Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Upaya Bawaslu Kabupaten Merangin Dalam Melakukan Pencegahan
Pelanggaran Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018
SKRIPSI
RUSDI ARPENDO
SIP.152068
PEMBIMBING:
Drs. H. Amhar Rasyid, L.Sc.,MA
Tri Endah Karya Lestiyani, S.IP.,M.IP
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO
ن أ س نا ل ا ي ب م ت م ك ح ا ذ إ و ا ه ل ه أ ل إ ت ا ن ا لم ا وا د ؤ ت ن أ م رك م أ ي ه ل ل ا ن إيرا ص ب ا ع ي س ن ا ه ك ل ل ا ن إ ه ب م ك ظ ع ي ا م ع ن ه ل ل ا ن إ ل د ع ل ا ب وا م ك ت
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
lagi Maha melihat.1
1QS. An-Nisa’ : 58
vi
ABSTRAK
Rusdi Arpendo, SIP 152068, “Upaya Bawaslu Kabupaten Merangin Dalam
Melakukan Pencegahan Pelanggaran Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018”
Dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Merangin masih terjadi
pelanggaran-pelanggaran baik dari pihak pendukung pasangan calon maupun dari
pihak penyelenggara. Adapun yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah Apa
saja pelanggaran yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten
Merangin Tahun 2018 dan Bagaimana strategi konseptual dan praktis Bawaslu
Kabupaten Merangin dalam upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan
Kepala Daerah Tahun 2018 serta faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan strategi Bawaslu Kabupaten Merangin dalam upaya pencegahan
pelanggaran pada pemilihan kepala Daerah Tahun 2018. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif, dengan menelaah
hokum serta melihat faktanya dilapangan. Hasil penelitian ini adalah Pelanggaran
yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Merangin Tahun 2018
mencapai 15 kasus, 6 di antaranya yang memenuhi unsur, Strategi konseptual
Bawaslu dalam melakukan pencegahan pelanggaran diaturdalam Undang- undang
No 10 Tahun 2016tentangPemilihanGubernur, Bupati, dam Walikota, serta
praktisnya yaitu berkoordinasi dengan Pengawas Pemilihan Panwascam, PPL
dan Pengawas TPS, Koordinasi Dengan Seluruh Stakeholder Terkait serta
Membentuk Sentra GAKKUMBU. Faktor pendukung yaitu adanya kesadaran
kelompok masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan pengawasan dan
pelaporan pelanggaran pada pemilihan Kepala Daerah, dan juga masing-masing
tim sukses yang saling mengawasi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah
Adanya Anggapan Untuk Menang Pemilukada bisa Dilakukan dengan Segala
Cara atau money politic, Data pemilih tetap yang diduga terjadinya kekeliruan,
serta tidak adanya tupoksi Bawaslu untuk Melakukan Sosialisasi.
Kata kunci: Bawaslu Kabupaten Merangin, Strategi Bawaslu, Pemilukada 2018
vii
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayangmu telah memberiku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi. Ibu dan Bapak Tercinta
Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu (Jaminar) dan Bapak (Abdul Gani) yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, ridho, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar
kertas yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Bapak bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat lebih. Untuk Ibu dan Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan
selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku serta selalu meridhoiku melakukan hal yang lebih baik. Terimakasihibu…
Terimakasihbapak… Kakak, Adik dan Orang terdekatku
Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk kakak (Atik Mayang Sari) dan adikku (Andre Aprikho) serta (Arifa Mutia) kekasihku. Terima kasih telah memberikan semangat inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa dan semua hal yang terbaik yang engkau berikan menjadikan
ku orang yang baik pula. Teman – teman
Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan batuan tuhan dan orang lain. Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaikku, terimakasih ku ucapkankepada sahabat Pejuang S.Sos yaituArif Agus Prastia S, S.Sos, EtyPurnama Sari, S.Sos,
AyuWahyuni, S.Sos, IzaZuhria, S.Sos, Zubaidah, dan Sulaiman, Terimakasih telah menemani setiap langkah dan setiap usaha yang tercurahkan serta untaian kata
yang senantiasa memberi motivasi untuk terus maju dan berproses.
viii
KATA PENGANTAR
السلا م عل اشزف الا با ء والوز سلي سد ا الحود الله الذ أز ل الهدي ف قلى ب العلن. والصلا ة و
هحود وعل اله و صحبه والتا بعي لهن با حسا ى ال ىم الد ي. أشهد اى لا اله الا الله وأشهد اى سد ا
هحودا عبده ورسى له.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula
iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul“Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten
Merangin (Analisis) Dalam Upaya Pencegahan Pelanggaran Pada Pemilihan
Kepala Daerah Tahun 2018”.Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis
akui, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya, dan berkat adanya bantuan
dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen
pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama
sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, sebagai Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag, sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
ix
3. Bapak Hermanto Harun, Lc, MHI. Ph. D, sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik.
4. Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S. Ag, MHI, sebagai Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.
5. Ibu Dr. Yuliatin, S. Ag, MHI, sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama di Lingkungan UIN STS Jambi.
6. Ibu Mustiah RH,S. Ag., MSy sebagai ketua prodi Ilmu pemerintahandan Ibu
Tri EndahKarya Lestiyani, S.IP.,M.IP, sebagai Sekretaris Prodi
IlmuPemerintahandan sebagai pembimbing II skripsi ini
7. Drs. H. Amhar Rasyid. L.Sc.,MAsebagai Pembimbing I skripsi ini
8. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh Karyawan/Karyawati
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, , , 2019
Penyusun
RUSDI ARPENDO
NIM: SIP.152068
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................. iv
MOTTO ........................................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. BatasanMasalah.................................................................................. 5
D. Tujuan dan Kegunaan penelitian ........................................................ 5
E. Kerangka Teori................................................................................... 7
F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 13
BAB II METODE PENELITIAN ............................................................... 16
A. Lokasi Penelitian ................................................................................ 16
B. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 16
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 18
D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 19
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 21
F. Sistem Penulisan ................................................................................ 22
G. Jadwal Penelitian ................................................................................ 23
xi
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................ 25
A. Profil Kabupaten Merangin ................................................................ 25
B. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ................................................... 28
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ............................ 37
A. Pelanggaran dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten
Merangin Tahun 2018 ........................................................................ 37
B. Strategi konseptual dan praktis Bawaslu Kabupaten Merangin
dalam upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan Kepala
Daerah Tahun 2018 ............................................................................ 45
C. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan strategi
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merangin dalam
upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan kepala Daerah
Tahun 2018 ........................................................................................ 53
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 59
A. Kesimpulan ........................................................................................ 59
B. Saran ................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR SINGKATAN
1. Bawaslu : BadanPengawas Pemilu
2. Pemilu : Pemilihan Umum
3. Bawaslu : Badan Pengawas Pemilu
4. Panwacam : Panitia Pengawas Kecamatan
5. KPU : Komisi Pemilihan Umum
6. DPT : Daftar Pemilih Tetap
7. KPUD : Komisi Pemilihan Umum Daerah
8. Pokja : Program Kerja
9. Kabag : Kepala Bagian
10. Pemkab : Pemerintah Kabupaten
11. Dukcapil : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
12. ASN : Aparatur Sipil Negara
13. Pemilukada : Pemilihan Kepala Daerah
14. PPL : Pengawas Pemilu Lapangan
15. TPS : Tempat Pemungutan Suara
16. PPK : Panitia Pemilihan Kecamatan
17. Rekor : Rapat Koordinasi
18. APK : Alat Peraga Kampanye
19. PPDP : Petugas Pemutakhiran Data Pemilih
20. APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
21. SDM : Sumber Daya Manusia
22. KK : Kepala Keluarga
23. GAKKUMDU : Penegakan Hukum Terpadu
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Standar ukuran Efektifitas sesuai acuan Litbang Depdagri ...... 17
Tabel II : Jadwal Penelitian ...................................................................... 23
Tabel III : Wilayah Kabupaten Merangin pada saat ini terdiri atas 24
Kecamatan, 203 Desa dan 10 Kelurahan .................................. 27
Tabel IV : Keadaan penduduk menurut usia .............................................. 28
TabelV : Jumlah perolehan suara Pemilukada Kabupaten Merangin Tahun
2018 ........................................................................................ 39
TabelVI :Laporan pelanggaran pada Pemilukada di Kabupaten Merangin
Tahun 2018 ............................................................................... 42
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi Bawaslu Kabupaten Merangin ............... 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi, dari rakyat oleh
rakyat dan kembali untuk rakyat. Berbicara tentang demokrasi, rasanya tidak
terlepas dari Pemilihan Umum (Pemilu), dimana rakyat bisa bebas
mendukung para calon yang mereka anggap mampu mengatur dan
mengemban tugas Negara.Pemilu ialah sarana kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.2
Dalam mewujudkan pemilu yang demokratis dan sesuai dengan apa yang
dicita-citakan, tentu perlu adanya pengawasan terhadap setiap tahapannya.
Hal ini dikarenakan dalam setiap pelaksanaan pemilu tidak dapat dipungkiri
bahwa masih sering terjadi kecurangan-kecurangan baik yang dilakukan
oknum penyelenggara pemilu ataupun peserta pemilu. Kecurangan-
kecurangan yang terjadi baik ditingkat pusat dan daerah lebih didominasi oleh
politik uang (money politic), penggelembungan suara, pemilih siluman dan
oknum penyenggara pemilu yang berpihak kepada salah satu peserta.Untuk
itu, fungsi pengawasan dan pelaksanaan pemilu harus di
tingkatkan.Pengawasan berarti suatu kegiatan yang ditujukan untuk menjamin
2Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dean
Perwakila Rakyat, Dewa Perwakila Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
2
terlaksananya penyelenggaraan Negara oleh lembaga-lembaga kenegaraan
sesuai dengan hukum yang berlaku.3
Menurut Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 Tentang Penyelenggara
Pemilu, fungsi pengawasan pemilu dilaksanakan oleh Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu).
Pencegahan yang dilakukan Bawaslu agar tidak terjadi pelanggaran juga
diharapkan menjadi faktor terselenggaranya pemilu yang bersih, jujur dan
adil. Bawaslu memiliki peranan penting sebagai jalan masuk perkara baik
yang dilakukan oleh pasangan calon, tim sukses, maupun penyenggara
pemilu itu sendiri.
Kehadiran Badan pengawas pemilu dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas pemilihan umum termasuk di tingkat daerah kabupaten/kota sampai
kebawah, dan juga untuk menekan angka kecurangan yang terjadi selama
pemilu berlangsung. Namun jika berkaca kepada pelaksanaan yang selalu
menemukan permasalahan dan selalu merubah sistem yang ada, maka dapat
dikatakan bahwa pemilu di Indonesia belum mencapai kepada proses yang
dicita-citakan. Peranan lembaga penyelenggara pemilu, khususnya lembaga
yang mengawasi berjalannya pemilu pun mulai dipertanyakan oleh berbagai
pihak.
Dalam rangka penyelenggaraan pemilihan umum yang demokratis
Bawaslu Kabupaten Merangin membentuk Panwaslu Kecamatan sekabupaten
Merangin. Berdasarkan surat pengumuman hasil tes tertulis calon anggota
3Sri Soemantri, dkk, Ketatanegaraan Indonesia dalam Kehidupan Politik
Indonesia:30 Tahun kembali ke Undang-undang Dasar 1945, cet I (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1993), hlm 285
3
panwaslu kecamatan sekabupaten merangin No. 004/POKJA.Pws Kec.IX-
2017 sebanyak 143 orang calon panwascam dinyatakan lulus tes tertulis.4
Dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Merangin Tahun 2018
kinerja Bawaslu masih dikatakan kurang jika dilihat dari tugas dan
wewenangnya dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota terutama dalam melakukan
pencegahan pelanggaran, sehingga masih terjadi pelanggaran-pelanggaran
baik dari pihak pendukung pasangan calon maupun dari pihak penyelenggara.
Contohnya yang dilangsir oleh Seru Jambi bahwa Kepala Bagian (Kabag)
Humas Setda Merangin, Hendri, hari ini dipanggil Panwaslu Kabupaten
Merangin terkait penyebaran kalender Pemkab yang masih memakai foto
Bupati Non Aktif Al Haris, Rabu (14/03/2018). Pantauan Serujambi.com di
lapangan, hingga saat ini Kabag Humas Pemkab Merangin Hendri masih
diperiksa oleh Ketua Panwaslu Kabupaten Merangin Albert Trisman,
diruangannya secara tertutup.5
Dan juga dilangsir oleh Sarkopos.com bahwa Panwaslu Kabupaten
Merangin memanggil Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dukcapil) yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) Rabu,28/03/2018
karena foto dirinya mengacungkan dua jari yang tersebar dijaringan media
4www.terasmeragin.com/teraskota/143-lolos-seleksi-tertulis.html diakses pada 5
September 2018 pukul 21:25 wib 5http://www.serujambi.com/2018/breaking-news-panwaslu-merangin-periksa-kabag-
humas/ diakses tanggal 15 November 2018
4
sosial facebook. Pemanggilan ini terkait laporan dari masyarakat atas nama
Fitri pada Taggal 24/03/2018.6
Dengan adanya pelanggaran dalam penyelenggaraan pemilu, Bawaslu
Kabupaten Merangin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut
berpartisipasi dalam pengawasan pemilihan kepala daerah dan
melaporkannya jika terjadi pelanggaran pemilu.
Berdasarkan dari uraian di atas, penulis ingin mengetahui lebih dalam
mengenai pencegahan pelanggaran yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten
Merangin dalam pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018. Oleh karena itu
penulis mengangkat judul “Upaya Bawaslu Kabupaten Merangin dalam
melakukan pencegahan pelanggaran pada pemilihan kepala daerah tahun
2018”
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari pokok permasalahan yang terdapat pada latar belakang, maka
muncul beberapa pertanyaan yang dapat disajikan sebagai pokok
permasalahan dalam penelitian ini. Beberapa permasalahan tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja pelanggarandalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten
Merangin Tahun 2018?
2. Bagaimana strategi konseptual dan praktek Bawaslu Kabupaten
Merangin dalam upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan Kepala
Daerah Tahun 2018?
6http://sarkopos.com/read/2018/03/28/2328/kukuhkan-hampir-1000-orang-timses-
ojie-jalan-air-liki-dan-ipm-jadi-prioritas/ diakses tanggal 15 November 2018
5
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan strategi
Bawaslu Kabupaten Merangin dalam upaya pencegahan pelanggaran
pada pemilihan kepala Daerah Tahun 2018?
C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi pelanggaran pada pokok pembahasan dalam penulisan
skripsi ini, maka penulis membatasi penelitian yang lebih mendalam lagi
pada hal-hal yang berkaitan dengan upaya Bawaslu dalam melakukan
pencegahan pelanggaran pada pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Merangin
Tahun 2018.
D. Tujuan dan kegunaan penelitian
1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui apa saja pelanggaran yang terjadi dalam
pemilihan kepala daerah di Kabupaten Merangin Tahun 2018.
b. Untuk mengetahui bagaimana strategi konseptual dan praktis
Bawaslu Kabupaten Merangin dalam pencegahan pelanggaran pada
pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan strategi Bawaslu Kabupaten Merangin dalam upaya
pencegahan pelanggaran pada pemilihan kepala Daerah Tahun 2018.
2. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini
diharapkan memiliki kegunaan yaitu:
6
a. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat dijadikan pengalaman
dan wawasan bagi penulis sendiri terhadap strategi yang dilakukan
Bawaslu dalam upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan
kepala Daerah di Kabupaten Merangin Tahun 2018
b. Sebagai salah satu Persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana
Strata Satu (S1) di Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
c. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan mengembangkan
ilmu yang telah penulis peroleh selama studi di Fakultas Syari’ah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya
dalam ruang lingkup Ilmu Pemerintahan.
d. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
pencerahan dan suatu bentuk solusi yang muncul terhadap
permasalahan yang ada, sehingga dapat memacu dan meningkatkan
kinerja Bawaslu di waktu mendatang.
e. Sebagai salah satu sumber bacaan dan informasi bagi teman-teman
mahasiswa dalam penelitian berikutnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
f. Sebagai bahan tambahan karya ilmiah di perpustakaan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan uraian ringkasan tentang teori yang digunakan
dalam menjawab pertanyaan penelitian. Agar penelitian ini dapat terarah dan
tepat maka, penulis menganggap perlu penggunaan kerangka teori ini sebagai
landasan berfikir yang mendapatkan konsep yang benar dan tepat dalam
menyususun skripsi ini sebagai berikut :
1. Efektifitas
Menurut Devung efektifitas adalah tingkat kemampuan untuk
mencapai tujuan dengan tepat dan baik. Dalam pengertian lain, efektifitas
merupakan suatu keterkaitan hubungan antara hasil (outcome) yang
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai.7
Efektifitas menurut Siagian memberikan definisi sebagai
berikut:“Efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan
prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa kegiatan yang
dijalankannya.8Efektifitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai
tidaknya sasaran yang telah ditetapkan.Jika hasil kegiatan semakin
mendaki sasaran, berarti semakin tinggi efektifitasnya.
Menurut Indrawijaya : “Efektifitas adalah sumber pemanfaatan
sumber sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar
7Mimi Asliani, skripsi: ”Efektivitas kinerja aparatur dalam meningkatkan kualitas
pelayanan surat izin usaha” (Jambi: IAIN STS Jambi, 2016), 10 8http://yunithaardha.blogspot.com/2012/04/kumpulan-teori-efektivitas.html?m=1
Diposkan oleh Yunitha ardha tanggal 07 Februari 2015, dikutip tanggal 18 November 2018
8
ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat
pada waktunya.
Menurut Gie yaitu: Efektifitas adalah suatu keadaan yang
mengandung suatu efek/akibat yang dikehendaki kalau seseorang
melakukan sesuatu yang memang dikehendakinya maka sesorang itu
dikatakan efektif jika menimbulkan akibat atau mempunyai maksud
sebagaimana dikehendakinya. Dalam memaknai efektifitas kerja setiap
karyawan memberi arti yang berbeda, sesuai sudut yang berbeda sesuai
sudut pandang untuk kepentingan masing-masing.Selanjutnya efektifitas
organisasi merupakan kemampuan organisasi untuk merealisasikan
berbagai tujuan dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan
lingkungan dan mampu bertahan untuk hidup.9
Untuk itu didalam pelaksanaan efektifitas kinerja tentu ada dua hal
yang perlu diperhitungkan yaitu tujuan dan hasil.Dimana tingkat
efektifitas kinerja dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten
Merangin masih belum baik dalam melakukan pencegahan pelanggaran
Pemilu.Hal ini perlu adanya perbaikan dengan bersosialisasi dengan
masyarakat untuk meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam
pengawasan pemilu. Dengan demikian tingkat efektifitas kinerja Bawaslu
tersebut akan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan atau
sasaran.
9Ibid.
9
Kinerja dalam kamus besar bahasa indonesia dapat diartikan sebagai
sesuatu yang di capai.10
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kinerja merupakan sebuah usaha yan dilakukan untuk
mencapai hasil yang akan dicapai dalam suatu sistem yang
mempengaruhi seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab
dalam pekerjaan.
2. Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dapat di capai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan sesuatu tugas
sesuai dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya.Definisi kinerja
menurut Bambang Kusriyanto adalah perbandingan hasil yang dicapai
dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.11
Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja (kinerja)
adalah penilian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil
pekerjaan kinerja organisasi.Disamping itu untukmelakukan pelatihan
kerja secara tepat, memberikan tanggapan yang lebih baik di masa
mendatang.
3. Teori pencegahan
Menurut Yunita definisi dari pencegahan adalah Prevention atau
pencegahan terdiri dari berbagai pendekatan, prosedur dan metode yang
dibuat untuk meningkatkan kopetensi interpersonal seseorang dan
fungsinya sebagai individu, pasangan, dan sebagai orang tua.
10
Abdullah, Kaus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Sandro Jaya, 1990), hlm 284 11
Definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-kinerja.html. diakses tanggal 16
november 2018
10
Sedangkan menurut Oktavia upaya preventif adalah sebuah usaha
yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan.Prevetif menurut etimologi berasal dari bahasa prevenire yang
artinya datang sebelum/antisipasi/mencegah untuk tidak terjadi
sesuatu.Dalam pengertian yang luas preventif diartiakan sebagai upaya
secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan,
kerusakan, atau kerugian bagi seseorang.12
4. Teori Pengawasan
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam masyarakat maupun
dilingkungan kerja, istilah pengawasan itu agaknya tidak terlalu sukar
untuk dimengerti.Akan tetapi untuk memberikan suatu definisi atau
batasan tentang pengawasan tidak mudah. Hal ini tampak dari
beragamnya definisi tentang pengawasan, meskipun pada prinsipnya
definisi tersebut pada umumnya tidak banyak berbeda. Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta, kata
“awas” antara lain diartikan sebagai “dapat melihat baik-baik,tajam
pengelihatan, tajam tiliknya, waspada, dan lain-lain.Kata “mengawasi”
antara lain diartikan sebagai “melihat dan memperhatikan”.
Sedangkan kata “kendali” diartikan “kekang”,pengendalian berarti
“pengekangan”, dan kata pengendali diberi arti ”pemimpin” atau
orang yang mengendalikan.
12
http:www.google.co.id/search?q=terori+tentang+penecegahan+menurut+para+ahli&
client=ucweb-b&Pukul 09:20 Wib channel=sb Di akses tanggal 20 Januari 2019
11
Istilah pengawasan dan pengendalian dalam bahasa Indonesia
jelas sekali bedanya, meskipun dalam literatur manajemen yang
berbahasa Inggris, kedua pengertian tersebut tidak dibedakan dan
tercakup dalam kata ”controlling” yang diterjemahkan dengan istilah
pengawasan dan pengendalian, sehingga istilah controlling lebih luas
artinya dari pengawasan. Jadi pengawasan termasuk
pengendalianberasal dari kata kendali, sehingga pengendalian
mengandung arti mengarahkan, memperbaiki, kegiatan, yang salah
arah dan meluruskannya menujuh arah yang benar.13
5. Pemilihan Umum
Andrew Reynolds menyatakan bahwa Pemilihan Umum adalah
metode yang di dalamnya suara-suara yang diperoleh dalam pemilihan
diterjemahkan menjadi kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen
oleh partai-partai dan para kandidat.14
Pemilihan umum merupakan
sarana penting untuk memilih wakil-wakil rakyat yang benar-benar akan
bekerja mewakili mereka dalam proses pembuatan kebijakan Negara.
Pemilihan umum diikuti oleh partai-partai politik.Partai-partai politik
mewakili kepentingan spesifik warganegara.Kepentingan-kepentingan
seperti nilai-nilai agama, keadilan, kesejahteraan, nasionalisme,
antikorupsi, dan sejenisnya kerap dibawakan partai politik takkala
mereka berkampanye. Sebab itu sistem pemilihan umum yang baik
13
Iktor M. Situmorang, Jusuf Juhir, Aspek Hukum Pengawasan Melekat Dalam
Lingkungan Aparatur Pemerintah,(Jakarta: Rineka Cipta, 1998) cet-ke II, hlm 18. 14
http://www.kanalpemilu.net/berita/14%20Partai%Sepakat%20Kontrol%20Pemilu%
202009Diposkan oleh Seta Basri tanggal 14 Februari 2009, dikutip tanggal 5 September
2011
12
adalah sistem yang mampu mengakomodasi kepentingan-kepentingan
yang berbeda di tingkat masyarakat, agar terwakili dalam proses
pembuatan kebijakan Negara di parlemen.
Setiap Negara memiliki sistem pemilihan umum yang
berbeda.Perbedaanitu diakibatkan oleh berbedanya sistem kepartaian,
kondisi sosial dan politik masyarakat, jumlah penduduk, jenis sistem
politik dan lain sebagainya.Sebab itu pilihan atas sebuah sistem pilihan
umum menjadi perdebatan sengit di kalangan partai politik.
Namun apapun dasar pertimbangannya, sistem pemilihan umum
yang ditetapkan harus memperhatikan serangkaian kondisi. Kondisi ini
yang membimbing pemerintahdan partai politik guna menetapkan sistem
pemilihan umum yang akan dipakai. Donal Horowitz menyatakan
pemilihan sistem pemilihan umum harus mempertimbangkan hal-hal
berikut:15
1) Perbandingan Kursi dengan Jumlah Suara
2) Akuntabilitasnya bagi Konstituen (Pemilih)
3) Memungkinkan pemerintah dapat bertahan
4) Menghasilkan pemenang mayoritas
5) Membuat koalisi antaretnis dan antaragama
6) Minoritas dapat duduk di jabatan publik.
Pertimbangan yang diberikan Horowitz menekankan pada aspek
hasil dari suatu pemilihan umum.Hal yang menarik adalah sistem pemilu
15
Skrpsi Badriah: Efektifitas Pengawasan Pemilukada Tahun 2011 di Kecamatan
Muaro Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (Jambi: IAIN STS Jambi) hlm 7
13
yang baik mampu membuat koalisi antaretnis dan antaragama serta
minoritas dapat duduk di jabatan publik.Ini sangat penting di Negara-
negara multi etnis dan multi agama.Terkadang, minoritas sedikit
terabaikan sehingga konflik antaretnis/antaragama muncul.Dengan siste
pemilu yang baik, kondisi ini dapat diredam menjadi kesepakatan antar
pemimpin di tingkat parlemen. Oleh sebab itu, konflik dibatasi hanya
tingkat parlemen agar tidak menyebar di tingkat horizontal (masyarakat)
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu
(penelitian-penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek
focus/tema yang diteliti.
Pertama,penelitian yang dilakukan oleh Badriah,yang berjudul
“Efektifitas Pengawasan Pemilukada Tahun 2011 di Kecamatan Muara
Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.Peneliti mengkaji tentang
pendataan penduduk atau tentang daftar pemilih tetap.Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya indikasi-indikasi prlanggararan yang terjadi dari
tahapan penetapan daftar calon pemilih sementara sampai tahapan daftar
calon pemilih tetap.Dalam upaya pecegahan yang dilakukan oleh Panwaslu
diantaranya turun langsung melakukan pengawasan melekat pada parpol yang
melakukan pendaftaran di KPU Tanjabtim.Ini berarti bahwa pencegahan yang
14
dilakukan oleh Panwaslu Tanjabtim dengan melaksankan agenda pengawasan
terhadap ketetapan prosedur.16
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Moh. Khomsin yang berjudul
“efektivitas pengawasan panwaslu kabupaten mojokerto terhadap
pelanggaran pemilu 2009 menurut undang-undang no. 10 tahun 2008 pasal
84 ayat 2 dalam perspektif fiqh siyāsah”. Peneliti mengkaji tentang
efektivitas pengawasan panwaslu di kabupaten mojokerto terhadap
pelanggaran pemilu pada tahun 2009 menurut undang-undang no. 10 tahun
2008 pasal 84 ayat 2 dalam perspektif fiqh siyasah. Fokus peneliti dalam
penelitian ini adalah melihat pelanggaran yang terjadi berdasarkan perspektif
fiqh siyasah. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pelanggaran saat
berlangsungnya kampanye yang tidak di tindak secara tegas dan tidak cakap
akan tugas wewenang serta kewajiban sebagai panitia pengawas pemilu, dan
sebagai suatu yang mencerminkan perbuatan dalam menegakkan amar ma’ruf
nahi mungka, sehingga terasa tidak ada kepastian hukum dan keberanian
dalam peranannya.17
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Farid Muhajir yang berjudul
“Eksistensi Panitia Pengawas Pemilu (panwaslu) dalam pemilihan umum
Kepala Daerah (Pemilukada) Serentak (Studi Kasus Kota Depok Tahun
2015)”. FokusPenelitian iniyaitu mengkaji tentang eksistensi panwaslu dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.Hasil dalam penelitian ini kenyataan
16
Skripsi Badriah, mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari’ah Institut Agama
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2012 17
Skripsi moh. Khomsin,mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel,
2010
15
yang ada bahwa Panwaslu Kota Depok belum memenuhi sepenuhnya tentang
mekanisme penyelesaian sengketa, kurang adanya pembinaan dari tingkatan
pengawas diatasnya, dan terbatasnya kewenangan terhadap pelaksanaan
pengawasan.18
Skripsi saya berjudul Upaya Bawaslu Kabupaten Merangin Dalam
Melakukan Pencegahan Pelanggaran Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun
2018Jadi perbedaannya dengan skripsi diatas yaitu fokus dalam
penelitiannya. Skripsi saya lebih memfokus kepada upayaBawaslu dalam
melakukan pencegahan pelanggaran pada pemilihan Kepala Daerah
Kabupaten Merangin Tahun 2018.
18
Skripsi Farid Muhajir, mahasiswa Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017
16
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia. Penelitian ini merupakan sebuah karya ilmiah.Tentu merupakan
sebuah penelitian yang dipertanggung jawabkan dengan baik. Maka dalam
penulisan ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya
penelitian. Dengan ditetapkan lokasi dalam penelitian akan dapat lebih
mudah untuk mengetahui tempat suatu penelitian dilakukan. Lokasi yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dikantor Bawaslu Kabupaten
Merangin.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
pendekatan yuridis normatif.Yuridis normatif adalah penelitian hukum
yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan sekuder
sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara megadakan penelusuran
terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti.
Untuk menjelaskan fenomena dalam suatu penelitian ini yaitu
dengan mengukur efektifitas dari Bawaslu Kabupaten Merangin.
17
Menurut Siagian mengemukakan bahwa ukuran untuk mengetahui
efektifitas suatu organisasi mencangkup tentang :
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan
3. Proses analisa dan perumusan kebijaksanaan yang mantap
4. Perencanaan yang matang
5. Penyusunan program yang tepat
Tingkat efektifitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara
rencana yang telah ditentukan dengan hasil yang diwujudkan.Jika usaha
atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak dapat sehingga
menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka
hal itu dikatakan tidak efektif.
Tabel I
Standar ukuran Efektifitas sesuai acuan Litbang Depdagri19
Rasio Efektifitas (%) Tingkat Kecapaian
Dibawah 40 Sangat tidak efektif
40 – 59,99 Tidak efektif
60 – 79,99 Cukup efektif
Di atas 80 Sangat efektif
19
http://studylibid.com/doc/1149855/analisis-pengukuran-tingkat-efektivitas-dan-
efisiensi-sistem, dikutip tanggal 18 Agustus 2019
18
C. Jenis dan sumber data
1. Jenis Data
Dalam upaya merumuskan skripsi ini, penulis melakukan
penelitian lapangan, maka sumber data atau informasi yang menjadi
data baku peneliti, untuk diolah merupakan data yang berbentuk
bahan primer dan bahan skunder.
a) Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperoleh dengan cara
melakukan studi lapangan dengan sumbernya ataupun dari
lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian
yang diperoleh dilapangan. Dalam penelitian ini data primer
diperoleh secara lagsung melalui wawancara.
Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu berdasarkan
Tugas dan wewenang Bawaslu Kabupaten/Kota diatur dalam
Undang-undang No 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota yang tercantum dalam pasal
30.20
b) Data sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang
diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara. Data ini
diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak
besifat authentic, karena sudah diperoleh dari tangan kedua,
20
Undang-undang no 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Pemilihan Gubernur, Bupati,
dan Walikota
19
ketiga dan seterusnya.21
Dalam penelitian ini data sekunder yang
didapat berupa berita, koran, majalah, jurnal, internet, maupun
tulisan lain yang dianggap penting dalam mendukung penelitian
ini.
2. Sumber data
Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian
ini berupa literature-literature yang mendukung penelitian ini baik
berupa buku, Koran, majalah, jurnal maupun tulisan-tulisan lain
yang dianggap penting dalam mendukung penelitian ini.
D. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian. Adapun alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti
mencatat infomasi sebagaimana yang mereka saksikan selama
penelitian.Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan
melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat
seobyektif mungkin.22
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
non partisipan. Observasi non partisipan adalah dimana observer
tidak ikut dalam kehidupan orang yang akan dibservasi, dan secara
21
Sayuti Una, Pedman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press IAIN
STS,2014), 34 22
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Grasindo,2002), hlm 116
20
terpisah berkedudukan selaku pengamat. Di dalam hal ini observer
hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun ke
lapangan.23
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi untuk
mendapatkan informasi yang diperoleh dengan cara bertanya
langsung kepada responden.24
Wawancara ini dilakukan dengan
pihak-pihak Bawaslu Kabupaten Merangin guna mengetahui secara
langsung tentang strategi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Kabupaten Merangin dalam upaya pencegahan pelanggaran pada
pemilihan kepala Daerah Tahun 2018. Adapun jenis wawacara yang
digunakan adalah wawancara tidak berstruktur.25
Wawancara tidak
berstruktur adalah wawancara dimana peneliti dalam menyampaikan
pertanyaan pada responden tidak menggunakan pedoman atau
pertanyaan, arti kata bertanya secara langsung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data berupa
dokumen-dokumen, catatan, transkip, buku, surat kabar atau majalah
notulen rapat, aggota dan sebagainya.26
23
http://akbar-iskandar.blogspot.com/2015/05/jenis-observasi-
partisipannon_04.html?m=1 diakses tanggal 03 September 2019 24
Singarimbul dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, cet. Ke-19,
(Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia, 2008), hlm 192 25
https://brainly.co.id/tugas/2787815 diakses tanggal 03 September 2019 26
Arikuto Siharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktek, (Jakarta:Rineka
Cipta, 1997) hlm 236
21
Metode dokumentasi adalah metode atau teknik pengumpulan
data dari beberapa dokumen yang bersifat resmi dan diakui seperti
memo, buku, surat kabar, dan sebagainya. Metode dokumen ini
digunakan untuk memperoleh data-data yang mampu meneliti dan
memperkuat penelitian.
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini dapat berupa
undang-undang, buku-buku, surat kabar dan sebagainya dari kantor
Panwaslu Kabupaten Merangin.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lainnya, sehingga mudah dipahami dan tentunya dapat
di informasikan kepada orang lain.27
Analisis data dalam penelitian secara teknis dilaksanakan secara
induktif yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari
lapangan baik berupa arsip-arsip, dokumen, gambar-gambar dan
lainnya.Kemudian diperiksa kembali dan diatur untuk diurutkan.
27
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif R&N,Cet Ke-19,
(Bandung: Alfabeta,2014), hlm 203
22
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah merupakan suatu proses
pemilihan,pemusatan perhatian pada penyederhanaan data yang
didapatkan dari catatan tertulis dilapangan.
3. Penyajian Data
Penyajian data ini dapat membantu penulisan dalam memahami
apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan
pemahaman yang penulis dapat dari penyajian-penyajian tersebut.
4. Verifikasi Data
Dari data-data yang diperoleh dari hasil wawancara.Studi
literatur kemudian peneliti mencari makna dari hasil penelitian atau
dari hasil yang terkumpul.
F. Sistematika Penulisan
Agar penulis skripsi tidak keluar dari pembahasan, maka penulis
membuat sistematika penulisan yang akan menjadi panduan dalam
penulisan skripsi ini dan menjadi ringkasan dalam pembahasan-
pembahasan yang ada didalam bab nya sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari : Latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka
teori dan tinjauan pustaka.
Bab II : Merupakan bab yang membahas mengenai metode
penelitian yang didalamnya membahas tentang, pendekatan
23
penelitian, jenis penelitian, jenis dan sumber data, instrument
pengumpulan data, teknik analisis data, serta sistematika penulisan.
Bab III : Merupakan bab yang membuat gambaran umum lokasi.
Bab IV : Pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah yang
ada dalam penelitian ini, tentang Upaya Bawaslu Kabupaten
Merangin Dalam MelakukanPencegahan Pelanggaran Pada
Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018
Bab V : Penutupan yang terdiri dari : Kesimpulan dan saran
G. Jadwal Penelitian
Tabel II
Jadwal Penelitian
No Jadwal
Kegiatan
Penelitian
Tahun 2018/2019
April Juli September Oktober November Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul X
2
Pembuatan
Proposal
X X X
3
Seminar
Proposal
dan
Perbaikan
Proposal
X
X
4 Surat Izin
Riset X
24
5
Pengumpulan
dan
Penyusunan
Data
X
6 Pembuatan
Skripsi X
7
Bimbingan
dan
Perbaikan
X
8
Agenda dan
Ujian
Skripsi
X
X
9
Perbaikan
dan
Penjilitan
X
25
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Kabupaten Merangin
Kabupaten Merangin merupakan salah satu Kabupaten dari 11 (sebelas)
Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jambi.Wilayah Kabupaten Merangin
berada di bagian barat Provinsi Jambi dan secara geografis terletak antara
101, 32, 11 - 102, 50, 00 bujur timur dan 1, 28, 23 - 1, 52, 00 bujur selatan.
Kabupaten Merangin memiliki luas wilayah7.679 km2 atau 745,130 Ha yang
terdiri dari 4.607 km2 berupa dataran rendah dan 3.027 km
2 berupa dataran
tinggi, dengan ketinggian berkisar 46-1.206 m dari permukaan air laut dengan
batas wilayah meliputi28
:
1. Sebelah Timur : Kabupaten Sarolangun
2. Sebelah Barat : Kabupaten Kerinci
3. Sebelah Utara : Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo
4. Sebelah Selatan : Kabupaten Rejang Lebong (Provinsi Bengkulu).
Kabupaten Merangin adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi,
Indonesia.Kabupaten Merangin terbentuk dari pemekaran Kabupaten
Sarolangun Bangko menjadi wilayah Kabupaten Merangin dan Kabupaten
Sarolangun. Terbentuk Kabupaten Merangin berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 54 Tahun 1999 tanggal 04 Oktober 1999 tentang
28
http://sp2018.bpsmeranginkab.go.id
26
pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dalam hal ini Kabupaten
Merangin sebagai Kabupaten induk tetap dengan ibukota pemerintahan di
Kota Bangko, yang dulunya juga merupakan ibukota Kabupaten Sarolangun
Bangko sebelum dimekarkan.
Kondisi topografis wilayah Kabupaten Merangin secara umum dibagi
dalam 3 (tiga) bagian, yaitu : dataran rendah, dataran sedang, dan dataran
tinggi. ketinggian berkisar antara 10 - 1.206 m dpl dengan bentang alam rata
rata bergelombang. Pada dataran rendah terletak pada ketinggian 0 - 100 m
dpl dengan luasan 42,77 % luas kabupaten. Wilayah dataran sedang yang
terletak antara 100 - 500 m dpl seluas 32,52 % luas kabupaten. Sedangkan
dataran tinggi yang terletak lebih dari 500 m dpl seluas 14,5 % dari luas
kabupaten meliputi Kecamatan Jangkat, Muara Siau, Lembah Masurai,
Sungai Manau dan sebagian Tabir Ulu. Dataran rendah meliputi Kecamatan
Bangko, Pamenang, Tabir, Tabir Selatan dan sebagian
Tabir Ulu.29
29ibid
27
Tabel III
Wilayah Kabupaten Merangin pada saat ini terdiri atas 24 Kecamatan,
203 Desa dan 10 Kelurahan:30
No Nama Kecamatan Kelurahan Desa Keterangan
1 Kecamatan Jangkat 12 Baik
2 Kecamatan Sungai Tenang 12 Baik
3 Kecamatan Muara Siau
Terdiri
17 Baik
4 Kecamatan Lembah
Masurai
15 Baik
5 Kecamatan Tiang
Pungpung
6 Baik
6 Kecamatan Pamenang 1 13 Baik
7 Kecamatan Pamenang
Barat
8 Baik
8 Kecamatan Renah
Pamenang
4 Baik
9 Kecamatan Pamenang
Selatan
4 Baik
10 Kecamatan Bangko 4 4 Baik
11 Kecamatan Bangko Barat 6 Baik
12 Kecamatan Nalo Tantan 7 Baik
13 Kecamatan Batang
Mesumai
10 Baik
14 Kecamatan Sungai Manau 10 Baik
15 Kecamatan Renah
Pembarap
12 Baik
16 Kecamatan Pangkalan
Jambu
8 Baik
17 Kecamatan Tabir 5 6 Baik
18 Kecamatan Tabir Ulu 6 Baik
19 Kecamatan Tabir Selatan 7 Baik
20 Kecamatan Tabir Ilir 7 Baik
21 Kecamatan Tabir Timur 4 Baik
22 Kecamatan Tabir Lintas 5 Baik
30
www.meranginkab.go.id/s1ksdnfk_jd-peta-administrasi.html, diakses tanggal 22
Agustus 2019 dan dokumentasi KPU Kabupaten Merangin
28
23 Kecamatan Margo Tabir 6 Baik
24 Kecamatan Tabir Barat 14 Baik
Jumlah 10 203 Baik
Berdasarkan data statistik Kabupaten Merangin keadaan penduduk
berjumlah 372.205 jiwa yang terdiri laki-laki 193.468 jiwa dan perempuan
sebanyak 184.437 jiwa. Untuk lebih jelas lagi bisa di lihat dari table berikut
ini:
Tabel IV
Keadaan penduduk menurut usia31
B. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
1. Sejarah Bawaslu
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang pemilihan umum
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Menurut UU ini pelaksanaan
pengawasan Pemilu dilaksanakan oleh lembaga adhoc terlepas dari
struktur KPU yang terdiri dari Panitia Pengawas Pemilu, Panitia
Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota,
31
http://meranginkab.bps.go.id/statictable/2018/jumlah-penduduk-menurut -
kelompok-umur-kabupaten-merangin-2016.html, diakses tanggal 22 Agustus 2019
No Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-9 36,303 35,177 71,480
2 10-19 34,995 34,533 69,528
3 20-29 33,490 33,094 66,584
4 30-39 32,236 30,074 62,310
5 40-49 26,070 24,115 50,185
6 50-keatas 30,374 27,444 57818
Jumlah 193,468 184,437 377,905
29
dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan. Selanjutnya kelembagaan
pengawas Pemilu dikuatkan melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2007 tentang Penyelenggara Pemilu dengan dibentuknya sebuah lembaga
tetap yang dinamakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Adapun
aparatur Bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan berada sampai dengan
tingkat kelurahan/desa dengan urutan Panitia Pengawas Pemilu Provinsi,
Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilu
Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) di tingkat
kelurahan/desa. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2007, sebagian kewenangan dalam pembentukan Pengawas
Pemilu merupakan kewenangan dari KPU. Namun selanjutnya
berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi terhadap judicial
review yang dilakukan oleh Bawaslu terhadap Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2007, rekrutmen pengawas Pemilu sepenuhnya menjadi
kewenangan dari Bawaslu. Kewenangan utama dari Pengawas Pemilu
menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 adalah untuk
mengawasi pelaksanaan tahapan pemilu, menerima pengaduan, serta
menangani kasus-kasus pelanggaran administrasi, pelanggaran pidana
pemilu, serta kode etik.
Dinamika kelembagaan pengawas Pemilu ternyata masih berjalan
dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilu. Secara kelembagaan pengawas Pemilu dikuatkan
kembali dengan dibentuknya lembaga tetap Pengawas Pemilu di tingkat
30
Provinsidan Kabupaten dengan nama Badan Pengawas Pemilu(Bawaslu).
Selain itu pada bagian kesekretariatan Bawaslu juga didukung oleh unit
kesekretariatan eselon I dengan nomenklatur Sekretariat Jenderal
Bawaslu. Selain itu pada konteks kewenangan, selain kewenangan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007,
Bawaslu berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 juga
memiliki kewenangan untuk menangani sengketa Pemilu.32
2. Kewenangan Bawaslu
Tugas dan kewenangan panwaslu kabupaten/ kota di atur dalam
Undang-Undang No 15 Tahun 2011 pasal 77 tentang penyelenggaraan
pemilihan umum.
1. Mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilihan yang meliputi:
a) Pelaksanaan pengawasan rekrutmn PPK, PPS, dan KPPS
b) Pemutakhiran data pemilihan berdasarkan data
kependudukan dan penetapan Daftar Pemilih Sementara dan
Daftar Pemilih Tetap
c) Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan data
cara pencalonan
d) Proses penetapan calon
e) Pelaksanaan kampanye
f) Perlengkapan pemilihan dan pendistribusiannya
32
http://pl.bawaslu.go.id/pages/read/sejarah-pengawasan-pemilu Di Akses Tanggal
04 Maret 2019
31
g) Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara
hasil pemilihan
h) Pelaksanaan pengawasan pendaftaran pemilih
i) Mengendalikan pengawasan seluruh proses penghitungan
suara
j) Penyampaian surat suara tingkat TPS sampai ke PPK
k) Proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU
Provinsi, Kabupaten, dan Kota dari seluruh Kecamatan
l) Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang,
pemilihan lanjutan, dan Pemilihan Susulan
m) Proses pelaksanaan penetapan hasil Pemilihan Bupati dan
Wakil Walikota
2. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan mengenai pemilihan
3. Menyelesaikan temuan dan laporan pelanggaran Pemilihan dan
sengketa Pemilihan yang tidak mengandung unsur tindak pidana
4. Menyampikan temuan dan laporan kepada KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti
5. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi
kewenangannya kepada instansi yang berwenang
6. Menyampikan laporan kepada bawaslu sebagai dasar untuk
mengeluarkan rekomendasi Bawaslu yang berkaitan dengan
adanya dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
32
tahapan penyelenggaraan Pemilihan oleh penyelenggara di
provinsi, Kabupaten, dan Kota
7. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu
tentang pengenaan sanksi kepada anggota KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai secretariat KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/kota yang terbukti melakukan
tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan
penyelenggaraan Pemilih yang sedang berlangsung.
8. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan
9. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan.
3. Visi dan Misi Bawaslu
Visi
Terwujudnya Bawaslu sebagai Lembaga Pengawal Terpercaya dalam
Penyelenggaraan Pemilu Demokratis, Bermartabat, Dan Berkualitas.
Misi
1) Membangun aparatur dan kelembagaan pengawas pemilu yang kuat,
mandiri dan solid
2) Mengembangakan pola dan metode pengawasan yang efektif dan
efesien
33
3) Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen
pengawasan yang terstruktur, sistematis, dan integritas berbasis
teknologi.
4) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu, serta
meningkatkan sinergi kelembagaan dalam pegawasan pemilu
partisipatif
5) Menigkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja pengawasan
berupa pencegahan dan penindakan, serta penyelesaian sengketa
secara cepat, akurat dan transparan.
6) Membangun Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan
pemilu baik bagi pihak dari dalam negeri maupun dari luar negeri.33
33
Undang-undang No 15 Tahun 2011 tentang penyelenggara pemilihan umum pasal
77 dan 78
34
4. Struktur organisasi Bawaslu Kabupaten Merangin
ALAT KELENGKAPAN
DIVISI Hukum, Data dan Informasi
DIVISI Sengketa
DIVISI SDM dan Organisasi
DIVISI Penindakan Pelanggaran
KETUA KORDIV PENGAWAS, HUMAS DAN HUBAL
ALBER TRISMAN, S.Pd
ANGGOTA/KORDIV SDM dan ORGANISASI
ABDUL RAHIM, M.Pd.I
ANGGOTA/KORDIV PENINDAKAN PELANGGARAN
ZAMHARIL, S.Pd
ANGGOTA/KORDIV SENGKETA
SALMAN,HH.I,MH
ANGGOTA/KORDIV Hukum data dan laporan
MARKUS, S.Pd.I
DIVISI Pengawasan dan Hubal
1. IBNU JARIL., S.Pd.I
2. ROZA DWI SAPUTRI,
S.Pd.I
STAF KEUANGAN 1. SEPTI WATI. S.Pd.I
2. DICKY EFIYENDI
STAFF BAG UMUM
1. LUTFI SETIAWAN
PROZA
2. HERMAN FELANI
3. BOHARI MUSLIM
4. CANDRA WIJAYA
AGUSTIAN MAHENDRA SUKRON .M.SH ABDUL MUIS, SE
KOORDINATOR SEKRETARIAT
MAHMUDI, S.Pd
BENDAHARA STAF/OPERATOR
KEUNGAN
STAF UMUM
AZWAR
RAIS, S.Pd DARMAWAN,
S.Pd.I
W. KOMIJI, S.Sos Dr. H.
RIDWANSYAH, M,HUM
PANWAS
KECAMATAN
POKJA
35
5. Tugas pokok masing-masing devisi
a) Devisi pengawasan dan Hubal
Yang mana tugas pokok dari devisi ini adalah:
- menyiapkan bahan rumusan dan gajian HPP.
- memproses pembukuan dan membuat laporan hasil kajian.
- melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
b) Devisi Sumber Daya Manusia dan organisasi
Staf keungan
- penyusun rencana kegiatan Bawaslu Kabupaten Merangin.
- mencatat dan membukukan uang masuk dan uang keluar
- menyiapkan SPJ.
- Membuat laporan
- Mengerjakan tugas lain.
Staf bagian umum
- menyiapkan rancangan kegiatan.
- mencatat surat masuk dan surat keluar.
- menyiapkan dan menstibusikan peralatan kantor.
- Pengarsipan.
- humas/dokumentasi.
- mengelolaan surat menyurat.
- melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
36
c) Devisi penindakan pelanggaraan
Tugas devisi ini adalah:
- menyiapkan bahan rumusan rangkaian kegiatan penindakan.
- menerima dan mengklafikasikan penindakan yang akan kita
laksanakan.
- menyiapkan bahan laporan.
- Mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
d) Devisi sengketa
Tugas devisi ini adalah:
- menyiapkan bahan rumusan/kajian penyelesaian sangketa.
- menerima berkas dan loporan laporan pengelola sangketa.
- menyiapkan bahan laporan tentang sangketa.
- Tugas lain yang diberikan oleh atasan
e) Devisi hukum, data dan informasi
Tugas devisi ini adalah:
- menyiapkan dan merumuskan kajian hukum pelanggaaran
- menyiapkan laporan
- tugas lain yang diberikan oleh atasan
37
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pelanggaran dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Merangin
Tahun 2018
Sebelum menghadapi pemilihan kepala daerah tahun 2018, Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Pusat sudah mengatur tahapan Pilkada.
1. Syarat dukungan perseorangan
- Penelitian administrasi dukungan ganda pada 22 november 2017
- Penyampaian syarat dukungan kepada kepada KPU/KIP
Kabupaten/kota pada 6-8 Desember 2017
- Penelitian administrasi dan analisis dukungan ganda pada 25
November-8 Desember 2017
2. Pendaftaran pasangan calon
- Pendaftaran pasangan calon pada 8-10 Januari 2018
- Tanggapan masyarakat atas dokumen syarat pasangan calon di
laman KPU pada 10-16 Januari 2018
- Pemeriksaan kesehatan pada 8-15 Januari 2018
- Penyempaian hasil pemeriksaan kesehatan pada 15-16 Januari 2018
- Pemberitahuan hasil penelitian syarat pencalonan yang diajukan
parpol atau perseorangan pada 18-20 Januari 2018
- Perbaikan syarat pencalonan atau syarat calon pada 18-20 Januari
2018
38
- Pengumuman perbaikan dokumen syarat pasangan calon di website
KPU pada 20-26 Januari 2018
- Penetapan pasangan calon pada 12 Februari 2018
- Pengundian nomor urut pada 13 Februari 2018
3. Masa kampanye
- Kampanye pertemuan-pertemuan dan penyebaran bahan kampanye
pada 15 Februari-23 Juni 2018
- Debat public terbuka pada 15 Februari-23 Juni 2018
- Kampanye media massa pada 10-23 Juni 2018
- Masa tenang dan pembersihan alat praga pada 24-26 Juni 2018
4. Laporan dan audit dana kampanye
- Penyerahan Laporan Awal Daa Kampanye (LADK) pada 4 Februari
2018
- Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
(LPSDK) pada 20 April 2018
- Penyerahan Laporan Penerimaan Pengeluaran Dana Kampanye
(LPPDK)
- Pengumuman hasil audit daa kampanye pada 11-13 Juni 2018
5. Pengumuman dan penghitungan
- Pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada 27 Juni 2018
- Pengumuman hasil penghitungan suara di desa/keluraha pada 27
Juni-3 Juli 2018
39
- Rekapitulasi hasil peghitungan suara tingkat kecamatan untuk
kabupaten/kota pada 28 Juni – 4 Juli 2018
- Rekapitulasi dan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota
untuk pilkada kabupaten/kota pada 4-6 Juli 2018
Pemilihan kepala daerah Kabupaten Merangin Tahun 2018 dilaksanakan
pada tanggal 17 April, yang di ikuti oleh tiga pasangan calon. Daftar pemilih
tetap sebanyak 247.659 orang, 112.564orang laki-laki dan 135.095 orang
perempuan. Jumlah pengguna hak pilih sebanyak 181.793. 86.933 jumlah
pengguna hak pilih laki-laki dan 94.860 pengguna hak pilih perempuan.
Tabel V
Jumlah perolehan suara Pemilukada Kabupaten Merangin Tahun 201834
No Pasangan Calon Jumlah Suara Persentase
1 Fauzi –Sujarmin 31. 333 19,88 %
2 Al Haris – Mashshuri 84. 068 44,77%
3 Nalim – Khafid 66. 392 35,35%
Berdasarkan rekapitulasi C1 KPU pemilihan kepala daerah Kabupaten
Merangin Tahun 2018 suara pasangan Al Haris – Mashuri lebih unggul
dengan memperoleh suara 84.068 atau unggul 44,77 persen.
Dalam penyelenggaraan Pemilu harus dapat di pastikan bahwa perinsip
dan azas-azas Pemilu dapat dilaksanakan secara baik dan benar, namun
34
http://Jambi.tribunnews.com/jumlah-perolehan-suara-pemilukada-kabupaten-
merangin-tahun-2018, diakses tanggal 22 Agustus 2019 dan dokumentasi Bawaslu
Kabupaten Merangin
40
dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu, memungkinkan terjadinya
pelanggaran baik oleh penyelenggara, peserta pemilu, maupun oleh pemilih.
Bawaslu selaku pihak yang menjadi institusi terus berupaya untuk menangani
persoalan ini. Berdasarkan termuan dan laporan yang ada, pada Pemilukada
Kabupaten Merangin Tahun 2018 Bawaslu telah menemukandugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh ASN, Kepala Desa dan masyarakat.
Suatu dugaan pelanggaran dalam Pemilu ada tahapan penanganan yang
diproses pada Pemilu yakni, Bawaslu menerima dugaan pelanggaran dari
pelapor, pelapor disini bisa dibagi menjadi lima kategori yakni dari
penyelenggara pemilu, peserta pemilu, tim kampanye, masyarakat, dan
pemilih. Setelah pelapor melapor ke Bawaslu maka surat laporan akan
diproses kemudian dilakukan lah kajian yang membahas tentang
pemberkasan, klarifikasi, pengumpulan alat bukti, dan melakukan kajian,
setelah itu maka dilakukan pleno yang akan menghasilkan apakah dugaan
pelanggaran pemilu tersebut dapat di kategorikan sebagai:
a. Bukan pelanggaran
b. Sengketa
c. Pelanggaran administrasi
d. Tindak pidana pemilu
e. Pelanggaran kode etik
Menurut Agustian Mahendra selaku Devisi Penindakan Pelanggaran
menyebutkan:
41
“Untuk laporan pelanggaran yang masuk selama Pemilukada Kabupaten
Merangin Tahun 2018 berjumlah 15 laporan.Dari 15 laporan tersebut ada
6 laporan yang memenuhi unsur.Yang kemudian di rekomendasikan oleh
Bawaslu Kabupaten Merangin kepada pihak terkait untuk di
tindaklanjuti.Unsur yang kami maksud disini memenuhi syarat formil
dan materil.Syarat formil diantaranya yaitu adanya identitas pelapor,
adanya KTP. Yang kedua syarat materil yaitu adanya bukti pelanggaran.
untuk batas waktu laporan juga tidak melebihi 7 hari.”35
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa Laporan dan temuan
dugaan masalah pelanggaran itu jumlahnya mencapai 15 kasus, 6 di antaranya
yang memenuhuni unsur.Dimana, dari masing-masing kasus pelanggaran
tersebut terbagi dalam beberapa kategori.Di antaranya, temuan rekaman
video, foto, Koran dan juga pelanggaran yang di lakukan melalui media cetak
dan media elektronik.
Dalam konteks pemilu, suatu pelanggaran kampanye itu ada dua macam,
yakni pelanggaran dalam bentuk temuan dan pelanggaran dalam bentuk
laporan. Pelanggaran temuan ini biasanya di temukan oleh tim pengawas
pemilu, sedangkan laporan itu berasal dari masyarakat, partai politik dan juga
unsur lainnya.Jadi dalam melaksanakan tugasnya Bawaslu melakukan
pemeriksaan terhadap saksi apabila berkas yang dimasukkan dalam dugaan
pelanggaran itu sudah lengkap. Adapun pelanggaran yang dilaporkan oleh
masyarakat dalam Pemilukada Kabupaten Merangin Tahun 2018 dan ditindak
lanjuti oleh Bawaslu kabupaten Merangin kepada yang bersangkutanantara
lain :
35
Wawancara dengan Agustian Mahendra Devisi Penindakan Pelanggaran, 8 Maret
2019
42
Table VI
Pelanggaran pada Pemilukada di Kabupaten Merangin Tahun 2018 yang ditindak lanjuti oleh Bawaslu
No Nama pelapor Peristiwa Bukti Uraian Singkat Kejadian 1 Syafridhan Fikri Lubis Dugaan salah satu paslon
bupati Merangin Yaitu Sdr
Al Haris mengikut sertakan
anak dalam kegiatan
belususkan/kampanye
1 lembar foto Pada hari Minggu 18 maret 2018 sekira pukul 08.00 wib
Zizi di ajak bapaknya ke Pasar Baru Bangko, diwaktu
yang bersamaan bapak dan anak tersebut bertemu sdr
Alharis beserta isteri lagi belusukan dipasar, pada saat
itu lah sdr Alharis berfoto bersama anak tersebut yang
difoto lansung oleh bapaknya, kemudian foto tersebut
diminta oleh saudara pelapor dan dilaporkan oleh
pelapor ke Bawaslu Kabupaten Merangin pada tanggal
11 Juni 2018.
2 Syafridhan Fikri Lubis Dugaan Sdri. HESTI AL
HARIS yangmerupakan
ASN menunjukkan
symbolpasangan calon
HARIS-MASHURI, dengan
mengangkat 2 jarinya.
1 LembarfotohasilScreenshot
sdr. HESTI AL HARIS
memperagakan 2 jari
Pada hari Selasa 05 Juni 2018 Pelapor mendapatkan
kiriman barang bukti dari Sdr. Hendri Nasriko yang di
sinyalir ada keterlibatan ASN yang diduga Sdri. HESTI
AL HARIS memperagakan 2 jarinya yang merupakan
symbol salah satu Pasangan calon bupati merangin yaitu
no urut 2 ALHARIS-MASHURI.
3 Syafridhan Fikri Lubis adanya dugaan salah calon
wakilBupati Merangin yaitu
Sdr. Mashuri melakukan
money politik dengan
mebagikan Jilbab dan Stiker
Pemenangan hamas di Desa
Bukit Bungkul
1 Helai Jilbab dan satulembar
Stiker
Pada hari Jum’at 08 Juni 2018 Pelapor Mendapat barang
Bukti berupa satu helai jilbab dan satu lembar stiker dari
Sdri ELA sekira pada tanggal 24 Mei 2018, kemudian
pelapor menyamaikan laporannya ke Panwas Kabupaten
Merangin pada hari Senin 11 Juni 2018;
4 Syafridhan Fikri Lubis Dugaan keberpihakan
Kepala Desa atas nama
Sandri Can Indra yang
merupakan kades aktif
Muara Kibul karena adanya
Postingan akun fb atas nama
Sandri can Indraindra yang
1 Lembar Screenshot
Facebook dariakun Facebook
Sandri can IndraIndra
Padahari Selasa 5 juni 2018 sekira pukul 17.00 Wib
Pelapor Mendapatkan Kiriman barangan Bukti dari sdr.
Raden yang berupa screenshot Postingan akun
Facebook Atas nama Sandri Can indraindra yang berisi
Foto sdr. Sandri Can indra Memperagakan 2 Jarinya
merupakan bentuk Keberpihakan Kepada Salah satu
Paslon Bupati Merangin 2018 yaitu Nomor urut 2
43
diduga miliksdr. Sandri can
indra yang dirinya mengarah
kepada salah satu paslon
HARIS-MASHURI dengan
mengangkat 2 jari Pada foto
Bersama Dengan Tim Volly.
ALHARIS-MASHURI dan pelapor menyampaikan
laporannya ke Bawaslu Kabupaten Merangin pada hari
Senin 11 Juni 2018;
5 Syafridhan Fikri Lubis Intimidasi dan ancaman dari
Sdr. SUTARNO Terhadap
Sdri. GIYATI
Dalam laporan ini yang
dimiliki hanya keterangan
saksi
Dan Rekaman Pengakuan
Sdri. GIYATI, Ny TEJO dan
Sdr. MISRI yang diambil
oleh Pelapor.
Pada hari Jumat tanggal 16 Maret 2018 Sekira pukul
16.00 WIb pada saat Sdri GIYATI melintas Jalan Poros
Pasar Pinang Merah saat Melewati Warung sate pak
TEJO lalu di panggil Sdr. SUTARNO yang merupakan
direktur Pemenangan Pasangan Calon No urut 2
(HAMAS),karena Sdri GIYATI ada kepentingan
dipasar maka tidak berhenti setelah pulang dari pasar
dan melintas lagi di depan warung sate pak TEJO
ternyata Sdr. SUTARNO masih berada di warung sate
tersebut Melihat Sdri GIYATI Sdr. SUTARNO
melambaikan tangan memanggil Kembali Sdri. GIYATI
dan Sdri GIYATI Berhenti dan mendekati Sdr.
SUTARNO Kemudian Sdr. SUTARNO berkata “
BERANI NIAN PASANG BADAN, KEMAREN
PERTEMUAN DI RUMAHMU KAN
(SILATURAHMI IBU-IBU LINGKUNGAN RT
DENGAN IBU EMI KHAFIDH), TEMUI PAK HARIS
LALU MEMINTA MAAF KALAU TIDAK
KONTRAK MU TIDAK DIPERPANJANG ” .
LaluSdri. GIYATI menjawab“ AYO KERUMAH “
dansdr SUTARNO menjawab “ ENGGAK ,SAYA
GAK MAU MAMPIR KALAU BELUM PINDAH KE
NO 2 ( PASANGAN ALHARIS-MASHURI) .
6 Anton Saputra Dugaan Keberpihakan ASN
Atas
Nama SIBAWAIHI, S.Pd,
3Lembar print out
screenshootdari media
socialfacebook di group
Pada hari Senin tanggal 04 Juni 2018 Sekira Pukul
16.00 wib pelapor membuka media sosial facebook dan
melihat adanya postingan di Group Merangin Care,
44
ME yang
Merupakan Sekretaris
Daerah
Kabupaten Merangin ke
Salah Satu
Paslon Bupati Merangin
2018-2023, yaitu Paslon
Nomor Urut 3 (Nalim-
Khafied)
Merangin Care, Suara Rakyat
MerangindanKabarMerangin.
yang di post oleh akun facebook Budi Utama, lalu di
group Kabar Merangin yang diposting oleh akun
facebook Ke iza Mahandrika, dan di group Suara
Rakyat Merangin yang dipost oleh akun facebook Hanif
yang memuat foto yang diduga Sibawaihi, S.Pd, ME
yang merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten
Merangin dengan memperagakan jari yang merupakan
simbol keberpihakan kesalah satu Paslon Bupati
Merangin 2018-2023, yaitu Paslon NomorUrut 3
(Nalim-Khafied). Selaku tim Mudamudi Hamas Pelapor
merasa di rugikan dengan adanya dugaan keberpihakan
tersebut karena Sekretaris daerah merupakan Pejabat
ASN Tertinggi Di Kabupaten Merangin dan halter sebut
di khawatirkan akan membuat Pilkada Merangin
Menjadi Tidak Kondusif.
Sumber: Dokumentasi Bawaslu Kabupaten Merangin
45
Menurut Agustian Mahendra selaku Devisi Penindakan Pelanggaran
menyebutkan:
“Untuk laporan yang berstatus ASN itusalah satunya adalah istri dari
pasangan calon no urut 2 atau Al haris, yang diduga menunjukkan
symbol pasangan calon Haris-Mashuri, dengan mengangkat 2
jarinya.Dan seterusnya Dugaan Keberpihakan ASN Atas Nama
Sibawaihi.lalu kami proses, setelah melakukan pemeriksaan lalu
melakukan kajian, lalu di putuskan di rapat Pleno Pimpinan Bawaslu,
akhirnya mengeluarkan rekomendasi untuk meneruskan dugaan
pelanggaran ke Komisi Aparatur Sipil Negara.”36
Hasil wawancara di atas menyebutkan bahwa Bawaslu menerima 2
laporan pelanggaran yang dilakukan oleh ASN.Berdasarkan Undang-undang
no 5 Tahun 2014 tentang ASN, bahwa setiap ASN tidak berpihak dari segala
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
B. Strategi konseptual dan praktis Bawaslu Kabupaten Merangin dalam
upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan Kepala Daerah Tahun
2018
Berdasarkan pasal 30 Undang – undang No 10 Tahun 2016 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang No 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota. Tugas dan wewenang Panwas
Kabupaten/Kota:
1. Mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilihan yang meliputi:
a. Pelaksanaan pengawasan rekrutmn PPK, PPS, dan KPPS
36
Wawacara dengan Agustian Mahendra selaku Devisi Penindakan Pelanggaran, 8
Maret 2018
46
b. Pemutakhiran data pemilihan berdasarkan data kependudukan dan
penetapan Daftar Pemilih Sementara dan Daftar Pemilih Tetap
c. Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan data cara
pencalonan
d. Proses penetapan calon
e. Pelaksanaan kampanye
f. Perlengkapan pemilihan dan pendistribusiannya
g. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil
pemilihan
h. Pelaksanaan pengawasan pendaftaran pemilih
i. Mengendalikan pengawasan seluruh proses penghitungan suara
j. Penyampaian surat suara tingkat TPS sampai ke PPK
k. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU Provinsi,
Kabupaten, dan Kota dari seluruh Kecamatan
l. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, pemilihan
lanjutan, dan Pemilihan Susulan
m. Proses pelaksanaan penetapan hasil Pemilihan Bupati dan Wakil
Walikota
2. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan mengenai pemilihan
3. Menyelesaikan temuan dan laporan pelanggaran Pemilihan dan sengketa
Pemilihan yang tidak mengandung unsur tindak pidana
47
4. Menyampikan temuan dan laporan kepada KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti
5. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya
kepada instansi yang berwenang
6. Menyampikan laporan kepada bawaslu sebagai dasar untuk
mengeluarkan rekomendasi Bawaslu yang berkaitan dengan adanya
dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan
penyelenggaraan Pemilihan oleh penyelenggara di provinsi, Kabupaten,
dan Kota
7. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang
pengenaan sanksi kepada anggota KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai secretariat KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilih yang
sedang berlangsung.
8. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan
9. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan.
Bawaslu Kabupaten Merangin berupaya menekan jumlah pelanggaran
dalam pemilukada Kabupaten Merangin dengan melakukan koordinasi
persiapan pengawasan kampanye, pemungutan dan perhitungan suara
serta rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Merangin Tahun 2018. Bawaslu Kabupaten Merangin
48
berkoordinasi dengan Pengawas Pemilihan Panwascam, PPL dan
Pengawas TPS se Kabupaten Merangin untuk bekerja secara maksimal
dalam mengawasi tahapan kampanye, pemungutan suara dan tahapan
rekapitulasi.
Menurut Mahmudi, Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten Merangin
mengatakan:
“Didalam masa kampanye sangat rawan terjadi pelanggaran baik
dari masyarakat maupun dari pasangan calon/ tim sukses untuk itu
pihak Banwaslu kabupaten merangin melakukan sosialisai dengan
masyarakat untuk memberi pemahaman apa saja yang menjadi
palanggaran dalam pemilihan, dan melibatkan masyarakat agar ikut
serta dalam mambantu mengawasi berjalannya pemilihan kepala
daerah kabupaten merangin tahun 2018”37
Adapun Strategi dalam pencegahan pelanggaran pada Pemilukada
Kabupaten Merangin Tahun 2018
1. Koordinasi Dengan Seluruh Stakeholder Terkait
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merangin menggelar
rapat koordinasi (rekor) pengawasan tahapan Pemilihan Umum. Kegiatan
ini di hadiri oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se-
Kabupaten Merangin. Adapun tujuan rekorini adalah untuk mewujudkan
pemilihan bupati yang berintegritas.
Menurut Alber Trisman, Ketua Bawaslu Kabupaten Merangin
mengatakan:
37
Wawancara Mahmudi selaku Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten
Merangin, 01 Maret 2019
49
“Terkait fungsi Bawaslu sebagai badan pengawas, Partisipatif
masyarakat sangat diperlukan untuk bersama-sama mengawasi
jalannya Pemilukada Kabupaten Merangin”38
Bawaslu yang berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti
satpol PP terus berusaha menertibkan alat peraga kampanye (APK) yang
masih bertebaran. Sosialisasi kampanye yang dilakukan masing-masing
kandidat dan tim pemenangannya, terkait visi dan misi untuk
membangun daerah Kabupaten Merangin lebih baik perlu di
komunikasikan kepada Bawaslu.
Menurut Mahmudi, Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten
Merangin mengatakan:
“kita cukup kesulitan untuk mengawasi pergerakan kampanye yang
dilakukan kandidat beserta tim pemenangannya, untuk itu partisipatif
masyarakat sangat diharapkan jika menemukan indikasi pelanggaran
kampanye”39
Selanjutnya untuk membantu dalam pengawasan Pemilukada
Bawaslu Kabupaten Merangin melakukan kerjasama dengan kwarcap
kabupaten merangin. Menurut Lutfi setiawan proza selaku staff bagian
umum mengatakan:
“yaa untuk pencegahan Bawaslu memfokuskan kepada keterlibatan
masyarakat dalam hal ini melakukan beberapa kegiatan pengawasan
partisipatif, yaitu menanamkan pemahaman Pemilukada kepada
masyarakat untuk bersama-sama menolak dalam politik uang.
Seterusnya Bawaslu kerasama dengan anak pramuka atau Kwarcap
Kabupaten Merangin, di lakukan Memorandum Of
38
Wawancara dengan Alber Trisman selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Merangin, 7
Maret 2019 39
Wawancara dengan Mahmudi,selaku Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten, 7
Maret 2019
50
Understanding(MoU) di kantor Bupati Merangin atara Bawaslu
dengan Kwarcap Merangin, penandatanganan MoU ini dilakukan
sekitar dua bulan sebelum pemilihan”40
2. Membentuk Sentra GAKKUMBU
Untuk membantu pengawasan Pemilihan Umum Kepala Daerah
Kabupaten Merangin Tahun 2018 maka dibentuklah Sentra
GAKKUMDU pada tanggal 18 Januari 2018.Yang mana Sentra
GAKKUMDU ini gabungan dari tiga instansi yaitu dari Bawaslu,
Kepolisian, dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Merangin.Menurut Abdul
Rahim selaku anggota/kordiv bidang SDM dan organisasi mengatakan:
“Tugas pokok dari Bawaslu adalah pencegahan dan penindakan
pelanggaran untuk terwujudnya pemilu demokratis.Untuk saat ini 60
persen tugas dari Bawaslu adalah pengawasan dan 40 persen
penindakan. Untuk pelaporan terhadap pelanggaran Pemilihan
diselesaikan dikantor Bawaslu Kabupaten Merangin”41
3. Strategi pencegahan pelanggaran pada saat kampanye
a) Melakukan supervisi pengawasan kepada seluruh TPS
didaerahnya
b) Membantu Panwascam dalam melakukan optimalisasi
pengawasan
c) Mengumpulkan hasil dokumentasi pengawasan yang telah
dilakukan oleh Panwascam
d) Mengumpulkan hasil isian alat kerja dan formulir A yang telah
di isi oleh Panwascam
40
Wawancara dengan Lutfi setiawan proza selaku staff bagian umum, 7 Maret 2019 41
Wawancara dengan Abdul Rahim selaku anggota/kordiv bidang SDM dan
organisasi, Maret 2019
51
e) Melakukan rekapitulasi isian alat kerja yang telah di isi oleh
Panwascam
f) Menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran
4. Persiapan TPS
Strategi:
- Melakukan supervisi pengawasan kepada seluruh TPS
didaerahnya
- Membantu Panwascam dalam melakukan optimalisasi
pengawasan
- Mengumpulkan hasil dokumentasi pengawasan yang telah
dilakukan oleh Panwascam
- Mengumpulkan hasil isian alat kerja dan formulir A yang telah
di isi oleh Panwascam
- Melakukan rekapitulasi isian alat kerja yang telah di isi oleh
Panwascam
- Menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran
5. Hari H Pungut Hitung
Strategi
- Melakukan supervisi pengawasan kepada seluruh TPS didaerahnya
- Membantu Panwascam dalam melakukan optimalisasi pengawasan
- Mengumpulkan hasil dokumentasi pengawasan yang telah dilakukan
oleh Panwascam
52
- Mengumpulkan hasil isian alat kerja dan formulir A yang telah di isi
oleh Panwascam
- Melakukan rekapitulasi isian alat kerja yang telah di isi oleh
Panwascam
- Menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran
- Melaporkan hasil pengawasan dan rekapitulasi secara berjenjang.
6. Perhitungan
Strategi
- Melakukan supervisi pengawasan kepada seluruh TPS didaerahnya
- Membantu Panwascam dalam melakukan optimalisasi pengawasan
- Mengumpulkan hasil dokumentasi pengawasan yang telah dilakukan
oleh Panwascam
- Mengumpulkan hasil isian alat kerja dan formulir A yang telah di isi
oleh Panwascam
- Melakukan rekapitulasi isian alat kerja yang telah di isi oleh
Panwascam
- Mengisi alat kerja dan formulir A
- Menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran
- Melaporkan hasil pengawasan dan rekapitulasi secara berjenjang.
53
C. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan strategi Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merangin dalam upaya
pencegahan pelanggaran pada pemilihan kepala Daerah Tahun 2018
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yaitu adanya kesadaran kelompok masyarakat
untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan pengawasan dan pelaporan
pelanggaran pada pemilihan Kepala Daerah, dan juga masing-masing
tim sukses yang saling mengawasi.
Menurut Markus, Anggota/Kordiv bagian Hukum Data dan Laporan
mengatakan bahwa:
“kita turut berterima kasih kepada masyarakat karena sudah turut
berpartisipasi dalam melakukan pengawasan dan juga melaporkan
atas pelanggaran yang terjadi pada pemilihan kepala daerah tahun
2018”42
Berdasarkan wawancara di atas, masyarakat merupakan salah satu
kunci dalam mensukseskan pemilihan kepala daerah Kabupaten
Merangin Tahun 2018 selain dari tim sukses masing-masing calon. Hal
ini dikarenakan pengawasan dan pelaporan yang dilakukan oleh
masyarakat sangat berguna untuk mewujudkan Pemilukada Kabupaten
Merngin yang demokratis, jujur dan adil.
2. Faktor Penghambat
Hambatan Bawaslu dalam melakukan pencegahan pelanggaran
Pemilukada Kabupaten Merangin Tahun 2018 adalah:
42
Wawancara dengan Markus, Anggota/Kordiv bagian Hukum Data dan
Laporan, 15 Maret 2019
54
a) Adanya Anggapan Untuk Menang Pemilukada bisa Dilakukan
dengan Segala Cara
Pemilihan umum secara langsung berpotensi menimbulkan
money politik.Kegiatan money politik dapat melemahkan mental
bangsa.Menurut bapak Abdul Muis, devisi hukum, data dan
informasi yang mengatakan bahwa :
“Suara-suara yang dapat dibeli tersebut mengindikasikan
ketidak jujuran dan malah melemahkan pemerintahan. Karena
pasangan calon yang membeli suara saat pemilihan akan
berusaha sekeras mungkin akan mengembalikan uang yang
mereka keluarkan dengan berbagai cara. Karena uang tersebut
kemungkinan pinjaman dari partai yang mengusung mereka.Ini
lah yang menyebabkan korupsi terhadap anggaran APBD.”43
Money politic sangat berdampak pada demokrasi, khususnya di
Indonesia berarti prinsip-prinsip demokrasi telah terceemari dalam
praktik politik uang. Suara hati nurani seseorrang dalam bentuk
aspirasi yang murni dapat dibeli demi kepentingan. Selain itu
pasangan calon yang terpilih akan berusaha keras untuk
mengembalikan uang yang di keluarkan pada masa kampanye.
Menurut Alber Trisman, Ketua Bawaslu Kabupaten Merangin
Mengatakan bahwa:
“Masyarakat tidak mampu berpikir jauh, apakah kepala daerah
akan mampu mewujudkan harapan rakyat diatas permasalahan
yang terjadi. Terkait hal tersebut, apapun keputusannya kiranya
rakyat hanya berharap akan terlahir pemimpin yang benar-benar
memperhatikan rakyat, berjuang mewujudkan kemandirian
43
Wawancara dengan Abdul Muis, devisi hukum, data dan informasi, 8 maret
2019
55
daerah, mampu memperluas lapangan pekerjaan dan lain
sebagainya.”44
Masyarakat awam pada umumnya masih banyak yang kurang
memahami arti pentingnya demokrasi. Sehingga untuk mewujudkan
demokrasi yang jujur dan adil dalam Pemilukada di Kabupaten
Merangin akan sulit jika masyarakat masih terpaku pada money
politic. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan politik di kalangan
masyarakat melalui partai politik demi mewujudkan harapan rakyat
melalui pemimpin yang dipilih secara demokratis, jujur dan adil.
b) Data pemilih tetap
Bawaslu Kabupaten Merangin menduga adanya kekeliruan
dalam penetapan data pemilih tetap, dugaan ini terjadi Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di lapangan dalam mencocokkan
dan meneliti data pemilih.
Bawaslu khawatir banyak masyarakat tak terdata dengan baik
saat penetapan data pemilih nantinya. Ada tiga hal yang menjadi
catatan Bawaslu, hal ini di jelaskan Alber Trisman, Ketua Bawaslu:
“Pertama, PPDP tidak melakukan wawancara langsung dan
reinci tentang kondisi warga, melainkan hanya meminta kartu
keluarga.Petugas tidak mengetahui pasti apakah data pada KK
tersebut menunjukkan warga ada dirumah tersebut juga tidak
diketahui profesinya, yang dapat menentukan apakah warga
tersebut punya hak pilih atau tidak.Kedua, ada sebagian warga
tidak dapat stiker tanda pendataan, sementara Bawaslu tidak
mengetahui masalahnya.Ketiga, petugas diindikasikan tidak
44
Wawancara dengan Alber Trisman, Ketua Bawaslu Kabupaten Merangin, 11
maret 2019
56
mendata langsung kelapangan, melainkan mengacu pada data
lama.”45
Data pemilih sangat menentukan keberhasilan suatu proses
pemilihan. Itulah mengapa tahapan pemutakhiran data termasuk
proses yang terlama dari suatu pemilukada. Pada pemilihan Kepala
Daerah di Kabupaten Merangin Tahun 2018, pemutakhiran data
berlangsung dari 24 Oktober hingga hari H pemungutan suara, 17
April 2018. Wawancara dengan Mahmudi, Kepala Sekretariat
mengatakan bahwa:
“kita berharap mereka yang bertugas dalam pemutakhiran data
pemilih ini menerapkan dengan tegas prinsip kehati-hatian.
Suatu kecermatan dan ketelitian dapat menentukan apakah
sesorang mempunyai hak pilih atau tidak.Kita tak berharap hak
pilih ini jatuh ke tangan yang salah, yang pada ujungnya
menimbulkan keraguan pada pemimpin yang dipilih dan
tentunya keraguan pada kinerjanya pada akhirnya nanti.”46
Masalah data pemilih yang diungkapkan Bawaslu Kabupaten
Merangin kali ini pun merupakan masalah klasik.Masalah terkait
data pemilih biasanya adalah pemilih yang tidak terdaftar, pemilih
daftar ganda, orang yang sudah meninggal ternyata mendapat hak
pilih, dan lain sebagainya.Data pemilih ini sangat penting karena
suara pilihlah yang dapat menentukan siapa calon yang bakal
menang nantinya.Begitu pentingnya mereka karena jumlah suara
45
Wawancara dengan Alber Trisman, Ketua Bawaslu Kabupaten Merangin, 11
Maret 2019 46
Wawancara dengan Mahmudi selaku Kepala Sekretariat, 11 Maret 2019
57
pemilih pula yang berpotensi menjadi keributan, jika hasil
pemungutan suara diragukan akibat adanya keraguan data pemilih.
c) Tidak adanya Tupoksi Panwaslu untuk Melakukan Sosialisasi
Menurut Alber Trisman, Ketua Bawaslu Kabupaten Merangin.
Alber Trisman Menjelaskan:
“Sosialisasi masih sangat kurang kami lakukan menjelaskan
Pemilukada Kabupaten Merangin Tahun 2018, hanya saja yang
sudah berlangsung yaitu sosialisasi pengawasan partisipatif.”47
Berdasarkan wawancara di atas Bawaslu Kabupaten Merangin
menyatakan bahwa sosialisasi terhadap pemilihan kepala daerah
masih kurang. Sosialisasi yang selama ini dilaksanakan adalah
sosialisasi pengawasan partisipatif. Pengawasan partisipatif adalah
keterlibatan seluruh unsur masyarakat dalam Pengawasan Pemilu
apabila masyarakat tidak dilibatkan, dapat mengakibatkan beberapa
hal, baik terhadap Pemilu itu sediri maupun terhadap masyarakat dan
masa depan bangsa. Akibat jika masayarakat tidak dilibatkan antara
lain munculnya konflik kekerasan, hilangnya kepercayaan rakyat,
masyarakat apatis, lemahnya kapasitas pemimpin yang dihasilkan,
legitimasi politik dipertanyakan dan lemahnya orientasi pemimpin
pada pembangunan.
Menurut Roza Dwi Saputri, devisi pengawasan dan hubal
mengatakan bahwa:
47
Wawancara dengan Alber Trisman selaku ketua Bawaslu Kabupaten
Merangin, 14 Maret 2019
58
“Dalam pelaksanaan Pilkada belum menemukan adanya
pelanggaran yang mengganggu jalannya proses Pilkada. ada
beberapa pelanggaran yang terjadi tapi tidak meggangu proses
Pilkada. Secara keseluruhan pelaksanaan Pilkada berjalan
dengan kondusif sesuai dengan harapan kita semua.”48
Berdasarkan wawancara diatas pelaksanaan pemilihan kepala
daerah kabupaten merangin tahun 2018 berjalan dengan kondusif.
Meskipun terjadi beberapa pelanggaran tetapi tidak menggangu
berjalannya pemilihan kepala daerah.
48
Wawancara dengan Roza Dwi Saputri selaku devisi pengawasan dan hubal, 14
Maret 2019
59
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pelanggaran yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten
Merangin Tahun 2018mencapai 15 kasus, 6 di antaranya yang
memenuhuni unsur dan ditidak lanjuti oleh Bawaslu Kabupaten
Merangin, 2 diantranya pelanggaran yang dilakukan oleh ASN dan 4
lainnya dilakukan oleh Calon bupati Alharis, Calon wakil bupati
Mashuri, Kepala Desa dan tim sukses nomor urut 02.
2. Berdasarkan pasal 30 Undang – undang No 10 Tahun 2016 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang No 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota. Strategi Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merangin dalam upaya
pencegahan pelanggaran pada pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018
yaitu berkoordinasi dengan Pengawas Pemilihan Panwascam, PPL
dan Pengawas TPS, Koordinasi Dengan Seluruh Stakeholder Terkait
serta Membentuk Sentra GAKKUMBU
3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan strategi Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merangin dalam upaya
pencegahan pelanggaran pada pemilihan kepala Daerah Tahun 2018,
60
Faktor pendukung yaitu adanya kesadaran kelompok masyarakat untuk
ikut berpartisipasi dalam melakukan pengawasan dan pelaporan
pelanggaran pada pemilihan Kepala Daerah, dan juga masing-masing
tim sukses yang saling mengawasi. Serta faktor penghambatnya adalah
adanya anggapan untuk menang pemilukada bisa dilakukan dengan
segala cara atau money politic, data pemilih tetap yang diduga terjadinya
kekeliruan, serta tidak adanya Tupoksi Bawaslu untuk melakukan
Sosialisasi.
B. Saran
Untuk menerapkan pemilihan kepala daerah yang demokratis maka pihak
Bawaslu kabupaten Merangin mampu meningkat sosialisasi di masyaratakat
agar masyarakat turut serta dalam melakukan pengawasan dan melakukan
laporan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.
61
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Sandro Jaya,1990
Arikuto Siharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktek,
Jakarta:Rineka Cipta, 1997
Iktor M. Situmorang, Jusuf Juhir, Aspek Hukum Pengawasan Melekat
Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah, Jakarta: Rineka Cipta, 1998
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, Jambi: Syari’ah Press
IAIN STS,2014
Singarimbul dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, cet. Ke-19,
Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia, 2008
Sri Soemantri, dkk, Ketatanegaraan Indonesia dalam Kehidupan Politik
Indonesia: 30 Tahun kembali ke Undang-undang Dasar 1945, cet I
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif R&N,Cet
Ke-19, Bandung: Alfabeta,2014
W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta:Grasindo,2002
Skripsi Arum Rahma Sari, mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas
Lampung, 2016
Skrpsi Badriah, Efektifitas Pengawasan Pemilukada Tahun 2011 di
Kecamatan Muaro Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Jambi: IAIN STS Jambi
62
Skripsi Mimi Asliani, ”Efektivitas kinerja aparatur dalam meningkatkan
kualitas pelayanan surat izin usaha” Jambi: IAIN STS Jambi, 2016
Skripsi Farid Muhajir, mahasiswa Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017
B. Peraturan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakila Rakyat, Dewa Perwakila Daerah, Dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
Undang-undang no 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum
C. Lain-lain
www.terasmeragin.com/teraskota/143-lolos-seleksi-tertulis.html
http://www.serujambi.com/2018/breaking-news-panwaslu-merangin-
periksa-kabag-humas
http://sarkopos.com/read/2018/03/28/2328/kukuhkan-hampir-1000-orang-
timses -ojie-jalan-air-liki-dan-ipm-jadi-prioritas/
http://yunithaardha.blogspot.com/2012/04/kumpulan-teori-efektivitas
Definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-kinerja.html
http://studylibid.com/doc/1149855/analisis-pengukuran-tingkat-efektivitas-
dan-efisiensi-sistem
www.meranginkab.go.id/s1ksdnfk_jd-peta-administrasi.html
http://akbar-iskandar.blogspot.com/2015/05/jenis-observasi-partisipannon
_04.html?m=1
63
http://meranginkab.bps.go.id/statictable/2018/jumlah-penduduk-menurut -
kelompok-umur-kabupaten-merangin-2016.html
https://brainly.co.id/tugas/2787815
http:www.google.co.id/search?q=terori+tentang+penecegahan+menurut+par
a+ahli&client=ucweb-b&
http://Jambi.tribunnews.com/jumlah-perolehan-suara-pemilukada-kabupaten-
merangin-tahun-2018
http://www.kanalpemilu.net/berita/14%20Partai%Sepakat%20Kontrol%20P
emilu%202009
http://sp2018.bpsmeranginkab.go.id
http://pl.bawaslu.go.id/pages/read/sejarah-pengawasan-pemilu
Wawancara dengan bapak Agustian Mahendra selaku Devisi Penindakan
Pelanggaran
Wawancara dengan bapak Mahmudi, Kepala Sekretariat Bawaslu
Kabupaten Merangin
Wawancara dengan bapak Alber Trisman, Ketua Bawaslu Kabupaten
Merangin
Wawancara dengan bapak Lutfi setiawan proza selaku staff bagian umum
Bawaslu Kabupaten Merangin
Wawancara dengan bapak Abdul Rahim selaku anggota/kordiv bidang SDM
dan organisasi
Wawancara dengan bapak Markus, Anggota/Kordiv bagian Hukum Data
dan Laporan
64
Wawancara dengan bapak Abdul Muis, devisi hukum, data dan informasi
Wawancara dengan Roza Dwi Saputri, devisi pengawasan dan hubal
65