128
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK SHALAT JUMAT DI KELAS VII DI MTS. AL-HASANAH MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh NOFI YANI NIM. 31.13.1.191 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2017

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

  • Upload
    dinhthu

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK SHALAT JUMAT DI KELAS

VII

DI MTS. AL-HASANAH MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan

Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

NOFI YANI

NIM. 31.13.1.191

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK SHALAT JUMAT DI KELAS

VII

DI MTS. AL-HASANAH MEDAN

SKRIPSI

DiajukanUntukMelengkapiTugas-Tugas Dan

MemenuhiSyarat-SyaratUntukMemperoleh

GelarSarjanaPendidikan Islam (S.Pd)

DalamIlmuTarbiyah

Oleh

NOFI YANI

NIM. 31.13.1.191

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Drs. Hadis Purba, MA Drs. H.Sokon Saragih, M.Ag

NIP.19620404 199303 1 002 NIP.19660812 199203 1 006

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

Nomor : Istimewa Medan, 08 Juni 2017

Lampiran : - Kepada Yth,

Perihal : Skripsi Bapak Dekan Fakultas Ilmu

An. Nofi Yani Tarbiyah

dan Keguruan

UIN Sumatera Utara

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan hormat,

Setelah membaca, meneliti, dan memberi saran-saran perbaikan seperlunya,

terhadap skripsi mahasiswi :

Nama : Nofi Yani

Nim : 31.13.1.191

Judul :“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Mata Pelajaran Fiqih

Materi Pokok Shalat Jumat Di MTs Al-Hasanah Medan”

Dengan ini kami menilai skripsi tersebut dapat disetujui untuk dapat diajukan

dalam sidang munaqasyah skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sumatera Utara.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Drs. Hadis Purba, M.A Drs. H. Sokon Saragih, M.Ag

NIP : 19620404 199303 1 002 NIP : 19660812 199203 1 006

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nofi Yani

NIM : 31.13.1.191

Jur./ Program.Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi :“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada

Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Shalat Jumat Di MTs Al-

Hasanah Medan”

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini

merupakan benar-benar karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dari ringkasan yang

semua telah saya jelaskan sumbernya.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini

jiplakan, maka gelar dari Nofi Yani yang diberikan oleh UIN SU batal saya terima.

Medan, 8 Juni 2017

Yang Membuat Pernyataan

Nofi Yani

NIM : 31.13.1.191

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

i

ABSTRAK

Nama : Nofi Yani

NIM : 31.13.1.191

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Drs. Hadis Purba, M.A.

Pembimbing II : Drs. H. Sokon Saragih, M.Ag.

Judul Skripsi: : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok

Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi

Pokok Shalat Jumat Kelas VII Di MTs

Al-Hasanah Medan.

Kata Kunci : Hasil Belajar, dan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pelaksanaan pembelajaran

agama melalui model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (2)

Meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe investigasi

kelompok di kelas VII MTs Al-Hasanah Medan.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian

ini adalah semua siswa kelas VII dengan jumlah 15 orang siswa. Perlakuan yang

diberikan kepada sebjek penelitian untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

Fiqih materi pokok shalat jumat dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe investigasi kelompok.

Temuan penelitian ini sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan pembelajaran. (2) Meningkatkan nilai-

nilai rata-rata kelas pada test awal sebesar 54,4% dengan tingkat ketuntasan belajar

sebesar 13,3%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 76 dengan tingkat ketuntasan

belajar sebesar 46,67%. Dan siklus II nilai rata-rata sebesar 74 dengan ketuntasan

belajar sebesar 80%. (3) meningkatkan hasil belajar siswa dari tes awal sampai siklus

II.

Mengetahui

Pembimbing II

Drs. H. Sokon Saragih, M.Ag.

NIP. 19660812 199203 1 006

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT.,

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selanjutnya shawalat dan salam disampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menjadi contoh suri tauladan yang baik

bagi seluruh umat manusia dalam segala aspek kehidupan.

Skripsi ini penulis beri judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Mata Pelajaran

Fiqih Materi Pokok Shalat Jumat Di MTs Al-Hasanah Medan”.

Penulis menyadari dalam perampungan skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih pada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Secara khusus dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Hadis Purba,

M.A. dan Bapak Drs. H. Sokon Saragih, M.Ag. sebagai pembimbing satu dan

pembimbing dua yang telah memberikan banyak arahan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir. Penulis juga berterimakasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sumatera Utara.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

iii

2. Ibu Dr. Asnil Aidah Ritonga, M.A. selaku Ketua Jurusan Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sumatera Utara.

3. Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik penulis selama menjalani aktivitas

akademik di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara.

4. Bapak Irian syah Banda, S.PdI, MA selaku Kepala Madrasah Aliyah MTs

Al-Hasanah Medan yang telah memberikan izin kepada penulis dalam

melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Siti Aminah, S.Ag selaku guru Fiqih yang telah memberikan bantuan

kepada penulis semalam proses penelitian berlangsung.

6. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Arbanik dan Ibunda Jumiati

yang telah memelihara, menjaga, membesarkan, mendoakan, serta memberi

dukungan moril dan materil yang tak henti-hentinya kepada penulis.

7. Teristimewa penulis ucapkan kepada abangda Irfan serta adik Hamdani dan

Muhammad Fikri yang telah memberikan dukungan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Yang tak terlupakan kepada sahabat PAI 6 dan serta sahabat seperjuangan

yang selalu di samping penulis dalam memberikan motivasi, simpati, dan

saran yakni: NurHamidah Tambunan, Utri Utami, Surya, Masriyani

Saragih, Nur Hasanah, Nisa Usifa, Retno Puji Astuti.

9. Yang tersayang penulis ucapkan kepada sahabat terbaik penulis yakni:

S.E.M.E.N ( Mirwana Siska, Ely Rizki, Evi Sartika Dahri, dan Masitoh

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

iv

Daulay) yang selalu ada dan selalu memberikan dukungan, bantuan, serta

motivasinya kepada penulis dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan

skripsi ini. Maka dari itu penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik dari

berbagai pihak guna penyempurnaan skiripsi ini.

Medan, 08 Juni 2017

Penulis

(Nofi yani)

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah....................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. KerangkaTeoritis ................................................................................ 9

1. Model Pembelajaran......................................................................................... 9

1.1 Pengertian Model Belajar .............................................................. 9

2.2 Hakikat Model Pembelajaran ........................................................ 11

2. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................................... 13

2.1 Pembelajatan Kooperatif ............................................................... 13

2.2 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif .......................................... 15

2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif .................................................. 17

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif .................. 18

3. Kelompok Investigasi (Group Investigation) ................................................... 20

a. Pengertian Kelompok Investigasi ................................................... 20

b. Implementasi Kelompok Investigasi .............................................. 22

4. Hasil Belajar .................................................................................................... 24

a. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar ............................ 29

5. Shalat Jumat ..................................................................................................... 34

B. Penelitian Relevan ..................................................................................... 37

C. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 38

D. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 39

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

vi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan JenisPenelitian ........................................................ 40

B. Subjek Penelitian............................................................................... 42

C. Tempat Dan WaktuPenelitian ........................................................... 42

D. Prosedur Observasi ........................................................................... 42

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 46

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 47

BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ................................................................................. 49

1. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .................................... 49

B. Temuan Khusus................................................................................. 52

1. Hasil Belajar Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Investigasi Kelompok ......................................................... 52

2. Hasil Belajar Setelah Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Investigasi Kelompok ......................................................... 55

3. Respon Siswa Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Investigasi Kelompok ......................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 59

B. Saran.................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 ...............................................................................................................

Tabel 4.1 ...............................................................................................................

Tabel 4.2 ..............................................................................................................

Tabel 4.3 .............................................................................................................

Tabel 4.4 .............................................................................................................

Tabel 4.5 .............................................................................................................

Tabel 4.6 ...............................................................................................................

Tabel 4.7 ...............................................................................................................

Tabel 4.8 ...............................................................................................................

Tabel 4.9 ...............................................................................................................

Tabel 4.10 .............................................................................................................

Tabel 4.11 .............................................................................................................

Tabel 4.12 .............................................................................................................

Tabel 4.13..........................................................................................................

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila kita mencermati keadaan pendidikan pada masa ini, kita dapat

melihat bahwa realitas pendidikan di Indonesia pada saat ini memang masih jauh dari

harapan. Selain perlunya perluasan kesempatan pendidikan, dari sisi kualitas, masih

banyak aspek yang harus diperbaiki.1

Banyak faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan menurun, seperti

penyebabnya dari siswa, guru, sarana, dan prasarana maupun model pembelajaran

yang digunakan. Juga minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang

kurang baik, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai, akan menyebabkan

kurang berhasilnya instruksional. Proses pembelajaran yang kurang berhasil dapat

menyebabkan siswa kurang minat untuk belajar. Minat siswa yang kurang

ditunjukkan dari kurangnya aktivitas belajar, interaksi dalam proses pembelajaran dan

persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Seharusnya di era modern dan dengan banyaknya variasi metode dan model

pembelajaran yang ada, guru dapat menerapkannya didalam kelas sehingga suasana

belajar menjadi lebih aktif dan menyenangkan sehingga dapat tercapai hasilo belajar

optimal.

1As’rial Muhajir, 2011, Ilmu Pendidikan Perspektif Kontekstual, Yogyakarta: Ar Ruzz Media,

h 27.

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

2

Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional no 2 tahun 1989

dirumuskan bahawa pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta

didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, bagi peranannya di

masa yang kan datang.2

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan

peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam

lingkungan tertentu. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam

pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karasteristik pribadinya kearah yang

positif, baik bagi dirinya maupun lingkungan.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan fundamental dalam proses

pendidikan yang mana terjadinya proses belajar yang tidak terlepas dari proses

mengajar. Proses pengajaran dan pembelajaran dalam konteks pendidikan formal

merupakan usaha sadar dan sengaja serta terorganisir secara baik, guru untuk

mencapai tujuan institusional yang diemban oleh lembaga yang menjelaskan misi

pendidikan. Proses pembelajaran adalah seperangkat kegiatan belajar yang dilakukan

siswa (peserta didik).3

Keberhasilan pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya guru. Guru

memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran yang terkait erat dengan

kemampuannya dalam memilih model pembelajaran yang dapat memberi

2Nana Syaodih Sukmadinata, 2005, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, h 8. 3Iskandar, 2009, Psikologi Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada (GP) Pers, h 98.

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

3

kreativitasan pada siswa. Adapun merupakan sasaran dari proses pembelajaran

sehingga memiliki motivasi dalam belajar, sikap terhadap pembelajaran,guru dapat

menimbulkan kemampuan berfikir kritis, memiliki kemampuan sosial, serta hasil

pencapaian berkreatifitas lebih baik.4

Realita yang kita lihat saat ini adalah proses pembelajaran yang ada dikelas

masih didominasi oleh guru dan cenderung mengejar target pencapaian kurikulum

yang ada tanpa memperhatikan apakah materi yang diajarkan sudah tersampaikan

secara optimal kepada peserta didik. Karena itulah, yang menjadikan suasana belajar

menjadi tidak kondusif dan tidak menyenangkan. Upaya peningkatan hasil belajar

tidak lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya salah satunya ialah

diperlukannya guru yang kreatif. Guru yang kreatif sangat dibutuhkan dalam

peningkatan hasil belajar siswa, karena guru yang kreatif akan membuat proses

pembelajaran menjadi lebih menyenagkan sehingga materi pelajaran dapat

tersampaikan secara optimal.

Pendidikan islam adalah proses tranformasi dan internalisasi ilmu

pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan

pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup

dalam aspeknya.5 Salah satu kajian pendidikan islam yaitu fiqih yang paling sering

diterapkan dan dijalankan oleh masyarakat muslim ialat shalat jumat, karena shalat

4Isjoni dan Mhd Arif Ismail, 2008, Model-model Pembelajaran Mutakhir, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, h 146. 5Bukhari Umar, 2010, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, h 29.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

4

jumat merupakan ibadah wajib bagi muslim khususnya laki-laki yang sudah baligh

dan berakal. Ibadah sahalt jumat dilaksnakan setiap seminggu sekali di hari jumat.

Apabila pendidikan Agama Islam mau diterima dan diminati serta menjadi

perhatian siswa dalam penerapannya tentang shalat jumat dalam kehidupannya, maka

siswa harus diajarkan dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, karena

dengan cara yang menyenangkan siswa menjadi lebih mudah dalam menyerap materi

pelajaran. Dari sinilah guru memerlukan kreativitas yang harus dilakukan oleh semua

pihak, baik guru maupun siswa, dan siswa dituntut belajar aktif sesuai arahan yang

diberikan guru, begitu juga guru dituntut kreatif dalam menggunakan metode

pembelajaran agar dapat memotivasi sisw untuk belajar.

Pengguanaan model pembelajaran yang menarik dapat memotivasi belajar

siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (peserta didik). Selain itu

penggunaan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dapat membuat

suasana kelas menjadi lebih kondusif, aktif, dan menyenagkan. Salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar agar hasilnya

belajarnya efektif adalah model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok.

Melalui model pembelajaran tipe investigasi kelompok ini guru dapat mencoba

membangun kesadaran siswa. Bahwa siswa perlu diajarkan untuk mengaplikasikan

pengetahuan dan keterampilan siswa dan pengalaman belajarnya berdasarkan

pengetahuan yang ia miliki.

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

5

Metode investigasi kelompok ini lebih cepat mempengaruhi daya ingat

peserta didik melalui pemecahan masalah yang mereka selesaikan sendiri. Karena

mereka secara kelompok meyelesaikan maslah yang mereka hadapi dalam pelajaran.

Metode investigasi kelompok ini juga memungkinkan siswa untuk mengembangkan

pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan, terutama pada kegiatan perolehan,

analisis, dan sintesis informasi dalam upaya untuk memecahkan suatu masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK

PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK SHALAT JUMAT

KELAS VII DI MTS AL-HASANAH MEDAN”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat didefinisikan masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar tentang shalat jumat siswa kelas VII MTS masih tergolong

rendah

2. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional

3. Partisipasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.

C. Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat peneliti

rumuskan adalah sebagi berikut:

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

6

1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode investigasi

kelompok pada materi shalat jumat di kelas VII MTs Al-Hasanah Medan?

2. Apakah penerapan metode investigasi kelompok dapat meningkatkan hasil

belajar siswa di kelas VII MtsA-Hasanah Medan?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi shalat jumat

setelah menggunakan metode investigasi kelompok di kelas VII MTs Al-

Hasanah Medan?

D. Tujuan Penelitian

Sehubung dengan rumusan masalah diatas, maka penulis mempunyai tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini agar

memperoleh gambaran yang jelas dan tepat serta terhindar dari adanya interprensi

dan meluasnya masalah dalam memahami isi skripsi. Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode

investigasi kelompok pada materi shalat jumat di kelas VII MTs Al-Hasanah

Medan.

2. Untuk mengetahui penerapan metode investigasi kelompok dala

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII MTs Al-Hasanah Medan.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi shalat jumat

setelah menggunakan metode investigasi kelompok di kelas VII MTs Al-

Hasanah Medan.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

7

E. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penerapan penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan dan menambah

wawasan mmengenai bidang pendidikan agama islam, khususnya melalui

metode investigasi kelompok tentang shalat jumat, sehingga dapat digunakan

sebagai landasan maupun acuan bagi peneliti-peneliti berikutnya sehingga

dapat meningkatkan mutu pendidikan agama islam.

2. Praktis

Secara praktis, hasil penelitian tindakan kelas dapat memberikan manfaat

bagi:

a. Bagi peneliti

Dengan melaksanakan PTK peneliti sedikit demi sedikit mengetahui

metode pembelajaran agama islam, sebagai sarana untuk menerapkan

pengalaman belajar yang telah diperoleh, serta dapat juga sarana untuk

memecahkan permasalahan yang ada secara kritis, objektif, dan ilmiah.

b. Bagi Guru

Dengan adanya PTK dapat menambah wawasan tentang peranan

pembelajaran pendidikan agama islam dalam perubahan siswa dan guru, serta

sebagai bahan evaluasi selanjutnya yang bis dijadikan titik tolak pada

pembelajaran masa depan.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

8

c. Bagi Siswa

Dengan adanya metode investigasi kelompok dalam pembelajaran

pendidikan agama islam khusunya shalat jumat diharapkan dapat membantu

siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan belajar. Dengan metode ini

memungkinkan daya nalar serta kemempuan berpikir yang lebih kreatif

sehingga memotivasi sisw auntuk mengikuti proses pembelajaran dengan

baik.

d. Bagi Sekolah

Dengan adanaya PTK dapat dijadikan sebagai bahanmasukan bagi

pelaksana pendidikan dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif

dan efisien dengan guru yang berkualitas dimasa depan dan sebagai bahan

pertimbangan bagi pelaksana pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

1. Model Pembelajaran

1.1 Pengertian Model Pembelajaran

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru sudah sangat dikenal

secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki

pemahaman dan defenisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-masing

kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud dengan belajar. Oleh karena itu

untuk menghindari pemahaman yang beragam tersebut berikut akan dikemukakan

berbagai defenisi belajar menurut para ahli. Menurut R Gagne dalam Ahmad

Belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar dan mengajar

merupakan dua konsep yang tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Dua konsep ini

menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan

siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.6

Model secara sederhana adalah gambaran yang akan dirancang untuk

mewakili kenyataan. Model didefinisikan sebagai a replica of the fhenomena it

attempts to explain. Jadi dalam kegiatan pembelajaran model dapat dimaknai sebagai

suatu pola atau gambaran yang menjelaskan tentang berbagai bentuk, pandangan

yang terkait dengan kegiatan pembelajaran. Kemudian model pembelajaran juga

dapat diartikan sebagai suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses

6Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, h 1.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

10

rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi

dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak.7

Menurut Kemp dalam buku Model-Model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan

efisien. Upaya mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun

dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal,

maka diperlukan suatu metode untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

Dengan demikian bisa terjadi suatu strategi pembelajaran menggunakan beberapa

metode. Misalnya untuk melaksanakan strategi ekspositori biasa digunakan metode

ceramah sekaligus metode tanya jawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan

sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan media pembelajaran. Strategi

menunjukkan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode

adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.8

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan menunjuk kepada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Menurut Roy

Kellen bahwa terdapat dua pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang

berpusat pada murid. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi

pembelajaran langsung, pembelajaran deduktifatau pembelajaran ekspositori.

Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi

pembelajaran inkuiri dan diskoveri serta pembelajaran induktif. 9

Sedangkan model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan

berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model pembelajaran

berdasarkan prinsip-prinsip pembelajran,teori-teori lain yang mendukung. Joy dan

7Khadijah, 2013, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Cita Pustaka Media, h 134. 8Rusman, 2013, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, h 132. 9Ibid, h 132.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

11

Weil mempelajari model-model pembelajaran berdasarkan teori belajar yang

dikelompokkan menjadi empat model pembelajaran. Model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang dapata digunakan dalam jangka panjang atau pola yang

dapat digunakan unuk membuat pola kurikulum., merancang bahan-bahan pelajaran,

dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Model dapat dijadikan pola

pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien

untuk mencapai tujuan pendidikan.10

Untuk mencapai model pembelajaran yang akan dicapai, maka diperlukan

adanya metode. Metode adalah perancangan lingkungan belajar yang mengkhususkan

aktivitas, dimana siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.Dalam Al-

Qur’an telah disebutkan melalui ayat tentang pentingnya sesuatu metode dalam

pembelajaran,karena bagaimana pun materi yang disampaikan akan terasa

menyenangkan jika seorang guru/pendidik dapat memilih metode yang sesuai dengan

materi yang akan di ajarkan,sebagaimana dalam surah An-Nahl ayat 125 tentang

metode pendidikan.

Artinya:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmulah dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan dialah mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS:

An-Nahl:125).11

10Ibid, h 133. 11

Departemen Agama Republik Indonesia, 2004, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: J-

ART.H 441.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

12

2.2 Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk

didalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolahan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Jyce bahwa :

Each model guides ua as we design instruction to help students achieve various

abjectives. Maksud dari kutipan tersebut adalah bahwa setiap model mengarahkan

kita merancang pembelajaran untuk membantu peserta didiksedemikian rupa

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.12

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita

gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka didalam kelas.

Setiap model mengarahkan kita untuk mendesain berbagai tujuan. Sebagaimana

pendapat Joice, dkk:

A model of teaching is plan or pattern that we can use to design face to face

teaching in classroom or tutorial setting and to shape instrucsional material including

books, films, computer mediated programs, and curricula (longtern courses of study).

Each model guides us as we design instruction to help students achieve variuos

obyectives.13

Berdasarkan uraian diatas, model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur sistematika dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi

12

Trianto, 2011, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, h 52.

13Ibid, h 52.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

13

perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran.

Ada enam macam model pembelajaran yang sering dan praktis digunakan

guru dalam mengajar, masing-masing adalah: presentasi, pengajaran langsung,

pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan

diskusi kelas. Dalam mengajarkan suatu konsep atau ,materi tertentu, tidak ada satu

model yang lebih baik daripada model pembelajaran lainnya. Oleh karena itu, dalam

memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan seperti materi

pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar,

dan fasilitas penunjang yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan dapat tercapai.

Model pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran,

interaksinya,dan sifat lingkungan belajarnya. Model pengajaran mempunyai empat

ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:

(1) rasional teoritis logis yang disusun oleh pencipta atau pengembangnya, (2)

landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran

yang akan dicapai), (3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

dapat dilaksanakan dengan berhasil, (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar

tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.14

2. Model Pembelajaran Kooperatif

2.1 Pembelajaran Kooperatif

Ada banyak cara dalam pembelajaran kooperatif untuk digunakan didalam

kelas. Fakta dasar dari pembelajaran adalah memahami konsep, alasan tingkat tinggi,

14Ibid, h 53.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

14

pemecahan masalah dan penerapan yang memungkinkan tindakan terbaik dalam

kelompok pembelajaran kooperatif.

Menurut Kemp,at.al dalam buku Manajemen pembelajaran, pembelajaran

kooperatif adalah suatu jenis khusus dari aktivitas kelompok yang berusaha untuk

menunjukkan pembelajaran dan keterampilan sosial dengan kerja sama tiga konsep

ke dalam pengajaran, yaitu: a) penghargaan kelompok, b) pertanggungjawaban

pribadi, 3) peluang yang sama untuk berhasil. Berdasarkan tiga komponen tersebut

disarankan bahwa pembelajaran kooperatif membutuhkan perencanaan yang hati-hati

dan pelaksanaan yang sistematik. Pembelajaran kooperatif lebih banyak diarahkan

kepada perencanaan pelajar untuk mengelompokkan dan menyampaikan kepada tutor

dan anggota kelompok pelajar yang lain atau penyempurnaan kegiatan.15

Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran

yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut.

Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan belajar kelompok.

Oleh karena itu banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam

cooperative learning karena mereka beranggapan telah biasa melakukan pembelajaran

cooperative learning dalam bentuk belajar kelompok.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak

digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini

dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Slavin dinyatakan bahwa; 1)

penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan

15Syafaruddin dan Irwan Nasution, 2005, Manajemen Pembelajaran, Ciputat: Quantum

Teaching, h 200.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

15

sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan

menghargai orang lain, 2)pembelajaraan kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa

dan berpikir kritis ,memecahkan masalah, mengintegrasikan pengetahuan dengan

pengalaman. Dengan alasan tersebut strategi pembelajaran kooperatif diharapkan

mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dalam pengertian “kelompok”, didalam Al-qur’an disebutkan bahwa manusia

diciptakan berkelompok-kelompok, seperti firman Allah dalam surah Al-Hujarat ayat

13 yang berbunyi.

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling

bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal”(QS: Al-Hujurat: 13).16

Keutamaanberkelompok karena Allah akan menurunkan barokah, selama

perkumpulan itu berada di jalan Allah.Kelompok yang baik adalah kelompok yang

para anggotanya saling dukung mendukung dan bantu membantu dalam

mensukseskan program yang ada.

Ada dua komponen pembelajaran kooperatif, yakni: 1) cooperative task atau

tugas kerja sama. Tugas kerja sama berkenaan dengan suatu hal yang menyebabkan

anggota kelompok kerja sama dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan. 2)

16Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, h 345

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

16

cooperative incentive structure atau struktur insentif kerja sama, yang merupakan

sesuatu hal yang membangkitkan motivasi siswa untuk melakukan kerja sama dalam

rangka mencapai tujuan kelompok tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif adanya

upaya peningkatan prestasi belajar siswa dampak penyertaan, yaitu sikap toleransi

dan menghargai pendapat orang lain. Pembelajaran kooperatif akan digunakan

apabila: a) guru menekankan pentingnya usaha bersama di samping usaha secara

individu, b) guru menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar, c) guru

ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri, d) guru

menghendaki adanya pemerataan partisipasi aktif siswa, e) menghendaki kemampuan

siswa dalam memecahkan berbagai masalah.17

2.2 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat

elemen-elemen yang saling terkait. Ada berbagai elemen-elemen yang merupakan

ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:

a) Saling ketergantungan positif

Dalam sistem pembelajaran kooperatif, guru dituntut untuk mampu

menciptakan suasana belajar yang mendorong agar siswa merasa saling

membutuhkan siswa yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kebutuhan siswa

tersebut terkait dengan pembelajaran bukan kebutuhan yang berada diluar

17Ibid, h 206

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

17

pembelajaran. Hubungan yang saling membutuhkan anatar siswa satu dengan yang

lainnya inilah yang disebut dengan saling ketergantungan positif.

b) Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka menurut para siswa dan kelomok saling bertatap muka

sehingga dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru , tetapi juga dengan

siswa. Jadi dalam hal ini, semua anggota kelompok berinteraksi saling berhadapan,

dengan menerapkan keterampilan bekerja sama untuk menjalin hubungan sesama

anggota kelompok. Dalam hal ini antara anggota kelompok melaksanakan aktivitas-

aktivitas dasar seperti bertanya, menjawab pertanyaan, menunggu dengann sabar

teman yang sedang memberi penjelasan, berkata sopan, memberi penjelasan, dan

sebagainya. Pada proses pembelajaran yang demikian para siswa dapat saling

menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi.

c) Akuntabilitas Individual

Mengingat pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dalam bentuk

kelompok, maka setiap anggota harus belajar dan menyumbangkan pikiran demi

keberhasilan pekerjaan kelompok. Untuk mencapai tujuan kelompok / hasil belajar

kelompok, setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap penugasan materi

pembelajaran secara maksimal, karena kelompok didasari atas rata-rata nilai anggota

kelompok. Kondisi belajar yang demikian akan mampu menumbuhkan tanggung

jawab pada masing-masing individu siswa. Tanpa adanya tanggung jawab individu,

keberhasilan kelompok akan sulit tercapai.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

18

d) Keterampilan Menjalin Hubungan Antarpribadi

Dalam pembelajaran kooperatif dituntut untuk membimbing siswa agar dapat

berkolaborasi, bekerja sama dan bersosialisasi antar anggota kelompok. Dengan

demikian dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggang rasa,

sikap sopan antun terhadap teman, mengkritik ide, berani mempertahankan pikiran

logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat

dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya di asumsikan tetapi secara

sengaja diajarkan oleh guru. Dalam hal in siswa yang tidak dapat menjalin hubungan

antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari guru tetapi juga teguran dari

sesama siswa. Dengan adanya teguran tersebut siswa secara perlahan dan pasti akan

berusaha menjalin hubungan antarpribadi.18

2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Ada dua jenis keperluan tujuan dibuat secara khusus sebelum dimulai

pembelajaran, yaitu: (1) tujuan khusus pelajaran pada level yang benar bagi para

pelajar dan sesuai dengan tingkatan yang benar dalam pengajaran, dan (2) tujuan

keterampilan kerjasama, dengan rinci keterampilan interpersonal apa dan

keterampilan kelompok kecil yang akan ditekankan selama proses pembelajaran.

Kemungkinan kesalahan yang dibuat guru adalah hanya membuat tujuan khusus

18

Made Wena, 2010, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, h

191.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

19

akademik dan mengabaikan tujuan ketermpilan kerjasama yang diperlukan untuk

melatih para pelajar bekerjasama antara satu dengan yang lainnya.19

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

1. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada

guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir

sendiri.

b. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide dan gagasan dengan kata-kata verbal dan

membandingkan dengan ide-ide orang lain.

c. Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang

lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

d. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa

untuk lebih bertanggung jawab.

e. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh

untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri.

f. Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan

balik.

19Syafaruddin dan Irwan nasution, 2005, h 207.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

20

g. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.

h. Interaksi kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan

memberikan rangsangan untuk berpikir.20

2. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

a. Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif

membutuhkan waktu yang cukup lama.

b. Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah siswa saling

membelajarkan. Jadi jika tanpa peer teaching yang efektif maka

dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara

belajar akan sulit dipahami siswa.

c. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan

kepada hasil kerja kelompok.

d. Upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode

waktu yang cukup panjang.

e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat

penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang

hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu,

idealnya melalui pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerja

sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan

20Wina Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, h 247.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

21

sendiri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam pembelajaran kooperatif

memang bukan pekerjaan mudah.21

3. Kelompok Investigasi (Group Investigation)

3.1 Pengertian Kelompok Investigasi

Group investigation memilki akar filosofis, etis, psikologis penulisan sejak

awal abad tahun abad ini, yang paling terkenal diantara tokoh-tokoh termuka dari

orientasi pendidikan adalah John Dewey. Pandangan Dewey terhadap kooperatif di

dalam kelas sebagai sebuah prasyarat untuk bisa mengahadapi berbagai masalah

kehidupan yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah sebuah tempat

kreatifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang

didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan

kebutuhan mereka masing-masing.22

Group investigation mendorong siswa untuk belajar bersama, saling

membantu dan berdiskusi bersama-sama dalam menemukan dan menyelesaikan

masalah. Pada group investigation siswa bekerja secara bebas, individual atau

berkelompok. Guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang

memberikan dorongan siswa untuk dapat mengungkapkan pendapat atau menuangkan

hasil pemikirannya.

Dalam group investigation siswa juga harus bisa mengamati masalah yang

dihadapi agar dapat menyelesaikannya secara individu maupun berkelompok.Di

21Iibid, h 248. 22Robert E. Slavin, 2010, Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media , h 214-215.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

22

dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang memberikan dorongan untuk mengadakan

pengamatan dan memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah.Dalam surah Al-Ankabut

ayat 20.

Artinya: Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi. Maka perhatikanlah bagaimana

Allah menciptakan manusia dari permulaannya.Kemudian Allah

menjadikannya sekali lagi.Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala

sesuatu.(QS: Al-Ankabut: 20).23

Peran guru yang menggunakan metode investigasi kelompok

umumnyamembagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6

siswa dengan karasteristik yang heterogen. Pambagian kelompok dapat juga

didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik

tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi

mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan

menyajikan suatu laporan didepan kelas secara keseluruhan. 24

Langkah-langkah metode investigasi kelompok adalah: (1) seleksi topik, para

siswa memilih subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya

digambarkan lebih dahulu oleh guru. Guru membagi siswa dalam kelompok yang

heterogen. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnis, maupun

23Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, h 522. 24Ibid, h 127

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

23

kemampuan akademik. (2) merencanakan kerja sama, (3) implementasi, (4) analisis

dan sintesis, (5) penyajian hasil , (6) evaluasi, guru beserta siswa melakukan evaluasi

mengenai kontribusi kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan.

Evaluasi dapat mecakup tiap siswa secara individu atau kelompok. 25

3.2 Implementasi Investigasi Kelompok

Dalam group investigation, para murid bekerja melalui enam tahap. Guru

tentunya perlu mengadaptasi pedoman-pedoman ini dengan latar belakang,umur, dan

kemampuan para murid, sama halnya seperti penekanan waktu, tetapi pedoman-

pedoman ini cukup bersifat umum untuk dapat diaplikasikan dalam skala kondisi

kelas yang luas.

Tahap 1 : Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid kedalam

kelompok

a. Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan

mengkategorikan saran-saran.

b. Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang

telah mereka pilih.

c. Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus

bersifat heterogen.

d. Guru membantu dalam pengumpulan informasidan memfasilitasi

pengaturan.

25Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik elisah, 2011, Strategi Pembelajaran Sekolah

Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustaka, h 61-62.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

24

Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari

a. Para siswa merencanakan bersama mengenai:

Apa yang kita pelajari?

Bagaimana kita mempelajarinya?

Siapa yang melakukan apa? (pembagian tugas)

Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasikan topik ini?

Tahap 3: Melaksanakan investigasi

a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat

kesimpulan.

b. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan

kelompoknya.

c. Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis

semua gagasan

Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir

a. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.

b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan

bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.

c. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitian acara untuk

mengkoordinir rencana-rencana presentasi.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

25

Tahap 5: Mempresentasikan laporan akhir

a. Prensentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam

bentuk.

b. Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarannya secara

aktif.

c. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan

presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh

seluruh anggota kelas.

Tahap 6: Evaluasi

a. Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut,

mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan

pengalaman-pengalaman mereka.

b. Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.

c. Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.

26

4. Hasil Belajar

Dalam sistem pedidikan nasional, hasil belajar yang akan dicapai mengacu

pada hasil belajar yang diklasifikasikan oleh Bloom. Klasifikasi Bloom ini secara

garis besar membagi pada tiga ranah yaitu:

26Robert E. Slavin, 2010, h 218-220.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

26

(1) Ranah Kognitif, hasil belajar kognitif adalah perubahan tingkah laku yang

terjadi akibat pengetahuan yang dimilikinya.

(2) Ranah Afektif, hasil belajar afektif dibagi menjadi lima tingkatan yang

berhubungan dengan sikap peserta didik selama proses pembelajaran, yaitu,

(a)penerimaan yaitu kesediaan menerima rangsangan yang diterimanya,

(b)partisipasi yaitu kesedian memberikan respon dengan berpartisipasi dalam

kegiatan untuk menerima rangsangan, (c)penilaian yaitu kesediaan untuk

menetukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan tersebut, (d)organisasi yaitu

kesediaan mengorganisasikan untuk menjadi pedoman yang mantap dalam

perilaku, (e)internalisasi yaitu menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan

untuk tidak hanya menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari.

(3) Ranah Psikomotorik, hasil belajar pada ranah ini berhubungan dengan

keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan

koordinasi saraf dan koordinasi badan.27

Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan

sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Dengan demikian tugas utama guru dalam

kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang

keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru

dapat mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran. Sedangkan, tugas

seorang desainer dalam menentukan hasil belajar selain menentukan kriteria

27

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Jakarta: Citra Umbara.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

27

keberhasilan juga merancang cara menggunakan instrumen beserta kriteria

keberhasilannya. Hal ini perlu dilakukan sebab dengan kriteria yang jelas dapat

ditentukan apa yang harus dilakukan siswa dalam mempelajari isi atau bahan

pelajaran.28

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menentap dalam diri

seorang sebagai sebab akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hasil

belajar memiliki beberapa ranah atau kriteria dan secara umum menunjuk kepada

aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Dalam konsep agama islam, belajar merupakan kewajiban setiap muslim dan

juga sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dalam Al-quran terdapat penjelasan

mengenai orang yang belajar akan dimuliakan oleh Allah SWT. Hal ini dapat dilihat

dalam surah Al-Mujadillah ayat 11.

Artinya:Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

28

Wina Sanjaya, 2010, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,h

13.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

28

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.29

Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa akhir ayat diatas

tidak menyebut secara tegas bahwa Allah akan meninggikan derajat orang yang

berilmu, tetapi menegaskan bahwa mereka memilki derajat-derajat yakni yang lebih

tinggi daripada sekedar beriman. 30

Ayat di atas dapat dipahami bahwa pentingnya pengetahuan bagi

kelangsungan hidup manusia. Dan Allah akan mengangkat tinggi kedudukan orang

yang beriman dan orang yang berilmu, setiap ilmu pengetahuan yang berguna dan

dapat mencerdaskan serta tidak bertentangan dengan norma agama wajib dipelajari.

Apapun ilmu yang dimiliki seseorang bila ilmu itu bermanfaat bagi dirinya dan orang

lai, ilmu itu adalah tergolong salah satu tiga pusaka yang tidak akan hilang meskipun

pemiliknya telah meninggal dunia.

Dari uraian di atas, cukup jelas bahwa belajar adalah salah satu kegiatan usaha

seseorang yang sangat penting dan harus dilakukan sepanjang hayat. Karena melalui

usaha belajarlah kita dapat mengadakan perubahan (perbaikan) yang berulang-ulang

yang dilakukan dengan latihan-latihan yang menyangkut kepentingan diri kita.

Dalam surah Az-Zalzalah ayat 7-8 terdapat juga ayat yang berkenaan tentang

hasil belajar.

29

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, h 543.

30M.Quraish Shihab, 2009, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an vol 1,

Jakarta: Lentera, h 491.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

29

Artinya:Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan

melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar

zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(QS: Az-Zalzalah:7-

8).31

Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa di sanalah mereka

masing-masing menyadari bahwa semua diperlakukan secara adil, maka barang siapa

yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, yakni butir debu sekali pun, kapan dan

di mana niscaya Dia akan melihatnya. Dan demikian juga sebaliknya, barang siapa

yang mengerjakan kejahataan seberat dzarrah sekali pun, niscaya dia akan melihatnya

pula. Kata dzarrah digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terkecil, yang

menegaskan bahwa manusia akan melihat amal perbuatannya sekecil apapun amal

itu.32

Dari tafsir di atas dapat dipahami bahwa Allah akan membalas setiap

kebaiakan dan kejahatan sekecil apapun yang dikerjakan manusia. Belajar merupakan

suatu kebaikan yang akan dibalas Allah nantinya. Buah dari keberhasilan belajar

adalah mendapatkan nilai yang baik. Jika Allah membalas kebaikan manusia didunia

dalam hal belajar maka Allah akan memberi pengetahuan yang bermanfaat, hasil dari

pengetahuan tersebut akan menuntun siswa untuk mendapatkan hasil belajar sesuai

yang diinginkan menurut kemampuan bagaimana cara ia belajar.

Terdapat juga hadist tentang hasil belajar yang diriwayatkan oleh Abu Daud

dan Tirmizi sebagai berikut:

ل: عن آب سهم ق و ل اهلل صهى اهلل عه اهلل عنو قال: سمعت رس درداء رض

قا انى انجنت ان انمهائكت تضع اجنحتي و عهما سيم اهلل طز قا بتغ ف ا من سهك طز

صنع......)راه اب داد انتزمذي(نطانب رضاعا بما

31Departemen Agama Republik Indonesia, 2004, Al-Quran....h 599

32

M.Quraish Shihab, 2009, Tafsir Al-Misbah....h 531

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

30

Artinya:Dari Abu Darda’ R.A, beliau berkata: saya mendengar Rasulullah Saw

bersabda: barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu

maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya

para malaikat meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu yang ridho terhadap

apa yang ia kerjakan”(H.R Abu Daud dan Tirmidzi).33

Dari hadis di atas dapatlah dipahami orang yang menuntut ilmu maka Allah

akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Berarti mendapatkan hasil dalam hal

ini adalah surga, jika dikaitan dengan proses pembelajaran maka anak dituntut untuk

selalu giat dalam belajar, karena dengan anak giat belajar maka akan mendapatkan

hasil yang memuaskan.

Selanjutnya tentang hasil belajar juga dijelaskan di dalam Hadis yang

berbunyi:

من أراد ىما فعه و بانعهم من أراد اخزة فعه و بانعهم ا فعه و بانعهم من أراد اندن

)راه انطبزان(

Artinya:Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka ia harus memiliki

ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun

harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka

itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani).34

Dari hadis di atas dapatlah dipahami bahwa apabila seseorang yang

menginginkan kehidupan di dunia, maka ia harus memiliki ilmu,karena ilmu dapat

membantu manusia dalam meningkatkan taraf hidup menuju kesejahteraan, baik

33

Anshory Umar Sitanggang, 1991, Terjemah Durratun Nashihin Jilid 1, Semarang: Asy

Syifa’, h 57.

34Ibid, h 60

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

31

rohani maupun jasmani, begitu juga dengan orang yang menginginkan kehidupan

akhirat, maka harus dengan ilmu, karena dengan ilmu orang dapat beribadah kepada

Allah dengan benar,dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga

Allah.

4.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hal yang menjadi tujuan belajar salah satunya adalah adanya perubahan

tingkah laku dalam diri ini. Perubahan yang diharapkan tentunya sebuah perubahan

positif yang mampu membawa individu menuju kondisi yang lebih baik. Dalam

proses pencapaian tujuannya, belajar dipengaruhi oleh berbagai hal.Hal inilah yang

nantinya mampu menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar.35

Hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi antara dua

faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta

didik, yang mempengaruhi kemmapuan belajarnya. Faktor internal terdiri atas tiga

faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor fsikologis, dan faktor kelelahan.

a) Faktor Jasmaniah

(1) Faktor kesehatan

35S.Shoimatul Ula, 2013, Revolusi Belajar, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, h 17.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

32

Seorang peserta didik yang sedang terganggu kesehatannya, keadaan tersebut

akan berpengaruh negatif terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang akan

diperolehnya.

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan

badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan

tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.

(b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna

mengenai tubuh/badan.

Keadaan cacat tubuh juga mempenagruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya

juga terganggu. Jika hal ini terhadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan

khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh

kecacatannya itu.

b) Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor

psikologis, faktor ini terdiri atas: intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif,kematangan dan kelekahan.

(1) Intelegensi

Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah

belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

33

rendah, cenderung mangalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga

prestasi belajarnya pun rendah.

Kenyataan menunjukkan kepada kita, meskipun anak yang berumur 14 tahun

ke atas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua

anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti. Demikian pula halnya dalam

mempelajari atau pelajaran dan kecakapan-kecakapan lainnya. Jelas kiranya bahwa

dalam belajar intelegensi turut memegang peranan.

Adapun ayat yang dikaitkan dengan kecerdasan ( intelegensi ) sebagaimana

yang dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS: As-Sajadah ayat 9 yang

berbunyi :

Artinya : Kemudian Dia memberinya bentuk (dengan perbandingan ukuran yang

baik) dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan

bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali

bersyukur.”(QS. As-Sajdah : 9)36

(2) Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata

tertuju kepada suatu obyek atau sekumpulan objek.Untuk dapat menjamin hasil

belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

36

Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran ...,hal. 415

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

34

dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah

kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar

(3) Minat

Minat merupakan komponen psikis yang berperan mendorong seseorang

untuk meraih tujuan yang diinginkan, sehingga ia bersedia melakukan kegiatan

berkisar objek yang diminati.

Minat sangat terkait dengan usaha, misalnya, seseorang menaruh minat pada

salah satu mata pelajaran tertentu maka ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk

menguasainya, sebaliknya jika orang tersebut kurang berminat dalam hal itu, maka ia

tidak akan berusaha atau bahkan mengabaikannya. Sebagaimana firman Allah SWT,

dalam surat An-Najm ayat 39 :

Artinya:Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya (QS: An-Najm: 39).37

(4) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang.

(5) Motivasi

Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti

37Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran ...,hal 780

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

35

pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah.Motivasi adalah suatu faktor

pendorong yang terdapat dari luar maupun dalam diri seseorang yang dapat

menimbulkan suatu perilaku untuk melakukan aktivitas dengan tujuan tertentu.

Adapun firman Allah SWT yang berkaitan dengan motivasi terdapat dalam

Surat Al-Baqarah ayat 148:

Artinya:Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di

mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada

hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al-

Baqarah : 148 ).38

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tigkat fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana

alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru..

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesiapan

ini perlu diperhatiakn dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya

sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

2) Faktor Eksternal

38Ibid, h 629

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan

menjadi 2 faktor yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

a) Lingkungan Sosial

1) Lingkungan sosial masyarakat

Keadaan masyarakat juga menetukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat

tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama

anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong

anak lebih giat belajar.

2) Lingkungan sosial keluarga

Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni

rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam

belajar.

3) Lingkungan sosial sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, pelajaran dan waktu sekolah

b) Lingkungan Non Sosial

1) Lingkungan alamiah

Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang

tidak terlalu silau atau kuat, atau tidak terlalu lemah atau gelap, suasana yang sejuk

dan tenang.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

37

2) Faktor Instrumental

Yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama,

hardware (perangkat keras), seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar,

lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software (perangkat lunak), seperti

kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduandan lain sebagainya.39

5. Shalat Jumat

Kata aAl-jumuah berasal dari kata itjima . ia disebut jumat karena pada hari

itu penciptaan Adam dihimpun dari air dan tanah. Shalat jumat yaitu shalat dua rakaat

yang dikerjakan secara berjamaah pada waktu zuhur di hari jumat dan diawali dengan

khutbah. Hukumnya fardu ain bagi muslim dewasa, merdeka, sehat, dan bermukim

(tidak sedang berpergian). Shalat jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Jumuah: 9.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman apabila diseru untuk menunaikan shalat pada

hari jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allahdan

tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu

mengetahui. (QS: Al-Jumuah:9).40

Syarat wajib shalat jumat

1. Islam

2. Baligh (dewasa), anak-anak tidak diwajibkan shalat jumat.

39Ibid, h 18-24 40Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran ...,hal. 675

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

38

3. Berakal, orang gila tidak diwajibkan shalat jumat

4. Laki-laki, perempuan tidak wajib shalat jumat

5. Sehat, orang sakit tidak diwajibkan shalat jumat

6. Menetap, orang yang berpergian tidak wajib shalat jumat41

Hal-hal yang disunahkan di hari jumat

1. Mandi dan membersihkan tubuh bagi yang hendak mendatangi shalat jumat

dan waktunya mulai terbit fajar sampai hendak berangkat ke masjid.

2. Memotong kuku

3. Mencabuti bulu ketiak

4. Mencukur bulu disekitar kemaluan

5. Menggunting bulu kumis

6. Merapikan jenggot

7. Memakai wewangian

8. Memakai pakaian bagus dan bersih utamanya berwarna putih

9. Berangkat lebih awal ketempat sholat

10. Berjalan dengan tenang tidak tegesa-gesa

11. Memperbanyak zikir dan bacaan al-quran terutama surah Yasin dan Al-kahfi

12. Memperhatikan dan mendengarkan khutbah

13. Bershadaqah

14. Memperbanyak doa terutama pada waktu diijabah42

41

Khalilurrahman Al Mahfani, 2007, Buku Pintar Sholat, Tanggerang: Wahyu Media, h 135-

136

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

39

Syarat sah shalat jumat

1. Didirikan ditempat yang pendudknya menetap, baik di kota maupun didesa.

Maka tidak sah shalat jumat jika dilaksanakan di ladang atau sawah yang

orang-orangnya hanya sementara berada disana untuk menggarap sawah atau

ladang.

2. Berjamaah. Tidak saha shalat jumat jika dilakukan sendirian. Mengenai

jumlahnya para ulama berpendapat ada yang mengatakan minimal 40 orang,

ada pula yang mengatakan 4 sudah termasuk berjamaah. Berikut beberapa

pendapat para ulama:

a. Imam Abu Hanafi menyatakan cukup 4 orang termasuk imam.

Pendapat ini didasarkan pada hadis nabi SAW yaitu: “jumuah itu

wajib bagi tiap-tiap desa yang ada padanay imam, walaupun

penduduknya hanya 4 orang”. (HR: Thabrani)

b. Imam Syafii menyatakan . jumuah itu harus ada 40 orang hadir dengan

imam, dengan mengacu pada hadis yang artinya. “ Abdurrahman bin

Ka’ab telah berkata, bapak saya keyika mendengar azan pada hari

jumat bisa mendoakan bagi As’ad binZararah, maka saya bertanya

kepadanya: Apabila mendengar azan, mengapa ayah mendoakan

untuk As’ad bin Zararah? Ayahnya menjawab” karena dialah orang

yang pertama kalai mengumpulkan kita untuk shalat jumat di desa

Hazimin nabit, maka bertanya saya kepadanaya: berapakah orang

42Ahmad Nawawi Sadili, 2010, h 152.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

40

yang hadir pada waktu itu? “ ia menjawab empat puluh orang laki-

laki.” (HR: Abu Daud).

c. Dilakukan di waktu zuhur

d. Sebelum shalat jumat dilaksanakan didahului dua khutbah.43

B. Penelitian Yang Relevan

Untuk melihat bagaimana posisi peneliti dalam judul ini ada baiknya apabila

dilihat beberapa penelitian yang sepertinya sama yaitu:

1. Ahmad Kurniawan. 2013. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Institut

Agama Islam Negeri Sumatera Utara, “MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PELAJARAN AGAMA ISLAM DI

KELAS III SD NEGERI 060415 PULO BRAYAN BENGKEL KEC.

MEDAN TIMUR”.

2. Nur Azlia. 2012. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Institut Agama Islam

Negeri Sumatera Utara. “PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA

BAHAGIA MEDAN.

C. Kerangka Berpikir

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang paling

banyak digunakan disekolah-sekolah dalam kegiatan pembelajaran. Karena model

43Ibid , h 158

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

41

pembelajaran ini pada hakikatnya sama dengan kegiatan belajar kelompok. Selain itu

model pembelajaran kooperatif ini sangat mudah diterapakan dalam proses

pembelajaran di kelas dan tidak membutuhkan banyak baiaya dalam

pengaplikasiannya.

Didalam model pembelajaran kooperatif bukan hanya sekedar kegiatan belajar

kelompok biasa karena didalam model kooperatif memiliki macam-macam tipe

seperti, STAD, Jigsaw, NHT, Investigasi kelompok, dan lain-lain. Pembelajaran

kooperatif sangat berguna dalam peningkatan hasil belajar siswa serta dapat

meningkatkan pemahaman mereka dalam menenrima pembelajaran di dalam kelas.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ini dapat menjadikan

murid menjadi lebih kreatif dan dapat saling membantu dan peduli pada teman-

temannya. Sehingga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan dapat berguna di

masyarakat.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah dugaan sementara dari hasil penelitian. Berdasarkan teori-

teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan diatas maka berikut ini dapat

dijadikan hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut. Jika penerapan model

pembelajaran kooperatif investigasi kelompok berjalan dengan efektif maka hasil

belajar siswa pada materi shalat jumat akan meningkat.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

42

BAB III

METODEPENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), maka prosedur

penelitian ini sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam

proses berdaur/ siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kemmi S. Dan M.C Tanggart yang

menyatakan behwa PTK adalah siklus refleksi diri yang berbentuk spiral dalam

rangka melakukan proses perbaikan terhadap kondisi dan dalam rangka menemukan

cara-cara baru yang lebih baik efektif untuk mencapai hasil yang lebih optimal.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang ada, penelitian tindakan

kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali

pertemuan dengan empat fase, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi tindakan dan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada setiap

siklus. Namun demikian keputusan untuk melanjutkan atau mengehntikan penelitian

pada akhir siklus tertentu sepenuhnya tergantung pada hasil yang dicapai pada siklus

terakhir. Bila hasil yang dicapai telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah

ditetapkan, maka penelitian diberhentikan dan apabila belum mencapai hasil sesuai

dengan yang diharapkan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

43

a. Perencanaan siklus / tindakan

Pada tahap ini hal-hal yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut; 1)

perencanan perbaikan RPP, 2) pengembangan meteri, 3) menyiapkan media

pembelajaran, 4) menyusun instrumen penelitian.

b. Pelaksanaan siklus / tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut. 1)

menyiapkan salam dan mengecek kehadiran siswa, 2) memberikan apresiasi terkait

denganmateri pelajaran, 3) menyampaikan tujuan pembelajaran, 4) memberi

permasalahan yang akan didiskusikan masing-masing kelompok, 5) memberikan

kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaiakan hasil kerja kelompoknya,

6) memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, 7) membrikan bimbingan kepada

siswa, 8) mengevaluasi proses dan hasil kegiatan diskuasi melalui lembara observasi,

9) melaksanakan evalusi akhir, 10) bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang

telah dilaksanakan, 11) menutup pelajaran memberikan tindak lanjut.

c. Observasi dan evaluasi

Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dari awal samapi akhir.

Observasi bertujuan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama

tindakan. Evaluasi dilakukan setelah tindakan berlangsung. Evalusi bertujuan

mengetahui nilai siswa berdasarkan pedoman kriteria penilaian. Hasil yang diperoleh

dapat dijadikan umpan balik dalam menentukan renacana selanjutnya.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

44

d. Refleksi

Refleksi ini dilakukan untuk merenungkan dan mangkaji hasil tindakan pada

siklus mengenai hasil belajar fiqih dan keefektifan penggunaan model kooperatif tipe

investigasi kelompok. Selanjutnya untuk dicari dan ditetapkan beberapa alternatif

tindakan yang baru dan lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Subjek Penelitian

Padapenelitian kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas

VII MTs Al-Hasanah Medan untuk dilakukan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Hasanah Medan yang beralamat di Jalan

Tirto No.3 Perintis, Medan Timur. Sedangkan waktu pelaksanan dalam penelitian ini

pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

D. Prosedur Observasi

Banyak model yang dapat kita gunakan sebagai pedoman dalam merancang

dan melaksanakan penelitian tindakan kelas.Kita dapat memilih salah satu model

sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.Seperti yang telah dijelaskan penelitian

tindakan kelas, berkembang dari penelitian tindakan yang banyak digunakan dalam

bidang sosial.

Dalam hal ini peneliti menggunakan dua siklus dalam penelitian dengan 4 kali

pertemuan.Masing-masing siklus 2x pertemuan dengan rincian pertemuan pertama

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

45

untuk kegiatan pembelajaran dan pertemuan kedua untuk evaluasi siklus dan

seterusnya.Satu kali pertemuan tersedia waktu 2x40 menit.

Dalam hal ini penelitian tindakan menekankan kegiatan (tindakan) dengan

menguji metode dalam situasi nyata dalam skala mikro, guna mengharapkan kegiatan

proses belajar mengajar mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari kualitas

proses pembelajaran dan hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

kelas, kajian sistematik dari uapaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan guru

dalam melakukan tindakan-tindakan dalam proses pembelajaran, melalui refleksi

mereka akan mengetahui mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dipilih menggunakan model

spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan

pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus

sebelumnya.Setiap siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi.

Dalam prosedur penelitian tindakan kelas sebenarnya terdiri dari 2 siklus atau

lebih tergantung pada kondisi dan situasi dalam melaksanakan metode yang ingin

diterapkan.Setiap siklus dilaksanakan dengan perubahan yang ingin dicapai. Maka

dalam penelitian tindakan ini direncanakan dua siklus dengan prosedur penelitian

yaitu:

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan tindakan

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

46

3) Observasi

4) Refleksi

Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan:

i. Merencanakan model pembelajaran yang akan diterpakan dalam

kegiatan pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Fiqih materi

pokok shalat jumat di MTs Al-hasanah medan.

ii. Mengembangkan sekenario model pembelajaran dengan membuat

RPP

iii. Menyusun LOP (Lembar Observasi Peserta didik)

iv. Menyusun kuis (test)

v. RPP dan LKS serta perangkat pembelajaran lainnya yang telah

dibuat selanjutnya disampaikan kepada guru bidang studi guna

untuk dipelajari, didiskusikan dan diperbaiki seperlunya dengan

mempertimbangkan waktu yang tersedia.

vi. Menyusun soal-soal evaluasi materi shalat jumat yang akan

diujikan secara tertulis kepada siswa.

vii. Merencanakan pembentukan kelompok peserta didik yakni dua

kelompok.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

47

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Pada tahap pembelajaran ini disesuaikan dengan metode yang telah

direncanakan yaitu model pembelajaran kelompok tipe investigasi kelompok dengan

mengajak siswa serta penambahan media melalui buku yang telah dipersiapkan oleh

guru sesuai dengan materi pelajaran. Selanjutnya pada kegiatan tahap ini adalah:

i. Siswa diberi tugas untuk membaca bacaan sebelum materi tersebut djelaskan

oleh guru guna untuk membuat siswa bertanya apa dan bagaimana maksud

dari materi tersebut

ii. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada saat itu.

iii. Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok.

iv. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan untuk memainkan peran

dan memerankan peran sesuai dengan skenario apa yang sudah dibuat oleh

guru

v. Sedangkan siswa yang tidak maju menjadi pengamat.

vi. Guru dan siswa membuat kesimpulan atau melengkapi jawaban siswa.

c. Observasi dengan melakukan Format Observasi

Mengamati proses pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

investigasi kelompok oleh siswa menggunakan format observasi dan setelah

mengetahui hasilnya kemudian didiskusikan dengan guru untuk memecahkan

masalah yang terjadi selama tindakan.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

48

d. Refleksi

i. Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOP

ii. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

iii. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang sekenario

model pembelajaran dan lain-lain

iv. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan

pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan ke dua.

Peneliti mengamati proses model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

pada mata pelajaran fiqih.

Langkah-langkah siklus II ialah sebagai berikut :

a. Perencanaan

i. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada siklus

sebelumnya.

ii. Mencarikan alternatif pemecahan.

iii. Membuat tindakan (pemberian solusi)

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu pengembangan rencana

tindakan II dengan melaksanakn tindakan supaya lebih meninggkatkan semangat

belajar peserta didik dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

49

kelompok pada mata pelajaran fiqih untuk meningkatkan hasil belajar siswa MTs Al-

hasanah Medan yang telah di rencanakan.

c. Observasi

Peneliti mencatat proses yang terjadi dalam tindakan model pembelajaran,

mendiskusikan tindakan II yang telah dilakukan, mencatat kelemahan baik

ketidaksesuain antara skenario dengan respon yang mungkin tidak di harapkan.

d. Refleksi

i. Tes evaluasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi

kelompok pada mata pelajaran fiqih materi shalat jumat kelas VII MTs

Al-Hasanah Medan.

ii. Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran bagaimana

dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang perlu diperbaiki

sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakuan.

Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran bagaimana

dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang perlu diperbaiki sehingga

diperoleh hasil refleksi kegiatan yang dilakukan.

E. Tenik pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting data dalam suatu

penelitian, sehingga kecermatan dan ketelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan

data yang baik dan valid. Metode pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini

adalah :

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

50

1. Observasi,yaitu merupakan menggunakan pengamatan langsung terhadap

objek dan aktivitas dalam proses pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif

tipe investigasi kelompok pada bidang Mata Studi Agama.Peneliti di sini

sebagai pengajar dan guru bidang studi sebagai observer. Observasi dilakukan

dengan menggunaan observasi aktivitas guru dan siswa pada saat proses

mengajar berlangsung.

2. Dokumentasi yaitu merupakan catatan, foto atau gambar peristiwa yang sudah

berlalu, sebagai pelengkap dari observasi yang telah dilakukan.

3. Pre Tes(Tes Awal), yaitu kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengetahui

kemampuan awal siswa dalam proses pembelajaran. Pre tes menggunaan

lembar Pre Tes

4. Post Tes (Tes Akhir), yaitu kegiatan yang di lakukan peneliti untuk

mengetahui sampai di mana hasil belajar siswa dalam pelajaran yang telah

disampaikan melalui metode Role Playing. Post Tes menggunakan lembar

Post Tes.

5. Wawancara, yang ditunjukan kepada Responden, yaitu kepada sekolah, guru

mata pelajaran fiqih, dan siswa yang masih memiliki nilai test rendah.

F. Teknik Analisis Data

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang

dilakukan dalam penelitian. Hal ini dilihat dari persentase tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh siswa kelas VII MTS Al-Hasanah Medan.Data yang di peroleh dari

lapangan selanjutnya di analisis dengan menggunakan teknik data kualitatif model

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

51

interaktif dari Miles dan Huberman ada tiga metode dalam analisis data kualitatif,

yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan/verifikasi kesimpulan.

1. Reduksi data

Menurut B. Miles dan Huberman, reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian data

Dalam hal ini Mathew dan Huberman membatasi suatu “penyajian” sebagai

sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan data yang sudah direduksi dan diklarifikasikan berdasarkan

kelompok masalah yang diteliti, memungkinkan adanya penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

3. Verifikasi atau menarik kesimpulan

Verifikasi adalah suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan peninjauan

kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan

kesepakatan intersubjektif, atau juga upaya-upaya luas untuk menempatkan salinan

suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.

Dari analisis data, diperoleh hasil belajar siswa dimana hasil belajar siswa

berdasarkan petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar terdapat ketuntasan

perorangan dan klasikal yaitu:

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

52

a. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa tersebut telah mencapai skor

65% atau 6,5

b. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika kelas tersebut terdapat 80% yang

telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.

Ketentuan perorangan dapat di hitung dengan menggunakan rumus:

DS=

x100%

Keterangan: DS= Daya Serap

A= Skor yang telah diperoleh siswa

B= Skor maksimal

Kriteria

0%

65% DS 100% = Siswa telah tuntas dalam belajar

Secara individu, siswa belumdikatan telah tuntas jika mendapat hasil 65%

ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

D=

x 100%

Keterangan: D= Presentase kelas yang tuntas belajar

X= Jumlah siswa yang telah tuntas belajar

Y= Jumlah seluruh siswa.

Dengan melihat hasil ketuntasan belajar siswa baik secara perorangan maupun

klasikal maka dapat diketahui peningkatan belajar yang diperoleh siswa. Adapun

kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dapat dilihat pada tabel

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

53

Berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Tingkat Keberhasilan % Kategori

90%-100%

80%-89%

65%-79%

55%-64%

0%-54%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Penerapan Metode Inkuiri di katan efektif jika dari hasil observasi

kemampuan siswa dalam belajar memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 70%.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

54

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Hasanah Medan kelas VII. Siswa

berjumlah 15 0rang. Laki-laki 9 orang dan perempuan 6 orang.

Laporan penelitian tindakan kelas ini disajikan dengan menampilkan analisis

ketuntasan belajar. Analisis tersebut digunakan untuk memperoleh hasil penelitian

tindakan kelas yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

melalui metode pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok pada materi

shalat jumat mata pelajaran Fiqih di kelas VII MTs Al-Hasanah Medan 2016/2017.

Tabel 4.1

Identitas Sekolah

Nama sekolah MTs Al-Hasanah Medan

Jenjang pendidikan SMP

Status sekolah Swasta

Kode pos 20234

Kelurahan Perintis

Kecamatan Medan Timur

Kota Medan

Provinsi Sumatera Utara

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

55

Tabel 4.2

Jumlah Siswa

Kelas Laki-laki Perempuan Total

VII 9 6 15

VIII 16 8 24

IX 4 6 10

Total 29 20 49

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh siswa di MTs Al-Hasanah

Medan berjumlah 49 orang.

Tabel 4.3

Data Guru dan Pegawai MTs Al-Hasanah Medan

NO Nama Guru

1. Irian Syah Banda,S.PdI, MA

2. Supriadi, S.Pd

3. Ainun Naziah Chaniago, S.PdI

4. Siti Aminah, S.Ag

5. Elviera Rahmawati, S.PdI

6. Evi Candra Hasibuan, S.Pd

7. Idawati, S.PdI

8. Rasmidi, S.Pd

9. Tri Susanti Damanik, S.PdI

10. Melva Hairany, S.Pd

11. Arafah Fadila, S.Pt

12. Nina Wahyuni Daulay, S.Pd

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

56

13. Rudi Ahmad. S.Pd

14. Yuliasti, S.Pd

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 14 tenaga pendidik yang

mengajar di MTs Al-Hasanah Medan dan menjalankan tugas dan kewajiban sesuai

dengan profesi dan keahlian masing-masing.

Tabel 4.4

Data Sarana dan Fasilitas MTs Al-Hasanah Medan

No Jenis Ruangan Jumlah Keadaan Ket

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat

1. Ruang kelas 3 Baik

2. Ruang kepala sekolah 1 Baik

3. Ruang wakil kepala

sekolah

1 Baik

4. Ruang guru 1 Baik

5. Ruang tata usaha 1 Baik

6. Ruang perpustakaan 1 Baik

7. Lapangan bola kaki 1 Baik

8. Kamar mandi –WC

siswa/siswi

1 Baik

9. Kamar mandi-WC

guru/ pegawai

1 Baik

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sarana dan fasilitas sekolah MTs Al-

Hasanah Medan berjumlah 11 dan seluruhnya dalam keadaan baik.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

57

B. Temuan Khusus

1. Hasil Belajar Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Investigasi Kelompok

Hasil belajar Siswa pada mata pelajaran Fiqih sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok kelas VII MTs Al-Hasanah Medan

dapat diketahui bahwa pada pertemuan pertama dengan siswa peneliti memberikan

20 soal (Pre Test) kepada siswa.

Pre test ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum

dilaksanakanya siklus I dan siklus II. Siswa diberikan test dalam bentuk test tertulis.

Untuk melihat nilai yang diperoleh siswa pada saat Pre Test dapat dilihat dari table

berikut.

Tabel 4.5

Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Test Awal (Pre Test)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Aidil Fitrah 55 Tidak Tuntas

2. Dio Pratama 45 Tidak Tuntas

3. Irfan Hakim Lubis 50 Tidak Tuntas

4. Karina Finasti 81 Tuntas

5. Muhammad Iqbal 40 Tidak Tuntas

6. Muhammad Risky 80 Tuntas

7. Muhammad Rizky. B 60 Tidak Tuntas

8. Muhammada Zainul. A 65 Tidak Tuntas

9. Mita Artika sari 55 Tidak Tuntas

10. Rifki Ramadhan 65 Tidak Tuntas

11. Riswan Alvi Nst 30 Tidak Tuntas

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

58

12. Tiara Sukmawati 40 Tidak Tuntas

13. Zuhratul Baidah 45 Tidak Tuntas

14. Putri Handayani 55 Tidak Tuntas

15. Sintia Eka Pratiwi 50 Tidak Tuntas

Jumlah Skor 816

Rata-rata 54,4

Ketuntasan Klasikal 13,3

Berdasarkan table diatas dapat dilihat dari 15 siswa pada test awal ( PreTest)

yang tuntas berjumlah 2 orang dengan persentase 13,3%. Siswa yang tidak tuntas

berjumlah 13 orang atau dengan persentase 86,67%. Dengan nilai rata-rata kelas 54,4.

Jadi ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada tes awal (Pre Test) adalah 13,3%.

Berikut ini akan dijelaskan presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes awal

(Pre Test).

Tabel 4.6

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Pre Test

NO.

Presentase

Ketuntasan

Tingkat

Ketuntasan

Banyak

Siswa

Presentase

Jumlah Siswa

1. 90%-100% Sangat Tinggi 0 0%

2. 80%-89% Tinggi 2 13,3%

3. 70%-79% Sedang 0 0%

4. 55%-64% Rendah 6 40%

5. 0%-54% Sangat Rendah 7 46,67%

Jumlah 15 99.97% =

100%

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

59

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat ada siswa yang memiliki kriteria

penilaian tinggi maupun sangat rendah. Siswa yang memiliki kriteria tinggi hanya 2

siswa (13,3%), siswa yang memiliki kriteria rendah 6 siswa (40%), yang memiliki

kriteria sangat rendah berjumlah 7 siswa (46,67%).

Hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada tes awal (Pre Test) di

hitung dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan oleh Zainal Aqib yaitu:

P=

x 100%

P=

x 100% = 13,3%

Dari hasil ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 13,3%, maka kreteria

tingkat keberhasilan belajar siswa pada tes awal (Pre Test) di kategorikan rendah.

Hal ini sesuai dengan kreteria tingkat keberhasilan belajar siswa yang

ditetapkan oleh Zainal Aqib yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam %

Tingkat Keberhasilan (%) Kategori

>80% Sangat Tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-39% Rendah

<20% Sangat Rendah

Dari hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar

secara klasikal pada tes awal (Pre Test) yaitu sebesar 13,3% masih rendah dan belum

mencapai tahap ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85%.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

60

Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya peneliti melakukan tahap tindakan

dengan menggunakan siklus I untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Model

pembelajaran ini diharapakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran

Fiqih materi shalat jumat.

2. Hasil Belajar Siswa Setelah Menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok

a. Pembelajaraan Siklus I

1) Perencanaan Tindakan

Pada Tahap perencanan ini peneliti merencanakan tindakan yang akan

dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh siswa mengenai

rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat jumat.

Tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menerapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Berdasarkan hasil Pre Test di atas

peneliti merencanakan sebagai berikut

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang dilaksanakan pada

siklus I sesuai dengan materi yang ingin diajarkan.

b. Mempersiapkan materi ajar tentang shalat jumat.

c. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya proses

pembelajaran, yaitu buku ajar siswa.

d. Membuat format tes hasil belajar siswa, untuk melihat hasil belajar siswa pada

Materi fiqih tentang shalat jumat.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

61

e. Mempersiapkan lembar pengamatan tentang aktivitas belajar siswa dan

lembar observasi kegiatan guru.

2) Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan tindakan kegiatan pembelajaran berdasarkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan dan melaksanakan

alternatif pemecahan masalah yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan

sebanyak 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40menit. Kegiatan pembelajaran

yang dilakukakan pada pertemuan I, yaitu :

a) Kegiatan Pendahuluan

Didalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan peneliti

mengadakan kegiatan apersepsi terhadap materi. Peneliti mengucapkan

salam, menanyakan keadaan para siswa, kemudian menyiapkan do’a

sebelum belajar yang dipimpin oleh salah seorang siswa, selanjutnya

peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran pada siswa.

b) Kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti adalah sebagai bekirut:

1) Peneliti menyuruh siswa untuk membaca materi tentang shalat jumatdi

buku siswa.

2) Peneliti membagi siswa yang ada didalam kelas menjadi beberapa

kelompok satu keompok terdiri dari 4-5 orang.

3) Kemudian masing-masing kelompok akan diberi sub materi shalat jumat

tersebut.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

62

4) Kemudian peneliti menyuruh setiap kelompok menginvestigasi dan

memecahkan materi yang telah diberiakan.

5) Selanjutnya peneliti menyuruh setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil dari investigasi dan diskusi kelompok tersebut.

6) Lalu peneliti menyuruh kelompok lain untuk memberikantanggapan atas

presesntasi kelompok lain.

c) Kegiatan penutup

Pelaksanaan kegiatan penutup pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Peneliti memberikan penilaian dalam bentuk test tulis terhadap siswa

berdasarkan materi yang telah dibahas.

2) Peneliti memberikan motivasi dan pengarahan serta nasihat kepada siswa

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

3) Peneliti dan siswa secara bersama menyimpulkan materi yang telah di

pelajari.

4) Peneliti menyampaikan materi yang akan di sampaikan untuk pertemuan

selanjutnya.

Dalam penyajian pembelajaran yang akan dilaksankan, peneliti melakukan

langkah-langkah pembelajaran seperti yang tertera dalam rencana pembelajaran yang

telah disiapkan sebelumnya. Pengamatan terhadap kinerja guru (penelti) dilakukan

oleh guru pengamat (observer).

3) Observasi

Kegiatan observasi ini ditujukan untuk peneliti dan siswa dengan tujuan untuk

mengetahui apakah dalam proses belajar mengajar telah sesuai dengan apa yang telah

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

63

dibuat sebelumnya atau tidak. Adapun untuk melihat ketuntasan siswa dari setiap

siswa pada siklus I maka pada setiap akhir dari setiap siklus diadakan tes

formatif.Hasil dari tes formatif digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan

penelitian siklus I. Tingkat keberhasilan siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.8

Hasil Perolehan Nilai siswa Pada Post Test Siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Aidil Fitrah 60 Tidak Tuntas

2. Dio Pratama 80 Tuntas

3. Irfan Hakim Lubis 75 Tidak Tuntas

4. Karina Finasti 85 Tuntas

5. Muhammad Iqbal 65 Tidak Tuntas

6. Muhammad Risky 90 Tuntas

7. Muhammad Rizky. B 70 Tidak Tuntas

8. Muhammada Zainul. A 80 Tuntas

9. Mita Artika sari 65 Tidak Tuntas

10. Rifki Ramadhan 80 Tuntas

11. Riswan Alvi Nst 75 Tidak Tuntas

12. Tiara Sukmawati 70 Tidak Tuntas

13. Zuhratul Baidah 85 Tuntas

14. Putri Handayani 75 Tidak Tuntas

15. Sintia Eka Pratiwi 85 Tuntas

Jumlah Skor 1140

Rata-rata 76

Ketuntasan Klasikal 46,67

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

64

Dari Tabel di atas dapat dilihat dari 15 siswa pada siklus I (Post Test) yang

tuntas berjumlah 7 orang dengan persentase 46,67%. Siswa yang tidak tuntas

berjumlah 8 orang atau dengan persentase 53,3%. Dengan nilai rata-rata kelas 76.Jadi

ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I (Post Test) adalah 46,67%.

Berikut ini akan dijelaskan presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I

(Post Test).

Tabel 4.9

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Post Test Siklus I

NO.

Presentase

Ketuntasan

Tingkat

Ketuntasan

Banyak

Siswa

Presentase

Jumlah Siswa

1. 90%-100% Sangat Tinggi 1 6,67%

2. 80%-89% Tinggi 6 40%

3. 70%-79% Sedang 5 33,33%

4. 55%-64% Rendah 3 20%

5. 0%-54% Sangat Rendah 0

Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat ada siswa yang memiliki kriteria

penilaian tinggi maupun sangat rendah. Siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi

hanya 1 siswa (6,67%), siswa yang memiliki kriteria tinggi 6 siswa (40%), yang

memiliki kriteria sedang berjumlah 5 siswa (33,33%), Sedangkan 3 siswa memiliki

kriteria rendah (20%), dan kriteria yang sangat rendah tidak ada.

Hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan menggunakan

rumus yang telah ditetapkan oleh Zainal Aqib yaitu:

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

65

P=

x 100%

P=

x 100% = 46,67%

Dari hasil ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 46,67%, maka kreteria

tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus I (Post Test) di kategorikan sedang .

Hal ini sesuai dengan kreteria tingkat keberhasilan belajar siswa yang ditetapkan oleh

Zainal Aqib yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.10

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam %

Tingkat Keberhasilan (%) Kategori

>80% Sangat Tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-39% Rendah

<20% Sangat Rendah

Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar

secara klasikal pada siklus I (Pos Test I) yaitu sebesar 46,67% tergolong sedang.

Meskipun demikian hasil belajar siswa pada siklus I belum dapat mencapai tahap

ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85%.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan kembali

untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Shalat jumat. Untuk itu

penelitian akan dilanjutkan pada siklus II.

4) Refleksi

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

66

Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan,

peneliti dan guru pengamat mendiskusikan hasil pengamatan untuk menemukan

kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada siklus I. Pada pelaksanaan siklus I

mata pelajaran Fiqih materi Shalat jumat ini diperoleh dari hasil pembelajaran masih

kurang baik itu yang berkaitan dengan peneliti maupun dengan siswa.

a) Berkaitan dengan peneliti:

1) Peneliti kurang dalam penguasaan kelas

2) Peneliti kurang teliti dalam memilih anggota dalam setiap kelompok

3) Peneliti masih kurang jelas dalam hal menjelaskan materi pembelajaran

4) Peneliti kurang memahami potensi sebenarnya yang dimiliki siswa

b) Berkaitan dengan siswa :

1) Terdapat siswa yang ribut saat peneliti menjelaskan materi pelajaran

2) Terdapat siswa yang belum mau bekerja sama dalam menginvestigasi

materi dalam kelompok.

Dari hasil refleksi di atas, maka peneliti akan melakukan tindakan kembali

yaitu melakukan penelitian pada siklus II.

b. Pembelajaran Siklus II

1) Perencanaan Tindakan

Maka dari itu peneliti membuat alternatif perencanaan tindakan yang

diambil untuk mengatasi permasalahan yang masih ditemukan pada siklus I,

adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbeda dari

siklus I dengan materi yang berlanjut

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

67

b. Mengubah kelompok yang berbeda dari siklus 1.

c. Merancang pengelolaan kelas

d. Menyiapkan lembar kerja siswa

e. Membuat tes untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II

f. Menyiapkan lembar observasi peneliti dan siswa

g. Menyiapkan alat dan bahan yang mendukung terlaksananya proses

pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus II selama 2 X 40 menit dengan materi Shalat jumat

dalam penyajiannya guru melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti

tertera dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP terlampir), adapun

kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Kegiatan guru selain menyajikan materi adalah melakukan

pengamatan terhadap aktivitas siswa bersama guru pengamat

(observer).Pegamatan terhadap kinerja guru dilakukan oleh guru pengaamat

(observer).

3) Observasi

Observasi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dengan

tujuan apakah proses belajar mengajar telah sesuai dengan perencanaan yang

telah dibuat sebelumnya. Kegiatan observasi ditujukan pada peneliti dan

siswa.Adapun untuk melihat ketuntasan siswa pada siklus I maka pada setiap

akhir dari setiap siklus diadakan tes formatif.Hasil dari tes formatif digunakan

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

68

untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian siklus II. Tingkat

keberhasilan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Post Test Siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Aidil Fitrah 85 Tuntas

2. Dio Pratama 75 Tidak Tuntas

3. Irfan Hakim Lubis 85 Tuntas

4. Karina Finasti 95 Tuntas

5. Muhammad Iqbal 90 Tuntas

6. Muhammad Risky 90 Tuntas

7. Muhammad Rizky. B 95 Tuntas

8. Muhammada Zainul. A 80 Tuntas

9. Mita Artika sari 90 Tuntas

10. Rifki Ramadhan 90 Tuntas

11. Riswan Alvi Nst 70 Tidak Tuntas

12. Tiara Sukmawati 85 Tuntas

13. Zuhratul Baidah 90 Tuntas

14. Putri Handayani 85 Tuntas

15. Sintia Eka Pratiwi 75 Tidak Tuntas

Jumlah Skor 1110

Rata-rata 74

Ketuntasan Klasikal 80

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat dari 15 siswa pada siklus II (Post Test

II), siswa yang tuntas berjumlah 12 orang atau dengan persentase 80% dan siswa

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

69

yang tidak tuntas berjumlah 3 orang atau dengan persentase 20%. Dengan nilai rata-

rata kelas 74%. Jadi ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus II (Pos Test

II) adalah 80% Berikut ini akan dijelaskan presentase ketuntasan hasil belajar siswa

pada siklus II (Pos Test II)

Tabel 4.12

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Post Test II

NO.

Presentase

Ketuntasan

Tingkat

Ketuntasan

Banyak

Siswa

Presentase

Jumlah Siswa

1. 90%-100% Sangat Tinggi 7 46,67%

2. 80%-89% Tinggi 5 33,33%

3. 70%-79% Sedang 3 20%

4. 55%-64% Rendah 0 0%

5. 0%-54% Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat ada siswa yang memiliki kriteria

penilaian tinggi maupun sangat rendah. Siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi 7

siswa (46,67%), siswa yang memiliki kriteria tinggi 5 siswa (33,33%), yang memiliki

kriteria sedang berjumlah 3 siswa (20%), sedangkan siswa yang memiliki kreteria

rendah dan sangat rendah tidak ada.

Jadi hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus II (Pos Test II)

di hitung dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan oleh Zainal Aqib yaitu:

P=

x 100%

P=

x 100% = 80%

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

70

Dari hasil ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 80%, maka

kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus II (Pos Test II) di kategorikan

sangat tinggi. Hal ini sesuai dengan kreteria tingkat keberhasilan belajar siswa yang

ditetapkan oleh Zainal Aqib yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.13

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam %

Tingkat Keberhasilan (%) Kategori

>80% Sangat Tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-39% Rendah

<20% Sangat Rendah

Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar

secara klasikal pada siklus II (Pos Test II) yaitu sebesar 80% tergolong sangat tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II yaitu

sebesar 80% telah mencapai ketuntasan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh

Zainal Aqib yaitu 85% atau dengan kata lain sudah berhasil dan sudah mencapai

nilai KKM yang telah dibuat oleh sekolah, hasil belajar siswa sudah meningkat oleh

sebab itu, penelitian dianggap cukup sampai siklus II.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

71

3. Respon Siswa Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Investigasi Kelompok

Setelah peneliti menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe investigasi

maka respon siswa dapat dilihat sebagai berikut:

a) Muncul jiwa bekerja sama dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

b) Muncul keaktifan dalam belajar seperti bertanya dan menanggapi.

c) Aktif berdiskusi (mendiskusikan materi) dengan teman.

d) Penyampaian ide atau pendapat sudah jelas.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdsarkan hasil penelitian pada BAB IV dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas VII MTs Al-Hasanah masih rendah sebelum

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok yaitu

dari 15 siswa.Siswa yang tuntas berjumlah 2 orang dengan presentase 13,3%.

Siswa yang tidak tuntas berjumlah 13 orang dengan persentase 86,67%

dengan rata-rata kelas 54,4.

2. Hasil belajar siswa kelas VII MTs Al-Hasanah Medan pada mata pelajaran

Fiqih Materi pokok shalat jumat setelah diterapkannya mosel pembelajaran

kooperatif tipe investigasi kelompok yaitu pada Pos Test I (siklus I) dari 15

siswa, siswa yang tuntas berjumlah 7 orang atau dengan persentase 46,67%

dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 8 orang atau dengan persentase 53,3%

dengan nilai rata-rata kelas 76. Selanjutnya pada Pos Test II (siklus II) dari 15

siswa, siswa yang tuntas berjumlah 12 orang atau dengan persentase 80% dan

siswa yang tidak tuntas berjumlah 3 orang atau dengan persentase 20%.

Dengan nilai rata-rata kelas 74. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa semakin meningkat dan termasuk pada kategori sangat tinggi,sehingga

jelas bahwa pada siklus II hasil belajar siswa telah mencapai tingkat

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

73

ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan Zainal Aqib yaitu sebesar

85%.

3. Respon Siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

investigasi kelompok yaitu anak sudah mampu menginvestigasi atau mencari

tahu masalah yang ada didalam materi dan mencari jawaban dari materi yang

telah diberikan yang dibuat oleh peneliti, anak sudah aktif bertanya dan

menanggapi presentasi dari kelompok lain dan anak juga sudah aktif

berdiskusi (mendiskusikan materi) dengan temannya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran yaitu

sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

investigasi kelompok dapat meningkatkan hail belajar siswa, oleh karena itu

model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif dan

pemecahan dalam proses pembelajaran agar menjadi lebih efektif lagi sesuai

dengan apa yang diiginkan oleh guru.

2. Bagi para guru mata pelajaran Fiqih disarankan agar dalam melaksanakan

proses belajar mengajar dapat menerapkan berbagai model-model sehingga

dapat membuat siswa menjadi termotivasi, tidak bosan dan berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi baik.

3. Bagi siswa, diharapkan dapat memiliki motivasi dan aktif dalam proses

pembelajaran serta dapat mengembangkan bakatnya.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

74

4. Bagi peneliti, kiranya hasil penelitian ini dapat menjadikan motivasi peneliti

dalam mengajar ketika menjadi guru nantinya untuk dapat menerapkan

metode-metode dalam proses pembelajaran.

5. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama disarankan

untuk melakukan penelitian ini dengan subjek dan sekolah yang berbeda.

Agar diperoleh hasil penelitian yang lebih luas dan bermanfaat sebagai bahan

informasi bagi dunia pendidikan.

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

75

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azaz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, 2009,

Fiqih Ibadah, Jakarta: Amzah.

Ahmad Nawawi Sadili, 2010, Panduan Praktis dan Lengkap Shalat Fardu

dan Sunnah, Jakarta: Amzah.

Anshory Umar Sitanggang, 1991, Terjemah Durratun Nashihin Jilid 1,

Semarang: Asy Syifa’.

As’rial Muhajir, 2011, Ilmu Pendidikan Perspektif Kontekstual, Yogyakarta:

Ar Ruzz Media.

Bukhari Umar, 2010, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah.

Departemen Agama Republik Indonesia, 2004, Al-Quran dan

Terjemahannya, Bandung: J-ART.

Hamzah B.Uno, 2012, Model Pembelajaran , Jakarta: Bumi Aksara.

Isjoni dan Mhd Arif Ismail, 2008, Model-model Pembelajaran Mutakhir,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar, 2009, Psikologi Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada (GP) Pers

Khadijah, 2013, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Cita Pustaka Media.

Khalilurrahman Al Mahfani, 2007, Buku Pintar Sholat, Tanggerang: Wahyu

Media.

Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik elisah, 2011, Strategi Pembelajaran

Sekolah Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustaka.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

76

Made Wena, 2010, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta:

Bumi Aksara.

M.Quraish Shihab, 2009, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian

Al-Qur’an vol 1, Jakarta: Lentera.

Nana Syaodih Sukmadinata, 2005, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nogarsyah Moede Gayo, Mukjizat Shalat, Jakarta: Pustaka Ainun.

Robert E. Slavin, 2010, Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media.

Rusman, 2013, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

S.Shoimatul Ula, 2013, Revolusi Belajar, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Syafaruddin dan Irwan Nasution, 2005, Manajemen Pembelajaran, Ciputat:

Quantum Teaching.

Trianto, 2011, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Jakarta: Citra Umbara.

Warsono dan Hariyanto, 2013, Pembelajaran Aktif, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Wina Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Wina Sanjaya, 2010, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:

Kencana.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

77

Zainal Aqib, 2013, Model-model Media dan Strategi Pembelajaran

Kontekstual, Bandung: Yrama Widya.

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

78

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Satuan Pendidikan : MTs Al-Hasanah Medan

Mata Pelajaran : FIQIH

Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap

Materi Pokok : Shalat Jumat

Alokasi Waktu : 2 X40 menit (1 kali Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (OPSIONAL)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator:

NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

1.

2

Meyakini kewajiban

melaksanakan shalat

jumat

1.1 menunjukkan keyakinan

pentingnya shalat jumat

2.1 menunjukkan sikap disiplin

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

79

3

4

Menghayati nilai-nilai

positif dalam shalat

jumat

Memahami ketentuan

shalat jumat

Mempraktikkan shalat

jumat

dalam melaksanakan shalat

jumat.

3.1 menjelaskan pengertian

shalat jumat

3.2 menjelaskan hukum dasar

sahalat jumat

3.3 menjelaskan syarat-syarat

shalat jumat.

4.1 menunjukkna tatacara

shalat jumat

C. MATERI PEMBELAJARAN:

1. Pengertian dan hukum shalat jumat

Shalat jumat adalah shalat dua rakaat yang dikerjakan pada waktu zuhur dihari

jumat yang diawali dengan dua khutbah. Dasar hukum shalat jumat terdapat

dalam surah Al-jumuah:9. Melaksanakan shalat jumat adalah syiar orang-orang

shaleh.

2. Syarat wajib shalat jumat

a. Muslim

b. Baligh

c. Berakal

d. Laki-laki, merdeka, dan sehat

e. Orang yang menetap (mukim)

f. Orang yang tidak uzur.

3. Syarat sah shalat jumat

Shalat jumat diadakan dalam suatu tempat baik dikota maupun

didesa

Dilakukan secara bejamaah

Dikerjakan pada waktu zuhur

Dilaksanakan setelah 2 khutnah

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

80

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan (10 menit )

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama

dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;

b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an

surah/ayatpilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan

yang ditentukan sebelumnya);

c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.

e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan tujuan

yang akan dicapai.

f. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.

2. Kegiatan inti (60 menit)

Mengamati

a. Peserta didik melihat posterbacaan sholat jumat yang ada didepan

papan tulis

b. Peserta didik membaca materi shalat jumat yang ada di kelas .

Menanya

a. Melalui motivasi dari guru siswa mengajukan tanggapan dan pertanyaan

tentang apa yang dilihat dan diamati.

Eksperimen/explore

a. Peserta didik mengelompokkan dengan anggota 4 orang

b. Masing-masing anggota kelompok menerima teks pembelajaran, yaitu:

pengertian dan hukum shalat jumat, syarat wajib shalat jumat, syarat

sah sahalat jumat.

c. Masing-masing kelompok nertugas memahami materi yang telah

diberikan secara bersama-sama

d. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil investigasi

kelompok.

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

81

Asosiasi

a. Peserta didik secara berkelompok merangkai berbagai imformasi

menjadi sebuah peta konsep tentang shalat jumat.

b. Setiap kelompok membuat kesimpulan dengan dasar informasi dari peta

konsep yang telah dihasilkan.

Komunikasi

a. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan peta konsep

yang telah berhasil disusun

b. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas presentasi kelompok

lainnya

c. Menyampaikan kesimpulan kepada peserta lainnya

Penutup ( 10 menit)

a. Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

b. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

d. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu

membahas tatacara shalat jumat

e. Guru bersama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa

G. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian : Teknik penilaian sikap spritual, penilaian sikap sosial,

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.

2. Sikap spiritual

a. Teknik Penilaian : Penilaian diri

b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri

c. Kisi-kisi :

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

82

No. Sikap/nilai Butir Instrumen

1. Berdoa sebelum dan sesudah

melaksanakan sesuatu Terlampir

2. Mengucapkan rasa syukur

atas karunia Allah SWT Terlampir

3. Meyakini bahwa umat islam

khususnya laki-laki wajib

menunaikan shalat jumat

Terlampir

Instrumen: Terlampir

3. Sikap sosial

a. Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman

b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian

c. Kisi-kisi :

No. Sikap/nilai Butir Instrumen

1. Suka mengajak disiplin untuk

membaca Al-Quran Terlampir

2.

Segera memberikan bantuan

pemahaman ketika dimintai

tolong temannya tentang

shalat jumat

Terlampir

3. Selalu berusaha membaca Al-

Quran setiap hari

Terlampir

Instrumen: Terlampir

4. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Lisan

b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes lisan

c. Kisi-kisi :

No. Indikator Butir Instrumen

1.

Dapat menyebutkan

pengertian shalat dan daar

hukum shalat jumat

Sebutkan pengertian shalat dan

dasar hukum shalat jumat!

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

83

2. Dapat menyebutkan syarat

wajib shalat jumat

Sebutkan syarat wajib shalat jumat

dengan benar!

3. Dapat menjelaskan syarat

sah shalat jumat

Jelaskan syarat sah shalat jumat!

Instrumen: Terlampir

5. Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Performance

b. Bentuk Instrumen : Praktik

c. Kisi-kisi :

No. Keterampilan Butir Instrumen

1. Menunjukkan tatacara shalat

jumat Terlampir

Instrumen: Terlampir

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model pembelajaran : koopertaif tipe investigasi kelompok

Metode pembelajaran :ceramah, diskusi, tanya jawab

G. Media, Alat dan Sumber belajar

Media : Visual

Alat : Alat shalat dan poster bacaan shalat jumat

Sumber belajar : - Al-quran dan terjemahannya

-Buku siswa Fiqih MTs Kelas VII

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

84

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Nama Siswa

Kelas / Semester

:

:

..........................................

VII/ Genap

TeknikPenilaian : Penilaian diri.

Penilai : Lembar penilaian diri

NO PERNYATAAN

PILIHAN JAWABAN

SKOR Sangat

Setuju Setuju

Ragu-

Ragu

Tidak

Setuju

Berdoa sebelum dan sesudah

melaksanakan sesuatu.

Mengucapkan rasasyukur atas

karuni Allah SWT.

Meyakini bahwa umat islam

khususnya laki-laki wajib

menunaikan shalat jumat.

JUMLAH SKOR

KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-Ragu

Tidak Setuju

= Skor 4

= Skor 3

= Skor 2

= Skor 1

Skor yang diperoleh

------------------------- X 100

= ---------

Skormaksimal

CATATAN:

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

………………………………………………

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

85

Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama Siswa yang dinilai

Kelas / Semester

:

:

..........................................

VII / Genap

TeknikPenilaian : Penilaian antar teman .

Petunjuk:

a. Dibuat kelompok dengan anggota masing-masing 4-5 orang

b. Tiap-tiap kelompok berdiskusi untuk menilai setiap anggota kelompok lain

c. Membuat rekap penilaian untuk tiap-tiap Peserta didik

NO

. PERNYATAAN

PILIHAN JAWABAN

SKOR Selalu Sering

Kadan

g-

kadang

TidakP

ernah

1 Suka mengajarkan disiplin

2 Segera memberikan bantuan

pemahaman ketika dimintai

tolong temannya tenang shalat

jumat

3 Selalu berusaha membaca Al-

Quran

JUMLAH SKOR

KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR

Selalu

Sering

Kadang-

kadang

Tidak pernah

= Skor 4

= Skor 3

= Skor 2

= Skor 1

Skor yang diperoleh

------------------------- X 100

= ---------

Skormaksimal

CATATAN:

……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

86

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)

Kelas / Semester : VII / Genap

KompetensiDasar : Memahami ketentuan shalat jumat

Indikator : Menjelaskan pengertian shalat jumat

Menjelaskan hukum dasar shalat jumat

Menjelaskan syarat-syarat shalat jumat

TeknikPenilaian : Lisan.

Penilai : Guru

No. Indikator Instrumen

1. Dapat menyebutkan

pengertian shalat jumat

dan dasar hukum

2.

3.

3

Dapat menyebutkan

syarat wajib shalat jumat

Dapat menjelaskan syarat

saha shalat jumat

No Jawaban

RUBRIK PENILAIAN

No. Nama Materi

Kriteria

Skor Sangat

Lancar Lancar

Kuran

g

Lancar

Tidak

Lancar

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

87

1

Manfaat puasa wajib dan

sunnah untuk kesehatan

rohani

2

Manfaat puasa wajib dan

sunnah untuk kesehatan

jasmani

JUMLAH SKOR

KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR

Sangat Lancar

Lancar

Kurang Lancar

TidakLancar

= Skor 4

= Skor 3

= Skor 2

= Skor 1

Skor yang diperoleh

------------------------- X 100

= ---------

Skormaksimal

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

88

Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Ketrampilan)

NamaPesertadidik : …………………………………………………

Kelas / Semester : VII / Genap

KompetensiDasar : Mempraktikkan shalat jumat

TeknikPenilaian : Performance

Penilai : Guru

No. Indikator Instrumen

1. Menunjukkan tatacara

shalat jumat

ijutkpt arp

RUBRIK PENILAIAN

NO. NAMA MATERI

KRITERIA

SKOR 1 2 3 4

1 Membaca lafaz niat

2 Berdiri tegak

3 Membaca takbiratul ikhram

4 Membaca surah al fatihah

5 Membaca surah pendek

6 Gerakan rukuk dengan tumakninah

7 Gerakan sujud dua kali dengan

tumakninah

8 Duduk diantara dua sujud

9 Gerakan tasyahud awal dan akhir

10 Gerakan salam

JUMLAH SKOR

KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

89

Sangat bagus

bagus

cukup

kurang bagus

= Skor 4

= Skor 3

= Skor 2

= Skor 1

Skor yang

diperoleh

--------------------

----- X 100 =

---------

Skor maksimal

CATATAN GURU

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………

Medan, Mei 2017

Diketahui Oleh

Guru Mapel Fiqih Peneliti

Siti Aminah, S.Ag Nofi Yani

31.13.1.191

Mengetahui

Kepala Madrasah Al-Hasanah Medan

Irian Syah Banda, S.Pd.I, M.A

NIP: 19620901 199403 1 002

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

90

Lampiran 2

PRE TEST

NAMA :

KELAS :

1. Shalat yang wajib dikerjakan pada waktu zuhur di hari jumat yang diawali

dengan 2 khutbah. Pertnyataan tersebut merupakan pengertian dari shalat?

a. Shalat zuhur

b. Shalat jumat

c. Shalat idul fitri

d. Shalat maghrib

2. Dasar hukum shalat jumat terdapat dalam al quran surah?

a. QS Al baqarah :23

b. QS Al jumuah :9

c. QS Al imran : 3

d. Qs At taubah: 10

3. Melaksanakan shalat jumat adalah syiar orang –orang saleh, sedangkan

meninggalkannya adalah pertanda?

a. Kefasikan dan kemunafikan

b. Keimanan dan ketaatan

c. Kemunafikan dan kesyirikan

d. Keberkahan dan kefasikan

4. Yang merupakan syarat wajib shalat jumat adlah?

a. Muslim,baligh, berakal, laki-laki, mukim, merdeka

b. Baligh, berakal, laki-laki, murtad, merdeka

c. Laki-laki, baligh, berakal, musafir, orang gila

d. Muslim, laki-laki, berakal, murtad

5. Salah satu hikmah shalat jumat adalah?

a. Agar menambah kemaksyiatan

b. Mempererat silaturahmi

c. Bisa beristirahat sejenak

d. Untuk memperbanyak kemunkaran

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

91

6. Seorang laki-laki dewasa yang tidak melakukan shalat jumat maka?

a. Dia mendapat pahala

b. Dia harus mengulang shalat jumat sampai sore

c. Perbuatannya dicatat malaikat rakib

d. Dia mendapat dosa

7. Arti dari ayat berikut adalah

a. Jika diteruskan kepada mu untuk menunaikan shalat di hari jumat maka

bersegeralah

b. Tinggalkan jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu

c. Hai orang-orang beriman jika diserukan kepadamu untuk menunaikan shalat

jumat

d. Hendaknya orang-orang berhenti meninggalkan shalat jumat

8. Hukum shalat jumat bagi seorang muslim laki-laki adalah?

a.wajib

b. sunah

c. mubah

d. makruh

9. Perbedaan mendasar antara shalat zuhur dengan shalat jumat adalah?

a. Shalat zuhur didahului khutbah

b. Sesudah shalat jumat dilakukan dua khutbah

c. Shalat jumat didahului khutbah

d. Sesudah shalat zuhur dilaksanak dua khutbah

10. Didalam menunaikan shalat jumat ada yang termasuk syarat wajib dan ada yang

disebut syarat sah. Yang termasuk syarat wajib adalah, kecuali?

a. Suci badan dan tempat

b. Islam

c. Baligh

d. Bermukim

11. Hal-hal yang menjadikan seseorang untuk melakukan shalat jumat dinamakan?

a. Syarat sah

b. Syarat wajib

c. Hukum

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

92

d. Dalil

12. Seorang laki-laki yang sudah baligh wajib melaksanakan shalat jumat. Baligh

artinya?

a. Sudah dewas

b. Sudah tua

c. Sudah dilahirkan

d. Sudah sekolah

13. Jika salah satu syarat sah shalat jumat tidakk terpenuhi maka?

a. Shalat jumatnya tetap sah

b. Sahalat jumatnya tidak sah

c. Shalat jumaynya baik

d. Shalat jumatnya memenuhi hukum syarat

14. Shalat jumat tidak boleh dilaksanakan secara mufarid. Munfarid artinya?

a. Shalat berjamaah

b. Shalat yang digabung

c. Shalat yang diringkas

d. Shalat sendirian

15. Dibawah ini yang tidak termasuk syarat sah shalat jumat adalah?

a. Dilaksanakan secara berjamaah

b. Bermukim , tidak sedang dalam perjalanan

c. Dilaksanakan pada waktu zuhur

d. Didahului khutbah

16. Sunah pada hari jumat yang hendaknya dilaksanakan sebelum shalat jumat

adalah?

a. Shalat bakdiyah jumat

b. Memotong kuku, memakai wangi-wangian

c. Mendengarkan khutbah

d. Mengikutu imam

17. Berikut ini yang tidak termasuk sunah shalat jumat ialah?

a. Memakai wangi-wangian

b. Mandi terlebih dahulu

c. Berangkat dan pulang lewat jalan yang berbeda

d. Duduk menghadap kiblat

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

93

18. Shalat jumat terdiri dari .. rakaat

a. 2 rakaat

b. 3 rakaat

c. 4 rakaat

d. 5 rakaat

19. Hukum melaksanakan shalat jumat bagi wanita adalah?

a. Mubah

b. Wajib

c. Haram

d. Makruh

20. Orang yang tidak berkewajiban melaksanakan shalat jumat ialah?

a. Musafir

b. Muallaf

c. Fisabilillah

d. Muslim

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

94

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN PRE TEST I

1. B

2. B

3. A

4. A

5. B

6. D

7. A

8. A

9. C

10. A

11. C

12. A

13. B

14. D

15. B

16. B

17. C

18. A

19. A

20. A

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

95

Lampiran 4

PRE TEST II

NAMA :

KELAS :

21. Dibawah ini yang tidak termasuk syarat sah shalat jumat adalah?

a. Dilaksanakan secara berjamaah

b. Bermukim , tidak sedang dalam perjalanan

c. Dilaksanakan pada waktu zuhur

d. Didahului khutbah

22. Arti dari ayat berikut adalah

a. Jika diteruskan kepada mu untuk menunaikan shalat di hari jumat maka

bersegeralah

b. Tinggalkan jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu

c. Hai orang-orang beriman jika diserukan kepadamu untuk menunaikan shalat

jumat

d. Hendaknya orang-orang berhenti meninggalkan shalat jumat

23. Seorang laki-laki dewasa yang tidak melakukan shalat jumat maka?

a. Dia mendapat pahala

b. Dia harus mengulang shalat jumat sampai sore

c. Perbuatannya dicatat malaikat rakib

d. Dia mendapat dosa

24. Seorang laki-laki yang sudah baligh wajib melaksanakan shalat jumat. Baligh

artinya?

a. Sudah dewas

b. Sudah tua

c. Sudah dilahirkan

d. Sudah sekolah

25. Shalat yang wajib dikerjakan pada waktu zuhur di hari jumat yang diawali

dengan 2 khutbah. Pertnyataan tersebut merupakan pengertian dari shalat?

e. Shalat zuhur

f. Shalat jumat

g. Shalat idul fitri

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

96

h. Shalat maghrib

26. Yang merupakan syarat wajib shalat jumat adlah?

a. Muslim,baligh, berakal, laki-laki, mukim, merdeka

b. Baligh, berakal, laki-laki, murtad, merdeka

c. Laki-laki, baligh, berakal, musafir, orang gila

d. Muslim, laki-laki, berakal, murtad

27. Dasar hukum shalat jumat terdapat dalam al quran surah?

a. QS Al baqarah :23

b. QS Al jumuah :9

c. QS Al imran : 3

d. Qs At taubah: 10

28. Hukum shalat jumat bagi seorang muslim laki-laki adalah?

a.wajib

b. sunah

c. mubah

d. makruh

29. Didalam menunaikan shalat jumat ada yang termasuk syarat wajib dan ada yang

disebut syarat sah. Yang termasuk syarat wajib adalah, kecuali?

a. Suci badan dan tempat

b. Islam

c. Baligh

d. Bermukim

30. Melaksanakan shalat jumat adalah syiar orang –orang saleh, sedangkan

meninggalkannya adalah pertanda?

a. Kefasikan dan kemunafikan

b. Keimanan dan ketaatan

c. Kemunafikan dan kesyirikan

d. Keberkahan dan kefasikan

31. Salah satu hikmah shalat jumat adalah?

a. Agar menambah kemaksyiatan

b. Mempererat silaturahmi

c. Bisa beristirahat sejenak

d. Untuk memperbanyak kemunkaran

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

97

32. Hal-hal yang menjadikan seseorang untuk melakukan shalat jumat dinamakan?

a. Syarat sah

b. Syarat wajib

c. Hukum

d. Dalil

33. Perbedaan mendasar antara shalat zuhur dengan shalat jumat adalah?

a. Shalat zuhur didahului khutbah

b. Sesudah shalat jumat dilakukan dua khutbah

c. Shalat jumat didahului khutbah

d. Sesudah shalat zuhur dilaksanak dua khutbah

34. Orang yang tidak berkewajiban melaksanakan shalat jumat ialah?

a. Musafir

b. Muallaf

c. Fisabilillah

d. Muslim

35. Berikut ini yang tidak termasuk sunah shalat jumat ialah?

a. Memakai wangi-wangian

b. Mandi terlebih dahulu

c. Berangkat dan pulang lewat jalan yang berbeda

d. Duduk menghadap kiblat

36. Hukum melaksanakan shalat jumat bagi wanita adalah?

a. Mubah

b. Wajib

c. Haram

d. Makruh

37. Sunah pada hari jumat yang hendaknya dilaksanakan sebelum shalat jumat

adalah?

a. Shalat bakdiyah jumat

b. Memotong kuku, memakai wangi-wangian

c. Mendengarkan khutbah

d. Mengikutu imam

38. Jika salah satu syarat sah shalat jumat tidakk terpenuhi maka?

a. Shalat jumatnya tetap sah

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

98

b. Sahalat jumatnya tidak sah

c. Shalat jumaynya baik

d. Shalat jumatnya memenuhi hukum syarat

39. Shalat jumat terdiri dari .. rakaat

a. 2 rakaat

b. 3 rakaat

c. 4 rakaat

d. 5 rakaat

40. Shalat jumat tidak boleh dilaksanakan secara mufarid. Munfarid artinya?

a. Shalat berjamaah

b. Shalat yang digabung

c. Shalat yang diringkas

d. Shalat sendirian

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

99

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN PRE TEST II

1. B

2. A

3. D

4. A

5. B

6. A

7. B

8. A

9. A

10. A

11. B

12. C

13. C

14. A

15. C

16. A

17. B

18. B

19. A

20. D

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

100

Lampiran 6

POST TEST

NAMA :

KELAS :

41. Orang yang tidak berkewajiban melaksanakan shalat jumat ialah?

a. Musafir

b. Muallaf

c. Fisabilillah

d. Muslim

42. Shalat yang wajib dikerjakan pada waktu zuhur di hari jumat yang diawali

dengan 2 khutbah. Pertnyataan tersebut merupakan pengertian dari shalat?

a. Shalat zuhur

b. Shalat jumat

c. Shalat idul fitri

d. Shalat maghrib

43. Yang merupakan syarat wajib shalat jumat adlah?

a. Muslim,baligh, berakal, laki-laki, mukim, merdeka

b. Baligh, berakal, laki-laki, murtad, merdeka

c. Laki-laki, baligh, berakal, musafir, orang gila

d. Muslim, laki-laki, berakal, murtad

44. Seorang laki-laki dewasa yang tidak melakukan shalat jumat maka?

a. Dia mendapat pahala

b. Dia harus mengulang shalat jumat sampai sore

c. Perbuatannya dicatat malaikat rakib

d. Dia mendapat dosa

45. Didalam menunaikan shalat jumat ada yang termasuk syarat wajib dan ada yang

disebut syarat sah. Yang termasuk syarat wajib adalah, kecuali?

a. Suci badan dan tempat

b. Islam

c. Baligh

d. Bermukim

46. Jika salah satu syarat sah shalat jumat tidakk terpenuhi maka?

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

101

a. Shalat jumatnya tetap sah

b. Sahalat jumatnya tidak sah

c. Shalat jumaynya baik

47. Sunah pada hari jumat yang hendaknya dilaksanakan sebelum shalat jumat

adalah?

a. Shalat bakdiyah jumat

b. Memotong kuku, memakai wangi-wangian

c. Mendengarkan khutbah

d. Mengikutu imam

48. Dasar hukum shalat jumat terdapat dalam al quran surah?

a. QS Al baqarah :23

b. QS Al jumuah :9

c. QS Al imran : 3

d. Qs At taubah: 10

49. Hukum shalat jumat bagi seorang muslim laki-laki adalah?

a.wajib

b. sunah

c. mubah

d. makruh

50. Arti dari ayat berikut adalah

a. Jika diteruskan kepada mu untuk menunaikan shalat di hari jumat maka

bersegeralah

b. Tinggalkan jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu

c. Hai orang-orang beriman jika diserukan kepadamu untuk menunaikan shalat

jumat

d. Hendaknya orang-orang berhenti meninggalkan shalat jumat

51. Hukum melaksanakan shalat jumat bagi wanita adalah?

a. Mubah

b. Wajib

c. Haram

d. Makruh

52. Dibawah ini yang tidak termasuk syarat sah shalat jumat adalah?

a. Dilaksanakan secara berjamaah

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

102

b. Bermukim , tidak sedang dalam perjalanan

c. Dilaksanakan pada waktu zuhur

d. Didahului khutbah

53. Shalat jumat terdiri dari .. rakaat

a. 2 rakaat

b. 3 rakaat

c. 4 rakaat

d. 5 rakaat

54. Berikut ini yang tidak termasuk sunah shalat jumat ialah?

a. Memakai wangi-wangian

b. Mandi terlebih dahulu

c. Berangkat dan pulang lewat jalan yang berbeda

d. Duduk menghadap kiblat

55. Shalat jumat tidak boleh dilaksanakan secara mufarid. Munfarid artinya?

a. Shalat berjamaah

b. Shalat yang digabung

c. Shalat yang diringkas

d. Shalat sendirian

56. Hal-hal yang menjadikan seseorang untuk melakukan shalat jumat dinamakan?

a. Syarat sah

b. Syarat wajib

c. Hukum

d. Dalil

57. Perbedaan mendasar antara shalat zuhur dengan shalat jumat adalah?

a. Shalat zuhur didahului khutbah

b. Sesudah shalat jumat dilakukan dua khutbah

c. Shalat jumat didahului khutbah

d. Sesudah shalat zuhur dilaksanak dua khutbah

58. Salah satu hikmah shalat jumat adalah?

a. Agar menambah kemaksyiatan

b. Mempererat silaturahmi

c. Bisa beristirahat sejenak

d. Untuk memperbanyak kemunkaran

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

103

59. Melaksanakan shalat jumat adalah syiar orang –orang saleh, sedangkan

meninggalkannya adalah pertanda?

a. Kefasikan dan kemunafikan

b. Keimanan dan ketaatan

c. Kemunafikan dan kesyirikan

d. Keberkahan dan kefasikan

60. Seorang laki-laki dewasa yang tidak melakukan shalat jumat maka?

a. Dia mendapat pahala

b. Dia harus mengulang shalat jumat sampai sore

c. Perbuatannya dicatat malaikat rakib

d. Dia mendapat dosa

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

104

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN PRE TEST II

1. A

2. B

3. A

4. D

5. A

6. B

7. B

8. B

9. A

10. A

11. A

12. B

13. A

14. C

15. D

16. C

17. C

18. B

19. A

20. A

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

105

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I

Nama sekolah : MTs Al-Hasanah Medan

Kelas : VII

Materi pelajaran : Fiqih

Materi ajar : Shalat jumat

Petunjuk :berilah tanda ceklis pada nomor 1,2,3 menurut hasil

pengamatan anda.

1= kurang 2= sedang 3= baik 4= sangat baik

NO INDIKATOR NILAI

1 2 3 4

1 Melakukan kegiatan apresiasi (pendahuluan,

membaca doa dan mengabsen).

2 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

3 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan

4 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai

dengan hirarki belajar dan karasteristik siswa

5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang harus dicapai

6 Melaksanakan pembelajaran secara beruntut

7 Menguasai kelas

8 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan timbulnya kebiasaan positif dan

aktif

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi wakyu yang telah direncanakan

10 Menggunakan medis secara efektif dan efisien

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

106

11 Menggunakan strategi pembelajaran dalam

proses belajar mengajar

12 Menunjukkan sikap terbuka pada siswa

13 Melakukan reward kepada siswa

14 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

Medan, Maret 2017

Observer

Siti Aminah Siregar, S.Ag

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

107

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I

Nama sekolah : MTs Al-Hasanah Medan

Kelas : VII

Materi pelajaran : Fiqih

Materi ajar : Shalat jumat

Petunjuk :berilah tanda ceklis pada nomor 1,2,3 menurut hasil

pengamatan anda.

1= kurang 2= sedang 3= baik 4= sangat baik

No Aspek yang Diamati Siklus I

1 2 3 4

1 Antusias siswa dalam proses pembelajaran

2 Partisipasi siswa dalam kerja kelompok

3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi bersama teman

4 Kemampuan menyampaikan ide atau pendapat

5 Memperhatikan kelas dalam proses mengajar

Medan, Maret 2017

Observer

Siti Aminah Siregar, S.Ag

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

108

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II

Nama sekolah : MTs Al-Hasanah Medan

Kelas : VII

Materi pelajaran : Fiqih

Materi ajar : Shalat jumat

Petunjuk :berilah tanda ceklis pada nomor 1,2,3 menurut hasil

pengamatan anda.

1= kurang 2= sedang 3= baik 4= sangat baik

NO INDIKATOR NILAI

1 2 3 4

1 Melakukan kegiatan apresiasi (pendahuluan,

membaca doa dan mengabsen).

2 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

3 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan

4 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai

dengan hirarki belajar dan karasteristik siswa

5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang harus dicapai

6 Melaksanakan pembelajaran secara beruntut

7 Menguasai kelas

8 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan timbulnya kebiasaan positif dan

aktif

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

109

alokasi wakyu yang telah direncanakan

10 Menggunakan medis secara efektif dan efisien

11 Menggunakan strategi pembelajaran dalam

proses belajar mengajar

12 Menunjukkan sikap terbuka pada siswa

13 Melakukan reward kepada siswa

14 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

Medan, Maret 2017

Observer

Siti Aminah Siregar, S.Ag

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

110

Lampiran 11

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II

Nama sekolah : MTs Al-Hasanah Medan

Kelas : VII

Materi pelajaran : Fiqih

Materi ajar : Shalat jumat

Petunjuk :berilah tanda ceklis pada nomor 1,2,3 menurut hasil

pengamatan anda.

1= kurang 2= sedang 3= baik 4= sangat baik

No Aspek yang Diamati Siklus II

1 2 3 4

1 Antusias siswa dalam proses pembelajaran

2 Partisipasi siswa dalam kerja kelompok

3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi bersama teman

4 Kemampuan menyampaikan ide atau pendapat

5 Memperhatikan kelas dalam proses mengajar

Medan, Maret 2017

Observer

Siti Aminah Siregar, S.Ag

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

111

Lampiran 12

Tabel Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Test Awal (Siklus I)

No Nama Siswa Item Yang

Dijawab

Benar

Nilai Yang

Diperoleh

Keterangan

1. Aidil Fitrah 11 55 Tidak Tuntas

2. Dio Pratama 9 45 Tidak Tuntas

3. Irfan Hakim Lubis 10 50 Tidak Tuntas

4. Karina Finasti 16 81 Tuntas

5. Muhammad Iqbal 8 40 Tidak Tuntas

6. Muhammad Risky 16 80 Tuntas

7. Muhammad Rizky. B 12 60 Tidak Tuntas

8. Muhammada Zainul. A 13 65 Tidak Tuntas

9. Mita Artika sari 11 55 Tidak Tuntas

10. Rifki Ramadhan 13 65 Tidak Tuntas

11. Riswan Alvi Nst 6 30 Tidak Tuntas

12. Tiara Sukmawati 8 40 Tidak Tuntas

13. Zuhratul Baidah 9 45 Tidak Tuntas

14. Putri Handayani 11 55 Tidak Tuntas

15. Sintia Eka Pratiwi 10 50 Tidak Tuntas

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

112

Lampiran 13

Tabel Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Test Siklus I

No Nama Siswa Item Yang

Dijawab

Benar

Nilai Yang

Diperoleh

Keterangan

1. Aidil Fitrah 12 60 Tidak Tuntas

2. Dio Pratama 16 80 Tuntas

3. Irfan Hakim Lubis 15 75 Tidak Tuntas

4. Karina Finasti 17 85 Tuntas

5. Muhammad Iqbal 13 65 Tidak Tuntas

6. Muhammad Risky 18 90 Tuntas

7. Muhammad Rizky. B 14 70 Tidak Tuntas

8. Muhammada Zainul.

A

16 80 Tuntas

9. Mita Artika sari 13 65 Tidak Tuntas

10. Rifki Ramadhan 16 80 Tuntas

11. Riswan Alvi Nst 15 75 Tidak Tuntas

12. Tiara Sukmawati 14 70 Tidak Tuntas

13. Zuhratul Baidah 17 85 Tuntas

14. Putri Handayani 15 75 Tidak Tuntas

15. Sintia Eka Pratiwi 17 85 Tuntas

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

113

Lampiran 14

Tabel Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Test Awal Siklus II

No Nama Siswa Item

Yang

Dijawab

Nilai yang

Diperoleh

Keterangan

1. Aidil Fitrah 17 85 Tuntas

2. Dio Pratama 15 75 Tidak Tuntas

3. Irfan Hakim Lubis 17 85 Tuntas

4. Karina Finasti 19 95 Tuntas

5. Muhammad Iqbal 18 90 Tuntas

6. Muhammad Risky 18 90 Tuntas

7. Muhammad Rizky. B 19 95 Tuntas

8. Muhammada Zainul. A 16 80 Tuntas

9. Mita Artika sari 18 90 Tuntas

10. Rifki Ramadhan 18 90 Tuntas

11. Riswan Alvi Nst 14 70 Tidak Tuntas

12. Tiara Sukmawati 17 85 Tuntas

13. Zuhratul Baidah 18 90 Tuntas

14. Putri Handayani 17 85 Tuntas

15. Sintia Eka Pratiwi 15 75 Tidak Tuntas

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

114

Lampiran 15

Dokumentasi Penelitian

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

115

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uinsu.ac.id/3076/1/SKRIPSI NOFI YANI 31131191.pdf · kooperatif tipe investigasi kelompok. Temuan penelitian ini sebagai

116

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama : Nofi Yani

Tempat / Tanggal Lahir : SM.Diski/ 12 November 1995

Alamat : Jl. Medan-binjai KM 16,2 simpang serbajadi

Nama Ayah : Arbanik

Nama Ibu : Jumiati

Alamat Orang Tua : Jl. Medan-binjai KM 16,2 simpang serbajadi

Anak ke dari : 2 dari 4 bersaudara

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : IRT (Ibu Rumah Tangga)

II. Pendidikan

a. Sekolah Dasar swasta Islamiyah Kec Sunggal (2001-2007)

b. Sekolah MTsN 1 Binjai (2007-2010)

c. Sekolah MAN Binjai (2010-2013)

d. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (2013 – 2017)

Demikian riwayat hidup ini saya perbuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

Yang membuat

Nofi Yani

NIM. 31. 13. 1. 191