64
i UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI TERHADAP AKTIVITAS SERUM ALT PADA TIKUS BETINA GALUR WISTAR TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Maria Arielisa NIM : 158114106 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

i

UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI

TERHADAP AKTIVITAS SERUM ALT PADA TIKUS BETINA GALUR

WISTAR TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Arielisa

NIM : 158114106

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Orang tuaku,

Bapak Jonandar dan Ibu Noorlaila

Saudaraku,

Mas Oscar dan Mas Paska

dan Almamaterku,

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

karunia dan bimbingan-Nya dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Uji

Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Herba Seledri terhadap Aktivitas Serum ALT pada

Tikus Betina Galur Wistar Terinduksi Karbon Tetraklorida” dengan lancar dan

sesuai waktu yang telah ditetapkan. Skripsi ini disusun untuk salah satu syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Program Studi Farmasi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

2. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt. selaku Kepala Program Studi Farmasi

Universitas Sanata Dharma

3. Ibu drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberi bimbingan, saran, perhatian, motivasi, waktu, dan

dukungan dalam mendampingi penulis selama proses penelitian hingga

penyusunan skripsi.

4. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, Apt. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan kritik demi perbaikan dan kemajuan skripsi ini.

5. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan kritik demi perbaikan dan kemajuan skripsi ini.

6. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku Kepala Laboratorium

Fakultas Farmasi atas perijinan dalam penggunaan fasilitas laboratorium

dalam proses penelitian ini.

7. Bapak Heru Purwanto, Bapak Kayat, Bapak Suparjiman, Bapak Musrifi,

dan Bapak Wagiran selaku laboran laboratorium Fakultas Farmasi yang

telah membantu penulis dalam proses pelaksanaan penelitian di

laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

viii

8. Lembaga-lembaga di Universitas Gadjah Mada yang telah membantu dalam

penerbitan dokumen dan proses penelitian ini.

9. Keluarga tercinta, Bapak Jonandar, Ibu Noorlaila, Mas Oscar, Mas Paska,

Mbak Emilia, Mbak Jeni, Felis, Kasih, Alm. Tante Ning, Alm. Eyang Kung

Ngadimin, dan Eyang Uti Karsiti atas dukungan, doa, motivasi, dan kasih

sayang selama ini.

10. Teman satu kelompok “Skripsi Hepatoprotektif Herba Seledri” Bretha Celia

Saragih, Paulina Dewi Rosari, dan E.Inge Cindy Luisa, atas bantuan dan

kerjasama selama proses penelitian hingga penyusunan naskah skripsi.

11. Teman-teman seperjuangan dan sahabat-sahabat atas dukungan, motivasi,

dan semangat yang telah diberikan.

12. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

penyelesaian penyusunan naskah ini.

Penulis menyadari bahwa naskah penelitian ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang

membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan dalam bidang farmasi.

Yogyakarta, 30 Januari 2019

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………… ................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

ABSTRACT ............................................................................................................. xv

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ......................................................................................... 3

Alat ...................................................................................................................... 3

Bahan .................................................................................................................. 4

Tatacara Penelitian .............................................................................................. 4

Persetujuan Ethical Clearance dan Pemeliharaan Hewan Uji................... 4

Pengumpulan dan Pembuatan Serbuk Herba Seledri ................................ 4

Determinasi Tanaman ................................................................................ 5

Penetapan Kadar Air Serbuk Herba Seledri .............................................. 5

Pembuatan EEHS ....................................................................................... 5

Uji Kromatografi Lapis Tipis .................................................................... 6

Preparasi Suspensi EEHS untuk Uji Hepatoprotektif ............................... 6

Pembuatan Larutan Karbon Tetraklorida Konsentrasi 50% ...................... 6

Uji Pendahuluan dan Penetapan Dosis EEHS ........................................... 6

Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji ............................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

x

Pengukuran Aktivitas Serum ALT ............................................................ 8

Analisis Data .............................................................................................. 8

Penetapan Persen Efek Hepatoprotektif EEHS pada Aktivitas Serum

ALT ............................................................................................................ 9

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 9

Pengumpulan dan Determinasi Tanaman ........................................................... 9

Pembuatan Serbuk Kering Herba Seledri ........................................................... 9

Penetapan Kadar Air Herba Seledri .................................................................. 10

Ekstraksi Etanol Herba Seledri ......................................................................... 10

Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis .................................................................. 11

Uji Pendahuluan ................................................................................................ 13

Efek Hepatoprotektif EEHS terhadap Aktivitas Serum ALT pada Tikus Betina

Galur Wistar Terinduksi Karbon Tetraklorida .................................................. 15

Kontrol CMC Na 1% .............................................................................. 17

Kontrol Karbon Tetraklorida ................................................................... 18

Kontrol EEHS .......................................................................................... 18

Kelompok Perlakuan EEHS .................................................................... 18

KESIMPULAN ...................................................................................................... 21

SARAN .................................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 22

LAMPIRAN ........................................................................................................... 26

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rf hasil uji kromatografi lapis tipis EEHS ........................................... 12

Tabel II. Rerata kadar serum ALT pada jam 0, 24, dan 48 setelah induksi

karbon tetraklorida ................................................................................ 14

Tabel III. Uji paired T test serum ALT pada jam ke 0, 24, dan 48 setelah

induksi karbon tetraklorida ................................................................... 14

Tabel IV. Rerata kadar serum ALT dan efek hepatoprotektif pemberian EEHS. 16

Tabel V. Uji Pos Hoc pengaruh pemberian EEHS terhadap aktivitas serum

ALT ...................................................................................................... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Uji kromatografi lapis tipis EEHS pada UV366 setelah

diuapkan amoniak ............................................................................. 12

Gambar 2. Rerata kadar serum ALT pada jam ke 0, 24, dan 48 setelah induksi

karbon tetraklorida ............................................................................. 14

Gambar 3. Rerata kadar serum ALT kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan EEHS ................................................................................. 16

Gambar 4. Hasil Kadar Air Replikasi 1 ............................................................... 29

Gambar 5. Hasil Kadar Air Replikasi 2 ............................................................... 29

Gambar 6. Hasil Kadar Air Replikasi 3 ............................................................... 29

Gambar 7. Herba Seledri Segar ............................................................................ 30

Gambar 8. Serbuk Kering Herba Seledri ............................................................. 30

Gambar 9. Proses Maserasi .................................................................................. 30

Gambar 10. Filtrat Ekstrak Etanol Herba Seledri ................................................. 30

Gambar 11. Penguapan Pelarut ............................................................................. 30

Gambar 12. Penimbangan Bobot Tetap ................................................................ 30

Gambar 13. Sebelum di elusi deteksi UV366 ......................................................... 32

Gambar 14. Sebelum di elusi secara visible .......................................................... 32

Gambar 15. Sebelum diuapkan deteksi UV366 ...................................................... 32

Gambar 16. Sesudah diuapkan deteksi UV366 ....................................................... 32

Gambar 17. Setelah diuapkan deteksi UV254 ........................................................ 33

Gambar 18. Setelah diuapkan secara visible ......................................................... 33

Gambar 19. Pembuatan Larutan CMC Na ............................................................ 34

Gambar 20. Penimbangan Ekstrak Kental Herba Seledri ..................................... 34

Gambar 21. Pembuatan Larutan Ekstrak Etanol Herba Seledri ............................ 34

Gambar 22. Larutan Ekstrak Etanol Herba Seledri ............................................... 34

Gambar 23. Perlakuan Hewan Uji ........................................................................ 34

Gambar 24. Perlakuan Injeksi Karbon Tetraklorida ............................................. 34

Gambar 25. Pengambilan Darah ........................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance ................................................................ 26

Lampiran 2. Surat Keterangan Pengambilan Herba Seledri CV. Merapi Farma

Herbal ............................................................................................ 27

Lampiran 3. Surat Keterangan Determinasi Herba Seledri ................................ 28

Lampiran 4. Penetapan Kadar Air Serbuk Kering Herba Seledri ...................... 29

Lampiran 5. Tahap Pembuatan Ekstraksi .......................................................... 30

Lampiran 6. Perhitungan Rendemen Ekstrak Etanol Herba Seledri (EEHS) .... 31

Lampiran 7. Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis ............................................... 32

Lampiran 8. Tahap Perlakuan Hewan Uji .......................................................... 34

Lampiran 9. Surat Keterangan CE&BU untuk Penggunaan Program IBM

SPSS Statictics 22 .......................................................................... 35

Lampiran 10. Analisis Statistik Serum ALT pada Uji Pendahuluan ................... 36

Lampiran 11. Analisis Statistik Serum ALT pada Kelompok Perlakuan EEHS

dan Kelompok Kontrol .................................................................. 40

Lampiran 12. Penetapan Peringkat Dosis ............................................................ 46

Lampiran 13. Efek Hepatoprotektif EEHS terhadap Serum ALT ....................... 47

Lampiran 14. Perhitungan Konversi Dosis Manusia ........................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

xiv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif dan dosis

efektif pemberian ekstrak etanol herba seledri (EEHS) terhadap aktivitas serum

alanin aminotransferase (ALT) pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon

tetraklorida. Jenis penelitian merupakan eksperimental murni dengan rancangan

acak pola searah. Sejumlah 30 ekor tikus betina galur Wistar dibagi secara acak

dalam 6 kelompok (@ 5 ekor). Kelompok I diberi larutan karbon tetraklorida 50%

2 ml/kgBB (intraperitonial). Kelompok II diberi CMC Na 1% 20 mL/kgBB

(peroral) selama 6 hari. Kelompok III diberi EEHS 600 mg/kgBB (peroral) selama

6 hari. Kelompok IV, V, dan VI diberi EEHS 150, 300 dan 600 mg/kgBB (peroral)

selama 6 hari kemudian di induksi karbon tetraklodrida 2,0 mL/kgBB pada hari

ketujuh (intraperitonial). Darah diambil melalui sinus orbitalis dan diukur aktivitas

serum ALT. Pengambilan darah pada kelompok I pada hari kedua; kelompok II dan

III pada hari ketujuh; kelompok IV, V, VI pada hari kedelapan. Penelitian ini

dilakukan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) pada EEHS yang bertujuan untuk

identifikasi adanya senyawa flavonoid, dimana flavonoid merupakan salah satu

senyawa yang berperan sebagai antioksidan. Sistem KLT menggunakan fase gerak

kloroform : metanol : air (70:30:6.5 v/v) dengan fase diam silica gel GF254 dengan

deteksi UV366 dan uap amoniak.

Hasil penelitian menunjukkan persen hepatoprotektif EEHS 150, 300, dan

600 mg/kgBB sebesar 80,79, 74,45, dan 82,20%. Tidak adanya hubungan

kekerabatan antar kelompok perlakuan dibuktikan adanya perbedaan tidak

bermakna antar dosis (p>0,05). Dosis 600 mg/kgBB merupakan dosis efektif

dengan persen hepatoprotektif paling besar. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa

pada EEHS terdapat flavonoid ditunjukan adanya pendaran berwarna kuning pada

sinar UV366 setelah diuapkan amoniak. Penelitian ini menunjukkan bahwa herba

seledri memiliki potensi sebagai agen hepatoprotektor.

Kata kunci : ekstrak etanol herba seledri, karbon tetraklorida, kadar ALT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

xv

ABSTRACT

The purpose is to determine the hepatoprotective effect and effective dose

of ethanol extract of celery herb (EEHS) on alanine aminotransferase serum activity

in female Wistar rats induced by carbon tetrachloride. The study was a true

experimental with single factor completely randomized design. Thirty rats were

divided randomly in 6 groups (@ 5 rats). Group 1 was given 2 ml/kgBW of carbon

tetrachloride 50% intraperitoneally. Group II was given 20 ml/kgBW (orally, 6

days) of CMC Na 1%. Group III was given EEHS 600 mg/kgBW (orally, 6 days).

Group IV, V, and VI were given EEHS 150, 300, and 600 mg/kgBW (orally, 6 days,

and on the seventh day they were induced with 2 ml/kgBW carbon tetrachloride

intraperitoneally. Blood was taken through the sinus orbitalis and ALT serum was

measured. Group I on second day; Group II and III on seventh day; Group IV, V,

VI on eighth day. This research was done Thin Layer Chromatography (TLC) test

that aims to identify the presence of flavonoid compounds in EEHS. Flavonoid is

one of the compounds that act as antioxidants. TLC system used mobile phase a

mixture of chloroform : methanol : water (70:30:6,5 v/v) and the stationary phase

is silica gel GF254. The detection of flavonoid with UV366 and ammonia vapor.

The result showed that a percent of hepatoprotective EEHS 150, 300, and

600 mg/kgBW is 80.79, 74.45, dan 82.20%. The absence of kinship relations

between treatment groups proved that there no significant differences (p>0,05).

EEHS 600 mg/kgBW is the effective dose with the largest hepatoprotective percent.

The result of the TLC test show that in EEHS there are flavonoids indicated by

presence of yellow luminescence on UV366 rays after evaporation of ammonia. This

research shows that celery herbs have the potential as hepatoprotective agent.

Keywords: ethanol extract of celery herb, carbon tetrachloride, ALT levels.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

1

PENDAHULUAN

Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot

antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan terletak di atas kanan

kuadran dari rongga perut yang dilindungi oleh tulang rusuk (Misih and Bloomston,

2010). Hati memiliki tiga fungsi utama yaitu penyimpanan, metabolisme, dan

biosintesis (Hodgson and Levi, 2010). Selain itu, hati juga berfungsi dalam

detoksifikasi dan inaktivasi zat kimia menjadi zat yang tidak berbahaya bagi tubuh

(Elya et al., 2010).

Organ hati dapat mengalami gangguan fungsi dari ringan hingga berat

yang dapat dihubungkan dengan penyakit tertentu (Direktorat Bina Farmasi

Komunitas dan Klinik, 2007). Penyebab penyakit hati dapat diakibatkan oleh virus,

obat, efek dari zat-zat toksik, genetik, kanker, dan gangguan imunologis (Dey et al.,

2013). Salah satu kasus penyakit hati adalah Non-alcoholic fatty liver disease

(NAFLD) atau dapat disebut perlemakan hati non alkoholik. Penyakit NAFLD

secara global memiliki prevalensi sebesar 25,24% (Chasalani et al., 2018). Di Asia,

jumlah epidemiologi terbesar berada di Cina dengan prevalensi sebesar 20%,

Jepang (15%), Korea (16-22%), sedangkan Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia (15-

20%) (Chowdhury and Younossi, 2016).

Hati sering menjadi target dari senyawa yang dapat menimbulkan

kerusakan, salah satunya karbon tetraklorida (CCl4). Karbon tetraklorida

merupakan hepatotoksikan klasik yang dapat menyebabkan kerusakan hati. Karbon

tetraklorida membutuhkan bioaktivasi sitokrom P450 (CYP2E1) untuk membentuk

radikal bebas. Pembentukan radikal bebas dimulai dari karbon tetraklorida di

konversi menjadi radikal triklorometil (CCl3•) dan bereaksi dengan oksigen

menjadi radikal triklorometilperoksi (CCl3O2•). Radikal triklorometilperoksi akan

berikatan kovalen dengan asam lemak tak jenuh ganda dan protein seluler sehingga

menyebabkan adanya peroksidasi lipid dan kerusakan hepatosit (Hodgson and

Levi, 2010; Li et al., 2017).

Apabila sel hati mengalami kerusakan, enzim yang normalnya berada di

intrasel akan masuk ke dalam aliran darah dan terjadi peningkatan kadar enzim di

dalam darah. Salah satu enzim yang berada dalam sel hati adalah alanin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

2

aminotransferase (ALT). ALT adalah indikator spesifik dalam pengukuran

kerusakan hati dibandingkan AST. Hal ini dikarenakan konsentrasi ALT lebih besar

pada sel hati dibandingkan enzim AST yang terdapat di sel jantung, otot rangka,

ginjal dan otak (Sacher and Pherson, 2002).

Banyaknya radikal bebas mampu menyebabkan kerusakan sel hati yang

semakin parah. Oleh sebab itu, diperlukan pemberian perlindungan terhadap hati

yang disebut sebagai hepatoprotektor. Hepatoprotektor merupakan senyawa yang

memiliki efek terapeutik dan berperan dalam memulihkan, memelihara dan

mengobati kerusakan hati (Marinda, 2014).

Tanaman obat dapat dikembangkan sebagai agen hepatoprotektor bahan

alam. Sebagian besar tanaman obat mempercepat proses penyembuhan alami

kerusakan hati. Hal itu dikarenakan adanya aktivitas antioksidan kuat dalam

tanaman (Ramamurthy and Abama, 2015). Tanaman obat memiliki berbagai

mekanisme sebagai hepatoprotektor, yaitu meningkatkan regenerasi hepatosit,

antiinflamasi, dan menjaga integritas membran sel (Wahyudi, 2011).

Seledri (Apium graveolens L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang

dikenal oleh masyarakat. Selain digunakan untuk bahan sayur, seledri secara

empiris digunakan oleh masyarakat untuk obat rematik, asma, xeroptalmia, dan

hipertensi. Kandungan dalam tanaman seledri antara lain minyak atsiri, vitamin A,

vitamin B, vitamin C, besi, fosfor, sulfur, kalsium, dan flavonoid (Kusumadewi dan

Widiyastuti, 2010). Selain itu, kandungan polifenol terdistribusi secara luas dan

memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang kuat (Sameh et al., 2011).

Salah satu senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan adalah

flavonoid. Mekanisme kerja flavonoid menyebabkan ROS tidak mengikat

polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang merupakan penyusun membran sel

sehingga terjadi penurunan angka peroksidasi lipid (Ancoferiawan et al., 2012).

Flavonoid pada seledri antara lain senyawa apiin dan apigenin yang berperan

sebagai antitumor, antiinflamasi dan antioksidan (Anggraeni et al., 2016).

Pada penelitian ini menggunakan pelarut etanol 70% sebagai pelarut untuk

proses ekstraksi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak etanol 95% seledri

dengan menggunakan teknik maserasi dapat menyari flavonoid pada seledri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

3

terutama apiin dan apigenin dengan menggunakan analisis GC-MS (Anggraeni et

al., 2016). Pengunaan bahan herba seledri dipilih dikarenakan bahwa flavonoid

terdistribusi di batang, daun dan akar, sehingga flavonoid dalam herba seledri

tersari secara optimal (Iswantini et al., 2012).

Pada penelitian Abdou et al. (2012), ekstrak etanol 80% biji seledri dosis

300 mg/kgBB selama 60 hari memiliki aktivitas antioksidan dan hepatoprotektif

pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida. Pemberian karbon tetraklorida dua

kali dalam seminggu secara oral dapat menurunkan total protein, DNA dan RNA.

Pemberian karbon tetraklorida juga mengakibatkan adanya aberasi kromosom,

kelainan pada sperma dan pola pita DNA pada tikus. Efek hepatoprotektif

ditunjukkan dengan kadar total protein, DNA dan RNA mendekati nilai normal

setelah pemberian ekstrak etanol seledri. Efek antioksidan ditunjukkan dengan

adanya kurangnya aberasi kromosom, kelainan sperma, dan meningkatnya jumlah

dan pola pita DNA.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek

hepatoprotektif dan dosis efektif ekstrak etanol 70% herba seledri (EEHS) dengan

tiga peringkat dosis yaitu dosis 150, 300 dan 600 mg/kg BB selama 6 hari terhadap

aktivitas serum ALT pada tikus betina galur Wistar dengan satu kali induksi karbon

tetraklorida.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian mengenai efek hepatoprotektif EEHS terhadap tikus betina

galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida merupakan eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah.

Alat

Alat yang digunakan adalah oven, mesin penyerbuk, ayakan nomor mesh

40, alat-alat gelas, corong, gelas ukur, erlenmeyer, tabung effendorf, alumunium

foil, timbangan analitik, cawan porselen, sendok, pipa kapiler, kertas saring, pipet

tetes, batang pengaduk, shaker maserator, rotary evaporator, corong Buchner,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

4

pompa vakum, labu takar, pipet ukur, baskom, spuit injeksi oral untuk tikus, spuit

injeksi intraperitonial untuk tikus, chamber, dan Moisture Balance.

Bahan

Bahan yang digunakan adalah etanol 70%, herba seledri, karbon

tetraklorida, olive oil, akuades, CMC Na, dan tikus betina galur Wistar berumur 2-

3 bulan dengan berat badan 150-250 gram diperoleh dari LPPT Unit IV Universitas

Gadjah Mada, silika gel GF254, kloroform, dan metanol.

Tatacara Penelitian

Persetujuan Ethical Cleareance dan Pemeliharaan Hewan Uji

Penelitian ini menggunakan hewan uji yaitu tikus betina galur Wistar telah

mendapatkan persetujuan dari Medical and Health Research Ethics Committee

(MHREC) Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada (Lampiran 1). Tikus

tersebut dibagi secara acak ke dalam kandang, dimana tiap kandangnya berisi 2-3

ekor tikus. Sebelum dilakukan penelitian, hewan uji di aklimatisasi selama 1

minggu di Laboratorium Farmakologi Toksikologi Universitas Sanata Dharma

dengan diberi pakan dan minum (Ancoferiawan et al., 2012). Tujuan dari

aklimatisasi yaitu agar hewan uji dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Serbuk Herba Seledri

Bahan uji yang digunakan adalah herba seledri yang didapatkan dari

Merapi Farma Herbal Yogyakarta. Herba seledri yang dipilih adalah warna hijau

merata, segar, tidak busuk, usia 3-4 bulan. Sebelum dilakukan proses ekstraksi,

herba seledri di cuci dengan air mengalir kemudian dipotong-potong. Selanjutnya,

dioven pada suhu 50ºC hingga kering dan digiling hingga menjadi serbuk. Serbuk

herba seledri diayak dengan ayakan nomer mesh 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

5

Determinasi Tanaman

Sampel herba seledri yang digunakan pada penelitian ini dilakukan

determinasi di laboratorium Fakultas Farmasi bagian Biologi Farmasi Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta.

Penetapan Kadar Air Serbuk Herba Seledri

Penetapan kadar air serbuk simplisia menggunakan metode gravimetri.

Sebanyak 5 g serbuk herba seledri dimasukkan ke dalam piringan Moisture

Balance, diratakan dan dipanaskan hingga 120ºC kemudian didiamkan hingga

bobot tetap. Penetapan kadar air dilakukan dengan 3 kali replikasi. Syarat kadar air

pada serbuk simplisia yaitu kurang dari 10% (Kementerian Kesehatan RI, 2010 ;

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2014).

Pembuatan EEHS

Sebanyak 400 g serbuk kering herba seledri di maserasi dengan pelarut

etanol 70% sebanyak 4000 mL selama 24 jam dan dilakukan remaserasi sebanyak

2 kali agar flavonoid dapat tersari secara optimal. Proses maserasi dilakukan dengan

cara diaduk selama 6 jam dan didiamkan selama 18 jam. Hasil maserasi dan

remaserasi dicampurkan dan di saring dengan kertas saring dan corong Buchner

dengan bantuan pompa vakum kemudian diuapkan menggunakan rotary

evaporator pada suhu 50ºC dengan tekanan 112 mbar. Hasil penguapan

dipindahkan ke dalam cawan porselen dan dilanjutkan penguapan dengan oven

pada suhu 50ºC. Kemudian ditimbang bobotnya hingga mendapatkan bobot tetap.

Bobot tetap yaitu perbedaan bobot ektrak kental dengan dua kali penimbangan

berturut-turut selama 1 jam dikeringkan tidak melebihi 0,5 mg. Rendemen ekstraksi

dihitung dari perbandingan bobot total ekstrak kental dan bobot total serbuk herba

seledri dalam % b/b. (Kementerian Kesehatan RI, 2010 ; Wiendarlina, 2010 ; Badan

Pengawas Obat dan Makanan RI, 2012 ; Wulandari et al., 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

6

Uji Kromatografi Lapis Tipis

Plat silica gel GF254 5x15 cm diberi garis batas bawah 2 cm, jarak eluen 8

cm, dan jarak penotolan 1 cm. Fase gerak dibuat dengan cara mencampurkan

kloroform : metanol : air (70 : 30 : 6,5, v/v). Fase gerak dimasukkan ke dalam

chamber dan dijenuhkan dengan cara meletakkan kertas saring ke dalam chamber.

EEHS konsentrasi 10% didapatkan dengan cara sebanyak 1 gram ekstrak kental

herba sseledri dilarutkan ke dalam 10 ml etanol. Larutan EEHS ditotolkan pada plat

menggunakan pipa kapiler. Plat dimasukkan ke dalam chamber dan diangkat jika

eluen sudah sampai garis batas atas. Plat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan

dan diuapkan dengan uap amoniak. Plat yang sudah diuapkan di deteksi dengan

UV366. Identifikasi apigenin dalam EEHS dilakukan dengan cara membandingkan

Rf sampel EEHS dengan Rf teoritis apigenin yaitu 0,70. Adanya senyawa apigenin

yaitu timbul bercak berwana kuning setelah diuapkan amoniak pada plat saat di

deteksi UV366 (Djatmiko dan Pramono, 2001).

Preparasi Suspensi EEHS untuk Uji Hepatoprotektif

Preparasi sampel dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak kental dalam

CMC Na 1%. Cara pembuatan CMC Na 1% yaitu sebanyak 5 gram CMC Na

ditaburkan diatas 500 ml akuades dingin dan didiamkan selama 24 jam. Sebanyak

50 gram ekstrak kental herba seledri dilarutkan dalam 500 ml larutan CMC Na 1%

sehingga didapatkan konsentrasi suspensi EEHS 10%.

Pembuatan Larutan Karbon Tetraklorida Konsentrasi 50%

Larutan karbon tetraklorida dengan konsentrasi 50% dibuat dengan

perbandingan volume antara olive oil sebagai pelarut dengan karbon tetraklorida

sebesar 1:1. Cara pembuatan larutan karbon tetraklorida yaitu karbon tetraklorida

dilarutkan dalam olive oil dengan volume yang sama (Janakat and Al-Merie, 2002).

Uji Pendahuluan dan Penetapan Dosis EEHS

Dosis karbon tetraklorida yang digunakan adalah 2 mL/kgBB diinduksi

secara intaperitonial karena dapat menyebabkan efek hepatotoksik tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

7

menyebabkan kematian dan mencapai puncak tertinggi pada jam ke 24 setelah

induksi karbon tetraklorida (Janakat and Al-Merie, 2002). Penetapan waktu

pencuplikan darah dilakukan dengan orientasi pada 5 tikus yang diinduksi dengan

karbon tetraklorida 2 ml/kgBB. Setiap tikus diambil darahnya pada sinus orbitalis

menggunakan pipa kapiler kemudian ditampung dalam tabung effendorf sebanyak

1 mL. Pencuplikan darah dilakukan pada jam ke 0, 24, dan 48 kemudian diukur

kadar ALT.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abdou et al. (2012),

pemberian EEHS dengan dosis 300 mg/kg BB secara oral dapat memberikan efek

antioksidan dan hepatoprotektif. Pada penelitian ini digunakan 3 peringkat dosis

yaitu 150 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB. Dosis 150 mg/kgBB

didapatkan dengan menurunkan setengah dari dosis tengah sedangkan dosis 600

mg/kgBB didapatkan dengan menaikkan 2 kali dari dosis tengah.

Pengelompokkan dan Perlakuan Hewan Uji

Tikus betina galur Wistar sejumlah 30 ekor dibagi secara acak ke dalam 6

kelompok perlakuan dengan jumlah masing-masing 5 ekor hewan uji. Kelompok I

(kontrol hepatotoksin) diberi larutan karbon tetraklorida 50% dengan dosis 2

ml/kgBB secara intraperitonial (i.p). Kelompok II (kontrol negatif) diberi CMC Na

1% dengan dosis 20 mL/kgBB secara per oral (p.o) selama 6 hari. Kelompok III

(kontrol perlakuan) diberi EEHS dengan dosis 600 mg/kgBB secara per oral selama

6 hari. Kelompok IV, V, dan VI diberi EEHS dosis bertingkat 150 mg/kgBB, 300

mg/kgBB dan 600 mg/kgBB secara peroral selama 6 hari kemudian diinduksi

karbon tetraklodrida dosis 2,0 mL/kgBB pada hari ke tujuh secara i.p. Pengambilan

cuplikan darah kelompok II dan III pada hari ketujuh. Pada kelompok I, IV, V, dan

VI dilakukan 24 jam setelah diinduksi karbon tetraklorida. Pengambilan cuplikan

darah pada daerah sinus orbitalis mata hewan uji dan dilakukan pengukuran kadar

serum ALT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

8

Pengukuran Aktivitas Serum ALT

Darah diambil dari sinus orbitalis sebanyak 1 mL dan dimasukkan

kedalam tabung effendorf. Darah tikus tersebut dimasukkan ke dalam ice box dan

di uji di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Unit 2 Universitas Gajah

Mada menggunakan Spectrophotometer Microlab-300. Sampel darah di sentrifuge

dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Sebanyak 100 µL serum dengan

reagen mix 1000 µL hingga homogen. Reagen mix didapatkan dengan cara

mencampurkan reagen 1 (TRIS buffer pH 7,3, L-alanine, NADH, dan LDH) dan 2

(α-ketoglutarat) yang memiliki perbandingan 4:1. Setelah serum dan reagen mix

homogen, diinkubasi selama 1 menit dan diukur kadar ALT pada panjang

gelombang 340 nm.

Analisis Data

Analisis data serum ALT dilakukan dengan program IBM SPSS Stastistic

22 oleh CE&BU Yogyakarta. Pada data kelompok uji pendahuluan dianalisis

menggunakan Uji T berpasangan untuk mengetahui perbedaan antara jam ke 0, 24,

dan 48. Hal ini dikarenakan bahwa analisis data diperoleh dari hewan uji yang sama,

dimana adanya beberapa kali pengujian kadar ALT pada jam ke 0,24, dan 48. Pada

data kelompok perlakuan dianalisis secara statistik dengan metode Shapiro Wilk

(<50 sampel) untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak. Jika data

terdistribusi normal (p>0,05) maka dilakukan uji One Way ANOVA dengan taraf

kepercayaan 95% (Rohman, 2014). Kemudian dilakukan uji Levene Test untuk

mengetahui homogenitas varian data antar kelompok. Dilanjutkan uji Post Hoc

untuk melihat kebermaknaan perbedaan antar kelompok. Jika varian data homogen

(p>0,05) maka dilakukan uji pos hoc tukey. Sedangkan uji pos hoc games-howell

untuk analisis data apabila variansi tidak homogen (p<0,05) (Dahlan, 2014).

Jika data tidak terdistribusi normal (p<0,05) maka dilakukan uji Kruskal-

Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk melihat kebermaknaan

perbedaan antar kelompok yang diuji (Rohman, 2014). Jika hasil analisis diperoleh

nilai p<0,05 maka diartikan adanya perbedaan bermakna antara dua kelompok data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

9

dan jika nilai yang didapatkan yaitu p>0,05 maka diartikan perbedaan tersebut tidak

bermakna (Dahlan, 2014).

Penetapan Persen Efek Hepatoprotektif EEHS pada Aktivitas Serum ALT

Perhitungan persen efek hepatoprotektif EEHS terhadap induksi karbon

tetraklorida diperoleh dengan rumus :

Persen efek hepatoprotektif terhadap kadar ALT

(1-𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛−𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙

𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑟𝑎𝑘𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎−𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)x100%

(Wackhaure et al., 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan dan Determinasi Tanaman

Sampel herba seledri diperoleh dari Merapi Farma Herbal (Lampiran 2).

Herba seledri yang dikumpulkan sebagai bahan penelitian adalah berwana hijau

merata, segar, tidak busuk dan usia 3-4 bulan. Hal tersebut dimaksudkan untuk

mengendalikan variabel pengacau pada bahan herba seledri, sehingga dapat

memberikan hasil yang relatif lebih seragam. Setelah itu, dilakukan determinasi

untuk mengidentifikasi dan memastikan bahwa bahan uji yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan herba seledri. Hasil determinasi tanaman membuktikan

bahwa sampel yang digunakan adalah herba seledri (Lampiran 3).

Pembuatan Serbuk Kering Herba Seledri

Herba seledri segar dicuci untuk menghilangkan kotoran. Setelah itu,

dilakukan perajangan dan memisahkan bagian-bagian dari herba seledri (akar,

batang dan daun) untuk memudahkan dalam pengeringan. Selanjutnya dilakukan

penimbangan untuk mengetahui bobot awal sebelum pengeringan yaitu sebesar 10

kg. Herba seledri tersebut dikeringkan di oven pada suhu 50ºC selama 14 hari.

Herba seledri yang telah kering ditandai dengan rapuhnya saat di remas. Kemudian

dilakukan penyerbukan dan pengayakan dengan nomer mesh 40 yang bertujuan

meningkatkan luas permukaan sehingga kandungan yang terdapat pada seledri

mudah tersari. Hasil yang didapatkan dalam pembuatan serbuk kering herba seledri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

10

yaitu 1,3 kilogram dengan persen penyusutan sebesar 13%. Hasil persen rendemen

ekstrak kental herba seledri sudah sesuai dengan Farmakope Herbal Indonesia yaitu

tidak lebih dari 13% (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Penetapan Kadar Air Herba Seledri

Tujuan penetapan kadar air adalah memenuhi persyaratan serbuk simplisia

yang baik. Syarat kadar air dalam serbuk simplisia adalah kurang dari 10%

(Kementerian Kesehatan RI, 2010 ; Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2014).

Hasil rerata kadar air dari 3 kali replikasi sebesar 6,62% sehingga serbuk simplisia

herba seledri sudah memenuhi syarat kadar air (Lampiran 3). Air adalah media

pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya (Nasution, 2018). Selain itu, kadar air

dapat mempengaruhi sifat fisik, sifat fisikokimia dan perubahan kimia. Oleh karena

itu, kadar <10% ini dapat mencegah adanya kerusakan dan penurunan kualitas dari

serbuk kering herba seledri.

Ekstraksi Etanol Herba Seledri

Serbuk kering herba seledri yang didapatkan akan di ekstraksi dengan

menggunakan metode maserasi dan dilakukan penguapan pelarut. Berdasarkan

penelitian Anggraeni et al. (2016) ekstrak etanol 95% seledri dengan menggunakan

teknik maserasi dapat menyari berbagai jenis flavonoid pada seledri dengan

menggunakan analisis GC-MS. Selain itu, maserasi digunakan sesuai dengan sifat

fisika dan kimia flavonoid yang tidak tahan panas dan mudah teroksidasi pada suhu

tinggi (Rompas et al., 2012). Pelarut etanol 70% digunakan sebagai pelarut ekstrak

dikarenakan dapat menarik senyawa flavonoid terutama apigenin lebih banyak dan

lebih polar dibandingkan menggunakan etanol murni. Hal ini disebabkan adanya

penambahan 30% air menyebabkan kepolaran pelarut semakin bertambah sehingga

flavonoid dapat tersari (Bimakr et al., 2011). Penguapan bertujuan untuk

menghilangkan pelarut etanol 70% sehingga yang tertinggal adalah ekstrak kental.

Ekstrak kental yang didapatkan ditimbang sampai bobot tetap dan dihitung

rendemennya. Bobot ekstrak kental yang didapatkan sebesar 135, 61 gram dan hasil

rendemen yang didapatkan yaitu 33,90%. Hasil rendemen yang didapatkan sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

11

memenuhi syarat bahwa rendemen untuk ekstrak kental herba seledri yaitu tidak

kurang dari 13% (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis

Seledri memiliki kandungan antara lain minyak atsiri terdiri dari limonen,

p-simol, α-terpineol, α-santalol, α-pinen, α-kariofilen; flavonoid terdiri dari apiin,

apigenin, isokuersitrin; kumarin terdiri dari asparagin, bergapten, isopimpinellin,

apiumetin, santotoksin; saponin; tanin 1%; sedanolida; asam sedanoat; manitol;

kalsium; fosfor; besi; protein; glisidol; vitamin A, B1, B2, C, dan K (Badan

Pengawas Obat dan Makanan, 2010). Kandungan yang terdapat dalam ekstrak

etanol seledri antara lain tannin, flavonoid, steroid, triterpenoid dan alkaloid

(Iswantini et al., 2012). Salah satu senyawa yang memiliki aktivitas sebagai

antioksidan yaitu flavonoid. Apigenin (5, 7, 4-trihydroxy flavones) merupakan

salah satu senyawa flavonoid dari subkelas flavon (Peng Li et al., 2013).

Uji kromatografi lapis tipis EEHS dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

senyawa apigenin yang terkandung dalam EEHS. Identifikasi senyawa apigenin

dilakukan dengan cara menotolkan EEHS kedalam plat silica gel GF254. Plat dielusi

dengan fase gerak kloroform : metanol : air (70:30:6.5 v/v). Setelah elusi selesai,

plat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Plat yang sudah kering diuapkan

dengan uap amoniak dan dideteksi UV366. Bercak yang didapatkan di hitung untuk

mendapatkan nilai Rf tiap bercak. Perhitungan nilai Rf dilakukan dengan cara jarak

yang ditempuh senyawa dibagi dengan jarak eluen. Warna pendaran apigenin

sebelum di elusi yaitu berfluorensensi ungu dan berubah menjadi kuning kecoklatan

setelah diuapkan dengan uap amoniak nilai Rf apigenin sebesar 0,70 (Djatmiko dan

Pramono, 2001). Hasil uji Kromatografi Lapis Tipis pada Gambar 1 dan Tabel I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

12

Gambar 1. Uji kromatografi lapis tipis EEHS pada UV366 setelah diuapkan

ammonia

Keterangan: A= totolan A, B= totolan B, C= totolan C. 1 = bercak berwana

kuning , 2 = bercak berwarna merah muda , 3 = bercak berwana merah.

Tabel I. Rf hasil uji kromatrografi lapis tipis EEHS

No.

Totolan

Fase gerak Fase diam Pendeteksi Rf

bercak

no. 1

Rf

bercak

no. 2

Rf

bercak

no. 3

A kloroform:

metanol :air

(70:30:6.5

v/v)

silica gel

GF254

deteksi

UV366 dan

uap

amoniak

0,75 0,89 0,98

B 0,75 0,91 0,1

C 0,76 0,91 0,1

Hasil uji KLT EEHS ditandai adanya 3 bercak pada nomer totolan A,B, dan

C yaitu pada nomer 1, 2, dan 3. Hal ini menunjukkan bahwa dalam EEHS

mempunyai kandungan selain flavonoid. Pada hasil uji KLT EEHS, apigenin belum

terdeteksi ditandai dengan adanya perbedaan antara Rf teoritis dengan Rf yang

didapatkan. Penyebab perbedaan Rf ini diduga faktor kejenuhan bejana, jumlah

cuplikan, suhu, dan struktur senyawa yang dipisahkan (Kusnadi dan Devi, 2017).

Oleh karena itu, pada penelitian ini hanya membuktikan bahwa senyawa yang

terdapat dalam EEHS yaitu flavonoid yang terdapat pada bercak nomer 1 tiap

totolannya, namun belum diketahui jenis flavonoid. Adanya senyawa flavonoid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

13

dibuktikan dengan adanya pendaran warna kekuningan pada plat KLT setelah

diuapkan dengan uap amoniak dan deteksi UV366 dengan hasil Rf sebesar 0,75;0,75;

dan 0,76.

Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan digunakan untuk menetapkan waktu cuplikan darah setelah

di induksi karbon tetraklorida sehingga didapatkan waktu yang optimal dalam

kenaikan aktivitas serum ALT. Menurut Janakat and Al-Merie. (2002), dosis

karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara intaperitonial dapat menyebabkan efek

hepatotoksik tanpa menyebabkan kematian dan waktu puncak tertinggi pada jam ke

24 setelah induksi karbon tetraklorida dan akan kembali ke kondisi normal pada

jam ke 48.

Karbon tetraklorida di metabolisme oleh enzim CYP2E1 di hati membentuk

radikal triklorometil (CCl3•) dan kemudian menjadi radikal triklorometilperoksi

(CCl3O2 •) (Hodgson and Levi., 2010). Radikal triklorometilperoksi yang

bertanggungjawab dalam proses peroksidasi lipid dan dekstruksi polyunsaturated

fatty acids (PUFA) pada membran retikulum endoplasma (Abdou et al., 2012;

Scholten et al., 2015). Apabila sel hati mengalami kerusakan, enzim yang

normalnya berada di intrasel akan masuk ke dalam aliran darah dan terjadi

peningkatan kadar enzim di dalam darah (Elya et al., 2010). Karbon tetraklorida

dapat menyebabkan kenaikan aktivitas serum ALT dan AST dalam darah (Arrak,

2013). Selain itu, karbon tetraklorida dapat menimbulkan akumulasi trigleserid,

deplesi GSH, gangguan sintesis protein, dan kehilangan aktivitas enzim (Ahmed et

al, 2002). Namun, kerusakan tersebut hanya bersifat reversible dan terjadi adanya

regenerasi sel hati (Oumi et al., 2012).

ALT adalah enzim yang memperantarai reaksi antara L-alanin dan α-

ketoglutamat menghasilkan piruvat dan L-glutamat (Huang et al., 2006). Pada

penelitian ini menguji aktivitas serum ALT dikarenakan lebih spesik dibandingkan

AST. Konsentrasi ALT berada di sel hati lebih besar dibandingkan enzim AST yang

berada di sel jantung, hati, otot rangka, ginjal dan otak (Sacher and Pherson, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

14

Hasil pengukuran aktivitas serum ALT pada jam ke 0, 24, dan 48 setelah

induksi karbon tetraklorida pada Tabel II, Gambar 2 dan Tabel III.

Tabel II. Rerata kadar serum ALT pada jam 0, 24, dan 48 setelah induksi

karbon tetraklorida

Waktu cuplikan darah Rerata ALT ±SE (U/L)

Jam ke 0 42,30±1,76

Jam ke 24 96,50±14,03

Jam ke 48 39,52±5,44

Keterangan : SE = standar error

Gambar 2. Rerata kadar serum ALT pada jam ke 0, 24, dan 48 setelah

induksi karbon tetraklorida

Tabel III. Uji paired T test serum ALT pada jam ke 0, 24, dan 48 setelah induksi

karbon tetraklorida

Waktu cuplikan

darah

Jam ke 0 Jam ke 24 Jam ke 48

Jam ke 0 BB BTB

Jam ke 24 BB BB

Jam ke 48 BTB BB

Keterangan : BB = berbeda bermakna (p<0,05), BTB = berbeda tidak bermakna

(p>0,05)

Hasil analisis statistik menunjukkan ALT pada jam ke 0 dengan rata-rata

42,30±1,76 U/L, jam ke 24 dengan rata-rata 96,50±14,03 U/L, dan jam ke 48

dengan rata-rata 39,52±5,44 U/L. Cuplikan darah pada waktu ke 0 menggambarkan

42.3

96.56

39.52

0

20

40

60

80

100

120

Jam ke 0 Jam ke 24 Jam ke 48Rer

ata

Kad

ar s

eru

m A

LT

(U/L

)

Waktu Cuplikan Darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

15

kondisi normal sebelum induksi karbon tetraklorida. Uji paired T test menunjukkan

adanya perbedaan bermakna antara jam ke 0 dengan jam ke 24 (p = 0,021). Hasil

tersebut menunjukkan bahwa terdapat kenaikan aktivitas serum ALT dari jam ke 0

terhadap jam ke 24 sebesar 2,28 kali lipat. Hal ini dikarenakan adanya kerusakan

pada sel hati sehingga enzim-enzim yang normalnya di intrasel keluar ke darah.

Puncak kenaikan aktivitas serum ALT terjadi pada jam ke 24 yang ditunjukkan

bahwa adanya perbedaan bermakna antara jam ke 24 dengan jam ke 48 (p = 0,004).

Aktivitas serum ALT pada jam ke 48 sudah kembali ke kondisi normal ditunjukkan

adanya perbedaan tidak bermakna (p = 0,675) antara jam ke 0 dengan jam ke 48.

Berdasarkan hasil analisitik, ditetapkan waktu cuplikan darah yaitu pada jam ke 24

setelah induksi karbon tetraklorida.

Efek Hepatoprotektif EEHS terhadap Aktivitas Serum ALT pada Tikus

Betina Galur Wistar Terinduksi Karbon Tetraklorida

Uji efek hepatoprotektif pemberian EEHS menggunakan 6 kelompok

perlakuan yaitu kelompok perlakuan EEHS (EEHS 150, 300, dan 600 mg/kgBB)

dan kelompok kontrol (kontrol CMC Na 1%, kontrol EEHS, dan kontrol karbon

tetraklorida). Kadar ALT kelompok perlakuan EEHS dibandingkan dengan

kelompok kontrol untuk mengetahui efek pemberian EEHS. Efek hepatoprotektif

ditunjukkan dengan kadar serum ALT kelompok perlakuan EEHS lebih rendah dan

berbeda bermakna dengan kontrol karbon tetraklorida serta kelompok perlakuan

EEHS memiliki perbedaan tidak bermakna terhadap kontrol CMC Na 1%. Selain

itu, dilakukan analisis aktivitas serum ALT antar kelompok perlakuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya kekerabatan antara peringkat dosis EEHS.

Analisis statistik aktivitas serum ALT dimulai dari uji Shapiro Wilk (<50

sampel) untuk melihat distribusi data tiap kelompok. Hasil menunjukkan bahwa

data distribusi normal (p>0,05). Kemudian dilakukan uji One Way ANOVA dengan

taraf kepercayaan 95% dan uji Levene dilanjutkan dengan uji post hoc Tukey. Hasil

analisis statistik kelompok kontrol dan kelompok perlakuan EEHS terhadap

aktivitas serum ALT pada Tabel IV, Gambar 3, Tabel V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

16

Tabel IV. Rerata kadar serum ALT dan efek hepatoprotektif pemberian

EEHS

Kelompok Rerata ALT ± SE

(U/L)

Efek Hepatoprotektif

EEHS

Kontrol karbon tetraklorida 86,72±8,70 -

Kontrol CMC Na 1% 42.88±2,29 -

Kontrol EEHS 45,92±1,07 -

EEHS 150 mg/kgBB 54,34±1,77 80,79%

EEHS 300 mg/kgBB 57,12±1,72 74,45%

EEHS 600 mg/kgBB 46,70±0,60 82,20%

Keterangan : SE = standard error

Gambar 3. Rerata kadar serum ALT kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan EEHS

86.72

42.8845.92

54.34 57.12

46.7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

KONTROLCCl4

KONTROLCMC Na

KONTROLEEHS

EEHS150mg/kgBB

EEHS300mg/kgBB

EEHS600mg/kgBB

RER

ATA

KA

DA

R A

LT (

U/L

)

Kontrol dan Kelompok Perlakuan EEHS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

17

Tabel V. Uji Pos Hoc pengaruh pemberian EEHS terhadap aktivitas serum

ALT

Kelompok Kontrol

karbon

tetraklorida

Kontrol

CMC

Na 1%

Kontrol

EEHS

EEHS

150

mg/kg

BB

EEHS

300

mg/kg

BB

EEHS

600

mg/kg

BB

Kontrol

karbon

tetraklorida

BB BB BB BB BB

Kontrol

CMC Na

1%

BB BTB BTB BTB BTB

Kontrol

EEHS

BB BTB BTB BTB BTB

EEHS 150

mg/kgBB

BB BTB BTB BTB BTB

EEHS 300

mg/kgBB

BB BTB BTB BTB BTB

EEHS 600

mg/kgBB

BB BTB BTB BTB BTB

Keterangan : BB = Berbeda Bermakna (p<0,05); BTB = Berbeda Tidak Bermakna

(p>0,05).

Kontrol CMC Na 1%

Kontrol CMC Na 1% merupakan pelarut dari EEHS dan berfungsi sebagai

kontrol negatif. Larutan CMC Na 1% digunakan sebagai pelarut ekstrak

dikarenakan larutan CMC Na 1% tidak memiliki pengaruh pada aktivitas serum

ALT dan secara histopatologi menggambarkan bahwa sel-sel hati dalam keadaan

normal (Cao et al., 2014). Hasil pengukuran aktivitas serum ALT pemberian

larutan CMC Na sebesar 42,88±2,29 U/L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

18

Kontrol Karbon Tetraklorida

Kontrol karbon tetraklorida digunakan sebagai kontrol hepatoksin yang

memberi gambaran kondisi kerusakan hati. Pembuatan larutan karbon tetraklorida

dilakukan dengan cara karbon tetraklorida dilarutkan ke dalam olive oil dengan

perbandingan 1:1. Pengunaan olive oil sebagai pelarut dikarenakan olive oil tidak

memengaruhi aktivitas serum ALT dan secara histopatologi menggambarkan hati

dalam keadaan normal (Cao et al., 2014). Dosis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah 2 ml/kgBB yang dipejankan secara intraperitoneal dan diambil darah

pada jam ke-24. Hasil rerata serum ALT kontrol karbon tetraklorida sebesar

86,72±8,70 U/L. Secara analisis statistik, kontrol karbon tetraklorida memiliki

perbedaan bermakna (p = 0,000) terhadap kontrol CMC Na 1% dengan kenaikan

aktivitas serum ALT sebesar 2,02 kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan

pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/kgBB dapat meningkatkan kadar ALT.

Menurut Zimmerman. (1999), kerusakan hati berupa steatosis akibat karbon

tetraklorida ditunjukkan kadar ALT meningkat 3 kali lipat. Oleh karena itu, perlu

penelitian pendukung mengenai aktivitas serum AST dan gambaran secara

histopatologi pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

Kontrol EEHS

Fungsi kontrol EEHS untuk mengetahui pengaruh pemberian EEHS

terhadap aktivitas serum ALT. Dosis EEHS yang digunakan adalah dosis tertinggi,

yaitu 600 mg/kgBB selama 6 hari. Hasil pengukuran aktivitas serum ALT, yaitu

45,92±1,07 U/L. Pemberian EEHS secara statistik berbeda bermakna (p = 0,000)

dengan kontrol karbon tetraklorida dan memiliki perbedaan tidak bermakna (p =

0,993) dengan kontrol CMC Na 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian EEHS

dosis 600 mg/kgBB tidak mempengaruhi terhadap aktivitas serum ALT.

Kelompok Perlakuan EEHS

Kelompok perlakuan EEHS dibagi menjadi 3 peringkat dosis yaitu 150

mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB. Aktivitas serum ALT pada pemberian

EEHS 150 mg/kgBB menghasilkan rerata sebesar 54,34±1,77 U/L. Hasil analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

19

statistik menunjukkan adanya perbedaan tidak bermakna (p = 0,316) terhadap

kontrol CMC Na 1% dan perbedaan bermakna (p = 0,000) dengan kontrol karbon

tetraklorida. Persen efek hepatoprotektif pada aktivitas serum ALT sebesar 80,79%.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian EEHS 150 mg/kgBB

memiliki efek untuk mencegah kenaikan dari aktivitas serum ALT dan dapat

mengembalikan fungsi normal hati.

Aktivitas serum ALT pada pemberian EEHS 300 mg/kgBB menghasilkan

rerata sebesar 57,12±1,72 U/L. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya

perbedaan tidak bermakna (p = 0,131) terhadap kontrol CMC Na 1% dan perbedaan

bermakna (p =0,000) pada kontrol karbon tetraklorida. Persen efek hepatoprotektif

pada aktivitas serum ALT sebesar 74,45%. Hasil yang diperoleh menunjukkan

EEHS dengan dosis 300 mg/kgBB memiliki aktivitas sebagai pencegah kenaikan

aktivitas serum ALT dan dapat mengembalikan fungsi hati ke kondisi normal.

Aktivitas serum ALT pada pemberian EEHS 600 mg/kgBB menghasilkan

rerata sebesar 46,70±0,60 U/L. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya

perbedaan tidak bermakna (p = 0,980) terhadap kontrol CMC Na 1% dan perbedaan

bermakna (p = 0,000) pada kontrol karbon tetraklorida. Persen efek hepatoprotektif

pada aktivitas serum ALT sebesar 82,20%. Hasil yang diperoleh menunjukkan

EEHS dengan dosis 600 mg/kgBB mampu mencegah kenaikan aktivitas serum

ALT dan mampu mengembalikan fungsi hati ke kondisi normal.

Analisis aktivitas serum ALT antar ketiga peringkat dosis digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya kekerabatan. Kelompok dosis 150 mg/kgBB dengan

kelompok dosis 300 mg/kgBB memiliki perbedaan tidak bermakna (p = 0,995) dan

berbeda bermakna (p = 0,723) dengan kelompok dosis 600 mg/kgBB. Demikian

pula kelompok dosis 300 mg/kgBB memiliki perbedaan bermakna (p = 0,416)

dengan kelompok dosis 600 mg/kgBB. Disimpulkan bahwa tidak adanya

kekerabatan antara peringkat dosis pemberian EEHS dengan efek hepatoprotektif

terhadap aktivitas serum ALT.

Berdasarkan uraian hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga

peringkat dosis memiliki efek hepatoprotektif. Pada penelitian ini juga dilakukan

penentuan dosis efektif diantara ketiga peringkat dosis. Dosis efektif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

20

penelitian ini merupakan dosis yang dapat memberikan persen efek hepatoprotektif

yang paling besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis 600 mg/kg BB

adalah dosis efektif yang ditunjukkan dengan persen efek hepatoprotektif paling

besar dibandingkan dosis 150 mg/kgBB dan dosis 300 mg/kg BB yaitu sebesar

82,20%.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Abdou et al. (2012), bahwa

ekstrak etanol 80% biji seledri dosis 300 mg/kgBB selama 60 hari memiliki

aktivitas antioksidan dan hepatoprotektif pada tikus yang terinduksi karbon

tetraklorida. Pemberian karbon tetraklorida dua kali dalam seminggu secara oral

dapat menurunkan total protein, DNA dan RNA. Pemberian karbon tetraklorida

juga mengakibatkan adanya aberasi kromosom, kelainan pada sperma dan pola pita

DNA pada tikus. Efek hepatoprotektif ditunjukkan dengan kadar total protein, DNA

dan RNA mendekati nilai normal setelah pemberian ekstrak etanol seledri. Efek

antioksidan ditunjukkan dengan adanya kurangnya aberasi kromosom, menurunnya

kelainan sperma, dan meningkatnya jumlah dan pola pita DNA.

Pada penelitian ini, EEHS memiliki efek hepatoprotektif dikarenakan

adanya aktivitas senyawa flavonoid (Ugochi et al., 2011). Flavonoid pada seledri

antara lain senyawa apiin dan apigenin yang berperan sebagai antitumor,

antiinflamasi dan antioksidan (Anggraeni et al., 2016). Flavonoid sangat efektif

dalam pencegahan peroksidasi lipid akibat dari radikal triklorometilperoksi yang

bertanggungjawab dalam proses peroksidasi lipid dan dekstruksi polyunsaturated

fatty acids (PUFA) (Scholten et al., 2015; Panche et al., 2016). Mekanisme

flavonoid sebagai antioksidan yaitu mencegah ROS berikatan dengan

polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang merupakan penyusun membran sel

sehingga terjadi penurunan angka peroksidasi lipid (Ancoferiawan et al., 2012).

Flavonoid akan berikatan dengan ROS sehingga menghasilkan senyawa yang lebih

stabil dan kurang reaktif (Panche et al., 2016). Hal ini didukung adanya flavonoid

yang diduga apigenin dalam sediaan EEHS yang dibuktikan dengan adanya bercak

berwarna kuning pada hasil elusi uji KLT setelah diuapkan dengan uap amoniak

dan di deteksi pada UV366.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

21

KESIMPULAN

Pemberian EEHS 150, 300, dan 600 mg/kgBB mampu mencegah kenaikan

aktivitas serum ALT pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

Dosis 600 mg/kgBB merupakan dosis efektif dengan persen efek hepatoprotektif

yang paling besar yaitu 96,81%.

SARAN

Saran yang dapat diambil yaitu perlu penelitian pendukung mengenai uji

efek hepatoprotektif pada aktivitas serum AST dan gambaran secara histopatologi

pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

22

DAFTAR PUSTAKA

Abdou, H.S., Salah, S.H., Hoda, B., and Abdel R.E., 2012. Antioxidant Effect of

Celery Against Carbontetrachloride Induced Hepatic Damage in Rats.

African Journal of Microbiology Research, 6 (27), 5657-5667.

Ahmed, B., Alam, T., Varshney, M., and Khan, S.A., 2002. Hepatoprotective

Activity of Two Plants Belonging to the Apiaceace and the Euphorbiaceae

Family. Journal of Ethnopharmacology, 313-316.

Ancoferiawan, R., Aulanni’am, A., dan Wuragil, D.K., 2012. Studi Terapi Ekstrak

Etanol Akar Seledri (Apium graveolens) terhadap Kadar Malondialdehida

(MDA) dan Gambaran Histopatology Ileum Tikus (Rattus norvegicus) Model

Inflammatory Bowel Disease (IBD) Hasil Induksi Indometasin. Universitas

Brawijaya (online), Available from: https://fkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/

2012/10/7.-Randi-Ancoferiawan.pdf [Accessed 11 Agustus 2018].

Anggraeni, T., Ridwan, A., dan Kodariah, L., 2016. Ekstrak Etanol Seledri (Apium

graveolens) sebagai Antiatherogenik pada Tikus (Rattus norvegicus) yang

Diinduksi Hiperlipidemia. Prosiding Symbion, 171-184.

Arrak, J.K., 2013. Tokxicopathological and biochemical effects of Carbon

Tetrachloride CCl4 with residual accumulation in Liver of mice. Kufa

Journal for Veterinary Medical Sciences, 4 (1), 57-68.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2012. Acuan Sediaan Herbal Volume 7

Edisi 1. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan, 8-9.

Badan Pengawas Obat Makanan RI, 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2014, Tentang

Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakarta: Sekretariat Negara Republik

Indonesia.

Bimakr, M., Rahman, R.A., Taip, F.S., Ganjloo, A., Salleh, L.M., Selamat, J.,

Hamid, A., and Zaidul, I.S.M., 2011. Comparison of different extraction

methods for the extraction of major bioactive flavonoid compounds from

spearmint (Mentha spicata L.) leaves. Food and Bioproducts Processing, 67-

72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

23

Cao, G., Li, Q., Chen, X., Cai, H., and Tu, S., 2014. Hepatoprotective Effect of

Superfine Particles of Herbal Medicine against CCl4-Induced Acute Liver

Damage in Rats. BioMed Research International, 1-6.

Chalasani, N., Younossi, Z., Lavine, J.e., Charlton, M., Cusi, K., Rinella, M.,

Harrison, S.A., Brunt, E.M., and Sanyal, A.J., 2018. The Diagnosis and

Management of Nonalcoholic Fatty Liver Disease: Practice Guidance From

the American Association for the Study of Liver Diseases. Hepatology, 67

(1), 329-331.

Chowdhury, A., and Younossi, Z.M., 2016. Global Epidemiology and Risk Factors

for Nonalcoholic Fatty Liver Disease. Springer International Publishing

Switzerland, 29.

Dahlan, M.S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia.

Djatmiko, M., dan Pramono, S., 2001. Standarisasi Sediaan Daun Seledri (Apium

graveolens L.) secara KLT-Densitometri menggunakan Apigenin Sebagai

Parameter. Majalah Farmasi Indonesia, 12 (2), 59-64.

Dey, P., Saha, M.R., and Sen, A., 2013. Hepatotoxicity and The Present Herbal

Hepatoprotective Scenario. International Journal of Green Pharmacy, 7,

265-268.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2007. Pharmaceutical Care untuk

Penyakit Hati. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2-4.

Elya, B., Amin, J., dan Eminayah, 2010. Toksisitas Akut Daun Justicia gendarussa

Burn. MAKARA, 14 (2), 130.

Hodgson, E., and Levi, P.E., 2010. A Textbook of Modern Toxicology 4th Ed. US:

John Wiley & Sons Inc, 263.

Huang, X-J., Choi, Y-K., Im, H-S., Yarimaga, O., Yoon, E., and Kim, H-S., 2006.

Aspartate Aminotransferase (AST/GOT) and Alanine Aminotransferase

(ALT/GPT) Detection Techniques. Sensors. 756-782.

Iswantini, D., Ramdhani, T.H., and Darusman, L.K., 2012. In Vitro Inhibition of

Celery (Apium graveolens L.) Extract on the Activity of Xanthine Oxidase

and Determination of its Active Compound. Indo J Chem, 12 (3), 247-254.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

24

Janakat, S., and Al-Merie, H., 2002. Optimization of the Dose and Route of

Injection, and Characterisation of the Time Course of Carbon Tetrachloride-

induced Hepatotoxicity in the Rat. Journal of Pharmacological and

Toxicological Methods, 48, 41-44

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Farmakope Herbal Indonesia Suplemen I.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 93-96, 121-122, 140-141.

Kusnadi, K., dan Devi, E. T., 2017. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid

pada Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L.) dengan Metode Refluks.

PSEJ, 2 (1), 56-57.

Kusumadewi, A.P., dan Widiyastuti, Y., 2010. Uji Potensi Antioksidan Herba

Seledri (Apium graveolens L.) secara In Vitro. Balai Besar Litbang Tanaman

Obat dan Obat Tradisional, 3 (1), 60.

Li, P., Jia, J., Zhang, D., Xie, J., Xu, X., and Wei, D., 2014. In vitro and in vivo

antioxidant activites of a flavonoid isolated from celery (Apium graveolens L

var.dulce). Food Function, 50-55.

Marinda. 2014. Hepatoprotective Efect of Curcumin in Chronic Hepatitis. J

Majority, 3 (7), 52.

Misih, S.R.Z.A. and Bloomston, M., 2010. Liver Anatomy. Surgical Clinics North

America, 90 (4), 643.

Nasution, P. L. L., 2018. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Seledri

(Apium graveolens L.) terhadap Tikus Jantan yang Diinduksi ƛ-Karagenan.

Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Ugochi, N., Elijah, J.P., Leonard, O., and Charles, O., 2011. Antioxidant Properties

of Apium graveolens. Research Journal of Pharmacognosy and

Phytochemistry, 3(4), 103-108.

Oumi, N., Taniguchi, K.A., Kanai, A.M., Yasunaga, M., Nakanishi, T., and Sato,

K., 2012. A Crucial Role of Bone Morphogenetic Protein Signaling in the

Wound Healing Response in Acute Liver Injury Induced by Carbon

Tetrachloride. International Journal of Hepatology, 1-10.

Panche, A.N., Diwan, A.D., and Chandra, S.R., 2016. Flavonoids: an overview.

Journal of Nutritional Science, 5 (47), 1-15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

25

Peng-Li, Jia, J., Zhang, D., Xie, J., Xu, X., and Wei, D., 2013. In vitro and in vivo

antioxidant activities of a flavonoid isolated from celery (Apium graveolems

L. var. dulce). Food Function, 50-56.

Ramamurthy, V., and Abama, 2015. Evaluation of Extract of Phyllanthus niruri

and it’s Effect on Carbon Tetrachloride Intoxicated Hepatotoxy in Albino

Rats. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering

and Technology, 4 (7), 6255-6260.

Rohman, A., 2014. Statistika dan Kemometrika Dasar dalam Analisis Farmasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rompas, R.A., Edy, H.J., and Yudistira, A., 2012. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid

dalam Daun Lamun (Syringodium isoetifolium). Pharmacon, 1 (2), 59-63.

Sacher, R.A and Mc Pherson, R.A., 2002. Tinjauan Klinis Hasil Pemriksaan edisi

II. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 369-370.

Sameh, B., Ibtissem, B., Mahmoud, A., Boukef, K., and Boghattas, N.A., 2011.

Antioxidant Activity of Apium graveolens Extracts. Journal of Biologically

Active Products from Nature, 1 (5&6), 341.

Scholten, D., Trebicka, J., Liedtke, C., and Weiskirchen, R., 2015. The Carbon

Tetrachloride Model in Mice. Laboratory Animals, 49 (1), 4-11.

Wakchaure, D., Jain, D., Singjai, A.K., and Somani, R., 2011. Hepatoprotective

Activity of Symplocos racemose Bark on Carbon Tetrachloride-Induced

Hepatic Damage in Rats. Ayurveda Integrated Medication, 2 (3), 137-143.

Wiendarlina, I.K., 2010. Uji Antihipertensi Campuran Ekstrak Etanol Herba

Seledri (Apium graveolens L.) dan Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.)

Sebelum dan Sesudah Purifikasi. Tesis. Universitas Indonesia.

Wulandari, P., Herdini, dan Yumita, A., 2015. Uji Aktivitas Antioksidan DPPH dan

Aktivitas terhadap Artemia Salina Leach Ekstrak Etanol 96% Daun Seledri

(Apium graveolens L.). Sainstech Farma, 8 (2), 6-12.

Zimmerman, H.J., 1999. Hepatotoxicity edition II. Lippincort Williams and Wilkins

(online), Available from: https://books.google.co.id/books/about/Hepato

toxicity.html?id=fZtgamJXk70C&redir_esc=y [Accessed 4 July 2018].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

26

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

27

Lampiran 2. Surat Keterangan Pengambilan Herba Seledri CV. Merapi

Farma Herbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

28

Lampiran 3. Surat Keterangan Determinasi Herba Seledri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

29

Lampiran 4. Penetapan Kadar Air Serbuk Kering Herba Seledri

Gambar 4. Hasil Kadar Air Replikasi 1

Gambar 5. Hasil Kadar Air Replikasi 2

Gambar 6. Hasil Kadar Air Replikasi 3

Rata-rata kadar air = 𝑅𝑒𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 1+𝑅𝑒𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 2+𝑅𝑒𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 3

3

= 𝟔,𝟗𝟔𝟕+𝟔.𝟖𝟏𝟎+𝟔,𝟎𝟖𝟑

𝟑 x 100%

= 6.62 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

30

Lampiran 5. Tahap Pembuatan Ekstraksi

Gambar 7. Herba Seledri

Segar

Gambar 8. Serbuk

Kering Herba Seledri

Gambar 9. Proses

Maserasi

Gambar 10. Filtrat

Ekstrak Etanol Herba

Seledri

Gambar 11. Penguapan

Pelarut

Gambar 12.

Penimbangan Bobot

Tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

31

Lampiran 6. Perhitungan Rendemen Ekstrak Etanol Herba Seledri (EEHS)

Bobot total serbuk herba seledri

= R1 + R2 + R3 + R4

= (100,03 + 100,01 + 100,02 +100,01) g

= 400,06 g

Bobot total ekstrak etanol herba seledri

= R1 + R2 + R3 +…. + R8

= (7,4253 + 9,8795 + 28,7440 + 20,5237 + 5,8163 + 19,1520 + 28,8106 +

15,2604) g

= 135,6118 g ~ 135, 61g

Persen rendemen

= Bobot total ekstrak etanol herba seledri (g)

Bobot total serbuk herba seledri (g) x 100%

= 135,61 g

400,06 g x 100%

= 33,90%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

32

Lampiran 7. Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis EEHS

Gambar 13. Sebelum di elusi

deteksi UV366

Gambar 14. Sebelum di elusi

secara visible

Keterangan: A, B, dan C = totolan EEHS

Gambar 15. Sebelum diuapkan

deteksi UV366

Gambar 16. Sesudah diuapkan

deteksi UV366

Keterangan: A= totolan A, B= totolan B, C= totolan C. 1 =

bercak berwana kuning , 2 = bercak berwarna merah muda ,

3 = bercak berwana merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

33

Gambar 17. Setelah diuapkan

deteksi UV254

Gambar 18. Setelah diuapkan

secara visible

Keterangan: A, B, dan C = totolan EEHS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

34

Lampiran 8. Tahap Perlakuan Hewan Uji

Gambar 19. Pembuatan

Larutan CMC Na

Gambar 20.

Penimbangan Ekstrak

Kental Herba Seledri

Gambar 21. Pembuatan

Larutan Ekstrak Etanol

Herba Seledri

Gambar 22. Larutan

Ekstrak Etanol Herba

Seledri

Gambar 23. Perlakuan

Hewan Uji

Gambar 24. Perlakuan

Injeksi Karbon

Tetraklorida

Gambar 25.

Pengambilan Darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

35

Lampiran 9. Surat Keterangan CE&BU untuk Penggunaan Program IBM

SPSS Statictics 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

36

Lampiran 10. Analisis Statistik Serum ALT pada Uji Pendahuluan

Statistic Std. Error

delta0_24 Mean -54.2000 14.80030

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -95.2922

Upper Bound -13.1078

5% Trimmed Mean -53.4444

Median -38.6000

Variance 1095.245

Std. Deviation 33.09449

Minimum -98.10

Maximum -23.90

Range 74.20

Interquartile Range 62.50

Skewness -.654 .913

Kurtosis -2.314 2.000

delta0_48 Mean 2.7800 6.16096

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -14.3256

Upper Bound 19.8856

5% Trimmed Mean 3.0389

Median 9.0000

Variance 189.787

Std. Deviation 13.77632

Minimum -14.60

Maximum 15.50

Range 30.10

Interquartile Range 26.35

Skewness -.566 .913

Kurtosis -2.709 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

37

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

delta0_24 .281 5 .200* .866 5 .249

delta0_48 .274 5 .200* .854 5 .207

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

Alt_0 Mean 42.3000 1.75841

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37.4179

Upper Bound 47.1821

5% Trimmed Mean 42.3278

Median 42.4000

Variance 15.460

Std. Deviation 3.93192

Minimum 37.20

Maximum 46.90

Range 9.70

Interquartile Range 7.55

Skewness -.182 .913

Kurtosis -1.546 2.000

Alt_24 Mean 96.5000 14.02690

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 57.5551

Upper Bound 135.4449

5% Trimmed Mean 95.5500

Median 83.8000

Variance 983.770

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

38

Std. Deviation 31.36511

Minimum 69.60

Maximum 140.50

Range 70.90

Interquartile Range 58.95

Skewness .761 .913

Kurtosis -1.620 2.000

Alt_48 Mean 39.5200 5.43824

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 24.4210

Upper Bound 54.6190

5% Trimmed Mean 39.6833

Median 37.9000

Variance 147.872

Std. Deviation 12.16026

Minimum 24.30

Maximum 51.80

Range 27.50

Interquartile Range 23.65

Skewness -.073 .913

Kurtosis -2.181 2.000

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Alt_0 42.3000 5 3.93192 1.75841

Alt_24 96.5000 5 31.36511 14.02690

Pair 2 Alt_0 42.3000 5 3.93192 1.75841

Alt_48 39.5200 5 12.16026 5.43824

Pair 3 Alt_24 96.5000 5 31.36511 14.02690

Alt_48 39.5200 5 12.16026 5.43824

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

39

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Alt_0 & Alt_24 5 -.389 .517

Pair 2 Alt_0 & Alt_48 5 -.277 .652

Pair 3 Alt_24 & Alt_48 5 .882 .048

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Alt_0 - Alt_24 -54.20000 33.09449 14.80030 -95.29223 -13.10777

Pair 2 Alt_0 - Alt_48 2.78000 13.77632 6.16096 -14.32556 19.88556

Pair 3 Alt_24 - Alt_48 56.98000 21.42398 9.58110 30.37861 83.58139

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Alt_0 - Alt_24 -3.662 4 .022

Pair 2 Alt_0 - Alt_48 .451 4 .675

Pair 3 Alt_24 - Alt_48 5.947 4 .004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

40

Lampiran 11. Analisis Statistik Serum ALT pada Kelompok Perlakuan EEHS

dan Kelompok Kontrol

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

Nilai KONTROL CCl4 Mean 86.7200 8.70353

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound 62.5551

Upper

Bound 110.8849

5% Trimmed Mean 85.9056

Median 83.8000

Variance 378.757

Std. Deviation 19.46168

Minimum 70.30

Maximum 117.80

Range 47.50

Interquartile Range 33.80

Skewness 1.221 .913

Kurtosis 1.327 2.000

KONTROL CMC

Na

Mean 42.8800 2.29072

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound 36.5199

Upper

Bound 49.2401

5% Trimmed Mean 43.0389

Median 43.6000

Variance 26.237

Std. Deviation 5.12221

Minimum 35.10

Maximum 47.80

Range 12.70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

41

Interquartile Range 9.30

Skewness -.909 .913

Kurtosis .214 2.000

KONTROL EEHS Mean 45.9200 1.07163

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound 42.9447

Upper

Bound 48.8953

5% Trimmed Mean 46.0500

Median 47.3000

Variance 5.742

Std. Deviation 2.39625

Minimum 41.90

Maximum 47.60

Range 5.70

Interquartile Range 3.75

Skewness -1.667 .913

Kurtosis 2.479 2.000

DOSIS

150mg/kgBB

Mean 54.3400 1.77302

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound 49.4173

Upper

Bound 59.2627

5% Trimmed Mean 54.2333

Median 53.0000

Variance 15.718

Std. Deviation 3.96459

Minimum 50.40

Maximum 60.20

Range 9.80

Interquartile Range 7.25

Skewness .856 .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

42

Kurtosis -.461 2.000

DOSIS 300

mg/kgBB

Mean 57.1200 1.71855

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound 52.3486

Upper

Bound 61.8914

5% Trimmed Mean 57.0389

Median 57.8000

Variance 14.767

Std. Deviation 3.84279

Minimum 53.20

Maximum 62.50

Range 9.30

Interquartile Range 7.10

Skewness .402 .913

Kurtosis -.942 2.000

DOSIS

600mg/kgBB

Mean 46.7000 .59833

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound 45.0388

Upper

Bound 48.3612

5% Trimmed Mean 46.6889

Median 46.4000

Variance 1.790

Std. Deviation 1.33791

Minimum 45.40

Maximum 48.20

Range 2.80

Interquartile Range 2.65

Skewness .282 .913

Kurtosis -2.984 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

43

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai KONTROL CCl4 .215 5 .200 .876 5 .290

KONTROL CMC Na .184 5 .200* .927 5 .578

KONTROL EEHS .318 5 .110 .776 5 .051

DOSIS 150mg/kgBB .232 5 .200* .930 5 .598

DOSIS 300 mg/kgBB .220 5 .200* .918 5 .517

DOSIS 600mg/kgBB .234 5 .200* .848 5 .189

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.740 5 24 .054

ANOVA

Nilai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6535.311 5 1307.062 17.702 .000

Within Groups 1772.044 24 73.835

Total 8307.355 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

44

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Nilai

(I)

Kelompok (J) Kelompok

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Tukey

HSD

KONTROL

CCl4

KONTRO

CMC Na 43.84000**

5.43453 .000 27.0368 60.6432

KONTROL

EEHS 40.80000*

5.43453 .000 23.9968 57.6032

DOSIS

150mg/kgBB

32.38000* 5.43453 .000 15.5768 49.1832

DOSIS 300

mg/kgBB

29.60000* 5.43453 .000 12.7968 46.4032

DOSIS

600mg/kgBB

40.02000* 5.43453 .000 23.2168 56.8232

KONTRO

CMC Na

KONTROL

CCl4

-43.84000* 5.43453 .000 -60.6432 -27.0368

KONTROL

EEHS -3.04000

5.43453 .993 -19.8432 13.7632

DOSIS

150mg/kgBB -11.46000

5.43453 .316 -28.2632 5.3432

DOSIS 300

mg/kgBB -14.24000*

5.43453 .131 -31.0432 2.5632

DOSIS

600mg/kgBB -3.82000

5.43453 .980 -20.6232 12.9832

KONTROL

EEHS

KONTROL

CCl4

-40.80000* 5.43453 .000 -57.6032 -23.9968

KONTRO

CMC Na 3.04000

5.43453 .993 -13.7632 19.8432

DOSIS

150mg/kgBB -8.42000

5.43453 .637 -25.2232 8.3832

DOSIS 300

mg/kgBB -11.20000

5.43453 .340 -28.0032 5.6032

DOSIS

600mg/kgBB -.78000

5.43453 1.000 -17.5832 16.0232

KONTROL

CCl4

-32.38000 8.88229 .104 -72.8199 8.0599

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

45

DOSIS

150mg/kg

BB

KONTRO

CMC Na 11.46000

2.89672 .037 .7053 22.2147

KONTROL

EEHS 8.42000

2.07171 .040 .4204 16.4196

DOSIS 300

mg/kgBB -2.78000

2.46921 .858 -11.8041 6.2441

DOSIS

600mg/kgBB 7.64000

1.87126 .061 -.4117 15.6917

DOSIS

300

mg/kgBB

KONTROL

CCl4

-29.60000 8.87157 .137 -70.0829 10.8829

KONTRO

CMC Na

14.24000* 2.86370 .011 3.5660 24.9140

KONTROL

EEHS

11.20000* 2.02529 .008 3.4247 18.9753

DOSIS

150mg/kgBB

2.78000 2.46921 .858 -6.2441 2.78000

DOSIS

600mg/kgBB

10.42000* 1.81973 .016 2.6281 10.42000*

DOSIS

600mg/kg

BB

KONTROL

CCl4

-40.02000 8.72407 .055 -81.1846 1.1446

KONTRO

CMC Na 3.82000

2.36757 .627 -6.7163 14.3563

KONTROL

EEHS .78000

1.22735 .984 -4.0320 5.5920

DOSIS

150mg/kgBB -7.64000

1.87126 .061 -15.6917 .4117

DOSIS 300

mg/kgBB -10.42000

1.81973 .016 -18.2119 -2.6281

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

46

Lampiran 12. Penetapan Peringkat Dosis

Pada penelitian Abdou et al. (2012), ekstrak etanol 80% biji seledri dosis

300 mg/kgBB memiliki aktivitas antioksidan dan hepatoprotektif pada tikus yang

terinduksi karbon tetraklorida. Maka dari itu, dosis 300 mg/kgBB dijadikan sebagai

dosis acuan untuk dosis tengah. Peringkat dosis yang pertama diambil dari nilai

setengahnya dari dosis 300 mg/kgBB yaitu 150 mg/kgBB. Peringkat dosis yang

ketiga diambil dari dua kali lipat dari dosis 300 mg/kgBB yaitu 600 mg/kgBB.

Penetapan peringkat dosis EEHS yaitu 150, 300, 600 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

47

Lampiran 13. Efek Hepatoprotektif EEHS terhadap Serum ALT

Persen efek hepatoprotektif terhadap kadar ALT

(1-𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛−𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙

𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑟𝑎𝑘𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎−𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)x100%

EEHS 150 mg/kgBB = (1-54.3400−45,9200

86.72−42.8800)x100% = 80.79%

EEHS 300 mg/kgBB = (1-57,1200−45,9200

86.72−42.8800)x100% = 74.45%

EEHS 600 mg/kgBB = (1-46,7000−45,9200

86.72−42.8800)x100% = 82.20%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

48

Lampiran 14. Perhitungan Konversi Dosis Manusia

Nilai konversi tikus dengan berat badan 200 gram ke manusia dengan berat

badang 70 kg yaitu 56

Dosis manusia 70 kg = dosis tikus 200 gram x nilai konversi

1. EEHS 150 mg/kgBB = 0,15 g/1000 gBB

= 0,03 g/200 gBB x 56

= 1,68 g/70kgBB

2. EEHS 300 mg/kgBB = 0,30 g/1000 gBB

= 0,06 g/200 gBB x 56

= 3,36 g/70 kgBB

3. EEHS 600 mg/kgBB = 0,60 g/1000 gBB

= 0,12 g/200 gBB x 56

= 7,72 g/70 kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UJI HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI … · Hati merupakan salah satu organ vital dan terbesar yang memiliki bobot antara 2% sampai 3% bobot rata-rata tubuh manusia dan

49

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Uji Hepatoprotektif

Ekstrak Etanol Herba Seledri terhadap Aktivitas Serum

ALT pada Tikus Betina Galur Wistar Terinduksi Karbon

Tetraklorida” dengan nama lengkap Maria Arielisa, lahir

di Boyolali, 28 Juli 1997. Penulis merupakan anak ketiga

dari pasangan Jonandar dan Noor Laila Sutan Hasanna.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis, yaitu TK

Kanisius Boyolali, tingkat sekolah dasar di SD N

Surodadi, tingkat sekolah menengah pertama di SMP N 2

Mojosongo, dan sekolah menengah atas di SMA N 3 Boyolali. Penulis melanjutkan

Pendidikan sarjana Strata-1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Dalam masa studinya, penulis memiliki pengalaman kerja sebagai

asisten dosen Praktikum Farmasi Fisika 2016 dan Praktikum Kimia Dasar 2017.

Penulis aktif dalam organisasi Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia Fakultas

selama 1 periode tahun 2016-2017 dan Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia

tingkat provinsi selama 2 periode tahun 2016-2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI