12
UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) Trisacti Wahyuni ABSTRACT Regional Management Information System (SIMDA) is an application/system developed by the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) since 2003 to assist local governments in financial management. This application helps the local governments to implement integrated financial management, start from budgeting, accounting, administration, until reporting. Up to now, more than 230 local governments apply SIMDA. Does SIMDA have been successfully help local government to implement financial management? How to measure the success- ful of implementation of SIMDA? The question will be tested from this study using the model of DeLone and McLean, which is a model to assess the success of a system. Based on the model of DeLone and McLean, I developed nine hypotheses. The study was conducted using questionnaires sent to users of SIMDA of local government in West Java, Central Java and East Java. After conducting tests on the nine hypotheses using the Structural Equation Model (SEM), in general, it can be said that the DeLone and McLean success model of information systems are empirically proven significantly in the successful implementation of SIMDA espe- cially in the research object. Keywords: Regional Management Information System (SIMDA), Information Sys- tem Success, DeLone and McLean Model.

UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

3Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAPKESUKSESAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA)

Trisacti Wahyuni

ABSTRACT

Regional Management Information System (SIMDA) is an application/system developed by the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) since 2003 to assist local governments in financial management. This application helps the local governments to implement integrated financial management, start from budgeting, accounting, administration, until reporting. Up to now, more than 230 local governments apply SIMDA. Does SIMDA have been successfully help local government to implement financial management? How to measure the success­ful of implementation of SIMDA? The question will be tested from this study using the model of DeLone and McLean, which is a model to assess the success of a system.

Based on the model of DeLone and McLean, I developed nine hypotheses. The study was conducted using questionnaires sent to users of SIMDA of local government in West Java, Central Java and East Java. After conducting tests on the nine hypotheses using the Structural Equation Model (SEM), in general, it can be said that the DeLone and McLean success model of information systems are empirically proven significantly in the successful implementation of SIMDA espe­cially in the research object.

Keywords: Regional Management Information System (SIMDA), Information Sys­tem Success, DeLone and McLean Model.

Page 2: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

4 5Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran teknologi informasi telah mem berikan banyak pengaruh terhadap organisasi, proses bis -

nis dan transaksinya. Teknologi in for-masi (TI) telah memberikan ber ba gai sarana bagi manajemen dalam me-ngelola bisnis dan pembuatan ke pu-tusannya. Sistem informasi yang di-dukung TI dapat memberikan nilai tam bah bagi organisasi jika didesain men jadi sistem informasi yang efektif, sis tem informasi yang menandakan bah wa sistem tersebut sukses. Sistem In formasi Manajemen Daerah (SIMDA) me rupakan program aplikasi yang di-kembangkan oleh BPKP sejak tahun 2003 untuk membantu pemda dalam pe ngelolaan keuangan daerah. Dengan apli kasi ini pemda dapat melaksanakan pe ngelolaan keuangan daerah secara ter integrasi, dimulai dari penganggaran, pe natausahaan hingga akuntansi dan pe laporannya. Apakah sistem tersebut te lah sukses membantu pengelolaan ke-u angan daerah? Bagaimana mengukur ke berhasilan implementasi SIMDA ter-se but? Pertanyaan tersebut yang akan di uji dalam penelitian ini.

Pengukuran atau penilaian ku a litas su atu sistem informasi yang efek tif su -lit dilakukan secara langsung se per ti pe ngukuran biaya-manfaat (La udon dan Laudon, 2000). Ke su litan pe nilaian ke suksesan dan ke e fektifan sis tem in-for masi secara lang sung men dorong ba nyak peneliti me ng embangkan mo-del untuk menilai ke suksesan sistem in -formasi. Model kesuksesan sistem in for-masi telah ba nyak dikembangkan oleh pa ra peneliti (Ba iley dan Person, 1983; De Lone dan McLean, 1992; Seddon,

1997; dan Rai et al., 2002). Salah satu pe nelitian yang sangat terkenal adalah pe nelitian yang dilakukan oleh DeLone dan McLean (1992) yaitu sebuah model ke suksesan sistem informasi yang di-kembangkan oleh mereka. Sejak di ke-nalkan tahun 1992 dan diperbaharui tahun 2003, model kesuksesan sistem informasi yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (D&M IS Success Model), telah banyak diterapkan di be-be rapa penelitian empiris untuk men-je laskan kesuksesan dari suatu sis tem informasi. Model DeLone dan McLean (1992) menyatakan bahwa ke suksesan sistem informasi dapat di representasikan oleh karakteristik ku a litatif dari sistem informasi itu sendiri (sys tem quality), kualitas output da ri sistem informasi (in­for mation qu a lity), penggunaan out put (use), res pon pengguna terhadap sistem in for masi (user satisfaction), pengaruh sis tem informasi terhadap kebiasaan peng guna (individual impact), dan pe-nga ruhnya terhadap kinerja organisasi (or ga ni zational impact).

Pada tahun 2005 D&M IS Success Mo del dikembangkan di sektor publik oleh Livari (2005), untuk melihat mo-del kesuksesan implementasi sistem in formasi keuangan dan akuntansi se-ba gai hasil dari reformasi secara na si-o nal sistem keuangan dan akuntansi ko ta praja di kota Oulu, Finlandia. Livari (2005) menguji secara empiris Model De Lone dan McLean tersebut. Hasilnya mem buktikan bahwa kesuksesan sis-tem informasi dipengaruhi oleh ku a-l itas sistem informasi dan kualitas in-for masi yang dihasilkan dari sistem yang bersangkutan. Penelitian empiris ter hadap Model DeLone dan McLean (1992) yang dilakukan oleh McGill et al. (2003) menemukan bahwa ku a-

litas sistem dan kualitas informasi me-rupakan prediktor yang signifikan ba gi kepuasan pengguna sistem. Se dang-kan kepuasan pengguna sistem juga me rupakan prediktor yang signifikan ba gi intensitas penggunaan sistem dan dampak individual. Studi lain yang di lakukan Livari (2005) menunjukkan ha sil bahwa kualitas sistem dan kualitas in formasi merupakan prediktor yang sig nifikan bagi kepuasan pengguna, na-mun tidak signifikan terhadap intensitas peng gunaan sistem tersebut, dan ke-pu asan pengguna juga merupakan pre diktor yang signifikan bagi dampak ter hadap individu. Hasil penelitian Livari (2005) tersebut berbeda de-ngan temuan McGill et al. (2003). Hal ini dapat menjadikan argumentasi re­search gap yang mendorong di la ku kan-nya pengujian empiris terhadap Mo del DeLone dan McLean (1992) pa da obyek yang berbeda. Penelitian Li vari (2005) meng gunakan obyek pa da penggunaan sis tem yang bersifat man datory, se hing-ga intensitas peng gu naan sistem bukan me rupakan in di kator kesuksesan sistem in formasi yang dikembangkan.

Berhubung masih belum banyak pe-ne litian di bidang sistem informasi da lam do main akuntansi sektor sektor publik di Indonesia dan, peneliti melakukan pen-gujian D&M IS Success Model terhadap user SIMDA baik di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan Pen-gelola Keuangan Da erah (BPKD), Dinas Pendapatan Da erah dan unit-unit kerja lain yang me nangani keuangan daerah. SIMDA mulai dikembangkan oleh BPKP pa da tahun 2003 dan saat ini sudah le-bih dari 230 pemda yang menerapkan SIMDA ter se but untuk membantu pem-da menangani pengelolaan keuangan

daerah. Masa pengembang an dan im-plementasi sistem yang telah berlang-sung 7 (tujuh) tahun dirasakan telah cukup untuk mengevaluasi dan menilai apakah sistem informasi ter sebut dapat dikatakan sukses yang di ukur dengan kepuasan pengguna (user satisfaction) dan meningkatkan pro duktivitas kin-erja penggunanya, ba ik secara individual maupun organi sa sional.

1.2 Masalah PenelitianPenelitian ini ingin menguji kesuk-

sesan SIMDA dengan menggunakan Mo del DeLone dan McLean (1992) dan me lihat hubungan antar variabel menu-rut model tersebut. Sesuai model ter se-but, rumusan pertanyaan penelitian ada-lah sebagai berikut:a. Apakah kualitas informasi (informa­

tion quality) dan kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terha dap kepuasan pengguna sis-tem (user satisfaction)?

b. Apa kah kualitas informasi dan kualitas sistem berpengaruh positif terha dap intensitas penggunaan sis-tem (use of system)?

c. Apa kah kepuasan pengguna (user sa tis faction) berpengaruh positif terha dap intensitas penggunaan sis-tem?

d. Apakah intensitas penggunaan sis-tem dan kepuasan pengguna sistem berpengaruh positif terhadap indi­vidual impact?

e. Apakah intensitas penggunaan sis-tem dan kepuasan pengguna sistem ber pengaruh positif terhadap organi­zational impact?

f. Apakah individual impact ber pe nga-ruh positif terhadap or ga ni za tional im pact?

Page 3: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

6 7Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

KUALITAS

SISTEM

KUALITAS INFORMASI

INTENSITAS PENGGUNAAN

KEPUASAN PENGGUNA

DAMPAK INDIVIDU

DAMPAK ORGANISASI

Gambar 1. Model DeLone dan McLean

1.3. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan me ng-

evaluasi apakah SIMDA yang di kem-bangkan oleh BPKP dapat dikatakan ber hasil atau sukses dan mempunyai dam pak positif terhadap kinerja in di-vidu maupun organisasi dengan meng-gunakan Model DeLone dan McLean (1992). Secara rinci tujuan pe ne litian adalah sebagai berikut:a. Menguji hubungan kualitas sistem

terhadap kepuasan pengguna.b. Menguji hubungan kualitas informasi

ter hadap kepuasan pengguna.c. Menguji hubungan kualitas sistem

ter hadap intensitas penggunaan sis-tem.

d. Me nguji hubungan kualitas informasi ter hadap intensitas penggunaan sis-tem.

e. M e nguji hubungan kepuasan peng-guna terhadap intensitas peng gu na-an sistem.

f. Menguji hubungan intensitas peng-gu naan sistem terhadap kepuasan peng guna.

g. Menguji hubungan kepuasan peng-gu na terhadap dampak individu.

h. Menguji hubungan intensitas peng-gu naan sistem terhadap dampak in-di vidu.

i. Me nguji hubungan dampak individu ter hadap dampak organisasi.

1.4 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat

mem berikan bukti empiris tentang mo-del kesuksesan pengembangan dan im-ple mentasi SIMDA. Bagi institusi yang me ngembangkan, hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan umpan ba lik untuk meningkatkan pelayanan sis tem informasi dan pemeliharaan

sis tem informasi yang bersangkutan. Ba gi pengguna, hasil penelitian ini di-harapkan dapat meningkatkan ke pe-dulian dan pemahaman mereka ten tang kesuksesan dan manfaat yang diberikan oleh SIMDA dalam me ningkatkan kinerja individu dan or ga ni sasi.

2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA

2.1 Pengertian Sistem InformasiSistem informasi didefinisikan se ba -

gai seperangkat komponen yang sa ling ber hubungan yang berfungsi meng-um pulkan, memproses, me nyim pan, dan mendistribusikan informasi un tuk me n dukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Lau don dan Laudon, 2000). Sis tem in formasi berbasis komputer me ru pa-kan sekelompok perangkat ke ras dan pe rangkat lunak yang di ran cang untuk me ng ubah data men ja di in for ma si yang ber manfaat. Peng gu na an pe rangkat ke -ras dan perangkat lu nak ter se but di mak-sudkan untuk meng hasilkan in for masi secara cepat dan akurat (Bod nar dan Hopwood, 2000).

Bodnar dan Hopwood (1996) me -nya takan bahwa perancangan sis tem ada lah penentuan proses dan da-ta yang diperlukan oleh sistem ba ru. Perancangan merupakan pro ses pe-nerjemahan kebutuhan peng gu na in-formasi ke dalam alternatif ran ca ngan sistem informasi yang diajukan ke-pada pengguna informasi untuk di per-timbangkan. Perancangan sistem ada-lah penyiapan kebutuhan pengguna in formasi dengan membangun al ternatif rancangan sistem infromasi un tuk mengembangkan suatu sistem ba ru.

2.2 Kesuksesan Sistem InformasiPerancangan sistem informasi di-

ha rapkan dapat berfungsi secara efektif, yang menandakan bahwa pe-ng embangan sistem informasi ter se but suk ses. Radityo dan Zulaikha (2007) dan Laudon dan Laudon (2000), me-nya takan bahwa menggambarkan ke-suk sesan sistem merupakan hal yang sulit. Penggunaan analisis bi ay a-manfaat ti dak dapat dilakukan se ca ra sempurna ka rena tidak semua man faat dapat di ku-an tifikasi. Dalam ba nyak penelitian (Ives et al., 1983; Ba iley dan Pearson, 1983; Doll dan Torkzadeh, 1988; Seddon dan Yiew, 1992; Mahmood et al. 2000; Doll et al. 2004; Livari, 2004; Landrum dan Pry butok, 2004), kesuksesan sistem in formasi diproksikan oleh kepuasan peng guna (user satisfaction). Namun,

peng gunaan kepuasan pengguna se-ba gai proksi ini mendapat kritik dari Mar kus dan Keil (1994). Mereka dengan kri tis mengungkapkan kepuasan tidak akan bermakna banyak ketika sistem itu tidak menyebabkan peningkatan ki nerja individu dan organisasi.

Perkembangan selanjutnya, Laudon dan Laudon (2000) mengguna kan 5 va riabel untuk mengukur ke suksesan sis tem informasi. Variabel-variabel ter-sebut adalah tingkat penggunaan yang tinggi (high level of system use),

kepuasan pengguna terhadap sis tem (user satisfaction on system), si kap yang positif (favorable attitude) peng guna terhadap sistem tersebut, ter capainya tujuan sistem informasi (achieved ob­jec tives), dan imbal balik ke uangan (fi­nan cial payoff). DeLone dan McLean (1992) juga menyusun mo del untuk meng gambarkan kesuksesan sis tem in-for masi.

2.3 Kesuksesan Sistem Informasi berda­sar kan Model DeLone dan McLeanKerangka pikir teoritis DeLone dan

McLean (1992) dikenal dengan DeLone and McLean Model of Information System Success (D&M IS Success). Model D&M IS Success dapat dilihat pada gambar 1.

Pengukuran kesuksesan sistem

informasi dengan D&M IS Success Model menggunakan enam dimensi ya itu kualitas sistem, kualitas informasi, ke puasan pengguna, intensitas pe ng-gu naan, dampak individu, dan dampak or ganisasi.

Kualitas sistem dan kualitas in for-ma si merupakan dua dimensi pertama pa da D&M IS Success Model, dimana ku alitas sistem menunjukkan kualitas pro duk dari aplikasi sistem informasi dan kualitas informasi menunjukkan ku alitas produk yang dihasilkan oleh

Page 4: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

8 9Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

ap likasi sistem informasi. Kedua ku-a li tas tersebut, menentukan sikap da ri pengguna sebagai penerima in-for masi. Penggunaan sistem dan in for -ma si memiliki pengaruh kepada peng -gu na dan pada sistem. Pengaruh pa da pengguna akan menentukan ke pu asan pengguna dan dampak pada in dividual. Pengaruh dari sistem akan mem pe nga-ru hi dampak terhadap or ga ni sasi.

Selanjutnya kualitas sistem (sys tem quality) dan kualitas informasi (in for­mation quality) yang baik, yang di tun-jukkan oleh manfaat out put sistem, da pat berpengaruh ter ha dap tingkat peng gunaan sistem yang bersangkutan (inten ded to use) dan kepuasan peng-gu na (user sa tis fac tion). Dengan me-nganut definisi bah wa kualitas sis-tem berarti kualitas dari kom binasi hardware dan software da lam sistem in formasi (DeLone dan McLean, 1992), maka dapat disimpulkan bah wa se ma-kin baik kualitas sistem dan ku alitas output sistem yang diberikan, mi sal nya deng an cepatnya waktu untuk meng-ak ses, dan kegunaan dari output sis-tem, akan menyebabkan pengguna ti-dak merasa enggan untuk melakukan peng gunaan kembali (reuse); dengan de mikian intensitas penggunaan sis-tem akan meningkat. Penggunaan yang berulang-ulang ini dapat di mak-nai bahwa penggunaan yang dilakukan ber manfaat bagi pengguna. Tingginya de rajat manfaat yang diperoleh meng-aki batkan pengguna akan lebih puas.

Penggunaan sistem informasi yang te lah dikembangkan mengacu pada se berapa sering pengguna memakai sis tem informasi. Semakin sering peng guna memakai sistem informasi, bi asanya diikuti dengan semakin ba-nyak nya tingkat pembelajaran (degree

of learning) yang didapat pengguna atas sistem informasi (Mc Gill et al., 2003). Peningkatan derajat pem be-la jaran ini merupakan salah satu in-di kator adanya pengaruh sistem ter-ha dap kualitas pengguna (individual im pact). Selanjutnya kepuasan peng-gu na akan berpengaruh terhadap in di-vi du (individual impact).

Individual impact merupakan pe-ngaruh dari keberadaan dan peng-gu naan sistem informasi terhadap ki nerja, pengambilan keputusan, dan de rajat pembelajaran individu da lam or ganisasi. Penerapan sistem in for-ma si berdampak pada reaksi yang di-tun jukkan oleh perilaku individu dalam or ganisasi. Reaksi itu dapat berupa mun culnya motivasi baru untuk ber sa-ing dan meningkatkan kinerja. Secara po sitif keberadaan sistem informasi akan menjadi rangsangan (stimulus) dan tantangan bagi individu dalam or ganisasi untuk bekerja secara lebih ba ik, yang pada gilirannya berdampak pa da kinerja organisasi.

Organizational impact merupakan dam pak dari sistem informasi ter ha-dap kinerja organisasi di mana sis tem in formasi diterapkan. Peneliti di bi-dang perilaku menyatakan bahwa pe-nerapan sistem informasi dapat me ng-u bah hirarki pengambilan keputusan dan menurunkan biaya untuk distribusi in formasi. Keberadaan sistem informasi da pat memangkas fungsi dan ma na-jer tingkat menengah. Dengan ter-pa ngkasnya fungsi manajer tingkat me nengah ini maka keputusan dapat di ambil secara lebih cepat dan lebih mu rah, begitu juga dengan distribusi in formasi. Hal ini merupakan alasan yang menguatkan bahwa keberadaan sis tem informasi dapat meningkatkan

ku alitas kinerja organisasi.Model kesuksesan sistem informasi

De Lone dan McLean tersebut banyak di gunakan untuk mengevaluasi model ke suksesan pengembangan sistem in-for masi diantaranya adalah Mc Gill et al. (2003) dan Livari (2005). Model ter sebut menggunakan variabel an-teseden yang terdiri dari kualitas sis tem (system quality) dan kualitas in formasi (information quality), serta va riabel konsekuensi yang terdiri dari dam-pak individu (individual impact) dan dampak organisasi (organizational im­pact). Hasil penelitian mereka kon sis-ten, kecuali pada penelitian Livari dua va riabel anteseden tidak berpengaruh ter hadap intensitas penggunaan sis-tem. Hal ini dikarenakan penelitian Li vari (2005) menggunakan obyek pe nelitian pada penggunaan sistem in-for masi yang bersifat mandatori.

2.4 HipotesaBerdasarkan kerangka pemikiran

di atas, dirumuskan sembilan hipotesa se bagai berikut:

3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan DataJenis data yang digunakan dalam

pe nelitian ini adalah data primer be-ru pa kuesioner yang berisi persepsi res ponden dengan skala Likert 1-5. Unit analisis penelitian ini adalah res -ponden yang menggunakan SIMDA yang ada pada unit-unit yang me nge-lola keuangan daerah dan akuntansi di pemerintah daerah pro vin si, ka bu-paten dan kotamadya (SKPD, BPKD, dan unit kerja lainnya). Pe ngumpulan data dilakukan dengan me tode survei me lalui kuesioner yang di kirimkan ke-pada responden. Sebelum di kirimkan ke pada responden, peneliti me lakukan uji pendahuluan atas ku e sioner untuk me yakinkan bahwa ka li mat yang ada da-lam kuesioner dapat di paha mi dengan be nar oleh responden. Uji pendahuluan ini dilakukan terhadap 20 responden peng guna SIMDA. Hasil uji pendahuluan men jadi acuan untuk mem perbaiki ku e-si oner yang digunakan. Setelah uji pen-

H1Kualitas sistem informasi (system quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunanya (user satisfaction)

H2Kualitas informasi (information quality) berpengaruh positif terhadap user sat­isfaction.

H3Intensitas penggunaan sistem informasi berpengaruh positif terhadapkepuasan pengguna sistem infomasi (user satisfaction)

H4Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terhadap intensitas pen-gunaan sistem informasi.

H5Kualitas informasi (information quality) berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaansistem informasi.

H6Kepuasan pengguna sistem infomasi (user satisfaction) berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan sistem informasi.

H7Kepuasan pengguna sistem informasi (user satisfaction) berpengaruh positif terhadap dampak individu (individual impact).

H8Intensitas penggunaan sistem informasi berpengaruh positif terhadapdampak individu (individual impact).

H9Dampak individu (Individual Impact) berpengaruh positif terhadap dampak or-ganisasi (organizational impact).

Page 5: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

10 11Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

da huluan, kuesioner dikirimkan melalui e­mail ke alamat responden.

3.2 Model PenelitianPenelitian ini menggunakan bentuk

Structural Equation Model (SEM). Penggunaan SEM dengan programnya (LISREL, EQS, atau PLA) dapat meningkatkan teknis analisis dalam riset sistem informasi (Chin dan Todd, 1995).

Model penelitian yang digunakan adalah model DeLone dan McLean (1992). Model struktural yang dikembangkan berdasarkan model DeLone dan McLean (1992) adalah sebagai berikut:

informasi, intensitas penggunaan sistem informasi, individual impact, dan organizational impact. Definisi dan operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Kualitas Sistem (System Quality) = DAM1Kualitas sistem berarti kualitas

dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi dan fokusnya adalah kinerja dari sistem. Indikator yang digunakan adalah 6 yang di-a daptasi dari Bailey dan Pearson (1983) yaitu fleksibilitas sistem (flex i­bi lity of the system), integrasi sistem (in tegration of the system), waktu res pon/perubahan (response/turn

sis tem semakin tinggi/baik menurut per sepsi pengguna. Sebaliknya, se-ma kin rendah skor ini berarti kualitas sis tem semakin rendah/buruk menurut per sepsi pengguna.

b. Variabel Kualitas Informasi (Information Quality)= DAM2Information quality merujuk pa-

da output dari sistem informasi, me-nyangkut nilai, manfaat, relevansi, dan ur gensi dari informasi yang dihasilkan (Pitt dan Watson, 1997). Variabel ini meng gambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh pengguna yang diukur dengan 6 indikator yang diadaptasi dari Bailey dan Pear son (1983) yaitu kelengkapan (com plet ­eness), ketepatan (precision), ke -akuratan (accuracy), keandalan (re­li ability), konsistensi (consistency), ke kinian (currency) dan bentuk dari ke luaran (format of output). Namun, in dikator keandalan (reliability) yang ter dapat di Bailey dan Pearson (1983) di ganti dengan konsistensi (con sis­tency). Persepsi responden ter ha dap in dikator tersebut diukur dengan ska la Likert 1-5. Semakin tinggi skor va riabel ini berarti kualitas informasi se makin ting gi/baik menurut persepsi peng gu-na. Sebaliknya, semakin rendah skor ini berarti kualitas informasi se ma kin ren-dah/buruk menurut persepsi peng gu na.

c. Variabel Intensitas Penggunaan Sistem Informasi = DAM3Intensitas penggunaan informasi

mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi. Dalam kaitannya dengan hal ini penting untuk membedakan apakah penggunaannya termasuk keharusan yang tidak bisa dihindari atau sukarela.

Variabel ini diukur dengan indikator yang hanya terdiri dari dua item yaitu penggunaan waktu harian (daily use time) dan frekuensi penggunaan (fre­qu ency of use). Persepsi responden ter hadap indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini berarti penggunaan sis tem semakin tinggi intensitasnya me nurut persepsi pengguna. Se-baliknya, semakin rendah skor ini ber-arti penggunaan sistem semakin ren-dah intensitas penggunaannya.

d. Variabel User Satisfaction = DAM4Kepusasan pengguna sistem

(user satisfaction) merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem in-for masi. Sikap pengguna terhadap sis tem informasi merupakan kriteria sub yektif mengenai seberapa suka peng guna terhadap sistem yang di-gu nakan. Variabel ini diukur dengan in dikator yang diadaptasi dari McGill et. al (2003) yang terdiri atas 3 item, yaitu efisiensi (efficiency), efek ti vi-tas (effectiveness) dan ke pu asan (sa­tisfaction). Selanjutnya di tam bah kan satu indikator, yaitu bahwa sis tem sudah sesuai dengan yang di harapkan. Dengan demikian terdapat 4 indikator untuk mengukur kepuasan. Per sep-si responden terhadap indikator ter-sebut diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini ber ar ti pengguna semakin. Sebaliknya, se-makin rendah skor ini berarti pengguna se makin tidak puas.

e. Variabel Individual Impact = DAM5Individual impact merupakan

pengaruh keberadaan dan penggunaan sistem informasi terhadap kualitas

KUALITAS INFORMASI

(DAM2)

KUALITAS SISTEM (DAM1)

KEPUASAN PENGGUNA

(DAM4)

INTENSITAS PENGGUNAAN

(DAM3)

DAMPAK INDIVIDU (DAM5)

DAMPAK ORGANISASI

(DAM6)

KUA1 KUA6

KUI1 KUI 6 KEP1 KEP4

PEN1

DIN5 DIN1

PEN2

Gambar 2. Model Penelitian

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional VariabelVariabel penelitian ini dapat

diklasifikasikan ke dalam variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen terdiri atas kualitas sistem dan kualitas informasi, sedangkan variabel endogen terdiri atas kepuasan pengguna sistem

a rountime), kenyamanan akses (con­venience of acces), pemulihan (re co­ve ry) dan bahasa (language). Namun, in dikator bahasa yang ada di Bailey dan Pearson (1983) diganti dengan user friendly. Persepsi responden ter-hadap indikator tersebut diukur de-ngan skala Likert 1-5. Semakin ting-gi skor variabel ini berarti kualitas

Page 6: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

12 13Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

kinerja pengguna secara individual. Da lam penelitian ini, variabel individual impact diukur dengan 5 item yang di usulkan oleh Livari (2005), yaitu mem berikan manfaat (useful), me-mu dahkan pekerjaan (easier), mem-per cepat pekerjaan (more quickly), me ningkatkan produktivitas (pro duc­ti vity) dan meningkatkan efektivitas pe kerjaan (effectiveness). Persepsi res-ponden terhadap indikator tersebut di ukur dengan skala Likert 1-5. Se-ma kin tinggi skor variabel ini berarti peng gunaan sistem semakin memiliki dam pak terhadap kinerja individu. Se-baliknya, semakin rendah skor ini ber-arti penggunaan sistem semakin ren dah dampaknya terhadap kinerja in dividu.

g. Variabel Organizational Impact = DAM6Organizational impact merupakan

pengaruh keberadaan dan penggunaan sistem informasi terhadap kualitas kinerja organisasi. Dalam penelitian ini, variabel organizational impact diukur dengan single indicator yaitu hasil produktivitas (productivity gain) yang diukur dengan peningkatan kinerja organisasi berupa pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik dan penyusunan laporan keuangan yang lebih cepat dan akurat. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini berarti penggunaan sistem semakin memiliki dampak terhadap kinerja organisasi. Sebaliknya, semakin rendah skor ini berarti penggunaan sistem semakin rendah dampaknya terhadap kinerja organisasi.

3.4 Penentuan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah

pengguna sistem informasi manajemen daerah (SIMDA)/ bendahara SKPD dan SKPKD di pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berdasarkan karakteristik tersebut diperoleh jumlah populasi ± 250 responden yang po ten-sial. Hair et al (1995) menemukan bah-wa ukuran sampel yang diuji dengan structural equation modeling yang s esuai antara 100-200 (Ferdinand, 2002). Dengan mengasumsikan jumlah sam pel yang kembali 50% dari populasi ma ka sampel ditargetkan 125 responden. Pe nentuan sampel dilakukan secara pur­po sive sampling yaitu sampel berasal dari responden yang melakukan aktivitas o perasionalnya, baik di SKPD maupun di SKPKD yang menggunakan SIMDA.

3.5 Metode AnalisisData yang berasal dari kuesioner

yang telah diisi dan dikembalikan oleh responden diolah dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Pe ng ujian model dalam penelitian ini di-lakukan dengan menggunakan pe rang-kat lunak Linear Structural Re la ti on ship (LISREL) 8.8 student edition.

Jumlah variabel yang terlibat dalam mo del adalah 24 variabel teramati dan 6 va riabel laten. Aplikasi yang digunakan ada lah LISREL 8.8 Student Edition yang ha nya mampu mengolah maksimal se-ba nyak 15 variabel. Oleh karena itu pe-ng o lahan dilakukan dua tahap yaitu pe ngolahan model pengukuran dan se-lan jutnya dilakukan pengolahan model struk tural. Model struktural dipecah men jadi empat model pengukuran. De ng an menghitung goodness of fit, re l iability, dan validity masing-masing mo del dapat disimpulkan keterkaitan fung sional antara variabel model.

Pem buatan diagram model struktural leng kap dilakukan secara manual me-ngombinasikan hasil pengolahan mo-del pengukuran dan model struk tural.

4. HASIL PENELITIAN DAN PE M BA­HA SAN

4.1 Demografi RespondenKuesioner yang dikirim melalui

e­mail sejumlah 250 set, dan 120 ek-semplar kuesioner yang kembali ser ta da pat diolah. Jumlah responden ter-se but terdiri atas: 72 orang (60%) pria, dan 48 orang (40%) wanita. Distribusi res ponden menurut pendidikan D3: 43 orang (35,83%) dan S1: 77 orang (64,17%) dan semua responden ber sta-tus pegawai negeri sipil.

4.2 Tahapan dan Hasil PengujianPengujian dilakukan dengan me ng-

i kuti tahapan yang berlaku dalam SEM meng gunakan piranti lunak Lisrel 8.8 Stu dent Edition. Terdapat dua lang kah peng ujian yang harus dilakukan (Hair et al, 1995), yaitu pengujian ke cocokan mo del pengukuran dan pe ngujian ke-co cokan model struktural.

a. Kecocokan Model PengukuranPengujian kecocokan model pe-

ng ukuran dilakukan terhadap setiap ke lompok konstruk secara terpisah me lalui evaluasi terhadap validitas dan re li abilitas konstruk (Wijanto, 2008).

1. Uji ValiditasUji validitas untuk butir-butir per-

ta nyaan ditunjukkan oleh nilai t dan stan dardized loading factors. Untuk ni lai t harus berada di atas nilai kritis, ya itu 1,96 dan standardized loading fac tors lebih besar dari 0,5 (Iqbaria et

al, 1997). Butir-butir pertanyaan yang ti dak memenuhi kriteria valid ter se-but tidak dapat diikutkan dalam pe ng -ujian selanjutnya. Loading fac tors un -tuk masing-masing indikator ter ha dap variabel laten disajikan dalam b en tuk hubungan-hubungan yang di gam-barkan dalam diagram path yang di-pe roleh dengan menjalankan pro gram Lis rel 8.8 Student Edition.

Hasil• Variabel laten Kualitas Sistem

(DAM1) terdiri dari 6 variabel ter-amati, yaitu KUA1 s.d KUA6. Ha-sil pengolahan atas 6 variabel ter amati tersebut menunjukkan bah wa nilai standardized loading factors untuk keenam variabel > 0,5. Sehingga keenam variabel ter-se but dapat digunakan untuk pe-ng ujian selanjutnya karena sudah me representasikan kon stru k yang diukur. Pengujian goodness of fit model pengukuran juga me n un-jukkan good fit.

• Variabel laten Kualitas Informasi(DAM2) diukur dari 6 variabel teramati, yaitu KUI1 s/d KUI6. Hasil pengolahan menunjukkan bah wa nilai standardized loading fac tors untuk keenam variabel ter se but > 0,5. Sehingga keenam va riabel tersebut dapat digunakan un-tuk pengujian selanjutnya ka re na sudah merepresentasikan kon-struk yang diukur. Pengujian good­ness of fit model pengukuran juga me nunjukkan good fit

• Variabel laten Intensitas Peng­gu naan (DAM3) diukur dari 2 va-ri a bel teramati, yaitu PEN1 dan PEN2. Karena variabel teramati yang menjadi indicator hanya 2

Page 7: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

14 15Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

bu ah, maka salah satunya harus di berikan nilai fixed yaitu 0,01 un-tuk error variance-nya. Nilai stan­dard ized loading factors untuk ke dua variabel tersebut > 0,5, se-hing ga kedua variabel tersebut da pat digunakan untuk pengujian se lanjutnya. Pengujian goodness of fit model pengukuran juga me-nun jukkan good fit

• VariabellatenKepuasanPengguna(DAM4) diukur dari 4 variabel ter-amati yaitu KEP1 s/d KEP4. Nilai stan dardized loading factors un-tuk keempat variabel tersebut > 0,5, sehingga keempat variabel ter sebut dapat digunakan untuk pe ngujian selanjutnya. Pengujian good ness of fit model pengukuran juga menunjukkan good fit.

• Variabel laten Dampak Individu(DAM5) diukur dari 5 variabel ter-a mati yaitu DIN1 s/d DIN5. Nilai stand ardized loading factors untuk ke lima variabel tersebut > 0,5, se-hing ga kelima variabel tersebut da pat digunakan untuk pengujian se lanjutnya. Pengujian goodness of fit model pengukuran juga me-nun jukkan good fit

• Variabel laten DampakOrganisasi(DAM6) hanya dilakukan pe ng u-kur an dengan 1 variabel yaitu ki ner-ja organisasi. Dar i keseluruhan 24 variabel ter-

a mati yang menjadi indikator untuk ma sing-masing variabel laten dalam pe nelitian ini, ternyata seluruhnya me-miliki loading factors diatas 0,5 se hing-ga dapat digunakan untuk pe ngo lahan lebih lanjut.

2. Uji ReliabilitasUji reliabilitas bertujuan untuk me-

nguji konsistensi dari butir-butir per-ta nyaan/pernyataan yang ada dalam kue sioner. Pengujian dilakukan dengan meng hitung construct reliability dan va riance extracted dari masing-masing va riabel teramati (Hair et al, 1995). Un-tuk menghitung construct reliability dan variance extracted digunakan ru-mus sebagai berikut:

Jika hasil perhitungan construct re­lia bility lebih besar dari 0,70 dan va ri­ance extracted lebih besar dari 0,50,

ma ka dapat dikatakan bahwa cons truct reliability sudah baik (Wi janto, 2008) .

Ringkasan hasil perhitungan cons­truct reliability dan variance extracted un tuk masing-masing variabel laten di-sa jikan pada Tabel 1.

b. Kecocokan Model Struktural1. Analisis kecocokan keseluruhan

modelAnalisis pengujian kecocokan ke-

se luruhan model tidak dapat dilakukan ka rena aplikasi Lisrel yang digunakan ada lah Lisrel 8.8 Student Edition yang memiliki keterbatasan dalam me-ngolah model, yaitu maksimal 15 var-i abel. Sementara itu, penelitian ini meng gunakan 30 variabel penelitian.

Pengujian model struktural di la-kukan dengan menggunakan re gre si berganda terhadap variabel-va ria bel laten. Variabel laten dihitung ber -dasarkan skor yang diperoleh dari hasil penghitungan model peng uku-ran. Perhitungan skor sudah mem per-timbangkan loading factor masing-ma-sing variabel teramati.

2 Analisis Persamaan StrukturalAnalisis ini dilakukan terhadap

koefisien-koefisien persamaan struktural dengan menspesifikasikan tingkat sig-nifikansi tertentu. Analisis model struk-tural ini menguji hipotesa yang di a jukan dalam penelitian ini. Untuk me ng uji hipotesa yang diajukan, peneliti meng-

gu nakan 4 persamaan yang me ru pa kan 4 model struktural.

a. Model Struktural 1Model Struktural 1 menguji hipotesa

1, 2, dan 3, yaitu menguji keterkaitan 4 va riabel terrdiri dari DAM1 (Kualitas Sis-tem), DAM2 (Kualitas Informasi), DAM3 (In tensitas Penggunaan), dan DAM4 (Ke puasan Pengguna). Variabel DAM4 ber tindak sebagai variabel dependen, se dangkan 3 variabel lainnya (DAM1, DAM2, DAM3) bertindak sebagai va-riabel independen.

Dari persamaan dalam model struk tural pertama di atas, dapat di-li hat bahwa semua variabel indepen-den, ya itu DAM1 (Kualitas Sistem),

Construct reliability =

(∑ std loading)2

(∑ std loading)2 + ∑ ej

Variance Extracted =

∑ std loading2

∑ std loading2 + ∑ ej

Dimana:Std. loading adalah standardized loading; ej

adalah measurement error

Variabel LatenConstruct ReliabilityNilai ≥ 0.70

Variance ExtractedNilai ≥ 0.50

Kesimpulan

Kualitas Sistem 0,82 0,44 Reliable dan marginally valid

Kualitas Informasi 0,80 0,40 Reliable dan marginally valid

Penggunaan Sistem 0,84 0,74 Reliable dan valid

Kepuasan Pengguna 0,84 0,58 Reliable dan valid

Dampak Individu 0,80 0,45 Reliable dan marginally valid

Tabel 1. Nilai Construct Reliability Dan Variance Extracted Untuk Masing­Masing Variabel Laten

H1Kualitas sistem informasi (system quality) berpengaruh positif terhadap kepua­san penggunanya (user satisfaction)

H2Kualitas informasi (information quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunanya (usersatisfaction).

H3Intensitas penggunaan sistem informasi berpengaruh positif terhadapkepuasan pengguna sistem infomasi (user satisfaction)

Hasil:DAM4 = 0.779 + 0.441*DAM1 + 0.213*DAM2 + 0.207*DAM3 + Error, R2 = 0.477

Standerr (0.311) (0.111) (0.116) (0.0975)

Z-Values 2.493 3.954 1.836 2.125

P-Values 0.013 0.000 0.066 0.034

Error Variance = 0.294

Hipotesa:

Page 8: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

16 17Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

DAM2 (Ku alitas Informasi) dan DAM3 (Inten sitas Penggunaan Sistem) men-unjukkan hubungan yang positif dan signifikan secara statistik dengan DAM4 (kepuasan pengguna sistem). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1, 2 dan 3 terbukti.

b. Model Struktural 2Model Struktural 2 menguji hipote-

sa 4, 5, dan 6, yaitu menguji keterkaitan 4 variabel terdiri dari DAM1 (Kualitas Sistem), DAM2 (Kualitas Informasi), DAM3 (Intensitas Penggunaan), dan DAM4 (Kepuasan Pengguna). Variabel DAM3 bertindak sebagai variabel de-penden, sedangkan 3 variabel lainnya (DAM1, DAM2, DAM4) bertindak seba-

gai variabel independen Dari persamaan dalam model

struktural kedua di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel independen, yaitu DAM1 (Kualitas Sistem), DAM2 (Kualitas Informasi) dan DAM4 (Kepua-san Pengguna Sistem) menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan secara statistik dengan DAM3 (Inten-sitas Penggunaan Sistem). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4, 5 dan 6 terbukti.

c. Model Struktural 3Model Struktural 3 menguji hipote-

sa 7 dan 8, yaitu menguji keterkaitan 3 variabel terdiri dari DAM3 (Intensitas Penggunaan), DAM4 (Kepuasan Peng-

guna), dan DAM5 (Dampak Individu). Variabel DAM5 bertindak sebagai vari-abel dependen, sedangkan 2 variabel lainnya (DAM3 dan DAM4) bertindak sebagai variabel independen.

HipotesaDari persamaan dalam model

struktural ketiga di atas, dapat dili-hat bahwa variabel DAM4 (Kepuasan pengguna sistem) berhubungan positif signifikan dengan DAM5 (Dampak In-

dividu). Sedangkan variabel DAM3 (Intensitas Penggunaan Sistem) ber-hubungan positif namun tidak signifi-kan dengan DAM5 (Dampak Individu). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesa 7 terbukti, sedangkan hipotesa 8 tidak terbukti.

d. Model Struktural 4Model Struktural 4 menguji hi-

potesa 9, yaitu menguji keterkaitan 2 variabel terdiri dari DAM5 (Dampak

H4Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terhadap intensitas peng­gunaan sistem informasi.

H5Kualitas informasi (information quality) berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan sistem informasi

H6Kepuasan pengguna sistem infomasi (user satisfaction) berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan sistem informasi.

H7Kepuasan pengguna sistem informasi (user satisfaction) berpengaruhpositif terhadap dampak individu (individual impact)

H8Intensitas penggunaan sistem informasi berpengaruh positif terhadapdampak individu (individual impact)

H9Dampak individu (Individual Impact) berpengaruh positif terhadap dampak organisasi (organizational impact).

Hasil:

Hasil:

Hasil:

Hipotesa:

Hipotesa:DAM3 = ­0.301 + 0.375*DAM1 + 0.490*DAM2 + 0.181*DAM4

DAM5 = 2.092 + 0.0720*DAM1 + 0.424*DAM2 + Error, R2 = 0.434

DAM6 = ­0.614 + 1.101*DAM5 +Error, R2 = 0.499

Standerr (0.311) (0.111) (0.116) (0.0975)

Z-Values 2.493 3.954 1.836 2.125

P-Values 0.013 0.000 0.066 0.034

+ Error, R2 = 0.585

Standerr (0.203) (0.595) (0.0624)

Z-Values 10.311 1.210 6.806

P-Values 0.000 0.226 0.000

Error Variance = 0.165

Standerr (0.404) (0.101)

Z-Values -1.520 10.849

P-Values 0.128 0.000

Error Variance = 0.353

Individu) dengan DAM6 (Dampak Or-ga nisasi). Variabel DAM6 bertindak se-ba gai variabel dependen, sedangkan DAM5 bertindak sebagai variabel inde-penden.

Dari persamaan dalam model struk-tu ral keempat di atas, dapat dilihat bah-wa variabel DAM5 (Dampak Individu)

ber hubungan positif dan signifikan deng an variabel DAM6 (Dampak Organ-isasi). Dengan demikian dapat disimpul-kan bahwa hipotesis 9 terbukti.

Dari keempat persamaan tersebut ter lihat bahwa persamaan tersebut me miliki tingkat signifikansi yang baik.

Untuk menilai seberapa baik coeffi­

Page 9: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

18 19Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

cient of determination dari persamaan struktural, akan dilihat dari besaran R2 (Wijanto, 2006). Model pertama me-miliki R2 = 47,7% yang berarti bahwa model ini mampu menjelaskan 47,7% dari perubahan pada variabel laten Kepuasan Pengguna . Model kedua memiliki R2 = 58,5% yang berarti bahwa model ini mampu menjelaskan 58,5% dari perubahan pada variabel laten Intensitas Penggunaan Sistem. Model ketiga memiliki R2 = 43,4% yang berarti bahwa model ini mampu menjelaskan 43,4% dari perubahan pada variabel laten Dampak Individu. Model keempat memiliki R2 = 49,9% yang berarti bahwa model ini mampu menjelaskan 49,9% dari perubahan

Hipotesa Path Estimasi Nilai ρ - Value Kesimpulan

H1 DAM1→DAM4 0,441 0,000 signifikan

H2 DAM2→DAM4 0,213 0,066 signifikan

H3 DAM3→DAM4 0,207 0,034 signifikan

H4 DAM1→DAM3 0,375 0,000 signifikan

H5 DAM2→DAM3 0,490 0,000 signifikan

H6 DAM4→DAM3 0,181 0,034 signifikan

H7 DAM4→DAM5 0,424 0,000 signifikan

H8 DAM3→DAM5 0,072 0,266 Tidak signifikan

H9 DAM5→DAM6 1,101 0,000 signifikan

Tabel 2. Nilai T­Value Untuk Masing­Masing Hipotesis

Gambar 3. Path Diagram Model Struktural

pada variabel laten Dampak Organisa-si. Kesimpulan yang dapat ditarik dari uji ini adalah bahwa keempat model struktural sudah cukup baik.

Dari tabel 2 terlihat bahwa hipotesa 1-7 dan hipotesa 9 terbukti, sedangkan hipotesa 8 tidak terbukti.

Hasil path diagram pada gambar 3 menunjukkan model struktural yang dihasilkan dari hasil pengolahan model pengukuran dan model struktural.

4.3 Analisa Hasil Pengujian

Hasil model persamaan struktural terkait hipotesa pertama menunjukkan bah wa kualitas sistem (DAM1) terbukti se cara signifikan mempengaruhi ke pu-asan pengguna (DAM4). Hasil ini sesuai

0,26

0,40

0,35

0,51

0,25

0,26

0,26

0,30

0,39

0,21

0,36

0,28

0,01

0,16

0,39

0,25

0,28

0,24

0,24

0,01

0,24

0,39

0,08

0,28

DAM1

DAM3

DAM4

DAM2

DAM6

DAM5

KUA1

KUA2

KUA6

KUA3

KUA4

KUA5

KUI1

KUI6

KUI5

KUI4

KUI2

KUI3

PEN2

DIN1

DIN2

DIN3

DIN4

DIN5

DOR1

KEP1

KEP3

KEP2

KEP4

PEN1

0,51

0,59

0,56

0,87

0,67

0,71

0,51

0,61

0,52

0,80

0,62

0,69

0,56

0,99

0,70

0,68

0,70

0,66

0,71

0,61

1,00

0,65

0,67

0,59

1,06

0,37

0,18

0,20

1,10

0,07

0,42

0,44

0,49

0,21

0,26

Page 10: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

20 21Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

ha sil yang diperoleh DeLone dan Mc Lean (1992) . Seddon dan Kiew (1996), Mc Kiney et al (2002), Rai et al. (2002), dan MGill et al.(2003). Sehingga dapat di simpulkan bahwa berdasarkan per-sep si pengguna, semakin tinggi ku a li-tas sistem (SIMDA) maka semakin me-ning katkan kepuasan pengguna.

Hasil pengujian hipotesa kedua me nunjukkan bahwa kualitas informasi (DAM2) terbukti secara signifikan mem pengaruhi kepuasan pengguna (DAM4). Hasil ini sesuai hasil yang di-pe r oleh DeLone dan Mc Lean (1992) . Sed don dan Kiew (1996), Mc Kiney et al (2002), Rai et al. (2002) dan MGill et al.(2003). Sehingga dapat disimpulkan bah wa berdasarkan persepsi peng gu-na, semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem (SIMDA) ma ka semakin meningkatkan kepuasan peng guna.

Hasil pengujian hipotesa ketiga me-nun jukkan bahwa intensitas peng gu-na an (DAM3) terbukti secara sig ni fikan mem pengaruhi kepuasan pe ng guna (DAM4). Sehingga dapat di simpulkan bah wa berdasarkan per se psi pengguna, se makin tinggi in ten si tas penggunaan sis tem (SIMDA) ma ka semakin me ning-katkan kepuasan pe ng guna.

Hasil pengujian hipotesa keempat me nunjukkan bahwa kualitas sistem (DAM1) terbukti secara signifikan mempengaruhi intensitas penggunaan (DAM3). Hasil ini sesuai hasil yang di-per oleh DeLone dan Mc Lean (1992) dan MGill et al.(2003). Sehingga, da-pat disimpulkan bahwa berdasarkan per sepsi pengguna, semakin tinggi ku-a li tas sistem (SIMDA) maka semakin me ningkatkan intensitas penggunaan.

Hasil pengujian hipotesa kelima me nunjukkan bahwa kualitas informasi

(DAM2) terbukti secara signifikan mem pengaruhi intensitas penggunaan (DAM3). Hasil ini sesuai hasil yang di-per oleh DeLone dan Mc Lean (1992) dan MGill et al.(2003). Sehingga da-pat disimpulkan bahwa berdasarkan per sepsi pengguna, semakin tinggi ku a litas informasi yang dihasilkan dari sis tem (SIMDA) maka semakin me-ning katkan intensitas penggunaan.

Hasil pengujian hipotesa keenam menunjukkan bahwa kepuasan peng-guna (DAM4) terbukti secara signifikan mem pengaruhi intensitas penggunaan (DAM3). Sehingga dapat disimpulkan bah wa berdasarkan persepsi peng gu-na, semakin tinggi kepuasan pengguna atas sistem (SIMDA) maka semakin me ningkatkan intensitas penggunaan.

Hasil pengujian hipotesa ketujuh me nunjukkan bahwa kepuasan peng-guna (DAM4) terbukti secara sig ni fi-kan mempengaruhi dampak individu (DAM5). Sehingga dapat disimpulkan bah wa berdasarkan persepsi peng gu-na, semakin tinggi kepuasan pengguna atas sistem (SIMDA) maka semakin mem berikan dampak meningkatkan ki nerja individu.

Hasil pengujian hipotesa kedelapan me nunjukkan bahwa intensitas peng-gu naan (DAM3) tidak terbukti mem-pe ngaruhi dampak individu (DAM5). Se hingga dapat disimpulkan bahwa ber dasarkan persepsi pemakai, se-ma kin tinggi intensitas penggunaan sis tem (SIMDA) tidak memberikan dam pak terhadap peningkatan ki ner-ja individu. Hal ini dapat terjadi, ka re-na tingginya waktu penggunaan dan fre kuensi penggunaan didorong ka re na ke butuhan untuk mengolah da ta ke-uangan dan laporan keuangan, na mun ti dak membuat pengguna pu as, se-

hing ga tidak berdampak ke pada in di-vidu. Tetapi akan memiliki dam pak jika in tensitas penggunaan ter se but me nye-bab kan pengguna pu as se hing ga ber-dam pak kepada ki ner ja nya (di ka it kan dengan hipotesa 7 yang ter buk ti).

Hasil pengujian hipotesa ke sem-bi lan menunjukkan bahwa dampak in dividu (DAM5) terbukti secara sig-ni fikan mempengaruhi dampak or-ga nisasi (DAM6). Sehingga dapat di simpulkan bahwa berdasarkan per-sep si pemakai, semakin tinggi dam-pak penggunaan sistem (SIMDA) ke in dividu maka semakin besar dam pak-nya dalam meningkatkan kinerja or ga-ni sasi.

Dari keseluruhan pengujian hi po te-sa tersebut di atas, maka dapat di tarik ke simpulan bahwa model ke suk se san sis tem informasi DeLone and Mc Lean ter bukti signifikan secara empiris da-lam kasus kesuksesan implementasi SIMDA terutama di obyek penelitian.

5. KESIMPULAN Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

ber bagai penelitian sebelumnya yang me nguji keberhasilan sistem informasi. Tu juan penelitian ini adalah untuk me-li hat seberapa jauh keberhasilan peng-gu naan Sistem Informasi Manajemen Da erah (SIMDA) oleh SKPD di daerah deng an menggunakan penilaian ke-suk sesan sistem model DeLone dan McLean (1992).

Berdasarkan model DeLone dan McLean, maka dikembangkan 9 hi-po tesa. Setelah melakukan pengujian ter hadap 9 hipotesa tersebut, secara umum dapat dikatakan bahwa model ke suksesan sistem informasi DeLone and Mc Lean terbukti signifikan se-cara empiris dalam kesuksesan im-

ple mentasi SIMDA terutama di obyek pe nelitian. Secara spesifik, hasil pengujian masing-masing hipotesa ada lah sebagai berikut:1. Kualitas sistem informasi (system

quality) berpengaruh positif ter ha-dap kepuasan penggunanya (user satisfaction)

2. Kualitas informasi (information quality) berpengaruh positif ter ha-dap user satisfaction.

3. Intensitas penggunaan sistem in for-masi berpengaruh positif terhadap ke puasan pengguna sistem infomasi (user satisfaction)

4. Kualitas sistem (system quality) ber-pe ngaruh positif terhadap intensitas penggunaan sistem informasi.

5. Kualitas informasi (information qu­a lity) berpengaruh positif ter ha dap in tensitas penggunaan sistem in-formasi.

6. Kepuasan pengguna sistem in-for masi (user satisfaction) ber pe-nga ruh positif terhadap intensitas peng gunaan sistem informasi.

7. Ke puasan pengguna sistem in for-ma si (user satisfaction) ber pe nga-ruh positif terhadap dampak in di vi-du (individual impact).

8. Intensitas penggunaan sistem in-for masi tidak berpengaruh ter ha-dap dampak individu (individual im pact).

9. Dampak individu (Individual Im­pact) berpengaruh positif terhadap dam pak organisasi (organizational im pact). Dengan demikian hipotesa 1-7 dan

9 ter bukti, sedangkan hipotesa 8 tidak ter bukti.

Hipotesa 8 tidak terbukti ke mungki-nan karena tingginya waktu peng-gu naan dan frekuensi penggunaan

Page 11: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

22 23Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

di dorong karena kebutuhan untuk me-ngo lah data keuangan dan laporan ke-uangan, namun tidak membuat peng-gu na puas, sehingga tidak berdampak ke pada individu. Tetapi akan memiliki dam pak jika intensitas penggunaan ter sebut menyebabkan pengguna pu-as sehingga berdampak kepada ki ner-ja nya. (dikaitkan dengan hipotesa 7 yang terbukti).

Dari hasil penelitian tersebut, ter-buk ti bahwa berdasarkan model De-Lone dan McLean, SIMDA yang di te-rap kan pada pemerintah daerah/SKPD (de ngan kualitas sistem dan kualitas in formasi dalam SIMDA) berpengaruh po sitif terhadap intensitas peng gu na-an sistem dan kepuasan pengguna. Ke puasan pengguna memberikan dam pak positif terhadap individu dan or ganisasi. Penggunaan SIMDA ter se-but mempermudah dan mempercepat pe merintah daerah/SKPD dalam pe-nyu sunan anggaran, penatausahaan dan pelaporan/pertanggungjawaban ke uangan, sehingga memberikan ke-pu asan bagi pengguna dan berdampak po sitif terhadap organisasi. Dengan de mikian, penggunaan SIMDA da pat men jadi solusi dalam rangka me ning-kat kan akuntabilitas keuangan negara.

6. KETERBATASAN DAN SARANPenelitian ini mengandung be be ra-

pa keterbatasan sebagai berikut:1. Keterbatasan yang melekat pada

data yang diperoleh melalui ku e s-i oner yaitu perbedaan persepsi pe-nulis dengan responden penelitian.

2. Penelitian ini hanya menggunakan res ponden pengguna SIMDA pada ti tik waktu tertentu yaitu pada sa-at dilakukan survei.

3. Penelitian ini dilakukan di area Ja-wa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Ti mur saja, sehingga perlu kehati-ha tian dalam menggeneralisir ha-sil penelitian untuk konteks yang la in dan tipe sistem informasi yang lain pula.

4. Penelitian ini menggunakan mo del yang dikembangkan di luar negeri dan kemungkinan ku rang sesuai dengan kondisi di In do ne sia.

Saran untuk penelitian mendatang:1. Memperbanyak jumlah sampel

penelitian sesuai dengan rule of tumb pada SEM dan LISREL, se-hingga dapat dilakukan peng ujian secara serentak menggunakan teknik estimasi WLS.

2. Perlu upaya berkelanjutan untuk meningkatkan validitas dan model riset, baik basis teori maupun penerapan empirisnya, khususnya dikaitkan dengan kondisi lokal (konteks Indonesia).

• Bailey, J.E. dan S.W. Pearson. 1983. “Development of a Tool for Measuring and Analyzing Computer User Satisfaction”. Management Science. 29 (May).

• Baroudi, J.J. dan W.J. Orlikowski.1988.”A Short-form Measure of User Information Satisfaction : A Psychometric Evaluation and Notes on Use”. Journal of MIS. 4. Spring.

• Bock,G.W.,etal.2009.“TheJournalofTheFactorsAffectingSuccesofKnowledge­BasedSystems at The Organizational Level”. The Journal of Computer Information Systems. 50. 2.

• Chin,WynnedanPeterA.Todd.1995. “On the Use, Usefulness and Ease of Use A structural Equation Modelling in MIS Research: A Note of Caution”. MIS Quarterly.

• Davis, Fred D. 1989. “Perceived Usefulness, Ease of Use, and User Acceptance of Infomation Technologie”. MIS Quarterly .13. No 3. September.

• DeLone, W.H. dan E.R.Mc Lean. 1992. “ Information System Success: The Quest for the Dependent Variable”. Infomation System Research. 3 (March).

• Doll,W.J. dan G.Torkzadeh. 1988. “The Measurement of End-user Computing Satisfaction”. MIS Quarterly. 12. June.

• Doll,W.J., W.Xia, dan G.Torkzadeh. 1994. “A Confirmatory factor Analysis of the End-user Computing Satisfaction instrument”. MIS Quarterly.

• Doll, William J, et al. 2004. “The Meaning and Measurement of User Satisfaction : A Multigroup Invariance Analysis of the End-user Computing Satisfaction Istrument”. Journal of Management Information Systems (JMI): ISSN: 0742-1222. Volume 21. Summer. ProQuest Company.

• Hair, JosephF., et al. 1998,MultivariateDataAnalysiswithReading.FourthEdition.NewJersey: Prentice Hall.

• Iqbaria,M.danM.Tan.1997.TheConsequencesofInformationTechnologyAcceptanceonSubsequent Individual Performance. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

• Istianingsih danSetyoHariWijanto.2008.“AnalisisKeberhasilanPenggunaanPerangkatLunak Sistem Informasi Akuntansi Ditinjau dari Persepsi Pemakai (Studi Implementasi Model Keberhasilan Sistem Informasi)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 5. No.1.

• Ives,B.,M.Olson,danS.Baroudi.1983.“TheMeasurementofUserInformationSatisfaction”.Communications of the ACM. October.

• Landrum,Hollis,danVictorR.Prybutok.2004.“AServiceQualityandSuccessModelfortheInformation Service Industry”. European Journal of Operational Research (EJO). ISSN:0377-2217. Volume 156. August. ProQuest Company.

• Laudon,KennethC.1985.”EnvironmentandInstitutionalModelsofSystemsDevelopment“.Commucation of the ACM. 28. Number 7 (July).

• Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon, 2000. “Organization and Technology in TheNetworked Enterprise”. Management Information System. Six Edition. International Edition.

• Livary,Juhani.2005.“AnEmpiricalTestofTheDeLone­McLeanModelofInformationSystemSuccess” Database for Advance in Information System (DFA). ISSN: 1532-0936 .Volume 36.

ProQuest Company.

• Lucas, Henry C.1981. Implementation: The Key to Successful of Information Systems. New York: Columbia University Press.

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: UJI EMPIRIS MODEL DELONE DAN MCLEAN TERHADAP …

24 Jurnal BPPK Vo l u m e 2 Tahun 2011

• Mahmood, M.A., et al. 2000. “Variable Affecting Information Technology End­userSatisfaction: A Meta-Analysis of the Empirical of the Empirical Literature”. International Journal of Human Computer Studies. 52: 4.

• McGill,etal.2003.“User­DevelopedApplicationsandInformationSystemsSucces:aTestofDeLone and McLean’s Model”. Information Resource Management Journal. Jan-Mar. 16 No. 1. 4.

• McKiney,K.Yoon,danFatemehZahedi.2002.“TheMeasurementofWeb­CustomerSatisfaction:An Expectation and Disconfirmation Approach”. Information System Research .13. 3.

• Pitt, L.F., R.T. Watson, dan C.B. Kavan. 1995.”Service Quality : A Measure of Information Effectiveness”. MIS Quarterly. 19:2.

• Rai, A., S.S. Lang, dan R.B. Welker. 2002. “Assessing the Validity of IS Success Models: An Empirical Test and Theoretical Analysis”. Information Systems Research 13. No.1: 29-34.

• Schaupp, L.C. dan France B. Wiguo F. 2009. “Examining The Succes of Website Beyond E-Commerce: An Extension of The IS Succes Model”.

• Seddon, Peter B. 1997. “ Respesification and Extension of the DeLone and Mc Lean Model of IS Success”. Information System Research. 8:3.

• Seddon, Peter dan Siew-Kee Yip. 1992. “An Empirical Evaluation of User Information Satisfaction (UIS) Measures for Use with General Ledger”.

• Sekaran, Uma.1992. A Skill Building Approach : Research Method for Business. Second Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

• Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Graha Ilmu.

• Yelkur, R. 2000. “Customer Satisfaction and The Service Marketing Research Mix”. Journal of Professional Services Marketing. 21: