18
UJI DATA DUA SAMPEL BERHUBUNGAN (DEPENDEN) Widhi Sulistyo, S.Kom Non Parametrik Test

Uji Dependen Berpasangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SPSS

Citation preview

Page 1: Uji Dependen Berpasangan

UJI DATA DUA SAMPEL BERHUBUNGAN (DEPENDEN)

Widhi Sulistyo, S.Kom

Non Parametrik Test

Page 2: Uji Dependen Berpasangan

Uji Peringkat-Bertanda Wilcoxon

Kasus

PT Singset yg sedang mengembangkan obat penurun berat badan yg baru, mengetahui khasiat obat tsb sebelum dipasarkan secara komersial. Utk itu PT Singset mencoba obat tsb secara kontinu thp sepuluh sukarelawan yg sudah diukur terlebih dahulu berat badannya. Selang dua bulan kemudian sepuluh sukarelawan tsb ditimbang berat badannya lagi utk mengetahui apakah ada penurunan berat badan yg nyata.

Page 3: Uji Dependen Berpasangan

Sebelum Sesudah

1 60 59

2 65 60

3 67 68

4 75 76

5 74 68

6 80 72

7 89 86

8 74 70

Berikut hasil pengukuran tsb (angka dlm kilogram)

Page 4: Uji Dependen Berpasangan

NB :Misal angka 60 pada baris 1 berarti berat badan sukarelawan nomor 1 adalah 60 kilogram sebelum diberi obat, sedang setelah diberi obat dan diukur dua bulan kemudian, berat sukarelawan nomor 1 tsb menjadi 59 kg. Demikian seterusnya utk data yg lain.

Page 5: Uji Dependen Berpasangan

Penyelesaian :

Kasus di atas terdiri atas dua sampel yg berhubungan satu sama lain, karena subjek (dlm hal ini sukarelawan) mendapat pengukuran2 yg sama, yaitu diukur ‘sebelum’ dan diukur ‘ sesudah’. Disini data hanya sedikit dan dianggap tdk diketahui distribusi datanya (berdistribusi bebas). Maka digunakan uji nonparametrik dg dua sampel yg dependen.

Page 6: Uji Dependen Berpasangan

1. Pemasukan data ke SPSSLangkah – langkah :• Buka lembar kerja baru Dari menu utama File, pilih menu New. Kemudian klik Data. Sekarang SPSS siap membuat variabel baru yg diperlukan.• Menamai variabel dan properti yg diperlukan. Tekan CTRL+T utk memindah tampilan data editor ke VARIABLE VIEW

Page 7: Uji Dependen Berpasangan

NB : Tampilan variabel view dp juga diambil dari menu view lalu submenu VARIABLE.Tampak di layar :

Tampak tampilan pemasukan variabel baru dg urutan NAME, TYPE,dan seterusnya.

Page 8: Uji Dependen Berpasangan

Pengisian :

Variabel SEBELUM

Oleh karena ini variabel pertama, tempatkan pointer pd baris 1.• Name. Sesuai kasus, letakkan pointer di bawah kolom Name, lalu klik ganda pd sel tsb dan ketik sebelum• Type. Oleh karena variabel produk akan berisi data rasio, maka biarkan saja default numerik yg sudah ada.• Width. Utk keseragaman, ketik 8• Decimals. Utk keseragaman, ketik 0. Hal ini berarti tdk ada desimal dlm pemasukan data• Label. Utk keseragaman, kosongkan saja bagian ini.

Abaikan bagian yg lain.

Page 9: Uji Dependen Berpasangan

Variabel SESUDAH

Oleh karena ini variabel kedua, tempatkan pointer pd baris 2.• Name. Sesuai kasus, letakkan pointer di bawah kolom Name, lalu klik ganda pd sel tsb dan ketik sesudah• Type. Oleh karena variabel produk akan berisi data rasio, maka biarkan saja default numerik yg sudah ada.• Width. Utk keseragaman, ketik 8• Decimals. Utk keseragaman, ketik 0. Hal ini berarti tdk ada desimal dlm pemasukan data• Label. Utk keseragaman, kosongkan saja bagian ini.

Abaikan bagian yg lain.

Page 10: Uji Dependen Berpasangan

Setelah penamaan variabel selesai, tekan lagi CTRL+T utk kembali ke DATA VIEW agar pengisian data dp dilakukan.

1. Mengisi data• Utk mengisi kolom sebelum, letakkan pointer pd baris 1 kolom tsb, lalu ketik menurun ke bawah sesuai data berat badan sebelum diberi obat (8 data). Demikian selanjutnya utk kolom sesudah• Jika pengisian benar, maka terlihat data seperti pd awal kasus.

Page 11: Uji Dependen Berpasangan

Data di atas dp disimpan dg prosedur berikut :• Dari menu utama SPSS, pilih menu File, kemudian pilih submenu Save As …• Beri nama file –utk keseragaman- dg Wilcoxon, dan tempatkan file pd directory yg dikehendaki.

Page 12: Uji Dependen Berpasangan

2. Pengolahan data dg SPSSLangkah – langkah : • Buka lembar kerja/file Wilcoxon sesuai kasus di atas, atau jika sudah terbuka ikuti prosedur berikut.• Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu Nonparametric Tests.• Dari serangkaian pilihan test utk nonparametric, sesuai kasus pilih 2 Related Samples … utk uji dua sampel yg bebas. Klik pilihan tsb, maka …

Page 13: Uji Dependen Berpasangan

Tampak di layar :

Page 14: Uji Dependen Berpasangan

Pengisian :• Test variable list atau variabel yg akan diuji. Oleh karena disini akan diuji efek pengobatan, maka klik variabel sebelum kemudian klik tanda ‘>’ (yg sebelah atas), maka terlihat pd kolom Current selection (dibawah kedua nama variabel), pd bagian variabel 1, terdapat perkataan ‘sebelum’. Hal ini menunjukkan variabel ‘sebelum’ menjadi variabel pertama.

• Demikian juga utk variabel sesudah, klik sekali lagi pd tanda ‘>’. Maka terlihat pd kolom current selection (dibawah kedua nama variabel), pd bagian variabel 2, terdapat perkataan ‘sesudah’. Hal ini menunjukkan variabel ‘sesudah’ menjadi variabel kedua.

Page 15: Uji Dependen Berpasangan

• Perhatikan adanya tanda ‘sebelum..sesudah’ pd kotak Test Pair List. Hal ini menunjukkan uji dua sampel berhubungan dp dilakukan. Jika pengisian variabel salah (misal hanya salah satu variabel dimasukkan), maka tanda di atas tdk akan tampak.• Utk Test type atau tipe uji, karena dalam kasus akan diuji dg Wilcoxon, maka klik pilihan Wilcoxon. Sedang 2 pilihan uji yg lain diabaikan saja.

Tekan OK utk mengakhiri pengisian prosedur analisis. Terlihat SPSS melakukan pekerjaan analisis dan terlihat output SPSS.

Page 16: Uji Dependen Berpasangan
Page 17: Uji Dependen Berpasangan

Output SPSS :

Page 18: Uji Dependen Berpasangan

Pengambilan Keputusan :• Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima• Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Keputusan :• Terlihat bahwa pd kolom asymp. Sig (2- tailed/asymptotie significance utk uji dua sisi adalah 0,049. Oleh karena kasus adalah uji satu sisi, maka probabilitas dibawah 0,05 (0,0245 < 0,05). Maka Ho ditolak, atau obat penurun berat badan tsb memang mempunyai efek yg nyata utk menurunkan berat badan.