Tugas Presentasi Mata Kuliah

Embed Size (px)

Citation preview

MATERI

MATA KULIAH FILSAFATTUGAS PRESENTASI MATA KULIAH 800 PPS 3 - FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN BAB 6 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Oleh : M. HUSNI MARICAR P0800305004

DEFINISIPengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya Ilmu Pengetahuan : bukan satu, melainkan banyak (plural) bersifat terbuka (dapat dikritik) berkaitan dalam memecahkan masalah Jadi, Filsafat Ilmu Pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu secara rasional Filsafat Ilmu Pengetahuan : Cabang filsafat yang mempelajari teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang berkaitan dengan kebenaran ilmu tertentu. Filsafat Ilmu Pengetahuan disebut juga Kritik Ilmu, karena historis kelahirannya disebabkan oleh rasionalisasi dan otonomisasi dalam mengeritik dogma-dogma dan tahayul

MEMBANGUN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN TERTENTU Jika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok atau intisari atau dasar atau kenyataan yang benar dari ilmu tersebut. Contohnya : Membangun Filsafat Ilmu Teknik perlu menelusuri dari aspek : Ontologi Epistemologi Aksiologi > > > eksistensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu keteknikan. metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu keteknikan manfaat dari ilmu-ilmu keteknikan.

A. ASPEK ONTOLOGI Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan secara : a. Metodis; Menggunakan cara ilmiah b. Sistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan c. Koheren; Unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan d. Rasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang benar (logis) e. Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan (holistik) f. Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinya

g. Universal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja. B. ASPEK EPISTEMOLOGI Epistemologi juga disebut teori pengetahuan atau kajian tentang justifikasi kebenaran pengetahuan atau kepercayaan. Untuk menemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut [AR Lacey] : 1. Menemukan kebenaran dari masalah 2. Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran 3. Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaran 4. Falsification atau operasionalism (experimental opetarion, operation research)

5. Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran 6. Metode hipotetico deduktif 7. Induksi dan presupposisi/teori untuk menemukan kebenaran fakta Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori kebenaran. Beberapa alat/tools untuk memperoleh atau mengukur kebenaran ilmu pengetahuan adalah sbb. : Rationalism; Penalaran manusia yang merupakan alat utama untuk mencari kebenaran Empirism; alat untuk mencari kebenaran dengan mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang peranan utama Logical Positivism; Menggunakan logika untuk menumbuhkan kesimpulan yang positif benar Pragmatism; Nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran yang disepakati adalah kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dinamis, tersusun sebagai teori-teori yang saling mengeritik, mendukung dan bertumpu untuk mendekati kebenaran Teori Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu disiplin ilmu, dan dianggap benar Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu : pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih Teori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori ilmiah Tiga syarat utama teori ilmiah : 1. Harus konsisten dengan teori sebelumnya 2. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris 3. Dapat mengganti teori lama yang tidak cocok dengan pengujian empiris dan fakta

Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan : Axioma pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena telah terlihat kebenarannya

Postulat suatu pernyataan yang diterima benar semata-mata untuk keperluan berkomunikasi Presumsi suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif dianggap sebagai benar walaupun kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar Asumsi suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya maupun kemungkinan benar tidak tinggi Filsafat Ilmu Pengetahuan selalu memperhatikan : dinamika ilmu, metode ilmiah, dan ciri ilmu pengetahuan. 1. Dinamis : a) dengan aktivitas/perkembangan pengetahuan sistematik dan rasional yang benar sesuai fakta b) dengan prediksi dan hasil c) ada aplikasi ilmu dan teknologi, dinamika perkembangan karena ilmu pengetahuan bersimbiose dengan teknologi 2. Metode Ilmiah : dengan berbagai ukuran riset yang 3. Ciri Ilmu : perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : Sifat ilmu y y y y Sistematik Konsisten (antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan) Eksplisit (disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil) Ilmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah disesuaikan. sifat ilmu dan klasifikasi ilmu

Salah satu Klasifikasi Ilmu : Ilmu Pengetahuan a) Ilmu Alam (Natural Wissenschaft) Ilmu Alam / Eksakta b) Ilmu Moral Ilmu Sosial Ilmu Humaniora C. ASPEK AKSIOLOGI

Tujuan dasarnya : menemukan kebenaran atas kepastian kebenaran ilmiah Contohnya :

fakta yang ada atau sedapat mungkin ada

Pada Ilmu Mekanika Tanah dikatakan bahwa kadar air tanah mempengaruhi tingkat kepadatan tanah tersebut. Setelah dilakukan pengujian laboratorium dengan simulasi berbagai variasi kadar air ternyata terbukti bahwa teori tersebut benar.

FILSAFAT ILMUMATERI PERTEMUAN KE-7 A.PENGERTIAN FILSAFAT ILMU B.RASIONALISME ,EMPIRISME,DAN KRITISISME C.METODE METODE ILMIAH D.KERAGAMAN DAN PENGELOMPOKKAN ILMU PENGETAHUAN E.SUSUNAN ILMU PENGETAHUAN F. ETIKA KEILMUAN

PENGERTIAN FILSAFAT ILMUFilsafat Ilmu adalah penyelidikan tentang ciri ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya dan pokok perhatian dilakukan adalah proses penyelidikan ilmiah sendiri. Menurut The Liang Gie mendefinisikan filsafat adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dari segala segi kehidupan manusia. Ada beberapa hal problem dalam pendepenisian Filsafat Ilmu adalah : 1. Apa konsep dasar dari ilmu 2. Apa hakikat dari ilmu 3. Apa batas batas dari ilmu.

Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapatla kiranya dirangkum tiga medan telaah yang tercakup dalam filsafat ilmu : 1. Filsafat Ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu misalnya dalam pengkajian secara emfiris dan diolah secara rasional. 2. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar dasar konsep dan sangka wacana misalanya mencakup mengenai keyakinan tertentu,seperti keyakinan mengenai dunia ,keyakinan mengenai keserupaan di dalam alam semeste dan keyakinam mengenai kenalaran proses alami. 3. Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka ragam . BEING KNOWING Axiologi Etika dan Estetika

( Ada ( Tahu (Nilai) Antologi, Efistimologi Logika Metafisika daN Metodologi Filsafat Ilmu

RASIONALISME .EMPIRISME,DAN KRITISME 1.Rasionalisme Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan yang dapat dipercaya rasio ( akal ). 2. Empirisme Aliran ini terdapat bahwa empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengetahuan batinia maupun lahiria . 3.Kritisme Penyelsaian pertetangan antara rasionalisme dan vempirisme hendak diselesaikan. Dalam Kritik I Manuel Kant Membedakan tiga macam pengetahuan : 1. Pengetahuan Analitis Predikat sudah memuat dalam subyek diketahui melalui suatu analisis subyek misalnya lingkaran itu bulat. 2. Pengetahuan sintetis predikat dihubungkan dengan subyek berdasarkan pengalaman inderawi misalnya : kalimat, hari ini sudah hujan. 3. Pengetahuan sintetis akal budi dan pengalaman inderawi dibutuhkan serentak,contoh ilmu pasti,Ilmu pasti bersifat sintentis.

PENGANTAR ILMU FILSAFATDOSEN PENGAMPUH Hi.MUH.NASIR,SH.MH PENGANTARA FILSAFAT Prof.Dr.SUTARDJO A.WIRAMIHARJA.PSi PT Refika Aditama Tahun 2007. THE LIANG GIE PENGANTAR FILSAFAT ILMU PENERBIT LIBERTY YOKYAKARTA, 1997 ILMU FILSAFAT SUATU PENGANTAR DRS.SURAJIYO PENERBIT BUMU AKSARA ,2005

PENGERTIAN DASAR FILSAFATA.Keheranan Sebagai Awal Berfilsafat B.Permasalahan C.Arti,Pengertian dan Defenisi Filsafat D.Pokok - Pokok Mempelajari Filsafat E.Manfaat Filsafat F.Perbedaan antara Filsafat ,Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan. A. KEHERANAN SEBAGAI AWAL BERFILSAFAT Manusia Selalu mempersoalkan sesuatu apapun termasuk mengapa harus berfilsafat dan ini ditanyak seperti benda benda abstrak, karena berfilsafat seolah olah mengherankan sesuatu , seperti pertanyaan hal wujud,sampai dengan pertanyaan yang bersifat filsafati. Menurut Pakar Filsafat KANT beliau mengemukakan bahwa banyak orang heran tentang adanya pertanyaan2 yang bersifat filsafati maka pada saat itu bertambah ilmu sesorang .

Jadi pada hakekatnya bahwa filsafat sesungguhnya adalah suatu ilmu yang mempersoalkan sesuatu secara mendalam dan sunguh sungguh sampai keakar akarnya yang selalu diperbincangkan dalam ilmu Pengetahuan yang bertitik tolak pada wujud dan bentuknya guna mencapai tujuan dan kebenaran yang hakiki. Hal ini penting karena dengan bertambahnya ilmu seseorang dan wawasan yang luas orang akan mampu menganalisis masalah yang lebih tajam serta mampu mengusai lingkungannya, sehingga orang mampu memahami kemudian akan bertindak dengan benar , karena kebenaran itu bisa membawa seseorang pada puncak kebahagian hidupnya. Oleh karena Keintelektual seseorang selalu bersifat rasional yang merupakan ciri khas sebagia manusia dibanding dengan mahluk hidup lainnya serta keintelektualan itu selalu menjadi ciri lkhas manusia yang berusah selalu mencari jawaban yang dapat memenuhi ke ilmuan mereka oleh sebab itu manusia selalu berpikir ( Homo Sapiens) atau disebut a rational animal, atau animal rationale atau binatan yang mampu berpikir, hal ini berlaku apa bila manusia dan Hewan di kelompokkan dalam satu golongan.serta mempuayai kepercayaan dan keyakinan . dan ini tergabung dalam kelompok bidang antropologi dan metafisika, khusus yang menyangkut hakikat manusia . Jadi kalau kita melihat secara ilmu Pengetahuan dari berbagai mahluk hidup yang kita kenal saat ini terdiri dari : tumbuh- tumbuhan yang hanya memiliki metabolisma, kalau binatang selain memiliki metabolisma juga memiliki naluri,sedangkan manusia selain memiliki metabolisma,dan naluri juga memiliki akal termasuk moral,kalbu,nilai dan norma. Jadi keheranan itu bukanlah keheranan mengada ada dalam berfilsafat melainkan suatu kebutuhan atau keinginan aspirasi,dan cita cita sehingga dapat mengembangkan diri terhadap lingkungan yang bersifat intelektual dan kerohaniaan,keinginan untuk beraspirasi,dan cita - cita dengan tujuan untuk memahami segala hal termasuk membuat suatu pertimbangan dan perhitungan mengenai tindakan tindakan manakah manakah yang akan memungkinkan untuk melaksanakan tugas manusia dalam kehidupan. Secara Psikologi keheranan pada manusia itu disebabkan karena sedikitnyanya pengetahuan, minat,usaha dan kemampuan mereka dalam berpikir lebih lanjut dan bersungguh sungguh. Jadi pada intinya tujuan berfilsafat adalah untuk menggali pengetahuan yang lebih mendalam serta kaya imformasi yang berada dibalik gejala yang diherankannya itu.jadi timbul pertanyaan apa yang diherankan manusia jawabannya adalah segala hal karena setiap yang ada dapat melahirkan dampak pada manusia ,kehidupan dan lingkungan hidupnya.

B.PERMASALAHAN DALAM BERFILSAFATDalam Ilmu Pengetahuan setiap ilmu mempunyai masalah sendiri sendiri,Persoalannya adalah Filsafat dimana intinya adalah segala sesuatu yang tidak terkecuali, akan tetapi dalam mempersoalkannya terdapat keterbatasan yaitu menyangkut hakikat filsafat itu sendiri.Apabila kita

membicarakan Hukum Hukum Persenyawaan zat maka filsafa membicarakan hakikat dari hukum hukum itu dan inilah yang dimaksud dengan sarwa sekalian alam yang menjadi ciri khas filsafat yang disebut juga universal. Jadi dalam hal ini perlu dicermati bahwa estetika,berbeda dengan filsafat dan ilmu , kalau menyangkut tentang estetika dalam hukumnya menyangkut mengenai eksperimen, yang ditulis oleh pakar pakar ilmu pengetahuan di bidang Kesenian,seperti sejarawan,seniman atau lainnya. Tapi ini bukan merupakan pemikiran filsafat melainkan pemikiran ilmu pengetahuan tentang keindahan. Jelaslah bahwa keheranan dalam berfilsafat merupakan suatu pemikiran mengenai Hakikat terhadap sesuatu yang dibicarakan dalam segala hal tetapi terbastas hanya pada sisi hakikatnya saja,sehingga segala hal yang diherankan orang adalah meliputi masalah masalaj ilmiah,estetika, religius dan filsafati yang sering menimbulkan suatu pertanyaan secara ilmiah dan menimbulkan suatu jawaban dan kebenaran ilmiah pula. Sehingga Melahirkan masalah yang religius serta melahirkan pertanyaan religius dan sebelum akhirnya melalui alasan alasan religius akan melahirkan kebenaran - kebenaran yang religius serta menuntut pemikiran estetis, guna melahirkan suatu jawaban filsafati guna melahirkan hakikat sesuatu kebenaran.

C.ARTI, PENGERTIAN DAN DEPENISI FILSAFAT Secara etimologis,filsafat berasal dari beberapa Bahasa yaitu, Inggeris dan Yunani kalau dalam Bahasa Inggeri ( Philosophy) sedangkan dalam Bahasa Yunani digabung dalam dua Kata yaitu Philein yang berarti cinta,atau philos yang berarti mencintai,menghormati,menikmati dan sophia atau sofien yang artinya kenikmatan,kebaikan,kebijaksanaan ataukejernihan. Secara etimologis berfilsafat atau filsafat berarti mencintai menikmati kebijakasanaan aatau kebenaran. Menurut Pakar Filsafat SOCRATES beliau mengemukakan bahwa filosof adalah orang mencintai atau mencari kebijaksanaan atau kebenaran,jadi filosof bukanlah orang yang bijaksana atau berpengetahuan yang benar melainkan orang yang sedang belajar dan mencari kebenaran atau kebijaksanaan . Ada Beberapa Konsep terkait dalam Depenisi Filsafat : 1. Wacana atau Argumentasi menandakan bahwa filsafat memiliki ciri kegiatan berupa pembicaraan yang mengandalkan Pemikiran rasio, tanpa melalui verifikasi uji emfiris, dengan menutup mata, salah seorang Pastor MAW Brouwer,beliau adalah Dosen Psikolog dan Pakar Filsafat mengatakan bahwa Keputusan Filsafat tidak perlu didasari bukti kebenaran baik melalui eksperimentasi maupun pencarian data dilapangan. 2. Segala hal atau Sarwa Sekalian Alam artinya bahwa apa yang dibicarakan merupakan materi filsafat adalah segala hal menyangkut keseluruhan sehingga disebut perbincangan yang Universal.

3. Sistematis artinya Perbincangan mengenai segala sesuatu dilakukan secara teratur menurut sistem yang berlaku sehingga tahapan tahapannya mudah diikuti. 4. Radikal artinya sampai ke akar akarnya jadi radiks artinya akar,atau arche hal ini merupakan ciri khas berfikir filsafat, dan ini jelas berbeda dengan Ilmu Pengetahuan yang bertitik tolak pada asumsi yang sering disebut keyakinan filsafat,( philosophical belief) 5. Hakikat artinya Pemahaman atau hal yang paling mendasar, karena hakekat seperti ini merupakan akibat dari berfikir secara radikal. Pendefenisian Filsafat Menurut Beberapa Pakar Plato Beliau menyatakan bahwa Filsafat adalah Ilmu Pengetahuan yang berminat mencapai Kebenaranyang murni, sedang Murid Plato Aristoteles Filsafat adalah Ilmu Pengetahuan yang meliputi kebenaran, contoh Ilmu Metafisika ,Logika, Retorika, Etika,Ekonomi ,Politik dan Estetika .Sedangkan menurut Descartes Filsafat adalah Kumpulan segala ilmu Pengetahuan termasuk di dalamnya Tuhan, Alam dan Manusia menjadi pokok Penyelidikan. Imanuel Kant Mengatakan bahwa Filsafat adalah Ilmu Pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari segala Pengetahuan yang di dalamnya mencakup empat persoalan yaitu mengenai Metafisika,Etika,Agama, dan Antropologi, Hasbulla Bakri Mengatakan Bahwa Ilmu filsafat adalah Ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan ,alam semster,dan manusia sehingga menghasilkan Pengetahuan Tentang Bagaimana Hakikat Ilmu filsafat dapat dicapai oleh akal manusia sebagaiman seharusnya sikap manusia setelah mencapai pengetahuan itu.

Menurut Thomas Mautner membagi Pengertian Filsafat kedalam tiga Pengertian 1.Aktivitas Intelektual artinya bahwa tujuan metode filsafat adalah pendalaman rasional, yang merupakan tujuan dari usaha inteletual secara hakiki. 2.Suatu teori yang lahir sebagai akibat dari dilakukannya pendalaman filosofis. 3.Pandangan Kompresnhif mengenai realitas dan tempat manusia berbeda dalam pandangan . D. POKOK-POKOK MEMPELAJARI FILSAFAT Ilmu Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah dengan membandingkan atau menguji hipotesis dari perbincangan teoritis ( Rasional ) oleh Empi hasil penelitian dilapangan ( Empiris ). Religi diperoleh melalui wahyu Tuhan dan diajarkan pada Nabi dan Rasul Allah Misalnya,dalam Agama Islam kebenaran itu di dapat dari Firman Allah Swt, melalui Al-Quran dan Khadits. Estetika atau Keindahan didapat dari Penghayatan melalui Perasaan Senang atau tidak. Nyaman atau tidak.

Oleh karena itu dalam mepelajari Filsafat kita memerlukan penjelasan operasional mengenai cara mempejalajari filsafat yang lazim dugunakan ada dua yaitu : 1.Metode Sistematis

Yaitu cara mempelajari filsafat mengenai materi atau masalah masalah yang dibicarakannya, artinya bahwa susunan dan urutan dilakukan secara ( hirarkhi) .baik dari segi Metafisika,antologi, dan aksiologi. 2.Metode Historis yaitu cara mempelajari filsafat berdasarkan urutan waktu, perkembangan pemikiran demikian dinamakan filsafat. Pakar Filsafat Salmon dan Hinggis membagi kedalam empat periode yaitu : 1,Zaman filsafat Kuno 2.Zaman religius 3.Zaman filsafat modern 4.Zaman filsafat abad ke XX. Selain keempat periode beliau juga membagi kedalam empat zaman yaitu :

1. Zaman Yunani Kuno Tahun 600 Sm 2. Zaman Patristik / Pertengahan Tahun 200 M 3. Zaman Modern Tahun 1500 SM 4. Zaman Baru tahun 1800 SM 5. Pasca Modern Tahun 1950 M sampai sekarang. F.Perbedaan antara Pengetahuan, Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan Kalau kita berbicara mengenai filsafat dan Ilmu Pengetahuan diliat dari sumbernya: 1.Apabila Pengetahuan itu diperoleh melalui indera manusia maka disebut Pengetahuan Indera atau pengetahuan biasa ( Knowledge) 2.Apabila Pengetahuan diperoleh melalui motode dan sistem tertentu serta sifatnya universal disebut Pengetahuan Ilmiah ( Ilmu Pengetahuan Science ). 3.Apabila Pengetahuan itu diperoleh melalui perenungan yang sedalam dalamnya sampai kepada hakekatnya ,ia disebut Pengetahuan Filsafat. 4.Apabila pengetahuan diperoleh melalui keyakinan terhadap ajaran suatu agama ia disebut Pengetahuan agama.

Sehingga melalui sumber diatas maka manusia berusaha untuk mendekati kebenaran. Kenapa kita mengatakan mendekati kebenaran alasannya yaitu karena dalam banyak hal sangat sulit mencapai kesepakatan tentang kebenaran sesuatu itu, karena dalam kebenaran bermacam macam antara lain ada kebenaran berupa inderawi,kebenaran ilmiah,kebenaran filsafat dan kebenaran agama. Menurut Poedjawiyatna ( dalam Bukumnya Pembimbing ke Arah Alam Filsafat) Beliau membedakan antara Pengetahuan ( Knowlede ) berbeda dan Ilmu Pengetahuan ( Science ) Pengetahuan itu dapat Diperoleh dari Pengalaman Inderawi Manusia sendiri maupun dari orang lain yang biasa digunakan untuk keperluan hidup sehari hari atau sekedar untuk tahu. Ilmu Pengetahuan adalah yang memiliki obyek .Metode, dan sistematis tertentu,dan unsur unsur lainnya yang bersifat universal.

Jadi pada dasarnya pertanyaan pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh Ilmu yang menjadi porsi pekerjaan Filsafat. Jadi pada intinya Filsafat adalah Suatu Ilmu yang tanpa batas. Pada intinya Obyek materi Filsafat itu menurut Ashari adalah : 1.Tentang Hakikat Tuhan 2.Tentang Hakikat Alam dan 3.Tentang Hakikat Manusia. Sedangkan Obyek Formal Filsafat adalah Sudut Pandang yang tidak membatasi diri dan hendak mencari keterangan sampai sedalam dalamnya atau sampai hakikat sesuatu. Jadi Filsafat selain sebagai Ilmu juga kadang kadang filsafat merupakan Pandangan Hidup. D.Runes Membagi filsafat kedalam 3 cabang ilmu : 1.Antologi adalah Cabang Filsafat yang menyelidiki tentang keberadaan sesuatu . 2.Efitimologi adalah Cabang Filsafat yang menyelidiki tentang asal.syarat susunan, metode, dan Validitas Pengetahuan. 3.Aksiologi Cabang filsafat yang menyelidiki tentang hakikat nilai, ( keberadaan sesuatu nilai ). Sedangkan Louis Kattshoff ( dalam bukunya Pengantar Filsafat yang diterjemahkan oleh Soejono Soemargono) membagi filsafat kedalam tiga belas Bidang yaitu : 1.Logika yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang cara penarikan suatu kesimpulan yang benar.

2.Metodologi yaitu cabang fisafat yang membicarakan tentang tekhnik penelitian dan penyelidikan. 3.Metafisika yaitu cabang filsafat yang membicarakan hakekat segala sesuatu yang ada ( mungkin ada ) 4. Antologi yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang azas azas rasional dari kenyataan ( yang ada ) 5. Kosmologi yaitu cabang filsafat yang mebicarakan tentang bagaimana keadaanya sehingga ada azas azas rasional dari kenyataan yang teratur. 6.Epistemologi yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang asal mula susunan, metode metode dan sahnya pengetahuan ( Filsafat Pengetahuan ) 7. Biologi Kefilsafatan yaitu cabang filsafat yang menbicarakan tentang hakikat hidup. 8. Psikologi kefilsafatan yaitu cabang filsafat yang mebicarakan tentang kejiawaan seseorang. 9. Antropologi kefilsafatan yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang kahikat manusia, 10. Sosiologi kefilsafatan yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang hakekat masyarakat dan Negara. 11. Etika yaitu cabang filsafat yang mebicarakan tentang apa yang baik dan buruk dari perilaku manusia ( Filsafat Moral ) 12.Estetika yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan ( filsafat seni ) 13. Filsafat Agama yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang Hakikat keagamaan.

BAB.II LOGIKAA.Pengertian Logika B.Pembagian Logika C. Unsur Unsur Penalaran D. Proposisi E. Perlawanan/OposisiLogika adalah lurus tidaknya pemikiran seseorang dalam memecahkansuatu masalah .Logika pertama kali muncul pada abad ke I sebelum Masehi dalam arti seni berdebat dan diproklamerkan oleh Alexander Apodiasias pada filsuf cicero.Dalam Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatan nya karena berpikir lurus dan tepat merupakan obyek formal logika.Selain Cicero dan

Alexander Aristoteteles pun telah berjasa besar dalam dalam menemukan logika namun Aristoteles belum memakai nama logika, tapi memakai istilah Analitika dan diaelktika Analitika digunakan untuk penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak dari putusan yang benar sedangkan Dialektika digunakan untuk penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak dari hipotesis atau putusan yang tidak pasti kebenarannya. Setelah Aristoteles meninggal ada beberapa ajaran mengenai penalaran oleh para pengikutnya yang disebut dengan istilah Orgamon yang dimuat dalam enam Naskah yaitu : 1.Categories ini membahas mengenai caramenguraikan sesuatu obyek dalam jenis Pengertian Umum. 2.On Interpretation ( Tentang Penafsiran) membahas mengenai komposisi dan hubungan dengan keterangan sebagai aturan serta membahas sesuatu yang dikenal sebagai penyimpulan langsung dan bujur sangkar pertentangan. 3.Prior Analytes ( Analitika yang lebih dahulu ) memuat mengenai teori soligisme dalam ragam dan pola polanya. 4.Presterior Analyties Membicarakan tentang pelaksanaan dan penerapan penalaran silogistik dalam pembuktian ilmiah sebagai materi dari soligisme. 5.Topics ( Mengupas Dialetika) membahas mengenai persoalan tentang perbincangan mengenai premis premis yang boleh jadi benar. 6. Sophistical Refutations ( Cara pembicangan dangan kaum sopis ) membahas mengenai sifat dasar dan penggolongan sesat pikir . Logika menurut The Ling Gie dapat dibagi menjadi 5 macam logika yaitu : 1. Logika Makna Luas dan Logika Makna Sempit Dalam arti sempit disebut dengan logika deduktif atau logika formal, sedangkan dalam arti yang lebih luas pemakaiannya mencakup kesimpulan kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan mengenai logika itu sendiri. 2. Logika Deduktif dan Logika Induktif Logika Deduktif adalah suatu ragam logika yang mempelajari azas azas penalaran yang bersifat deduktif yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestian dari pangkal pikirannya sehingga bersifat betul menurut bentuknya saja, sedangkan induktif adalah merupakan suatu ragam logika yang mempelajari azas azas penalaran yang betul dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi.

3. Logika Formal dan Logika Material Logika Formal mempelajari azas dan aturan Hukum berpikir yang harus diataati agar orang dapat berpikir yang benar. Sedangkan logika materil adalah mempelajari sumber sumber dan asalnya Pengetahuan. 4. Logika Murni dan Logika Terapan Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai azas dan aturan logika yang berlaku sedangkan logika terapan adalah pengetahuan logika yang ditetapkan dalam setiap cabang ilmu bidang bidang filsafat. 5. Logika Filsafati dan Logika Matematik. Logika filsafat dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih berhubungan dengan pembahasan dalam bidang filsafat sedangkan logika matematik adalah ragam logika yang menelaah penalaran yang besar dengan menggunakan metode matematikaserta bentuk lambang yang khusus dan cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa biasa.

C. UNSUR UNSUR PENALARANUnsur Unsur Penalaran menurut Nooer Ms.Bakry tentang pengertian,karena pengertian merupakan dasar dari semua bentuk penalaran. Untuk mendapatkan suatu penalaran yang baik sering juga dibutuhkan suatu analisa dalam bentuk pemecahbelahan suatu pengertian umum ke pengertian yang menyusunnya,yang dibagi dalam empat pembagian yakni : 1.Pengertian dan Tern Pengertian adalah hasil tangkapan manusia mengenaisesuatu obyek yang diungkapkan dalam bentuk kata atau simbol. Pengertia juga biasa disebut konsep atau ide , jika suatu ide timbul yang terdiri dari dari satu kata dinamakan Tern sederhana misalnya manusia, hewan dsb. Sedangkan terdiri dari beberapa kata dinamakan tern Kompleks,misalnya reaktor atom,kesenian daeraah modersn dsb. 2.Komprehensi atau ekstensi. Yaitu keseluruhan arti yang dimaksud oleh suatu term,dengan cakupan kekuasaan misalnya Demokrasi,yang merupakan suatu bentuk Pemerintahan berdasarkan atas tuntutan dari rakyat,dan untuk kepentingan rakyat atau Term Manusia. 3.Pelbagai Macam Term dibedakan kedalam 3 Kelompok 1.Pembagian Term menurut Komprehensinya 2.Pembagian Tern menurut Eksistensinya

3. Pembagian Term menurut predikabila. Ad.1.Kongkrit,merujuk ke hal suatu kenyataan atau apa saja yang berkualitas, Abstrak menyatakan kualitas yang terlepas dari eksistensi tertentu. Ad.2.Universal yang bersifat Umum artinya yang berlaku di dalamnya tidak terbatas,oleh ruang dan waktu, Kolektif yang didalamnya merujuk pada suatu kelompok tertentu sebagai kesatuan. Ad.3. Cara menerangkan sesuatu yakni mengenai Genus,Spesies,Deferensia,Proprium dan Aksidens. 4. Pembagian dan Defenisi menceraikan secara jelas,mengenai pembagian keseluruhan realitas yang dibagi kedalam beberapa golongan yakni : 1, Macam Macam Pembagian : a.Pembagian Logis b.Pembagian Realis 2.Hukum Hukum Pembagian Di Dalam Proposisi dapat dibagi menjadi 2 yakni Proposis Kategoris dan Proposisi Majemuk. Proposisi Kategoris adalah merupakan suatu pernyataan yang terdiri atas dua term yang satu sebagai subyek dan yang satu sebagai predikat,yang bisa dinilai benar atau salah. Sedangkan kategori Majemuk adalah pernyataan yang terdiri atas dua bagian yang dapat dinilai benar atau salah berdasarkan bentuk hubungan antara dua bagian dan ini dapat dijadikan tiga bagian yakni,Hipotek ,disjungtif dan konjungtif. Perlawanan Oposisi adalah sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengang membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang laindalam term yang sama untuk menemukan kesahihan sebuah proposisi penalaran.

FOKUS KAJIAN FIL.ILMU Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis) . Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis) .

Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S. Suriasumantri, 1982) .

FUNGSI FILSAFAT ILMUMenurut Agraha Suhandi (1989) a. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. b. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya. c. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. d. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan e. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Disarikan dari D.Menurut Ismaun : untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah. D. Confirmatory dan Explanation Functions y Confirmatory function yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi y Explanation function yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana. 4. SUBSTANSI FILSAFAT ILMU fakta atau kenyataan, kebenaran (truth), konfirmasi dan logika inferensi 1). Fakta atau kenyataan Menurut : Positivistik berpandangan bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yang sensual satu dengan sensual lainnya.

Fenomenologik memiliki dua arah perkembangan mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus ke arah teori korespondensi yaitu adanya korespondensi antara ide dengan fenomena. Kedua, menjurus ke arah koherensi moralitas, kesesuaian antara fenomena dengan sistem nilai. Rasionalistik menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema rasional, dan Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu yang nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif. Pragmatisme memiliki pandangan bahwa yang ada itu yang berfungsi

2). Kebenaran (truth) 3 teori kebenaran yaitu koherensi, korespondensi dan pragmatik (Jujun S. Suriasumantri, 1982) Michel William mengenalkan 5 teori kebenaran dalam ilmu, yaitu : kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran performatif, kebenaran pragmatik dan kebenaran proposisi. Noeng Muhadjir menambahkannya satu teori lagi yaitu kebenaran paradigmatik

2).a. Kebenaran koherensi Kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara sesuatu yang lain dengan sesuatu yang memiliki hirarki yang lebih tinggi dari sesuatu unsur tersebut, baik berupa skema, sistem, atau pun nilai. 2).b. Kebenaran korespondensi Berfikir benar korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan dengan sesuatu lain. Koresponsdensi relevan dibuktikan adanya kejadian sejalan atau berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan, antara fakta dengan belief yang diyakini, yang sifatnya spesifik 2).c. Kebenaran performatif Ketika pemikiran manusia menyatukan segalanya dalam tampilan aktual dan menyatukan apapun yang ada dibaliknya, baik yang praktis yang teoritik, maupun yang filosofik, orang mengetengahkan kebenaran tampilan aktual. Sesuatu benar bila memang dapat diaktualkan dalam tindakan. 2).d. Kebenaran pragmatic Yang benar adalah yang konkret, yang individual dan yang spesifik dan memiliki kegunaan praktis.

2).e. Kebenaran proposisi Proposisi adalah suatu pernyataan yang berisi banyak konsep kompleks, yang merentang dari yang subyektif individual sampai yang obyektif. Suatu kebenaran dapat diperoleh bila proposisiproposisinya benar 2).f. Kebenaran struktural paradigmatic Sesungguhnya kebenaran struktural paradigmatik ini merupakan perkembangan dari kebenaran korespondensi. Sampai sekarang analisis regresi, analisis faktor, dan analisis statistik lanjut lainnya masih dimaknai pada korespondensi unsur satu dengan lainnya. Padahal semestinya keseluruhan struktural tata hubungan itu yang dimaknai, karena akan mampu memberi eksplanasi atau inferensi yang lebih menyeluruh. 3). Konfirmasi Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang, atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut atau probalistik. Menampilkan konfirmasi absolut biasanya menggunakan asumsi, postulat, atau axioma yang sudah dipastikan benar. Tetapi tidak salah bila mengeksplisitkan asumsi dan postulatnya. Sedangkan untuk membuat penjelasan, prediksi atau pemaknaan untuk mengejar kepastian probabilistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif, ataupun reflektif. 4). Logika inferensi Penarikan kesimpulan baru dianggap sahih kalau penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika. Secara garis besarnya, logika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu logika induksi dan logika deduksi. (Jujun Suriasumantri)

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

YUNANI KUNO MITOS ..... - 6SM LOGOS 3SM - 6M

AGAMA DAN FILSAFAT MULAI DI PISAHKAN AGAMA DI DASARI KEYAKINAN (KEIMANAN) FILSAFAT DI DASARI OLEH OLAH PIKIR (SEKULARISASI) RASIONALISME EMPIRISME KRITISISME IDEALISME POSITIVISME

TUMBUH ILMU-ILMU CABANG ( MENINGGALKAN FILSAFAT ) BIOLOGI ASTRONOMI MATEMATIKA FISIKA KIMIA SOSIOLOGI

KONSEP DASAR ILMU 1. PENGERTIAN ILMU a. Pengertian ilmu dapat dirujukkan pada kata ilm (Arab), science (Inggris), watenschap (Belanda), dan wissenschaf (Jerman). (Imam Syafi ie, Konsep Ilmu Pengetahuan dalam al-Qur an (Yogyakarta: UII Press, 2000), hal. 26.) b. R. Harre menulis ilmu adalah a collection of well-attested theories which explain the patterns regularities and irregularities among carefully studied phenomena, atau kumpulan teoriteori yang sudah diuji coba yang menjelaskan tentang pola-pola yang teratur atau pun tidak teratur di antara fenomena yang dipelajari secara hati-hati. (R. Harre, The Philosophies of Science, an Introductory Survey (London: The Oxford University Press, 1995), hal. 62.) c. Pengetahuan yang dapat disepakati sehingga menjadi suatu ilmu , menurut Archie J. Bahm dapat diuji dengan enam komponen utama yang disebut dengan six kind of science, yang meliputi problems, attitude, method, activity, conclusions, dan effects. (Archie J. Bahm, What s Science, (TTP: TP, TT), hal. l ) d. Seringkali ilmu diartikan sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan dapat dinamakan sebagai ilmu, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan-kesepakatan para ilmuwan. (Dawam Raharjo, Ilmu, Ensiklopedi al-Qur an , dalam Jurnal Ulumul Qur an, No. 4. Vol. 1, Jakarta, 1090, hal. 56.) e.Akhirnya Ilmu dapat didefinisikan : Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau individu untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan. (The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu, Liberty,Yogyakarta,1991,hal.90)

FILSAFAT SOSIAL MASALAH HUKUM DAN KEADILANA.Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Sosial B.Masalah Hukum C.Masalah Keadilan

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Sosial Yang dimaksud dengan Filsafat Sosial Menurut Gordon Graham adalah yang mempertanyakan persoalan kemasyarakat ( Society ) ,Pemerintahah ( Goverment ) atau Neagar ( State ). Adapun Ruang Lingkup Filsafat Sosial adalah : 1. Mempertanyakan dan membicarakan persoalan mengenai kemasyarakatan. 2. Persoalan Invidu dalam Hubungan dengan Negara 3. Persoalan menyangkut Hak Asasi Manusia 4. Persoalan mengenai keadilan 5. Persoalan Keadilan ( Justice ) 6. Persoalan Masalah Moral dan Hukum 7. Persoalan masalah Moral dan Kebebasan ( Morality and Freedom) 8. Persoalan Masalah Masal Ilmu Sosial( Social Seinces ). 9. Hukum Adalah Suatu Sistem atau Norma Norma yang mengatur Kehidupan Manusia dalam bermasyarakat yang termasuk dalam kelompok norma umum mengenai kelakuan manusia. Adapun Yang membedakan antara Norma Hukum dan Norma Umum adalah : 1. Kalau kurang sopan maka akan dipukul orang. 2. Kalau berlaku amoral ( Mengejek orang ) Maka akan ditegur dan dijauhi orang. 3. Kalau berlaku melanggar Hukum akan ditangkap dihadapan Pengadilan .

Menurut Fran mereka membagi Hukum ke dalam 2 Sesi Yakni : 1. Fungsi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat 2. Ciri Ciri Hukum 2.Fungsi Hukum dalam Kerhidupan Masyarakat Adapun fungsi Hukum yang paling mendasar adalah mencegah konflik kepentingan dipecahkan dalam konflik terbuka artinya bahwa semata mata atas dasar kekuatan dan kelemahan para pihak yang terlibat. Selain itu dalam memecahkan suatu masalah Hukum tidak lagi melihat mana yang kuat dan mana yang lemah tetapi adanya persamaan hak dalam Proses Hukum yang adil . Disamping itu fungsi Hukum untuk memanusiakan Penggunaan Kekuasaan dalam masyarakat serta adanya tatanan Hukum menjamin bahwa orang yang berkuasa tidak dapat bertindak semena mena . 2.ciri-ciri hukum Pada dasarnya Hukum yang Hakiki harus pasti adil dan harus menjunjung tinggi suatu tatanan yang dinilai wajar oleh karena itu Hukum hanya bersifat adil dan dilaksanakan dengan pasti , selain itu hukum juga menjalankan fungsinya , maka kepastian dan keadilan bukanlah sekedar tuntutan moral melainkan secara moral faktual mencirikan. Didalam Ciri Ciri Hukum ada dua hal yang harus diperhatikan antara lain : a. Kepastian Hukum Bahwa Hukum yang resmi dipandang dilaksanakan dengan pasti oleh Negara ,serta setiap leanggaran Hukum harus di tindak dan diberikan sanksi menurut hukum juga.selain itu Keputusan Pengadilan harus bebas dari pengaruh kekusaan . b. Keadilan Sifat Hakiki mengenai Keadilan adalah dalam arti formal bahwa suatu keadilan harus berlaku umum. Ini berarti bahwa keadilan menuntut agar semua orang dalam situasi yang sama diperlukan kedudukan yang sama .Olehnya itu semua orang sama kedudukannDi dalam Masalah Keadilan dapat dibagi kedalam 6 hal yakni : 1. Makna dan definisi Keadilan 2. Perumusan Keadilan 3. Aneka Teori Keadilan 4. Bagaimana keadilan itu di Tegakkan yang dihadapan Hukum. .

1.Makna dan Defenisi Keadilan Berbicara mengenai Pengertian Keadilan Sikap tidak memihak dalam menjalanak Aturan Hukum yang ada dan dilaksanakan secara seadil adilnya.( Eguality Of Law ) Semua orang sama di dalam hukum Sifat dan ciri adil dapat diikhtisarkan maknanya sebagai berikut : Adil ( Just ) Bersifat Hukum ( Legal ) Sah menurut Hukum ( Lawful) Tidak memihak ( Imartial ) Sama Hak ( Egual ) Layak ( Fair ) Layak Secara Moral ( Equitable)Benar secara Moral ( Reogtrours).Jadi pada dasarnya bahwa adil harus dipahami dan diperhatikan karena Ungkapa masyarakat itu adil dan makmur atau orang yang adil. 2. Perumusan Perumusan Keadilan menurut para pakar : 1. Nels Anderson pendefenisian keadilan merupakan cita cita hukum dan para hakim diharapkan diberi tuntutanan dalam memutuskan perakara. 2. Merris Ginsbers Keadilan adalah bertalian dengan penyerangan dan kekuasaan. 3. Menurut Thomas Pengertian Keadilan adalah Azas tentang perlakuan yang wajar. 4. J.P.Plamentz beliau menggunakan dua arti yakni pemberian kepada setiap orang haknya dan perbaikan terhadap kesalahan. The Liang Gie bahwa menjalan masing masing kewajiban itulah keadilan FransMagnis adalah keadaan dimana orang memperoleh apa yang menjadi haknya. 3.Teori Keadilan Menurut The Liang Gie dalam bukunya teori keadilan menjadi tiga bagian yakni : Teori Klasik,Teori Keadilan abad pertengahan, dan teoti keadilan zaman modern. Bagaimana Keadilan itu ditegakkan .? Selain membutuhkan dan mempergunakan hukum ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk menegakkan keadilan yakni : segala sesuatu yang berkaitan dengan moral,salah satunya adalah kejujuran dan merupakan suatu kata yang sangat penting dalam menegakkan keadilan dan ini bukan saja kejujuran pada orang lain namun yang lebih penting adalah mencoba jujur pada diri sendiri.