Author
letitiabellavesta24
View
514
Download
0
Embed Size (px)
Tumor Parotis
Ke dalam sistem pencernaan masuk
banyak kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan zat-zat tertentu misalnya
enzim; yang berfungsi pada proses
pencernaan makanan.
Kelenjar ludah termasuk dalam bagian
dari sistem pencernaan makanan ini.
Senin 18 Nopember 2013 1
Ca. Kelenjar Liur
1. Ca.Kelenjar Liur besar:
Ca. Parotis (terdiri dari dua buah lobus di kanan dan
kiri, berada tepat dibawah telinga)
Ca.Kel. Submandibularis (berada di rahang bawah;
kanan dan kiri)
2. Ca.Kelenjar liur kecil (jumlahnya sangat
banyak; berada di seluruh mukosa atau
selaput lendir mulut)
Keganasan paling sering terjadi pada Kelenjar
Liur Besar (Kelenjar Parotis dan Kelenjar
Submandibularis)
Tapi TIDAK selalu benjolan/neoplasma pada
kelenjar liur besar merupakan karsinoma, sering
juga hanya merupakan tumor jinak biasa.
Tapi kalau di Kelenjar Liur Kecil ada benjolan
HAMPIR SELALU merupakan
keganasan/karsinoma.
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
3
Anatomy Kelenjar liur besar
Anatomy Kelenjar liur
Kelenjar Parotis : berada di bawah dan depan telinga.
Terdiri dari dua lobus (lobus imajiner sebenarnya). Di
antaranya jalan saraf otot-otot mimik (N. Facialis/Nervus
VII) yang cabang-cabangnya mempersarafi kelopak
mata dan daerah bibir.
Kelenjar Submandibularis : terletak di bawah rahang.
Terdiri dari lobus kanan dan kiri juga.
Keduanya kelenjar liur besar di atas menghasilkan
enzim pencernaan dan bermuara di rongga mulut.
Ada juga kelenjar liur di bawah dagu yaitu kelenjar
sublingual.
Di seluruh mukosa mulut juga terdapat banyak kelenjar-
kelenjar liur kecil.
Tumor parotis jinak Mixed Tumor
Tumor parotis yang paling banyak yaitu
Adenoma Pleomorfik atau Mixed Tumor.
Ciri khasnya adalah lobula telinga tidak
terlihat jelas karena terisi oleh tumor dan
telinga terdorong ke atas.
Operasi yang tidak bersih dan/atau karena takut lesi/cedera pada N.
Facialis biasanya akan sangat cepat residif lokal terutama Mixed
Tumor.
Yang paling penting sebelum operasi harus diberitahukan kepada
pasien bahwa ada kemungkinan cedera N. Facialis; apalagi kalau
operasi ulang kemungkinan cederanya lebih besar lagi.
Bila kita tidak mencederai atau tidak memutuskan N. Facialis sama
sekali serta cabang-cabang utamanya, biasanya paresis yang
terjadi tidak permanen; dalam waktu 3-6 bulan lebih dari 90% akan
kembali normal lagi.
Tetapi ingat, setelah operasi harus dilakukan fisioterapi dengan
memberi stimulus pada saraf-saraf tersebut (N. Facialis). Hal ini
bertujuan agar otot-otot yang dipersarafinya tidak menjadi atrofi dan
menjadi cacat yang permanen/tetap kalau terlalu lama tidak
dirangsang/digunakan.
Biasanya setelah dioperasi tumor parotisnya; bagian
mata yang ipsilateral dengan letak tumor parotis akan
menjadi lemah (misalnya susah menutup sempurna atau
alisnya susah diangkat) karena gangguan pada N.
Facialis.
Hal tersebut juga terjadi pada otot-otot daerah mulut.
Jika mulut disuruh mencucur maka akan miring.
Biasanya pasien mengeluh kalau sikat gigi tidak bisa
ditahan airnya – keluar terus.
Tetapi kalau cedera pada N. Facialis tidak parah maka
kelainan tersebut tidak permanen. Tetapi penting
dilakukan fisioterapi seperti yang sudah dijelaskan di
slide sebelumnya.
Kalau benjolan tumor yang sudah sangat
besar, bisa menginvasi atau mengiritasi
N. Facialis.
Sehingga selain tumornya pasien juga
datang dengan kelumpuhan pada otot-
otot mimik yang dipersarafi N. Facialis.
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
9
Ca.Mucoepidermoid parotis advanced
Ca.Mucoepidermoid parotis advanced terjadi ketika
karsinoma sudah lanjut dan menginvasi epidermis/kulit.
Ada dua tipe yaitu Jinak (Low Grade) dan Ganas (High
Grade). Yang Low Grade biasanya tidak sering residif
lokal tetapi yang High Grade sering residif lokal bahkan
bisa menyebar ketempat lain.
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
11
Predileksi Metastasis ke KGB
Tiap tumor ganas dari organ dikepala dan leher mempunyai predileksi metastasisnya ke Kelenjar Getah Bening tertentu dileher.
Hal ini mempermudah kita menentukan letak Tumor primernya. (berdasarkan letak metastasis KGB nya)
Bila asal Tumor primernya tak dapat ditentukan ini disebut Metastasis Unknown Origin Tumor/Neoplasm
(Primary Unknown Neoplasma/PUN)
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
12
Surgical Anatomy:
Lymphatics
Nama kel.Getah bening Kepala dan leher
Kelompok Kel.Getah bening leher berdasarkan area (ini
yang paling gampang dan sering dipakai)
Area :
I. Submental
II. Upper jugular
III. Mid jugular
IV. Lower jugular
V. Spinal
Accessory
VI. Paratracheal
Delphian node
Dibawah dagu, dinamakan area I (Submental).
Sepanjang vena jugularis eksterna dibagi tiga.
Yang paling atas area II (Upper Jugular), yang
tengah area III (Mid Jugular) dan yang paling
bawah area IV (Lower Jugular). Yang area IV
juga termasuk didalamnya KGB supraclavicular,
sehingga disebut juga/nama lainnya
Supraclavicular).
Sepanjang Nervus Accessoris (saraf motorik 11
yang mempersarafi otot trapezius untuk
mengangkat paru pada waktu menarik napas)
dinamakan area V ( Spinal Accessory).
Sepanjang Trakea disebut area VI atau disebut Central
Node. Disebut juga Delphian node berasal dari kata
Dolphin/lumba2 (fantasi orang karena lumba2 sangat lincah sukar di
tangkap) sebab kelenjar ini juga sukar di temukan. Sangat
penting juga dalam total thyroidektomi, sering susah
didapatkan sehingga bisa residif lagi ca tiroidnya jika
KGB ini tidak diangkat.
Ada juga Area VII sebenarnya, yaitu daerah dibawah
clavikula di mediastinum; KGB daerah ini juga sering
merupakan tempat metastasis.
Kalau ada pembesaran KGB; sebutkan di areanya saja.
Pada waktu pemeriksaan tumor di kelenjar
ludah harus diperiksa metastasis atau
pembesaran KGB di daerah leher.
Lokasinya pembesaran KGB disebutkan
dengan parameter area-area tadi.
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
17
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
18
Kel.Getah Bening Kepala &Leher (ini
lebih sulit dan jarang dipakai)
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
19
Lokasi Kel.Getah bening
kepala dan leher
Diagnosis Tumor Kepala-leher
Klinis: Pemeriksaan yang baik harus menentukan :
Lokasinya
Ukurannya
Konsistensi
Bergerak atau tidak terhadap dasar/jaringan sekitarnya?
Apakah ada KGB yang membesar dan di area mana?
Imaging: Roentgen : Tomografi (sudah banyak ditinggalkan karena CT
Scan lebih baik hasilnya apalagi kalau MRI – jaringan lunak lebih jelas)
CT-Scan, MRI, PET Scan
USG (untuk pemeriksaan PENYARING lebih banyak dilakukan serta mudah dan banyak dimiliki oleh dokter umum di klinik-klinik biasa)
Diagnosis Tumor Kepala-leher
Pemeriksaan Laboratorium
termasuk Tumor Marker = Petanda
Tumor (contohnya yang paling sering karena tumor sebagian berasal dari kulit kita dapat memeriksa STC antigen)
Pemeriksaan Sitologi / Patologi Anatomi (untuk memastikan diagnosis) Untuk kelenjar ludah Pem. Sitologi bisa diandalkan; ketepatannya cukup baik.
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
21
Pengobatan Ca.Parotis
Pembedahan adalah modalitas utama terapi Ca Parotis, biasa dilakukan Total parotidektomi yakni mengangkat semua bagian Parotis baik lobus superficialis maupun lobus profunda.
Sedapatnya N.VII Facialis dan cabang2nya harus dipertahankan. Tetapi sebelumnya harus diinformasikan kepada pasien akan ada kemungkinan paresis atau kelumpuhan tetapi biasanya sementara.
Juga dilakukan Diseksi kel getah bening yang membesar.
Jenis P.A Kanker parotis
Hasil PA Kanker parotis :
1. Adeno Ca parotis (yang paling banyak)
2. Adenoidcystic Ca.parotis (khasnya kalau ada cystic
adalah sangat cepat dan berjalan perineural. Biasanya tumor
ini walaupun masih kecil tetapi pasien sudah kesakitan. Harus
diperhatikan, tindakan harus radikal karena sangat sering
residif).
3. Mucoepidermoid Ca.parotis (seperti di slide
sebelumnya).
4. Acinus Cell Carcinom.
Sering juga ditemukan : Lymphoma malignum
dalam kel.Parotis , yang berasal dari Kelenjar
Getah bening didaerah ini.
Sering ditemukan Lymphoma
malignum dalam kel.Parotis karena di
dalam kelenjar ini bukan kelenjar
parotis murni bisa ada kelenjar getah
bening juga. Sehingga KGB ini bisa
menjadi ganas (Lymphoma malignum)
Hal ini sama seperti pada Kelenjar
Gondok dan Kelenjar mammae.
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
24
Lanjutan Pengobatan Ca.Parotis
Adjuvant Radioterapi dilakukan biasanya 2-3 minggu post operasi.
Untuk Tumor yang besar dan telah ada Metastasis luas dikel.Getah bening dan gambaran PA grade III (sel dengan gambaran proliferasi sangat cepat), dilanjutkan dengan Khemoterapi apalagi kalau ada invasi ke pembuluh darah atau KGB.
Obat Khemoterapi yang sering dipakai
Adriamycin, Cisplatinum. Obat kemoterapi ini ampuh untuk mengatasi tumor2 kelenjar ludah.
Efek Samping dari Pembedahan Kanker Parotis
Yang paling sering: Parese atau Paralysis N.Facialis
VII sehingga orang tak bisa menutup mata sisi yang
cedera (mata sering berair) atau sudut mulut miring;
biasanya kedua hal tersebut bersifat sementara.
Kadang2 terjadi Sindroma FREY : keluar keringat
spontan pada pipi sisi depan bekas tumor. Terutama
pada wanita, ketika melihat makanan bukan ngiler
malah keringatan di pipinya. Penyebab pastinya
belum diketahui. Ada dugaan bahwa kemungkinan
manipulasi operasi atau radioterapi, akibatnya saraf2
yang tumbuh kemudian yang seharusnya bertugas
mengeluarkan air liur malah keluarkan keringat.
Bila stadium Tumor sudah lanjut dapat menyebar ke
Tulang2 dan paru paru.
Senin 18 Nopember 2013 Kuliah Semester Pendek FK Ukrida
Dr.Henry Naland Sp.B.Onk
27
Pengobatan: Lain disamping bedah
1. Pembedahan: Peran penting pada stadium dini,
Untuk Stadium lanjut pembedahan menyebabkan
mutilasi besar dan berat sehingga defek yang
ditinggalkan cukup besar (apalagi merupakan daerah
wajah) walaupun tumornya telah sembuh.
2. Radiasi
3. Khemoterapi
4. Hormonterapi dan immunoterapi
5. Pengobatan alternatif
ENUKLEASI : cara yang digunakan dalam pembedahan dimana
pengangkatan nodul atau benjolon, tidak di potong di jaringan sehat
sekitarnya. Hanya di angkat jaringan tumornya, masih ada sisa-sisa
jaringan tumor ataupun kapsulnya. (hanya bagian dalamnya tumor
yg diambil)
Dilakukan karena keterbatasan teknik operator atau indikasi khusus
misalnya takut kerusakan pada N. Facialis.
Tetapi dengan cara ini tumornya akan cepat residif kembali.
Tidak dianjurkan dilakukan enukleasi pada tumor jinak parotis
(Mixed Tumor) sebab bisa dipastikan 70-80% akan timbul residif
lagi. Yang dilakukan adalah eksisi, diambil di jaringan yang sehat
sekitarnya tanpa menyentuh tumornya tetapi harus perhatikan juga
N. Facialisnya.
Pada Operasi Tumor parotis yang pertama yang harus
dilakukan adalah menemukan cabang utama N.
Facialis bukan langsung melakukan pembedahan
tumornya dari perifer sebab pasti akan melukai N.
Facialis.
Setelah ditemukan pangkal N. Facialis kemudian di cari
cabang2nya yang berjalan ke dalam tumor dan harus
dibebaskan dengan membelah tumor tersebut.
Jadi prinsip pembedahan yang tanpa menyentuh tumor
tidak dapat dilakukan pada Ca Parotis.
Terima Kasih