14
1 November 2018 Upaya Konvergensi Program/Kegiatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Bambang Widianto Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan/ Sekretaris Eksekutif TNP2K Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Pencegahan Anak Kedil (Stunting): Konvergensi Program di Wilayah Prioritas

Upaya Konvergensi Program/Kegiatan Pencegahan Anak Kerdil ...tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis 2018/Presentasi Sekretaris...4 20.2 5.7 22.7 6.2 0 5 10 15 20 25 Panjang Kurang

Embed Size (px)

Citation preview

1November 2018

Upaya Konvergensi Program/Kegiatan

Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)

Bambang Widianto

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan/

Sekretaris Eksekutif TNP2K

Rapat Koordinasi Teknis

Percepatan Pencegahan Anak Kedil (Stunting): Konvergensi Program di Wilayah Prioritas

2

37.232.830.8 29.9

0

10

20

30

40

Balita Baduta

2013 2018

Indikator Status Gizi Anak (Stunting)

Riskesdas 2013 & 2018 (%)

Pre

vale

nsi

Stu

nti

ng (

%)

3

Prevalensi Balita Kerdil (Stunting) 2013-2018Berdasarkan Provinsi

27.5

37.2

51.7

17.7

30.8

42.6

0

10

20

30

40

50

60

DKI Jakart

a

DI Yogyakart

a

Bali

Kepula

uan R

iau

Bangka B

elitu

ng

Sula

wesi

Uta

ra

Bante

n

Kalim

anta

n U

tara

Lam

pung

Ria

u

Papua B

ara

t

Bengkulu

Sula

wesi

Tenggara

Kalim

anta

n T

imur

Sum

ate

ra B

ara

t

Jam

bi

IND

ON

ESIA

Jaw

a B

ara

t

Jaw

a T

engah

Malu

ku U

tara

Sum

ate

ra S

ela

tan

Sum

ate

ra U

tara

Sula

wesi

Tengah

Goro

nta

lo

Jaw

a T

imur

Papua

Kalim

anta

n S

ela

tan

Kalim

anta

n B

ara

t

Nusa

Tenggara

Bara

t

Malu

ku

Kalim

anta

n T

engah

Sula

wesi

Sela

tan

Aceh

Sula

wesi

Bara

t

Nusa

Tenggara

Tim

ur

2013 2018

Sumber: Riskesdas 2013-2018, Diolah Balitbangkes

4

20.2

5.7

22.7

6.2

0

5

10

15

20

25

Panjang Kurang BBLR

2013 2018

59.2

8.7

57.9

9.20

10

20

30

40

50

60

70

Lengkap Tidak Imunisasi

2013 2018

Proporsi Panjang Badan Lahir

Kurang dari 48 Cm & Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR)

< 2500 gr

Proporsi Imunisasi Dasar

Lengkap Usia 12 – 23 Bulan &

Tidak Imunisasi

Proporsi Balita Yang

Mendapatkan Pemberian

Makanan Tambahan (PMT)

58,3

Dari 41 % Balita yang

mendapatkan PMT, 58,3%

Mendapatkannya Dari

Program PMT Kemenkes

41

Indikator Status Gizi Anak Lainnya

Riskesdas 2013 & 2018 (%)

5

Komitmen Presiden dan Wakil Presiden

Wakil Presiden memimpin Ratas yang menetapkan

5 Pilar Percepatan Pencegahan Stunting9 Agustus

2017

Wakil Presiden memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri

(Ratas) dan memutuskan bahwa pencegahan stunting

penting dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui

konvergensi program di semua tingkatan.

12 Juli

2017

Rapat terbatas tentang pencegahan anak kerdil (stunting)

yang dipimpin oleh Presiden5 April

2018

6

Pilar Pencegahan Stunting

Kampanye

Nasional Berfokus

pada pemahaman,

perubahan

perilaku,

komitmen politik

dan akuntabilitas

Konvergensi,

Koordinasi, dan

Konsolidasi Program

Nasional, Daerah,

dan Masyarakat

Pemantauan

dan Evaluasi

Komitmen dan

Visi Pimpinan

Tertinggi Negara

Mendorong

Kebijakan

“Nutritional

Food Security”

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

7

Kerangka Pencegahan Stunting

Intervensi Gizi Spesifik

(berkontribusi 30%)

Intervensi yang ditujukan kepada anak

dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan

(HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan

oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik

bersifat jangka pendek, hasilnya dapat

dicatat dalam waktu relatif pendek.

Intervensi Gizi

Sensitif

(berkontribusi 70 %)

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai

kegiatan pembangunan diluar sektor

kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat

umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.

1

2

8

Pelaksanaan Intervensi Gizi Spesifik

No Intervensi

1 Pemberian makanan tambahan untuk mengatasi kekurangan energi dan protein

kronis

2 Pemberian suplementasi zat besi dan asam folat

3 Mengatasi kekurangan iodium

4 Penanggulangan infeksi kecacingan

5 Pencegahan dan penatalaksanaan klinis malaria

6 Pembatasan konsumsi kafein selama hamil

7 Pemberian konseling/edukasi gizi

8 Pencegahan, deteksi, tatalaksana klinis dan dukungan gizi bagi ibu dengan HIV

9 Suplementasi kalsium bagi ibu hamil

Sasaran: Ibu Hamil

9

Pelaksanaan Intervensi Gizi Spesifik

No Intervensi

1Promosi dan edukasi inisiasi menyusu dini disertai dengan pemberian ASI

jolong/colostrum

2 Promosi dan edukasi pemberian ASI eksklusif

3 Pemberian konseling/edukasi gizi selama menyusui

4Pencegahan, deteksi, tatalaksana klinis dan dukungan gizi bagi ibu dan

anak dengan HIV

Sasaran: Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 bulan

10

Pelaksanaan Intervensi Gizi Spesifik

No Intervensi

1 Promosi dan edukasi pemberian ASI lanjut disertai MP-ASI yang sesuai

2 Penanggulangan infeksi kecacingan pada ibu dan anak

3 Pemberian suplementasi zink pada anak

4 Fortifikasi zat besi ke dalam makanan / suplementasi zat gizi mikro e.g. zat besi

5 Pencegahan dan penatalaksanaan klinis malaria pada ibu dan anak

6 Pemberian imunisasi lengkap pada anak

7 Pencegahan dan pengobatan diare pada anak

8 Implementasi prinsip rumah sakit ramah anak

9 Implementasi prinsip manajemen terpadu balita sakit/MTBS

10 Suplementasi vitamin A pada anak usia 6-59 bulan

11 Penatalaksanaan malnutrisi akut parah pada anak

12 Pemantauan tumbuh kembang anak

Sasaran: Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan

11

Pelaksanaan Intervensi Gizi Sensitif

No Intervensi

1 Penyediaan akses pada air bersih

2Penyediaan akses pada sarana sanitasi dan

kebersihan pribadi

3Fortifikasi bahan pangan misalnya dengan

Vitamin A,D, yodium

4Penyediaan akses kepada layanan kesehatan

dan keluarga berencana (KB)

5 Pemberian Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

6 Pendidikan pengasuhan anak pada orang tua

7 Program Pendidikan Anak Usia Dini Universal

8 Program pendidikan gizi masyarakat

9Edukasi kesehatan seksual, reproduksi, dan

gizi pada remaja

No Intervensi

10Pemberian bantuan dan jaminan sosial bagi

keluarga miskin

11 Peningkatan ketahanan pangan dan gizi

12 Manajemen gizi dalam bencana

13 Diverfikasi pangan

14 Pencegahan dan tatalaksana klinis penyakit

15 Pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu hamil

16 Pemberdayaan perempuan

17 Upaya perlindungan anak

18 Telemedicine

12

Salah Satu Upaya Percepatan Pencegahan Stunting adalah KonvergensiPenggunaan Anggaran untuk Pelaksanaan Program/Kegiatan

Anggaran K/L

Anggaran non-K/L

APBD

Masuk dalam

APBD

Belanja

Pemerintah

(Pusat)

Transfer Ke

Daerah dan

Dana Desa

(TKDD)

Mendanai Kewenangan

6 Urusan (Mutlak)

DAK

Dana Otsus dan

Keistimewaan DIYDAU

Dana Perimbangan

Mendanai Kewenangan

Diluar 6 Urusan

APBN

DBH

Dana Insentif

Daerah

Dana Desa

DESA

JATI SAWIT

1. Intervensi Sasaran

Ibu Hamil

2. Intervensi Sasaran

Ibu Menyusui dan

Anak 0-6 Bulan

3. ….dst….

4. Intervensi Air

Bersih

5. Sanitasi

6. Edukasi

7. ….dst…

Bentuk: Transfer ke Kabupaten

Program/kegiatan ke Desa

Dana Vertikal

Subsidi

Dana Tugas Pembantuan:

Ditugaskan ke Gub/Bupati/Walikota

Dana Dekonsentrasi:

Dilimpahkan ke Gubernur

Program/Kegiatan Pusat (K/L)

Dana Sektoral: Dikerjakan oleh UPT

Specific grant, penggunaanya

di-earmark untuk bidang tertentu

Block Grant

Mendanai kebijakan tertentu

Pemerintah (misal: infrastruktur)

Konvergensi Penggunaan Anggaran

13

23 Kementerian/Lembaga Berkolaborasi untukPercepatan Pencegahan Stunting

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA

14

Terima Kasih