119
UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN KECAMATAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2012 SKRIPSI ZAKIYAH NPM : 0806461064 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JULI 2012 Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN

KECAMATAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2012

SKRIPSI

ZAKIYAH

NPM : 0806461064

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

DEPARTEMEN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

JULI 2012

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN

KECAMATAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Gizi

ZAKIYAH

NPM : 0806461064

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

DEPARTEMEN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

JULI 2012

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

ii Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Zakiyah

NPM : 0806461064

Tanda tangan : .......................................

Tanggal :

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

iii Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

iv Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu, Dukungan Keluarga dan

Promosi Susu formula dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Semanan

Kecamatan kalideres jakarta Barat tahun 2012 ”.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ir. Asih Setiarini, M.Sc. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan dukungan selama penulis menjadi mahasiswa gizi

: pembimbing PKM seumur hidup, pemberi rekomendasi apliksi Bayer Young

Environment Envoy Germany, pemberi rekomendasi Pertukaran Pemuda

Antar negara, Pembimbing mapres dan puncaknya adalah pembimbing skripsi

penulis. Hanya Allah yang berhak memberikan pahala terbaik untuk ibu.

2. Prof. DR. Dr. Kusharisupeni Djokosujono M.Sc. selaku Ketua Departemen

Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UI sekaligus penguji sidang proposal skripsi

ini.

3. Drg. Sandra Fikawati, MPH untuk kesediaan waktunya sebagai penguji dalam

sidang skripsi penulis

4. Nurfi Afriansyah, MScPH untuk kesediaan waktunya sebagai penguji dalam

sidang skripsi penulis

5. Seluruh dosen Departemen Gizi yang sudah membimbing dan menyemai

benih kebaikan dalam diri selama 4 tahun menimba ilmu. Juga untuk asdos-

asdos tercinta : ka wahyu, Ka dara, Ka puput, dll

6. Seluh jajaran Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kelurahan Semanan dan kader

Posyandu Kelurahan Semanan yang telah mengizinkan penulis melakukan

penelitian di Kelurahan Semanan

7. Dr. Adang Bahtiar, MPH ScD selaku ketua Ikatan Ahli Kesehatan

Masyarakat Indonesia (IAKMI) yang telah memberikan dukungan moril agar

penulis cepat menyelesaikan skripsi dan bisa segera berkontribusi untuk

kesehatan Indonesia. Terima kasih untuk semua dukungan dan semangatnya

Pak. Semoga bisa mengikut jejak bapak ke HSPH dan JHSPH.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

v Universitas Indonesia

8. Mamah, Bapak, Ka iyah, Ka ida, Ka omah, Abang yang telah memberikan

semangat, bantuan dana dan berbagai pemakluman kepada eke untuk berjuang

bersama skripi ini. Teruntuk 5 orang keponakan terbaikku : abil,Rona, misyka,

fawwaz dan daffy. You are part of everything.

9. Vidia Nuarista, S.Gz yang telah berbaik hati meminjamkan semua

propertinya, menampung penulis di kossannya dan tempat sharing selama

penulisan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat penyemangat yang telah banyak memberikan masukan

kepada penulis: Rhiza Caesari K, Nina Anggita,Yunita, Diput, Wiwi, Fatma,

Winda, esty, fety. Semangat pasca kampus.

11. Kedua Kakak terbaikku : Ka Takim dan Ka Tian yang selalu memotivasi,

memberikan dukungan dan kadang sedikit “tamparan” agar diri ini mampu

tawazun dalam skripsi dan berbagai amanah. Serta untuk seorang kaka baik

hati yang memfasilitasi mencetak semua lembaran skripsi ini

12. Keluarga semesta PAMI dan semua member PAMI di 15 Provinsi di

Indonesia. Terlantun terima kasih juga untuk Pengda PAMI dan Pengda

IAKMI yang telah penulis kunjungi dalam kesibukan menulis skripsi .

13. Sesepuh IAKMI : pak Husein, Ummi Emma, Pak Ede, Pak ipik, Pak Dono, Bu

Linna, pak Ridhwan Thoha, Prof. Veni Hadju, Bu Ivan, pak Nor Alis, mas

Dedi, Prof Does Sampoerna, Bu Dewi Sussana, Bu Bian, Bu Irawati Susalit,

Pak Budi Haryanto, Prof. Budi Utomo dll. Moga Allah berikan keberkahan

dalam semua aktivitas.

14. TS 08 tersayang : tempat menimba diri, tempat berbagi. Mohon maaf, tidak

bisa disebutkan satu persatu, namun segala catatan indah tentang kalian insya

Allah telah dicatat malaikat sebagai bagian dari amal ibadah kalian .

15. Syi’ra 08 : Heni dkk. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal tentang

ukhuwah dan perjuangan. Sekarang, semuanya terasa manis.

16. Keluarga Beastudi Etos yang telah memberikan celupan warna di hidup

penulis selama 3 tahun pembinaan. Moga penulis bisa menjadi muzzaki dan

bermanfaat untuk Ummat. Semoga perjuangan beastudi Etos senantiasa

diberkahi Allah.

17. Teman-teman Program Studi Gizi FKM UI angkatan 2008.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

vi Universitas Indonesia

18. Sahabat yang telah membantu selama 4 tahun kuliah di FKM UI : Mahalum

(Mba Ninis, dkk), Keuangan (Mba Lia, dkk), Humas (Mas Adi, dkk),

Perlengkapan (Bu Ririn, dkk) dekanat, dan seluruh CS di FKM UI

19. Teman-teman yang singgah dalam hidup selama penulisan skripsi ini : ka

Sarah, Ka icha, Alfi, Bang Johan, ka Ridwan, Mas dedi, ka Nila, Ka Dinda,

deri dll

Penulisan Proposal Penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah banyak membantu. Dengan segala keterbatasan dan

kekurangan yang ada dalam penulisan skripsi, penulis mohon maaf dan

mengucapkan terima kasih.

Depok, 26 Juni 2012

Zakiyah

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

vii Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

viii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Zakiyah

NPM : 0806461064

Program Studi :Ilmu Gizi

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Judul : Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Semanan

Kecamatan Kalideres Jakarta Barat Tahun 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya proporsi pemberian ASI

eksklusif, mencari gambaran variabel independen berupa umur ibu, Pendidikan

ibu, status pekerjaan, pengetahuan ibu, dukungan suami, dukungan keluarga ibu,

dukungan mertua, dan promosi susu formula di Kelurahan Semanan Kecamatan

Kalideres Jakarta Barat. Penelitian ini juga bertujuan mencari hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen, yaitu pemberian ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan kecamatan Kalderes Jakarta Barat. Penelitian ini

menggunakan Disain cross sectional dengan responden ibu yang mempunyai

bayi berumur 6-12 bulan di Kelurahan Semanan sejumlah 82 orang. Penelitian

dilakukan pada Bulan April-Mei 2012. Hasil penelitian didapatkan proporsi

pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Semanan sebesar 35,4%. Faktor yang

berhubungan dengan Pemberian ASI eksklusif di kelurahan Semanan adalah

pendidikan ibu (OR= 4), status pekerjaan (OR=8), pengetahuan ibu

(OR=11,56;81,71), dukungan suami (OR= 1,8;4,95) dukungan keluarga ibu

(OR=2,9;8,7), dukungan mertua (OR=8,3) dan promosi susu formula (OR=31,54).

Faktor yang tidak berhubungan adalah umur ibu. Saran untuk dinas kesehatan

Kotamadya Jakarta Barat adalah mensosialisasikan dan melakukan pengawasan

terhapan PP ASI No. 33 tahun 2012 dan menerapkan 10 Langkah Menuju

Keberhasilan Menyusui di sarana kesehatan. Saran untuk Puskesmas Kelurahan

Semanan adalah mengaktifkan kembali kelompok Pendukung ASI (KP ASI ) di

setiap Posyandu dan melakukan kegiatan informal yang dapat menambah

pengetahuan mengenai ASI eksklusif dan menyediakan informasi ASI eksklusif

bagi ibu hamil dan menyusui, baik berupa layanan konseling maupun media

promosi kesehatan.

Kata Kunci : ASI Eksklusif, Dukungan Keluarga, Faktor yang berhubungan

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

ix Universitas Indonesia

ABSTRAK

Name : Zakiyah

NPM : 0806461064

Study Program : Ilmu Gizi

Faculty : Public Health

Judul : Factors Associated with Exclusive Breastfeeding in

Semanan Village, Kalideres District, West Jakarta, 2012

This study aims at identifying the proportion of the exclusive breastfeeding (ASI)

as well as finding a picture of independent variables, such as mother’s age,

mother’s education, employment status, mother’s knowledge, husband’s support,

family’s mother support, parents in law’s support, and the promotion of Formula

milk in Semanan Village, Kalideres District,West Jakarta. Furthermore, this study

also aims at finding the relationship between independent variables and dependent

variables of the exclusive breastfeeding in Semanan Village, Kalideres

District,West Jakarta. This study uses cross sectional design by involving some

respondents; specifically 82 mothers who have infants aged 2-12 months in

Semanan Village. The study was conducted in April-May 2012. This study shows

that the proportion of breastfeeding in Semanan Village is 35.4%. The factors

associated with exclusive breastfeeding in Semanan Village are mother’s

education (OR= 4), employment status, (OR=8), mother’s knowledge

(OR=11,56;81,7), husband’s support (OR= 1,8;4,95) support of family’s mother

(OR=2,9;8.7), parents in law’s support (OR= 8,3) and the promotion of formula

milk (OR=31.54). Meanwhile, the factors unassociated with the exclusive

breastfeeding is mother’s age. Recommendation for the Municipal Health Office,

West Jakarta, is socializing and supervising the realization of PP ASI No.3 year

2012 and applying 10 steps to Successful Breastfeeding in health facilities.

Recommendation for Semanan Village Health Center is reactivating the

breastfeeding’s (ASI) supporters group in each IHC and conducting informal

activities that are supposed to increase knowledge about the exclusive

breastfeeding. The last is providing information for pregnant and breastfeeding

mothers both in form of counseling services and health promotion media.

Keywords: Associated Factors, Exclusive Breastfeeding, Family’s Support

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

x Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL….. ........................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 5

1.4.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5.1 Bagi Kelurahan Semanan........................................................................... 6

1.5.2 Bagi FKM UI ............................................................................................ 6

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Susu Ibu ............................................................................................. 9

2.1.1 Pengertian ASI Eksklusif ........................................................................... 9

2.1.2 Komposisi ASI ......................................................................................... 10

2.1.3 Stadium Laktasi ........................................................................................ 12

2.1.4 Manfaat ASI ............................................................................................. 13

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI ..................................... 17

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI .................................. 19

2.2.1 pengetahuan Ibu ....................................................................................... 19

2.2.2 Pendidikan Ibu ........................................................................................ 19

2.2.3 Pekerjaan Ibu ........................................................................................... 20

2.2.4 Usia Ibu ............................................................................................... 21

2.2.5 Kondisi Kesehatan Ibu dan Bayi .............................................................. 22

2.2.6 Manajeman Laktasi ................................................................................. 23

2.2.7 Promosi Susu Formula ............................................................................. 25

2.2.8 Status Ekonomi dan Demografi ............................................................... 27

2.2.9 Kebijakan Nasional dan Internasional ...................................................... 27

2.2.10 Dukungan keluarga ................................................................................... 28

2.2.10.1 Dukungan Suami ............................................................................. 29

2.2.10.1 Dukungan Keluarga Ibu ................................................................... 29

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

xi Universitas Indonesia

2.2.10.1 Dukungan Mertua ........................................................................... 29

2.2.11 Pelayanan Kesehatan .............................................................................. 30

BAB 3 KERANGKA TEORI, KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,

DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Teori ......................................................................................... 31

3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 33

3.2 Definisi Operasional ................................................................................. 35

3.3 Hipotesis ............................................................................................... 40

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Disain Penelitian....................................................................................... 32

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 32

4.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 32

4.3.1 Populasi ............................................................................................... 33

4.3.2 Sampel ............................................................................................... 34

4.3.3 Besar Sampel ............................................................................................ 34

4.3.3 Teknik Penarikan Sampel ......................................................................... 34

4.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

4.5 Manajeman Data ...................................................................................... 37

4.6 Analisis Data ........................................................................................... 37

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Kelurahan Semanan .................................................... 48

5.2 Hasil Analisis Univariat ............................................................................ 49

5.3 Hasil Analisis Bivariat .............................................................................. 61

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 69

6.2 Pembahasan ............................................................................................. 69

6.2.1 Pemberian ASI Eksklusif ........................................................................ 69

6.2.2 Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen ................... 70

6.2.2.1 Hubungan Umur Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif .................... 71

6.2.2.2 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif ............ 72

6.2.2.3 Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif ... 73

6.2.2.4 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif ......... 74

6.2.2.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif ........ 75

6.2.2.6 Hubungan Dukungan Keluarga Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif 77

6.2.2.7 Hubungan Dukungan Mertua dengan Pemberian ASI Eksklusif ....... 77

6.2.2.8 Hubungan Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI Eksklusif 78

BAB 7 PENUTUP

7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 80

7.2 Saran ............................................................................................... 81

7.2.1 Bagi Dinas Kesehatan Jakarta Barat.......................................................... 81

7.2.2 Bagi Puskesmas Kelurahan Semanan ........................................................ 81

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

xii Universitas Indonesia

7.2.3 Bagi Pendidikan/Peneliti Lain .................................................................. 81

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asupan Gizi pada seribu hari pada awal kehidupan hingga anak berusia 2

tahun sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini

memiliki manfaat jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, hal

ini akan berimplikasi pada perkembangan otak, pertumbuhan massa tubuh dan

komposisi tubuh serta metabolisme glukosa, lipid, protein dan hormon.

Sedangkan implikasi jangka panjang dari hal ini adalah peningkatan kognitif,

prestasi belajar dan kapasitas kerja serta mencegah munculnya penyakit tidak

menular (Non Communicable Disease) (James et al, 2000)

Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan yang sangat baik pada seribu hari

pertama kelahiran. Pemberian ASI pada bayi merupakan cara terbaik peningkatan

gizi dan kualitas sumber daya manusia. ASI mengandung zat-zat gizi yang

struktur dan kualitasnya sangat cocok dan mudah diserap oleh bayi. Pemberian

ASI mengoptimalkan perkembangan syaraf dan otak, memberikan zat-zat

kekebalan terhadap penyakit dan menujudkan ikatan emosional antara ibu dan

bayinya ( Roesli, 2000).

Setiap tahunnya terdapat 1-1,5 juta bayi di dunia yang meninggal karena tidak

diberi ASI eksklusif ( WHO 2009). Lebih lanjut, kira-kira 30.000 kematian balita

di Indonesia dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif. Bayi yang disusui

secara eksklusif 6 bulan dan tetap diberi ASI hingga 11 bulan dapat menurunkan

kematian balita sebanyak 13%. Risiko kematian Bayi yang dalam dua bulan

pertama tidak diberikan ASI 6 kali lebih besar dibandingkan bayi yang

mendapatkan ASI . Meningkatnya pemberian ASI diperkirakan dapat menurunkan

angka kematian Infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) sebanyak 40- 50% pada

anak berusia 18 bulan ( Umniyati, 2005).

Keuntungan dari ASI akan optimal jika pemberian ASI dilakukan secara

eksklusif tanpa pemberian makanan tambahan lain selama 6 bulan pertama

kehidupan. Sejalan dengan hal ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

2 Universitas Indonesia

kebijakan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan dilanjutkan

sampai anak berumur 2 tahun pada Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004.

Isi keputusan dalam kepmenkes itu diantaranya pemberian ASI secara eksklusif

bagi bayi di Indonesia dan menetapkan agar semua tenaga kesehatan di sarana

pelayanan kesehatan menginformasikan agar ibu yang baru melahirkan

memberikan ASI secara eksklusif.

ASI eksklusif masih menjadi masalah di dunia. Di Benua Eropa, cakupan ASI

eksklusif hanya sebesar 20%. Di Benua Asia, cakupan ASI eksklusif belum

mencapai 50% dengan cakupan terbanyak di Asia Selatan sebesar 44% dan

disusul dengan Asia Pasifik sebesar 43% (UNICEF, 2009).

Meskipun program pemberian ASI eksklusif terus digalakkan oleh

pemerintah Indonesia, Namun cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih sangat

rendah. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,

cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 32%, hal ini mengalami penurunan

sebesar 8% dibandingkan SDKI 2003 sebelumnya dimana cakupan ASI eksklusif

sebesar 40%. Dengan adanya penurunan presentase pemberian ASI eksklusif pada

SDKI 2007 dibanding 2002-2003 dapat berpengaruh terhadap kualitas sumber

daya manusia pada masa yang akan datang dan berdampak pada status kesehatan

masyarakat.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, Pemberian

ASI ekslusif secara keseluruhan pada umur 0-1 bulan sebesar 45,4%. Pemberian

ASI umur 2-3 bulan sebesar 38,3 % dan pada umur 4-5 bulan sebesar 31 %. Hal

ini menunjukkan penurunan pemberian ASI di setiap umur bayi. Kondisi ini

masih sangat jauh dari target nasional cakupan ASI, yaitu 80%.

Rendahnya cakupan ASI eksklusif tentu dilatarbelakangi oleh berbagai faktor.

Pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif dan promosi susu formula berperan

dalam cakupan ASI eksklusf (Ihsani, 2011). Menurut Fikawati dan Syafiq (2010),

Praktek ASI mengalami kegagalan diakibatkan pemberian makanan prelaktal,

memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan

pemberian ASI karena ibu atau bayi sakit serta ingin mencoba susu formula.

Studi kualitatif yang dilakukan Fikawati dan Syafiq (2010) juga menemukan

bahwa salah satu predisposisi kegagalan ASI adalah karena pengetahuan dan

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

3 Universitas Indonesia

pengalaman ibu yang kurang. Selain itu, kurangnya dukungan keluarga dan

pengaruh media massa mengenai iklan susu formula bayi turut mempengaruhi ibu

tidak memberikan ASI (Juherman, 2008).

Pengetahuan ibu berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ibu

yang memadai mengenai ASI eksklusif akan mempengaruhi dan memotivasi ibu

untuk memberikan ASI eksklusif. Penelitan Husna (2009) menunjukkan bahwa

pemberian ASI eksklusif paling banyak dijumpai pada ibu berpengetahuan baik.

Hasil penelitian Abdul (2010) membuktikan bahwa dukungan keluarga

berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif oleh ibu. Senada dengan hal

tersebut, penelitian Simbolon (2011) juga menguatkan bukti bahwa dukungan

keluarga berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Dukungan keluarga

terbukti berpengaruh secara emosional. Dukungan merupakan bagian dari

membangun kepercayaan. Selain meningkatkan kepercayaan diri, dukungan juga

meningkatkan kepercayaan atas hubungan diantara pasangan.

Promosi susu formula berpengaruh terhadap pemberian ASI ekslusif.

Promosi susu formula meningkatkan minat ibu-ibu untuk memberikan susu

formula dan menghentikan pemberian ASI. Studi yang dilakukan oleh Howard

(2007) menemukan bahwa 38% ibu terpapar susu formula sejak mengandung dan

90% ibu mendapatkan promosi susu formula dari petugas kesehatan sesaat setelah

melahirkan.

Karakteristik ibu juga menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Umur ibu, pekerjaan dan pendidikan menjadi tiga faktor strategis yang

mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif (Yuliandarin, 2009)

Jakarta Barat merupakan 1 dari 6 kota administratif di wilayah DKI Jakarta.

Pada tahun 2011 Jakarta Barat meraih penghargaan swasti saba Padapa sebagai

salah satu kota tersehat di Indonesia. Indikator penilaian tersebut antara lain

saranan dan prasarana pemukiman sehat, kesehatan masyarakat mandiri serta

ketahanan pangan dan gizi. Kelurahan Semanan merupakan satu dari 56

Kelurahan yang ada di Jakarta Barat. Semanan merupakan daerah industri dan

tergolong daerah perkotaan. Menurut Riskesdas 2010, cakupan ASI eksklusif

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

4 Universitas Indonesia

lebih sedikit di daerah perkotaan dibandingkan daerah pedesaan. Kelurahan

Semanan memiliki cakupan ASI eksklusif sebanyak 29,5%. Terpaut 50,5%

dibandingkan target nasional sebesar 80%.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI

eksklusif di wilayah Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

tahun 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Kelurahan Semanan merupakan satu dari 56 Kelurahan yang ada di Jakarta

Barat. Semanan merupakan daerah industri dan tergolong daerah perkotaan.

Menurut Riskesdas 2010, daerah perkotaan memiliki cakupan ASI eksklusif yang

lebih rendah dibandingkan pedesaan. Kelurahan Semanan memiliki cakupan ASI

eksklusif sebanyak 29,5%. Terpaut 50,5% dibandingkan target nasional sebesar

80%.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah distribusi umur pada ibu-ibu di Kelurahan Semanan

Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

2. Bagaimanakah distribusi pendidikan pada ibu-ibu di Kelurahan

Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

3. Bagaimanakah distribusi pekerjaan pada ibu-ibu di Kelurahan

Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

4. Bagaimanakah distribusi pengetahuan mengenai ASI eksklusif pada

ibu-ibu di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

5. Bagaimanakah distribusi dukungan suami terhadap ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan Kecamatan Jakarta Barat ?

6. Bagaimanakah distribusi dukungan keluarga ibu terhadap ASI eksklusif

di Kelurahan Semanan Kecamatan Jakarta Barat ?

7. Bagaimanakah distribusi dukungan mertua terhadap ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan Kecamatan Jakarta Barat ?

8. Bagaimanakah distribusi mengenai promosi susu formula pada ibu-ibu

di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

5 Universitas Indonesia

9. Bagaimanakah hubungan umur terhadap pemberian ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

10. Bagaimanakah hubungan antara pendidikan ibu terhadap ASI eksklusif

di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

11. Bagaimanakah hubungan antara status pekerjaan terhadap ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

12. Bagaimanakah hubungan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

13. Bagaimanakah hubungan dukungan suami terhadap pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

14. Bagaimanakah hubungan dukungan keluarga ibu terhadap pemberian

ASI eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta

Barat ?

15. Bagaimanakah hubungan dukungan mertua terhadap pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat ?

16. Bagaimanakah hubungan promosi susu formula terhadap pemberian

ASI eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta

Barat ?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat tahun 2012.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya distribusi umur pada ibu-ibu di Kelurahan Semanan

Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

2. Diketahuinya distribusi pendidikan pada ibu-ibu di Kelurahan

Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

3. Diketahuinya distribusi pekerjaan pada ibu-ibu di Kelurahan Semanan

Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

4. Diketahuinya distribusi pengetahuan mengenai ASI eksklusif pada

ibu-ibu di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

6 Universitas Indonesia

5. Diketahuinya distribusi dukungan suami terhadap ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan Kecamatan Jakarta Barat.

6. Diketahuinya distribusi dukungan keluarga ibu terhadap ASI eksklusif

di Kelurahan Semanan Kecamatan Jakarta Barat.

7. Diketahuinya distribusi dukungan mertua terhadap ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan Kecamatan Jakarta Barat.

8. Diketahuinya distribusi mengenai promosi susu formula pada ibu-ibu di

Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

9. Diketahuinya hubungan umur terhadap pemberian ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

10. Diketahuinya hubungan antara pendidikan ibu terhadap ASI eksklusif

di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

11. Diketahuinya hubungan antara status pekerjaan terhadap ASI eksklusif

di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

12. Diketahuinya hubungan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

13. Diketahuinya hubungan dukungan suami terhadap pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

14. Diketahuinya hubungan dukungan keluarga ibu terhadap pemberian

ASI eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta

Barat.

15. Diketahuinya hubungan dukungan mertua terhadap pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

16. Diketahuinya hubungan promosi susu formula terhadap pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Bagi Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

Penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penentuan kebijakan dan

perencanaan program ASI eksklusif di Kelurahan Semanan sehingga dapat

menjadi masukan dalam mensukseskan program ASI eksklusif.

1.5.2 Manfaat Bagi FKM UI

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

7 Universitas Indonesia

Penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti lain untuk

penelitian lebih lanjut terhadap ASI Eksklusif. Penelitian ini juga bermanfaat

untuk memberi gambaran terhadap peneliti lain bahwa cakupan ASI eksklusif

yang rendah masih merupakan masalah.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengenai hubungan dukungan keluarga dan faktor-faktor

lainnya dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitan ini dilakukan di Kelurahan

Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada April-Mei 2012. Penelitian ini

menggunakan Metode penelitian kuantitatif dengan Disain cross sectional study

mengambil sampel ibu yang memiliki bayi usia 7-12 tahun yang terdaftar di

Kelurahan Semanan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara

menggunakan kuesioner terstruktur. Selanjutnya dilihat hubungan antara

pengetahuan Ibu, dukungan keluarga, promosi susu formula, umur ibu,

pendidikan dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI di Kelurahan Semanan

Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

8 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Susu Ibu

2.1.1 Pengertian ASI Eksklusif

ASI ekslusif adalah memberikan ASI saja kepada bayi selama enam bulan

pertama kehidupan tanpa memberikan cairan lain , makanan padat, atau air

kecuali vitamin, mineral, dan suplemen obat yang diizinkan. ASI ekslusif

diberikan untuk mencapai kesehatan dan tumbuh kembang optimal ( WHO,

2010).

ASI eksklusif adalah pemberian ASI secara eksklusif pada bayi sejak lahir

sampai dengan bayi berumur enam bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak

berusia dua tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai ( Depkes

2004). Sedangkan menurut Roesli (2000) ASI eksklusif adalah hanya memberikan

ASI saja kepada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,

madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,

bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim selama 6 bulan.

Pemberian ASI eksklusif dapat menyelamatkan 1,5 juta jiwa anak dibawah

lima tahun. WHO dan UNICEF merekomendasikan tiga hal untuk tumbuh

kembang optimal anak. Ketiga hal tersebut adalah inisiasi menyusui dini dengan

durasi 1 jam setelah melahirkan, ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian

makanan pendamping ASI dan ASI sampai bayi berumur 2 tahun. (WHO, 2010)

ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai berusia 6 bulan dan dapat

dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun (Roesli, 2000). Pemberian ASI selama 6

bulan dapat mencegah kejadian infeksi, diare, dan menghemat pengeluaran

( WHO, 2003). Tiga puluh ribu kematian bayi di Indonesia dapat dicegah dengan

pemberian ASI eksklusif (UNICEF, 2006).

Pemberian ASI berpengaruh terhadap kesehatan bayi dan ibu dalam jangka

pendek maupun jangka panjang. Studi di negara berkembang mengindikasikan

bahwa 6 dari 10 bayi yang tidak mendapatkan ASI dalam satu bulan setelah

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

9 Universitas Indonesia

kelahiran meninggal dunia. Anak yang diberikan makanan pengganti ASI

sebelum 6 bulan lebih berisiko terkena diare dan pneumonia (Bachrach, 2003).

Pemerintah Indonesia dalam peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012

telah menetapkan pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia sejak

bayi lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak

berusia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Dalam

keputusan ini juga pemerintah meminta semua tenaga kesehatan yang bekerja di

saranan pelayanan kesehatan menginformasikan kepada semua ibu yang baru

melahirkan untuk menjalankan ASI eksklusif.

2.1.2 Komposisi ASI

ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam 6 bulan pertama

kehidupan. ASI mengandung lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan air. Selain

itu, ASI juga mengandung bioaktif faktor yang dapat mencegah infeksi dan

membantu pencernaan dan penyerapan zat gizi (WHO, 2010).

1. Lemak

Lemak ASI merupakan lemak yang tepat untuk pertumbuhan dan

perkembangan bayi karena mengandung jumlah lemak yang sehat dan tepat

secara proporsional. Enzim lipase menyebabkan lemak pada ASI mudah dicerna

dan diserap oleh bayi. Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang yang

mengandung omega-3, omega-6, DHA, ARA. Lemak berikatan panjang tersebut

penting untuk pertumbuhan syaraf dan pertumbuhan otak .

Lemak pada ASI juga mengandung kolesterol yang berguna untuk

meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Pada saat pertumbuhan otak yang cepat,

diperlukan kadar kolesterol yang tinggi. Kolesterol dalam ASI juga berfungsi

dalam pembentukan enzim untuk metabolisme kolesterol yang berfungsi untuk

membentuk enzim metabolisme kolesterol sehingga dapat mencegah serangan

jantung dan arteriosclerosis pada usia muda ( Roesli, 2000)

2. Karbohidrat

Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam ASI. 100 ml ASI mengandung

7 gr laktosa atau 20-30% lebih banyak daripada susu sapi. Laktosa diperlukan

untuk pertumbuhan otak, makin tinggi kadar laktosa pada susu mamalia, maka

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

10 Universitas Indonesia

makin besar juga ukuran otaknya. ASI mengandung kadar laktosa yang paling

tinggi dibandingkan susu mamalia lain ( Riordan, 2004).

Karbohidrat dalam ASI juga dapat mencegah infeksi lewat peningkatan

pertumbuhan bakteri baik usus, lactobacillus bifidus dan menghambat bakteri

berbahaya dengan cara fermentasi laktosa menjadi asam laktat sehingga

menyebabkan suasana lambung menjadi asam dan menghambat pertumbuhan

bakteri berbahaya.

3. Protein

ASI memiliki kandungan protein yang berbeda dari susu mamalia lainnya,

baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI mengandung asam amino seimbang

yang cocok untuk bayi. Dalam 100 ml ASI terdapat 0,9 gr protein, jumlah ini

lebih sedikit dibandingkan protein pada mamalia lainnya. Kelebihan protein dapat

menyebabkan kerusakan pada ginjal bayi (WHO, 2009). ASI mengandung protein

khusus yang dirancang untuk tumbuh kembang bayi manusia.

ASI mengandung protein whey dan casein. Whey adalah protein yang halus,

lembut dan mudah dicerna sedangkan kasein adalah protein yang bentuknya

kasar, menggumpal dan susah dicerna. Perbandingan antara whey dan casein

dalam ASI adalah 60:40 Sedangkan pada susu sapi 20:80. ASI mengandung alfa

lactalbumin sedangkan susu sapi mengandung beta lactoglobulin yang sering

menyebabkan alergi (WHO, 2010)

Selain alfa lactalbumin , protein unik yang dimiliki ASI dan tidak terdapat

dalam susu formula adalah taurin, lactoferin dan lysosom. Taurin diperlukan

untuk perkembangan otak, susunan saraf, dan pertumbuhan retina. Selain Taurin,

protein unik yang adala dalam ASI adalah lactoferin. Lactoferin membiarkan

bakteri usus baik yang menghasilkan vitamin untuk tumbuh dan menghancurkan

bakteri yag jahat. Lisosom merupakan antibiotik alami dalam ASI yang dapat

menghancurkan bakteri berbahaya (Roesli, 2000)

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

11 Universitas Indonesia

4. Vitamin dan Mineral

ASI mengandung vitamin yang cukup untuk bayi. Walaupun ibunya

mengalami defisiensi vitamin. Mineral berupa besi (Fe) dan Zinc terdapat di ASI

dalam jumlah sedikit, tetapi dengan bioavailibilitas dan penyerapan tinggi.

5. Faktor Pelindung dalam ASI

Faktor Pelindung dalam ASI adalah sel darah Putih dan Immunoglobulin. Sel

Darah Putih Sel ini berguna untuk kekebalan tubuh bayi dan membentuk antibody

yang protektif dalam jumlah yang cukup banyak. Jumlah sel ini secara berangsur-

angsur berkurang setelah bayi memiliki sistem kekebalan bayi yang cukup. Selain

itu, sel-sel ini juga mampu menyalurkan dan menyimpan zat-zat yang penting

seperti enzim, faktor pertumbuhan, dan immunoglobulin (WHO, 2010).

Immunoglobulin adalah protein yang beredar dan bertugas memerangi infeksi

yang masuk dalam tubuh bayi. Saat antibodi dari ibu turun, antibodi dari ASI akan

meneruskan tugas melindungi bayi sampai sistem antibodi bayi matang (WHO,

2010).

2.1.3 Stadium Laktasi

Stadium Laktasi menurut Roesli (2000) adalah sebagai berikut :

1. Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan khusus yang disekresikan pada hari prtama

sampai ketiga kelahiran bayi. Cairan ini encer dan berwarna kuning-putih dan

seringkali menyerupai darah daripada susu. Kolostrum mengandung sel hidup

yang menyerupai “sel darah putih” yang dapat membunuh kuman penyakit.

Kolostrum merupakan pencahar yang ideal yang berguna untuk membersihkan

zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan

saluran pencernaan makanan bayi.

Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI yang matang.

Kolostrum mengandung 10-17 kali lebih banyak dibandingkan ASI yang

matang. Kolostrum memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan ASI biasa

dengan volume 150-300 ml/24 jam .

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

12 Universitas Indonesia

2. ASI Transisi

ASI peralihan adalah ASi yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum

menjadi ASI matang. Pada tahap ini, kadar protein makin merendah

sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin tinggi. Pada masa ini, volume

ASI semakin meningkat.

3. ASI Matang (mature)

ASI yang keluar pada hari ke-1 dan seterusnya disebut ASI matang. Pada

tahapan ini, volume ASI mulai normal. ASI merupakan makanan terbaik bayi

sampai bayi berumur 6 bulan.

2.1.4 Manfaat ASI

2.1.4.1 Manfaat ASI Bagi Anak

a. Gizi terbaik untuk anak

Air Susu Ibu secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan bayinya. Komposisi

ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi premature berbeda dengan komposisi

ASI pada ibu yang melahirkan secara normal. Komposisi ASI juga disesuaikan

dengan tumbuh kembang bayi. ASI memiiki komposisi yang berbeda di tiap tahap

perkembangan. Hal ini merupakan bentuk adaptasi zat-zat gizi yang dibutuhkan di

awal kehidupan.

ASI yang keluar saat pertama kelahiran sampai hari ke 4-7 berbeda

komposisinya dengan ASI transisi yang keluar di hari ke 4 atau 7 sampai hai ke-

14. Komposisi ini juga berbeda dengan ASI matang setelah hari ke-14. Bahkan

ASI mengalami perubahan komposisi dari menit ke menit. ASI yang keluar pada

menit pertama disebut foremilk sedangkan ASI yang keluar saat aktif menyusui

disebut hindmilk.

ASI memiliki zat gizi ideal yang komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan

bayi. ASI merupakan makanan yang sempurna baik secara kuantitas maupun

kualitas. Kebutuhan bayi selama 6 bulan sudah tercukupi dengan hanya

mengonsusi ASI. Setelah 6 bulan, bayi harus mulai diberi makanan padat, namun

pemberian ASI dapat diteruskan sampai umur 2 tahun.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

13 Universitas Indonesia

b. Meningkatkan Daya tahan tubuh

Kemampuan bayi untuk membentuk zat antibodi yang banyak ada

umur 9-12 bulan. Saat baru lahir, kekebalan bayi belum mencukupi.

Untuk itu, bayi perlu diberikan ASI untuk mengatasi kesenjangan

antibodi. ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari

berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur.

Pada awal kelahiran, kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17

kali lebih tinggi dari susu matang. Zat ini melindungi bayi dari penyakit

diare ASI juga menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi

telinga, batuk dan alergi. Hal inilah yang menyebabkan bayi yang

diberikan ASI eksklusif lebih sehat dibandingkan bayi yang tidak

mendapatkan ASI eksklusif ( Sears, 2007)

c. Meningkatkan kecerdasan

Pada awal masa perkembangan, bayi membutuhkan zat gizi yang

dibutuhkan untuk optimalisasi fungsi jaringan otak. Bila bayi menderita

kurang gizi kronis pada masa pertumbuhan otak di awal kelahiran, maka

akan terjadi pengurangan jumlah sel otak sebanyak 15-20%.

ASI dilengkapi dengan zat-zat gizi yang berguna unuk

pertumbuhan otak dan tidak didapatkan pada susu formula, yaitu taurin,

laktosa dan asam lemak ikatan panjang. Selain itu, ASI juga mengandung

400 zat gizi yang tidak ada dalam susu formula. ASI merupakan susu

terbaik untuk pertumbuhan otak anak. Sebuah studi pada bayi prematur di

Inggris menunjukkan bahwa bayi premature yang diberikan ASI memiliki

Intelectual Quetion (IQ) lebih tinggi 8,3 poin dibandingkan bayi yang

tidak diberikan ASI ( Sears, 2007). ASI juga dapat meningkatkan

kecerdasan emosional. Pada saat menyusui, terjadi transfer emosi dan

kasih sayang dari ibu ke bayi. Hal ini akan menyebabkan bayi merasa

aman dan nyaman karena merasa dilindungi. Hal ini akan menstimulasi

anak untuk menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki stabilitas emosi.

ASI juga melatih bayi untuk berhubungan dengan manusia lainnya lewat

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

14 Universitas Indonesia

peristiwa menyusu. Ha ini akan membuat bayi terbiasa berhubugan

dengan manusia lain dan mendorong bayi adaptif terhadap lingkungan

ketika dewasa (Roeli, 2000).

d. Mencegah Penyakit Degeneratif

Penelitian yang dilakukan di United State pada remaja berusia 9-14

tahun menunjukan bahwa remaja yang kecilnya diberikan ASI eksklusif

memiliki risiko obesitas 22% lebih rendah dibandingkan bayi yang tidak

diberikan ASI eksklusif ( Gilman , NW, et al 2001) . Obesitas akan

meningatkan risiko terkena penyakit tidak menular seperti jantung,

diabetes dan stroke.

e. Manfaat Kesehatan Lainnya

Menurut Sears (2007) pemberian ASI memberikan manfaat untuk

stimulasi penglihatan yang baik, pencegahan infeksi telinga, memiliki

barisan gigi yang kuat, jantung menjadi lebih sehat, proses pencernaan

yang baik, jarang mengalami infeksi usus dan sembelit, memiliki tubuh

yang lebih ramping, terhindar dari diabetes, memiliki kulit yang lebih

sehat, meningkatkan kekebalan tubuh dan memiliki pertumbuhan yang

lebih sehat.

2.1.4.2 Manfaat ASI Bagi Ibu

1. Mengurangi Pendarahan Setelah Melahirkan

Pada ibu yang menyusui, terjadi peningkatan hormon oksitosin yang

berguna untuk menutup pembuluh darah sehingga pendarahan akan cepat

berhenti. Sebagian besar kematian post natal pada ibu terjadi karena

pendarahan. Oleh karena itu, menyusui dapat menurunkan angka kematian ibu

yang melahirkan.

2. Mengurangi risiko terjadinya anemia

Aktivitas menyusui menyebabkan kontraksi pada otot polos yang

menyebabkan uterus mengecil dan kembli ke bentuk normal. Gerakan

mengecilnya uterus akan mengurangi risiko pendarahan. Pendarahan secara

terus menerus dapat menyebabkan anemia (Garwati, 2010).

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

15 Universitas Indonesia

3. Menjarangkan kehamilan

Menyusui secara intensif dan benar dapat menjadi alternatif kontrasepsi

alami bagi ibu karena masa subur ibu dapat tertunda. Selama ibu memberi ASI

dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah

melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan ( Roesli,

2000).

4. Mengecilkan Rahim

Proses menyusui membuat hormon oksitosin meningkat sehingga dapat

mempercepat proses pengecilan uterus.

5. Lebih Cepat Ramping

Tubuh mengubah lemak yang tertimbun selama hamil menjadi energi. Saat

menyusui dibutuhkan energi yang cukup. Dengan demikian berat badan ibu

yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil. (Roesli

2000).

6. Mengurangi risiko Kanker

Beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi

kemungkinan terjadinya kanker payudara. Angka kejadian kanker akan

berkurang 25% jika memberikan ASI eksklusif dan menjalankannya sampai

umur 2 tahun. Menyusui juga dapat melindungi ibu dari risiko kanker indung

telur sebesar 20-25%. (Roesli, 2000). Menyusui juga mengurangi risiko kanker

payudara. Penelitian di 6 negara berkembang menunjukan bahwa minimal 20%

ibu yang menyusui terhindar dar kanker payudara. Menyusui dapat mengurangi

risiko kanker payudara dan ovarium pada wanita pra-menopause ( Heining &

Dewey 1997).

7. Lebih Ekonomis

Memberikan ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula,

perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan susu formula yang menguras

uang.

8.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

16 Universitas Indonesia

2.1.4.3 Manfaat ASI Bagi Negara

Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Gizi

merupakan faktor yang menentukan kualitas SDM. Zat gizi yang cukup pada

masa bayi dan perkembangan anak sangat dibutuhkan untuk memastikan tumbuh

kembang anak sehingga potensi anak dapat berkembang dan dapat menjadi

sumber daya manusia strategis bagi pembangunan bangsa. Zat gizi pada awal

kehidupan menyebabkan efek jangka panjang pada status kesehatan bayi.

Malnutrisi pada 2 tahun kehidupan bayi menyebabkan stunting, penurunan IQ dan

kapasitas kerja (WHO, 2009) Oleh karena itu, untuk membentuk SDM yang

sehat, pada masa awal pertumbuhan bayi sangat membutuhkan ASI eksklusif

sebagai asupan gizi yang paling baik.

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi produksi ASI

1. Makanan Ibu

Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak

secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.

Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila

sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak

mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar

pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna,

dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI (Siregar, 2004).

Ibu membutuhkan kalori tambahan yang 300-500 kalori per hari untuk

memproduksi ASI. Ibu yang menyusui diajurkan makan dalam porsi yang lebih

banyak dari biasanya. Ibu juga dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan

yang berlemak tinggi dan mengandung gula dan minuman bersoda ( Sears, 2007) ,

Untuk mendapatkan asupan gizi seimbang ibu dapat mengonsumsi kelompok

makanan berikut :

1. Kelompok nasi , roti gandum dan sereal enam porsi sehari

2. Kelompok sayuran 3-5porsi sehari

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

17 Universitas Indonesia

3. Kelompok buah 2-4 porsi perhari

4. Kelompok ikan daging, unggas, kacang 2-3 porsi sehari

5. Kelompok susu, yoghurt dan keju 2-3 porsi sehari .

Mengonsumsi makanan dari masing-masing kelompok berarti mengonsumsi

makanan yang mendandung zat-zat gizi seimbang sebagai berikut

1. Karbohidrat; porsi untuk karbohidrat sebesar 50-55% dari total kalori

harian . Porsi utama sumber karbohidrat ini dalam bentuk gula sehat

yang memberikan pelepasan energi secara tetap, terutama dalam

bentuk biji-bijian dan buah.

2. Lemak ; Otak yag sedang tumbuh membutuhkan lemak secara tepat

dan benar. lemak dibutuhkan 30% dari total kalori harian. Otak bayi

tumbuh lebih cepat di tahun pertama. Otak menggunakan 60% dari

total energi yang dikonsumsi bayi dan 60% dai otak adalah lemak.

Lemak didapatkan bayi dari ASI. Protein ( Sears, 2007)

3. Kalsium ; Kalsium diperlukan pada saat kehamilan dan menyusui.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menyusui dapat melindungi

ibu dari osteoporosis . Kalsium yang diambil dari tulang ibu selama

menyusui akan digantikan dengan kepadatan tulang yang lebih baik

setelah masa penyapihan. Ibu bisa mendapatkan kalsium dari keju,

yoghurt, susu, kedelai, ikan, buncis dan brokoli.

4. Zat besi Asupan makanan yang mengandung zat besi penting bagi

ibu, terutama setelah melahirkan. Untuk memperbaiki penyerapan zat

besi dalam makanan , ibu dianjurkan untuk mengonsumsi sumber

vitamin C.

2. Kondisi psikologis Ibu

Faktor Kejiwaan sangat berpengaruh dalam produksi ASI. Perasaan gelisah,

kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan emosional

dapat menyebabkan kegagalan dalam menyusui bayinya. Keadaan ini

mempengaruhi pengeluaran hormon prolaktin dan oksitosin (Roesli, 2000)

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

18 Universitas Indonesia

3. Pengaruh persalinan dan Klinik bersalin

Banyak Rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitikberatkan upaya agar

persalinan dapat berlangsung dengan baik dan menyampingkan Masalah

pemberian ASI. Seringkali makanan pertama yang diberikan justru susu formula.

Hal mempengaruhi persepsi ibu bahwa susu sapi lebih baik dari ASI. Pengaruh

itu akan semakin buruk apabila di sekeliling kamar bersalin dipasang gambar-

gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan (Siregar, 2004).

4. Penggunaan Alat Kontrasepsi Mengandung Etrogen dan progesteron

Kontrasepsi pil tidak dianjurkan digunakan untuk ibu yang melakukan

program ASI eksklusif. Hal ini karena kontrasepsi pil mengandung hormon

estrogen yang dapat mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat

menghentikan produksi ASI secara keseluruhan. Kontrasepsi yang dianjurkan

adalah kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. AKDR dapat

merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar

hormon oxitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI ( Siregar,

2004).

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif

2.2.1 Pengetahuan Ibu

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

perilaku seseorang (Notoadmodjo 2003). Pengetahuan merupakan penginderaan

manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang

dimilikinya.

2.2.1.1 Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain kognitif yang memiliki 6 tingkatan

(Notoadmodjo, 2003) :

a. Tahu (know)

Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Dalam tahapan ini

seseorang mengingat materi yang telah dipelajari. Materi tersebut mungkin secara

keseluruhan ataupun sesuatu yang spesifik.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

19 Universitas Indonesia

b. Memahami (comprehension)

Memahami merupakan kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Seseorang yang telah memahami dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari.

d. Analisis (analysis)

Indikator dari anaisis adalah seseorang dapat melakukan pembedaan atau

pengelompokan dari suatu materi.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Dalam tahapan ini seseorang mampu melakukan penilaian terhadap suatu materi.

Kriteria penilaian dapat diambil dari yang ada sebelumnya atau dibuat sendiri.

2.2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

(Notoadmodjo, 2003) yaitu :

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.

Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan berdampak pada peningkatan wawasan atau pengetahuan seseorang.

seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang

lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih

rendah.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

20 Universitas Indonesia

c. Keyakinan

Keyakinan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu

sifatnya positif maupun negatif. Keyakinan berkaitan dengan kepercayaan yang

dianut.

d. Fasilitas

Fasilitas berupa media dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Media dapat

berupa media cetak maupun media elektronik.

e. Penghasilan

Penghasilan berpengaruh tidak langsung terhadap pengetahuan seseorang. Bila

seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan

atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

f. Sosial Budaya

Budaya dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan,

persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

2.2.2 Pendidikan Ibu

Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan ibu berhubungan dengan

pola pemberian ASI eksklusif (Yuliandarin, 2009). Hal yang sama disampaikan

Wardah (2003) bahwa terdapat hubungan bermakna antara pendidikan dengan

pemberian ASI eksklusif.

2.2.3 Pekerjaan Ibu

Pekerjaan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dimana ibu

yang tidak bekerja berpeluang memberikan ASI eksklusif 16,4 kali dibandingkan

ibu yang bekerja (Yuliandarin, 2009). Dunia kerja akan mengubah peran ibu

dalam mengasuh anak. Sedikitnya lama cuti pasca melahirkan dan jam kerja

yang panjang menjadi faktor beralihnya ibu ke susu formula dan ibu menyapih

anak (Andini, 2006).

2.2.4 Usia Ibu

Ibu yang berumur 35 tahun atau lebih tidak dapat menyusui bayinya

dengan ASI yang cukup sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara usia

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

21 Universitas Indonesia

ibu dengan pemberian ASI eksklusif (Lestarie, 2004). Proporsi pemberian ASI

eksklusif paling banyak pada ibu berusia muda lebih besar dari proporsi

pemberian ASI eksklusif pada ibu berusia tua (Yuliandarin, 2009).

2.2.5 Kondisi kesehatan Ibu dan bayi

Hampir semua ibu dapat menyusui bayinya sejak awal kelahiran bayi

hingga 6 bulan dan meneruskan menyusui hingga usia 2 tahun (WHO, 2009).

Namun, sejumlah kecil kondisi kesehatan ibu dan bayi dapat membenarkan alasan

ibu tidak menyusui secara permanen atau sementara. Berdasarkan Peraturan

pemerintah No. 33 Tahun 2012 tentang ASI, Setiap ibu harus memberikan ASI

eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya terkecuali jika Ibu tersebut mengalami

indikasi medis, ibu tidak ada dan ibu terpisah dari bayi. Indikasi medis yang tidak

memungkinkan pemberian ASI eksklusif antara lain :

a. Bayi yang hanya dapat menerima susu dengan formula khusus, yaitu Bayi

dengan kriteria:

1. Bayi dengan galaktosemia klasik, diperlukan formula khusus bebas

galaktosa;

2. Bayi dengan penyakit kemih beraroma sirup maple (maple syrup urine

disease), diperlukan formula khusus bebas leusin, isoleusin, dan valin;

dan/atau

3. Bayi dengan fenilketonuria, dibutuhkan formula khusus bebas fenilalanin,

dan dimungkinkan beberapa kali menyusui, di bawah pengawasan.

b. Bayi yang membutuhkan makanan lain selain ASI selama jangka waktu

terbatas, yaitu:

1. Bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1500 (seribu lima ratus) gram

(berat lahir sangat rendah);

2. Bayi lahir kurang dari 32 (tiga puluh dua) minggu dari usia kehamilan yang

sangat prematur; dan/atau

3. Bayi baru lahir yang berisiko hipoglikemia berdasarkan gangguan adaptasi

metabolisme atau peningkatan kebutuhan glukosa seperti pada Bayi

prematur, kecil untuk umur kehamilan atau yang mengalami stress

iskemik/intrapartum hipoksia yang signifikan, Bayi yang sakit dan Bayi

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

22 Universitas Indonesia

yang memiliki ibu pengidap diabetes, jika gula darahnya gagal merespon

pemberian ASI baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kondisi medis ibu yang tidak dapat memberikan ASI Eksklusif karena harus

mendapat pengobatan sesuai dengan standar. Kondisi ibu tersebut antara lain:

a. ibu yang dapat dibenarkan alasan tidak menyusui secara permanen karena

terinfeksi Human Immunodeficiency Virus.

b. ibu yang dapat dibenarkan alasan menghentikan menyusui sementara waktu

karena:

1. penyakit parah yang menghalangi seorang ibu merawat Bayi, misalnya sepsis

(infeksi demam tinggi hingga tidak sadarkan diri);

2. infeksi Virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1) di payudara; kontak langsung

antara luka pada payudara ibu dan mulut Bayi sebaiknya dihindari sampai

semua lesi aktif telah diterapi hingga tuntas;

3. pengobatan ibu:

a) obat-obatan psikoterapi jenis penenang, obat anti–epilepsi dan opioid dan

kombinasinya dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk dan depresi

pernapasan dan lebih baik dihindari jika alternatif yang lebih aman tersedia;

b) radioaktif iodine–131 lebih baik dihindari mengingat bahwa alternatif yang

lebih aman tersedia, seorang ibu dapat melanjutkan menyusui sekitar 2

(dua) bulan setelah menerima zat ini;

c) penggunaan yodium atau yodofor topikal misalnya povidone–iodine secara

berlebihan, terutama pada luka terbuka atau membran mukosa, dapat

menyebabkan penekanan hormon tiroid atau kelainan elektrolit pada Bayi yang

mendapat ASI dan harus dihindari; dan

d) sitotoksik kemoterapi yang mensyaratkan seorang ibu harus berhenti menyusui

selama terapi.

2.2.6 Manajeman Laktasi

Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang

keberhasilan menyusui ( Siregar, 2004). Kegiatan ini dimulai pada masa

kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya.

Menurut Siregar (2004), upaya-upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

23 Universitas Indonesia

2.2.3.1 Pada masa Kehamilan (antenatal)

Mendapatkan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan keunggulan ASI,

manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya pemberian

susu botol.

a. Memeriksakan kesehatan, kehamilan dan payudara apakah ada kelainan

atau tidak. Disamping itu perlu pemantauan terhadap kenaikan berat

badan ibu Hamil penting dilakukan

b. Merawat payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu

memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.

c. Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Diperlukan

dukungan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk

memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.

2.2.3.2 Pada masa Prenatal

a. Petugas kesehatan memberikan kesempatan ibu untuk menyusui 1 jam

setelah kelahiran dan ditunjukkan cara menyusui yang baik dan benar,

yakni mengenai posisi dan cara melekatkan bayi pada payudara ibu.

b. Petugas kesehatan membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu

selama 24 jam sehari agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.

c. Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 S1) dalam

waktu dua minggu setelah melahirkan.

2.2.3.3 Pada masa Post natal

a. Ibu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Ibu memerlukan

makanan 1½ kali lebih banyak dari biasa dan minum minimal 8 gelas

sehari.

b. Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan

menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak

terhambat.

c. Dukungan suami dan keluarga penting untuk meningkatkan kepercayaan

diri ibu

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

24 Universitas Indonesia

d. Ibu segera merujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan

apabila ada permasalahan menysusui seperti payudara banyak disertai

demam.

e. Ibu menghubungi kelompok pendukung ASI terdekat untuk meminta

pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka.

2.2.7 Promosi Susu Formula

2.2.4.1 Definisi promosi Susu Formula

Promosi merupakan bentuk dari komunikasi pemasaran dalam bentuk

serangkaian aktivitas-aktivitas yang menyeluruh untuk memasarkan sesuatu baik

untuk tujuan finansial maupun finansial (Shimp, 2003). Tujuan Promosi menurut

Kotler (2005) adalah mengkomunikasikan manfaat dari produksnya, membujuk

dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.

Susu formula adalah susu yang dibuat khusus untuk bayi yang kandungannya

menyerupai dengan kandungan Air Susu Ibu (ASI), tetapi tidak seluruh zat gizi

yang terkandung didalamnya dapat diserap oleh bayi. Susu formula dibuat dengan

menggunakan ASI sebagai patokan nutrisi bergizi dan diproduksi secara

komersial ( Sears, 2007)

Susu Formula adalah susu pengganti ASI yang diformulasikan secara

industri sesuai dengan standar CODEX Alimentarius yang berlaku, untuk

memenuhi persyaratan nutrisi normal bayi sampai berumur antara empat dan

enam bulan dan disesuaikan dengan karakteristik fisiologis mereka (WHO,

1981)

Promosi Susu formula adalah bentuk komunikasi penjualan, penggunaan

produk susu formula yang diperoleh ibu melalui iklan, sampel yang diberikan

kepada bayi, gambar atau komunikasi verbal yang diterima ( Shimp, T.A, 2003)

2.2.4.2 Bentuk promosi Susu Formula

Strategi yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya

disebut strategi bauran promosi (Promotion Mix) . Strategi bauran promosi terdiri

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

25 Universitas Indonesia

dari 5 komponen utama yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat , penjualan perorangan dan pemasaran langsung (Priyadi, 2008).

Tabel 2.1 : Sarana Komunikasi Bauran Promosi

Iklan Promosi

penjualan

Hubungan

masyarakat

Penjualan

pribadi

Pemasaran

Langsug

Iklan

cetak dan

siaran

Kemasan

luar

Sisispan

kemasan

film

Brosur

dan

booklet

Poster

dan

leaflet

Brosur

dan

booklet

Direktori

Cetak

langsung

iklan

Reklame

Bahan

audiovisu

al

Simbol

dan logo

Video

Kontes

Permainan

Undian,

Lotere

Cenderamata

dan hadiah

Contoh

produk

Pekan Raya

dan Pameran

dagang

Peragaan

Kupon

Diskon

Pembiayaan

bunga rendah

Hiburan

Potongan

harga tukar

tambah

Program

berkelanjutan

Promosi

bersama

Peralatan pers

Ceramah

Seminar

Laporan

tahunan

Sumbangan

amal

Peran sebagai

sponsor

Pemberitahuan

Hubugan

lingkungan

tetangga

Lobi

Majalah

perusahaan

Acara-acara

Presentasi

pemasaran

Pertemuan

penjualan

Contoh

produk

Pekan raya

dan

pameran

dagang

Katalog

Surat

Telemarketing

Belanja

elektronik

Belanja TV

Surat teks

Email

Voice mail

Sumber: Philips Kotler 2005. Manajemen Pemasaran Jilid Satu. Edisi Kesebelas. Jakarta :

Gramedia

2.4.2.3 Peraturan mengenai susu formula

Peraturan mengenai promosi susu formula diatur dalam peraturan pemerintah

nomor 32 tahun 2012 tentang ASI eksklusif menetapkan bahwa produsen atau

distributor susu formula Bayi dan dilarang melakukan kegiatan yang dapat

menghambat program pemberian ASI Eksklusif berupa:

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

26 Universitas Indonesia

a. pemberian contoh produk Susu Formula Bayi secara cuma-cuma atau bentuk

apapun kepada penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Tenaga

Kesehatan, ibu hamil, atau ibu yang baru melahirkan;

b. penawaran atau penjualan langsung Susu Formula Bayi ke rumah-rumah;

c. pemberian potongan harga atau tambahan atau sesuatu dalam bentuk apapun

atas pembelian Susu Formula Bayi sebagai daya tarik dari penjual;

d. penggunaan Tenaga Kesehatan untuk memberikan informasi tentang Susu

Formula Bayi kepada masyarakat; dan/atau

e. pengiklanan Susu Formula Bayi yang dimuat dalam media massa, baik cetak

maupun elektronik, dan media luar ruang.

2.2.8 Status Ekonomi dan Demografi

Berdasarkan RISKESDAS 2010, terdapat hubungan antara tingkat

pengeluaran per kapita rumah tangga dengan pemberian ASI eksklusif di

kelompok bayi 0-1 bulan, 2-3 bulan maupun 4-5 bulan. Semakin tinggi tingkat

pengeluaran seseorang maka semakin sedikit presentase pemberian ASI.

Menurut RIKESDAS 2010, Cakupan ASI juga lebih tinggi di daerah

pedesaan dibandingkan daerah perkotaan. Presentase pemberian ASI di daerah

perkotaan pada usia 0-1 bulan sebanyak 41,7% dan semakin menurun pada bayi

berusia 2-3 bulan (34,8%) dan umur 4-5 bulan (26,9%).

2.2.9 Kebijakan Nasional dan Internasional

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan pemerintah Nomor 33

tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif. Peraturan ini bertujuan untuk

menjamin pemenuhan hak bayi mendapatkan ASI ekklusif sejak dilahrkan hingga

berusia 6 bulan dan untuk meningkatkan peran dan dukungan keluarga,

masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif.

Secara international WHO telah mengeluarkan International Code of

Marketing of Breastmilk Subtitudes pada tahun 1981 yang mengatur mengenai

penggunaan makanan pengganti ASI.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

27 Universitas Indonesia

2.2.10 Dukungan Keluarga

Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan

dan pembangunan keluarga menyatakan bahwa keluarga adalah unit terkecil

dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau

ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

Menurut Effendy (1998) keluarga memiiki tugas di bidang kesehatan

sebagai berikut:

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Perubahan sekecil apapun yang dalami keluarga, secara tidak

langsung menjadi perhatian orang tua. Masalah kesehatan yang

tidak ditangani dengan segera dapat menguras dana keluarga.

2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga. Tindakan

kesehatan yang dilakukan keluarga diharapkan tepat agar masalah

kesehatan dapat diatasi

3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Keluarga dapat mengambil peran merawat anggota keluarga yang

mengalami gangguan keehatan. Namun jika gangguan kesehatan

semakin parah, perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan

kesehatan.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi

keluarga.

Dukungan keluarga merupakan salah satu unsur penting menyukseskan

ASI eksklusif. Dukungan keluarga akan menambah rasa percaya diri dan

meningkatkan motivasi. Interaksi positif dengan keluarga akan menghasilkan

kasih sayang dan dukungan moril.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

28 Universitas Indonesia

Hasil penelitian Abdul (2010) membuktikan bahwa dukungan keluarga

berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif oleh ibu. Senada dengan hal

tersebut, penelitian Simbolon (2011) juga menguatkan bukti bahwa dukungan

keluarga berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Dukungan keluarga,

terbukti berpengaruh secara emosional. Dukungan merupakan bagian dari

membangun kepercayaan . Selain meningkatkan kepercayaan diri, dukungan juga

meningkatkan kepercayaan atas hubungan diantara pasangan.

2.2.10.1 Dukungan suami

Dukungan suami merupakan faktor penting terhadap keberhasilan ASI

eksklusif. Dukungan suami dibutuhkan mulai dari hamil sampai menyusi.

Kepercayaan suami aka keberhasilan ibu dalam menyusui serta kemampuan

suami memberikan informasi mengenai ASI dapat menghilangkan kendala yang

ada dan merubah keadaan psikologis ibu. Keadaan psikologis ibu berpengaruh

besar terhadap keberhasilan ibu menyusui secara eksklusif (NMAA, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Yuliandarin (2009) menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan pemberian ASI

eksklusif. Ibu yang mendapat dukungan suami yang baik berpeluang 12,98 kali

lebih besar memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang memiliki dukungan

suami yang rendah.

2.2.10.2 Dukungan Keluarga Ibu

Penelitian yang dilakukan Dykes (2003) di North West of England

menyatakan bahwa terdapat dukungan keluarga ibu berpengaruh positif terhadap

perilaku pemberian ASI eksklusif. Ibu membutuhkan dukungan emosional,

informasi dan bantuan dari keluarganya. Senada dengan hal tersebut, penelitian

yang dilakukan oleh Ingram (2004) di South Bristol, , United Kingdom

menyatakan bahwa dukungan keluarga ibu penting untuk mendukung pemberian

ASI eksklusif. Keluarga ibu berperan dalam pemberian informasi dan bantuan

praktis dalam menyusui .

2.2.10.3 Dukungan Mertua

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ida (2012) di Kelurahan Kemiri

Muka, Depok, terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga ibu

dan mertua dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian yang dilakukan oleh

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

29 Universitas Indonesia

Ingram (2004) dengan metode kualitatif berupa focus group discussion dan

wawancara dengan 10 orang mertua di South Bristol, ,United Kingdom

menyatakan bahwa dukungan mertua berhubungan dengan pemberian ASI

eksklusif.

2.2.11 Pelayanan Kesehatan

Dukungan dari pelayanan kesehatan diperlukan untuk mendukung ibu

memberikan ASI eksklusif.. Dukungan dari pelayanan kesehatan berupa informasi

mengenai menyusui selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Pemerintah telah

mengeluarkan “Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui” dalam

Kepmenkes RI No. 450 tahun 2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu secara

sksklusif pada Bayi di Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah

1. Memiliki kebijakan tertulis mengenai menyusui yang disampaikan dan

diketahui oleh semua staf pelayanan kesehatan.

2. Melatih stad pelayanan kesehatan agar mematuhi kebijakan tersebut.

3. Menjelaskan kepada seluruh ibu hamil mengenai manfaat dan tata

laksana menyusui.

4. Membantu ibu yang melahirkan untuk melakukan Inisiasi Menyusu

Dini (IMD).

5. Memberi informasi kepada ibu mengenai cara menyusui dan cara tetap

menyusi meskipun ibu terpisah dari bayinya.

6. Tidak memberikan makanan atau minuman lain selain ASI pada bayi

yang baru lahir, kecuali bila diperlukan (ada indikasi medis).

7. Melaksanakan rawat gabung untuk memungkinkan ibu dan bayi tetapi

bersama selama 24 jam.

8. Medukung ibu agar memberikan ASI kepada bayinya sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan bayinya.

9. Menghindari pemberian dot kepada bayi.

10. Bekerja sama dengan kelompok pendukung menyusui (KP-ASI) dan

menganjurkan ibu yang pulang sehabis melahirkan untuk berhubungan

dengan KP-ASI tersbut.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

30 Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

31 Universitas Indonesia

BAB 3

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI

OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini mengacu pad model PRECEDE

(Predisposing, Reinforcing, and Enabling Causes in Educational Diagnosis and

Evaluation) yang dikembangkan oleh Green (1980). Teori PRECEDE

menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan ada 3 faktor

yaitu predisposing, enabling, dan reinforcing. Setiap faktor tersebut memiliki

pengaruh yang berbeda terhadap perilaku.

a. Predisposing factors atau faktor predisposisi merupakan faktor yang

memberikan motivasi terhadap perilaku. Faktor predisposisi

diantaranya pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan nilai. Umur, status

ekonomi, jenis kelamin, dan besarnya keluarga yang merupakan

variabel demografi juga merupakan faktor predisposisi, namun

variabel tersebut diluar pengaruh langsung terhadap program

pendidikan kesehatan.

b. Enabling factors atau faktor pendukung merupakan faktor yang

memungkinkan motivasi atau aspirasi untuk diarealisasikan. Faktor ini

termasuk di dalamnya adalah skil personal dan sumber-sumber seperti

halnya sumber dari komunitas. Beberapa sumber-sumberyang

termasuk dalam faktor pendukung ini adalah fasilitas pelayanan

kesehatan, sekolah, klinik, dan lain-lain. Akses terhadap sumber

tersebut juga merupakan bagian dari faktor pendukung.

c. Reinforcing factors atau faktor pendorong merupakan faktor yang

memberikan dukungan untuk perilaku yang dilakukan. Dukungan yang

diberikan dapat berupa dukungan positif atau negatif tergantung pada

perilaku setiap orang, beberapa orang bisa lebih mempengaruhi yang

lainnya. Faktor ini termasuk di dalamnya adalah sosial.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

32 Universitas Indonesia

Berdasarkan modifikasi Green dalam WHO 2003, faktor yang mempengaruhi

pilihan ibu dalam pemberian ASI eksklusif adalah pengetahuan ibu, kondisi

kesehatan Ibu dan bayi, dukungan selama kehamilan persalinan dan setelah

bersalin, dukungan keluarga dan teman dan faktor pelayanan kesehatan.

Sedangkan faktor keluarga, sikap, budaya dan norma kebijakan internasional dan

nasional serta promosi susu formua menjadi determinan pokok pemberian ASI

eksklusif.

Faktor Predisposisi

- Pengetahuan

- Usia - Pekerjaan

- Pendidikan

- Demografi

- Kesehatan Ibu dan anak

Faktor Pemungkin

- Ketersediaan pelayanan

kesehatan

- Promosi Susu Formula - Ketrampilan yang berkaitan

dengan kesehatan (Manajeman

laktasi

Faktor Penguat

- Dukungan suami

- Dukungan keluarga ibu

- Dukungan mertua

- Dukungan tenaga

kesehatan

- Kebijakan nasional

- Kebijakan internasional

- Majikan

- Petugas kesehatan

Pemberian ASI

Eksklusif

Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian

Sumber : Green lawrence dan Marshall W. Kreuter, 1980

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

33 Universitas Indonesia

3.2 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori dari teori PRECEDE (Green dan Kreuter,

1980), maka didapatkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut.

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah pemberian ASI eksklusif ,

sedangkan variabel independent terdiri dari 3 faktor yang mempengaruhi ASI

yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor penguat. Faktor

predisposisi dalam penelitian ini adalah pengethauan ibuu, Pendidikan ibu, usia

ibu dan pekerjaan ibu. Faktor pendukung dalam penelitian ini adalah promosi susu

formula dan faktor penguat dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga yang

terdiri dari dukungan suami, dukungan keluarga ibu dan dukungan mertua.

Pemberian ASI eksklusif

Faktor Predisposisi

- Pengetahuan ibu mengenai

ASI eksklusif

- Tingkat pendidikan ibu

- Usiaibu

- Pekerjaan Ibu

Faktor Penguat

- Dukungan suami

- Dukungan keluarga ibu

- Dukungan mertua

-

Faktor Pendukung

- Promosi susu formula

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

35 Universitas Indonesia

3.3 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel dependen yang akan diteliti adalah pemberian ASI eksklusif sedang variabel independen yang akan

diteliti adalah sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah pengetahauan ibu, Pendidikan ibu, usia ibu, pekerjaan ibu, promosi susu

formula , dukungan suami, dukungan keluarga ibu dan dukungan mertua.

No. Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

ukur

Referensi

1. Pemberian

ASI eksklusif

Pemberian ASI saja selama enam bulan

pertama kehidupan tanpa memberikan

cairan lain berupa makanan padat atau

air kecuali vitamin, mineral dan

suplemen obat yang diizinkan

Wawancara kuesioner

0 : ibu tidak memberikan ASI

eksklusif sampai dengan 6 bulan

1 : ibu memberikan ASI eksklusif

sampai dengan 6 bulan.

Ordinal (WHO,

2006)

2. Pengetahuan

Ibu

Hal hal yang diketahui atau tidak

diketahui ibu terkait lama pemberian

ASI eksklusif, manfaat pemberian ASI,

hal yang menyebabkan banyak

sedikitnya ASI, zat gizi ASI, kolostrum

dan manfaatnya, susu formula

dibandingkan dengan ASI, seberapa

sering seorang bayi disusui, tanda-tanda

anak telah cukup minum ASI dan cara

terbaik memperbanyak ASI.

Wawancara Kuesioner Dari semua pertanyaan yang ada

di variabel pengetahuan akan

dijumlahkan nilai jawaban

responden. Jumlah nilai komponen

pengetahuan tentang ASI eksklusif

ini adalah 35. Kemudian nilai

keseluruhan pengetahuan masing-

masing dikelompokkan menjadi 3

kategori yaitu pengetahuan baik,

sedang dan kurang

Ordinal Khomsan,

2000

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

36 Universitas Indonesia

0 = Kurang, Jika jumlah jawaban

benar kurang dari 60% ( kurang

dari 21 pertanyaan dijawab benar).

1 = Sedang : Jika jumlah jawaban

benar antara 60%-80% ( 21-28

pertanyaan dijawab benar).

2 = Baik : Jika jumlah jawaban

benar lebih dari 80% ( 28

pertanyaan dijawab benar).

3. Umur Ibu Umur ibu pada saat penelitian yang

dinyatakan dalam tahun menurut

pengakuan ibu. Kemudian selanjutnya

uur tersebut dikelompokkan.

Wawancara Kuesioner

0 =: Jika umur ibu kurang dari 20

tahun atau lebih dari 35 tahun.

1 = jika umur ibu antara 20-35

tahun

Ordinal Jajuli

(2007)

dalam Ida

(2012)

4. Pendidikan

Ibu

Tingkat sekolah formal yang pernah

diselesaikan ibu menurut pengakuan ibu

Wawancara Kuesioner Pendidikan tersebut

dikelompokkan menjadi tinggi dan

rendah.

0 = Rendah : Jika pendidikan

kurang dari sama dengan SMP

1 = Tinggi : jika pendidikan lebih

atau sama dengan SMA

Ordinal Kemen

dikbud

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

37 Universitas Indonesia

5. Pekerjaan Ibu Kegiatan yang dilakuakn atau tidak

dilakukan untuk memperoleh

penghasilan/ uang menurut pengakuan

ibu

Wawancara Kuesioner 0 = Tidak bekerja

1 = Bekerja

Ordinal

6. Dukungan

Suami

Pengaruh positif yang diberikan oleh

suami berupa anjuran dan bantuan

praktis kepada ibu dalam hal pemberian

ASI menurut pengakuan ibu. Bentuk

dukungan yang ditanyakan adalah

dorongan untuk menyusui sesegera

mungkin, mencari informasi mengenai

menyusui, mengurangi kelelahan,

memberikan minuman lain kepada bayi

sebelum berumur 6 bulan pertama,

membantu ibu menggantikan popok

bayi, membantu ibu mengerjakan

pekerjaan rumah tangga, terbangun di

malam hari dan saran untuk

memberikan ASI eksklusif.

Wawancara Kuesioner Dari semua pertanyaan yang ada di

variabel dukugan suami akan

dijumlahkan nilai jawaban

responden. Jumlah nilai komponen

dukungan suami ini adalah 9.

Kemudian nilai keseluruhan

dukungan suami masing-masing

dikelompokkan menjadi 3 kategori

yaitu dukungan baik, sedang dan

kurang .

0 = Kurang, Jika jumlah jawaban

benar kurang dari 60% ( kurang

dari 5 pertanyaan dijawab benar).

1= Sedang, Jika jumlah jawaban

benar antara 60%-80% ( 4-5

pertanyaan dijawab benar).

2= Baik, Jika jumlah jawaban

benar lebih dari 80% (lebih dari 5

pertanyaan dijawab benar).

Ordinal

7. Dukungan Pengaruh positif yang diberikan oleh

keluarga ibu berupa anjuran dan

Wawancara Kuesioner Dari semua pertanyaan yang ada di

variabel dukungan keluarga ibu

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

38 Universitas Indonesia

Keluarga Ibu bantuan praktis kepada ibu dalam hal

pemberian ASI menurut pengakuan ibu.

Bentuk dukungan yang ditanyakan

adalah dorongan untuk menyusui

sesegera mungkin, mencari informasi

mengenai menyusui, mengurangi

kelelahan, memberikan minuman lain

kepada bayi sebelum berumur 6 bulan

pertama, membantu ibu menggantikan

popok bayi, membantu ibu mengerjakan

pekerjaan rumah tangga, terbangun di

malam hari dan saran untuk

memberikan ASI eksklusif.

akan dijumlahkan nilai jawaban

responden. Jumlah nilai komponen

dukungan keluarga ibu ini adalah

9. Kemudian nilai keseluruhan

dukungan keluarga ibu masing-

masing dikelompokkan menjadi 3

kategori yaitu dukungan baik,

sedang dan kurang .

0 = Kurang, Jika jumlah jawaban

benar kurang dari 60% ( kurang

dari 5 pertanyaan dijawab benar).

1= Sedang, Jika jumlah jawaban

benar antara 60%-80% ( 4-5

pertanyaan dijawab benar).

2= Baik, Jika jumlah jawaban

benar lebih dari 80% (lebih dari 5

pertanyaan dijawab benar).

8. Dukungan

Mertua

Pengaruh positif yang diberikan oleh

mertua berupa anjuran dan bantuan

praktis kepada ibu dalam hal pemberian

ASI menurut pengakuan ibu. Bentuk

dukungan yang ditanyakan adalah

dorongan untuk menyusui sesegera

mungkin, mencari informasi mengenai

menyusui, mengurangi kelelahan,

Wawancara Kuesioner Dari semua pertanyaan yang ada di

variabel dukungan mertua akan

dijumlahkan nilai jawaban

responden. Jumlah nilai komponen

dukungan mertua ini adalah 9.

Kemudian nilai keseluruhan

dukungan mertua masing-masing

dikelompokkan menjadi 3 kategori

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

39 Universitas Indonesia

memberikan minuman lain kepada bayi

sebelum berumur 6 bulan pertama,

membantu ibu menggantikan popok

bayi, membantu ibu mengerjakan

pekerjaan rumah tangga, terbangun di

malam hari dan saran untuk

memberikan ASI eksklusif.

yaitu dukungan baik, sedang dan

kurang .

0 = Kurang, Jika jumlah jawaban

benar kurang dari 60% ( kurang

dari 5 pertanyaan dijawab benar).

1= Sedang, Jika jumlah jawaban

benar antara 60%-80% ( 4-5

pertanyaan dijawab benar).

2= Baik, Jika jumlah jawaban

benar lebih dari 80% (lebih dari 5

pertanyaan dijawab benar).

9. Promosi Susu

Formula

Pernah atau tidak pernah ibu

mendapatkan promosi susu formula

berupa sampel dan infomasi baik saat

hamil ataupun sebelum bayi berusia 6

bulan ataupun tindakan memberikan

susu formula kepada bayi di tempat

persalinan

Wawancara Kuesioner 0 = Ada promosi susu formula

1 = Tidak ada promosi susu

formula

Ordinal

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

40 Universitas Indonesia

3.4 Hipotesis

1. Adanya hubungan antara pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

2. Adanya hubungan antara usia Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di

Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

3. Adanya hubungan antara pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

4. Adanya hubungan antara pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

5. Adanya hubungan antara dukungan suami dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

6. Adanya hubungan antara dukungan keluarga ibu dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

7. Adanya hubungan antara dukungan mertua dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

8. Adanya hubungan antara promosi susu formula dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Kelurahan Semanan, kecamatan kalideres pada tahun 2012.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

41 Universitas Indonesia

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Disain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Disain penelitian kuantitatif dengan metode cross

sectional untuk mengetahui hubungan pendidikan, usia, pekerjaan, pengetahuan,

dukungan keluarga dan promosi susu formula terhadap pemberian ASI Eksklusif

di Kelurahan Semanan, Jakarta Barat pada tahun 2012. Pengumpulan data

variabel independen dan dependen dilakukan melalui wawancara langsung dengan

responden menggunakan alat bantu kuesioner.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kelurahan Semanan Kecamatan

Kalideres Jakarta Barat dengan waktu penelitian pada bulan April 2012 sampai

Mei 2012.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi

usia 7-12 bulan di Kelurahan Semanan tahun 2012.

4.3.2 Sampel

Pada penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah ibu yang memiliki

anak usia 7 bulan sampai 12 bulan yang berdomisili di Kelurahan Semanan

Kecamatan Kalideres jakarta Barat yang memenuhi kriteria inklusi sesuai dengan

jumlah yang dibutuhkan .

Kriteria yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut

a. Ibu yang memiliki anak berusia 6-12 bulan yang melahirkan di sarana

pelayanan kesehatan

b. Ibu Berdomisili di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

c. Bayi yang dimiliki ibu saat lahir dalam kondisi sehat, tidak ada kesulitan

menghisap akibat kelainan pada rongga mulut, tidak prematur.

d. Ibu saat postpartum sehat, tidak mengalami sepsis.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

42 Universitas Indonesia

e. Responden tidak mengalami gangguan komunikasi dan bersedia

diwawancarai.

Kriteria eksklusi responden dalam penelitian ini adalah :

a. Ibu yang memiliki bayi yang mengalami kesulitan menghisap akibat

kelainan pada rongga mulut, lahir prematur.

b. Ibu yang mengalami penyakit parah yang menghalangi merawat Bayi,

misalnya sepsis.

4.3.3 Besar Sampel

Penentuan besar sampel penelitian ini menggunakan hasil uji hipotesis

penelitian lain. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis beda proporsi pengajuan

dua sisi ( Lemeshow , et al, 1997).

Keterangan :

n : Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini

Z1- : Nilai gambaran normal baku pada derajat kepercayaan 95% (1,96)

Z1-β : Nilai gambaran normal baku pada kekuatan uji β = 80%

P0 : Proporsi ibu dengan variabel yang dinilai positif yang memberikan ASI

eksklusif

P1 : Proporsi ibu dengan variabel yang dinilai negatif yang memberikan ASI

eksklusif

Dari penelitian sebelumnya digunakan software sample size WHO

Hipothesis test for two population proportion dengan kekuatan uji β = 80%

didapatkan hasil hitung jumlah sampel seperti tabel dibawah ini:

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

43 Universitas Indonesia

Tabel 4.1

Perhitungan Jumlah Sampel Berdasarkan Hasil Penelitian Terdahulu

No. Variabel P1 P2 n Sumber

1. Pengetahuan Ibu 73,7 51,5 75 Heninglarasati, 2011

2. Dukungan

keluarga

33,3 10,3 64 Aritonang, 2011

3. Promosi Susu

Formula

18,8 54,5 27 Ihsani , 2011

Berdasarkan hasi perhitungan jumlah sampel diatas,didapatkan jumlah

sampel sebanyak 75 orang. Untuk mengantisipasi kekurangan sampel akibat

kendala yang terjadi di lapangan, peneliti menambah sampel sebanyak 10%

sehingga jumlah sampel menjadi 81,5 dan dibulatkan menjadi 82 sampel.

4.3.4 Teknik penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Simple random sampling

menggunakan data ibu yang mengunjungi posyandu pada 3 bulan terakhir. Data

tersebut memuat informasi mengenai nama bayi, umur bayi, nama orang tua dan

alamat. Dari data tersebut, peneliti mengambil data ibu yang memiliki anak usia

6-12 bulan. Setelah itu, peneliti melakukan pengocokan untuk menentukan 82

orang ibu yang menjadi responden.

Data ibu terpilih dikonfirmasi kepada kader poyandu di lokasi penelitian

untuk mengetahui lokasi rumah responden Untuk pengambilan data, peneliti

mendatangi rumah responden. Apabila pengambilan data bersamaan dengan

jadwal kegiatan posyandu, peneliti menemui responden di posyandu.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

4.4.1 Sumber Data

Penelitian ini meggunakan data primer dan data sekunder. Data primer

didapat dari hasil wawancara dengan responden mengenai tingkat pengetahuan,

dukungan keluarga dan promosi susu formula dan ASI eksklusif. Sedangkan data

sekunder yang dikumpulkan berupa data cakupan ASI eksklusif dan gambaran

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

44 Universitas Indonesia

umum kesehatan di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres yang diambil dari

profil kesehatan Kelurahan Semanan tahun 2011.

4.4.2 Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner untuk mengumpulkan

data pemberian ASI eksklusif, umur ibu, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan

ibu,tingkat pengetahuan ibu, dukungan suami, dukungan keluarga ibu, dukungan

mertua dan promosi susu formula .

Kuesioner yang akan digunakan merupakan kuesioner yang sudah di

modifikasi dari kuesioner penelitian Aritonang (2011), Ihsani (2011) dan Ida

(2012)

4.4.3 Cara pengumpulan Data

Pengumpulan data akan dilakukan peneliti bersama dengan 3 mahasiswa gizi

FKM UI dan kader Posyandu setempat yang sebelumnya telah dijelaskan tentang

petunjuk pengisian kuesioner.

4.5 Manajeman Data

Proses pengolahan dan Analisis data melalui dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut :

1. Editing ; Tahapan pertama dari pengolahan dan analisis data adalah

penyuntingan (editing ) . Editing diperlukan untuk memastikan kebersihan

data , artinya data tersebut telah terisi, konsisten, relevan dan dapat dibaca

dengan baik. Dalam penelitian ini, editing dilakukan dengan mengecek

kelegkapan jawaban kuesioner.

2. Coding ; dilakukan agar data mentah dapat tersusun sistematis dan

mempermudah pengolahan data selanjutnya dengan merubah data

berbentuk huruf menjadi berbentuk angka atau dengan klasifikasi

pemberian kode pada jawaban. Berikut ini pengkodean kuesioer.

ASI eksklusif

0 : ibu tidak memberikan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan

1 : ibu memberikan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

45 Universitas Indonesia

Pengetahuan Ibu

0 = pengetahuan Kurang

1 = pengetahuan Sedang

2 = pengetahuan Baik

Umur Ibu

0 = Jika umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

1 = jika umur ibu antara 20-35 tahun

Pendidikan Ibu

0 = Rendah : Jika pendidikan kurang dari sama dengan SMP

1 = Tinggi : jika pendidikan lebih atau sama dengan SMA

Status Pekerjaan Ibu

0 = Tidak bekerja

1 = Bekerja

Dukungan Suami

0 = Kurang

1= Sedang

2= Baik

Dukungan Keluarga Ibu

0 = Kurang

1= Sedang

2= Baik

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

46 Universitas Indonesia

Dukungan Mertua

0 = Kurang

1= Sedang

2= Baik

Promosi Susu Formula

0 = Ada promosi susu formula

1 = Tidak ada promosi susu formula

3. Data entry; memasukkan data hasil wawancara ke dalam sofware statistik

untuk dianalisis.

4. Data Cleaning; pembersihan data dilakukan dengan cara melihat

gambaran frekuensi dari variabel-variabel dan menilai kelogisannya.

4.6 Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis Univariat

dan Bivariat.

1. Analisis Univariat

Analisis dilakukan terhadap variabel dependen dan independen .

hasil analisis berupa gambaran dan presentase dari tiap-tiap variabel.

2. Analisis Bivariat

Penelitian ini menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan

antar variabel independen dengan dependen berdasarkan batas nilai

kemaknaan alpha 5%, artinya, bila p-value < alpha 5%, maka disimulkan

hipotesis ditolak atau ada hubungan yang bermakna secara statistik antara

variabel independen dan dependen . Selain itu, analisis ini dapat melihat

tingkat risiko variaabel independen terhadap variabel independen dengan

melihat nilai OR nya. Rumus chi square yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

47 Universitas Indonesia

Keterangan :

X2 : Nilai Chi-Kuadrat

f0 : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

fh : Frekuensi yang diharapkan

Ʃ : Jumlah (Sabri dan Hastono, 2009)

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

48 Universitas Indonesia

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Kelurahan Semanan merupakan satu dari 56 kelurahan yang ada di

Jakarta Barat dan merupakan bagian dari Kecamatan Kalideres. Kelurahan ini

memiliki luas wilayah 598 hektar dengan jumlah penduduk 58.847 jiwa.

Kelurahan ini memiliki 11 Rukun Warga (RW) dengan 116 Rukun Tetangga (RT)

dan 14.957 kepala keluarga. Batas-batas geografis Kelurahan Semanan adalah

sebagai berikut.

Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Moukervart dan Kelurahan

Kalideres

Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Duri Kosambi dan Kota

Tangerang

Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Tangerang dan Kelurahan

Poris Gaga

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Duri Kosambi

Gambar 5.1

Peta Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

Sumber : Profil Kelurahan Semanan

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

49 Universitas Indonesia

Kelurahan Semanan memiliki 2 Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) yaitu Puskesmas Semanan 1 yang berlokasi di RW 03 dan

Puskesmas Semanan 2 yang berlokasi di RW 07. Puskesmas Semanan 1

membawahi RW 01, RW 02, Rw 05, RW 06, RW 07 dan RW 10, sedangkan

puskesmas Semanan 2 membawahi RW 03, RW 04, RW 08, RW 09 dan RW 11.

Kelurahan Semanan Memiliki 19 Posyandu.

Tabel 5.1 Jadwal Pelayanan Posyandu di Kelurahan Semanan

RW Nama Posyandu Jadwal Pelayanan

01 Anyelir I Selasa pekan ke-2

Anyeir II Rabu pekan ke-4

02 Kenanga Selasa pekan ke-2

03 Melati I Selasa pekan ke-4

Melati II Rabu Pekan ke-4

Melati III Kamis pekan ke-4

04 Aster Tangga 16 tiap bulan

05 Cempaka I Kamis pekan ke-2

Cempaka II Kamis pekan ke-4

06 Delima Tanggal 14 tiap bulan

07 Mawar Selasa pekan ke-4

08 Anggrek I Selasa pekan ke-4

Anggrek II Rabu pekan ke-4

09 Kemuning I Selasa pekan ke-3

Kemuning II Kamis pekan ke-3

10 Lili I Rabu pekan ke-2

Lili II Selasa pekan ke-2

11 Sedap Malam I Selasa pekan ke-2

Sedap Malam II Kamis pekan ke-2

5.2 Analisis Univariat

Untuk menggambarkan Variabel-Variabel dalam penelitian ini penulis

menggunakan analisis Univariat. Analisis univariat (descriptive analysis)

bertujuan untuk mendeskripsikan karakter masing-masing variabel yang diteliti.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

50 Universitas Indonesia

Analisis ini juga digunakan untuk menyederhanakan atau meringkas kumpulan

data hasil pengukuran sehingga kumpulan data tersebut menjadi informasi yang

berguna ( Hastono, 2006).

Data univariat dalam penelitian ini terdiri dari pemberian ASI eksklusif,

pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia ibu, pengetahuan ibu, promosi susu formula

dan dukungan keluarga yang terdiri dari dukungan suami, dukungan keluarga ibu

dan dukungan mertua. Menurut Hastono (2006), analisis univariat berupa

peringkasan data hanya menggunakan gambaran frekuensi dengan ukuran

presentase atau proporsi.

5.2.1 Gambaran Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif dibagi menjadi dua kategori yaitu memberikan

ASI eksklusif dan tidak memberikan ASI eksklusif. Distribusi responden

berdasarkan pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2

Distribusi Pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Semanan

Pemberian ASI Eksklusif Frekuensi

(n)

Presentase

(%)

Memberikan ASI Eksklusif 29 35,4

Tidak memberikan ASI Eksklusif 53 64,6

Total 82 100

Berdasarkan hasil distribusi pada tabel 5.2, terlihat bahwa responden

yang memberikan ASI eksklusif sebesar 35,4%. dan responden yang tidak

memberikan ASI eksklusif sebanyak 64,6%. Pemberian ASI eksklusif di

Kelurahan Semanan diatas presentase pemberian ASI eksklusif secara nasional

dalam Riskesdas 2010 yang hanya 32%. Namun, presentase pemberian ASI di

Kelurahan Semanan lebih rendah jika dibandingkan dengan presentase pemberian

ASI di Kota Semarang pada tahun 2007 yaitu sebesar 38,44% (Utaminingrum,

2010).

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

51 Universitas Indonesia

5.2.2 Gambaran Umur Ibu

Rata-rata umur ibu dalam penelitian ini adalah 30,89 tahun dengan nilai

umur tengah 30 tahun. Umur terbanyak responden adalah 29 dan 30 tahun. Umur

termuda responden adalah 20 tahun sedangkan umur tertua responden adalah 47

tahun.

Tabel 5.3

Gambaran Responden Berdasarkan Umur Ibu

Umur Ibu Frekuensi

(n)

Presentase

(%)

20-35 tahun

< 20 tahun atau > 35 tahun

68

14

82,9

17,1

Total 82 100

Usia responden dibedakan menjadi 2 kategori yaitu usia 20 sampai 35

tahun dan kelompok umur < 20 tahun atau > 35 tahun. Sebagian besar responden

berumur 20-35 tahun (82,9%) sedangkan hanya 17,1% responden yang berumur <

20 tahun atau > 35 tahun. Dari tabel diketahui bahwa responden besusia 20-35

tahun lebih banyak daripada responden dengan kelompok umur < 20 tahun atau >

35 tahun.

5.2.3 Pendidikan Ibu

Pada tabel 5.4 ditampilkan gambaran responden berdasarkan pendidikan.

Tabel 5.4

Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan

Pendidikan Ibu Frekuensi

(n)

Presentase

(%)

Tidak Tamat SD 4 4,9

Tamat SD 4 4,9

Tidak tamat SMP 1 1,2

Tamat SMP 23 28

Tidak Tamat SMA 8 9,8

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

52 Universitas Indonesia

Tamat SMA 33 40,2

Perguruan Tinggi 9 11

TOTAL 82 100

Hasil penelitian menunjukkan masih ada responden yang tidak tamat SD

(4,9%). Pendidikan yang terbanyak ditamatkan adalah SMA (40,2%).

Sedangkan responden yang menamatkan perguruan Tinggi sebesar 11%.

Pendidikan Ibu dikategorikan menjadi pendidikan rendah dan pendidikan

tinggi. Pada tabel 5.5 ditampilkan gambaran pendidikan ibu berdasarkan kategori

pendidikan tinggi dan pendidikan rendah.

Tabel 5.5

Gambaran Responden Berdasarkan Kategori

Pendidikan Ibu

Pendidikan Ibu Frekuensi

(n)

Presentase

(%)

Tinggi 42 51,2

Rendah 40 48,8

TOTAL 82 100

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa jumlah responden yang

berpendidikan rendah sebesar 48,8% dan responden yang berpendidikan tinggi

sebesar 51,2%. Terlihat bahwa jumlah ibu yang berpendidikan tinggi lebih besar

daripada ibu yang berpendidikan rendah.

5.2.4 Status Pekerjaan

Status pekerjaan ibu dibedakan menjadi bekerja dan tidak bekerja. Tabel

5.6 menggambarkan status pekerjaan responden.

Tabel 5.6 Gambaran Status Pekerjaan Responden

Status pekerjaan Ibu Frekuensi

(n)

Presentase

(%)

Tidak Bekerja 69 84,1

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

53 Universitas Indonesia

Bekerja 13 15,9

TOTAL 82 100

Dari data yang terdapat pada tabel 5.4 diketahui bahwa sebagian besar

responden tidak bekerja (84,1%)

5.2.5 Pengetahuan Ibu Mengenai ASI Eksklusif

Pengetahuan dalam penelitian ini didasarkan pada 8 pertanyaan mengenai

ASI eksklusif yang diajukan kepada responden. Hasil yang didapatkan akan

dikategorikan menjadi kurang bila jawaban benar ≤ 60% dikatakan sedang jika

jumlah jawaban benar 60-80% dan pengetahuan tinggi jika jawaban benar ≥ 80%

(Khomsan, 2003). Distribusi tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada

Tabel 5.7

Tabel 5.7

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden

Pengetahuan Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Tinggi 14 17,1 Sedang 17 20,7

Kurang 51 62,2

TOTAL 82 100

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 82 responden, ternyata masih banyak

responden yang memiliki pengetahuan yang rendah mengenai ASI eksklusif. Hal

ini terlihat dari tabel Tabel 5.7 dimana responden dengan pengetahuan yang

kurang (62,2%) lebih banyak daripada responden dengan pengetahuan sedang

(20,7%) dan responden yang berpengetahuan tinggi (17,1%).

Distribusi jumlah responden yang dapat menjawab pertanyaan dalam

penelitian dengan benar dapat dilihat pada tabel 5.8

Tabel 5.8

Distribusi Responden yang Menjawab Benar Setiap Pertanyaan

No. Pertanyaan Disebutkan

Frekuensi

(n)

Presentase

(%)

1. Lama pemberian ASI ekslusif

6 bulan 59 72

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

54 Universitas Indonesia

4 bulan 4 4,9

2 tahun 18 22

2. Manfaat pemberian ASI

1. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan

25 30,5

2. KB sementara 23 28

3. Mempererat kasih sayang antara ibu dan anak

41 50

4. Zat gizi berkualitas 47 57,3

5. Mudah dicerna bayi 35 42,7 6. Bayi terhindar dari diare dan alergi 35 42,7

7. Bayi terhindar dari penyakit infeksi 35 42,7

8. Ekonomis 64 78

9. Untuk kecerdasan bayi 24 29,3 3. Hal yang mempengaruhi volume ASI

1. Kesehatan dan gizi ibu 78 95,1

2. Isapan bayi 21 25,6 3. Kemauan ibu menyusui 20 24,4

4. Keadaan psikologis/perasaan ibu 26 31,7

4. Zat gizi yang terkandung dalam ASI 1. Protein 24 29,3

2. Karbohidrat 17 20,7

3. Lemak 14 17,1 4. Zat kecerdasan 32 39

5. Zat penangkal penyait (antibodi) 42 51,2

6. Vitamin 18 22

5. Pengetahuan Mengenai Kolostrum

1. Definisi kolostrum 67 81,7

2. Manfaat kolostrum 67 81,7

3. Tidak tahu 15 18,3 6. Frekuensi Menyusui

1. Berdasarkan permintaan anak

( setidaknya 8x sehari )

61 84,1

2. Sesering mungkin 59 72

7. Tanda bayi Cukup Minum ASI

1. Kenyang setelah disusui 64 78 2. Melepas puting susu 60 73,2

3. Tidur pulas minimal 1-2 jam 43 52,4

4. Meningkat berat badannya setiap bulan

35 42,7

8. ASI lebih baik dari susu formula 82 100

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa pertanyaan yang paling sedikit

dijawab dengan benar oleh responden adalah pertanyaan mengenai zat gizi yang

terkandung dalam ASI. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab benar

oleh responden yang ada adalah pertanyaan mengenai ASI lebih baik dari susu

formula, yaitu sebanyak 100% (82 orang).

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

55 Universitas Indonesia

5.2.6 Dukungan Suami

Dukungan suami dalam penelitian ini didasarkan pada 9 pertanyaan yang

diajukan kepada responden. Hasil yang didapatkan akan dikategorikan menjadi

kurang bila jawaban benar ≤ 60% dikatakan sedang jika jumlah jawaban benar

60-80% dan memiliki dukungan suami yang tinggi jika jawaban benar ≥ 80%

(Khomsan, 2003). Distribusi dukungan suami responden dapat dilihat pada Tabel

5.9

Tabel 5.9

Distribusi Dukungan Suami Responden

Dukungan Suami Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Tinggi 36 43,9

Sedang 8

9,8

Kurang 38 46,3

TOTAL 82 100

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa dari 82 responden yang ada,

ternyata jumlah responden yang memiliki dukungan suami yang kurang dan

dukungan suami yang baik tidak jauh berbeda, namun jumlah responden yang

memiliki dukungan suami yang kurang lebih banyak (46,3%) dibandingkan

responden yang memiliki dukungan suami yang tinggi (43,95) dan responden

yang memiliki dukungan suami yang sedang (9,8%). Distribusi jumlah responden

yang dapat menjawab pertanyaan dalam penelitian dengan benar dapat dilihat

pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10

Distribusi Responden yang Menjawab Benar Setiap Pertanyaan Mengenai Dukungan

Suami terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Dukungan Keluarga mengenai ASI ekslusif Disebutkan

Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Dukungan Suami

1. Suami mendorong ibu untuk menyusui bayi

sesegera mungkin (30-60 menit) setelah bayi

59 72

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

56 Universitas Indonesia

dilahirkan

2. Suami pernah mencari informasi atau

berdiskusi tentang menyusui dan makanan

bayi untuk bayi

40 48,8

3. Suami selalu mengurangi kelelahan ibu pada

saat mengurus dan menyusui bayi dengan

menghibur atau membantu ibu

63 76,8

4. Suami tidak memberikan makanan (susu

formula/makanan/minuman lain ) kepada

bayi selama 6 bulan pertama

55 67,1

5. Suami membantu ibu menggantikan popok

bayi

60 73,2

6. Suami membantu ibu dalam pekerjaan rumah

tangga

52 63,4

7. Suami pernah mencari informasi tentang

kesehatan anak dan menyusui

34 41,5

8. Suami selalu bangun malam hari saat bayi

menangis

53 64,6

9. suami pernah menyarankan ibu untuk

memberikan ASI saja pada bayi

50 61

Berdasarkan Tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa pertanyaan yang

paling sedikit dijawab dengan benar oleh responden yang ada adalah pertanyaan

mengenai suami pernah mencari informasi tentang kesehatan anak dan menyusui,

yaitu hanya sebanyak 41,5% (34 orang) responden. Sedangkan pertanyaan yang

paling banyak dijawab benar oleh responden yang ada adalah pertanyaan

mengenai suami selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat mengurus dan

menyusui bayi , yaitu sebanyak 76,8% (63 orang).

5.2.7 Dukungan Keluarga Ibu

Dukungan keluarga ibu dalam penelitian ini didasarkan pada 9 pertanyaan

yang diajukan kepada responden. Hasil dari jawaban pertanyaan tersebut

dikategorikan menjadi dukungan kurang, sedang dan tinggi. Distribusi dukungan

keluarga ibu dari responden dapat dilihat pada Tabel 5.11

Tabel 5.11

Distribusi Dukungan Keluarga Ibu Responden

Dukungan

keluarga Ibu

Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Tinggi 44 53,7

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

57 Universitas Indonesia

Sedang 11 13,4

Kurang 27 32,9

TOTAL 82 100

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa dari 82 responden yang ada,

ternyata jumlah responden yang memiliki dukungan keluarga ibu yang tinggi

lebih besar (53,7%) dibandingkan responden yang memiliki dukungan keluarga

ibu yang sedang (11%) dan dukungan keluarga ibu yang kurang (27%). Distribusi

jumlah responden yang dapat menjawab pertanyaan dalam penelitian dengan

benar dapat dilihat pada Tabel 5.12

Tabel 5.12

Distribusi Responden yang Menjawab Benar Setiap Pertanyaan Mengenai Dukungan

Keluarga Ibu terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Dukungan Keluarga mengenai ASI ekslusif Disebutkan

Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Dukungan Keluarga Ibu

1. Keluarga ibu mendorong ibu untuk

menyusui bayi sesegera mungkin (30-60

menit) setelah bayi dilahirkan

56 68,3

2. Keluarga ibu pernah mencari informasi atau berdiskusi tentang menyusui dan makanan

bayi untuk (nama bayi)

48 58,5

3. Keluarga ibu selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat mengurus dan menyusui bayi

dengan menghibur atau membantu ibu

61 74,4

4. Keluarga ibu tidak memberikan makanan (susu formula/makanan/minuman lain )

kepada bayi selama 6 bulan pertama

56 68,3

5. Keluarga ibu membantu ibu menggantikan

popok bayi 60 73,2

6. Keluarga ibu membantu ibu dalam pekerjaan

rumah tangga 60 73,2

7. Keluarga ibu pernah mencari informasi tentang kesehatan anak dan menyusui

45 54,9

8. Keluarga ibu selalu bangun malam hari saat

bayi menangis 58 70,7

9. Keluarga ibu pernah menyarankan ibu untuk memberikan ASI saja pada bayi

56 68,3

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

58 Universitas Indonesia

Berdasarkan Tabel 5.12 di atas menunjukkan bahwa pertanyaan yang

paling sedikit dijawab dengan benar oleh responden yang ada adalah pertanyaan

mengenai keluarga ibu pernah mencari informasi tentang kesehatan anak dan

menyusui, yaitu hanya sebanyak 54,9% (45 orang) responden. Sedangkan

pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden yang ada adalah

pertanyaan mengenai keluarga ibu selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat

mengurus dan menyusui bayi, yaitu sebanyak 74,4% (61 orang).

5.2.8 Dukungan Mertua

Dukungan mertua dalam penelitian ini didasarkan pada 9 pertanyaan yang

diajukan kepada responden. Distribusi dukungan mertua responden dapat dilihat

pada Tabel 5.13

Tabel 5.13

Distribusi Dukungan Mertua Responden

Dukungan

Mertua

Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Tinggi 33 40,2 Sedang 3 3,7

Kurang 46 56,1

TOTAL 82 100

Berdasarkan tabel 5.13 diketahui bahwa dari 82 responden yang ada,

ternyata jumlah responden yang memiliki dukungan mertua yang kurang lebih

besar (56,1%) dibandingkan responden yang memiliki dukungan mertua yang

sedang (3,7%) dan dukungan keluarga ibu yang tinggi (40,2%). Distribusi jumlah

responden yang dapat menjawab pertanyaan dalam penelitian dengan benar dapat

dilihat pada Tabel 5.14

Tabel 5.14

Distribusi Responden yang Menjawab Benar Setiap Pertanyaan Mengenai Dukungan

Mertua terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Dukungan Mertua mengenai ASI ekslusif Disebutkan

Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

59 Universitas Indonesia

Dukungan Mertua

1. Mertua mendorong ibu untuk menyusui bayi sesegera mungkin (30-60 menit) setelah bayi

dilahirkan

51 62,2

2. Mertua pernah mencari informasi atau berdiskusi tentang menyusui dan makanan

bayi untuk (nama bayi)

37 45,1

3. Mertua selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat mengurus dan menyusui bayi

dengan menghibur atau membantu ibu

43 52,4

4. Mertua tidak memberikan makanan (susu

formula/makanan/minuman lain ) kepada bayi selama 6 bulan pertama

45 54,9

5. Mertua membantu ibu menggantikan popok

bayi 51 62,2

6. Mertua membantu ibu dalam pekerjaan

rumah tangga 43 52,4

7. Mertua pernah mencari informasi tentang kesehatan anak dan menyusui

32 39

8. Mertua selalu bangun malam hari saat bayi

menangis 38 46,3

9. Mertua pernah menyarankan ibu untuk memberikan ASI saja pada bayi

46 56,1

Berdasarkan Tabel 5.14 di atas menunjukkan bahwa pertanyaan yang

paling sedikit dijawab dengan benar oleh responden yang ada adalah pertanyaan

mengenai mertua pernah mencari informasi tentang kesehatan anak dan menyusui,

yaitu hanya sebanyak 39% (32 orang) responden. Sedangkan pertanyaan yang

paling banyak dijawab oleh responden yang ada adalah pertanyaan mengenai

mertua membantu ibu menggantikan popok bayi dan mertua mendorong ibu

untuk menyusui bayi sesegera mungkin (30-60 menit) setelah bayi dilahirkan,

yaitu sebanyak 62,2% (51 orang)

5.2.9 Promosi Susu Formula

Promosi susu dinilai dari jawaban responden terhadap 4 pernyataan

mengenai promosi susu formula. Jawaban tersebut diakumulasikan dan dilakukan

uji distribusi normal. Kemudian penilaian akan dilakukan dengan menggunakan

nilai mean dikarenakan data yang dihasilkan terdistribusi normal. Hasil penilaian

ini akan dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tidak ada promosi susu formula

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

60 Universitas Indonesia

dan ada promosi susu formula. Distribusi promosi susu formula dapat dilihat

Pada tabel 5.15

Tabel 5.15

Gambaran Responden Berdasarkan Kategorisasi Promosi Susu Formula

Promosi Susu Formula Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Tidak 31 37,8

Ada 51 62,2

TOTAL 82 100

Tabel 5.15 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mendapatkan

promosi susu formula (62,2%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang

tidak mendapatkan promosi susu formula (37,8%)

5.2.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Univariat

Berikut ini ditampilkan rekapitulasi hasil analisis univariat masing-masing

variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 5.16

Rekapitulasi Hasil Analisis Univariat

Variabel n %

Pemberian ASI Eksklusif (n = 82)

Memberikan ASI Eksklusif 29 35,4

Tidak memberikan ASI Eksklusif 53 64,6

Umur ( n = 82)

20-35 tahun 68 82,9

<20 tahun atau > 35 tahun 14 17,1

Tingkat Pendidikan (n = 82)

Tinggi 42 51,2

Rendah 40 48,8

Status Pekerjaan (n = 82)

Tidak bekerja 69 84,1

Bekerja 13 15,9

Tingkat Pengetahuan (n = 188) Tinggi 23 28 Sedang

21 25,6

Kurang 38 46,3

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

61 Universitas Indonesia

5.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk melihat hubungan variabel

independen dengan variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk mengukur

sejauh mana hubungan kemaknaan secara statistik (Sutanto, 2009).

5.3.1 Hubungan Antara Umur Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Umur ibu dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu kelompok umur

<20 tahun atau > 35 dan kelompok umur 20-35 tahun. Hubungan antara umur ibu

dengan Pemberian ASI eksklusf ditunjukan tabel 5.17

Tabel 5.17

Hubungan antara Umur Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Umur Ibu Pemberian ASI Eksklusif Total p-value OR (95%

CI)

Ya Tidak

AEksklusif

n % n % n %

20-35 tahun 24 29,3 44 53,66 68 82,93 0,09

0,3-3,3 <20 tahun atau > 35

tahun

5 6,09 9 10,97 14 17,07 1

Jumlah 29 35,36 53 64,63 82 100

Sebanyak 29,3% responden yang berumur 20-35 tahun memberikan ASI

eksklusif. Sedangkan hanya 6,09% responden berusia <20 tahun atau > 35 yang

memberikan ASI eksklusif.

Dukungan Suami

Tinggi 36 43,9 Sedang 8 9,8 Kurang 38 46,3

Dukungan keluarga Ibu Tinggi 44 53,7 Sedang 11 13,4 Kurang 27 32,9

Dukungan Mertua Tinggi 33 40,2 Sedang 3 3,7 Kurang 46 56,1 Promosi Susu Formula (n = 82)

Tidak Ada promosi 31 37,8

Ada Promosi 51 62,2

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

62 Universitas Indonesia

Berdasarkan hasil uji chi square, tidak terdapat hubungan antara variabel

umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif. P-value hubungan umur ibu dengan

Pemberian ASI Eksklusif sebesar 1, lebih besar dari 0,05 sehingga berdasarkan uji

statistik kedua variabel tidak berhubungan.

5.3.2 Hubungan Pendidikan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Pendidikan ibu dikategorikan menjadi pendidikan tinggi dan pendidikan

rendah. Hubungan pendidikan ibu dan pemberian ASI eksklusif digambarkan

dalam tabel 5.18

Tabel 5.18

Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Pendidikan Pemberian ASI Eksklusif Total p-value OR (95%

CI)

Ya Tidak

AEksklusif

n % N % n %

Tinggi 21 25,7 21 25,6 42 51,2 0,009 4

1,5-10,7 Rendah 8 9,7 32 39 40 48,8

Jumlah 29 35,4 53 64,6 82 100

Responden yang berpendidikan tinggi lebih banyak dibanding responden

yang berpendidikan rendah. Sebanyak 25,7% responden berpendidikan tinggi

memberikan ASI eksklusif. Sedangkan hanya 9,7 % responden berpendidikan

rendah yang memberikan ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. P-value hubungan umur

pendidikan ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif sebesar 0,009 lebih kecil dari

0,05 sehingga berdasarkan uji statistik kedua variabel berhubungan. Ibu dengan

pendidikan tinggi berpeluang 4 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu berpendidikan rendah.

5.3.3 Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Status pekerjaan ibu dikategorikan menjadi bekerja dan tidak bekerja.

Tabel 5.19 menggambarkan hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI

eksklusif.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

63 Universitas Indonesia

Tabel 5.19

Hubungan Antara Status pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Status Pekerjaan Pemberian ASI Eksklusif Total p-value OR (95%

CI)

Ya Tidak

AEksklusif

n % n % n %

Tidak Bekerja 29 35,4 40 48,7 69 100 Bekerja 0 0 13 15,9 13 0,003

Jumlah 29 35,4 53 64,6 82 100

Semua responden yang bekerja tidak memberikan ASI eksklusif kepada

bayi. Sebanyak 35,4% responden yang tidak bekerja memberikan ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel status

pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. P-value hubungan status

pekerjaan ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif sebesar 0,003 kurang dari 0,05

sehingga berdasarkan uji statistik kedua variabel berhubungan.

5.3.4 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Pengetahuan ibu dikategorikan menjadi pengetahuan baik, sedang dan

rendah. Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif

digambarkan dalam tabel 5.20.

Tabel 5.20

Hubungan Pengetahuan Ibu dengan pemberian ASI eksklusif

di Kelurahan Semanan

Pengetahuan

Ibu

Pemberian ASI Eksklusif Total P-value OR

95% CI

Ya Tidak

N % N % n %

Tinggi 13 15,9 1 1,2 14 17 < 0,001 81,71 11,56

9,2-726,9 Sedang 9 10,9 8 9,7 17 20,7 0,003 1,23-109

Kurang

7

8,6

44

53,7

51

62,3

TOTAL 29 35,4 53 64,6 82 100

Sebanyak 15,9% ibu yang berpengetahuan tinggi memberikan ASI

eksklusif Hanya 8,6% Ibu yang berpengetahuan rendah memberikan ASI

eksklusif. Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki Nilai

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

64 Universitas Indonesia

p-value < 0,001 dan 0,003, berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji

statistik kedua variabel berhubungan. Ibu yang berpengetahuan sedang

berpeluang 11,56 (95% CI 1,23-109) kali lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu yang berpengetahuan kurang. Ibu yang berpengetahuan tinggi

berpeluang 81,71 kali (95% CI 9,2-726,9) lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu yang berpengetahuan rendah.

5.3.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif

Dukungan suami dikategorikan menjadi 3, yaitu dukungan kurang sedang

dan tinggi. Tabel 5.21 menggambarkan hubungan dukungan suami dengan

pemberian ASI eksklusif

Tabel 5.21 Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Kelurahan Semanan

Dukungan

Suami

Pemberian ASI Eksklusif Total P-value OR

95% CI

Ya Tidak

n % N % N %

Tinggi 19 23,1 17 20,7 36 43,9 0,008 4,95 1,73-14,1

Sedang 3 3,7 5 6 8 9,7 0,003 1,8 0,4-8,9

Kurang 7 8,6 31 37,7 38 46,4

TOTAL 29 35,4 53 64,6 82 100

Responden yang mendapat dukungan suami yang tinggi lebih banyak

memberikan ASI eksklusif (23,1%) dibandingkan responden yang mendapatkan

dukungan suami sedang (3,7%) dan dukungan suami rendah (8,6%). Berdasarkan

hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel dukungan suami dengan

pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki p-value 0,008 dan 0,003berarti

p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik kedua variabel berhubungan.

Ibu dengan dukungan suami sedang berpeluang 1,8 kali lebih besar dibandingkan

ibu dengan dukungan suami rendah. Ibu yang memiliki dukungan suami baik

berpeluang 4,95 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu berdukungan

suami rendah.

5.3.5.1 Hubungan Dukungan Keluarga Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

65 Universitas Indonesia

Dukungan keluarga ibu dikategorikan menjadi 3, yaitu dukungan kurang

sedang dan tinggi. Tabel 5.23 menggambarkan hubungan dukungan keluarga ibu

dengan pemberian ASI eksklusif

Tabel 5.23

Hubungan Dukungan Keluarga Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Kelurahan Semanan

Dukungan

Keluarga Ibu

Pemberian ASI Eksklusif Total P-value OR

95 % CI

Ya Tidak

n % N % N %

Tinggi 23 28,2 21 25,6 44 53,7 0,002 8,7 2,3-33,4 Sedang 3 3,6 8 9,7 11 13,4 0,001 2,9 0,7-12,7

Rendah 3 3,6 24 29,3 27 32,9

TOTAL 29 35,4 53 64,6 82 100

Responden yang mendapat dukungan keluarga ibu yang tinggi lebih

banyak memberikan ASI eksklusif (28,2%) dibandingkan responden yang

mendapatkan dukungan keluarga sedang (3,6%) dan dukungan keluarga rendah

(3,6%). Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

dukungan keluarga ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki

Nilai p-value 0,002 dan 0,001, berarti nilai p-value <0,05 sehingga berdasarkan

uji statistik kedua variabel berhubungan. Responden yang memiliki dukungan

keluarga ibu sedang berpeluang 2,9 kali (95% CI 0,7-12,7) lebih besar

memberikan ASI eksklusif dibandingkan responden yang memiliki dukungan

keluarga ibu rendah. Responden yang memiliki dukungan keluarga ibu tinggi

berpeluang 8,7 kali (95% CI 2,3-33,4) lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu yang memiliki dukungan keluarga rendah.

5.3.5.2 Hubungan Dukungan Mertua dengan Pemberian ASI Ekskusif

Dukungan mertua dikategorikan menjadi 3, yaitu dukungan kurang

sedang dan tinggi. Tabel 5.24 menggambarkan hubungan dukungan mertua

dengan pemberian ASI eksklusif.

Tabel 5.24 Hubungan Dukungan Mertua dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Kelurahan Semanan

Dukungan

Mertua

Pemberian ASI Eksklusif Total P-value OR

95% CI

Ya Tidak

n % n % N %

Tinggi 21 25,6 12 14,6 33 40,2 < 0,001 8,3 2,9-23,5 Sedang 0 0 3 3,7 3 3,6

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

66 Universitas Indonesia

Kurang 8 9,8 38 46,3 46 56,2

TOTAL 29 35,4 53 64,6 82 100

Responden yang mendapat dukungan keluarga mertua yang tinggi lebih

banyak memberikan ASI eksklusif (25,6%) dibandingkan responden yang

mendapatkan dukungan mertua sedang (0%) dan dukungan mertua kurang

(9,8%). Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

dukungan mertua dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki p-

value < 001, berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik kedua

variabel berhubungan. Responden yang memiliki dukungan mertua tinggi

berpeluang 8,3 kali (95% CI 2,9-23,5) lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan responden yang memiliki dukungan mertua rendah.

5.3.6 Hubungan Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI Eksklusif

Promosi susu formula dikategorikan menjadi ada promosi susu formula

dan tidak ada promosi susu formula. Hubungan promosi susu formula dengan

pemberian ASI eksklusif digambarkan dalam tabel 5.25

Tabel 5.25

Hubungan promosi Susu Formula dengan pemberian ASI Eksklusif

di Kelurahan Semanan

Promosi Susu

Formula

Pemberian ASI Eksklusif Total P-

value

OR

(95% CI) Ya Tidak

n % n % n %

31,54

9,044-110,014 Tidak ada promosi 24 29,3 7 8,7 31 37,8

<0,001

Ada promosi 5 6,1 46 56,9 51 62,2

TOTAL 29 35,4 53 64,6 82 100

Sebanyak 29,3% responden yang tidak pernah mendapatkan promosi susu

formula memberikan ASI eksklusif. Sedangkan hanya 6,1% responden yang

mendapatkan promosi susu formula memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan hasil

uji chi square, terdapat hubungan antara variabel promosi susu formula dengan

pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki p-value <0,001, berarti p-value

<0,05 sehingga berdasarkan uji statistik kedua variabel berhubungan. Ibu yang

tidak mendapatkan promosi susu formula berpeluang 31,54 kali (95% CI 9,044-

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

67 Universitas Indonesia

110,014) lebih besar memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang pernah

mendapat promosi susu formula .

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

68 Universitas Indonesia

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Disain

ini hanya bersifat menggambarkan adanya hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen, tetapi tidak dapat melihat arah sebab akibat sehingga

tidak dapat dipastikan variabel yang menjadi penyebab dan variabel yang menjadi

akibat.

Responden dalam penelitan ini adalah ibu yang mempunyai bayi berumur

6 sampai 12 bulan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui

wawancara menggunakan kuesioner. Kualitas data yang dikumpulkan sangat

tergantung dari kemampuan pewawancara serta kemampuan responden mengingat

kembali peristiwa atau apa yang dilakukan saat melahirkan dan menyusui. Untuk

memperkecil kesalahan yang mungkin terjadi, peneliti membatasi umur bayi

responden yaitu 6 sampai 12 bulan. Petugas pengumpul data adalah peneliti.

Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dalam jumlah variabel yang

diteliti. Secara teori, banyak sekali variabel yang berhubungan dengan pemberian

ASI eksklusif. Namun karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka

peneliti hanya meneliti beberapa variabel yang berhubungan dengan pemberian

ASI eksklusif, yaitu karakteristik individu (umur, pendidikan, status pekerjaan),

tingkat pengetahuan, dukungan keluarga (dukungan suami, dukungan keluarga ibu

dan dukungan suami), dan promosi susu formula.

6.2 Pembahasan

6.2.1 Pemberian ASI eksklusif

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 35,4% ibu yang

memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Semanan. Presentase pemberian ASI di

daerah ini meningkat 2,5% dibandingkan cakupan ASI eksklusif di tempat

tersebut pada tahun 2010.

Pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Semanan diatas presentase

pemberian ASI eksklusif secara nasional dalam Riskesdas 2010 yang hanya 32%.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

69 Universitas Indonesia

Berdasarkan penelitian Yuliandarin (2009), presentase pemberian ASI di

Kelurahan Semanan ini juga lebih banyak daripada presentase pemberian ASI di

daerah Kelurahan Kota Baru Bekasi Barat dengan responden sebanyak 187 ibu.

Berdasarkan Hasil penelitian Yuliandarin, sebanyak 29,7% ibu memberikan ASI

eksklusif. Namun, presentase pemberian ASI di Kelurahan Semanan lebih rendah

jika dibandingkan dengan presentase pemberian ASI di Kota Semarang pada

tahun 2007 yaitu sebesar 38,44% (Utaminingrum, 2010).

Tingginya presentase pemberian ASI di Kelurahan Semanan

dimungkinkan karena sejak tahun 2011, Rumah Sakit Cengkareng yang

merupakan rumah sakit rujukan di Kelurahan Semanan rutin melakukan

sosialisasi kepada ibu hamil yang melakukan anteanatal care di RS tersebut. RS

tersebut juga melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), tidak memperkenankan

ibu yang baru lahir memberikan susu formula tanpa ada alasan medis dan

melakukan edukasi mengenai pentingnya ASI eksklusif kepada ibu yang baru

lahir. Selain itu, Perbedaan persentase ini bisa terjadi dikarenakan oleh beberapa

hal yaitu waktu, lokasi dan jumlah sampel yang digunakan di dalam penelitian

tersebut berbeda-beda.

6.2.2 Hubungan variabel Independen dengan variabel dependen

6.2.2.1 Hubungan Umur Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, tidak terdapat hubungan bermakna antara

variabel umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p-value=0,976). Sehingga

berdasarkan uji statistik kedua variabel tidak berhubungan. Meskipun tidak

bermakna secara statistik, tetapi terlihat bahwa perilaku pemberian ASI eksklusif

pada ibu dengan rentang umur 20-35 tahun (29,3%) lebih besar dibandingkan ibu

yang mempunyai umur dibawah 20 tahun ataupun diatas 35 tahun (6,09%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ida (2012) di wilayah

kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok dengan jumlah sampel 172 ibu yang

menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pemberian ASI

eksklusif. Hal ini juga sama dengan penelitian Yuliandarin (2009) di wilayah

kerja Puskesmas Bekasi Barat dengan jumlah sampel 187 ibu dan menyatakan

bahwa umur ibu tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

70 Universitas Indonesia

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Setiawati (2007) pada anak

berusia 6-24 bulan di Wado, SuMedang juga menunjukkan bahwa umur ibu tidak

berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Sejalan dengan hal tersebut,

Penelitian yang dilakukan Nurpelita (2007) dengan jumlah sampel sebanyak 109

ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Buatan II Siak juga menunjukkan tidak

adanya hubungan antara umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif.

Berbeda dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan Setiawati (2003)

dengan Disain penelitian cohort di daerah Semarang menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p-value= 0,042).

Menurut Husna (2006), umur ibu mempengaruhi produksi ASI. Secara

teori, ibu yang berumur lebih muda dapat lebih banyak memproduksi ASI

dibandingkan ibu yang lebih tua. Usia 20-35 tahun merupakan rentang usia yang

aman untuk bereproduksi dan pada umumnya ibu pada usia tersebut memiliki

kemampuan laktasi yang lebih baik dibandingkan ibu yang berumur lebih dari 35

tahun (Roesli, 2000). Ketidakbermaknaan faktor umur dalam penelitian ini

dimungkinkan karena tingkat pengetahuan responden tentang ASI eksklusif dan

manfaatnya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak mash rendah.

6.2.2.2 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. P-value hubungan umur

pendidikan ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif sebesar 0,009 lebih kecil dari

0,05 sehingga berdasarkan uji statistik kedua variabel berhubungan. Ibu dengan

pendidikan tinggi berpeluang 4 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu berpendidikan rendah.

Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan ibu berhubungan dengan

pola pemberian ASI eksklusif (Yuliandarin, 2009). Hal yang sama disampaikan

Wardah (2003) bahwa terdapat hubungan bermakna antara pendidikan dengan

pemberian ASI eksklusif. Bayi dari ibu yang menyelesaikan pendidikan dasar

mempunya peluang mendapatkan ASI eksklusif 2 kali lebih besar dibandingkan

bayi dari ibu yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar (Venancio, 2005).

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

71 Universitas Indonesia

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Susilawati

(2005) di Puskesmas Padang Bulan, Medan bahwa Tingkat pendidikan Ibu

berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Penelitian yang dilakukan

Nurpelita (2007) dengan Disain penelitian cross sectional di wilayah kerja

Puskesmas Buatan SIAK juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara

tingkat pendidikan ibu dengan ASI eksklusif. Penelitian ini juga bersesuain

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardah (2002) di 8 kabupaten Jawa Barat

dan Jawa Timur.

Berbeda dengan penelitian ini, hasil Ida (2012) di wilayah kerja

Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok dengan jumlah sampel 172 ibu yang

menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian

ASI eksklusif. Hal ini juga senada dengan penelitian Husna (2006) di Medan

dengan jumlah sampel 1184 responden yang mengatakan bahwa tidak ada

hubungan antara pendidikan ibu dengan Pemberian ASI ekskusif.

Secara teori, menurut Notoadmodjo (2003), pendidikan berdampak pada

peningkatan wawasan atau pengetahuan seseorang. Seseorang yang

berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas

dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

Pendidikan sangat berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Ibu yang

berpendidikan tinggi lebih menyadari keuntungan psikologis dan fisiologis

sehingga tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung untuk memberikan ASI

eksklusif .

6.2.2.3 Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. P-value hubungan status

pekerjaan ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif sebesar 0,003 kurang dari 0,05

sehingga berdasarkan uji statistik kedua variabel berhubungan.

Pekerjaan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dimana ibu

yang tidak bekerja berpeluang memberikan ASI eksklusif 16,4 kali dibandingkan

ibu yang bekerja (Yuliandarin, 2009). Dunia kerja akan mengubah peran ibu

dalam mengasuh anak. Sedikitnya lama cuti pasca melahirkan dan jam kerja

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

72 Universitas Indonesia

yang panjang menjadi faktor beralihnya ibu ke susu formula dan ibu menyapih

anak (Andini, 2006). Hal ini juga sesuai dengan penelitian Ida (2012) yang

mengatakan bahwa status pekerjaan ibu berhubungan dengan pemberian ASI

eksklusif. Hasil penelitian sejenis juga berasal dari penelitian Wijaya (2002) yang

mengatakan bahwa jumlah bayi yang masih disusui pada kelompok ibu bekerja

lebih banyak dibandingkan pada kelompok ibu bekerja. Pada kelompok ibu

bekerja, hampir seluruh bayi diberikan makanan sebelum berusia 6 bulan.

Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak relevan dengan beberapa penelitian

lainnya. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Rojanasrirat (2004)

menunjukkan tidak ada hubungan antara status ibu bekerja dengan pemberian ASI

eksklusif. Walaupun masa cuti yang diberikan hanya 3 bulan, tetapi dukungan

perusahaan berupa penyediaan ruangan menyusui (nursery room) dan waktu

bekerja yang fleksibel menyebabkan ibu tetap memberikan ASI eksklusif

walaupun bekerja. Penelitian Novita (2008) yang dilakukan di Puskesmas

Kecamatan Pancoran Mas, Depok dengan responden sebanyak 466 ibu yang

memiliki anak berusia 6-23 bulan menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan

bermakna antara status pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif antara ibu

bekerja dan ibu tidak bekerja.

Secara teori, Khomsan (2004) menyatakan bahwa kesibukan akibat

bekerja di luar rumah menghambat ibu untuk menyusui anaknya dengan baik.

Sedangkan menurut Azwar (2003), terbatasnya waktu cuti hamil dan melahirkan

bagi ibu-ibu bekerja menyebabkan masa pemberian ASI eksklusif tidak dapat

berlangsung lama karena ibu harus kembali bekerja. Hal ini mengakibatkan

terhambatnya upaya untuk memberikan ASI secara eksklusif.

6.2.2.4 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki Nilai

p-value < 0,001 dan 0,003, berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji

statistik kedua variabel berhubungan. Ibu yang berpengetahuan sedang

berpeluang 11,56 (95% CI 1,23-109) kali lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu yang berpengetahuan kurang. Ibu yang berpengetahuan tinggi

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

73 Universitas Indonesia

berpeluang 81,71 kali (95% CI 9,2-726,9) lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu yang berpengetahuan rendah.

Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan ibu yang

memadai mengenai ASI eksklusif akan mempengaruhi dan memotivasi ibu untuk

memberikan ASI eksklusif. Ibu yang berpengetahuan baik mengetahui lama

pemberian ASI tanpa makanan apapun, manfaat pemberian ASI, hal yang

mempengaruhi volume ASI, zat gizi yang terkandung dalam ASI, pengetahuan

mengenai kolostrum, frekuensi menyusui dan tanda bayi cukup ASI.

Hal ini sesuai dengan penelitian di Wilayah Puskesmas Kotabaru Bekasi

Barat yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan dengan

pemberian ASI esklkusif. Ibu yang memiliki pengetahuan baik akan memberikan

ASI eksklusif 5,47 kali dibandingkan ibu yang berpengetahuan kurang

(Yuliandarin, 2009) . Senada dengan hal tersebut, penelitian di Puskesmas Garuda

Kota Pekanbaru yang dilakukan oleh Husna (2006) mengatakan bahwa 46,9%

ibu yang berpengetahuan baik memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

Senada dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan Chezem (2002)

menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI.

Pengetahuan yang tinggi meningkatkan lama menyusui sampai 3 bulan sebanyak

6,5 kali dan sampai dengan 6 bulan sebanyak 1,97 kali. Hasil penelitian ini juga

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurpelita ( 2007) dan Ibrahim (2002)

Berbeda dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan Utaminingrum

(2010) di Kelurahan Muktiharjo dengan jumlah responden 62 ibu yang memiliki

bayi berusia 6-12 bulan menunjukkan bahwa tidak terbukti adanya hubungan

antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian yang

dilakukan Setiawati (2003) di daerah Semarang dengan 117 responden

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

dengan pemberian ASI eksklusif (p-value= 0,43).

Pengetahuan merupakan faktor penting dalam membentuk tindakan

seseorang (overt behavior) yang berasal dari hasil tahu dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau

orang lain (Notoadmodjo, 2003). Pemberian ASI eksklusif dapat berhasil salah

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

74 Universitas Indonesia

satunya karena pengetahuan responden mengenai manfaat dan pentingnya

memberikan ASI saja pada bayi selama 6 bulan.

6.2.2.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki nilai

p-value 0,008 dan 0,003berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik

kedua variabel berhubungan. Ibu dengan dukungan suami sedang berpeluang 1,8

kali lebih besar dibandingkan ibu dengan dukungan suami rendah. Ibu yang

memiliki dukungan suami baik berpeluang 4,95 kali memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu berdukungan suami rendah.

Beberapa peelitian menyatakan hasil yang sejalan. Penelitian yang

dilakukan oleh Yuliandarin (2009) di wilayah kerja Puskesmas Bekasi Barat

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami

dengan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang mendapat dukungan suami yang baik

berpeluang 12,98 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu

yang memiliki dukungan suami yang rendah. Penelitian yang dilakukan oleh

Mulyaningsih (2010) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu di Kelurahan

Karadenan. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2012) di

Puskesmas Air Tawar Kota Padang juga menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara dukungan suami dengan Pemberian ASI eksklusif. Ibu yang memiliki

dukungan suami yang baik berpeluang memberikan ASI eksklusif 2 kali daripada

ibu yang memiliki dukungan suami yang rendah.

Namun, beberapa penelitian menyatakan hal yang berbeda. Penelitian

yang dilakukan Utaminingrum (2010) yang dilakukan di Kelurahan Muktiharjo

Kidul, Semarang dengan jumlah responden 158 orang. Dalam penelitiannya,

Utaminingrum menyatakan tidak terdapat hubungan antara dukungan suami

dengan pemberian ASI eksklusif di kelurahan Muktiharjo. Senada dengan

penelitian tersebut, Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2011) dengan 41

responden di kelurahan Telogosari Kulon menyatakan bahwa tidak ada hubungan

antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

75 Universitas Indonesia

Menurut Dykes (2003) ibu membutuhkan dukungan emosional,

informasi dan bantuan dari suami. Dukungan ini akan efektif jika terjadi

hubungan saling mendukung antara ibu dan suami. Menurut Roesli (2000) dari

semua dukungan terhadap ibu menyusui, dukungan suami merupakan dukungan

yang paling berarti bagi ibu. Keterlibatan dan dukungan suami sangat dibutuhkan

untuk memotivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Ibu

cenderung ingin menyusui dan mersa percaya diri jika mendapat dukungan dari

suami. Suami mempunyai peranan yang sangat menentukan kelancaran refleks

pengeluaran ASI (let down reflex) yang sangat dipengaruhi oleh emosi atau

perasaan ibu. Rutinitas pekerjaan rumah tangga membuat ibu kelelahan dan stress

sehingga membutuhkan dukungan dari suami. Dukungan berupa bantuan

mengerjakan pekerjaan rumah tangga membuat ibu dapat tenang dan santai

sehingga ibu dapat memproduksi ASI yang cukup bagi bayi. (Nurliawati, 2010).

Menurut Roesli (2008), suami memegang peranan yang sangat besar bagi

jalannya peroses menyusui secara ekskusif. Bahkan di negara bagian Amerika

dan Australia ada cuti bagi ayah yang mempunyai bayi baru lahir selama 2-4

minggu.

Hubungan tidak bermakna antara dukungan suami dengan pemberian ASI

eksklusif dimungkinkan jika suami tidak memiliki pengetahuan yang cukup

mengenai ASI eksklusif, suami acuh terhadap ibu dan bayi dan suami memiliki

kesibukan yang padat sehingga tidak bisa memberikan perhatian yang cukup

kepada ibu dan bayi.

6.2.2.6 Hubungan Dukungan Keluarga Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

dukungan keluarga ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki

Nilai p-value 0,002 dan 0,001, berarti p-value <0,05 sehingga berdasarkan uji

statistik kedua variabel berhubungan. Responden yang memiliki dukungan

keluarga ibu sedang berpeluang 2,9 kali (95% CI 0,7-12,7) lebih besar

memberikan ASI eksklusif dibandingkan responden yang memiliki dukungan

keluarga ibu rendah. Responden yang memiliki dukungan keluarga ibu tinggi

berpeluang 8,7 kali (95% CI 2,3-33,4) lebih besar memberikan ASI eksklusif

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

76 Universitas Indonesia

dibandingkan ibu yang memiliki dukungan keluarga rendah. Penelitian yang

dilakukan Dykes (2003) di North West of England menyatakan bahwa terdapat

dukungan keluarga ibu berpengaruh positif terhadap perilaku pemberian ASI

eksklusif. Ibu membutuhkan dukungan emosional, informasi dan bantuan dari

keluarganya. Senada dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Ingram

(2004) di South Bristol, , United Kingdom menyatakan bahwa dukungan keluarga

ibu penting untuk mendukung pemberian ASI eksklusif. Keluarga ibu berperan

dalam pemberian informasi dan bantuan praktis dalam menyusui .

Beberapa penelitian di Indonesia juga menunjukkan hasil yang sama.

Penelitian yang dilakukan Ida (2012) wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota

Depok menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keluarga ibu

dengan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang mendapatkan dukungan keluarga yang

baik dari keluarga ibu berpeluang 4,11 kali memberikan ASI eksklusif

dibandingkan ibu yang mendapatkan dukungan rendah dari keluarga ibunya. Hal

tersebut juga sama dengan penelitian Yamin (2007) menunjukkan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga ibu dengan perilaku

pemberian ASI eksklusif di wilayah Kecamatan Metro Timur.

Keluarga yang mendukung ASI eksklusif membantu ibu membuat

keputusan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Selain itu, hubungan

keluarga yang harmonis dan mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI

eksklusif. Keluarga ibu dianggap berpengalaman dalam pengasuhan anak,

termasuk dalam hal menyusui, sehingga menjadi acuan dalam pemberian ASI ke

bayi (Ida, 2012)

6.2.2.7 Hubungan Dukungan Mertua dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

dukungan mertua dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki Nilai

p-value < 001, berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik kedua

variabel berhubungan. Responden yang memiliki dukungan mertua baik

berpeluang 0,19 kali (95% CI 0,51-0,714) lebih besar memberikan ASI eksklusif

dibandingkan responden yang memiliki dukungan keluarga ibu rendah.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

77 Universitas Indonesia

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ida (2012) di Kelurahan Kemiri

Muka, Depok, terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga ibu

dan mertua dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian yang dilakukan oleh

Ingram (2004) dengan metode kualitatif berupa focus group discussion dan

wawancara dengan 10 orang mertua di South Bristol, ,United Kingdom

menyatakan bahwa dukungan mertua berhubungan dengan pemberian ASI

eksklusif.

Nasehat dari mertua mengenai ASI eksklusif dan perawatan bayi

berpengaruh pada sikap dan perilaku pemberian Asi yang dilakukan ibu.

Penelitian yang dilakukan Ingram (2004) juga menyatakan bahwa angka

keberhasilan menyusui bayi meningkat pada kelompok studi yang

mengikutsertakan mertua dan suami dalam konseling ASI. Dalam kehidupan

rumah tangga di Indonesia keikutsertaan pengambilan keputusan dalam rumah

tangga dalam berbagai hal tidak saja melibatkan suami dan isteri tetapi kadang

juga melibatkan pendapat dari masing-masing keluarga besar isteri dan suami,

salah satunya adalah mertua. Ibu mertua yang dianggap sudah berpengalaman

dalam mendidik dan memberikan ASI sehingga hal tersebut djadikan ibu sebagai

pedoman dan informasi penting (Ida, 2012). Dukungan dan bimbingan praktis

mengenai kesehatan anak biasa diberikan ibu mertua sesaat setelah ibu

melahirkan.

6.2.2.8 Hubungan Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel

promosi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki

Nilai p-value < 0,001, berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik

kedua variabel berhubungan. Ibu yang tidak mendapatkan promosi susu formula

berpeluang 31,54 kali (95% CI 9,044-110,014) lebih besar memberikan ASI

eksklusif dibandingkan ibu yang pernah mendapat promosi susu formula .

Promosi susu formula berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dimana

Ibu yang tidak terpapar promosi susu formula berpeluang 31,54 kali memberikan

ASI eksklusif dibandingkan ibu yang terpapar promosi susu formula. Tujuan

Promosi menurut Kotler (2005) adalah mengkomunikasikan manfaat dari

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

78 Universitas Indonesia

produknya, membujuk dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli

produk tersebut. Promosi susu formula yang gencar dilakukan di pelayanan

kesehatan. Modus yang kerap digunakan adalah pemberian sampel susu formula

pada wanita hamil dan ibu yang baru lahir (Zahir, 2007) .

Promosi susu formula berupa pemberian susu formula sesaat setelah ibu

melahirkan menyebabkan ibu tidak bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

Hal ini memberikan pengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi karena

merupakan titik awal bagi ibu untuk memilih apakah akan memberikan bayinya

ASI saja selama 6 bulan atau memberikan susu formula. Studi yang dilakukan

oleh Howard (2007) menemukan bahwa 38% ibu terpapar susu formula sejak

mengandung dan 90% ibu mendapatkan promosi susu formula dari petugas

kesehatan sesaat setelah melahirkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Riza (2010) bahwa 69,4% ibu yang terpapar

promosi susu formula tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi. Hal ini juga

sesuai dengan penelitian Ihsani (2011) yang menyatakan bahwa promosi susu

formula berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di kota Solok.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

79 Universitas Indonesia

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan pada 82 orang ibu yang memiliki anak usia 7-12 bulan di Kelurahan

Semanan adalah sebagai berikut :

1. Proporsi pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Semanan sebesar 35,4%.

2. Sebanyak 82,93% responen beruia 20-35 tahun dengan 29,3% memberikan

ASI eksklusif kepada bayinya.

3. Pendidikan yang terbanyak ditamatkan adalah SMA (40,2%). Responden

berpendidikan tinggi sebanyak 51,2% dan separuh (50%) responden

berpendidikan tinggi memberikan ASI eksklusif.

4. Semua respoden yang bekerja tidak memberikan ASI eksklusif. Sebanyak

42% ibu yang tidak bekerja memberikan ASI ekskklusif.

5. Sebanyak 46,3% responden memiliki pengetahuan rendah mengenai ASI

eksklusif , 25% dari keseluruhan responden memiliki pengetahuan sedang

dan lebih dari seperempat responden (28%) memiliki pengetahuan

mengenai ASI eksklusif.

6. Gambaran dukungan keluarga responden terhadap ASI eksklusif adalah

43,9% responden mendapatkan dukungan yang baik dari suami, 53,7%

responden memiliki dukungan yang baik dari keluarga ibu dan 40,2%

responden memiliki dukungan yang baik dari mertua.

7. Lebih dari separuh responden (62,2%) pernah terpapar promosi susu

formula dan sebanyak 46% responden yang terpapar promosi susu formula

tidak memberikan ASI eksklusif.

8. Terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan (OR=1,7),

pengetahuan ibu (OR=0,041), dukungan keluarga ibu (OR=0,8), dukungan

mertua (OR=0,19)dan promosi susu formula (OR=31,54) dengan

pemberian Asi eksklusif.

9. Tidak ada hubungan antara umur ibu, pendidikan ibu, dan dukngan suami

dengan pemberian ASI eksklusif.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

80 Universitas Indonesia

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Dinas Kesehatan Jakarta Barat

1. Adanya pengawasan dari dinas kesehatan agar seluruh rumah

sakit/rumah bersalin/klinik/praktek/puskesmas/praktek tenaga kesehatan

di Kotamadya Jakarta Barat menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan

Menyusui.

2. Memasukkan program 10 langkah menuju keberhasilan menyusui

sebagai salah satu penilaian dalam izin mendirikan pelayanan kesehatan

3. Melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap Peraturan Pemerintah

No. 33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif pada tenaga kesehatan di

pelayanan kesehatan.

4. Memfasilitasi pelatihan tenaga konselor ASI sebagai pemberi informasi

mengenai ASI dan menyusui, sehingga diharapkan semua Puskesmas/

sarana kesehatan di tingkat kelurahan mempunyai konselor ASI

5. Membuat kebijakan agar semua Puskesmas/ sarana kesehatan

mempunyai klinik menyusui

7.2.2 Bagi Puskesmas Kelurahan Semanan

1. Menambah dan mengaktifkan kembali jumlah kelompok pendukung ASI

(KP ASI) di semua posyandu yang ada dan tetap memberdayakan kader

kesehatan dalam kelompok Pendukung ASI di Kelurahan Semanan.

2. Meningkatkan pengetahuan keluarga ibu dan mertua mengenai ASI

eksklusif melalui program-program informal seperti pengajian bulanan

dan arisan sehingga diharapkan meningkatkan dukungan keluarga

mengenai ASI eksklusif.

3. Menyediakan informasi ASI eksklusif bagi ibu hamil dan menyusui baik

berupa layanan konseling maupun media promosi kesehatan.

7.2.3 Untuk Penelitian Sejenis

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan Disain cross sectional

sehingga perlu diadakan penelitian dengan metode kohort untuk mengetahui

hubungan kausalitas dan nilai yang lebih tepat dari masing-masing variabel.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

81 Universitas Indonesia

Obyek dalam penelitian ini adalah ibu, untuk penelitian selanjutnya dapat

dilakukan pada petugas penolong persalinan dan klinik bersalin yang

berhubungan dengan promosi susu formula pelayanan kesehatan. Disarankan juga

penelitian lain mengkaji faktor lain yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI

eksklusif seperti pengaruh media massa dan regulasi tempat kerja.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

82 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Abdul, Yaziz (2010). Analisis pemanfaatan Bidan Desa Oleh Ibu Hamil dan Ibu

bersalin di kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen Tahun 2008. Tesis.

Medan : FKM USU.

A.Jajuli. (2007). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap kelangsungan

pemberian ASI Eksklusif di Tiga Kabupaten ( Cirebon, Cianjur dan

Ciamis ) Provinsi Jawa Barat tahun 2003 ( Analisis survey data Dasar

Asuh -KAP 2). Tesis. Depok: FKM UI.

Andini, Djuwita (2006) Pola Pemberian Susu Formula dan Konsumsi Zat Gizi

Anak Usia Bawah dua Tahun pada keluarga Ibu bekerja dan Tidak

Bekerja. Skripsi. Bogor : FEMA IPB .

Aritonang, Ctra BR (2011) Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan

Dukungan Keluarga Ibu dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di

Puskesmas Bandar Huluan Kabupaten Simalungun provinsi Sumatera

Utara Tahun 201. Skripsi. Depok : FKM UI .

Aritonang, Irianton dan Endah Priharsiwi (2006) BUSUNG LAPAR: Potret Buram

Anak Indonesia di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta : Media Pressindo

Awaludin, Tory Maulana, (2011) Faktor-faktor yang berhubungan dengan

Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja UPF PUSKESMAS Citeurep

Kabupaten Bogor Tahun 2011. Skripsi. Depok : FKM UI .

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2007). Laporan Perkembangan

Pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2007. Jakarta :

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

Bachrach VR, Schwarz E, Bachrach LR.(2003) Breastfeeding and the risk of

hospitalization for respiratory diseases in infancy: a meta-analysis.

Archivesof Pediatrics and Adolescent Medicine, Vol 157:237–243.

Balitbangkes (2007) Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia .Jakarta.

Kemenkes.

Balitbangkes (2010) Riset kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Kemenkes

Benson, R. C., & Pernoll, M. L. (2008). Buku Saku Obstetri & Ginekologi (9 ed.).

(S. Wijaya, Penerj.) Jakarta: EGC.

Cholil, Abdullah (2007) A to Z 26 Kiat Menata Keluarga. Elex media

Komputindo: Jakarta.

Database, U. G. (2009, Juni). Dipetik Juni 26, 2012, darihttp://www.childinfo.org:

http://www.childinfo.org/breastfeeding_overview.html

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

83 Universitas Indonesia

Departemen Kesehatan (2004) Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004.

Jakarta: Depkes.

Departemen Kesehatan RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI.

Dougherty, Yves, Michael S Kramer. (1983). Do Infant Formula Samples Shorten

The Duration of breastfeeding?. The Lancet 321, Issue (8334): 1148-1151.

Effendy, Nasrul (1998) Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyrakat.

Jakarta: EGC.

Fikawati, Sandra dan Ahmad Syafiq (2010) Kajian Imlementasi dan Kebijakan

Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi menyusui Dini di Indonesia. Makara

kesehatan UI, Vol 14 No.1 hal 17-24.

Garwati, Aneu dan Ika Wijayanti. 2010. Good bye lemak, 3 langkah Membentuk

Tubuh Ideal. Jogja great publisher: Yogyakarta.

Green, Lawrence, et al. 1980. Health Education Planning : A Diagnostic

Approach. The John Hopkins University. Mayfield Publishing Company.

Hastono, Priyo Sutanto. 2006. Modul Analisis Data . Depok. FKM UI

Heining, M,J., & Dewey, K. G. (1997). Health Effects of breastfeeding for

mothers : A critical Review. Nutrition Research Reviews, 9, 89-110

Heninglarasati, Paramitha (2011) Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu pengunjung

Puskesmas kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2010.Skripsi.

Depok: FKM UI.

Howward, R Cynthia, Fred M. Howard M and Michael L Weitzman (2007) Infant

Formula Distribution and Advertising in pregnancy : A hospital Survey.

Birth Journal Volume 21 : 14-19

Husna, Asma’ul (2006) Pengaruh Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu

terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Garuda kecamatan

Marpoyan Damai Pekanbaru Tahun 2006. Tesis. Medan : FKM USU

Ibrahim. (2002). Determinan Pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Tangerang

Provinsi Banten Tahun 2002. Tesis. Depok: FKM UI.

Ida. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif 6

Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok Tahun 2011.

Depok: FKM UI.

Juherman, Yulia Novika (2008) pengetahuan, Sikap dan peranan Ayah terhadap

Pemberian ASI Eksklusif . Skripsi. Bogor : IPB

Khomsan, Ali (2000) Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Diktat Departemen

Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga. Bogor : IPB

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

84 Universitas Indonesia

Kotler, P ( 2005) Manajemen Pemasaran Jilid Dua. Edisi Kesebelas. Jakarta :

Gramedia

Kotler, P (2005) Manajemen Pemasaran Jilid Satu. Edisi Kesebelas. Jakarta :

Gramedia.

Lestarie, E. (2004). Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI Ekskusif

pada Perawat RSAB harapan Kta. . Depok: FKM UI.

Notoadmodjo, S., (2003) Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-Prinsip

Dasar.Cetakan Kedua. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S., (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan

Pertama. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurliawati, E. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Produksi Air

Susu Ibu Pasca seksio serarea di Wilayah Kota dan Kabupaten

tasikmalaya. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan UI.

Nurpelita. (2007). faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Buatan II Siak Tahun 2007.

Tesis.Depok: FKM UI.

Priyadi, Eko Rachmat (2008). Analisis Strategi promosi Susu Formula Lanjutan (

Follow u Infant ) Morinaga Chilmil Pada PT Sanghiang Perkasa.

Skripsi.Bogor: FEMA IPB

Riordan J (2004). The biological specificity of breast milk. In: Breastfeeding and

human lactation. Boston, USA : Jones and Bartlett.

Riza, a. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI eksklusif di

Puskesmas kebasan Desa Adisana, Jawa Tengah . Purwokerto: FKM

Unsoed

Sabri, L., Hastono, SP (2009). Statistik Kesehatan, Rajawali Pers, Jakarta

Sardjunani, Nina (2012), Presentasi Launching gerakan SUN Movement : Inisiatif

Global Scalling Up Nutrition di Gedung DPR RI, 11 Januari 2012.

Sears, William dan Martha (2003): The Baby Book, Everything You Need to Know

About Your Baby From Birth to Age Two, New York, Little Brown and

company. Dialihbahasakan oleh Dwi Karyani dkk (2007) Jakarta : serambi

Ilmu Semesta.

Setiawati. (2007). faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI

Eksklusif Pada anak Umur 6-24 Bulan di Kecamatan ado Kabupaten

SuMedang Tahun 2007. Depok: FKM UI.

Shimp, Terence (2003). Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga

Simbolon, Pomarida (2011) . Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian

ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Gurilla Pematangsiantar.

Skripsi.Medan : FKM USU .

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

85 Universitas Indonesia

Siagian, A. (2010). Epidemiologi Gizi. (R. Astikawati, Penyunt.) Jakarta: Penerbit

Airlangga.

Siregar, Arifin. Pemberian ASI eksklusif dan Fakor-faktor yang mempengaruhiya;

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin4.pdf. 3 maret 2012.

Soetjiningsih (1997) ASI: Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC

Statistics Indonesia. (December 2008). Indonesia Demographic Health Survey

2007. Calverton, Maryland USA: Macro International.

Supariasa, I. D., Fajar, I., & Bakri, B. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: ECG.

Tamher dan Noorkasini (2009) Kesehatan Usia lanjut dengan Pendekatan

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Tien Ihsani (2011). Promosi Susu formula dan Faktor lain yang berhubungan

Dengan ASI Ekskusif di Kota Solok 2011. Skripsi. Depok : Universitas

Indonesia.

Traveras, Elsie,M, Angela M Capra, Paua A Braveman. breastfed as infants. J Am

Med Assoc 285:2461-7 (Editorial by WH Dietz, 2506-7)

Umniyati, H, (2005) Penerapan ASI eksklusif 6 bulan Versus Pemberian makanan

Pendamping ASI Dini di Indonesia. Jurnal kedokteran Yarsi, Vol 13 No.

1, hal 131-137.

UNICEF (2006) 1990-2005 celebrating The Innocenti Declaration on The

Protection , Promotion and support of Breastfeeding. Italy : UNICEF

Innocenti research center .

United Nations. (2011). The Millennium Development Goals Report. New York:

United Nations.

Utaminingrum, H. (2010). Hubungan Pengetahuan Ibu, Pendidikan Ibu dan

Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif di kelurahan

Muktiharjo Kidul Kota Semarang . Semarang: Universitas Diponegoro.

Venancio, I. (2005). 2005. Publich Health Nutrition Journal , Individual and

contextual Determinants of Exclusive Breastfeeding.

Wardah. (2003). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASi

eksklusif di Delapan Kabupaten di Jawa Barat dan Jawa TImur Tahun

2002 Analisis Data Dasar ASUH 2002. Depok: FKM UI.

World Health Organization, (1981) International Code of Marketing of Breast-

Milk Subtitutes. Geneva ; WHO.

World Health Organization, (2003) Community- Based Strategies for

Breastfeeding Promotion and Support in Developing Countries. Geneva:

WHO.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

86 Universitas Indonesia

WHO. (2007). Maternal Mortality in 2005 : Estimates developed by WHO,

UNICEF, UNFPA, and the World Bank. Geneva: WHO.

WHO (2009) Infant and Young Child Feeding : Model Chapter for textbooks for

medical Students and allied health professionals. Geneva : World Health

Organization.

World Health Organization, (2009), Infant and young child feeding. Geneva:

WHO

World Health Organization, (2009). Alasan Medis yang Dapat Diterima Sebagai

Dasar Penggunaan Pengganti ASI. Geneva: WHO

World Health Organization (2010) Infant and Young Child feeding. Geneva.

WHO.

World Health Organization,(2011). Global Health Observatory. Geneva; WHO

Yuliandarin, E. (2009). Faktor-Faktor yang mempengaruhi ASI eksklusif di

Wilayah Puskesmas Kota Baru Kecamatan Bekasi Barat. Depok: FKM UI.

Yusria. (2011). Pengaruh Dukungan keluarga Pada Ibu dalam meningkatan

Durasi menyusui sampai 6 bulan di Kota Langsa. Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada.

Zahir, H. (2007, Mei 21). scribd.com. Dipetik Juni 2012, 2012, dari Kompas

Cyber media : http://www.scribd.com/priyo_ke2/d/88060770/23-

Waspadai-Promosi-Susu-Formula

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

87 Universitas Indonesia

UMUR

Statistics Usia : N Valid 82

Missing 0 Mean 30,89 Median 30,00 Mode 29(a) Minimum 20 Maximum 47

a Multiple modes exist. The smallest value is shown Usia :

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 20 5 6,1 6,1 6,1

22 1 1,2 1,2 7,3 23 3 3,7 3,7 11,0 24 2 2,4 2,4 13,4 25 5 6,1 6,1 19,5 26 1 1,2 1,2 20,7 27 3 3,7 3,7 24,4 28 7 8,5 8,5 32,9 29 10 12,2 12,2 45,1 30 6 7,3 7,3 52,4 31 4 4,9 4,9 57,3 32 10 12,2 12,2 69,5 33 1 1,2 1,2 70,7 34 8 9,8 9,8 80,5 35 2 2,4 2,4 82,9 36 1 1,2 1,2 84,1 38 3 3,7 3,7 87,8 39 2 2,4 2,4 90,2 42 5 6,1 6,1 96,3 45 1 1,2 1,2 97,6 47 2 2,4 2,4 100,0 Total 82 100,0 100,0

USIA IBU

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid TIDAK MENDUKUNG 14 17,1 17,1 17,1

MENDUKUNG 68 82,9 82,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

88 Universitas Indonesia

PENDIDIKAN

Pendidikan :

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid tdktmtSD 4 4,9 4,9 4,9

tmtSD 4 4,9 4,9 9,8 tdktmtSMP 1 1,2 1,2 11,0 tmtSMP 23 28,0 28,0 39,0 tdktmtSMA 8 9,8 9,8 48,8 tmtSMA 33 40,2 40,2 89,0 PT 9 11,0 11,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

PEKERJAAN

Pekerjaan :

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid IRT 69 84,1 84,1 84,1

Swasta 9 11,0 11,0 95,1 Pedagang 4 4,9 4,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid BEKERJA 13 15,9 15,9 15,9

TIDAK BEKERJA 69 84,1 84,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

PENGETAHUAN Mengurangi pendarahan setelah melahirkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 57 69,5 69,5 69,5

1 25 30,5 30,5 100,0 Total 82 100,0 100,0

KB sementara

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 59 72,0 72,0 72,0

1 23 28,0 28,0 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

89 Universitas Indonesia

Total 82 100,0 100,0 Mempererat kasih sayang antara ibu dan anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 41 50,0 50,0 50,0

1 41 50,0 50,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Zat gizi berkualitas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 35 42,7 42,7 42,7

1 47 57,3 57,3 100,0 Total 82 100,0 100,0

Mudah dicerna bayi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 47 57,3 57,3 57,3

1 35 42,7 42,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Bayi terhindar dari diare dan alergi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 47 57,3 57,3 57,3

1 35 42,7 42,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Bayi terhindar dari penyakit infeksi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 47 57,3 57,3 57,3

1 35 42,7 42,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Ekonomis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 18 22,0 22,0 22,0

1 64 78,0 78,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

90 Universitas Indonesia

Untuk kecerdasan bayi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 58 70,7 70,7 70,7

1 24 29,3 29,3 100,0 Total 82 100,0 100,0

Kesehatan dan gizi ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 4 4,9 4,9 4,9

1 78 95,1 95,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

Isapan bayi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 61 74,4 74,4 74,4

1 21 25,6 25,6 100,0 Total 82 100,0 100,0

Kemauan ibu menyusui

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 62 75,6 75,6 75,6

1 20 24,4 24,4 100,0 Total 82 100,0 100,0

Keadaan psikologis/perasaan ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 56 68,3 68,3 68,3

1 26 31,7 31,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Protein

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 58 70,7 70,7 70,7

1 24 29,3 29,3 100,0 Total 82 100,0 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

91 Universitas Indonesia

Karbohidrat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 65 79,3 79,3 79,3

1 17 20,7 20,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Lemak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 68 82,9 82,9 82,9

1 14 17,1 17,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

Zat kecerdasan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 50 61,0 61,0 61,0

1 32 39,0 39,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Zat penangkal penyait (antibodi)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 40 48,8 48,8 48,8

1 42 51,2 51,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Vitamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 64 78,0 78,0 78,0

1 18 22,0 22,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Meningkatkan sistem kekebalan bayi sehingga anak jarang sakit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 15 18,3 18,3 18,3

1 67 81,7 81,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Menurut ibu, apakah susu formula sama baiknya dengan ASI?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

92 Universitas Indonesia

Valid tdksama 81 98,8 100,0 100,0 Missing System 1 1,2 Total 82 100,0

Berdasarkan permintaan anak ( setidaknya 8x sehari )

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 13 15,9 15,9 15,9

1 69 84,1 84,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

Sesering mungkin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 23 28,0 28,0 28,0

1 59 72,0 72,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Sampai berapa umur bayi seharusnya hanya diberikan ASI eksklusif (A

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 6bln 59 72,0 72,0 72,0

4bln 4 4,9 4,9 76,8 2thn 18 22,0 22,0 98,8 tdktahu 1 1,2 1,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Kenyang setelah disusui

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 18 22,0 22,0 22,0

1 64 78,0 78,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Melepas puting susu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 22 26,8 26,8 26,8

1 60 73,2 73,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Tidur pulas minimal 1-2 jam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 39 47,6 47,6 47,6

1 43 52,4 52,4 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

93 Universitas Indonesia

Total 82 100,0 100,0 Meningkat berat badannya setiap bulan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 47 57,3 57,3 57,3

1 35 42,7 42,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Menyusui lebih sering

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 40 48,8 48,8 48,8

1 42 51,2 51,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Membiarkan bayi menyusui sampai payudara terasa kosong

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 46 56,1 56,1 56,1

1 36 43,9 43,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

Posisi bayi benar (mulut atau badan)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 55 67,1 67,1 67,1

1 27 32,9 32,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

Ibu mengonsumsi makanan/minuman khusus

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 29 35,4 35,4 35,4

1 53 64,6 64,6 100,0 Total 82 100,0 100,0

Ibu cukup makan dan minum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 37 45,1 45,1 45,1

1 45 54,9 54,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

KATEGORISASI PENGETAHUAN IBU

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

94 Universitas Indonesia

KATEGORISASI PENGETAHUAN IBU

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid RENDAH 51 62,2 62,2 62,2

SEDANG 17 20,7 20,7 82,9 TINGGI 14 17,1 17,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

DUKUNGAN KELUARGA

Apakah suami ibu mendorong ibu untuk menyusui bayi sesegera mungkin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 23 28,0 28,0 28,0

1 59 72,0 72,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah suami ibu pernah mencari informasi atau berdiskusi tentang me

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 42 51,2 51,2 51,2

1 40 48,8 48,8 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah suami ibu selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat mengurus

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 19 23,2 23,2 23,2

1 63 76,8 76,8 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah suami ibu tidak memberikan makanan (susu formula/makanan/minu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 27 32,9 32,9 32,9

1 55 67,1 67,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

95 Universitas Indonesia

Apakah suami ibu membantu ibu menggantikan popok bayi ?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 22 26,8 26,8 26,8

1 60 73,2 73,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah suami ibu membantu ibu dalam pekerjaan rumah tangga?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 30 36,6 36,6 36,6

1 52 63,4 63,4 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah suami ibu membantu ibu dalam pekerjaan rumah tangga?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 30 36,6 36,6 36,6

1 52 63,4 63,4 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah suami ibu pernah menyarankan ibu untuk memberikan ASI saja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 32 39,0 39,0 39,0

1 50 61,0 61,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

96 Universitas Indonesia

Apakah keluarga ibu mendorong ibu untuk menyusui bayi sesegera mungk

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 26 31,7 31,7 31,7

1 56 68,3 68,3 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah keluarga ibu pernah mencari informasi atau berdiskusi tentang

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 34 41,5 41,5 41,5

1 48 58,5 58,5 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah keluarga ibu tidak memberikan makanan (susu formula/makanan/m

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 26 31,7 31,7 31,7

1 56 68,3 68,3 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah keluarga ibu membantu ibu menggantikan popok bayi ?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 22 26,8 26,8 26,8

1 60 73,2 73,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah keluarga ibu membantu ibu dalam pekerjaan rumah tangga?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 22 26,8 26,8 26,8

1 60 73,2 73,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah keluarga ibu pernah mencari informasi tentang kesehatan anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 37 45,1 45,1 45,1

1 45 54,9 54,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah keluarga ibu selalu bangun malam hari saat bayi menangis?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

97 Universitas Indonesia

Valid 0 24 29,3 29,3 29,3 1 58 70,7 70,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah keluarga ibu pernah menyarankan ibu untuk memberikan ASI sa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 26 31,7 31,7 31,7

1 56 68,3 68,3 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu mendorong ibu untuk menyusui bayi sesegera mungkin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 31 37,8 37,8 37,8

1 51 62,2 62,2 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu pernah mencari informasi atau berdiskusi tentang m

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 45 54,9 54,9 54,9

1 37 45,1 45,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat mengurus

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 39 47,6 47,6 47,6

1 43 52,4 52,4 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu tidak memberikan makanan (susu formula/makanan/min

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 37 45,1 45,1 45,1

1 45 54,9 54,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu membantu ibu menggantikan popok bayi ?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 31 37,8 37,8 37,8

1 51 62,2 62,2 100,0

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

98 Universitas Indonesia

Total 82 100,0 100,0 Apakah mertua ibu membantu ibu dalam pekerjaan rumah tangga?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 39 47,6 47,6 47,6

1 43 52,4 52,4 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu pernah mencari informasi tentang kesehatan anak da

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 50 61,0 61,0 61,0

1 32 39,0 39,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu selalu bangun malam hari saat bayi menangis?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 44 53,7 53,7 53,7

1 38 46,3 46,3 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah mertua ibu pernah menyarankan ibu untuk memberikan ASI saja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 36 43,9 43,9 43,9

1 46 56,1 56,1 100,0 Total 82 100,0 100,0

KATEGORISASI DUKUNGAN KELUARGA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid RENDAH 38 46,3 46,3 46,3

SEDANG 21 25,6 25,6 72,0 BAIK 23 28,0 28,0 100,0 Total 82 100,0 100,0

PROMOSI SUSU FORMULA

Pernahkah ibu mendapatkan sampel susu formula untuk bayi saat hamil

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

99 Universitas Indonesia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid ya 55 67,1 67,1 67,1

tidak 27 32,9 32,9 100,0 Total 82 100,0 100,0

Pernahkah ibu mendapatkan sampel susu formula untuk bayi saat hamil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid dokter 7 8,5 8,8 8,8

bidan 49 59,8 61,3 70,0 perawat 7 8,5 8,8 78,8 teman 14 17,1 17,5 96,3 keluarga 3 3,7 3,8 100,0 Total 80 97,6 100,0

Missing System 2 2,4 Total 82 100,0

Apakah ibu pernah ditawari susu formula oleh bidan atau dokter di te

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid ya 51 62,2 62,2 62,2

tidak 31 37,8 37,8 100,0 Total 82 100,0 100,0

Apakah penolong atau perawat persalinan ibu pernah memberikan susu formula

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid pernah 47 57,3 57,3 57,3

tidak 35 42,7 42,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

Statistics PROMOSI SUFOR N Valid 82

Missing 0 Mean 1,87 Median 3,00 Mode 3 Minimum 0 Maximum 3

PROMOSI SUFOR

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

100 Universitas Indonesia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 0 24 29,3 29,3 29,3

1 7 8,5 8,5 37,8 2 7 8,5 8,5 46,3 3 44 53,7 53,7 100,0 Total 82 100,0 100,0

VARIABEL.UMUR * VARIABEL.ASI Crosstabulation Count

VARIABEL.ASI Total ASI

EKSKLUSIF TIDAK

ASI EKS ASI

EKSKLUSIF VARIABEL.UMUR

BERPELUANG 24 44 68 TIDAK BERPULANG 5 9 14

Total 29 53 82 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,001(b) 1 ,976 Continuity Correction(a) ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,001 1 ,976 Fisher's Exact Test 1,000 ,601 Linear-by-Linear Association ,001 1 ,976

N of Valid Cases 82 a Computed only for a 2x2 table b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,95. Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper Lower Odds Ratio for VARIABEL.UMUR (BERPELUANG / TIDAK BERPULANG)

,982 ,295 3,263

For cohort VARIABEL.ASI = ASI EKSKLUSIF ,988 ,456 2,141

For cohort VARIABEL.ASI = TIDAK ASI EKS 1,007 ,656 1,544

N of Valid Cases 82 Chi-Square Tests

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

101 Universitas Indonesia

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 8,067(b) 1 ,005 Continuity Correction(a) 6,808 1 ,009

Likelihood Ratio 8,291 1 ,004 Fisher's Exact Test ,006 ,004 Linear-by-Linear Association 7,968 1 ,005

N of Valid Cases 82 a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,15. Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper Lower Odds Ratio for PENDIDIKAN (TINGGI / RENDAH)

4,000 1,497 10,689

For cohort VARIABEL.ASI = ASI EKSKLUSIF

2,500 1,254 4,983

For cohort VARIABEL.ASI = TIDAK ASI EKS

,625 ,445 ,878

N of Valid Cases 82 VARIABEL.BEKERJA * VARIABEL.ASI Crosstabulation Count

VARIABEL.ASI Total ASI

EKSKLUSIF TIDAK ASI

EKS ASI

EKSKLUSIF VARIABEL.BEKERJA BERPELUANG (TIDAK

BEKERJA) 29 40 69

TIDAK BERPELUANG (BEKERJA) 0 13 13

Total 29 53 82 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 8,453(b) 1 ,004 Continuity Correction(a) 6,715 1 ,010

Likelihood Ratio 12,655 1 ,000 Fisher's Exact Test ,003 ,002 Linear-by-Linear Association 8,350 1 ,004

N of Valid Cases 82 a Computed only for a 2x2 table

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

102 Universitas Indonesia

b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,60. Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper Lower Odds Ratio for VARIABEL.PENDIDIKAN (TINGGI / RENDAH)

8,000 1,635 39,142

For cohort VARIABEL.ASI = ASI EKSKLUSIF

3,333 1,539 7,221

For cohort VARIABEL.ASI = TIDAK ASI EKS

,417 ,163 1,063

N of Valid Cases 49 VARIABEL.PROMOSI * VARIABEL.ASI Crosstabulation Count

VARIABEL.ASI Total ASI

EKSKLUSIF TIDAK ASI

EKS ASI

EKSKLUSIF VARIABEL.PROMOSI BERPELUANG (TIDAK

ADA PROMOSI) 24 7 31

TIDAK BERPELUANG (ADA PROMOSI) 5 46 51

Total 29 53 82 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 38,562(b) 1 ,000 Continuity Correction(a) 35,661 1 ,000

Likelihood Ratio 40,713 1 ,000 Fisher's Exact Test ,000 ,000 Linear-by-Linear Association 38,092 1 ,000

N of Valid Cases 82 a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,96.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

103 Universitas Indonesia

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper Lower Odds Ratio for VARIABEL.PROMOSI (BERPELUANG (TIDAK ADA PROMOSI) / TIDAK BERPELUANG (ADA PROMOSI))

31,543 9,044 110,014

For cohort VARIABEL.ASI = ASI EKSKLUSIF

7,897 3,362 18,547

For cohort VARIABEL.ASI = TIDAK ASI EKS

,250 ,130 ,483

N of Valid Cases 82 VARIABEL.PENGETAHUAN * VARIABEL.ASI Crosstabulation Count

VARIABEL.ASI Total ASI

EKSKLUSIF TIDAK ASI

EKS ASI

EKSKLUSIF VARIABEL.PENGETAHUAN

BAIK 13 1 14 SEDANG 9 8 17 BURUK 7 44 51

Total 29 53 82 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 32,989(a) 2 ,000 Likelihood Ratio 35,040 2 ,000 Linear-by-Linear Association 32,586 1 ,000

N of Valid Cases 82

a 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,95. Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step 1(a)

VARIABEL.PENGETAHUAN 20,543 2 ,000

VARIABEL.PENGETAHUAN(1) 2,447 1,146 4,561 1 ,033 11,556 1,223 109,185

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

104 Universitas Indonesia

VARIABEL.PENGETAHUAN(2) 4,403 1,115 15,604 1 ,000 81,714 9,194 726,296

Constant -2,565 1,038 6,109 1 ,013 ,077 a Variable(s) entered on step 1: VARIABEL.PENGETAHUAN. VARIABEL.SUAMI * VARIABEL.ASI Crosstabulation Count

VARIABEL.ASI Total ASI

EKSKLUSIF TIDAK ASI

EKS ASI

EKSKLUSIF VARIABEL.SUAMI BAIK 19 17 36

SEDANG 3 5 8 BURUK 7 31 38

Total 29 53 82 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 9,564(a) 2 ,008 Likelihood Ratio 9,861 2 ,007 Linear-by-Linear Association 9,436 1 ,002

N of Valid Cases 82

a 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,83. Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step 1(a)

VARIABEL.SUAMI 8,925 2 ,012 VARIABEL.SUAMI(1) ,622 ,803 ,600 1 ,439 1,863 ,386 8,988 VARIABEL.SUAMI(2) 1,599 ,535 8,925 1 ,003 4,950 1,733 14,133 Constant -,111 ,334 ,111 1 ,739 ,895

a Variable(s) entered on step 1: VARIABEL.SUAMI. VARIABEL.KELUARGA * VARIABEL.ASI Crosstabulation Count

VARIABEL.ASI Total ASI

EKSKLUSIF TIDAK ASI

EKS ASI

EKSKLUSIF VARIABEL.KELUARGA BAIK 23 21 44

SEDANG 3 8 11 BURUK 3 24 27

Total 29 53 82

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

105 Universitas Indonesia

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 12,766(a) 2 ,002 Likelihood Ratio 13,914 2 ,001 Linear-by-Linear Association 12,531 1 ,000

N of Valid Cases 82

a 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,89. Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step 1(a)

VARIABEL.KELUARGA 10,896 2 ,004 VARIABEL.KELUARGA(1) 1,072 ,741 2,091 1 ,148 2,921 ,683 12,486 VARIABEL.KELUARGA(2) 2,170 ,683 10,107 1 ,001 8,762 2,299 33,398 Constant -,091 ,302 ,091 1 ,763 ,913

a Variable(s) entered on step 1: VARIABEL.KELUARGA. VARIABEL.MERTUA * VARIABEL.ASI Crosstabulation Count

VARIABEL.ASI Total ASI

EKSKLUSIF TIDAK ASI

EKS ASI

EKSKLUSIF VARIABEL.MERTUA BAIK 21 12 33

SEDANG 0 3 3 BURUK 8 38 46

Total 29 53 82 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 19,681(a) 2 ,000 Likelihood Ratio 20,779 2 ,000 Linear-by-Linear Association 17,393 1 ,000

N of Valid Cases 82

a 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,06.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318352-S-Zakiyah.pdf · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SEMANAN ... terhapan PP ASI No. 33 tahun

106 Universitas Indonesia

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step 1(a)

VARIABEL.MERTUA 15,889 2 ,000 VARIABEL.MERTUA(1) 21,763 23205,422 ,000 1 ,999 28270810

15,192 ,000 .

VARIABEL.MERTUA(2) 2,118 ,531 15,889 1 ,000 8,312 2,934 23,549 Constant -,560 ,362 2,391 1 ,122 ,571 a Variable(s) entered on step 1: VARIABEL.MERTUA.

Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012