8
Page LBM 5 STEP 1 EBM : Penerapan pendekatan dan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran berdasarkan bukti ilmiah yang ada Critial !ppraisal : "egiatan untuk mengkaji suatu artikel penelitian yang layak rujuk atau layak sebagai landasan pengambilan keputusan STEP # 1$ Langkah%langkah dalam ritial apraisal #$ Tujuan dan Man&aat EBM '$ Bagaimana langkah%langkah untuk menentukan EBM ($ )ubungan EBM dan ritial apraisal 5$ !pa saja hal%hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan EBM *$ "elemahan dan "euntungan EBM +$ Man&aat ritial appraisal ,$ Tujuan Critial apraisal -$ "euntungan dan kelemahan ritial apraisal STEP ' 1$ Tujuan dan Man&aat EBM Tujuan : Menghasilkan pemikiran yang akurat Mensur.ey suatu akupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang menerapkan ukuran ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset Mendapatkan in&ormasi untuk menyelesaikan masalah /ntuk menilai suatu obat /ntuk menilai kelebihan dan kekurangan Man&aat : Memperoleh studi penelitian kritis memperbaiki tata laksana pasien meningkatkan kualitas pelayanan dan outome klinis meman&aatkan in&ormasi seara maksimal untuk mendiagnosis dengan tepat meningkatkan kualitas hidup pasien #$ Bagaimana langkah%langkah untuk menentukan EBM 0umuskan pertanyaan menggunakan P C2 3Patient4 nter.ensi4 Comparasion4 2utome : ' eath4 issability4 isom&ort6 Cari bukti Lakukan penelitian kritis melalui 7 ! 37alidity4 mportant4 !ppliability6 Terapkan bukti ke pasien E.aluasi

Ukkie - Sgd 1 Lbm 5 Metodologi Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

UKKIE - MODUL MP LBM 5

UKKIE - MODUL MP LBM 52015LBM 5STEP 1 EBM : Penerapan pendekatan dan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran berdasarkan bukti ilmiah yang ada Critical Appraisal : Kegiatan untuk mengkaji suatu artikel penelitian yang layak rujuk atau layak sebagai landasan pengambilan keputusanSTEP 21. Langkah-langkah dalam critical apraisal2. Tujuan dan Manfaat EBM3. Bagaimana langkah-langkah untuk menentukan EBM4. Hubungan EBM dan critical apraisal5. Apa saja hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan EBM6. Kelemahan dan Keuntungan EBM7. Manfaat critical appraisal8. Tujuan Critical apraisal9. Keuntungan dan kelemahan critical apraisalSTEP 31. Tujuan dan Manfaat EBMTujuan : Menghasilkan pemikiran yang akurat Mensurvey suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang menerapkan ukuran ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset Mendapatkan informasi untuk menyelesaikan masalah Untuk menilai suatu obat Untuk menilai kelebihan dan kekuranganManfaat : Memperoleh studi penelitian kritis memperbaiki tata laksana pasien meningkatkan kualitas pelayanan dan outcome klinis memanfaatkan informasi secara maksimal untuk mendiagnosis dengan tepat meningkatkan kualitas hidup pasien

2. Bagaimana langkah-langkah untuk menentukan EBM Rumuskan pertanyaan menggunakan PICO (Patient, Intervensi, Comparasion, Outcome : 3D Death, Dissability, Discomfort) Cari bukti Lakukan penelitian kritis melalui VIA(Validity, Important, Applicability) Terapkan bukti ke pasien Evaluasi

EBM punya 2 prinsip :-Push : just in case (dokter membaca literatur dan menyimpannya ke dalam memori sebelum bertemu pasien)-pull : just in time (dokter menggunakan memori untuk mengambil keputusan saat menghadapi pasien)

3. Apa saja hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan EBM Menerapkan Critical apraisal (untuk mendapatkan penelitian yg baik : validitas tinggi, akurasi tinggi, aman dan baik dalam aspek diagnosis, terapi, prognosis)

TRIAS : Penelitian yang baik Keahlian klinis Menilai kondisi pasien

4. Kelemahan dan Keuntungan EBMKelemahan:-butuh waktu lama-prosedur rumit-bosanKeuntungan:-merupakan metode yang sistematik-mengurangi jurang antara riset dengan praktis-mendorong penelitian objektif tentang kegunaan sebuah informasi-ketrampilan tidak sulit dikuasai dan dikembangkan5. Langkah-langkah dalam critical apraisal Menyiapkan sesi analitis kritis Baca semua artikel (yang penting paham apa yg dibaca) Catat dan garis bawahi gagasan utama Mengkritisi metode/tujuan/manfaat KTI yang dibaca Menyusun sebuah critical apraisal dengan kaidah ilmiah dalam bentuk rangkuman (introduction, body, conclusion)

6. Tujuan Critical apraisal Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang diperoleh Mampu mengikuti perubahan informasi yang ada Agar dapat memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah Agar mampu memilih kriterian informasi yang tepat untuk di analisa Untuk mencari petunjuk (EBM) yang valid

7. Manfaat critical appraisal Meningkatkan daya analitis kritis Menentukan alternatif yang lebih baik Memunculkan banyak pertanyaan yang baru Informasi yang diperoleh lebih detail dan lebih paham Memperoleh kebenaran dari suatu informasi

8. Keuntungan dan kelemahan critical apraisal Keuntungan : Dapat mengembangkan pemikiran menurut akses informasi yang valid dan relevanKelemahan : Tidak dapat berkembang bila pertanyaan hasil analisis yang dihasilkan terlalu mudah dengan fakta intervensi tidak efektif sesuai dengan bukti

9. Hubungan EBM dan critical apraisal

Critical apraisal digunakan untuk mengkaji data secara cermat untuk melihat keabsahannyaDalam menetapkan EBM harus menggunakan critical apraisal

10. Syarat jurnal yang bisa digunakan :-tidak boleh kurang dari 5 tahun-perhatikan number of needed to treat (makin besar makin bagus) dan needed to harm (makin kecil makin bagus) untuk penelitian obat

Lihat di abstrak, mencakup :- design penelitian- kriteria inklusi/eksklusi- p nya (jika 1 11. VIAValid : dilihat dari___Important : dilihat dari___Applicability : dilihat dari____12. Design Penelitian yang paling cocok untuk prognosis ?13. Level of Evidence nya berapa ?

STEP 4

EBM

PullPush

STEP 71. Tujuan dan Manfaat EBM

Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menghasilkan pemikiran yang akurat. Memanfaatkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Untuk menilai obat baru agar diketahui kelebihan/kekurangan suatu obat. Menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi. Menilai suatu obat baru yang akan dipasarkanwww.cochrane.org

EBM dikembangkan oleh sejumlah ahli epidemiologi klinis dan biostatistik, yang berkembang pesat. Pertama kali ditulis dalam majalah JAMA sebagai petunjuk kepustakaan kedokteran (Readers Guildes to Medical Literature) untuk menolong para klinikus dalam menilai karya ilmiah di bidang kedokteran. Kemudian sebagai pengguna kepustakaan kedokteran atau Users Guildes to Medical Literature dan berkembang mnjadi pengetahuan klinis berbasis bukti atau Evidence Based Clinical Specialities. Dengan berkembangnya metode-metode dalam bidang penelitian dan tuntutan untuk mengetahui hasil penelitian secara benar, maka pada tahun 1992 berkembanglah EBM atau KBB. Sejalan dengan itu berkembang pula pemeliharaan kesehatan berbasis bukti atau Evidence Based Health Care (EBHC) yang lebih menitikberatkan pada kebijakan kesehatan masyarakat pada suatu daerah. KBB lahir pada tahun 1992 oleh suatu kelompok yang diketuai oleh Gordon Guyatt dari McMaster University di Canada. Sejak saat itu, sejumlah makalah tentang KBB dibuat dari 1 publikasi pada tahun 1992 menjadi 1.000 publikasi pada tahun 1998 dan menjadi perhatian internasional.Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.AALASAN Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik, tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien Kemajuan teknolgi dan media komunikasi mempengaruhi perkembangan disegala bidang. Pengetahuan bisa berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama. Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005

MANFAAT Agar dokter tidak salah mendiagnosis Agar dokter tidak kesalahan memberikan terapi pada pasien Agar dapat menigkatkan kualitas hidup pasienWiryo, H., 2002, kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakarta

2. Bagaimana langkah-langkah untuk menentukan EBM Identifikasi dan formulasi masalah Masalah harus disusun dalam bentuk pertanyaan. Hal ini memudahkan untuk mencari bukti yang baik, caranya : focus question : pertanyaan terarah. Secara tegas pertanyaan diarahkan pada masalah tertentu. relevance question : pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi pasien baik dalam aspek etiologi, diagnosis, terapi, dan prognosis. searchable question : pertanyaan yang dapat ditelusuri Mencari dan menelusuri bukti medline, Embase Kajian kritis bukti dari makalah ilmiah Sangat penting dilakukan untuk mengetahui isi dari setiap makalah Menerapkan hasil kajian kritis kepada pasien kita EvaluasiKajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A

3. Kelemahan dan Keuntungan EBMKELEMAHAN

Kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi Kurangnya rasa ingin tahu Kurangnya pengalaman dan prior knowledge Menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah Kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu masalahliliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

4. Langkah-langkah dalam critical apraisal

menyiapkan sesi analisi kritisbaca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topic utama dari artikel tersebutmenggarisbawahi gagasan-gagasan utama dan membuat catatan lengkapnyamengoreksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisismenyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introduction, body dan conclusionmengidentifikasi proses yang perlu diperbaikiwww.deliveri.org and praktikum 4

5. Tujuan Critical apraisal

Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang diperoleh. Agar mampu memahami informasi yang diperoleh. Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada. Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut. Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisawww.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm

6. Manfaat critical appraisal Meningkatkan daya analisis kritis Menentukan alternatif yang lebih baik Memunculkan banyak pertanyaan yang baru Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham Memperoleh kebenaran darisuatu informasililiana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

7. Keuntungan dan kelemahan critical apraisal KERUGIAN1. memakan banyak waktu 2. Critikal Apprasial tidak selalu memberikan jawaban yang mudah3. Critical apprasial dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan kekurangan dari bukti2 yang baikAlison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal Sciences OxfordKeuntungan: Dapat mengembangkan pemikiran menurut akses informasi yang valid,relevan dan berguna sesuai dengan hasil publikasi riset pengetahuan Keterampilan CA tidak sulit untuk dikembangkan CA melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan memadai Bersama dengan kemampuan menunjukkan dalam menemukan bukti penelitin dan perubahan pelatihan sebagai hasil penelitian,CA adalah jalan penutup dari gabungan antara peneliti dan pelatihan sebagai kontribusi yang penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan

Kerugian: CA tidak dapat berkembang bila pertanyaan hasil analisis yang dihasilkan terlalu mudah dengan fakta intervensi tidak efektif sesuai dengan bukti CA ditekankan jika kekurangan bukti informasi yang baik,yang dapat membuat hasil riset terbatas pada infornasi yang tidak jelas CA tidak selalu memberikan pembaca dengan kemudahan menjawab atau menjawab suatu kemungkinan yang diharapkan itu mungkin ditekankan bahwa intervensi penulis tidak efektifliliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

8. Hubungan EBM dan critical apraisal Untuk menilai makalah agar dapat diterapkan pada pasien kita tergantung dari tingkat penguasaan substansi makalah tersebut. Menilai apakah makalah dapat diterapkan pada pasien, tidak sesederhana dengan hanya memakai kriteria inklusi dan eksklusi, tetapi juga perbedaan secara kuantitatif dan kualitatif termasuk juga adanya biologic sense. Seseorang yang sudah mendalami substansi, akan dengan segera mengetahui bahwa kondisi yang tertulis di dalam makalah tersebut sama atau berbeda dan kita dapat memprediksikan besaran perbedaan tersebut. Sehingga apabila kita mengandaikan suatu besaran dengan nilai f, dimana nilai f (dalam prosentase) menunjukkan perbedaan kondisi pasien kita dengan pasien yang tertulis di dalam makalah. Jadi besarnya nilai JDD pasien kita ( untuk makalah aspek terapi) adalah : JDD (makalah)/nilai f, sehingga kita melihat bahwa selain diperlukan pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan EBM, juga sangat diperlukan penguasaan substansi dalam mengkaji setiap makalah ilmiah.Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A

9. Syarat jurnal yang bisa digunakan :10. VIA11. Design Penelitian yang paling cocok untuk prognosis ?12. Level of Evidence nya berapa ?

MANGBEWOK.TK - @SIMANGBEWOKPage 7