View
219
Download
3
Embed Size (px)
TAHAPAN PENANGGULANGAN BENCANA SITU GINTUNG OLEH PKPU
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sosial Islam ( S. Sos. I )
Disusun oleh :
ERSYAD TONNEDY NIM: 105054102070
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KONSENTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1431 H ./ 2010 M. SYST
OOLS
DEMO
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan dengan
ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 20 April 2010
Ersyad Tonnedy
SYST
OOLS
DEMO
KATA PENGANTAR
Segala puji ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Adil dan Maha Pengasih. Hanya
kepada-Nya kita memuji, memohon ampun dan pertolongan. Hanya dengan inayah-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai pada tingkat strata satu (S1).
Shalawat serta salam semoga tercurah ke haribaan baginda Rasulullah SAW beserta
keluarganya, sahabat-sahabatnya dan seluruh umatnya sampai akhir zaman yang senantiasa
ikhlas mengikuti sunah-sunah serta jejak perjuangannya.
Terselesaikannya skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik moril
maupun materiil yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi beserta
para pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Helmi Rustandi, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
dan sebagai Penguji, terimakasih telah memberikan kritik, saran dan masukan untuk
skripsi yang telah penulis selesaikan.
3. Bapak Ismet Firdaus, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Konsentrasi Kesejahteraan Sosial,
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia membagi waktunya
untuk memberikan arahan, bimbingan dan motivasi serta masukan-masukan berharga
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Helmi Rustandi, M.A. dan Ibu Wati Nilamsari, M.Si., selaku Dosen Penguji,
penulis mengucapkan terima kasih telah memberikan kritik, saran dan masukan
membangun terhadap skripsi yang telah penulis selesaikan
SYST
OOLS
DEMO
13. Teman-teman yang tak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa terima kasih
penulis kepada kalian.
Akhir kata, karena keterbatasan wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis, tentu
banyak kesalahan dan kekhilafan penulis dalam skripsi ini. Selanjutnya penulis ucapkan
terima kasih dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Amin
Ciputat, 20 April 2010
Ersyad Tonnedy
SYST
OOLS
DEMO
5. Aktivitas Lembaga. 67 6. Struktur Lembaga... 68 7. Jaringan Kerja..... 70
B. Profil Situ Gintung....... 70
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS A. Analisis Tahapan Penanggulangan Bencana Situ Gintung oleh PKPU
........... 73 1. Pra Bencana. 73 2. Tanggap Darurat...... 74
a. Menurunkan Team Ekspedisi/ SAR.................. 74 b. Penyediaan Posko Bantuan............... 83 c. Program Dapur Air.................... 86 d. Program Bersih Rumah..................... 88 e. Program Steam Gratis....... 91 f. Paket-Paket Sumbangan ... 93
3. Pasca Bencana (pemulihan/ Recovery)... 96 a. Rehabilitasi.... 96
1) Program Trauma Healing Anak-Anak.. 96 2) Program Tag Sale......... 101 3) Program Wisata Keluarga......... 105 4) Program Gizi. 107
b. Rekonstruksi.. 113 1) Program Ekonomi......... 113
B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Tahapan Penanggulangan Bencana Situ Gintung oleh PKPU. ... 127 1. Faktor Pendukung..... 130 2. Faktor Penghambat... 130
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 111 B. Saran......... 112
DAFTAR PUSTAKA..... 132 LAMPIRAN
SYST
OOLS
DEMO
DAFTAR GAMBAR
1. Peta Jaringan Kerja PKPU. 70
SYST
OOLS
DEMO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Wilayah Indonesia yang bercirikan kepulauan dan lingkungan alam tropiknya dengan
curah hujan yang cukup tinggi, secara alamiah dapat menyebabkan terjadinya
pembentukan situ, danau atau waduk yang kemudian selain berfungsi sebagai tempat
penampungan dari air hujan, mata air maupun sungai-sungai yang terdapat disekitarnya,
juga dimanfaatkan untuk perairan ladang pertanian, tambak dan tempat wisata alam.
Situ adalah sejenis waduk kecil sebagai wadah genangan air di atas permukaan tanah
atau air permukaan yang terbentuk secara alamiah sebagai siklus hidrologi dan
merupakan salah satu bagian yang juga berperan potensial dalam kawasan lindung.1
Sedangkan waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai
kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun buatan manusia.2
Terjadinya pembentukan situ atau danau baik secara alami maupun buatan, yang
tanpa disadari semakin lama sudah berumur relatif tua namun tidak disertai dengan
adanya pemeliharaan dan perawatan yang memadai, kemudian ditambah dengan
pelanggaran-pelanggaran tata ruang yang terjadi dan telah berlangsung sejak lama, sedikit
demi sedikit menyebabkan kemungkinan akan kerentanan terhadap terjadinya bencana
sangatlah besar. Hingga fenomena bencana jebolnya tanggul situ atau danau di Indonesia
yang sangat berdampak bagi lingkungan sekitarnya menjadi semakin bertambah.
1 Roviky, Dongeng Seputar Situ-situ di Indonesia, artikel diakses pada Selasa, 23 Februari 2010 dari
http://rovicky.wordpress.com/2009/03/30/dongeng-seputar-situ-situ-di-indonesia-beauty-and-the-beast-1/ 2 Waduk, artikel diakses pada Minggu, 28 Februari 2010 dari http://.wikipedia/waduk. org/ SYST
OOLS
DEMO
bila Indonesia oleh masyarakat Internasional dikenal sebagai supermarket bencana,
karena hampir semua jenis bencana ada di Indonesia. Jepang misalnya, masuk dalam
negara beresiko sedang atau medium karena dinilai sangat siap menghadapi bencana jenis
apapun.6
Dalam dasa warsa terakhir pengelolaan bencana semakin bergeser kearah
pemberdayaan komunitas, seperti yang dicanangkan dalam World Conference on Natural
Disaster Reduction di Yokohama pada tahun 1994 mengenai Community-based Disaster
Management. Suatu kesadaran mengenai pentingnya upaya pemberdayaan komunitas agar
memiliki informasi yang memadai, memiliki kewaspadaan yang lebih tinggi, lebih aktif,
serta memiliki kemampuan untuk berkoordinasi dan mendukung pemerintah. Tentunya
bukan hanya sekedar merespon bencana tetapi juga dalam kegiatan mitigasi.7
Melihat banyaknya potensi bencana, sudah seharusnya bangsa Indonesia senantiasa
sadar dan waspada. Bencana sudah seyogyanya dijadikan peristiwa yang membuat kita
patut merenungi dan merefleksi diri bahwa negara kita merupakan wilayah yang hampir
semua bencana exist.8
Ketika terjadinya suatu bencana maka kita berhadapan dengan manusia, sehingga
kondisi serta kebutuhan para korban harus didahulukan dan akhir dari tindakan terlihat
pada hasil yang dinikmati korban. Kebutuhan korban harus dimaknai sebagai menjawab
kebutuhan manusia yang tengah menderita tersebut.9
Terjadinya bencana seolah menagih simpati jiwa kemanusiaan kita untuk
mengaplikasikan nilai-nilai moral. Dengan demikian, suara hati manusia tanpa harus
memandang agama dan kepercayaannya akan bicara mengenai tindakan-tindakan yang
6 Resiko Tinggal di Negeri Seribu Bencana, Komunika, Edisi 12/tahun V (Agustus 2009): h. 8.
7 Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief, Pengelolaan Bencana Terpadu (Jakarta: Yarsif Watampone,
2006), h. 92. 8 Kodoatie dan Sjarief, Pengelolaan Bencana Terpadu, h. 2-3.
9 Abraham Fanggidae, Soal Nilai Dalam Manajemen Bencana, artikel diakses pada Selasa, 23 Februari
2010 dari http://www.averroes.or.id/breaking-news/soal-nilai-dalam-manajemen-bencana.htmlZ SYST
OOLS
DEMO
sesuatu. Entah itu aktivitas ekonomi, sosial, budaya, politik maupun amal perbuatan yang
terkait dengan ibadah kepada Tuhan. Di sinilah tercipta hubungan untuk saling tolong
menolong antara manusia satu dengan yang lainnya. Allah SWT memberikan rule
(kaidah/ panduan) agar dalam melakukan tolong menolong itu seyogyanya dalam
melakukan hal-hal yang baik, tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah keagamaan
maupun budaya atau norma yang berlaku di masyarakat dimana kita tinggal. Masing-
masing membantu orang lain sesuai dengan kapasitas dan kemampuan.12
Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk biologis, makhluk pribadi dan
makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial atau makhluk yang bermasyarakat, manusia tidak
dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia ada kalanya sehat, sak
Recommended
View more >