015), hlm. 81 15

Agun N. Cahyo, Op. Cit., hlm. 100

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

14

mentalnya sendiri.16

Dalam hal ini penemuan terjadi apabila siswa

dalam proses mentalnya seperti mengamati, menggolongkan, membuat

dugaan, mengukur, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya

untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.

Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan

hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu

kesimpulan.17

Discovery terjadi apabila individu terlibat, terutama

dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa

konsep dan prinsip.

Pembelajaran Discovery ialah suatu pembelajaran yang

melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar

pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri,

agar anak dapat belajar sendiri. Model discovery learning sebagai

sebuah teori belajar dapat didefinisikan sebagai belajar yang terjadi

bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,

tetapi diharapkan untuk mengorganisasikan sendiri.

Model discovery merupakan komponen dari praktik pendidikan

yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,

berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan

reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan

merupakan suatu strategi yang unik dan dapat diberi bentuk oleh guru

dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki

dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai

tujuan pendidikannya. Dengan demikian, dapat dikatakan model

discovery learning adalah suatu model dimana dalam proses belajar

mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri

16

Risqi Rahman dan Samsul Maarif, “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Terhadap

Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK Al-Ikhsan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa

Barat”, Jurnal Prodi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol. 3, Nomor 1, Febuari 2014, hlm.

40-41 17

Dindin Riwanudin, Op. Cit.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

15

informasi secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan

saja.18

Pembelajaran penemuan mempunyai penerapan dalam banyak

pokok persoalan. Misalnya, beberapa museum ilmu pengetahuan

mempunyai beberapa silinder dengan ukuran dan bobot yang berbeda,

beberapa berongga dan beberapa keras. Siswa didorong untuk

meluncurkan silinde itu menuruni lereng. Dengan melakukan

eksperimen yang seksama, siswa dapat menemukan prinsip dasar yang

menetukan kecepatan silinder. Simulasi komputer dapat menciptakan

lingkungan dimana siswa dapat menemukan prinsip-prinsip ilmiah.

Program pengayaan seusai sekolah dan program ilmu pengetahuan

yang inovatif dangat mungkin didasarkan para prinsip pembelajaran

penemuan.

Pengaplikasian model discovery learning secara berulang-ulang

dapat meningkatkan kemampuan penemuan dari individu yang

bersangkutan. Pada intinya, model pembelajaran discovery ini

mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.

Mengubah pembelajaran yang teacher oriented dimana guru menjadi

pusat informasi menjadi student oriented siswa menjadi subjek aktif

belajar. Model ini juga mengubah dari modus expository siswa yang

hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus

discovery yang menuntut siswa secara aktif menemukan informasi

sendiri melalui bimbingan guru.

b. Karakteristik Discovery Learning

Belajar menemukan meliputi sebuah model instruksi dan strategi

yang berfokus pada keaktifan, peluang pembelajaran dengan

partisipatif aktif siswa.

18

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Op. Cit., hlm. 248.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

16

Biknell-Holmes dan Hoffman menjelaskan tiga karakteristik

belajar menemukan:19

1) Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,

menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan.

2) Berpusat pada siswa.

3) Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan

pengetahuan yang sudah ada.

Karakteristik yang paling jelas mengenai discovery sebagai

model pembelajaran ialah bahwa sesudah tingkat-tingkat inisial

(pemulaan) mengajar, bimbingan guru hendaklah lebih berkurang

daripada model-model pembelajaran lainnya. Hal ini tidak berarti

bahawa guru menghentikan untuk memberikan suatu bimbingan

setelah problema disajikan kepada pelajar. Tetapi bimbingan yang

diberikan tidak hanya dikurangi direktifnya melainkan pula pelajar itu

diberi responsibilitas yang lebih besar untuk belajar sendiri.20

c. Tujuan Discovery Learning

Bell mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari pembelajaran

dengan penemuan, yakni sebagai berikut:21

1) Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara

aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa

partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika

penemuan digunakan.

2) Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar

menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa

banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang

diberikan.

19

Robert E. Slavin, Op. Cit., 20

Dindin Ridwanudin, Op. Cit., hlm. 86 21

Ibid., hlm. 83-84

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

17

3) Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak

rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi

yang bermanfaat dalam menemukan.

4) Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara

kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta

mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.

5) Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-

keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari

melalui penemuan lebih bermakna.

6) Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan

dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru

dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.

d. Tahap Discovery Learning

Jika ingin mengaplikasikan model pembelajaran discovery ini,

seorang guru harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu.

Berikut ini tahap perencanaan menurut Burner: 22

1) Menetukan tujuan pembelajaran.

2) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal,

minat, gaya belajar dan sebagainya).

3) Memilih materi pelajaran.

4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari secara induktif.

5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,

ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari oleh siswa.

6) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks,

dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikon sampai

ke simbolik.

7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

22

Agus N. Cahyo, Op. Cit., hlm. 248-249

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

18

e. Langkah-langkah Discovery Learning

Menurut Syah dalam mengaplikasikan Discovery Learning di

kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan

belajar mengajar secara umum sebagai berikut:23

1) Stimulation (Pemberian Rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak

memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki

sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan

mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas

belajar lainnya yang mengarahkan paada pemecahan masalah.

2) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan

bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan

dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan

masalah). Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang diajukan.

Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan

menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik

yang berguna dalam membangun agar mereka terbiasa untuk

menemukan suatu masalah.

3) Data Collection (Pengumpulan Data)

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan

kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-

banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya

hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan

atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.

23

Dindin Ridwanudin, Op. Cit., hlm. 89-90

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

19

Dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan

berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati

objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri

dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar

secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan

permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak

disengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan

yang telah dimilikinya.

4) Data Processing (Pengolahan Data)

Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan

sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,

bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan

pada tingkat kepercayaan tertentu. Data Processing disebut juga

dengan pengkodean/ kategorisasi yang berfungsi sebagai

pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut

siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif

jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara

logis.

5) Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang di tetapkan tadi

dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data

processing. Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses

belajar berjalan dnegan baik dan kreatif jika guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori,

aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai

dalam kehidupannya.

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang

ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu

kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, terbukti atau tidak.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

20

6) Generalisation (Menarik Kesimpulan)

Tahap menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk

semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan

hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan

prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik

kesimpulan siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang

menekankan pentingnya peguasaan pelajaran atas makna dan

kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman

seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari

pengalaman pengalaman itu.

f. Kelebihan Discovery Learning

Sebagaimana telah kita ulas sebelumnya, dalam belajar

Discovery, siswa dikondisikan pada lingkungan belajar yang

direfleksikan dalam pembentukan kode-kode generik (general) serta

pembentukan sistem-sistem coding secara inheren. Dengan penerapan

pendektan discovery learning dalam belajar memiliki keuntungan-

keuntungan. Keuntungan tersebut antara lain:24

1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan

keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha

penemuan merupakan kunci dalam proses ini, tergantung

bagaimana cara belajarnya.

2) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan

ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.

3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa

menyelidiki dan berhasil.

4) Model ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan

sesuai dengan kecepatannya sendiri.

24

Ibid., hlm. 87-88

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

21

5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri

dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.

6) Mambantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh

kepercayaan bekerja sama dengan yang lain.

7) Berpusat pada siswa dan guru perperan sama-sama aktif

mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak

sebagai siswa, dan sebagai peneliti didalam situasi diskusi.

8) Membantu siswa menghilangkan keragu-raguan karena mengarah

pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.

9) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

10) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada

situasi proses belajar yang baru.

11) Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.

12) Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis

sendiri.

13) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.

14) Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.

15) Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada

pembentukan manusia seutuhnya.

16) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.

17) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis

sumber belajar.

18) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan.

g. Kelemahan Discovery Learning

Selain memiliki kelebihan model discovery learning ini juga

memiliki beberapa kelemahan. Berikut adalah beberapa kelemahan

model discovery learning.25

1) Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.

Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak

25

Ibid.,

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

22

atau berpikir atau mengungkapakan hubungan antara konsep-

konsep, yang tertulis atau lisan sehingga pada gilirannya akan

menimbulkan frustasi.

2) Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena

membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka

menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.

3) Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini dapat buyar

berhadapan degan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara

belajar yang lama.

4) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan

pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,

keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapatkan

perhatian.

5) Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk

mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa.

6) Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berpikir yang

akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh

guru.

3. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

a. Pengertian Soal Cerita

Soal cerita matematika berkaitan dengan kata-kata atau

rangkaian kalimat yang mengandung konsep-konsep matematika.

Menurut Sweden, Sandra, dan Japa soal cerita adalah soal yang

diungkapkan dalam bentuk cerita yang diambil dari pengalaman-

pengalaman siswa yang berkaitan dengan konsep-konsep matematika.

Sedangkan menurut Muhsetyo soal matematika yang dinyatakan

dengan serangkaian kalimat disebut soal cerita.26

26

Endang setyo winarni dan sri harmini, Matematika untuk PGSD, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), cet.1, hlm. 122

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

23

Menurut Lia, soal cerita dalam matematika adalah soal yang

disajikan dalam bentuk kalimat sehari-hari dan umumnya merupakan

aplikasi dari konsep matematika yang dipelajari.27

Ralph Schwarzkopf menyatakan bahwa soal cerita adalah suatu

kebutuhan terjemahan antara dunia nyata (real world) dan matematika,

real world memberi suatu pemahaman sehari-hari tentang soal cerita.28

Berdasarkan dari beberapa pengerian diatas, dapat dikatakan

bahwa soal cerita adalah soal matematika yang diungkapkan atau

dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bentuk cerita

yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

b. Karakteristik soal cerita

Soal cerita memiliki karakteristik sebagai berikut:29

1) Soal dalam bentuk ini merupakan suatu uraian yang memuat satu/

beberapa konsep matematika sehingga siswa ditugaskan untuk

merinci konsep-konsep yang terkandung dalam soal cerita tersebut.

2) Umumnya uraian soal merupakan aplikasi konsep matematika

dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan nyata atau real world,

sehingga siswa seakan-akan menghadapi kenyataan yang

sebenarnya.

3) Siswa dituntut menguasai materi tes dan bisa mengungkapkannya

dalam bahasa tulisan yang baik dan benar.

4) Baik untuk manarik hubungan antara pengetahuan yang telah

dimiliki siswa dengan materi yang sedang dipikirkan.

c. Kelebihan dan kelemahan soal cerita

Penyajian soal matematika dalam bentuk cerita mempunyai

beberapa kelebihan, diantaranya: 30

27

Lia Kurniawati, “Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) dalam Upaya

Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Siswa pada Soal Cerita”: Pendekatan Baru dalam Proses

Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar, (Jakarta: PIC UIN, 2007), hlm. 48 28

Ibid., hlm. 49 29

Ibid., hlm. 48

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

24

1) Soal dapat disajikan dalam tipe tes subyektif dan obyektif.

2) Soal dalam bentuk ini dapat digunakan untuk menilai proses

berpikir siswa sekaligus hasil akhirnya.

3) Meningkatkan kreativitas dan aktivitas siswa, karena soal cerita

menuntut siswa berpikir secara sistematik dan mengaitkan fakta-

fakta yang relevan.

4) Siswa akan mengetahui kegunaan dari konsep matematika yang

dipelajarinya, karena diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-

hari.

Disamping kelebihan soal cerita, adapula kelemahannya.

Beberapa kelemahan soal cerita diantaranya:

1) Perlu kajian secara mendalam dan cermat sebelum menentukan

jawaban sehingga siswa terpaku pada pokok masalah yang cukup

panjang dan kompleks.

2) Memerlukan waktu yang relatif lama dalam mengerjakannya.

3) Bahasa dan kalimat yang digunakan kadang-kadang kurang tepat

(tidak efisien dan efektif) sehingga membingungkan dan

menimbulkan salah tafsir bagi siswa.

d. Kemampuan menyelesaikan soal cerita

Menurut P. Robin kemampuan adalah kapasitas individu untuk

melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Seluruh

kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua

perangkat faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan phisik.

Soelaiman, mengartikan kemampuan adalah sifat yang dibawa

dari lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat

menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik.31

30

Ibid., 31

Ibid.,

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

25

Sedangkan menurut Shane dan Glinow, kemampuan adalah

kecerdasan-kecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas.32

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan

bahwa kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu

keahlian yang merupakan baawaan sejak lahir atau merupakan hasil

latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang

diwujudkan melalui tindakannya.

Menyelesaikan soal merupakan kegiatan dalam matematika. Hal

ini sudah menjadi ciri khas belajar matematika, siswa harus banyak

latihan mengerjakan soal-soal matematika. Latihan menyelesaikan

soal-soal dapat memperdalam penguasaan konsep matematika

sekaligus membuat siswa terampil dalam operasi hitung pada setiap

soal. Bahkan diharapkan siswa dapat mengaplikasikannya dalam

berbagai masalah yang dihadapi.

Soal matematika terutama yang berkenaan dengan kehidupan

sehari-hari seperti: jual-beli, untung-rugi, waktu, jarak, kecepatan dan

sebagainya, sering kali dituangkan dalam bentuk soal cerita. Soal

cerita yang dimaksud dalam penelitian ini adalah soal matematika

yang disajikan dalam bentuk cerita dan isinya menggambarkan

permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dimaksudkan agar

siswa dapat merasakan belajar matematika yang penyelesaiannya

menggunakan kemampuan matematis.

Kemampuan menyelesaikan soal cerita dapat diartikan sebagai

seperangkat pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki oleh setiap

individu sebagai modal untuk memasuki aktivitas pengajaran pada

tingkat pendidikan selanjutnya yang dikaitkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Kemampuan menyelesaikan soal cerita dapat diukur

menggunakan tes yang berbentuk uraian. Tes ini dapat berupa soal

32

Ibid.,

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

26

cerita yang berfungsi utnuk meningkatkan daya pikir atau nalar siswa

dalam menginterpretasikan konsep dan ide matematika yang dimiliki

siswa. Hal ini penting diberikan dalam pembelajaran matematika,

karena pada umumnya soal cerita juga dapat digunakan untuk melatih

siswa dalam menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari. Siswa

tidak dapat dikatakan telah mempelajari suatu yang bermanfaat

kecuali mereka sanggup menggunakan informasi dan kemampuan

untuk menyelesaikan soal. Misalnya, siswa dapat saja benar-benar

berkinerja baik dalam menambahkan, mengurangi, dan mengalikan

tetapi hanya sedikit yang tahu bagaimana menyelesaikan soal.

Langkah-langkah dalam kemampuan menyelesaikan soal cerita

diantaranya: 33

1) Memahami masalah, yaitu kemampuan untuk menetukan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam soal.

2) Membuat rancangan strategi, yaitu kemampuan siswa untuk

membuat strategi matematika dari soal cerita yang diberikan,

menentukan rumus mana yang harus digunakan dan mengaitkan

konsep matematika yang diperlukan dalam menyelesaikan soal

cerita.

3) Menyelesaikan strategi matematika, yaitu kemampuan siswa dalam

menjalankan strategi matematika dengan melakukan operasi hitung

yang benar, sehingga mendapatkan solusi dari masalah.

4) Menafsirkan strategi matematika, yaitu menyatakan kembali hasil

operasi hitung dari strategi matematika dengan kalimat matematika

untuk menetukan jawaban dari soal cerita.

Menurut Reys yang dikutip oleh Ahmad, sedikitnya ada tiga hal

yang harus diperhatikan dalam pembelajaran dalam menyelesaikan

33

Lia Kurniawati, “Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) dalam Upaya

Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Siswa pada Soal Cerita”: Op. Cit., (Jakarta: PIC UIN, 2007), hlm.

53.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

27

soal agar siswa berminat pada terhadap masalah yang sedang

dihadapinya:34

1) Memberikan pengalaman langsung aktif, dan berkesinambungan

dalam menyelesaikan soal yang beragam. Makin berbeda jenis soal

yang dipelajari siswa untuk diselesaikan, dan mereka harus makin

banyak berpikir untuk menyelesaikan soal tersebut.

2) Menciptakan hubungan yang positif antara minat dan keberhasilan

siswa.

3) Menciptakan hubungan akrab antara siswa, permasalahan, perilaku

pemecahan masalah, dan suasana kelas.

Sedangkan menurut pendapat Soedjadi, bahwa untuk

menyelesaikan soal matematika umumnya dan terutama soal cerita

dapat ditempuh langkah-langkah:35

1) Membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna tiap

kalimat.

2) Memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui dalam soal,

apa yang diminta/ditanyakan dalam soal, dan operasi pengerjaan

yang diperlukan.

3) Membuat model matematika dari soal.

4) Menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga

mendapat jawaban dari model tersebut, dan

5) Menuliskan jawaban akhir sesuai dengan permintaan soal.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

memahami soal cerita, siswa diminta untuk membaca soal,

menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri, mengungkapkan

makna dari setiap kalimat, apa yang diketahui, dan apa yang

ditanyakan. Sedangkan untuk mengerjakannya siswa harus mengubah

kalimat atau informasi yang didapat berupa kalimat pada sola cerita

tersebut menjadi model matematika yang dapat berupa kalimat yang

34

Ahmad Susanto, Op. Cit., hlm. 199. 35

Marsudi Raharjo, dkk, Pembelajaran Soal Cerita di SD, (Sleman: PPPPTK, 2009),

hlm. 3

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

28

lebih sederhana dan simbol-simbol matematika. Setelah mengubahnya

menjadi kalimat sederhana dan simbol-simbol matematika, siswa

harus melakukan perhitungan dari permasalahan yang didapat pada

soal cerita. Kemudian setelah perhitungan selesai, siswa menarik

kesimpulan atas jawaban yang sudah di dapat.

Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran dalam

menyelesaikan soal ini ialah siswa mampu memahami proses dan

prosedurnya, sehingga siswa terampil menentukan dan

mengidentifikasi kondisi dan data relevan. Dengan adanya

kemampuan siswa dalam memahami proses ini juga siswa mampu

menggeneralisasikan keterampilan yang telah dimiliki. Akhirnya

siswa akan belajar secara mandiri mengenai proses menyelesaian soal.

Kemampuan menyelesaikan soal cerita termasuk suatu

keterampilan, karena dalam menyelesaikan soal cerita melibatkan

segala aspek pengetahuan mulai dari ingatan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Beberapa keterampilan untuk

meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita antara lain

adalah: memahami soal, memilih strategi pemecahan, menyelesaikan

startegi pilihan, dan menyimpulkan jawaban.

4. Kelipatan Persekutuan terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Besar

(FPB)

a. Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK)

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari dua bilangan atau

lebih adalah bilangan terkecil yang habis dibagi oleh bilangan-bilangan

tersebut. Mencari KPK dari dua bilangan atau lebih dengan cara

sebagai berikut:

1) Tentukan kelipatan dari masing-masing bilangan yang akan kita

cari KPK-nya.

2) Tentukan kelipatan persekutuan dari bilangan-bilangan itu yang

sama.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

29

3) Tentukan bilangan terkecil dari kelipatan persekutuan yang sama.

Bilangan ini merupakan KPK dari bilangan-bilangan tersebut.

Teknik lain untuk menentukan KPK dari dua bilangan atau lebih

adalah dengan faktorisasi prima. Faktorisasi prima yang dimaksud di

sini adalah perkalian antar bilangan prima. Menetukan KPK dari dua

bilangan atau lebih dapat dilakukan dengan cara berikut:

1) Faktorkan bilangan-bilangan yang akan dicari KPKnya dalam

faktor prima menggunakan pohon faktor.

2) Ambil semua faktor yang ada.

3) Jika ada faktor yang sama dan faktor tersebut mempunyai pangkat

yang berbeda-beda ambil faktor yang mempunyai pangkat

terbesar.

Cara lain dalam menentukan KPK dua bilangan atau lebih yaitu

bilangan-bilangan itu dibagi secara bersamaan dengan bilangan-

bilangan prima (disebelah kiri). Semua bilangan pembagi itu

merupakan faktor prima. Untuk menetukan KPK yaitu hasil kali dari

semua bilangan itu.

b. Faktor Persekutuan Besar (FPB)

FPB (faktor Persekutuan Besar) dari dua bilangan atau lebih

adalah biilangan terbesar yang merupakan faktor persekutuan

bilangan-bilangan tersebut. Menetukan FPB dari dua bilangan atau

lebih adalah dengan faktorisasi prima. Faktorisasi prima yang

dimaksud di sini adalah perkalian antar bilangan prima. Petunjuk

untuk menetukan FPB dari dua bilangan atau lebih dapat dilakukan

dengan cara berikut:

1) Faktorisasi bilangan-bilangan yang akan dicari FPBnya dalam

faktor prima.

2) Pilih faktor yang sama.

3) Jika faktor yang sama mempunyai pangkat-pangkat berbeda-beda,

pilih faktor dengan pangkat paling kecil.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

30

FPB (Faktor Persekutuan Besar) dari dua bilangan atau lebih

diperoleh dari hasil kali faktor-faktor prima yang sama dengan

pangkat terendah.

Cara lain dalam menetukan FPB yaitu bilangan-bilangan itu

dibagi secara bersamaan dengan bilangan-bilangan prima (di sebelah

kiri). Semua bilangan pembagi itu merupakan faktor prima. Untuk

menetukan FPB yaitu hasil kali dari faktor yang sama dan pangkat

yang paling kecil.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini,

yaitu hasil penelitian yang berhubungan dengan kemampuan menyelesaikan

soal cerita dan model Discovery Learning, diantaranya:

1. Penitian Nita Astrya, pada tahun 2014 dengan judul “Upaya Meningkatkan

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Melalui Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa melalui model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan. Dapat dilihat

pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 67.68 dan meningkat pada

siklus II menjadi 75,73.

2. Hasil penelitian Arief Rahman Akbar, pada tahun 2014 dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam

Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di

Sekolah Menengah Pertama”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa meningkat melalui model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Dapat dilihat dari peningkatan rata-

rata hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita sebesar 70,06 pada

siklus I menjadi 77,19 pada siklus II.

3. Hasil penelitian Bambang Supriyanto, pada tahun 2014 dengan judul

“Penerapan Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas VI B Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

31

Lingkaran di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten

Jember”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI B SDN Tanggul Wetan 02

dengan menggunakan penerapan Discovery Learning. Dapat dilihat

peningkatan aktifitas siswa pada siklus I 61,8% dan pada siklus 2

meningkat menajdi 75%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan

30,30% dari siklus I mencapai 60,60% dan pada siklus II mencapai

90,90%.

Dari penelitian di atas peniliti bermaksud ingin meneliti pula mengenai

upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika melalui

model Discovery Learning. Adapun perbedaan dan persamaan dari penelitian

sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan.

C. Kerangka Konseptual

Belajar bukan merupakan proses transfer ilmu ke siswa semata. Penjelasan

saja tidak akan membuat siswa mampu mempertahankan ilmu yang didapatnnya

dalam waktu lama. Belajar juga memerlukan keaktifan siswa itu sendiri agar

siswa tersebut benar-benar mampu memahami apa yang dipelajarinya dalam

waktu lama, selain itu juga dapat membuahkan hasil belajar yang maksimal.

Untuk mencapai hal tersebut guru dapat menggunakan salah satu model

pembelajaran yang dirasa tepat yaitu model Discovery Learning untuk

meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika.

Soal cerita merupakan bentuk soal yang disajikan dalam bentuk kalimat

sehari-hari dan umumnya merupakan aplikasi dari kehidupan nyata. Salah satu

kesulitan yang dialami adalah membuat model matematika dalam soal cerita. Soal

cerita merupakan bentuk soal yang sebelum menyelesaikannya ada pemodelan

yang harus dibentuk terlebih dahulu pada model matematika pada umumnya

bahasa yang digunakan adalah bahasa verbal, yaitu suatu bentuk kalimat dimana

kalimat terakhirnya merupakan kalimat pertanyaan yang memerlukan jawaban.

Untuk membuat kalimat model matematika dalam soal cerita siswa dituntut

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

32

memahami maksud yang terkandung dalam soal tersebut, mengubah kalimat

dalam bentuk verbal menjadi kalimat matematika, hingga pada tahap

menyelesaikan soal cerita serta menafsirkan model yaitu menerjemahkan hasil

jawaban operasi hitung dari model atau kalimat matematika untuk menentukan

jawaban dari masalah semula.

Model Discovery Learning merupakan salah satu model pembelajaran

yang menitikberatkan pada aktiviats peserta didik dalam belajar. Model Discovery

Learning ini dapat diterapkan pada pembelajaran matematika. Model

pembelajaran ini menempatkan tim kerja sama antara satu dengan yang lainnya

untuk menemukan kosep dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya, model ini

menekankan guru memberikan masalah kepada peserta didik kemudian peserta

didik diminta untuk memecahkan masalah tersebut melalui melakukan percoban,

mengumpulkan dan menganalisis data, dan mengambil kesimpulan. Oleh karena

itu, siswa akan berpikir lebih aktif dan memiliki kesempatan untuk mencari

pengalamannya sendiri dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan

serta mengembangkan idenya secara mandiri.

Sehingga berdasarkan uraian di atas, peneliti beranggapan bahwa

pembelajaran dengan model Discovery Learning dapat melatih siswa dalam

meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika.

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Konseptual

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

33

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah “Penerapan model

Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaiakan

soal cerita matematika siswa.”

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDI Al Kautsar Bintaro yang beralamat di

Jalan Cendrawasih No. 28, Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten 15422. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV pada

tahun ajaran 2016/2017 semester ganjil. Pada bulan November-Januari.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

B. Metode penelitian dan rancangan siklus penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian tindakan

yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.36

Penelitian tindakan adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk

memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan

yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama pada peneliti dan

praktisi.37

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya yang dapat

dilakukan pendidik untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab

sebagai pendidik khususnya dalam pengelolaan pembelajaran.

36

Abd. Rozak dan Maifalinda Fatra, Bahan Pelatihan Penelitian Tindak Kelas, (Jakarta:

FITK UIN Jakarta, 2014), Cet. 5, hlm. 13 37

Wina Sanjaya, Penelitian Tindak Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 1, hlm. 25.

Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April

√ √ √

√ √

Postes

Pengolahan Data

Laporan Penelitian

Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Persiapan dan Perencanaan

Observasi

Uji Instrumen

Kegiatan Penelitian

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

35

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk membantu seseorang dalam

mengatasi persoalan secara prakstis yang dihadapi dalam situasi darurat dan

membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dan ilmu pendidikan dengan kerjasama

dalam kerangka etika yang disepakati bersama. PTK merupakan kajian yang

sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok

pendidik dalam melakukan tindakan-tindakan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.38

PTK dalam bahasa inggris diartikan dengan Classroom Action Research,

atau disingkat CAR. Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang

terkandung didalamnya. Oleh karena itu, ada tiga kata yang membentuk

pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan.

a. Penelitian – kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat

untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

b. Tindakan – sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

c. Kelas – sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran

yang sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian tentang

kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang

salah dan dipahami secara luas oleh umum dengan “ruang tempat guru

mengajar”. Kelas bukan wujud ruang tapi sekelompok peserta didik yang

sedang belajar, kelompok orang yang sedang belajar dapat terjadi di lab,

lapangan olahraga, workshop dan lain-lain.39

Dengan menggabungkan tiga pengetian diatas, dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.

Hakikat dari penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk

38 Ibid.,

39

Samsu Sumadayo, Penelitian Tindak Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), cet. 1, hlm.

21.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

36

memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,

memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru

pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.

Tujuan PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktek

pembelajaran, peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses

pembelajaran.

Pada prinsipnya penelitian tindakan kelas ini menggunakan beberapa

siklus, dimana setiap siklus mencakup empat tahapan yaitu: Perencanaan

(Planinng), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Apabila pada akhir siklus telah diketahui letak keberhasilan atau hambatan dari

tindakan pada siklus sebelumnya maka peneliti menentukan rancangan untuk

siklus selanjutnya. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan dalam

penelitian tindakan kelas.

a. Perencanaan (Planning)

Tahap awal dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan, dalam

tahapan ini peneliti mengidentifikasi masalah tentang proses belajar matematika

siswa. Untuk memperoleh informasi yang akurat, peneliti melakukan wawancara

dengan guru bidang studi untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi

selama proses pembelajaran matematika di kelas. Selanjutnya peneliti

merencanakan tindakan yang tepat berdasarkan penyebab masalah pembelajaran

dengan cara menyiapkan rancangan pembelajaran dan lembar kerja siswa,

mengalokasikan waktu sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, menyiapkan

instrumen penelitian.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan atau

dapat disebut juga sebagai kegiatan inti dari penelitian tindakan kelas. Penelitian

melakukan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

Discovery Learning (DL) pada setiap siklus setelah itu diakhir siklus dilaksanakan

tes dan melakukan wawancara terhadap siswa.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

37

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan yang telah

dilakukan, berdasarkan pengamatan ini peneliti sebagai guru dapat menemukan

permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas dan dapat segera

menentukan langkah selanjutnya sebagai solusi untuk memperbaiki proses

pembelajaran sehingga pada pertemuan selanjutnya akan mudah mencapai tujuan

yang diharapkan.40

Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti dibantu seorang observer dalam

mengamati dan mendokumentasikan semua hal yang terjadi dalam proses

pelaksanaan tindakan selama pembelajaran. Hal ini dilakukan agar memperoleh

data yang jelas untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam siklus, yang merupakan kegiatan

untuk menganalisis dari hasil yang diperoleh selama tahapan siklus. Peneliti

melihat kembali dan merenungkan apa saja yang telah dilakukan selama proses

pembelajaran dan dampaknya bagi proses belajar siswa. Dengan refleksi ini, guru

akan menemukan kesalahan apa saja yang telah dilakukan guru sehingga

berdampak pada tindakan siswa dan meminimalisir kesalahan yang sama pada

pembelajaran selanjutnya. Setelah mengadakan refleksi bisa saja muncul hal baru

atau permasalahan yang baru yang lebih kompleks, sehingga perlu dilakukan

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang. Pada tahap ini, analisis

dilakukan peneliti bersama observer sehingga dapat diketahui apakah kegiatan

yang dilaksanakan telah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan atau

masih perlu dilakukan perbaikan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka

dilakukan pengkajian ulang melalui siklus berikutnya.

Agar terciptanya penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat berjalan sesuai

dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya model penelitian tindakan kelas.

Dapat digambarkan melalui diagram di bawah ini:

40 Nuri Annisa, “Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pendidikan Alam (IPA) Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa

Kelas V SDN Barunagri, Lembang”, Tarbiya: Journal of Education in Muslim Society, Vol. 1, No.

2, 5 Desember 2014, hlm. 233.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

38

Gambar 3.1

Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDI Al

Kautsar Bintaro yang beralamat di Jalan Cendrawasih No. 28, Sawah Lama,

Ciputat, tahun ajaran 2016/2017.

Objek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model

pembelajaran discovery learning dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Posisis peneliti dalam penelitian ini yaitu membuat rancangan,

melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan

hasil penelitian. Dalam penelitian ini juga peneliti berperan dalam merancang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mengolah data hasil penelitian.

Peneliti dibantu oleh seorang guru Head Level sebagai Observer atau pengamat

untuk membantu dalam mengamati pelaksanaan kegiatan.

E. TahapIntervensi Tindakan

Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa siklus-siklus.

Diawali dengan tahap pra penelitian yang akan dilanjutkan dengan siklus I,

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

39

setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I penelitian akan dilanjutkan

dengan siklus II.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini merupakan siklus dan di laksanakan

sesuai perencanaan tindakan. Penelitian ini diperlukan evaluasi awal untuk

mengetahui tingkat keaktivan belajar siswa dan observasi awal sebagai upaya

untuk menemukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian

teori yang ada dan untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat dalam

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Hal ini

dimaksud untuk melihat bagaimana keberhasilan siswa pada setiap siklus setelah

diberikan tindakan. Jika pada siklus I terdapat kekurangan maka penelitian pada

siklus II lebih diarahkan kepada perbaikan dan jika pada siklus I terdapat

keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada pengembangan.

Adapun penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan yaitu sebagai

berikut:

a. Tahapan pra-penelitian

1) Observasi proses pembelajaran matematika pada kelas IV-C SDI Al-Kautsar

Bintaro.

2) Wawancara terhadap guru Head Level untuk mengetahui kondisi

pembelajaran matematika di kelas IV-C SDI Al-Kautsar Bintaro.

b. Tahapan Penelitian Siklus I

1) Tahapan perencanaan

Mempersiapkan RPP dan instrumen-instrumen penelitian, yaitu soal tes

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika untuk tes akhir siklus I, lembar

observasi aktivitas belajar matematika siswa, pedoman wawancara dan alat

dokumentasi.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

40

2) Tahapan Pelaksanaan

Table 3.2

Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Discovery

Learning Siklus I Siklus II

Stimulation

a) Siswa diberikan gambaran tentang konsep Kelipatan

dan Faktor suatu bilangan dan memberikan

gambaran tentang aplikasi dalam kehidupan sehari-

hari.

b) Siswa disajikan soal dalam bentuk cerita materi KPK

dan FPB yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari.

Problem

Statement

Secara berkelompok

(Kelompok berdasarkan

pilihan heterogen dengan

berhitung, sesuai tempat

duduk ataupun

pengambilan nomor),

siswa diminta untuk

mengamati dan

mengidentifikasi soal

cerita materi KPK dan

FPB yang telah disajikan

(mencari tahu apa yang

diketahui dan di

tanyakan).

Secara kelompok

(kelompok dipilihkan oleh

guru dengan melihat

kemampuan masing-masing

anak dengan memberikan

kartu bicara), siswa diminta

untuk mengamati dan

mengidentifikasi soal cerita

materi KPK dan FPB yang

telah disajikan (mencari

tahu apa yang diketahui dan

di tanyakan).

Data Collection

Dengan tanya jawab dan

diskusi kelompkok, siswa

diarahkan untuk

merancang strategi

matematika dari soal yang

Dengan tanya jawab, siswa

siarahkan untuk merancang

strategi matematika dari

soal yang diberikan

(menetukan rumus apa yang

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

41

diberikan (menetukan

rumus apa yang harus

digunakan).

harus digunakan).

Data Processing

Secara berkelompok,

siswa menyelesaikan

strategi matematika yang

telah ditentukan dengan

melakukan operasi hitung

yang benar sehingga

mendapatkan solusi dari

masalah tersebut.

Secara kelompok, siswa

menyelesaikan strategi

matematika yang telah

ditentukan dengan

melakukan operasi hitung

yang benar sehingga

mendapatkan solusi dari

masalah tersebut.

Verification

Tiap kelompok

mendapatkan tugas untuk

menyelesaikan soal cerita

matematika materi KPK

dan FPB. Tugas

diselesaikan berdasarkan

lembar kerja yang

dibagikan.

Tiap siswa mendapatkan

tugas untuk menyelesaikan

soal cerita matematika

materi KPK dan FPB.

Tugas diselesaikan

berdasarkan lembar kerja

yang dibagikan.

Generalization

salah satu kelompok

diminta untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya ke depan kelas.

Beberapa siswa diminta

untuk mempresentasikan

hasil kerjanya ke depan

kelas.

a) Guru mengumpulkan semua lembar kerja siswa.

b) Dengan tanya jawab, guru mengarahkan siswa pada

kesimpulan mengenai langkah-langkah dalam

mengerjakan soal cerita matematika.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

42

3) Tahapan pengamatan

a) Obeserver melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa berdasarkan

lembar observasi siswa dan peneliti melakukan wawancara diakhir siklus

kelada siswa.

b) Peneliti mengumpulkan data hasil observasi untuk dianalisa.

4) Tahapan Refleksi

Indentifikasi kelebihan dan kekurangan hasil pengamatan siklus I untuk

menetukan keberhasilan atau ketidak berhasilan dari tindakan tersebut jika

belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus II.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita mengalami peningkatan

setelah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery

Learning pada materi KPK dan FPB. Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu:

1. Rata-rata skor kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa dalam

pembelajaran matematika pada setiap siklus sudah mencapai ≥ 70

2. Respon positif dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada

setiap silus sudah mencapai ≥ 75%

Jika kedua indikator kinerja tersebut telah terpenuhi maka penelitian

tindakan ini berhasil dan tindakan penelitian dihentikan. Sebaliknya, jika salah

satu atau kedua indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka tindakan

tindakan penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan disertai dengan

adanya perbaikan-perbaikan yang menjadi kekurangan dari siklus sebelumnya.

G. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa nilai siswa yang

mencangkup ranah kognitif, aktifitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran

berlangsung melalui lembar observasi, jurnal harian dan wawancara.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

43

Tabel 3.3

Data dan Sumber data

Data Sumber data Instrumen

Kognitif siswa Postes

Aktifitas siswa Siswa Lembar observasi

Proses pembelajaran Siswa Lembar wawancara dan

Jurnal harian

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian

tindakan kelas ini yaitu:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus. RPP ini memuat

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, model

pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

b. Bahan Ajar (Lembar Kerja Kelompok)

Bahan ajar sekaligus lembar kerja kelompok ini memuat masalah-masalah

yang harus diisi oleh siswa. Penyajian materi dakam lembar tugas diawali dengan

situasi-situasi yang real dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan yang

mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi konsep matematika sesuai dengan

kompetensi dasar yang telah dikuasai.

2. Instrumen Hasil Belajar

1) Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang

dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman terhadap materi yhang telah diberikan. Bentuk soal tes berupa uraian

atau soal cerita karena dengan uraian atau soal cerita akan melihat kemampuan

siswa dalam menyelesaikan soal cerita terhadap materi yang telah diberikan.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

44

2) Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.41

Observasi bertujuan

untuk mengadakan pengamatan lapangan terhadap obyek penelitian. Observasi

yang digunakan adalah observasi siswa tujuannya untuk mengetahui aktivitas

belajar siswa saat proses pembelajaran matematika berlangsung.

b) Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab sepihak.42

Si

pengumpul data dalam melakukan wawancara dapat menggunakan panduan

wawancara yang disebut pedoman wawancara. Wawancara dilakukan untuk

memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi

dan kondisi tertentu terhadap kegiatan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan

menggunakan pedoman wawancara.

Wawancara juga digunakan untuk mengetahui gambaran umum proses

pembelajaran dan masalah-masalah yang terdapat pada siklus I dan II.

Wawancara dilakukan terhadap guru head level sebelum dilakukan

penelitian, bertujuan untuk memperoleh data mengenai kendala yang terjadi saat

pembelajaran dan mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyelesaikan soal

cerita matematika. Sementara itu wawancara terhadap siswa dilaksanakan setelah

akhir siklus bertujuan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau pandangan

terhadap proses pembelajaran matematika untuk selanjutnya dianalisa guna

memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

c) Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foro yang

digunakan untuk merekam kegiatan penting, misalnya saat siswa berdiskusi, saat

41

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara,

2015), cet. 4, hlm. 45 42

Ibid.,hlm. 44

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

45

siswa presentase di depan kelas, atau kegiatan tes akhir siklus. Dokumentasi ini

sebagai bukti otentik proses pembelajaran yang dilakukan selama penelitian.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha memperoleh data yang memadai dan akurat, maka ditentukan

beberapa teknik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Teknik pengumpulan data

No. Instrumen Teknik Pengumpulan Data

1. Tes Peneliti melakukan tes untuk mengukur

kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa.

2. Lembar Observasi Pengisian lembar observasi yang digunakan

oleh observer pada tiap pertemuan.

3. Jurnal Harian Pengisian lembar jurnal harian yang digunakan

oleh peneliti untuk mengetahui respon siswa

saat pembelajaran berlangsung.

4. Wawancara Peneliti melakukan wawancara kepada guru

dan siswa untuk mendapatkan tanggapan

mereka terhadap pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran discovery

learning.

5. Dokumentasi Pengambilan gambar oleh observer dan

peneliti pada setiap pertemuan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Instrumen penelitian yang baik akan menghasilkan hasil evaluasi yang

baik pula. Instrumen penelitian yang baik dapat ditinjau dari validitasnya. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengevaluasi apa

yang seharusnya dievaluasi. Untuk data kualitatif teknik pemeriksaan

keterpercayaan menggunakan teknik triangulasi, yaitu menggali data dari sumber

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

46

yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk

memperoleh informasi tentang kemampuan menyelesaikan soal cerita dilakukan

dengan mengobservasi siswa, wawancara siswa, dan memeriksa hasil kerja siswa

dalam mengerjakan soal.

Sedangkan untuk data kuantitatif atau instrumen tes kemampuan

menyelesaikan soal cerita, sebelum digunakan dalam penelitian instrumen tes

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika terlebih dahulu diuji cobakan

untuk mengetahui dan mengukur validitas, rehabilitas, taraf kesukaran dan daya

pembeda.

1. Validitas

Validitas menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan

keabsahan terhadap suatu instrumen. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

apakah soal itu valid atau tidak. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas butir soal atau validitas item.

Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas adalah dengan rumus

korelasi Product Moment dengan angka kasar, yaitu:43

( )( )

√( ( )) ( ( ) )

Keterangan:

: Koefisien korelasi antara variable X dan Y

: Banyak Siswa

: Skor Butir Soal

: Skor Total

Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil

perhitungan dengan product moment pada taraf signifikan 2,5%, dengan

terlebih dahulu menetapkan degrees og freedomnya atau derajad kebebasan yaitu

dk = n ˗ 2. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Jika ≥ , maka soal tersebut dinyatakan valid.

Jika < , maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

43

Ibid., hlm. 87

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

47

2. Reabilitas

Konsep mengenai reabilitas atau reliabel dapat diartikan sebagai

keterpercayaan bahwa suatu soal dapat dengan tetap memberikan data yang sesuai

dengan kenyatanan. Rumus yang digunakan untuk mengukur reabilitas suatu tes

yang berbentuk uraian adalah dengan menggunkanan rumus Alpha Cronbach,

yaitu:44

= (

) (

)

Keterangan: = koefisien reliabilitas

= Banyak Butir soal

= jumlah varians skor setiap item

= Varians skor total

Kriteria klasifikasi reliabilitas:

0,90<r11≤1,00 : Sangat Tingggi

0,70<r11≤0,90 : Tinggi

0,40<r11≤0,70 : Cukup

0,20<r11≤0,40 : Rendah

0,00<r11≤0,20 : Sangat Rendah

3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sulit. Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, maka

dilakukan uji taraf kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:45

P =

Dimana:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi Tingat Kesukaran :

0,00 – 0,30 : Sukar

44

Ibid., hlm. 122 45

Ibid, hlm. 223

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

48

0,31 – 0,70 : Sedang

0,71 – 1,00 : Mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal diukur dari kesesuaian itu dengan keseluruhan tes

dalam membedakan antara mereka yang tinggal kemampuannya dan mereka yang

rendah kemampuannya dalam hal yang diukur oleh tes yang bersangkutan. Rumus

yang digunakan adalah:46

Keterangan:

D : Daya Pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

JA : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok bawah

PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria tolak ukur untuk mengintreprestasikan daya pembeda tiap butir

soal terdapat pada tabel berikut:47

Tabel 3.5

Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

Besarnya angka indeks diskriminasi

item (D) Interpretasi

0,00 ˗ 0,20 Jelek

0,21 ˗ 0,40 Cukup

0,41 ˗ 0,70 Baik

0,71 ˗ 1,00 Baik sekali

46

Ibid, hlm. 228 47

Ibid., hlm. 232.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

49

K. Teknik Analisis Data

Setelah mendapat data dari lapangan, menggunakan metode pengumpulan

data di atas yang diperoleh dari instrumen penelitian, maka peneliti akan

mengolah dan menganalisis data-data tersebut. Langkah-langkah yang ditempuh

dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif ini digunakan untuk menentukan peningkatan

hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru.

Data hasil tes siswa dianalisis dari setiap siklus yang telah dilakukan.

Kemampuan siswa dalam hasil belajar matematika dapat dilihat dari perhitungan

skor rata-rata hasil belajar matematik siswa. Selanjutnya presentase tiap indikator

dihitung dengan rumus:

b. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data:

1) Lembar Observasi

Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian

dianalisi menggunakan nilai presentase. Rumus presentase yang digunakan

adalah:

p =

Keterangan:

P = Angka Presentase

F = Frekuensi yang akan dicari presentasenya

N = Number of Cases (Jumlah Frekuensi/ Banyaknya Individu)

2) Jurnal Harian

Data hasil jurnal harian dianalisis dengan cara merangkum

pendapat siswa pada setiap pertemuan, kemudian mengelompokkannya ke

dalam sikap positif, netral dan negatif.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

50

3) Wawancara

Data hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian

disusun dalam bentuk rangkuman hasil wawancara. Hasil waawancara

pada siklus I akan dibandingkan dengan hasil wawancara pada siklus II,

sehingga dapat diketahui perubahan kesan siswa pada proses pembelajaran

melalui model pembelajaran discovery learning.

L. Indikator Keberhasilan

Tingkat keberhasilan terhadap tindakan dapat diketahui melalui adanya

tanda perubahan kearah yang lebih baik. Adapaun indikator keberhasilan yang

dicapai siswa dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika materi KPK dan FPB pada siswa kelas IV

SDI Al-Kautsar Bintaro melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar ≥ 70. Siklus dalam penelitian ini

berakhir apabila sudah memenuhi target 80% siswa mencapai KKM.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

51

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan di kelas IV-C SDI Al Kautsar Bintaro. Data-data hasil intervensi

dikumpulkan dan dianalisis. Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui

perkembangan penelitian yang dilaksanakan.

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas IV-C SDI Al

Kautsar Bintaro tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 20 orang siswa, terdiri

dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Alasan memilih kelas IV-C SDI

Al-Kautsar Bintaro sebagai subjek penelitian adalah karena kelas IV-C memiliki

rata-rata nilai matematika yang relatif rendah. Hal ini dapat dibuktikan

berdasarkan nilai rata-rata hasil ulangan matematika sebelum penelitian tindakan

dilakukan. Alasan kedua adalah kelas IV-C memiliki kemampuan penyelesaian

masalah dalam bentuk soal cerita matematika yang relatif rendah.

1. Diskripsi Siklus I

Tindakan pembelajaran pada siklus I merupakan langkah awal yang sangat

penting dikarenakan hasil analisi pembelajaran pada siklus ini akan dijadikan

refleksi bagi peneliti untuk tindakan berikutnya. Adapun kegiatan pembelajaran

pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I ini

adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan pokok

bahasan dalam siklus I yaitu: menetukan kelipatan suatu bilangan, menentukan

faktor dan faktor prima dari suatu bilangan, menentukan kelipatan terkecil 2

bilangan, dan menentukan faktor persekutuan terbesar dari 2 bilangan. Pokok

bahasan tersebut dibuat bahan ajar untuk 3 pertemuan.

Pada kegiatan perencanaan peneliti mempersiapkan lembar kerja kelompok

(LKK) untuk setiap pertemuan, menyiapkan lembar observasi siswa, lembar

jurnal harian, lembar wawancara, dan alat dokumentasi saat proses pembelajaran

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

52

berlangsung. Menyiapkan tes akhir siklus I dan menyusun jadwal penelitian siklus

I.

Penelitian siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan dan satu kali

perteman untuk tes siklus I, yaitu:

1) Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 November 2016,

pada jam ke 7 dan 8 dengan alokasi waktu 2 x 30 menit.

2) Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 November 2016,

pada jam ke 3 dan 4 dengan alokasi waktu 2 x 30 menit.

3) Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 November 2016,

pada jam ke 7 dan 8 dengan alokasi waktu 2 x 30 menit.

4) Tes akhir siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 November 2016,

pada jam ke 3 dan 4 dengan alokasi waktu 60 menit.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan dalam tiga kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2x30 menit setiap pertemuan. Tahap

pelaksanaan tindakan bersamaan dengan tahap pengamatan/observasi, hal ini

dilakukan oleh guru kolaborator. Pada tahap ini peneliti melaksanakan RPP yang

telah direncanakan dalam proses pembelajaran.

1) Pertemuan Pertama: Rabu, 2 November 2016

Pertemuan pertama berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 30 menit) yang

dimulai pukul 11.30 sampai 12.30. Subpokok bahasan yang diajarkan adalah

menentukan kelipatan dari suatu bilangan.

Pembelajaran diawali dengan salam, mengucapkan basmallah, dan

mengabsen kehadiran siswa. Pada awal pertemuan siswa hadir semua. Guru

kolabolator hadir di dalam kelas sebagai observer untuk mengamati aktivitas

selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

informasi bagi perbaikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Proses pembelajaran dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Peneliti mengelompokkan siswa ke dalam 4

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian peneliti masuk pada

tahap stimulation yaitu dengan bertanya kedapa siswa “Apakah Kelipatan itu?

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

53

Apa yang kalian pikirkan jika mendengan kalimat kelipatan suatu bilangan?”.

Beberapa siswa menjawab “Tidak tahu, ms”. Dan beberapa lainnya hanya diam

dan membolak-balik buku cetak mereka. Pada tahap stimulation ini hanya

beberapa siswa yang menjawab dan mengajukan pertanyaan. Diawal

pembelajaran ini siswa kurang antusias karena mereka tidak terbiasa ditanya oleh

guru pada awal pembelajaran.

Setelah tahap stimulation selesai, peneliti masuk pada tahap identifikasi

masalah, dimana pada tahap ini peneliti memberikan LKK 1 berupa masalah soal

cerita yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini siswa diberikan

kesempatan untuk membaca dan memahami soal yang diberikan.

Selanjutnya peneliti masuk pada tahap pengumpulan data dan pengolahan

data. Pada tahap ini, siswa diminta untuk mendiskusikan dan menyelesaikan

permasalahan yang terdapat pada LKK. Berikut ini foto aktivitas siswa dalam

berdiskusi.

Gambar 4.1

Aktivitas kelompok 2 saat berdiskusi

Beberapa kelompok ada yang masih bingung dengan soal yang terdapat

pada LKK 1, hal ini membuat peneliti memberikan penjelasan pada setiap

kelompok. Peneliti berkeliling untuk mengamati pekerjaan siswa dalam

menyelesaikan LKK 1, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan

oleh siswa. Untuk mengatasi beberapa kelompok yang mengalami kesulitan

peneliti memberikan sedikit arahan kepada mereka.

Waktu yang diberikan dalam mengerjakan soal LKK 1 yaitu sekitar 20

menit, namun belum semua kelompok dapat menyelesaikan dengan benar.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

54

Beberapa kelompok bingung untuk menuliskan kesimpulan dalam LKK yang

dikerjakan.

Setelah beberapa kelompok menyelesaikan LKK 1, peneliti masuk pada

tahap verivication. Masing-masing kelompok menunjuk perwakilannya untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Awalnya tidak ada siswa yang berani maju

dan menjelaskan kepada teman-temannya, tetapi setelah peneliti menunjuk siswa

untuk menjelaskan hasil diskusinya maka siswa itu pun bersedia menjelaskan

diskusinya di depan kelas.

Pada pertemuan pertama tidak semua kelompok menjelaskan hasil

diskusinya, ada beberapa hal yang menjadi kendala. Salah satunya belum selesai

mengerjakan LKK yang diberikan, dan karena waktu yang tidak cukup dalam

pengerjaan.

Seteleh tahap verivicaion selesai, peneliti masuk pada tahap generalisation.

Pada tahap ini peneliti memberikan penguatan dari penjelasan yang diberikan oleh

perwakilan kelompok 2. Peneliti juga memberikan tambahan penjelasan mengenai

materi kelipatan suatu bilangan, setelah itu siswa mencatat hasil diskusi yang telah

disepakati bersama. Siswa bersama dengan peneliti menyimpulkan materi yang

telah dipelajari hari ini.

Penutup pertemuan pertama ini, peneliti menginformasikan materi yang

akan dipelajari pada perteman berikutnya, dan meminta siswa untuk mempelajari

materi yang telah dipelajari hari ini dan selanjutnya untuk dipelajari di rumah.

Proses pembelajaran diakhiri dengan membaca hamdallah bersama-sama dan

peneliti mengucapkan salam penutup.

2) Pertemuan kedua: Kamis, 4 November 2016

Pada perteman kedua, berlangsung 2 jam pelajaran (2 x 30 menit). Yang

dimulai pada pukul 09.30 – 10.30. peneliti masuk lebih awal hal ini bertujuan

untuk menyiapkan siswa dalam memulai pelajaran. Setelah waktu istirahat selesai,

peneliti meminta seluruh siswa untuk membereskan tempat makannya dan

membaca do’a setelah makan.

Siswa memulai pembelajaran dengan membaca basmallah, tidak lupa

peneliti mengabsen kehadiran siswa. Peneliti membuka pelajaran dengan

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

55

mengingatkan kembali mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang

kelipatan suatu bilangan.

Sebelum masuk pada materi pertemuan kedua peneliti mengelompokkan

siswa dengan cara berhitung 1 sampai 5 sesuai dengan tempat duduknya. Masing-

masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian peneliti menyampaikan materi

mengenai faktor bilangan dan faktor prima. Pada tahap stimulation peneliti

memberikan suatu masalah kepada siswa dalam bentuk soal cerita. Hal tersebut

bertujan untuk mengarahkan siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari.

Setelah itu peneliti masuk pada tahap identifikasi masalah, setiap kelompok

diberikan LKK 2 yang berisi lembar masalah. Pada tahap ini siswa diberi

kesempatan untuk membaca dan memahami soal. Kemudian pada tahap

pengumpulan dan pengolahan data, siswa diskusi bersama kelompoknya dan

mengeksplore pengetahuannya.

Peneliti berkeliling ke setiap kelompok untuk memantau pengerjaan LKK 2

yang diberikan. Beberapa kelompok sudah memahami bagaimana menyelesaikan

soal yang diberikan, namun masih ada kelompok yang bingung terhadap cara

penyelesaiannya. Peneliti memberikan sedikit arahan untuk memudahkan

kelompok tersebut.

Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan LKK 2 yaitu 20 menit.

beberapa kelompok sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk

berdiskusi sehingga mereka dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu, namun

ada juga kelompok yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat

waktu dikarenakan mereka terlalu banyak mengobrolkan hal lain diluar materi

pembelajaran.

Pada tahap verivication, peneliti meminta perwakilan setiap kelompok untuk

menjelaskan hasil diskusinya, beberapa kelompok langsung mengacungkan

tangan, peneliti memilih kelompok yang mengacungkan tangan pertama kali dan

mempersilahkan kelompok 1 untuk menjelaskan hasil diskusinya.

Setelah itu peneliti memberikan tambahan penjelasan mengenai materi

menentukan faktor dari suatu bilangan dan faktor prima suatu bilangan, serta

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

56

membahas hasil diskusi yang telah dijelaskan oleh perwakilan kelompok sebagai

penguatan kepada siswa bahwa hasil diskusi yang sudah dipaparkan adalah benar.

Proses pembelajaran ditutup dengan membaca hamdalllah bersama-sama.

Kemudian peneliti menyarankan kepada seluruh siswa untuk mempelajari

pelajaran hari ini dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya untuk dipelajari di rumah.

3) Pertemuan ketiga: Rabu, 9 November 2016

Pertemuan ketiga berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 30 menit) yang

dimulai pukul 11.30 – 12.30. subpokok bahasan yang diajarkan adalah mentukan

KPK dan FPB dari dua bilangan.

Peneliti mengelompokkan siswa dalam 4 kelompok dari deretan bangku

tempat duduk, setelah berkelompok dengan masing-masing kelompoknya peneliti

memberikan LKK 3. Pada tahap stimulation peneliti bertanya tentang KP dan

FPB. Hanya sedikit siswa yang aktif pada tahap stimulaion ini. Tida ada siswa

yang bertanya mengenai pembelajaran yang dilakukan. Pada tahap identifikasi

masalah, peneliti meminta siswa untuk membaca dan memahami soal yang ada

pada LKK 3 dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Pada

tahap pengumpulan dan pengolahan data, setiap kelompok berdiskusi bersama

untuk menyelesaikan soal cerita yang telah diberikan. Dalam proses penyelesaian

soal cerita ini siswa dituntut untuk dapat menentukan langkah-langkah yang harus

dikerjakan untuk mendapatkan penyelesaian soal cerita.

Gambar 4.2

Hasil Jawaban Diskusi Siswa

Pada Pertemuan ke-3

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

57

Dari jawaban tersebut terlihat siswa sudah mampu menyelesaikan soal cerita

dengan langkah-langkah yang benar, namun hanya sebagian kelompok yang

melakukannya.

Waktu yang diberikan untuk mendiskusikan LKK 3 hanya 20 menit terdiri

dari 2 soal. Siswa antusias untuk berdiskusi menyelesaikan soal cerita yang

diberikan. Terlihat beberapa kelompok masih belum memahami soal cerita yang

diberikan, sehingga banyak siswa yang menanyakan kepada peneliti bagaimana

membedakan soal cerita KPK dan FPB. Dalam hal ini peneliti tidak langsung

memberikan penjelasan kepada siswa, namun meminta siswa untuk mencari tahu

sendiri bagaimana cara membedakannya.

Tahap verivication peneliti meminta siswa menuliskan dan menjelaskan

hasil diskusi di depan kelas. Tahap generalisasi peneliti memberikan tambahan

penjelasan mengenai materi menentukan KPK dan FPB dua bilangan, serta

membahas hasil diskusi yang telah dijelaskan oleh perwakilan kelompok sebagai

penguatan kepada siswa bahwa hasil diskusi yang telah dipaparkan adalah benar.

Kemudian setelah itu peneliti menunjuk dua orang anak untuk memberikan

kesimpulan dari apa yang telah dipelajari hari ini.

Pada pertemuan ketiga ini peneliti memberikan informasi bahwa perteman

berikutnya akan diadakan ulangan harian, siswa disarankan untuk mempelajari

materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Proses pembelajaran ditutup dengan

membaca hamdallah bersama-sama dan peneliti mengucapkan salam penutup.

4) Pertemuan keempat: Kamis, 10 November 2016

Pertemuan keempat berlangsung 2 x 30 menit (2 jam pelajaran) dimulai

pukul 09.00 – 10.00. Pada pertemuan ini dilakukan tes akhir siklus I untuk

mengetahui kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas IV-C.

Pada saat memasuki kelas, siswa usdah terlihat siap untuk mengikuti tes

yang akan diberikan. Sebelum melaksanakan tes, peneliti mengabsen siswa dan

ada 1 siswa yang sakit. Kemudian siswa diminta berdo’a terlebih dahulu sebelum

mengerjakan soal akhir siklus I. Selanjutnya peneliti membagikan soal tes kepada

setiap siswa. Instrumen soal tes terdiri dari 4 butir soal cerita yang berkaitan

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

58

dengan KPK dan FPB guna mengukur kemampuan menyelesaikan soal cerita

siswa. Berikut foto siswa mengerjakan soal tes akhir siklus I.

Gambar 4.3

Kegiatan siswa saat mengerjakan soal tes akhir siklus I

Selama tes berlangsung tampak siswa mengerjakan dengan serius dan

suasana kelaspun terlihat kondusif, meskipun ada beberapa siswa yang

menanyakan mengenai cara penyelesaian soal harus menggunakan KPK atau FPB

dan memastikan jawaban mereka. Namun peneliti selalu mencoba membimbing

siswa untuk mandiri dalam menemukan hasil jawaban yang benar. Secara

keseluruhan proses tes siklus I berlangsung dengan baik dan tertib sampai batas

waktu habis.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi pada dasarnya dilakukan bersamaan dengan tahap

pelaksanaan tindakan siklus I. Pengamatan yang dilakukan oleh Guru Kolaborator

selaku observer untuk mengamati respon serta aktivitas siswa dalam pembelajaran

di kelas. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan

dengan penelitian langsung melihat dari kegiatan siswa selama mengisi LKK dan

saat berdiskusi dengan mengacu pada lembar observasi siswa. Berikut hasil

observasi pada siklus I mengenai aktivitas siswa dapat terlihat dari Tabel 4.1.

Berdasarkan pengamatan selama siklus I berlangsung terlihat bahwa dalam

proses pemebelajaran menggunakan model discovery learning tergolong cukup

efektif dengan rata-rata presentase 70,8%. Dalam siklus I keaktifan siswa paling

tinggi pada aspek persiapan untuk memulai pembelajaran. Hal ini terlihat dalam

proses pembelajaran yang terjadi, antusias siswa dalam memulai pembelajaran.

Sedangkan pada aspek yang mengharuskan siswa tampil atau aktif dihadapan

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

59

teman mereka masih rendah yaitu pada saat maju ke depan kelas untuk

mempresentasikan hasil diskusinya dan menyimpulkan pembelajaran. Hal ini

dikarenakan siswa masih kurang percaya diri dihadapan teman mereka dan masih

malu untuk mengungkapkan pendapatnya, hanya beberapa orang saja yang sangat

percaya diri tampil dihadapan teman mereka. Dalam pengamatan langsung,

peneliti melihat bahwa siswa yang mau maju ke depan adalah siswa yang itu-itu

saja.

Tabel 4.1

Presentase Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aspek yang Diamati Pertemuan Ke- (%) Rataan

(%) 1 2 3

1. Bersiap untuk mengikuti

pembelajaran 75 75 100 83,3

2. Memperhatikan

penjelasan guru 50 75 100 75

3. Menjawab dan

menanggapi pertanyaan

dari guru

50 75 75 66,7

4. Bekerja sama dengan

anggota kelompok 50 75 75 66,7

5. Aktif dalam diskusi saat

pembelajaran 75 75 75 75

6. Bertanya saat proses

pembelajaran 50 75 100 75

7. Mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas 50 50 75 58,3

8. Menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah

dilakukan

50 50 75 58,3

Rata-rata presentase 70,8

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa aktivitas

siswa masih kurang baik karena rata-rata presentase aktivitas kelompok belum

mencapai indikator yang diharapkan yaitu rata-rata presentase sktivitas sisa

mencapai ≥ 75%. Bisa disimpulkan bahwa aktivitas dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan model Discovery Learning harus di tingkatkan sampai

tahap intervensi tindakan yang diharapkan.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

60

Upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita dalam

penelitian menggunakan instrumen tes di akhir siklus. Hasil penilaian kemampuan

menyelesaikan soal cerita siswa pada siklus I terlihat dari tabel berikut.

Tabel 4.2

Hasil Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siklus I

Interval F Fk xi Fi.xi

31-42 1 1 34,5 34,5

43-54 1 2 46,5 46,5

55-66 3 5 58,5 175,5

67-78 9 14 70,5 634,5

79-90 5 19 82,5 412,5

Jumlah 19 292,5 1303,5

Berdasarkan hasil tes siklus I maka diperoleh skor rata-rata kemampuan

menyelesaikan soal cerita siswa sebesar 68,6, dengan nilai terendah 30 dan nilai

tertinggi 90. Hasil tersebut belum mencapai indikator yang ditentukan yaitu skor

rata-rata hasil tes kemampuan menyelesaikan sial cerita siswa ≥ 70.

Kemampuan menyelesaikan soal cerita yang dilihat dari penelitian ini

meliputi memahami masalah, memilih strategi, menyelesaikan strategi dan

menyimpulkan jawaban. Hasil penelitian masing-masing indikator kemampuan

menyelesaikan soal cerita siswa kelas IV-C pada siklus I dapat terlihat dari

gambar berikut.

Gambar 4.4

Presentase Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa indikator memahami

masalah menempati urutan tertinggi dengan presentase 84,6%, pada indikator

84.6% 81.6%

67.1%

49.1%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

90.0%

memahamisoal

memilihstrategi

menyelesaikanstrategi

menyimpulkanjawaban

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

61

memilih strategi terlihat ada 81,6% yang menguasai sampai tahap ini, data ini

menunjukkan bahwa hasil intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.

Berikut adalah sampel jawaban siswa pada instrumen nomor 2 pada indikator

memahami masalah :

Gambar 4.5

Jawaban Siswa Pada Indikator Memahami Masalah Pada Siklus I

Berdasarkan sampel jawaban di atas,terlihat bahwa siswa mengetahui apa

yang ditanyakan dan apa yang diketahui serta mampu untuk mengidentifikasi

kecukupan data yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Selanjutnya adalah

sampel jawaban siswa pada instrumen nomor 4 pada indikator membuat rencana

pemecahan masalah.

Gambar 4.6

Jawaban Siswa Pada Indikator Membuat Rencana Pemecahan

Masalah

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa siswa mengetahui apa yang harus dilakukan

terlebih dahulu, siswa dapat memodelkan permasalahan matematika dengan

benar.

Namun untuk untuk indikator melaksanakan strategi dan menyimpulkan

jawaban masing-masing menunjukkan 67% dan 49% data ini menunjukkan bahwa

hasil intervensi tindakan yang diharapkan belum tercapai. Berikut adalah sampel

jawaban siswa pada instrumen nomor 4 pada indikator melaksanakan strategi

yang telah dibuat:

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

62

(a) (b)

Gambar 4.7

Jawaban Siswa Pada Indikator Melaksanakan Strategi Pada Siklus I

Gambar 4.7 (a) menunjukkan bahwa siswa mampu melaksanakan prosedur

penyelesaian dengan benar dan tidak ada salah perhitungan. Sedangkan gambar

4.7 (b) terlihat bahwa prosedur yang dilakukan oleh siswa sudah benar tapi siswa

salah dalam menentukan FPBnya. Selanjutnya untuk menyimpulkan jawaban,

rata-rata siswa lupa dan tidak memberikan kesimpulan pada perhitungan yang

telah diselesaikan.

Pada umumnya siswa kelas IVC lebih menguasai pada indikator memahami

masalah dan memilih strategi. Selebihnya siswa belum mampu ke tahap

menyelesaikan strategi dan menyimpulkan jawaban.

Data pada penelitian ini dilengkapi dengan jurnal harian, pedoman

wawancara, dan dokumentasi setiap pertemuan. Setiap akhir proses pembelajaran

siswa diminta untuk mengisi jurnal harian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

respon siswa terhadap pembelajaran yang diberikan. Respon siswa terhadap

proses pembelajaran setiap siklus digolongkan menjadi tiga yaitu, respon positif,

netral dan negatif.

Jurnal harian siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan/respon siswa

terhadap pembelajaran model Discovery Learning pada siklus I. Berikut

tanggapan siswa yang dirangkum dari jurnal harian siswa di setiap pertemuan

yang disajikan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Ke- Kategori

Positif Netral Negatif

I 64,8 % 19 % 16,2 %

II 70,3 % 16,2 % 13,5 %

III 78, 4 % 13,5 % 8,1 %

Presentase

Respon Siswa 71,2 % 16,2 % 13 %

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

63

Tanggapan siswa pada pembelajaran siklus I dirangkum berdasarkan

jurnal harian siswa yang diisi setiap pertemuan. Berdasarkan hasil analisis jurnal

harian siswa didapat bahwa rata-rata presentasi respon positif siswa sebesar 71,2

%. Siswa yang memberikan respon positif mengungkapkan bahwa pembelajaran

Discovery Learning menyenangkan karena bisa berdiskusi dengan teman-teman,

dan siswa menyukai pembelajaran kelompok.

Rata-rata negatif sebesar 13% berisi pendapat siswa yang menyukai

pembelajaran Discovery Learning tetapi masih bingung dan mengalami kesulitan

dalam mengerjakan soal KPK dan FPB, siswa belum bisa menentukan cara apa

yang harus digunakan saat menyelesaikan soal cerita KPK dan FPB.

Selain dari jurnal harian yang diisi oleh siswa disetiap akhir proses

pembelajaran, peneliti juga melakaukan wawancara pada akhir siklus I gunakan

untuk mengetahui tanggapan terhadap proses pembelajaran dengan model

discovery learning. Berdassarkan hasil wawancara dapat disimpulkan pendpat

siswa tentang pembelajaran selama siklus I adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa merasa senang dengan model discovery leaning .

2. Pembelajaran matematika dengan model discovery learning dapat

menciptakan kerjasama dan berbagi ide terhadap suatu permasalahan yang

terdapat pada LKK. Sehingga siswa ingin selalu berkelompok saat pelajaran

matematika berlangsung.

3. Sebagian siswa lainnya merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita

yang menggunkan KPK dan FPB, siswa belum dapat membedakan soal KPK

dan soal FPB.

Selain hasil dari jurnal harian dan observasi yang dilakukan terdapat pula

hasil LKK 1, LKK 2 dan LKK 3 pada silus I. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil LKK Siklus I

No. Kelompok Skor Hasil

LKK 1 LKK 2 LKK3

1. I 80 75 95

2. II 65 95 70

3. III 75 65 100

4. IV 95 85 85

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

64

d. Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan obesrver setelah melakukan analisis

pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada observasi dan penilaian tes siklus I

ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. Hasil refleksi tersebut

dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.5

Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I

No. Kekurangan/ Kendala Perencanaan Perbaikan Siklus II

1 Proses diskusi yang dilakukan

siswa masih kurang optimal.

Masih terlihat beberapa siswa

yang tidak serius dalam

berdiskusi.

Pembelajarn tutor sebaya, dengan

mengelompokkan siswa berkemampuan

tinggi agar bisa membantu temannya yang

belum paham.

2 Proses presentasi yang

monoton hanya siswa yang

sama yang mau menjelaskan

dan mengerjakan soal di

depan kelas.

Menjadikan siswa yang pasif sebagai

ketua kelompok, memberikan kartu

berbicara untuk mengungkapkan pendapat

dan memberikan poin merit untuk siswa

yang berani presentasi di depan kelas.

3 Siswa masih mengalami

kesulitan dalam menetukan

strategi untuk menyeselsaikan

soal cerita.

Guru meminta siswa untuk menemukan

cara membedakan antara soal KPK dan

FPB kemudian guru memberikan

penguatan.

4 Kemampuan menyelesaikan

soal cerita siswa pada

indikator menyelesaikan

strategi dan menyimpulkan

jaawaban masih rendah.

Siswa lebih dibimbing dan diingatkan

untuk lebih teliti dalam mengerjakan soal

cerita matematika.

Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini menunjukkan

bahwa indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga penelitian

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

65

dilanjutkan pada tahap siklus II dengan hasil refleksi ini yang akan digunakan

sebagai perbaikan.

2. Deskripsi Siklus II

Tindakan pembelajaran pada silkus II merupakan perbaikan dari

pembelajaran siklus I, peneliti akan melakukan perubahan untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II diantaranya menyiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II, menentukan pembagian kelompok

berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa, menyiapkan lembar kerja

kelompok, tes kemampuan menyelesaikan soal cerita siklus II, catatan lapangan,

lembar observasi aktivitas siswa dan alat dokumentasi.

Target pada siklus II ini adalah hasil tes kemampuan menyelesaikan soal

cerita matematika siklus II menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes akhir siklus

mencapai ≥ 70, presentase aktivitas siswa mencapai 75%.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Pada

pertemuan kelima sampai ke tujuh peneliti memberikan pembelajaran dengan

menggunakan model discovery learning. Pembelajaran yang dikenakan pada

subjek penelitian/ siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan

perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

Siklus II ini terdiri dari 3 kali intervensi tindakan pembelajaran dan 1 kali

tes diakhir siklus II, pelaksanaan tindakan ini dimulai tanggal 5 Januari 2017

sampai dengan 18 Januari 2017 dengan alokasi waktu masing-masing tindakan

dan tes adalah 2 x 30 menit (2 jam pembelajaran).

Berikut adalah deskripsi data hasil intervensi tindakan siklus II pada setiap

pertemuan:

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

66

1. Pertemuan ke-5 : Kamis, 5 Januari 2017

Pertemuan ke lima dimulai pukul 09.30 – 10.30 (2 x 30 menit). pada

pertemuan ini, pada pertemuan kali ini jumlah siswa yang hadir adalah 18 siswa,

dan 2 siswa izin.

Proses pembelajaran dimulai dengan peneliti membagikan hasil tes siklus I

kepada siswa. Peneliti juga memberikan sedikit evaluasi terhadap kesalahan siswa

yang terjadi saat menjawab soal. Selanjutnya peneliti juga memberikan motivasi

kepada siswa yang mendapat nilai kecil, agar lebih giat dalam belajar, lebih berani

dalam bertanya, lebih aktif ketika berdiskusi, tidak malu ketika mempresentasikan

hasil diskusi dan selalu memperhatikan peneliti ketika memberikan penguatan

materi atau penjelasan.

Bagi siswa yang telah mendapatkan nilai besar diharapkan dapat

mempertahannya atau lebih baik lagi dan selanjutnya dapat membantu temannya

dalam berdiskusi dan membantu temannya dalam memahami soal cerita.

Kegiatan selanjutnya yaitu siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang

terdiri dari 5 siswa. Pada pertemuan kali ini, peneliti sendirilah yang

mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan mereka, sehingga siswa yang

berkemampuan tinggi dapat membantu siswa yang memiliki kemampuan rendah.

Selanjutnya, pada tahab stimulation peneliti menanyakan tentang cara mencari

KPK. Sebagian siswa menjawab baik pertanyaan dari guru. Kemudian peneliti

memberikan LKK 4 yang terdiri dari 2 soal. Pada tahap identifikasi masalah,

peneliti memberikan kesempatan untuk siswa membawa dan memahami soal yang

ada pada LKK 4. Setelah itu pada tahap pengumpulan dan pengolahan data

peneliti meminta siswa untuk berdiskusikan dengan masing-masing kelompoknya.

Berikut aktivitas siswa saat berdiskusi dengan kelompokknya dapat dilihat pada

Gambar 4.8.

Terlihat siswa sibuk berdiskusi dengan kelompokknya masing-masing

mengerjakan LKK 4, kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa pada

pertemuan kelima mengalami perubahan yang signifikan. Siswa sudah terbiasa

dengan langkah-langkah discovery learning dalam menyelesaikan soal cerita,

terlebih dahulu siswa membaca dan memahami soal, lalu memilih strategi untuk

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

67

menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal cerita dengan strategi yang telah

dipilih bersama-sama, memeriksa kembali hasil jawaban sebelum diberikan

kepada peneliti.

Gambar 4.8

Kegiatan siswa berdiskusi untuk menyelesaikan LKK

Gambar 4.9

Hasil diskusi jawaban siswa pada pertemuan ke-5

Pada tahap verivication, peneliti meminta perwakilan setiap kelompok untuk

menjelaskan hasil diskusinya, hampir semua siswa mengacungkan tangan. Peneliti

kemudian hanya menyebutkan salah satu warna kartu yang mereka miliki dan

memilih yang tercepat mengacungkan tangan, dan mempersilahkan kelompok 1

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

68

untuk menuliskan dan menjelaskan hasil diskusinya. Berikut merupakan aktivitas

siswa dalam mengerjakan hasil diskusi di papan tulis dan menjelaskannya.

Gambar 4.10

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

Kemudian peneliti menanyakan kepada setiap kelompok bagaimana

pendapatnya terhadap hasil diskusi kelompok 1. Kelompok lain membenarkan

hasil diskusi yang dijelaskan oleh kelompok 1. Setelah itu peneliti dan siswa

memberikan tepuk tangan kepada siswa yang telah mempresentasikan hasil

diskusinya.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning pada pertemuan kelima sudah cukup baik,

terlihat dari banyaknya kelompok yang sudah mulai memahami masalah,

membuat prencanaan, membuat penyelesaian yang telah mereka kerjakan cukup

baik.

Kegiatan selanjutnya peneliti memberikan tambahan penjelasan mengenai

materi menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan KPK dari tiga bilangan,

serta membahas hasil diskusi yang telah dijelaskan oleh pewakilan kelompok

sebagai penguatan kepada siswa bahwa hasil diskusi yang telah dipaparkan adalah

benar. Kemudian pada tahap generalisasi, peneliti meminta salah satu siswa

membuat kesimpulan dari apa yang telah pelajari hari ini.

Proses pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdallah bersama-

sama kemudian peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya, dan meminta siswa untuk mempelajarinya terlebih dahulu

di rumah.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

69

2. Pertemuan Keenam: Rabu, 11 Januari 2017

Pertemuan keenam berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x30 menit) yang

dimulai pukul 11.30 sampai pukul 12.30. Subpokok bahasan yang diajarkan

adalah menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan FPB dari tiga bilangan.

Peneliti mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5

setelah itu, pada tahap stimulation peneliti bertanya kepada siswa bagaimana cara

mencari FPB. Kemudian pada tahap identifikasi masalah peneliti memberikan

LKK 5 pada masing-masing kelompok. Dan seperti biasa memberikan

kesempatan bagi siswa untuk membaca dan memahami soal.

Kegiatan selanjutnya pada tahap pengumpulan dan pengolahan data setiap

kelompok berdiskusi bagaimana cara menyelesaikan soal cerita yang telah

diberikan.

Waktu yang diberikan untuk berdiskusi hanya 20 menit terdiri dari 2 soal

cerita. Siswa antusias untuk menyelesaikan soal cerita yang diberikan. Setelah

waktu hasbis, peneliti masuk pada tahap verivication. Peneliti meminta siswa

menjelaskan hasil diskusi di depan kelompok lain.

Kegiatan selanjutnya peneliti memberikan tambahan penjelasan mengenai

materi menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan FPB tiga bilangan, serta

membahas hasil diskusi yang telah dijelaskan oleh perwakilan kelompok sebagai

penguatan kepada siswa bahwa hasil diskusi yang telah dipaparkan adalah benar.

Kemudian siswa membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari hari ini.

Proses pembelajaran ditutup dengan membaca hamdallah bersama-sama,

kemudian peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya, dan meminta siswa untuk mempelajarinya di rumah.

3. Pertemuan ketujuh: Kamis, 12 januari 2017

Pertemuan ketujuh berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 30 menit) yang

dimulai pukul 09.30 sampai 10.30. Subpokok bahasan yang diajarkan adalah

menyelesaikan soal cerita KPK dan FPB tiga bilangan.

Peneliti mengelompokkan siswa kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 5

siswa masing-masing kelompok, setelah itu pada tahap stimulation peneliti

memberikan masalah yang berbentuk soal cerita yang berkaitan dengan KPK dan

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

70

FPB yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian pada tahap

identifikasi masalah peneliti memberikan LKK 6 pada masing-masing kelompok

dan meminta siswa untuk membaca dan memahaminya.

Kegiatan selanjutnya peneliti masuk pada tahap pengumpulan dan

pengolahan data, setiap kelompok berdiskusi bagaimana cara menyelesaikan soal

cerita yang telah diberikan. Siswa antusias berdiskusi untuk menyelesaikan soal

cerita yang diberikan. Setelah waktu habis peneliti masuk pada tahap verivication.

Peneliti meminta siswa untuk menjelaskan hasil diskusi di depan kelompok lain.

Berikut merupakan aktivitas siswa dalam mengerjalan hasil diskusi di papan tulis

dan menjelaskannya.

Gambar 4.11

Aktivitas siswa pada tahap verivication

Kegiatan selanjutnya peneliti memberikan tambahan penjelasan mengenai

materi menyelesaikan soal cerita KPK dan FPB, serta membahas hasil diskusi

yang telah dijelaskan oleh perwakilan kelompok sebagai penguatan kepada siswa

bahwa hasil diskusi yang telah dipaparkan adalah benar. Kemudian pada tahap

generelalisasi siswa membuat kesimpulan dari apa yang telah mereka pelajari hari

ini.

Pada pertemuan ketujuh ini peneliti memberikan informasi bahwa

pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian, siswa disarankan untuk

mempelajari materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Proses pembelajaran

ditutup dengan membaca hamdallah bersama-sama.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

71

4. Pertemuan kedelapan: Rabu, 18 Januari 2017

Pertemuan kedelapan berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran).

Pada pertemuan ini dilaksanakan tes siklus II untuk mengetahui kemampuan

menyelesaikan soal cerita siswa kelas IV-C. terlihat siswa sudah siap utnuk

melakukan tes.

Sebelum tes dimulai ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa

terlebih dahulu. Kemudian peneliti membagikan soal tes pada setiap siswa.

Instrumen tes berisi tentang soal-soal cerita yang sering terjadi dalam ,ehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Soal terdiri dari 4 soal essay

yang bertujuan untuk mengukur kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kela

IV-C. siswa mengerjakan soal dengan serius dan suasana kelaspun terlihat

kondusif dan tenang.

c. Tahap Observasi

Tabel 4.6

Presentase Aktivitas Siswa Siklus II

No. Aspek yang Diamati Pertemuan Ke- (%) Rataan

(%) 5 6 7

1. Bersiap untuk mengikuti

pembelajaran 75 100 100 91,7

2. Memperhatikan penjelasan guru 75 75 100 83,3

3. Menjawab dan menanggapi

pertanyaan dari guru 75 75 75 75

4. Bekerja sama dengan anggota

kelompok 100 75 100 91,7

5. Aktif dalam diskusi saat

pembelajaran 75 100 75 83,3

6. Bertanya saat proses pembelajaran 75 75 100 83,3

7. Mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas 75 100 100 91,7

8. Menyimpulkan materi pembelajaran

yang telah dilakukan 75 100 100 91,7

Rata-rata presentase 86,5

Tahap observasi siklus II, dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa yang

terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung melalui instrumen observasi.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

72

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa rataan pada presentase aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran pada siklus II sebesar 88,5%. Rata-rata tersebut

mengalami peningkatan sebesar 17,7% dari silkus I. Hal ini menunjukkan

aktivitas siswa saat pembelajaran tergolong aktif.

Peningkatan aktivitas siswa pada siklus II terlihat diseluruh aspek yang

dinilai. Pada siklus I hanya dua aspek yang paling dominan yatiu antusias siswa

dalam mengawali pembelajaran dan saat bekerja kelompok. Pada siklus II

sebagian besar siswa sudah terlibat aktif dalam diskusi dengan teman-temannya

serta sudah berani bertanya dan mencari informasi yang dibutuhkan dalam

menyelesaikan LKK.

Setelah proses pembelajaran berakhir maka dilakukan tes akhir siklus II

dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menyelesaikan soal cerita. Berikut

merupakan hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita.

Tabel 4.7

Hasil Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siklus II

Interval F Fk xi Fi.xi

61-68 1 1 64,5 64,5

69-76 5 6 72,5 362,5

77-84 5 11 80,5 402,5

85-92 4 15 88,5 354

93-100 5 20 96,5 482,5

Jumlah 20 402,5 1666

Berdasarkan hasil tersebut diperoleh rata-rata skor kemmapuan

menyelesaikan soal cerita sebesar 83,5. Hal tersebut menunjukkan ketercapaian

indikator kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa. Sehingga pemberian

tindakan diberhentikan pada siklus II.

Data hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa. Peneliti

mengukur ketercapaian indikator kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa itu

sendiri. Sehingga data hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita

perindikator dapat terlihat dari Gambar 4.12

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

73

Gambar 4.12

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siswa

Per Indikator Pada Siklus II

Pada siklus II siswa telah menguasai seluruh indikator kemampuan

menyelesaikan soal cerita. Hal ini terlihat dari presentase kemampuan

menyelesaikan soal cerita pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I.

Pada siklus I siswa lebih dominan menguasai pada indikator memahami masalah

dan merencanakan strategi, sedangkan pada siklus II siswa telah menguasai

seluruh indikator menyelesaikan soal cerita. Secara umum kemampuan

menyelesaikan soal cerita kelas IV-C pada siklus II tergolong baik.

Gambar 4.13

Salah satu sample jawaban siswa dari tes siklus II

Pemberian jurnal harian pada setiap akhir proses pembelajaran bertujuan

untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran Discovery

Learning. Berdasarkan jurnal harian siswa, respon tersebut dikelompokkan

92% 88%

82.50%

72.50%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

memhamimasalah

memilih strategi menyelesaikansoal

menyimpulkanjawaban

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

74

menjadi respon positif, netral, dan respon negatif. Hasil respon siklus II dapat

terlihat dari tabel berikut.

Tabel 4.8

Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus II

Pertemuan Ke- Kategori

Positif Netral Negatif

V 81 % 11 % 3 %

VI 83,8 % 11 % 5,4 %

VII 89.2 % 8 % 3 %

Presentase

Respon Siswa 84,7 % 9,9 % 3,6 %

Berdasarkan tabel 4.8 respon siswa pada siklus II menunjukkan bahwa

respon siswa terhadap model pembelajaran Discovery Learning tergolong baik

dengan rata-rata presentasi respon positif sebesar 84,7%. Pada siklus II siswa

sudah merasa terbiasa dengan model pembelajaran Discovery Learning, sehingga

terdapat peningkatan respon positif siswa dari siklus I.

Respon positif berisi siswa mengungkapkan pembelajaran matematika

lebih mudah ketika menyelesaikan LKK bersama-sama. Siswa dapat bertukar ide,

saling bertukar pendapat, dan saling membantu teman yang belum paham

terhadap materi yang diajarkan.

Respon netral sebesar 9,9% berisi pendapat siswa selain menyukai model

pembelajaran Discovery learning tetapi tidak mau berkempok yang ditentukan

oleh peneliti. Siswa menginginkan kelompoknya ditentukan sendiri. Siswa senang

belajar KPK dan FPB tetapi siswa mengalami kesulitan dalam operasi perkalian

yang masih rendah.

Respon negatif sebesar 3,6% yaitu berisi beberapa pendapat siswa

menginginkan tidak berkelompok dalam proses pembelajaran berlangsung. Siswa

menginginkan belajar langsung dengan peneliti tanpa bantuan dari teman yang

lain. Selain jurnal harian peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa pada

akhir siklus II, berikut merupakan rangkuman hasil wawancara dengan siswa.

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

75

1. Siswa menyukai pembelajaran matemtika dengan menggunakan model

discovery learning. Siswa menyukai pembelajaran yang berkelompok. Hal ini

membantu siswa dalam memahami materi.

2. Siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara

berdiskusi bersama teman-temannya. Karena jika ada hal yang kurang

dimengerti mereka bisa menanyakan kepada temannya dan tidak merasa takut

dalam menyampaikan pendapat ataupun bertanya.

Penelit juga meminta tanggapan dari guru terhadap proses pembelajaran

matematika dengan model discovery learning. Berikut merupakan tanggapan guru

terhadap proses pembelajaran selama dua siklus.

1. Pembelajaran matematika dengan model discovery learning menciptakan

suasana baru bagi siswa. Siswa lebih berani dalam berdiskusi dan aktif dalam

bertanya saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Siswa dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dipaparkan dengan

berdiskusi dengan teman-temannya, sehingga dalam pembelajaran ini siswa

mengalami sendiri proses-proses dalam belajarnya.

3. Membuat siswa lebih percaya diri dengan mengerjakan soal di depan kelas

dan menjelaskannya.

4. Bentuk soal yang disajikan dalam LKK dan tes akhir siklus membantu siswa

dalam memahami materi.

Selain hasil jurnal harian dan observasi diakhir siklus yang dilakukan

terdapat pula hasil LKK 4, LKK 5 dan LKK 6 pada siklus II. Hal ini dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9

Hasil LKK Siklus II

No. Kelompok Skor Hasil

LKK 5 LKK 6 LKK 7

1. I 70 100 100

2. II 95 90 100

3. III 100 80 85

4. IV 85 90 95

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

76

Berdasarkan skor hasil LKK pada siklus II mengalami peningkatan yang

cukup baik, terlihat setiap kelompok pada tiap pertemuan mendapatkan nilai yang

di atas KKM yang telah ditentukan peneliti sebesar 70. Pada tiap pertemuan setiap

kelompok tuntas dalam mempelajari materi yang diajarkan oleh peneliti.

d. Tahap Refleksi

Hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita pada siklus II menunjukkan

rata-rata 83,5. hasil tersebut mengalami pemingkatan dari siklus I dan tergolong

baik. Hal ini tidak terlepas dari perbaikan yang dilakukan berdasarkan refleksi

siklus I. Perbaikan ini diantaranya dilakukannya random kelompok, memotivasi

siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi, penyajian LKK yang lebih baik dan

perbaikan Rencana Pembelajaran (RPP).

Respon siswa terhadap proses pembelajaran siklus II semakin positif. Siswa

sudah mampu beradaptasi dengan baik terhadap proses pembelajaran yang

diterapkan. Aktivitas siswa dalam berdiskusi bersama teman-temannya semakin

aktif, sebagian besar siswa dapat berdiskusi aktif bersama teman-temannya. Selain

itu siswa juga dapat menjelaskan hasil diskusi dan berani untuk mengerjakan soal

di depan kelas. Secara keseluruhan, proses pembelajaran siklus II berjalan lebih

efektif dibanding dengan siklus I. Pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning menciptakan suasana belajar yang saling

membantu sesama siswa sehingga terjadi interaksi dan memberikan kontribusi

bagi masing-masing kelompok

B. Analisi Data

1. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa dapat diketahui dari keempat

indikator yang digunakan dalam penelitian ini. Indikator tersebut adalah

memahami masalah, merencanakan penyelesaiaan, menyelesaikan soal dan

menyimpulkan kebenaran jawaban. Setelah dilakukan proses pembelajaran

dengan model Discovery Learning selama siklus I dan siklus II, diperoleh data

mengenai rata-rata skor kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa.

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

77

Perbandingan hasil tes siklus I dan siklus II dilihat dari masing-masing

indikatornya yang dapat diketahui dari Gambar 4.14..

Gambar 4.14

Perbandingan Skor Menyelesaikan Soal Cerita

Siklus I dan Siklus II

Gambar di atas menunjukkan bahwa pada siklus I siswa lebih menguasai

indikator memahami masalah dan memilih strategi. Pada indikator menjalankan

strategi dan menyimpulkan jawaban siswa belum dapat mengerjakannya. Hak

tersebut karena siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal dengan strategi yang

dipilih pada soal cerita sehingga masih banyak kesalahan yang dilakukan siswa

pada saat menjawab soal. Sebagian besar siswa juga tidak memeriksa kembali

hasil jawaban, sehingga siswa tidak menyimpulkan jawaban dari soal cerita yang

diberikan.

Pada siklus II siswa sudah menguasai indikator memahami masalah,

memilih strategi, menyelesaikan soal dan menyimpulkan jawaban. Pada siklus II

mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap indikator kemampuan

menyelesaikan soal cerita. Siswa sudah dapat memahami dan menginterpretasikan

informasi soal kedalam bahasa matematika dan menyelesaikan masalah dengan

melibatkan strategi matematika.

Berdasarkan interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menyelesaikan soal cerita siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II

pada sema indikator kemampuan menyelesaikan soal cerita. Hal ini menunjukkan

85% 82%

67%

49%

92% 88% 83% 73%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

memahamimasalah

memilih strategi menyelesaikansoal

menimpulkanjawaban

Presentase Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

78

keberhasilan tindakan yang diberikan pada siklus II. Statistik deskriptif dari data

tes kemampuan menyelesaikan soal cerita pada siklus I dan II disajikan dalam

tabel 4.10.

Tabel 4.10

Statistik Deskriptif Tes Siklus I dan II

Statistik Deskriptif Siklus I Siklus II

Rata-rata 68,6 83,5

Standar Deviasi 12,8 10,15

Kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa pada siklus I memperoleh

rata-rata 68,6 dan standar deviasi 12,8. Dengan nilai rata-rata dan standar deviasi

ini menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa belum

maksimal dan belum merata, nilai siswa masih heterogen. Artinya masih adanya

perbedaan nilai yang terlalu tinggi antara siswa satu dengan siswa yang lainnya.

Hai tersebut juga diperkuat dengan jangkauan nilai data yang cukup besar yaitu

dimana nilai terbesar 90 dan nilai terkecil 30. Selanjutnya pada siklus II terjadi

peningkatan rata-rata skor kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa menjadi

83,5 dan standar deviasi pada siklus II menjadi semakin kecil menjadi 10,15. Hal

ini menunjukkan bahwa nilai siswa sudah homogen artinya tidak terjadi

perbedaan nilai terlalu tinggi, terlihat dari hasil tes siklus II nilai terbesar 100 dan

nilai terkecil 60. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal

cerita siswa merata dibandingkan dari siklus I.

2. Aktivitas Pembelajaran

Data mnengenai aktivitas belajar matematika siswa salah satunya diperoleh

dari lembar observasi siswa. Rata-rata presentase aktivitas belajar matematika

siswa dari siklus I dan siklus II disajikan pada tabel berikut.

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

79

Tabel 4.11

Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Siklus I dan Siklus II

Siklus I II

Persentase 70,8 % 86,5%

Kategori Cukup Baik

Berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan pada tabel 4.9 diperoleh

data bahwa aktivitas siswa telah mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini

ditandai dengan meningkatnya aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II.

Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada sikluis I sebesar 70,8% dan termasuk

kategori aktivitas cukup, kemudian pada siklus II sebesar 86,5% termasuk dalam

kategori baik.

Hal ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus

II dapat memperbaiki dan meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Data

aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I lebih memfokuskan pada aktivitas

siswa dalam bekerja kelompok yang belum maksimal. Jika aktivitas diskusi

berjalan dengan baik, maka aktivitas yang lainnya akan berpengaruh dengan baik

pula. Pada siklus II keaktifan siswa dalam pembelajaran lebih baik dari pada

siklus sebelumnya, dimana ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar

mengalami kemajuan dan sering memperhatikan guru sehingga menunjukkan

perbaikan yang sangat baik.

3. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus I belum rapi, saat proses pembelajaran

berlangsung sebagian siswa ada yang belum siap. Ada yang bercanda, mengobrol,

bermain, makan. Hal ini membuat mereka saat mengerjakan soal tidak paham dan

bingung. Pada siklus II peneliti mengajak siswa lebih tertib lagi dan memotivasi

siswa untuk lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya. Peneliti

menggunakan kertas berwarna untuk diberikan kepada masing-masing siswa,

fungsi dari kertas warna ini untuk kartu bicara, jadi setiap siswa berhak dan

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

80

memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan mendapat

kesempatan untuk mengerjakan soal di depan kelas.

Proses pembelajaran pada siklus II berlangsung dengan tertib dan rapi.

Siswa lebih aktif dibandingkan dengan siklus I. Ada beberapa siswa pada siklus I

hanya diam saja, pada siklus II mereka berani bertanya kepada guru tentang

materi yang belum dipahami. Proses diskusi juga terlihat berbeda. Pada saat guru

meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas, semua kelompok bahkan semua siswa berusaha

menjadi yang tercepat agar dipilih untuk maju.

4. Respon Siswa

Rata-rata persentase respon positif siswa terhadap pembelajaran

matematika menggunakan model Discovery Learning meningkat yaitu dari 71,2%

menjadi 84,7%.

Berikut tabel rata-rata persentase respon siswa.

Tabel 4.12

Persentase Respon Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus I II

Positif 71,2% 84,7%

Netral 16,3% 9,9%

Negatif 13% 3,6%

C. Pembahasan

1. Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Siswa

Penerapan model pmebelajaran Discovery Learning dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas

IV. Sebelum menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang

mengandalkan keaktifan guru di kelas pada proses pembelajaran hanya

dilakukan dengan metode ceramah dengan memberikan contoh-contoh

soal yang terdapat di buku paket sehingga didominasi oleh guru. Guru

kurang menyajikan soal-soal dalam bentuk cerita karena soal cerita

membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya, sehingga

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

81

berdampak pada kemampuan penyelesaian masalah matematika siswa

yang rendah.

Sesudah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan penerapan

model pembelajaran Discovery Learning pada materi KPK dan FPB,

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa meningkat.

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13

Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Siswa

Rata-Rata Siklus I Siklus II

68,6 83,5

Pada siklus I rata-rata kemampuan menyelesaika soal cerita siswa

yaitu 68,6 belum mencapai nilai kriteria yang diharapkan. Karena intervensi

yang belum tercapai maka dari peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II

Setelah dilakukan proses pembelajaran pada siklus II rata-rata skor

kemampuan menyelesaikan soal cerita mengalami peningkatan pada

indikator menyelesaikan soal dengan strategi yang dipilih sebesar 15,4%,

dan menyimpulkan jawaban sebesar 23,4%. Pada siklus II siswa dapat

memberikan kesimpulan atas jawabannya menggunakan bahasa atau kata-

kata sendiri dengan baik. Pada siklus II rata-rata kemampuan menyelesaikan

soal cerita siswa yang diperoleh dari proses pembelajaran yaitu 83,5.

Berdasarkan hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa,

terdapat lima orang yang memiliki nilai di bawah KKM pada siklus I dan

mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan siklus II. Pengetahuan

awal matematika kelima siswa tersebut terbilang sukup baik pada siklus II.

Berdasarkan pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siswa tersebut

cenderung diam dan hanya sesekali bertanya jika ada hal yang tidak

dipahami. Sesungguhnya siswa tersebut memahami materi yang dipelajari

tetapi masih bingung jika diminta menjelaskan alasan dari jawabannya.

Penyebab lainnya masih terjadi kekeliruan dalam perkalian yang dihitung

siswa.

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

82

Kemampuan mneyelesaikan soal cerita yang sudah baik membuat

siswa lebih memahami materi yang dipelajarinya. Model pembelajaran

Discovery Learning membantu siswa dalam menemukan ide-ide

matematika. Selain itu siswa tersebut dapat berdiskusi terkait ide

matematika yang ia temukan, hal ini dapat menguatkan dan mempertajam

pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajarinya.

2. Aktivitas Belajar

Belajar tidak hanya menuntut hasil yang baik dari segi kognitif saja,

namun belajar menuntut aktivitas yang baik pula. Ketika diterapkannya

model Discovery Learning dalam proses pembelajaran matematika sikap

pasif siswa berubah menjadi aktif, rasa bosan yang dialami siswa mulai

tidak terasa lagi dalam pembelajaran, siswa mulai berperan aktif, mandiri,

berinteraksi, percaya diri, dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah

yang dihadapi. Selain itu selama pembelajaran berlangsung pada siklus I

dan II kegiatan belajar siswa mengalami perubahan yang positif.

Pembelajaran matematika melalui model Discovery Leaning membuat siswa

lebih aktif dalam menyelesaikan lembar kerja tanpa dihinggapi rasa takut

dan malas. Keaktifan siswa dalam mengemukakan jawaban tersebut dapat

terjadi karena siswa dapat menyerap materi dengan baik ketika proses

pembelajaran berlangsung. Pada siklus I aktivitas siswa memang terjadi

pasang surut, namun secara keseluruhan tahapan siklus I ke siklus II terjadi

peningkatan yang cukup signifikan sesuai harapan peneliti. Adapun

peningkatan aktivitas kegiatan belajar siswa daat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14

Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II

Siklus I Siklus II

70,8% 86,5%

Pada siklus I rata-rata aktivitas belajar matematika siswa mencapai

70,8% dan terjadi peningkatan pada siklus II yaitu mencapai 86,5%. Jika

dibandingkan data aktivitas belajar siswa antara siklus I dan siklus II terjadi

peningkatan yang relatif baik.

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

83

3. Respon Siswa

Respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh dari jurnal harian serta

wawancara yang dilakukan terhadap subjek penelitian. Pada jurnal harian rata-

rata persentase respon positif siswa terhadap model Discovery Learning

meningkat yaitu dari 71,2% pada siklus I menjadi 84,7% pada siklus II.

Sedangkan rata-rata persentase respon negatif siswa menurun dari 13% pada

siklus I menjadi 3,6% pada siklus II, begitu pula rata-rata persentase respon

netral siswa menurun dari 16,2% pada siklus I menjadi 9,9% pada siklus II.

Hasil wawancara yang dilakukan terhadap subjek penelitian pada

siklus I dalam proses pembelajaran siswa mulai melatih kemampuannya untuk

bekerja dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya, selain itu melatih siswa

dalam percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya dan meningkatkan

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa. Pada siklus II hasil

wawancara yang diperoleh dalam proses pembelajaran siswa berkemampuan

tinggi dan rata-rata mereka menjawab pertanyaan penulis dan mendengarkan

penjelasan yang disampaikan teman/guru. Antusiasme mereka dalam

pembelajaran rata-rata sudah tinggi dengan berbagai alasan diantaranya

tertarik dengan pembelajaran matematika.

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan deskripsi data yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan

model Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal

cerita siswa. Hal ini ditunjukkan bahwa selama proses pembelajaran dengan

model Discovery Learning lebih optimal dalam meningkatkan kemampuan

menyelesaikan soal cerita siswa, dengan rata-rata skor kemampuan representasi

matematik siswa pada akhir siklus I sebesar 68,6 dan meningkat pada siklus II

menjadi 83,5. Pembelajaran matematika dengan model Discovery Learning juga

dapat meningkatkan aktivitas siswa serta mendapatkan respon yang positif dari

siswa. Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan

sebesar 15,7 %, dimana pada siklus I rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar

70,8% dan meningkat pada siklus II menjadi 86,5%. Respon positif dari siswa

dapat ditunjukkan dari peningkatan respon positif jurnal harian yaitu dari 71,2%

pada siklus I menjadi 84,7% pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat memberikan

beberapa saran-saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model Discovery Learning perlu diterapkan oleh guru

dalam proses pembelajaran matematika, karena dengan pembelajaran tersebut

dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa dan hasil

belajar siswa.

2. Pada saat melaksanakan pembelajaran dengan model Discovery Learning ini,

pneliti mengalami kendala membangun pengetahuan awal siswa, maka dari itu

jika ingin menggunkan model pembelajaran ini, hendaknya pada tahap

stimulation guru bisa menggunakan alat peraga, video ataupun gambar untuk

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

85

membangun pengetahuan awal siswa. Model pembelajaran ini tidak bisa

digunakan untuk siswa berkemampuan rendah dan dalam jumlah yang banyak.

3. Pembelajaran dengan model Discovery Learning dapat diterapkan pada materi

KPK dan FPB untuk meningkatkan kemampuan menyelesaiakn soal cerita

siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meneliti

pengaruh pembelajaran dengan model Discovery Learning untuk

meningkatkan kemampuan tingkat tinggi lainnya atau dapat dilakukan pada

jenjang pendidikan dasar lainnya.

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

86

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Nuri. “ Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Barunagri, Lembang”,

Tarbiya: Journal of Education In Muslim Society, vol. 1, No. 2, 5 Desember

2014. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara Cet. 4, 2015. Cahyo, Agus N. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler. Yogyakarta: DIVA Press. 2013. Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014. Kurniawati, Lia. “Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) dalam

Upaya Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Siswa pada Soal Cerita”: Pendekatan

Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar. Jakarta:

PIC UIN. 2007. Raharjo, Marsudi dkk. Modul Matematika SD Program bermutu Pembelajaran

Soal Cerita di SD. Sleman: PPPPTK. 2009. Rahman, Risqi dan Samsul Maarif. “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery

Terhadap Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK Al-Ikhsan

Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat”, Jurnal Prodi Matematika STKIP

Siliwangi Bandung, Vol. 3, Nomor 1, Febuari 2014. Ridwanudin, Dindin. Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN Press. 2015. Rozak, Abd. dan Maifalinda Fatra. Bahan Pelatihan Penelitian Tindak Kelas.

Jakarta: FITK UIN Jakarta. 2014. Sanjaya, Wina. Penelitian Tindak Kelas. Jakarta: Kencana. 2009. Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks.

2011. Sumadayo, Samsu. Penelitian Tindak Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013. Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana. 2013. Trianto. Mendesai Model Pembelajaran Inofatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

2015. Winarni, Endang Setyo dan Sri Harmini. Matematika untuk PGSD. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2011.

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

87

Lampiran 1

Bukti Rendahnya Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siswa

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

88

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDI Al-Kautsar Bintaro

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/1

Alokasi Waktu : 6 x 30 Menit (3 Pertemuan)

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan kelipatan dan faktor

dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar : 1. Menetukan Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK) dan

Faktor Persekutuan Besar (FPB)

C. Indikator : 1. Menentukan kelipatan dari bilangan

2. Menentukan faktor dari bilangan

3. Menetukan faktor prima dari satu bilangan

4. Menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari 2

bilangan

5. Menentukan faktor persekutuan terbesar dari 2 bilangan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran melalui model Discovery Learning berlangsung diharapkan

peserta didik dapat:

1. Menentukan kelipatan bilangan

2. Menentukan bilangan prima, faktor suatu bilangan dan faktor prima suatu bilangan

3. Menetukan kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar dari 2

bilangan

E. Strategi Pembelajaran

1. Model : Discovery Learning

2. Metode : Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Kancing, gelas plastik stopwatch

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

89

2. Alat/Bahan : Alat tulis, papan tulis, spidol

3. Sumber : Mathematics Focus. 2009. Mathematics for elementary

school year IV bilingual based on KTSP 2006. Jakarta:

Yudistira.

G. Materi Pembelajaran

Kelipatan Bilangan, Faktor Bilangan, Faktor Prima, KPK dan FPB

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-1

I. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Mengucapakan salam

b. Berdo’a sebelum memulai

pelajaran

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Melakukan motivasi dan

apersepsi terkait materi yang

akan disampaikan dengan

mengajukan pertanyaan

e. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

a. Menjawab salam

b. Berdo’a sebelum

memulai pelajaran

c. Memperhatikan guru

d. Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru

e. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Perhatian, Rasa ingin

tahu

II. Kegiatan Inti (40 Menit)

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok

terdiri dari 4 sampai 5

siswa.

a. Berkelompok

dengan

kelompoknya

masing-masing

Perhatian

Pemberian

Rangsangan

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

90

b. Guru memberikan masalah

kepada siswa (Masalah 1

terlampir)

c. Guru meminta siswa un

tuk mendefinisikan

pengertian kelipatan

berdasarkan masalah

tersebut.

d. Membagikan LKK pada

setiap kelompok

b. Mendengarkan

penjelasan guru

dan menuliskan

jumlah jeruk

yang dimiliki

Budi dan

teman-

temannya.

c. Mendefinisikan

pengertian

kelipatan

d. Berdiskusi

mengerjakan

LKK

Rasa ingin

tahu

Rasa ingin

tahu

Identifikasi

masalah

Pengumpulan

data

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membimbing siswa untuk

berdiskusi dan meminta

siswa untuk merancang

cara yang dapat dilakukan

untuk menyelesaikan soal

pada LKK

b. Menguji setiap cara yang

telah disiskusikan siswa

dalam menentukan

jawaban dan meminta

siswa mempresentasikan

a. Berdiskusi

untuk

menganalisis

soal agar dapat

menemukan

cara untuk

menyelesaikan

soal pada LKK

b. Mengemukakan

pendapat

jawaban hasil

diskusi

kelompok dan

Tanggung

jawab, Kerja

sama, Rasa

ingin tahu

Komunikatif,

Percaya diri,

berani

Pengumpulan

data dan

pengolahan

data

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

91

hasil diskusinya membahas di

depan kelas

secara

diwakilkan oleh

yang terpilih

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah

DL

a. Bersama-sama siswa

membahas hasil dari

diskusi yang telah

berlangsung

b. Mengarahkan siswa untuk

menetukan jawaban yang

benar, serta memberikan

penguatan tentang strategi

mana yang dapat dilakukan

c. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

terkait materi yang telah

dipelajari

d. Guru memberikan evaluasi

berupa latihan soal, yang

dikerjakan oleh masing-

masing siswa secara

individu

a. Memberikan

pendapat

terhadap hasil

diskusi

kelompok lain

b. Mencatat

jawaban yang

benar yang

telah ditentukan

bersama

c. Bertanya pada

guru mengenai

materi yang

belum

dipahami

d. Mengerjakan

soal yang

diberikan oleh

guru

Saling

menghargai

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Disiplin

Verifikasi

dan

generalisasi

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

92

III. Penutup (10 Menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Bersama-sama siswa

menyimpulkan proses

pembelajaran yang telah

dilakukan

b. Mengakhiri proses

pembelajaran dengan

mengucapkan hamdalah

dan salam

a. Secara klasikal

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

b. Mengucapkan

hamdalah dan salam

Perhatian,

komutikatif

Religius

Pertemuan Ke-2

I. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Mengucapakan salam

b. Berdo’a sebelum memulai

pelajaran

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Melakukan motivasi dan

apersepsi terkait materi yang

akan disampaikan dengan

mengajukan pertanyaan

e. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

a. Menjawab salam

b. Berdo’a sebelum

memulai pelajaran

c. Memperhatikan guru

d. Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru

e. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Perhatian, Rasa ingin

tahu

II. Kegiatan Inti (40 Menit)

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok

a. Berkelompok

dengan

kelompoknya

Perhatian

Pemberian

Rangsangan

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

93

terdiri dari 4 sampai 5

siswa sesuai dengan

nomor urut tempat

duduknya

b. Guru memberikan masalah

kepada siswa (Masalah 2

terlampir) dan

membagikan 5 butir

kancing kepada masing-

masing kelompok

c. Guru meminta siswa un

tuk mendefinisikan

pengertian faktor bilangan

dan menuliskan bilangan

prima berdasarkan

masalah tersebut.

d. Membagikan LKK pada

setiap kelompok

masing-masing

b. Mendengarkan

penjelasan

guru,

menghitung

kancing dan

menuliskan

penyelesaian

masalah dari

penjelasan guru

c. Mendefinisikan

pengertian

faktor bilangan

dan menuliskan

bilangan prima

d. Berdiskusi

mengerjakan

LKK

Rasa ingin

tahu

Rasa ingin

tahu

Identifikasi

masalah

Pengumpulan

data

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membimbing siswa untuk

berdiskusi dan meminta

siswa untuk merancang

cara yang dapat dilakukan

untuk menyelesaikan soal

pada LKK

a. Berdiskusi

untuk

menganalisis

soal agar dapat

menemukan

cara untuk

menyelesaikan

Tanggung

jawab, Kerja

sama, Rasa

ingin tahu

Pengumpulan

data dan

pengolahan

data

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

94

b. Menguji setiap cara yang

telah disiskusikan siswa

dalam menentukan

jawaban dan meminta

siswa mempresentasikan

hasil diskusinya

soal pada LKK

b. Mengemukakan

pendapat

jawaban hasil

diskusi

kelompok dan

membahas di

depan kelas

secara

diwakilkan oleh

yang terpilih

Komunikatif,

Percaya diri,

berani

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah

DL

a. Bersama-sama siswa

membahas hasil dari

diskusi yang telah

berlangsung

b. Mengarahkan siswa untuk

menetukan jawaban yang

benar, serta memberikan

penguatan tentang strategi

mana yang dapat dilakukan

c. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

terkait materi yang telah

dipelajari

d. Guru memberikan evaluasi

berupa Kuis secara lisan,

untuk masing-masing

siswa secara individu

a. Memberikan

pendapat

terhadap hasil

diskusi

kelompok lain

b. Mencatat

jawaban yang

benar yang

telah ditentukan

bersama

c. Bertanya pada

guru mengenai

materi yang

belum

dipahami

d. Menjawab soal

yang diberikan

oleh guru

Saling

menghargai

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Disiplin

Verifikasi

dan

generalisasi

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

95

III. Penutup (10 Menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Bersama-sama siswa

menyimpulkan proses

pembelajaran yang telah

dilakukan

b. Mengakhiri proses

pembelajaran dengan

mengucapkan hamdalah

dan salam

a. Secara klasikal

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

b. Mengucapkan

hamdalah dan salam

Perhatian,

komutikatif

Religius

Pertemuan ke-3

I. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Mengucapakan salam

b. Berdo’a sebelum memulai

pelajaran

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Melakukan motivasi dan

apersepsi terkait materi yang

akan disampaikan dengan

mengajukan pertanyaan

e. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

a. Menjawab salam

b. Berdo’a sebelum

memulai pelajaran

c. Memperhatikan guru

d. Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru

e. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Perhatian, Rasa ingin

tahu

II. Kegiatan Inti (40 Menit)

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok

a. Berkelompok

dengan

kelompoknya

Perhatian

Pemberian

Rangsangan

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

96

terdiri dari 4 sampai 5

siswa.

b. Guru memberikan masalah

kepada siswa (Masalah 3

terlampir)

c. Guru meminta siswa un

tuk menyelesaikan

masalah dalam bentuk soal

cerita dengan langkah-

langkah yang sistematis

dan dengan strategi yang

benar

d. Membagikan LKK pada

setiap kelompok

masing-masing

b. Mendengarkan

penjelasan guru

dan menuliskan

penyelesaian

masalah dari

penjelasan guru

c. Menyelesaikan

soal dengan

langkah-

langkah dan

strategi yang

benar

d. Berdiskusi

mengerjakan

LKK

Rasa ingin

tahu

Rasa ingin

tahu

Identifikasi

masalah

Pengumpulan

data

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membimbing siswa untuk

berdiskusi dan meminta

siswa untuk merancang

cara yang dapat dilakukan

untuk menyelesaikan soal

pada LKK

b. Menguji setiap cara yang

telah disiskusikan siswa

dalam menentukan

a. Berdiskusi

untuk

menganalisis

soal agar dapat

menemukan

cara untuk

menyelesaikan

soal pada LKK

b. Mengemukakan

pendapat

jawaban hasil

Tanggung

jawab, Kerja

sama, Rasa

ingin tahu

Komunikatif,

Percaya diri,

berani

Pengumpulan

data dan

pengolahan

data

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

97

jawaban dan meminta

siswa mempresentasikan

hasil diskusinya

diskusi

kelompok dan

membahas di

depan kelas

secara

diwakilkan oleh

yang terpilih

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah

DL

a. Bersama-sama siswa

membahas hasil dari

diskusi yang telah

berlangsung

b. Mengarahkan siswa untuk

menetukan jawaban yang

benar, serta memberikan

penguatan tentang strategi

mana yang dapat dilakukan

c. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

terkait materi yang telah

dipelajari

d. Guru memberikan evaluasi

berupa latihan soal, yang

dikerjakan oleh masing-

masing siswa secara

individu

a. Memberikan

pendapat

terhadap hasil

diskusi

kelompok lain

b. Mencatat

jawaban yang

benar yang

telah ditentukan

bersama

c. Bertanya pada

guru mengenai

materi yang

belum

dipahami

d. Mengerjakan

soal yang

diberikan oleh

guru

Saling

menghargai

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Disiplin

Verifikasi

dan

generalisasi

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

98

III. Penutup (10 Menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Bersama-sama siswa

menyimpulkan proses

pembelajaran yang telah

dilakukan

b. Mengakhiri proses

pembelajaran dengan

mengucapkan hamdalah

dan salam

a. Secara klasikal

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

b. Mengucapkan

hamdalah dan salam

Perhatian,

komutikatif

Religius

I. Jenis Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Essay

3. Instrumen : Terlampir

J. Lampiran

1. Masalah pada pertemuan ke-1

“Suatu minggu pagi, Budi akan pergi berekreasi dengan Yudi. Setiap anak

membawa satu kantong berisi 2 jeruk, maka berapa banyak jeruk yang dimiliki

Budi dan Yudi? Kemudian datang seorang lagi kawan Budi bernama Gandhi, dia

juga membawa satu kantong berisi 2 jeruk, maka ada berapa jeruk yang mereka

punya sekarang? Adik Gandhi meminta ikut berekreasi dan dia juga membawa

satu kantong berisi 2 jeruk. Sekarang banyak jeruk mereka ada berapa? Jika

datang seorang lagi teman Budi, dan ia membawa satu kantong jeruk juga, maka

berapa banyak jeruk yang mereka punya sekarang?”

2. Masalah pada pertemuan ke-2

Jika kancing yang kalian punya dibagikan kepada 1 orang teman mu, maka berapa

banyak kancing yang ia dapatkan? Jika kancing dibagikan kepada 2 orang

temanmu maka berapa banyak kancing yang didapatkan sama banyak? Jika

kancing dibagikan kepada 3 orang temanmu maka berapa banyak kancing yang

didapatkan sama banyak? Jika kancing dibagikan kepada 4 orang teman, makan

berapa banyak yang mereka dapatkan sama banyak? Jika kancing dibagi kepada 5

teman, maka berapa banyak yang mereka dapatkan sama banyak?

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

99

3. Masalah pada pertemuan ke-3

a. Dua anak maju ke depan kelas, kedua anak tersebut bermain tepuk-tepuk. Si A

bertepuk setiap 3 detik sekali. Si B bertepuk setiap 5 detik sekali. Kapan

mereka bertepuk bersama-sama untuk pertama kalinya?

b. Guru membagikan 6 kancing berwarna putih dan 8 kancing berwarna merah

kepada masing-masing kelompok. kancing tersebut akan dimasukkan kedalam

gelas dengan jumlah yang sama dan habis dibagi rata. Berapakah gelas yang

dibutuhkan?

Jakarta, 2 November 2016

Head Level Grade 4,

Iin Handayani, S.Pd

Peneliti,

Ressa Carera

Kepala Sekolah SDI Al-Kautsar Bintaro,

Sukisnawati, S.Pd

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

100

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : SDI Al-Kautsar Bintaro

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/1

Alokasi Waktu : 6 x 30 Menit (3 Pertemuan)

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan kelipatan dan faktor

dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi

hitung KPK dan FPB

C. Indikator : 1. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan KPK

3 bilangan.

2. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan FPB 3

bilangan.

3. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan KPK

dan FPB 3 bilangan.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran melalui model Discovery Learning berlangsung diharapkan

peserta didik dapat:

1. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan KPK 3 bilangan dengan benar.

2. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan FPB 3 bilangan dengan benar.

3. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan KPK dan FPB 3 bilangan dengan

benar.

E. Strategi Pembelajaran

1. Model : Discovery Learning

2. Metode : Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Kalender, kancing, lidi dan manik-manik, gelas, plastik

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

101

2. Alat/Bahan : Alat tulis, papan tulis, spidol

3. Sumber : Mathematics Focus. 2009. Mathematics for elementary

school year IV bilingual based on KTSP 2006. Jakarta:

Yudistira.

G. Materi Pembelajaran

KPK dan FPB 3 Bilangan

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-5

I. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Mengucapakan salam

b. Berdo’a sebelum memulai

pelajaran

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Melakukan motivasi dan

apersepsi terkait materi yang

akan disampaikan dengan

mengajukan pertanyaan

e. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

a. Menjawab salam

b. Berdo’a sebelum

memulai pelajaran

c. Memperhatikan guru

d. Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru

e. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Perhatian, Rasa ingin

tahu

II. Kegiatan Inti (40 Menit)

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok

terdiri dari 4 sampai 5

siswa, dipilih secara

heterogen oleh guru dan

a. Berkelompok

dengan

kelompoknya

masing-masing

Perhatian

Pemberian

Rangsangan

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

102

membagikan kartu bicara

berupa kertas berwarna

untuk setiap siswa.

b. Guru memberikan masalah

kepada siswa berkaitan

dengan soal cerita KPK

(masalah terlampir)

c. Membagikan LKK pada

setiap kelompok

b. Mendengarkan

penjelasan guru

dan melakukan

aktivitas untuk

memecahkan

masalah.

c. Berdiskusi

mengerjakan

LKK yang

diberikan guru

Rasa ingin

tahu

Rasa ingin

tahu

Identifikasi

masalah

Pengumpulan

data

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membimbing siswa untuk

berdiskusi dan meminta

siswa untuk merancang

cara yang dapat dilakukan

untuk menyelesaikan

masalah

b. Menguji setiap cara yang

telah didiskusikan siswa

dalam menentukan

jawaban dan meminta

siswa mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

cara menyebutkan warna

a. Berdiskusi

untuk

menganalisis

masalah agar

dapat

menemukan

cara untuk

menyelesaikan

masalah

b. Mengemukakan

pendapat dan

argumentasi

jawaban siswa

hasil diskusi

kelompok di

depan kelas

Tanggung

jawab, Kerja

sama, Rasa

ingin tahu

Komunikatif,

Percaya diri,

berani

Pengumpulan

data dan

pengolahan

data

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

103

kertas yang didapat setiap

siswa.

secara

diwakilkan oleh

yang terpilih

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah

DL

a. Bersama-sama siswa

membahas hasil dari

diskusi yang telah

berlangsung

b. Meluruskan jawaban siswa

yang kurang tepat, serta

memberikan penguatan

tentang strategi mana yang

dapat dilakukan

c. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

terkait materi yang telah

dipelajari, dan

mengarahkan siswa untuk

menemukan kata kunci

dalam soal cerita

matematika materi KPK

d. Guru memberikan evaluasi

berupa latihan soal, yang

dikerjakan oleh masing-

masing siswa secara

individu

a. Memberikan

pendapat

terhadap hasil

diskusi

kelompok lain

b. Mencatat

jawaban yang

benar yang

telah ditentukan

bersama

c. Bertanya pada

guru mengenai

materi yang

belum

dipahami dan

mengemukakan

d. Mengerjakan

soal yang

diberikan oleh

guru

Saling

menghargai

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Disiplin

Verifikasi

dan

generalisasi

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

104

III. Penutup (10 Menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Bersama-sama siswa

menyimpulkan proses

pembelajaran yang telah

dilakukan, dengan cara

menunjuk 2 orang siswa

yang terlihat pasif.

b. Mengakhiri proses

pembelajaran dengan

mengucapkan hamdalah

dan salam

a. Secara klasikal

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

b. Mengucapkan

hamdalah dan salam

Perhatian,

komutikatif

Religius

Pertemuan ke-6

I. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Mengucapakan salam

b. Berdo’a sebelum memulai

pelajaran

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Melakukan motivasi dan

apersepsi terkait materi yang

akan disampaikan dengan

mengajukan pertanyaan

e. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

a. Menjawab salam

b. Berdo’a sebelum

memulai pelajaran

c. Memperhatikan guru

d. Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru

e. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Perhatian, Rasa ingin

tahu

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

105

II. Kegiatan Inti (40 Menit)

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok

terdiri dari 4 sampai 5

siswa, dipilih secara

heterogen oleh guru

berdasarkan kemampuan

anak dan membagikan

kartu bicara berupa kertas

berwarna untuk setiap

siswa.

b. Guru memberikan masalah

kepada siswa berkaitan

dengan soal cerita FPB

(masalah terlampir)

c. Membagikan LKK pada

setiap kelompok

a. Berkelompok

dengan

kelompoknya

masing-masing

b. Mendengarkan

penjelasan guru

dan melakukan

aktivitas untuk

memecahkan

masalah.

c. Berdiskusi

mengerjakan

LKK yang

diberikan guru

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Rasa ingin

tahu

Pemberian

Rangsangan

Identifikasi

masalah

Pengumpulan

data

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membimbing siswa untuk

berdiskusi dan meminta

siswa untuk merancang

cara yang dapat dilakukan

untuk menyelesaikan

a. Berdiskusi

untuk

menganalisis

masalah agar

dapat

Tanggung

jawab, Kerja

sama, Rasa

ingin tahu

Pengumpulan

data dan

pengolahan

data

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

106

masalah

b. Menguji setiap cara yang

telah didiskusikan siswa

dalam menentukan

jawaban dan meminta

siswa mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

cara menyebutkan warna

kertas yang didapat setiap

siswa.

menemukan

cara untuk

menyelesaikan

masalah

b. Mengemukakan

pendapat dan

argumentasi

jawaban siswa

hasil diskusi

kelompok di

depan kelas

secara

diwakilkan oleh

yang terpilih

Komunikatif,

Percaya diri,

berani

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah

DL

a. Bersama-sama siswa

membahas hasil dari

diskusi yang telah

berlangsung

b. Meluruskan jawaban siswa

yang kurang tepat, serta

memberikan penguatan

tentang strategi mana yang

dapat dilakukan

c. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

terkait materi yang telah

dipelajari, dan

a. Memberikan

pendapat

terhadap hasil

diskusi

kelompok lain

b. Mencatat

jawaban yang

benar yang

telah ditentukan

bersama

c. Bertanya pada

guru mengenai

materi yang

belum

Saling

menghargai

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Verifikasi

dan

generalisasi

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

107

mengarahkan siswa untuk

menemukan kata kunci

dalam soal cerita

matematika materi FPB

d. Guru memberikan evaluasi

berupa latihan soal, yang

dikerjakan oleh masing-

masing siswa secara

individu

dipahami dan

mengemukakan

d. Mengerjakan

soal yang

diberikan oleh

guru

Disiplin

III. Penutup (10 Menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Bersama-sama siswa

menyimpulkan proses

pembelajaran yang telah

dilakukan, dengan cara

menunjuk 2 orang siswa

yang menjadi ketua

kelompok.

b. Mengakhiri proses

pembelajaran dengan

mengucapkan hamdalah

dan salam

a. Secara klasikal

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

b. Mengucapkan

hamdalah dan salam

Perhatian,

komutikatif

Religius

Pertemuan ke-7

I. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Mengucapakan salam

b. Berdo’a sebelum memulai

pelajaran

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Melakukan motivasi dan

apersepsi terkait materi yang

a. Menjawab salam

b. Berdo’a sebelum

memulai pelajaran

c. Memperhatikan guru

d. Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

Religius

Perhatian, Rasa ingin

tahu

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

108

akan disampaikan dengan

mengajukan pertanyaan

e. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

guru

e. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

II. Kegiatan Inti (40 Menit)

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok

terdiri dari 4 sampai 5

siswa, dipilih secara

heterogen oleh guru dan

membagikan kartu bicara

berupa kertas berwarna

untuk setiap siswa.

b. Guru memberikan masalah

kepada siswa berkaitan

dengan soal cerita KPK

dan FPB(masalah

terlampir)

c. Membagikan LKK pada

setiap kelompok

a. Berkelompok

dengan

kelompoknya

masing-masing

b. Mendengarkan

penjelasan guru

dan melakukan

aktivitas untuk

memecahkan

masalah.

c. Berdiskusi

mengerjakan

LKK yang

diberikan guru

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Rasa ingin

tahu

Pemberian

Rangsangan

Identifikasi

masalah

Pengumpulan

data

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

109

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah DL

a. Membimbing siswa untuk

berdiskusi dan meminta

siswa untuk merancang

cara yang dapat dilakukan

untuk menyelesaikan

masalah

b. Menguji setiap cara yang

telah didiskusikan siswa

dalam menentukan

jawaban dan meminta

siswa mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

cara menyebutkan warna

kertas yang didapat setiap

siswa.

a. Berdiskusi

untuk

menganalisis

masalah agar

dapat

menemukan

cara untuk

menyelesaikan

masalah

b. Mengemukakan

pendapat dan

argumentasi

jawaban siswa

hasil diskusi

kelompok di

depan kelas

secara

diwakilkan oleh

yang terpilih

Tanggung

jawab, Kerja

sama, Rasa

ingin tahu

Komunikatif,

Percaya diri,

berani

Pengumpulan

data dan

pengolahan

data

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Langkah

DL

a. Bersama-sama siswa

membahas hasil dari

diskusi yang telah

berlangsung

b. Meluruskan jawaban siswa

yang kurang tepat, serta

a. Memberikan

pendapat

terhadap hasil

diskusi

kelompok lain

b. Mencatat

jawaban yang

Saling

menghargai

Perhatian

Verifikasi

dan

generalisasi

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

110

memberikan penguatan

tentang strategi mana yang

dapat dilakukan

c. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

terkait materi yang telah

dipelajari, dan

mengarahkan siswa untuk

menemukan kata kunci

dalam soal cerita

matematika materi KPK

dan FPB

d. Guru memberikan evaluasi

berupa latihan soal, yang

dikerjakan oleh masing-

masing siswa secara

individu

benar yang

telah ditentukan

bersama

c. Bertanya pada

guru mengenai

materi yang

belum

dipahami dan

mengemukakan

d. Mengerjakan

soal yang

diberikan oleh

guru

Rasa ingin

tahu

Disiplin

III. Penutup (10 Menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Bersama-sama siswa

menyimpulkan proses

pembelajaran yang telah

dilakukan, dengan cara

menunjuk 2 orang siswa

dengan cara menyebutkan

salah satu warna pada kartu

bicara yang dimiliki siswa.

b. Mengakhiri proses

pembelajaran dengan

mengucapkan hamdalah

dan salam

a. Secara klasikal

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

b. Mengucapkan

hamdalah dan salam

Perhatian,

komutikatif

Religius

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

111

I. Jenis Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Essay

3. Instrumen : Terlampir

J. Lampiran

1. Masalah pada pertemuan ke-4

Nadia mengikuti les matematika setiap 2 hari sekali, Laras mengikuti les

matematika 3 hari sekali dan Sania mengikuti les matematika 4 hari sekali. Pada

tangal 16 Juli 2016 mereka les bersama-sama. Pada tanggal berapa mereka les

bersama-sama lagi?

2. Masalah pada pertemuan ke-5

Guru membagikan 6 kancing, 8 lidi dan 10 manik-manik kepada masing-masing

kelompok. Kancing, lidi dan manik-manik tersebut akan dimasukkan ke dalam

plastik dengan jumlah yang sama banyak dan habis dibagi rata. Maka berapakah

plastika yang dibutuhkan?

3. Masalah pada pertemuan ke-6

a. Ada 3 buah lampu berwarna, merah, kuning dan hijau. Lampu merah menyala

setiap 5 detik sekali, lampu kuning menyala setiap 7 detik sekali dan lampu

hijau menyala setiap 9 detik sekali. Pada detik keberapa ketiga lampu tersebut

menyala secara bersama-sama untuk yang pertama kalinya?

b. Guru membagikan 10 kancing, 12 lidi dan 15 manik-manik kepada masing-

masing kelompok. Kancing, lidi dan manik-manik tersebut akan dimasukkan

ke dalam gelas plastik dengan jumlah yang sama banyak dan habis dibagi rata.

Maka berapakah gelas yang dibutuhkan? Dan ada berapa kancing, lidi dan

manik-manik pada setiap gelasnya?

Jakarta, 4 Januari 2017

Head Level Grade 4,

Iin Handayani, S.Pd

Peneliti,

Ressa Carera

Kepala Sekolah SDI Al-Kautsar Bintaro,

Sukisnawati, S.Pd

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

112

Lampiran 4

Nama siswa Jumlah Kue Nama siswa Jumlah kue

Andi Foni

Beni Gary

Cila Hani

Didi Indah

Eman Juna

Jika satu kotak kue berisi 12 kue maka, berapakah jumlah kue

Masing-masing siswa?

Petunjuk :

Bacalah soal cerita di bawah

ini dengan teliti!

Diskusikan pertanyaan-

pertanyaan di bawah ini

dengan teman sekelompokmu!

Lembar Kerja

Kelompok 1

Nama Kelompok : ..........................................

Anggota :

1. .......................................

2. .......................................

3. .......................................

4. ...................................

Pada suatu hari, 10 siswa kelas 4 pergi ke

toko kue. Mereka berbaris sesuai dengan

abjad nama mereka. Andi membeli 1 kotak

kue. Beni 2 kotak kue. Cila membeli 3 kotak

kue. Didi membeli 4 kotak kue. Eman

membeli 5 kotak kue. Foni membeli 6 kotak

kue. Gary membeli 7 kotak kue. Hani

membeli 8 kotak kue. Indah membeli 9 kotak

kue. Dan Juna membeli 10 kotak kue.

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

113

Apa yang dapat kalian simpulkan?

.................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

Apakah jumlah kue masing-masing siswa merupakan hasil

perkalian dari bilagan 12?

Jawab : ...........................................................................................

Tuliskan kembali jumlah kue dari masing-masing siswa pada kolom

di bawah ini!

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

114

Jumlah

Anak Banyak Permen yang didapat

Jumlah

Anak Banyak Permen yang didapat

1 7

2 8

3 9

4 10

5 11

6 12

Ayo Cari Tahu

Petunjuk :

Bacalah soal cerita di bawah

ini dengan teliti!

Diskusikan pertanyaan-

pertanyaan di bawah ini

dengan teman sekelompokmu!

Lembar Kerja

Kelompok 2

Nama Kelompok : ..........................................

Anggota :

1. .......................................

2. .......................................

3. .......................................

4. .......................................

Pagi ini ibu pergi ke pasar swalayan. Ibu

membeli satu bungkus permen lolipop. Satu

bungkus permen lolipop berisi 12 permen.

jika ibu akan membagikan semua

permennya sama banyak kepada :

(lihat dan isilah tabel dibawah ini!)

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

115

Dari data di atas, tuliskan bilangan yang habis membagi bilangan 12 dan tuliskan

bilangan yang tidak habis dibagi 12, pada kolom di bawah ini!

Apakah bilangan-bilangan tersebut merupakan faktor dari 12?

Tuliskan kembali bilangan-bilangan yang termasuk faktor dari 12!

Sebutkan faktor dari 12 yang termasuk bilangan prima!

Bilangan yang habis

dibagi 12 adalah

..............................................

..............................................

..............................................

Bilangan yang habis

dibagi 12 adalah

............................................

............................................

............................................

Apa yang dapat kalian simpulkan?

.................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

116

Petunjuk :

Bacalah soal cerita di bawah

ini dengan teliti!

Diskusikan pertanyaan-

pertanyaan di bawah ini

dengan teman sekelompokmu!

Lembar Kerja

Kelompok 3

Nama Kelompok : ..........................................

Anggota :

1. .......................................

2. .......................................

3. .......................................

4. .......................................

Di taman kota terdapat lampu hias

yang menyala berkedip-kedip.

Lampu merah menyala setiap 5

detik. Lampu kuning menyala setiap

4 detik. Jika pada pukul 18.20

kedua lampu itu menyala bersama,

pukul berapa kedua lampu itu

menyala bersama-sama lagi?

Tuliskan apa yang diketaui dalam

soal tersebut?

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Tuliskan apa yang ditanyakan

dalam soal tersebut?

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Diskusikan bersama teman-teman

sekelompokmu, bagaimana penyelesaiannya?

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

Tuliskan kesimpulan dari soal

tersebut!

Jadi,.....................................................

..............................................................

..............................................................

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

117

Ayah memiliki 24 permen rasa

jeruk dan 36 permen rasa coklat.

Semua permen itu akan dibagikan

kepada sejumlah anak, sehingga

setiap anak memperoleh jumlah

permen yang sama. Berapa jumlah

maksimal anak yang mungkin diberi

permen itu?

Tuliskan apa yang diketaui dalam

soal tersebut?

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Tuliskan apa yang ditanyakan

dalam soal tersebut?

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Diskusikan bersama teman-teman

sekelompokmu, bagaimana penyelesaiannya?

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

Tuliskan kesimpulan dari soal

tersebut!

Jadi,.....................................................

..............................................................

..............................................................

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

118

Lampiran 5

Petunjuk:

Baca dengan teliti soal di bawah ini, kemudian diskusikan dengan teman

Satu kelompok dan jawablah pertanyaan sesuai dengan langkah-langkah

soal!

1. Di kota A terdapat sebuah menara di atas bukit, di menara tersebut terdapat tiga buah

lonceng. Lonceng pertama berdentang setiap 4 menit, lonceng kedua setiap 5 menit, dan

lonceng ketiga setiap 6 menit. Pada menit keberapa ketiga lonceng tersebut berdentang

bersamaan? Tuliskan yang diketahui dan ditanya dalam soal pada kolom dibawah ini!

diketahui ditanya

Ayo berlatih!

Lembar Kerja

Kelompok 4

Nama Kelompok : .................................

Anggota :

1. .......................................

2. .......................................

3. .......................................

4. .......................................

Tuliskan Rencana menyelesaikan soal cerita dalam kolom ini!

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

119

2. Ada tiga mobil patroli polisi. Mobil 1 berpatroli setiap 2 jam sekali. Mobil 2

berpatroli setiap 3 jam sekali. Mobil 3 berpatroli setiap 4 jam sekali. Pada pukul

06.00, ketiga mobil berangkat patroli bersama-sama. Pada pukul berapa ketiga

mobil tersebut patroli bersama-sama lagi? Tuliskan yang diketahui dan ditanya dalam soal pada kolom dibawah ini!

diketahui ditanya

Tuliskan cara menyelesaikan soal cerita di kolom bawah ini!

Tuliskan Rencana menyelesaikan soal cerita dalam kolom ini!

Tuliskan cara menyelesaikan soal cerita di kolom bawah ini!

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

120

Petunjuk:

Baca dengan teliti soal di bawah ini, kemudian diskusikan dengan teman

Satu kelompok dan jawablah pertanyaan sesuai dengan langkah-langkah

soal!

1. Diki mempunyai 21 kelereng berwarna putih, 27 kelereng berwarna merah, dan 33

kelereng berwarna hitam. Diki akan menempatkan kelereng-kelereng tersebut ke dalam

beberapa kaleng dengan bagian sama banyak. Berapa kaleng yang dibutuhkan Diki? Tuliskan yang diketahui dan ditanya dalam soal pada kolom dibawah ini!

diketahui ditanya

Ayo berlatih!

Lembar Kerja

Kelompok 5

Nama Kelompok : .................................

Anggota :

1. .......................................

2. .......................................

3. .......................................

4. .......................................

Tuliskan Rencana menyelesaikan soal cerita dalam kolom ini!

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

121

2. Rani berencana memberikan parsel kepada fakir miskin di sekitar rumahnya. Rani

akan membuat parsel buah dari 24 mangga, 40 apel, dan 72 jeruk. Rani ingin

membuat parsel sebanyak-banyaknya dengan pembagian dan jenis buah yang sama

di setiap keranjang. Berapa keranjang yang dibutuhkan Rani? Berapa jumlah masig-

masing buah di setiap keranjang? Tuliskan yang diketahui dan ditanya dalam soal pada kolom dibawah ini!

diketahui ditanya

Tuliskan cara menyelesaikan soal cerita di kolom bawah ini!

Tuliskan Rencana menyelesaikan soal cerita dalam kolom ini!

Tuliskan cara menyelesaikan soal cerita di kolom bawah ini!

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

122

Petunjuk:

Baca dengan teliti soal di bawah ini, kemudian diskusikan dengan teman

Satu kelompok dan jawablah pertanyaan sesuai dengan langkah-langkah

soal!

1. Shara, Reza dan Tania adalah teman dekat, mereka sama-sama mempunyai jam yang bisa

berbunyi. Jam milik Shara berbunyi setiap 15 menit. Jam milik Reza berbunyi setiap 20

menit sekali, dan jam milik Tania berbunyi 25 menit sekali. Jika pada pukul 12.10 jam

mereka berbunyi bersama-sama, pada pukul berapa jam mereka berbunyi bersama-sama

lagi? Tuliskan yang diketahui dan ditanya dalam soal pada kolom dibawah ini!

diketahui ditanya

Ayo berlatih!

Lembar Kerja

Kelompok 6

Nama Kelompok : .................................

Anggota :

1. .......................................

2. .......................................

3. .......................................

4. .......................................

Tuliskan Rencana menyelesaikan soal cerita dalam kolom ini!

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

123

2. Rifky akan membuat hadiah untuk beberapa sahabatnya yang ulang tahun. Dia

mempunyai 16 pensil, 24 buku dan 32 penghapus. Rifky ingin membungkus hadiah

yang dibuatnya berisi pensil, buku dan buku dengan pembagian yang sama banyak.

Berapa orang sahabatnya yang mendapat hadiah? Tuliskan yang diketahui dan ditanya dalam soal pada kolom dibawah ini!

diketahui ditanya

Tuliskan cara menyelesaikan soal cerita di kolom bawah ini!

Tuliskan Rencana menyelesaikan soal cerita dalam kolom ini!

Tuliskan cara menyelesaikan soal cerita di kolom bawah ini!

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

124

Lampiran 6

HASIL UJIAN TENGAH SEMESTER

DAN UJIAN AKHIR SEMESTER I MATEMATIKA KELAS IV-C

TAHUN AJARAN 2016/2017

No. Nama Siswa KKM UTS UAS

1. Angelina Galuh Ade R.E. 70 68 62

2. Emilia Peny 70 83 81

3. Floreta Pelangi Poetry H. 70 65 80

4. Hafizal Hasburrahman 70 71 79

5. Irfania Wakhda Alwya Z. 70 87 75

6. Irsyad Danu Majid 70 77 65

7. Jasmine Namyrha .A. 70 54 60

8. Khayla Nania Etrin 70 73 80

9. M. Rafa Imtiyaz 70 70 70

10. M. Rifky Azhar 70 67 74

11. Mahrin Feyza Sherana 70 86 92

12. Marami Salsabila Khairish 70 62 74

13. Mayra Fullah S.A. 70 39 51

14. Moch. Zaki Abiyuansyah 70 85 83

15. Nadila Dwi Nurfitri 70 67 68

16. Neysa Auberta 70 86 76

17. Putera Perdana 70 63 55

18. Rhivo Bagas Riansyah 70 51 66

19. Tubagus M. Zidane R. 70 50 52

20. Yasmine Putri Asbi 70 60 50

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

125

Lampiran 7

LEMBAR SOAL TES KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

(UJI VALIDITAS SIKLUS I)

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan :

Kelas / Semester : V / 1

Pokok Bahasan : KPK & FPB

Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit

Petunjuk:

Tuliskan nama lengkap dan kelas pada lembar jawaban yang telah disiapkan

Kerjakan semua soal berikut ini pada lembar jawaban, mulailah dengan soal yang

kamu anggap mudah

Kerjakanlah soal dengan teliti, cepat dan tepat

Lembar soal dikumpulkan kembali beserta jawaban

Soal :

1. Setiap 4 tahun sekali Pak Rudi mengganti cat rumahnya. Setiap 7 tahun sekali Pak Rudi

mengganti mobilnya dengan yang baru. Jika pada tahun 1998 Pak Rudi mengganti cat

rumah dan mobilnya, pada tahun berapa Pak Rudi melakukan kedua kegiatan itu dalam

tahun yang sama?

2. Arman bermain futsal setiap 6 hari sekali, sedangkan bondan setiap 8 hari sekali. Pada

tanggal 15 Febuari 2015, mereka bermain bersama. Pada tanggal berapa mereka akan

bermain futsal bersama lagi?

3. Bus Maju Lancar berangkat dari terminal setiap 5 menit sekali. Sedangkan bus Maju

Sukses berangkat dari terminal setiap 12 menit sekali. Jika kedua bus berangkat bersama

pada pukul 06.45, pada pukul berapa kedua bus akan berangkat bersama lagi?

4. Dika mempunyai 16 telur ayam dan 24 telur puyuh. Telur-telur tersebut akan

dimasukkan ke dalam sebuah keranjang. Ada berapa banyak keranjang yang harus

disiapkan, jika telur ayam dan telur puyuh habis dibagi rata di masukkan ke dalam

keranjang?

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

126

5. Sulaiman mempunyai tali sepanjang 12 meter dan Udin mempunyai tali sepanjang 8

meter. Jika kedua tali tersebut dipotong-potong sama panjang, maka berapa ukuran tali

terpanjang?

6. Sebanyak 12 dokter dan 15 bidan akan dikirim ke daerah pedalaman. Setiap daerah

pedalaman akan menerima dokter dan bidan dengan jumlah sama banyak. Berapa banyak

daerah pedalaman yang akan menerima dokter serta bidan?

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

127

LEMBAR SOAL TES KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

(UJI VALIDITAS SIKLUS II)

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan :

Kelas / Semester : V / 1

Pokok Bahasan : KPK & FPB

Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit

Petunjuk:

Tuliskan nama lengkap dan kelas pada lembar jawaban yang telah disiapkan

Kerjakan semua soal berikut ini pada lembar jawaban, mulailah dengan soal yang

kamu anggap mudah

Kerjakanlah soal dengan teliti, cepat dan tepat

Lembar soal dikumpulkan kembali beserta jawaban

Soal :

1. Ada 3 lampu hias di taman kota. Lampu hijau menyala setiap 3 detik. Lampu merah

menyala setiap 4 detik. Lampu kuning menyala setiap 5 detik. Pada detik ke berapa ketiga

lampu tersebut menyala bersama-sama pertama kalinya?

2. Pak Made, pak Toni dan pak Janu adalah warga RW 008.

Mereka mendapatkan tugas meronda. Pak Made mendapat

tugas rondan 6 hari sekali. Pak Toni mendapat tugas ronda

8 hari sekali dan pak Janu mendapat tugas ronda 12 hari

sekali. Hari ini mereka bertiga tugas ronda bersama-sama

untuk pertama kalinya. Kapan mereka akan tugas ronda

bersama-sama untuk yang ketiga kalinya?

3. Rafa, Iqbal dan Rifki adalah anggota club renang Bina Bintara. Rafa berlatih renang 4

hari sekali, Iqbal berlatih berenang 5 hari sekali, dan Rifki berlatih berenang 6 hari sekali.

Pada tanggal 1 Desember 2016, mereka berlatih bersama. Pada tanggal berapa mereka

akan berlatih bersama-sama lagi?

4. Sekolah Bina Madina menerima kiriman paket buku Kisah dan Tauladan Nabi untuk

perpustakaan. Kiriman itu berupa 3 buah kotak, masing-masing berisi 6 buku, 12 buku

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

128

dan 18 buku. Ketiga kotak itu dibuka dan buku-buku akan ditumpuk di meja besar untuk

dicatat. Ada berapa tumpu buku di atas meja, jika setiap tumpukannya sama?

5. Pak Ahmad akan mengadakan acara syukuran di panti asuhan. Ia menyiapkan bingkisan

berupa 25 buku tulis, 35 penggaris dan 45 pensil. Bingkisan tersebut akan dimasukkan

dalam kotak dengan pembagian yang sama rata. Berapa kotak yang dibutuhkan untuk

memasukkan bingkisan tersebut? Berapa jumlah buku tulis, penggaris dan pensil pada

masing-masing kotak?

6. Dalam rangka memperingati ulang tahun ayah, ayah membeli 21 baju koko, 35 celana

panjang dan 49 peci. Barang-barang itu akan dimasukkan ke dalam plastik dan dibagikan

kepada anak-anak yatim piatu. Berapa jumlah anak terbanyak yang akan menerima

hadiah dari ayah dengan bagian yang sama?

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

129

Lampiran 8

HASIL UJI VALIDITAS SIKLUS I

1 2 3 4 5 6

S 001 7 6 10 7 7 8 45

S 002 5 6 5 6 6 6 34

S 003 7 7 7 7 10 8 46

S 004 7 7 10 6 7 7 44

S 005 7 7 7 7 10 7 45

S 006 9 10 10 10 10 7 56

S 007 6 6 5 6 5 5 33

S 008 10 9 9 8 10 8 54

S 009 10 7 10 7 7 7 48

S 010 6 7 10 7 6 6 42

S 011 7 10 7 10 10 7 51

S 012 8 8 8 8 8 8 48

S 013 7 7 7 10 8 8 47

S 014 10 10 10 10 10 10 60

S 015 10 10 9 8 8 7 52

S 016 10 10 8 8 8 7 51

S 017 10 10 10 10 10 10 60

S 018 10 10 10 10 10 10 60

S 019 10 10 10 7 7 7 51

S 020 7 7 7 7 7 7 42

S 021 8 8 8 7 7 7 45

S 022 7 7 7 7 7 7 42

S 023 10 10 10 10 10 10 60

S 024 10 7 10 7 7 7 48

S 025 8 7 7 10 7 7 46

S 026 10 9 9 10 10 10 58

S 027 5 6 5 5 6 6 33

S 028 7 7 7 6 5 6 38

S 029 10 10 10 10 10 10 60

S 030 10 10 9 10 9 9 57

∑ (x) 248 245 251 241 242 229 1456

r xy 0,868 0,874 0,743 0,844 0,837 0,865

r tabel

Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Nomor Butir SoalResponden Jumlah (Y)

0,4226

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

130

HASIL UJI VALIDITAS SIKLUS II

1 2 3 4 5 6

S 001 5 7 9 9 6 0 36

S 002 7 7 7 7 6 6 40

S 003 7 6 7 1 6 7 34

S 004 5 6 9 9 0 0 29

S 005 9 8 9 7 9 9 51

S 006 9 8 8 7 9 9 50

S 007 1 4 4 1 1 1 12

S 008 7 8 8 1 6 4 34

S 009 7 5 8 9 3 0 32

S 010 7 6 8 9 9 0 39

S 011 9 7 9 9 9 9 52

S 012 9 8 9 9 9 9 53

S 013 7 6 6 6 5 5 35

S 014 9 8 9 9 9 9 53

S 015 9 8 9 9 9 8 52

S 016 9 7 7 7 9 9 48

S 017 9 8 7 9 9 9 51

S 018 6 6 6 6 0 0 24

S 019 9 8 9 9 9 9 53

S 020 9 8 8 9 9 9 52

S 021 8 7 7 7 7 7 43

S 022 7 6 8 7 7 7 42

S 023 7 6 7 7 6 7 40

S 024 9 8 9 9 9 9 53

S 025 8 7 7 7 7 7 43

S 026 7 7 8 8 6 0 36

S 027 9 7 8 9 9 9 51

S 028 7 6 5 9 3 0 30

S 029 8 6 7 7 7 7 42

S 030 9 7 9 8 8 9 50

∑ (x) 228 206 231 220 201 174 1260

r xy 0,92 0,81 0,68 0,56 0,91 0,84

r tabel

Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Nomor Butir SoalResponden Jumlah (Y)

0,4226

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

131

Lampiran 9

HASIL UJI RELIABILITAS SIKLUS I

Jumlah Kuadrat

1 2 3 4 5 6 (Y2)

S 001 7 6 10 7 7 8 45 2025

S 002 5 6 5 6 6 6 34 1156

S 003 7 7 7 7 10 8 46 2116

S 004 7 7 10 6 7 7 44 1936

S 005 7 7 7 7 10 7 45 2025

S 006 9 10 10 10 10 7 56 3136

S 007 6 6 5 6 5 5 33 1089

S 008 10 9 9 8 10 8 54 2916

S 009 10 7 10 7 7 7 48 2304

S 010 6 7 10 7 6 6 42 1764

S 011 7 10 7 10 10 7 51 2601

S 012 8 8 8 8 8 8 48 2304

S 013 7 7 7 10 8 8 47 2209

S 014 10 10 10 10 10 10 60 3600

S 015 10 10 9 8 8 7 52 2704

S 016 10 10 8 8 8 7 51 2601

S 017 10 10 10 10 10 10 60 3600

S 018 10 10 10 10 10 10 60 3600

S 019 10 10 10 7 7 7 51 2601

S 020 7 7 7 7 7 7 42 1764

S 021 8 8 8 7 7 7 45 2025

S 022 7 7 7 7 7 7 42 1764

S 023 10 10 10 10 10 10 60 3600

S 024 10 7 10 7 7 7 48 2304

S 025 8 7 7 10 7 7 46 2116

S 026 10 9 9 10 10 10 58 3364

S 027 5 6 5 5 6 6 33 1089

S 028 7 7 7 6 5 6 38 1444

S 029 10 10 10 10 10 10 60 3600

S 030 10 10 9 10 9 9 57 3249

∑ (x) 248 245 251 241 242 229 1456 72606

∑ (x)2 2136 2073 2183 2015 2036 1807

Varians 2,86 2,41 2,77 2,63 2,80 1,97

Jml Varians

Total Varians

r11 0,78

Nomor Butir SoalResponden Jumlah (Y)

15,43

64,72

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

132

HASIL UJI RELIABILITAS SIKLUS II

Jumlah Kuadrat

1 2 3 4 5 6 (Y2)

S 001 5 7 9 9 6 0 36 1296

S 002 7 7 7 7 6 6 40 1600

S 003 7 6 7 1 6 7 34 1156

S 004 5 6 9 9 0 0 29 841

S 005 9 8 9 7 9 9 51 2601

S 006 9 8 8 7 9 9 50 2500

S 007 1 4 4 1 1 1 12 144

S 008 7 8 8 1 6 4 34 1156

S 009 7 5 8 9 3 0 32 1024

S 010 7 6 8 9 9 0 39 1521

S 011 9 7 9 9 9 9 52 2704

S 012 9 8 9 9 9 9 53 2809

S 013 7 6 6 6 5 5 35 1225

S 014 9 8 9 9 9 9 53 2809

S 015 9 8 9 9 9 8 52 2704

S 016 9 7 7 7 9 9 48 2304

S 017 9 8 7 9 9 9 51 2601

S 018 6 6 6 6 0 0 24 576

S 019 9 8 9 9 9 9 53 2809

S 020 9 8 8 9 9 9 52 2704

S 021 8 7 7 7 7 7 43 1849

S 022 7 6 8 7 7 7 42 1764

S 023 7 6 7 7 6 7 40 1600

S 024 9 8 9 9 9 9 53 2809

S 025 8 7 7 7 7 7 43 1849

S 026 7 7 8 8 6 0 36 1296

S 027 9 7 8 9 9 9 51 2601

S 028 7 6 5 9 3 0 30 900

S 029 8 6 7 7 7 7 42 1764

S 030 9 7 9 8 8 9 50 2500

∑ (x) 228 206 231 220 201 174 1260 56016

∑ (x)2 1822 1446 1827 1778 1573 1408

Varians 2,97 1,05 1,61 5,49 7,54 13,29

Jml Varians

Total Varians

r 11 0,71

Nomor Butir SoalResponden Jumlah (Y)

31,96

103,2

Page 150: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

133

Lampiran 10

HASIL UJI TARAF SUKAR SIKLUS I

1 2 3 4 5 6

S 001 7 6 10 7 7 8 45

S 002 5 6 5 6 6 6 34

S 003 7 7 7 7 10 8 46

S 004 7 7 10 6 7 7 44

S 005 7 7 7 7 10 7 45

S 006 9 10 10 10 10 7 56

S 007 6 6 5 6 5 5 33

S 008 10 9 9 8 10 8 54

S 009 10 7 10 7 7 7 48

S 010 6 7 10 7 6 6 42

S 011 7 10 7 10 10 7 51

S 012 8 8 8 8 8 8 48

S 013 7 7 7 10 8 8 47

S 014 10 10 10 10 10 10 60

S 015 10 10 9 8 8 7 52

S 016 10 10 8 8 8 7 51

S 017 10 10 10 10 10 10 60

S 018 10 10 10 10 10 10 60

S 019 10 10 10 7 7 7 51

S 020 7 7 7 7 7 7 42

S 021 8 8 8 7 7 7 45

S 022 7 7 7 7 7 7 42

S 023 10 10 10 10 10 10 60

S 024 10 7 10 7 7 7 48

S 025 8 7 7 10 7 7 46

S 026 10 9 9 10 10 10 58

S 027 5 6 5 5 6 6 33

S 028 7 7 7 6 5 6 38

S 029 10 10 10 10 10 10 60

S 030 10 10 9 10 9 9 57

∑ (x) 248 245 251 241 242 229 1456

P 0,83 0,82 0,84 0,81 0,8 0,69

Kriteria mudah mudah mudah mudah mudah sedang

Responden Nomor Butir Soal

Jumlah (Y)

Page 151: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

134

HASIL UJI TARAF SUKAR SIKLUS II

1 2 3 4 5 6

S 001 5 7 9 9 6 0 36

S 002 7 7 7 7 6 6 40

S 003 7 6 7 1 6 7 34

S 004 5 6 9 9 0 0 29

S 005 9 8 9 7 9 9 51

S 006 9 8 8 7 9 9 50

S 007 1 4 4 1 1 1 12

S 008 7 8 8 1 6 4 34

S 009 7 5 8 9 3 0 32

S 010 7 6 8 9 9 0 39

S 011 9 7 9 9 9 9 52

S 012 9 8 9 9 9 9 53

S 013 7 6 6 6 5 5 35

S 014 9 8 9 9 9 9 53

S 015 9 8 9 9 9 8 52

S 016 9 7 7 7 9 9 48

S 017 9 8 7 9 9 9 51

S 018 6 6 6 6 0 0 24

S 019 9 8 9 9 9 9 53

S 020 9 8 8 9 9 9 52

S 021 8 7 7 7 7 7 43

S 022 7 6 8 7 7 7 42

S 023 7 6 7 7 6 7 40

S 024 9 8 9 9 9 9 53

S 025 8 7 7 7 7 7 43

S 026 7 7 8 8 6 0 36

S 027 9 7 8 9 9 9 51

S 028 7 6 5 9 3 0 30

S 029 8 6 7 7 7 7 42

S 030 9 7 9 8 8 9 50

∑ (x) 228 206 231 220 201 174 1260

P 0,84 0,76 0,86 0,81 0,74 0,64

Kriteria Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang

Nomor Butir SoalResponden Jumlah (Y)

Page 152: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

135

Lampiran 11

HASIL UJI DAYA BEDA SIKLUS I

1 2 3 4 5 6

S 014 10 10 10 10 10 10

S 017 10 10 10 10 10 10

S 018 10 10 10 10 10 10

S 023 10 10 10 10 10 10

S 029 10 10 10 10 10 10

S 026 10 9 9 10 10 10

S 030 10 10 9 10 9 9

S 006 9 10 10 10 10 7

S 008 10 9 9 8 10 8

S 015 10 10 9 8 8 7

S 011 7 10 7 10 10 7

S 016 10 10 8 8 8 7

S 019 10 10 10 7 7 7

S 009 10 7 10 7 7 7

S 012 8 8 8 8 8 8

∑ 144 143 139 136 137 127

S 024 10 7 10 7 7 7

S 013 7 7 7 10 8 8

S 003 7 7 7 7 10 8

S 025 8 7 7 10 7 7

S 001 7 6 10 7 7 8

S 005 7 7 7 7 10 7

S 021 8 8 8 7 7 7

S 004 7 7 10 6 7 7

S 010 6 7 10 7 6 6

S 020 7 7 7 7 7 7

S 022 7 7 7 7 7 7

S 028 7 7 7 6 5 6

S 002 5 6 5 6 6 6

S 007 6 6 5 6 5 5

S 027 5 6 5 5 6 6

∑ 104 102 112 105 105 102

DP 0,27 0,27 0,18 0,21 0,21 0,17

Kriteria Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek

Kel

om

po

k A

tas

JA (

15

sis

wa)

Kel

om

po

k B

awah

JB

(1

5 s

isw

a)

Nomor Butir SoalResponden

Page 153: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

136

HASIL UJI DAYA BEDA SIKLUS II

1 2 3 4 5 6

S 012 9 8 9 9 9 9

S 014 9 8 9 9 9 9

S 019 9 8 9 9 9 9

S 024 9 8 9 9 9 9

S 011 9 7 9 9 9 9

S 015 9 8 9 9 9 8

S 020 9 8 8 9 9 9

S 005 9 8 9 7 9 9

S 017 9 8 7 9 9 9

S 027 9 7 8 9 9 9

S 006 9 8 8 7 9 9

S 030 9 7 9 8 8 9

S 016 9 7 7 7 9 9

S 021 8 7 7 7 7 7

S 025 8 7 7 7 7 7

∑ 133 114 124 124 130 130

S 022 7 6 8 7 7 7

S 029 8 6 7 7 7 7

S 002 7 7 7 7 6 6

S 023 7 6 7 7 6 7

S 010 7 6 8 9 9 0

S 001 5 7 9 9 6 0

S 026 7 7 8 8 6 0

S 013 7 6 6 6 5 5

S 003 7 6 7 1 6 7

S 008 7 8 8 1 6 4

S 009 7 5 8 9 3 0

S 028 7 6 5 9 3 0

S 004 5 6 9 9 0 0

S 018 6 6 6 6 0 0

S 007 1 4 4 1 1 1

∑ 95 92 107 96 71 44

DP 0,28 0,16 0,13 0,21 0,44 0,64

Kriteria Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Baik

Kel

om

pok B

awah

JB

(15 s

isw

a)

Nomor Butir SoalResponden

Kel

om

pok A

tas

JA (

15 s

isw

a)

Page 154: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

137

Lampiran 12

KISI-KISI TES SIKLUS 1

A. Standar Kompetensi

2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menetukan Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Besar (FPB)

Indikator

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Jumlah Butir

Soal Nomor Soal

Memahami Soal Memilih Strategi

Matematika

Menyelesaikan

Soal

Menafsirkan Strategi

Matematika

Menetukan

KPK dari 2

bilangan

melalui soal

cerita

3 1, 2, 3

Menentukan

FPB dari 2

bilangan

melalui soal

cerita

3 4, 5, 6

Page 155: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

138

Lampiran 13

LEMBAR SOAL TES KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / 1

Pokok Bahasan : KPK & FPB

Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit

Petunjuk:

Tuliskan nama lengkap dan kelas pada lembar jawaban yang telah disiapkan

Kerjakan semua soal berikut ini pada lembar jawaban, mulailah dengan soal yang

kamu anggap mudah

Kerjakanlah soal dengan teliti, cepat dan tepat

Lembar soal dikumpulkan kembali beserta jawaban

Soal :

1. Setiap 4 tahun sekali Pak Rudi mengganti cat rumahnya. Setiap 7 tahun sekali Pak Rudi

mengganti mobilnya dengan yang baru. Jika pada tahun 1998 Pak Rudi mengganti cat

rumah dan mobilnya, pada tahun berapa Pak Rudi melakukan kedua kegiatan itu dalam

tahun yang sama?

2. Arman bermain futsal setiap 6 hari sekali, sedangkan bondan setiap 8 hari sekali. Pada

tanggal 15 Febuari 2015, mereka bermain bersama. Pada tanggal berapa mereka akan

bermain futsal bersama lagi?

3. Dika mempunyai 16 telur ayam dan 24 telur puyuh. Telur-telur tersebut akan

dimasukkan ke dalam sebuah keranjang. Ada berapa banyak keranjang yang harus

disiapkan, jika telur ayam dan telur puyuh habis dibagi rata di masukkan ke dalam

keranjang?

4. Sulaiman mempunyai tali sepanjang 12 meter dan Udin mempunyai tali sepanjang 8

meter. Jika kedua tali tersebut dipotong-potong sama panjang, maka berapa ukuran tali

terpanjang?

Page 156: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

139

Lampiran 14

PEDOMAN PENILAIAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

No. Indikator Deskripsi Skor

1. Memahami soal dengan

mencari apa yang

diketahui dan ditanyakan

Menuliskan dengan benar apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan pada soal cerita 3

Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan pada soal cerita, tetapi salah

satunya salah.

2

Menuliskan salah satu apa yang diketahui atau

apa yang ditanyakan pada soal cerita 1

Tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa

yang ditanyakan. 0

2. Memilih strategi

matematika yang sesuai

untuk menyelesaikan

soal cerita

Menuliskan strategi matematika dengan benar 2

Menuliskan strategi matematika tetapi salah 1

Tidak menuliskan strategi matematika 0

3. Menyelesaikan soal

cerita matematika dengan

tepat

Menyelesaikan perhitungan dari soal cerita

dengan benar 2

Menyelesaikan perhitungan soal cerita tetapi

salah 1

Tidak menyelesaikan perhitungan soal cerita 0

4. Membuat kesimpulan

dari jawaban pada soal

cerita yang diselesaikan

Menuliskan kesimpulan dari jawaban yang

telah diselesaikan dengan benar 2

Menuliskan kesimpulan dari jawaban yang

telah diselesaikan tetapi salah 1

Tidak meuliskan kesimpulan dari jawaban

yang telah diselesaikan 0

Page 157: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

140

Lampiran 15

KISI-KISI TES SIKLUS 2

A. Standar Kompetensi

2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

Indikator

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Jumlah Butir

Soal Nomor Soal

Memahami Soal Memilih Strategi

Matematika

Menyelesaikan

Soal

Menafsirkan Strategi

Matematika

Menetukan

KPK dari 3

bilangan

melalui soal

cerita

3 1, 2, 3

Menentukan

FPB dari 3

bilangan

melalui soal

cerita

3 4, 5, 6

Page 158: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

141

Lampiran 16

LEMBAR SOAL TES KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / 1

Pokok Bahasan : KPK & FPB

Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit

Petunjuk:

Tuliskan nama lengkap dan kelas pada lembar jawaban yang telah disiapkan

Kerjakan semua soal berikut ini pada lembar jawaban, mulailah dengan soal yang

kamu anggap mudah

Kerjakanlah soal dengan teliti, cepat dan tepat

Lembar soal dikumpulkan kembali beserta jawaban

Soal :

1. Ada 3 lampu hias di taman kota. Lampu hijau menyala setiap 3 detik. Lampu merah

menyala setiap 4 detik. Lampu kuning menyala setiap 5 detik. Pada detik ke berapa ketiga

lampu tersebut menyala bersama-sama pertama kalinya?

2. Sekolah Bina Madina menerima kiriman paket buku Kisah dan Tauladan Nabi untuk

perpustakaan. Kiriman itu berupa 3 buah kotak, masing-masing berisi 6 buku, 12 buku

dan 18 buku. Ketiga kotak itu dibuka dan buku-buku akan ditumpuk di meja besar untuk

dicatat. Ada berapa tumpu buku di atas meja, jika setiap tumpukannya sama?

3. Pak Ahmad akan mengadakan acara syukuran di panti asuhan. Ia menyiapkan bingkisan

berupa 25 buku tulis, 35 penggaris dan 45 pensil. Bingkisan tersebut akan dimasukkan

dalam kotak dengan pembagian yang sama rata. Berapa kotak yang dibutuhkan untuk

memasukkan bingkisan tersebut? Berapa jumlah buku tulis, penggaris dan pensil pada

masing-masing kotak?

4. Dalam rangka memperingati ulang tahun ayah, ayah membeli 21 baju koko, 35 celana

panjang dan 49 peci. Barang-barang itu akan dimasukkan ke dalam plastik dan dibagikan

kepada anak-anak yatim piatu. Berapa jumlah anak terbanyak yang akan menerima

hadiah dari ayah dengan bagian yang sama?

Page 159: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

142

Lampiran 17

HASIL TES SIKLUS I

No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Angelina Galuh Ade R.E. 70 70 Lulus

2 Emilia Peny 70 85 Lulus

3 Floreta Pelangi Poetry H. 70 75 Lulus

4 Hafizal Hasburrahman 70 80 Lulus

5 Irfania Wakhda Alwya Z. 70 90 Lulus

6 Irsyad Danu Majid 70 75 Lulus

7 Jasmine Namyrha .A. 70 70 Lulus

8 Khayla Nania Etrin 70 85 Lulus

9 M. Rafa Imtiyaz 70 75 Lulus

10 M. Rifky Azhar 70 70 Lulus

11 Mahrin Feyza Sherana 70 80 Lulus

12 Marami Salsabila Khairish 70 70 Lulus

13 Mayra Fullah S.A. 70 30 Tidak Lulus

14 Moch. Zaki Abiyuansyah 70 70 Lulus

15 Nadila Dwi Nurfitri 70 65 Tidak Lulus

16 Neysa Auberta 70 - -

17 Putera Perdana 70 75 Lulus

18 Rhivo Bagas Riansyah 70 50 Tidak Lulus

19 Tubagus M. Zidane R. 70 55 Tidak Lulus

20 Yasmine Putri Asbi 70 60 Tidak Lulus

Page 160: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

143

Berdasarkan tabel hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita tiap indikator, maka

dapat diperoleh presentase data sebagai berikut:

Presentase nilai per indikator dihitung dengan rumus:

Presentase nilai per indikator dihitung dengan rumus :

Presentase tiap indikator kemampuan menyelesaikan soal cerita siklus I

Memahami soal =

× 100%

= 84,6%

Memilih strategi =

× 100%

= 81,6%

Menyelesaikan soal =

× 100%

= 67,1%

Menyimpulkan jawaban =

× 100%

= 49,1%

Page 161: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

144

Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Siklus I

1. Membuat Distribus Frekuensi

a. Tabel Distribusi Frekuensi

30 70 75 80

50 70 75 85

55 70 75 85

60 70 75 90

65 70 80

b. Rentang Kelas (R)

R = Nilai terbesar – Nilai terkecil

= 90 – 30

= 60

c. Banyak Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 19

= 1 + 3,3 . 1,278

= 1 + 4,22

= 5,22 5 (pembulatan ke bawah)

d. Panjang kelas (P)

P =

=

= 12

Interval TB TA f fk xi xi2 f.xi f.xi2

31-42 30,5 42,5 1 1 34,5 1190,25 34,5 1190,25

43-54 42,5 54,5 1 2 46,5 2162,25 46,5 2162,25

55-66 54,5 66,5 3 5 58,5 3422,25 175,5 10266,8

67-78 66,5 78,5 9 14 70,5 4970,25 634,5 44732,3

79-90 78,5 90,5 5 19 82,5 6806,25 412,5 34031,3

Jumlah 19 292,5 18551,3 1303,5 92382,8

Page 162: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

145

2. Mean

x ˉ =

=

= 68,6

3. Modus

(

)

(

)

= 66,5 + 7,5

= 74

4. Median

fMe

fkn

PTbMeMe

2

1

9

14192

1

125,66

= 66,5 + (12 . -0,5)

= 66,5 + (-6)

= 60,6

5. Standar Devisiasi

σ = √ ( )

( )

σ = √ ( ) ( )

( )

σ = √

σ = √

σ = √ = 12,8

Page 163: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

146

TABULASI TES

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SIKLUS I

Jumlah

1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah total

S1 3 3 2 0 8 2 2 1 2 7 2 1 1 2 6 3 1 1 2 7 28 70

S2 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 1 1 2 6 3 1 1 3 8 34 85

S3 3 3 3 3 12 2 1 1 1 5 2 1 1 2 6 1 1 2 3 7 30 75

S4 3 3 3 3 12 2 2 1 1 6 2 2 1 1 6 3 3 1 1 8 32 80

S5 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 1 1 2 6 3 1 1 3 8 34 90

S6 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 1 1 2 1 5 1 1 2 1 5 30 75

S7 3 2 2 3 10 2 2 1 1 6 2 1 1 1 5 3 2 1 1 7 28 70

S8 3 3 3 3 12 2 1 2 2 7 2 1 2 2 7 3 1 2 2 8 34 85

S9 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 1 1 1 5 3 1 0 1 5 30 75

S10 3 2 2 2 9 2 2 2 2 8 2 1 1 2 6 3 1 0 0 4 27 70

S11 3 3 3 3 12 2 1 1 2 6 2 1 1 2 6 3 1 1 3 8 32 80

S12 3 3 2 1 9 2 2 1 1 6 2 2 1 1 6 3 2 1 1 7 28 70

S13 3 3 2 0 8 2 1 0 0 3 1 1 0 0 2 1 1 0 0 2 15 30

S14 3 2 2 2 9 2 2 2 2 8 2 1 1 1 5 3 1 1 1 6 28 70

S15 3 3 3 3 12 2 2 1 1 6 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 26 65

S16 0 0 0 0 0 0

S17 3 3 3 3 12 2 2 1 1 6 2 2 1 1 6 3 1 1 1 6 30 75

S18 2 1 1 1 5 2 2 2 1 7 2 1 1 0 4 2 1 1 0 4 20 50

S19 3 2 2 0 7 2 1 2 0 5 2 1 2 0 5 2 1 1 0 4 21 55

S20 2 2 2 2 8 2 2 1 1 6 2 2 1 1 6 1 1 1 1 4 24 60

Jumlah 193 124 102 112

NilaiNama SiswaMemahami soal Memilih strategi Menyelesaikan soal Menyimpulkan jawaban

Page 164: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

147

Lampiran 18

HASIL TES SIKLUS II

No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Angelina Galuh Ade R.E. 70 90 Lulus

2 Emilia Peny 70 100 Lulus

3 Floreta Pelangi Poetry H. 70 80 Lulus

4 Hafizal Hasburrahman 70 85 Lulus

5 Irfania Wakhda Alwya Z. 70 100 Lulus

6 Irsyad Danu Majid 70 75 Lulus

7 Jasmine Namyrha .A. 70 70 Lulus

8 Khayla Nania Etrin 70 90 Lulus

9 M. Rafa Imtiyaz 70 100 Lulus

10 M. Rifky Azhar 70 80 Lulus

11 Mahrin Feyza Sherana 70 100 Lulus

12 Marami Salsabila Khairish 70 70 Lulus

13 Mayra Fullah S.A. 70 60 Tidak Lulus

14 Moch. Zaki Abiyuansyah 70 80 Lulus

15 Nadila Dwi Nurfitri 70 70 Lulus

16 Neysa Auberta 70 100 Lulus

17 Putera Perdana 70 80 Lulus

18 Rhivo Bagas Riansyah 70 70 Lulus

19 Tubagus M. Zidane R. 70 80 Lulus

20 Yasmine Putri Asbi 70 90 Lulus

Page 165: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

148

Berdasarkan tabel hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita tiap indikator, maka

dapat diperoleh presentase data sebagai berikut:

Presentase nilai per indikator dihitung dengan rumus:

Presentase nilai per indikator dihitung dengan rumus :

Presentase tiap indikator kemampuan menyelesaikan soal cerita siklus I

Memahami soal =

× 100%

= 92%

Memilih strategi =

× 100%

= 88%

Menyelesaikan soal =

× 100%

= 82,5%

Menyimpulkan jawaban =

× 100%

= 72,5%

Page 166: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

149

Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Siklus II

1. Membuat Distribus Frekuensi

a. Tabel Distribusi Frekuensi

b. Rentang Kelas (R)

R = Nilai terbesar – Nilai terkecil

= 100 – 60

= 40

c. Banyak Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 20

= 1 + 3,3 . 4,3

= 1 + 4,3

= 5,3 5 (pembulatan ke bawah)

d. Panjang kelas (P)

P =

=

= 8

60 75 80 100

70 80 85 100

70 80 90 100

70 80 90 100

70 80 90 100

Interval TB TA F fk xi xi2 f.xi f.xi2

61-68 60,5 68,5 1 1 64,5 4160,25 64,5 4160,25

69-76 68,5 76,5 5 6 72,5 5256,25 362,5 26281,3

77-84 76,5 84,5 5 11 80,5 6480,25 402,5 32401,3

85-92 84,5 92,5 4 15 88,5 7832,25 354 31329

93-100 92,5 100,5 5 20 96,5 9312,25 482,5 46561,3

Jumlah 20 402,5 33041,3 1666 140733

Page 167: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

150

2. Mean

x ˉ =

=

= 83,5

3. Modus

(

)

(

)

= 76,5 + 3,5

= 80

4. Median

fMe

fkn

PTbMeMe

2

1

5

11202

1

85,76

= 76,5 + (-1,6)

= 74,9

5. Standar Devisiasi

σ = √ ( )

( )

σ = √ ( ) ( )

( )

σ = √

σ = √

σ = √ = 10,15

Page 168: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

151

TABULASI TES

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SIKLUS II

Jumlah

1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah total

S1 3 3 3 3 12 2 2 2 1 7 2 2 2 1 7 3 3 3 1 10 36 90

S2 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12 40 100

S3 3 3 2 2 10 2 2 2 1 7 2 2 2 1 7 3 1 3 1 8 32 80

S4 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 1 2 1 6 3 1 3 1 8 34 85

S5 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12 40 100

S6 3 2 3 0 8 2 2 2 2 8 2 1 2 1 6 3 1 3 1 8 30 75

S7 3 2 2 3 10 2 1 1 2 6 2 1 1 2 6 3 0 1 2 6 28 70

S8 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 1 2 2 7 3 0 3 3 9 36 90

S9 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12 40 100

S10 3 2 3 3 11 2 0 2 2 6 2 0 2 2 6 3 0 3 3 9 32 80

S11 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12 40 100

S12 3 3 2 0 8 2 2 2 0 6 2 2 2 0 6 3 3 2 0 8 28 70

S13 3 1 3 0 7 2 1 2 0 5 2 1 2 0 5 3 1 3 0 7 24 60

S14 3 3 3 3 12 2 1 2 2 7 2 1 2 1 6 3 1 2 1 7 32 80

S15 3 3 3 3 12 2 1 2 1 6 2 1 1 1 5 3 0 1 1 5 28 70

S16 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12 40 100

S17 3 3 3 2 11 2 2 2 0 6 2 2 2 0 6 3 3 3 0 9 32 80

S18 3 3 3 3 12 2 1 1 1 5 2 1 1 1 5 3 1 1 1 6 28 70

S19 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 3 1 0 0 4 32 80

S20 3 3 3 3 12 2 2 2 2 8 2 1 2 1 6 3 1 3 3 10 36 90

Jumlah 221 141 132 174 668 1670

Nama Siswa NilaiMemahami soal Memilih strategi Menyelesaikan soal Menyimpulkan jawaban

Page 169: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

152

Lampiran 19

Skor Hasil LKK Setiap Pertemuan Siklus I

Skor Hasil LKK Pada Pertemuan I

Skor Hasil LKK Pada Pertemuan II

Skor Hasil LKK Pada Pertemuan III

Rekapitulasi Hasil LKK Siklus I

No. Kelompok Skor Hasil

LKK 1 LKK 2 LKK3

1. I 80 75 95

2. II 65 95 70

3. III 75 65 100

4. IV 95 85 85

No. Kelompok Hasil LKK 1 Keterangan

1. I 80 Tuntas

2. II 65 Belum Tuntas

3. III 75 Tuntas

4 IV 95 Tuntas

No. Kelompok Hasil LKK 2 Keterangan

1. I 75 Tuntas

2. II 95 Tuntas

3. III 65 Belum Tuntas

4. IV 85 Tuntas

No. Kelompok Hasil LKK 3 Keterangan

1. I 95 Tuntas

2. II 70 Tuntas

3. III 100 Tuntas

4. IV 85 Tuntas

Page 170: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

153

Lampiran 20

Skor Hasil LKK Setiap Pertemuan Siklus II

Skor LKK pada Pertemuan V

Skor LKK pada Pertemuan VI

Skor LKK pada Pertemuan VII

Rekapitulasi Skor LKK Siklus II

No. Kelompok Skor Hasil

LKK 5 LKK 6 LKK 7

1. I 70 100 100

2. II 95 90 100

3. III 100 80 85

4. IV 85 90 95

No. Kelompok Hasil LKK 5 Keterangan

1. I 70 Tuntas

2. II 95 Tuntas

3. III 100 Tuntas

4. IV 85 Tuntas

No. Kelompok Hasil LKK 6 Keterangan

1. I 100 Tuntas

2. II 90 Tuntas

3. III 80 Tuntas

4. IV 90 Tuntas

No. Kelompok Hasil LKK 7 Keterangan

1. I 100 Tuntas

2. II 100 Tuntas

3. III 85 Tuntas

4. IV 95 Tuntas

Page 171: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

154

Lampiran 21

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Sekolah :

Pertemuan ke- :

Hari/Tanggal :

Sub pokok Bahasan :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolam yang telah disediakan, sesuai pengamatan anda!

Tahap

Indikator/ Aspek Pengamatan

Skor/ penilaian

pengamatan

1 2 3 4

Kegiatan

Awal

1. Bersiap untuk mengikuti pembelajaran

2. Memperhatikan penjelaasan guru

3. Menjawab dan menanggapi

pertanyaan guru

Kegiatan

Inti

4. Bekerja sama dengan anggota

kelompok

5. Aktif dalam diskusi saat pembelajaran

6. Bertanya saat proses pembelajaran

7. Mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas

Kegiatan

Akhir

8. Menyimpulkan materi pembelajaran

yang telah dilakukan

JUMLAH SKOR

Keterangan :

1 = tidak baik

2 = cukup

3 = baik

4 = sangat baik

Page 172: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

155

Lampiran 22

Skor rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan ke-1

Skor rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan ke-2

Skor rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan ke-3

No. Aspek yang Diamati Presentase (%)

1. Bersiap untuk mengikuti pembelajaran 75

2. Memperhatikan penjelasan guru 50

3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan 50

4. Bekerja sama dengan anggota kelompok 50

5. Aktif dalam diskusi saat pembelajaran 75

6. Bertanya saat proses pembelajaran 50

7. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 50

8. Menyimpulkan materi pembelajaran yg dilakukan 50

56,25Skor

No. Aspek yang Diamati Presentase (%)

1. Bersiap untuk mengikuti pembelajaran 75

2. Memperhatikan penjelasan guru 75

3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan 75

4. Bekerja sama dengan anggota kelompok 75

5. Aktif dalam diskusi saat pembelajaran 75

6. Bertanya saat proses pembelajaran 75

7. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 50

8. Menyimpulkan materi pembelajaran yg dilakukan 50

68.75Skor

No. Aspek yang Diamati Presentase (%)

1. Bersiap untuk mengikuti pembelajaran 100

2. Memperhatikan penjelasan guru 100

3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan 75

4. Bekerja sama dengan anggota kelompok 75

5. Aktif dalam diskusi saat pembelajaran 75

6. Bertanya saat proses pembelajaran 100

7. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 75

8. Menyimpulkan materi pembelajaran yg dilakukan 75

84,375Skor

Page 173: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

156

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aspek yang Diamati Pertemuan Ke- (%)

Rataan (%) 1 2 3

1. Bersiap untuk mengikuti

pembelajaran 75 75 100 83,3

2. Memperhatikan penjelasan

guru 50 75 100 75

3. Menjawab dan

menanggapi pertanyaan

dari guru

50 75 75 66,7

4. Bekerja sama dengan

anggota kelompok 50 75 75 66,7

5. Aktif dalam diskusi saat

pembelajaran 75 75 75 75

6. Bertanya saat proses

pembelajaran 50 75 100 75

7. Mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas 50 50 75 58,3

8. Menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah

dilakukan

50 50 75 58,3

Rata-rata presentase 70,8

Page 174: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

157

Lampiran 23

Skor rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan ke-5

Skor rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan ke-6

Skor rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan ke-7

No. Aspek yang Diamati Presentase (%)

1. Bersiap untuk mengikuti pembelajaran 75

2. Memperhatikan penjelasan guru 75

3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan 75

4. Bekerja sama dengan anggota kelompok 100

5. Aktif dalam diskusi saat pembelajaran 75

6. Bertanya saat proses pembelajaran 75

7. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 75

8. Menyimpulkan materi pembelajaran yg dilakukan 75

78,125Skor

No. Aspek yang Diamati Presentase (%)

1. Bersiap untuk mengikuti pembelajaran 100

2. Memperhatikan penjelasan guru 75

3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan 75

4. Bekerja sama dengan anggota kelompok 75

5. Aktif dalam diskusi saat pembelajaran 100

6. Bertanya saat proses pembelajaran 75

7. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 100

8. Menyimpulkan materi pembelajaran yg dilakukan 100

87,5Skor

No. Aspek yang Diamati Presentase (%)

1. Bersiap untuk mengikuti pembelajaran 100

2. Memperhatikan penjelasan guru 100

3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan 75

4. Bekerja sama dengan anggota kelompok 100

5. Aktif dalam diskusi saat pembelajaran 75

6. Bertanya saat proses pembelajaran 100

7. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 100

8. Menyimpulkan materi pembelajaran yg dilakukan 100

93,75Skor

Page 175: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

158

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aspek yang Diamati Pertemuan Ke- (%) Rataan

(%) 5 6 7

1. Bersiap untuk mengikuti

pembelajaran 75 100 100 91,7

2. Memperhatikan

penjelasan guru 75 75 100 83,3

3. Menjawab dan

menanggapi pertanyaan

dari guru

75 75 75 75

4. Bekerja sama dengan

anggota kelompok 100 75 100 91,7

5. Aktif dalam diskusi saat

pembelajaran 75 100 75 83,3

6. Bertanya saat proses

pembelajaran 75 75 100 83,3

7. Mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas 75 100 100 91,7

8. Menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah

dilakukan

75 100 100 91,7

Rata-rata presentase 86,5

Page 176: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

159

Lampiran 24

LEMBAR JURNAL HARIAN SISWA

Nama :

Kelas :

Hari dan tanggal :

Berilah tanda ceklis terhadap pertanyaan di bawah ini!

No Pertanyaan

Menyenangkan

Membosankan

Biasa saja

1. Bagaimana pendapatmu

mengenai pembelajaran hari

ini ?

2. Apakah kamu telah

memahami materi pelajaran

pada hari ini?

Berikan komentarmu disini:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

..............................................................................

Page 177: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

160

Lampiran 25

Rekapitulasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Ke- Kategori

Positif Netral Negatif

I 64,8 % 19 % 16,2 %

II 70,3 % 16,2 % 13,5 %

III 78, 4 % 13,5 % 8,1 %

Presentase

Respon Siswa 71,2 % 16,2 % 13 %

Rekapitulasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus II

Pertemuan Ke- Kategori

Positif Netral Negatif

V 81 % 11 % 3 %

VI 83,8 % 11 % 5,4 %

VII 89.2 % 8 % 3 %

Presentase

Respon Siswa 84,7 % 9,9 % 3,6 %

Page 178: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

161

Lampiran 26

PEDOMAN WAWANCARA PRA PENELITIAN

1. Metode apa saja yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran matematika?

Metode ceramah dan penugasan. Kadang membuat kelompok dan anak-anak berdiskusi

sesuai materi yang akan dipelajarati saja.

2. Apakah ibu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari?

Iya kadang-kadang, disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Kalau materi tersebut

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari pasti dikaitkan materi yang diajarkan dengan

kehidupan sehari-hari. Hal ini membantu siswa dalam memahami materi.

3. Bagaimana cara ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Memberikan soal-soal latihan, PR untuk dikerjakan di rumah dan memberikan

pengayaan pada siswa yang mendapat nilai kecil.

4. Apa yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran matematika?

Banyak, salah satunya banyak siswa yang belum hafal perkalian. Padahal matematika

tidak lepas dari perkalian, pembagian, pengurangan dan penjumlahan. Hal ini membuat

siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika, sehingga pada materi

perkalian harus dilakukan sampai beberapa pertemuan.

5. Bagaimana solusi ibu untuk mengatasi kendala siswa dalam pembelajaran matematika?

Membuat suasana kelas senyaman mungkin bagi siswa, sehingga siswa senang didalam

kelas dan mau belajar dengan baik.

Jakarta,11 Oktober 2016

Narasumber

Iin Handayani, S.Pd

Page 179: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

162

Lampiran 27

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama :

Kelas :

Hari/ Tgl :

1. Bagaimana perasaanmu saat belajar matematika dengan ibu?

..........................................................................................................................................

......................................................................................................

2. Bagaimana pendapatmu belajar matematika dengan ibu?

..........................................................................................................................................

......................................................................................................

3. Apakah kamu mengalami kesulitan saat belajar matematika dengan ibu?

..........................................................................................................................................

......................................................................................................

Page 180: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

163

Lampiran 28

Hasil Wawancara Siswa Siklus I

Peneliti : Bagaimana perasaanmu saat belajar matematika dengan ibu?

S1 : Senang bu..

S2 : Senang

S3 : Senang

S4 : Senang

Peneliti : Bagaimana pendapatmu belajar matematika dengan ibu?

S1 : Jadi lebih paham bu, seneng bisa bantu teman yang belum paham

S2 : Seru bu, belajarnya berkelompok terus.

S3 : Jadi lebih paham bu, tapi kadang sebel kalau temen sekelompoknya ada

yang gak kerja.

S4 : Lumayan ngerti bu.

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan saat belajar matematika dengan ibu?

S1 : ada bu, kadang soalnya susah banyak ngitungnya

S2 : saya masih sering kebalik bu antara mencari KPK dan FPB

S3 : saya susah konsentrasi bu, kalau anak-anak lain berisik

S4 : tidak ada bu..

Ket:

S1 : Emilia Peny

S2 : Moch. Zaki Abiyuansyah

S3 : Neysa Auberta

S4 : M. Rafa Imtiyaz

Page 181: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

164

Lampiran 29

Hasil Wawancara Siswa pada Siklus II

Peneliti : Bagaimana perasaanmu saat belajar matematika dengan ibu?

S1 : Senang

S2 : Senang

S3 : Senang

S4 : Senang

Peneliti : Bagaimana pendapatmu belajar matematika dengan ibu?

S1 : Seru bu, makin faham dijelasin sama ibu

S2 : Asyik bu, bisa bekerja sama dengan teman yang lain

S3 : Jadi lebih paham bu, saya bisa ngajarin temen yang lain yang belum faham

S4 : saya jadi lebih paham bu.

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan saat belajar matematika dengan ibu?

S1 : tidak ada bu..

S2 : tidak ada..

S3 : tidak ada bu,

S4 : tidak ada bu..

Ket:

S1 : Mahrin Feyza Serana

S2 : Irsyad Danu Majid

S3 : Irfania Wakhdah

S4 : M. Rifky Azhar

Page 182: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

165

Lampiran 30

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/1002/2012 Jakarta, 25Febuari 2016

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Maifalinda Fatra, M.Pd

Pembimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II

(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Ressa Carera

NIM : 1112018300009

Jurusan : Pendidikan Guru MI

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Melalui Model Discovery Learning

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 25 Febuari

2016 , abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional

pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon

pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat

diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:

1. Dekan FITK

2. Mahasiswa ybs.

Page 183: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

166

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/1002/2012 Jakarta, 25 Febuari 2016

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd

Pembimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II

(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Ressa Carera

NIM : 1112018300009

Jurusan : Pendidikan Guru MI

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Melalui Model Discovery Learning

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 25 Febuari

2016 , abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional

pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon

pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat

diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:

1. Dekan FITK

2. Mahasiswa ybs.

Page 184: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

167

Lampiran 31

Page 185: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

168

Lampiran 32

Page 186: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

169

Lampiran 33

PROFIL SEKOLAH

1. Sejarah Singkat Sekolah

Al-Kautsar Bintaro 2 adalah sekolah yang berada dibawah naungan yayasan Permata

Cendikia yang bergerak di bidang pendidikan. Pertama kali dibangun pada tahun 2007,

Al-Kautsar Bintaro 2 adalah sebuah sekolah taman kanak-kanak. Kemudian pada tahun

2011 dibangun sebuah sekolah dasar dengan nama SDI Al-Kautsar Bintaro 2. Dengan

pimpinan Sukisnawati, S.Pd hingga saat ini.

Profil Kepala Sekolah SDI Al-Kautsar Bintaro 2 dari tahun 2011 hingga sekarang:

Nama : Sukisnawati, S.Pd

TTL : Jakarta, 3 Febuari 1975

Masa Jabatan : 2011 s/d sekarang

SDI Al-Kautsar Bintaro 2 yang berlokasi di Jl. Cendrawasih No. 28 Sawah Lama,

Ciputat Tangerang Selatan, sebagai lembaga pendidikan dasar yang berbasis dan berciri

khas Islam berupaya untuk mentrasformasikan dan mengiternalisasikan nilai-nilai ajaran

islam di satu sisi dan pengetahuan umum di sisi lain dengan harapan yang dihasilkan

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas.

2. Visi, Misi dan Tujuan

A. Visi Sekolah

Mendidik dan melahirkan intelektual islam yang berkualitas dari segi fisik, sosial-

emosional, kecerdasan, dan spiritual.

B. Misi Sekolah

1) Menjadikan setiap kegiatan bernilai ibadah

2) Mengembangkan iklim belajar yang menyenangkan, berwawasan luas yang

berakar pada norma dan nilai-nilai budaya bangsa.

3) Mengembangkan keterampilan belajar pada tiap diri siswa.

4) Memberikan kesempatan yang sama pada tiap siswa untuk menggali, mengenali,

dan mengembangkan kemampuannya.

5) Memberdayakan seluruh potensi sekolah utnuk memberikan mutu pelayanan yang

maksimal.

6) Menumbuhkan kepekaan siswa dalam mengoperasikan karya sastra dan seni.

Page 187: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

170

C. Guru dan Tenaga Kependidikan

No. Nama NIK Tempat Tanggal Lahir Jabatan Penempatan

1. Sukisnawati, S.Pd 07002 Jakarta/ 3 – 2 – 1975 Kepala Sekolah English 4-5-6

2. Siti Mashitoh, S.S.I 12006 Bogor/ 19 – 9 -1987 Wakil Kepala Sekoah Fiqih, akidah

3. Ali Fachruddin, S.Sos.I 11003 Demak/ 5 – 3 – 1979 Operator Sekolah PJOK

4. Herly Noviyanti 10019 Tangerang/ 5 – 11 – 1983 Homeroom Teacher Grade 2A

5. Khumaidi, S.Pd.I 13009 Tegal/ 20 – 7 – 1989 Subject Teacher SKI, B. Arab, Qurdis

6. Nur Fuji Rahayu 15004 Jakarta/ 1 – 5 – 1992 Homeroom Teacher Grade 5A

7. Seftiani.Khoirun Nissa, S.Pd.I 14017 Tangerang/ 25 – 9 – 1989 Homeroom Teacher Grade 1B

8. Umi Ma’rufah, S.Pd 15005 Sukoharjo/ 1 – 6 – 1990 Homeroom Teacher Grade 1A

9. Nur Fadilla Juwita, S.Psi 15003 Jakarta/ 3 – 10 – 1988 Homeroom Teacher Grade 3A

10. Shibgotallah Al Haq, S.Pd.I 15006 Jakarta/ 25 – 8 – 1992 Subject Teacher PAI 3-4-5-6

11. Ria Sartika, S.Sci 15001 Jakarta/ 30 – 1- 1985 Subject Teacher English 1-2-3

12. Iin Handayani, S.Pd Tangerang/ 15 – 2 – 1994 Homeroom Teacher Grade 4A

13. Nanda Tri Wahyuni, S.Pd Jakarta/ 2 – 8 – 1993 Homeroom Teacher Grade 3B

14. Icha Nurul Fadhila, S.Sos Jakarta/ 5 – 5- 1992 Homeroom Teacher Grade 1D

15. Listya Nurmalasari, S.Pd Jakarta/ 25 – 6 -1993 Homeroom Teacher Grade 2B

16. Rika Fauziah, S.S Jakarta/ 19 – 9 – 1990 Homeroom Teacher Grade 1C

17. Sarah Nur Atikah, S.Pd.I Jakarta/ 18 – 11 – 1994 Homeroom Teacher Grade 6

18. Amayani Astuti, S.Pd Jakarta/ 11 – 5 – 1992 Homeroom Teacher Grade 5B

19. Fikriyatul Huda Jakarta/ 4 – 6 – 1994 Homeroom Teacher Grade 4B

20. Ressa Carera Jakarta/ 24 – 2- 1994 Homeroom Teacher Grade 4C

21. Anggun Prameswari N. S, S.Sn Bandung/ 8 – 9 - 1994 Homeroom Teacher Grade 3C

Page 188: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

171

D. Siswa

No. Kelas JK

Jumlah Rombel L P

1.

IA 15 10 25

100 IB 16 10 25

IC 15 10 25

ID 15 10 25

2.

IIA 16 12 28

80 IIB 18 8 26

IIC 16 10 26

3.

IIIA 18 8 26

74 IIIB 11 12 23

IIIC 15 10 25

4.

IVA 12 8 20

58 IVB 11 8 19

IVC 8 11 19

5. VA 13 9 22

41 VB 8 11 19

6. VI 11 10 21 21

E. Sarana Prasaarana

No. Sarana Pendukung Tersedia

1. Perpustakaan √

2. Lapangan Olah Raga √

3. Laporatorium Komputer √

4. Ruang Kelas √

5. UKS √

F. Lainnya yang Relevan

No. Kegiatan Ekstrakurukuler Ada

1. Pramuka √

2. Learning Qur’an √

3. Futsal √

4. Singing √

5. Dancing √

6. Drawing √

7. Taekwondo √

Page 189: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

172

Lampiran 34

Page 190: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

173

Page 191: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

174

Page 192: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN …

175

Lampiran 35

RIWAYAT PENULIS

Ressa Carera atau biasa dipanggil Ressa. Lahir di Jakarta,

24 Febuari 1994. Anak tunggal dari pasangan Susiadi (Alm.) dan

Trismiyati.

Pada umurnya yang ke empat tahun penulis memulai

pendidikan taman kanak-kanak di TK Bustanul Atfal di Mungkid,

Magelang. Kemudian tahun 2006-2009 penulis melanjutkan

pendidikan dasarnya MIM Pagersari, Mungkid, Magelang. Tamat

dari Madrasah Ibtidaiyah ia meneruskan sekolahnya ke SMP

Negeri 1 Mungkid, Magelang. Lulus dari SMP penulis pindah ke

Tangerang Selatan dan melanjutkan menimba ilmu di SMA Dua Mei Ciputat. Tamat SMA

penulis melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

ia mengemban ilmu di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan dengan jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Demi menggapai gelar sarjana, mahasiswi ini gigih dalam menuntut ilmu selama

masa perkuliahan dan saat melakukan penelitian tak mengenal lelah dalam menyelesaikan

skripsi yang berjudul Upaya Mneingkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Melalui

Model Discovery Learning. Sebuah usaha tanpa doa akan melahirkan pribadi yang sombong,

selalu yakinkan diri kita dengan doa, maksimalkan karya dengan usaha. Jangan pernah

menyerah untuk menggapai cita-cita, asalkan kita percaya, semua bisa terjadi.

Jika ada pertanyaan, kritikan ynag membangun, dan saran untuk penulis mengenai

skripsi ini, pembaca dapat menghubungi penulis melalui email [email protected].