83
M O D U L MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN INTERNASIONAL (NORMAL & PROMOSI) Untuk SMK Kelompok Pariwisata NURUL AINI, S.Pd.

Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

  • Upload
    vandat

  • View
    260

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 1

MODUL

MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN INTERNASIONAL (NORMAL & PROMOSI)

Untuk SMK

Kelompok Pariwisata

NURUL AINI, S.Pd.

Page 2: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 2

MODUL

MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN INTERNATIONAL

(NORMAL DAN PROMOSI) 097.KK.09

Untuk SMK – Program Studi Keahlian UPW

Oleh : NURUL AINI , S.Pd.

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KOTA MATARAM

2013

Page 3: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 3

Page 4: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 4

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah

Daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi Guru

pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/

atau masyarakat.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala SMK Negeri 2 Mataram senantiasa

melakukan upaya peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan

mengikutsertakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di lingkungan SMK Negeri 2

Mataram pada diklat-diklat yang sesuai dengan kompetensinya baik yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerindah Daerah di wilayah Provinsi

Nusa Tenggara Barat. Permasalahan disparitas mutu merupakan persoalan yang

mendesak untuk diminimalisasi, juga faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya

mutu pendidikan. Guru merupakan salah satu komponen yang ikut menentukan proses

pendidikan bermutu.

Kepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa memberikan dukungan dan

dorongan semangat baik berbentuk moral maupun material kepada setiap guru untuk

selalu menulis baik dalam bentuk penyusunan bahan ajar, PTK, maupun karya-karya tulis

yang lain. Hal ini selain bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa juga

dalam rangka membantu guru tersebut memenuhi syarat-syarat untuk kenaikan

pangkatnya.

Upaya peningkatan mutu pendidikan siswa SMK akan sangat berarti apabila

ditunjang oleh tersedianya materi pembelajaran yang relevan dengan tujuan diklat yang

dimaksud. Materi pembelajaran ini disusun sebagai media untuk memberikan stimulus

pengembangan kompetensi siswa dalam menguasai kompetensi itu sendiri secara tepat

dan bermutu. Diharapkan materi pembelajaran yang disusun oleh guru sesuai dengan

karakteristik siswa yang bersangkutan dan sesuai dengan pengalaman-pengalaman

mengajar siswa yang berbeda pada setaip tahun pelajarannya.

Page 5: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 5

Materi pembelajaran berbentuk modul dengan judul “Menerbitkan Tiket

Penerbangan International (Normal dan Promosi)” untuk siswa SMK pada Program

Keahlian Pariwisata (Usaha Perjalanan Wisata/097) disusun oleh Nurul Aini, S.Pd.,

yaitu salah satu tenaga pendidik di Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata

yang mengajar sejak tahun 1997 di SMK Negeri 2 Mataram dan telah mengikuti beberapa

diklat yang sesuai dengan kompetensi dibidangnya, baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dalam perjalanan penyusunan modul ini

telah dilakukan pendampingan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bisnis dan Pariwisata – Sawangan – Jakarta.

Kepada penyusun disampaikan terimakasih atas waktu dan kesempatannya

menyelesaikan materi pembelajaran tersebut diatas. Masukan, kritik dan saran yang

bersifat konstruktif untuk pengembangan materi pembelajaran sangat diharapkan. Dengan

segala kekurangan dan kelebihannya diharapkan modul ini tetap dapat dimanfaatkan bagi

siswa SMK baik di lingkungan Kota Mataram maupun di Tingkat Propinsi Nusa

Tenggara Barat, juga bermanfaat bagi para pendidik dan tenaga kependidikan lainnya

yang berkepentingan.

Page 6: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmatnya modul ini bisa tersusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.

Dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, kami menyusun buku

modul “Menerbitkan Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)”

untuk siswa SMK Program Studi Keahlian UPW. Diharapkan dengan pendekatan

pembelajaran melalui modul ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk belajar sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-masing.

Modul ini kami susun sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar pada kurikulum SMK kelompok Bisnis dan Pariwisata. Sebagai alat

atau sarana pembelajaran, modul ini berisi materi, batasan-batasan, dan cara

mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi

yang diharapkan. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas individu dan kelompok,

serta evaluasi yang bisa dijadikan sebagai alat penilaian kompetensi siswa.

Kami berharap modul ini bermanfaat bagi peserta didik dan teman-teman guru

yang mengajar di SMK khususnya Program Studi keahlian Pariwisata, sehingga dapat

tercipta Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM)

Terimakasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada semua pihak yang

telah membantu terselesaikannya modul 097.KK.09 ini. Saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat kami harapkan guna perbaikan kearah sempurnanya modul ini.

Hormat kami,

Penulis

Page 7: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 7

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ………………..………………..……………… i

Lembar Pengesahan ………………………………………………… ii

Kata Pengantar Kepala SMK Negeri 2 Mataram ………………………… iii

Kata Pengantar ………………………………………………… v

Daftar Isi ………………………………………………… vi

SK/KD Program Studi Keahlian Pariwisata ………………………………… viii

Peta Kedudukan Modul ………………………………………………… xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Deskripsi ………………………………………… 1

B. Prasyarat ………………………………………… 2

C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………… 2

D. Strategi Pembelajaran ………………………………… 3

E. Tujuan ………………………………………………… 4

F. Kompetensi ………………………………………… 4

G. Cek Kemampuan ………………………………………… 6

BAB II : MENGINTERPRETASIKAN INFORMASI TARIF PENERBANGAN

INTERNASIONAL

A. Organisasi Perusahaan Penerbangan Dunia ………….. 7

1. Peranan IATA ………………………………………….. 7

2. Aktifitas IATA ………………………………………….. 7

3. Anggota IATA ………………………………………….. 8

B. Mengidentifikasi dan Mengakses Sumber – sumber Informasi

Harga Penerbangan Internasional ………………………….. 8

C. IATA Area ………………………………………….. 9

D. Global Indicator ………………………………………….. 13

E. Sales Indicator ………………………………………….. 14

F. Istilah-Istilah Penerbangan Internasional ………………….. 16

Page 8: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 8

G. Rangkuman ……………..…………………………… 19

H. Tugas Individu ……………..…………………………… 20

I. Tugas Kelompok …………………..……………… 20

J. Soal Uji Kompetensi …………………..………………… 20

K. Lembar Penilaian …………………………..……… 21

BAB III : MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA

INTERNASIONAL ONEWAY (NORMAL)

A. Sumber-sumber Informasi .………………………..……… 22

B. Mata uang (Currency Conversion) ……….………….………. 23

C. Bentuk-bentuk Perjalanan …………….………………….. … 24

D. Standar Formulasi Perhitungan …………………………… 25

E. Milleage System …………………………………..…….… 29

F. Highest Intermediate Point (HIP) …………………………… 32

G. One Way Backhaul Rule (BHCF) …………………………… 35

H. Rangkuman …………………………………………… 38

I. Tugas Individu …………………………………………… 37

J. Tugas Kelompok …………………………………………… 39

K. Soal Uji Kompetensi…………………………………………… 40

L. Lembar Penilaian …………………….……………… 41

BAB IV : MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA

INTERNASIONALROUND TRIP & CIRCLE TRIP

A. Round Trip …………………..……………………… 42

B. Circle Trip ………………………………….………. 45

C. Rangkuman …………………………………………… 48

D. Tugas Individu …………………………………………… 48

E. Tugas Kelompok …………………………………………… 49

F. Soal Uji Kompetensi ………………………………………… 49

G. Lembar Penilaian …………………….……………… 49

Page 9: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 9

BAB V : MEMPROSES DOKUMEN PENERBANGAN UDARA

INTERNASIONAL

A. Dokumen Penerbangan Internasional ….………….………… 50

B. Menerbitkan Dokumen …………………………….……… 54

C. Rangkuman ……………………….…………………… 54

D. Tugas Individu …………………….……………………… 54

E. Tugas Kelompok …………………………….……… 55

F. Soal Uji Kompetensi ……………………………………. 55

G. Lembar Penilaian ……………………………………. 55

BAB VI : SPECIAL FARE

A. Definition and Restriction ……………….………….………… 56

B. Types of Special Fares …………………………….……… 56

C. Rules ……………………………………………………. 58

D. Rangkuman ……………………….…………………… 67

E. Tugas Individu …………………….……………………… 67

F. Tugas Kelompok …………………………….……… 67

G. Soal Uji Kompetensi ……………………………………. 68

H. Lembar Penilaian ……………………………………. 58

GLOSARIUM ………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….

KUNCI JAWABAN ………………………………………………….

PROFIL PENULIS ………………………………………………….

Page 10: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 10

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : PARIWISATA

KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. USAHA PERJALANAN WISATA (097)

2. AKOMODASI PERHOTELAN (098)

A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Melaksanakan kerjasama dengan

kolega dan pelanggan

1.1 Melaksanakan komunikasi di tempat

kerja

1.2 Memberikan bantuan kepada kolega

dan pelanggan

1.3 Menjaga standar penampilan diri

1.4 Bekerjasama dalam satu tim

2. Melaksanakan pekerjaan dalam

lingkungan sosial yang berbeda

2.1 Melaksanakan komunikasi dengan

kolega dan pelanggan dari latar

belakang yang berbeda

2.2 Menangani kesalahpahaman antar

budaya

3. Menerapkan Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Hidup (K3LH)

3.1 Mendeskripsikan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3)

3.2 Melaksanakan prosedur K3

3.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup

3.4 Menerapkan ketentuan pertolongan

pertama pada kecelakaan

4. Menangani konflik konsumen 4.1 Mengidentifikasi situasi konflik

4.2 Memberikan solusi/pemecahan situasi

konflik

4.3 Menanggapi keluhan konsumen

5. Memutakhirkan informasi industri

pariwisata

5.1 Mengidentifikasi informasi tentang

industri pariwisata

5.2 Memutakhirkan pengetahuan industri

pariwisata.

Page 11: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 11

B. KOMPETENSI KEJURUAN

1. Usaha Perjalanan Wisata (097)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memperbaharui informasi

tentang daerah setempat (lokal)

1.1 Menjelaskan informasi tentang daerah

setempat (lokal)

1.2 Memperbaharui informasi tentang

daerah setempat (lokal)

2. Melakukan komunikasi melalui

telepon

2.1 Menjawab panggilan telepon/faximile

yang masuk

2.2 Melakukan panggilan telepon

3. Melakukan prosedur

administrasi

3.1 Memproses dokumen kantor

3.2 Memelihara sistem data

4. Menyediakan informasi dan

saran mengenai daerah tujuan

wisata

4.1 Menjelaskan informasi tentang daerah

tujuan wisata

4.2 Menyajikan informasi dan saran

tentang daerah tujuan wisata

5. Menyusun laporan keuangan 5.1 Membuat jurnal keuangan

5.2 Melakukan penyesuaian rekening.

5.3 Membuat laporan keuangan

6. Memproses reservasi jasa

penerbangan udara

6.1 Menerima permintaan reservasi/

permintaan tempat jasa penerbangan

udara

6.2 Memutakhirkan data reservasi (up-date

data)

6.3 Memberikan saran kepada orang lain

tentang reservasi secara rinci

7. Mengoperasikan Computerized

Reservation System (CRS)

7.1 Menggunakan informasi Computerized

Reservation System (CRS)

7.2 Memproses reservasi melalui

Computerized Reservation System

(CRS)

7.3 Melakukan komunikasi Computerized

Reservation System (CRS)

Page 12: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 12

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

8. Menerbitkan tiket penerbangan

domestik

8.1 Menginterpretasikan informasi tiket

penerbangan domestik

8.2 Menghitung tarif penerbangan

domestik dan rutenya

8.3 Memproses dokumen perjalanan udara

domestik

9. Menerbitkan tiket

penerbangan internasional

(normal dan promosi)

9.1 Menginterpretasikan informasi tarif

penerbangan internasional

9.2 Menghitung tarif penerbangan

internasional

9.3 Memproses dokumen perjalanan

udara internasional

10. Memproses dokumen perjalanan

selain dokumen perjalanan udara

10.1 Menginterpretasikan informasi yang

diperlukan dalam memproses dokumen

perjalanan

10.2 Memproses dokumen perjalanan

11. Mengkoordinasikan jasa-jasa

pemasok

11.1 Mengidentifikasi keperluan pemesanan

jasa-jasa pemasok

11.2 Memintakan (pemesanan jasa) layanan

wisata

11.3 Memproses permintaan konfirmasi

layanan

11.4 Melakukan finalisasi pemesanan

12. Menginterpretasikan informasi

produk wisata

12.1 Mengakses informasi produk wisata

12.2 Menterjemahkan informasi produk

wisata

12.3 Memberikan saran tentang pengetahuan

produk wisata

13. Mengemas produk dan jasa

pariwisata

13.1 Mencari informasi produk dan jasa

pariwisata

13.2 Mengemas produk jasa perjalanan

wisata

Page 13: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 13

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

14. Menyiapkan penawaran harga

paket wisata

14.1 Menghitung biaya produk dan jasa

wisata

14.2 Memberikan penawaran harga paket

wisata kepada pelanggan

14.3 Memutakhirkan penawaran harga paket

wisata

15. Memutakhirkan informasi umum

bagi pramuwisata

15.1 Mengumpulkan informasi umum bagi

pramuwisata

15.2 Memutakhirkan informasi umum bagi

pramuwisata

16. Melaksanakan tugas

kepramuwisataan

16.1 Menerapkan hukum, susila dan

persyaratan keselamatan pramuwisata

16.2 Meningkatkan penguasaan pengetahuan

dan keterampilan kepramuwisataan

17. Menyiapkan bantuan kedatangan

dan keberangkatan

17.1 Melaksanakan transfer kedatangan

untuk wisatawan rombongan atau

perorangan

17.2 Melaksanakan transfer keberangkatan

untuk wisatawan rombongan atau

perorangan

18. Mengelola perjalanan wisata 18.1 Merencanakan kegiatan wisata

18.2 Memberikan penjelasan singkat kepada

wisatawan

18.3 Memberikan informasi dan bantuan

umum

18.4 Mengatasi peristiwa yang tidak

diharapkan

19. Mempresentasikan komentar

pemanduan wisata

19.1 Menyiapkan informasi pemanduan

untuk disampaikan kepada

pelanggan/wisatawan

19.2 Menyajikan komentar pemanduan

kepada wisatawan.

Page 14: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 14

PETA KEDUDUKAN MODUL

MODUL

DKK.01

MODUL

DKK.02

MODUL

DKK.03

MODUL

DKK.04

MODUL

DKK.05

MODUL KK.06

MEMPROSES RESERVASI JASA PENERBANGAN UDARA

MODUL KK.07

MENGOPERASIKAN COMPUTERIZE RESERVATION SYSTEM (CRS)

MODUL KK.08

MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN UDARA DOMESTIK

MODUL KK.09

MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL

(NORMAL DAN PROMOSI)

SUMBER-SUMBER BELAJAR LAIN YANG RELEVAN

(contoh : BSE )

Page 15: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul ini berjudul “Menghitung Dan Menerbitkan Tiket Penerbangan

Internasional (Normal dan Promosi)”, merupakan salah satu Standar Kompetensi

(SK) pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok Pariwisata

Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW). Modul ini berisi uraian

3 (tiga) Kompetensi Dasar (KD) yang telah disesuaikan dengan tuntutan

kurikulum spectrum terbaru, sebagai berikut :

1. Menginterpretasikan informasi penerbangan udara internasional.

2. Menghitung tarif penerbangan udara internasional.

3. Menerbitkan tiket penerbangan udara internasional

Saat ini perjalanan udara internasional sudah mengalami perkembangan

yang sangat pesat, dengan hadirnya beberapa perusahaan penerbangan yang

menawarkan bermacam-macam jenis tariff penerbangan udara. Mulai dari tariff

normal sampai dengan tariff promosi.

Siswa SMK pada Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata

(UPW) dituntut untuk dapat menginterpretasikan informasi penerbangan udara

internasional termasuk menghitung dan menerbitkan tiket penerbangan udara

internasional, baik untuk tariff normal maupun promosi sesuai tuntutan kurikulum

juga tuntutan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI)

Mudah-mudahan modul ini bisa membantu para siswa dalam belajar

“International Ticketing”, sehingga bisa memenuhi kebutuhan akan tenaga / staff

ticketing internasional yang dirasakan masih kurang.

B. Prasyarat

Untuk mempelajari Standar Kompetensi “Menghitung Dan Menerbitkan

Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)” ini diharapkan siswa

sudah menguasi 5 (lima) Dasar Kompetensi Keahlian (DKK) UPW. Selain itu,

Page 16: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 16

siswa juga sudah harus kompeten (memenuhi standar KKM) untuk Standar

Kompetensi berikut :

KK.06 Memproses Reservasi Jasa Penerbangan Udara

KK.07 Mengoperasikan Computerize Reservation System (CRS)

KK.08 Menghitung dan Menerbitkan Tiket Penerbangan Domestik

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Bagi Peserta Didik

a. Bacalah modul ini sebelum proses pembelajaran berlangsung dengan

benar dan teliti.

b. Untuk memahami kata-kata yang asing atau baru, bukalah terlebih dahulu

halaman GLOSARIUM.

c. Mintalah jadwal rencana pembelajaran untuk masing-masing KD kepada

guru pengampu anda.

d. Peserta didik yang tidak mengerti dapat bertanya atau berkonsultasi

kepada guru pengampu.

e. Mintalah referensi kepada guru pengampu untuk menentukan dan

mengakses sumber belajar lain yang diperlukan.

f. Kerjakanlah tugas individu per kompetensi dasar secara berurutan.

g. Kerjakanlah tugas kelompok secara bersama dengan kelompok belajar

yang telah dibagi oleh guru pengampu anda.

h. Kerjakanlah soal evaluasi pada setiap Kompetensi Dasar dengan jujur.

i. Apabila anda sudah menguasai materi ini maka mintalah guru pengampu

anda untuk mengujinya sesuai kompetensi dasar (KD) yang telah

dijadwalkan.

2. Bagi Guru Pengampu

a. Siapkanlah terlebih dahulu scenario pembelajaran atau Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai SOP yang berlaku di sekolah anda.

b. Berikanlah modul ini kepada peserta didik sebelum proses pembelajaran

dimulai.

Page 17: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 17

c. Bimbinglah peserta didik anda agar tidak mendapat kesulitan dalam

mempelajari modul ini.

d. Persiapkan semua fasilitas yang diperlukan untuk proses pembelajaran

modul ini agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

e. Berilah kesempatan bertanya kepada peserta didik anda.

f. Bentuklah beberapa kelompok belajar dengan membagi rata peserta didik

yang mempunyai kemampuan lebih tinggi kepada masing-masing

kelompok, sehingga menghasilkan dinamika kelompok yang harmonis.

g. Siapkan bahan-bahan untuk evaluasi untuk menilai kemajuan peserta didik.

h. Berikan saran kepada peserta didik yang membutuhkan.

i. Berikanlah penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat

dicapai dengan baik.

2. Peran Guru Pengampu

a. Menjelaskan Tujuan Kompetensi pada masing-masing KD

b. Memberikan gambaran umum tentang Ticketing Internasional

c. Memilih kasus yang berhubungan dengan Ticketing Internasional dengan

tariff normal dan promosi.

d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber belajar lain

yang diperlukan.

e. Menjelaskan bagian-bagian yang perlu dibenahi dan merundingkan

rencana pembelajaran selanjutnya.

D. Strategi Pembelajaran

Pada dasarnya, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar

mengajar harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah dan

waktu pembelajaran. Untuk Standar Kompetensi “Menghitung Dan Menerbitkan

Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)” beberapa Strategi yang

bisa dijadikan sebagai acuan adalah Pembelajaran Langsung (Direct Learning),

Pembelajaran Konstektual (Contextual Learning) dan memperbanyak latihan-

latihan dan praktik. Untuk lebih menarik dan menciptakan pembelajaran yang

Page 18: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 18

PAIKEM, guru pengampu bisa memanfaatkan media OAG, PAT dan Ticketing

IATA Simulator.

E. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mempelajari setiap KD dalam modul ini, diharapkan peserta

didik dapat menginterpretasikan informasi penerbangan udara internasional

dan menghitung tariff serta memproses dokumen penerbangan udara

internasional.

2. Tujuan Khusus

Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan setelah proses pembelajaran

adalah sebagai berikut :

a. Siswa dapat menginterpretasikan informasi yang berhubungan dengan

penerbangan udara internasional sesuai kebutuhan calon penumpang.

b. Menghitung tariff penerbangan internasional baik yang normal maupun

promosi sesuai dengan reservasi yang telah dipesan oleh calon penumpang.

c. Menerbitkan tiket penerbangan udara internasional dengan baik dan benar

sesuai standar IATA.

F. Kompetensi

Kode Kompetensi : 097.KK.09

Unit Kompetensi : Menghitung harga dan menerbitkan tiket penerbangan

Internasional (Normal dan Promosi)

Sub Kompetensi Kriteria kinerja

1. Menginterprestasikan

Informasi Tarif

Penerbangan

Internasional

1.1 Mengidentifikasi dan mengakses sumber-sumber

informasi harga penerbangan udara internasional.

1.2 Menterjemahkan informasi harga perjalanan udara

internasional termasuk:

IATA Area

Page 19: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 19

Global indicator

Indikator penjualan internasional

Istilah penerbangan Internasional

Peraturan dan pembatasan penerbangan

internasional secara umum.

2. Menghitung tariff

penerbangan normal

Internasional

2.1 Tiket internasional dihitungdengan carasekali jalan dan

pulang pergi yang disesuaikan dengan peraturan dari

IATA termasuk:

Perhitungan jarak mileage system

Higher Intermediate Fares Rule

One Way Backhaul Check

Circle Trip minimum check

Currency regulations and NUC Principles

Required taxes

Special fees and other charges

3. Memproses dokumen

perjalanan udara

Internasional

3.1 Semua peraturan ditulis dalam sebuah dokumen sesuai

dengan peraturan IATA termasuk :

Tiket

Miscellaneous charge orders

Ruang lingkup ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

dibutuhkan untuk perhitungan tiket internasional harga normal dan promosi

Cara-cara bagaimana menghitung dan mengisud tiket internasional adalah :

Mengidentifikasi data tamu dan tujuan perjalanan

Mengidentifikasi harga sesuai dengan rute yang diinginkan dari air tariff.

Mengidentifikasi jadwal perjalanan.

Menginformasikan harga dan bentuk perjalanan kepada tamu.

Mempersiapkan format tiket.

Mengisi format tiket sesuai dengan jadwal perjalanan yang diinginkan oleh tamu.

Unit ini berlaku pada semua individe yang bekeja pada tiketing staf di industri pariwisata.

Page 20: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 20

G. Cek Kemampuan

Jelaskan syarat-syarat perhitungan tariff penerbangan internasional.

Demonstrasikan kemampuan tentang menghitung harga tiket dengan memperhatikan

data-data yang ada dan disesuaikan dengan informasi yang diperoleh dari tamu.

Demonstrasikan pengisian format tiket sesuai dengan informasi dan perhitungan

harga yang telah dilakukan sebelumnya.

Page 21: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 21

BAB II

MENGINTERPRETASIKAN INFORMASI

PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL

A. Organisasi Perusahaan Penerbangan Dunia

Perkembangan perusahaan penerbangan dunia yang sangat pesat tidak lepas

dari peranan organisasi penerbangan dunia IATA (International Air Transport

Association), yang menjadi centra kebijakan dunia penerbangan.

IATA merupakan asosiasi penerbangan dunia yang didirikan pada tahun 1945,

dengan tujuan untuk membantu peningkatan pelayanan penerbangan sipil.

1. Peranan IATA

1.1. Bagi Perusahaan Penerbangan

Menyiapkan perangkat kerja sama untuk mencari solusi atas permasalahan

yang bersumber dari eksternal suatu perusahaan penerbangan atau

permasalahan antar beberapa penerbangan.

1.2. Pemerintah

Merupakan forum pengembangan standar industry penerbangan udara dan

pusat koordinasi tarif perjalanan internasional.

1.3. Masyarakat

Menyederhanakan proses pengurusan dokumen perjalanan udara bagi

masyarakat yang hendak melakukan perjalanan internasional melalui

pengembangan kerja sama antar beberapa perusahaan penerbangan.

Misalnya tiket jasa penerbangan udara Singapore Airline dapat dibeli di

kantor Garuda Indonesia Airways.

IATA merupakan organisasi sosial bukan politik yang di kelola dengan sumber

dana dari anggotanya.

2. Aktivitas IATA

2.1. Menjaga keselamatan penerbangan, menerbitkan jadwal dan menentukan

tariff penerbangan internasional yang wajar bagi masyarakat dunia serta

membantu anggotanya untuk menemukan solusi atas permasalahan

penerbangan.

2.2. Menjalin kerja sama dengan ICAO (Internasional Civil Aviation

Organisastion), organisasi PBB yang bergerak dalam bidang penerbangan

didirikan tahun 1944.

Page 22: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 22

2.3. Memfasilitasi kerja sama antara beberapa perusahaan penerbangan yang

menjadi anggotanya baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Anggota IATA

3.1. Anggota aktif (Active Members)

Perusahaan penerbanga anggota IATA yang melakukan pelayanan udara

antar Negara.

3.2. Anggota Assosiasi (Association Members)

Perusahaan penerbangan anggota IATA yang melakukan pelayana udara

antar kota di dalam satu Negara.

Organisasi perusahaan penerbangan dan industri perjalanan yang lain adalah :

1. UFTA (Universal Federation of Travel Agent‟s Association)

2. INACA (Indonesian Air Civil Association)

3. ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies)

B. Mengidentifikasi Dan Mengakses Sumber-Sumber Informasi Harga

Penerbangan Udara Internasional

Dalam Menghitung suatu harga tiket penerbangan udara internasional terlebih

dahulu diperlukan sebuah proses mengidentifikasi dan mengakses sumber-sumber

informasi dari mana harga itu berasal. Sumber-sumber dari informasi Perhitungan

internasional termasuk dalam :

1. Buku Referensi yang penting :

- Air tariff book I worldwide rules

- Air tariff book fares

- OAG guide book

- IATA/BSP sample documents

- Standard credit card charges form

2. Buku Rekomendasi :

- IATA ticketing handbook

- Garuda Internasional fares and ticketing standard

- Air tariff MPM book

3. Industri asosiasi dan Organisasi :

- Airlines

Page 23: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 23

- Retail travel agent

- IATA

- INACA

- UFTAA

4. Jurnal Industri : Establishment airlines tariff

5. Komputer data (CRS) :

- Abacus

- ARGA

- Galileo

- Gabriel

- INFINI

C. IATA Area

AREA 1 AREA 2 AREA 3

AREA 1 (TC 1) meliputi Negara-negara di :

Amerika Serikat dan Canada

Amerika Utara

Amerika Selatan

Amerika Tengah

Kepulauan di Atlantik dan Pasifik

Greenland

Page 24: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 24

AREA 2 (TC 2) meliputi Negara-negara di :

Eropa Barat

Eropa Timur

Afrika

Timur Tengah

Rusia dan Ukraina

AREA 3 (TC 3) meliputi Negara-negara di :

Asia

Australia

New Zealand

Beberapa pulau di Pasifik

1. AREA 1 (TC 1) meliputi Negara-negara di :

Area 1 atau TC 1 disebut juga sebagai wilayah Western Hemispire. TC 1

diklasifikasikan dalam bebarapa sub-area namun untuk kepentingan

perhitungan harga, area ini diklasifikasikan dalam dua sub-area.

1.1. Klasifikasi Pertama

a. Amerika Utara : Canada, USA, Mexico, St. Pierre & Muquelon.

b. Amerika Tengah : Belize, Costa Rica, El Salvador, Guetemala,

Honduras, Nicaragua.

c. Area Karibia : Bahamas, Bermuda, Pulau Karibia, Guyana, French,

Guiana, Suriname.

Kepulauan Karibia meliputi : Angguilla, Antigua dan Bermuda,

Aruba, Barbados, Pulau Cayman, Cuba, Dominica, Republik

Dominican, Grenada, Guadeloupe, Haiti, Jamaica, Martinique,

Montserrat, Netherlands Antiles, St. Kitts dan Nevis, St. Lucia, St

Vincent dan Grenadines, Trinidad dan Tobago, Turk dan

Kepulauan Caicos, Pulau Virgin – British.

d. Amerika Selatan : Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Colombia,

Ecuador, French Guiana, Guyana, Panama, Paraguay, Peru, Suriname,

Uruguay, Venezuella.

1.2. Klasifikasi Kedua

a. Atlantik Utara : Canada, Greenland, Mexico, dan Amerika Serikat

termasuk Alaska, Hawaii, Puerto Rico dan Kepulauan Virgin.

b. Atlantik Tengah : Area Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan,

dan Panama kecuali Argentina, Brazil, Chile, Paraguay, Uruguay.

c. Atlantic Selatan : Hanya Argentina, Brazil, Chile, Paraguay dan

Uruguay (ABCPU).

Page 25: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 25

2. AREA 2 (TC 2) meliputi Negara-negara di :

Area 2 dibagi dalam tiga sub-area utama :

2.1. EROPA

Albania

Austria

Bosnia H.

Czehnya

Finlandia

Hungaria

Latvia

Luxembourg

Maroco

Portugis

San Marino

Slovenia

Turki

Algeria

Azerbaijan

Bulgaria

Denmark

Francis

Iceland

Liechtenstein

Malta

Belanda

Madeira

Rusia (Eropa)

Spanyol

Ukraina

Andorra

Belarus

Kroasia

Estonia

Libraltar

Irlandia

Lithuania

Mordova

Norwegia

Rumania

Serbia

Pulau Canary

Inggris

Armenia

Belgia

Cyprus

P. Foroe

Yunani

Italia

Macedonia

Monaco

Polandia

Slovakia

Montenegro

Tunisia

Di dalam Eropa juga terdapat sub area yang umum diakai seperti berikut

ini :

* Eruope Common Aviation Area (ACAA) terdiri dari 28 negara yang

meliputi :

Austria, Belgia, Cyprus, Czehny, Denmark, Estonia, Findlandia, Francis,

German, Yunani, Hungaria, Iceland, Irlandia, Italia, Latvia, Malta,

Lithuania, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Polandia,

Portugis, Slovakia, Slovania, Spanyol, Swedia, Inggris.

* Economic & Monetary Union (EMU) Terdiri dari 21 negara meliputi :

Albania, Austria, Belgia, Bosnia, dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia,

Findlandia, Francis termasuk Monako, German, Yunani, Irlandia, Italia

Luxembourg, Marcedonia, Moldova, Belanda, Portugis, Romania, Serbia,

dan Montenegro.

* Scandinavia : Denmark, Norwegia dan Swedia.

2.2. AFRIKA

Afrika dibagi dalam beberapa wilayah yaitu :

a. Afrika Tengah: Malawi, Zambia, Zimbabwe

b. Afrika Timur : Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethopia, Kenya, Rwanda,

Somalia, Tanzania dan Uganda.

Page 26: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 26

c. Afrika Selatan : Botswana, Lesotho, Mozambique, Afrika Selatan,

Namibia, Swaziland.

d. Libya atau Arab Jamahiriya

e. Kepulauan Lautan India : Comoscos, Madagaskar, Mauritius,

Mayotte, Reunion, Sychelles.

f. Afrika Barat : Angola, Benin, Burkina, Faso, Cameroon, Cape Verde,

Republik Afrika Tengah, Chad, Congo, Cote d‟Ivore, Republik

Demokrasi Liberia, Mali, Mauritania, Nigeria, Niger, Principe dan

Sao tome, Senegal, sierra Leone dan Togo.

2.3. TIMUR TENGAH

Berikut nama Negara-negara yang termasuk di dalam kawasan Timur

Tengah : Bahrain, Egypt, Iran, Iraq, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon,

Oman, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Emirat Arab, Republik Syria,

Republik Yaman.

3. AREA 3 (TC 3) meliputi Negara-negara di :

Area 3 terdiri dari keseluruhan wilayah Asia kecuali yang termasuk Area 2,

Timur India, Australia, Selandia Baru dan kepulauan-kepulauan kecil di laut

pasifik kecuali yang berada di TC 1.

3.1. Asia Tenggara meliputi Negara-negara berikut ini :

Brunei Darussalam, Kamboja, China termasuk Hongkong dan Macau,

China, Taipei, Kepulaua Kristmas, Kepulauan Cocos, Guam, Wilayah

Khusu, Hongkong, Indonesia, Kazakhstan, Kyrgystan, Laos, Macau,

Malaysia, Kepulauan Marshall, Micronesia, Mongolia, Myanmar,

Kepulauan Utara Mariana, Pulau, Philipina, Rusia (Asia), Singapore

Tajikistan, Thailand, Timur Leste, Turkmenistan, Uzbekistan, Vietnam.

3.2. Asia Selatan Subcontinental Area (SASC)

Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Sri

Lanka.

3.3. Jepang, Korea : Jepang, Korea Selatan, Korea Utara

3.4. Tenggara Pasifik : Amerika Samoa, Australia, Kepulauan Cook, Fiji,

French Polynesia, Kiribati, Nauru, New Caledonia termasuk Kepulauan

Loyalty, Selandia Baru, Niue, Papua Nugini, Samoa, Solomon, Tonga,

Tuvalu, Vanuatu, Wallis dan Kepulauan Futuna serta Kepulauan

Intermediate.

Page 27: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 27

D. Global Indicator

Harga tiket penerbangan internasional tidak hanya ditentukan oleh kelas pelayanan,

tetapi juga ditentukan oleh route perjalanan serta Global Indicator (GI). Misalkan

perjalanan dari Singapore ke Honolulu via Pasifik akan lebih murah dibandingkan

perjalanan dari Singapore ke Honolulu via Atlantik. Untuk itu sebelum mempelajari

cara menghitung tiket internasional, maka sangat perlu mengetahui Global Indicator

agar harga tiket perjalanan ditentukan dengan benar.

Berikut ini adalah kode-kode yang digunakan untuk menentukan Global Indicator

dalam menghitung sebuah perhitungan harga.

Berikut ini beberapa Global Indicator dan penjelasannya :

1. WH Western Hemisphere

Perjalanan antar kota-kota yang ada di TC 1.

Contoh : YVR – NYC – CHI

BUE – SAO – MIA

2. EH Eastern Hemisphere

Perjalanan di dalam TC 2

Perjalanan di dalam TC 3

Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 kecuali TS/FE/RU)

Contoh : JED – AUH

PAR – LON – JNB

SIN – KUL – HKG

JKT – SIN – SYD

3. TS Trans Siberia

Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 via Jepang/ Korea dimana perjalanan antara

Eropa dan Jepang/Korea dilakukan secara langsung.

Contoh : OSL – TYO

HKG – TYO – ZRH

SIN – SEL – MOW – PAR

AMS – MAN – OSA

4. FE Russia (West of Rural Mountain)

Perjalanan antara Rusia di Eropa/Ukraina dan TC 3 tidak melaluio Jepang dan

Korea.

Contoh : SIN – MOW

IEV – MOW – HKG – TYO

MOW – SIN – KUL

Page 28: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 28

5. RU Russia Via JapKor

Perjalanan antara Rusia di Eropa dan TC 3 Via Jepang/Korea, dimana

perjalanan antara Rusia dan Jepang/Korea dilakukan secara langsung tidak

melalui kota-kota yang ada di Eropa.

Contoh : MOW – TYO

HKG – OSA – MOW

6. AT Trans Atlantic

Perjalanan antara TC 1 dan TC 2/3 melalui atlantik.

Contoh : NYC – ROM

BKK – PAR – RIO

HKG – LON – BUE

7. SA Via South Atlantic

Perjalanan antara Negara-negara di Atlantik Selatan dan Asia Tenggara melalui

Afrika Tengah, Afrika Selatan, Kepulauan di lautan India melalui Atlantik.

Contoh : RIO – JNB – HKG

SIN – JNB – BUE

8. PA Trans Pasific

Perjalanan antara TC 1 dan TC 3/2 melalui Pasifik.

Contoh : JKT – HKG – HNL

OSL – SIN – TYO – NYC

SIN – LAX

9. AP Trans Atlantic Pasific

Perjalanan melalui Atlantik dan Pasifik (TC 3 ke TC 1 dan TC 2)

Contoh : KUL – TYO – HNL – LAX – PAR

LON – YUL – TPE

10. PN Pasific Via North America

Perjalanan antara Amerika Selatan dan Tenggara Pasifik melalui Amerika Utara.

Contoh : SYD – LAX – MEX – SCL

POM – YMQ – SCL

AKL – NYC – LIM

E. Sales Indicator

Di dalam penerbangan internasional terdapat empat International Sales Indicator

(ISI) yang ditentukan berdasarkan Negara asal keberangkatan (Country of

Page 29: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 29

Commencement (COC)), Kota/Negara tempat tiket dibayar (Sold) dan Kota/Negara

tempat tiket diterbitkan (Issue).

Meskipun saat ini, IATA hanya menggunakan satu dari empat Internasional Sales

Indicator yaitu SITI, namun tidak aa salahnya untuk mengetahui 4 ISI tersebut.

Macam-macam International Sales Indicator (ISI) adalah :

1. SITI : Sale Inside Ticketed Inside

Suatu kondisi dimana Pembayaran tiket serta penerbianya

dilakukan di dalam negara asal keberangkatan atau perjalanan

internasional di mulai.

Contoh : Route JKT – OSL – AMS

Tiket dibayar di Surabaya/Indonesia

Tiket diterbitkan di Jakarta/Indonesia

Negara Asal keberangkatan adalah Indonesia

2. SOTI : Sales Outside Ticketed Inside

Pembayaran tiket dilakukan di luar Negara asal keberangkatan

dan tiket diterbitkan di Negara asal keberangkatan.

Contoh : Route SIN – JKT – SYD

Tiket dibayar di Hongkong/Hongkong

Tiket diterbitkan di Singapore

Negara asal keberangkatan adalah Singapore

3. SITO : Sales Inside Ticketed Outside

Pembayaran tiket dilakukan di Negara asal keberangkatan dan

tiket diterbitkan di Negara lain.

Contoh : Route NYC – PAR – FRA

Tiket dibayar di Chicago/USA

Tiket diterbitkan di Amsterdam/Belanda

Negara asal keberangkatan adalah USA

4. SOTO : Sales Outside Ticketed Outside

Pembayaran dan penerbitan tiket dilakukan di luar Negara asal

keberangkatan.

Contoh : Route KUL – TYO – MOW

Tiket dibayar di Singapore/Singapore

Tiket diterbitkan di Jakarta/Indonesia

Negara asal keberangkatan adalah Malaysia

Page 30: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 30

Penting untuk diketahui dalam International Sale Indicator ada beberapa Negara

yang menggunakan aturan khusus seperti Negara-negara berikut ini :

1. USA dan Canada (Dianggap satu Negara)

2. Denmark, Norwegia dan Swedia (Dianggap satu Negara)

3. Bosnia Herzegovina, Krosida, Slovenia, dan Yugoslavia (Dianggap satu

Negara)

Jadi, jika perjalanan dimulai dari Amerika Serikat, tiket dibayar dan diterbitkan di

Kanada maka sales indicatornya adalah SITI. Begitu juga dengan Negara lain

dalam satu kawasan yang dianggap satu Negara.

F. Istilah-Istilah Penerbangan Internasional

Ada beberapa istilah yang perlu dikuasai sebelum mempelajari bagaimana cara

menghitung sebuah harga tiket penerbangan internasional.

KODE KETERANGAN PENJELASAN

GEOGRAPHICAL CODES

EB Easthbound

NB Northbound

SB Southbound

WB Westbound

MISCELLANEOUS ABBREVIATIONS

ADC Additional Collection

ADT Adult

AF Applicable Fare

AIRIMP

ATA/IATA

Reservation Interline Message

Procedure – Passenger

APEX Advance Purchase Excursion Fare

ARC Airline Reporting Corporation

ARV Agents Refund Voucher

ASEAN Association of South East Asian

Nations

ATA Air Transport Association of America

ATB Automated Ticket and Boarding Pass

AVIH Animal in Hold

AVS Address Verification Service

AWB Air waybill

BAR Board of Airline Representatives (for

the country concerned)

BBR Bankers Buying Rates

Page 31: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 31

BHC One Way Backhaul check

BSP Billing and Settlement Plan

BSR Bankers Selling Rates

CC Credit Card payment

CCP Currency of country of payment

CF Constructed Fare

COC Country Of Commencement Of

International Travel/Transportation

COM Country Of Unit Origin Minimum

Check

COP Country Of Payment Check

CPM Common Point Minimum Check

CRS Computer Reservations System

CT Circle Trip

CTM Circle Trip Minimum Check

CUSS Common Use Self Service

CUTE Common Use Terminal Equipment

DMC Directional Minimum Check

DNOJ Double Normal Fare Open Jaw

ECAA European Common Aviation Area And

Related States

EDIFACT

United Nations Electronic Data

Interchange for Administration,

Commerce And Transport

EFP Equivalent Fare Paid

EMA Extra Mileage Allowance

EMD Electronic Miscellaneous Document

EMS Excess Mileage Surcharge

EMU European Economic And Monetary

Union

ET Electronic Ticket

E-TKT Electronic Ticket

FCMI Fare Calculation Mode Indicator

FCP Fare Construction Point

FIM Flight Interruption Manifest

FREMEC Frequent Traveller‟s Medical Card

FYROM Former Yugoslav Republic Of

Macedonia

GDS Global Distribution System

GEBAT Government Excess Baggage

Authorization /Ticket

GIT Group Inclusive Tour Fare

GSA IATA Rate Of Exchange

Page 32: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 32

HI High NUC In Backhaul Check

HIP Higher Intermediate Fare check

IIT Individual Inclusive Tour fare

IROE IATA Rate of Exchange

ISI International Sales Indicator

(discontinued after 14JAN05)

ISO International Standards Organization

IT Inclusive Tour

LCF Local Currency Fare

LO Low NUC in Backhaul check

MCO Miscellaneous Charges Order

MEDIF Medical Information Form

MPD Multiple Purpose Document

MPM Maximum Permitted Mileage

MTP Minimum Tour Price

NA Not Applicable

NOADC No Additional Collection

NOJ Normal Fare Open Jaw

NTA(A) Canadian National Transportation

Agency

NUC Neutral Unit of Contruction

OJ Open Jaw for special fares

ONOJ Origin Normal fare Open Jaw

OOJ Origin Open Jaw

OPTAT Off Premice Transitional Automated

Ticket

OSC One Way subjourney check for normal

fares

OCR Optical Character Recognation

OW One Way

PETC Pet in cabin

PEX Instant Purchase Exursion Fare

PFC Passenger Facility Charge

PNR Passenger Name Record

PTA Prapaid Ticket Advice

PU Pricing Unit

PUC Pricing Unit Concept

RBD Reservation/Booking Designator

RFIC Reason for issuance code (MCO)

RMA Rand Monetary Area

ROE NUC – Conversion Rate

RSC Return Sub Journey Check for normal

fares

Page 33: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 33

RT Round Trip

RW Round The World

RWM Round The World Minimum Check

SASC South Asian Sub Continent Sub-Area

SAR Special Administrative Region of

China

SEA South East Asia Sub-Area

SOJ Single Open Jaw

SOM Shortest Operated Mileage

STP Satellite Ticket Printer

SUBTTL Sub Total NUC

SU/MO

Return travel restriction used in

connection with certain special fares

wholly within Europe

SWP South West Pasific

TAT Transitional Automated Ticket

TFC(s) Taxes, Fees and Charges

TNOJ Turnaround Normal fare Open Jaw

TOD Ticket On Departure

TPM Ticketed Point Mileage

UATP Universal Air Travel Plan

US DoT United States Departement of

Transportation

VAT Value Added Tax

G. Rangkuman

IATA (International Air Transport Association) adalah asosiasi penerbangan

dunia yang membagi wilayah dunia ke dalam 3 Traffic Conference, yaitu : TC 1

meliputi seluruh benua America, TC 2 meliputi wilayah Europe, Middle East, dan

Africa serta TC 3 meliputi wilayah Asia dan South West Pacific.

Harga tiket penerbangan internasional tidak hanya ditentukan oleh kelas

pelayanan, tetapi juga ditentukan oleh route perjalanan serta Global Indicator (GI).

Ada 10 macam-macam Global Indicator, yaitu : EH, WH, AT, AP, PA, TS, FE, RU,

SA, PN.

Sedangkan indicator penjualan dibedakan kedalam 4 jenis, yaitu : SITI, SITO,

SOTI, dan SOTO. Dan yang berlaku saat ini hanya SITI.

Page 34: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 34

H. Tugas Individu

Carilah informasi tentang peraturan-peraturan dan pembatasan tiket penerbagan

internasional serta istilah-istilah penting yang sering digunakan dalam

memproses perhitungan harga tiket penerbangan internasioanal tersebut.

I. Tugas Kelompok

Siswa dibagi kedalam 3 kelompok

Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat

makalah tentang traffic conference lengkap dengan sub area dan code kota-kota

penting. Pembagiannya sebagai berikut :

Kelompok 1 : TC 1

Kelompok 2 : TC 2

Kelompok 3 : TC 3

Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh

masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi

tentang pengetahuan pembagian wilayah dunia penerbangan.

Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan makalahnya

didepan kelas.

J. Soal Uji Kompetensi

A. PASANGKANLAH PERNYATAAN PADA KOLOM KIRI DENGAN KOLOM KANAN

1 2 3 4 5

NO INFORMASI YANG DIKEHENDAKI NO PAT VOLUME 1 Kode Negara A General Rules: bagian 1 tentang

Abbreviations and Definition

2 IATA Rate Of Exchange B Buku MPM dan semua buku fares

3 Maximum jarak yang diperkirakan untuk ditempuh antara dua kota pada route penerbangan Internasional.

C

D

Seluruh buku fares: Currency Conversion Rates Stop Press pada seluruh buku PAT

4 Daftar Global Indikator E General Rules: Country code

5 Daftar nama kota perusahaan penerbangan dunia

F General Rules: Bagian 7 tentang Interline Carriers

Page 35: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 35

B. TENTUKAN SUB AREA DARI TRAFFIC CONFERENCE BERIKUT !

TRAFFIC CONFERENCE SUB AREA

AREA 1 a. b. c.

AREA 2 a. b. c.

AREA 3

a. b. c. d.

C. TENTUKAN GLOBAL INDICATOR YANG TERDAPAT PADA AREA BERIKUT

a. TC 1 : ………………………………………………………………………

b. TC 2 : …………………………………………………………………….…

c. TC 3 : ………………………………………………………………………..

d. TC 12 : ……………………………………………………………………….

e. TC 31 : ……………………………………………………………………….

K. Lembar Penilaian

Nama Siswa :

Kelas :

No. Absen :

NILAI PARAF

GURU ORANG TUA

SARAN-SARAN :

Page 36: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 36

BAB III

MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA

INTERNASIONAL ONE WAY (NORMAL)

A. SUMBER-SUMBER INFORMASI

Menghitung tiket internasional akan sangat mudah jika telah mengenal

sumber-sumber informasi untuk melakukan perhitungan yang diantaranya adalah

Airtariff Worldwide, General Rule dan Official Airline Guide.

Bentuk daftar tarif penerbangan di industry perjalanan sangat variatif baik

bentuk maupun susunannya, namun sesungguhnya sama yaitu memuat informasi

dasar. Pada buku ini akan dijelaskan sumber informasi standar IATA yaitu Airtariff

yang digunakan oleh 100 perusahaan penerbangan dunia.

Airtariff secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Buku 1 berisi Worlwide Fare

Buku ini berisikan informasi-informasi penting seperti :

a. Editorial

b. Cara menggunakan air tariff

c. Aturan mata uang

d. Konversi NUC

e. Cara penentuan harga yang ada pada air tariff

f. Tipe/Kode harga dan Global Indicator

g. Kode Reservasi dank ode tiket

h. Validitas harga khusus tiket

i. Harga perjalanan udara internasional

j. Add – on

2. Buku 2 berisi Worlwide Rule, Routing dan Mileages

Buku ini berisikan informasi-informasi :

a. Editorial

b. Stop Press informasi terbaru

c. Aturan Umum

d. Aturan umum perjalanan Western Hemisphere

e. Aturan perhitungan harga

f. Aturan harga Internasional

g. Indeks

h. Route (Kode Kota, Kode Penerbangan dan Route)

i. Ticketed Point Mileage

j. Prosentase Excess Mileage Surcharger

Page 37: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 37

B. MATA UANG (CURRENCY CONVERSION)

Pada bagian ini dijelaskan beberapa hal penting dan mendasar sehubungan dngan

beraneka ragam mata uang dan perbedaan nilai antara mata-mata uang yang

dimiliki oleh masing-masing Negara di dunia sesuai standar IATA.

Dalam perhitungan tiket internasional selalu ditemukan istilah-istilah berikut yang

berhubungan sekali dengan Mata Uang :

1. NUC (Neutral Unit Currency)

Mata uang netral yang digunakan dalam tariff penerbangan internasional, untuk

mempermudah proses perhitungan. NUC diguanakan karena dalam

penerbangan internasional melibatkan beraneka ragam mata uang dan nilainya.

Contoh :

Perjalanan dari Singapore ke Tel Aviv

Harga tiket dalam NUC 1245,00

Sedangkan dalam Dollar Singapore SGD 2129,00

(Lihat pada Airtariff)

2. ROE (Rate OF Exchange)

Nilai tukar mata uang Negara-negara di dunia terhadap NUC. ROE ditentukan

oleh IATA dan nilainya tidak tetap (Lihat pada Tabel Currency Regulation pada

General Rule maupun Airtariff).

Contoh :

Jika diketahui Harga tiket Singapore ke Tokyo = SGD 1570,00 dengan ROE

Singapore = 1.27254, maka Harga Tiket dalam NUC = SGD/ROE, SGD

1570,00 : 1.27254 = NUC 1233.7529665 dibulatkan menjadi NUC 1233.75

3. LCF (Local Currency Fare)

Harga dalam mata uang lokal atau Negara tertentu. Untuk menentukan harga

dalam mata uang suatu Negara maka perlu mengetahui harga dalam NUC dan

ROE mata uang Negara tersebut terhadap NUC yang telah ditentukan oleh

IATA. Rumus perhitungannya adalah NUC x ROE = LSF.

Contoh :

Jika diketahui Harga tiket untuk route SYD – JKT – FRA = NUC 3693 dan

ROE Dollar Australia = 1.27254 maka harga Tiket SYD – FRA dalam Dollar

Australia adalah NUC 3693 x ROE 1.27254 = AUD 4699.49022.

4. RU (Rounded Up)

Pembulatan nilai mata uang sesuai dengan prosedur IATA. Pembulatan

dilakukan setelah dilakukan perhitungan dalam mata uang lokal (LCF) dengan

memperhatikan table Rounded Up pada Buku General Rule IATA.

Page 38: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 38

Contoh :

Harga tiket dalam Rial Iran (IRR) = 19,458.98

Pembulatan untuk Rial Iran = 1000

Maka harga tiket setelah pembulatan = 20.000

C. BENTUK – BENTUK PERJALANAN

Bentuk/tipe perjalanan internasional :

1. One Way Trip (OW)

Perjalanan yang dilakukan dari satu kota ke kota lain, baik melalui atau tanpa

kota pesinggahan dan tidak kembali ke kota asal perjalanan.

Contoh :

JKT – SIN – MOW

2. Round Trip atau Return Trip (RT)

Perjalanan yang dilakukan dari satu kota ke kota lain baik melalui atau tanpa

kota persinggahan dan kembali ke kota asal perjalanan dengan harga yang sama

antara harga pergi dan pulang.

Contoh :

SIN – HKG – AMS – SIN

SIN – OSL – SIN

3. Circle Trip (CT)

Perjalanan dari satu kota ke kota lain melalui bebarapa kota persinggahan dan

kembali ke kota asal dengan harga yang berbeda antara harga pergi dan pulang.

Contoh :

JKT – SIN – MAN – HKG – JKT

4. Open Jaw Trip (OJ)

Perjalanan dari satu kota ke kota lain melalui satu atau lebih kota persinggahan

dan terdapat Surface (route yang menggunakan jenis transportasi lain selain

pesawat terbang) dalam rangkaian jadwal perjalanan.

Contoh :

KUL – MEL – SYD – SIN… Bus… KUL

5. Round the World Trip (R.T.W)

Perjalanan keliling dunia yang melibatkan TC 1, TC 2, dan TC 3 melalui lautan

Atlantik dan Pasifik.

Contoh :

HKG – HNL – NYC – FRA – JNB – HKG

Page 39: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 39

D. STANDAR FORMULASI PERHITUNGAN

Langkah-langkah menghitung tiket perjalanan internasional untuk perjalanan sekali

jalan (oneway) normal sebagai berikut :

1. Menentukan Fare Construction Point (FCP)

Perjalanan One Way, kota asal dan kota tujuan yang dijadikan sebagai FCP dan

hanya memiliki satu komponen harga. Misalnya perjalanan dari SIN – HKG –

MOW maka FCP adalah SINMOW. Sedangkan untuk perjalanan Round Trip

atau Circle Trip kota asal dan kota terjauh dijadikan FCP dan memiliki dua

komponen harga yaitu Outbound (pergi) dan Inbound (pulang).

Contoh : JKT – SIN – AMS – KUL – JKT.

FCP adalah JKTAMS Via SIN (outbound) dan JKTAMS Via KUL (inbound).

2. Menentukan Neutral Unit Currency (NUC)

Dalam menentukan harga NUC ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

diantaranya adalah Kelas pelayanan, Tipe Perjalanan, Perusahaan Penerbangan

yang digunakan serta Global Indicator.

Harga perjalanan udara dapat dilihat dalam Airtariff Worlwide Fare sesuai

dengan FCP yang telah ditentukan. NUC selalu diformulasikan dalam bentuk

angka dengan 2 (dua) digit dibelakang koma. Misalkan perjalanan dari SIN –

HKG Kelas ekonomi (Y). NUC = 662.11

CONTOH AIRTARIFF

FARE

TYPE

(1)

CAR CDE

(2)

HEADLINE

CITY

CURRENCY (3)

NUC

(4)

RULES

(5)

GI, MPM,

RTE REF VIA

PT (6)

SINGAPORE(SIN) (7)

To.

HONGKONG (8)

Singapore $ (SGD) (9)

Y

J/C

F

YEE1M

1143

1334

1565

1758

662.11 772.75

906.57

1018.37

Y275

Y275

Y275

E366

EH 1912

EH

EH

EH

Keterangan :

(1) Kelas Pelayanan

(2) Kode Pesawat jika tidak ada maka harga berlaku pada semua penerbangan

(3) Harga dalam Mata Uang Negara asal keberangkatan

(4) Harga dalam NUC

(5) Ketentuan/Aturan/Validitas

(6) Maximum Permited Mileage (MPM) dan Global Indicator

(7) Kota asal keberangkatan

(8) Kota tujuan

(9) Kode Mata Uang

Page 40: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 40

3. Rule (RUL)

Menentukan aturan-aturan, yaitu aturan yang berlaku pada harga, route, kelas

serta penerbangan tertentu.

Lihat contoh pada Airtariff, untuk kelas YEE1M, harga NUC 1028.37 dengan

peraturan (rules) E366 adalah Harga perjalanan SIN – HKG - SIN pergi pulang

dengan ketentuan hanya boleh tinggal di Hongkong maksimal 1 bulan. Untuk

melihat / membaca peraturan lebih detail bia dibuka di buku 2 Worldwide Fares

Rules, pada bagian rules dengan kode E366

4. Maximum Permitted Mileage (MPM)

Menentukan jarak tempuh maksimal yang diizinkan dari kota asal ke kota

tujuan disesuaikan dengan Global Indicator dari route perjalanan yang ditempuh

penumpang.

Perhatikan contoh Airtariff, untuk route SIN - HKG, pada kolom MPM tertera

angka 1912 jika Global Indicator EH.

5. Ticketted Point Mileage (TPM)

TPM adalah Jarak langsung antara satu kota dan kota lain, TPM dapat dilihat

pada Daftar TPM yang ada dalam Buku Airtariff. Daftar TPM ini disusun

secara alpabetik sehingga memudahkan kita mencari jarak masing-masing kota.

Sedangkan Total TPM merupakan hasil penjumlahan TPM kota-kota yang ada

dalam rangkaian rute perjalanan.

Contoh : TYO – TPE – VIE

TPM TYOTPE 130

TPEVIE 6381

------ +

Total TPM = 6511

6. Extra Mileage Allowance (EMA)

EMA merupakan jarak tambahan yang diberikan jika melakukan perjalanan

melalui kota-kota tertentu. EMA diguanakan untuk mengurangi jarak (total

TPM) agar tidak menjadi kelebihan jarak tempuh dari yang diizinkan atau

menghindari biaya ekstra/tambahan EMS. Jika dalam serangkaian jadwal

perjalanan terdapat lebih dari satu EMA maka haya boleh digunakan satu

diantaranya. Daftar EMA dapat dilihat dalam Airtariff. Daftar EMA ini juga

disesuaikan dengan Traffic Conference (TC) yang ditempuh dalam rute

perjalanan. Berikut ini adalah contoh table EMA untuk rute perjalanan yang

ditempuh hanya di TC 3

Page 41: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 41

CONTOH DAFTAR EMA

WITHIN AREA 3

BETWEEN AND MILEAGE APPLICABRE ROUTING

Area 3 Except when

traveling wholly Within

Afganistan, Bangladesh,

Pakistan, India, Nepal and

Sri Lanka

TC 3 700 a. Via Both Bambay – Delhi or

b. Tofrom Bombay – Delhi or

c. To/from Delhi via Bombay or

d. To/from Bombay via Delhi or

e. To/from Karachi via Islamabad or

f. To/from Islamabad via Karachi

Contoh :

JKT – SIN – BKK – BOM – DEL

TPM JKTSIN 560

SINBKK 894

BKKBOM 1871

BOMDEL 708

------ +

Total TPM = 4033

EMA E/BOMDEL 700

------ +

Total TPM stlh EMA 3333

7. Excess Mileage Surcharge (EMS)

Perhitungan EMS dilakukan jika Total TPM setelah dikurangi EMA masih

lebih besar daripada MPM. EMS adalah biaya tambahan yang dikenakan pada

route tertentu yang memiliki total TPM lebih besar dibandingkan MPM.

Rumus Mencari EMS =

TABEL EMS

JIKA HASIL PEMBAGIAN ADALAH MAKA EMS %

Lebih dari 1.00 – 1.05

Lebih dari 1.05 – 1.10

Lebih dari 1.10 – 1.15

Lebih dari 1.15 – 1.20

Lebih dari 1.20 – 1.25

Lebih dari 1.25

5 %

10 %

15 %

20 %

25 %

Gunakan Lowest Combination

Page 42: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 42

Contoh :

Diketahui MPM 1300, Total TPM 1347, EMA 0, maka EMS adalah TPM >

MPM maka harus mencari EMS.

TPM 1347 : MPM 1300 = EMS 5%

8. Higher Intermediate Point (HIP)

Harga tertinggi dalam suatu rangkaian perjalanan selain dari kota asal ke kota

tujuan.

HIP dapat terjadi pada tiga tempat yaitu :

1. Dari kota asal ke kota persinggahan

2. Dari kota persinggahan ke kota persinggahan lain

3. Dari kota persinggahan ke kota tujuan

Kota persinggahan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kota Stop over dan

kota transit. Transit adalah singgah di kota kurang dari 24 jam sedangkan Stop

over berarti singgah lebih dari 24 jam kecuali pada hari itu tidak ada jadwal

penerbangan ke kota berikutnya maka dikategorikan sebagai transit.

Kota transit dalam serangkaian jadwal perjalanan ditandai dengan */……,

sehingga mudah menentukan apakah di suatu kota terjadi transit atau stop over.

Contoh : JKT - */HKG – AMS

*/HKG artinya di Hongkong hanya terjadi transit.

Dalam penentuan HIP sangat berkaitan dengan Sales Indicator (SITI, SOTI,

SITO, dan SOTO), meskipun saat ini IATA hanya menggunakan satu Sales

Indicator yaitu SITI.

9. Applicable Fare (AF)

Menentukan harga yang akan digunakan dalam NUC sesuai dengan

perhitungan dan aturan-aturan yang berlaku.

10. Total

Menentukan total harga yang akan dipakai pada route tertentu setelah melalui

langkah 1 – 9 dalam NUC.

11. IATA Rate of Exchange (IROE)

Nilai tukar mata uang Negara asal keberangkatan (COC) terhadap NUC sesuai

dengan ketentuan IATA yang berlaku pada perhitungan dilakukan. IROE dapat

dilihat dalam Airtariff, seperti pada Table Round Up.

Contoh IROE untuk Krone Denmark = 6.47071

Page 43: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 43

12. Local Currency Fare (LCF)

Menghitung harga tiket dengan menggunakan mata uang Negara asal

keberangkatan.

Rumus : NUC x IROE = LCF

Contoh :

Harga Tiket Perjalanan NYCAMS = NUC 1200.50

Pembayaran menggunakan US Dolar (USD) IROE = 1.00

Maka harga tiket NYCAMS dalam LCF adalah 1200,50 x 1.00 = USD 1200,50

Pembulatan (Round Up) USD = 1,00

Maka Total Harga Tiket USD 1201.00

2. Mileage System

1. Milleage System Tanpa EMA dan EMS

Route : SIN - BKK - HKG - TPE – TYO (Kelas Y/SITI)

TPM 894 + 1065 + 492 + 1330

Total TPM 4033

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SINTYO

Y OW (EH) 1207.79

NIL

EH 3973

3781

NIL

M

NIL

NUC 1207.79

BHCF NIL

NUC 1207.79

1.27562

SGD 1.540,68108

RU SGD 1.545

FROM/TO

SIN CARR FARE CALC

BKK YY

HKG YY

TPE YY M

TYO YY 1207.79

-----------

ROE 1.275625

TOTAL FARE NUC 1.207.79

FARE SGD 1.545.00

TOTAL SGD 1.545.00

Entry E-Ticket : SIN YY BKK YY HKG YY TPE YY TYO M1207.79NUC1207.79END ROE1.275625

Keterangan :

FCP SINTYO kota asal perjalanan Singapore dan kota Tujuan Tokyo

NUC Y (kode kelas ekonomi)

OW (One Way/Sekali Jalan)

EH (Global Indicator perjalanan Eastern Hemisphere)

RUL NIL (Tidak ada aturan pada harga tersebut)

Page 44: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 44

MPM EH (GI = EH maka MPM harus EH)

TTPM hasl penjumlah jarak kota-kota yang ada dalam route

EMA NIL pada route di atas tidak EMA

EMS M (Mileage) karena MPM lebih besar dari TPM

HIP NIL karena tidak ada harga yang lebih tinggi dari FCP

AF Sama dengan NUC FCP karena tidak ada HIP maupun EMS

IROE Menggunakan ROE Singapore (kota asal keberangkatan)

LCF SGD Kode mata uang Singapore Dollar

YY Menggunakan penerbangan apa saja (belum ditentukan)

2. Milleage System jika ada EMA

Contoh : Route JKT - SIN - BKK - BOM – DEL (kelas Y)

TPM 560 + 894 + 1871 + 708

Total TPM = 4033

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

JKTDEL

Y OW (EH) 922.00

NIL

EH 3742

4033

E/BOMDEL 700

M

NIL

NUC 922.00

BHCF NIL

NUC 922.00

1.00

USD 922.00

RU USD 803.00

FROM/TO

JKT CARR FARE CALC

SIN YY

BKK YY E/BOMDEL

BOM YY M

DEL YY 922.00

-----------

ROE 1.00

TOTAL FARE NUC 922.00

FARE USD 922..00

TOTAL USD 922.00

Entry E-Ticket : JKT YY SIN YY BKK YY BOM YY DEL E/BOMDEL M922.00NUC922.00END ROE1.00

Keterangan :

EMA E/BOMDEL 700 sesuai table EMA

Melalui kota BOM &DEL atau Ke/Dari BOM via DEL atau Ke/Dari

DEL via BOM diberikan EMA 700

EMS M (Mileage) karena jarak yg ditempuh tidak melebihi MPM

IROE 1.00 Harga Tukar Dollar Amerika terhadap NUC.

LCF Untuk Indonesia dan beberapa Negara berkembang lainnya sesuai

Ketentuan IATA menggunakan mata uang Dollar Amerika sebagai

Dasar perhitungan tiket.

Page 45: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 45

3. Milleage System jika ada EMS

Route : FUK–JL–HKG–CX–SIN–QF–PER –QF–SYD–QF–AKL

TPM 1258 + 1606 + 2434 + 2037 + 1343

Total TPM 8676

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

RUL

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

FUKAKL

Y OW (EH) 2767.06

NIL

EH 7018

8676

NIL

25 M

NIL

NIL

NUC 2767.06

BHCF NIL

NUC 3458.86

118.320210

JPY 409.253,04156

RU JPY 409.300

FROM/TO

FUK CARR FARE CALC

HKG JL

SIN CX

PER QF

SYD QF 25 M

AKL QF 3458.86

-----------

ROE 118.320210

TOTAL FARE NUC 3458.86

FARE JPY 409.300

TOTAL JPY 409.300

Entry E-Ticket : FUK JL HKG CX SIN QF PER QF SYD QF AKL25M3458.86NUC3458.86END ROE118.320210

Keterangan :

EMS : 10 M karena TTPM lebih besar dari MPM maka harus dicari prosentase

biaya tambahan yang akan dikenakan dengan menggunakan rumus sbb :

Karena hasilnya berada antara 1.20 – 1.25 maka EMS = 25% (25 M)

AF NUC 3458.86 diperoleh dari :

NUC 2767.06 + (25% EMS x NUC 2767.06) = NUC 3458.86

CARRIER pada Fare Calculation Box tertulis JL, CX, QF, QF, QF adalah kode

penerbangan yang digunakan pada tiap-tiap sektor yang diterbangi.

Page 46: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 46

4. Milleage System jika ada EMA dan EMS

Route JKT – KUL – PEN – SIN – BKK – BOM – DEL (Kelas Y/SITI)

TPM 739 + 134 + 370 + 894 + 1871 + 708

Total TPM 4756

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

JKTDEL

Y OW (EH) 803.00

NIL

EH 3766

4756

E/BOMDEL 700

10 M

NIL

NUC 883.30

BHCF NIL

NUC 883.30

USD 883.30

RU USD 883.30

FROM/TO

JKT CARR FARE CALC

KUL YY

PEN YY

SIN YY

BKK YY E/BOMDEL

BOM YY 10 M

DEL YY 883.30

-----------

ROE 1.00

TOTAL FARE NUC 883.30

FARE USD 883.30

TOTAL USD 883.30

Entry E-Ticket : JKT YY KUL YY PEN YY SIN YY BKK YY BOM YY DEL E/BOMDEL10M883.30NUC883.00END ROE1.00

Keterangan :

EMS 10 M TTPM setelah dikurangi EMA masih lebih besar dari MPM maka

harus dicari persentase biaya tambahan akan dikenakan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Karena hasilnya berada antara 1.05 – 1.10 maka EMS = 10% (10 M)

E. HIGHEST INTERMEDIATE POINT (HIP)

Perhitungan HIP dilakukan jika terdapat harga tertinggi pada salah satu kota

persinggahan (Intermediate Point). Bacalah secara seksama pada langkah-langkah

perhitungan tiket perjalanan internasional pada awal unit ini khususnya aturan

penentuan HIP dan International Sales Indicator (ISI).

Sebelum mempelajari unit ini sebaiknya anda telah paham tentang ISI,

ketentuan HIP, istilah-istilah Stop over, Transit dan Intermediate Point.Ketentuan

IATA, International Sales Indicator yang berlaku hanyalah SITI

Page 47: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 47

1. HIP Kota asal ke kota stop over

Route SIN – HKG – TPE – SEL – TYO (Kelas Y/SITI)

TPM 1604 + 492 + 920 + 740

Total TPM 3756

HARGA SINTYO 955.66

SINSEL 992.18 (Kota asal ke kota Stop over)

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SINTYO

Y OW (EH) 955.66

NIL

EH 3975

3756

NIL

M

SINSEL NUC 992.18

NUC 992.18

BHCF NIL

NUC 992.18

1.71450

SGD 1496

FROM/TO

SIN CARR FARE CALC

HKG YY

TPE YY M

SEL YY SINSEL

TYO YY 992.18

-----------

ROE 2.74150

TOTAL FARE NUC 992.18

FARE SGD 1496

TOTAL SGD 1496

Entry E-Ticket : SIN YY HKG YY TPE YY SEL YY TYO M SINSEL992.18NUC992.18END ROE2.74150

Keterangan :

AF Harga yang digunakan harga HIP SINSEL

2. HIP dari kota stop over ke kota stop over lain

Route LON – PAR – SIN – JKT – PEN (Kelas Y/SITI)

TPM 220 + 6665 + 560 + 913

Total TPM 8356

MPM EH 8745

HARGA LONPEN NUC 2089.41

LONJKT NUC 2341.30

PARPEN NUC 2483.41

PARSIN NUC 2483.41

PARJKT NUC 2727.17

Page 48: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 48

Fare Calculation Box

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

LONPEN

Y OW (EH) 2089.41

NIL

EH 8745

8358

NIL

M

PARJKT NUC 2727.41

NUC 2727.41

BHCF NIL

NUC 2727.41

0.64924

GBP 1771.00

FROM/TO

LON CARR FARE

CALC PAR YY

SIN YY M

JKT YY PARJKT

PEN YY 2727.41

-----------

ROE 0.64924

TOTAL FARE NUC 2727.41

FARE SGD 1771.00

TOTAL SGD 1771.00

Entry E-Ticket : LON YY PAR YY SIN YY JKT YY PEN M PARJKT 2727.42NUC2727.41END ROE0.64924

3. HIP dari kota stop over ke kota tujuan

Route MIL – ZRH – BKK – SIN (Kelas Y/SITI)

TPM 113 + 5669 + 894

Total TPM 6636

MPM EH 8085

HARGA MILSIN NUC 1846.50

ZRHSIN NUC 1863.86

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

MILSIN

Y OW (EH) 1846.50

NIL

EH 8085

6636

NIL

M

ZRHSIN NUC 1863.86

NUC 1863.86

BHCF NIL

NUC 1863.86

1612.79936

ITL 3007000

FROM/TO

MIL CARR FARE CALC

ZRH YY M

BKK YY ZRHSIN

SIN YY 1863.86

-----------

ROE 1612.79936

TOTAL FARE NUC 1863.86

FARE ITL 3007000

TOTAL ITL 3007000

Entry E-Ticket : MIL YY ZRH YY BKK YY SIN M ZRHSIN1863.86NUC1863.86END ROE1612.79936

Keterangan :

AF Harga yang digunakan harga HIP ZHRSIN, berada pada kota stop over

dengan kota tujuan.

Page 49: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 49

F. ONE WAY BACKHAUL RULE (BHCF)

Perhitungan BHC dilakukan hanya untuk perjalanan one way dan dalam

perhitungannya terdapat HIP dari Kota asal keberangkatan ke Kota Stop over. BHC

dihitung setelah AF dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah-langkah Menghitung BHC Contoh

Route SINLONAMS

1. Harga HIP Kota asal keberangkatan ke kota Stop over

Dikurang Harga LCF (Kota asal ke kota tujuan)

SINLON

SINAMS

1959.40

1847.40

-

2. Selisih/Difference (D)

Ditambah

Harga HI Kota asal keberangkatan ke kota stop over

SINLON

112.00

1959.40

+

HARGA BHC 2017.40

Setelah menentukan harga BHC maka langkah berikutnya yang harus dilakukan

adalah membandingkan antara harga BHC dengan harga AF, Harga tertinggi dari

keduanyalah yang akan dijadikan harga tiket.

Untuk contoh di atas penulisan pada Fare Calculation Box tiket adalah sebagai

berikut :

Keterangan

SINLON

HIP

SINLON

SINAMS

Penyesuaian BHC

P (Plus Up)

Selisih antara harga

BHC dengan AF

------------------

------------------

------------------

------

-------/

FROM/TO

SIN CARR FARE CALC

LON YY M

/ / / / / / SINLON

AMS YY 1959.40

-----------

SINLON

SINAMS

P 112.00

ROE 2.74150

TOTAL FARE NUC 2071.40

FARE SGD 5678

TOTAL SGD 5678

1. BHC lebih besar dari AF

Route KUL - x/SIN – BKK - FRA – GVA (Kelas Y/SITI)

TPM 204 + 894 + 5575 + 287

Total TPM : 6960

MPM : KULGVA 8018

Page 50: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 50

Harga : KULGVA 1355.46

KULFRA 1370.41

SINGVA 1825.36

SINFRA 1847.40

Fare Calculation Box

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

KULGVA

Y OW (EH) 1355.46

NIL

EH 8018

6960

NIL

M

KULFRA NUC 1370.41

NUC 1370.41

BHC

HIP BHC CAILON 1370.41

FCP 1355.46 –

Difference 14.95

HIP BHC KULFRA 1370.41 +

BHC 1385.36

BHC > AF

NUC 1385.36

2.74150

MYR 3798

FROM/TO

KUL CARR FARE CALC

X/SIN YY

BKK YY M

FRA YY KULFRA

GVA YY 1370.41

-----------

KULFRA

KULGVA

P 14.95

ROE 2.74150

TOTAL FARE NUC 1385.46

FARE ITL 3798

TOTAL ITL 3798

Entry E-Ticket : KUL YY x/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1370.41P KULFRA KULGVA14.95NUC1385.46END

ROE2.74150

Keterangan :

Harga yang paling tinggi adalah SINFRA tapi tidak dapat digunakan sebagai

HIP karena SIN adalah kota transit.

2. BHC lebih kecil dari AF

Route : KUL - x/SIN - BKK - FRA - GVA (Kelas Y/SITI)

TPM : 204 + 894 + 5575 + 287

TPMS : 6960

MPM KULGVA 8018

Harga dalam NUC KULGVA 1355.46

KULFRA 1370.41

SINGVA 1825.36

SINFRA 1847.40

Page 51: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 51

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

KULGVA

Y OW (EH) 1355.46

NIL

EH 8018

6960

NIL

M

KULFRA NUC 1370.41

NUC 1370.41

BHC

HIP BHC CAILON 1370.41

FCP 1355.46 –

Difference 14.95

HIP BHC KULFRA 1370.41 +

BHC 1385.36

AF > BHC

NUC 1847.40

2.74150

MYR 5065

FROM/TO

KUL CARR FARE CALC

X/SIN YY

BKK YY M

FRA YY KULFRA

GVA YY 1847.40

-----------

ROE 2.74150

TOTAL FARE NUC 1847.40

FARE ITL 5065

TOTAL ITL 5065

Entry E-Ticket : KUL YY X/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1847.40NUC1847.40END ROE2.74150

Keterangan :

Harga yang paling tinggi adalah SINFRA yang berposisi sebagai kota Stopover dan kota

tujuan. Setelah dilakukan perhitungan ternyata AF lebih tinggi dibandingkan BHC

sehingga yang dijadikan harga adalah AF.

3. BHC jika terdapat EMS

Route : CAI-QF -x/LCA-BA-LON-BA-AMS (Kelas Y/SITI)

TPM : 353 + 2028 + 217

Total TPM : 2598

MPM : CAIAMS EH 2565

Harga dalam NUC CAIAMS 658.82

CAILON 720.77

Page 52: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 52

Fare Calculation Box :

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

CAIAMS

Y OW (EH) 658.82

NIL

EH 2565

2598

NIL

5 M

CAILON NUC 720.77

NUC 756.80

BHC

HIP BHC CAILON 720.77

FCP 658.82 –

Difference 61.95

HIP BHC KULFRA 720.77 +

BHC 782.72

AF > BHC

BHC 782.72

AF 756.80 –

Plus 25.92

NUC 782.72

4.632500

EGP 3626

FROM/TO

CAI CARR FARE CALC

X/LCA QF 5 M

LON BA CAILON

AMS BA 756.80

-----------

CAILON

CAIAMS

P 25.92

ROE 4.632500

TOTAL FARE NUC 782.72

FARE ITL 3626

TOTAL ITL 3626

Entry E-Ticket : CAI QF x/LCA BA LON BA AMS5M CAILON756.80P CAILON CAIAMS25.92NUC782.72END

ROE4.632500

Keterangan :

Harga yang paling tinggi adalah CAIAMS yang berposisi sebagai kota asal ke kota stop

over dengan EMS 5%. Setelah dilakukan perhitungan ternyata BHC lebih tinggi

dibandingkan AF sehingga yang dijadikan adalah BHC. Plus diperoleh dari selisih antara

BHC dikurangi AF.

G. RANGKUMAN

Dalam menentukan sebuah harga tiket untuk route penerbangan International

diperlukan sumber-sumber perhitungan harga, antara lain : Worldwide Fares

(EH&WH) dan General Rules.

Macam-macam bentuk perjalanan yang kemungkinan ditempuh oleh calon

penumpang adalah : Oneway, Return Trip, Circle Trip, Open Jaw dan Round

Page 53: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 53

the World Trip.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menghitung harga tiket

perjalanan One Way adalah :

1. Menentukan FCP, Rules, MPM dan TPM

2. Mengecek HIP dan BHCF

3. Menentukan harga Total fare Calculation dalam NUC

4. Menghitung harga yang harus dibayar oleh penumpang sesuai mata uang

local

5. Membulatkan harga tiket yang sudah dihitung sesuai dengan mata uang

kota asal keberangkatan. Sistem pembulatan ini disebut dengan Rounding Up

Unit (RUU)

6. Menyusun entry E-ticket

H. TUGAS INDIVIDU

Buatlah alur/diagram yang menggambarkan langkah-langkah menghitung harga tiket

internasional untuk jenis perjalanan one way dalam sebuah kertas manila.

I. TUGAS KELOMPOK

Siswa dibagi kedalam 3 kelompok

Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat

susunan mata uang (currency conversion). Pembagiannya sebagai berikut :

o Kelompok 1 : Currency conversion Negara-negara di TC 1

o Kelompok 2 : Currency conversion Negara-negara di TC 2

o Kelompok 3 : Currency conversion Negara-negara di TC 3

Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh

masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi

tentang dasar perhitungan harga ticket Internasional

J. SOAL UJI KOMPETENSI

DENGAN MENGGUNAKAN EXTRACT DARI PAT BERIKUT, JAWABLAH

PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN

ITINERARY DI BAWAH INI !

Page 54: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 54

FARE

TYPE

LOCAL

CURRENCY NUC

CARR

CODE RULE

GI, MPM

ROUTING

ZURICH (ZRH)

SWITZERLAND SWISS FRANC (CHF)

To TOKYO (TYO) EH 9241

TS 7228

AP 11816

Y

Y

Y

Y

C

C

C

C

F

F

F

F

5015

8358

5551

9251

5942

9902

6576

10959

9506

15843

10523

17537

3001,34

5002,03

3322,12

5536,47

3556,12

5926,08

Y094

Y094

Y094

Y094

Y094

Y094

Y094

Y094 Y094

Y094

Y094

Y094

EH, TS

EH, TS

AP

AP

EH, TS

EH, TS

AP

AP

EH, TS

EH, TS

AP

AP

TPM JOURNEY CARRIER IROE : CHF 1,670919 RU : 1 DU : 0

ZRH

178 FRA LH

5360 SEL KL

759 TYO JL

a. Global Indicator untuk route tersebut adalah : _____________________

b. Perusahaan penerbangan yang digunakan untuk perjalanan dari ZRH-FRA adalah : __

c. NUC pada kelas bisnis (C/OW) untuk perjalanan ZRH-TYO adalah : __________

d. International Currency untuk kota Zurich adalah : ____________________________

e. Jarak terbang maksimum yang diizinkan untuk route tersebut adalah : ____________

f. Jarak tempuh ZRH-FRA-SEL-TYO adalah : ______________________________

g. Kode peraturan untuk harga untuk route tersebut adalah : _____________________

h. NUC pada kelas utama (F/OW) untuk perjalanan ZRH-TYO adalah : ___________

i. Kota ZRH terletak di Negara : ________________________________________

j. Kota yang termasuk dalam intermediate point adalah : ________________________

HITUNGLAH LOCAL CURRENCY FARE UNTUK ROUTE (ZRH-FRA-SEL-

TYO) DENGAN MENGGUNAKAN Y CLASS

Page 55: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 55

FARE CONSTRUCTION FARE CALCULATION BOX

FCP FROM/TO

RULES CARR FARE CALC.

FARE

MPM

TPM

EMA NIL

EMS

HIP NIL

AF

BHCF

TOTAL

ROE ROE

LCF TOTAL FARE

CALCULATION

AUTOMATED ENTRY :

K. LEMBAR PENILAIAN

Nama Siswa :

Kelas :

No. Absen :

NILAI PARAF

GURU ORANG TUA

SARAN-SARAN :

Page 56: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 56

BAB IV

MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA

INTERNASIONAL ROUND TRIP & CIRCLE TRIP

F. ROUND TRIP

Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama,

mempunyai dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan

dan kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan

jenis transportasi lain selain pesawat terbang).

Dari perjanjian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4 syarat sebuah

perjalanan dikategorikan sebagai perjalanan Round Trip yaitu sebagai berikut :

a. Kota asal dan kota tujuannya sama

Contoh : SIN - HKG - TPE - SIN

b. Mempunyai dua Komponen harga (FCP)

Komponen Harga berangkat (Out Bound) dan Harga pulang (In Bound)

Contoh : SIN HKG TPE SIN

SIN HKG TPE = FCP 1 (Out Bound)

TPE SIN = FCP 2 (In Bound)

c. Mempunyai harga yang sama antara komponen Out Bound dan In Bound

Contoh : SIN HKG TPE SIN

SIN HKG TPE = M 746.87

TPE SIN = M 746.87

d. Tidak mempunyai surface

SIN SQ HKG CX TPE SQ SIN = Round

SIN SQ HKG … Kapal Laut TPE SQ SIN = Bukan Round Trip

Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) pada

dasarnya mempunyai cara dan system urutan perhitungan yang sama dengan route

Oneway. Berikut ini adalah penjelasan cara menghitung harga tiket penerbangan

untuk route round trip (RT).

Page 57: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 57

Langkah-langkah perhitungan Round Trip adalah :

1. Penentuan Fare Construction Point (FCP)

Pada perjalanan Round Trip maupun Circle Trip FCP tidak menggunakan kota

asal perjalanan ke kota tujuan perjalanan melainkan harus membagi route

perjalanan kedalam dua komponen harga. FCP ditentukan dengan cara mencari

kota terjauh dari kota asal atau kota yang mempunyai harga tertinggi dari kota

asal.

Contoh : SIN MNL TYO TPE HKG SIN

Kota terjauh/tertinggi harganya dari kota asal adalah Tokyo

dijadikan kota tujuan dalam FCP sehingga :

FCP 1 = SINTYO Via MNL

FCP 2 = SINTYO Via TPE HKG

2. Penentuan Neutral Unit Currency (NUC)

Pengambilan harga pada Airtariff untuk perjalanan Round Trip dan Circle Trip

adalah ⁄ dari harga pulang pergi (Round Trip) dari kota asal perjalanan ke

kota terjauh atau kota termahal/tertinggi baik untuk komponen Out Bound

maupun komponen In Bound yang disesuaikan dengan kelas dan Global

Indicator perjalanan. Harga perjalanan Round Trip dalam Airtariff

menggunakan cetakan Tebal/Bold. Jika di dalam Airtariff tidak terdapat harga

pulang pergi maka harga perjalanan sekali jalan dapat digunakan.

Contoh : SIN MNL TYO TPE HKG SIN

Kelas Ekonomi

Di dalam Airtariff tertulis harga SINTYO

Y 790.78 (Harga sekali jalan)

Y 1548.40 (Harga pulang pergi)

OUTBOUND INBOUND

FCP : SINTYO

NUC : ⁄ RT NUC 772.20

FCP : SINTYO

NUC : ⁄ RT NUC 772.20

Page 58: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 58

3. RULE (RUL)

Sama seperti perjalanan Sekali Jalan (lihat pada perhitungan Mileage Sistem)

4. Maximum Permitted Mileage (MPM)

Menggunakan MPM kota terjauh/termahal dari asal. Seperti pada contoh diatas,

MPM yang digunakan adalah SINTYO.

5. Ticketted Point Mileage (TPM)

Penentuan TPM disesuaikan dengan route perjalanan baik perjalanan Out

Bound maupun In Bound. Sehingga tidak mesti TPM Out Bound sama.

6. EMA, EMS, HIF, AF dan CHECK sama seperti perjalanan sekali jalan

(lihat pada perhitungan Mileage Fare).

7. Penentuan Total

Total harga pada perjalanan Round Trip adalah hasil penjumlahan antara

Komponen harga Out Bound dengan In Bound.

Contoh :

OUTBOUND INBOUND

AF : NUC 772.20

CHECK : NIL

AF : NUC 772.20

CHECK : NIL

TOTAL : NUC 772.20 + NUC 772.20 = 1544.40

8. ROE dan LCF

Penentuan IROE dan perhitungan LCF sama seperti pada perjalanan sekali jalan

(One Way) lihat pada Mileage System.

Contoh perhitungan perjalanan Round Trip dan penulisan Fare Calculation Box

pada kolom tiket.

Route : FRA SQ BKK SQ SIN SQ BKK TG FRA (Y/SITI)

TPM : 5575 + 894 + 894 + 5575

TTPM = 6469 *2

MPM = FRABKK 7558

FRASIN 8334

Fares : Harga ⁄ RT FRABKK NUC 1607.06

FRASIN NUC 1633.00

BKKSIN NUC 231.15

Page 59: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 59

OUTBOUND INBOUND

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

FRASIN

Y ½ RT 1633.63

NIL

EH 7558

6469

NIL

M

NIL

NUC 1633.63

BHCF NIL

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

CHECK

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

FRASIN

Y ½ RT 1633.63

NIL

EH 7558

6469

NIL

M

NIL

NUC 1633.63

BHCF NIL

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

NUC 1633.63 + NUC 1633.63 = NUC 3267.26

1.62386

DEM 5306

Penulisan pada Fare Calculation Box adalah sebagai berikut :

FROM/TO Entry E-Ticket :

FRA CARR FARE CALC

BKK SQ M

SIN SQ 1633.63

BKK SQ M

FRA TG 1633.63

-----------

ROE 1.62386

TOTAL FARE NUC 3267.26

FARE DEM 5306

TOTAL DEM 5306

Keterangan :

FCP FRASIN karena Singapore adalah kota terjauh dan termahal dari Frankfurt

NUC Harga ½ RT dari FRASIN

B. CIRCLE TRIP

Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir

perjalanannya sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari

dua kelompok harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route

perjalanan. Langkah-langkah perhitungan pada Circle Trip hampir sama dengan

Round Trip hanya pada Check/pemeriksaan dan Total harga yang berbeda.

Page 60: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 60

Round Trip dengan Circle Trip

Round Trip Circle Trip

1. Kota asal dan kota tujuan sama.

2. Mempunyai dua komponen harga

(outbound dan inbound)

3. Harga kedua komponen sama.

4. Tidak ada surface dalam rangkaian

route perjalanan.

1. Kota asal dan kota tujuan sama.

2. Mempunyai dua atau lebih komponen

harga.

3. Jika terdapat dua komponen harga,

harga keduanya berbeda.

4. Tidak mempunyai surface dalam

rangkaian rute perjalanan.

Ketentuan Penentuan Total Harga pada Perjalaan Circle trip adalah sebagai

berikut :

1. Total harga langsung dihitung dengan menjumlahkan antara komponen harga

Outbound dan Inbound hanya berlaku jika di dalam route perjalanan terdapat

kota-kota yang ada di Negara Australia dan New Zealand atau jika harga

Outbound ditambah Inbound lebih besar dari CTM (Circle Trip Minimum).

2. Total harga dihitung dengan terlebih dahulu melakukan perhitungan CTM

(Circle Trip Minimum) jika perjalanan diluar ketentuan nomor 1.

Circle Trip Minimum Check

Harga sebuah perjalanan Circle Trip harus lebih besar dibandingkan HIP langsung

Round Trip dari kota asal ke kota Stop over.

CIRCLE TRIP MINIMUM CHECK

1. Harga HIP Round Trip Sebelum ditambah EMS NUC A

2. Harga perjalanan Circle (OB + IB) NUC B –

3. CTM/Plus (P) NUC C

Contoh Route : SIN - SEL - TYO - SIN

TPM : 2894 + 740 + 3313

MPM : SINSEL 3472 SINTYO 3975

FARE (½ RT) : SINSEL 946.95 SINTYO 912.09 SELTYO 207.00

Page 61: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 61

Perhitungan :

OUTBOUND : SIN SEL TYO INBOUND : TYO SIN

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SINTYO

Y ½ RT 912.09

NIL

EH 3975

3634

NIL

M

SINSEL 946.95

NUC 946.92

FCP

NUC

RUL

MPM

TTPM

EMA

EMS

HIP

AF

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SINTYO

Y ½ RT 912.09

NIL

EH 3975

3634

NIL

M

SINSEL 946.95

NUC 912.09

CHECK

TOTAL

IROE

LCF

:

:

:

:

CTM HIP SINSEL ½ RT 946.95 x 2 = 1893.90

FCP Outbound 946.92 + Inbound 912.09 = 1859.04 –

Penyesuaian CTM/Plus (P) 34.86

1.893.90 (HIP)

1.64282

SGD 1893.90

Penulisan pada Fare Calculation Box adalah sebagai berikut :

FROM/TO Entry E-Ticket :

SIN CARR FARE CALC

/ / / / / / M

SEL YY SINSEL

TYO YY 946.95

/ / / / / / M

SIN YY 912.09

-----------

SINSEL

P 34.68

ROE 1.64284

TOTAL FARE NUC 1893.90

FARE SGD 3112

TOTAL SGD 3112

Page 62: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 62

Keterangan :

FBP SINTYO karena TYO adalah kota terjauh dari SIN

NUC SINTYO

TPM Outbound (OB) SINSEL ditambah SELTYO, Inbound (IB) SINTYO

HIP SINSEL Harga tertinggi/lebih besar dari SINTYO

CTM Diterapkan karena tidak ada kota di Australia da New Zealand dan Harga

dengan CTM lebih besar dibandingkan harga OB ditambah IB.

C. RANGKUMAN

Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama, mempunyai

dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan dan

kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan jenis

transportasi lain selain pesawat terbang).

Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir perjalanannya

sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari dua kelompok

harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route perjalanan.

Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) dan Circle Trip

(CT) mempunyai dasar perhitungan yang sama dengan route Oneway, yaitu

menerapkan mileage system.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menghitung harga RT dan CT adalah :

Mencermati Route Perjalanan

Menentukan fare Construction point pada masing-masing komponen harga

Memilih harga dasar yang tepat pada buku air tariff, INGAT harga yang di

cetak TIPIS adalah untuk perjalanan OW, dan harga yang dicetak TEBAL

adalah untuk perjalanan pergi pulang.

D. TUGAS INDIVIDU

Siswa diwajibkan membuat entry automated ticket pada Fare Calculation Box untuk

route RT dan CT pada buku modulnya masing-masing

Page 63: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 63

E. TUGAS KELOMPOK

Siswa dibagi kedalam 4 kelompok

Tugas masing-masing kelompok adalah membuat 2 route perjalanan jenis round

trip dan circle trip, kemudian menghitung harga ticketnya masing-masing route

tersebut.

Hasil pekerjaan masing-masing kelompok ditukar secara acak untuk diperiksa

oleh kelompok yang lain dan diberikan komentar.

F. SOAL UJI KOMPETENSI

Hitunglah harga tiket penerbangan international untuk route berikut :

1. RIO - PAR - MAD - PAR - RIO

2. LON - AMM - JED - SAH - ADD - CAI - LON

3. NYC - FRA - BKK - TYO - BOM - PAR - NYC

G. LEMBAR PENILAIAN

Nama Siswa :

Kelas :

No. Absen :

NILAI PARAF

GURU ORANG TUA

SARAN-SARAN :

Page 64: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 64

BAB V

MEMPROSES DOKUMEN

PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL

A. DOKUMEN PENERBANGAN INTERNATIONAL

Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang boleh dikeluarkan sesuai

dengan peraturan dari IATA (International Air Transport Association), yaitu :

1. Air line Ticket

Tiket adalah sebuah dokumen resmi yang diterbitkan atas nama sebuah

perusahaan penerbangan atau organisasi penerbangan yang digunakan sebagai alat

untuk mendapatkan pelayanan yang telah dibayar. Tiket juga merupakan kontrak

perjanjian antara penumpang dengan pihak penerbangan.

Setiap penumpang yang melakukan perjalanana harus mempunyai tiket tanpa

terkecuali bayi.

Ada dua macam tiket pesawat :

a. Tiket yang dicetak dan dikeluarkan oleh perusahaan penerbangan.

b. IATA/BSP tiket yang dicetak oleh IATA dan dikeluarkan oleh travel agen.

Sejak 1 Juni 2010 semua tiket penerbangan menggunakan system Electronic

Ticket atau sering disebut dengan E-Ticket.

2. Miscellaneous Charge Order (MCO)

MCO adalah salah dokumen yang bisa digunakan untuk membeli ticket. Ada 2

macam MCO, yaitu :

- Cariers MCO – yang dibuat oleh Airlines

- Travel Agen MCO yang dibuat oleh agen

a. Carier MCO

Kegunaan carrier MCO adalah dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut

tapi dapat diuangkan seperti:

o Air or surfase transportation

Page 65: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 65

o Excess baggage charge

o Land arrangements for inclusive tours

o Car hire/rental

o Superior air or surface transportation

o Extra fare

o Additional collection in connection with upgrading or under collections

o Deposits/down payment

o Refundable balance

o Hotel accommodation

o Collections for PTAs

o Charge to be collected for service

MCO mempunyai 4 versi : satu; dua; tiga; empat, dan the audit coupon, agent

coupon and passanger coupon. MCO hanya berlaku satu tahun dari tanggal

diterbitkan. Diterbitkan secara terpisah untuk setiap kupon untuk setiap service.

MCO diterbitkan untuk spesifik dan yang tidak spesifik kegunaannya.

b. Transportasi yang spesifik

Sebuah MCO diterbitkan untuk sebuah transportasi seperti ; udara, laut, kereta, bis

atau transportasi darat lainnya atau untuk kelebihan bagasi semua komponen lain

telah komplit:

Jika menggunakan penerbangan yang spesifik dan terbatas kepada satu jenis

pelayanan yaitu udara, air, kereta, dan bis.

Kota keberangkatan dan kota tujuan, kelas, harga dan perhitungann akan

terlihat.

Tipe pelayanan yang dapat diberikan contohnya “air transportation”, “PTA”,

Excess Bagage, Down payment for, Defosit for, Additional collection for,

Extra fare for, Taxes on, dan lain-lain.

Nama penumpang akan terlihat, kecuali jika meco dikeluarkan untuk

mengkaver koleksi dari PTA yang kegunaannya untuk memberi otorisasi.

Todak boleh diterbitkan lebih dari satu penumpang kecuali :

Page 66: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 66

Diterbitkan oleh perusahaan penerbangan yang bersangkutan untuk

transportasi yang spesifik untuk lebih dari satu orang penumpang

untuk sebuah PTA atu untuk sebuah keluarga atau grup yang pergi

dallam waktu yang bersaman yang di issud oleh kantor local. Seluruh

nama penumpang harus ada dalam MCO dan harus jelas yang

digabungkan dengan setiap kupan, kecuali kasus PTAs yang disahkan

dengan prosedur PTAs.

Diterbitkan oleh agen penjualan yang bersangkutan untuk transfortasi

yang spesifik untuk lebih dari satu orang penumpang untuk sebuah

PTA atau untuk keluarga atau grup yang pergi dalam waktu yang

bersaman yang diterbitkan oleh kantor penjualan. Seluruh nama

penumpang harus jelas yang digabungkan dengan setiap kupon,

kecuali kus PTA yang disahkan oleh prosedur PTAs.

c. Pengaturan untuk tour khusus

Sebuah MCO dapat diterbuitkan untuk tour khusus dengan elemen –elemen yang

harus dilengkapi.

d. Macam-macam biaya

Defenisi ; berbagai macam biaya yang dikenakan kepada penumpang untuk :

Perubahan reservasi, contohnya penerbangan atau tanggal keberangkatan.

Perubahan Route

e. Batasan nilai MCO

Sesuai dengan peraturan pemerintah atau mata uang, MCO dapat diterbitkan untuk

membiayai :

Transportasi yang sudah pasti atau pengaturan di darat atau pengaturan di

darat dari sebuah inclusive tour.

Transportasi yang sudah disebutkan dan servis lainnya asalkan tidak

melebihi USD 750 atau sama dengan banker selling rate pada saat

pengeluaran MCO.

Page 67: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 67

f. Umum

Prosedur yang dijalankan :

Harus ditulis menggunakan huruf besar dan blok letter.

Memulai disisi sebelah kiri dari kotak yang sudah ditetapkan dengan spasi

minimum, angka dan mata uang. Spasi yang tidak terpakai harus diberi garis

horizontal.

Penggunaan huruf dalam satu garis kotak “Amount in letters”

Jika tidak perlu diisi pada kotak “Equivalent Amount Paid” gambar garis

lurus horizontal.

3. Credit Card Charge Form

Credit Card (Kartu Kredit) adalah salah satu produk perbankan yang memberikan

kemudahan bagi pemegangnya untuk melakukan transaksi keuangan dengan aman.

Kartu kredit sangat variatif baik nama maupun batas maksimal transaksi yang

dapat dilakukan. Berikut ini adalah nama kartu kredit yang banyak digunakan oleh

masyarakat dunia yaitu Master Card (MC), Visa Card (VC), American Express

(AMEX) dan Dinner Club (DC).

Sebagai salah satu alat untuk melakukan transaksi keuangan, kartu kredit pun

dapat digunakan untuk membayar tiket penerbangan. Sebelum menerima kartu

kredit, sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Check apakah airlines yang bersangkutan dapat menerima kartu kredit yang

akan digunakan.

b. Check jumlah limit dari kartu kredit.

c. Validasi dan mengisi Standart Credit Card Charge Form (SCCCF)

d. Mempunyai tanda tangan pemegang kartu kredit pada SCCCF.

e. Melengkapi FOP dan Remittance areas pada document

f. Bagilan salinan dari SCCCF, sebagai berikut :

Putih, Hijau dan Pink ke BSP

Kuning untuk agent

Biru untuk pemegang kartu

Putih terakhir untuk pengganti audit kupon

Page 68: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 68

g. Kupon pertama segera kirimkan ke BSP kliring Bank bersamaan audit kupon

dengan amplop special pengantaran. Tidak ada laporan yang dikirim

bersamaan dengan kupon tersebut.

h. Ketika bukti pengiriman dikirimkan, dokumen dikirimkan dengan SCCCF

forms dengan nomornya. Salinan putih yang terakhir mengingatkan anda

untuk melakukan ini.

B. MENERBITKAN DOKUMEN

Sejak diberlakukannya E-ticket, maka untuk menerbitkan dokumen ticket

ini sangatnya mudah, yaitu hanya dengan memilih tombol PRINT pada layar

komputer anda. Tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain :

1. Pastikan proses reservasi telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan

keinginan calon penumpang.

2. Lakukan Reconfirmation terlebih dahulu sebelum anda cetak. Pastikan anda telah

membaca ulang dan menerangkan dengan sejelas-jelasnya detail itinerary kepada

calon penumpang.

3. Jangan lakukan mencetakan dokumen jika calon penumpang masih ragu.

4. Cek harga tiket dengan baik.

C. RANGKUMAN

Dokumen penerbangan international yang sesuai dengn peraturan IATA antara

lain adalah Airlines ticket, MCO dan Credit Card Form. IATA telah

memberlakukan E-Ticket sejak 1 Juni 2010. Sehingga saat ini sudah tidah ada lagi

proses menerbitkan ticket (issued) secara manual

D. TUGAS INDIVIDU

1. Carilah beberapa contoh ticket penerbangan international !

2. Galih Informasi tentang MCO yang diterbitkan oleh salah satu travel agent !

3. Melalui media Internet, carilah gambar-gambar credit card.

Page 69: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 69

E. TUGAS KELOMPOK

Siswa dibagi kedalam 4 kelompok

Tugas masing-masing kelompok adalah membuat sebuah resume tentang Format

Airlines E-Ticket, MCO dan Credit card

Hasil resume dipresentasikan secara bergantian di depan kelas.

F. SOAL UJI KOMPETENSI

Terbitkanlah tiket penerbangan international untuk route berikut :

1. RIO - PAR - MAD - PAR - RIO

2. LON - AMM - JED - SAH - ADD - CAI - LON

3. NYC - FRA - BKK - TYO - BOM - PAR - NYC

G. LEMBAR PENILAIAN

Nama Siswa :

Kelas :

No. Absen :

NILAI PARAF

GURU ORANG TUA

SARAN-SARAN :

Page 70: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 70

BAB VI

SPECIAL FARES

A. DEFINITION AND RESTRICTION

Definition :

Low promotional fares that have more fences or restrictions than the normal type.

Restrictions :

1. Length of stay such as minimum and maximum stay requirements

2. Advance purchase requirements

3. reservations, payment and ticketing limits

4. day/time of travel

5. eligibility restrictions

6. refund ability and changeability

B. TYPES OF SPECIAL FARES

1. Public Special Fares

a. Late Booking Fare

b. APEX Fare

c. PEX Fare

d. Excursion Fare

2. Inclusive Tour Fares

a. Group Inclusive Tour Fares

b. Individual Inclusive Tour Fares

3. Public Group Fares

a. Common Interest Group Fares

b. Incentives Group Fares

c. Non-affinity Group Fares

d. Affinity Group Fares

4. Reduced Fares for Specific Categories of Persons

5. Miscellaneous Fares

Late Booking Fares :

Purchased at the last moment or within 24 hours or so of departure

Advance Purchase Excursion (APEX) Fare :

Require advance reservation with advance payment made a minimum number of days

before departure.

Page 71: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 71

Does not allow open-dates segments

a. APOW (Advance Purchase One Way Excursion)

b. SAPEX (Special/Super Advance Purchase Excursion)

c. SAPOW (Special Advance Purchase One Way Excursion)

Penalties for changes in booking and ticket cancellation also apply.

Purchase Excursion (PEX) Fares :

Unlike APEX Fare, PEX fare does not have requirement to purchase the ticket a

minimum number of days before departure. Penalties for rebooking and ticket

cancellation usually apply.

Excursion Fare :

These have duration limits as expressed by minimum and maximum stay limitations.

These may be accompanied by conditions regarding periods of application such as

seasonalities and/or days of week specifications.

Excursion fares usually allow open dated segments as long as flights are booked within

the minimum and the maximum stay dates.

Rebooking or cancellation penalty fees do not apply.

Inclusive Tour Fares :

A prearranged combination of air transportation and surface arrangements other than just

public transportation. Arrange by travel agents or tour operators. Types :

a. Group Inclusive Tour (GIT) Fares

b. Individual Inclusive Tour (IIT) Fares

Public Group Fares :

Designed for group travel without land arrangement.

a. Common Interest Group Fares

For adult passenger who have a bona fide common interest in traveling together

by the same routing to the same destination.

b. Incentive Group Fares

For employees and/or dealers and/r agents (including their spouses) of the same

commercial organizations traveling under an established Incentives Travel

Program which awards the employees, dealers and agents for past work or

provides an incentive for future activities.

c. Affinity Group Fares

To members of the same association/company/corporation/legal entity with

objectives other than travel and whose affinity prior to application distinguishes

the group from the general public

Page 72: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 72

d. Non-affinity Group Fares : Members of a travel group who do not share a

common affinity

Reduce Fares for Specific Persons :

a. Deportee / Repatriation Fare

b. Diplomat / Government Fares

c. Family Fares

d. Labour / Labourer fares

e. Merchant Marine / Seamen‟s Fare

f. Migrant Fares

g. Military Fares

h. Pilgrim Fares

i. Refugee Fares

j. Senior Citizen Fare

k. Spouse Fare

l. Student Fares

m. Teachers Fares

n. Youth Fares

When calculating reduces fares express as a percentage of the normal fare, remember :

a. Apply the percentage to the base to establish the fare lever as an amount.

b. Use such fare level for the application of all fare construction rules, e.g. HIP,

CTM, etc.

C. RULES

SC 100/101 :

0. Application

a. Application : specifies the trip type, geographical coverage of the fare and

participating carrier(s), if any.

b. Fares : specifies either YY fares or carrier fares; shows how to obtain the

fare if not published in the main fares list.

c. Passenger Expenses : specifies situations when the carrier(s) absorbs

passenger costs such as meals, transfers, hotel accommodations.

1. Eligibility

a. Eligibility : specifies who may avail of the fare. If no eligibility

requirement is shown, you may quote the fare to any type of passenger.

Otherwise, this shows who is eligible : seamen, military fare, youth, etc.

Page 73: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 73

b. Documentation : specifies what proof of eligibility is required. For

examples to be eligible for a seamen‟s discount, passenger has to present

ships papers, etc.

2. Day / Time : specifies date of travel to determine if midweek or weekend fare.

3. Seasonality : specifies date of travel to determine the seasonality for the entire

pricing unit.

4. Flight Application / Routings : specifies if travel is restricted to services of

carriers.

5. Reservations and Ticketing

a. Reservations : specifies how and when reservations must be made.

b. Ticketing & Payment : specifies ticketing and payment deadlines, form of

payment restriction, if any.

6. Minimum stay

a. Minimum Stay : specifies earliest return date.

b. Waiver of minimum Stay : specifies reasons that may override minimum

stay requirement.

7. Maximum Stay : specifies latest return date or expiry date of the ticket

8. Stopovers : specifies the number of stopovers allowed at the fare plus stopover

charges, if any.

9. Transfers : specifies the maximum number of intermediate ticketed points allowed

between the fare construction points.

10. Constructions & Combinations

a. Constructions : specifies if add-on construction is permitted

b. Combinations : specifies if end-on, side trip and/or local combinations are

permitted

11. Blackout Dates : specifies daters when travel on such fare is not permitted.

12. Surcharges : specifies if there is an extra charge to collect for travel on certain

periods, e.g. carnival surcharge.

13. Accompanied travel : specifies if an escort or an attendant is required.

14. Travel restrictions : specifies affectivity and discontinued dates of departure

15. Sales and Restrictions

a. Advertising & Sales : specifies the place of sale of tickets/MCOs or PTAs.

b. Extension of Validity : specifies reasons when maximum stay can be

extended

16. Penalties

a. Refund for Cancellation & No-Show : specifies how and when penalties

are imposed when refunding cancelled tickets

b. Voluntary Rebooking & Rerouting : specifies how and when to apply

rebooking and rerouting penalty fees

Page 74: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 74

c. Involuntary Rerouting : specifies application of general rules.

17. HIP and Mileage Exceptions : specifies if there is an additional HIP or waiver of

the HIP, EMS or mileage system

18. Ticket Endorsements : shows „IMPORTANT NOTICE‟ specifications and other

ticketing restrictions for APEX, PEX, SAPEX tickets.

19. Children and Infant Discounts : specifies percentage to be charged on the adult

fare.

20. Tour Conductor Discounts : specifies if discounts apply for tour conductors of

groups traveling at the special fare

21. Agent Discount : specifies if travel agents may avail of a further discount on the

special fare

22. Other discounts / Secondary Fares Application : specifies fares, eligibility,

documentation and accompanied travel whenever a secondary fare application is

allowed, e.g. “This fare may be used for Senior Citizens”

23/24/25 not used

26. Groups : only applies when a fare rule has conditions for groups

a. Eligibility : specifies type of group fare

b. Minimum Group Size : specifies minimum number of contracted seats

c. Accompanied Travel : specifies if group is required to travel together.

d. Documentation: specifies proof of eligibility for type of group travel

e. Name changes & Additions : specifies if such changes are allowed and what are

the requirements

27. Tours : applies only when a fare rule has IT fares conditions

28. Not used

29. Deposits : specifies requirements for part payment of the special fare a minimum

number of days in advance of the departure date

Other conditions : specifies miscellaneous conditions, e.g. baggage allowance, seat

allocations, etc.

Interpreting Validity Conditions

Validities may be expressed in days, months, or year.

Days – full calendar days, including Sunday and legal holidays.

Months – a period of time from the given date in one month to the corresponding date in

a subsequent month.

Example : 1 month validity 01JAN to 01FEB

2 month validity 14JAN to 14MAR

Page 75: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 75

Where the corresponding date does not exist in a short subsequent month, then the

month(s) shall mean from a given date in one month to the last day of such shorter

subsequent month.

Example : 1 month validity 30JAN to 28/29FEB

When the given date is the last day in one month, then the corresponding date is

the last day in the subsequent months, e.g.

1 month validity 31JAN to 28/29FEB

2 month validity 28/29FEB to 30APR

3 month validity 30APR to 31JUL

Year – a period of time from the date of ticket issuance or the date of commencement of

travel, as applicable, to the corresponding date in the following year, e.g.

1 year validity 01JAN00 – 31JAN01

Minimum Stay Requirements

The minimum stay date is the earliest day that the passenger can start his return travel. In

order to determine this date it is important to study the paragraph concerning the

minimum stay requirement in the fare rule.

Example 1:

EH Journey : Proposed travel dates :

LON

NBO --- break point 03JUL

X/PAR 14JUL

LON 14JUL

Paragraph 6 of Rule Y059 specifies a 6 day minimum stay requirement.

This subparagraph when linked with the overriding paragraph 6 o Y059 is composed of

the following key points :

a. number of days to add : 6 days

b. preposition and action : counting from the day after departure

c. point/area concerned : on the first outbound international sector

Formula : Number of Days : 6

+ Departure day : 03JUL

= Minimum stay date : 09JUL

This means that you may allow the passenger to be booked for a return flight on or after

09JUL. Thus, the proposed return date on 14JUL is permissible.

Page 76: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 76

Where to show the Minimum Stay Date

In Rule Y059 used in Example 1, the General Rule continues with the following clause :

“to the earliest day return travel may commence from the last stopover point

outside the country of origin (including for this purpose the point of turn

around)”

In the example above, the last stopover outside the COC is Nairobi (NBO), which is also

the point of turnaround. NBO is also the city beside which the minimum stay date

appears. Enter this date in the “Not Valid Before” box starting from NBO in

coupon 2 and onwards.

Example 2 : AT Journey : Proposed travel dates :

MEX

MIA 28JUL

FRA --- break point 30JUL

MIA open-dated

MEX open-dated

The key points in Rule X0764 are :

a. number of days to add : 7 days

b. preposition and action : counting from the day after departure

c. point / area concerned : on the outbound transatlantic sector

Formula : Number of Days : 7

+ Outbound transatlantic departure day : 30JUL

= 37

- less the number of days in JUL 31JUL

= Minimum stay date : 06AUG

Although the passenger requested for open-dated return coupons, subsequent bookings on

such coupons have to be made no earlier than 06AUG.

“to the earliest day return transatlantic travel may commence from the last

stopover point (including for this purpose the point of turnaround).”

This means start entering the minimum stay date against the last stopover point from

where the transatlantic travel begins.

Page 77: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 77

Example 3 : Sunday Rule

Journey Proposed travel dates :

TUN

LIS --- break point 01APR (SAT)

X/AGP open-dated

TUN open-dated

Rule Z010 Minimum Stay :

“ return travel from the last fare construction point outside the country of unit

origin must not commence before 0001 hours on the Sunday after the date of

arrival at the first fare construction point outside the country of unit origin.”

Therefore, if the passenger left on a very late flight on 01APR (Saturday) and arrived

02APR (Sunday), then the earliest return is the following Sunday which is 09APR.

This date is shown starting from LIS which is the first fare construction point outside the

country of unit origin, i.e.

Example 4: Counting from day after arrival

Journey : Departure : Arrival dates :

JNB

X/AMS 11SEP 11SEP

YTO --- break point 12SEP 12SEP

X/NYC open-dated

JNB open-dated

Rule X0807 Minimum Stay :

“ 7 days; from Africa : the number of days counting from the day after arrival in

Area 1 to the earliest day return travel may commence from Area 1”

Key points :

a. number of days to add : 7 days

b. preposition and action : counting from the day after arrival

c. point/area concerned : in Area 1

Formula : Number of days : 7

+ Day of arrival in Area 1 : 12SEP

= Minimum stay date : 19SEP

Show this date in the “Not Valid Before” (NVB) box starting from coupon 3 which is

return from Area 1 commences.

Page 78: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 78

Maximum Stay Requirements

The maximum stay date is the expiry date of the ticket.

By days : Add the number of days of maximum stay to the departure date from the point

of origin.

If departure date is : 16MAY

And if maximum stay is : 30days

Equals : 46

Less number of days in MAY : 31

Then maximum stay date is : 15JUN

Example : Excursion fare valid for 30 days (YEE30)

Journey : Travel dates : Ticketing Entry :

STO

AMS 16MAY

RIO --- 18MAY

AMS open-dated

STO open-dated

It is important to note that while 01JUL is the expiry date of the ticket, it also means that

is the last possible date that the passenger can return.

By months : Count the number of months from the day of departure from the point of

origin.

If departure date is : 16MAY

And if maximum stay is : 1 month (1M)

Then the maximum stay date is : 16JUN

Show this date in the “Not Valid After” (NVA) boxes of all the coupons to preclude the

fraudulent entry of other dates.

Closed bookings for Special Fares with Penalty Fees

For special fares which have cancellation/rebooking penalty fees such as APEX and PEX

fares, specify each confirmed travel date in the “Not Valid Before and After” boxes of the

relevant flight coupons.

Establishing Seasonality and Day of Week

Conditional Fare Basis Code

Page 79: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 79

Seasonality‟s vary from low to high season :

H – for high or peak season

K – for middle/shoulder season or second seasonal level out of 3 or more levels

L – for low/basic or off-peak season

Part of Week Codes :

W – for weekend

X – for weekday

Example : Journey : Departure dates :

CPH

X/YMQ 03MAR (FRI)

YYC --- 04MAR

X/NYC 18APR (TUE)

CPH 19APR

According to paragraph 3) Seasonality, Subparagraph B) of Rule X0712, use the date of

departure on the outbound transatlantic sector to determine the seasonal fare for the entire

return trip pricing unit.

As the travel date 03MAR is within the period of 25DEC – 29MAR and falls on a Friday,

use the Basic Weekend level, i.e. YLWAP3M.

Counting Transfers and Stopovers

Clarification of Terms

A transfer takes place when a passenger changes from the service of one carrier to the

service of the same carrier (online transfer) or changes from the service of one carrier to

the service of another (interline transfer).

Counting Transfers

Unless the rule says otherwise, whenever a special fare rule limits the number of transfers

allowed, count all intermediate points as transfer point. Do not count fare construction

points. This means that the points of origin, destination and turnaround are excluded.

Example : Journey :

BRU

X/AMS SN 2 (interline) transfers

LON BA

MEX AM --- break point

PAR AF

BRU AF 1 (online) transfer

Page 80: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 80

Rule 0762 :

0) Application : a. Economy class round, circle, single open jaw trip

excursion fares from Europe to Mexico

8) Stopovers : a) 2 permitted in each direction

9) Transfers : a) 4 permitted in each direction

Counting Stopovers

Only count intermediate stopovers and remember the following :

In the case of RT/CTs, do not count the point of turnaround and fare construction

points.

In the case of turnaround Open Jaws for Special Fares (OJ), do not count the

outward point of arrival and inward point of departure.

Example : Journey :

BRU

X/AMS SN

LON BA

MEX AM --- break point

PAR AM

BRU SN

Collecting Stopover Charges

Types :

1. Stopover charge for a specific point

Example : Rule X0761 : SUPER PEX FARES FROM NETHERLANDS TO

MEXICO

8) Stopovers

a) One permitted in USA per pricing unit at a charge of EUR 69

Journey : AMS

ATL

MEX --- break point

AMS

In the fare breakdown, specify the city code of thepoint where the stopover in the

US will occur. This is followed by stopover fee EUR 69 converted into the NUC

equivalent at the IROE of the country of pricing unit origin.

Page 81: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 81

2. Stopover charge for additional stopovers in excess of those allowed by the fare.

Example : Rule X1128 PEX FARES FROM COOK ISLAND, NEW ZEALAND

TO NORTH AMERICA, CARRIBEAN VIA PA

8) Stopovers

a) 1) One permitted per pricing unit

2) 3 additional permitted per pricing unit, each at a charge NZD 150

Journey : AKL

LAX

YVR --- break point

SEA

HNL

AKL

As only one stopover is allowed free of charge, collect a stopover fee of NZD 150 for

each additional stopover in excess of those allowed by the fare rule. That means for the 2

extra stops, need to collect a total of NZD 300 converted to NUC at the IATA ROE.

C. RANGKUMAN

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

D. TUGAS INDIVIDU

Buatlah rangkuman tentang special fares

E. TUGAS KELOMPOK

Siswa dibagi kedalam 4 kelompok

Tugas masing-masing kelompok adalah membuat sebuah resume tentang harga

ticket special untuk beberapa perusahaan penerbangan (ditentukan oleh guru)

Hasil resume dipresentasikan secara bergantian di depan kelas.

Page 82: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 82

F. SOAL UJI KOMPETENSI

Terlampir

G. LEMBAR PENILAIAN

Nama Siswa :

Kelas :

No. Absen :

NILAI PARAF

GURU ORANG TUA

SARAN-SARAN :

Page 83: Untuk SMK Kelompok Pariwisata · PDF fileKepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa ... untuk siswa SMK Program Studi Keahlian ... pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok

Modul 097.KK.09-International ticketing Page 83