Tumor Jinak Kulit Gabung 2

7/23/2019 Tumor Jinak Kulit Gabung 2

http://slidepdf.com/reader/full/tumor-jinak-kulit-gabung-2 1/33

TUMOR JINAK KULIT

I. PENDAHULUANTumor berasal dari tumere, bahasa latin, yang berarti “bengkak”,

merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi. Namun, istilah ini,

sekarang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan biologis

yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas

(malignant) atau jinak (benign).1

Tumor ganas disebut kanker. anker memiliki potensi untuk menyerang

dan merusak jaringan yang berdekatan dan men!iptakan metastasis. Tumor

jinak tidak menyerang jaringan yang berdekatan dan bermetastasis, tetapi

dapat tumbuh se!ara lokal menjadi besar. Tumor tersebut tidak berbahaya bagi

kesehatan dan biasanya tidak mun!ul kembali setelah penyingkiran melalui

operasi.1

Tumor jinak adalah tumor yang tidak memiliki karakteristik dari kanker.

"adi, dapat dideskripsikan, tumor jinak memiliki !iri tidak bertumbuh dengan

agresif, berbatas tegas, tidak menyerang jaringan sekitar, dan tidak menyebar

ke jaringan non#berdekatan (metastasis). 1,$,%

Tumor kulit &ajah merupakan tumor jinak yang memerlukan perhatian

khusus karena letaknya di &ajah, maka aspek estetika'kosmetik memegang

peranan yang penting. iasanya tumor ini ditangani oleh bedah plastik.

anyak tumor jinak tidak perlu dira&at sama sekali. "ika suatu tumor

jinak yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan dan kosmetik untuk

pasien, pilihan pembedahan biasanya pendekatan yang paling efektif.

ebanyakan tumor jinak tidak berespon terhadap kemoterapi atau radiasi.

II. ANATOMI

ulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh

dari pengaruh lingkungan. ulit juga merupakan alat tubuh yang terberat

dan terluas ukurunya, yaitu 1* persen dari berat tubuh dan luasnya

1



1,*+#1,*m-. ata#rata tebal kulit 1#$ mm. Paling tebal (/mm) terdapat di

telapak tangan dan kaki dan yang paling tipis (+,* mm) terdapat di penis.

0ambar 1. truktur 2natomi ulit

Bagian-bagian Kulit Manusia

ulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau

korium, dan jaringan subkutan atau subkutis.

a) 3pidermis

3pidermis terbagi atas lima lapisan.

1. 4apisan basal atau stratum germinativium. Terdiri dari sel berbentuk

kubus tersusun 5ertikal pada perbatasan dermo#epidermal, berbaris seperti

pagar (palisade),mengadakan mitosis dari berbagai fungsi reproduktif dan

terdiri dari 6

a. el berbentuk kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan

besar, dihubungkan satu dengan yang lain dengan jembatan antar sel.

b. el pembentuk melanin (melanosit) atau !lear !ell merupakan sel

ber&arna muda dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap dan

mengandung butiran pigmen (melanosomes).

$. 4apisan malpighi atau stratum spinosum. Nama lainnya adalah pi!kle !elllayer (lapisan akanta). Terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk poligonal

dengan besar berbeda#beda karena adanya proses mitosis. Protoplasma

jernih karena mengandung banyak glikogen dan inti terletak ditengah#

tengah. 7akin dekat letaknya ke permukaan bentuk sel semakin gepeng.

2



8iantara sel terdapat jembatan antar sel (inter!ellular bridges) terdiri dari

protoplasma dan tonofibril atau keratin. Penebalan antar jembatan

membentuk penebalan bulat ke!il disebut nodus bi99o9ero. 8iantara sel

juga terdapat sel langerhans.

%. 4apisan granular atau stratum granulosum yaitu $ atau % lapisan sel

gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya.

7ukosa biasanya tidak memiliki lapisan ini. Tampak jelas pada telapak

tangan dan kaki.

. Stratum Lusidum yaitu lapisan sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma

berubah menjadi eleidin (protein). Tampak jelas pada telapak tangan dan

kaki.*. 4apisan tanduk atau stratum korneum yaitu lapisan kulit yang paling luar

yang terdiri dari beberapa lapis sel gepeng yang mati, tidak berinti dan

protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (9at tanduk).

3pidermis mengandung juga 6 elenjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar

sebaseus, rambut dan kuku. elenjar keringat ada dua jenis, ekrin dan

apokrin. :ungsinya mengatur suhu, menyebabkan panas dilepaskan dengan

!ara penguapan. elanjar ekrin terdapat disemua daerah kulit, tetapi tidak

terdapat diselaput lendir. eluruhnya berjumlah antara $ sampai * juta yang

terbanyak ditelapak tangan. ekretnya !airan jernih kira#kira ;; persen

mengandung klorida,asam laktat,nitrogen dan 9at lain. elenjar apokrin adalah

kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut, terdapat di ketiak,

daerah anogenital, papilla mamma dan areola. elenjar sebaseus terdapat di

seluruh tubuh, ke!uali di manus, plantar pedis, dan dorsum pedis. Terdapat

banyak di kulit kepala, muka, kening, dan dagu. ekretnya berupa sebum

dan mengandung asam lemak, kolesterol dan 9at lain.

3



0ambar $. truktur 3pidermis

b) 8ermis

8ermis atau korium merupakan lapisan ba&ah epidermis dan diatas

jaringan subkutan. 8ermis terdiri dari jaringan ikat yang dilapisan atas

terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian ba&ah terjalin lebih

lebih longgar (pars reti!ularis). 4apisan pars retu!ularis mengandung

pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

0ambar %. truktur 8ermis

!) "aringan ubkutan (Subkutis atau Hipodermis)

"aringan subkutan merupakan lapisan yang langsung diba&ah

dermis. atas antara jaringan subkutan dan dermis tidak tegas. el#sel

yang tyerbanyak adalah liposit yang menghasilkan banyak lemak.

"aringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darah dan limfe,

kandungan rambut dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat

4



kelenjar keringan. :ungsi dari jaringan subkutan adalah penyekat panas,

bantalan terhadap trauma dan tempat penumpukan energi.

III. FISIOLOGI KULIT

ulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut 6

1. Pelindung atau proteksi

3pidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan#

jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh#

pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. 4apisan paling luar dari

kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit

tahan air. ulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka#luka ke!il,

men!egah 9at kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta

menghalau rangsang#rangsang fisik seperti sinar ultra5iolet dari

matahari.)

$. Penerima rangsang

ulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang

berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan

getaran. ulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung#ujung saraf

sensasi.),*

%. Pengatur panas atau thermoregulasi

ulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh

kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf

otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira#kira ;<,/ derajat

:arenheit atau sekitar %/,*+=. etika terjadi perubahan pada suhu luar,

darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya

dalam fungsinya masing#masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi

kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang

dengan penguapan keringat.),*

. Pengeluaran (ekskresi)

5



ulit mengeluarkan 9at#9at tertentu yaitu keringat dari kelenjar#kelenjar

keringat yang dikeluarkan melalui pori#pori keringat dengan memba&a

garam, yodium dan 9at kimia lainnya. 2ir yang dikeluarkan melalui kulit

tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air

transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.*

*. Penyimpanan.

ulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak./

/. Penyerapan terbatas

ulit dapat menyerap 9at#9at tertentu, terutama 9at#9at yang larut

dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. >ormon yang terdapat

pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit

pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara

kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes

melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke

berbagai organ tubuh lainnya.),/

. Penunjang penampilan

:ungsi yang terkait dengan ke!antikan yaitu keadaan kulit yang

tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan :ungsi laindari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit

memerah, pu!at maupun konstraksi otot penegak rambut./

a!na Kulit

?arna kulit sangat beragam, dari yang ber&arna putih mulus,

kuning, !oklat, kemerahan atau hitam. etiap &arna kulit mempunyai

keunikan tersendiri yang jika dira&at dengan baik dapat menampilkankarakter yang menarik.

?arna kulit terutama ditentukan oleh 6

1. @ xyhemoglobin yang ber&arna merah

6



$. >emoglobin tereduksi yang ber&arna merah kebiruan

%. 7elanin yang ber&arna !oklat

). Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit

*. 4apisan stratum corneum yang memiliki &arna putih kekuningan atau

keabu#abuan.*

8ari semua bahan#bahan pembangun &arna kulit, yang paling

menentukan &arna kulit adalah pigmen melanin. (anyaknya pigmen

melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor#faktor ras, indi5idu, dan

lingkungan. 7elanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan dengan

oksidasi, tirosin diubah menjadi butir#butir melanin yang ber&arna !oklat,

serta untuk proses ini perlu adanya en9im tirosinase dan oksigen.@ksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lan!ar pada suhu yang

lebih tinggi atau di ba&ah sinar ultra 5iolet. "umlah, tipe, ukuran dan

distribusi pigmen melanin ini akan menentukan 5ariasi &arna kulit

berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan

pigmen melanin kulit terjadi pada butir#butir melanosom yang dihasilkan

oleh sel#sel melanosit yang terdapat di antara sel#sel basal keratinosit di

dalam lapisan benih.*,/

I". DEFINISI

Tumor jinak kulit merupakan benjolan pada kulit yang bersifat jinak, tidak

berhubungan dengan keganasan kulit yang berdiferensiasi normal, pertumbuhannya

lambat dan ekspansif dengan mendesak jaringan normal disekitarnya. Tumor kulit

dapat berkembang dari struktur histologis yang menyusun kulit seperti epidermis,

jaringan ikat, kelenjar, otot, dan elemen#elemen saraf.*,

Tumor ini sering ditemukan, diantara tumor#tumor yang biasa didapatkan

pada manusia. @leh karena perkembangan tumor kulit dapat dilihat dan diraba sejak

permulaan, tumor jinak yang berkembang di kulit ini jarang menyebabkan

gangguan fungsi, karena sebagian besar diangkat dengan alasan estetik dan

menghindari terjadinya keganasan. *,

7



". ETIOLOGI

Tumor kulit dapat terjadi karena6

1. :aktor eksternal

• ering terpapar sinar matahari

• Terpapar sinar A#ray dan radionuklir dalam &aktu lama

• Pemakaian bahan#bahan kimia seperti arsen, berilium, !admium, merkuri,

plumbum, dan berbagai logam berat lainya

• 2danya jaringan parut yang luas dan lama. 7isalnya jaringan parut

akibat luka bakar

$. :aktor internal

• Bmunitas rendah

• 0enetik

• as, banyak terjadi pada kulit putih.<

"I. KLINIK TUMOR

2. Pertumbuhan

Neoplasma jinak tumbuh hanya lokal saja terbatas pada organ tempat asal

timbul, tidak mengadakan metastasis. Tumbuh se!ara ekspansif, dengan

mendesak jaringan normal disekitarnya. el#sel jaringan sekitarnya yang

terdesak itu menjadi pipih dan membentuk kapsul yang membungkus tumor.

atas antara tumor dan jaringan sekitarnya tegas. Pertumbuhan umumnya

pelan dalam &aktu tahunan dan tidak mengalami regresi atau penge!ilan.%

Tumor disebabkan oleh mutasi 8N2 di dalam sel. 2kumulasi dari mutasi#

mutasi tersebut menyebabkan mun!ulnya tumor. ebenarnya sel memilikimekanisme perbaikan 8N2 (8N2 repair) dan mekanisme lainnya yang

menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan 8N2

berat. 2poptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan

pembelahan 8N2 kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nu!leus

8



dan sel itu sendiri. 7utasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut

biasanya dapat memi!u terjadinya kanker.

Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi 8N2. Bni berarti angka

kejadian tumor meningkat kuat sejalan dengan penuaan. >al ini bermakna

orang tua yang menderita tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor

ganas.

. eluhan

Tumor jinak yang sangat beragam, dan mungkin tanpa gejala atau dapat

menyebabkan gejala tertentu, tergantung pada lokasi anatomi atau jenis

jaringan. 0ejala atau efek patologis dari beberapa tumor jinak meliputi6

• Perdarahan atau kehilangan darah menyebabkan anemia

• Tekanan atau desakan tumor menyebabkan sakit atau disfungsi

• Perubahan kosmetik

• 0atal

• 0angguan hormone

• @bstruksi saluran tubuh

•

ompresi dari pembuluh darah atau organ 5ital<

Tumor jinak jarang mengganggu keadaan umum pasien dan jarang

menimbulkan kematian ke!uali tumor itu sendiri timbul pada organ 5ital

atau endokrin.<

=. :isik

eadaan umum dan penampilan penderita pada umumnya baik. eadaan

tumor pada umumnya6

a. entuk teratur, meliputi6 bulat, o5al, polipoid

b. atas tegas

!. Tidak ada infiltrasi atau melekat dengan organ atau jaringan sekitarnya

d. Tumbuh terbatas lokal saja, tidak menyebar

9



e. Caskularisasi normal.%

8. Terapi

a. Tumor primer6 eksisi sederhana

b. Tumor residif6 re#eksisi

pesimen operasi periksa patologi, untuk menentukan apakah tumor telah

terangkat atau konfirmasi diagnosis.%

"II. JENIS TUMOR JINAK KULIT

"II.# K$!at%sis S$b%!%i&

eratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering dijumpai pada orangtua berupa tumor ke!il atau makula hitam yang menonjol diatas permukaan

kulit.%

eratosis seboroik adalah tumor jinak yang berasal dari proliferasi

epidermal, sering dijumpai pada orang tua dan biasanya asimtomatik.

eratosis seboroik mempunyai sinonim ne5us seboroik, kutil senilis,

5eruka seboroik senilis, papiloma sel basal.Penyebab pasti dari keratosis

seboroik belum diketahui. 2da pendapat yang mengatakan bah&a faktor

keturunan memegang peranan penting. eberapa kasus menurun melalui

autosomal dominan. 2da pula yang mengatakan bah&a terpapar sinar matahari

se!ara kronis yang menjadi penyebabnya.$

2da pula yang mengatakan diduga infeksi 5irus berdasarkan gambaran

klinis kutilnya. 8N2 dari human papiloma 5irus didapat pada + kasus

keratosis seboroik genital dan $ dari ** kasus keratosis seboroik non genital

(/D).*

eratosis seboroik sering didapat pada usia pertengahan sampai tua dan

dapat mun!ul pertama kali di usia remaja.*

8iagnosis didapat melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan

penunjang berupa histologi. Tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium dan

pemeriksaan radiologis.

10



Ana'$nsis

• iasanya asimptomatik, pasien hanya mengeluh terdapat bejolan hitam

terasa tidak nyaman.• 4esi kadang dapat terasa gatal, ingin digaruk atau di jepit.

• Pasien kadang terasa benjolan semakin membesar se!ara lambat.

• 4esi tidak dapat sembuh sendiri se!ara tiba#tiba.

• ebagian kasus terdapat ri&ayat keluarga yang diturunkan.

• 4esi dapat timbul diseluruh tubuh ke!uali telapak tangan dan kaki

serta membran mukosa.$

P$'$!i&saan Fisi&

eratosis seboroik tampak sebagai lesi berupa papul atau plak yang agak

menonjol, namun dapat juga terlihat menempel pada permukaan kulit. 4esi

biasanya memiliki pigmen &arna yang sama yaitu !oklat, namun kadang

kadang juga dapat ditemukan yang be&arna hitam atau hitam kebiruan, bentuk

bulat sampai o5al, ukuran dari miliar sampai lentikular bahkan sampai

%*E1*!m. pada lesi multiple distribusi seiring dengan lipatan kulit.

Permukaan lesi biasanya berbenjol benjol. Pada lesi yang memiliki

permukaan halus biasanya terkandung jaringan keratotik yang menyerupai

butiran gandum. Pada perabaan terasa lunak dan berminyak.

0ambar . 4esi soliter keratosis seboroik 0ambar *. 0ambaran klinis keratosis

seboroik pada leher

11



0ambar /. 7ultipel keratosis seboroik pada &arisan se!ara autosomal dominan.

4esi biasanya timbul pada usia lebih dari + tahun dan terus bertambah

seiring dengan bertambahnya usia. Pada beberapa indi5idu lesi dapat

bertambah besar dan tebal, namun jarang lepas dengan sendirinya.

Trauma atau penggosokan dengan keras dapat menyebabkan bagian

pun!ak lesi lepas, namun akan tumbuh kembali dengan sendirinya. Tidak ada

tendensi untuk berubah ke arah keganasan. 2kan tetapi melanoma, karsinoma

sel basal, dan terkadang tumbuh di lesi keratosis seboroik.$,*

P$'$!i&saan P$nun(ang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan

histopatologi. omposisi keratosis seboroik adalah sel basaloid dengan!ampuran sel skuamosa. Bn5aginasi keratin dan horn !yst merupakan

karakteristiknya. arang#sarang sel skuamosa kadang dijumpai, terutama pada

tipe irritated. atu dari tiga keratosis seboroik terlihat hiperpigmentasi pada

pe&arnaan hematoksilin#eosin.

etidaknya ada * gambaran histologi yang dikenal 6 a!anthoti! (solid),

reti!ulated (adenoid), hyperkeratoti! (papilomatous), !lonal dan irritated.

0ambaran yang bertumpang tindih biasa dijumpai.$,,*

1. Tipe a!anthoti! dibentuk oleh kolumna#kolumna sel basal dengan !ampuran

horn !yst.

12



0ambar . eratosis seboroik tipe akantotik

$. Tipe reti!ulated mempunyai gambaran jalinan untaian tipis dari sel basal,

seringkali berpigmen, dan disertai horn !yst yang ke!il.

0ambar <. eratosis seboroik

tipe reti!ulated

%. Tipe hiperkeratotik

terlihat eksofilik dengan berbagai

tingkat hiperkeratotis, papilomatosis dan akantosis. Terdapat sel basaloid dan

sel skuamosa.

0ambar ;. eratosis seboroik

tipe keratotik

. Tipe !lonal mempunyai sarang

sel basaloid intraepidermal.

*. Pada tipe irritated, terdapat infiltrat sel yang mengalami inflamasi berat,dengan gambaran likenoid pada dermis bagian atas. el apoptotik terdapat

pada dasar lesi yang menggambarkan adanya regresi imunologi pada keratosis

seboroik. adangkala terdapat infiltrat sel yang mengalami inflamasi berat

tanpa likenoid, jarang terdapat netrofil yang berlebihan dalam infiltrat.

13



0ambar 1+. eratosis seboroik tipe irritated

Pada pemeriksaan dengan

menggunakan mikroskop elektron

menunjukkan bah&a sel basaloid yang

ke!il berhubungan dengan sel pada lapisan sel basal epidermis. elompok#

kelompok melanososm yang sering membatasi membran dapat ditemukan di

antara sel.

Terapi @bat$

eratolyti! agent

8apat menyebabkan epitelium yang menanduk menjadi mengembang, lunak,

maserasi kemudian deskuamasi.

1. 2monium la!tat lotion

7engandung asam laktat dan asam alfa hidroEi yang mempunyai daya

keratolitik dan memfasilitasi pelepasan sel#sel keratin. edian 1*D dan *D

strenghtF 1$D strenght dapat menyebabkan iritasi muka karena menjadikan

sel#sel keratin tidak beradesi.

$. Tri!hloroa!eti! a!id

7embakar kulit, keratin dan jaringan lainya. 8apat menyebabkan iritasi

lokal. Pengobatan keratosis seboroik dengan 1++D tri!hloroa!eti! a!id dapat

menghilangkan lesi, tepi penggunaanya harus ditangan profesional yang ahli.

Terapi topikal dapat digunakan ta9arotene krim +,1D dioles $ kali sehari dalam

1/ minggu menunjukkan perbaikan keratosis seborik pada dari 1* pasien.

Terapi edah

1. rioterapi

14



7erupakan bedah beku dengan menggunakan !ryogen bisa berupa nitrogen

!air atau karbondioksid padat. 7ekanismenya adalah dengan membekukan sel#

sel kanker, pembuluh darah dan respon inflamasi lokal. Pada keratosis seboroik

bila pembekuan terlalu dingin maka dapat menimbulkan skar atau

hiperpigmentasi, tetapi apabila pembekuan dilakukan se!ara minal diteruskan

dengan kuretase akan memberikan hasil yang baik se!ara kosmetik.*

0ambar 11. rioterapi

$. edah listrik edah listrik (ele!trosurgery) adalah suatu !ara pembedahan atau

tindakan dengan perantaraan panas yang ditimbulkan arus listrik boiak#balik

berfrek&ensi tinggi yang terkontrol untuk menghasilkan destruksi jaringan

se!ara selektif agar jaringan parut yang terbentuk !ukup estetis den aman baik

bagi dokter maupun penderita. Tehnik yang dapat dilakukan dalam bedah listrik

adalah 6 elektrofulgurasi, elektrodesikasi, elektrokoagulasi, elektroseksi atau

elektrotomi, elektrolisis den elektrokauter.

Elektrodesikasi

7erupakan salah satu teknik bedah listrik. 3lektrodesikasi dan kuret

dilakukan di ba&ah prosedur anestesia lokal, a&alnya tumor dikuret, kemudian

15



tepi dan dasar lesi dibersihkan dengan elektrodesikasi, diulang#ulang selama

dua kali. Prosedur ini relatif ringkas, praktis, dan !epat serta berbuah

kesembuhan. Namun kerugiannya, prosedur ini sangat tergantung pada operator

dan sering meninggalkan bekas berupa jaringan parut.<

0ambar 1$. edah listrik

%. 4aser =@$

inar 4aser adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki

panjang tertentu, tidak memiliki efek radiasi dan memiliki afinitas tertentu

terhadap suatu bahan'target. @leh karena memiliki sel target dan tidak memiliki

efek radiasi sebagaimana sinar lainnya, ia dapat digunakan untuk tujuan

memotong jaringan, membakar jaringan pada kedalaman tertentu, tanpa

menimbulkan kerusakan pada jaringan sekitarnya. ebagai pengganti pisau

bedah kon5ensional, memotong jaringan sekaligus membakar pembuluh darah

sehingga luka praktis tidak berdarah saat memotong.;

. edah skalpel

atu !ara konser5atif namun tetap dipakai sampai sekarang ialah bedah

skalpel. Gmumnya karena in5asi tumor sering tidak terlihat sama dengan tepi

lesi dari permukaan, sebaiknya bedah ini dilebihkan %# mm dari tepi lesi agar

yakin bah&a seluruh isi tumor bisa terbuang. euntungan prosedur ini ialah

tingkat kesembuhan yang tinggi serta perbaikan kosmetik yang sangat baik.

*. 8ermabrasi

Prosedur dermabrasi dikerjakan menggunakan instrumen yang

digerakkan motor $,+++ rpm dengan silinder sandpaper ' &ire brush.

16



7enggunakan anestesi lokal atau narkose. Perbaikan terjadi karena dermis yang

ditipiskan dengan tehnik ini tidak akan menebal kembali. etelah luka sembuh

ditutupi epitel baru yang terbentuk diatas ra& surfa!e. eberhasilan dan

!epatnya penyembuhan tergantung pertumbuhan sel#sel epitel, foilikel rambut,

kelenjar keringat yang ada. Proses ini menyerupai penyembuhan pada donor#

site skin graft.;

"II.) "$!u&a "ulga!is

entuk ini paling sering ditemui pada anak#anak tetapi dapat juga pada

orang de&asa dan orang tua. Tempat predileksi utamanya adalah ekstremitas

bagian ekstensor. Pada anak, lesinya timbul multiple dan !epat meluas, karenaautokulasi atau garukan (fenomena koebner), sedang pada orang de&asa lesi ini

jarang didapatkan dalam jumlah banyak.

Pada keadaan a&al, ukurannya biasanya hanya sebesar pentol jarum

dengan permukaan halus dan mengkilat. 8alam &aklu beberapa minggu atau

bulan kian membesar dan permukaannya menjadi kasar, ber&arna abu#abu

ke!oklatan atau kehitaman. adang#kadang beberapa lesi bergabung satu sama

lain, menimbulkan plak 5erukosa.

Pengobatan dapat dilakukan berma!am#ma!am tindakan yang bertujuan

endestruksi lesi6 edah listrik dengan memakai bahan kaustik seperti 6 4arutan

perak nitrat $*D, T=2 (Tri!hlor 2!eti! 2!id) jenuh, :enoil likuefaktum, edah

s!alpel (ekstirpasi), edah beku 6 =@$, N $, N$@

Prognosis baik tetapi penyakit sering residif &alaupun telah dilakukan

pengobatan yang adekuat.

17



0ambar 1%. 5eruka

"II.* A+!%+,%!%n s&in tag/

2!ro!hordon memiliki sinonim skin tag, fibroepitelial polips, fibroma

pendularis, fibroepitelial papilloma. 7erupakan tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit yang bersifat lunak dan ber&arna seperti

daging atau hiperpigmentasi, melekat pada permukaan kulit dengan sebuah

tangkai dan biasa juga tidak bertangkai. kin tag mempunyai pre5alensi yang

sama pada laki#laki dan perempuan, ditemukan terutama pada orang gemuk dan

terjadi peningkatan pada perempuan hamil. Pada a&alnya timbul pada umur 1+#

*+ tahun dan meningkat pada dekade kelima dan sekitar ;*D ditemukan pada

umur +#an. Predileksi ditemukan di daerah leher (%*D), aksila (<D), kelopak

mata, dan lipatan kulit lainnya seperti lipatan paha dan payudara. 4esi ini telah

diamati untuk mengikuti kutil, keratosis seboroik, dan kondisi kulit inflamasi.

iasanya dalam bentuk papula berdaging lunak, meskipun tidak selalu

pedun!ulated, 4esi ditemukan soliter atau multiple atau beberapa dapat

ber5ariasi dengan diameter 1#/ mm dengan hiperpigmentasi.

Penyebab skin tag ini masih diperdebatkan,mungkin berhubungan

kondisi inflamasi non spesifik dari kulit. 2da juga pendapat yang menyatakan

bah&a skin tag merupakan efek yang biasa trjadi akibat penuaan kulit dengan

beberapa fa!tor yang mempengaruhinya, diantara ketidakseimbangan hormon

memudahkan pertumbuhan skin tag misalnya pada peningkatan hormon estrogen

dan progesterone selama kehamilan, peningkatan hormon pertumbuhan dan

akromegali

18



0ambar 1. kin Tag

"II.0 D$!'at%1ib!%'a

8ermatofibroma merupakan suatu nodul yang berasal dari mesodermal

dan dermal. elum diketahui se!ara pasti apakah lesi ini merupakan murni suatu

neoplasma atau reaksifibrotik dari trauma minor, gigitan serangga, infeksi 5irus,

ruptur kista, atau berasal dari folikulitis. 0ejala yang dapat dirasakan dan

menjadi keluhan pada sebagian besar pasien adalah rasa gatal hebat pada daerah

lesi dan nyeri saat perabaan tetapi tidak umum. Terkadang pasien juga tidak

bergejala. Gmumnya ditemukan pada &anita, tetapi sering juga ditemukan pada

penderita usia muda. ata#rata lesi terjadi pada umur 1 tahun.*,/,11,1$

Predileksi dapat pada semua bagian tubuh, tetapi pada umumnyaditemukan pada daerah anterior dan tungkai ba&ah serta punggung. entuk khas

pada dermatofibroma adalah nodul ke!il, dengan ukuran %#1+ mm, namun ada

juga sampai diameter 1#% !m. entuknya dapat berupa papul, plak atau nodul,

batas tegas, menetap dalam kulit dan dapat ditekan ke ba&ah atau sedikit

meninggi. uatu tanda klinis khas yaitu “dample sign” atau “:it9patri!kHs sign”

yakni jika sisi lateral ditekan maka akan membentuk !ekungan pada kulit di

atasnya. /,11,1$

Pada dermatofibroma multiple seringkali terdapat lingkaran

hiperpigmentasi yang sempit mengelilingi nodul, ber&arna !oklat hingga

merah./,11

19



eberapa pasien membutuhkan eksisi apabila ditemukan perbedaan

men!olok dengan kulit sekitar, dapat dilakukan eksisi ekiliptik. 7etode lain yang

dapat digunakan adalah dengan mengikis daerah lesi menggunakan pisau bedah

no. 1* agar dapat terjadi luka yang diharapkan akan bergranulasi dan

reepitelisasi./,11

0ambar 1*. 8ermatofibroma

"II.2 K$l%i

eloid adalah pembentukan jaringan parut berlebihan yang tidak sesuai

dengan beratnya trauma. e!enderungan timbul keloid lebih besar pada kulit

ber&arna gelap. =enderung timbul pada usia de&asa muda dan jarang pada usia

tua. Pertumbuhannya !enderung progresif. Predileksinyya terutama di daerah

sternum, bahu, !uping telinga, pinggang, dan &ajah. Pada orang#orang yang

berbakat keloid, setiap kerusakan kulit akan menimbulkan keloid. 1$

Bnsidens keloid be5ariasi sesuai dengan umur, jenis kelamin, ras, lokasi

anatomi, dan tipe trauma. eloid terutama terjadi pada anak#anak dan de&asa

20



muda serta perempuan lebih banyak ditemukan menderita keloid dibanding

laki#laki. eloid biasanya terjadi antara umur 1+#%+ tahun. eloid lebih banyak

ditemukan pada orang kulit gelap. @rang 2frika dan 2merika lebih banyak

menderita keloid dibanding orang kaukasian.1$

:aktor#faktor yang menyokong timbulnya keloid, meliputi6 Bnfeksi

kronis, benda asing dalam luka, tidak adanya relaksasi setempat saat

penyembuhan luka, regangan yang berlebihan pada pertautan luka. eloid

terbentuk $# minggu atau lebih dari 1 tahun setelah trauma. elain itu keloid

dapat juga timbul spontan dan sering ditemukan adanya ri&ayat keluarga yang

menderita keloid. >arus dibedakan antara istilah keloid dan parut hipertrofik.

Pada paru hipertrofik, besar parut sesuai dengan lukanya. Parut ini tidak mele&ati batas tepi luka, timbul segera setelah luka biasanya minggu dan

akan mengalami regresi.*,1$

eloid ditangani se!ara konser5atif yaitu dengan penyuntikan

kortikosteroid (misalnya golongan triam!inolon) intralesi keloid. Penyuntikan

ini diulang $#% minggu sekali sampai efek yang diinginkan ter!apai. =ara ini

!o!ok untuk keloid yang tidak terlalu luas dan tebal.11,1$

Pembedahan sederhana untuk mengeksisi keloid harus dilakukan dengan

tissue handling yang baik. Pembedahan pada keloid dapat berupa bedah beku,

bedah laser, bedah listrik, dan !ryosurgery Penutupan kulit harus diusahakan

dengan regangan yang seminimal mungkin, kalau perlu dilakukan jahitan lapis

demi lapis untuk mendekatkan jaringan diba&ah kulit dalam rangka

meminimalkan regangan. skin grafting dapat juga digunakan untuk mengurangi

ketegangan kulit. Gsahakan untuk men!egah semua sumber inflamasi post

operatif seperti terperangkapnya folikel rambut, benda asing, hematom dan

infeksi. 2ngka rekurensi pembedahan sendiri sekitar *#1++D. @leh karena itu

pembedahan akan lebih efektif bila dikombinasi dengan eksternal radiasi, dan

injeksi kortikosteroid. =egah terjadinya reaksi inflamasi di daerah operasi,

kombinasi dengan radiasi eksternal atau injeksi kortikosteroid. 1$

21



0ambar 1/. eloid

"II.3 Kista At$!%'a

ista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan

berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (seba!ea), dan terbentuk

akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. 8isebut juga kista

seba!ea, kista epidermal. umbatan pada muara kelenjar seba!ea, dapat

disebabkan oleh infeksi, trauma (luka'benturan), atau jera&at. anyak dijumpai di

kulit yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya di muka, kepala,

punggung. entuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan,

melekat pada kulit di atasnya. Bsinya !airan kental ber&arna putih abu#abu, kadang

disertai bau asam. 7erah dan nyeri jika terjadi peradangan. ;

Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan

dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh bagiankista hingga ke dindingnya se!ara utuh. ila dinding kista tertinggal saat eksisi,

kista dapat kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah

terangkat.

22



ila terjadi infeksi sekunder,

dan terbentuk abses, dilakukan

pembedahan dan e5akuasi nanah,

biasanya diberikan antibiotik selama

$ minggu. Terapi antibiotik

diberikan jika ada tanda infeksi yaitu

kemerahan dan inflamasi, yang

tersering oleh bakteri staphylo!o!!i. etelah luka tenang (%#/ bulan) dapat

dilakukan operasi untuk kista ateromanya.;,1

0ambar 1. ista 2teroma

"II.4 Kista D$!'%i

inonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik. ista dermoid

merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel

skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi

embrional. 3pidemiologi kista dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan &anita

sama banyaknya, namun ada pendapat lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria. 3tiologi kista ini berkembang dari sekuesterasi epitel

sepanjang garis fusi embrionik.

7anifestasi klinik berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter

berukuran l# !m, mudah digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di

23



ba&ahnya. Pada perabaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal, dan

se!ara makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan

rambut, juga kadang#kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. 4okasi tumor

biasanya pada kepala dan leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada

o5arium.;,1

>istopatologi

tampak dinding kista berupa

epidermis dengan apendiksnya

yang sudah sempurna

perkembangannya, sehingga sering

dijumpai adanya folikel rambutyang tumbuh ke dalam lumen

kista. edangkan dermis

mengelilingi kista, dan mengandung kelenjar sebasea, kelenjar ekrin dan kadang#

kadang apokrin. 8iagnosis banding 6 ista epitel lainnya, 0lioma 3nsefalokel

Pengobatan yaitu eksisi total. ila terdapat traktus sinus maka harus

dilakukan eksplorasi dan eksisi guna men!egah rekurensi. Prognosis bila eksisi

dilakukan se!ara komplit, maka hasilnya bersifat kuratif.,1

24



0ambar 1<. ista 8ermoid

25



"II.5 Kista E6i$!'%i

ista epidermoid berasal dari sel epidermis yang masuk ke jaringan

subkutis akibat trauma tajam el#sel tersebut berkembang kista dengan dinding

putih tebal, bebas dari dasar berisi massa seperti bubur, yaitu hasil keratinisasi,

sebagian mengandung elemen rambut (pilar atau tri!hilemmal !yst). Penyebabnya

tidak diketahui, diperkirakan oleh karena adanya dilatasi folikel rambut oleh

trauma.;,1

ista ini biasa ditemukan pada telapak kaki atau telapak tangan, yaitu

yang epidermalnya tebal dan mudah mengalami trauma. ista jarang menjadi

besar tetapi !ukup menggangu karena lokasinya. ista epidermoid banyak terjadi

pada umur %+#+ tahun.

Terapi terdiri dari eksisi lengkap termasuk pun!tum pada permukaan

kulit dan meluas ke ba&ah sampai dinding kista. 3ksisi lengkap diperlukan untuk

men!egah rekurensi akibat elemen epidermis yang tertinggal. "ika terinfeksi, insisi

dan drainase diindikasikan karena dinding sangat rapuh untuk dieksisi se!ara

meyakinkan. 3ksisi sekunder setelah infeksi sembuh lalu diindikasikan untuk

men!egah infeksi rekuren.

0ambar 1;. ista 3pidermoid

26



"II.7 K$!at%a&ant%'a

eratoakantoma adalah tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan

keras, biasanya ber&arna seperti daging dengan bagian tengah seperti ka&ah yang

mengandung bahan lengket. 8iduga sinar matahari memegang peran yang penting

dalam terjadinya keratoakantoma.*

Tampaknya keratoakantoma mun!ul dari sebuah akar rambut sehingga mereka hanya

tumbuh di daerah kulit yang berrambut. =edera ringan merupakan faktor pemi!u

terjadinya keratoakantoma.1+

eratoakantoma seringkali mun!ul di daerah kulit yang mengalami !edera.

Pada mulanya tampak sebagai beruntusan'bisul ke!il dengan bagian tengah yang

keras. emudian akan terbentuk benjolan bulat dan keras, biasanya ber&arna seperti

daging dengan bagian tengah seperti ka&ah yang mengandung bahan yang lengket.

Pertumbuhannya sangat !epat dan dalam &aktu 1#$ bulan, ukurannya bisa men!apai

* !m. eberapa bulan kemudian keratoakantoma akan menghilang dengan sendirinya

tetapi mungkin akan meninggalkan jaringan parut. ering ditemukan di &ajah,

lengan dan punggung tangan. *,1+,1$

8iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala#gejalanya. Gntuk memperkuat

diagnosis dan memastikan bah&a kelainan yang terjadi bukan merupakan suatu

keganasan, bisa dilakukan biopsi.

Terdapat beberapa !ara untuk mengobati keratoakantoma6

1. Pembekuan

eratoakantoma yang ke!il bisa diobati dengan pembekuan oleh larutan

nitrogen, baik dalam bentuk semprotan atau dioleskan dengan kapas.

etelah pemberian nitrogen, akan terjadi pembengkakan dengan atau tanpa

lepuhan, yang selanjutnya akan mengering dan membentuk keropeng

dalam &aktu sekitar $ minggu.

$. uretase dan kauterisasi.

=ara ini kadang digunakan untuk keratoakantoma yang lebih tebal.

27



Penyembuhan biasanya terjadi dalam &aktu % minggu dan meninggalkan

jaringan parut yang tidak terlalu mengganggu penampilan.

%. 3ksisi

eratoakantoma disayat membentuk elips dan bekas sayatan dijahit. 1 minggu

kemudian jahitan diangkat danakan meninggalkan jaringan parut berbentuk

garis.

. adioterapi

adang keratoakantoma yang besar diobati dengan penyinaran.

Pengobatan ini tidak menimbulkan nyeri dan penyembuhan akan terjadi

beberapa minggu sesudahnya.

*. Pemberian * I:luoroura!il topi!al dapat mengobati lesi dalam &aktu 1#/minggu, sedangkan pemberian * I:luoroura!il injeksi intralesi dapat

mengobati lesi dalam &aktu 1#; minggu. elain itu dapat pula diberikan

imiJuimod, podophyllum resin, metotreEate injeksi intra lesi, interferon alfa#$

injeksi intra lesi, dan isotretinoin.*,;

0ambar $+. eratoakantoma

28



"II.#8 N$9us

Ne5us pigmentosus ialah tumor yang ber&arna hitam atau hitam

ke!okelatan, karena sel melanosit mengandung pigmen melanin. Ne5us itu pada

umumnya berupa nodus atau plaJue ke!il kurang dari 1 !m, pada kulit, tetapi ada

pula yang terdapat pada mukosa mulut, re!tum, dan konjungti5a, dsb.1+,1

"enis#jenis ne5us, meliputi6

1. Ne5us intradermal

$. Ne5us jun!tional

%. Ne5us !ompound

. Ne5us biru

*. 0iant pigmeted ne5us

/. Ne5us epitelid'ju5enile melanoma

2da berma!am#ma!am ne5us. ebagian besar (*D) ne5us itu adalah

tipe intradermal. Penting diketahui ada beberapa jenis ne5us yang merupakan lesi

pra#kanke, seperti6 ne5us jun!tional dan ne5us !ompound. 8emikian pula ada

ne5us yang yang patologik kelihatannya seperti ganas, tetapi klinik adalah jinak,

yaitu ju5enile melanoma. Terpenting ialah beberapa jenis ne5us yang bersifat

jinak dapat berubah menjadi ganas, menjadi melanoma maligna. 2dapun gejala

ne5us maligna6

1. 7embesar

$. ertambah hitam

%. Terasa gatal

. erdarah

*. Timbul ulserasi

/. 2da penyebaran pigmen ne5us

. ambut pada ne5us rontok

<. 2da metastasis di kelenjar limfe regional.

29



Pada umumnya ne5us tidak perlu diberi terapi ke!uali untuk kosmetik dan

men!egah terjadinya kanker pada ne5us pra#maligna. 2dapun tindakan yang biasa

dilakukan6

• 3ksisi simple

pesimen operasi periksa patologis. Tidak dianjurkan melakukan

elektrokoagulasi, !ryosurgery karena tidak ada bahan untuk

pemeriksaan patologi.

• e#eksisi luas

alau pada pemeriksaan patologi di!urigai suatu melanoma maligna,

lakukan eksisi luas, dan tentukan radikalitas operasi.

0ambar $1. Ne5us

"II.## Si!ing%'a

iringoma adalah tumor jinak adenoma duktus kelenjar ekrin

intraepidermis dan digolongkan dalam less mature tumors. Terdapat $ bentuk

klinis, namun ada penulis lain yang membaginya menjadi % kelompok yaitu 6

1. iringoma periorbital (Periorbital yrigoma)

$. iringoma eruptif (3rupti5e syringoma, 3rupti5e hidradenoma,8isseminated

syringoma)

30



%. Carian lain 6 bentuk linear unilateral atau distribusi ne5oid, terbatas linear,

terbatas pada s!alp, terbatas pada 5ul5a, terbatas pada ekstremitas distal, li!hen

planus#like, tipe milia (milia like).*

entuk klinis tersering atau pada umumya ialah bentuk periorbital, dan

tempat predileksi tersering mula timbul di periorbita inferior'kelopak mata bagian

ba&ah. 4ebih banyak dijumpai pada &anita dibanding pria, dengan a&itan usia

tersering ialah pubertas, namun penulis lain menyebutkan dapat timbul pada

kelompok usia manapun dan de!ade $ dan % adalah kelompok usia yang paling

umum dijumpai.*,1$

0ambaran klinis lesi ialah papul#papul datar lunak'padat lunak, diameter

l#$mm'$#%mm, dengan &arna umumnya seperti &ama kulit (kin!olored) atausedikit kekuningan tapi dapat pula agak merah muda atau bahkan ke!oklatan, yang

tersebar khususnya di daerah kelopak mata, leher, serta dapat pula dalam bentuk

generalisata yaitu pada dada, daerah epigastrik atau abdomen dan bahkan dapat

pula di daerah penis, 5ul5a serta jari#jari tangan.1$

8iagnosis banding klinis yang tersering ialah milia, kemudian dapat juga

terbuka plana dan angiofibroma. atau hyperplasia sebease, Eanthoma eruptif,

hidrostoma dan akne 5ulgaris.*

0ambaran histopatologis siringoma ialah ditemukannya sjeumlah besar

duktus ke!il dalam stroma fibrosa dengan dinding terdiri dari $ baris sel epitel

yang pada banyak kasus sel#sel tersebut pipih atau gepeng, adang#kadang sel#sel

epitel pada baris dalam tampak berongga (5a!uolated). 4umen duktus mengandung

debris amorfik. "uga ditemukan adanya epitel strand yang solid dan basofilik diluar

duktus. adang#kadang dekat epidermis dijumpai kista duktus yang didalam

luminanya dipenuhi dengan keratin dan dibatasi dengan sel#sel yang mengandung

granula keratohialin. ista keratin ini menyerupai milia dan terkadang mengalami

ruptur sehingga menimbulkan reaksi benda asing. 8alam keadaan jarang, sel#sel

tumor tampak seperti !lear !ells sebagai akibat akumulasi glikogen. Gntuk

memastikan asal tumor yaitu diferensiasi ekrin dapat dibuktikan dengan

pemeriksaan imunohistokimia&i.

31



Pengobatan pilihan destruksi tumor, antara lain dengan !ara kuretase,

dapat pula dilakukan kauterisasi kimia&i, biopsy plong, elektrodesikasi dan laser

=@$ defo!used beam. eberapa teknik pengobatan siringoma belakangan ini

banyak dikembangkan antara lain elektrodesikasi dengan menggunakan short burst

high freJuen!y lo& 5oltage intralesional dengan memakai elektroda jarum halus

atau jarum epilasi, atau s!anned =@$ laser dan kombinasi laser =@$ 5aporisasi

dengan aplikasi asam trikloroasetat memberikan hasil yang !ukup memuaskan,

tanpa jaringan parut da bebas lesi $ bulan hingga tahun. Kang utama dalam

penatalaksanaan siringoma ini ialah memberi keyakinan pada penderita bah&a

kelainan ini tidak membahayakan sehingga tidak diperlukan tindakan agresif bila

kelainannya masih sedikit disebutkan oleh satu penulis sebagai pilihan pengobatanyang kerap terbaik.*,1$

0ambar $$. iringoma

"II.#) :ant,$las'a

entuk ini adalah bentuk yang paling sering ditemukan diantara

Eantoma, terdapat pada kelopak mata, khas dengan papula'plak yang lunak memanjang ber&arna kuning#oranye, biasanya pada kantus bagian dalam. has

juga, panjang lesi $#% !m dan biasanya simetris, yang !ondong menetap, berlanjut,

multiple dan bersatu. eringkali Eantalasma disertai dengan tipe Eantoma yang

lain, tetapi umumnya berdiri sendiri.1,*

32



elainan ini terlihat pada umur pertengahan. iasa ditemukan pada

&anita yang menderita penyakit hati dan bilier. Aantelasma juga dapat terlihat

pada berma!am hiperpoproteiemia familier, teristime&a pada hiperkolesterolemia.

"uga biasa ditemukan pada Eantoma planum generalisata, penyakit obstruksi hepar

miksedema, diabetes fitosterolemia.1$

8iagnosis klinik Eantoma primer sangat khas. Pada pemeriksaan

ditemukan ma!ula, papula, plak atau nodula yang ber&arna kekuning#kuningan

dan pada anamnesa ditemukan adanya anggota keluarga menderita penyakit yang

sama atau familier. 8isamping tanda dan gejala klinis yang khas, untuk

pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan total

kolesterol, trigliseriodaL >84 dan 484 kolesterol dan total lipid untuk menetapkan diagnosis Pengobatan yang berhasil pada Eantelasma hanya

pembedahan. Pengobatan juga berhasil dengan fulgurasi, kauter dengan asam

trikorasetik, laser =@$ dan !ara lainnya. emua pengobatan ini tidak menjamin

bah&a tidak akan timbulnya lesi yang baru. Pada Eantoma yang lain kura

mengobati se!ara simptomatis, jika Eantomanya terlalu besar dan mengganggu

dapat dilakukan operasi eksterpasi. Tetapi obat dan makanan juga dilakukan, untuk

menjaga agar penyakit jangan sampai berlanjut ke tingkat yang lebih parah atau

fatal.1$

0ambar $%. Aanthelasma

Documents

Tumor Jinak Kulit Gabung 2