125
DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA KEPEMIMPINAN AHMADINEJAD Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Muhammad Farhan 1110114000007 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP

HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

KEPEMIMPINAN AHMADINEJAD

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Muhammad Farhan

1110114000007

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

i

DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN

BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA KEPEMIMPINAN

AHMADINEJAD

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Muhammad Farhan

1110114000007

Pembimbing Skripsi

Eva Mushoffa M.HSPs

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 3: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN

BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA KEPEMIMPINAN

AHMADINEJAD

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Mei 2016

Muhammad Farhan

Page 4: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Muhammad FarhanNIM :1110114000007Program Studi : Hubungan Internasionai

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

"Dinamika Kebijakan Luar Negeri Iran Terhadap Hubungan Bilateral DenganSenegal Pada Masa Kepemimpinan Ahmadinejad"

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 20 Mei 2016

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pembimbing Sklipsi

Badrus Sholeh. Ph.DNiP. l 97 l 02t 1199903 t002

Mushoffa M.HSPs

ilr

Page 5: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

iii

Page 6: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

iv

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisa faktor-faktor yang melatarbelakangi dinamika

kebijakan luar negeri Iran terhadap Senegal. Tujuan dari skripsi ini menganalisa apa

yang melatar-belakangi hubungan bilateral Iran-Senegal di masa kepemimpinan

Ahmadinejad.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian terkait hubungan bilateral diantara

kedua negara tersebut, skripsi ini menggunakan tiga kerangka pemikiran utama.

Pertama, konsep kepentingan nasional dan hubungannya dengan kebijakan luar

negeri. Kedua, konsep analisa kebijakan luar negeri berdasarkan faktor internal dan

eksternal. Faktor internal terdiri dari kepentingan ekonomi dan filosofi pemerintahan,

sedangkan faktor eksternal terdiri dari tekanan sistem internasional dan peran aktor

non-negara. Dan terakhir, skripsi ini menggunakan pendekatan konsep geopolitik

yang memadukan analisa geopolitik klasik dan geopolitik kritis.

Dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka, skripsi ini

berargumen bahwa kebijakan luar negeri Iran yang dilandasi dengan sikap pragmatis

mendorong Iran menjalin hubungan dengan Senegal. Kebijakan ini diutamakan di

masa Ahmadinejad yang ingin meningkatkan independensi Iran dari tekanan sistemik

negara-negara Barat dan sekutunya di tingkat regional maupun internasional. Kondisi

tekanan sistemik ini menyebabkan kemampuan Iran terbatasi secara ekonomi dan

politik. Oleh sebab itu, dengan menekankan kedekatan agama dan budaya,

Ahmadinejad membangun hubungan bilateral dengan Senegal dengan tujuan untuk

memulihkan kondisi ekonomi Iran terutama dalam menghadapi sanksi internasional

yang diberlakukan oleh Barat dan sekutunya.

Kata Kunci: Iran, Senegal, kebijakan luar negeri, Third World Policy, Kawasan

Afrika.

Page 7: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim, Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada

kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Dinamika Kebijakan Luar Negeri Iran Terhadap

Hubungan Bilateral Dengan Senegal Pada Masa Kepemimpinan Ahmadinejad”

sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata 1 jurusan Hubungan

Internasional (S.Sos) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis untuk menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Faisal Abdillah Shatry dan Ibunda Sri

Aen Nurhayati, terima kasih atas nasehat, motivasi, keikhlasan, serta

kesabaran Papa dan Mama selama ini. Dukungan moril dan materil Papa dan

Mama yang tidak dapat dibalas dengan dunia seisinya. Skripsi ini ananda

persembahkan untuk kalian.

2. Dosen pembimbing skripsi penulis Ibu Eva Mushoffa MHSPs. Terima kasih

atas saran, arahan, waktu, nasehat, dan kesabaran Ibu dalam membimbing

penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. Meski penuh dengan aktivitas

yang sangat padat, Ibu Eva masih meluangkan waktunya untuk membimbing

penulis dengan sabar. Terima kasih Ibu Eva atas segala bantuan dan ilmunya.

Page 8: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

vi

3. Bapak Badrus Sholeh, Ph.D selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta.

4. Ibu Debbie Affianty, M.Si, Bapak Nazarudin Nasution, MA, Bapak Ali

Munhanif, PhD, Bapak Ahmad Al-Fajri, MA, Ibu Mutiara Pertiwi, Bapak

Philips Vermonte, PhD, Bapak Teguh Santosa, Bapak Taufiqurrahman, Bapak

Kiki Rizky, Bapak Andar Nubowo dan juga seluruh staf Dosen di jurusan

Hubungan Internasional yang telah mengajarkan dan berbagi ilmu kepada

penulis selama masa studi di UIN.

5. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis; Fahmi Imam Fauzy, Handi Rizky

Wijaya, Fikri Fahrul Faiz, Bayu Aji Bagus Prasetiyo, Trivantiko Rezki

Budiyono, Andre Abdurrahiem, Wibisono Adi Nugroho dan kawan-kawan

Hubungan Internasional Kelas Internasional 2010. Terima kasih atas

dukungan dan doanya.

6. Teman-teman seperjuangan di HI 2010: Aulia Rahman, Andriean Akbar

Pratama, Yuri Handayani, Rammy Akram, La Ode Aljabar, Reza Ratnasari,

Clara Safitri, Aburizal Navis, Mulyana Ahmad Fikri, Ricardo Taufano dan

kawan-kawan lainnya yang selalu memberi inspirasi dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Kawan-kawan Fisip 2010: Hilman Hidayat, Ferdian Ramadhani dan kawan-

kawan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas saran dan

motivasinya.

Page 9: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

vii

8. Kawan-Kawan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat Komisariat

Fisip; Fahreza Rizki, Rifqi Syahrizal, M. Ruhul, Angga, Sofi, Hatta, Rizky

Abdurrahman Devi, Ihsan. Dan tidak lupa kawan-kawan Pengurus Cabang

IMM Ciputat 2010: Abidin Ghozali, Una Tsanaya, Tsani Ariant, Tsalis

Syawaludin, Umar Azhari, Imam Febrian, Epin Kurniasih, dan lainnya yang

selalu memberi dukungan selama pengerjaan skripsi ini.

9. Teman-teman Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB): Asnawi,

Helmi Suhaimi, Hilman Hidayat, Risqi Zulfikar, Atiek Af’idata, Aida,

Hisyam Rafsanjani, dan lainnya yang sudah memberi semangat bagi penulis.

10. Dan tidak lupa sahabat terbaik penulis, Ali Akbar, atas segala bantuan dan

kesediaan waktunya untuk mengkoreksi dan memberi saran untuk skripsi ini.

Maaf jikalau selalu merepotkan, penulis menghaturkan banyak terima kasih.

Jakarta, Mei 2016

Muhammad Farhan

Page 10: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ................................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian .............................................................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 8

E. Kerangka Teoretis ................................................................................................. 13

1. Kepentingan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri ....................................... 13

2. Analisa Faktor Internal dan Eksternal Dalam Pembuatan Kebijakan Luar

Negeri ............................................................................................................ 16

3. Geopolitik ...................................................................................................... 18

F. Metode Penelitian.................................................................................................. 21

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 22

BAB II DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DAN THIRD WORLD

POLICY TERHADAP SENEGAL

A. Orientasi Kebijakan Luar Negeri Iran ................................................................... 25

B. Kebijakan Luar Negeri Iran di Afrika ................................................................... 35

C. Hubungan Iran-Senegal Pasca Revolusi Hingga Masa Presiden

Khatami…………………………………………………………………………38

BAB III KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DI MASA AHMADINEJAD

TERHADAP SENEGAL

A. Nilai Geostrategis Senegal di Afrika Barat ........................................................... 44

Page 11: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

ix

1. Potensi Politik Senegal……………………………………………………….44

2. Potensi Ekonomi Senegal…………………………………………………….50

B. Hubungan Bilateral Iran-Senegal di Masa Ahmadinejad (2006-2013)................. 53

1. Hubungan Bilateral Iran-Senegal di Masa Ahmadinejad…………………....54

2. Dinamika Hubungan Bilateral Iran-Senegal di Masa Ahmadinejad………...57

3. Tujuan-Tujuan Iran terhadap Senegal di Masa Ahmadinejad……………….61

BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

LUAR NEGERI IRAN TERHADAP SENEGAL DI MASA KEPEMIMPINAN

AHMADINEJAD (2006-2013)

A. Faktor Internal ....................................................................................................... 65

1. Faktor Ekonomi……………………………………………………...............65

2. Kebijakan Third World Iran di Masa Ahmadinejad…………………............74

3. Kepentingan Geopolitik Iran di Masa Ahmadinejad………………………...79

B. Faktor Eksternal………………………………………………………………….83

1. Pengaruh Tekanan Sistem Internasional Terhadap Iran………………..........83

2. Eksistensi Hizbullah dan Kelompok Syiah di Afrika Barat………………….89

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 98

Lampiran

Page 12: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

x

DAFTAR SINGKATAN

AMAL : Afwaj Al-Muqawamma Al-Lubnaniya

BBM : Bahan Bakar Minyak

CFA Franc : colonies françaises d'Afrique

CISADA : Comprehensive Iran Sanctions, Accountability, and Divestment Act

FIS : Front Islamic Salvation

GDP : Gross Domestic Products

IAEA : International Atomic Energy Agency

IKCO : Iran Khodro Company

IMF : International Monetary Fund

IRGC : The Islamic Revolutionary Guard Corps

MNF : Multi-National Forces

MoU : Memorandum of Understanding

NATO : North Atlantic Treaty Organization

NEPAD : New Partnership for Africa’s Development

OKI : Organisasi Kerjasama Islam

PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa

SNSC : Supreme National Security Council

WAEMU : The West African Economic and Monetary Union (Union

Economique et Monétaire Ouest Africaine, UEMOA)

Page 13: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

xi

DAFTAR GAMBAR

Tabel IV. A. 1. 1 Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Dunia Terhadap Ekspor Minyak

Iran……………………………………………………………………………..67

Grafik IV. A. 1. 2 Tingkat Ekspor Minyak Iran per Barrel Tahun 2011-2013 .......... 71

Grafik IV. 1. B. 1 Grafik Ekspor Iran ke Afrika 2000-2009 ...................................... 77

Page 14: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini mengkaji tentang hubungan bilateral Iran dan Senegal

selama pemerintahan Ahmadinejad. Kepemimpinan Mahmoud

Ahmadinejad sebagai Presiden Iran yang ke-3 dimulai pada tahun 2005

merupakan era yang menghidupkan kembali idealisme Ayatullah Khomeini,

pemimpin politik sekaligus spritual tertinggi Iran di masa pasca revolusi

Islam 1979. Selama dalam pemerintahannya, Ahmadinejad mengutamakan

kepentingan sosial ekonomi secara domestik. Sedangkan dalam kebijakan

luar negerinya memperlihatkan permusuhan kepada Barat terutama Amerika

Serikat dan Israel. Dengan menekankan kebijakan luar negerinya pada

persoalan ―Keadilan atau Tirani‖,1 Ahmadinejad meyakini semangat Iran

akan ditiru oleh negara-negara lainnya. Beberapa negara di luar kawasan

Timur Tengah; termasuk negara di kawasan Afrika dan Amerika Latin

memang memberi simpati atas sikap berani Ahmadinejad yang menentang

dominasi Barat. 2

Maka Iran di bawah kepemimpinan Ahmadinejad terlihat antusias

memilih untuk menjalin hubungan dengan negara dunia ketiga seperti

negara-negara di Afrika dan Amerika Latin. Pada konteks ini Afrika

1Jahangir Amuzegar, ―Iran‘s Third Development Plan: An Appraisal‖, Middle East

Policy Vol 12 No. 3 (Fall, 2005), h. 47. 2Jahangir Amuzegar, “The Ahmadinejad Era: Preparing for the

Apocalypse,”(Journal of International Affairs:Spring/Summer 2007), h. 36.

Page 15: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

2

memiliki posisi khusus dalam kebijakan luar negeri Iran. Pada tahun 2008,

dalam pertemuan tingkat tinggi Uni Afrika (African Union) menteri luar

negeri Iran Manuchehr Mottaki menyatakan bahwa Iran akan meningkatkan

hubungan baik dengan negara negara Afrika. Mottaki juga menyebut tahun

itu (2008) sebagai ―Tahun perluasan hubungan Iran dan Afrika‖.3

Hubungan Iran dan Afrika sudah terjalin sejak 10 tahun pertama pasca

revolusi Iran.4 Sejak tahun 1980 Iran menjalin kerjasama dengan beberapa

negara di kawasan Afrika yang salah satunya Sudan. Hubungan Iran-Sudan

ini bahkan diklaim oleh Barat dan media massa Timur Tengah telah

mencapai kerjasama di bidang Militer. Hubungan ini dan bahkan membawa

ideologi ekstrim Syiah Iran berkembang di Sudan sejak 1990.5

Selain Sudan, Iran telah lama memiliki hubungan yang dekat dengan

Senegal. Pada tahun 2004, menteri luar negeri Iran Kharrazi

mengungkapkan bahwa Senegal mempunyai porsi penting bagi kebijakan

luar negeri Iran.6 Senegal adalah negara yang memiliki pengaruh signifikan

di Afrika terutama di kawasan Afrika Barat. Pemerintah Iran telah

memberikan dukungan pada Senegal saat menjadi tuan rumah pertemuan

tingkat tinggi Organisasi Konferensi Islam di Dakar, di tahun 2008. Sikap

3Ian Taylor, “The International Relations of Sub-Saharan Africa”, (New York: The

Continuum International Publishing, 2010), h. 22. 4Shireen T. Hunter,“ Iran and the World: Continuity in a Revolutionary Decade”,(

Bloomington: Indiana University Press, 1990), h. 166. 5 Youssef Ibrahim, ―Cutting Back in Lebanon, Iran Is Shifting to Sudan,‖ New

YorkTimes,13 Desember, 1991, dikutip dari Shireen T. Hunter,‖Iran and the World:

Continuity in a Revolutionary Decade‖. 6―Iran Foreign Minister Opens Iran – Senegal Economic Seminar‖, (Tehran IRNA,

March 29, 2004.)

Page 16: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

3

dukungan telah memberikan citra positif bagi Iran sebagai pemimpin dunia

Islam7. Akan tetapi dalam proses pendekatan diplomatiknya, Iran juga

mengalami masalah dengan negara-negara Muslim di Afrika. Masalah

tersebut terutama dikarenakan sikap Iran yang kerap melakukan intervensi,

terutama untuk menyebarkan Ideologi Syiah di Afrika.8

Permasalahan diplomatik ini juga pernah terjadi dalam hubungan Iran-

Senegal. Pada tahun 1984, Senegal memutuskan hubungan diplomatik

dengan Iran. Sikap ini terjadi dikarenakan adanya tindakan yang dicurigai

oleh pemerintah Senegal sebagai intervensi urusan dalam negeri yang

dilakukan oleh anggota kedubes Iran di Dakar.9 Akan tetapi Iran tetap

mempertahankan posisi Senegal sebagai negara penting di Afrika Barat,

usaha ini dimulai sejak masa Presiden Khatami.10

Di masa pemerintahan Ahmadinejad, Senegal tercatat sebagai partner

dagang terbesar Iran di Afrika Barat. Nilai ekspor Iran ke Senegal pada

tahun 2009 mencapai 16 juta dollar dan meningkat hingga 3.6 %

dibandingkan ekspor sebelumnya pada tahun 2000.11

Senegal juga

memberikan dukungan yang besar melalui hubungan diplomatiknya dengan

Iran. Menteri Luar Negeri Senegal, Madicke Niang mengatakan:

7Charlie Szrom, “Ahmadinejad in West Africa: What Iranian Outreach to the

Region Reveals about Tehran‟s Foreign Policy”, (Critical Threats Project of American

Enterprise Institute, 2010), h. 9. 8Shireen T. Hunter, “Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era,” (Greenwood

Publishing Group, 2010), h. 227. 9―Senegal-Iran: Dakar Embassy Closed,‖ Africa Research Bulletin 21, no. 2 (

February, 1984). 10

Shireen T. Hunter, “Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era,”h. 227. 11

International Monetary Fund, ―Iran‘s Export in West Africa,‖ Direction of Trade

Statistic, www.imfstatistics.org/DOT, (Diakses pada July 19, 2014)

Page 17: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

4

“Given the political resolve of the two countries‟ presidents,

Senegal always sides with Iran. . . . We would never back down

on our support for Iran and we would never backtrack on the

path that we have opted for.”12

[Mengingat tekad politik

Presiden dari kedua Negara, Senegal selalu berada di sisi Iran . .

. Kami tidak akan pernah menarik mundur dukungan kami pada

Iran dan tidak akan pernah kembali dari jalan yang telah kami

pilih.]

Meskipun hubungan Iran dan Senegal harmonis, persahabatan diantara

kedua negara tersebut sempat mengalami kerenggangan. Kondisi renggang

ini terjadi dikarenakan Iran membantu kelompok separatis Casamance

Movement of Democratic Forces di selatan Senegal pada tahun 2010, Iran

diketahui mengirimkan suplai senjata kepada pasukan pemberontak

tersebut.13

Mengkaji fenomena kebijakan luar negeri Iran sebagai salah satu

negara emerging power memiliki daya tarik tersendiri. R.K Ramazani14

menyebut Iran sebagai negara Caleidoscophic dengan ciri kebijakan luar

negeri yang bersifat tidak tunggal baik dari faktor pembentukan

kebijakannya hingga bentuk kebijakan di kancah internasional. Faktor

pembentuk kebijakan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti

faktor domestik, regional, dan Internasional. Oleh sebab itu, dari kacamata

12

Senegalese Minister Underlines Expansion of Tehran-Dakar Ties,‖ Fars News

Agency, July 09, 2010, dapat dilihat di

http://english.farsnews.com/newstext.php?nn=8902251632 (diakses pada Juni 20, 2014). 13

Brandon Fite, ―US and Iranian Strategic Competition:Peripheral Competition

Involving Latin America and Africa‖, CSIS Report (12 Maret, 2012), h. 21 14

R.K Ramazani, ―Iran‘s Foreign Policy: Contending Orientations‖, Middle East

Institute, Middle East Journal Vol. 43, No. 2 (Spring , 1989) h. 202 – 217.

Page 18: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

5

para scholar Kebijakan Luar Negeri Iran ialah negara yang mampu

memainkan peran sebagai aktor idealis dan juga pragmatis.15

Struktur pengambilan kebijakan Iran dipengaruhi oleh kerumitan

susunan pembuat kebijakannya. Ada semacam hierarki superioritas

pemegang kekuasaan dalam sistem negara yang bersifat Republik

Teokratis16

. Kekuasaan tertinggi Iran dipegang seorang ulama yang disebut

Supreme Leader atau Vali al-faqih yang dibentuk oleh Ayatoullah Khomeini

agar memiliki otoritas tertinggi dalam bidang hukum, politik, dan

keagamaan17

. Konsep kepemimpinan Supreme Leader ini dianut sebagai

pengganti konsep Vilayatul al faqih,18

yang dipercayai oleh Aliran Syiah

Iran sebagai pengganti kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib hingga

sekarang. Posisi Supreme Leader baru dipegang oleh dua orang, Ayatoullah

Khomeini dan penerusnya, Ali Khamenei.

Kekuasaan Supreme Leader juga memberikan pengaruh yang sangat

besar dalan pembuatan kebijakan luar negeri, meskipun Iran mengenal

15

R.K Ramazani, ―Iran‘s Foreign Policy: Contending Orientations‖. h. 202 16

Alan Salehzadeh, ―Iran‟s Domestic and Foreign Policies‖, (National Defence

University of Helsinki, 2013), Department of Strategic and Defence StudiesSeries 4:

Working Papers No 49. h. 02 17

Neil Shevlin, ―Velayat-E Faqih In The Constitution of Iran: The Implementation of

Theocracy‖, Journal of Constitutional Law Vol. 1, No. 2 ( Fall, 1998), h. 365- 366. 18

12 Imam kepercayaan Islam Syi‘ah yang terdiri dari: Imam Ali ibn Thalib, Imam

Hassan dan Imam Hussein, Imam Ali Assajad, Imam Muhammad Al-Bagir, Imam Ja‘far

Shadiq, Imam Musa Al-Kazim, Imam Ali Arriza, Imam Muhammad Attaqi, Imam

Muhammad Annaqi, Imam Hasan Al-Askari, dan Imam Muhammad Al-Mahdi. Kedua

Belas Imam tersebut diyakini oleh Syi‘ah sebagai penerus kepemimpinan pasca era

Muhammad SAW. Khomeini menciptakan Supreme Leader (Val al-faqih) sebagai

pemimpin tunggal penerus kepemimpinan Islam Islam karena ketiadaan 12 Imam tersebut.

Dapat dilihat di http://www.alislam.org/shia-political-thought-dapat dilihat di

http://www.alislam.org/shia-political-thought-ahmed-vaezi/what-wilayat-al-faqih dan

http://www.jafariyanews.com/sep2k2/13_bookbaqirsadr.htm (Diakses 11 Februari 2015).

Page 19: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

6

birokrasi susunan pembentuk kebijakan luar negeri yang dimulai dari:

Menteri luar negeri, Presiden beserta SNSC (Supreme National Security

Council). Dalam konteks ini persetujuan oleh Supreme Leader selaku

pemegang otoritas dari keseluruhan kebijakan Iran menjadi mata rantai

terakhir dalam pembuatan kebijakan luar negeri.19

Tidak dapat dipungkiri, sistem pembuat kebijakan Iran yang dikenal

hingga saat ini dibentuk secara garis besar oleh Ayatullah Khomeini, tokoh

utama penggerak revolusi Iran 1979 yang merubah secara fundamental

ideologi negara menjadi lebih teokratis dan fokus pada kebijakan anti-

Imperialisme negara-negara Barat.

Selain itu, Khomeini juga berkeinginan untuk menyebarkan ideologi

Islam Iran, yaitu aliran Islam Syiah, sebagai dasar acuan bernegara di level

regional maupun internasional. Semangat Khomeini ini bahkan terlihat

dalam korespondensinya kepada Gorbachev pada 1 Januari 1989. Dalam

suratnya, Khomeini meyakini bahwa pasca perang dingin, ketika sistem

bipolar antara blok Barat dan blok Timur runtuh, ideologi Islam menjadi

alternatif bagi semua bangsa karena diyakini mampu menjadi pelopor

kesejahteraan dan keamanan.20

Pada era kepemimpinan pasca Khomeini,

karakterisktik kebijakan Iran mengalami modifikasi seiring dengan

perubahan kepemimpinannya. Namun demikian, flatform dasar

19

Eva Patricia Rakel, ―The Iranian Political Elite, State and Society Relations, and

Foreign Relations Since The Islamic Relations‖, (Amsterdam: University of Amsterdam,

2008), h. 146. 20

R.K Ramazani, ―Ideology and Pragmatism in Iran‘s Foreign Policy,‖ Middle East

Journal (2004) h. 15.

Page 20: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

7

pengambilan kebijakan tetap mengacu kepada landasan Teokratis yang telah

dibangun oleh Khomeini.

Berdasarkan latar belakang di atas, skripsi ini akan menganalisa

dinamika kebijakan luar negeri Iran terhadap negara dunia ketiga di Afrika

pada masa Ahmadinejad dengan fokus utama pada hubungan bilateral Iran

dengan Senegal. Hubungan ini didasari oleh Iran yang mencari partner baru

di luar kawasan yang notabene tidak memiliki hubungan dekat dengan

Amerika Serikat.

B. Pertanyaan Penelitian

Skripsi ini mengkaji dinamika hubungan bilateral yang dibangun oleh

Iran terhadap Senegal pada pemerintahan Presiden Ahmadinejad. Untuk itu,

skripsi ini akan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana

dinamika hubungan bilateral Iran-Senegal pada masa pemerintahan

Ahmadinejad? Apa faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya

dinamika hubungan Iran-Senegal pada masa pemerintahan Ahmadinejad?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini ditulis sebagai prasyarat kelulusan jenjang pendidikan

Strata-1 di Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini

adalah sebagai berikut: (1) Mengkaji dan menjelaskan proses dalam

pembentukan kebijakan luar negeri Iran, (2) menganalisa kondisi-kondisi

serta faktor-faktor yang berpengaruh dalam kebijakan luar negeri Iran, (3)

Page 21: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

8

mengetahui hubungan bilateral yang dibangun oleh Iran di luar wilayah

Timur Tengah, (4) dan memahami karakter hubungan bilateral antara Iran

dan Senegal di masa pemerintahan Ahmadinejad.

Adapun manfaat yang diharapkan dari skripsi ini adalah untuk

membantu pemetaan keilmuan dalam analisa hubungan internasional

terutama dalam kajian analisa kebijakan luar negeri di Timur Tengah dan

Afrika. Dengan demikian, skripsi ini bisa menjadi salah satu rujukan dalam

kajian Hubungan Internasional di Timur Tengah dan Afrika.

D. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa literatur yang mengkaji kebijakan luar negeri Iran

secara spesifik. Namun skripsi ini memfokuskan pada dua jenis literatur

berdasarkan periode kepemimpinan dan dinamika dalam pembentukan

kebijakan luar negeri Iran.

R.K Ramazani21

menganalisa kebijakan luar negeri Iran pasca revolusi

Iran 1979 yang memfokuskan pada semangat Freedom, Independence, and

Islam Ideology yang diterapkan oleh setiap Presidennya. Ramazani dalam

artikelnya berjudul Iran‟s Foreign Policy: Both North and South22

,

berpandangan bahwa kebijakan luar negeri Iran di masa Khomeini pasca

perang dingin yang tidak lagi mengutamakan Barat atau Timur (Neither

21

R.K. Ramazani,―Iran‘s foreign Policy: Independence, Freedom and The Islamic

Republic,‖ dalam Iran‟s Foreign Policy: From Khatami to Ahmadinejad, eds Anoushiravan

Ehteszami and Mahjoob Zweiri (Reading: Ithaca Press, 2008), h. 8-10. 22

R.K Ramazani,‖Iran‘s Foreign Policy: Both North and South‖, Middle East

Journal, Vol. 46, No.3 (Summer, 1992). h. 393.

Page 22: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

9

West or East) tetapi juga melihat pada Utara serta Selatan. Sementara pada

masa Rafsanjani lebih memfokuskan wilayah Utara dengan mendekati

Azerbaijan dan Armenia, dengan menekankan persamaan budaya dan

agama. Selain itu wilayah Selatan yakni negara Teluk yang strategis juga

mejadi fokus hubungan luar negeri Iran, terutama dalam meredam pengaruh

Amerika Serikat di Timur Tengah23

. Namun demikian Ramazani

berargumen bahwa meski ada beberapa perbedaan fokus kebijakan luar

negeri dalam era kepemimpinan yang berbeda, para Presiden Iran tetap

melanjutkan beberapa kebijakan terdahulu.

Sementara itu Arshad24

menyakini bahwa kebijakan luar negeri Iran

bergantung dengan kondisi Internalnya. Senada dengan argumen yang

dibangun oleh Ramazani bahwa dalam interpretasi kebijakan, faktor-faktor

seperti Independence, Freedom and Islamic ideology mendapat porsi yang

lebih dominan namun dalam merealisasikan kepentingan nasional, faktor-

faktor tersebut banyak mengalami benturan baik dari segi politik atau

ekonomi. Ketidaksesuaian antara prinsip-prinsip ideologi negara Iran dan

kepentingan nasionalnya mulai diterjemahkan berbeda oleh setiap Presiden

Iran..

Sejak revolusi Islam Iran, perubahan kebijakan domestik serta luar

negeri berdampak signifikan baik di tingkat regional dan Internasional.

23

R.K Ramazani,”Iran‘s Foreign Policy: Both North and South”, h. 397. 24

Lubna Arshad, ―Internal Dynamics of Iran's Foreign Policy‖, Pakistan Institute of

International Affairs, Pakistan Horizon Vol. 57 No. 1, (January, 2004), dapat dilihat di

http://www.jstor.org/stable/41394036, (diakses 22 Juni, 2014, 20:22). h. 49.

Page 23: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

10

Namun demikian, Anoushiravan Ehteszami menyimpulkan kebijakan luar

negeri Iran di masa pasca-Khomeini mengalami perubahan orientasi dan

implementasi pada periode Presiden berikutnya. Pada masa Rafsanjani dan

Khatami, Iran lebih mengutamakan pembangunan ekonomi secara yang

disebut sebagai Khod Kafaye atau swasembada ekonomi Iran.25

Hal ini terjadi karena adanya perubahan yang dinamis di dalam

urusan domestik Iran. Tetapi Ehteshami menambahkan bahwa perubahan

tersebut dapat dipengaruhi oleh kalkulasi kepentingan berdasarkan

perubahan sistem Internasional yang terjadi pasca perang dingin. Akan

tetapi kebijakan luar negeri Iran tetap tegas dengan perluasan pengaruhnya

di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Sanam Vakil26

berargumen bahwa Iran memfokuskan kebijakan luar

negeri yang mengggabungkan tujuan politik dan ekonomi. Ahmadinejad

juga mengutamakan negara-negara yang mendukung posisi Iran dalam

pengembangan nuklirnya seperti Russia, Tiongkok, dan India. Tetapi, dalam

menghadapi hegemoni Amerika Serikat dan Israel Ahmadinejad bersikap

radikal dikarenakan keinginannya untuk melakukan perubahan besar dalam

sistem tatanan dunia internasional.27

25

Anoushiravan Ehteshami, ―The Foreign Policy of Iran‖, dalam The Foreign Policy

of Middle East States, eds. Raymond Hinnebusch, Anoushiravan Ehteshami

(Boulder,Colorado: Lynne Rienner Publishers, 2002), h. 283. 26

Sanam Vakil, “Iran Balancing East against West”, The Washington Quartely,

Vol. 29, No.4 (2006): h. 51-65. 27

Fakhreddin Soltani and Reza Ekhtiari Amiri, “Foreign Policy of Iran after Islamic

Revolution”, www.ccsenet.org/jpl, Canadian Center of Sciences and Education, Journal of

Politics and Law Vol. 3, No.2, (Canada: September, 2010), h. 199.

Page 24: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

11

Farid Mirbaghari28

secara spesifik memandang bahwa ideologi Syiah

yang sangat kuat dalam sistem politik Iran terlihat dalam: (1) Asas

kenegaraan yang dilandasi Ketuhanan, (2) Peran ulama sebagai yudikatif,

(3) Syiah sebagai dasar ideologi negara, dan Penafsiran kepentingan

nasional (National Interest). Hal ini mempengaruhi kebijakan luar negeri

Iran yang juga memiliki muatan kepentingan doktrin ideologi Syiah Iran. .

Fred Halliday29

berpendapat bahwa ideologi Iran tidak mempengaruhi

sebagian bahkan kecil kemungkinannya dalam kebijakan luar negerinya.

Masyarakat Iran menginginkan kepentingan ekonomi Iran diutamakan

dengan cara apapun. Halliday menyimpulkan kebijakan luar negeri Iran di

masa pasca Khomeini wafat, menjadi reaktif karena mengutamakan

kepentingan nasional dibandingkan ideologinya.

Ketidakjelasan orientasi kebijakan luar negeri Iran diperkuat oleh

argumentasi Volker Perthes30

yang menemukan bahwa tujuan kebijakan luar

negeri Iran lebih bersifat short-term. Kemudian negara-negara yang

menjalin kerjasama dengan Iran diarahkan untuk bersikap pasif dalam

menentukan kepentingan kerjasamanya. Gasiorowski menekankan khusus

28

Farid Mirbaghari, “Shi‘ism and Iran‘s Foreign Policy”, The Muslim World, Vol.

94, No.4 (October: 2004), h. 555. 29

Fred Halliday, ―Iran and the Middle East: Foreign Policy and Domestic Change‖,

Middle East Research and Information Project (MERIP), Middle East Report No. 220

(Autumn , 2001) http://www.jstor.org/stable/1559410, (Diakses 7 Januari, 2015, 03:50),h.

42-47. 30

Volker Perthes, ―Ambition and Fear: Irans Foreign Policy and Nuclear

Programme‖, Stiftung Wissenschaft und Politik, Vol. 52 no. 3. (Juni – Juli, 2010), h. 102.

Page 25: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

12

pada pemerintahan era Ahmadinejad bahwa kebijakan luar negerinya lebih

bersifat agresif terutama untuk tujuan pengembangan nuklirnya31

.

Pada masa kepemimpinan Ahmadinejad, Iran mendekati negara dunia

ketiga untuk mengkampanyekan pengembangan nuklir sebagai energi

alternatif. Penelitian Brandon Fite memperlihatkan bahwa Iran

mengutamakan negara dunia ketiga yang dapat diajak menjadi aliansi untuk

melawan negara negara Barat32

. Pada umumnya negara dunia ketiga33

yang

berpotensi menjadi aliansi Iran berada di kawasan Afrika dan Amerika

Latin. Kebijakan luar negeri Iran di era Ahmadinejad menekankan

kesamaan ideologi dan agama sebagai landasan kerjasama, diantaranya

dengan Senegal.

Berdasarkan literatur di atas, skripsi ini menganalisa hubungan

bilateral antara Iran dan Senegal. Analisa skripsi ini berdasarkan dinamika

kebijakan luar negeri Iran di masa Presiden Ahmadinejad terhadap Senegal

serta faktor-faktor yang melatar-belakanginya. Skripsi ini fokus pada dua

31

Mark Gasiorowski, ―The New Aggressivenes in Iran‘s Foreign Policy‖, Middle

East Policy Council, Middle East Policy Vol. 14 No. 2 (Summer, 2007) dilihat di

http://search.proquest.com/docview/203666736?accountid=25704, (Diakses 6 Desember,

2014 09:19). h. 130. 32

Brandon Fite, ―US and Iranian Strategic Competition:Peripheral Competition

Involving Latin America and Africa‖, h. 4 33

Definisi Third World atau negara dunia ketiga ialah Negara-negara yang beraliansi

di era perang dingin dengan tidak memihak pada blok-blok yang bertikai. Aktor yang

bertikai yakni blok barat dengan paham demokrasi liberal dan blok timur dengan paham

komunis Uni Soviet. Negara-negara tersebut umumnya berada di kawasan Amerika Latin,

Seluruh Asia kecuali Tiongkok dan Jepang, Afrika, dan Negara-negara di kepulauan Pasifik

Selatan. Sedangkan melalui kacamata ekonomi, negara-negara Third World merupakan

Negara yang mengalami keterpisahan dari jaringan ekonomi global yang umumnya

dikuasai oleh negara adidaya ekonomi seperti Eropa dan Amerika Utara. Dapat dilihat di

Christopher Clapham, Third World Politics: An Introduction (Lancaster: Taylor & Francis

E-Library, 2004), h.2.

Page 26: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

13

faktor utama yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Iran, yaitu faktor

domestik dan faktor internasional.

E. Kerangka Teoretis

Seperti disebutkan di atas, skripsi ini akan menganalisa dinamika

hubungan bilateral antara Iran dan Senegal di masa Pemerintahan Presiden

Ahmadinejad serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu,

skripsi ini menggunakan konsep-konsep penting dalam teori Hubungan

Internasional, yaitu: (1) konsep National Interest (Kepentingan Nasional)

dan Kebijakan Luar Negeri, (2) konsep faktor-faktor internal dan eksternal

dalam pembuatan kebijakan luar negeri (Foreign Policy Analysis) dan (3)

konsep Geopolitik secara spesifik sebagai alat analisis untuk mengkaji nilai

strategis kerjasama bilateral tersebut.

1. Kepentingan Nasional (National Interest) dan Kebijakan Luar

Negeri

Dalam pemahaman konvensional, Kepentingan Nasional versi

Morghentau dilihat berdasarkan kondisi alamiah sebuah negara yang

menyesuaikan dunia internasional seperti dahulu kala.34

Morghentau

meyakini bahwa kepentingan nasional memiliki hubungan dengan Power

sebuah negara. Dengan demikian, kepentingan nasional tidak akan

terpengaruhi oleh waktu dan tempat.

34

Scott Burchill, The National Interest in International Relations Theory, (New

York: Palgrave Macmillan, 2005), h. 35.

Page 27: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

14

Kenneth Waltz35 mengungkapkan bahwa kepentingan nasional

dibentuk berdasarkan produk struktur sistem dan disandingkan dengan

akumulasi power yang akan bergantung kepada perubahan sistem

internasional. Karena itu identitas suatu negara dan sikap pemimpin negara

yang berkuasa bukan merupakan faktor penting dalam mengkaji

kepentingan nasional. Menurut Scott Burchill36, kepentingan nasional yang

demikian harus memperhatikan 3 poin utama: (1) Negara dapat memberikan

pengaruh pada sistem internasional namun tidak mampu mengontrolnya, (2)

Kebijakan ekonomi harus didahulukan kepentingannya dan (3) Kemampuan

negara dalam menjaga keamanan tidak absolut, namun relatif berubah

tergantung kondisi sistem.

Kepentingan nasional dalam hubungan internasional merupakan

pokok penting yang harus dianalisa untuk mengetahui pola dasar sebuah

tindakan atau kebijakan negara. Menurut Aleksius Jemadu, terdapat tiga

kriteria utama dalam kepentingan nasional yang dijadikan sebagai asumsi

dasar dalam pengertiannya. Tiga kriteria tersebut dijelaskan menurut

Miroslav Nincic.37

Pertama, Kepentingan nasional harus memiliki urgensi

yang utama sehingga elemen pemerintah dan masyarakat bersinergi untuk

mengusahakannya. Kedua, Kepentingan nasional tercipta dikarenakan

adanya situasi atau kondisi yang hadir atas pengaruh lingkungan

35

Scott Burchill, The National Interest in International Relations Theory, h. 42. 36

Scott Burchill, The National Interest in International Relations Theory, h. 44 37

Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008), h. 67.

Page 28: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

15

internasional. Dan terakhir, Kepentingan nasional merupakan representasi

kepentingan besar seluruh golongan, bukan bersifat partikularistik.

Kepentingan nasional dalam praktiknya akan menghasilkan sebuah

kebijakan, dalam hal ini disebut sebagai kebijakan luar negeri. Menurut

Marijke Breuning38

, kebijakan luar negeri adalah sebuah tindakan

pemerintah terhadap negara lain dalam proses interaksi di luar teritori

masing-masing negara tersebut. Breuning berargumen bahwa kebijakan luar

negeri dilaksanakan jika menyangkut kepentingan nasional secara kolektif

seperti issue-issue pangan, lingkungan, hak asasi manusia, dan keamanan

energi.

Joseph Frankel39

beranggapan bahwa kebijakan luar negeri dapat

dinyatakan sebagai usaha negara dalam memenuhi semua kepentingan

nasionalnya berdasarkan kebutuhan dalam negeri atau pengaruh situasi

internasional. Frankel menekankan kepentingan nasional yang utama bagi

sebuah negara, tidak ada kepentingan bersama yang dibuat antar negara

dalam membentuk kebijakan luar negeri dari masing-masing pemerintahnya.

Menurut K. J Holsti40

kebijakan luar negeri ialah pemikiran atau

tindakan yang diciptakan oleh pembuat kebijakan dalam memecahkan

masalah luar negeri dan menciptakan perubahan dalam menghadapi

38

Marijke Breuning, Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction, (New

York: Palgrave Macmillan, 2007), h. 5. 39

Joseph Frankel, International Relations in a Changing World, 4th

ed. (New York:

Oxford University Press, 1988), h. 93. 40

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, (New Jersey:

Prentice-Hall, 1992), h. 223.

Page 29: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

16

kebijakan, tindakan, atau sikap dari negara atau beberapa negara. Holsti

menilai sebuah kepentingan nasional sebagai bentuk pola interaksi antara

ekonomi global dan kondisi tatanan dunia yang mempengaruhi kepentingan

sebuah negara. Maka skripsi ini menggunakan konsep kepentingan nasional

yang dilihat berdasarkan kebijakan luar negeri yang telah dijalankan sebuah

negara.

2. Faktor-Faktor Internal dan Eksternal dalam Pembuatan

Kebijakan Luar Negeri

Penelitian ini memfokuskan pada kajian analisa kebijakan luar negeri

berdasarkan faktor internal dan eksternal. Dalam kajian faktor internal,

penulis menggunakan beberapa faktor yang diajukan oleh K.J Holsti, yakni

Socio-Economic Welfare, dan Government and Philosophy yang akan

dijelaskan dibawah ini.41

Dalam pendekatan Socio-economic Welfare, sebuah negara

memerlukan negara lainnya untuk memberikan kesejahteraan bagi

penduduk dalam negerinya. Kesejahteraan tersebut itu dapat terlihat dari

dukungan sosial serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang signifikan.42

Maka sebuah negara perlu mengeluarkan kebijakan luar negeri untuk

menjalin kerjasama dengan negara lain sebagai bentuk tanggung jawab

pemerintah dalam memenuhi kebutuhan ekonomi rakyatnya.

4141

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, (New

Jersey: Prentice-Hall, 1992), h. 275. 42

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, h. 98.

Page 30: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

17

Faktor Government and Philosophy juga memberi pengaruh yang

sangat besar dalam pembentukan kebijakan luar negeri. Sebuah substansi

kebijakan dapat disepakati berdasarkan konstitusi atau pengaruh yang

dimiliki oleh kelompok yang berkuasa dalam suatu negara tersebut43

.

Rezim pemerintahan yang berkuasa dalam sebuah negara juga dibentuk

tidak hanya oleh kelompok elit yang berkuasa namun juga oleh filosofi dan

program politik yang direncanakan, pengaruh filosofis ini dapat menjadi

determinasi substansi kebijakan yang disepakati oleh pemerintah44

.

Secara Eksternal, Holsti45

menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri

dipengaruhi secara kuat oleh kondisi fenomena yang terjadi di dunia

Internasional, dengan kata lain tindakan-tindakan aktor lain yang secara

langsung atau tidak langsung menjadi faktor determinan kuat dalam

membentuk suatu kebijakan luar negeri.

Faktor Struktur sistem Internasional (Structure of the System)

menurut Holsti adalah faktor yang dilihat berdasarkan struktur power sistem

Internasional yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya pengaruh

kebijakan luar negeri suatu negara terhadap negara-negara lainnya46

.

Kemudian faktor Purposes and Action of Other Actors merupakan faktor

yang menggunakan pendekatan analisa kebijakan terhadap aktor-aktor

lainnya yang bukan merupakan negara atau non-state actors. Holsti

43

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, h. 274. 44

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, h. 278. 45

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, h. 271. 46

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, h. 272.

Page 31: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

18

berargumen bahwa aktor non-negara dapat memberikan pengaruh terhadap

kepentingan nasional negara lainnya melalui pembentukan issue

internasional baik dari segi keamanan, ekonomi dan bahkan krisis sosial.47

Berdasarkan hal diatas maka dalam menganalisa hubungan Iran–

Senegal, skripsi ini akan melihat dua proses interaksi di tingkat domestik

dan Internasional, karena kondisi dari kedua negara tersebut dipengaruhi

oleh kepentingan internal serta eksternal masing-masing.

3. Geopolitik

Kajian Geopolitik menggunakan analisa faktor kontur daerah, iklim

atau cuaca, ketersediaan sumber daya air dan tanah yang dijadikan sebagai

atribut utama dalam menganalisa sikap atau kebijakan dalam studi ilmu

politik. Karena itu para penulis, peneliti, dan praktisi Politik Internasional

menggunakan kajian geografis sebagai alat untuk menjelaskan,

menjabarkan, bahkan menganalisa isu kebijakan luar negeri serta

kompleksitasnya.48

Kajian-kajian geopolitik berkembang di akhir abad ke 19 dengan

populernya terminologi geopolitik yang diperkenalkan oleh Rudolf Kjellen,

seorang peneliti politik dari Swedia. Pada tahun 1905, Kjellen

menerjemahkan terminologi tersebut ke dalam bahasa Jerman yaitu

Geopolitik pada artikelnya yang dipublikasikan oleh jurnal Geographische

47

K.J Holsti, International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition, h. 274. 48

Francis P. Sempa, Geopolitics: From the Cold War to the 21st Century, (New

Brunswick, New Jersey: Transaction Publishers, 2002), h. 3.

Page 32: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

19

Zeitschrift49

. Menurut Kjellen, geopolitik adalah bentuk analisa yang

menggunakan peran geografis dalam memutuskan gambaran sebuah

kebijakan negara.50

Geopolitik di Amerika Serikat dipopulerkan oleh Alfred Thayer Mahan

seorang admiral angkatan laut Amerika Serikat melalui dua bukunya,

Influence of Seapower upon History (1890) dan The Interest of America in

Seapower (1897), Mahan dapat menjelaskan perbedaan kekuatan daratan

dan lautan sebagai potensi yang digunakan dalam strategi geopolitik di masa

Perang Dingin51

. Kemudian di Inggirs, Sir Halford Mackinder yang dikenal

sebagai pemikir geopolitik paling berpengaruh di akhir abad ke 19

menekankan adanya kebijakan yang saling terkoneksi antar negara, tetapi

poros dari persinggungan kebijakan tersebut berada di antara daratan dan

lautan52

.

Selain pakar geopolitik dari AS dan Inggris, di masa perang dunia

kedua hingga perang dingin juga melahirkan pakar-pakar geopolitik yang

notabene merupakan oposisi dari sekutu Barat yaitu Jerman. Karl

Haushoffer (1869-1946) dan Friedrich Ratzel (1844–1904) merupakan

pionir geopolitik terkenal dari negeri tembok Berlin. Haushoffer

menjelaskan geopolitik dengan menekankan pada hubungan geografis dan

49

Sven Holdar, ―The Ideal State and the Power of Geography: The LifeWork of

Rudolf Kjellén,‖Political Geography, 11 (3) (May 1992): h. 308. Dapat dilihat di Bert

Chapman, Geopolitics: A Guide to the Issues, (Santa Barbara, California: Praeger, 2011), h.

7. 50

Bert Chapman, Geopolitics: A Guide to the Issues, h. 8. 51

Colin Flint, Introduction to Geopolitics, h. 20. 52

Colin Flint, Introduction to Geopolitics, h. 20.

Page 33: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

20

hubungan antar ruang/wilayah serta berargumen tentang perlunya

pembentukan pan-regions, yaitu kawasan yang dibentuk oleh kesepakatan

beberapa negara dan dipimpin oleh sekelompok kecil negara kuat secara

politik dan ekonomi53

.

Sedangkan Ratzel, melihat geopolitik sebagai cara-cara perluasan

kekuasaan dan pengaruh negara. Ratzel menyebutnya sebagai tujuan

Lebensraum, yaitu superioritas negara yang dinamis harus ditunjang dengan

power. Dalam hal ini, Ratzel menekankan power negara diukur berdasarkan

budayanya. Semakin maju dan hebatnya budaya dari sebuah negara, maka

negara tersebut pantas menguasai territori negara lain yang memiliki budaya

lemah.54

Geopolitik di abad 21 dibagi menjadi dua yaitu Classical Geopolitics

dan Critical Geopolitics. Classical Geopolitics menekankan pada aspek

kekuatan nasional ekonomi, politik luar negeri, militer yang efektif

digunakan untuk melindungi kepentingan nasional dan lainnya. Framework

analisa Classical geopolitics mengutamakan analisa power secara wilayah,

namun analisanya melibatkan interaksi terhadap geografis di satu sisi serta

melibatkan peran kemajuan ekonomi dan teknologi di sisi lainnya55

.

Konsep Geopolitik yang berkembang lainnya adalah Critical

Geopolitics, konsep ini berkembang sebagai pendekatan interdisipliner yang

53

Colin Flint, Introduction to Geopolitics, h. 20. 54

Colin Flint, Introduction to Geopolitics, h. 20. 55

Bert Chapman, Geopolitics: A Guide to the Issues, h. 3.

Page 34: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

21

muncul pada tahun 1980. Pakar teori ini yang dikenal adalah Simon Dalby

dan Gerard Toal yang menonjolkan ideologi sayap kiri, yakni mengkritisi

pendekatan Hubungan Internasional klasik yang mengutamakan negara

sebagai aktor utama56

.

Dalam pendekatan geopolitik klasik, pengaruh yang dilihat seperti

kekuatan ekonomi, keutamaan penguasaan maritim, atau usaha aliansi untuk

melindung keamanan nasional dijadikan sebagai acuan pendekatannya.57

Namun dalam perspektif Critical Geopolitics, faktor sejarah, sosial budaya,

hubungan antara urusan domestik dengan luar negeri, dan peran aktor non-

negara juga dilibatkan.58

Hal ini menjadikan analisa geopolitik lebih meluas.

Pada skripsi ini, kedua pendekatan dalam konsep geopolitik digunakan

untuk memperdalam analisa faktor geopolitik yang melatarbelakangi

dinamika hubungan Iran-Senegal.

F. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Carmines dan

Zeller59

metode kualitatif adalah metodologi penelitian yang hasil penelitian

tersebut tidak dihasilkan melalui prosedur statistik atau bentuk numerik

lainnya. Sedangkan menurut Alan Bryman, qualitatif merupakan pendekatan

yang digunakan dalam studi ilmu sosial dalam menjelaskan dan

56

Bert Chapman, Geopolitics: A Guide to the Issues, h. 8. 57

Bert Chapman, Geopolitics: A Guide to the Issues, h. 4. 58

Colin Flint, Introduction to Geopolitics, h. 23. 59

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis

dalam Penelitian, (Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2010), h. 26.

Page 35: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

22

menganalisa budaya atau perilaku manusia beserta kelompoknya melalui

kacamata subjek yang diteliti tersebut.60

Tujuan dari metode kualitatif

berusaha untuk menggambarkan secara sistematis fakta dari objek atau

subjek yang diteliti secara tepat.

Metode kualitatif yang digunakan dalam skripsi ini mengambil bentuk

data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi

pustaka atau sumber yang datang dari pihak kedua. Data yang digunakan

dalam skripsi ini seperti: buku-buku, tesis, jurnal online, jurnal cetak,

majalah, publikasi pemerintah, media elektronik, website resmi dan surat

kabar yang diperoleh dari koleksi pribadi maupun koleksi perpustakaan

seperti di Perpustakaan utama UIN Jakarta serta Fakultas FISIP UIN

Jakarta, Perpustakaan utama Universitas Indonesia, dan Perpustakaan

Nasional. Sedangkan untuk jurnal online, skripsi ini banyak menggunakan

jurnal Jstor, Proquest, Cambridge Journal Online.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang skripsi melalui

beberapa penjelasan seperti: pernyataan masalah,

pertanyaan penelitian, manfaat dan tujuan penelitian,

tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

60

Alan Bryman, Quantity and Quality in Social Research, (New York: Routledge, 2004), h.

46.

Page 36: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

23

BAB II Dinamika Kebijakan Luar Negeri Iran dan Third

World Policy

Pada bab ini dijelaskan perubahan-perubahan

kebijakan luar negeri Iran dari masa sebelum revolusi

Iran 1979 hingga berakhirnya kepimpinan Presiden

Ahmadinejad pada tahun 2013. Bab ini kemudian

menjelaskan dasar dari instrumen Third World dalam

kebijakan luar negeri Iran. Bab ini juga membahas

peran Iran di Afrika dan hubungan bilateral Iran dan

Senegal sebelum masa Ahmadinejad.

BAB III Kebijakan Luar Negeri Iran di Masa

Ahmadinejad Terhadap Senegal

Bab tiga memaparkan bentuk hubungan bilateral Iran-

Senegal di masa Ahmadinejad yang diawali dengan

pemaparan nilai Geostrategis Senegal di kawasan

Afrika Barat di bidang politik dan ekonomi. Setelah

itu, bab ini memaparkan hubungan bilateral Iran-

Senegal di masa Ahmadinejad yang ditandai dengan

adanya intensifikasi hubungan. Namun demikian, bab

ini juga menjelaskan, dinamika kebijakan pada

hubungan bilateral tersebut serta tujuan yang ingin

dicapai oleh Iran terhadap hubungannya dengan

Senegal.

Page 37: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

24

BAB IV Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kebijakan Luar Negeri Iran Terhadap Senegal di

Masa Kepemimpinan Ahmadinejad (2006-2013)

Bab ini menjelaskan analisa faktor kebijakan luar

negeri Iran dengan menggunakan kerangka analisa

faktor internal dan eksternal. Pada faktor internal yang

analisanya difokuskan pada nilai ekonomi, kebijakan

Third World dan kepentingan Geopolitik Iran di masa

Ahmadinejad. Sedangkan pada faktor eksternal, bab

ini memfokuskan analisa tekanan sistem internasional

terhadap Iran, peran eksistensi kelompok Hizbullah di

Senegal dan kelompok Syiah di Afrika Barat.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan berisi pemaparan dan analisa di bab-bab

sebelumnya. Bab ini menjadi kesimpulan skripsi yang

menjelaskan dinamika hubungan bilateral Iran-

Senegal pada masa kepemimpinan Ahmadinejad. Bab

ini diakhiri dengan saran sebagai masukkan bagi

penelitian-penelitian di masa yang akan datang .

Page 38: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

25

BAB II

DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DAN THIRD

WORLD POLICY

Bab ini akan menjelaskan gambaran orientasi kebijakan luar negeri Iran

dan elemen Third World Policy sebagai acuan dalam meningkatkan

hubungan dengan negara dunia ketiga. Dengan merujuk pada elemen third

world policy bab ini juga akan membahas hubungan Iran-Senegal secara

umum.

A. Orientasi Kebijakan Luar Negeri Iran

Dalam perjalanan sejarah modern Iran, revolusi Islam Iran tahun 1979

menandakan berubahnya haluan politik serta sistem pemerintahan yang

dianut oleh Iran, meski sebelumnya Iran merupakan sekutu barat di Timur

Tengah. Orientasi kebijakan luar negeri Iran mengalami dinamika

perubahan dari masa ke masa. Hal ini kemudian membuat Iran menjadi

aktor yang unik di timur tengah.

Sebelum revolusi Islam Iran 1979, Kebijakan luar negeri Iran dibentuk

oleh sistem dinasti yang berkuasa yakni rezim dinasti Pahlevi. Iran yang

memiliki hubungan baik dengan dunia barat terutama Inggris dan Amerika

Serikat. Pada saat perang dunia kedua, Iran memberi dukungan pada sekutu

dalam konferensi Teheran, yang dihadiri oleh Presiden AS F. D. Roosevelt,

Page 39: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

26

Perdana Menteri Inggris W. Churchill dan juga dihadiri J. Stalin dari Uni

Soviet. Tujuan konferensi ini adalah menciptakan perdamaian dunia. Namun

dari sekian banyak kebijakan luar negeri dinasti Shah Pahlevi, tidak ada

kebijakan Iran yang mencerminkan pemerintahan secara demokratis.

Pemerintahan dinasti Shah Pahlevi lebih condong mempertahankan sistem

dinasti yang berorientasi pada legitimasi Barat sehingga Khomeini

menjuluki pemerintahan Iran saat itu sebagai American Shahs.61

Kemudian pasca revolusi Islam Iran tahun 1979, tampuk kepemimpinan

Iran dipegang oleh Khomeini selaku Supreme Leader. Sejak saat itu Iran

mengalami perubahan sistem dan kebijakan pemerintahan secara

keseluruhan. Dalam kebijakan luar negerinya, Khomeini secara spesifik

menekankan sikap anti-Barat. Seperti tertuang dalam konstitusi Iran tahun

1979, Iran memiliki 4 prinsip utama yang membentuk konsep kebijakan luar

negerinya hingga sekarang: (1) Menolak segala bentuk dominasi dari pihak

asing, (2) Mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan teritorial Iran, (3)

Membela hak-hak seluruh umat muslim tanpa bersekutu dengan penguasa

adidaya (Hegemonic Powers) dan (4) Menjalin hubungan baik dengan

negara - negara yang menjaga perdamaian62

. Prinsip-prinsip konstitusi

tentang kebijakan luar negeri Iran tersebut berpengaruh secara garis besar

pada kebijakan luar negeri Iran hingga hari ini.

61

R.K. Ramazani,‖Iran‘s foreign Policy: Independence, Freedom and The Islamic

Republic,‖ dalam Iran‟s Foreign Policy: From Khatami to Ahmadinejad, eds Anoushiravan

Ehteszami and Mahjoob Zweiri, h. 8. 62

Shireen T. Hunter, “Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era,” h. 226

Page 40: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

27

Maka slogan Esteqlal, Azadi: Joumhouri Eslami63

(kemerdekaan,

kebebasan dengan republik Islam) yang digunakan oleh Rakyat Iran ketika

revolusi Islam Iran pada tahun 1979 menjadi sangat populer. Istilah ini

dimaksudkan untuk membangun kemerdekaan Iran yang terbebas dari

pengaruh asing, baik dalam politik dan ekonomi. Tujuan semangat revolusi

tersebut dijadikan prioritas dalam kebijakan luar negerinya hingga saat ini.

Selain itu di bidang ekonomi, Iran bergerak dengan asas Khod Kafaye

(Self Sufficiency)64

yang memiliki arti bahwa jika Iran ingin bergerak

mandiri dalam bidang politik maka wajib bagi Iran untuk menciptakan

kemandirian ekonomi secara berkala. Slogan ini dilatarbelakangi oleh

pengalaman di masa rezim Shah Pahlevi dengan kebijakannya yang

menjadikan Iran sebagai negara yang bergantung pada negara adidaya

secara ekonomi. Tetapi kebijakan tersebut hanya mennguntungkan Shah

Pahlevi beserta keluarganya yang hidup dalam kemewahan ketika krisis

terjadi di Iran.65

Kebijakan luar negeri Iran di masa Khomeini memiliki dua tujuan

utama, yaitu menjadikan Iran sebagai negara yang tidak memihak barat atau

timur (Neither West nor East but Islamic Republic) dan serta kebijakan

63

Anoushiravan Ehteshami, ‖The Foreign Policy of Iran,‖ dalam The Foreign

Policies of Middle East States, eds Raymond Hinnebush dan Anoushiravan Ehteshami

(Boulder, Colorado: Lynne Rienner Publishers, 2002), h. 285. 64

Anoushiravan Ehteshami, ‖The Foreign Policy of Iran,‖ dalam The Foreign

Policies of Middle East States, eds Raymond Hinnebush dan Anoushiravan Ehteshami, h.

286 65

Anoushiravan Ehteshami, ‖The Foreign Policy of Iran,‖ dalam The Foreign

Policies of Middle East States, eds Raymond Hinnebush dan Anoushiravan Ehteshami, h.

286

Page 41: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

28

ekspor revolusi Iran (Export the Revolution).66

Tujuan ini juga menjadi

dasar sikap politik luar negeri Iran di masa perang dingin, meskipun tidak

jelas negara – negara apa yang dimaksudkan Iran dalam definisi barat atau

timur. Menurut beberapa pengamat kebijakan luar negeri Iran, kebijakan

Neither West Nor East but Islamic Republic ini dianggap sebagai usaha Iran

menjembatani hubungan luar negerinya dengan seluruh negara, baik di barat

atau timur67

. Sehingga ketika Iran tidak berhasil membangun hubungan

secara strategis dengan timur maka Iran akan berusaha menciptakan

hubungan dengan barat dan begitu pula sebaliknya.

Tujuan Iran dalam kebijakan ekspor revolusinya untuk menyebarkan

tujuan revolusinya yang terlihat dari usahanya di tingkat regional dan

Internasional dengan mempropagandakan semangat Revolusi Islam Iran di

seluruh dunia terutama bagi seluruh umat Islam. Kebangkitan Iran ini juga

dianggap sebagai ancaman bagi Irak yang dipimpin oleh Saddam Husein.

Maka pada tahun 1980 Saddam Husein menginvasi daerah-daerah di

perbatasan Iran dan Irak68

. Khomeini merespon invasi ini dengan

menyuarakan perang yang memiliki fondasi agama, yaitu bahwa perang

Iran–Irak sebagai perjuangan melawan kejahatan (War between Good and

Evil). Perang Iran – Irak ini berlangsung selama 8 tahun dan sangat

66

Eva Patricia Rakel, ―The Iranian Political Elite, State and Society Relations, and

Foreign Relations Since The Islamic Relations‖, h. 148 67

Eva Patricia Rakel, ―The Iranian Political Elite, State and Society Relations, and

Foreign Relations Since The Islamic Relations‖, h. 148 68

Barbara Ann Rieffer-Flanagan, ―Two level of Iranian Foreign policy‖,

International Journal on World Peace, Vol. 26, No. 4 (DECEMBER, 2009), h. 12.

Page 42: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

29

merugikan bagi Iran, karena Iran berjuang sendirian melawan Irak yang

didukung oleh negara-negara Arab dan bantuan persenjataan negara Barat.69

Selain itu kebijakan ekspor revolusi diimplementasikan oleh Khomeini

dalam tingkat internasional melalui dukungannya terhadap bentuk–bentuk

perlawanan atas nama Islam di negara – negara dunia ketiga. Sikap ini

didasari atas semangat Iran melawan pengaruh Barat di seluruh dunia. Iran

beranggapan bahwa segala bentuk sistem yang diberlakukan Barat termasuk

istilah status quo sudah tidak relevan70

. Namun argumentasi Iran tentang

dominasi Barat ini ditentang oleh beberapa negara Arab yang pro-Barat. Hal

ini dikarenakan kekhawatiran negara – negara Arab berpaham Islam Sunni

terhadap usaha Iran menyebarluaskan paham Islam Syiah ke seluruh

dunia71

. Dengan tujuan untuk memproyeksikan kekuatannya di kancah

internasional, Iran sekaligus memperkuat posisinya vis a vis Amerika

Serikat dan Israel.72

Pada masa Rafsanjani, sistem pemerintahan Iran tidak lagi dipegang

penuh oleh Supreme Leader, pemerintahan dijalankan oleh presiden. Sikap

dan tujuan kebijakan luar negeri Iran diatur berdasarkan kesepakatan

Presiden meski Supreme Leader masih memiliki pengaruh yang lebih

69

Alidad Mafinezam and Aria Mehrabi, Iran and Its Place Among Nations,

(Westport, USA: Praeger Publishers, 2008), h. 36. 70

Jamsheed K. Choksy, ―Iran takes on the world‖, Current Trends in Islamic

Ideology, Vol. 11, h.67. 71

Jamsheed Choksy, ―Iran‘s New World Order‖, Wall Street Journal (1 Maret

2010), dikutip dari Iran takes on the World, 66. 72

R.K. Ramazani,―Iran‘s foreign Policy: Independence, Freedom and The Islamic

Republic,‖ dalam Iran‟s Foreign Policy: From Khatami to Ahmadinejad, eds

Anoushiravan Ehteszami and Mahjoob Zweiri, h. 11.

Page 43: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

30

kuat73

. Setelah Khomeini wafat, pemerintahan selanjutnya difokuskan pada

kebijakan pembangunan ekonomi negara serta memulihkan dampak

kerugian yang ditimbulkan oleh kebijakan perang Iran-Irak. Selaku presiden

pertama Iran, Rafsanjani berusaha meningkatkan kembali perekonomian

yang sempat jatuh dikarenakan kerugian Perang Iran – Irak. Kebijakan luar

negerinya mengutamakan kebangkitan ekonomi berkelanjutan sehingga

membuka diri dengan negara – negara industri serta negara – negara di

Teluk Persia74

.

Rafsanjani menjalankan kebijakan Integrationist Foreign Policy yakni

suatu kebijakan untuk menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok

Islam di dunia Arab. Sikap ini sekaligus menunjukkan Survival Iran dalam

melawan pengaruh Irak di kawasan Timur tengah. Kelompok Islam yang

didukung pergerakannya seperti: the Islamic Salvation Front (FIS) di

Aljazair, rezim Turabi di Sudan, HAMAS dan kelompok Jihad Islam di

Palestina, Ikhwanul Muslimin di Jordania, Partai al-Nahda di Tunisia, dan

beberapa kelompok Jihad di Mesir. Mereka adalah kelompok Islam Sunni

yang tidak memihak pada Irak.75

Dari pendekatan yang dilakukan Iran

terhadap kelompok-kelompok di atas, dapat terlihat bahwa kebijakan luar

73

Lionel Beehner, ―Iran‘s Multifaceted Foreign Policy‖, Council on Foreign

Relations (2006), h. 5. 74

Eva Patricia Rakel, The Iranian Political Elite, State and Society Relations, and

Foreign Relations Since The Islamic Relations, h. 158.

75

Anoushiravan Ehteshami, ‖The Foreign Policy of Iran,‖ dalam The Foreign

Policies of Middle East States, eds Raymond Hinnebush dan Anoushiravan Ehteshami, h.

287.

Page 44: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

31

negeri Iran sesungguhnya berorientasi pada kepentingan nasional, bukan

karena kesamaan ideologi.

Rafsanjani mengutamakan hubungan luar negeri Iran yang lebih pro-aktif

dan tidak lagi Isolationist seperti di masa Khomeini. Namun tetap

mengutamakan kebijakan luar negeri Iran yang berorientasi ekspor revolusi,

dengan anggapan bahwa tanpa semangat ekspor revolusi, Iran hanya

menjadi sebuah negara biasa.76

Dalam konteks ini Rafsanjani tetap

menjadikan doktrin Khomeini sebagai landasan tindakan Iran di dunia

politik global. Meskipun implementasi kebijakannya lebih terbuka terutama

dengan Barat dan negara-negara teluk.

Setelah dua periode masa jabatan Rafsanjani, pada tahun 1997 Khatami

terpilih sebagai presiden kedua Iran. Khatami mengutamakan stabilitas

politik dalam negeri sehingga orientasi kebijakan luar negeri Iran tidak

memiliki pesan propaganda seperti pendahulunya. Tetapi saat itu Iran

cenderung mengedepankan pemerintahan Islam yang demokratis77

. Khatami

mengakui bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan secara harmonis

namun demokrasi yang diusungnya mengedepankan aspek spiritual dan

moralitas, bukan sebagai tujuan seperti yang diterapkan oleh negara Barat.

Dalam hal ini Khatami berusaha mengakomodir politik domestik melalui

76

Rafsanjani dalam pidatonya di TV Iran, 23 Agustus 1994. Dikutip dari Shmuel

Bar, ―Iranian Terrorist Policy and Export of Revolution‖, Interdisciplinary Center

Herzliya, Ninth Annual Herzliya Conference (2009), h. 10. 77

Eva Patricia Rakel, The Iranian Political Elite, State and Society Relations, and

Foreign Relations Since The Islamic Relations, h. 167.

Page 45: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

32

pendekatan demokratis dan juga berusaha untuk lebih terlibat dalam

hubungan luar negeri di tingkat internasional.

Fokus orientasi kebijakan luar negeri Iran di era Khatami ialah

mempromosikan Dialogue among Civilizations, seperti adanya kebijakan

menjalin hubungan yang lebih baik dengan dunia Barat dan negara-negara

di kawasan teluk. Dalam hal ini terdapat beberapa tujuan dari kebijakan

Khatami yakni: memperluas hubungan dagang Iran; meningkatkan

kerjasama keamanan di tingkat regional serta internasional; dan

meningkatkan dialog secara diplomatik untuk mengembalikan Iran sebagai

negara yang aktif dalam hubungan Internasional78

. Berdasarkan hal tersebut,

Iran dinilai sukses mengembalikan citra baik di mata dunia internasional

melalui hubungan yang harmonis dengan beberapa negara seperti Rusia,

Tiongkok, Uni Eropa, dan beberapa negara di kawasan Teluk Persia.

Di masa kepemimpinan Ahmadinejad, Iran melakukan perubahan

kembali dalam kebijakan luar negerinya, yang mengutamakan kebangkitan

ideologi nasionalisme dan Islam. Ahmadinejad memberi prioritas yang lebih

besar dalam kebijakan luar negeri ke negara dunia ketiga di masa

pemerintahannya79

. Hal ini dikarenakan kondisi politik global yang berubah

setelah serangan teroris 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat.

78

Shahram Chubin, Whither Iran-Reform?: Domestic Politics and National

Security, the International Institute for Strategic Studies, (Oxford, New York: Oxford

University Press, 2002). Dikutip dari Eva Patricia Reckel, The Iranian Political elite, state

and society relations, and foreign relations since The Islamic revolution, (Amsterdam:

University of Amsterdam, 2008), h. 167. 79

Eva Patricia Reckel, The Iranian Political elite, state and society relations, and

foreign relations since The Islamic revolution, h. 167.

Page 46: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

33

Kampanye Global melawan terrorisme yang dipimpin oleh Presiden AS,

George W. Bush Jr. menuding Iran sebagai poros kejahatan utama (Axis of

Evil) atau sebagai negara teroris80

. Karena itu Ahmadinejad melakukan

kembali perlawanan terhadap Barat yang didukung oleh pejabat

pemerintahan dengan latarbelakang riwayat sebagai veteran perang Iran-

Irak. Dengan dukungan ini, Ahmadinejad terlihat yakin untuk

menggelorakan slogan ―Keadilan atau Tirani‖81

dengan tujuan

menghidupkan kembali perlawanan terhadap dominasi negara-negara Barat.

Selain itu, Ahmadinejad juga menjalankan kebijakan ―Look to the East‖

dan pengembangan energy Nuklir. Hal ini juga dilakukan untuk mencapai

independensi dari dominasi AS. Lebih jauh lagi, kondisi Timur Tengah

yang menyaksikan dua invasi ke Afghanistan dan Irak yang dilakukan oleh

AS, menjadikan Iran merasa terancam secara keamanan sehingga Iran perlu

mengamankan kepentingan nasionalnya. Sikap ini didasari atas argumentasi

Ahmadinejad yang menyakini bahwa Barat tidak pernah sepaham dengan

Iran82

. Karena hal itu, Ahmadinejad menyakini hubungan luar negeri dengan

negara-negara non-Barat yang notabene bisa menerima semangat revolusi

Iran akan menjadi alternatif lain untuk mengimbangi Barat83

.

80

Amir M. Haji-Yousefi, ―Iran's Foreign Policy during Ahmadinejad: From

Confrontation to Accommodation‖, the Annual Conference of the Canadian Political

Science Association, Concordia University (Juni, 2010): 6. 81

Jahangir Amuzegar, ―Iran‘s Third Development Plan: An Appraisal,‖ Middle East

Policy Vol 12 No. 3, (Fall 2005): h. 47. 82

Amir M. Haji-Yousefi, ―Iran's Foreign Policy during Ahmadinejad: From

Confrontation to Accommodation‖, h. 8. 83

Jahangir Amuzegar, ―Iran‘s Third Development Plan: An Appraisal,‖ Middle East

Policy Vol 12 No. 3, (Fall 2005): h. 49.

Page 47: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

34

Berdasarkan prinsip ini pula kebijakan luar negeri Iran mulai

mengutamakan hubungan dengan Negara dunia ketiga, dengan fokus untuk

menstabilkan pengaruh Barat di beberapa kawasan terutama Afrika dan

Amerika Latin84

. Tujuan kebijakan tersebut adalah untuk mempertahankan

proyek strategis Iran dan mencari dukungan politik luar negeri85

. Hal ini

juga didasari oleh ketetapan konstitusi yang mengutamakan kebijakan Third

World. Kebijakan ini juga dianggap sebagai bagian dari usaha menyatukan

umat Islam dalam kesatuan negara atau disebut dengan Umma86

. Kebijakan

Third World dicantumkan dalam artikel 154 konstitusi Iran yakni:

"The Islamic republic of Iran…while scrupulously refraining from

all forms of interference in the internal affairs of other nations,

supports the just struggles of the freedom fighters against the

oppressors in every corner of the globe." [Republik Islam Iran

dengan cermat menolak segala bentuk campur tangan negara lain

terhadap urusan dalam negeri, mendukung perjuangan yang adil

dari pejuang kemerdekaan dalam melawan kaum tirani di seluruh

dunia] 87

Menurut Arghavani, selain konstitusi negara masih terdapat dua faktor

lain yang menjadikan kebijakan Third World diutamakan dalam setiap

program kebijakan luar negeri Iran.88

Pertama adalah sikap Iran sebagai

Negara revolusioner. Setelah revolusi Iran berhasil, segala hal yang

berkaitan dengan rezim Pahlevi ditiadakan bahkan sisa-sisa kerjasama

84

Sanam Vakil,“Iran Balancing East against West”, The Washington Quartely,

Vol. 29, No.4 (2006): 57. 85

Amir M. Haji-Yousefi, ―Iran's Foreign Policy during Ahmadinejad: From

Confrontation to Accommodation‖, h. 10. 86

Seyed Hamzeh Safavi. ―Anatomy of the I.R.I's Foreign Policy‖, dalam Faribors

Arghavani, Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy, h. 88. 87

Terjemahan oleh Seyed Hamzeh Safavi. ―Anatomy of the I.R.I's Foreign Policy‖,

dalam Faribors Arghavani, Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy, h. 88 88

Faribors Arghavani, ―Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy‖, h. 87.

Page 48: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

35

dengan Negara adidaya yang sudah dijalin oleh Pahlevi tidak dilanjutkan.

Prinsip penolakan terhadap status quo tersebut ditiru oleh setiap kepala

pemerintahan Iran pasca revolusi. Kedua, Manifestasi ideology Iran yang

merupakan bagian dari sikap nasionalisme, yang menentang segala bentuk

penindasan terhadap negara atau masyarakat. Kebijakan Third World juga

menyertakan sikap membela hak-hak Muslim dan negara yang ditindas oleh

Negara adidaya.89

Tetapi dalam implementasinya kebijakan ini juga mengalami naik turun

di setiap masa pemerintahannya. Dinamika kebijakan Third World Iran ini

dilatarbelakangi oleh situasi Iran yang menyesuaikan kepentingan

nasionalnya90

sehingga orientasi Third World merupakan bagian dari

alternatif instrumen kebijakan luar negeri Iran semata.

B. Kebijakan Luar Negeri Iran di Afrika

Pada masa Ahmadinejad, kondisi hubungan Iran dengan Barat

mengalami ketegangan disebabkan sikap konfrontasi Iran terhadap Barat

dalam kebijakan luar negerinya91

. Di sisi lain, Iran lebih berusaha mendekati

Negara-negara dunia ketiga seperti Afrika yang notabene bukan merupakan

prioritas bagi Barat.

89

Seyed Hamzeh Safavi. ―Anatomy of the I.R.I's Foreign Policy‖, dalam Faribors

Arghavani, Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy, h. 87. 90

Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 225. 91

Ali Ansari, ―Iran under Ahmadinejad: Populism and Its Malcontents‖,

International Affairs (Royal Institute of International Affairs, 1944), Vol.84, No.4

(Juli., 2008), h. 687.

Page 49: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

36

Di masa pasca revolusi Islam Iran, hubungan Iran dengan Afrika

meningkat selama satu dekade. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh kebijakan

Export the Revolution ke seluruh penjuru dunia terutama negara-negara

Islam di Afrika. Menurut Shireen T. Hunter92

, ada tiga faktor yang

menjadikan Iran dekat dengan Afrika di awal pasca revolusi: (1) Adanya

ketegangan hubungan Iran dengan partner dagang dan ekonomi sebelumnya,

seperti Eropa dan Asia, (2) Meningkatkan hubungan dengan Negara dunia

ketiga, seperti yang tertuang dalam konstitusi Iran. (3) Memperluas

pengaruh ideology Islam Iran terhadap negara-negara Muslim di Afrika.

Selama masa Khomeini, terlihat peningkatan jumlah kedutaan besar Iran

di Afrika, peningkatan kunjungan diplomatik Iran serta pemberian bantuan

ke sejumlah negara-negara Afrika. Menjelang akhir tahun 1980-an, Iran

berusaha untuk memasarkan beberapa barang produksi dalam negerinya

terutama peralatan militer ke Afrika.93

Pada masa pemerintahan Rafsanjani di tahun 1990 aktifitas Iran di Afrika

mengalami penurunan, dikarenakan terdapat perubahan orientasi kebijakan

luar negeri yang fokusnya beralih ke negara-negara Industri maju seperti

Rusia dan beberapa negara di Asia tengah. Hal ini disebabkan oleh

tanggapan pemerintah Iran saat itu mengenai Third World Policy yang tidak

92

Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 227. 93

Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 228.

Page 50: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

37

efektif94

. Akan tetapi Iran masih mejalin hubungan yang sukses dengan

salah satu Negara Afrika, yaitu Sudan.

Hubungan Iran-Sudan ini merupakan bentuk harmonisasi orientasi kedua

pemerintahan yang Islami. Selain itu, secara strategis Iran juga mendukung

terhadap kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Omar Al-Bashir di Sudan.

Karena itu selama tahun 1990-an, Sudan menjadi tempat berkumpulnya

sejumlah kelompok pejuang Islam yang beberapa di antaranya memiliki

afiliasi terhadap Iran95

. Sejak saat itu Barat dan Negara-negara Arab telah

mengklaim bahwa Iran memberikan pelatihan militer kepada tentara Sudan

dan menggunakan kehadirannya di sana untuk mengumpulkan intelijen serta

menyebarkan ideologi Syiah Iran96

.

Di masa Khatami, hubungan Iran dengan Negara-negara Afrika dibina

melalui kerjasama yang spesifik, yakni kerjasama dalam aspek

pengembangan industri dan pembangunan ekonomi97

. Khatami berhasil

mengadakan kerjasama dalam bidang ekonomi dengan Afrika Selatan

melalui kerjasama Joint Economic Commission. Menurut menteri Luar

Negeri Afrika Selatan, Nkosazana Dlamini Zuma, jumlah Investasi Afrika

Selatan di Iran telah mencapai 1,5 milyar dollar AS sedangkan investasi Iran

di Afrika Selatan berada di 150 juta dollar AS dengan tambahan impor

94

Faribors Arghavani, ―Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy‖, h. 90. 95

Youssef M. Ibrahim, ―Cutting Back in Lebanon, Iran Is Shifting to Sudan,‖ New

York Times, December 13, 1991, dapat dilihat di Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in

the Post-Soviet Era, h. 228. 96

Youssef M. Ibrahim, ―Cutting Back in Lebanon, Iran Is Shifting to Sudan,‖ New

York Times, December 13, 1991, dapat dilihat di Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in

the Post-Soviet Era, h. 228. 97

Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 228.

Page 51: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

38

minyak Iran98

. Hubungan Iran-Afrika kembali mengalami peningkatan

ketika Khatami melakukan tur ke tujuh negara Afrika yaitu Nigeria,

Senegal, Mali, Benin, Sierra Leone, Zimbabwe, dan Uganda pada Januari

2005. Khatami ingin meningkatkan jumlah kerjasama ekonomi dan

berupaya agar sektor swasta Iran bisa ikut terlibat dalam pembangunan di

Afrika99

.

Pada masa Ahmadinejad, tujuan kebijakan Iran diutamakan untuk

mengembalikan nilai dan prinsip seperti di masa awal revolusi Islam Iran100

.

Dalam kebijakan luar negerinya, Ahmadinejad menghendaki hubungan

dengan negara berkembang di dunia ketiga, seperti Afrika101

. Selain itu,

manuver Iran di Afrika juga terjadi dikarenakan aktifitas Amerika Serikat

dan Eropa tidak terlalu dominan di Afrika. Kondisi ini dijadikan kesempatan

oleh Ahmadinejad untuk memperbesar pengaruh global Iran di Afrika102

.

C. Hubungan Iran-Senegal Pasca Revolusi Hingga Masa Presiden

Khatami

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, orientasi kebijakan luar negeri Iran

berubah sesuai dengan interpretasi dari setiap kepala pemerintahan yang

98

Shona Kohler, ―Dlamini Zuma: 8th Joint Commission Between SA-Islamic

Republic of Iran,‖ Polity org.za, 14 December, 2004, dapat dilihat di Shireen T. Hunter,

Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 229. 99

―Iranian President Terms His 7-Nation African Tour as Fruitful,‖ IRNA News, 22

Januari, 2005. Dapat dilihat di Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet

Era, h. 229. 100

Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 229. 101

Brandon Fite, ―US and Iranian Strategic Competition: Peripheral Competition

Involving Latin America and Africa‖, CSIS Report (12 Maret, 2012). h. 4. 102

Shireen T. Hunter, Iran and the World: Continuity in a Revolutionary Decade (

Bloomington: Indiana University Press, 1990), h. 166.

Page 52: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

39

menjabat. Posisi Senegal sebagai negara dunia ketiga juga mengalami

pasang surut. Namun hubungan Iran dan Senegal sudah terjalin bahkan

sejak sebelum revolusi Islam Iran.

Pada masa rezim Shah Pahlevi, hubungan bilateral kedua negara tersebut

tercipta atas dasar kerjasama energi. Hal ini didorong oleh kebutuhan target

pasar minyak tambahan bagi Iran. Sedangkan Senegal diuntungkan dalam

memenuhi kebutuhan energinya dari segi pengembangan teknologi energy

dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah yang ditawarkan oleh

Iran103

. Kerjasama ini juga terjadi dikarenakan kondisi geopolitik dunia

yang terpengaruh oleh konflik perang dingin ketika Iran dan Senegal di

masa perang dingin merupakan sekutu baik bagi AS dan Barat104

.

Di sisi lain hubungan Iran dan Senegal sudah terjalin melalui kedekatan

aspek di luar politik dan ekonomi. Pada masa sebelum revolusi Islam Iran,

pengaruh Syiah sudah menyebar ke seluruh pelosok Senegal melalui peran

ulama yang datang dari Lebanon. Bahkan salah satu ulama Syiah dari

Senegal, Abdel Monem El-Zein mendapatkan didikan secara langsung dari

Ayatoullah Khomeini105

.

El-Zein bertemu dengan Khomeini di kota Najaf, Irak, saat Khomeini

diasingkan oleh rezim Shah Pahlevi yang menuding Khomeini sebagai

103

Graham E. Fuller, The Center of the Universe: the Geopolitics of Iran (the

University of Michigan: Westview, 1991), 98. 104

Michael Rubin, ―Africa: Iran‘s Final Frontier‖, American Enterprise Institute for

Public Policy Research, No. 2 (April, 2013): 3. 105

Charlie Szrom, “Ahmadinejad in West Africa: What Iranian Outreach to the

Region Reveals about Tehran‘s Foreign Policy,” 10.

Page 53: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

40

ancaman terhadap dominasi rezim Shah Pahlevi di Iran.106

Pada tahun 1978,

El-Zein mendirikan Institut pendidikan Islam Syiah pertama di Dakar, yang

mengembangkan pola dakwah secara sistematis melalui pendidikan. 107

Tak dapat dipungkiri banyak dari kalangan Muslim di seluruh dunia

tertarik dengan fenomena Revolusi Islam Iran 1979. Senegal merupakan

negara yang terinspirasi dengan konsep revolusi Islam di Iran, walaupun

90% penduduk Senegal merupakan penganut Islam Sunni tetapi umat

Muslim Senegal tertarik dengan ajaran-ajaran yang dipopulerkan oleh

Khomeini terutama konsep revolusinya108

. Dengan semangat revolusi Islam

Iran ini maka lahirlah tokoh yang disebut sebagai ―Ayatoullah dari Kolack‖

yang secara terang-terangan mengajak rakyat Senegal untuk menumbangkan

Presiden pertamanya, Léopold Sédar Senghor, seorang sarjana Katolik

Roma yang menciptakan sistem sekuler Senegal pada tahun 1980109

.

Ajaran-ajaran Khomeini tidak hanya masuk melalui El-Zein dengan

peran dakwahnya tetapi berkembang dengan peran surat kabar dan media

lainnya. Sebuah surat kabar bernama Wal Fadjri merupakan surat kabar

terpopuler di Senegal sampai hari ini. Dalam sejarahnya merupakan surat

kabar mingguan yang berisikan pemikiran-pemikiran Khomeini,

106

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa‖,

FamilySecurityMatters.org (Februari, 2010): 3

http://www.familysecuritymatters.org/publications/id.5541/pub_detail.asp#ixzz3Ed3hMwA

5 (Diakses pada 12 Maret 2015). 107

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa‖, 3. 108

Mara A. Leicthman, ―Revolution, Modernity and (Trans)National Shi‗i

Islam: Rethinking Religious Conversion in Senegal‖, Journal of Religion in Africa 39

(2009): 320. 109

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa‖, 4.

Page 54: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

41

propaganda terhadap Saddam Hussein pada perang Iran-Irak dan segala

bentuk kritik terhadap Saudi Arabia beserta Organisasi Kerjasama Islam

(OKI)110

.

Karena besarnya pengaruh Iran di Senegal, Presiden Senegal Abdou-

Diouf menutup kedutaan besar Iran di Dakar pada tahun 1984 dengan alasan

propaganda Revolusi Islam Iran yang telah melanggar norma Internasional

terhadap negaranya111

. Abdou-Diouf mengkhawatirkan pengaruh Iran yang

telah menginspirasi masyarakat Senegal untuk menumbangkan Presiden

sebelumnya, bahkan Abdou Diouf menyakini bahwa Iran telah memberikan

dana terhadap banyak media di Senegal dalam usahanya untuk mengawasi

urusan internal Senegal112

. Namun kedutaan besar Iran di Senegal kembali

dibuka terutama setelah berakhirnya rezim Abdou Diouf113

.

Sikap Iran setelah dibukanya kembali hubungan diplomatik menjadi

sedikit berbeda. Konsentrasi hubungan yang awalnya dijalin melalui

kedekatan budaya dan dakwah agama beralih menjadi hubungan yang

menekankan kerjasama ekonomi semata114

. Sikap presiden Rafsanjani juga

tidak lagi memberi prioritas terhadap semangat revolusi Islam Iran, tetapi

110

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa‖, 4. 111

―Senegal-Iran: Dakar Embassy Closed,‖ Africa Research Bulletin 21, no. 2 (

February 1984). Dapat dilihat di Shireen T. Hunter, Iran‟s Foreign Policy in Post-Soviet

Era, h. 227. 112

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa‖, 5. 113

Charlie Szrom, “Ahmadinejad in West Africa: What Iranian Outreach to the

Region Reveals about Tehran‘s Foreign Policy,” h. 10. 114

Mara A. leicthman, ―Revolution, Modernity and (Trans)National Shi‗i

Islam: Rethinking Religious Conversion in Senegal‖ , h. 330.

Page 55: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

42

mengutamakan pengembangan ekonomi115

. Namun demikian kedutaan

besar Iran masih membuka diri dan mendukung antusiasme masyarakat

Senegal yang ingin mempelajari Syiah atau tertarik dengan pesan-pesan

Khomeini dalam revolusi Islam Iran. Salah satunya melalui kerjasama

dengan masyarakat Senegal dalam mengadakan Hari Peringatan Revolusi

Islam Iran di Dakar116

.

Kemudian hubungan Iran dan Senegal di masa ini juga berfokus pada

dialog people to people, diantaranya dengan mensponsori dana finansial

bagi kaum intelektual Senegal untuk hadir dalam konferensi Islam OKI di

Teheran117

. Oleh karena itu, kehadiran Presiden Rafsanjani di Dakar dalam

acara pertemuan tingkat tinggi Organisasi Konferensi Islam sempat menjadi

berita utama di Senegal118

. Hubungan bilateral yang dilakukan oleh Senegal

dan Iran ini mengalami peningkatan pada masa setelah pergantian Presiden

Senegal Abdou Diouf tahun 2000 dan lebih erat lagi setelah terpilihnya

Ahmadinejad di Iran pada tahun 2005.

Abdoulaye Wade yang merupakan pengganti Abdou Diouf, menjalin

komunikasi efektif terhadap Iran dengan mengunjungi Iran. Wade telah

melakukan kunjungan pada tahun 2003, 2006, 2008, bahkan 2009.

115

Rafsanjani dalam pidatonya di TV Iran, 23 Agustus 1994. Dikutip dari Shmuel

Bar, ―Iranian Terrorist Policy and Export of Revolution‖, Interdisciplinary Center

Herzliya, Ninth Annual Herzliya Conference (2009), h. 10 116

Mara A. Leicthman, ―Revolution, Modernity and (Trans)National Shi‗i

Islam: Rethinking Religious Conversion in Senegal‖, h. 330. 117

Mara A. Leicthman, ―Revolution, Modernity and (Trans)National Shi‗i

Islam: Rethinking Religious Conversion in Senegal‖, h. 327. 118

Mara A. Leicthman, ―Revolution, Modernity and (Trans)National Shi‗i

Islam: Rethinking Religious Conversion in Senegal‖, h. 331.

Page 56: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

43

Kunjungan Wade merupakan sikap menghormati tawaran kerjasama

investasi ekonomi yang ditawarkan oleh Presiden Iran sebelumnya,

Muhammad Khatami119

. Adanya usaha mengembalikan hubungan bilateral

yang harmonis ini disinyalir sebagai bentuk usaha Iran untuk mencairkan

suasana setelah adanya hubungan dingin antara kedua negara sebelumnya.

Ekspansi Iran menuju Senegal ini dapat dikatakan sebagai bentuk

hubungan diplomatik yang diawali dengan kedekatan dialog antar budaya

serta agama. Kondisi adanya ketertarikan oleh masyarakat Senegal terhadap

Ayatoullah Khomeini dan fenomena revolusi Islam Iran, dimanfaatkan

dengan baik oleh pemerintahan Iran untuk memperluas pengaruhnya di

kawasan Afrika Barat. Kemudian pada masa Ahmadinejad, hubungan Iran-

Senegal ini juga dijadikan prioritas bagi Iran untuk membangun dukungan

secara diplomatis terhadap proyek pengembangan Nuklir dan juga dukungan

strategis secara Ekonomi. Karena itu skripsi ini akan difokuskan pada

dinamika hubungan Iran-Senegal sejak awal pemerintahan Ahmadinejad.

119

Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 228.

Page 57: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

44

BAB III

KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DI MASA AHMADINEJAD

TERHADAP SENEGAL

Bab ini menjelaskan gambaran utama kebijakan luar negeri Iran terhadap

Senegal selama kepemimpinan Ahmadinejad. Bagian pertama bab ini akan

menganalisa nilai geostrategis yang dimiliki Senegal. Selanjutnya bab ini

menjelaskan dinamika hubungan bilateral antara Iran dan Senegal selama

kepemimpinan Ahmadinejad, serta Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam

hubungan tersebut.

A. Nilai Geostrategis Senegal di Afrika Barat

Sub-bab ini menjabarkan secara empiris potensi geostrategis Senegal di

kawasan Afrika Barat. Pembahasan dibagi ke dalam 2 cakupan potensi

yakni dari sisi politik dan ekonomi.

1. Potensi Politik Senegal

Situasi politik di Senegal berbeda dengan situasi politik yang umumnya

terjadi di beberapa negara-negara Afrika. Meski menjadi negara anggota

zona CFA Franc (colonies françaises d'Afrique) atau persemakmuran

Perancis, Senegal mampu menjadi negara yang relatif stabil sejak

kemerdekaannya pada tahun 1960120

. Tidak ada praktik kudeta atau rezim

otoriter yang berkuasa di Senegal. Pemerintahan yang berkuasa di Senegal

120

Alexis Arieff, ―Senegal Background and U.S Relations‖, Congressional

Research Service (2011):1.

Page 58: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

45

menerapkan prinsip pluralisme sejak awal tahun 1980-an sehingga stabilitas

politik Negara yang mayoritas Muslim Sunni tersebut berjalan baik

dibandingkan negara-negara Afrika Barat lainnya121

.

Senegal memiliki karakteristik penduduk yang beragam namun

didominasi oleh mayoritas penduduk yang beragama Islam, hanya sekitar

5% minoritas penduduknya yang non-muslim yaitu Kristen122

.

Meningkatnya jumlah penduduk Muslim Senegal dimulai sejak migrasi

penduduk Lebanon dan Eropa pada abad 17 hingga 18. Penyebaran Islam

ini juga diikuti dengan berkembangnya kelompok Sufi yang menekankan

karakter tarekat, sehingga gerakan sosial dan politiknya dipengaruhi oleh

kelompok-kelompok Tarekat tersebut.123

Selain itu, penduduk Islam Senegal

masih berpaham ortodoks dalam mengaplikasikan agama pada kehidupan

sehingga pengaruh Tarekat Islam di Senegal juga menjangkau aspek

pemerintahan124

.

Kelompok Tarekat yang dominan di Senegal terbagi menjadi tiga:

Tarekat Muridiyyah, Tijaniyyah dan Qadiriyyah,125

kelompok Tarekat

terbesar ialah Tijaniyyah. Namun hanya kelompok Murridiyyah yang

memilki pengaruh besar dalam kehidupan sosial dan politik di Senegal.126

121

Africa Development Bank, ―Republic of Senegal: Country Strategty Paper 2010-

2015‖, Country Operations Department West Region (2010): 3 122

Tizir Senegal Profile, www.tizir.co.uk/wp-content/uploads/2012/02/Tizir-

Senegal-Brochure..pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id (Diakses Oktober 27, 2015), h. 6. 123

Tizir Senegal Profile, h. 6. 124

Sulayman S. Nyang, ―Islam and Politics in West Africa‖, Africa Studies

Association, A Journal of Opinion, Vol. 13 (1984), h. 23. 125

Gaimini Nonyane, Senegal Country Risk, D&B Country report: 2009, h. 12. 126

Tizir Senegal Profile, h. 6.

Page 59: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

46

Tarekat Murridiyyah memiliki posisi penting dalam mempengaruhi

kebijakan pemerintah, dikarenakan penganut tarekat ini mendominasi

pengelolaan produksi kacang tanah di Senegal. Kacang tanah memberikan

kontribusi 20% dari total keseluruhan produksi agrikultur Senegal dan

penganut tarekat Muridiyyah mengontrol 50% produksi kacang tanah

Senegal127

.

Dalam hal sistem politik, Senegal mengikuti model sistem politik negara

kolonialisnya yaitu Perancis. Namun titik sentral kekuasaan dipegang penuh

oleh Presiden.128

Sistem politik Presidensial yang memberikan kuasa penuh

kepada Presiden ini terlihat dari tidak adanya kemampuan veto pada

institusi eksekutif lainnya. Dalam konteks ini pihak militer bersifat

apolitical sehingga loyalitas militer terhadap kaum sipil dianggap kuat129

.

Oleh sebab itu militer Senegal cukup aktif dalam kegiatan International

Peacekeeping Mission.

Senegal merupakan negara yang sangat bergantung dengan negara

Barat130

. Hubungan baik telah dijalin dengan Barat khususnya dengan

Amerika Serikat dan Uni-Eropa. Senegal memiliki hubungan khusus dengan

Uni Eropa terutama Perancis131

. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh yang

ditimbulkan oleh Perancis dalam pembentukan sistem pembuat kebijakan di

127

Gaimini Nonyane, Senegal Country Risk, h. 12. 128

Bertelsmann Stiftung, ―BTI 2012 — Senegal Country Report‖, Bertelsmann

Stiftung (2012), http://bti2012.bertelsmann-transformation-index.de/82.0.html?L=1

(Diakses 12 Oktober, 2015) h. 9. 129

Bertelsmann Stiftung, ―BTI 2012 — Senegal Country Report‖, h. 9. 130

Alexis Arieff, Senegal Background and U.S Relations, h. 13. 131

Gaimini Nonyane, Senegal Country Risk, D&B Country report: 2009, h. 4.

Page 60: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

47

Senegal, baik secara domestik atau internasional132

. Selain sistem, pengaruh

Perancis dapat dirasakan pada aspek budaya. Bahasa yang digunakan di

Senegal secara resmi adalah bahasa Perancis (La Francophonie) walaupun

terdapat bahasa lokal sehari-hari yaitu bahasa Wolof yang digunakan oleh

70% dari total keseluruhan penduduk Senegal133

. Oleh sebab itu kaum elit di

Senegal memiliki komitmen yang kuat terhadap Perancis; dan ini juga yang

mempengaruhi kedekatan pemerintah Senegal dengan negara-negara Barat

lainnya.

Setelah Senegal merdeka dari penjajahan Perancis, hubungan Senegal-

Perancis tidak menjadi renggang namun tetap saling menguatkan.134

Presiden pertama Senegal, Senghor bahkan mengajukan pembentukan

organisasi perkumpulan negara-negara Afrika yang dijajah oleh Perancis

dengan nama Haut Conseil de la Francophonie pada tahun 1986. Dengan

beranggotakan 26 negara anggota, Senegal ditempatkan secara khusus

sekaligus sebagai pemimpin dari organisasi tersebut oleh Perancis135

.

Setelah mendapatkan posisi khusus dari Perancis, Senegal menjadi tokoh

utama dalam setiap organisasi atau perkumpulan yang digagas baik di

Afrika Barat atau di kawasan Afrika.

132

Peter J Schraeder and Nefertiti Gaye, ―Senegal's Foreign Policy: Challenges of

Democratization and Marginalization‖, African Affairs, Vol. 96, No. 385 (Oktober, 1997),

h. 487. 133

Peter J Schraeder and Nefertiti Gaye, Senegal's Foreign Policy: Challenges of

Democratization and Marginalization, h. 488. 134

Tony Chafer, ―France and Senegal: The end of the affair?‖, SAIS Review ; a

Journal of International Affairs, Vol. 23, No. 2 (Summer, 2003), h. 159. 135

Tony Chafer, France and Senegal: The end of the affair?, h. 160.

Page 61: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

48

Kemampuan Senegal sebagai kekuatan penggerak regional yang

mempengaruhi negara lain di kawasan, juga bisa dilihat dari pengaruh

kuatnya di Uni-Afrika. Senegal merupakan negara yang mendukung

lahirnya program NEPAD (New Partnership for Africa‟s Development) 136

di

Uni Afrika yang didukung oleh negara kuat Afrika seperti Mesir, Nigeria,

Afrika Selatan, dan Aljazair.137

Selain menggerakkan kemajuan di Afrika,

Senegal juga memiliki keinginan kuat untuk menjadi aktor regional power

di kawasan. Partisipasi aktif Senegal di WAEMU138

(West African

Economic and Monetary Union) mendekatkan hubungan Senegal dengan

negara-negara anggotanya seperti Benin, Burkina Faso, Cote d‘Ivoire

(Pantai Gading), Guinea-Bissau, Mali, Niger dan Togo.

Senegal juga aktif dalam kerjasama keamanan di kawasan. Selain

memiliki dukungan langsung dari Perancis melalui penempatan pasukan

berjumlah 1000 personel di Dakar hingga tahun 2010139

, Senegal

memainkan peran aktif sebagai peacekeepers di Afrika dengan mengirimkan

136

NEPAD atau New Partnership for Africa‟s Development merupakan solusi

alternative dari kegagalan program yang dijalankan oleh Uni-Afrika. NEPAD diajukan

sebagai program kebangkitan Afrika di abad 21. NEPAD diinisiasi melalui dua program

pengembangan oleh Afrika Selatan dan Senegal. Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki

mengajukan Millenium Africa Recovery Plan pada Januari, 2001. Kemudian Senegal,

dipimpin oleh Presiden Abdoulaye Wade, mengajukan Omega Plan dan berinisiatif untuk

mengangkatnya menjadi wacana program pengembangan Uni-Afrika. Maka pada tahun

2002, NEPAD lahir melalui persetujuan beberapa negara Afrika seperti Senegal, Afrika

Selatan, Nigeria, Aljazair, dan Mesir. Dapat dilihat di History of NEPAD.

http://www.nepad.org/history (Diakses November 10, 2015). 137

Bertelsmann Stiftung, BTI 2006 — Senegal Country Report, h. 10. 138

WAEMU merupakan singkatan dari The West African Economic and Monetary

Union (Union Economique et Monétaire Ouest Africaine, UEMOA). Organisasi ini

dibentuk oleh kesamaan mata uang yang digunakan (CFA Franc), kebijakan moneter yang

seragam dan penggunaan bahasa resmi Perancis di setiap negaranya. Dapat dilihat di

www.housingfinanceafrica.org/wpcontent/uploads/2012/10/WAEMU.pdf+&cd=2&hl=en&

ct=clnk&gl=id 139

Alexis Arieff, Senegal Background and U.S Relations, h. 13.

Page 62: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

49

personel militernya dalam menangani masalah keamanan di negara-negara

lain yang berada di kawasan. Senegal mengirim 1.500 personel Militer dan

770 Polisi dalam misi perdamaian PBB di beberapa negara seperti Republik

Demokratik Kongo, Pantai Gading, wilayah Darfur di Sudan dan Liberia.140

Keterlibatan peacekeeping mission Senegal yang terbesar adalah dalam

menangani kasus Darfur di Sudan, dengan mengirimkan 1.300 pasukan

militer dan polisi.141

Ketika Abdoulaye Wade terpilih sebagai Presiden ketiga Senegal,

Wade mengutamakan hubungan luar negeri yang diperluas baik di tingkat

regional hingga internasional.142

Dalam periode ini, Senegal juga mulai

menciptakan hubungan dengan negara-negara Barat lain seperti Amerika

Serikat dan negara-negara Uni-Eropa Lainnya. Kemudian Dakar juga

mencoba menjalin hubungan dengan beberapa negara yang pesat dalam

pembangunan ekonominya, seperti Tiongkok dan India. Selain itu yang

menarik adalah sikap Wade yang terbuka dengan beberapa negara yang

memiliki sikap oposisi kepada Barat, terutama di Timur Tengah seperti

Republik Islam Iran di masa Ahmadinejad.143

140

United Nations, U.N. Mission‟s Summary Detailed by Country,

http://www.un.org/en/peacekeeping/contributors/2011/feb11_3.pdf. (February 28, 2015) 141

Alexis Arieff, Senegal Background and U.S Relations, h. 13. 142

Tony Chafer, France and Senegal: The end of the affair?, h. 163. 143

Tony Chafer, France and Senegal: The end of the affair?, h. 163.

Page 63: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

50

2. Potensi Ekonomi Senegal

Senegal belum dapat menopang roda perekonomiannya secara mandiri

namun kondisi ekonominya termasuk stabil bila diukur dengan standar

regional Afrika144

. Peningkatan ekonomi secara signifikan mulai terlihat

setelah lima tahun kemerdekaanya. Pada tahun 1970 hingga 1980-an,

kondisi ekonomi Senegal mengalami stagnansi.145

Tetapi kemajuan

ekonomi secara positif dengan tingkat pertumbuhan mencapai 5% mulai

tampak sejak pertengahan 1990-an hingga tahun 2005146

.

Kemajuan ekonomi di masa tersebut disebabkan kegiatan ekonomi

masyarakat yang kembali kepada tradisi ekonomi sebelumnya yakni

bercocok tanam; berternak dan perikanan147

. Pertumbuhan ekonomi Senegal

terbantu dengan bantuan luar negeri melalui institusi internasional yang

memberikan sumbangsih 32%, sedangkan kiriman dana dari diaspora

Senegal yang menjadi imigran di Eropa dan AS mampu memberikan sekitar

3-4% terhadap pendapatan nasional.148

Sektor ekspor menyumbang

sepertiga pendapatan negara149

.

Senegal memiliki beberapa sumber daya energi seperti energi biomass

(kayu bakar dan arang), minyak bumi, gas alam, Phosphat, tanah peat (tanah

humus yang mampu menghasilkan pembakaran), hydro-electricity, tenaga

144

Tizir Senegal Profile Brochure, h. 3. 145

Janet H. Grietzner, Modern World Nations: Senegal. h. 72 146

Papa Demba Fall, María Hernández Carretero dan Mame Yassine Sarr, h. 8. 147

Papa Demba Fall, María Hernández Carretero dan Mame Yassine Sarr, ―Senegal

Country and Research Areas Report‖, h. 9. 148

Janet H. Grietzner, Modern World Nations: Senegal. h. 75 149

Janet H. Grietzner, Modern World Nations: Senegal. h. 75

Page 64: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

51

surya, dan energi tekanan udara.150

. Dari keseluruhan sumber daya alam

Senegal, minyak bumi merupakan nilai utama yang menjadi tumpuan

ekonomi khususnya sektor ekspor dan impor151

. Produksi Minyak bumi

Senegal terdapat di wilayah selatan yakni daerah Casamance dengan jumlah

sekitar 100 juta meter kubik, namun dari keseluruhan total minyak yang

diperkirakan hanya 30% yang dapat diambil. Kondisi ini disebabkan

kurangnya perangkat pengeboran di setiap titik-titik perminyakan

Senegal152

.

Pemerintahan Dakar masih membutuhkan pasokan energi minyak dari

luar negeri. Kondisi ini disebabkan oleh kebutuhan Senegal dalam

membangun infrastruktur dan pengembangan ekonomi masih berbenturan

dengan kondisi ketahanan energinya. Sekitar 50% pendapatan ekspor

Senegal digunakan untuk membeli suplai minyak153

dan kebutuhan ini

masih bergantung dengan negara Perancis.

Kondisi Senegal yang berada di pesisir pantai Afrika Barat menambah

keuntungan strategis bagi negara-negara besar untuk hadir menjalin

hubungan bilateral dengan Dakar. Meski dahulu Perancis menjajah Senegal,

tetapi warisan-warisan Perancis dalam membangun Infrastruktur

menciptakan kondisi strategis bagi Senegal hingga saat ini154

. Penelitian

yang dilakukan oleh IMF pada tahun 2010 menunjukkan kemampuan

150

Touria Dafrallah, ―Energy Security in West Africa: The Case of Senegal‖, Enda

Energy, Environment and Development Program, Final Report (Desember 2009): 25. 151

Touria Dafrallah, ―Energy Security in West Africa: The Case of Senegal‖, h. 2. 152

Touria Dafrallah, ―Energy Security in West Africa: The Case of Senegal‖, h. 25. 153

Tizir Senegal Profile brochure, h. 4. 154

Tizir Senegal Profile brochure, h. 4.

Page 65: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

52

Senegal dalam membangun teknologi komunikasi dan informasi yang

menjadi percontohan bagi negara-negara Afrika lainnya, hal ini

menunjukkan potensi Senegal dalam mendorong promosi dan implementasi

kemajuan di Afrika155

.

Pelabuhan yang dimiliki oleh Senegal dapat memberikan keuntungan

lebih bagi investor-investor yang berdatangan. Selain dikarenakan kebijakan

Presiden Abdoulaye Wade yang mengutamakan investasi dan diversifikasi

hubungan bilateral dengan negara lain156

, posisi Senegal juga penting

sebagai pintu gerbang jalur kerjasama dengan negara-negara tetangga di

Afrika Barat seperti Guinea-Bissau, Mali, Mauritania, Guinea-Conakry, dan

Gambia157

. Iklim investasi di Senegal juga diperkuat oleh kebijakan

Abdoulaye Wade yang mengutamakan terbukanya sistem pasar untuk

menekan laju kemiskinan, peningkatan investasi serta mempromosikan

usaha-usaha kecil dan menengah di Senegal158

. Dengan potensi-potensi

yang dimilikinya, Senegal memiliki pengaruh penting sebagai percontohan

kekuatan ekonomi yang stabil di Afrika Barat seperti kemampuan menekan

inflasi agar tetap rendah dan acuan manajemen moneter yang bijak.159

155

International Monetary Fund (IMF), Senegal: Poverty reduction strategy paper

annual progress report., IMF Country Report No. 10/368. (Washington, DC, 2010). Diakses

di :http://www.imf.org/external/pubs/ft/scr/2010/cr10368.pdf. (13 September 2015).

Dikutip melalui Tizir Senegal Profile brochure, h. 4. 156

Gaimini Nonyane, Senegal Country Risk, D&B Country report: 2009, h. 3. 157

Consulting Group for Senegal, Senegal Attractiveness Markers, diakses

di http://www.gcsenegal.gouv.sn/docs/GC2014-064%20-%20Note%20-

%20Attractivite%20du%20Senegal-Reperes%20Englishn.pdf. (20 Oktober 2015), h. 1. 158

Gaimini Nonyane, Senegal Country Risk, D&B Country report: 2009, h. 3. 159

Gaimini Nonyane, Senegal Country Risk, D&B Country report: 2009, h. 3.

Page 66: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

53

Dalam konteks hubungan Iran dan Senegal, meski potensi militer dan

ekonomi yang dimiliki Senegal tergolong lemah, Iran tetap menggolongkan

Senegal sebagai negara yang penting demi tujuannya dalam membangun

aliansi kesatuan melawan dominasi Barat.160

Demikian juga halnya Senegal,

walaupun memiliki riwayat dekat dengan Perancis sebagai bekas jajahan,

namun Senegal memiliki kehendak lain terutama memperluas hubungan

luar negerinya untuk meraih investasi pembangunan ekonomi161

.

B. Hubungan Bilateral Iran-Senegal di Masa Ahmadinejad (2004-

2013)

Secara umum, kebijakan luar negeri Iran di masa Ahmadinejad

didasari atas resistensi terhadap AS yang memberikan pengaruh terhadap

Iran, terutama sikap AS yang mengecam proyek pengembangan Nuklir oleh

Iran. Ketegangan hubungan dengan AS ini juga berpengaruh terhadap sikap

aliansi AS di Timur Tengah seperti Saudi Arabia dan Israel yang

menampakkan permusuhan kepada Iran. Dalam hal ini, dominasi pengaruh

sunni di kawasan telah membatasi gerak manuver politik Iran terhadap

negara-negara di Kawasan. Karena itu posisi negara dunia ketiga di luar

kawasan diharapkan oleh Iran untuk membantu mengurangi sanksi

internasional dan menjadi aliansi untuk melawan dominasi Barat.162

160

Brandon Fite, U.S. and Iranian Strategic Competition: Peripheral Competition

Involving Latin America and Africa, h. 2. 161

Tony Chafer, France and Senegal: The end of the affair?, h. 165. 162

Brandon Fite, U.S. and Iranian Strategic Competition: Peripheral Competition

Involving Latin America and Africa, h. 2.

Page 67: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

54

1. Intensifikasi Hubungan Bilateral Iran-Senegal di Masa

Ahmadinejad.

Iran tidak menjalin hubungan khusus dengan Senegal dalam bentuk

aliansi. Namun demikian, Iran tetap menyakini bahwa Senegal memiliki

posisi penting. Pada tahun 2004, Kharrazi selaku menteri luar negeri Iran di

masa Presiden Khatami menyatakan bahwa Senegal merupakan sahabat

yang memiliki arti penting dalam setiap kebijakan luar negeri Iran di benua

Afrika163

. Senegal di masa perang dingin merupakan aliansi kuat dari blok

Barat, namun di masa Ahmadinejad menjadi Venezuela-nya kawasan Afrika

Barat164

.

Iran di masa Ahmadinejad menciptakan hubungan bilateral berbasis

kebudayaan dengan Senegal yang memiliki dua tujuan. Pertama ialah

mengamankan pasar untuk produksi dalam negeri Iran dan tujuan kedua

yaitu agar membuka akses secara khusus untuk produksi pertambangan

Senegal.165

Senegal memandang Iran sebagai mitra baik dalam memberikan

bantuan luar negeri dan investasi untuk perkembangan ekonomi di Afrika.

166

163

―Iranian Foreign Minister Opens Iran-Senegal Economic Seminar,‖ Tehran

IRNA, March 29, 2004. Dikutip dari Charlie Szrom, Ahmadinejad in West Africa, What

Iranian Outreach to The Region Reveals about Tehran‟s Foreign Policy, h. 9. 164

Michael Rubin, ―Iran Global Ambitions‖, American Enterprise Institute for

Public Policy Research, No. 3, March (2008): h. 4. 165

Charlie Szrom, Ahmadinejad in West Africa, What Iranian Outreach to The

Region Reveals about Tehran‟s Foreign Policy, h. 9 166

―Chaharomin e Safar e Rais Jomhour e Senegal beh Tehran‖ [ The fourth trip of

Senegal‘s president to Tehran], Mehr News Agency, October 15, 2009.

Page 68: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

55

Perkembangan budaya Iran di Senegal dibangun melalui beberapa

pendirian institusi/lembaga yang menaungi masalah pertukaran budaya dan

bahasa. Pada tahun 2003, Presiden Wade mengijinkan berdirinya sekolah

bahasa Persia dan sekolah agama Syiah Iran di kawasan komplek

Universitas ternama di Dakar167

. Pendirian sekolah agama ini dikehendaki

dengan serius oleh pemerintahan Senegal seperti yang diungkapkan oleh

Sheikh Tidiane Gadio, Menteri Luar Negeri Senegal, bahwa Senegal

menginginkan pemuka-pemuka agama Islam asal Iran untuk mengajar di

Hawza ul Rasul Akram lembaga pendidikan agama di Universitas Dakar168

.

Pengaruh budaya Iran ini juga bersambut positif dengan kebijakan

Presiden Senegal yang terbuka terhadap segala jenis investasi. Karena itu,

kondisi tersebut menjadi titik terang bagi kehadiran Iran di Afrika Barat169

.

Iran menganggap jika hubungan bilateral antara Teheran dan Dakar dapat

berjalan dengan baik, maka pintu gerbang kerjasama dengan negara Afrika

Barat lainnya menjadi terbuka lebar170

. Iran menjawab keharmonisan ini

167

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa,‖ World

Defense Review, February 18, 2010, http://worlddefensereview.com/pham021810.shtml

(diakses 22 Juli, 2015). 168

―Senegal Keen to Expand Economic Links with Iran,‖ Tehran IRNA, September

6, 2003, available at World News Connection. Dikutip di Charlie Szrom, Ahmadinejad in

West Africa: What Iranian Outreach to The Region Reveals about Tehran‟s Foreign Policy. 169

Wade: Doors of Senegal's Market Open to Iran, dapat diakses di

http://en.iccima.ir/news/iran-economy-news/item/235-wade-doors-of-senegals-market-

open-to-iran.html (diakses pada 8 April 2015) 170

Mottaki: Iran, Senegal Enjoy Strategic Ties." FARS News Agency 10 Mar.

2010.Global Issues In Context.

http://find.galegroup.com.vlib.interchange.at/gic/infomark.do?&source=gale&idigest=69d7

446ecafbc8ba4f4899bab50b2f52&prodId=GIC&userGroupName=wash89460&tabID=T00

4&docId=CJ220995422&type=retrieve&contentSet=IAC-Documents&version=1.0

(Diakses via Web pada 7 Mei 2015).

Page 69: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

56

dengan membantu pembiayaan pembangunan rel kereta api dan pendirian

pabrik traktor di Dakar171

.

Iran juga mengamankan investasi dalam bentuk perjanjian kerjasama

berbasis agrikultur mandiri yang disepakati oleh Senegal172

. Penanaman

modal untuk pengembangan riset terhadap teknologi pangan juga dilakukan

untuk menyiasati kondisi iklim Senegal yang tidak stabil bagi usaha

pertaniannya173

.

Melalui perusahaan otomotif nasional Iran, Khodro Company, Iran

juga melakukan kerjasama investasi dalam bidang otomotif di Dakar.

Direktur Managing Iran Khodro Company (IKCO) Manouchehr Manteghi,

mengatakan bahwa Khodro berencana memproduksi 10.000 unit mobil per

tahun di Senegal. Investasi senilai 60 juta dollar AS tersebut dijalankan

dengan pembiayaan 60 persen oleh Khodro, dan 20 persen oleh

pemerintahan Senegal sedangkan sisanya oleh pihak swasta di Senegal174

.

Sekitar 5000 unit mobil telah dirakit melalui pabrik tersebut, Total

171

―Vazir Niroo: Eradeh siassi Iran bara ye towseh eye ravabat ba Senegal ast‖ [

Ministerof energy: Iran‟s political will is to expand relations with Senegal ], IRNA,

December 3, 2008. 172

Iran, Senegal Broadening Ties, Iran Daily, 8 Februari 2011.

http://old.irandaily.com/1389/11/19/MainPaper/3889/Page/5/MainPaper_3889_5.pdf

(Diakses pada 3 November 2015) 173

Iran, Senegal Broadening Ties, Iran Daily. 174

Wade: Doors of Senegal's Market Open to Iran, dapat diakses di

http://en.iccima.ir/news/iran-economy-news/item/235-wade-doors-of-senegals-market-

open-to-iran.html (diakses pada 8 April 2015)

Page 70: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

57

keuntungan yang diperoleh dari pabrik tersebut telah mencapai 150 juta

hingga 315 juta dollar AS pada tahun 2005 dan 2006.175

Kerjasama berbasis ekonomi bahkan sudah mencapai tahap

penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) antara kedua negara,

penandatanganan kerjasama ini dibentuk dalam kerangka bilateral berbasis

Industri yang diutamakan pada pembangunan pertambangan dan mineral.176

Pertemuan Menteri Pertambangan dan Industri Iran, Ali Akbar Mehrabian

dan Menteri Pertambangan dan Industri Senegal Ousmane Ngom

menyetujui kesepakatan di dalam MoU tersebut. Kerjasama ini

mensyaratkan Iran untuk memberikan Senegal alih teknologi dalam hal

produksi mesin auto-diesel, membantu eksplorasi penambangan di Senegal,

memproduksi gerbong-gerbong kereta dan konstruksi power-plant di

Senegal.177

2. Dinamika Hubungan Bilateral Iran-Senegal Di Masa

Ahmadinejad

Kondisi kerjasama bilateral Iran dan Senegal sempat mengalami

keretakkan pada akhir tahun 2010. Namun, Iran masih mengusahakan untuk

tetap mempertahankan hubungan tersebut, terutama untuk mempertahankan

175

―Iran-Khodro Starts Samand Assembly in Senegal‖, Fars News Agency, April 10,

2008, www.payvand.com/news/08/apr/1101.html (Diakses Juni 20, 2013). 176

"Iran, Senegal ink two industrial MoUs." Xinhua News Agency 16 Apr. 2009.

Global Reference on the Environment, Energy, and Natural Resources. http://find.galegroup.com/grnr/infomark.do?&source=gale&idigest=8385c831cb3cfa75f12

0d1b5b193c1b5&prodId=GRNR&userGroupName=wash89460&tabID=A003&docId=A1

97850034&type=retrieve&contentSet=IAC-Documents&version=1.0 (Diakses via Web

pada 30 Sept. 2015) 177

Iran, Senegal ink two industrial MoUs." Xinhua News Agency 16 Apr. 2009.

Global Reference on the Environment, Energy, and Natural Resources.

Page 71: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

58

kerjasama perdagangan meski hubungan diplomatik dihentikan oleh

pemerintah Senegal178

.

Kondisi kerenggangan hubungan ini terjadi dikarenakan Senegal

menyakini bahwa Iran membantu kelompok separatis Casamance

Movement of Democratic Forces di selatan Senegal pada November 2010,

ada indikasi bahwa Iran mengirimkan suplai senjata kepada pasukan

pemberontak tersebut179

. Presiden Abdoulaye Wade menjadi marah terhadap

Iran ketika terbukti adanya pembunuhan tiga pasukan Senegal oleh pasukan

Separatis Casamance menggunakan senjata produksi Iran pada 20 Februari

2011.180

Selanjutnya pada 22 Februari 2011, dengan resmi Senegal memutuskan

hubungan diplomatiknya dengan Iran melalui penarikan duta besarnya dari

Teheran. Menteri Komunikasi Senegal, Moustapha Guirassy

mengungkapkan bahwa Senegal terguncang dengan adanya penembakan

tentara mereka dengan menggunakan peluru dan senjata produksi Iran.181

Moustapha menambahkan bahwa Iran telah menambah eskalasi konflik

178

Senegal Politics: Diplomatic Ties Cut. (New York: The Economist Intelligence

Unit, 2011), http://search.proquest.com/docview/857922842?accountid=25704. (Diakses

via Proquest November 20, 2014) 179

Brandon Fite, ―US and Iranian Strategic Competition:Peripheral Competition

Involving Latin America and Africa‖, h. 21 180

Brandon Fite, ―US and Iranian Strategic Competition:Peripheral Competition

Involving Latin America and Africa‖, h. 21. 181

Senegal explains cut in diplomatic ties with Iran, Panapress,

www.panapress.com/Senegal-explains-cut-in-diplomatic-ties-with-iran---13-760772-17-

lang1-index.html (Diakses pada 16 April 2016)

Page 72: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

59

internal Senegal dengan kelompok separatis Casamance yang sudah

berlangsung sejak tahun 1982.182

Dalam beberapa tahun kemudian, Iran masih berusaha untuk menjalin

kembali hubungan dengan Senegal terutama dalam normalisasi hubungan

diplomatik secara resmi. Usaha Iran ini membuahkan hasil dalam pertemuan

ke-12 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Kairo pada 6 Februari 2013.183

Hal ini dibuktikan dengan adanya penandatanganan kembali hubungan

diplomatik yang dilakukan oleh kedua Menteri Luar Negeri dari masing-

masing negara, Ali Akbar Salehi dari Iran dan Mankeur Ndiaye dari

Senegal, penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan di Hotel Fairmont

Kairo. Setelah penandatangan tersebut, Deputi Kementerian Luar Negeri

Iran yakni Mohammad Mahdi Akhondzadeh menyatakan:

“Senegal is an important member of both the OIC and NAM. Iran

is currently the chair of NAM…we have to work together and cooperate

in building a safer, secure and more prosperous world. We have to work

with countries like Senegal and Egypt on many issues including

combating extremism.” [Senegal merupakan anggota penting baik di OKI

dan Gerakan Non-Blok. Iran saat ini mengemban amanah sebagai ketua

organisasi gerakan Non-Blok… Kami perlu bekerja sama dalam

membangun dunia yang lebih aman, terlindungi dan sejahtera. Kami

perlu bekerjasama dengan negara seperti Senegal dan Mesir dalam isu-

isu termasuk melawan gerakan ekstremis.]184

182

Senegal severs ties with Iran over rebel weapons, Reuters,

http://www.reuters.com/article/ozatp-senegal-iran-idAFJOE71M01A20110223 (Diakses

pada 16 April 2016) 183

Joseph Hammond, ―The Dakar Dance: Tumultuous Iran-Senegal Relationship

Enters New Chapter‖, diplomaticourier.com, www.diplomaticourier.com/the-dakar-dance-

tumultuous-iran-senegal-relationship-enters-new-chapter/ (Diakses pada 15 Desember,

2015) 184

Joseph Hammond, The Dakar Dance: Tumultuous Iran-Senegal Relationship

Enters New Chapter.

Page 73: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

60

Senegal merespon baik tawaran normalisasi hubungan dengan

Iran dikarenakan adanya pergantian rezim pada pemerintahannya.

Terpilihnya Macky Sall pada April 2012 sebagai Presiden Senegal

mengakibatkan adanya perubahan orientasi kebijakan terhadap Iran

terutama menimbang jumlah investasi Iran yang besar seperti di masa

Presiden Wade.185

Usaha nomalisasi hubungan ini mengindikasikan

bahwa Iran masih memberi prioritas atas hubungannya dengan Senegal

yang memiliki posisi penting di kawasan Afrika Barat dan Afrika secara

lebih luas.186

Satu hal yang penting untuk diperhatikan bahwa kerjasama ekonomi

yang sudah ditandangani oleh kedua belah pihak terus berlangsung walau

dalam kondisi terputusnya hubungan diplomatik, dan nilainya mencapai

200 Juta dolar AS187

. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

kepeningan ekonomi menjadi faktor kuat yang mendorong intensifikasi

hubungan yang dilakukan Iran terhadap Senegal, selain tujuan perluasan

jangkauan politik Iran di kawasan Afrika Barat seperti yang akan dijelaskan

di bawah ini.

185

Joseph Hammond, The Dakar Dance: Tumultuous Iran-Senegal Relationship

Enters New Chapter. 186

"Minister Describes Senegal as Iran's Gate to Africa." FARS News Agency 20

June 2010. Global Issues In Context.

http://find.galegroup.com.vlib.interchange.at/gic/infomark.do?&source=gale&idigest=69d7

446ecafbc8ba4f4899bab50b2f52&prodId=GIC&userGroupName=wash89460&tabID=T00

4&docId=CJ229493692&type=retrieve&contentSet=IAC-Documents&version=1.0

(Diakses via Web pada 7 Mei,2015) 187

Joseph Hammond. The Dakar Dance: Tumultuous Iran-Senegal Relationship

Enters New Chapter.

Page 74: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

61

3. Tujuan-tujuan Iran yang ingin dicapai dalam Hubungan

Bilateral Terhadap Senegal di Masa Ahmadinejad

Iran di masa Ahmadinejad menghendaki hubungan dengan Afrika untuk

tiga tujuan utama seperti yang diungkapkan oleh Michael Rubin188

.

Faktor pertama, Teheran dapat memperoleh dukungan negara Afrika

yang memiliki pengaruh di organisasi internasional penting seperti PBB,

Dewan Energi Atom Internasional (IAEA), Gerakan Non-Blok, Uni Afrika

dan bahkan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Senegal adalah anggota

Organisasi Konferensi Islam yang aktif, sudah dua kali Dakar menjadi tuan

rumah pertemuan tingkat tinggi OKI yakni tahun 1969 dan 2008189

.

Pengaruh Senegal dalam perkumpulan negara Francophone termasuk

menonjol dibandingkan negara Afrika lainnya juga menjadi nilai tambah

bagi hubungan Iran-Senegal190

.

Dalam konteks dukungan politis yang diharapkan oleh Iran,

dukungan Senegal terhadap Iran terlihat dari pernyataan Pape Diop191

,

seorang juru bicara Parlemen Senegal yang memuji Iran pada Mei 2008 atas

perannya sebagai pemimpin bagi dunia Islam. Senegal juga memberikan

dukungan secara politik terhadap Iran, dengan cara memberi kritik atas

sanksi internasional yang dikenakan terhadap Iran. Senegal juga memberi

pujian atas suksesnya kerjasama uranium yang dijalankan Iran-Turki-Brazil

188

Michael Rubin, ―Africa: Iran‘s Final Frontier‖, h. 1. 189

Alexis Arieff, Senegal Background and U.S Relations, h. 14. 190

J. Peter Pham, Shi‟a in Senegal: Iran‟s Growing Reach into Africa‖, h. 2. 191

―Haddad-Adel, Senegal Senate Speaker Discuss Issues of Mutual Interest,‖

IRNA, May 17, 2008, available at World News Connection.

Page 75: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

62

pada Mei 2010 dan mendukung pengayaan Nuklir Iran yang bertujuan

damai192

.

Faktor kedua, Iran ingin menjangkau Negara-negara Afrika yang

memiliki produksi uranium. Hal ini dilatar-belakangi oleh cadangan

uranium Iran yang semakin menipis setiap harinya dan kualitas uranium

yang dimiliki oleh Iran merupakan kualitas yang buruk dan terbatas

jumlahnya193

. Usaha Iran dalam mengembangkan energi nuklir ini juga

diperkirakan akan menghabiskan seluruh cadangan uraniumnya dalam

kurun waktu 10 tahun194

. Selain itu, Iran mengalami kesulitan dalam

melakukan impor uranium dikarenakan adanya sanksi internasional oleh

dewan keamanan PBB yang melarang negara anggota PBB melakukan

transaksi perdagangan uranium dengan Iran.195

Iran mencoba menggunakan cara alternatif dalam usahanya

memperoleh uranium. Maka Iran membeli produksi phosphat yang dapat

diubah menjadi uranium seperti halnya pasokan uranium yang dimiliki

192

―Iran, Senegal Discuss Expansion of Ties on International Scene,‖ IRNA, June

27, 2006, World News Connection. dan ―Senegal Says Illogical Pressure on Iran Will Not

Work,‖ Mehr News Agency, June 20, 2010, dilihat di

www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=221732 (diakses Juli 12, 2015). 193

George Jahn, ―Iran Hunts for Uranium Supplies, Finds Scrutiny,‖ Salon.com,

February 24, 2011,

http://www.salon.com/news/feature/2011/02/24/iran_nuclear_capacity_zimbabwe. (Diakses

pada 30 Oktober 2015) 194

Pacific Northwest Center for Global Security, ―Alternative Energy Economics for

Iran: Options, Definitions and Evaluation,‖ dalam Uranium 2003 Resources, Production

and Demand (Nuclear Energy Agency No. 5291, Organization for Economic Cooperation

and Development, 2004). 195

Zachary Laub, ―International Sanctions on Iran‖, Council of Foreign

Relations,http://www.cfr.org/iran/international-sanctions-iran/p20258 (Diakses pada 7

Februari 2016)

Page 76: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

63

Suriah.196

Senegal dalam hal ini merupakan produsen Phosphat dengan nilai

produksi mulai dari 500 juta hingga 1 milyar ton.197

Dengan demikian,

secara tidak langsung, Senegal memberikan kontribusi aktif kepada Iran

dalam proliferasi Nuklir dan energi uraniumnya.

Faktor ketiga, para pejabat senior Iran memiliki harapan untuk

memperkuat kerjasama dengan Negara-negara Afrika yang memiliki garis

pesisir pantai, terutama yang memiliki akses langsung menuju samudera

Atlantik. Tujuannya agar dapat memberikan akses kepada angkatan laut Iran

di beberapa wilayah strategis Afrika.198

Hal ini menjadi penting untuk

memperkuat kerjasama berbasis strategis dan pertahanan (Lihat Lampiran

1)199

.

Pada tanggal 27 Januari 2008, Menteri Luar Negeri Senegal Cheikh

Tidiane Gadio bersama Menteri Pertahanan Senegal Bécaye Diop,

mengumumkan kunjungannya ke Teheran. Pertemuan ini bertujuan untuk

membahas peningkatan hubungan pertahanan bilateral antara kedua

negara.200

Dalam kerjasama ini, Iran dapat memaksimalkan jangkauannya di

laut Atlantik seperti yang dikatakan Kepala Angkatan Laut Iran Habibollah

Sayyari201

. Kondisi strategis yang dimiliki Senegal ini mendukung proyeksi

196

World Nuclear Association, ―Uranium from Phosphates‖, www.world-

nuclear.org/information-library/nuclear-fuel-cycle/uranium-resources/uranium-from-

phosphates.aspx#.UhoprBtg9po (Diakses pada 6 April 2016) 197

Senegal Resources, http://simsenegal.com/industry-info/senegal-resources/

(Diakses 6 April 2016) 198

Michael Rubin, ―Iran Africa Final Frontier‖, American Enterprise Institute for

Public Policy Research No. 2, April (2013), h.2. 199

Michael Rubin, “Iran Africa Final Frontier”, h. 4. 200

Michael Rubin, “Iran Africa Final Frontier”, h. 4. 201

Michael Rubin, “Iran Africa Final Frontier”, h. 5.

Page 77: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

64

Ahmadinejad untuk menantang hegemoni AS di samudera Atlantik dengan

mendapat akses dari lepas pantai Senegal yang terhubung dengan Samudera

Atlantik.202

Maka, dengan melihat ketiga tujuan yang dicapai Iran terhadap Senegal,

potensi yang dimiliki Senegal dibandingkan negara-negara Afrika Barat

lainnya memiliki nilai strategis yang lebih menguntungkan bagi Iran. Oleh

sebab itu, dapat disimpulkan bahwa usaha Iran dalam mempertahankan

hubungannya dengan Senegal merupakan bagian dari misi penting dalam

perluasan pengaruhnya di Afrika.

202

Michael Rubin, ―Africa: Iran‘s Final Frontier, h. 5.

Page 78: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

65

BAB IV

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP SENEGAL DI

MASA KEPEMIMPINAN AHMADINEJAD (2006-2013)

Bab ini menganalisa faktor-faktor yang dijadikan landasan dalam

pembentukan kebijakan luar negeri Iran pada masa kepemimpinan

Ahmadinejad. Secara Internal, faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi

tiga yakni berdasarkan faktor kepentingan ekonomi, kebijakan luar negeri

Iran terhadap negara dunia ketiga dan kepentingan geopolitik Iran.

Sedangkan dari segi eksternal dibagi menjadi dua yaitu faktor tekanan

sistem Internasional dan eksistensi Hizbullah dan kelompok Syiah di

Senegal.

A. Faktor Internal

1. Faktor Ekonomi

Ahmadinejad memiliki banyak terobosan dalam menjalankan

kebijakannya. Kebijakan-kebijakan Ahmadinejad dalam bidang ekonomi

dibentuk berdasarkan sikap politiknya yang menurut para pengkaji Iran,

melihat kembali kepada sikap politik Khomeini sehingga dapat dikatakan

sebagai bentuk revolusi Islam Iran jilid 2.

Dalam bidang ekonomi, Presiden Mahmoud Ahmadinejad

menjalankan kebijakan ekonominya dengan karakteristik kepemimpinan

Page 79: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

66

populis yaitu mendukung kaum miskin dan kelas pekerja di Iran203

.

Ahmadinejad mengutamakan kebangkitan ekonomi nasional dan

kesejahteraan penduduk Iran dengan cara menentang bentuk-bentuk

dominasi internasional oleh Barat, oleh sebab itu kebijakan Ahmadinejad

dianggap sebagai bagian dari kebijakan ekonomi yang cenderung skeptis

dengan segala bentuk globalisasi ekonomi atau ketergantungan dengan

perdagangan asing204

.

Pandangan Ahmadinejad dalam politik luar negerinya diaplikasikan

terhadap kebijakan ekonominya, terutama terhadap kerjasama ekonomi

dengan negara lain. Ahmadinejad pernah berujar dalam pidatonya terkait

kebijakan investasi asing yang telah dilakukan oleh pemerintahan

sebelumnya yaitu:

“Because of the passivity of foreign policy,the public have been

made to think that if we want to attract foreign investment, we must

give concessions” [Karena kebijakan luar negeri (Iran) yang pasif,

masyarakat Iran sudah berpikir bahwa jika kita ingin menarik

investasi asing, kita harus membuat kelonggaran (terhadap investor

asing)].205

Statement ini adalah bentuk kritik Ahmadinejad yang beranggapan

bahwa revolusi Iran yang telah dilaksanakan 16 tahun yang lalu menjadi sia-

sia, oleh karena itu Ahmadinejad menginginkan adanya Conditions atau

203

Prof. Nader Habibi, ―The Economic Legacy of Ahmadinejad‖, Middle East Brief,

Crown Center of Middle East Studies (2013): 4 204

Evalaila Pesaran, Iran‟s Struggle for Economic Independence: Reform and

Counter-reform in The Post-revolutionary era (London: Routledge, 2011), 168. 205

Majalah Mardomsalari, 19 Juni, 2006. Dikutip dari Evalaila Pesaran, Iran‟s

Struggle for Economic Independence: Reform and Counter-reform in The Post-

revolutionary era, h. 169.

Page 80: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

67

persyaratan dalam kontrak terkait kerjasama dengan Investor asing. Secara

tegas, Ahmadinejad melihat kebijakan Iran harus dikembalikan kepada

nilai-nilai revolusi Islam Iran terutama dengan adanya keinginan untuk

mengurangi intervensi asing terhadap ekonomi, namun selama investor

asing yang menawarkan kerjasama dengan Iran berjanji untuk memberikan

manfaat terhadap kaum miskin dan masyarakat kelas bawah maka

Ahmadinejad membolehkan kerjasama tetap berjalan206

.

Di periode awal pemerintahan Ahmadinejad di tahun 2005 Iran

mengalami kenaikan cadangan devisa domestik dikarenakan naiknya harga

minyak dunia per barrel. Sumber daya minyak Iran merupakan terbesar

kelima di dunia dengan jumlah rata-rata 4,13 juta barrel per hari207

. Dengan

kapasitas minyak bumi yang banyak dan memberikan subsidi kepada

produk domestic bruto (Gross domestic Products/ GDP) sekitar 12%208

,

maka kepercayaan diri Ahmadinejad terhadap ekonomi pada

pemerintahannya meningkat.

206

Evalaila Pesaran, 171. 207

Top 10 Oil Producing Countries In The World: Where‘s The Greatest Petroleum

Dominion?, FinancesOnline.com, http://financesonline.com/top-10-oil-producing-

countries-in-the-world-wheres-the-greatest-petroleum-dominion/ (Diakses pada 22 Januari,

2016) 208

Shayerah Ilias, ―Iran‘s Economic Conditions: U.S. Policy Issues‖, Congressional

Research Service (22 April 2010), h. 6.

Page 81: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

68

Tabel IV. A. 1. 1 Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Dunia

Terhadap Ekspor Minyak Iran

Sumber: Evalaila Pesaran, Iran‟s Struggle for Economic

Independence: Reform and Counter-reform in The Post-revolutionary era,

Routledge, 2011.

Ahmadinejad merasa kebutuhan Iran terhadap pinjaman dana dan

investasi asing tidak menjadi pilihan utama. Pendapat menteri ekonomi dan

keuangan Iran di masa Ahmadinejad, Danesh Ja‘fari, menguatkan kebijakan

Ahmadinejad dengan menyatakan bahwa meminjam dana dari luar negeri

dengan tingkat bunga peminjaman yang tinggi itu adalah pilihan yang tidak

rasional jika cadangan devisa domestik tersedia secara cukup209

. Maka

keputusan kuat Iran dalam mengurangi pinjaman dana kepada pihak asing

menjadi lebih ketat dibandingkan dengan kondisi di masa Presiden Khatami

yang fleksible dengan kebijakan pinjaman dana dan investasi dari pihak

asing.

Di masa Ahmadinejad keuntungan kenaikan harga minyak dunia

dialokasikan untuk biaya impor dan program bantuan luar negeri karena

209

Evalaila Pesaran, h. 171

Page 82: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

69

disetujui oleh Supreme Leader210

, Ayatoullah Khamenei, sebagai alat untuk

memproyeksikan pengaruh Iran di kancah global terutama kepada negara-

negara dunia ketiga seperti yang diharapkan Ahmadinejad. Selain bertujuan

untuk meningkatkan pengaruh Iran terhadap negara dunia ketiga,

Ahmadinejad menggunakan keuntungan naiknya harga minyak dunia ini

untuk memenuhi bagian janji kampanye Ahmadinejad yang ingin

memberikan uang keuntungan penjualan minyak Iran langsung kepada

seluruh lini masyarakat Iran.211

Pada masa awal pemerintahan Ahmadinejad, Iran selaku negara

produsen minyak mendapatkan keuntungan harga minyak hingga 36 juta

dollar AS. Karena itu, Teheran mampu menunjukkan supremasi

kebijakannya terhadap wilayah domestik dan internasional. Keuntungan

tersebut digunakan untuk memperkuat keamanan negara baik di tingkat

domestik atau internasional melalui alokasi dana terhadap penguatan militer

seperti pembelian senjata dan operasi intelijen. Bahkan dana ini juga

digunakan untuk membangun proliferasi nuklir.212

Selain itu, seperti yang dilakukan Ayatoullah Khomeini, Ahmadinejad

memberikan posisi penting kepada lembaga seperti IRGC, The Islamic

Revolutionary Guard Corps.213

Lembaga tersebut memiliki pengaruh besar

dalam pengambilan kebijakan terutama untuk pengelolaan keuntungan dari

210

Prof. Nader Habibi, The Economic Legacy of Ahmadinejad, h. 7. 211

Prof. Nader Habibi, h. 7. 212

Thomas L. Friedman, ―The First Law of Petropolitics‖, Foreign Policy, No. 154

(May - Jun, 2006), h. 33. 213

Shayerah Ilias, Iran‟s Economic Conditions: U.S. Policy Issues

Page 83: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

70

ekspor minyak negara. Dalam konteks ini Ahmadinejad mendistribusikan

asset dan kontrol saham melalui lembaga IRGC. Lembaga ini lebih banyak

dilibatkan dalam kegiatan komersil di bidang sektor kontruksi, minyak, gas

dan perusahaan telekomunikasi214

. IRGC juga diberi wewenang untuk

mengawasi perbatasan negara dan bandara-bandara di Iran. Selain itu

lembaga ini juga mendistribusikan bahan-bahan untuk proliferasi nuklir ke

dalam negeri dan mengekspor senjata produksi Iran kepada kelompok

teroris dan separatis di beberapa negara lain215

.

Amerika Serikat melihat pengayaan uranium dan penjualan senjata

yang dilakukan Iran dan aliran dana untuk pasukan Hizbullah di Lebanon

yang mencapai angka sekitar 100 hingga 200 Juta Dollar AS per tahun serta

dukungan pada perang Israel-Lebanon pada tahun 2006216

menjadi ancaman

bagi stabilitas politik di Timur Tengah dan Internasional. Hal ini membuat

AS mengeluarkan sanksi terhadap Iran pada tahun 2007 hingga 2010.

Sanksi yang dikeluarkan terdiri dari pelarangan transaksi oleh individu atau

perusahaan dari AS terhadap IRGC serta pembekuan aset yang berada di

AS217

. Sanksi ini merupakan sanksi pertama yang dikeluarkan AS terhadap

badan militer asing.

Sanksi yang dikeluarkan AS pada tahap selanjutnya tidak hanya

kepada IRGC tetapi juga sanksi kepada ekonomi Iran. Sanksi tersebut

214

Shayerah Ilias, h. 10 215

Shayerah Ilias, h. 13 216

Volker Perthes, Ambition and Fear: Iran Foreign Policy and Nuclear

Programme, h. 94 217

Shayerah Ilias, h. 18.

Page 84: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

71

dibentuk dalam kebijakan CISADA218

, (Comprehensive Iran Sanctions,

Accountability, and Divestment Act) yaitu larangan transaksi keuangan

dengan Iran dalam skala Internasional yang juga mendapat persetujuan dari

PBB dan Uni Eropa.

Selain itu, PBB melarang segala bentuk pengiriman bantuan keuangan

non-humaniter menuju Iran pada tahun 2007 dan 2008, dengan alasan untuk

mencegah pengiriman kargo yang dicurigai membawa material-material

terlarang terkait proliferasi nuklir219

. PBB juga memberlakukan sanksi

internasional pada tahun 2010 dengan mengikuti sanksi yang dikeluarkan

AS yakni melarang segala bentuk transaksi baik keuntungan perdagangan

minyak atau lalu lintas keuangan Iran di tingkat internasional, untuk

pencegahan pendanaan proyek proliferasi nuklir di Iran220

.

Negara-negara di Uni Eropa memperbesar sanksi kepada Iran dengan

cara membekukan aset-aset individu dan lembaga yang memiliki keterkaitan

dengan pengembangan senjata dan proliferasi nuklir Iran. Sanksi itu mulai

diterapkan pada tahun 2010, yang membuat Iran kehilangan pasar penjualan

minyaknya yang dahulu mencapai 60.000 barrel/hari terhadap negara-negara

Uni Eropa221

.

218

Zachary Laub, ―International Sanctions on Iran‖, Council of Foreign

Relations,http://www.cfr.org/iran/international-sanctions-iran/p20258(Diakses pada 7

Februari 2016) 219

Zachary Laub, International Sanctions on Iran. 220

Zachary Laub, International Sanctions on Iran. 221

Kenneth Katzman, ―Iran Sanctions‖, Congressional Research Service (2016), h.

35.

Page 85: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

72

Grafik IV. A. 1. 2 Tingkat Ekspor Minyak Iran per Barrel Tahun

2011-2013

Sumber: Zachary Laub, ―International Sanctions on Iran‖, Council of

Foreign Relations http://www.cfr.org/iran/international-sanctions-

iran/p20258(Diakses pada 7 Februari 2016)

Sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada Iran membuat perekonomian

negara itu mengalami penurunan. Negara-negara yang awalnya menjadi

partner dagang Iran menjadi khawatir untuk melanjutkan hubungan

perdagangannya dengan negara tersebut. Pengaruh Barat yang strategis

dalam perdagangan internasional merupakan salah satu faktor yang

melatarbelakangi kekhwatiran mereka. Penurunan drastis nilai perdagangan

internasional Iran terjadi pada tahun 2009 yang hanya mencapai 17 milliar

dollar AS. Pada tahun sebelumnya nilai perdagangan internasional Iran

mencapai surplus, 32 milliar dollar AS222

. Keterpurukan perekonomian Iran

terjadi dimulai pertengahan 2009 hingga awal 2012 setelah jatuhnya harga

222

Kenneth Katzman, Iran Sanctions, h. 38

Page 86: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

73

pasar minyak dunia yang berdampak pada inflasi ekonomi dan

meningkatnya angka pengangguran di negara itu.223

Secara singkat, efek yang ditimbulkan oleh sanksi ekonomi

internasional terhadap Iran berdampak pada beberapa sektor. Sektor

perbankan Iran mengalami hambatan untuk melakukan transaksi dana secara

internasional, hal ini juga mempengaruhi tingkat kredit dalam negeri yang

berimbas pada pinjaman dana untuk proyek pengembangan industri.224

Inflasi Iran mengalami kondisi terparah sejak tahun 1990 yang telah

mencapai 37,2% pada akhir Januari 2013, sehingga mempengaruhi

rendahnya nilai tukar Rial (mata uang Iran) terhadap dollar.225

Kemudian

meningkatnya angka pengangguran dikalangan pemuda dimulai dari tahun

2011 yang mencapai 27%, hal ini juga dikarenakan hilangnya 500-700 ribu

pekerjaan di sektor agrikultur yang mengandalkan dana keuntungan

penjualan minyak negara.226

Karena itu untuk mengatasi krisis ekonomi dan embargo dari AS,

PBB dan Uni Eropa, Iran mencari alternatif dengan cara meningkatkan

volume perdagangannya dengan negara dunia ketiga seperti Senegal. Hal ini

dikarenakan meningkatnya nilai tukar mata uang asing terhadap Rial Iran

sehingga menambah 5-10% biaya transportasi dan asuransi barang

223

Lionel Behneer, Iran‟s Multifaceted Foreign Policy, h. 4 224

Shayerah Ilias, h. 18 225

Bijan Khajehpour, "Iran‘s economic suffering", The Aspen Institute Analysis,

https://www. aspeninstitute. it/en/system/files/private_files/2013-07/doc/023-029-

khajehpour-59-60% 20ingl. pdf. (Diakses pada 17 April 2016) 226

Bijan Khajehpour, Iran‟s economic suffering.

Page 87: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

74

impor.227

Selain itu, tidak adanya hubungan dekat dengan negara Barat

terutama AS, menjadikan Senegal mitra yang strategis bagi Iran karena

tidak adanya intervensi AS dalam hubungan bilateral tersebut.228

Iran

mengandalkan ekspor produksi non-minyak seperti agrikultur, pupuk urea,

dan otomotif dalam kerja sama ekonomi yang dijalin dengan Senegal. Selain

itu Iran juga mengekspor teknologi agrikulturnya sebagai bantuan untuk

memenuhi kebutuhan pangan Senegal, terutama dengan traktor dan pupuk

tanaman. Hampir semua taksi yang ada di Dakar, ibukota Senegal, berlabel

Khodro Company,229

yang merupakan produksi industry otomotif terbesar di

Iran.

2. Kebijakan Third World Iran di masa Ahmadinejad

Kebijakan luar negeri Ahmadinejad lebih mengutamakan negara-

negara Third World di luar kawasan regionalnya230

. Kepentingan yang

dibangun Iran dengan negara-negara dunia ketiga secara umum dijalankan

untuk meningkatkan pengaruh Iran di level Internasional. Namun, sejak

sanksi internasional diberlakukan, 3rd

world policy ini juga digunakan untuk

menangkal efek negatif dari sanksi Internasional dan embargo oleh Barat

terhadap ekonomi Iran.

227

Bijan Khajehpour, Iran‟s economic suffering 228

Bijan Khajehpour, Iran‟s economic suffering 229

―A search for allies in a hostile world; Iran and Israel in Africa." The Economist,

6 Februari 2010:49(US),InfoTrac Journal & Magazines. Web, URL:

http://go.galegroup.com/ps/i.do?id=GALE%7CA218212259&v=2.1&u=iduinjkt&it=r&p=

SPJ.SP00&sw=w&asid=18dfc835b4cfe47e09961b7dad5a5fb8 (Diakses pada 7 May 2015) 230

Shireen T. Hunter, Iran Foreign Policy in the Post Soviet Era, h. 170.

Page 88: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

75

Usaha Iran yang ingin mengurangi sanksi Negara negara Barat

cenderung lebih mudah dilakukan melalui hubungan dengan Negara Third

World yang memiliki pandangan politik berbeda dengan Barat. Jika

menggunakan pendekatan Geopolitical Vision231

, pendekatan yang

memperhatikan legitimasi kebijakan luar negeri berdasarkan asumsi yang

dibentuk oleh pemerintah tentang Negara lain. Asumsi yang diyakini oleh

Iran terhadap Negara-negara dunia ketiga adalah bentuk interpretasi mereka

terhadap keamanan Negara, terrorisme dan pandangan beragama yang

berbeda dengan Negara-negara Barat.232

Konsep ini memudahkan Iran

dalam membina hubungan bilateral terutama dengan adanya kesamaan

agama atau visi masing-masing yang anti-Barat.

Kebijakan luar negeri Iran terhadap negara-negara Amerika Latin

misalnya dibentuk melalui kesamaan sentimen anti-AS. Iran memanfaatkan

sentimen itu untuk mendapatkan dukungan politik terkait pengembangan

nuklirnya. Hubungan bilateral Iran semakin meningkat dengan beberapa

negara Amerika Latin terutama dengan Venezuela233

.

Kedekatan Iran dengan Venezuela diawali dengan adanya kedekatan

hubungan personal antara Hugo Chavez dengan Ahmadinejad, hal ini juga

melatarbelakangi kedekatan Iran dengan beberapa negara Amerika Latin

231

P.J Taylor, ―Geopolitical World Orders,‖ dalam P.J. Taylor (ed.), The Political

Geography ofthe Twentieth-Century: A Global Analysis, (London, UK: Belhaven Press,

1993), Dapat dilihat di Eva Patricia Reckel, The Iranian Political Elite, State and Society

Relations, and foreign relations since The Islamic Revolution. h. 42. 232

Faribors Arghavani, ―Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy‖, h. 93 233

Douglas Farah, ―Iran in Latin America: An Overview‖, dalam Iran in Latin

America: Threat or „Axis of Annoyance‟?,eds. Cynthia Arnson, Haleh Esfandiari dan Adam

Stubits (Pensylvania: Woodrow Wilson International Center for Scholars, 2007), 13.

Page 89: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

76

lainnya seperti Ekuador, Bolivia, dan Nikaragua karena pengaruh Chavez

yang mampu menjembatani Iran dengan pemimpin-pemimpin negara

tersebut234

. Hubungan Iran dengan Amerika Latin ini bukan dibentuk

dengan dasar institusi atau perjanjian bilateral, tetapi berdasarkan kedekatan

personal antar pemimpin negara tersebut235

. Melalui hubungan informal itu,

Iran mendapatkan dukungan politik terhadap program nuklirnya seperti

Venezuela yang tegas mendukung program tersebut. Hal ini juga

dkarenakan Chavez sedang mengiatkan pengembangan teknologi nuklirnya

sejak tahun 2003236

.

Di Afrika, Iran menjalin hubungan luar negerinya dengan beberapa

negara dunia ketiga melalui pendekatan nilai-nilai budaya atau agama,

khususnya dengan Senegal. Menurut para peneliti kebijakan luar negeri

Iran, pendekatan yang digunakan Iran ini sebagai bentuk kamuflase dari

kepentingan nasional Iran237

. Seperti halnya hubungan yang dibina dengan

Amerika Latin, kepentingan Iran di Afrika dapat disimpulkan berdasarkan

kebutuhan politik dan ekonomi. Namun dibandingkan dengan Amerika

Latin, Afrika lebih tertarik dengan kerjasama ekonomi yang ditawarkan oleh

Iran.

234

Douglas Farah, ―Iran in Latin America: An Overview‖, dalam Iran in Latin

America: Threat or „Axis of Annoyance‟?,eds. Cynthia Arnson, Haleh Esfandiari dan Adam

Stubits (Pensylvania: Woodrow Wilson International Center for Scholars, 2007), 13. 235

Douglas Farah, et al., 13. 236

Douglas Farah, et al., 14. 237

Daniel L. Byman, Iran‟s Security Policy in the Post Revolutionary Era, eds.

Shahram Chubin, Anoushiravan Ehteshami dan Jerrold Green (Pittsburgh: RAND National

Defense Research Institute, 2001), 100.

Page 90: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

77

Kebutuhan Afrika terhadap investasi asing dan pasar eksport inilah

yang kemudian membuat Iran disambut dengan ramah seperti dalam kasus

hubungan bilateral yang dibangun Iran dengan Senegal.238

Kerjasama antara

Iran dan Afrika ini dapat disebut sebagai hubungan bilateral South-South

yakni kerjasama yang saling membutuhkan dikarenakan kurangnya

teknologi dan modal dari masing-masing negara.239

Intensifikasi hubungan bilateral dengan Negara-negara ketiga di

Afrika yang menekankan kejasama ekonomi juga merupakan langkah yang

diambil untuk merestorasi kndisi ekonomi domestik dalam rangka

membendung kekhawatiran terhadap kemajuan ekonomi Negara-negara

tetangga Iran di kawasan Timur Tengah. Peningkatan kemampuan ekonomi

yang stabil dapat dialami beberapa Negara tetangga Iran di kawasan Timur

Tengah terutama Negara-negara Teluk yang selama ini lebih menunjukkan

sikap tidak bersahabat dengan Iran, dapat mempengaruhi power negara-

negara tersebut yang pada gilirannya akan mengancam posisi strategis Iran

di kawasan.240

Berdasarkan kepentingan diatas, perhatian Iran terhadap Senegal begitu

besar terutama dengan posisinya yang dianggap sebagai “Special Partner”

di Afrika. Sebaliknya, Senegal juga menyebut Iran sebagai ―Teman baik

238

Shireen T. Hunter, Iran Foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 71 239

Shireen T. Hunter, Iran Foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 72 240

Haji Yousefi, Amir Mohammad, ―I.R.I's Foreign Policy in Light of Regional

Developments‖, International and Political studies Institute, Tehran (2005) dalam Faribors

Arghavani Pirsalami, Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy, h. 98.

Page 91: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

78

Afrika‖241

. Oleh sebab itu, ekspor Iran terhadap Senegal pada tahun 2009

menjadi meningkat hingga 3600 % dari ekspor yang telah dilakukan pada

masa Khatami sejak tahun 2000242

.

Grafik IV. 1. B. 1 Grafik Ekspor Iran ke Afrika 2000-2009

Sumber: International Monetary Fund, ―Direction of Trade Statistics,‖

available at www.imfstatistics.org/DOT (diakses pada Juli 19, 2015).

Dikutip dari Charlie Szrom, Ahmadinejad in West Africa: What Iranian

Outreach to The Region Reveals about Tehran‟s Foreign Policy, h.15

Seperti Khomeini, Ahmadinejad juga menggunakan Third World

Policy untuk meningkatkan pengaruh strategis Iran di tingkat global. Third

World Policy juga merupakan bentuk alternative kebijakan yang diambil

oleh pemerintahan Ahmadinejad untuk menyiasati persoalan ekonomi Iran

di tengah situasi sanksi Internasional. Dalam konteks ini, Senegal

merupakan salah satu tujuan strategis dalam menciptakan pasar ekonomi

241

Le Monde, ―Sénégal: La Tentation Iranienne,‖ April 16, 2010; IHS Global

Insight, ―Senegal Pushes for Renewed Relations with Iran During President‘s Visit,‖

October 20, 2009; FARS, ―Senegal FM Describes Iran as ‗Friend of Africa,‘‖ December

13, 2010. Dikutip dari Alexis Arieff, Senegal Background and U.S Relations, h. 14. 242

Charlie Szrom, Ahmadinejad in West Africa: What Iranian Outreach to The

Region Reveals about Tehran‟s Foreign Policy, h.14

Page 92: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

79

baru Iran serta aliansi yang berguna untuk mendukung sikap Iran di tingkat

Internasional.

3. Kepentingan Geopolitik Iran di masa Ahmadinejad

Seperti yang diungkapkan oleh Agnew dan Corbridge243

, gambaran

Kebijakan Luar Negeri sebuah negara tercipta berdasarkan tindakan

geopolitik, yakni pemahaman mengenai identifikasi wilayah serta

menyesuaikan dengan kondisi dan tantangan yang dimiliki oleh wilayah

tersebut. Proyeksi global Iran sejak masa Khomeini dibentuk dalam

kerangka tujuan menjadikan Iran pelopor negara Islam di dunia, baik di

kawasan Timur Tengah dan Internasional. Selain itu, sejak revolusi Islam

Iran di tahun 1979, Iran mengarahkan kebijakan-kebijakan yang besifat

menantang hegemoni Barat. Tujuan ini kembali ditegaskan dalam kebijakan

luar negeri Iran di masa Ahmadinejad.

Dalam pelaksanaannya, proyeksi kepemimpinan dunia Islam ini

diletakkan secara berhadapan dengan Barat. Pandangan geopolitik ini

dibentuk berdasarkan pengalaman Iran menghadapi pengaruh internasional

terutama dengan intervensi asing. Revolusi dengan bentuk perlawanan

terhadap pengaruh asing di Iran sudah terjadi sejak abad 19 hingga

puncaknya pada masa Khomeini yakni Revolusi Islam Iran 1979.244

243

Agnew, J. & S. Corbridge, Mastering Space-Hegemony, Territory, and

InternationalPolitical Economy,dalam Eva Patricia Reckel, The Iranian Political Elite,

State and Society Relations, and foreign relations since The Islamic Revolution, h. 43. 244

Eva Patricia Reckel, h. 46.

Page 93: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

80

Revolusi ini menggambarkan bentuk perlawanan Iran terhadap eksploitasi

sumber daya dan cadangan energinya oleh asing, terutama pihak Barat.

Iran di masa Ahmadinejad juga menunjukkan keinginan untuk

menjadikan Teheran sebagai pemain utama politik regional maupun global.

Kondisi perekonomian yang stabil di awal pemerintahannya dan

pemahaman Nasionalisme Ahmadinejad terhadap nilai-nilai revolusi Islam

membuat Ahmadinejad menyakini bahwa Republik Islam Iran dengan

landasan Islam Syiah mampu menjadi negara yang bisa mengimbangi

hegemoni Barat di kawasan.245

Konsep negara yang diyakini Ahmadinejad

ini mengikuti pandangan politik global Khomeini yang mengutamakan

identitas Revolusi Islam. Dalam konteks ini, ada kecenderungan Iran

bersikap pragmatis untuk menguatkan posisi strategisnya dengan

memanfaatkan pengaruh global peran Syiah.

Ahmadinejad mengkampanyekan Iran sebagai negara Islam yang

sebenar-benarnya. Asumsi ini didasari oleh identitas nasional Iran yang

terdiri dari tiga unsur utama: Islam, Revolusi dan Iran246

. Ketiga unsur

tersebut mendorong Ahmadinejad menggunakan kebijakan luar negeri Iran

untuk mendukung negara-negara Islam dan mendukung gerakan atau

bentuk-bentuk revolusi penindasan di dunia. Ahmadinejad melihat bahwa

ideologi Revolusi Islam ini tidak hanya dimiliki oleh Iran semata namun

245

Faribors Arghavani Pirsalami, Third Worldism and Ahmadinejad Foreign Policy,

h. 95. 246

Faribors Arghavani Pirsalami, h. 96.

Page 94: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

81

juga bersifat ekspansif dan ekstra-territorial, yakni menyakininya sebagai

paham relijius yang universal.247

Dalam merealisasikan tujuan tersebut instrumen yang digunakan

menyesuaikan kondisi regional dan internasional. Di tingkat regional, Iran

merupakan salah satu negara yang cukup berpengaruh dikarenakan posisi

Iran yang berbatasan dengan beberapa negara, bahkan secara geografis Iran

memiliki perbatasan negara terbanyak dengan negara-negara tetangganya248

.

Sedangkan di tingkat Internasional, orientasi kebijakan luar negeri Iran yang

dibentuk berdasarkan Ekspor revolusi ini mengutamakan hubungan dengan

negara-negara Islam atau mendukung gerakan populasi Muslim yang

ditindas oleh pemerintahan negaranya.

Meski orientasi kebijakan luar negeri seperti ini pertama kali

dipopulerkan oleh Khomeini namun efek dan kekhawatiran yang diciptakan

bagi negara-negara lain di timur tengah masih bisa dirasakan hingga

sekarang. Selain dikarenakan sikap Iran yang cenderung mendukung kaum

pemberontak seperti Hamas dan Hezbullah, Iran juga menggunakan

ideology Syiah untuk memperkuat posisi globalnya.249

Hal ini pada

gilirannya menimbulkan ancaman bagi Saudi Arabia, Mesir dan Turki yang

247

Haji Youseffi, Iran's Foreign Policy during Ahmadinejad: From Confrontation to

Accommodation, h. 6. 248

Eva Patricia Reckel, h. 46. 249

Shireen T. Hunter, h. 80.

Page 95: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

82

notabene berpaham Sunni250

. Sebagai akibatnya, konflik antar sekte yakni

Sunni-Syiah cenderung menguat.

Selain itu posisi strategis Iran juga bertambah karena memiliki akses

langsung terhadap distribusi minyak dunia.251

Secara geografis, posisi Iran

yang berada di tengah kawasan Eurasia memiliki keuntungan dalam

mengontrol jalur minyak dunia. Jalur distribusi minyak baik dari negara-

negara Teluk Arab dan negara-negara di laut Kaspia harus melewati jalur

yang dimiliki Iran yakni Selat Hormuz, maka posisi strategis ini menambah

pengaruh Iran secara global252

. Namun demikian posisi ini juga yang tyelah

membuat Iran berkonflik dengan sebagian negaa di Timur Tengah dan

kekuatan eksternal yang memiliki kepentingan di kawasan.

Oleh sebab itu, menjalin hubungan dengan negara-negara di luar

kawasan, terutama koalisi strategis dengan negara-negara dunia ketiga

terutama berafiliasi Islam akan mendukung kepentingan geopolitik

Iran.253

Dengan fokusnya Barat terhadap kestabilan Timur Tengah, Iran

mengambil keuntungan untuk menjalin hubungan dengan negara-negara

Dunia Ketiga seperti Afrika yang tidak menjadi prioritas kebijakan Barat.

250

Walter Posch, ―The Third World, Global Islam and Pragmatism: The Making of

Iranian Foreign Policy‖, Stiftung Wissenschaft und Politik, German Institute for

International Affairs (2013): 8 251

Hani Ahmed Al-Shboul dan Mohammad Salim Al-Rawashdeh, ―Iran‘s Foreign

Policy and the Balance of Power in the Region‖,Canadian Center of Science and

Education, Journal of Politics and Law; Vol. 6, No. 4;(2013): 203. 252

Hani Ahmed Al-Shboul dan Mohammad Salim Al-Rawashdeh, Iran‟s Foreign

Policy and the Balance of Power in the Region, h. 203. 253

Kayhan Barzegar, ―The Geopolitical Factor in Iran's Foreign Policy", Journal Article,

Viewpoints, The Iranian Revolution at 30 Special Edition, (29 Januari, 2009): 134-135.

http://belfercenter.hks.harvard.edu/publication/18953/geopolitical_factor_in_irans_foreign_pol

icy.html (Diakses pada 18 Januari 2016)

Page 96: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

83

Dalam konteks ini, Senegal yang merupakan negara mayoritas Sunni bisa

dikomparasikan dengan Venezuela, dikarenakan posisinya yang mulai

membuat jarak dengan Barat, terutama Perancis.254

Dalam konteks ini

Presiden Senegal, Abdoulaye Wade menyatakan bahwa pembinaan

kedekatan negara-negara Islam seperti Iran dan Senegal dapat melemahkan

negara adidaya terutama Amerika Serikat.255

Hal ini juga mempengaruhi

hubungan ekonomi diantara keduanya, Iran mensuplai minyak selama

setahun dan memberikan bantuan 34% dari total biaya untuk pembangunan

kilang minyak di Senegal.256

B. Faktor Eksternal

1. Pengaruh Tekanan Sistem Internasional Terhadap Iran

Seperti yang telah dibahas diatas, kebijakan luar negeri Iran menjadi

perhatian besar bagi Barat terutama di level internasional. Beberapa

kebijakan yang diambil Iran dianggap mengancam kepentingan AS dan

sekutunya di Timur Tengah.

Namun demikian, sikap dan kebijakan Iran juga dipengaruhi oleh

posisinya dalam sistem internasional. Di dalam sistem internasional, adanya

interaksi antar negara dapat membentuk karakteristik masing-masing

kebijakan luar negeri yang merupakan efek langsung dari peristiwa politik

yang terjadi di masa lampau hingga sekarang diantara negara tersebut257

.

254

Michael Rubin, Iran‟s Global Ambitions, h. 4. 255

Michael Rubin, Iran‟s Global Ambitions, h. 4. 256

Michael Rubin, Iran‟s Global Ambitions, h. 4. 257

Scott Burchill, National Interest, h. 47.

Page 97: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

84

Hubungan AS dengan Iran sudah berlangsung sejak perang dingin, di masa

keharmonisan dengan rezim Shah Pahlevi. Karena khawatir atas posisi Iran

yang berbatasan langsung dengan Soviet, AS berusah mengawasi dan

bahkan cenderung mengintervensi semua urusan internal Iran.258

Namun

sejak adanya kerjasama AS dan Inggris menumbangkan Perdana Menteri

Mossadeg pada tahun 1953, kemudian rezim Shah Pahlevi yang didukung

Barat menjadi korup dan otoriter, hal ini menyebabkan masyarakat Iran

menjalankan revolusi Islam 1979 untuk menumbangkan segala bentuk

antek-antek AS serta Barat yang berada di Iran.259

Selain itu, kondisi pasca perang dingin yang menyebabkan runtuhnya

Soviet menimbulkan dominasi AS semakin besar di tingkat global. Hal ini

juga melatarbelakangi posisi Iran yang dianggap sebagai sekutu Soviet

semakin tertekan dengan kedigdayaan AS baik di kawasan maupun

Internasional.260

Kemudian posisi Iran yang bersebrangan dengan negara-

negara Arab aliansi AS dan pengaruh hubungan yang harmonis AS-Israel,

menjadikan kurang objektifnya AS menghadapi Iran sehingga menyebabkan

hubungan diantara keduanya kurang harmonis selama tiga dekade

terakhir.261

Seperti diketahui, Iran memproyeksikan dirinya sebagai Great Power

di kawasan Timur Tengah. Iran merasa memiliki kapabilitas yang sama

258

Jalil Roshandel dan Nathan Chapman Lean, Iran, Israel and The United States:

Regime Security vs. Political Legitimacy, (California: Praeger Press, 2011), h. 122. 259

Jalil Roshandel dan Nathan Chapman Lean, Iran, Israel and The United States:

Regime Security vs. Political Legitimacy, h. 122. 260

Shireen T. Hunter, h. 33. 261

Shireen T. Hunter, h. 33.

Page 98: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

85

dengan sekutu Barat di kawasan Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Mesir

dan bahkan Israel, dalam memberikan pengaruh di negara-negara yang tidak

stabil seperti Irak, Afghanistan, Palestina dan Lebanon262

. Apalagi pasca

runtuhnya rezim Saddam Hussein di Irak, kapabilitas Iran untuk memantau

pengaruh AS dan Israel di Irak juga meningkat. Selain itu, kehadiran Iran

dalam mendukung Hizbullah di Lebanon dalam perang melawan Israel di

tahun 2006 dan pengaruhnya terhadap Hamas semakin membuat Iran

berhadapan secara langsung dengan kepentingan nasional AS dan sekutunya

Israel.263

. Konfrontasi antara Iran dan AS secara langsung di kawasan Timur

Tengah semakin memasuki babak yang menegangkan dengan hadirnya

penempatan kamp militer AS di Irak dan Afghanistan, dukungan AS

terhadap Turki karena keikutsertaannya menjadi anggota NATO, bantuan

dana terhadap pengembangan nuklir Pakistan, kerjasama militer dengan

Azerbaijan dan bantuan secara total terhadap peningkatan keamanan

Israel.264

Kondisi ini juga diperparah dengan dukungan AS kepada negara

yang memiliki mazhab Islam Sunni, yang secara ideologis berhadapan

dengan ideologi Syiah yang diusung dalam revolusi Iran.265

Pada masa Ahmadinejad, permusuhan dengan AS dan sekutunya

ditunjukan dengan sejumlah retorika kebijakan luar negeri yang

262

Volker Perthes, Ambition and Fear: Iran‟s Foreign Policy and Nuclear

Programme, h. 96. 263

Volker Perthes, h. 96. 264

Volker Perthes, h. 97. 265

Volker Perthes, h. 97.

Page 99: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

86

menunjukkan perlaawanan dengan sekutu AS terkuat di kawasan, yaitu

Israel. Misalnya pernyataan Ahamdinejad yang ingin menghapuskan Israel

dari peta dunia dan parade militer di Teheran yang menuliskan di setiap

rudal balistiknya berslogan ‗Tujuan ledakan: Tel Aviv‘.266

Akibat

konfrontasi Iran dengan Barat, Iran mengalami kesulitan dalam

pengembangan hubungan dengan negara-negara Timur Tengah267

.

Kemampuan AS sebagai negara adidaya menjadikan AS penting bagi

negara-negara Timur Tengah lainnya268

. Hal ini dikarenakan AS

memberikan bantuan ekonomi, dukungan militer bahkan kecenderungan

proteksi diplomatik dan bantuan ketika perang.269

Kondisi dukungan AS ini

lebih spesial bila dikaitkan dengan Israel.

Untuk menyiasati tekanan asimetris dari sistem internasional dan

regional yang dikuasai Barat tersebut, maka Iran mengambil langkah

mendekati negara-negara dunia ketiga seperti Afrika dan Amerika Latin.

Dalam pelaksanaanya, jika melihat tujuan hubungan yang dibina Iran

dengan Amerika Latin maka Iran menekankan kesamaan visi sebagai

kebangkitan era modern sayap kiri yang menentang Barat270

, pendekatan

Iran ke Afrika sedikit berbeda. Selain kebutuhan Afrika terhadap

kepentingan secara ekonomi, pendekatan Iran ke Afrika semakin kondusif

266

Gerald M. Steinberg, ―Iran in the Israeli Threat Perception‖, ed. Amin Tarzi, The

Iranian Puzzle Piece: Understanding Iran in the Global Context, (Virginia: Marine Corps

University Press, 2009), h. 72. 267

Fariborz Arghavani, h. 99. 268

Faribors Arghavani, h. 99. 269

John J. Mearsheimer dan Stephen M. Walt, The Israel Lobby and U.S Foreign

Policy, (New York: Farrar, Straus and Giroux, 2007) h. 27. 270

Fariborz Arghavani, h. 100.

Page 100: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

87

dengan latarbelakang negara-negara Afrika yang sedang dalam usaha

melepas ketergantungannya terhadap bantuan negara bekas penjajahnya271

.

Seperti Senegal yang ingin mencoba melepas pengaruh Perancis dalam

sistem perekonomian nasionalnya yang disinyalir hanya menguntungkan

elit-elit di dalam negerinya saja.272

Namun demikian, usaha Iran di Afrika ini

tetap dipantau oleh Israel yang akhirnya menyebabkan kompetisi pengaruh

di Afrika terutama Senegal.

Resiko terbesar Iran dalam usahanya mengembangkan kerjasama di

benua Afrika adalah membangun kepercayaan dengan negara-negara Afrika

di tengah-tengah hadirnya aktor lain seperti Israel. Dalam konteks hubungan

yang dibangun Iran dengan Senegal, Iran mampu berkompetisi dengan

Israel dalam beberapa kasus. Misalnya Israel memberikan bantuan dana

infrastruktur untuk pembangunan saluran air bersih sekaligus saluran

pembuangan limbah di Touba, kota di Senegal yang memiliki basis pengikut

tasawuf terbesar273

, akan tetapi kerjasama tersebut dibatalkan oleh Senegal

dikarenakan tawaran Iran yang tanpa syarat bahkan ditambah dengan

membangun pompa air dengan gratis.

Selain itu, Israel memiliki hubungan diplomatik dengan Senegal sejak

merdeka dari jajahan Perancis.274

Kehadiran Israel di Senegal juga dalam

rangka membantu sektor agrikultur Senegal seperti memberikan pelatihan

271

Fariborz Arghavani, h. 100 272

Tony Chafer, France and Senegal: The End of the Affair?, h. 164. 273

Joseph Peter Pham, Shi‟a in Senegal: Iran‟s Growing Reach into Africa, h. 6. 274

―Senegal‘s Islam Is Not Influenced by Iran and Saudi Arabia, Says Babacar Ba‖,

Diplomatic Dialogs, Exclusive Interview , 2 Februari, 2016,

avadiplomatic.com/en/archive/8082 (Diakses pada 18 April 2016)

Page 101: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

88

kepada ratusan petani dan membangun pusat bantuan perlengkapan

agrikultur dan penanganan hama.275

Begitupun, Iran yang juga

menggalakkan tawaran pengembangan teknologi agrikultur dan traktor

kepada Senegal agar menekan pengaruh Israel.

Namun demikian, tanggapan masyarakat Senegal terhadap Israel tidak

terlalu baik, seperti pembakaran bendera Israel pada tahun 2009 terkait

protes invasi Israel di Gaza dan juga beredarnya buku anti-Semitism secara

massif yang berjudul ―Hitler, Si boneka Zionis‖.276

Sedangkan Iran

mendapat sambutan positif dari masyarakat Senegal, hal ini dibuktikan oleh

Global Polling yang menyatakan 31% masyarakat Senegal melihat

pengaruh Iran di Afrika sebagai hal yang positif.277

Kompetisi pengaruh antara Iran dan Israrel meningkat dengan

kekhawatiran Israel terkait kehadiran Iran yang tidak hanya sebatas

pengaruh secara politik, juga dipicu tindakan Iran yang kembali menjalin

hubungan dengan Sudan dan Eritrea, hal ini mengancam kepentingan Israel

secara geostrategis (dapat dilihat di lampiran II). Eritrea memiliki posisi

dekat dengan laut merah yang merupakan jalur laut utama kapal-kapal

275

Cnaan Liphshiz, ―Senegal story: For one Muslim nation, Israel‘s friendship

preferred to Islamic militancy‖, Jewish Telegraphic Agency, 7 May, 2013,

http://www.jta.org/2013/05/07/news-opinion/israel-middle-east/senegal-story-for-one-

muslim-nation-israels-friendship-preferred-to-islamic-militancy (Diakses pada 18 April

2016) 276

Cnaan Liphshiz, Senegal story: For one Muslim nation, Israel‟s friendship

preferred to Islamic militancy. 277

―Global Poll: Iran Seen Playing Negative Role‖, GlobeScan Incorporated, The

Program on International Policy Attitudes (PIPA), Januari, 2006,

http://www.globescan.com/news_archives/bbc06-3/index.html (Diakses pada 19 April 2016)

Page 102: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

89

logistik Israel278

, melalui Eritrea ini Iran mensuplai senjata kepada pasukan

anti-Israel yang berada di Somalia, seiring dengan jalur persenjataan yang

sudah dibentuk melalui Sudan. Jalur persenjataan yang hadir di Sudan

hingga Eritrea dianggap sebagai jalur utama dukungan senjata kepada

Hamas di jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.279

2.

3. Eksistensi Hizbullah dan Kelompok Syiah di Afrika Barat

Ahmadinejad mengutamakan pendekatan berbasis budaya dan agama

di beberapa negara yang mayoritas berpenduduk Islam, seperti Senegal.

Dalam hal ini keberhasilan Iran menjalin hubungan dengan Senegal dapat

membantu untuk melebarkan pengaruh Iran di Afrika. Selain menggunakan

kedekatan budaya dan agama, Iran di bawah kepemimpinan Ahmadinejad

juga berkeinginan untuk membantu berkembangnya Hizbullah di Afrika.

Hizbullah dan Iran memiliki hubungan kekerabatan yang panjang.

Pendiri Hizbullah yakni Imam Musa Sadr280

merupakan ulama Iran yang

mendirikan gerakan social di Lebanon untuk membantu kaum miskin dan

buruh. Namun gerakan social yang diinisiasi Sadr menjadi berubah sebagai

gerakan perlawanan bersenjata dikarenakan adanya serangan Israel pada

tahun 1982 ke Lebanon. Gerakan ini awalnya disebut sebagai Amal (Afwaj

278

―A search for allies in a hostile world; Iran and Israel in Africa." The Economist,

6 Februari 2010:49(US). 279

―A search for allies in a hostile world; Iran and Israel in Africa." The Economist,

6 Februari 2010:49(US). 280

Abbas William Samii, ‖ A Stable Structure on Shifting Sands: Assessing the

Hizbullah-Iran-Syria Relationship‖, Middle East Journal, Vol. 62, No. 1 (Winter, 2008), h.

33.

Page 103: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

90

Al-Muqawamma Al-Lubnaniya) namun berubah menjadi MNF, Multi-

National Forces, karena melibatkan peran Iran dan Suriah dalam

memperkuat kekuatan militernya terutama menghadapi invasi Israel yang

meluas kepada desa Biqa yang berada diantara perbatasan Lebanon dan

Suriah.281

Iran memberikan dukungan militer kepada gerakan MNF tersebut

dengan mengirim 1.500 pasukan militer IRGC282

karena permintaan Suriah

dan juga simpati Khomeini atas hubungannya dengan Sadr. Gerakan MNF

inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya Hizbullah dengan

menyertakan hubungan aliansi tiga negara Timur Tengah yaitu Iran, Suriah

dan Lebanon.

Dalam usaha meningkatkan pengaruhnya, Hizbullah mengembangkan

jaringannya di negara-negara Afrika dan Amerika Latin. Di kawasan

Amerika Latin, Hizbullah menjalankan operasinya yang terdiri dari

pencucian uang, mendirikan usaha-usaha lokal di negara lain,

penyelundupan narkotika dan penjualan senjata melalui pasar gelap yang

bertujuan untuk membiayai gerakan Hizbullah di tingkat Internasional283

. Di

Afrika, Hizbullah lebih mudah diterima kehadirannya dikarenakan

281

A. Nizar Hamzeh,‖ Lebanon's Hizbullah: From Islamic Revolution to

Parliamentary Accommodation‖, Third World Quarterly, Vol. 14, No. 2 (1993), h. 322. 282

A. Nizar Hamzeh, Lebanon's Hizbullah: From Islamic Revolution to

Parliamentary Accommodation, h. 322. 283

Ely Karmon, ―Iran and Its Proxy Hezbollah: Strategic Penetration in Latin

America‖, Elcano Royal Institute of Madrid, International Terrorism Working Paper

(2009), h. 19.

Page 104: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

91

banyaknya imigran Lebanon yang menetap di Afrika terutama di kawasan

Afrika Barat284

.

Masyarakat Lebanon yang menjadi immigran di Afrika Barat

mayoritas beragama Islam Syiah dengan jumlah sekitar 10.000 hingga lebih

sedangkan sisanya beragama Kristen285

. Meski menjadi minoritas, posisi

masyarakat imigran Lebanon diperhitungkan karena menguasai sektor

ekonomi286

seperti di Pantai Gading, Senegal, Sierra Leone, Liberia dan

Republik Demokratik Kongo. Kaum imigran Lebanon tersebut juga

memiliki koneksi politik yang kuat terhadap pemerintahan di negara yang

mereka tempati seperti di Senegal, Pantai Gading dan Sierra Leone. Oleh

sebab itu Hizbullah dengan percaya diri mengembangkan jaringannya di

Afrika Barat karena dukungan masyarakat diaspora Lebanon yang kaya dan

berpengaruh secara politik disana287

.

Dalam konteks populasi Syiah di Senegal, kehadiran pengaruh Syiah

Iran mulai dirasakan sejak hadirnya imigran Lebanon di Senegal tahun

1980-an yang membangun pusat studi agama Islam Syiah terbesar di

Senegal yakni Hawza Rasoul Al-Akram dan dipimpin oleh Syaikh Abdul

Monem El-Zein.288

Abdul Monem El-Zein merupakan ulama Syiah

284

Ely Karmon, ―The Iran/Hezbollah Strategic and Terrorist Threat to Africa‖,

Diakses via Web, https://www.ict.org.il/Article.aspx?ID=1088 (Diakses pada 23 Agustus,

2015) 285

Charlie Szrom, h. 11. 286

Ely Karmon, The Iran/Hezbollah Strategic and Terrorist Threat to Africa. 287

―A search for allies in a hostile world; Iran and Israel in Africa." The Economist,

6 Februari 2010: 49 (US) 288

Mara A. Leichtman, ―Defying Sufism? Senegalese Converts to Shiite Islam‖,

ISIM Review, Reformist Movement (Spring, 2006), h. 40.

Page 105: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

92

Lebanon dan murid dari Ayatoullah Rouhoullah Khomeini289

, pusat studi

Islam tersebut merupakan hibah bantuan dana dari Iran.

Presiden Senegal, Abdoulaye Wade menyambut dengan baik

kehadiran Iran di Senegal. Hal ini terlihat dari dukungannya terhadap

pendirian pusat bahasa Persia di Universitas Dakar pada tahun 2003290

,

kemudian mengizinkan berdirinya saluran televisi skala nasional Senegal

yang disponsori oleh Hizbullah yakni Al-Manar.291

Saluran televisi tersebut

menyiarkan berita-berita politik yang terjadi di Timur Tengah. Selanjutnya,

Senegal juga kerap menunjukkan sikap yang mendukung posisi Hizbullah di

level internasional, seperti adanya protes damai terhadap Invasi Israel di

Lebanon tahun 2006. Protes yang dilakukan penduduk lokal Senegal dan

keturunan imigran Lebanon ini bahkan mengibarkan bendera Hizbullah dan

dihadiri oleh Karim Wade, putra presiden Senegal, Moustafa Niasse, mantan

perdana menteri Senegal serta Syaikh El-Zein selaku ulama Syiah yang

berpengaruh di Senegal292

. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa

peningkatan pengaruh Iran di Senegal juga didukung oleh adanya kedekatan

secara budaya dan pengaruh kelompok Hizbullah di Senegal.

289

Mara A. Leichtman, Defying Sufism? Senegalese Converts to Shiite Islam,h. 40. 290

Charlie Szrom, h. 10. 291

Mara A. Leicthman, ―Migration, War, and The Making of a Transnational

Lebanese Shi‘I Community in Senegal‖, Int.J, Middle East Studies, 42, Cambridge Journal

(2010) h. 281. 292

Mara A. Leicthman, Migration, War, and The Making of a Transnational

Lebanese Shi‟I Community in Senegal, h. 269.

Page 106: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Skripsi ini menjelaskan dinamika kebijakan luar negeri Iran terhadap

Senegal di masa Ahmadinejad. Skripsi ini membuat pertanyaan Bagaimana

dinamika hubungan bilateral Iran-Senegal pada masa pemerintahan

Ahmadinejad? Apa faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya

dinamika hubungan Iran-Senegal pada masa pemerintahan Ahmadinejad?

Dinamika kebijakan luar negeri Iran menyesuaikan tujuan

kepentingan nasional berdasarkan kondisi yang dialami setiap pemerintahan.

Meski terdapat kecenderungan dalam setiap periode presiden Iran yang

ingin melepaskan pengaruh dari kebijakan sebelumnya, namun dalam hal

instrumen tetap menyesuaikan pola yang sudah dibentuk oleh pemimpin

revolusi Islam Iran, yakni Ayatoullah Khomeini. Oleh sebab itu kebijakan

luar negeri Iran tetap mengedepankan ideologi revolusi islam Iran 1979.

Seperti yang sudah diungkapkan oleh Ramazani bahwa kebijakan luar

negeri Iran bersifat pragmatis, hal tersebut kembali diperlihatkan dalam

kebijakan luar negeri Ahmadinejad. Kepercayaan diri Ahmadinejad dalam

mencitrakan Iran sebagai aktor utama politik global didasari oleh kondisi

kenaikan harga minyak di awal pemerintahannya, yang menyebabkan

Page 107: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

94

tersedianya dana untuk fokus kembali terhadap pengembangan proliferasi

Nuklir sebagai daya tawar Iran di kawasan dan internasional.

Skripsi ini menyimpulkan beberapa poin berdasarkan analisa-analisa

pada bab sebelumnya. Pertama, Kondisi perekonomian Iran yang ditopang

oleh keuntungan penjualan minyak mengalami kenaikan signifikan

berdasarkan harga jual minyak dunia. Kenaikan harga minyak ini

dimanfaatkan oleh Ahmadinejad untuk meningkatkan independesi Iran

melalui peningkatan kapasitas keamanan baik secara power politik maupun

daya tawarnya. Dalam pengaruh politik, Ahmadinejad menggunakan dana

keuntungan minyak tersebut sebagai modal kerjasama terhadap negara-

negara dunia ketiga. Sedangkan secara daya tawar, Ahmadinejad

membangun kembali proliferasi nuklirnya yang mengancam kepentingan

Barat, notabene AS di kawasan.

Akan tetapi sikap Ahmadinejad yang radikal ini direspon oleh Barat

melalui sanksi dan embargo secara internasional. Kondisi sanksi ini

melemahkan Iran secara ekonomi dikarenakan pasar minyak Iran datang

dari negara-negara yang bersekutu dengan Barat. Hal ini mendorong

Ahmadinejad untuk mencari alternatif dalam menyiasati tekanan sanksi

yang bersifat sistemik di tingkat kawasan dan internasional. Oleh sebab itu

Iran meningkatkan kembali hubungannya dengan negara dunia ketiga, yang

merupakan visi awal dari semangat revolusi Islam Iran 1979.

Page 108: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

95

Secara spesifik hubungan dengan negara-negara Islam dan beberapa

negara di belahan dunia ketiga mendapat perhatian yang lebih besar dari

pemerintahan Ahmadinejad. Kebijakan luar negeri Iran dalam membina

relasi terhadap negara-negara Islam ini dianggap Ahmadinejad sebagai

bentuk fungsi alamiah dan tanggung jawab umat Islam, yang berkaitan erat

dengan bentuk nasionalisme dasar bagi Republik Islam Iran. Dalam

pelaksanannya terlihat Iran ingin menciptakan blok khusus, baik secara

regional maupun internasional yang tergabung atas negara-negara yang

memiliki identitas Islam. Hal ini juga merupakan respon terhadap ancaman

hegemoni AS di tingkat global.

Konstelasi politik global antara Iran dan Barat melahirkan bentuk-

bentuk persinggungan kepentingan antara keduanya baik di tingkat kawasan

maupun Internasional. Manuver politik dan ekonomi Iran terhambat dengan

adanya sanksi dan embargo yang membatasi transaksi perdagangan Iran

terhadap Barat atau negara-negara yang bersekutu dengan Barat. Oleh sebab

itu, negara dunia ketiga digunakan Iran sebagai alternatif menghindari

tekanan Barat terutama untuk mendapat dukungan politik atau kerjasama

ekonomi. Usaha mendekat terhadap negara dunia ketiga ini diarahkan pada

negara-negara di benua Afrika dan Amerika Latin, yang dalam hal ini

merupakan negara-negara yang bukan menjadi prioritas hubungan

diplomatik bagi Barat. Ahmadinejad untuk itu membina hubungan dengan

beberapa negara di Amerika Latin dengan berlandaskan kesamaan ideology

politik anti-AS. Sedangkan di benua Afrika, Ahmadinejad menggunakan

Page 109: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

96

kerangka kerjasama ekonomi dan pendekatan budaya atau agama dalam

memuluskan kepentingan nasionalnya, termasuk di Senegal.

Selanjutnya peningkatan hubungan Iran ke Senegal juga didukung

oleh kedekatan budaya dan orientasi agama. Kondisi masyarakat Senegal

yang memiliki keterbukaan dengan ajaran Islam Syiah dikarenakan

kekaguman masyarakatnya terhadap revolusi Iran 1979. Sejumlah ulama-

ulama Syiah asal Lebanon yang memiliki pengaruh di Senegal membantu

usaha pencitraan Syiah di Senegal. Peran diaspora Syiah ini juga

menghubungkan elit-elit politik Senegal dengan Iran terutama jaringan

Hizbullah di Afrika Barat. Pengaruh Hizbullah secara politik dan ekonomi

di Senegal termasuk signifikan terutama dengan banyaknya imigran

Lebanon yang memiliki pengaruh secara politik dan ekonomi di Senegal.

Kondisi tersebut dimanfaatkan Iran dalam menjembatani hubungan bilateral

diantara keduanya.

Skripsi ini menyimpulkan hubungan yang dibangun Iran dengan

Senegal bertujuan untuk memenuhi kepentingan nasional Iran yang ingin

independen dari tekanan-tekanan yang dihadapi di level regional maupun

internasional. Manuver ini sekaligus bertujuan untuk melawan tekanan

sistemik negara adidaya yang dibantu dukungan negara-negara Barat dan

aliansinya di Timur Tengah, yang telah menjadikan Iran terisolasi baik

secara ekonomi dan politik. Untuk itu, Iran mengutamakan kembali

kebijakan Third World di masa Ahmadinejad untuk menghadapi situasi

ekonomi domestik yang mengalami krisis akibat sikap politiknya yang

Page 110: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

97

menantang hegemoni Barat dan status quo di Timr Tengah. Senegal menjadi

target utama Iran dikarenakan adanya kesamaan orientasi agama serta

kedekatan budaya. Selain itu, Senegal secara infrastruktur dan teknologi

memiliki perkembangan yang jauh dibandingkan Iran, sehingga tawaran

kerjasama ekonomi Iran merupakan nilai yang strategis bagi Senegal.

Kemudian, Iran juga memperoleh manfaat strategis dengan adanya usaha

pembinaan hubungan bilateral yang progresif tersebut. Senegal memberikan

dukungan secara politik terhadap sikap independensi Iran. Sementara itu,

Iran juga memanfaatkan kedekatan tersebut untuk memperluas pengaruhnya

di Afrika dan menekan pengaruh-pengaruh negara Barat di Afrika. .

B. Saran

Skripsi ini masih mengalami kekurangan dalam menjelaskan data-data

hubungan bilateral Iran dengan Senegal. Kurangnya data-data seperti

pengaruh ulama Syiah Senegal, seberapa jauh peran diaspora Lebanon di

Senegal, dan fakta mendalam terkait kepentingan Senegal terhadap Iran.

Maka skripsi ini merekomendasikan penelitian-penelitian berikutnya terkait

Kebijakan luar negeri Iran yang menggunakan instrument budaya atau

agama dapat ditelaah lebih dalam terutama hubungannya dengan negara-

negara dunia ketiga.

Skripsi ini masih menggunakan data sekunder terutama buku-buku,

jurnal online maupun cetak, dan beberapa situs resmi di internet. Karena itu,

skripsi ini juga merekomendasikan penelitian yang menggunakan data

Page 111: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

98

primer seperti wawancara langsung dengan pejabat-pejabat kementerian luar

negeri Iran dan negara Afrika atau pengamat politik Timur Tengah dan

Afrika.

Page 112: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

99

DAFTAR PUSTAKA

I. Buku

Breuning , Marijke. Foreign Policy Analysis: A Comparative

Introduction. New York: Palgrave Macmillan, 2007.

Bryman, Alan. Quantity and Quality in Social Research. New York:

Routledge, 2004.

Burchill , Scott. The National Interest in International Relations Theory.

New York: Palgrave Macmillan, 2005.

Byman, Daniel L., Shahram Chubin, Anoushiravan Ehteshami dan

Jerrold Green. Iran‟s Security Policy in the Post Revolutionary Era.

Pittsburgh: RAND National Defense Research Institute, 2001

Chapman, Bert. Geopolitics: A Guide to the Issues. Santa Barbara,

California: Praeger Publishing, 2011.

Chubin, Shahram. Whither Iran-Reform?: Domestic Politics and

National Security. The International Institute for Strategic Studies. Oxford,

New York: Oxford University Press, 2002.

Clapham , Christopher. Third World Politics: An Introduction. Lancaster:

Taylor & Francis E-Library, 2004.

Ehteszami , Anoushiravan, dan Mahjoob Zweiri, eds. Iran‟s Foreign

Policy: From Khatami to Ahmadinejad. Reading: Ithaca Press, 2008.

Farah, Douglas.―Iran in Latin America: An Overview.‖ Dalam Iran in

Latin America: Threat or „Axis of Annoyance‟?. Diedit oleh Cynthia

Arnson, Haleh Esfandiari dan Adam Stubits, 13-24. Pensylvania: Woodrow

Wilson International Center for Scholars, 2007.

Flint, Colin. Introduction to Geopolitics. Abingdon, Oxon: Routledge,

2006.

Frankel , Joseph. International Relations in a Changing World, 4th

ed.

New York: Oxford University Press, 1988.

Fuller, Graham E,. The Center of the Universe: the Geopolitics of Iran.

The University of Michigan: Westview, 1991.

Page 113: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

100

Grietzner, Janet H,. Modern World Nations: Senegal. Philadelphia:

Chelsea House Publishers, 2005.

Hinnebusch , Raymond, dan Anoushiravan Ehteshami, eds. The Foreign

Policy of Middle East States. Boulder, Colorado: Lynne Rienner Publishers,

2002.

Holsti, K.J. International Politics: A Framework Analysis, 6th

edition.

New Jersey: Prentice-Hall, 1992.

Hunter, Shireen T,. Iran and the World: Continuity in a Revolutionary

Decade. Bloomington: Indiana University Press, 1990.

Hunter, Shireen, T. Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era.

Greenwood Publishing Group, 2010.

Jemadu, Aleksius. Politik Global dalam Teori dan Praktek.Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2008.

Mafinezam, Alidad, dan Aria Mehrabi. Iran and Its Place Among

Nations. Westport, USA: Praeger Publishers, 2008.

Mearsheimer, John J., dan Stephen M. Walt. The Israel Lobby and U.S

Foreign Policy. New York: Farrar, Straus and Giroux, 2007.

Pesaran, Evalaila, Iran‟s Struggle for Economic Independence: Reform

and Counter-reform in The Post-revolutionary era. London: Routledge,

2011.

Rakel, Eva Patricia. The Iranian Political Elite, State and Society

Relations, and Foreign Relations Since The Islamic Relations. Amsterdam:

University of Amsterdam, 2008.

Roshandel, Jalil, dan Nathan Chapman Lean. Iran, Israel and The United

States: Regime Security vs. Political Legitimacy. California: Praeger Press,

2011.

Sangadji, Etta Mamang, dan Sopiah. Metodologi Penelitian: Pendekatan

Praktis dalam Penelitian.Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2010.

Sempa, Francis P,. Geopolitics: From the Cold War to the 21st Century.

New Brunswick, New Jersey: Transaction Publishers, 2002.

Page 114: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

101

Steinberg, Gerald M., ―Iran in the Israeli Threat Perception.‖ Dalam The

Iranian Puzzle Piece: Understanding Iran in the Global Context, diedit oleh

Amin Tarzi, Virginia: Marine Corps University Press, 2009.

Taylor, Ian. The International Relations of Sub-Saharan Africa.New

York: The Continuum International Publishing, 2010.

II. Jurnal, Artikel, Report, Working Papers.

―Chaharomin e Safar e Rais Jomhour e Senegal beh Tehran‖ [ The fourth

trip of Senegal‘s president to Tehran], Mehr News Agency, October 15,

2009.

―Iran Foreign Minister Opens Iran – Senegal Economic Seminar.‖

Tehran IRNA, March 29, 2004.

―Iranian Foreign Minister Opens Iran-Senegal Economic Seminar,‖

Tehran IRNA, March 29, 2004. Dikutip dari Charlie Szrom, Ahmadinejad in

West Africa, What Iranian Outreach to The Region Reveals about Tehran‟s

Foreign Policy.

―Iranian President Terms His 7-Nation African Tour as Fruitful,‖ IRNA

News ( 22 Januari, 2005) Dapat dilihat di Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign

Policy in the Post-Soviet Era, h. 229.

―Senegal Keen to Expand Economic Links with Iran.‖ Tehran IRNA,

September 6, 2003, available at World News Connection. Dikutip di Charlie

Szrom, Ahmadinejad in West Africa: What Iranian Outreach to The Region

Reveals about Tehran‟s Foreign Policy.

―Senegal-Iran: Dakar Embassy Closed,‖ Africa Research Bulletin 21, no.

2 ( February, 1984).

―Senegal-Iran: Dakar Embassy Closed,‖ Africa Research Bulletin 21, no.

2 ( February 1984). Dapat dilihat di Shireen T. Hunter, Iran‟s Foreign

Policy in Post-Soviet Era, h. 227.

―Vazir Niroo: Eradeh siassi Iran bara ye towseh eye ravabat ba Senegal

ast‖ [ Minister of energy: Iran‘s political will is to expand relations with

Senegal ], IRNA, December 3, 2008.

Page 115: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

102

Adel, Haddad. ―Senegal Senate Speaker Discuss Issues of Mutual

Interest,‖ IRNA, May 17, 2008, available at World News Connection.com.

Dikutip di Charlie Szrom, Ahmadinejad in West Africa: What Iranian

Outreach to The Region Reveals about Tehran‟s Foreign Policy.

Africa Development Bank, ―Republic of Senegal: Country Strategy Paper

2010-2015‖, Country Operations Department West Region (2010).

Al-Shboul , Hani Ahmed, dan Mohammad Salim Al-Rawashdeh. ―Iran‘s

Foreign Policy and the Balance of Power in the Region‖,Canadian Center

of Science and Education, Journal of Politics and Law; Vol. 6, No.

4;(2013): 203-229.

Amuzegar, Jahangir. ―Iran‘s Third Development Plan: An Appraisal,‖

Middle East Policy, Vol 12 No. 3 (Fall, 2005).

Amuzegar, Jahangir. ―Iran‘s Third Development Plan: An Appraisal‖,

Middle East Policy Vol 12 No. 3 (Fall, 2005): 47.

Amuzegar, Jahangir. “The Ahmadinejad Era: Preparing for the

Apocalypse.”Journal of International Affairs:Spring/Summer (2007): 36.

Ann Rieffer-Flanagan, Barbara. ―Two level of Iranian Foreign policy‖,

International Journal on World Peace, Vol. 26, No. 4 (December, 2009).

Ansari, Ali. ―Iran under Ahmadinejad: Populism and Its Malcontents.‖

Royal Institute of International Affairs, International Affairs Vol.84 No.4

(Juli, 2008).

Arieff, Alexis. ―Senegal Background and U.S Relations‖, Congressional

Research Service (2011).

Arshad, Lubna. ―Internal Dynamics of Iran's Foreign Policy‖, Pakistan

Institute of International Affairs, Pakistan Horizon Vol. 57 No. 1, (January,

2004) dapat dilihat di http://www.jstor.org/stable/41394036, (diakses 22

Juni, 2014): 49.

Bar, Shmuel. ―Iranian Terrorist Policy and Export of Revolution‖,

Interdisciplinary Center Herzliya, Ninth Annual Herzliya Conference

(2009).

Beehner, Lionel.―Iran‘s Multifaceted Foreign Policy‖, Council on

Foreign Relations (2006).

Page 116: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

103

Chafer, Tony. ―France and Senegal: The end of the affair?.‖ SAIS Review

; a Journal of International Affairs, Vol. 23, No. 2 (Summer, 2003).

Choksy, Jamsheed K.―Iran takes on the world‖, Current Trends in

Islamic Ideology, Vol. 11(2012).

Choksy, Jamsheed. ―Iran‘s New World Order‖, Wall Street Journal (1

Maret 2010), dikutip dari Iran takes on the World, 66.

Dafrallah, Touria. ―Energy Security in West Africa: The Case of

Senegal‖, Enda Energy, Environment and Development Program, Final

Report. Desember, 2009.

Fall, Papa Demba, María Hernández Carretero, dan Mame Yassine Sarr,

―Senegal Country and Research Areas Report.‖Université Cheikh Anta Diop

de Dakar (UCAD) Peace Research Institute Oslo (PRIO). EUMAGINE,

2010.

Fite, Brandon. ―US and Iranian Strategic Competition:Peripheral

Competition Involving Latin America and Africa‖, CSIS Report (12 Maret,

2012).

Friedman, Thomas L,. ―The First Law of Petropolitics‖, Foreign Policy,

No. 154 (May - Jun, 2006): 28-36.

Gasiorowski, Mark. ―The New Aggressivenes in Iran‘s Foreign Policy‖,

Middle East Policy Council, Middle East Policy, Vol. 14 No. 2 (Summer,

2007) dilihat di

http://search.proquest.com/docview/203666736?accountid=25704, (Diakses

6 Desember, 2014): 130.

Habibi, Prof. Nader. ―The Economic Legacy of Ahmadinejad.‖ Middle

East Brief, Crown Center of Middle East Studies,2013.

Haji Yousefi, Amir Mohammad. ―I.R.I's Foreign Policy in Light of

Regional Developments‖, International and Political studies Institute,

Tehran (2005) dalam Faribors Arghavani Pirsalami, Third Worldism and

Ahmadinejad Foreign Policy, h. 98.

Haji-Yousefi, Amir M. ―Iran's Foreign Policy during Ahmadinejad: From

Confrontation to Accommodation.‖ The Annual Conference of the Canadian

Political Science Association, Concordia University (Juni, 2010).

Page 117: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

104

Halliday, Fred. ―Iran and the Middle East: Foreign Policy and Domestic

Change‖, Middle East Research and Information Project (MERIP), Middle

East Report, No. 220 (Autumn , 2001)

http://www.jstor.org/stable/1559410, (Diakses 7 Januari, 2015): 42-47.

Hamzeh, A. Nizar. ‖Lebanon's Hizbullah: From Islamic Revolution to

Parliamentary Accommodation‖, Third World Quarterly, Vol. 14, No. 2

(1993): 322-348.

Holdar, Sven. ―The Ideal State and the Power of Geography: The

LifeWork of Rudolf Kjellén,‖Political Geography, 11 (3) (May 1992): 308.

Dapat dilihat di Bert Chapman, Geopolitics: A Guide to the Issues, (Santa

Barbara, California: Praeger, 2011): 7.

Ibrahim, Youssef M. ―Cutting Back in Lebanon, Iran Is Shifting to

Sudan,‖ New York Times (December 13, 1991).

Ibrahim, Youssef. ―Cutting Back in Lebanon, Iran Is Shifting to Sudan,‖

New York Times, 13 Desember, 1991. dikutip dari Shireen T. Hunter,‖Iran

and the World: Continuity in a Revolutionary Decade‖.

Ilias, Shayerah. ―Iran‘s Economic Conditions: U.S. Policy Issues.‖

Congressional Research Service, 22 April, 2010.

Karmon, Ely. ―Iran and Its Proxy Hezbollah: Strategic Penetration in

Latin America‖, Elcano Royal Institute of Madrid, International Terrorism

Working Paper (2009).

Katzman, Kenneth. ―Iran Sanctions‖, Congressional Research Service

(2016).

Kohler, Shona. ―Dlamini Zuma: 8th Joint Commission Between SA-

Islamic Republic of Iran,‖ Polity org.za (14 December, 2004) dapat dilihat

di Shireen T. Hunter, Iran‟s foreign Policy in the Post-Soviet Era, h. 229.

Le Monde, ―Sénégal: La Tentation Iranienne,‖ IHS Global Insight, April

16, 2010; ―Senegal Pushes for Renewed Relations with Iran During

President‘s Visit,‖ FARS, October 20, 2009; ―Senegal FM Describes Iran as

‗Friend of Africa,‘‖ December 13, 2010. Dikutip dari Alexis Arieff, Senegal

Background and U.S Relations, h. 14

Leichtman, Mara A,. ―Defying Sufism? Senegalese Converts to Shiite

Islam‖, ISIM Review, Reformist Movement (Spring, 2006): 38-43.

Page 118: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

105

Leicthman, Mara A,. ―Migration, War, and The Making of a

Transnational Lebanese Shi‘I Community in Senegal‖, Int.J, Middle East

Studies, 42, Cambridge Journal (2010): 275-293.

Leicthman, Mara A. ―Revolution, Modernity and (Trans)National Shi‗i

Islam: Rethinking Religious Conversion in Senegal‖, Journal of Religion in

Africa 39 (2009).

Mirbaghari, Farid. “Shi‘ism and Iran‘s Foreign Policy”, The Muslim

World, Vol. 94, No.4 (October: 2004): 555.

Nonyane, Gaimini. ―Senegal Country Risk.‖ D&B Country report (2009)

Nyang, Sulayman S. ―Islam and Politics in West Africa‖, Africa Studies

Association, A Journal of Opinion, Vol. 13 (1984).

Pacific Northwest Center for Global Security, ―Alternative Energy

Economics for Iran: Options, Definitions and Evaluation.‖ dalam Uranium

2003 Resources, Production and Demand. Nuclear Energy Agency No.

5291, Organization for Economic Cooperation and Development, 2004.

Perthes, Volker. ―Ambition and Fear: Irans Foreign Policy and Nuclear

Programme‖, Stiftung Wissenschaft und Politik, Vol. 52 no. 3. (Juni – Juli,

2010): 102.

Pirsalami, Faribors Arghavani. ―Third Worldism and Ahmadinejad

Foreign Policy,‖ Iranian Review of Foreign Affairs, Vol. 4, No. 2, (Summer,

2013): 81-109.

Posch, Walter. ―The Third World, Global Islam and Pragmatism: The

Making of Iranian Foreign Policy‖, Stiftung Wissenschaft und Politik,

German Institute for International Affairs (2013).

Ramazani, R.K. ―Ideology and Pragmatism in Iran‘s Foreign Policy,‖

Middle East Journal (2004):15.

Ramazani, R.K. ―Iran‘s Foreign Policy: Contending Orientations.‖

Middle East Institute, Middle East Journal Vol. 43, No. 2 (Spring , 1989):

202 – 217.

Ramazani, R.K.‖Iran‘s Foreign Policy: Both North and South‖, Middle

East Journal, Vol. 46, No.3 (Summer, 1992): 393.

Rubin, Michael. ―Africa: Iran‘s Final Frontier‖, American Enterprise

Institute for Public Policy Research, No. 2 (April, 2013).

Page 119: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

106

Rubin, Michael. ―Iran Global Ambitions‖, American Enterprise Institute

for Public Policy Research, No. 3. March, 2008.

Salehzadeh, Alan. ―Iran‘s Domestic and Foreign Policies.‖ National

Defence University of Helsinki, Department of Strategic and Defence

StudiesSeries 4: Working Papers, No 49 (2013).

Samii, Abbas William. ‖ A Stable Structure on Shifting Sands: Assessing

the Hizbullah-Iran-Syria Relationship‖, Middle East Journal, Vol. 62, No. 1

(Winter, 2008): 33-56.

Schraeder, Peter J., dan Nefertiti Gaye. ―Senegal's Foreign Policy:

Challenges of Democratization and Marginalization‖, African Affairs, Vol.

96, No. 385 (Oktober, 1997).

Shevlin, Neil. ―Velayat-E Faqih In The Constitution of Iran: The

Implementation of Theocracy.‖ Journal of Constitutional Law Vol. 1, No. 2

( Fall, 1998): 365- 366.

Soltani, Fakhreddin, dan Reza Ekhtiari Amiri.“Foreign Policy of Iran

after Islamic Revolution”, www.ccsenet.org/jpl, Canadian Center of

Sciences and Education, Journal of Politics and Law Vol. 3, No.2, (Canada:

September, 2010): 184-203.

Szrom, Charlie. “Ahmadinejad in West Africa: What Iranian Outreach to

the Region Reveals about Tehran‘s Foreign Policy.” Critical Threats

Project of American Enterprise Institute (2010).

Taylor, P.J. ―Geopolitical World Orders,‖ dalam P.J. Taylor (ed.), The

Political Geography ofthe Twentieth-Century: A Global Analysis, (London,

UK: Belhaven Press, 1993) Dapat dilihat di Eva Patricia Reckel, The

Iranian Political Elite, State and Society Relations, and foreign relations

since The Islamic Revolution. h. 42.

Vakil, Sanam.“Iran Balancing East against West”, The Washington

Quartely, Vol. 29, No.4 (2006): 51-65.

III. Website

"Iran, Senegal ink two industrial MoUs." Xinhua News Agency 16 Apr.

2009. Global Reference on the Environment, Energy, and Natural

Resources.

Page 120: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

107

http://find.galegroup.com/grnr/infomark.do?&source=gale&idigest=8385c8

31cb3cfa75f120d1b5b193c1b5&prodId=GRNR&userGroupName=wash89

460&tabID=A003&docId=A197850034&type=retrieve&contentSet=IAC-

Documents&version=1.0 (Diakses via Web pada 30 Sept. 2015)

"Minister Describes Senegal as Iran's Gate to Africa." FARS News

Agency 20 June 2010. Global Issues In Context.

http://find.galegroup.com.vlib.interchange.at/gic/infomark.do?&source=gale

&idigest=69d7446ecafbc8ba4f4899bab50b2f52&prodId=GIC&userGroupN

ame=wash89460&tabID=T004&docId=CJ229493692&type=retrieve&cont

entSet=IAC-Documents&version=1.0 (Diakses via Web pada 7 Mei,2015).

――Iran, Senegal Discuss Expansion of Ties on International Scene,‖

IRNA, June 27, 2006, World News Connection. dan ―Senegal Says Illogical

Pressure on Iran Will Not Work,‖ Mehr News Agency, June 20, 2010, dilihat

di www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=221732 (diakses Juli 12,

2015).

―A search for allies in a hostile world; Iran and Israel in Africa." The

Economist, 6 Februari 2010:49(US),InfoTrac Journal & Magazines. Web,

URL:

http://go.galegroup.com/ps/i.do?id=GALE%7CA218212259&v=2.1&u=idu

injkt&it=r&p=SPJ.SP00&sw=w&asid=18dfc835b4cfe47e09961b7dad5a5fb

8 (Diakses pada 7 May 2015)

―Global Poll: Iran Seen Playing Negative Role‖, GlobeScan

Incorporated, The Program on International Policy Attitudes (PIPA),

Januari, 2006, http://www.globescan.com/news_archives/bbc06-

3/index.html (Diakses pada 19 April 2016)

“History of NEPAD”. http://www.nepad.org/history (Diakses November

10, 2015).

―Iran, Senegal Broadening Ties,‖ Iran Daily, 8 Februari 2011.

http://old.irandaily.com/1389/11/19/MainPaper/3889/Page/5/MainPaper_38

89_5.pdf (Diakses pada 3 November 2015)

―Iran-Khodro Starts Samand Assembly in Senegal‖, Fars News Agency,

April 10, 2008, www.payvand.com/news/08/apr/1101.html (Diakses Juni

20, 2013).

―Mottaki: Iran, Senegal Enjoy Strategic Ties." FARS News Agency 10

Mar. 2010. Global Issues In Context.

Page 121: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

108

http://find.galegroup.com.vlib.interchange.at/gic/infomark.do?&source=gale

&idigest=69d7446ecafbc8ba4f4899bab50b2f52&prodId=GIC&userGroupN

ame=wash89460&tabID=T004&docId=CJ220995422&type=retrieve&cont

entSet=IAC-Documents&version=1.0 (Diakses via Web pada 7 Mei 2015).

―Senegal explains cut in diplomatic ties with Iran,‖ Panapress,

www.panapress.com/Senegal-explains-cut-in-diplomatic-ties-with-iran---

13-760772-17-lang1-index.html (Diakses pada 16 April 2016)

―Senegal Politics: Diplomatic Ties Cut.‖ (New York: The Economist

Intelligence Unit, 2011),

http://search.proquest.com/docview/857922842?accountid=25704. (Diakses

via Proquest November 20, 2014)

―Senegal‘s Islam Is Not Influenced by Iran and Saudi Arabia, Says

Babacar Ba‖, Diplomatic Dialogs, Exclusive Interview , 2 Februari, 2016,

avadiplomatic.com/en/archive/8082 (Diakses pada 18 April 2016)

―Senegalese Minister Underlines Expansion of Tehran-Dakar Ties,‖ Fars

News Agency, July 09, 2010, dapat dilihat di

http://english.farsnews.com/newstext.php?nn=8902251632 (diakses pada 20

Juni, 2014).

―Top 10 Oil Producing Countries In The World: Where‘s The Greatest

Petroleum Dominion?,‖ FinancesOnline.com, http://financesonline.com/top-

10-oil-producing-countries-in-the-world-wheres-the-greatest-petroleum-

dominion/ (Diakses pada 22 Januari, 2016)

―Vilayatul el-Faqih‖, dilihat di http://www.alislam.org/shia-political-

thought-dapat dilihat di http://www.alislam.org/shia-political-thought-

ahmed-vaezi/what-wilayat-al-faqih, dan

http://www.jafariyanews.com/sep2k2/13_bookbaqirsadr.htm (Diakses 11

Februari 2015).

―Wade: Doors of Senegal's Market Open to Iran,‖ dapat diakses di

http://en.iccima.ir/news/iran-economy-news/item/235-wade-doors-of-

senegals-market-open-to-iran.html (diakses pada 8 April 2015)

―WAEMU Organization History‖,

www.housingfinanceafrica.org/wpcontent/uploads/2012/10/WAEMU.pdf+

&cd=2&hl=en&ct=clnk&gl=id (Diakses 13 Desember, 2015)

Page 122: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

109

Bertelsmann Stiftung, “BTI 2006 — Senegal Country Report‖,

Bertelsmann Stiftung (2006), http://bti2006.bertelsmann-transformation-

index.de/82.0.html?L=1 (Diakses 8 Oktober, 2015).

Bertelsmann Stiftung, ―BTI 2012 — Senegal Country Report‖,

Bertelsmann Stiftung (2012), http://bti2012.bertelsmann-transformation-

index.de/82.0.html?L=1 (Diakses 12 Oktober, 2015) h. 9.

Bijan Khajehpour, "Iran‘s economic suffering", The Aspen Institute

Analysis, https://www. aspeninstitute. it/en/system/files/private_files/2013-

07/doc/023-029-khajehpour-59-60% 20ingl. pdf. (Diakses pada 17 April

2016)

Cnaan Liphshiz, ―Senegal story: For one Muslim nation, Israel‘s

friendship preferred to Islamic militancy‖, Jewish Telegraphic Agency, 7

May, 2013, http://www.jta.org/2013/05/07/news-opinion/israel-middle-

east/senegal-story-for-one-muslim-nation-israels-friendship-preferred-to-

islamic-militancy (Diakses pada 18 April 2016)

Consulting Group for Senegal, ―Senegal Attractiveness Markers,‖

diakses di http://www.gcsenegal.gouv.sn/docs/GC2014-064%20-

%20Note%20-%20Attractivite%20du%20Senegal-

Reperes%20Englishn.pdf. (20 Oktober 2015).

Ely Karmon, ―The Iran/Hezbollah Strategic and Terrorist Threat to

Africa‖, Diakses via Web, https://www.ict.org.il/Article.aspx?ID=1088

(Diakses pada 23 Agustus, 2015)

George Jahn, ―Iran Hunts for Uranium Supplies, Finds Scrutiny,‖

Salon.com, February 24, 2011,

http://www.salon.com/news/feature/2011/02/24/iran_nuclear_capacity_zim

babwe. (Diakses pada 30 Oktober 2015)

International Monetary Fund (IMF), ―Senegal: Poverty reduction strategy

paper annual progress report‖, IMF Country Report No. 10/368.

(Washington, DC, 2010). Diakses di

:http://www.imf.org/external/pubs/ft/scr/2010/cr10368.pdf. (13 September

2015).

International Monetary Fund, www.imfstatistics.org/DOT, (Diakses pada

July 19, 2014)

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa‖,

FamilySecurityMatters.org (Februari, 2010): 3

Page 123: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

110

http://www.familysecuritymatters.org/publications/id.5541/pub_detail.asp#i

xzz3Ed3hMwA5. (Diakses pada 12 Maret 2015).

J. Peter Pham, ―Shi‘a in Senegal: Iran‘s Growing Reach into Africa,‖

World Defense Review, February 18, 2010,

http://worlddefensereview.com/pham021810.shtml (diakses 22 Juli, 2015).

Joseph Hammond, ―The Dakar Dance: Tumultuous Iran-Senegal

Relationship Enters New Chapter‖, diplomaticourier.com,

www.diplomaticourier.com/the-dakar-dance-tumultuous-iran-senegal-

relationship-enters-new-chapter/ (Diakses pada 15 Desember, 2015)

Kayhan Barzegar, ―The Geopolitical Factor in Iran's Foreign Policy",

Journal Article, Viewpoints, The Iranian Revolution at 30 Special Edition,

(29 Januari, 2009):134-135.

http://belfercenter.hks.harvard.edu/publication/18953/geopolitical_factor_in

_irans_foreign_policy.html (Diakses pada 18 Januari 2016)

―Senegal Resources,‖ http://simsenegal.com/industry-info/senegal-

resources/ (Diakses 6 April 2016)

―Senegal severs ties with Iran over rebel weapons,‖ Reuters,

http://www.reuters.com/article/ozatp-senegal-iran-

idAFJOE71M01A20110223 (Diakses pada 16 April 2016)

Tizir, ―Senegal Profile‖, www.tizir.co.uk/wp-

content/uploads/2012/02/Tizir-Senegal-

Brochure..pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id (Diakses Oktober 27, 2015),

h. 6.

United Nations, ―U.N. Mission‘s Summary Detailed by Country‖,

http://www.un.org/en/peacekeeping/contributors/2011/feb11_3.pdf.

(February 28, 2015)

World Nuclear Association, ―Uranium from Phosphates‖, www.world-

nuclear.org/information-library/nuclear-fuel-cycle/uranium-

resources/uranium-from-phosphates.aspx#.UhoprBtg9po (Diakses pada 6

April 2016)

Zachary Laub, ―International Sanctions on Iran‖, Council of Foreign

Relations, http://www.cfr.org/iran/international-sanctions-iran/p20258 .

(Diakses pada 7 Februari 2016)

Page 124: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

111

LAMPIRAN

Lampiran I

Gambar III.1. Peta Posisi Senegal

Sumber: Janet H. Grietzner, Modern World Nations: Senegal

(Philadelphia: Chelsea House Publishers, 2005), h. 9.

Page 125: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40586...DINAMIKA KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN SENEGAL PADA MASA

112

Lampiran II

Gambar IV.B.1 Peta Hubungan Bilateral Iran dan Israel di Afrika

Sumber: Brandon Fite, ―U.S and Iranian Strategic Competition: Peripheral

Competition Involving Latin America and Africa‖, CSIS Report Burke

Strategy (Maret 2012): 20.