29
Kata Pengantar Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkans ke hadirat Allah SWT, atas ‘nayah dan hidayah-Nya yang telah deberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi ” . Shalawat dan salam penulis kirimkan buat baginda rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sekalian . Makalah ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi tugas Pendidikan kewarganegaraan SMAN 7 KEDIRI Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyalurkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini. Akhir kata Penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini. Kediri ,29 januari 2015 Penulis

TUGAS PKN 6

Embed Size (px)

Citation preview

Kata Pengantar

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkans ke hadirat Allah SWT, atas ‘nayah

dan hidayah-Nya yang telah deberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul“ analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi” . Shalawat dan salam

penulis kirimkan buat baginda rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para

pengikutnya sekalian .

Makalah ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi tugas Pendidikan

kewarganegaraan SMAN 7 KEDIRI

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu menyalurkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini.

Akhir kata Penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk mewujudkan

kesempurnaan makalah ini.

Kediri ,29 januari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................................i

Daftar isi................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..............................................................................................3

B. Identifikasi masalah.....................................................................................5

C. Batasan masalah ..........................................................................................6

D. Rumusan masalah.........................................................................................6

E. Tujuan ..........................................................................................................6

F. Manfaat penulisan.........................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan teori...............................................................................................8

BAB III METODOLOGI PENULISAN

A. Metode penulisan..........................................................................................11

B. Metode pengumpulan data............................................................................11

C. Sistematika penulisan....................................................................................11

BAB IV PEMBAHASAN

A. Analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.......................12

B. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era

globalisasi.............................................................................................................13

C. Upaya upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikirdan tingkah laku

di era globalisasi...................................................................................................15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.....................................................................................................17

B. Saran ..............................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Generasi muda berperan penting dalam perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia.

Berbagai bentuk perjuangan baik fisik ataupun fikiran. Generasi muda memiliki poros yang

penting bagi suatu negara. Punah atau tidaknya, mundur atau majunya suatu negara bergantung

pada generasi mudanya. Dikutip dari buku Benjamin Fine yang berjudul 1.000.000 Deliquents,

mengatakan bahwa “ a generation who will one day become our national leader”. Generasi

muda adalah pelurus dan penerus bangsa.

Generasi muda yang hidup dalam masa kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung

memiliki kreativitas tinggi,rajin, mempunyai semangat belajar yang tinggi , bijaksana dalam

mengambil keputusan, berjiwa kepemimpinan untuk melakukan perubahan dan mempertahankan

budaya serta harkat dan martabat Indonesia

Pada saat ini, generasi muda yang hidup dalam kondisi nyaman, aman, tentram

cenderung apatis, tidak banyak berbuat hanya mempertahankan apa yang telah di capai tanpa

keinginan dan kerja keras untuk mencapai sesuatu yang lebih baik lagi. Bahkan generasi muda

saat ini cenderung tidak produktif malah sebaliknya bersikap konsumtif, seharusnya melalui

generasi muda terlahir inspirasi dan ide-ide kreatif untuk mengatasi persoalan atau masalah.

Generasi muda khususnya dikalangan pelajar saat ini mulai kehilangan nilai-nilai luhur

bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang sangat pesat.

Menurut Achmad Suparman globalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau

perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Di era

globalisasi seperti saat ini telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan,

akibatnya terdapat dampak positif dan negatif dari perubahan ini. Masa-masa remaja dapat

dikatakan masa yang paling menyenangkan. Sebagian besar remaja khususnya pelajar masih

memiliki sifat labil atau mengikuti perkembangan sekitarnya. Banyak remaja beranggapan

bahwa mereka dapat dengan bebas melakukan apa yang mereka suka dan dianggap tidak

modern atau ketinggalan zaman jika tidak mengikuti perkembangan zaman.

Dengan sifat seperti itu, akan lebih banyak dampak globalisasi yang mereka dapatkan

secara tidak sadar. Baik itu dampak positif maupun negatif. Sumber dari dampak-dampak bagi

para remaja umumnya mudah didapatkan dari perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan,

perkembangan dalam media komunikasi, elektronik, termasuk internet, dan juga dalam

perkembangan moral dan budaya. Di lihat dari sisi negatifnya, sangat banyak dampak dari

globalisasi di kalangan masyarakat pelajar. Degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung

kepada pola-pola perilaku menyimpang. Hal ini sebagai dampak pengabdopsian budaya luar

secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian pelajar. Persepsi budaya luar ditelan mentah-

mentah tanpa memfilterisasi terlebih dahulu.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia

secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi

global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari

berbagai sudut pandang. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker

(2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik

yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam

kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah

proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat

membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang

lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).

Media massa atau media informasi berperan penting terhadap proses globalisasi .

Kemajuan iptek melahirkan berbagai media yang mutakhir seperti televisi handphone, dan lain-

lain. Media massa dalam hal ini seharusnya memberi asupan-asupan positif bagi pelajar,

khususnya media massa yang menjadi konsumsi sehari-hari seperti surat kabar dan televisi.

Banyaknya informasi yang bisa diperoleh dari media tersebut menyebabkan para pelajar

menyalahgunakan media tersebut. Tanyangan atau berita yang mereka lihat dijadikan suatu

kebudayaan baru sesuai dengan kemajuan zaman.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan

cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut

kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya

adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu

ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan

anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena

tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal

generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

Dalam hal ini peran serta orang tua dan pihak sekolah diperlukan untuk mengatasi .

Banyak cara yang dapat ditempuh, diantaranya : pembekalan agama yang diberikan orang tua

sejak dini kepada para pelajar, pendidikan aqidah akhlak setiap minggu kepada pelajar oleh

pihak sekolah, gerakan iqra (membaca), menanamkan aqidah shahih (tauhid) akhlak atau

perilaku, dan istiqamah pada agama yang dianaut, pembentukan organisasi-organisasi untuk

menyalurkan minat dan bakat siswa diluar jam belajar, melakukan gerakan budaya perlawanan

(counter culture) terhadap budaya populer yang boros dan hedonis di media, khususnya televisi..

Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk mendeskripsikan tentang “ analisis

pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi” dengan tujuan memberikan informasi

tentang dampak negatif perkembangan pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi serta

upaya penanggulangannya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh beberapa permasalahan sebagai

berikut:

1. Perbedaan pola pikir dan tingkah laku pelajar pada masa sebelum dan sesudah era

globalisasi.

2. Hilangnya nilai-nilai luhur budaya Indonesia di kalangan pelajar di era globalisasi.

3. Kurangnya filterisasi terhadap budaya luar yang masuk dan berkembang di era

globalisasi.

4. Rendahnya moral dan etika pelajar di era globalisasi .

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah “ analisis

pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.”

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan batasan masalah di atas,maka rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi ?

2. Apa dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era

globalisasi?

3. Apa upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan tingkah laku pelajar di

era globalisasi?

E. TUJUAN

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan tentang:

1. Analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi

2. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi

3. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan tingkah laku pelajar di era

globalisasi.

F. MANFAAT PENULISAN

1.      Bagi Orang Tua

Menjelaskan dan memberitahukan tentang dampak globalisasi bagi pola pikir dan

tingkah laku putra-putri mereka. Sehingga orang tua dapat memberikan upaya-upaya

pencegahan sedini mungkin kepada putra-putrinya sebelum mereka terpengaruh dalam

era globalisasi.

2.      Bagi Sekolah

Memberikan masukan kepada sekolah untuk membuat atau membentuk

organisasi-organisasi yang sesuai minat dan bakat siswa/siswi diluar jam belajar. Agar

siswa dapat melakukan kegiatan positif setelah pulang sekolah. Menjadi bahan

pertimbangan untuk memberikan sosialisai pembenaran kepada siswa, dalam rangka

pembentukan akhlak  atau perilaku siswa.

3.      Bagi Pelajar

Meningkatkan kesadaran pelajar untuk berpikir kritis dan bertingkah laku sesuai

dengan norma-norma yang berlaku.

4.      Bagi Penulis

Dapat mengetahui pengaruh globalisasi terhadap pola pikir dan tingkah laku.

5.      Bagi Masyarakat

Menambah wawasan pembaca tentang pola pikir dan tingkah laku pelajar di era

globalisasi. sebagai bahan informasi mengenai dampak negative dan positifnya

Globalisasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengukur

keberhasilan yang dicapai oleh suatu lembaga pendidikan dalam mensosialisasikan

dampak negatifnya globalisasi.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pola Pikir dan Tingkah Laku

Pola pikir adalah pola-pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang untuk

bertindak. Pola yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang. Pengalaman yang direkam

dalam pikiran bawah sadar membentuk pola pikir. Pengalaman yang dimiliki seseorang dapat

bersifat positif maupun negatif . Tanpa disadari lingkunga sekitar kita dapat membentuk pola

pikir negatif yang dapat merusak diri sendiri.

Pola pikir akan terbentuk melalui “ IMPRINT “ yaitu proses pembiasaan diri atau

pengalaman yang direkam sejak masa kecil pada seseorang. Sedangkan imprinting adalah suatu

proses reaksi tingkah laku yang diperoleh orang selama masih sangat muda dalam kehidupan.

Ada dua jenis pola pikir ( mindset), yaitu :

1. Pola Pikir Tetap ( fixed mindset ), yaitu pola pikir yang tidak dapat ditingkatkan. Ini

adalah pola pikir yang negatif, pesimis , tidak percaya diri , puas dengan keadaan yg

sekarang.

2. Pola Pikir Berkembang ( growth mindset ), yaitu pola pikir (pandangan) yang dapat

dikembangkan melalui praktik, pelatihan, cara/metode yang tepat. Ini adalah pola pikir

yang positif dan optimis, selalu ingin berusaha, berjuang terus, percaya bahwa bisa lebih

maju.

Dari dua jenis jenis pola pikir diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa intinya adalah

agar kita sadar bahwa pola pikir manusia itu bisa dirubah dan dikembangkan , oleh karena itu

terus kembangkan kemampuan dan potensi diri Anda untuk lebih baik dan sukses. Tidak perlu

menyembunyikan kekurangan atau kegagalan Anda, tapi carilah jalan keluarnya. Anda

mempunyai peluang berkembang secara tidak terbatas , tergantung pada usaha , perjuangan dan

doa Anda. “Penemuan terbesar dari generasi kita adalah bahwa manusia dapat mengubah

kehidupan mereka dengan mengubah cara berpikir mereka (William James )”.

Pola pikir pelajar dapat berubah dan di rubah. Merubah pola pikir/mindset seseorang hendaknya

dengan cara lebih dahulu merubah kepercayaan atau keyakinannya ( belief ). Menurut Bill Gould

Pakar Transformational Thingking bahwa :

Manusia terdiri atas 3 sistem :

1.Sistem Perilaku  ( behavior system )

Sistem Prilaku / Behavior System adalah cara kita berinteraksi dengan dunia luar, juga

interaksi kita dengan realitas sebagaimana kita mengerti realitas itu. Prilaku mempengaruhi

pengalaman dan sebaliknya, kemudian pengalaman mempengaruhi sistem berpikir kita. Itulah

sebabnya apabila ada usaha seseorng utk merubah sistem prilaku kita, biasanya kita akan

menolak & marah.

2.Sistem Berpikir  ( Thingking system )

Sistem Berpikir ( Thingking System ) berlaku sebagai filter dua arah yang

menerjemahkan berbagai kejadian atau pengalaman yang kita alami menjadi suatu kepercayaan.

Selanjutnya kepercayaan ini akan mempengaruhi tindakan kita, sehingga menciptakan realitas

bagi diri kita. Dengan mempelajari ketrampilan berpikir yang baru, kita dapat merubah sistem

kepercayaan dan sistem prilaku kita.

3.Sistem Kepercayaan  ( Belief system ).

Sistem Kepercayaan atau Belief System adalah inti dari segala sesuatu yg kita yakini

sebagai realitas, kebenaran, nilai hidup dan segala sesuatu yang kita tahu mengenai dunia ini.

Merubah kepercayaan ( belief ) merupakan hal yang sangat sulit. Belief ( kepercayaan) adalah

sesuatu yang kita yakini benar, sehingga begitu kita meyakini sesuatu sebagai hal yang benar,

maka kita akan sulit mengubah keyakinan kita itu

Tahapan dari pola pikir selanjutnya adalah pola sikap atau tingkah laku yang merupakan

cara atau upaya yang dilakukan seseorang untuk melaksanakan pola pikir yang diyakininya.

Dari pola sikap yang tergambar secara sosial dan individu itulah kita bisa melakukan analisa

bagaimana pola pikir seseorang. Perilaku atau akhlak merupakan tingkah laku atau tanggapan

seorang terhadap lingkungan, sifat-sifaat kejiawaan,akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri

khas seorang. secara etimologi akhlak berasal dari kata khalaqa yang berarti mencipta, membuat,

atau menjadikan. Akhlak adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya adalah khuluqun, yang

berarti tabiat, adat atau khalakun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi akhlak (perilaku)

adalah tabiat  atau sistem perilaku yang dibuat manusia, bisa baik atau buruk tergantung kepada

tata nilai yang dipakai sebagai landasan. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003) dalam Skinner

merumuskan bahwa “perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar”. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap

organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-

O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon.

BAB IIIMETODOLOGI PENULISAN

A.       Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif.

Penulis mencoba mendeskripsikan tentang analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era

globalisasi.

B.   Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan teknik (library research ). Penulis

mengkaji bebagai sumber yang berasal dari buku, artikel, dan internet.

C.   Sistematika Penulisan

1. Pendahuluan

Pendahuluan berisi gambaran umum tentang arti dari pola pikir dan tingkah laku

pelajar. Kemudian diakhiri dengan tujuan penulisan ini, yaitu menjelaskan tentang

“analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi”.

2. Tinjauan Pustaka

Merupakan basis untuk dapat menganalisis permasalahan dan diperoleh dari

berbagai referensi.

3. Metodologi Penulisan

Merupakan tentang metode yang digunakan dalam menyusun makalah ini dan

sistematika penulisan.

4. Pembahasan

Merupakan inti dari penulisan makalah ini, dimana dasar teori yang diperoleh

dianalisa dan dikaitkan satu sama lain.

5. Penutup

Merupakan bab yang memuat simpulan dan saran dari keseluruhan isi penulisan.

BAB IV

PEMBAHASAN

 

A. Analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi

Era globalisasi telah membawa dampak perubahan besar bagi pola pikir tiap

individu Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi

informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan

bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik,

ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan

televisi, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang

lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya

akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada Pelajar dalam kehidupan sehari-hari,

seperti keadaan tersebut mempengaruhi cara berpikir dan berprilaku pelajar sehingga dapat

menumbuhkan sifat pelajar yang mengarah pada sebagai berikut:

1. Individualistis, yaitu mementingkan diri sendiri.

2. Materialisme, yaitu aliran yang mementingkan kebendaan sebagai sumber hidup.

3. Hidonisme, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan

adalah tujuan utama dalam hidup.

Di zaman yang serba modern ini, pelajar semakin lupa terhadap apa yang harus

dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar, patuh kepada guru

terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan. pelajar di zaman sekarang lebih

mendahulukan berhura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi

mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain

merugikan diri mereka sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali. 

Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang

tua kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi kebutuhan

fisik saja, sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering sibuk dengan profesi

mereka masing-masing. Sementara sang anak dipercayakan kepada orang yang kurang

berwenang terhadap dirinya. Dan itulah yang menyebabkan sang anak hidup dengan jalan

mereka sendiri dengan tanpa arah.  Mereka tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal

dari mulai hancurnya bangsa ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk

menghibur hati dengan tidak mempedulikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak

mengetehui sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa menjadi

taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk ditempati sebagai

sarana kelangsungan hidup warganya. 

B. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.

Globalisasi adalah sebuah fakta kehidupan yang tidak dapat kita hindari lagi.

Surat kabar dan media elektronik setiap hari memberikan tentang berbagai hal, seperti sinetron

yang ditonton, berita atau informasi, filem, entertaiment, cerita  dan lain sebagainya. Kemajuan

ilmu pengetahuan dan tekhnologi ini, tidak diragukan lagi, telah menimbulkan revolusi dalam

kehidupan manusia pada abad modern ini. Hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang

luput dari jangkauan kemajuan tersebut. Dalam bidang komunikasi massa-baik media massa,

media cetak maupun elektronik. Namun media-media tersebut sangatlah berdampak pada pola

pikir dan tingkah laku pelajar, jika tidak difilterisasi dengan baik ada beberapa media yang dapat

berdampak buruk pada pola pikir dan perilaku Pelajar :

1. Media Monster Bermata Satu atau Televisi

2. Didalam televisi banyak hal yang di tampilkan baik hal yang berupa informasi, hiburan,

infotaitment dan lain-lain. Tapi sebenarnya, tanpa disadari kita telah terjebak dalam suatu

bahaya yang ditimbulkannya. Berita yang disajikan terkadang belum saatnya di tonton

oleh remaja atau film-film yang menggambarkan suasana atau gaya hidup pelajar di kota

besar yang cenderung menyimpang dari hakikat pelajar itu sendiri. Contohnya memakai

rok pendek dan dandan berlebihan kesekolah. Pelajar yang menonton film-film seperti

ini beranggapan bahwa ini adalah kebudayaan baru yang sesuai dengan perkembangan

zaman dan mengimplementasikan ini di kehidupan sehari-hari. Padahal di kehidupan

nyata tidak ada sekolah yang membiarkan muridnya untuk berpakaian minim dan dandan

berlebihan ke sekolah.

3. Media Cetak

a. Media cetak adalah salah satu alat komunikasi massa yang diterbitkan dalam

bentuk cetakan seperti koran, majalah dll. Dewasa ini, penggunaan media sebagai

salah satu sarana dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas semakin

meningkat. Perkembangan  media cetak memberikan kesempatan yang sangat

luas besar bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai suatu produk

atau perusahaan. Dengan perkembangbiakan media yang sangat pesat sekarang

ini, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan konsumen yang terpecah

(Alif,2008,Hal

42 ). Media cetak sangatlah berpengaruh dalam  pola pikir dan pembentukan

karakter seorang pelajar, baik buruknya tergantung media cetak apa yang

dikonsumsi.

Dalam membaca media cetak akhlak atau perilaku soerang pelajar akan menjadi baik

jika media cetak yang dibaca adalah media cetak yang positif. Media positif yang dimaksud

adalah media cetak pembelajaran yang menambah wawasan dan memiliki manfaat seperti

menambah informasi, pengetahuan dll,  dalam interaksi seorang pelajar terhadap lingkungan

sekitarnya. Namun dalam positifnya media cetak memiliki beberapa hal negatif, contohnya

media cetak porno yang dikemas halus dalam media cetak entertaintment yang sering di

konsumsi oleh para pelajar, hal ini sangat berpengarauh terhadap keperibadian pelajar, dan

penilaian karakter seorang pelajar. Sehingga dampak yang ditumbulkan bagi pelajar adalah

sebagai berikut :

a)       Merubah kepribadian secara drastis,penantang, pemarah dan pelawan.

b)       Masa bodoh terhadap dirinya, semangat belajar menurun, berperangai seperti orang

gila.

c)       Maraknya kejahatan seksual terhadap anak-anak dibawah umur.

d)       Hilangnya norma-norma hidup beradat, beragama, dan melecehkan norma hukum.

e)       Berperilaku menjadi penyiksa, putus asa, pemalas.

f)        Tidak mempunyai harapan masa depan.

g)       Kesukaan mengambil (mencuri), milik orang lain.

h)       Berbuat mesum.

i)         Mengganggu ketertiban umum.

j)        Tidak ada penyesalan berbuat kesalahan

Jika diperhatikan dan dicerna dengan baik, tampak bahwa media masa di era

globalisasi ini sangat merusak pola pikir dan tingkah laku para pelajar. Media televisi yang

membentuk karakteristik dan pola pikir seorang pelajar yang malas, media cetak membentuk

pola pikir dan sikap pelajar yang tidak berkharisma kepribadian.

C. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.

Berikut ini ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola

pikir dan tingkah laku pelajar :

1. Gerakan iqra (membaca).

Ini penting karena minat baca pelajar Indonesia sangat rendah untuk menananmkan budaya

membaca bagi pelajar terutama membaca buku pelajaran atau buku yang dapat menambah

wawasan. Gerakan ini dapat dioptimalkan pada kegiatan ektrakulikuler setiap akhir pekan

disetiap sekolah . Laporan terbaru dari Programmer for International Student Assessment

(PISA) pada 2003 menyatakan dari 40 negara, Indonesia berada pada tingkat terbawah dalam

kemampuan membaca.

2. Menanamkan aqidah shahih (tauhid) akhlak atau perilaku, dan istiqamah pada agama

yang dianaut . Menularkan ilmu pengetahuan yang segar dengan tradisi luhur. Apabila sains

dipisah dari aqidah syariah dan akhlaq akan melahirkan saintis tak bermoral agama,

konsekuensinya ilmu banyak dengan sedikit kepedulian.

3. Melakukan gerakan budaya perlawanan (counter culture) terhadap budaya populer

yang boros dan hedonis di media, khususnya televisi. Banyak tayangan televisi tidak mendidik

dan mencerahkan, tapi mengajarkan gaya hidup glamor, kekerasan, dan mistik yang

menumpulkan akal sehat. Pelan tapi pasti, sinetron-sinetron yang ada di televisi memberikan

pengaruh negatif bagi anak-anak muda, khususnya para pelajar. Imitasi pun banyak dilakukan,

mulai dari cara berpakaian, makan, minum, berbicara hingga bergaul. Terlebih dengan semakin

maraknya dunia maya (internet) dan jejaring sosial. Banyak sekali dampak negative dari internet

bagi para pelajar, namun juga sangat bermanfaat bagi para pelajar. Melihat hal tersebut, gerakan

pelajar harus mengambil inisiatif untuk melakukan perlawanan. Gerakan-gerakan populis untuk

menyadarkan masyarakat tentang tontonan yang tidak mendidik harus dilakukan. Misalnya,

dengan gerakan satu hari tanpa televisi, kampanye tontonan yang sehat, memboikot sinetron-

sinetron cabul, porno, horor, dan mistik yang dapat menumpulkan daya piker, memfilter situs -

situs porno. Membuat situs-situs pertemanan yang lebih terfilter dan mengarahkan untuk

kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dengan memberi obrolan-obrolan dan informasi - informasi

yang menarik namun sarat ilmu.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dari tulisan diatas, sebagai berikut :

1. Era globalisasi merupakan suatu zaman yang yang sarat dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Apabila hal ini dimanfaatkan dalam hal positif, sungguh sangat besar manfaat

yang akan kita terima untuk perkembangan bangsa. Namun, sebagian orang tak bertanggung

jawab menyalah gunakan kemajuan teknologi dan informasi.

2. Kurang adanya filterisasi terhadap informasi yang masuk, membuat siapa saja dapat

mengaksesnya dengan mudah. Khususnya dikalangan pelajar yang sedang memasuki masa

pencarian jati dirinya. Tentulah apa yang mereka lihat atau baca akan mempengaruhi pola

pikir dan tingkah laku mereka. Apa yang mereka dapatkan, mereka anggap sebagai suatu

kebudayaan baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Pola pikir dan tingkah laku pelajar yang menyimpang dapat merugikan bangsa dan negara,

dan juga kepada diri pelajar itu sendiri . pelajar merupakan generasi muda penerus bangsa

dan negara. Bagaimana bangsa dan negara kedepannya jika generasi penerus bangsa malah

menghancurkan bangsanya sendiri. Mungkin bangsa kita sudah bebas dari penjajahan

beratus-ratus tahun yang lalu, namun tanpa kita sadari, kita masih terjajah oleh dampak

negatif pengaruh globalisasi yang menggerogoti generasi muda khsusnya pelajar.

4. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikir dan tingkah

laku pelajar di era globalisasi. Misalnya : meningkatkan peran orang tua dalam memberikan

pengarahan dan pengawasan terhadap anak mereka. Membentuk gerakan iqra (membaca).

Menanamkan aqidah shahih (tauhid) akhlak atau perilaku, dan istiqamah pada agama yang

dianaut. Melakukan gerakan budaya perlawanan (counter culture) terhadap budaya populer

yang boros dan hedonis di media, khususnya televisi.

B. Saran

Saatnya pelajar menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan.

Pelajar harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada cita cita perjuangannya. Pelajar

atau generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan harus menjadi aset yang

potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa depan. Saatnya pelajar atau generasi muda

memimpin perubahan. Pelajar atau generasi muda yang tergabung dalam berbagai Organisasi

Kemasyarakatan Pemuda memiliki prasyarat awal untuk memimpin perubahan. Pelajar atau

generasi muda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu

kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan yang diusung oleh

kekuatan generasi muda, sepanjang moral dan semangat juang tidak luntur. Meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang baik dan benar bagi pelajar .

Karena itu, tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan pada masyarakat

Indonesia. Seharusnya generasi muda khususnya pelajar lebih memfilter lagi budaya asing dan

perkemangan teknologi di era globalisasi ini.