Click here to load reader
Upload
wargito-fabyansyah
View
131
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
UAS
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
NAMA : WARGITO
NO ABSEN :13
KELAS :D (SKGJ) BADUNG
UNDIKSHA SINGARAJA
2012
1.a Materi yang dibahas dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Mata kuliah untuk Perkembangan peserta didik meliputi aspek-aspek yang berhubungan
dengan anak didik dalam perkembangan pembelajaran. Aspek-aspek tersebut meliputi:
Hakikat Belajar
Belajar adalah aktivitas mental dan fisik yang menghasilkan sebuah perubahan dan atau
perkembangan. Bisa dikatakan sebagai proses belajar harus memenuhi persyaratan ; harus
disadari, normatif menuju perbaikan, bersifat permanen, kontinyu/fungsional, menuju
kearah tujuan, melalui proses latihandan pengalaman dan bersifat holistic.
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran secara fisik yang dimulai sejak lahir seperti
tinggi badan, berfungsinya organ tubuh secara normal dan sebagainya. Apabila secara
fisik anak-anak tumbuh normal maka akan mencapai tingkat kematangan untuk
menjalankan fungsinya dan mendukung perkembangan psikologinya.
Perkembangan adalah proses bertambahnya kualitas anak secara psikis atau psikologis
meliputi cara berkomunikasi (bahasa), cara berpikir (kognitif), cara bersosialisasi (social
skill), dan perkembangan moral (sikap)nya. Dalam hal ini juga disinggung fase-fase
perkembangan, pola-pola perkembangan, dan tugas-tugas perkembangan.
7 Jenis Perkembangan Peserta Didik
- Perkembangan Kognitif, diawali dari sensor motorik usia 0 s/d 2 tahun baru
menggunakan indra untuk merespon misalnya menangis karena lapar, Pra operasional usia
2 s/d 6 tahun dimasa ini anak mementingkan egonya dan senang berkhayal, pada masa SD
kelas 1 sampai dengan kelas 5 atau 6 usia antara 7 sampai 11 tahun masuk pada tahap
operasional konkrit. Anak bisa cepat mengerti apabila melihat dengan jelas bendanya.
Sudah mulai bias berpikir logis dan sistematis tetapi masih kebingungan jika menghadapi
masalah yang tersembunyi atau abstrak. Setelah itu kira-kira umur 11 s/d 15 tahun baru
bias berpikir abstrak atau masa operasional formal.
- Perkembangan Sosial, Ketrampilan social yang dialami anak dalam bergaul dan
berinteraksi dengan lingkungannya yang bersifat positif akan sangat berpengaruh dalam
kehidupannya. Dengan modal positf tersebut anak tidak akan minder dan rendah diri.
- Perkembangan emosional keadaan emosional yang stabil akan berdampak baik bagi
kehidupan anak sebaliknya keadaan yang tidak stabil akan menyebabkan anak tertekan,
stress, suka berkelahi, meledak-ledak dan lain-lain. Anak-anak dari kalangan tidak mampu
biasanya mengalami dampak yang lebih besar dari pada yang berasal dari keluarga
mapan.
-Perkembangan moral, Pada masa pra-konvensional anak-anak mematuhi aturan hanya
ingin mendapat pujian, dimasa konvensional mereka tidak hanya ingin penghargaan
sedangkan pada masa post konvensional mereka sudah bisa menyadari bahwa jika mereka
melanggar bisa dihukum oleh masyarakat dan dirinya sendiri. Sehingga apabila anak
cemas bisa menghukum dirinya sendiri.
-Perkembangan bakat dan kreatifitas , perkembangan ini berkaitan erat dengan
perkembangan kognitif. Bakat adalah kemampuan alami yang dibawa anak sejak lahir.
Sedangkan kreatifitas menurut Barron (1982) adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru.Sedangkan menurut Utami Munandar (1992:47) mendefinisikan
kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas
dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi sesuatu gagasan. Jadi jelas bakat
akan terpupuk dan mencapai hasil maksimal jika ada kreatifitas.
-Perkembangan Bahasa, perkembangan bahasa anak sangat menentukan proses belajar
mereka. Perkembangan bahasa meningkat seiring bertambahnya umur anak. Anak akan
tumbuh menjadi pribadi yang bahagia jika mereka mampu berkomunikasi dengan baik,
karena dengan bahasa mereka akan mampu mengekspresikan diri dalam berbagai
keperluan mereka.
-Perkembangan Intelektual, Struktur pengetahuan menjelaskan tentang tingkat
kecerdasan peserta didik pada usia SD. Dengan adanya beberapa kecerdasan tiap
individu, maka memungkinkan terjadinya kecerdasan ganda (multiple intelligence),
sehingga perlu diadakannya semacam tes untuk mengetahui tingkat intelegensi tiap
individu yang biasa disebut dengan IQ (Intelligence Quotient). IQ merupakan hasil bagi
usia mental dengan usia kronologis atau kalender dikalikan seratus. Dengan berpegang
pada satuan ukuran IQ, maka kecerdasan dikategorikan dalam tabel berikut
(Sukmadinata, 2003):
IQ Kategori
140-…… Genius
130-139 Sangat cerdas
120-129 Cerdas
110-119 Di atas normal
90-109 Normal
80-89 Di bawah normal
70-79 Bodoh
50-69 Debil
25-49 Imbecil
……..-25 Idiot
Sumber :http:zhuldin wordpress.com
Peran guru dalam mendampingi perkembangan anak
Akan dibahas pada nomor soal 2.a
1.b Materi yang memberi makna penting bagi guru adalah:
Semua materi memberi makna penting bagi guru, secara garis besar bisa dijelaskan bahwa
jika guru memahami hakikat belajar guru akan tahu bagaimana melaksanakan pembelajaran
yang benar, jika guru mengetahui konsep pertumbuhan dan perkembangan anak didik maka
guru akan mampu menyesuaikan diri dan memahami dunia anak yang menjadi tanggung
jawabnya. Yang ketiga jika guru memahami fase-fase perkembangan setiap aspek maka guru
akan bisa memberikan pelayanan yang tepat kepada anak didiknya.
2.a Peran guru pada setiap jenis perkembangan adalah:
Perkembangan Kognitif : dalam perkembangan ini guru perlu membuat pembelajaran yang
terencana sedemikian rupa sehingga bisa menyesuaikan dengan perkembangan kecerdasan
anak didik. Pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan tahap perkembangannya.
1. Perkembangan social. : Ketrampilan social perlu dipupuk oleh guru tentang bagaimana
anak-anak bergaul dengan teman sebaya dengan guru, berbagi dengan teman, memperkuat
sikap altruistic (peduli). Memberikan hadiah atau pujian jika mereka berperilaku baik dan
hukuman mendidik jika menyimpang.
Perkembangan emosional: pengenalan anak sebagai individu dengan kepribadiannya yang
unik, mau mendengarkan apa yang dikemukakan anak dan mengadakan terapi seperti diajak
bermain, dan berkonsultasi dengan keluarga tentang apa yang sesungguhnya terjadi akan
mengurangi tingkat stress anak-anak.
Perkembangan moral: Peran guiru sangat penting dimana guru perlu menanamkan nilai
moral yang berlaku dimasyarakat, pembinaan disiplin sejak dini, memberikan pengawasan
terhadap perilaku yang menyimpang dan cepat mengantisipasinya.
Perkembangan bakat dan kreatifitas: Agar proses pendidikan dapat memberikan bantuan
kepada anak-anak kreatif, para guru dan pembimbing disekolah sudah seharusnya mengenali
anak-anak kreatif yang menjadi peserta didiknya. Dalam konteks relasi dengan anak-anak
kreatif ini yang memiliki karakteristik sebagai berikut : berusaha memahami pikiran dan
perasaan anak, mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan-gagasannya tanpa
mengalami hambatan, lebih menekan pada proses daripada hasil, menciptakan lingkungan
yang bersahabat, bebas dari ancaman, dan Suasana penuh saling menghargai, tidak
memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilai tertentu kepada anak, berusaha
mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya mencari-cari
kelemahan anak, dan berusaha menempatkan aspek berpikir dan perasaan secara seimbang
dalam proses bimbingan.
Perkembangan Bahasa: salah satu kendala anak mengalami perkembangan bahasa yang
optimal adalah karena kurangnya kesempatan berlatih, oleh karena itu guru perlu memberikan
kesempatan siswa melatih kemampuan berkomunikasi yang sesuai dengan tahap
peerkembanganya.
1. Pertumbuhan Intelektual (kecerdasan): .Peran guru adalah memberikan kesempatan seluas
luasnya dalam tiap aspeknya. Cara yang ditempuh bisa dengan mengenali tipe-tipe belajar
anak misalnya tipe audio, visual atau audio visual atau tipe kinestetik dengan metode
pembelajaran yang tepat agar anak cepat memahami. Menyediakan sumber informasi yang
memadai agar kecerdasan berkembang optimal. Latihan-latihan yang sesuai dengan tipe
kecerdasannya yang tepat terstruktur, terus menerus akan mengasah kecerdasan anak.
3. Usaha-usaha guru dalam menanamkan moral pada anak sekolah dasar:
a. Memelihara dan meningkatkan perilaku moral yang positif, contohnya berkata-kata yang
sopan, tidak berbohong, tidak membolos, berkirim surat jika tidak masuk dan sebagainya.
b. Memperkuat sikap altruistic yaitu sikap peduli pada sesama, misalnya menjenguk teman
yang sakit, menolong teman yang kesulitan belajar dan sebagainya.
c. Pembinaan disiplin ; disiplin akan membuat hidup teratur oleh karena itu perlu ditanamkan
sejak dini. Seperti datang tepat waktu.
d. Membangkitkan perasaan bersalah misalnya malu datang terlambat, malu jika tidak
mengerjakan PR dan sebagainya.
Dan lain-lain masih banyak lagi
4. 4 contoh fakta-fakta perilaku amoral dan cara menanggulangi
a. Seorang anak melapor uang yang akan ditabungnya Rp. 10.000,-
Cara menangani :
1. Identifikasi awal masalah
Kadek terbukti mengambil uang tabungan temannya Rp. 10.000,-
2. Pengembangan rincian atau seluk beluk/penyebab/latar belakang masalah dan Pemecahan
Dari keterangan kadek menyebutkan bahwa dia mengambil uang itu karena ingin jajan
sedangkan dia tidak mempunyai uang saku. Metode wawancara dipilih agar bisa memberi
pencerahan kepada Kadek bahwa mencuri itu dosa, agama mengajarkan bila mengambil Rp.
10.000 akan kehilangan Rp. 20000. Guru juga perlu bersikap tenang dan memberi informasi
kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan anaknya agar tidak terulang kasus ini.
b. Dalam satu bulan Krisna absen sebanyak 10x tanpa keterangan.
Cara menangani :
1. Identifikasi awal masalah
Krisna sering tidak tampak mengikuti pembelajaran selama 10 x
2. Pengembangan rincian atau seluk beluk/penyebab/latar belakang masalah dan Pemecahan
Informasi dari pihak yang bersangkutan, dia mengatakan telat bangun sehingga terlambat ke
sekolah, dari orang tuanya melalui buku penghubung mengatakan bahwa ayahnya sering
keluar kota dan di rumah hanya dengan pembantu. Dari teman didapatkan informasi bahwa
Krisna sering bermain game sampai larut malam tanpa ada yang mengingatkan. Dari
informasi ayahnya menyebutkan bahwa ibunya adalah bukan ibu kandungnya atau ibu tiri.
memerlukan perhatian lebih berupa pengawasan, anak ini juga kurang kasih sayang dari
orang tuanya. Pemecahannya, Krisna perlu kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya oleh
karena itu metode yang tepat adalah mengajak berdialog orang tuanya agar kebutuhan kasih
sayang dan perhatian anaknya diperhatikan.
c. Pada Suatu hari Saiful dan Shahril berkelahi
Cara menangani :
1. Identifikasi awal masalah
Perkelahian antara Saiful dan Shahril
2. Pengembangan rincian atau seluk beluk/penyebab/latar belakang masalah dan Pemecahan
Kasus itu bermula dari saling ejek, ejekannya dengan merendahkan ayahnya masing. Metode
pemecahan yang dipilih wawancara antara guru dan pihak yang berkelahi, pertama guru harus
bersikap tenang dan tidak emosi, mengarahkan bahwa berkelahi itu tidak ada untungnya.
Menanamkan pada anak untuk tidak menyelesaikan masalah dengan berkelahi. Memberi
contoh betapa nikmatnya hidup rukun.
d. Saat Ulangan Matematika Si Made Mencontek jawaban teman
Cara menangani :
1. Identifikasi awal masalah
Made mencontek jawaban teman saat ulangan Matematika
2. Pengembangan rincian atau seluk beluk/penyebab/latar belakang masalah dan Pemecahan
Dari pengamatan dan daftar nilai ditemukan nilai matematika Made semuanya merah. Made
kesulitan menangkap materi pelajaran matematika. Metode pemecahan dengan mengadakan
wawancara secara klasikal tentang kerugian mencontek, memberikan bimbingan khusus
terhadap beberapa anak yang sukar menguasai Matematika. Guru mengubah strategi belajar
yang sesuai.