9
Sejarah Tektonik Pegunungan Himalaya Lebih dari 250 juta tahun yang lalu, India, Afrika, Australia dan Amerika Selatan berada dalam satu kesatuan sebagai sebuah benua yang disebut Pangea. Beberapa juta tahun setelahnya, benua raksasa ini mulai pecah, dan pada akhirnya membentuk benua-benua yang kita kenal saat ini. Pangea terpecah dan sisi-sisi dari benua yang lama menjadi zona tabrakan antar benua-benua yang baru. Afrika, Amerika Selatan, dan Antartika mulai terbentuk. Gunung Everest terbentuk sekitar 60 juta tahun yang lalu akibat gerakan India ke arah Utara dan menabrak Benua EuroAsia. India bergerak menyeberangi equator dengan kecepatan 15 cm/tahun, dimana pada saat yang bersamaan lautan bernama Tethys yang memisahkan bagian-bagian benua Pangea berangsur-angsur menghilang. Lautan Tethys ini tidak ada lagi di masa sekarang, akan tetapi sedimen batuan yang ada di dasar lautnya dan penyelidikan gunung yang terletak di sisi lautan telah memberikan bukti yang sangat jelas mengenai keberadaanya dahulu kala.

Tugas Struktural fauzi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keren pokoknya

Citation preview

Sejarah Tektonik Pegunungan Himalaya

Lebih dari 250 juta tahun yang lalu, India, Afrika, Australia dan Amerika Selatan berada dalam satu kesatuan sebagai sebuah benua yang disebut Pangea. Beberapa juta tahun setelahnya, benua raksasa ini mulai pecah, dan pada akhirnya membentuk benua-benua yang kita kenal saat ini. Pangea terpecah dan sisi-sisi dari benua yang lama menjadi zona tabrakan antar benua-benua yang baru. Afrika, Amerika Selatan, dan Antartika mulai terbentuk.Gunung Everest terbentuk sekitar 60 juta tahun yang lalu akibat gerakan India ke arah Utara dan menabrak Benua EuroAsia. India bergerak menyeberangi equator dengan kecepatan 15 cm/tahun, dimana pada saat yang bersamaan lautan bernama Tethys yang memisahkan bagian-bagian benua Pangea berangsur-angsur menghilang. Lautan Tethys ini tidak ada lagi di masa sekarang, akan tetapi sedimen batuan yang ada di dasar lautnya dan penyelidikan gunung yang terletak di sisi lautan telah memberikan bukti yang sangat jelas mengenai keberadaanya dahulu kala.

Gambar 1. Proses Pergerakan Lempeng India ke Arah Utara dan menabrak Benua Euro Asia.

Tidak kurang selama 80 juta tahun, lempeng laut India terus-menerus menabrak Asia bagian selatan, termasuk Tibet. Dasar laut lempeng India yang berat berfungsi sebagai angkur raksasa, menujam dengan cepat ke dalam mantel bumi yaitu ke bawah lempeng Asia dan menarik lempeng benua India ke arah Utara yaitu ke arah Tibet.

Gambar 3. Proses Tabrakan India dengan Asia yang Mengangkat Dataran Tinggi Tibet

Ketika lempeng bertubrukan, dasar lautan yang tenggelam melahirkan pegunungan di selatan Tibet. Friksi dan tekanan yang besar mengakibatkan bebatuan yang ada di atas lempeng yang menujam melebur. Lebih kurang 25 juta tahun yang lalu lautan yang ada di antara dua lempeng yang bertabrakan semakin mengecil dan benar-benar hilang akibat benua India terus menekan dan menekan sedimen di atas dasar lautan. Dikarenakan sedimen adalah sedimen ringan, alih-alih ikut tenggelam dengan lempeng India, sedimen tersebut menekuk menjadi rangkaian pegunungan, yakni Pegunungan Himalaya.Sepuluh juta tahun yang lalu akhirnya kedua lempeng atau kerak benua akhirnya bertubrukan secara langsung. Dikarenakan Benua India secara dominan terbentuk dari batuan kuarsa ringan, maka penujaman ke bawah mengikuti lempeng India tidak bisa terjadi lagi. Akhirnya pengangkuran yang mengakibatkan penujaman retak. Kemungkinannya, lempeng India yang menujam sudah jatuh dan terbenam ke dalam mantel bumi.

Interpretasi struktur

Pada daerah pegunungan Himalaya yang mana terbentuk dari tumbukan antara dua lempeng benua akan menimbulkan banyak struktur atau struktur pada daerah ini bisa dibilang sangat kompleks. Struktur pada daerah ini dapat berupa struktur miring, struktur lipatan, dan struktur patahan.1. Struktur MiringSuatu landform yang terbentuk karena proses angkatan atau lipatan dan patahan, merupakan perbukitan dan atau pegunungan, terbentuk karena adanya pemiringan (dipping). Morfologinya dapat berupa hogback, yang terbentuk karena adanya pemiringan (dipping) yang curam, umumnya lebih dari 35%, dan disertai dengan terjadinya patahan sehingga terbentuk gawir pada lereng belakangnya. Dan dapat juga berupa cuesta, yang merupakan pertemuan dua permukaan yang melereng dibentuk oleh dengan landai memiringkan strata batuan sedimen pada suatu struktur. cuesta punya bidang yang terjal, dimana lapisan batu diekspos di tepi, separti tebing curam atau bahkan terjal.

2. Struktur LipatanStruktur lipatan terbentuk karena adanya gaya kompresi atau gaya tekan, dimana gaya ini akan membengkokkan lempeng namun tidak sampai patah sehingga membentuk lipatan. Jenis lipatan kemungkinan dijumpai pada daerah pegunungan Himalaya adalah lipatan antiklin, yaitu jenis lipatan yang memiliki punggung di atas. Pada lipatan mayor, kemungkinan dapat membentuk pegunungan seperti pegunungan himalaya.

3. Struktur PatahanStruktur patahan terbentuk juga karena adanya pengaruh gaya kompresi, dimana gaya kompresi dalam hal ini ditimbulkan oleh adanya tumbukan antara dua lempeng benua. Struktur patahan yang kemungkinan banyak terdapat pada daerah pegunungan himalaya adalah sesar. Sesar merupakan suatu patahan yang mana salah satu bagian patahannya naik atau turun. Sesar naik kemungkinan dominan pada daerah ini, hal ini karena sesar naik dengan skala besar akibat tumbukan dua lempeng benua ini kemungkinan dapat membentuk pegunungan seperti pegunungan himalaya. Morfologinya dapat berupa triangular facet. Triangular facet merupakan salah satu penampakan oleh proses bentang alam struktural. Dimana dicirikan adanya aliran-aliran air atau aliran gletser pada suatu bidang miring, dimana aliran tersebut membentuk segitiga. Proses dimana terjadinya suatu struktur aliran seperti itu diakibatkan oleh awal mula terkbentuknya suatu bidang miringa dimana pada permukaan bidang miring tersebut adanya garis gerus akibat proses sesar. Gerus hasil sesar itu merupakan saluran bagi air untuk mengalir. Akibat adanya aliran air terjadinya pengikisan dan terbentuknya suatu aliran yang akhirnya membentuk kenampakan segitiga.

FOTO

Referensi

http://strukturawam.wordpress.com/2011/02/02/kelahiran-himalaya/http://alfaruka.wordpress.com/2012/03/26/bentang-alam-struktural/