99
UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN (STUDI KASUS DI WILAYAH JAKARTA) SKRIPSI DIAH PUSPITASARI 0606070642 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI DEPOK JULI 2010 Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

UNIVERSITAS INDONESIA

EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN

(STUDI KASUS DI WILAYAH JAKARTA)

SKRIPSI

DIAH PUSPITASARI

0606070642

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI

DEPOK JULI 2010

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

UNIVERSITAS INDONESIA

EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN

(STUDI KASUS DI WILAYAH JAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

DIAH PUSPITASARI

0606070642

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI

DEPOK JULI 2010

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang

dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Diah Puspitasari

NPM : 0606070642

Tanda Tangan :

Tanggal : 1 Juli 2010

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

iv

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas

rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian yang berjudul “Efek

Perseptif Meniran (Phyllanthus niruri L.) sebagai Imunostimulan (Studi Kasus di

Wilayah Jakarta)” dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Sarjana

Farmasi, Departemen Farmasi, Universitas Indonesia.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, bantuan, serta

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis hendak

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Yahdiana Harahap, MS. sebagai Ketua Program Sarjana Reguler

dan Ketua Departemen Farmasi FMIPA UI.

2. Ibu Dr. Retnosari Andrajati, Apt. sebagai pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, ilmu, serta saran baik dalam

pelaksanaan penelitian maupun dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Prof. Dr. Endang Hanani, M.Si. sebagai pembimbing yang telah

memberikan bimbingan serta dukungan dalam pelaksanaan penelitian

maupun dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Katrin B, MS. sebagai pembimbing akademis.

5. Seluruh staf pengajar dan tata usaha Program Sarjana Reguler Departemen

Farmasi FMIPA UI.

6. Apoteker dan seluruh staf di dua puluh apotek wilayah Jakarta yang telah

memberikan izin penelitian dan telah bekerja sama dengan baik selama

penelitian berlangsung.

7. Seluruh responden penelitian yang bersedia mengisi kuesioner dan telah

memberikan semangat kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan moril dan materiil

sehingga pelaksanaan penelitian dan penyelesaian skripsi dapat berjalan

lancar.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

vi

9. Eko Prasetyo yang telah berbagi cerita untuk tetap semangat dalam

penelitian.

10. Nurina Prapurandina sebagai partner penelitian, yang telah berbagi suka

duka selama pelaksanaan penelitian.

11. Rekan – rekan farmasi angkatan 2006 yang selama empat tahun telah

mewarnai hari – hari penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini

masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun penulis tetap

berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Depok, 1 Juli 2010

Penulis

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

vii

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

viii

ABSTRAK

Nama : Diah Puspitasari Program Studi : Farmasi Judul : Efek Perseptif Meniran (Phyllanthus niruri L.) sebagai

Imunostimulan (Studi Kasus di Wilayah Jakarta) Meniran (Phyllanthus niruri L.) telah beredar di pasaran sebagai produk imunostimulan dan penggunaannya masih perlu diteliti untuk melihat efek yang dihasilkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui efek perseptif meniran sebagai imunostimulan dan faktor yang mempengaruhinya seperti frekuensi dan lama penggunaan. Sebuah studi cross-sectional deskriptif analisis dilakukan di 20 apotek wilayah Jakarta selama bulan Maret-Mei 2010. Pemilihan apotek dilakukan dengan metode cluster sampling dan responden diambil dengan metode convenience sampling. Kuesioner yang valid dan reliabel diberikan melalui teknik wawancara untuk mengkonfirmasi penggunaan meniran sebagai imunostimulan. Responden yang masuk ke dalam penelitian sejumlah 245 responden dan 15,5 % menggunakan imunostimulan meniran dengan 73,7 % dari total pengguna meniran merasakan efek imunostimulan setelah menggunakan meniran dan 28,9 % merasakan efek samping meniran. Analisis kai kuadrat dan Fisher Eksak menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi dan durasi penggunaan dengan adanya efek imunostimulan dan efek samping (p > 0,05). Sebagian besar pengguna mempersepsikan bahwa meniran efektif sebagai agen imunostimulan. Efek perseptif dari penggunaan meniran tidak berhubungan dengan frekuensi penggunaan dan lama penggunaan. Kata kunci : efek perseptif, frekuensi penggunaan, imunostimulan,

lama penggunaan, meniran, Phyllanthus niruri L. XIV + 85 halaman : 32 tabel; 24 lampiran Daftar acuan : 38 (1963 – 2010)

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

ix

ABSTRACT

Name : Diah Puspitasari Program Study : Pharmacy Title : Perceived Effect of Meniran (Phyllanthus niruri L.) as

Immunostimulant (Case Study in Jakarta Area)

Meniran (Phyllanthus niruri L.) has spread out in the market as an immunostimulant product and its use should be researched to see its effect. The aim of this study is to determine the perceived effect of meniran as an immunostimulant and factors that influence it such as frequency and duration of use. A descriptive analysis cross-sectional study was undertaken at 20 pharmacies throughout Jakarta during March-Mei 2010. Election of pharmacies was done by cluster sampling method and respondents was taken by convenience sampling method. A valid and reliable questionnaire was interviewer-administered to confirmed immunostimulant meniran users. Respondents who entered the study are 245 respondents and 15,5 % used immunostimulant meniran with 73,7 % of total meniran users feel the effect of immunostimulant after taking meniran and 28,9 % of total meniran users feel the side effect of meniran. Chi square analysis and Fisher’s Exact analysis shown that there were no relationship between frequency and duration of use with appearance of immunostimulant effect and side effect (p > 0,05). Most users perceived that meniran were efficacious as an immunostimulant agent. The perceived effect of meniran was no relationship with frequency and duration of use.

Keywords : duration of use, frequency of use, immunostimulant,

meniran, perceived effect, Phyllanthus niruri L. XIV + 85 pages : 32 tables; 24 appendices Bibliography : 38 (1963 – 2010)

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

x

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………… ...… ii LEMBAR ORISINALITAS ………………………………… ..…………. iii LEMBAR PENGESAHAN …………………… ……..………………… .. iv KATA PENGANTAR …………………… ...…………………………… .. v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……….... vii ABSTRAK ……………………………………………………… ...……… viii ABSTACT ……………………………………… ………………………… ix DAFTAR ISI …………………………………………………… ..………. x DAFTAR TABEL ……………………………… ……..………………… . xi DAFTAR LAMPIRAN …………………… ..…………………………… . xiii BAB 1 PENDAHULUAN ………………………… .…………….............. 1 1.1 Latar Belakang ………………………………………….…. 1 1.2 Tujuan Penelitian ………………………………………….. 2 1.3 Hipotesis …………………………………………………... 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………………………………… .............. 3 2.1 Imunomodulasi ……………………………………………. 3 2.2 Phyllanthus niruri L. ………………………………………. 7 BAB 3 METODE PENELITIAN ……………………………………… ... 14 3.1 Kerangka Konsep ………………………………………….. 14

3.2 Definisi Operasional ………………………………………. 14 3.3 Desain Penelitian ………………………………………….. 15

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………... 15 3.5 Populasi dan Sampel …………………………………......... 16 3.6 Etika Penelitian ……………………………………………. 17 3.7 Kuesioner ………………………………………………….. 17 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ………………… ………………... 21 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ………………..…………….. 21 4.2 Data Deskriptif …………………………………………...... 22 4.3 Data Analisis ………………………………………………. 28

4.4 Keterbatasan Penelitian ……………………………………. 30 4.5 Manfaat Penelitian ………………………………………… 30

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………... 31 5.1 Kesimpulan ………………………..……………………..... 31 5.2 Saran …………………………………..…………………... 31

DAFTAR ACUAN ……………………… ……………………………… .. 32

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Setiap Apotek ………….. 35 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………………............... 36 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Umur ……………………………................................ 36 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Pendidikan Terakhir …………………………………. 37 4.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Pekerjaan …………………………………………….. 37 4.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Pendapatan per Bulan ……………………………….. 38 4.7 Data Mentah Karakteristik Responden Pengguna Imunostimulan Meniran ……………………………………………………………. 39 4.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………………................... 41 4.9 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Berdasarkan Umur ………………………………………………… 41 4.10 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Berdasarkan Pendidikan Terakhir ………………………………… 41 4.11 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Berdasarkan Pekerjaan …………………………………………….. 42 4.12 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Berdasarkan Pendapatan per Bulan ……………………………….. 42 4.13 Data Mentah Pola Penggunaan Imunostimulan Meniran …………. 43 4.14 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Nama Dagang Produk yang Digunakan Responden…. 46 4.15 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Sumber Informasi ……………………………………. 46 4.16 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Alasan Penggunaan ………………………………….. 47 4.17 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Frekuensi Penggunaan ………………………………. 47 4.18 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Lama Penggunaan …………………………................ 48 4.19 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Efek Imunostimulan Perseptif yang Diharapkan …… 48 4.20 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Efek Imunostimulan Perseptif yang Didapatkan …… 49 4.21 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Efek Samping Perseptif ……………………................50 4.22 Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran

Berdasarkan Obat Lain yang Dikonsumsi …………….................... 50

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

xii

4.23 Distribusi Frekuensi Alasan Responden yang Tidak Menggunakan Produk Imunostimulan Meniran …………………………............... 51

4.24 Tabel Silang antara Jenis Kelamin Responden dengan Penggunaan Imunostimulan Meniran ………….................................................... 53

4.25 Tabel Silang antara Umur Responden dengan Penggunaan Imunostimulan Meniran ………………………................................ 53

4.26 Tabel Silang antara Pendidikan Terakhir Responden dengan Penggunaan Imunostimulan Meniran ………………....................... 54

4.27 Tabel Silang antara Pekerjaan Responden dengan Penggunaan Imunostimulan Meniran …………………………….…................... 54

4.28 Tabel Silang antara Pendapatan per Bulan dengan Penggunaan Imunostimulan Meniran ………........................................................ 55

4.29 Tabel Silang antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif ……………………....………................... 55

4.30 Tabel Silang antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif ……………………………....................... 56

4.31 Tabel Silang antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek Samping Perseptif ………………………………............................. 56

4.32 Tabel Silang antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Samping Perseptif ……………………………………..................... 57

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 3.1 Daftar Nama Apotek ………………………………………………. 58 3.2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI

Jakarta kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ………….. 59 3.3 Surat Persetujuan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI

Jakarta dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ………............ 60 3.4 Surat Persetujuan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI

Jakarta dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik …………............. 61 3.5 Surat Persetujuan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI

Jakarta dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta …………….............. 62 3.6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ………………................. 63 3.7 Kuesioner ………………………………………………………….. 64 4.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner ………..……………………………. 69 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner …………………………............... 70 4.3 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara

Penggunaan Imunostimulan Meniran dengan Jenis Kelamin Responden …………………………………………………………. 71

4.4 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan Meniran dengan Umur Responden .... 72

4.5 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan Meniran dengan Pendidikan Terakhir Responden …………………………………………………………. 73

4.6 Hasil Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan Meniran dengan Pendidikan Terakhir Responden ……………………………………………………………............... 74

4.7 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan Meniran dengan Pekerjaan Responden ………………………………...…………………………………… 75

4.8 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan Meniran dengan Pendapatan per Bulan Responden …………………………………………………………. 76

4.9 Hasil Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan Meniran dengan Pendapatan per Bulan Responden ……………………………………………………………............... 77

4.10 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif ……………………………………….…………………... 78

4.11 Hasil Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif ........... 79

4.12 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif ……………………………………………………………………... 80

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

xiv

4.13 Hasil Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif ........... 81

4.14 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek Samping Perseptif …………………………..…………………………………………. 82

4.15 Hasil Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek Samping Perseptif …………….. 83

4.16 Hasil Uji Independensi Kai-Kuadrat tentang Hubungan antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Samping Perseptif ……… 84

4.17 Hasil Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Samping Perseptif ……………………..……. 85

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

1

Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunostimulan merupakan agen yang dapat meningkatkan sistem imun

(Schulz, Hansel, Blumenthal, & Tyler, 2004). Bahan-bahan imunostimulan dapat

dibagi menjadi dua macam, yaitu bahan biologi dan sintetik. Salah satu contoh

imunostimulan dari bahan biologi adalah yang berasal dari tumbuhan atau disebut

juga imunostimulan herbal (Baratawidjaja, 2002). Saat ini, produk imunostimulan

herbal sangat banyak dipromosikan oleh berbagai media iklan di Indonesia.

Kandungan imunostimulan herbal tersebut adalah ekstrak tumbuhan yang diklaim

sebagai imunostimulan, antara lain : echinacea, ginseng (Awang, 1999),

Phyllanthus niruri L. (Maat, 1997), Morinda citrifolia L. (Mengi & Nayak,

2009), black elderberry (ABC, 2004).

Salah satu kandungan ekstrak tumbuhan yang terdapat dalam produk

imunostimulan herbal yang banyak diproduksi oleh pabrik di Indonesia antara lain

Phyllanthus niruri L. (MIMS, 2007; MIMS, 2010). Phyllanthus adalah tumbuhan

perdu yang terdiri dari lebih 700 spesies. Diantara spesiesnya yang telah lama

digunakan sebagai obat tradisional adalah Phyllanthus niruri L. atau di Indonesia

dikenal dengan nama meniran. Tumbuhan ini tumbuh liar dan tumbuh subur di

tempat lembab dan berbatu serta merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di

wilayah Asia termasuk Indonesia (Sulaksana & Jayusman, 2004). Phyllanthus

niruri L. memiliki aktifitas imunostimulan (Maat, 1997), antihipertensi (Ross,

1999), antihiperglikemik (Ross, 1999), antibakteri (Ekwenye & Njoku, 2006),

hepatoprotektor (Rudiyanto, 2007). Phyllanthus niruri L. mengandung flavonoid

yang menempel ke sel imun tubuh dan memberikan sinyal intraseluler untuk

mengaktifkan kerja sel imun (Maat, 1997).

Berdasarkan peraturan BPOM, beberapa produk yang mengandung

Phyllanthus niruri L. termasuk fitofarmaka, yaitu sediaan obat bahan alam yang

telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan

uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi (BPOM, 2005).

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

2

Universitas Indonesia

Namun, pada uji praklinik dan uji klinik Phyllanthus niruri L. sebagai

imunostimulan terdapat keterbatasan kriteria subjek penelitian. Uji praklinik

dilakukan terhadap hewan percobaan, sedangkan uji klinik yang ada diantaranya

dilakukan pada pasien cacar air, pasien TBC, pasien PPOK eksaserbasi akut

(Praseno & Mustafa, 2001; Sarisetyaningtyas, Hadinegoro, & Munasir, 2006;

Radityawan, 2003; Soemarwoto, 2004). Uji klinik dengan kriteria subjek

penelitian yang lebih luas tidak dilakukan karena desain dan pelaksanaan uji klinis

sangat kompleks dan mahal (Sastroasmoro & Ismael, 1995). Oleh karena itu,

dilakukan suatu studi dengan kriteria subjek penelitian yang lebih luas, yaitu

dengan melakukan observasi ke suatu populasi di masyarakat mengenai

penggunaan meniran sebagai imunostimulan. Studi yang dilakukan berupa studi

cross sectional mengenai efek perseptif dari penggunaan produk imunostimulan

yang mengandung meniran oleh pengguna.

1.2 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui efek-efek yang dipersepsikan oleh pengguna

imunostimulan meniran, baik efek peningkatan daya tahan tubuh maupun

efek samping.

b. Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi dan lama penggunaan

dengan adanya efek peningkatan daya tahan tubuh perseptif dan efek

samping perseptif.

1.3 Hipotesis

Ada hubungan antara frekuensi dan lama penggunaan dengan adanya efek

peningkatan daya tahan tubuh perseptif dan efek samping perseptif.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

3

Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Imunomodulasi

Imunomodulasi yaitu cara untuk mengembalikan dan memperbaiki sistem

imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan yang fungsinya berlebihan.

Obat-obatan yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun disebut

imunomodulator. Obat yang sekaligus memperbaiki fungsi komponen sistem

imun yang satu dan menekan fungsi komponen yang lain, dewasa ini belum

ditemukan. Obat golongan imunomodulator bekerja menurut 3 cara, yaitu melalui

imunorestorasi, imunosupresi, dan imunostimulasi (Baratawidjaja, 2002).

2.1.1 Imunorestorasi

Imunorestorasi adalah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem

imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem imun.

2.1.2 Imunosupresi

Imunosupresi merupakan suatu tindakan untuk menekan respons imun.

Kegunaannya di klinik terutama pada transplantasi alat tubuh dalam usaha

mencegah reaksi penolakan dan pada penyakit autoimun untuk menghambat

pembentukan antibodi. Imunosupresan umumnya tidak ditujukan terhadap antigen

spesifik.

2.1.3 Imunostimulasi

Imunostimulasi adalah cara memperbaiki fungsi sistem imun dengan

menggunakan bahan yang merangsang sistem tersebut. Ada dua jenis respons

imun, yaitu respon imun nonspesifik dan respon imun spesifik.

2.1.3.1 Respon imun nonspesifik

Sistem imun nonspesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam

menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, oleh karena dapat memberikan

respon langsung terhadap antigen, sedang sistem imun spesifik membutuhkan

waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum dapat memberikan

responnya. Sistem tersebut disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap

mikroorganisme tertentu, tapi telah ada dan siap berfungsi sejak lahir yang berupa

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

4

Universitas Indonesia

permukaan tubuh dan berbagai komponen dalam tubuh. Komponen-komponen

sistem imun nonspesifik dapat dibagi sebagai berikut :

a. Pertahanan fisik dan mekanik

Sistem pertahanan fisik dan mekanik ini berupa kulit, selaput lendir, silia

saluran nafas, batuk dan bersin. Sistem pertahanan ini akan mencegah masuknya

berbagai kuman patogen kedalam tubuh.

b. Pertahanan biokimia

Kebanyakan mikroorganisme tidak dapat menembus kulit yang sehat,

namun beberapa diantaranya dapat masuk ke dalam tubuh melalui kelenjar

sebaseus dan folikel rambut. Akan tetapi dengan adanya pH asam dari keringat

dan sekresi sebaseus yang mempunyai efek antimikrobial akan mengurangi

kemungkinan infeksi melalui kulit. Bahan yang disekresi mukosa saluran nafas

dan telinga berperanan pula dalam pertahanan tubuh secara biokimiawi. Lisozim

dalam keringat, ludah, air mata, dan air susu melindungi tubuh terhadap berbagai

kuman gram positif oleh karena dapat menghancurkan dinding selnya. Air susu

ibu mengandung laktoferin dan asam neuraminik yang mempunyai sifat

antibakterial terhadap E. coli dan Staphylococcus.

Asam hidroklorida dalam lambung, enzim proteolitik dan empedu dalam

usus halus membantu menciptakan lingkungan yang dapat mencegah infeksi

beberapa mikroorganisme. Demikian pula pH yang rendah dari vagina, spermin

dalam semen dapat mencegah tumbuhnya beberapa mikroorganisme.

Beberapa bahan yang dilepaskan oleh leukosit, lisozim yang dilepaskan

makrofag dapat menghancurkan kuman gram negatif. Laktoferin dan transferin

dalam serum dapat mengikat zat besi yang dibutuhkan untuk hidup kuman

Pseudomonas.

c. Pertahanan humoral

Berbagai bahan dalam sirkulasi berperanan pada pertahanan humoral.

Bahan-bahan tersebut adalah komplemen, interferon, dan C-Reactive Protein

(CRP).

Komplemen berperan dalam meningkatkan fagositosis (opsonisasi) dan

mempermudah destruksi bakteri dan parasit oleh karena komplemen dapat

menghancurkan sel membran beberapa bakteri, dapat melepas bahan kemotaktik

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

5

Universitas Indonesia

yang mengerahkan makrofag ke tempat bakteri, dapat mengendap pada

permukaan bakteri dan memudahkan makrofag untuk mengenal (opsonisasi) dan

memakannya. Keadaan tersebut merupakan fungsi imun nonspesifik, tetapi dapat

pula terjadi atas pengaruh respon imun spesifik.

Interferon (IFN) adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh berbagai

sel tubuh yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respon terhadap infeksi

virus. Interferon mempunyai sifat antivirus dengan jalan menginduksi sel-sel di

sekitar sel yang terinfeksi virus sehingga menjadi resisten terhadap virus. Di

samping itu, interferon juga dapat mengaktifkan sel Natural Killer (sek NK). Sel

yang terinfeksi virus atau menjadi ganas akan menunjukkan perubahan pada

permukaannya. Perubahan tersebut akan dikenal oleh sel NK yang kemudian akan

membunuhnya. Dengan demikian penyebaran virus dapat dicegah.

CRP merupakan salah satu contoh dari protein fase akut, yaitu berbagai

protein yang kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi akut. CRP meningkat

100 kali atau lebih dan berperanan pada imunitas nonspesifik yang dengan

bantuan Ca2+ dapat mengikat berbagai molekul antara lain fosforilkolin yang

ditemukan pada permukaan bakteri dan jamur, kemudian mengikat komplemen.

CRP juga mengikat protein C dari Pneumococcus. Maka dengan demikian CRP

berupa opsonin yang memudahkan fagositosis. Adanya CRP yang tetap tinggi

menunjukkan infeksi yang persisten. Protein fase akut lainnya adalah komponen

C3 dan C4 yang berfungsi sebagai opsonin, a1-antitripsin, haptoglobin, dan

fibrinogen yang berperanan pada laju endap darah dimana pada infeksi meningkat

jauh lebih lambat dibandingkan dengan CRP.

d. Pertahanan selular

Fagosit, makrofag, sel NK, dan sel K berperanan dalam sistem imun

nonspesifik selular. Meskipun berbagaisel dalam tubuh dapat melakukan

fagositosis, tetapi sel utama yang berperanan dalam pertahanan nonspesifik adalah

sel mononuklear (monosit dan makrofag) serta sel polimorfonuklear atau

granulosit. Kedua sel tersebut tergolong fagosit dan berasal dari sel asal

hemopoietik. Granulosit hidup pendek, mengandung granul yang berisikan enzim

hidrolitik. Beberapa granul berisikan pula laktoferin yang bersifat bakterisidal.

Fagositosis yang efektif pada invasi kuman lebih dini dapat mencegah timbulnya

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

6

Universitas Indonesia

penyakit. Dalam kerjanya, sel fagosit juga berinteraksi dengan komplemen dan

sistem imun spesifik. Penghancuran kuman terjadi dalam beberapa tingkat sebagai

berikut : kemotaksis, menangkap, memakan (fagositosis), membunuh, dan

mencerna.

Makrofag dapat hidup lama, mempunyai beberapa granul dan melepaskan

berbagai bahan, antara lain lisozim, komplemen, interferon yang semuanya

memberikan kontribusi dalam pertahanan nonspesifik dan spesifik. Large

granular lymphocyte (LGL) ditemukan dalam darah yang merupakan 2-6 % dari

leukosit perifer dengan ciri-ciri mengandung banyak sekali sitoplasma, granul

sitoplasma azurofilik, pseudopodia, dan nukleus eksentrik. Sebagian besar sel

LGL ini menunjukkan sifat sel NK dan antibody dependent cell cytotoxicity

(ADCC). Populasi cytotoxic T lymphocyte (CTL) yang diaktifkan sering berupa

LGL. Di samping itu CTL sering ditemukan dalam preparat LGL. Sasaran LGL

utama adalah sel kanker dan virus. Mekanisme pengenalan antigen oleh sel NK

dan LGL berbeda, tetapi mekanisme efektornya adalah sama yaitu melalui lisis

oleh mediator sitolitik.

2.1.3.2 Respon imun spesifik

Berbeda dengan sistem imun nonspesifik, sistem imun spesifik

mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya.

Benda asing yang pertama kali muncul dalam tubuh segera dikenal oleh sistem

imun spesifik sehingga terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun tersebut. Bila sel

sistem imun tersebut berpapasan kembali dengan benda asing yang sama, makan

benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian dihancurkan

olehnya. Oleh karena sistem tersebut hanya dapat menghancurkan benda asing

yang sudah dikenal sebelumnya, maka sistem itu disebut spesifik. Sistem imun

spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem imun nonspesifik untuk

menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi tubuh, tetapi pada umumnya

terjalin kerjasama yang baik antara antibodi-komplemen-fagosit dan antara sel T-

makrofag. Komponen – komponen sistem imun spesifik dapat dibagi sebagai

berikut :

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

7

Universitas Indonesia

a. Komponen humoral

Agen berperanan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B

atau sel B. Sel B tersebut berasal dari sel asal multipoten. Bila sel B dirangsang

oleh benda asing, maka sel tersebut akan berproliferasi dan berkembang menjadi

sel plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepas dapat

ditemukan di dalam serum. Fungsi utama antibodi ini adalah pertahanan terhadap

infeksi ekstraseluler virus dan bakteri serta menetralisir toksinnya.

b. Komponen selular

Agen yang berperan dalam sistem imun spesifik seluler adalah limfosit T

atau sel T. Sel tersebut juga berasal dari sel asal yang sama seperti sel B. Pada

orang dewasa, sel T dibentukdi dalam sumsum tulang tetapi proliferasi dan

diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar timus atas pengaruh berbagai faktor dari

timus. Faktor timus yang disebut timosin dapat ditemukan dalam peredaran darah

sebagai hormon asli (true) dan dapat memberikan pengaruhnya terhadap

diferensiasi sel T di perifer. Berbeda dengan sel B, sel T terdiri atas beberapa sel

subset dengan fungsi yang berlainan. Fungsi utama sistem imun spesifik selular

adalah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur,

parasit, dan keganasan.

2.2 Phyllanthus niruri L.

2.2.1 Taksonomi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Phyllanthus

Jenis : Phyllanthus niruri L. (Backer & van den Brink)

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

8

Universitas Indonesia

2.2.2 Nama Lain

Inggris : Stonebreaker, Seed-Under-Leaf

Spanyol : Chanca Piedra

Portugal : Quebra Pedra

India : Bhuiaonla

Indonesia : Meniran

Malaysia : Dukong Anak

Myanmar : Mizi Phiyu

Vietnam : Chode (ASEAN, 2004; Oudhia, 2002)

2.2.3 Morfologi

Meniran merupakan tumbuhan terna semusim, tegak, tinggi hingga 1 m.

Batang bulat, liat, tidak berbulu, licin, hijau keunguan, diameter ± 3 mm,

bercabang dengan tangkai dan cabang-cabang hijau keunguan. Daun majemuk

berseling, warna hijau, anak daun 15-24 helai, bulat telur, tepi rata, pangkal

membulat, ujung tumpul, di bawah ibu tulang daun sering terdapat butiran kecil-

kecil, menggantung. Bunga tunggal. Daun kelopak berbentuk bintang, mahkota

putih kecil. Buah kotak, bulat, hijau keunguan. Biji kecil, keras, bentuk ginjal,

coklat tua (ASEAN, 2004).

2.2.4 Ekologi dan Penyebaran

Kemungkinan berasal dari Afrika dan menyebar secara luas dan liar pada

daerah tropis di ketinggian 1-1000 m, termasuk Indonesia (ASEAN, 2004).

2.2.5 Kandungan Kimia

Meniran mengandung sejumlah flavonoid seperti kuersetin, kuersitrin,

isokuercitrin, astragalin, dan rutin, serta mengandung kaempferol-4-

ramnopiranosid, eridiktol-7-ramnopiranosid, nirurin, nirurisid, filantin,

hipofilantin, triterpen, dan alkaloid sekurinin (ASEAN, 2004).

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

9

Universitas Indonesia

2.2.6 Aktifitas Farmakologi

Meniran memiliki aktifitas sebagai imunostimulan, analgesik, antipiretik,

ACE inhibitor, antibakteri, antifungal, antiviral, inaktivator antigen permukaan

hepatitis B, penghambat reverse transcriptase, antihepatotoksik,

antihiperkolesterolemik, antihiperlipemik, antihiperglikemik, antihipertensi,

aldose reduktase inhibitor, antimutagenik, antikarsinogenik, sitotoksik, antitumor,

penghambat aberasi kromosom, karminatif, stomachic, kardiotoksik, antidiare,

dan spasmolitik (Maat, 1997; Ross, 1999; Ekwenye & Njoku, 2006; Rudiyanto,

2007; Naik & Juvekar, 2003).

2.2.7 Mekanisme Aksi sebagai Imunostimulan

Penelitian eksperimental pada mencit oleh Soeprapto Ma’at (Maat, 1997)

menunjukkan bahwa :

a. Pemberian ekstrak Phyllanthus niruri L. secara peroral pada mencit dapat

meningkatkan aktifitas respon imun nonspesifik melalui peningkatan

fagositosis sel monosit/makrofag, peningkatan reaksi inflamasi melalui

peningkatan aktivitas kemotaksis sel monosit/makrofag dan sel neutrofil,

dan peningkatan sitotoksisitas sel NK (Natural Killer).

b. Pemberian ekstrak Phyllanthus niruri L. secara peroral pada mencit dapat

meningkatkan aktifitas respon imun spesifik melalui peningkatan

proliferasi limfosit T, peningkatan sekresi interleukin-4 (IL-4) oleh subset

limfosit T helper-2 (Th-2), peningkatan produksi antibodi spesifik IgG dan

IgM, peningkatan proliferasi limfosit B, dan peningkatan sekresi TNF-α

oleh subset T helper-1 (Th-1).

2.2.8 Efek Samping

Studi pada manusia menunjukkan bahwa meniran tidak dilaporkan adanya

efek samping selama penggunaan kronik 3 bulan. Namun, tidak menutup

kemungkinan terjadinya efek samping akibat beberapa aktivitas farmakologi

lainnya dari meniran (Taylor, 2003).

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

10

Universitas Indonesia

2.2.9 Kontraindikasi

Phyllanthus niruri L. memiliki kontraindikasi sebagai berikut (Taylor,

2003) :

a. Meniran telah dibuktikan memiliki efek hipotensif pada hewan. Pasien

dengan kondisi penyakit jantung dan/atau sedang menerima resep

medikasi jantung harus berkonsultasi kepada dokter sebelum

menggunakan meniran.

b. Meniran mempunyai efek abortif pada dosis tinggi.

c. Meniran mempunyai efek antifertilitas pada tikus betina. Penggunaannya

dikontraindikasikan untuk wanita yang ingin hamil atau sedang

menggunakan obat fertilitas walaupun belum ada studi antifertilitas pada

manusia.

d. Meniran memiliki efek hipoglikemia pada hewan dan manusia sehingga

dikontraindikasikan pada individu dengan hipoglikemi. Individu yang

menderita diabetes sebaiknya berkonsultasi kepada dokter sebelum

menggunakan meniran.

e. Meniran memiliki efek diuretik pada studi manusia dan hewan.

Penggunaan obat diuretik dan meniran secara bersamaan dalam jangka

panjang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan mineral.

2.2.10 Interaksi Obat

Interaksi obat yang terjadi selama pengkonsumsian tanaman Phyllanthus

niruri L. adalah (Taylor, 2003) :

a. Meniran dapat memperkuat efek insulin dan obat antidiabetik.

b. Meniran mengandung geraniin. Senyawa ini memiliki efek kronotropik

negatif, inotropik negatif, hipotensif dan ACE inhibitor dari studi pada

hewan seperti kodok, mencit, dan tikus. Oleh karena itu, tanaman ini dapat

memperkuat efek obat antihipertensi, beta bloker, dan medikasi jantung

lainnya (termasuk obat-obatan kronotropik dan inotropik).

c. Meniran dapat memperkuat efek obat diuretik.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

11

Universitas Indonesia

2.2.11 Data Penelitian Sebelumnya

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di

Indonesia mengenai efikasi Phyllanthus niruri L. sebagai imunostimulan :

a. Evaluasi efikasi Phyllanthus niruri L. pada terapi infeksi kulit yang

disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan di Bagian

Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran UGM. Pada penelitian ini, efikasi

Phyllanthus niruri L. dibandingkan dengan efikasi kotrimoksazol. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa studi hewan pada tikus menunjukkan

bahwa Phyllanthus niruri L. memiliki efikasi yang sama dengan

kotrimoksazol pada terapi infeksi kulit yang disebabkan oleh

Staphylococcus aureus (Praseno & Mustafa, 2001).

b. Efikasi dan keamanan ekstrak Phyllanthus niruri L. dalam terapi varisela

pada anak – anak dibandingkan dengan plasebo yang dilakukan di Rumah

Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Hasil dari penelitian ini menyatakan

bahwa ekstrak Phyllanthus niruri L. tidak memiliki perbedaan efek yang

signifikan dengan plasebo dalam hal pencegahan timbulnya papula dan

krusta baru (Sarisetyaningtyas, Hadinegoro, & Munasir, 2006).

c. Pengaruh Phyllanthus niruri L. sebagai imunomodulator terhadap kadar

interferon γ pada penderita tuberkulosis yang dilakukan di Poli Paru

RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian dilakukan terhadap penderita

tuberkulosis paru dengan BTA (+), ditemukan 40 penderita mengikuti

penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian

imunostimulator (Phyllanthus niruri L.) 3x50 mg bersama dengan obat

antituberkulosis (OAT) kategori I selama 2 bulan pada penderita

tuberculosis paru di Poliklinik Paru RSUD Dr Soetomo Surabaya, secara

bermakna dapat meningkatkan status imunologi penderita dengan

kenaikan kadar interferon γ (Radityawan, 2003).

d. Pengaruh suplementasi Phyllanthus niruri L. terhadap penderita penyakit

paru obstruktif kronik (PPOK) eksaserbasi akut yang mendapat

siprofloksasin dilakukan di RS Persahabatan, Jakarta. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pemberian ajuvan Phyllanthus niruri L. pada pasien

PPOK eksaserbasi akut menghasilkan total skor gejala klinis yang lebih

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

12

Universitas Indonesia

rendah dibandingkan tanpa pemberian ajuvan Phyllanthus niruri L.

(Soemarwoto, 2004).

2.2.12 Produk Imunostimulan Meniran

Produk imunostimulan dari Ekstrak Phyllanthus niruri L. yang beredar di

Indonesia berdasarkan MIMS Indonesia (MIMS, 2007; MIMS, 2010) :

a. Divens®, Dexa Medica. Kandungan : ekstrak Phyllanthus niruri L.

b. Niran®, Jamu Borobudur. Kandungan : ekstrak Phyllanthus niruri L.

c. Stimuno®, Dexa Medica. Kandungan : ekstrak Phyllanthus niruri L.

d. Dibost®, Ethica. Kandungan : ektrak Phyllanthus niruri L., ekstrak black

elderberry.

e. Erphacea®, Erlimpex. Kandungan : ekstrak Echinacea purpurea, ekstrak

Phyllanthus niruri L., Zn pikolinat, selenium.

f. Fituno®, Kimia Farma. Kandungan : ekstrak Echinacea purpurea, ekstrak

Phyllanthus niruri L., ekstrak fruktus Morinda citrifolia, vit B1, vit B6.

g. Formuno®, Caprifarmindo. Kandungan : ekstrak Echinacea purpurea,

ekstrak Phyllanthus niruri L., ekstrak black elderberry, Zn pikolinat, vit C.

h. Hepimun®, Landson. Kandungan : ekstrak Phyllanthus niruri L., ekstrak

Curcuma xanthorrhiza.

i. Imudator®, Pyridam. Kandungan : ekstrak polinacea, ekstrak Phyllanthus

niruri L., Zn pikolinat, ekstrak reishi mushroom.

j. Imulan®, Soho. Kandungan : ekstrak Phyllanthus niruri L., ekstrak

Curcuma domestica, selenium.

k. Imunal®, Novell Pharma. Kandungan : ekstrak Echinacea puspurea,

ekstrak Phyllanthus niruri L., Zn pikolinat.

l. Imunogard®, Puspa Pharma. Kandungan : ekstrak black elderberry,

ekstrak Echinacea puspurea, ekstrak Phyllanthus niruri L.

m. Primunox®, Solas. Kandungan : ekstrak Echinacea puspurea, ekstrak

Phyllanthus niruri L.

n. Stimox®, Solas. Kandungan : ekstrak Echinacea puspurea, ekstrak

Phyllanthus niruri L., colostrums bovine, vit B1, vit B6, vit B12, vit C.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

13

Universitas Indonesia

o. Tribost®, Ethica. Kandungan : ekstrak black elderberry, ekstrak

Echinacea puspurea, ekstrak Phyllanthus niruri L.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

14

Universitas Indonesia

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Efek perseptif merupakan efek-efek yang dirasakan oleh pengguna dari

suatu produk, baik efek yang diindikasikan maupun efek sampingnya. Suatu efek

dipengaruhi oleh frekuensi dan lama penggunaan produk. Berdasarkan hal-hal

tersebut, maka dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut :

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Terikat

3.2.1.1 Efek Imunostimulan Perseptif

Definisi : Efek yang dipersepsikan oleh pengguna dari produk

imunostimulan meniran yang berkaitan dengan peningkatan daya tahan tubuh.

Skala : Nominal

Kategori : Tubuh sehat

Peningkatan stamina tubuh

Cepat sembuh dari sakit

Lain – lain

3.2.1.2 Efek Samping Perseptif

Definisi : Efek yang dipersepsikan oleh pengguna dari produk

imunostimulan meniran yang berkaitan dengan efek samping penggunaan.

Skala : Nominal

Kategori : Sering buang air kecil

Kepala Pusing

Gatal – gatal dan kulit kemerahan

Lain – lain

Frekuensi penggunaan produk

Lama penggunaan produk Efek samping perseptif

Efek imunostimulan perseptif

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

15

Universitas Indonesia

3.2.2 Variabel Bebas

3.2.2.1 Frekuensi Penggunaan Produk

Definisi : Jumlah penggunaan produk imunostimulan meniran setiap

hari oleh responden.

Skala : Nominal

Kategori : 1 kali sehari

2 kali sehari

3 kali sehari

Tidak teratur

Lain – lain

3.2.2.2 Lama Penggunaan Produk

Definisi : Jangka waktu penggunaan produk oleh pengguna dari awal

menggunakan produk imunostimulan meniran hingga saat diwawancara oleh

peneliti. Jika pada saat wawancara responden tidak lagi menggunakan produk

tersebut, maka selang waktunya tidak boleh lebih dari 6 bulan.

Skala : Nominal

Kategori : 1 minggu s.d < 1 bulan

≥ 1 s.d < 3 bulan

≥ 3 s.d < 6 bulan

≥ 6 bulan

Tidak ingat

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi cross-sectional deskriptif analisis dengan

menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner. Data yang dikumpulkan

merupakan data primer.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dua puluh apotek wilayah Jakarta (Lampiran

3.1). Dua puluh apotek ini dipilih secara cluster sampling. Peneliti meminta

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

16

Universitas Indonesia

perizinan tempat penelitian tersebut melalui instansi Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta (Lampiran 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5)

3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2010.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah seluruh pengunjung di dua puluh apotek wilayah Jakarta

selama bulan Maret – Mei 2010.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah seluruh pengunjung di dua puluh apotek wilayah Jakarta

selama bulan Maret – Mei 2010 yang memenuhi kriteria penelitian.

3.5.2.1 Kriteria Inklusi

a. Responden berumur mulai 18 tahun ke atas.

b. Responden bersedia mengisi kuesioner.

c. Responden yang sedang duduk di ruang tunggu apotek.

3.5.2.2 Kriteria Eksklusi

Responden yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap, kecuali bagian

karakteristik responden.

3.5.3 Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan rumus (Lwanga, Lemeshow, Hosmer, &

Klar, 1997) :

Keterangan :

n = jumlah sampel

z = derajat kemaknaan dengan α = 0,05 è nilai z = 1,96

P = proporsi pengguna produk imunostimulan yang mengandung

Phyllanthus niruri L. dengan nilai P = 0,5

d = derajat presisi dengan nilai d = 0,10

Nilai z sebesar 1,96 didapatkan karena menginginkan tingkat kepercayaan

sebesar 95 % dengan α sebesar 0,05. Nilai P sebesar 0,5 didapatkan karena

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

17

Universitas Indonesia

peneliti tidak mengetahui besarnya P dalam populasi sehingga memilih nilai P

sebesar 0,5 akan selalu memberikan observasi yang cukup tanpa melihat besarnya

nilai proporsi yang sesungguhnya. Nilai d sebesar 0,10 didapatkan karena nilai

tersebut ditetapkan oleh peneliti dengan mempertimbangkan bahwa dari beberapa

contoh penentuan besar sampel untuk penelitian survei adalah sebesar 0,10.

Dari perhitungan didapatkan bahwa sampel yang dibutuhkan sebesar 96,04

dengan pembulatan ke atas, sampel sebesar 97 responden akan diperlukan agar

dicapai tingkat kepercayaan 95 %.

3.5.4 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience

sampling, yaitu pengambilan sampel tanpa suatu sistematika tertentu dimana

terjadi pada saat peneliti berada di tempat penelitian.

3.6 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan cara persetujuan antara peneliti dan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed concern). Lembar

persetujuan tersebut diberikan sebelum mengisi kuesioner untuk meminta

kesediaan menjadi responden (Lampiran 3.6).

3.7 Kuesioner

Data dikumpulkan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa

kuesioner (Lampiran 3.7). Kuesioner harus melalui uji validitas dan reliabilitas

sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data.

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar

adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data.

3.7.1.1 Uji validitas kuesioner

Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Prosedur uji validitas kuesioner :

a. Tahap 1, mempersiapkan data hasil kuesioner dari dua puluh responden.

b. Tahap 2, penentuan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = n–2

dimana n = jumlah responden, yaitu 20 responden, sehingga df = 18. Taraf

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

18

Universitas Indonesia

signifikansi yang dipakai sebesar 0,5%, maka didapatkan hasil r tabel =

0,444.

c. Tahap 3, perhitungan nilai r hitung kuesioner untuk setiap butir pertanyaan

dengan menggunakan program PASW (Predictive Analytics Software)

Statistics 18. Hasilnya dapat dilihat pada bagian output Corrected Item-

Total Correlation.

d. Tahap 4, perbandingan r hitung dengan r tabel, jika r hitung < r tabel à

tidak valid, sedangkan r hitung > r tabel à valid (Uyanto, 2009; Sarwono,

2006; Riwidikdo, 2008)

3.7.1.2 Uji reliabilitas kuesioner

Realibilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil

skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi

pengukuran dan hasilnya. Prosedur uji reliabilitas kuesioner :

a. Tahap 1, mempersiapkan data hasil kuesioner dari dua puluh responden.

b. Tahap 2, perhitungan nilai koefisien Alfa Cronbach dengan menggunakan

program PASW Statistics 18. Hasilnya dapat dilihat pada bagian output

Cronbach’s Alpha.

c. Tahap 3, skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai

Cronbach’s Alpha ≥ 0,70. (Uyanto, 2009; Sarwono, 2006; Nunnaly &

Bernstein, 1994)

3.7.2 Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah

diuji validitas dan reliabilitas terhadap sampel yang diambil dengan metode

convenience sampling.

3.7.3 Pengolahan Data Hasil Penelitian

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh, diantaranya :

3.7.3.1 Editing

Editing adalah pemeriksaan kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan dan juga dilakukan pengeluaran data-data yang tidak memenuhi

kriteria penelitian.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

19

Universitas Indonesia

3.7.3.2 Coding

Coding merupakan pemberian kode numerik (angka) terhadap data terdiri

atas beberapa kategori.

3.7.3.3 Entri data

Entri data adalah pemasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

program PASW Statistics 18.

3.7.3.4 Cleaning data

Setelah data dimasukkan kemudian diperiksa kembali untuk memastikan

apakah data bersih dari kesalahan dan siap untuk dianalisis dengan menggunakan

program PASW Statistics 18.

3.7.3.5 Melakukan teknik analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan statistika deskriptif

analisis (Hidayat, 2008).

a. Analisis Deskriptif

Data yang dianalisis deskriptif adalah jenis kelamin, umur, pendidikan

terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan, nama dagang produk yang digunakan

responden, sumber informasi, alasan penggunaan, frekuensi penggunaan, lama

penggunaan, efek imunostimulan perseptif yang diharapkan, efek imunostimulan

perseptif yang didapatkan, efek samping perseptif, dan obat lain yang dikonsumsi.

Data tersebut dianalisis dengan menggunakan program PASW Statistics 18

(Uyanto, 2009).

b. Analisis Uji Independensi Kai-Kuadrat dan Uji Fisher Eksak.

Uji independensi kai-kuadrat dilakukan dengan menggunakan program

PASW Statistics 18. Pengolahan analisis ini akan menghasilkan nilai X2 yang

dapat dilihat pada baris Pearson chi-square dan kolom value, nilai derajat

kebebasan dapat dilihat pada baris Pearson chi-square dan kolom df, sedangkan

nilai p dapat dilihat pada baris Pearson chi-square dan kolom Asymp. Sig. (2-

sided). Nilai α yang dipakai adalah 0,05. Interpretasi hasil analisis ini adalah jika

nilai p lebih besar dari nilai α, maka Ho diterima, sedangkan jika nilai p lebih

kecil dari nilai α, maka Ho ditolak (Uyanto, 2009). Untuk tabel 2x2, jika hasil dari

analisis kai kuadrat terdapat sel dengan nilai ekspektasi kurang dari 5, maka

dilakukan uji Fisher Eksak. Untuk tabel rxc, jika hasil dari analisis kai kuadrat

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

20

Universitas Indonesia

terdapat sel dengan nilai ekspektasi kurang dari 1 dan lebih dari 20 % sel memiliki

nilai ekspektasi lebih kecil dari 5, maka dilakukan uji Fisher Eksak dengan

menggunakan program PASW Statistics 18 (Sabri & Hastono, 2008; Mehta &

Patel, 1996). Hasil dari uji Fisher Eksak ini dilihat pada nilai p eksak yang

terdapat pada baris Fisher’s Exact Test dan kolom Exact. Sig. (2-sided). Nilai α

yang dipakai adalah 0,05. Apabila nilai p eksak lebih besar dari nilai α, maka Ho

diterima, sedangkan jika nilai p eksak lebih kecil dari nilai α, maka Ho ditolak

(Mehta & Patel, 1996).

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

21

Universitas Indonesia

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner harus melalui uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu

sebelum digunakan sebagai alat untuk memperoleh data. Tujuan uji validitas dan

reliabilitas pada kuesioner adalah agar kuesioner yang digunakan dalam penelitian

valid dan reliabel. Kuesioner yang valid adalah kuesioner yang digunakan

memiliki skala pengukuran yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur,

sedangkan kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang menunjukkan

konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu (Sarwono, 2006).

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan program

PASW Statistics 18. Nilai r tabel adalah sebesar 0,444. Nilai r hitung (Corrected

Item-Total Correlation) pada seluruh butir pertanyaan lebih besar dari r tabel,

maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan valid (Lampiran 4.1). Nilai

Cronbach’s Alpha hasil perhitungan adalah sebesar 0,831. Oleh karena nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar sama dengan 0,700, maka dapat disimpulkan bahwa

kuesioner dinyatakan reliabel (Lampiran 4.2). Kesimpulan dari hasil uji

menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah valid

dan reliabel.

Responden untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner memiliki

karakteristik yang hampir sama dengan responden penelitian. Pada awalnya,

peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pendahuluan pada 20 responden di

apotek-apotek wilayah Depok dengan asumsi memiliki karakteristik yang hampir

sama dengan responden penelitian di apotek-apotek wilayah Jakarta. Namun, hasil

uji pendahuluan ini menghasilkan nilai validitas dan reliabilitas yang rendah

sehingga diperlukan revisi kuesioner berupa pengubahan kalimat pada butir

pertanyaan agar lebih mudah dipahami oleh responden dan juga pengubahan

pelabelan pada skoring kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa membuat suatu

kuesioner yang valid dan reliabel tidak mudah. Kuesioner yang telah direvisi

diujikan kepada 20 responden di apotek-apotek wilayah Jakarta. Hasil uji

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

22

Universitas Indonesia

menunjukkan bahwa kuesioner telah valid dan reliabel sehingga 20 responden

yang menjadi subjek uji validitas dan kuesioner dimasukkan ke dalam sampel

penelitian.

4.2 Data Deskriptif

4.2.1 Responden Penelitian

Penelitian dilakukan di dua puluh apotek wilayah Jakarta. Pemilihan

apotek ini dilakukan secara cluster sampling. Dua puluh apotek ini tersebar

merata pada lima kotamadya di wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta

Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur dengan empat apotek

setiap kotamadya. Apotek yang ditunjuk sebagai tempat penelitian dipilih

berdasarkan pada tabel random terhadap daftar apotek yang telah diperoleh dari

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes, 2008). Apotek yang dipilih

terdiri dari apotek pribadi dan apotek franchise.

Pada pelaksanaan penelitian, tidak semua apotek berkenan untuk dijadikan

tempat penelitian dan ada beberapa apotek yang ternyata sudah tutup sehingga

diperlukan randomisasi apotek kembali dengan menggunakan tabel random

sampai diperoleh dua puluh apotek yang bersedia menjadi tempat penelitian.

Apotek yang menjadi tempat penelitian memiliki bermacam-macam karakteristik,

ada yang ramai, ada yang sepi, dan ada pula yang ramai hanya pada waktu

tertentu. Oleh karena itu, distribusi frekuensi jumlah responden setiap apotek

berbeda (Tabel 4.1).

Pengunjung apotek yang bersedia menjadi responden penelitian berjumlah

245 responden. Jumlah responden penelitian telah memenuhi minimum besar

sampel yang diperlukan. Karakteristik dari 245 responden dinilai dari

sosiodemografis, yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan

pendapatan per bulan dari responden penelitian.

Jumlah perempuan dan laki-laki yang menjadi responden penelitian ini

hampir berimbang, yaitu 51,4 % terdiri dari wanita dan 48,6 % terdiri dari laki-

laki (Tabel 4.2). Responden paling banyak berada pada rentang umur 31 – 45

tahun, yaitu sebesar 36,7 % dan jumlahnya hanya berbeda sedikit dengan rentang

umur 18 – 30 tahun, yaitu sebesar 33,5 % (Tabel 4.3). Pendidikan terakhir

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

23

Universitas Indonesia

responden pada umumnya cukup tinggi, yaitu 42,9 % berpendidikan SMA dan

42,4 % berpendidikan D3/S1/S2/S3 serta sisanya tidak sekolah dan berpendidikan

SD/SMP (Tabel 4.4). Responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai

mencapai jumlah setengah dari total responden penelitian, yaitu sebesar 54,7 %

sedangkan sisanya adalah tidak bekerja/ibu rumah tangga, mahasiswa, dan

wirausaha (Tabel 4.5). Pendapatan per bulan merupakan hal yang sensitif bagi

beberapa responden sehingga terdapat 26,1 % yang tidak bersedia mengisi

pendapatan per bulan mereka. Sebagian besar dari responden penelitian

berpenghasilan di atas Rp 1.000.000,- per bulan (Tabel 4.6) yaitu sebesar 73,9 % .

4.2.2 Responden Pengguna Imunostimulan Meniran

Responden yang menggunakan imunostimulan meniran berjumlah 38

responden dari total responden penelitian sebesar 245 responden. Prevalensi

penggunaan imunostimulan meniran pada pengunjung apotek di wilayah Jakarta

adalah sebesar 15,5 % yang dihitung dengan menggunakan rumus :

Prevalensi = Jumlah responden pengguna imunostimulan meniran x 100 %

Jumlah responden penelitian

Data mentah karakteristik responden pengguna imunostimulan meniran

dapat dilihat pada Tabel 4.7. Responden pengguna imunostimulan meniran

sebagian besar merupakan perempuan (Tabel 4.8). Hasil analisis kai kuadrat

menunjukkan bahwa penggunaan imunostimulan meniran berhubungan dengan

jenis kelamin respoden dengan nilai p sebesar 0,023. Hal ini kemungkinan terjadi

karena perempuan lebih peduli terhadap kesehatan bila dibandingkan dengan laki-

laki (Peter & Olson). Tabel silang antara jenis kelamin responden dengan

penggunaan imunostimulan meniran dapat dilihat pada Tabel 4.24. Hasil analisis

uji independensi kai kuadrat dapat dilihat pada Lampiran 4.3.

Responden pengguna paling dominan berumur 18 – 45 tahun (Tabel 4.9),

Hasil analisis kai kuadrat menunjukkan bahwa penggunaan imunostimulan

meniran berhubungan dengan umur respoden dengan nilai p sebesar 0,016. Hal ini

menunjukkan bahwa pada usia produktif banyak responden yang menggunakan

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

24

Universitas Indonesia

imunostimulan meniran. Tabel silang antara umur responden dengan penggunaan

imunostimulan meniran dapat dilihat pada Tabel 4.25. Hasil analisis uji

independensi kai kuadrat dapat dilihat pada Lampiran 4.4.

Sebagian responden pengguna berpendidikan tinggi, yaitu berpendidikan

SMA dan D3/S1/S2/S3 (Tabel 4.10). Hasil analisis Fisher Eksak menunjukkan

bahwa penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan dengan pendidikan

terakhir respoden dengan nilai p eksak sebesar 0,090. Tabel silang antara

pendidikan terakhir responden dengan penggunaan imunostimulan meniran dapat

dilihat pada Tabel 4.26. Hasil analisis uji independensi kai kuadrat dapat dilihat

pada Lampiran 4.5 dan hasil analisis uji Fisher Eksak dapat dilihat pada Lampiran

4.6.

Setengah dari total responden pengguna bekerja sebagai pegawai (Tabel

4.11). Hasil analisis kai kuadrat menunjukkan bahwa penggunaan imunostimulan

meniran tidak berhubungan dengan pekerjaan respoden dengan nilai p sebesar

0,305. Tabel silang antara pekerjaan responden dengan penggunaan

imunostimulan meniran dapat dilihat pada Tabel 4.27. Hasil analisis uji

independensi kai kuadrat dapat dilihat pada Lampiran 4.7.

Pendapatan per bulan responden pengguna imunostimulan meniran pada

umumnya berpenghasilan di atas Rp 1.000.000,- per bulan dan terdapat 15,8 %

yang tidak bersedia mengisi pendapatan per bulan mereka (Tabel 4.12). Hasil

analisis Fisher Eksak menunjukkan bahwa penggunaan imunostimulan meniran

tidak berhubungan dengan pendapatan per bulan respoden dengan nilai p eksak

sebesar 0,556. Tabel silang antara pendapatan per bulan responden dengan

penggunaan imunostimulan meniran dapat dilihat pada Tabel 4.28. Hasil analisis

uji independensi kai kuadrat dapat dilihat pada Lampiran 4.8 dan hasil analisis uji

Fisher Eksak dapat dilihat pada Lampiran 4.9.

Data mentah pola penggunaan imunostimulan meniran dapat dilihat pada

Tabel 4.13. Seluruh responden pengguna imunostimulan meniran menggunakan

produk dengan nama dagang yang sama, yaitu Stimuno® (Tabel 4.14). Hal ini

terjadi karena publikasi Stimuno® lebih gencar dibandingkan dengan publikasi

produk imunostimulan meniran lainnya sehingga masyarakat lebih banyak

mengetahui tentang produk Stimuno®.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

25

Universitas Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,7 % responden

mengetahui produk imunostimulan meniran yang mereka gunakan dari

dokter/apoteker/tenaga kesehatan dan sebanyak 36,8 % responden dari iklan di

media cetak/elektronik serta sisanya dari keluarga/teman, pengetahuan, dan

pramuniaga produk (Tabel 4.15).

Alasan responden menggunakan produk imunostimulan meniran sebagian

besar adalah karena mengetahui bahwa produk tersebut bermanfaat, yaitu sebesar

36,8 % dan karena saran dari dokter, yaitu sebesar 34,2% (Tabel 4.16).

Beberapa produk yang mengandung Phyllanthus niruri L. termasuk

fitofarmaka, yaitu sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan

khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan

produk jadinya telah di standarisasi (BPOM, 2005). Stimuno® adalah salah satu

produk yang telah berlabel fitofarmaka. Oleh karena itu, dokter/apoteker/tenaga

kesehatan percaya terhadap produk ini. Iklan Stimuno® di media cetak/elektronik

juga cukup banyak dibandingkan produk imunostimulan meniran lainnya

sehingga responden pengguna sebagian mendapatkan informasi mengenai produk

ini dari iklan.

Hampir setengah dari total responden pengguna imunostimulan meniran

menggunakan produk tersebut sebanyak 1 kali sehari sebesar 47,4 %, kemudian

disusul dengan pemakaian sebanyak 2 kali sehari sebesar 21,1 %, 3 kali sehari

sebesar 18,4 %, dan tidak teratur sebesar 13,2 % (Tabel 4.17). Hampir setengah

dari total responden pengguna imunostimulan meniran menggunakan produk

tersebut dengan frekuensi 1 kali sehari padahal aturan pemakaian di produk

tersebut adalah 3 kali sehari (MIMS, 2007; MIMS, 2010). Hal ini terjadi karena

responden menganggap bahwa imunostimulan meniran merupakan suplemen

sehingga cukup diminum 1 kali sehari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31,6 % responden pengguna telah

menggunakan imunostimulan meniran selama 1 minggu s.d < 1 bulan dan 28,9 %

responden pengguna selama lebih dari 6 bulan. Untuk penggunaan selama ≥ 1

bulan s.d < 3 bulan sebanyak 18,4 % responden pengguna dan selama ≥ 3 bulan

s.d < 6 bulan sebanyak 13,2 % responden pengguna. Terdapat 7,9 % responden

yang memilih pilihan tidak ingat pada kuesioner (Tabel 4.18). Responden yang

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

26

Universitas Indonesia

menggunakan produk imunostimulan meniran dalam waktu yang cukup singkat

yaitu 1 minggu s.d < 1 bulan dikarenakan untuk pengobatan atas saran dokter

sehingga ketika tubuh merasa lebih baik, responden pengguna menghentikan

penggunaan produk tersebut. Selain itu, pemakaian jangka pendek tersebut

sebagian juga karena ketika dalam rentang waktu tertentu responden pengguna

merasa tidak cocok dengan produk tersebut karena terganggu oleh beberapa efek

samping.

Efek imunostimulan perseptif ini dapat dipilih lebih dari satu pilihan oleh

responden pengguna. Untuk efek imunostimulan perseptif yang diharapkan,

sebanyak 27 responden berharap agar tubuh sehat, 16 responden memilih

menambah stamina tubuh, 16 responden memilih cepat sembuh dari sakit, dan 2

responden mengharapkan agar terjadi peningkatan daya tahan tubuh (Tabel 4.19).

Untuk efek imunostimulan perseptif yang didapatkan berdasarkan penuturan

responden pengguna adalah 10 responden menyatakan bahwa produk

imunostimulan meniran tidak berefek sesuai yang diharapkan, 16 responden

merasa bahwa tubuh mereka menjadi sehat, 15 responden merasa stamina tubuh

meningkat, 9 responden merasa cepat sembuh dari sakit, dan 1 responden merasa

bahwa pikiran menjadi lebih fokus (Tabel 4.20).

Parameter adanya efek imunostimulan perseptif ini adalah tubuh sehat,

peningkatan stamina tubuh, cepat sembuh dari sakit (Tsele, 2006). Selain itu, pada

kuesioner ditambahkan pilihan “lain-lain” untuk memperluas pilihan bagi

responden pengguna imunostimulan meniran.

Efek samping perseptif dapat dipilih lebih dari satu oleh responden

pengguna. Berdasarkan penuturan responden pengguna, terdapat 27 responden

melaporkan bahwa mereka tidak merasakan efek samping apapun, sedangkan 5

responden melaporkan bahwa mereka mengalami sering buang air kecil, 1

responden mengalami gatal – gatal dan kulit kemerahan, 1 responden mengalami

sakit perut, 1 responden mengalami diare, dan 1 responden mengalami mual

muntah. Disamping efek samping perseptif tersebut, 3 responden menyatakan

bahwa nafsu makan mereka meningkat setelah mengkonsumsi imunostimulan

meniran (Tabel 4.21).

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

27

Universitas Indonesia

Sering buang air kecil terjadi karena meniran memiliki sifat diuretik

(Taylor, 2003). Gatal-gatal dan kulit kemerahan yang dialami oleh responden

kemungkinan terjadi karena responden tersebut mengalami alergi terhadap

meniran. Sakit perut dan diare yang dialami oleh responden berlawanan dengan

aktifitas farmakologis dari meniran, yaitu sifat spasmolitik dan antidiare (Ross,

1999). Hal tersebut mungkin disebabkan oleh hal lain dan perlu ditelusuri lebih

lanjut. Seorang responden mengatakan bau yang tidak enak pada produk sehingga

menyebabkan perasaan mual dan muntah. Peningkatan nafsu makan terjadi karena

meniran merupakan stomachic yaitu agen yang dapat meningkatkan nafsu makan

dan melancarkan proses pencernaan.

Efek samping perseptif ini bersifat sangat subjektif. Efek samping akan

lebih objektif jika melakukan penilaian dengan menggunakan algoritma Naranjo

(Naranjo, Busto, & Sellers, 1981). Namun karena keterbatasan penelitian, hal ini

tidak dapat dilakukan.

Setiap responden pengguna dapat menggunakan lebih dari satu obat

sehingga mereka dapat memilih lebih dari satu obat yang digunakan bersama

dengan imunostimulan meniran. Sebanyak 18 responden tidak menggunakan obat

lain, 2 responden menggunakan obat penurun gula darah, 3 responden

menggunakan obat penurun tekanan darah, dan 16 responden menggunakan obat

flu/batuk, sakit kepala, serta demam (Tabel 4.22). Hasil wawancara dengan

responden pengguna menunjukkan tidak ada keluhan ketika mengkonsumsi obat

lain yang mereka gunakan bersama dengan imunostimulan meniran, dengan kata

lain interaksi obat perseptif tidak ada.

Berdasarkan literatur, dari beberapa obat lain yang digunakan oleh

responden pengguna imunostimulan meniran yang menimbulkan interaksi dengan

meniran adalah obat penurun gula darah (antihiperglikemik) dan obat penurun

tekanan darah (antihipertensi). Penggunaan meniran bersama dengan obat penurun

gula darah akan mempotensiasi efek penurunan gula darah. Hal ini dikarenakan

meniran memiliki sifat hipoglikemik. Namun, dari hasil penuturan responden

pengguna imunostimulan meniran yang juga menggunakan obat penurun gula

darah menyatakan tidak mengalami gejala apapun ketika pengkonsumsian

imunostimulan meniran dengan obat penurun gula darah tersebut. Hal ini

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

28

Universitas Indonesia

kemungkinan terjadi karena dosis meniran untuk terjadinya efek hipoglikemik

berbeda dengan dosis untuk terjadinya efek imunostimulan, begitu pula dengan

obat penurun tekanan darah.

4.2.3 Responden Bukan Pengguna Imunostimulan Meniran

Responden yang tidak menggunakan imunostimulan meniran berjumlah

207 responden. Responden yang tidak menggunakan imunostimulan meniran

diberikan pertanyaan pada kuesioner tentang alasan tidak menggunakan

imunostimulan tersebut. Sebagian besar alasan responden yang tidak

menggunakan imunostimulan meniran adalah merasa sehat tanpa menggunakan

produk tersebut dengan persentase sebesar 41,5 % dan menggunakan produk lain

untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebesar 43,5 % (Tabel 4.23).

4.3 Data Analisis

Data analisis ini berupa analisis hubungan antara frekuensi penggunaan

dan lama penggunaan dengan adanya efek imunostimulan perseptif dan efek

samping perseptif dengan menggunakan uji independensi kai kuadrat dan uji

Fisher Eksak. Hasil analisis adalah sebagai berikut :

4.3.1 Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek

Imunostimulan Perseptif

Hasil uji independensi kai-kuadrat diolah dengan menggunakan program

PASW Statistics 18 menunjukkan bahwa nilai p yang didapatkan adalah sebesar

0,882. Namun, hasil dari uji independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat

karena 62,5 % dari total sel memiliki nilai ekspektasi di bawah 5 sehingga perlu

dilakukan uji Fisher Eksak. Hasil analisis uji Fisher Eksak yang diolah dengan

program PASW Statistics 18 menunjukkan bahwa nilai p eksak yang di dapatkan

adalah sebesar 0,908. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

frekuensi penggunaan dengan adanya efek imunostimulan perseptif. Tabel silang

antara frekuensi penggunaan dengan adanya efek imunostimulan perseptif dapat

dilihat pada tabel 4.29. Hasil analisis uji independensi kai kuadrat dapat dilihat

pada lampiran 4.10 dan hasil analisis uji Fisher Eksak dapat dilihat pada lampiran

4.11.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

29

Universitas Indonesia

4.3.2 Hubungan antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan

Perseptif

Hasil uji independensi kai-kuadrat diolah dengan menggunakan program

PASW Statistics 18 menunjukkan bahwa nilai p yang didapatkan adalah sebesar

0,183. Namun, hasil dari uji independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat

karena 70 % dari total sel memiliki nilai ekspektasi di bawah 5 dan memiliki nilai

ekspektasi minimum di bawah 1 sehingga perlu dilakukan uji Fisher Eksak. Hasil

analisis uji Fisher Eksak yang diolah dengan program PASW Statistics 18

menunjukkan bahwa nilai p eksak yang di dapatkan adalah sebesar 0,198. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama penggunaan dengan adanya

efek imunostimulan perseptif. Tabel silang antara lama penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif dapat dilihat pada tabel 4.30. Hasil analisis

uji independensi kai kuadrat dapat dilihat pada lampiran 4.12 dan hasil analisis uji

Fisher Eksak dapat dilihat pada lampiran 4.13.

4.3.3 Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya Efek Samping

Perseptif

Hasil uji independensi kai-kuadrat diolah dengan menggunakan program

PASW Statistics 18 menunjukkan bahwa nilai p yang didapatkan adalah sebesar

0,510. Namun, hasil dari uji independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat

karena 62,5 % dari total sel memiliki nilai ekspektasi di bawah 5 sehingga perlu

dilakukan uji Fisher Eksak. Hasil analisis uji Fisher Eksak yang diolah dengan

program PASW Statistics 18 menunjukkan bahwa nilai p eksak yang di dapatkan

adalah sebesar 0,552. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

frekuensi penggunaan dengan adanya efek samping perseptif. Tabel silang antara

frekuensi penggunaan dengan adanya efek samping perseptif dapat dilihat pada

tabel 4.31. Hasil analisis uji independensi kai kuadrat dapat dilihat pada lampiran

4.14 dan hasil analisis uji Fisher Eksak dapat dilihat pada lampiran 4.15.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

30

Universitas Indonesia

4.3.4 Hubungan antara Lama Penggunaan dengan Adanya Efek Samping

Perseptif

Hasil uji independensi kai-kuadrat diolah dengan menggunakan program

PASW Statistics 18 menunjukkan bahwa nilai p yang didapatkan adalah sebesar

0,699. Namun, hasil dari uji independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat

karena 80 % dari total sel memiliki nilai ekspektasi di bawah 5 dan memiliki nilai

ekspektasi minimum di bawah 1 sehingga perlu dilakukan uji Fisher Eksak. Hasil

analisis uji Fisher Eksak yang diolah dengan program PASW Statistics 18

menunjukkan bahwa nilai p eksak yang di dapatkan adalah sebesar 0,828. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama penggunaan dengan adanya

efek samping perseptif. Tabel silang antara lama penggunaan dengan adanya efek

samping perseptif dapat dilihat pada tabel 4.32. Hasil analisis uji independensi kai

kuadrat dapat dilihat pada lampiran 4.16 dan hasil analisis uji Fisher Eksak dapat

dilihat pada lampiran 4.17.

4.4 Keterbatasan Penelitian

a. Efek yang dilaporkan pada penelitian ini merupakan efek perseptif karena

berdasarkan pengakuan responden yang menggunakan produk

imunostimulan meniran. Efek perseptif ini bersifat subjektif.

b. Penelitian berupa studi cross sectional dimana pengambilan data hanya

sekali pada suatu saat.

4.5 Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang efek-efek yang

ditimbulkan dari pemakaian produk imunostimulan meniran pada

masyarakat.

b. Peneliti mendapatkan banyak pengalaman dalam menghadapi pasien yang

memiliki karakter berbeda-beda.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

31

Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Sebanyak 73,7 % responden pengguna imunostimulan meniran merasakan

efek imunostimulan antara lain tubuh sehat, stamina tubuh meningkat,

cepat sembuh dari sakit, dan pikiran lebih fokus. Sebanyak 28,9 %

responden pengguna imunostimulan meniran merasakan efek samping

antara lain sering buang air kecil, gatal-gatal dan kulit kemerahan, nafsu

makan meningkat, sakit perut, diare, dan mual muntah.

b. Tidak ada hubungan antara frekuensi dan lama penggunaan dengan adanya

efek imunostimulan perseptif dan efek samping perseptif.

5.2 Saran

a. Penelitian lanjutan sebaiknya tidak hanya dilakukan terhadap pasien yang

berumur 18 tahun ke atas, namun juga pada anak usia 18 tahun ke bawah

yang dipersepsikan melalui orang tuanya.

b. Penelitian lanjutan berupa uji klinik dengan kriteria subjek penelitian yang

lebih luas.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

32

Universitas Indonesia

DAFTAR ACUAN

ABC. (2004). The American Botanical Council : the ABC Clinical Guide to Elderberry. 1 Februari 2010, Herbalgram, The Journal of the American Botanical Council: http://abc.herbalgram.org/site/DocServer/Elderberry-scr.pdf?docID=165

ASEAN. (2004). Standard of ASEAN Herbal Medicines (Vol. 2). Jakarta: ASEAN Countries.

Awang, D. V. (1999). Immune Stimulants and Antiviral Botanicals: Echinacea and Ginseng. (J. Janick, Ed.) American Society for Holticultural, 450-456.

Backer, C. A. & van den Brink, R. C. N. (1963). Flora of Java (Vol I). Groningen: NVP Noordhoff.

Baratawidjaja, K. G. (2002). Imunologi Dasar (5th ed.). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

BPOM. (2005). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. 1 Februari 2010, Badan POM: http://pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/KRITCARA%20PENDAFT.OT.pdf

Depkes. (2008). Apotek DKI Jakarta 2008. 15 Februari 2010, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan: http://www.binfar.depkes.go.id%2Fdata%2Ffiles%2F1228725149_APOTEK%2520DKI%2520JAKARTA%25202008.pdf&ei=FisaTLxrzYuQBbH1hKIG&usg=AFQjCNF4wOy1tF2tHc1qAgeo-OgwgbHZbA&sig2=fb4-XIOkPDhGeHU-fzY3mg

Ekwenye, U. N., & Njoku, N. U. (2006). Antibacterial Effect of Phyllanthus niruri (Chanca Piedra) on Three Enteropathogens in Man. International Journal of Molecular Medicine and Advance Sciences , 2 (2), 184-189.

Hidayat, A. A. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Lwanga, S. K., Lemeshow, S., Hosmer, D. W., & Klar, j. (1997). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. (H. Kustanto, Ed., & D. Pramono, Trans.) Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Maat, S. (1997). Phyllanthus niruri L. sebagai Imunostimulator pada Mencit. 28 Januari 2010, ADLN Full Text:

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

33

Universitas Indonesia

http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s3-2005-maatsuprap-6&q=phyllanthus+niruri

Mehta, C.R. & Patel, N.R. (1996). SPSS Exact Test™ 7.0 for Windows®. Chicago: SPSS Inc.

Mengi, S., & Nayak, S. (2009). Evaluation of the Immunostimulant Effects of the Extracts and the Fractions of the Fruits of Morinda citrifolia L. 1 Februari 2010, The AAPS Journal: http://www.aapsj.org/abstracts/AM_2005/AAPS2005-000634.pdf

MIMS. (2007). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi 2007/2008 (9th ed.). Jakarta: PT Info Master.

MIMS. (2010). Phyllanthus niruri L. 22 Januari 2010, MIMS Indonesia: http://mims.com/Page.aspx?menuid=mimssearch&searchcategory=AUTODET&searchstring=phyllanthus+niruri&CTRY=ID

MIMS. (2010). Phyllanthus niruri L. 22 Januari 2010, MIMS Indonesia: http://mims.com/Page.aspx?menuid=mimssearch&searchstring=phyllanthus+niruri&searchcategory=AUTODET&SortBy=NAME&PageSize=10&SearchMode=&DisplayMode=&SearchField=&CTRY=ID&ResultPage=1

Naik, A., & Juvekar, A. (2003). Effects of Alkaloid Extract of Phyllanthus niruri on HIV Replication. Indian Journal of Medical Sciences , 57 (9), 387-393.

Naranjo, C.A., Busto, U. and Sellers, E.M. (1981). A Method for Estimating the Probability of Adverse Drug Reactions. Clinical Pharmacology & Therapeutics, 30, 239-245.

Nunally, J.C., & Bernstein, I. (1994). Psychometric Theory (3rd ed.). New York: Mc Graw-Hill.

Oudhia, P. (2002). Bhuiaonla (Phyllanthus niruri): A Useful Medicinal Weed. 23 Januari 2010, Purdue University: http://www.hort.purdue.edu/newcrop/CropFactSheets/phyllanthus.html

Peter, J.P., & Olson, J.G. (2005). Consumer Behavior & Marketing Strategy (7th ed.). New York : Mc Graw Hill International Edition.

Praseno, T. N., & Mustafa, M. (2001). Perbandingan Efikasi Infusa Meniran (Phyllanthus niruri L.) dan Kotrimoksazol pada Pengobatan Infeksi Kulit oleh Staphylococcus aureus. Berkala Ilmu Kedokteran , 33 (2), 89-93.

Radityawan, D. (2003). Pengaruh Phyllanthus niruri L sebagai Imunostimulator terhadap Kadar IFN-γ Penderita Tuberkulosis Paru. 1 Februari 2010, from Stimuno: http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&&id=90

Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

34

Universitas Indonesia

Ross, I. A. (1999). Medicinal Plants of the World, Chemical Constituents, Traditional and Modern Medicinal Uses. New Jersey: Humana Press.

Rudiyanto, W. (2007). Efek Ekstrak Etanol Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap Organ Hati Tikus setelah Pemberian Karbon Tetraklorida (CCl4). 1 Februari 2010, Perpustakaan UGM: http://arc.ugm.ac.id/files/Abst_(3750-H-2007).pdf

Sabri, L. & Hastono, S.P. (2008). Statistik Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sarisetyaningtyas, P. V., Hadinegoro, S. R., & Munasir, Z. (2006). Randomized Controlled Trial of Phyllanthus niruri Linn Extract. Paediatrica Indonesiana , 46, 77-81.

Sarwono, J. (2006). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (1995). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.

Schulz, V., Hansel, R., Blumenthal, M., & Tyler, V. E. (2004). Rational Phytotherapy: A Reference Guide for Physicians and Pharmacist. Berlin: Springer-Verlag.

Soemarwoto, R. A. Soeprihantini (2004). Pengaruh Suplementasi Phyllanthus niruri L. terhadap Penderita PPOK Eksaserbasi Akut yang Mendapat Siprofloksasin. Jakarta: Tesis Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Ilmu Kedokteran, Universitas Indonesia.

Sulaksana, J., & Jayusman, D.I. (2004). Meniran. Jakarta : Penebar Swadaya.

Taylor, L. (2003). Herbal Secrets of the Rainforest. 23 Januari 2010, Rain Tree: http://www.rain-tree.com/chanca-techreport.pdf

Tsele, T. (2006). Questionnaire Survey to Determine the Perceived Effect of Immune Boosters on HIV AIDS Patients in South Africa. 17 Januari 2010, University of Johannesburg: ujdigispace.uj.ac.za:8080/dspace/.../Final%20Draft%20Submitted.pdf

Uyanto, S. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

35

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Setiap Apotek

No. Nama Apotek Menggunakan

Meniran

Tidak

Menggunakan Total

Jakarta Pusat

1 Apotek KF No. 2 2 18 20

2 Apotek KF No. 5 0 17 17

3 Apotek Galuh 0 2 2

4 Apotek New Jakarta 0 1 1

Jakarta Utara

1 Apotek KF No. 46 1 20 21

2 Apotek K24 Sunter 1 5 6

3 Apotek Putri 1 9 10

4 Apotek Rayhan 6 15 21

Jakarta Barat

1 Apotek KF KS Tubun 4 22 26

2 Apotek K24 Slipi 3 7 10

3 Apotek KF Pos Pengumben 3 3 6

4 Apotek Melco 0 0 0

Jakarta Timur

1 Apotek KF No. 48 1 9 10

2 Apotek Djatinegara 4 18 22

3 Apotek K24 Pondok Kopi 3 7 10

4 Apotek Ciracas 2 3 5

Jakarta Selatan

1 Apotek KF No. 47 2 17 19

2 Apotek KF No. 55 1 10 11

3 Apotek Bunderan Pancoran 1 18 19

4 Apotek Cilandak 3 6 9

Jumlah 38 207 245

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

36

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-laki 119 48,6 %

2. Perempuan 126 51,4 %

Jumlah 245 100 %

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Umur

No. Umur Frekuensi Persentase

1. 18 – 30 tahun 82 33,5 %

2. 31 – 45 tahun 90 36,7 %

3. 46 – 60 tahun 55 22,4 %

4. > 60 tahun 18 7,3 %

Jumlah 245 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

37

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1. Tidak sekolah 1 0,4 %

2. SD/SMP 35 14,3 %

3. SMA 105 42,9 %

4. D3/S1/S2/S3 104 42,4 %

Jumlah 245 100 %

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase

1. Tidak bekerja/Ibu rumah tangga 65 26,5 %

2. Mahasiswa 11 4,5 %

3. Pegawai 134 54,7 %

4. Wirausaha 35 14,3 %

Jumlah 245 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

38

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan Pendapatan per Bulan

No. Pendapatan per Bulan Frekuensi Persentase

1. Tidak bersedia mengisi 64 26,1 %

2. < Rp 1.000.000,- 21 8,6 %

3. ≥ Rp 1.000.000,- s.d < Rp 2.000.000,- 71 29,0 %

4. ≥ Rp 2.000.000,- s.d < Rp 4.000.000,- 63 25,7 %

5. ≥ Rp 4.000.000,- 26 10,6 %

Jumlah 245 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

39

Tabel 4.7

Data Mentah Karakteristik Responden Pengguna Imunostimulan Meniran

No. Apotek Q01 Q02 Q03 Q04 Q05

1. K24 Pondok Kopi B A C C B

2. K24 Pondok Kopi B A D C C

3. K24 Pondok Kopi A A C C B

4. Ciracas B A D C B

5. Ciracas A A D C C

6. KF No. 48 A B D C D

7. K24 Slipi B B D A C

8. K24 Slipi B A D C X

9. K24 Slipi B B D C D

10. KF No. 46 A D D C D

11. Cilandak B B C C B

12. Cilandak B B C A B

13. Cilandak B A C A A

14. Bunderan Pancoran A A B C A

15. KF No. 55 B B C A B

16. K24 Sunter B A C B B

17. KF KS Tubun B C D A D

18. KF KS Tubun B B C A C

19. KF KS Tubun B B C C B

20. KF KS Tubun B C C C X

21. KF No. 47 B A D C C

22. KF No. 47 A A C B X

23. KF No. 2 B B D C B

24. KF No. 2 A B D C D

25. Djatinegara A B C C B

26. Djatinegara B A C A A

27. Djatinegara A B D D X

28. Djatinegara A A D C B

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

40

29. KF Pos Pengumben B B D A C

30. KF Pos Pengumben B A D C C

31. KF Pos Pengumben A B D C C

32. Putri A B C C C

33. Rayhan B A C A B

34. Rayhan B A C D B

35. Rayhan B A C A D

36. Rayhan B B C A X

37. Rayhan B B D A D

38. Rayhan B B C A X

Keterangan :

Q01. Jenis Kelamin

A = laki-laki

B = perempuan

Q02. Umur

A = 18 – 30 tahun

B = 31 – 45 tahun

C = 46 – 60 tahun

D = > 60 tahun

Q03. Pendidikan Terakhir

A = tidak sekolah

B = SD/SMP

C = SMA

Q04. Pekerjaan

A = tidak bekerja/ibu rumah tangga

B = pelajar/mahasiswa

C = pegawai

D = wirausaha

Q05. Pendapatan per bulan

X = responden tidak mengisi

A = < Rp 1 juta

B = ≥ Rp 1 s.d < 2 juta

C = ≥ Rp 2 s.d < 4 juta

D = ≥ Rp 4 juta

D = D3/S1/S2/S3

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

41

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Imunostimulan Meniran Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-laki 12 31,6 %

2. Perempuan 26 68,4 %

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Imunostimulan Meniran Berdasarkan Umur

No. Umur Frekuensi Persentase

1. 18 – 30 tahun 17 44,7 %

2. 31 – 45 tahun 18 47,4 %

3. 46 – 60 tahun 2 5,3 %

4. > 60 tahun 1 2,6 %

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Imunostimulan Meniran Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1. SD/SMP 1 2,6 %

2. SMA 19 50 %

3. D3/S1/S2/S3 18 47,4 %

Jumlah 38 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

42

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Imunostimulan Meniran Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase

1. Tidak bekerja/Ibu rumah tangga 13 34,2 %

2. Mahasiswa 2 5,3 %

3. Pegawai 21 55,3 %

4. Wirausaha 2 5,3 %

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna

Imunostimulan Meniran Berdasarkan Pendapatan per Bulan

No. Pendapatan per Bulan Frekuensi Persentase

1. Tidak bersedia mengisi 6 15,8 %

2. < Rp 1.000.000,- 3 7,9 %

3. ≥ Rp 1.000.000,- s.d < Rp 2.000.000,- 13 34,2 %

4. ≥ Rp 2.000.000,- s.d < Rp 4.000.000,- 9 23,7 %

5. ≥ Rp 4.000.000,- 7 18,4 %

Jumlah 38 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

43

Tabel 4.13

Data Mentah Pola Penggunaan Imunostimulan Meniran

No. Apotek Q01 Q02 Q03 Q04 Q05 Q06 Q07 Q08 Q09

1. K24 Pondok Kopi N A D C B A,B B,D A D

2. K24 Pondok Kopi N A D D D A,B,C B,C A D

3. K24 Pondok Kopi N A C C A A,B B D D

4. Ciracas N D D A A D A C B

5. Ciracas N A D A D A A X D

6. KF No. 48 N C C D A C B X B

7. K24 Slipi N A D B C A,B,C B X X

8. K24 Slipi N A D B B A,B A,B A X

9. K24 Slipi N C C C D A,B B,C X D

10. KF No. 46 N C D B C A A X A,D

11. Cilandak N C C A B B B X D

12. Cilandak N C C A B C C D B

13. Cilandak N E D D E A,B,C A,B,C X D

14. Bunderan Pancoran N C D A A A,C A,C X X

15. KF No. 55 N C C A D A,B A,B X D

16. K24 Sunter N A D B A A,B,C B A D

17. KF KS Tubun N C C B C A A D A

18. KF KS Tubun N A D A D A,B,C A,B,C A,D D

19. KF KS Tubun N C E B A A X X D

20. KF KS Tubun N C C D A A X X X

21. KF No. 47 N B B A A A X X D

22. KF No. 47 N B B A D A A X X

23. KF No. 2 N A B D A A,C X X D

24. KF No. 2 N B D A E B A X X

25. Djatinegara N C D A C A A X X

26. Djatinegara N A D C C A A X X

27. Djatinegara N C C C D A,B,C X X D

28. Djatinegara N B B A B A,B,C A,B,C X X

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

44

29. KF Pos Pengumben N A A A D C B X X

30. KF Pos Pengumben N C E C A A,C X X X

31. KF Pos Pengumben N C C A E C X X X

32. Putri N C C B D C C D X

33. Rayhan N C C C D A A X X

34. Rayhan N B B A B B X X X

35. Rayhan N C C A A C C X D

36. Rayhan N A A B D A X X X

37. Rayhan N A A A A D X D X

38. Rayhan N A E A B A,B A,B X X

Keterangan :

Q01. Nama Produk

A = Dibost

B = Divens

C = Erphacea

D = Fituno

E = Formuno

F = Hepimun

G = Imudator

H = Imulan

I = Imunal

J = Imunogard

K = Niran

L = Primunox

M = Stimox

N = Stimuno

O = Tribost

Q02. Sumber Informasi

A = iklan di media

cetak/elektronik

B = keluarga/teman

C = dokter/apoteker/

perawat/tenaga kesehatan

D = pengetahuan

E = lain-lain

Q03. Alasan Penggunaan Produk

A = mengikuti iklan

B = mengikuti keluarga/teman

C = saran dokter

D = karena saya mengetahui

produk tersebut bermanfaat

bagi tubuh saya

E = lain-lain

Q04. Frekuensi Penggunaan

A = 1 kali sehari

B = 2 kali sehari

C = 3 kali sehari

D = tidak teratur

E = lain-lain

Q05. Lama Penggunaan

A = 1 minggu s.d < 1 bulan

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

45

B = ≥ 1 s.d < 3 bulan

C = ≥ 3 s.d < 6 bulan

D = ≥ 6 bulan

E = tidak ingat

Q06. Manfaat yang Diharapkan

X = tidak mengharapkan efek

apapun

A = agar tubuh tetap sehat

B = menambah stamina tubuh

C = cepat sembuh dari sakit

D = lain-lain

Q07. Manfaat yang Diperoleh

X = tidak mendapatkan efek

apapun

A = agar tubuh tetap sehat

B = menambah stamina tubuh

C = cepat sembuh dari sakit

D = lain-lain

Q08. Efek Samping

X = tidak ada efek samping

perseptif

A = sering buang air kecil

B = kepala pusing

C = gatal-gatal, kulit kemerahan

D = lain-lain

Q09. Konsumsi Obat Lain

X = tidak mengkonsumsi obat

saat mengkonsumsi

suplemen meniran

A = obat penurun gula darah

B = obat penurun tekanan darah

C = obat jantung

D = lain-lain

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

46

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Nama Dagang Produk yang Digunakan Responden

No. Nama Dagang Produk Frekuensi Persentase

1. Stimuno® 38 100 %

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Sumber Informasi

No. Sumber Informasi Frekuensi Persentase

1. Iklan di media cetak/elektronik 14 36,8 %

2. Keluarga/teman 5 13,2 %

3. Dokter/apoteker/tenaga kesehatan 17 44,7 %

4. Pengetahuan 1 2,6 %

5. Pramuniaga produk 1 2,6 %

Jumlah 38 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

47

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Alasan Penggunaan

No. Alasan Penggunaan Frekuensi Persentase

1. Mengikuti iklan 3 7,9 %

2. Mengikuti keluarga/teman 5 13,2 %

3. Saran dokter 13 34,2 %

4. Karena produk itu bermanfaat 14 36,8 %

5. Meningkatkan daya tahan tubuh 2 5,3 %

6. Pramuniaga produk 1 2,6 %

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Frekuensi Penggunaan

No. Frekuensi Penggunaan Frekuensi Persentase

1. 1 kali sehari 18 47,4 %

2. 2 kali sehari 8 21,1 %

3. 3 kali sehari 7 18,4 %

4. Tidak teratur 5 13,2 %

Jumlah 38 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

48

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Lama Penggunaan

No. Lama Penggunaan Frekuensi Persentase

1. 1 minggu s.d < 1 bulan 12 31,6 %

2. ≥ 1 bulan s.d < 3 bulan 7 18,4 %

3. ≥ 3 bulan s.d < 6 bulan 5 13,2 %

4. ≥ 6 bulan 11 28,9 %

5. Tidak ingat 3 7,9 %

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Efek Imunostimulan Perseptif yang Diharapkan

No. Efek Imunostimulan Perseptif

yang Diharapkan Frekuensi Persentase

1. Agar tubuh sehat 11 28,9 %

2. Menambah stamina tubuh 3 7,9 %

3. Cepat sembuh dari sakit 6 15,8 %

4. Peningkatan daya tahan tubuh 2 5,3 %

5. Agar tubuh sehat & menambah

stamina tubuh 6 15,8 %

6. Agar tubuh sehat & cepat sembuh

dari sakit 3 7,9 %

7. Agar tubuh sehat, menambah

stamina tubuh & cepat sembuh

dari sakit

7 18,4 %

Jumlah 38 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

49

Tabel 4.20

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Efek Imunostimulan Perseptif yang Didapatkan

No. Efek Imunostimulan Perseptif

yang Didapatkan Frekuensi Persentase

1. Tidak mendapatkan efek 10 26,3 %

2 Tubuh sehat 9 23,7 %

3. Stamina tubuh meningkat 6 15,8 %

4. Cepat sembuh dari sakit 3 7,9 %

5. Tubuh sehat & stamina tubuh

meningkat 3 7,9 %

6. Tubuh sehat & cepat sembuh dari

sakit 1 2,6 %

7. Stamina tubuh meningkat & cepat

sembuh dari sakit 2 5,3 %

8. Stamina tubuh meningkat &

pikiran lebih focus 1 2,6 %

9. Tubuh sehat, stamina tubuh

meningkat & cepat sembuh dari

sakit

3 7,9 %

Jumlah 38 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

50

Tabel 4.21

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Efek Samping Perseptif

No. Efek Samping Perseptif Frekuensi Persentase

1. Tidak ada efek samping 27 71,1 %

2 Sering buang air kecil 4 10,5 %

3. Gatal – gatal, kulit kemerahan 1 2,6 %

4. Nafsu makan meningkat 2 5,3 %

5. Sakit perut 1 2,6 %

6. Diare 1 2,6 %

7. Mual muntah 1 2,6 %

8. Sering buang air kecil & nafsu

makan meningkat 1 2,6 %

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.22

Distribusi Frekuensi Penggunaan Imunostimulan Meniran Berdasarkan

Obat Lain yang Dikonsumsi

No. Obat Lain yang Dikonsumsi Frekuensi Persentase

1. Tidak menggunakan obat 18 47,4 %

2 Obat penurun gula darah 1 2,6 %

3. Obat penurun tekanan darah 3 7,9 %

4. Obat flu/batuk, sakit kepala &

demam 15 39,5 %

5. Obat penurun gula darah & obat

flu/batuk 1 2,6 %

Jumlah 38 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

51

Tabel 4.23

Distribusi Frekuensi Alasan Responden yang Tidak Menggunakan

Produk Imunostimulan Meniran

No. Alasan Tidak Menggunakan

Produk Imunostimulan Meniran Frekuensi Persentase

1. Sehat tanpa menggunakan produk

tersebut 86 41,5 %

2 Menggunakan produk lain untuk

meningkatkan daya tahan tubuh

seperti :

• Non bahan alam (seperti vitamin

C, sentrum kardio, nutrilight)

• Jinten hitam

• Sarang semut

• Tianshi

• Sari kurma

• Mengkudu

• Cuka apel

• Fermino

• Obat raja

• Madu

• Omega Squalene

• Proimun

• Tidak ingat nama produk

33

38

1

1

1

1

1

1

1

2

1

1

8

15,9 %

18,4 %

0,5 %

0,5 %

0,5 %

0,5 %

0,5 %

0,5 %

0,5 %

1 %

0,5 %

0,5 %

3,9 %

3. Tidak pernah disarankan dokter 5 2,4 %

4. Informasi publikasi yang kurang 12 5,8 %

5. Belum pernah mencoba 2 1 %

6. Tidak berniat memakai 1 0,5 %

7. Tidak percaya akan khasiat produk

tersebut 1 0,5 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

52

8. Mahal dengan harga produk tersebut 2 1 %

9. Takut tidak cocok dalam

menggunakan produk tersebut 2 1 %

10. Takut ketergantungan 1 0,5 %

11. Sangat mudah alergi terhadap

sesuatu sehingga takut untuk

mencoba produk suplemen

2 1 %

12. Memiliki penyakit diabetes dan

takut untuk mencoba 1 0,5 %

13. Memiliki penyakit jantung dan takut

untuk mencoba 1 0,5 %

14. Sudah tua, jadi merasa

imunostimulan tersebut tidak akan

berefek

1 0,5 %

Jumlah 207 100 %

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

53

Tabel 4.24

Tabel Silang antara Jenis Kelamin Responden dengan

Penggunaan Imunostimulan Meniran

Status Penggunaan

Imunostimulan Meniran

Jenis Kelamin Responden

Laki-laki Perempuan

Menggunakan 12 26

Tidak Menggunakan 107 100

Tabel 4.25

Tabel Silang antara Umur Responden dengan

Penggunaan Imunostimulan Meniran

Status Penggunaan

Imunostimulan

Meniran

Umur Responden

18-30 tahun 31-45 tahun 46-60 tahun > 60 tahun

Menggunakan 17 18 2 1

Tidak

Menggunakan 65 72 53 17

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

54

Tabel 4.26

Tabel Silang antara Pendidikan Terakhir Responden dengan

Penggunaan Imunostimulan Meniran

Status Penggunaan

Imunostimulan

Meniran

Pendidikan Terakhir Responden

Tidak

sekolah SD/SMP SMA D3/S1/S2/S3

Menggunakan 0 1 19 18

Tidak

Menggunakan 1 34 86 86

Tabel 4.27

Tabel Silang antara Pekerjaan Responden dengan

Penggunaan Imunostimulan Meniran

Status

Penggunaan

Imunostimulan

Meniran

Pekerjaan Responden

Tidak

bekerja/Ibu

Rumah

Tangga

Mahasiswa Pegawai Wirausaha

Menggunakan 13 2 21 2

Tidak

Menggunakan 52 9 113 33

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

55

Tabel 4.28

Tabel Silang antara Pendapatan per Bulan Responden dengan

Penggunaan Imunostimulan Meniran

Status

Penggunaan

Imunostimulan

Meniran

Pendapatan per Bulan Responden

< Rp1.000.000,-

≥ Rp

1.000.000,- s.d

< Rp

2.000.000,-

≥ Rp

2.000.000,- s.d

< Rp

4.000.000,-

≥ Rp 4.000.000,-

Menggunakan 3 13 9 7

Tidak

Menggunakan 18 58 54 19

Tabel 4.29

Tabel Silang antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya

Efek Imunostimulan Perseptif

Status Efek

Perseptif

Frekuensi Penggunaan

1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari Tidak

teratur

Ada 14 6 5 3

Tidak Ada 4 2 2 2

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

56

Tabel 4.30

Tabel Silang antara Lama Penggunaan dengan Adanya

Efek Imunostimulan Perseptif

Status Efek

Perseptif

Lama Penggunaan

1 minggu

s.d

< 1 bulan

≥ 1 bulan

s.d

< 3 bulan

≥ 3 bulan

s.d

< 6 bulan

≥ 6 bulan Tidak Ingat

Ada 6 6 5 9 2

Tidak Ada 6 1 0 2 1

Tabel 4.31

Tabel Silang antara Frekuensi Penggunaan dengan Adanya

Efek Samping Perseptif

Efek Samping

Perseptif

Frekuensi Penggunaan

1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari Tidak

teratur

Ada 4 4 2 1

Tidak Ada 14 4 5 4

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

57

Tabel 4.32

Tabel Silang antara Lama Penggunaan dengan Adanya

Efek Samping Perseptif

Efek Samping

Perseptif

Lama Penggunaan

1 minggu

s.d

< 1 bulan

≥ 1 bulan

s.d

< 3 bulan

≥ 3 bulan

s.d

< 6 bulan

≥ 6 bulan Tidak Ingat

Ada 4 3 1 3 0

Tidak Ada 8 4 4 8 3

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

58

Lampiran 3.1

Daftar Nama Apotek

Jakarta Pusat

1. Apotek Kimia Farma No. 2

2. Apotek Kimia Farma No. 5

3. Apotek Galuh

4. Apotek New Djakarta

Jakarta Utara

1. Apotek Kimia Farma No. 46

2. Apotek K24 Sunter

3. Apotek Putri

4. Apotek Rayhan

Jakarta Barat

1. Apotek Kimia Farma KS Tubun

2. Apotek K24 Slipi

3. Apotek Kimia Farma Pos Pengumben

4. Apotek Melco

Jakarta Timur

1. Apotek Kimia Farma No. 48

2. Apotek Djatinegara

3. Apotek K24 Pondok Kopi

4. Apotek Ciracas

Jakarta Selatan

1. Apotek Kimia Farma No. 47

2. Apotek Kimia Farma No. 55

3. Apotek Bunderan Pancoran

4. Apotek Cilandak

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

59

Lampiran 3.2

Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI Jakarta

Kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

60

Lampiran 3.3

Surat Persetujuan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI Jakarta

Dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

61

Lampiran 3.4

Surat Persetujuan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI Jakarta

dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

62

Lampiran 3.5

Surat Persetujuan Izin Melakukan Penelitian di Wilayah DKI Jakarta

dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

63

Lampiran 3.6

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Saudara

di Jakarta

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa program S1 Farmasi

Universitas Indonesia, saya akan melakukan penelitian tentang studi efek yang

dipersepsikan dari penggunaan imunostimulan herbal. Tujuan penelitian ini adalah

untuk menilai efek perseptif penggunaan produk imunostimulan yang

mengandung meniran (Phyllanthus niruri L.) di wilayah Jakarta. Untuk keperluan

tersebut saya mohon bersedia/tidak bersedia*) Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi

responden dalam penelitian ini, selanjutnya kami mohon bersedia/tidak

bersedia*) bapak/ibu/saudara untuk mengisi kuisioner yang saya sediakan dengan

kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.

Demikian lembar persetujuan ini dibuat. Atas bantuan dan partisipasi

Bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, …………………..

Peneliti, Responden,

Diah Puspitasari ………………...

*) coret yang tidak perlu

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

64

Lampiran 3.7

Kuesioner

Efek Perseptif Meniran (Phyllanthus niruri L.) sebagai Imunostimulan

(Studi Kasus di Wilayah Jakarta)

Tempat : ……………………………….

BAGIAN 1 : KARAKTERISTIK RESPONDEN

Berilah tanda contreng (v) pada pilihan Anda

Jenis kelamin:

Laki – laki

Perempuan

Umur:

18-30 tahun

31-45 tahun

46-60 tahun

>60 tahun

Pendidikan terakhir:

Tidak sekolah

SD/SMP

SMA

D3, S1, S2, S3

Pekerjaan:

Ibu Rumah Tangga

Mahasiswa

Pegawai

Wirausaha

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

65

Pendapatan per bulan :

< Rp 1.000.000

≥ Rp 1.000.000 s.d < Rp 2.000.000

≥ Rp 2.000.000 s.d < Rp 4.000.000

≥ Rp 4.000.000

BAGIAN 2 : DATA PENGGUNA

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda contreng (v) pada

kolom yang tersedia.

1. Produk yang Anda gunakan :

(pilih salah satu!)

Dibost®

Divens®

Erphacea®

Fituno®

Formuno®

Hepimun®

Imudator®

Imulan®

Imunal®

Imunogard®

Niran®

Primunox®

Stimox®

Stimuno®

Tribost®

Jika menggunakan produk di nomor 1, lanjutkan ke nomor selanjutnya di

bagian 2 ini. Jika tidak menggunakan produk di nomor 1, lanjutkan

langsung ke bagian 3.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

66

2. Darimana Anda mengetahui produk tersebut? (pilih salah satu!)

Iklan di media cetak/elektronik

Keluarga/teman

Dokter/apoteker/tenaga kesehatan

Pengetahuan

Lain-lain ……………………….

3. Apa alasan Anda menggunakan produk tersebut ? (pilih salah satu!)

Mengikuti iklan

Mengikuti keluarga/teman saya

yang juga menggunakan

Saran dokter/tenaga kesehatan

Karena saya mengetahui produk

tersebut bermanfaat bagi tubuh

saya

Lain-lain ………

4. Berapa kali Anda menggunakan produk tersebut ? (pilih salah satu!)

1 kali sehari

2 kali sehari

3 kali sehari

Tidak teratur

Lain – lain ………

5. Sudah berapa lama Anda menggunakan produk tersebut? (pilih salah satu!)

1 minggu s.d < 1 bulan

≥ 1 bulan s.d < 3 bulan

≥ 3 bulan s.d < 6 bulan

≥ 6 bulan

Tidak ingat

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

67

6. Manfaat yang Anda harapkan dari penggunaan produk tersebut?

(boleh pilih lebih dari satu!)

Pernyataan Ya

Agar tubuh sehat

Menambah stamina tubuh

Cepat sembuh dari sakit

Lain-lain ………………

Jika tidak mengharapkan manfaat apapun (hanya coba – coba), nomor 6

tidak perlu diisi.

7. Manfaat yang Anda dapatkan setelah menggunakan produk tersebut?

(boleh pilih lebih dari satu!)

Pernyataan Ya

Tubuh sehat

Stamina tubuh meningkat

Cepat sembuh dari sakit

Lain-lain ………………

Jika tidak mendapatkan manfaat apapun (menurut Anda tidak berefek

apapun), nomor 7 tidak perlu diisi.

8. Apakah setelah menggunakan produk tersebut Anda merasakan gejala di

bawah ini? (boleh pilih lebih dari satu!)

Pernyataan Ya

Sering buang air kecil

Kepala pusing

Gatal-gatal, kulit kemerahan

Lain – lain ………….

Jika tidak mendapatkan manfaat apapun (menurut Anda tidak berefek

apapun), nomor 8 tidak perlu diisi.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

68

9. Apakah Anda menggunakan obat-obatan di bawah ini selama

menggunakan produk tersebut? (boleh pilih lebih dari satu!)

Pernyataan Ya

Obat penurun gula darah

Obat penurun tekanan darah

Obat jantung

Lain-lain ………………

Jika tidak menggunakan obat apapun, nomor 9 tidak perlu diisi.

10. Apakah Anda merasakan keluhan saat menggunakan obat pada nomor 9

yang dikonsumsi bersamaan dengan produk pada nomor 1?

Ya,

sebutkan ………………

Tidak

BAGIAN 3 : DATA BUKAN PENGGUNA

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda contreng (v) pada

kolom yang tersedia.

Apakah alasan Anda tidak menggunakan produk imunostimulan meniran?

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

69

Lampiran 4.1

Hasil Uji Validitas Kuesioner

Tujuan : Untuk menilai validitas dari kuesioner yang dipakai sebagai alat

pengumpul data.

Hasil : Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

sumber informasi 18.80 25.537 .630 .802

alasan penggunaan 18.55 28.576 .468 .823

frekuensi penggunaan 18.90 25.989 .455 .831

lama penggunaan 19.40 22.779 .696 .792

manfaat yg diharapkan 19.05 27.524 .640 .805

manfaat yg diperoleh 19.50 27.105 .678 .801

efek samping 20.15 28.450 .508 .819

konsumsi obat lain 18.25 27.039 .500 .820

Kesimpulan :

df = n – 2 = 20 – 2 = 18

r tabel (0,05, 18) = 0,444

jika r hitung < r tabel à tidak valid, dan jika r hitung > r tabel à valid

r hitung dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation

Maka, nilai Corrected Item-Total Correlation pada seluruh butir pertanyaan

adalah > 0,444 à kuesioner dinyatakan valid

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

70

Lampiran 4.2

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

Tujuan : Untuk menilai reliabilitas dari kuesioner yang dipakai sebagai alat

pengumpul data.

Hasil :

Kesimpulan :

Menurut Nunally & Bernstein (1994), skala pengukuran yang reliabel sebaiknya

memiliki nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,70.

Maka, nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,831 à kuesioner dinyatakan reliabel

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.831 8

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

71

Lampiran 4.3

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan

Imunostimulan Meniran dengan Jenis Kelamin Responden

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan imunostimulan

meniran dengan jenis kelamin responden

Hipotesis : Ho = Penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan

dengan jenis kelamin responden

Ha = Penggunaan imunostimulan meniran berhubungan dengan

jenis kelamin responden

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.199a 1 .023 Continuity Correctionb 4.425 1 .035 Likelihood Ratio 5.318 1 .021 Fisher's Exact Test .033 .017

Linear-by-Linear Association 5.178 1 .023 N of Valid Cases 245 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.46.

b. Computed only for a 2x2 table

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 5,199 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(2-1) = 1 dan nilai p =

0,023. Karena nilai p = 0,023 lebih kecil dari α = 0,05, maka Ho ditolak. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan imunostimulan meniran

berhubungan dengan jenis kelamin responden.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

72

Lampiran 4.4

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan

Imunostimulan Meniran dengan Umur Responden

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan imunostimulan

meniran dengan umur responden

Hipotesis : Ho = Penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan

dengan umur responden

Ha = Penggunaan imunostimulan meniran berhubungan dengan

umur responden

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 10.369a 3 .016

Likelihood Ratio 12.732 3 .005

Linear-by-Linear Association 7.548 1 .006

N of Valid Cases 245 a. 1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.79.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 10,369 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(4-1) = 3 dan nilai p =

0,016. Karena nilai p = 0,016 lebih kecil dari α = 0,05, maka Ho ditolak. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan imunostimulan meniran

berhubungan dengan umur responden.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

73

Lampiran 4.5

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan

Imunostimulan Meniran dengan Pendidikan Terakhir Responden

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan imunostimulan

meniran dengan pendidikan terakhir responden

Hipotesis : Ho = Penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan

dengan pendidikan terakhir responden

Ha = Penggunaan imunostimulan meniran berhubungan pada

pendidikan terakhir responden

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 5.251a 3 .154

Likelihood Ratio 7.205 3 .066

Linear-by-Linear Association 2.662 1 .103

N of Valid Cases 245 a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .16.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 5,251 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(4-1) = 3 dan nilai p =

0,154. Karena nilai p = 0,154 lebih besar dari α = 0,05, maka Ho diterima. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan imunostimulan meniran tidak

berhubungan dengan pendidikan terakhir responden. Namun, hasil dari uji

independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat karena 25 % dari total sel

memiliki nilai ekspektasi di bawah 5 dan memiliki nilai ekspektasi minimum di

bawah 1 sehingga perlu dilakukan uji Fisher Eksak.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

74

Lampiran 4.6

Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan

Meniran dengan Pendidikan Terakhir Responden

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan imunostimulan

meniran dengan pendidikan terakhir responden

Hipotesis : Ho = Penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan

dengan pendidikan terakhir responden

Ha = Penggunaan imunostimulan meniran berhubungan dengan

pendidikan terakhir responden

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probability

Pearson Chi-Square 5.251a 3 .154 .231 Likelihood Ratio 7.205 3 .066 .067 Fisher's Exact Test 6.235 .090 Linear-by-Linear

Association

2.662b 1 .103 .110 .064 .026

N of Valid Cases 245 a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .16.

b. The standardized statistic is -1.632.

Kesimpulan :

Nilai p eksak = 0,090 dan lebih besar dari nilai α = 0,05, maka kesimpulannya Ho

diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan imunostimulan

meniran tidak berhubungan dengan pendidikan terakhir responden.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

75

Lampiran 4.7

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan

Imunostimulan Meniran dengan Pekerjaan Responden

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan imunostimulan

meniran dengan pekerjaan responden

Hipotesis : Ho = Penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan

dengan pekerjaan responden

Ha = Penggunaan imunostimulan meniran berhubungan dengan

pekerjaan responden

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 3.625a 3 .305

Likelihood Ratio 4.237 3 .237

Linear-by-Linear Association 2.670 1 .102

N of Valid Cases 245 a. 1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.71.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 3,625 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(4-1) = 3 dan nilai p =

0,305. Karena nilai p = 0,305 lebih besar dari α = 0,05, maka Ho diterima. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan imunostimulan meniran tidak

berhubungan dengan pekerjaan responden.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

76

Lampiran 4.8

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Penggunaan

Imunostimulan Meniran dengan Pendapatan per Bulan Responden

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan imunostimulan

meniran pendapatan per bulan responden

Hipotesis : Ho = Penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan

dengan pendapatan per bulan responden

Ha = Penggunaan imunostimulan meniran berhubungan dengan

pendapatan per bulan responden

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2.211a 3 .530

Likelihood Ratio 2.083 3 .555

Linear-by-Linear Association .561 1 .454

N of Valid Cases 181 a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 3.71.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 2,211 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(4-1) = 3 dan nilai p =

0,530. Karena nilai p = 0,530 lebih besar dari α = 0,05, maka Ho diterima. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan imunostimulan meniran tidak

berhubungan dengan pendidikan terakhir responden. Namun, hasil dari uji

independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat karena 25 % dari total sel

memiliki nilai ekspektasi di bawah 5 sehingga perlu dilakukan uji Fisher Eksak.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

77

Lampiran 4.9

Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Penggunaan Imunostimulan

Meniran dengan Pendapatan per Bulan Responden

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan imunostimulan

meniran dengan pendapatan per bulan responden

Hipotesis : Ho = Penggunaan imunostimulan meniran tidak berhubungan

dengan pendapatan per bulan responden

Ha = Penggunaan imunostimulan meniran berhubungan dengan

pendapatan per bulan responden

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probability

Pearson Chi-Square 2.211a 3 .530 .542 Likelihood Ratio 2.083 3 .555 .572 Fisher's Exact Test 2.176 .556 Linear-by-Linear

Association

.561b 1 .454 .507 .262 .067

N of Valid Cases 181 a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.71.

b. The standardized statistic is -.749.

Kesimpulan :

Nilai p eksak = 0,556 dan lebih besar dari nilai α = 0,05, maka kesimpulannya Ho

diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan imunostimulan

meniran tidak berhubungan dengan pendapatan per bulan terakhir responden.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

78

Lampiran 4.10

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Frekuensi

Penggunaan dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Ha = Ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan adanya

efek imunostimulan perseptif

α = 0,05

Hasil : Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square .664a 3 .882

Likelihood Ratio .629 3 .890

Linear-by-Linear Association .572 1 .450

N of Valid Cases 38

a. 5 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.32.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 0,664 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(4-1) = 3 dan nilai p =

0,882. Karena nilai p = 0,882 lebih besar dari α = 0,05, maka Ho diterima. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi

penggunaan dengan adanya efek imunostimulan perseptif. Namun, hasil dari uji

independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat karena 62,5 % dari total sel

memiliki nilai ekspektasi di bawah 5 sehingga perlu dilakukan uji Fisher Eksak.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

79

Lampiran 4.11

Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan

Adanya Efek Imunostimulan Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Ha = Ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan adanya

efek imunostimulan perseptif

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probability

Pearson Chi-Square .664a 3 .882 .947 Likelihood Ratio .629 3 .890 .947 Fisher's Exact Test 1.057 .908 Linear-by-Linear

Association

.572b 1 .450 .509 .276 .097

N of Valid Cases 38 a. 5 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.32.

b. The standardized statistic is .756.

Kesimpulan :

Nilai p eksak = 0,908 dan lebih besar dari nilai α = 0,05, maka kesimpulannya Ho

diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

frekuensi penggunaan dengan adanya efek imunostimulan perseptif.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

80

Lampiran 4.12

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Lama Penggunaan

dengan Adanya Efek Imunostimulan Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Ha = Ada hubungan antara lama penggunaan dengan adanya efek

imunostimulan perseptif

α = 0,05

Hasil : Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6.231a 4 .183

Likelihood Ratio 7.174 4 .127

Linear-by-Linear Association 1.948 1 .163

N of Valid Cases 38

a. 7 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .79.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 6,231 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(5-1) = 4 dan nilai p =

0,183. Karena nilai p = 0,183 lebih besar dari α = 0,05, maka Ho diterima. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lama penggunaan

dengan adanya efek imunostimulan perseptif. Namun, hasil dari uji independensi

kai kuadrat tidak memenuhi syarat karena 70 % dari total sel memiliki nilai

ekspektasi di bawah 5 dan memiliki nilai ekspektasi minimum dibawah 1

sehingga perlu dilakukan uji Fisher Eksak.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

81

Lampiran 4.13

Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Lama Penggunaan dengan

Adanya Efek Imunostimulan Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek imunostimulan perseptif

Ha = Ada hubungan antara lama penggunaan dengan adanya efek

imunostimulan perseptif

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probability

Pearson Chi-Square 6.231a 4 .183 .179 Likelihood Ratio 7.174 4 .127 .195 Fisher's Exact Test 5.498 .198 Linear-by-Linear

Association

1.948b 1 .163 .192 .104 .041

N of Valid Cases 38 a. 7 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .79.

b. The standardized statistic is -1.396.

Kesimpulan :

Nilai p eksak = 0,198 dan lebih besar dari nilai α = 0,05, maka kesimpulannya Ho

diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

lama penggunaan dengan adanya efek imunostimulan perseptif.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

82

Lampiran 4.14

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Frekuensi

Penggunaan dengan Adanya Efek Samping Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Ha = Ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan adanya

efek samping perseptif

α = 0,05

Hasil : Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2.315a 3 .510

Likelihood Ratio 2.188 3 .534

Linear-by-Linear Association .009 1 .925

N of Valid Cases 38

a. 5 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.45.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 2,315 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(4-1) = 3 dan nilai p =

0,510. Karena nilai p = 0,510 lebih besar dari α = 0,05, maka Ho diterima. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi

penggunaan dengan adanya efek samping perseptif. Namun, hasil dari uji

independensi kai kuadrat tidak memenuhi syarat karena 62,5 % dari total sel

memiliki nilai ekspektasi dibawah 5 sehingga perlu dilakukan uji Fisher Eksak.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

83

Lampiran 4.15

Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Frekuensi Penggunaan dengan

Adanya Efek Samping Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Ha = Ada hubungan antara frekuensi penggunaan dengan adanya

efek samping perseptif

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probability

Pearson Chi-Square 2.315a 3 .510 .552 Likelihood Ratio 2.188 3 .534 .596 Fisher's Exact Test 2.303 .552 Linear-by-Linear

Association

.009b 1 .925 1.000 .520 .126

N of Valid Cases 38 a. 5 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.45.

b. The standardized statistic is -.094.

Kesimpulan :

Nilai p eksak = 0,552 dan lebih besar dari nilai α = 0,05, maka kesimpulannya Ho

diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

frekuensi penggunaan dengan adanya efek samping perseptif.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

84

Lampiran 4.16

Uji Independensi Kai Kuadrat tentang Hubungan antara Lama Penggunaan

dengan Adanya Efek Samping Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Ha = Ada hubungan antara lama penggunaan dengan adanya efek

samping perseptif

α = 0,05

Hasil : Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2.203a 4 .699

Likelihood Ratio 2.996 4 .559

Linear-by-Linear Association 1.013 1 .314

N of Valid Cases 38

a. 8 cells (80.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .87.

Kesimpulan :

Nilai Χ2 = 2,203 dengan derajat kebebasan (df) = (2-1)(5-1) = 4 dan nilai p =

0,699. Karena nilai p = 0,699 lebih besar dari α = 0,05, maka Ho diterima. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lama penggunaan

dengan adanya efek samping perseptif. Namun, hasil dari uji independensi kai

kuadrat tidak memenuhi syarat karena 80 % dari total sel memiliki nilai dibawah 5

dan memiliki nilai ekspektasi minimum dibawah 1 sehingga perlu dilakukan uji

Fisher Eksak.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20181372-S33102...UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PERSEPTIF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI

85

Lampiran 4.17

Uji Fisher Eksak tentang Hubungan antara Lama Penggunaan dengan

Adanya Efek Samping Perseptif

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan antara lama penggunaan dengan

adanya efek samping perseptif

Ha = Ada hubungan antara lama penggunaan dengan adanya efek

samping perseptif

α = 0,05

Hasil :

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probability

Pearson Chi-Square 2.203a 4 .699 .753 Likelihood Ratio 2.996 4 .559 .699 Fisher's Exact Test 1.941 .828 Linear-by-Linear

Association

1.013b 1 .314 .376 .192 .062

N of Valid Cases 38 a. 8 cells (80.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .87.

b. The standardized statistic is 1.006.

Kesimpulan :

Nilai p eksak = 0,828 dan lebih besar dari nilai α = 0,05, maka kesimpulannya Ho

diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

lama penggunaan dengan adanya efek samping perseptif.

Efek perseptif..., Diah Puspitasari, FMIPA UI, 2010